67_PK_Pdt.Sus-Pailit_2013.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    P U T U S A NNomor 67 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013

    DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

    M A H K A M A H A G U N G

    memeriksa perkara perdata khusus permohonan pernyataan pailit pada pemeriksaan

    peninjauan kembali telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara antara:

    I GUSTI NGURAH YASA, Jabatan Direktur Utama PT KHRISNA

    BALI INTERNASIONAL CARGO, dalam hal ini bertindak atas nama

    PT Khrisna Bali Internasional Cargo, berkedudukan di Jalan Blambangan

    Nomor 8 X Kuta, KabupateAn Badung Bali, dalam hal ini memberi

    kuasa kepada I Made Parwata, S.H. dan kawan, Para Advokat, beralamat

    di Jalan Mertasari Nomor 196, Sidakarya, Denpasar 80224, Bali,

    berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 21 Januari 2013;

    Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi/Pemohon Pailit;

    Terhadap

    PT EASTWOOD TIMBER INDUSTRIES, yang diwakili oleh

    Direktur Utama Jap Fernando Yapiter, berkedudukan di Jalan Mayjen.

    Sungkono 88 Gresik, Jawa Timur, dalam hal ini memberi kuasa kepada

    Syahriel Achmad, S.H., dan kawan, Para Advokat, beralamat di

    Kompleks Ruko Panji Makmur Blok D 21, Jalan Raya Panjang Jiwo

    Nomor 46-48 Surabaya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 30

    Januari 2013;

    Termohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/ Termohon

    Pailit;

    Mahkamah Agung tersebut;

    Membaca surat-surat yang bersangkutan;

    Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Pemohon

    Peninjauan Kembali dahulu sebagai Termohon Kasasi/Pemohon Pailit telah mengajukan

    permohonan peninjauan kembali terhadap putusan Mahkamah Agung Nomor 539 K/

    Pdt.Sus/2012 tanggal 9 Oktober 2012 yang telah berkekuatan hukum tetap, dengan

    posita sebagai berikut:

    A Pemohon adalah Kreditur dari PT East Wood Timber Industries, berkedudukan

    di Gersik, Jawa Timur dengan alamat Jalan Mayjend. Sungkono 88 Gersik, Jawa

    Timur;

    Hal. 1 dari 14 hal. Putusan No.67 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    1 Bahwa Pemohon adalah sebuah perusahaan perseroan terbatas berkedudukan di

    Kabupaten Badung Bali, beralamat kantor di Jalan Blambangan Nomor 8 X

    Kuta, Kabupaten Badung, Bali yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia

    dengan Akta Pendirian Nomor 205, tanggal 20 Januari 1994 dan Akta perubahan

    terakhir Nomor 8 Tahun 2008 dan di sahkan berdasarkan Surat Keputusan

    Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor :

    AHU-31505.AH.01.02 Tahun 2008 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran

    Dasar Perseroan dengan Tanda Daftar Perusahan Nomor : 220816301250, masa

    berlaku sampai dengan tanggal 8 Juni 2014, (bukti P.1, P.2, P.3 dan P.4);

    2 Bahwa pada awalnya Pemohon merupakan mitra usaha dari Termohon yang

    bergerak dalam bidang usaha Lock kayu jati, dimana Pemohon selain sebagai

    suplayer lock kayu jati juga memberikan pelayanan jasa pengangkutan,

    sedangkan Termohon adalah sebagai perusahan yang memiliki pabrik

    pengolahan kayu dengan kwalitas dan pasaran ekspor;

    3 Bahwa berdasarkan Surat Kesepakatan Penyelesaian Masalah tertanggal 26 Juli

    2011 yang dibuat dan ditandatangani oleh Pemohon dan Termohon, Termohon

    telah berhutang kepada. Pemohon sebesar Rp7.927.140.000,00 (tujuh miliar

    sembilan ratus dua puluh tujuh juta seratus empat puluh ribu rupiah) (bukti P.5);

    4 Bahwa dari seluruh jumlah hutang Termohon sebagaimana termaktub dalam

    Surat Kesepakatan Penyelesaian Masalah tertanggal 26 Juli 2011 tersebut,

    Termohon telah melakukan pembayaran kepada Pemohon sebesar

    Rp1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah) dan untuk melunasi sisa

    hutangnya yaitu sebesar Rp6.427.140.000,00 (enam miliar empat ratus dua

    puluh tujuh juta seratus empat puluh ribu rupiah) Termohon telah menyerahkan

    Bilyet Giro/BG yaitu sebagai berikut: (bukti P.6, P.7, P.8 dan P.9);

