Upload
zenhadianto
View
9
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
P U T U S A NNomor 67 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
M A H K A M A H A G U N G
memeriksa perkara perdata khusus permohonan pernyataan pailit pada pemeriksaan
peninjauan kembali telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara antara:
I GUSTI NGURAH YASA, Jabatan Direktur Utama PT KHRISNA
BALI INTERNASIONAL CARGO, dalam hal ini bertindak atas nama
PT Khrisna Bali Internasional Cargo, berkedudukan di Jalan Blambangan
Nomor 8 X Kuta, KabupateAn Badung Bali, dalam hal ini memberi
kuasa kepada I Made Parwata, S.H. dan kawan, Para Advokat, beralamat
di Jalan Mertasari Nomor 196, Sidakarya, Denpasar 80224, Bali,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 21 Januari 2013;
Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi/Pemohon Pailit;
Terhadap
PT EASTWOOD TIMBER INDUSTRIES, yang diwakili oleh
Direktur Utama Jap Fernando Yapiter, berkedudukan di Jalan Mayjen.
Sungkono 88 Gresik, Jawa Timur, dalam hal ini memberi kuasa kepada
Syahriel Achmad, S.H., dan kawan, Para Advokat, beralamat di
Kompleks Ruko Panji Makmur Blok D 21, Jalan Raya Panjang Jiwo
Nomor 46-48 Surabaya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 30
Januari 2013;
Termohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/ Termohon
Pailit;
Mahkamah Agung tersebut;
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Pemohon
Peninjauan Kembali dahulu sebagai Termohon Kasasi/Pemohon Pailit telah mengajukan
permohonan peninjauan kembali terhadap putusan Mahkamah Agung Nomor 539 K/
Pdt.Sus/2012 tanggal 9 Oktober 2012 yang telah berkekuatan hukum tetap, dengan
posita sebagai berikut:
A Pemohon adalah Kreditur dari PT East Wood Timber Industries, berkedudukan
di Gersik, Jawa Timur dengan alamat Jalan Mayjend. Sungkono 88 Gersik, Jawa
Timur;
Hal. 1 dari 14 hal. Putusan No.67 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
1 Bahwa Pemohon adalah sebuah perusahaan perseroan terbatas berkedudukan di
Kabupaten Badung Bali, beralamat kantor di Jalan Blambangan Nomor 8 X
Kuta, Kabupaten Badung, Bali yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia
dengan Akta Pendirian Nomor 205, tanggal 20 Januari 1994 dan Akta perubahan
terakhir Nomor 8 Tahun 2008 dan di sahkan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor :
AHU-31505.AH.01.02 Tahun 2008 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran
Dasar Perseroan dengan Tanda Daftar Perusahan Nomor : 220816301250, masa
berlaku sampai dengan tanggal 8 Juni 2014, (bukti P.1, P.2, P.3 dan P.4);
2 Bahwa pada awalnya Pemohon merupakan mitra usaha dari Termohon yang
bergerak dalam bidang usaha Lock kayu jati, dimana Pemohon selain sebagai
suplayer lock kayu jati juga memberikan pelayanan jasa pengangkutan,
sedangkan Termohon adalah sebagai perusahan yang memiliki pabrik
pengolahan kayu dengan kwalitas dan pasaran ekspor;
3 Bahwa berdasarkan Surat Kesepakatan Penyelesaian Masalah tertanggal 26 Juli
2011 yang dibuat dan ditandatangani oleh Pemohon dan Termohon, Termohon
telah berhutang kepada. Pemohon sebesar Rp7.927.140.000,00 (tujuh miliar
sembilan ratus dua puluh tujuh juta seratus empat puluh ribu rupiah) (bukti P.5);
4 Bahwa dari seluruh jumlah hutang Termohon sebagaimana termaktub dalam
Surat Kesepakatan Penyelesaian Masalah tertanggal 26 Juli 2011 tersebut,
Termohon telah melakukan pembayaran kepada Pemohon sebesar
