67023015 Kerangka Acuan Kerja Rp Hlb

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1 | P a g e

    KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KEGIATAN PEMBUATAN DOKUMEN PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN HUTAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN HUTAN TAHUN ANGGARAN 2011 I. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebijakan pembangunan kehutanan yang telah berorientasi pada pertumbuhan ekonomi telah menimbulkan berbagai permasalahan, diantaranya adalah menurunnya kualitas lingkungan sebagai akibat dari merosotnya kualitas dan fungsi hutan sebagai penyangga kehidupan. Dalam menunjang implementasi pelaksanaan otonomi daerah, fungsi fungsi hutan harus tetap optimal baik untuk kepentingan ekonomi,sosial dan ekologi. Untuk mewujudkan visi ini, maka kabupaten/kota yang kini menjadi pemeran utama adalah pengelolaan sumberdaya alam di daerah mempunyai tugas besar dan mulia khususnya dalam melaksanakan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan. Implementasi Undang Undang No. 22 tahun 1999, PP. Nomor 25 tahun 2000 dan Permenhut P.42/Menhut II/2010 memberikan kewenangan luas bagi daerah untuk melaksanakan pembangunan di bidang kehutanan termasuk di dalamnya adalah merencanakan dan melakukan pengelolaan hutan termasuk hutan lindung dan hutan mangrove. Kaitan dengan hal tersebut, perlu diciptakan kesamaan persepsi dan komitmen dari semua pihak terhadap penanganan sumberdaya hutan. Salah satu hal mendasar guna menunjang terciptanya kondisi tersebut adalah diketahuinya kondisi dan potensi sumberdaya hutan dan sumberdaya manusia yang tersedia di daerah. Melalui pengenalan kondisi dan potensi wilayah yang diharapkan terwujudnya kesamaan persepsi dan visi dari para pihak terhadap penanganan untuk merencanakan dan malakukan pengelolaan hutan lindung dan hutan mangrove ke depan. Departemen Kehutanan melalui Peraturan Menteri Kehutanan No. 70/Menhut-II/2009 tanggal 7 Desember 2009 telah menetapkan 8 (Delapan) Kebijakan Prioritas Bidang Kehutanan Dalam Program Pembangunan Nasional Kabinet Indonesia Bersatu II sebagai berikut :

    1. Pemantapan Kawasan Hutan 2. Rehabilitasi Hutan dan Peningkatan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) 3. Pengamanan Hutan dan Pengendalian Kebakaran Hutan 4. Konservasi Keanekaragaman Hayati 5. Revitalisasi Pemanfaatan Hutan dan Industri Kehutanan

  • 2 | P a g e

    6. Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Hutan 7. Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Sektor Kehutanan 8. Penguatan Kelembagaan Kehutanan

    Maka untuk mengimplementasikan program perencanaan dan pengelolaan hutan, pemerintah melalui Paraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2007 tanggal 08 Januari 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan. Penyusunan Dokumen Pengelolaan dan Pemanfataan Hutan merupakan salah satu cara dalam rangka mewujudkan komitmen bersama tersebut sekaligus mendukung pelaksanaan kegiatan Pengelolaan blok dalam kawasan Hutan Lindung Bontang, Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL), Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau serta RTRW Kota yang efektif dan efisien (tepat lokasi, tepat sasaran, ekonomis dan bermanfaat) melalui perencanaan yang terintegrasi dan disusun secara partisipatif.oleh karena itu Dokumen Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan bersifat sangat strategis karena tidak hanya berperan dalam mendukung dan meningkatkan keberhasilan pelaksanaan RHL, pemanfaatan kawasan hutan dan pembagian zonasi/blok kawasan hutan melalui perencanaan yang terintegrasi, namun juga sebagai salah satu entry point dalam mewujudkan kesamaan visi dari berbagai pihak di Kota Bontang terhadap pengelolaan sumberdaya hutan dan lahan kedepan. Dokumen Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan merupakan rencana makro jangka panjang dan berisi tentang arah kebijakan dan strategi perencanaan pengelolaan hutan yang disusun berdasarkan berbagai prinsip dan criteria yang mencakup aspek aspek politik (desentralisasi), kelembagaan, biofisik, potensi sumberdaya, ekonomi dan sosial daerah Kota Bontang. Dengan tersusunnya Dokumen Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan (PPH) tersebut diharapkan dapat bermanfaat dan dipergunakan oleh daerah sebagai acuan dalam menyusun rencana strategis, mengendalikan, serta mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dengan pola kemitraan dengan masyarakat pada umumnya dan sebagai acuan pendukung dalam pengalokasian Dana Alokasi Khusus (DAK) Dana Reboisasi di Daerah, serta sumber data dan informasi bagi pihak pihak terkait lainnya. Untuk lebih jelasnya langkah langkah umum penyusunan Dokumen Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan serta tahapan dan outputnya dapat dilihat pada gambar berikut :