    Bilyet Giro/BG Nomor 072267, Bank Permata Tunjungan

    Surabaya, senilai Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

    tanggal jatuh tempo Agustus 2011;

    Bilyet Giro/BG Nomor 05597, Bank Permata Tunjungan

    Surabaya, senilai Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah)

    tanggal jatuh tempo 23 Agustus 2011;

    Bilyet Giro/BG Nomor 048327, Bank Permata Tunjungan

    Surabaya, senilai Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah)

    tanggal jatuh tempo 23 September 2011;

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Bilyet Giro/BG Nomor 073827, Bank Permata Tunjungan

    Surabaya, senilai Rp1.927.140.000,00 (satu miliar sembilan

    ratus dua puluh tujuh juta seratus empat puluh ribu rupiah)

    tanggal jatuh tempo 23 Oktober 2011;

    5 Bahwa terhitung sejak tanggal jatuh tempo semua Bilyet Giro/BG yang telah

    diserahkan Termohon kepada Pemohon tersebut hingga tanggal permohonan

    pailit ini, ternyata semua Bilyet Giro/BG tersebut tidak dapat di uangkan dan/

    atau di tolak oleh Bank dengan alasan tidak cukup dana (Bukti P.6, P.7, P.8 dan

    P.9);

    6 Bahwa Pemohon telah meminta kepada Termohon untuk melunasi hutangnya

    tersebut yaitu sebesar Rp6.427.140.000,00 (enam miliar empat ratus dua puluh

    tujuh juta seratus empat puluh ribu. rupiah) namun tidak mendapat tanggapan

    positif dari Termohon dan atas perbuatan Termohon tersebut, Pemohon pada

    tanggal 10 Januari 2012 telah pula, melaporkan Termohon kepada pihak

    Kepolisian di Polres Gersik (Bukti P.10 dan P.11);

    7 Bahwa berdasarkan hal-hal dan penjelasan sebagaimana terurai dalam butir

    angka 1 sampai dengan 6 tersebut diatas Pemohon terbukti dengan sah dan nyata

    berkedudukan sebagai Kreditur yang sah atas hutang Termohon;

    B Hutang Termohon telah jatuh tempo;

    Bahwa sebagaimana telah diuaraikan dalam butir angka 3 dan 4 tersebut diatas,

    maka oleh karenanya Termohon demi hukum memiliki kewajiban untuk memenuhi/

    melunasi hutang kepada Pemohon secara tunai dan sekaligus yaitu: sebesar

    Rp6.427.140.000,00 (enam miliar empat ratus dua puluh tujuh juta seratus empat

    puluh ribu rupiah);

    C Termohon telah tidak membayar hutang kepada Pemohon yang saat ini telah

    jatuh tempo dan dapat di tagih;

    Bahwa dengan tidak ditanggapinya tagihan dari Pemohon oleh Termohon sejak di

    tolaknya Bilyet Giro/BG yang telah diserahkan Termohon kepada Pemohon tersebut

    serta tidak dilunasinya, hutang oleh Termohon, maka Termohon secara nyata telah

    tidak membayar hutang kepada Pemohon, sehingga sudah sepatutnya dan

    sewajarnya Pemohon mengajukan Permohonan Pernyataan Pailit Terhadap

    Termohon (bukti P.6, P.7, P.8 dan P.9);

    D Termohon memiliki Kreditur lainnya;

    1 Bahwa Termohon pada saat ini memiliki Kreditur lain selain Pemohon, dimana

    Kreditur tersebut adalah Perum Perhutani Unit II Jawa Timur beralamat Kantor

    Hal. 3 dari 14 hal. Putusan No.67 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    di Jalan Genteng Kali Nomor 49 Surabaya sedangkan pengambilan kayunya

    melalui KBM Pemasaran Kayu I Madiun, dengan alamat Jalan Rimba Raya

    Nomor 1 Madiun;

    2 Bahwa hutang Termohon kepada Kreditur lain tersebut adalah sebesar

    Rp1.766.784.194,00 (satu miliar tujuh ratus enam puluh enam juta tujuh ratus

    delapan puluh empat ribu seratus Sembilan puluh empat rupiah) sesuai dengan

    Surat Rekapitulasi Pelayanan Penjualan kontrak PT East Wood Timber

    Industries tertanggal 31 Desember 2011 (bukti P.12);

    3 Bahwa hutang Termohon kepada, Kreditur lain tersebut telah jatuh tempo pada

    bulan Desember 2011 dan sampai tanggal permohonan pailit ini diajukan

    Termohon belum juga melakukan pelunasan dalam bentuk apapun terhadap

    hutangnya tersebut;