Rp1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah) dan untuk melunasi sisa
hutangnya yaitu sebesar Rp6.427.140.000,00 (enam miliar empat ratus dua
puluh tujuh juta seratus empat puluh ribu rupiah) Termohon telah menyerahkan
Bilyet Giro/BG yaitu sebagai berikut: (bukti P.6, P.7, P.8 dan P.9);
Bilyet Giro/BG Nomor 072267, Bank Permata Tunjungan
Surabaya, senilai Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
tanggal jatuh tempo Agustus 2011;
Bilyet Giro/BG Nomor 05597, Bank Permata Tunjungan
Surabaya, senilai Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah)
tanggal jatuh tempo 23 Agustus 2011;
Bilyet Giro/BG Nomor 048327, Bank Permata Tunjungan
Surabaya, senilai Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah)
tanggal jatuh tempo 23 September 2011;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Bilyet Giro/BG Nomor 073827, Bank Permata Tunjungan
Surabaya, senilai Rp1.927.140.000,00 (satu miliar sembilan
ratus dua puluh tujuh juta seratus empat puluh ribu rupiah)
tanggal jatuh tempo 23 Oktober 2011;
5 Bahwa terhitung sejak tanggal jatuh tempo semua Bilyet Giro/BG yang telah
diserahkan Termohon kepada Pemohon tersebut hingga tanggal permohonan
pailit ini, ternyata semua Bilyet Giro/BG tersebut tidak dapat di uangkan dan/
atau di tolak oleh Bank dengan alasan tidak cukup dana (Bukti P.6, P.7, P.8 dan
P.9);
6 Bahwa Pemohon telah meminta kepada Termohon untuk melunasi hutangnya
tersebut yaitu sebesar Rp6.427.140.000,00 (enam miliar empat ratus dua puluh
tujuh juta seratus empat puluh ribu. rupiah) namun tidak mendapat tanggapan
positif dari Termohon dan atas perbuatan Termohon tersebut, Pemohon pada
tanggal 10 Januari 2012 telah pula, melaporkan Termohon kepada pihak
Kepolisian di Polres Gersik (Bukti P.10 dan P.11);
7 Bahwa berdasarkan hal-hal dan penjelasan sebagaimana terurai dalam butir
angka 1 sampai dengan 6 tersebut diatas Pemohon terbukti dengan sah dan nyata
berkedudukan sebagai Kreditur yang sah atas hutang Termohon;
B Hutang Termohon telah jatuh tempo;
Bahwa sebagaimana telah diuaraikan dalam butir angka 3 dan 4 tersebut diatas,
maka oleh karenanya Termohon demi hukum memiliki kewajiban untuk memenuhi/
melunasi hutang kepada Pemohon secara tunai dan sekaligus yaitu: sebesar
Rp6.427.140.000,00 (enam miliar empat ratus dua puluh tujuh juta seratus empat
puluh ribu rupiah);
C Termohon telah tidak membayar hutang kepada Pemohon yang saat ini telah
jatuh tempo dan dapat di tagih;
Bahwa dengan tidak ditanggapinya tagihan dari Pemohon oleh Termohon sejak di
tolaknya Bilyet Giro/BG yang telah diserahkan Termohon kepada Pemohon tersebut
serta tidak dilunasinya, hutang oleh Termohon, maka Termohon secara nyata telah
tidak membayar hutang kepada Pemohon, sehingga sudah sepatutnya dan
sewajarnya Pemohon mengajukan Permohonan Pernyataan Pailit Terhadap
Termohon (bukti P.6, P.7, P.8 dan P.9);
D Termohon memiliki Kreditur lainnya;
1 Bahwa Termohon pada saat ini memiliki Kreditur lain selain Pemohon, dimana
Kreditur tersebut adalah Perum Perhutani Unit II Jawa Timur beralamat Kantor
Hal. 3 dari 14 hal. Putusan No.67 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
di Jalan Genteng Kali Nomor 49 Surabaya sedangkan pengambilan kayunya
melalui KBM Pemasaran Kayu I Madiun, dengan alamat Jalan Rimba Raya
Nomor 1 Madiun;
2 Bahwa hutang Termohon kepada Kreditur lain tersebut adalah sebesar
Rp1.766.784.194,00 (satu miliar tujuh ratus enam puluh enam juta tujuh ratus
delapan puluh empat ribu seratus Sembilan puluh empat rupiah) sesuai dengan