  • 3 | P a g e

    1 Pembentukan Tim Identifikasi Potensi Lahan

    a. Menyusun Pembentukan Tim b. Menyusun Rencana Kerja c. Menyusun TOR dan RAB

    2 Pengumpulan Data a. Pengumpulan Data Sekunder b. Identifikasi Pemanfaatan Sumberdaya dan isu isu

    perencanaan c. Peta dasar, peta tematik dan peta rencana kerja

    3 Ssurvey Lapangan a. Pengumpulan Data Primer dan Sekunder b. Menyusun Katalog Informasi Sumberdaya

    4 Identifikasi Potensi Wilayah

    a. Identifikasi jenis dan sumberdaya b. Identifikasi pemanfaatan sumberdaya hutan lindung bontang

    dan hutan mangrove c. Identifikasi potensi pengembangan sumberdaya hutan

    5 Penyusunan Dokumen Awal

    a. Peta dan gambar lokasi b. Aturan pengambilan keputusan untuk menetapkan zona c. Penetapan tujuan penggunaan zona d. Identifikasi kegiatan yang sesuai di setiap zona dan sub zona e. Memaduserasikan dokumen Pengelolaan dan Pemanfaatan

    Hutan dengan RTRW

    6 Konsultasi Publik

    a. Menyampaikan draft awal rencana zonasi b. Menjaring masukan untuk menilai kelayakan/kesesuaian

    tentang draft zona yang di buat. c. Memeriksa konsistensi draft awal rencana zonasi dengan RTRW

    & aturan aturan lain d. Kesepakatan awal tentang draft rencana zonasi

    7 Penyusunan Dokumen Antara Revisi Dokumen Awal

    8 Konsultasi Publik a. Menyampaikan hasil revisi draft rencana zonasi b. Kesepakatan untuk finalisasi rencana zonasi

    9 Penyusunan Dokumen Final Dokumen Final

    10 Penetapan Pengajuan Rencana Zonasi untuk Pengesahan

  • 4 | P a g e

    TINJAUAN DASAR DASAR PELAKSANAAN Dari sudut pandang legalitas, pelaksanaan penyusunan Dokumen Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan mengacu pada:

    A. Peraturan Perundang Undangan 1. Undang - Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah 2. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan

    antara Pusat dan Daerah. 3. Undang - Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. 4. Undang Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten

    Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang.

    5. Peraturan Menteri Kehutanan No. P. 42/Menhut II/2010 Tentang Sistem Perencanaan Kehutanan.

    6. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 79/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret 2001 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan di wilayah Propinsi Kalimantan Timur.

    7. Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 7 Tahun 2003 Tentang Pengelolaan Hutan Mangrove.

    8. Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 6 Tahun 2003 Tentang Pengelolaan Hutan Lindung Kota Bontang.

    B. Ketentuan Teknis 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor. 6 Tahun 2007 tentang

    Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan.

    2. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor. P.37/Menhut II/ 2010 Tentang Rencana Pengelolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan.

    3. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor. P.10/Menhut II/2010 Tentang 6 (Enam) Kebijakan Prioritas Bidang Kehutanan dalam Program Pembangunan Nasional Kabinet Indonesia Bersatu II.

    4. Keputusan Menteri Kehutanan No. 156/Kpts/VII-3/1997 tanggal 8 Oktober 1997 tentang Petunjuk Teknis Pembuatan Deliniasi Batas dalam rangka Efektifitas dan Efisiensi peruntukan kawasan hutan.

    5. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 20/Kpts-II/2001 tanggal 31 Januari 2001 tentang Pola Umum dan Standar serta Kriteria Rehabilitasi Hutan dan Lahan;

    6. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 7211/Kpts-II/2002 tentang Pedoman dan Kriteria Penyusunan Master Plan Rehabilitasi HUtan dan Lahan (MP-RHL) Daerah.

  • 5 | P a g e

    7. Rencana Pengelolaan Hutan Lindung Bontang Dinas Kehutanan Propinsi Kalimantan Timur.

    8. Rencana Strategis Kehutanan Dinas Kehutanan Propinsi Kalimantan Timur.

    TUJUAN DAN SASARAN PENYUSUNAN DOKUMEN PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN HUTAN Tujuan penyusunan Dokumen Pengelolaan dan Pemanfataan Hutan Kota Bontang adalah untuk mendapatkan data yang akan diolah menjadi informasi yang dipergunakan sebagai bahan perenanaan dan perumusan kebijaksanaan strategis jangka panjang, jangka menengah dan operasional jangka pendek guna memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan produktifitas hutan dan lahan melalui perencanaan dan pelaksanaan pembagian blok dalam kawasan hutan lindung yang efektif dan efisien (tepat lokasi, tepat sasaran, dan merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat) serta menunjang terwujudnya komitmen dan visi bersama terhadap penanganan sumberdaya hutan dan lahan. Adapun sasaran strategis penyusunan Dokumen Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan adalah :

    1. Tersedianya data dan informasi akurat tentang sumberdaya hutan dan sumberdaya manusia di dalam dan sekitar kawasan hutan di Kota Bontang meliputi data kebijakan, kondisi fisik wilayah kota dan kawasan hutan, hidro fisiografi, Bio Ekologi, Sosial Ekonomi dan Budaya yang dijadikan sebagai dasar dasar untuk memformulasikan kebijakan dan strategi penataan ruang pengelolaan dan pemanfaatan hutan, arahan indikasi program dan dasar penetapan ketentuan pengendalian pemanfaatan zona.

    2. Isu dan permasalahan tentang kebijakan kehutanan dan pengembangan wilayah setempat, kondisi fisik, kondisi SDM, sosial dan ekonomi.