    4 Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas jelas, terbukti Termohon memiliki

    Kreditur lain selain diri Pemohon;

    E Penunjukan Kurator dan Hakim Pengawas;

    Bahwa sehubungan dengan Permohonan Pernyataan Pailit terhadap Termohon,

    dengan ini Pemohon mohon kepada yang mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan

    mengadili permohonan pailit ini untuk berkenan menunjuk dan/atau mengangkat

    Hakim Pengawas dari lingkungan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

    Surabaya dan dua orang Kurator yaitu:

    1 I Wayan Santoso, S.H., Nomor SK.Menkeh.AHU AH. 04.03-36, beralamat

    Kantor di Kantor Hukum MKH & Partners Jalan Kembang Jepun Nomor 29 i

    Surabaya, Tlp. 031.3578336;

    2 Sumarso, S.H., MH., Nomor SK.Menkeh. AHU AH. 04.0341, beralamat Kantor

    di Kantor Hukum Sumarso, S.H., M.H., & Partners Jalan Joyoboyo, Nomor 27

    I Surabaya Tlp. 031.72457400;

    F Termohon telah memenuhi unsur Pasal 2 ayat (1) UU Nomor 37 Tahun 2004 dan

    oleh karenanya demi Hukum dapat dinyatakan Pailit;

    1 Bahwa berdasarkan penjelasan sebagaimana termaktub dalam bagian A, B, C

    dan D diatas, jelas ternyata bahwa Termohon telah tidak membayar kepada

    Pemohon suatu hutang sebesar Rp6.427.140.000,00 (enam miliar empat ratus

    dua puluh tujuh juta seratus empat puluh ribu rupiah) yang telah jatuh tempo dan

    dapat ditagih;

    2 Bahwa berdasarkan penjelasan sebagaimana termaktub dalam bagian D diatas,

    Termohon ternyata memiliki kreditur lain selain diri Pemohon, dimana besar

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    hutang Termohon untuk kreditur tersebut adalah sebesar Rp1.766.784.194,00

    (satu miliar tujuh ratus enam puluh enam juta tujuh ratus delapan puluh empat

    ribu seratus sembilan puluh empat rupiah);

    3 Bahwa, sesuai dengan Pasal 2 ayat (1) UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang

    Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Hutang (PKPU) sebagai

    berikut:

    Debitur yang mempunyai dua atau lebih kreditur dan tidak membayar lunas

    sedikanya satu hutang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih, dinyatakan pailit

    dengan putusan Pengadilan baik atas permohonannya sendiri maupun

    permohonan satu atau lebih krediturnya;

    Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon mohon kepada

    Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya agar memberikan putusan sebagai

    berikut:

    1 Mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya;

    2 Menyatakan Termohon yaitu PT East Wood Timber Industries,

    berkedudukan di Gersik, Jawa Timur dengan alamat Jalan Mayjend.

    Sungkono 88 Gersik, Jawa Timur pailit dengan segala akibat hukumnya;

    3 Menunjuk dan/atau Mengangkat Hakim Pengawas dari lingkungan

    Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya yang berwenang

    untuk mengawasi kepailitan ini;

    4 Menunjuk dan/atau mengangkat Saudara sebagai Kurator yaitu

    I Wayan Santoso, S.H., Nomor SK.Menkeh.AHU AH.

    04.03-36, beralamat Kantor di Kantor Hukum MKH &

    Partners Jalan Kembang Jepun Nomor 29 i Surabaya, Tlp.

    031.3578336;

    Sumarso, S.H.,M.H., Nomor SK.Menkeh. AHU AH. 04.0341,

    beralamat Kantor di Kantor Hukum Sumarso, S.H.,M.H., &

    Partners Jalan Joyoboyo Nomor 27 I Surabaya, Tlp.

    031.72457400;

    5 Menghukum Termohon untuk membayar biaya perkara ini;

    Atau, apabila yang terhormat Ketua Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya

    berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);

    Bahwa terhadap permohonan tersebut, Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

    Surabaya telah memberikan putusan Nomor 08/Pailit/ 2012/PN Niaga.Sby., tanggal 26

    April 2012 dengan amar sebagai berikut:

    Hal. 5 dari 14 hal. Putusan No.67 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    1. Mengabulkan permohonan pernyataan pailit Pemohon;

    2. Menyatakan Termohon PT Eastwood Timber Industries yang berkedudukan di

    Gresik, Jawa Timur dengan alamat Mayjend. Sungkono 88 Gresik, Jawa Timur,

    pailit dengan segala akibat hukumnya;