Surat Rekapitulasi Pelayanan Penjualan kontrak PT East Wood Timber
Industries tertanggal 31 Desember 2011 (bukti P.12);
3 Bahwa hutang Termohon kepada, Kreditur lain tersebut telah jatuh tempo pada
bulan Desember 2011 dan sampai tanggal permohonan pailit ini diajukan
Termohon belum juga melakukan pelunasan dalam bentuk apapun terhadap
hutangnya tersebut;
4 Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas jelas, terbukti Termohon memiliki
Kreditur lain selain diri Pemohon;
E Penunjukan Kurator dan Hakim Pengawas;
Bahwa sehubungan dengan Permohonan Pernyataan Pailit terhadap Termohon,
dengan ini Pemohon mohon kepada yang mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili permohonan pailit ini untuk berkenan menunjuk dan/atau mengangkat
Hakim Pengawas dari lingkungan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Surabaya dan dua orang Kurator yaitu:
1 I Wayan Santoso, S.H., Nomor SK.Menkeh.AHU AH. 04.03-36, beralamat
Kantor di Kantor Hukum MKH & Partners Jalan Kembang Jepun Nomor 29 i
Surabaya, Tlp. 031.3578336;
2 Sumarso, S.H., MH., Nomor SK.Menkeh. AHU AH. 04.0341, beralamat Kantor
di Kantor Hukum Sumarso, S.H., M.H., & Partners Jalan Joyoboyo, Nomor 27
I Surabaya Tlp. 031.72457400;
F Termohon telah memenuhi unsur Pasal 2 ayat (1) UU Nomor 37 Tahun 2004 dan
oleh karenanya demi Hukum dapat dinyatakan Pailit;
1 Bahwa berdasarkan penjelasan sebagaimana termaktub dalam bagian A, B, C
dan D diatas, jelas ternyata bahwa Termohon telah tidak membayar kepada
Pemohon suatu hutang sebesar Rp6.427.140.000,00 (enam miliar empat ratus
dua puluh tujuh juta seratus empat puluh ribu rupiah) yang telah jatuh tempo dan
dapat ditagih;
2 Bahwa berdasarkan penjelasan sebagaimana termaktub dalam bagian D diatas,
Termohon ternyata memiliki kreditur lain selain diri Pemohon, dimana besar
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
hutang Termohon untuk kreditur tersebut adalah sebesar Rp1.766.784.194,00
(satu miliar tujuh ratus enam puluh enam juta tujuh ratus delapan puluh empat
ribu seratus sembilan puluh empat rupiah);
3 Bahwa, sesuai dengan Pasal 2 ayat (1) UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Hutang (PKPU) sebagai
berikut:
Debitur yang mempunyai dua atau lebih kreditur dan tidak membayar lunas
sedikanya satu hutang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih, dinyatakan pailit
dengan putusan Pengadilan baik atas permohonannya sendiri maupun
permohonan satu atau lebih krediturnya;
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon mohon kepada
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya agar memberikan putusan sebagai
berikut:
1 Mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya;
2 Menyatakan Termohon yaitu PT East Wood Timber Industries,
berkedudukan di Gersik, Jawa Timur dengan alamat Jalan Mayjend.
Sungkono 88 Gersik, Jawa Timur pailit dengan segala akibat hukumnya;
3 Menunjuk dan/atau Mengangkat Hakim Pengawas dari lingkungan
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya yang berwenang
untuk mengawasi kepailitan ini;
4 Menunjuk dan/atau mengangkat Saudara sebagai Kurator yaitu
I Wayan Santoso, S.H., Nomor SK.Menkeh.AHU AH.
04.03-36, beralamat Kantor di Kantor Hukum MKH &
Partners Jalan Kembang Jepun Nomor 29 i Surabaya, Tlp.
031.3578336;
Sumarso, S.H.,M.H., Nomor SK.Menkeh. AHU AH. 04.0341,
beralamat Kantor di Kantor Hukum Sumarso, S.H.,M.H., &
Partners Jalan Joyoboyo Nomor 27 I Surabaya, Tlp.