    3. Mengidentifikasi potensi pengembangan wilayah karakteristik kawasan hutan di Kota Bontang berdasarkan pada kesesuaian lahan, daya dukung dan nilai ekonomi.

    4. Terciptanya transparansi dan keterpaduan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan.

    5. Terwujudnya komitmen bersama dalam pengelolaan sumberdaya hutan di Kota Bontang.

    6. Menyusun dan menetapkan Draft Rencana Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan di Kota Bontang.

    7. Terwujudnya kesamaan persepsi, strategi, kelembagaan dan peran para pihak dalam penanganan pengelolaan dan pemanfaatan hutan lindung dan hutan mangrove.

  • 6 | P a g e

    8. Terwujudnya pelaksanaan pengelolaan dan pemanfaatan hutan yang efektif dan efisien.

    9. Diketahuinya kondisi riil sumberdaya hutan Kota Bontang. 10. Tersedianya data dan informasi sumberdaya hutan bagi para pihak. 11. Berkembangnya partisipatif aktif masyarakat.

    KELUARAN (OUTPUT) Output dari kegiatan ini adalah (hard copy dan soft copy) : a. Buku Katalog Informasi Sumberdaya Kota Bontang yang memuat potensi, kondisi

    eksisting, permasalahan, permasahan pemanfaatan ruang dan sumberdaya wilayah dari aspek natural resources, human resources, sosial, ekonomi dan policy yang mengatur wilayah tersebut.

    b. Buku Rancangan Dokumen PPH Kota Bontang yang memuat pembahasan substansi mengenai ; tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang pengelolaan dan pemanfaatan hutan, rencana struktur ruang kawasan hutan Propinsi Kalimantan Timur, rencana pola ruang wilayah kawasan lindung, penetapan kawasan strategis, arahan pemanfaatan ruang mencakup penetapan zona hingga arahan sub zona pada setiap zona pengelolaan dan pemanfaatan hutan, indikasi program utama, rekomendasi terhadap RTRW kabupaten/kota dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang Kota Bontang yang mencakup penetapan Kawasan Pemanfaatan Umum (KPU), Kawasan Konservasi, Kawasan Perlindungan, Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH), Kawasan Strategis Nasional Tertentu (KSNT), selain adanya Perencanaan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan yang mencakup beberapa hal sebagai berikut :

    PARAMETER/FAKTOR YANG DIANALISIS DARI MASING MASING

    DATA DAN INFORMASI

    NO DATA DAN INFORMASI PARAMETER/FAKTOR YANG DIANALISIS 1. Perambahan Hutan Fungsi kawasan yang dirambah, luas hutan

    yang dirambah, siapa yang merambah, sudah berapa lama, penggunaan kawasan yang dirambah

    2. Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan Hutan/Lahan serta Rencana Tata Ruang

    Perizinan/hak yang telah diterbitkan, RTRWP, RTRWK, pencadangan areal, fungsi kawasan

    3. Jenis Vegetasi Sosial ekonomi dan budaya masyarakat, kebutuhan pasar, untuk areal mangrove perlu adanya kesesuaian tanaman dengan tingkat salinitas lahan

    4. Kegiatan RHL yang sudah ada Kejelasan lokasi, sumber dana

  • 7 | P a g e

    5. Penutupan Lahan Kerapatan vegetasi/tegakan yang ada di suatu wilayah

    7. Bangunan Vital Peta dan data bangunan vital berupa dam/bendungan/waduk/danau meliputi lokasi, jenis bangunan, debit air, manfaat, sedimentasi yang terjadi, luas daerah tangkapan air dan kondisinya

    8. Keberadaan Sumber Mata Air Jumlah, kinerja (hidup/mati) dan pemanfaatannya

    9. Aksesibilitas Keberadaan jalan baik jalan negara, provinsi, kabupaten/kota maupun desa/kelurahan

    10. Iklim Rata rata curah hujan bulanan, rata rata curah hujan tahunan, jumlah bulan basah, bulan lembab dan bulan kering

    11. Kependudukan Jumlah penduduk/KK, pertambahan penduduk, kepadatan penduduk (agraris dan geografis), jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan, jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan mata pencaharian

    12. Luas Kepemilikan Lahan Luas kepemilikan lahan dibedakan menjadi sawah dan lahan kering (tegal, kebun dan pekarangan)

    13. Keadaan Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja, usia produktif dan tingkat pendidikan

    14. Tingkat Upah dan Harga Upah tenaga kerja terdiri dari upah harian dan/atau bulanan, UMR, harga barang dan bahan setempat

    15. Sarana dan Prasarana Perekonomian Antara lain, koperasi, kelompok tani dan bank

    16. Sarana dan Prasarana Penyuluhan Potensi tenaga penyuluh, sarana dan prasarana penyuluhan

    17. Industri Perkayuan Nama perusahaan, lokasi perusahaan, produk akhir, jenis kayu yang diperlukan, kebutuhan bahan baku, kecukupan bahan baku, asal bahan baku

    18. Sosial Ekonomi Rehabilitasi Mangrove dan Sempadan Pantai (RMSP)

    1. Tingkat ketergantungan penduduk/petani/nelayan terhadap lahan di wilayah pesisir;

    2. Tingkat adopsi/respons petani/nelayan terhadap teknologi baru dalam kegiatan RSMP; dan

  • 8 | P a g e

    3. Keberadaan serta aktivitas kelembagaan yang ada untuk mendukung kegiatan RSMP, komponen, parameter dan sistem pembobotan yang digunakan di dalam mengevaluasi aspek sosial ekonomi

    c. Album peta ukuran A-3 yang terdiri atas :