    3. Menunjuk dan mengangkat Saudara Bambang Kustopo, S.H., M.H., Hakim Niaga

    pada Pengadilan Negeri Surabaya sebagai Hakim Pengawas;

    4. Mengangkat saudara:

    I Wayan Santoso, S.H., Nomor SK.Menkeh. AHU AH. 04.03 36

    beralamat kantor Hukum MKH & Partners Jalan Kembang Jepun Nomor

    29 i Surabaya Telp. 031.3578336 dan;

    Sumarso, S.H.,M.H., Nomor SK.Menkeh. AHU AH. 04.03 41 Beralamat

    kantor di kantor Hukum Sumarso, SH., MH. & Partners Jalan Joyoboyo

    Nomor 27/I Surabaya Telp. 031.72457400;

    Sebagai kurator/pengurus dalam perkara ini;

    5. Menetapkan bahwa imbalan jasa (fee) Kurator akan ditetapkan kemudian setelah

    Kurator selesai melaksanakan tugasnya;

    6. Membebankan Termohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp2.986.000,00

    (dua juta sembilan ratus delapan puluh enam ribu rupiah);

    Bahwa amar Mahkamah Agung RI Nomor 539 K/Pdt.Sus/2012 tanggal 9

    Oktober 2012 yang telah berkekuatan hukum tetap sebagai berikut:

    Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT EASTWOOD

    TIMBER INDUSTRIES tersebut;

    Membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya

    Nomor 08/Pailit/2012/PN Niaga.Sby., tanggal 26 April 2012;

    MENGADILI SENDIRI:

    Menolak permohonan pailit dari Pemohon Pailit untuk seluruhnya;

    Menghukum Termohon Kasasi/Pemohon Pailit untuk membayar biaya perkara

    dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah);

    Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah berkekuatan hukum tetap

    tersebut yaitu putusan Mahkamah Agung Nomor 539 K/Pdt.Sus/2012 tanggal 9 Oktober

    2012 diberitahukan kepada Termohon Kasasi pada tanggal 16 Januari 2013, terhadap

    putusan tersebut, oleh Termohon Kasasi melalui kuasanya, berdasarkan Surat Kuasa

    Khusus tanggal 21 Januari 2013, mengajukan permohonan pemeriksaan peninjauan

    kembali di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Surabaya pada tanggal 23 Januari

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    2013 sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Peninjauan Kembali Nomor /PK/

    Pailit/2013/ PN.Niaga Surabaya Jo. Nomor 539 K/Pdt.Sus/2012 Jo. Nomor 08/

    Pailit/2012/ PN Niaga.Surabaya., permohonan tersebut disertai dengan memori

    peninjauan kembali yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Surabaya

    pada tanggal itu juga;

    Bahwa alasan-alasan peninjauan kembali telah disampaikan kepada Termohon

    Kasasi pada tanggal 29 Januari 2013 kemudian Termohon Kasasi mengajukan jawaban

    alasan peninjauan kembali yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga

    Surabaya pada tanggal 7 Februari 2013;

    Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo telah diberitahukan

    kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara

    yang ditentukan dalam Pasal 295, 296, 297 Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004

    tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, oleh karena itu

    permohonan pemeriksaan peninjauan kembali tersebut secara formal dapat diterima;

    Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan alasan-

    alasan peninjauan kembali yang pada pokoknya sebagai berikut:

    1 Bahwa putusan Mahkamah Agung di tingkat kasasi tersebut telah diberitahukan

    secara patut kepada Pemohon PK pada hari Jumat tanggal 18 Januari 2013,

    setidak-tidaknya antara tenggang waktu pemberitahuan tersebut dengan

    Permohonan Peninjauan Kembali ini belum lewat waktu sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 296 ayat (2) Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang

    Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yang berbunyi sebagai

    berikut: Pengajuan Permohonan Peninjauan Kembali berdasarkan alasan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 295 ayat (2) huruf b, dilakukan dalam

    jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal putusan yang

    dimohonkan Peninjauan Kembali memperoleh kekuatan hukum tetap;

    2 Bahwa Pemohon PK menyatakan dan menyampaikan permohonan peninjauan

    kembali terhadap putusan tersebut pada hari Rabu tanggal 23 Januari 2013,

    karena Pemohon PK berpendapat dan merasakan bahwa putusan dalam perkara

    pada tingkat kasasi tersebut dengan jelas memperlihatkan suatu kekhilafan hakim

    atau sesuatu kekeliruan yang nyata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 295 ayat

    (2) huruf b Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan

    Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;

    3 Bahwa dalil-dalil permohonan pernyataan pailit dan kontra memori kasasi dari

    Pemohon PK dalam pemeriksaan di tingkat pertama dan tingkat kasasi

    Hal. 7 dari 14 hal. Putusan No.67 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    dinyatakan dipakai kembali dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan

    dari permohonan peninjauan kembali ini;