031.72457400;
5 Menghukum Termohon untuk membayar biaya perkara ini;
Atau, apabila yang terhormat Ketua Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya
berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Bahwa terhadap permohonan tersebut, Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Surabaya telah memberikan putusan Nomor 08/Pailit/ 2012/PN Niaga.Sby., tanggal 26
April 2012 dengan amar sebagai berikut:
Hal. 5 dari 14 hal. Putusan No.67 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
1. Mengabulkan permohonan pernyataan pailit Pemohon;
2. Menyatakan Termohon PT Eastwood Timber Industries yang berkedudukan di
Gresik, Jawa Timur dengan alamat Mayjend. Sungkono 88 Gresik, Jawa Timur,
pailit dengan segala akibat hukumnya;
3. Menunjuk dan mengangkat Saudara Bambang Kustopo, S.H., M.H., Hakim Niaga
pada Pengadilan Negeri Surabaya sebagai Hakim Pengawas;
4. Mengangkat saudara:
I Wayan Santoso, S.H., Nomor SK.Menkeh. AHU AH. 04.03 36
beralamat kantor Hukum MKH & Partners Jalan Kembang Jepun Nomor
29 i Surabaya Telp. 031.3578336 dan;
Sumarso, S.H.,M.H., Nomor SK.Menkeh. AHU AH. 04.03 41 Beralamat
kantor di kantor Hukum Sumarso, SH., MH. & Partners Jalan Joyoboyo
Nomor 27/I Surabaya Telp. 031.72457400;
Sebagai kurator/pengurus dalam perkara ini;
5. Menetapkan bahwa imbalan jasa (fee) Kurator akan ditetapkan kemudian setelah
Kurator selesai melaksanakan tugasnya;
6. Membebankan Termohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp2.986.000,00
(dua juta sembilan ratus delapan puluh enam ribu rupiah);
Bahwa amar Mahkamah Agung RI Nomor 539 K/Pdt.Sus/2012 tanggal 9
Oktober 2012 yang telah berkekuatan hukum tetap sebagai berikut:
Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT EASTWOOD
TIMBER INDUSTRIES tersebut;
Membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya
Nomor 08/Pailit/2012/PN Niaga.Sby., tanggal 26 April 2012;
MENGADILI SENDIRI:
Menolak permohonan pailit dari Pemohon Pailit untuk seluruhnya;
Menghukum Termohon Kasasi/Pemohon Pailit untuk membayar biaya perkara
dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah);
Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah berkekuatan hukum tetap
tersebut yaitu putusan Mahkamah Agung Nomor 539 K/Pdt.Sus/2012 tanggal 9 Oktober
2012 diberitahukan kepada Termohon Kasasi pada tanggal 16 Januari 2013, terhadap
putusan tersebut, oleh Termohon Kasasi melalui kuasanya, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 21 Januari 2013, mengajukan permohonan pemeriksaan peninjauan
kembali di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Surabaya pada tanggal 23 Januari
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
2013 sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Peninjauan Kembali Nomor /PK/
Pailit/2013/ PN.Niaga Surabaya Jo. Nomor 539 K/Pdt.Sus/2012 Jo. Nomor 08/
Pailit/2012/ PN Niaga.Surabaya., permohonan tersebut disertai dengan memori
peninjauan kembali yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Surabaya
pada tanggal itu juga;
Bahwa alasan-alasan peninjauan kembali telah disampaikan kepada Termohon
Kasasi pada tanggal 29 Januari 2013 kemudian Termohon Kasasi mengajukan jawaban
alasan peninjauan kembali yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga
Surabaya pada tanggal 7 Februari 2013;
Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo telah diberitahukan
kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara
yang ditentukan dalam Pasal 295, 296, 297 Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, oleh karena itu
permohonan pemeriksaan peninjauan kembali tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan alasan-
alasan peninjauan kembali yang pada pokoknya sebagai berikut:
1 Bahwa putusan Mahkamah Agung di tingkat kasasi tersebut telah diberitahukan
secara patut kepada Pemohon PK pada hari Jumat tanggal 18 Januari 2013,
setidak-tidaknya antara tenggang waktu pemberitahuan tersebut dengan
Permohonan Peninjauan Kembali ini belum lewat waktu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 296 ayat (2) Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yang berbunyi sebagai
berikut: Pengajuan Permohonan Peninjauan Kembali berdasarkan alasan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 295 ayat (2) huruf b, dilakukan dalam
jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal putusan yang
dimohonkan Peninjauan Kembali memperoleh kekuatan hukum tetap;
2 Bahwa Pemohon PK menyatakan dan menyampaikan permohonan peninjauan
kembali terhadap putusan tersebut pada hari Rabu tanggal 23 Januari 2013,
karena Pemohon PK berpendapat dan merasakan bahwa putusan dalam perkara
pada tingkat kasasi tersebut dengan jelas memperlihatkan suatu kekhilafan hakim
atau sesuatu kekeliruan yang nyata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 295 ayat
(2) huruf b Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;
3 Bahwa dalil-dalil permohonan pernyataan pailit dan kontra memori kasasi dari
Pemohon PK dalam pemeriksaan di tingkat pertama dan tingkat kasasi
Hal. 7 dari 14 hal. Putusan No.67 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
dinyatakan dipakai kembali dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dari permohonan peninjauan kembali ini;
4 Bahwa Majelis Hakim Agung pada Mahkamah Agung Republik Indonesia yang
memeriksa dan memutus perkara a quo pada tingkat kasasi dengan putusannya
tanggal 9 Oktober 2012 Nomor 539 K/Pdt.Sus/2012 ternyata telah keliru dan
salah menerapkan hukum yang berlaku berkaitan dengan penilaiannya dalam
mengabulkan Permohonan Kasasi dari Termohon PK/ Pemohon Kasasi/
Termohon Pailit;
5 Bahwa pada dasarnya Pemohon PK menolak dasar pertimbangan hukum Majelis
Hakim Agung dalam memutuskan perkara a quo pada tingkat kasasi karena sama
sekali tidak menanggapi dan memberikan pertimbangan hukum berkaitan dengan
dalil-dalil Kontra Memori Kasasi dari Pemohon PK dan sebaliknya mengambil
alih begitu saja seluruh dalil-dalil Memori Kasasi dari Termohon PK, sehingga
berakibat pada putusan yang tidak adil dan tidak objektif dalam memberikan
penilaian terhadap fakta-fakta hukum yang terungkap dalam persidangan, dan
hal ini bertentangan dengan ketentuan dalam Pasal 178 HIR, Pasal 189 RBG, dan
Pasal 19 UU Nomor 4 Tahun 2004, maka dengan demikian Pemohon PK
menolak pula putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tingkat kasasi
atas perkara a quo sebagaimana diuraikan dalam dalil-dalil selanjutnya;
6 Bahwa Pemohon PK menolak dengan tegas dasar pertimbangan hukum Majelis
Hakim Agung dalam memutuskan perkara a quo khususnya pada halaman 14
angka 1, 3, 4,5, 6, 7 dan 8 yang mengambil alih begitu saja dalil-dalil Memori
Kasasi Termohon PK, khususnya pada halaman 7 angka 3 dari baris 9 sampai
halaman 8 yang mengatakan bahwa:
Judex Facti terkesan menyampingkan Pasal 1 angka (2) dan (3)
Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Kewajiban
Pembayaran Utang, padahal Pasal tersebut merupakan essensi tentang keberadaan
(status) Kreditor dan Debitor.;
Pertimbangan hukum Majelis Hakim Agung yang dijadikan dasar dalam
memberikan penilaian terhadap fakta hukum tersebut jelas-jelas keliru, karena bukti
surat P.11 adalah sebagai bukti yang menjelaskan tentang adanya fakta hukum yaitu
bahwa Termohon PK diduga melakukan tindak pidana penipuan yang disebabkan
karena perbuatannya yaitu melakukan pembayaran dengan cara menggunakan
Bilyet Giro yang ternyata pada saat jatuh tempo ditolak oleh pihak bank dengan