    Peta Wilayah Perencanaan Peta Rencana Struktur dan Pola Ruang dalam RTRW Propinsi Peta Rencana Struktur dan Pola Ruang dalam RTRW Kota Bontang Peta Topografi dan Fisiografi Peta Biofisik Kawasan Hutan Peta Hidrologi Hutan Peta Penggunaan Eksisting Pemanfaatan Kawasan Hutan Peta Status Lahan (Kementrian Kehutanan) Peta Kondisi Ekosistem Kawasan Hutan Peta Kondisi Sistem Jaringan Infrastruktur Wilayah (Listrik, Air Bersih dan

    Sanitasi, Sampah, Jaringan Jalan, Saluran Drainase, Pengolahan Limbah, Telekomunikasi, dll)

    Peta Kawasan Resapan Air (Aquifer) Kota Bontang Peta Kondisi Ekonomi Wilayah (Fasilitas Perekonomian, Kontribusi

    Ekonomi Kecamatan, dll) Peta Kondisi Sosial (Pendidikan, Kesehatan, Pemukiman, dll) Peta Analisis Kesesuaian Lahan untuk Pemanfataan Kawasan Hutan Peta Analisis Struktur Ruang Hutan Lindung dan Hutan Mangrove Peta Analisis Pemanfaatan Ruang dalam Kawasan Hutan Lindung dan

    Hutan Mangrove Peta Analisis Kependudukan dan Sosial Ekonomi Peta Analisis Kebutuhan Infrastruktur Wilayah Peta Analisis Kegiatan Pemanfaatan Hutan Peta Analisis Kesesuaian Zona Fungsional Kawasan Hutan Peta Rancangan Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan Peta Rencana Zonasi Kawasan Hutan (Hutan Lindung dan Hutan

    Mangrove) Matriks Rencana Pengembangan Kegiatan pada Zona dan Sub Zona Peta lain yang dianggap perlu.

    d. Draft Peta PPH ukuran A-0 disusun dengan skala 1 : 50.000 dan dibuat dengan sistem referensi geografis grid UTM (Universal Tranverse Mercantor) dan sistem proyeksi WGS 84.

  • 9 | P a g e

    HASIL (OUT COME) Tersedianya rancangan Rencana Zonasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan yang akan menjadi dasar bagi pelaksanaan tahapan selanjutnya.

    LOKASI STUDI Kegiatan Penyusunan Dokumen Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan Kota Bontang ini meliputi kawasan hutan dan lahan termasuk Hutan Lindung Bontang di Kota Bontang dan Hutan Mangrove di Kota Bontang dengan kondisi potensi secara keseluruhan tanpa terkecuali, kondisi kritis dan terdegradasi dalam kawasan hutan termasuk kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar dan dalam kawasan hutan. RENCANA RINCI PEKERJAAN Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Pembuatan Dokumen Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan Kota Bontang sebagai berikut : a. Persiapan

    Pada tahapan ini dilakukan persiapan pelaksanaan kegiatan yang meliputi : Penyiapan personil dalam tim kerja (tenaga ahli dan tenaga pendukung sesuai

    dengan tata laksana personil); Penyiapan administrasi; Studi literatur sebagai awal atau referensi untuk pelaksanaan kegiatan.

    b. Pengumpulan Data Sekunder Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan data sekunder yang dimaksudkan

    untuk mengidentifikasi pemanfaatan sumberdaya dan isu isu perencanaan, serta pengumpulan bahan peta dasar (data bentang alam kawasan hutan) dan peta tematik sesuai skala peta yang telah ditentukan;

    Jenis jenis data dasar serta kedalaman informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan Rencana Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan meliputi : - Data Bentang Lahan :

    1) Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) - Skala 1 ; 100.000 sampai 1 : 50.000 - Kedalaman informasi : Batas Administrasi sampai kecamatan,

    gedung dan bangunan, jaringan jalan dan pemanfaatan lahan existing.

    2) Peta Sistem Lahan dan Kesesuaian Lahan (Landsystems and Landsuitability)

    - Skala 1 : 250.000 - Kedalaman Informasi : unit lahan, kelerengan, jenis tanah,

    kontur tanah dll.

  • 10 | P a g e

    3) Citra Satelit - Citra akuisisi terbaru dengan skala sesuai dengan resolusi yang

    dibutuhkan (Diwajibkan untuk menggunakan Citra Quickbird untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan skala peta 1 : 10.000).