    4 Bahwa Majelis Hakim Agung pada Mahkamah Agung Republik Indonesia yang

    memeriksa dan memutus perkara a quo pada tingkat kasasi dengan putusannya

    tanggal 9 Oktober 2012 Nomor 539 K/Pdt.Sus/2012 ternyata telah keliru dan

    salah menerapkan hukum yang berlaku berkaitan dengan penilaiannya dalam

    mengabulkan Permohonan Kasasi dari Termohon PK/ Pemohon Kasasi/

    Termohon Pailit;

    5 Bahwa pada dasarnya Pemohon PK menolak dasar pertimbangan hukum Majelis

    Hakim Agung dalam memutuskan perkara a quo pada tingkat kasasi karena sama

    sekali tidak menanggapi dan memberikan pertimbangan hukum berkaitan dengan

    dalil-dalil Kontra Memori Kasasi dari Pemohon PK dan sebaliknya mengambil

    alih begitu saja seluruh dalil-dalil Memori Kasasi dari Termohon PK, sehingga

    berakibat pada putusan yang tidak adil dan tidak objektif dalam memberikan

    penilaian terhadap fakta-fakta hukum yang terungkap dalam persidangan, dan

    hal ini bertentangan dengan ketentuan dalam Pasal 178 HIR, Pasal 189 RBG, dan

    Pasal 19 UU Nomor 4 Tahun 2004, maka dengan demikian Pemohon PK

    menolak pula putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tingkat kasasi

    atas perkara a quo sebagaimana diuraikan dalam dalil-dalil selanjutnya;

    6 Bahwa Pemohon PK menolak dengan tegas dasar pertimbangan hukum Majelis

    Hakim Agung dalam memutuskan perkara a quo khususnya pada halaman 14

    angka 1, 3, 4,5, 6, 7 dan 8 yang mengambil alih begitu saja dalil-dalil Memori

    Kasasi Termohon PK, khususnya pada halaman 7 angka 3 dari baris 9 sampai

    halaman 8 yang mengatakan bahwa:

    Judex Facti terkesan menyampingkan Pasal 1 angka (2) dan (3)

    Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Kewajiban

    Pembayaran Utang, padahal Pasal tersebut merupakan essensi tentang keberadaan

    (status) Kreditor dan Debitor.;

    Pertimbangan hukum Majelis Hakim Agung yang dijadikan dasar dalam

    memberikan penilaian terhadap fakta hukum tersebut jelas-jelas keliru, karena bukti

    surat P.11 adalah sebagai bukti yang menjelaskan tentang adanya fakta hukum yaitu

    bahwa Termohon PK diduga melakukan tindak pidana penipuan yang disebabkan

    karena perbuatannya yaitu melakukan pembayaran dengan cara menggunakan

    Bilyet Giro yang ternyata pada saat jatuh tempo ditolak oleh pihak bank dengan

    alasan tidak ada dananya (vide bukti surat P.6, P.7, P.8 dan P.9), jadi bukan karena

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    adanya pemblokiran dari Termohon PK dan/atau bukan karena masih diperlukan

    adanya mediasi dan perundingan lebih lanjut berkaitan dengan jumlah utang

    Termohon PK sebagaimana dimaksud dalam bukti surat T.24, namun dasar

    pertimbangan penilaian dari Majelis Hakim Agung yang menyatakan masih

    diperlukan adanya mediasi dan perundingan lebih lanjut berkaitan dengan jumlah

    utang Termohon PK adalah sangat tidak beralasan dan nyata-nyata keliru karena hal

    tersebut, berdasarkan fakta hukum (vide bukti surat P.5), dengan sendirinya telah

    terbantahkan, dan disamping itu juga bukti surat T.24 tidak pernah diberitahukan

    dan disampaikan kepada Pemohon PK oleh Termohon PK dan dalam persidangan

    tidak ada fakta hukum yang menyatakan dan membuktikan apakah bukti surat T.24

    telah dikirim dan diterima oleh pihak bank;

    Bukti surat P.5 adalah sebagai bukti yang sempurna dan dapat menjelaskan

    kebenaran tentang adanya fakta hukum bahwa telah ada kesepakatan antara

    Pemohon PK dengan Termohon PK berkaitan dengan jumlah nilai hutang dari

    Termohon PK, dan disamping itu bahwa keberadaan bukti P.5 bukan secara serta

    merta melainkan melalui suatu proses yang telah memakan waktu lama karena

    sebelumnya, Pemohon PK dan Termohon PK masing-masing telah mempelajari dan

    melakukan audit internal terhadap semua transaksi yang telah terjadi dalam kurun

    waktu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 dan kemudian melakukan

    penyocokan sampai akhirnya ada kesepakatan sebagaimana dimaksud dalam bukti

    surat P.5;