alasan tidak ada dananya (vide bukti surat P.6, P.7, P.8 dan P.9), jadi bukan karena
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
adanya pemblokiran dari Termohon PK dan/atau bukan karena masih diperlukan
adanya mediasi dan perundingan lebih lanjut berkaitan dengan jumlah utang
Termohon PK sebagaimana dimaksud dalam bukti surat T.24, namun dasar
pertimbangan penilaian dari Majelis Hakim Agung yang menyatakan masih
diperlukan adanya mediasi dan perundingan lebih lanjut berkaitan dengan jumlah
utang Termohon PK adalah sangat tidak beralasan dan nyata-nyata keliru karena hal
tersebut, berdasarkan fakta hukum (vide bukti surat P.5), dengan sendirinya telah
terbantahkan, dan disamping itu juga bukti surat T.24 tidak pernah diberitahukan
dan disampaikan kepada Pemohon PK oleh Termohon PK dan dalam persidangan
tidak ada fakta hukum yang menyatakan dan membuktikan apakah bukti surat T.24
telah dikirim dan diterima oleh pihak bank;
Bukti surat P.5 adalah sebagai bukti yang sempurna dan dapat menjelaskan
kebenaran tentang adanya fakta hukum bahwa telah ada kesepakatan antara
Pemohon PK dengan Termohon PK berkaitan dengan jumlah nilai hutang dari
Termohon PK, dan disamping itu bahwa keberadaan bukti P.5 bukan secara serta
merta melainkan melalui suatu proses yang telah memakan waktu lama karena
sebelumnya, Pemohon PK dan Termohon PK masing-masing telah mempelajari dan
melakukan audit internal terhadap semua transaksi yang telah terjadi dalam kurun
waktu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 dan kemudian melakukan
penyocokan sampai akhirnya ada kesepakatan sebagaimana dimaksud dalam bukti
surat P.5;
Bahwa selain dari apa yang telah diuraikan diatas, kekeliruan nyata yang telah
dilakukan oleh Majelis Hakim Agung dalam memberikan penilaian terhadap fakta
hukum tersebut yaitu dengan hanya berdasarkan pada:
Bukti surat T.24 yang nyata-nyata tidak memliki nilai pembuktian yang
kuat karena dibuat setelah Bilyet Giro jatuh tempo;
Keterangan saksi Eko Tjahjono yang nyata-nyata juga keterangannya
tidak mempunyai nilai pembuktian karena keterangan yang diberikan
oleh saksi dalam persidangan berkaitan dengan pekerjaannya sebagai
karyawan dari Termohon PK dan bukan sebagai seorang akuntan publik,
dan dalam persidangan Pemohon PK telah menyatakan keberatan
terhadap keberadaan saksi tersebut, dan oleh karenanya sudah tentu
keterangannya sangat subyektif dan tidak dapat dipertanggungjawabkan
secara hukum;
Hal. 9 dari 14 hal. Putusan No.67 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Bukti T.2, T.13, T.21 dan T.22 tidak dapat dijadikan dasar secara serta
merta untuk menentukan nilai utang dari Termohon PK, karena bukti
surat tersebut hanya menjelaskan tentang adanya fakta hukum berkaitan
dengan penerimaan kayu log, padahal jumlah nilai utang yang telah
disepakati sebagaimana dimaksud dalam bukti P.5 adalah terdiri dari
beberapa jenis transaksi dari kurun waktu tahun 2008 sampai dengan
tahun 2011, diantaranya berkaitan dengan pembelian kayu log, biaya jasa
transportasi, biaya jasa tracking, biaya jasa sporting dokumen dan lain-
lain;
Adanya permasalahan antara Termohon PK dengan I Ketut Dirgayasa,
mantan Direktur Pemohon PK, sebagaimana didalilkan oleh Termohon
Kasasi tidak ada kaitannya dengan bukti surat P.5, karena dalam
persidangan tidak terungkap tentang adanya dalil dan peristiwa tersebut,
dan berdasarkan apa yang diuraikan pada halaman 15 angka 3 salinan
putusan pada tingkat kasasi, terbukti adanya pengakuan bahwa setelah I
Ketut Dirgayasa diberhentikan sebagai direktur justru yang bersangkutan
kemudian dijadikan direktur oleh Termohon PK dan itu dapat diartikan
bahwa antara I Ketut Dirgayasa, yang diberhentikan oleh Pemohon kasasi