    4) RTRW Kota Bontang - Skala 1 : 100.000 sampai 1 : 50.000 (sesuai ketentuan) - Kedalaman informasi : Pola Ruang, Struktur Ruang, Arahan

    Pemanfaatan Ruang. Catatan : untuk beberapa atau salah satu jenis data dasar yang tidak dapat dipenuhi/ditampilkan dengan alasan yang menguatkan, maka dapat ditiadakan atau diganti dengan jenis data dasar yang lainnya sesuai dengan kebutuhan penyusunan Rencana Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan Kota Bontang.

    c. Penyusunan Laporan Pendahuluan Penyusunan laporan pendahuluan berdasar pengumpulan data sekunder dan selanjutnya dilakukan presentasi laporan pendahuluan yang bertujuan untuk mensosialisasikan hasil hasil penyusunan rencana zonasi sampai pada tahap Laporan Pendahuluan, dimana sosialisasi ini dimaksudkan untuk menjaring masukan dan perbaikan data maupun informasi.

    d. Identifikasi Potensi Wilayah Identifikasi potensi wilayah yang meliputi : identifikasi jenis dan sumberdaya, identifikasi pemanfaatan sumberdaya hutan serta identifikasi potensi pengembangan wilayah yang dilakukan melalui ssurvey lapangan untuk pengumpulan data yang belum tersedia dalam rangka penyusunan katalog informasi sumberdaya. Adapun jenis data yang akan dikumpulkan meliputi : Data sekunder yang akan dikumpulkan dalam ssurvey lapang akan meliputi

    kebijakan, kondisi fisik wilayah, kondisi sosial budaya, kondisi ekonomi, kondisi pemanfaatan ruang eksisting, kondisi ekologi serta rencana/studi terkait lainnya. Pengumpulan data sekunder ini sebagai lanjutan dari pengumpulan data sekunder pada tahap pembuatan laporan awal sebelumnya.

    Data primer yang dilakukan secara sistematis melalui perekaman data (observasi, pengambilan sampling, penghitungan, pengukuran, wawancara, kuesioner atau focus group discussion).

  • 11 | P a g e

    Data primer yang diambil meliputi : - Kondisi Fisik : kualitas potensi hutan, kondisi hutan mangrove dan

    geomorfologi hutan; - Kondisi Ekonomi Masyarakat Hutan (rumah tangga petani hutan) : jumlah

    petani hutan, tingkat kemiskinan, struktur penghasilan; - Kondisi Sosial Masyarakat Hutan, Kelembagaan Petani Hutan; - Kondisi Pemanfaatan Ruang Kawasan Hutan.

    e. Penyusunan Katalog Informasi Sumberdaya Kota Bontang, memuat informasi tentang : Sumberdaya Alam; Sumberdaya Fisik/Buatan; Sumberdaya Sosial; Sumberdaya Manusia.

    f. Penyusunan Laporan Antara Penyusunan laporan antara berdasar pada identifikasi potensi wilayah/ssurvey lapangan dan katalog informasi yang telah disusun dan selanjutnya dilakukan presentasi/sosialisasi laporan antara

    g. Analisis dan Pengolahan Data Analisis kebijakan (analisa kedudukan wilayah perencanaan terhadap kebijakan

    rencana tata ruang nasional, propinsi dan Kota Bontang serta menyesuaikan perencanaan yang di buat dengan kebijakan pembangunan daerah);

    Analisis kewilayahan (analisa kecenderungan perkembangan kawasan di wilayah perencanaan berdasarkan potensi fisik wilayah dan kondisi ekonomi, sosial budaya yang ada);

    Analisis Sosial Ekonomi (Analisa kondisi sosial ekonomi dan strukturnya di wilayah perencanaan);

    Analisis Daya Dukung (Analisa daya dukung fisik lingkungan meliputi : geografi, geo morfologi, hidrologi, eko biologis dan daya dukung sosial, ekonomi, budaya dan politik);

    Analisis Kesesuaian Pemanfaatan Ruang (Analisis potensi kawasan hutan berdasarkan kriteria kriteria teknis kegiatan pemanfaatan ruang yang direncanakan. Analisis ini menggunakan metode overlay peta untuk masing masing variabel fisik, sosial, ekonomi dan budaya berdasarkan kriteria kegiatan. Dari hasil analisis ini akan dihasilkan kesesuaian lahan pemanfaatan ruang dalam bentuk ruang peta kesesuaian pemanfaatan ruang, yang antara lain akan meliputi kesesuaian pemanfaatan ruang untuk kawasan lindung/konservasi, kawasan pemanfaatan umum, zona penyangga dan kawasan strategis).

  • 12 | P a g e

    h. Penyusunan Draft Laporan Akhir Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan (PPH)

    Draft laporan akhir PPH Kota Bontang terutama memuat jenis kawasan, zona dan arahan sub zona yang diusulkan untuk dijadikan Dokumen Awal Perencanaan dan Pengelolaan Hutan.

    Draft awal rencana zonasi disusun berdasarkan proses pengambilan keputusan atas alokasi ruang (kawasan pemanfaatan umum, kawasan lindung/konservasi, kawasan penyangga dan kawasan strategis) dan kondisi pemanfaatan ruang dan disertai dengan arahan pemanfaatan ruang (zona dan sub zona).

    Dari hasil penyusunan Draft Laporan Akhir Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan Kota Bontang selanjutnya dilakukan sosialisasi dan perbaikan melalui presentasi kepada publik.

    i. Penyusunan Laporan Akhir Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan Kota Bontang Memuat : Penyusunan Laporan Akhir yang selanjutnya disusun menjadi Dokumen

    Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan memuat pembahasan substansi mengenai; tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan, rencana struktur ruang wilayah kawasan hutan, rencana pola ruang kawasan hutan, penetapan kawasan strategis, arahan pemanfaatan ruang mencakup penetapan zona hingga arahan sub zona pada setiap zona, indikasi program utama, rekomendasi terhadap RTRW Kota Bontang dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan hutan Kota Bontang.