    Bahwa selain dari apa yang telah diuraikan diatas, kekeliruan nyata yang telah

    dilakukan oleh Majelis Hakim Agung dalam memberikan penilaian terhadap fakta

    hukum tersebut yaitu dengan hanya berdasarkan pada:

    Bukti surat T.24 yang nyata-nyata tidak memliki nilai pembuktian yang

    kuat karena dibuat setelah Bilyet Giro jatuh tempo;

    Keterangan saksi Eko Tjahjono yang nyata-nyata juga keterangannya

    tidak mempunyai nilai pembuktian karena keterangan yang diberikan

    oleh saksi dalam persidangan berkaitan dengan pekerjaannya sebagai

    karyawan dari Termohon PK dan bukan sebagai seorang akuntan publik,

    dan dalam persidangan Pemohon PK telah menyatakan keberatan

    terhadap keberadaan saksi tersebut, dan oleh karenanya sudah tentu

    keterangannya sangat subyektif dan tidak dapat dipertanggungjawabkan

    secara hukum;

    Hal. 9 dari 14 hal. Putusan No.67 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Bukti T.2, T.13, T.21 dan T.22 tidak dapat dijadikan dasar secara serta

    merta untuk menentukan nilai utang dari Termohon PK, karena bukti

    surat tersebut hanya menjelaskan tentang adanya fakta hukum berkaitan

    dengan penerimaan kayu log, padahal jumlah nilai utang yang telah

    disepakati sebagaimana dimaksud dalam bukti P.5 adalah terdiri dari

    beberapa jenis transaksi dari kurun waktu tahun 2008 sampai dengan

    tahun 2011, diantaranya berkaitan dengan pembelian kayu log, biaya jasa

    transportasi, biaya jasa tracking, biaya jasa sporting dokumen dan lain-

    lain;

    Adanya permasalahan antara Termohon PK dengan I Ketut Dirgayasa,

    mantan Direktur Pemohon PK, sebagaimana didalilkan oleh Termohon

    Kasasi tidak ada kaitannya dengan bukti surat P.5, karena dalam

    persidangan tidak terungkap tentang adanya dalil dan peristiwa tersebut,

    dan berdasarkan apa yang diuraikan pada halaman 15 angka 3 salinan

    putusan pada tingkat kasasi, terbukti adanya pengakuan bahwa setelah I

    Ketut Dirgayasa diberhentikan sebagai direktur justru yang bersangkutan

    kemudian dijadikan direktur oleh Termohon PK dan itu dapat diartikan

    bahwa antara I Ketut Dirgayasa, yang diberhentikan oleh Pemohon kasasi

    sebagai direktur sebelum adanya bukti P.5, mempunyai hubungan khusus

    dengan Termohon PK dan secara bisnis dapat diduga akan melakukan

    tindakan-tindakan yang dapat merugikan Pemohon PK atas dasar

    tersebut, sehingga sangat beralasan Pemohon PK mengingatkan kepada

    Termohon PK agar tidak melakukan hubungan dengan I Ketut Dirgayasa

    karena mengetahui banyak tentang strategi dan rahasia bisnis dari

    Pemohon PK;

    Bahwa sebaliknya berdasarkan fakta dipersidangan tidak ada satu alat buktipun

    yang dapat menerangkan dan membuktikan bahwa bukti surat P.5 dibuat karena

    adanya tekanan, dan ancaman dan justru sebaliknya saksi Termohon PK yang

    bernama Nicodemus Ratno Djoko Purnomo yang ikut menandatangani bukti surat

    P.5 tersebut telah dengan tegas dalam persidangan membenarkan tentang

    keberadaan bukti surat P.5 tersebut sebagai pegangan untuk dijadikan bukti

    termasuk membenarkan keaslian tandatangan yang tercantum dalam bukti surat P.5

    tersebut;

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    7. Bahwa Pemohon PK menolak dengan tegas dasar pertimbangan hukum Majelis

    Hakim Agung dalam memutuskan perkara a quo berkaitan dengan Kreditur lain

    khususnya pada halaman 9 angka 4 yang mengatakan bahwa:

    sehingga dengan demikian Judex Facti tidak menyelenggarakan

    persidangan dengan baik dan fair;