sebagai direktur sebelum adanya bukti P.5, mempunyai hubungan khusus
dengan Termohon PK dan secara bisnis dapat diduga akan melakukan
tindakan-tindakan yang dapat merugikan Pemohon PK atas dasar
tersebut, sehingga sangat beralasan Pemohon PK mengingatkan kepada
Termohon PK agar tidak melakukan hubungan dengan I Ketut Dirgayasa
karena mengetahui banyak tentang strategi dan rahasia bisnis dari
Pemohon PK;
Bahwa sebaliknya berdasarkan fakta dipersidangan tidak ada satu alat buktipun
yang dapat menerangkan dan membuktikan bahwa bukti surat P.5 dibuat karena
adanya tekanan, dan ancaman dan justru sebaliknya saksi Termohon PK yang
bernama Nicodemus Ratno Djoko Purnomo yang ikut menandatangani bukti surat
P.5 tersebut telah dengan tegas dalam persidangan membenarkan tentang
keberadaan bukti surat P.5 tersebut sebagai pegangan untuk dijadikan bukti
termasuk membenarkan keaslian tandatangan yang tercantum dalam bukti surat P.5
tersebut;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
7. Bahwa Pemohon PK menolak dengan tegas dasar pertimbangan hukum Majelis
Hakim Agung dalam memutuskan perkara a quo berkaitan dengan Kreditur lain
khususnya pada halaman 9 angka 4 yang mengatakan bahwa:
sehingga dengan demikian Judex Facti tidak menyelenggarakan
persidangan dengan baik dan fair;
Alasan yang dijadikan dasar penilaian oleh Majelis Hakim Agung dalam
pertimbangannya tersebut nyata-nyata sangat keliru dan tidak objektif karena
sedikitpun tidak memberikan penilaian berkaitan dengan bukti surat P.12 yang
menjelaskan tentang adanya fakta hukum bahwa Perum Perhutani Unit II Jawa
Timur mempunyai tagihan yang dapat ditagih pada Termohon PK sebesar
Rp1.766.784,194,00 yang jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2011, dan hal ini
kemudian diperkuat lagi dengan hadirnya langsung pihak Perum Perhutani Unit II
Jawa Timur di persidangan pada saat pembuktian dengan menyerahkan langsung
beberapa bukti surat lainnya berkaitan dengan adanya beberapa tagihan pada
Termohon PK. Keberadaan pihak Perum Perhutani Unit II Jawa Timur dalam
persidangan semata-mata hanya untuk membuktikan dan mempertegas tentang
adanya Kreditur lain. Berdasarkan hal tersebut, Pemohon PK dapat membuktikan
dengan sempurna tentang adanya Kreditur lain, sehingga berdasarkan hal tersebut
diatas, maka sangat tidak beralasan kalau judex factie dikatakan tidak memberikan
kesempatan kepada Termohon PK untuk menanggapi perihal adanya Kreditur lain;
8. Bahwa Pemohon PK menolak dengan tegas dasar pertimbangan hukum Majelis
Hakim Agung dalam memberikan penilaian berkaitan dengan fakta-fakta hukum
sebagaimana diuraikan dalam halaman 9 angka 5, 6 dan 7, karena sebagaimana
telah diuraikan diatas oleh Pemohon PK, justru sebaliknya Majelis Hakim Agung
dalam perkara a quo dalam pertimbangannya telah memutarbalikan fakta-fakta
hukum yang terungkap dalam persidangan serta secara nyata-nyata telah keliru
memberikan penilaian dan tidak fair dalam menerapkan hukum, dan sangat tidak
beralasan kalau Termohon PK dikatakan adalah perusahan yang sehat secara
manajemen, karena terbukti dan tidak terbantahkan bahwa Termohon PK telah
mempunyai utang yang jumlah seluruhnya sebanyak Rp25.921.559.137.15 (dua
puluh lima miliar sembilan ratus dua puluh satu juta lima ratus lima puluh Sembilan
ribu seratus tiga puluh tujuh rupiah koma lima belas rupiah) dan $715,281.83 (tujuh
ratus lima belas ribu dua ratus delapan puluh satu koma delapan puluh tiga dolar
US) pada beberapa tempat/kreditur dan tidak mampu membayar, sebagaimana hal
tersebut terungkap dengan jelas pada saat diadakan pencocokan utang para kreditur
Hal. 11 dari 14 hal. Putusan No.67 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
ketika Termohon PK dalam pailit dan dituangkan dalam bentuk laporan Tim