    Album peta dan gambar lokasi dengan skala peta yang telah ditentukan. Tahapan Pelaporan Kegiatan Fasilitasi Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Hutan Kota Bontang Penyusunan Pelaporan Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Hutan Kota Bontang beserta tahapan dan outputnya adalah sebagai berikut : a. Laporan Pendahuluan

    Laporan Pendahuluan merupakan laporan pelaksanaan pekerjaan tahap awal yang akan dikerjakan oleh Pelaksana. Substansi yang disajikan minimal memuat rencana pelaksana pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan meliputi persiapan waktu, tenaga ahli, rencana lokasi ssurvey, metodologi yang digunakan, metode analisis yang akan digunakan dan rencana pelaporan.

    Pengumpulan data sekunder dan bahan peta dasar (data bentang alam) serta peta tematik sesuai skala peta yang telah ditentukan.

    Laporan pendahuluan disusun berdasar pengumpulan data data sekunder dan bahan peta dasar tentang sumberdaya dan isu isu perencanaan.

  • 13 | P a g e

    Outline Laporan Pendahuluan : Bab 1 Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan dan Sasaran 1.3 Ruang Lingkup

    1.3.1 Lingkup Wilayah Perencanaan. 1.3.2 Lingkup Materi 1.3.3 Lingkup Waktu Perencanaan

    1.4 Keluaran 1.5 Waktu Pelaksanaan Pekerjaan 1.6 Lokasi Pekerjaan 1.7 Susunan Tenaga Ahli 1.8 Sistematika Laporan

    Bab 2 Tinjauan Umum Wilayah Perencanaan 2.1 Kondisi Fisik 2.2 Kondisi Sosial dan Budaya 2.3 Kondisi Ekonomi 2.4 Kondisi Kelembagaan

    Bab 3 Pendekatan dan Metodologi 3.1 Pendekatan Studi 3.2 Metode Pelaksanaan Pekerjaan

    3.2.1 Persiapan 3.2.2 Ssurvey Lapangan meliputi kebutuhan data, rencana lokasi ssurvey,

    personil, institusi penyedia data, kuesioner, dll) 3.2.3 Pengumpulan Data 3.2.4 Metode Analisis Data 3.2.5 Rencana Pengembangan Konsep

    3.3 Sistematika Pelaporan 3.3.1 Jenis dan Jadual Pelaporan 3.3.2 Susbstansi Pelaporan 3.3.3 Rencana Outline Laporan (Kamajuan, Draft Final dan Final)

    Bab 4 Organisasi, Personil dan Rencana Kerja 4.1 Organisasi dan Personil Pelaksana Pekerjaan 4.2 Personil Pelaksana dan Rencana Kerja

  • 14 | P a g e

    b. Laporan Antara

    Laporan antara merupakan revisi atas laporan awal yang telah dipresentasikan/disosialisasikan kepada survey serta laporan hasil pengumpulan data dan informasi di lapangan melalui ssurvey lapangan yang dibutuhkan untuk menginformasikan tematik atau kondisi lapangan yang belum terangkum di dalam laporan awal.

    Laporan Antara memuat : - Kebijakan pembangunan di wilayah perencanaan (kebijakan sektoral dan

    spasial) - Gambaran wilayah (kondisi geografis dan survey rative, kondisi fisik dasar

    kawasan hutan, pemanfaatan ruang wilayah kawasan hutan, kondisi infrastruktur kehutanan serta perekonomian kehutanan).

    Penyusunan Peta Tematik : - Peta Wilayah Perencanaan - Peta Rencana Struktur dan Pola Ruang dalam RTRW Propinsi - Peta Rencana Struktur dan Pola Ruang dalam RTRW Kota Bontang - Peta Topografi - Peta Biofisik - Peta Geologi dan Geomorfologi Hutan - Peta Penggunaan Eksisting Pemanfaatan Kawasan Hutan - Peta Status Lahan (Kementrian Kehutanan) - Peta Kondisi Ekosistem Hutan (Hutan Lindung dan Hutan Mangrove) - Peta Kondisi Hutan Hasil Ssurvey Primer - Peta Kondisi Sistem Jaringan Infrastruktur Wilayah (listrik, air bersih dan

    sanitasi, sampah, jaringan jalan, saluran drainase, pengolahan limbah, telekomunikasi, dll)

    - Peta Kondisi Ekonomi Wilayah (Fasilitas perekonomian, kontribusi ekonomi kecamatan, dll)

    - Peta Kondisi Sosial (Pendidikan, Kesehatan, dll)

    Penyusunan Katalog Informasi sumberdaya Kota Bontang berdasar pengumpulan data dan informasi di lapangan.