    Alasan yang dijadikan dasar penilaian oleh Majelis Hakim Agung dalam

    pertimbangannya tersebut nyata-nyata sangat keliru dan tidak objektif karena

    sedikitpun tidak memberikan penilaian berkaitan dengan bukti surat P.12 yang

    menjelaskan tentang adanya fakta hukum bahwa Perum Perhutani Unit II Jawa

    Timur mempunyai tagihan yang dapat ditagih pada Termohon PK sebesar

    Rp1.766.784,194,00 yang jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2011, dan hal ini

    kemudian diperkuat lagi dengan hadirnya langsung pihak Perum Perhutani Unit II

    Jawa Timur di persidangan pada saat pembuktian dengan menyerahkan langsung

    beberapa bukti surat lainnya berkaitan dengan adanya beberapa tagihan pada

    Termohon PK. Keberadaan pihak Perum Perhutani Unit II Jawa Timur dalam

    persidangan semata-mata hanya untuk membuktikan dan mempertegas tentang

    adanya Kreditur lain. Berdasarkan hal tersebut, Pemohon PK dapat membuktikan

    dengan sempurna tentang adanya Kreditur lain, sehingga berdasarkan hal tersebut

    diatas, maka sangat tidak beralasan kalau judex factie dikatakan tidak memberikan

    kesempatan kepada Termohon PK untuk menanggapi perihal adanya Kreditur lain;

    8. Bahwa Pemohon PK menolak dengan tegas dasar pertimbangan hukum Majelis

    Hakim Agung dalam memberikan penilaian berkaitan dengan fakta-fakta hukum

    sebagaimana diuraikan dalam halaman 9 angka 5, 6 dan 7, karena sebagaimana

    telah diuraikan diatas oleh Pemohon PK, justru sebaliknya Majelis Hakim Agung

    dalam perkara a quo dalam pertimbangannya telah memutarbalikan fakta-fakta

    hukum yang terungkap dalam persidangan serta secara nyata-nyata telah keliru

    memberikan penilaian dan tidak fair dalam menerapkan hukum, dan sangat tidak

    beralasan kalau Termohon PK dikatakan adalah perusahan yang sehat secara

    manajemen, karena terbukti dan tidak terbantahkan bahwa Termohon PK telah

    mempunyai utang yang jumlah seluruhnya sebanyak Rp25.921.559.137.15 (dua

    puluh lima miliar sembilan ratus dua puluh satu juta lima ratus lima puluh Sembilan

    ribu seratus tiga puluh tujuh rupiah koma lima belas rupiah) dan $715,281.83 (tujuh

    ratus lima belas ribu dua ratus delapan puluh satu koma delapan puluh tiga dolar

    US) pada beberapa tempat/kreditur dan tidak mampu membayar, sebagaimana hal

    tersebut terungkap dengan jelas pada saat diadakan pencocokan utang para kreditur

    Hal. 11 dari 14 hal. Putusan No.67 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    ketika Termohon PK dalam pailit dan dituangkan dalam bentuk laporan Tim

    Kurator tertanggal 28 Juni 2012 serta telah disampaikan kepada Hakim Pengawas;

    9. Bahwa tidak benar jumlah karyawan Termohon PK adalah sebanyak 250 orang dan

    hal tersebut juga tidak pernah dibuktikan dalam persidangan yang benar adalah

    jumlah karyawan tetap dari Termohon PK tidak lebih dari 30 orang sedangkan

    selebihnya adalah karyawan lepasan yang disesuaikan dengan kebutuhan

    oprasional, hal ini terbukti pada saat diadakan pendataan oleh kurator ketika

    Termohon PK dalam pailit;

    10. Bahwa selain dari apa yang telah diuraikan diatas adapun kekeliruan nyata yang

    telah dilakukan oleh Majelis Hakim Agung dalam memberikan penilaian dalam

    pertimbangannya terhadap fakta hukum yaitu yang berdasarkan pada Tambahan

    Memori Kasasi, yang mana tambahan memori kasasi tersebut diajukan oleh

    Termohon PK setelah melampui batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal

    11 ayat (2) Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan

    Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;

    Bahwa Termohon PK mengajukan tambahan memori kasasi tersebut dan diterima

    oleh panitera pada tanggal 10 Juli 2012 sebagaimana dimaksud dalam Surat

    Pengadilan Negeri Surabaya Nomor : W.14.U1/5796/Pdt/IX/ 2012, tertanggal 12

    September 2012 yang ditujukan kepada Panitera Mahkamah Agung RI cq. Kepala

    Direktorat Perdata Niaga Mahkamah Agung RI. Berdasarkan hal tersebut, terbukti

    bahwa tambahan memori kasasi tersebut diajukan telah melampui batas waktu yang

    ditetapkan oleh undang-undang. Jadi seharusnya tambahan memori kasasi tersebut

    oleh Majelis Hakim Agung dalam perkara a quo tidak dapat dijadikan

    pertimbangan apalagi dijadikan dasar dalam putusannya;

    Bahwa berdasarkan Pasal 12 ayat (1) Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004

    tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang menentukan

    bahwa:

    Pemohon Kasasi wajib menyampaikan kepada Panitera Pengadilan Memori kasasi

    pada tanggal permohonan kasasi didaftarkan;

    Pembatasan tenggang waktu penyampaian memori kasasi bersifat limitatif dan

    sekaligus berkarakter fatale termijn (last day, deadline) apabila tenggang jangka

    waktu dilampui maka berakibat menjadi gugur hak (verval van rechten, extinction

    of right) Pemohon Kasasi untuk menyampaikan memori kasasi dan mengakibatkan

    permohonan kasasi tidak sah (illegal) karena tidak memenuhi persyaratan yang

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    diamanatkan oleh Pasal 11 ayat (2) dan Pasal 12 ayat (1) Undang Undang Nomor

    37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;

    Keterlambatan penyampaian memori kasasi dari tegang waktu yang ditentukan

    tidak dapat ditoleransi (intolerable) vide Putusan Mahkamah Agung Nomor

    266K/Sip/1968 yang menyatakan:

    Memori kasasi yang diajukan melampui tenggang waktu yang ditentukan dalam

    Pasal 115 ayat (1) Undang-Undang Mahkamah Agung Indonesia tidak dapat

    diterima;

    Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut

    Mahkamah Agung berpendapat:

    Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah

    meneliti secara saksama alasan peninjauan kembali tanggal 23 Januari 2013 dan

    jawaban alasan peninjauan kembali tanggal 6 Februari 2013 dihubungkan dengan

    putusan Judex Juris dalam perkara a quo, tidak dapat dibenarkan, oleh karena unsur

    pembuktian adanya utang tidaklah sederhana karena bantahan Termohon Pailit cukup

    bernilai hukum dengan diajukannya bukti berupa invoice sehingga hal ini tidaklah

    sederhana pembuktiannya;

    Bahwa alasan-alasan peninjauan kembali lainnya hanya merupakan perbedaan

    pendapat antara Pemohon Pailit dengan Judex Juris, sehingga bukan merupakan alasan

    peninjauan kembali;

    Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, Mahkamah Agung

    berpendapat permohonan pemeriksaan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon

    Peninjauan Kembali I GUSTI NGURAH YASA, Jabatan Direktur Utama PT KHRISNA

    BALI INTERNASIONAL CARGO tidak beralasan, sehingga harus ditolak;

    Menimbang, oleh karena permohonan pemeriksaan peninjauan kembali ditolak,

    Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon Palilit harus dihukum untuk membayar biaya

    perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali;

    Memperhatikan Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan

    Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009

    tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang

    Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun

    2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009, serta

    peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

    M E N G A D I L I

    Hal. 13 dari 14 hal. Putusan No.67 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    MenoIak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali I

    GUSTI NGURAH YASA, Jabatan Direktur Utama PT KHRISNA BALI

    INTERNASIONAL CARGO tersebut;

    Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon Pailit untuk membayar

    biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini yang ditetapkan sebesar

    Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);

    Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada

    Mahkamah Agung pada hari Rabu, tanggal 18 Maret 2015 oleh Dr. H. Abdurrahman,

    S.H., M.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua

    Majelis, Soltoni Mohdally, S.H., M.H., dan H. Hamdi, S.H., M.Hum., Hakim-Hakim

    Agung, masing-masing sebagai Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang

    terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Anggota-

    anggota tersebut dan Retno Kusrini, S.H., M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh

    para pihak.

    Hakim-Hakim Anggota : Ketua Majelis,

    ttd/. Soltoni Mohdally, S.H., M.H. ttd/. Dr. H. Abdurrahman, S.H., M.H. ttd/. H. Hamdi, S.H., M.Hum.

    Panitera Pengganti,ttd/. Retno Kusrini, S.H., M.H.

    Biaya Peninjauan Kembali : 1 M e t e r a i.......................... Rp 6.000,002 R e d a k s i......................... Rp 5.000,003 Administrasi PK........... Rp 9.989.000,00 Jumlah................................. Rp10.000.000,00

    Untuk SalinanMahkamah Agung R.I.a.n. P a n i t e r a

    Panitera Muda Perdata Khusus

    RAHMI MULYATI, SH.,MH.

    NIP. 19591207 1985 12 2 002

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14