  • 15 | P a g e

    Outline Laporan Antara : Bab 1 Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan dan Sasaran 1.3 Ruang Lingkup

    1.3.1 Lingkup Wilayah Perencanaan. 1.3.2 Lingkup Materi 1.3.3 Lingkup Waktu Perencanaan

    1.4 Keluaran 1.5 Pendekatan dan Metodologi 1.6 Sistematika Pembahasan

    Bab 2 Tinjauan Kebijakan 2.1 Kebijakan Sektoral

    2.1.1 Kebijakan Kehutanan (dari RPJMD, RKPD, Renstra) 2.1.2 Kebijakan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

    2.2 Kebijakan Spasial 2.2.1 RTRW Provinsi

    2.2.1.1 Struktur Wilayah Pengembangan (Kawasan Lindung, Kawasan Budidaya, Pusat pusat Pertumbuhan)

    2.2.1.2 Pola Ruang Wilayah 2.2.1.3 Sistem Jaringan Infrastruktur Wilayah 2.2.1.4 Kawasan Pengembangan Prioritas

    2.2.2 RTRW Kota Bontang 2.2.2.1 Struktur Wilayah Pengembangan (Kawasan Lindung, Kawasan

    Budidaya, Pusat pusat Pertumbuhan) 2.2.2.2 Pola Ruang Wilayah 2.2.2.3 Sistem Jaringan Infrastruktur Wilayah 2.2.2.4 Kawasan Pengembangan Prioritas

    Bab 3 Gambaran Eksisting Wilayah Perencanaan dan Pemanfaatan 3.1 Kondisi Geografis dan Administratif 3.2 Kondisi Fisik Dasar Kawasan Hutan

    3.2.1 Iklim 3.2.2 Topografi 3.2.3 Geologi dan Geomorfologi

    3.3 Pemanfaatan Ruang Wilayah Kawasan Hutan 3.3.1 Penggunaan Lahan 3.3.2 Ekosistem Hutan (Hutan Lindung, Hutan Mangrove, dll) 3.3.3 Kegiatan Penghijauan

  • 16 | P a g e

    3.3.4 Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan

    3.4 Kondisi Infrasruktur Kehutanan 3.4.1 Sentra Pemanfaatan dan Perlindungan Mangrove 3.4.2 Sentra Kegiatan Ekowisata 3.4.3 Sentra Kegiatan Budidaya Hutan 3.4.4 Sentra Kegiatan Pemanfaatan dan Perlindungan di Hutan Lindung 3.4.5 Sentara Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau 3.4.6 Sentra Kegiatan Konservasi dalam Kawasan Hutan 3.4.7 Sentra Kegiatan Agroforestry 3.4.8 Sentra Kegiatan Lainnya

    3.5 Perekonomian Kehutanan 3.5.1 Pertumbuhan Ekonomi 3.5.2 Kontribusi Sektor Kehutanan (Asal Bahan Baku Produksi Kayu,

    Kebutuhan Bahan Baku Produksi Kayu dan Non Kayu, Ongkos Produksi, Kuantitas dan Kualitas Produk Hasil Hutan Kayu dan Non Kayu, Margin Pasar dan Keuntungan, Pola Kegiatan Produksi, Tujuan Pasar Hasil Produksi Kayu dan Non Kayu, Permasalahan Usaha meliputi modal, pasar, tenaga kerja termasuk upah dan/atau pendapatan petani, bahan baku, infrastruktur, dll)

    c. Draft Laporan Akhir

    Draft laporan DPPH (Dokumen Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan) umumnya memuat hasil revisi laporan antara yang telah dipresentasikan pada survey dan survey informasi sumberdaya yang telah disusun serta isu isu pokok permasalahan dan hasil survey yang selanjutnya dilakukan analisis. - Isu isu pokok permasalahan wilayah perencanaan (isu isu pokok spasial,

    isu isu pokok pengembangan kehutanan, isu isu pokok pengembangan infrastruktur wilayah, isu isu pokok pengembangan hasil produksi dan pemanfaatan hasil hutan baik kayu dan non kayu)

    - Hasil Survey - Analisis wilayah perencanaan :

    1) Analisis Kesesuaian Peruntukan Hutan Lindung dan Hutan Mangrove

    2) Analisis Daya Dukung Kawasan, Zona dan Subzona 3) Analisis Rencana Pengembangan Kawasan Hutan 4) Analisis Ekonomi dan Bisnis (Khusus pada Rencana Zonasi Rinci

    Wilayah dalam Kawasan Hutan) 5) Analisis Kebutuhan Infrastruktur Pendukung Pengembangan

    Kegiatan pada Zona dan Subzona

  • 17 | P a g e

    6) Analisis Pentahapan Pengembangan Zona dan Subzona 7) Analisis Kebutuhan Investasi Pengembangan Kegiatan Zona dan

    Subzona 8) Analisis Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan 9) Rencana Penataan Zona dan Subzona

    Album Peta Analisis dan Draft Peta Rencana Zonasi : - Peta Analisis Kesesuaian Lahan dalam Kawasan Hutan Lindung dan Hutan

    Mangrove - Peta Analisis Struktur Ruang Kawasan Hutan - Peta Analisis Pemanfaatan Ruang Kawasan Hutan - Peta Analisis Kependudukan dan Sosial Ekonomi - Peta Analisis Kebutuhan Infrastruktur Wilayah - Peta Analisis Kegiatan Usaha Budidaya Kehutanan - Peta Analisis Kesesuain Zona Fungsional Kawasasn Hutan - Peta Rancangan Zonasi Wilayah Hutan - Matriks Rencana Pengembangan Kegiatan pada Zona dan Subzona - Peta Lain yang dianggap perlu

    d. Laporan Akhir

    Muatan laporan akhir disesuaikan dengan output dan tujuan kegiatan yang selanjutnya disusun menjadi Dokumen Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan (DPHH).

    Dokumen Rencana Zonasi berisikan tentang : (i) Analisis Data; Analisis Kebijakan, Kewilayahan, Sosial, Potensi Sumberdaya, Pemanfaatan Sumberdaya, Pemanfaatan Ruang, Kesesuaian Ruang, dan Daya Dukung, (ii) Matriks Kesesuaian Pemanfaatan Ruang, (iii) Matriks Keterkaitan Antar Zona dan (iv) Draft Dokumen Rencana Zonasi dan Album Peta.

    Secara umum penyusunan Penyusunan DPPH memuat pembahasan substansi mengenai tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah/kawasan hutan, rencana struktur ruang wilayah/kawasan hutan, rencana pola ruang wilayah/kawasan hutan, penetapan kawasan strategis, arahan pemanfaatan ruang, rekomendasi terhadap RTRW Kota Bontang, ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang.

    e. Laporan Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)

    Laporan ini memuat ringkasan dari Dikumen Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan. Laporan ini ditulis ringkas dan menggambarkan isi dari keseluruhan Dokumen Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan (DPPH) yang telah disusun.

  • 18 | P a g e

    KEBUTUHAN TENAGA AHLI Kebutuhan Tenaga Ahli (Tenaga Ahli, Asisten Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung) dalam kegiatan Penyusunan DPPH Kota Bontang sebagaimana terinci pada tabel berikut : Tabel. Kebutuhan Tenaga Ahli

    NO URAIAN SPESIFIKASI

    PENDIDIKAN (MINIMAL)

    PENGALAMAN KERJA

    (MINIMAL) Tenaga Ahli

    1. Team Leader/Ahli Perencanaan Pengelolaan Kawasan Hutan

    S2 8 Tahun

    2. Ahli Konservasi Tanah dan Air S2 5 Tahun 3. Ahli Budidaya Hutan S2 5 Tahun 4. Ahli Planologi S2 5 Tahun 5. Ahli Sosial Ekonomi dan Kebijakan

    Kehutanan S2 5 Tahun

    6. Ahli Sistem Informasi Geografis S2 5 Tahun 7. Ahli Hukum/Kelembagaan S1 5 Tahun

    Asisten Tenaga Ahli 8. Asisten Ahli Perencanaan Pengelolaan

    Kawasan Hutan S1 3 Tahun

    9. Asisten Ahli Konservasi Tanah & Air S1 3 Tahun 10. Asisten Ahli Sosial Ekonomi dan

    Kebijakan Kehutanan S1 3 Tahun

    11. Asisten Ahli Budidaya Hutan S1 3 Tahun Tenaga Pendukung

    12. Surveyor D3 3 Tahun 13. Teknisi/Tenaga Lokal SMU/STM/SMK - 14. Teknisi Dijitasi D3 3 Tahun PERSYARATAN KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI USAHA Calon penyedia jasa yang mengikuti seleksi umum harus memiliki Sertifikat Badan Usaha Bidang Tata Lingkungan (15000) dan Sub Bidang Perencanaan Urban (15002).

  • 19 | P a g e

    DURASI DAN JADWAL Kegiatan akan dilaksanakan selama 3 (Tiga) Bulan pada Tahun Anggaran 2011, sebagaimana terinci pada tabel berikut. Tabel. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

    NO KEGIATAN BULAN KE- 1 2 3

    1 Persiapan 2 Pengumpulan Data Sekunder 3 Pembuatan Laporan Pendahuluan 4 Presentasi Laporan Pendahuluan 5 Identifikasi Potensi Wilayah/Survey 6 Penyusunan Katalog Informasi 7 Pembuatan Laporan Antara 8 Presentasi Laporan Antara 9 Analisis dan Pengolahan Data 10 Penyusunan Draft Laporan Akhir 11 Presentasi Draft Laporan Akhir 12 Penyusunan Laporan Akhir 13 Penyusunan Dokumen Pengelolaan & Pemanfaatan Hutan PAGU ANGGARAN Pelaksanaan Kegiatan ini berdasarkan Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan Kegiatan Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan Nomor DPA SKPD : 2.02.2.05.01.15.06.5.2; dengan rincian anggaran biaya (RAB) sebagaimana terlampir. SUMBER DANA Sumber dana kegiatan penyusunan Dokumen Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan Tahun Anggaran 2011 berasal dari APBD Kota Bontang. RENCANA BELANJA BARANG MILIK NEGARA (BMN) Peta LLN. LPI, RBI, Peta Kawasan Hutan, Citra Satelit dan Laptop GIS. SKPD KEGIATAN Kegiatan penyusunan DPPH berasal dari DIPA Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang Jl. Awang Long No.01 Kota Bontang

  • 20 | P a g e

    PENUTUP 1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima oleh pihak Konsultan Pelaksana dan

    disarankan mempelajari serta memberikan masukan lain yang diperlukan dan membuat usulan teknis dan biaya sesuai dengan pengarahan penugasan dalam KAK ini.

    2. Hal hal yang belum jelas dan belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini akan dijelaskan dalam acara penjelasan pekerjaan yang merupakan satu kesatuan dari Kerangka Acuan Kerja ini.

    Bontang, 22 Juni 2011

    Kepala Dinas Perikanan, Kelautan & Pertanian

    Ir. Hj. Aji Erlynawati, MT NIP. 196510221992032008