Kurator tertanggal 28 Juni 2012 serta telah disampaikan kepada Hakim Pengawas;
9. Bahwa tidak benar jumlah karyawan Termohon PK adalah sebanyak 250 orang dan
hal tersebut juga tidak pernah dibuktikan dalam persidangan yang benar adalah
jumlah karyawan tetap dari Termohon PK tidak lebih dari 30 orang sedangkan
selebihnya adalah karyawan lepasan yang disesuaikan dengan kebutuhan
oprasional, hal ini terbukti pada saat diadakan pendataan oleh kurator ketika
Termohon PK dalam pailit;
10. Bahwa selain dari apa yang telah diuraikan diatas adapun kekeliruan nyata yang
telah dilakukan oleh Majelis Hakim Agung dalam memberikan penilaian dalam
pertimbangannya terhadap fakta hukum yaitu yang berdasarkan pada Tambahan
Memori Kasasi, yang mana tambahan memori kasasi tersebut diajukan oleh
Termohon PK setelah melampui batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal
11 ayat (2) Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;
Bahwa Termohon PK mengajukan tambahan memori kasasi tersebut dan diterima
oleh panitera pada tanggal 10 Juli 2012 sebagaimana dimaksud dalam Surat
Pengadilan Negeri Surabaya Nomor : W.14.U1/5796/Pdt/IX/ 2012, tertanggal 12
September 2012 yang ditujukan kepada Panitera Mahkamah Agung RI cq. Kepala
Direktorat Perdata Niaga Mahkamah Agung RI. Berdasarkan hal tersebut, terbukti
bahwa tambahan memori kasasi tersebut diajukan telah melampui batas waktu yang
ditetapkan oleh undang-undang. Jadi seharusnya tambahan memori kasasi tersebut
oleh Majelis Hakim Agung dalam perkara a quo tidak dapat dijadikan
pertimbangan apalagi dijadikan dasar dalam putusannya;
Bahwa berdasarkan Pasal 12 ayat (1) Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang menentukan
bahwa:
Pemohon Kasasi wajib menyampaikan kepada Panitera Pengadilan Memori kasasi
pada tanggal permohonan kasasi didaftarkan;
Pembatasan tenggang waktu penyampaian memori kasasi bersifat limitatif dan
sekaligus berkarakter fatale termijn (last day, deadline) apabila tenggang jangka
waktu dilampui maka berakibat menjadi gugur hak (verval van rechten, extinction
of right) Pemohon Kasasi untuk menyampaikan memori kasasi dan mengakibatkan
permohonan kasasi tidak sah (illegal) karena tidak memenuhi persyaratan yang
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
diamanatkan oleh Pasal 11 ayat (2) dan Pasal 12 ayat (1) Undang Undang Nomor
37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;
Keterlambatan penyampaian memori kasasi dari tegang waktu yang ditentukan
tidak dapat ditoleransi (intolerable) vide Putusan Mahkamah Agung Nomor
266K/Sip/1968 yang menyatakan:
Memori kasasi yang diajukan melampui tenggang waktu yang ditentukan dalam
Pasal 115 ayat (1) Undang-Undang Mahkamah Agung Indonesia tidak dapat
diterima;
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut
Mahkamah Agung berpendapat:
Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah
meneliti secara saksama alasan peninjauan kembali tanggal 23 Januari 2013 dan
jawaban alasan peninjauan kembali tanggal 6 Februari 2013 dihubungkan dengan
putusan Judex Juris dalam perkara a quo, tidak dapat dibenarkan, oleh karena unsur
pembuktian adanya utang tidaklah sederhana karena bantahan Termohon Pailit cukup
bernilai hukum dengan diajukannya bukti berupa invoice sehingga hal ini tidaklah
sederhana pembuktiannya;
Bahwa alasan-alasan peninjauan kembali lainnya hanya merupakan perbedaan
pendapat antara Pemohon Pailit dengan Judex Juris, sehingga bukan merupakan alasan
peninjauan kembali;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, Mahkamah Agung
berpendapat permohonan pemeriksaan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon
Peninjauan Kembali I GUSTI NGURAH YASA, Jabatan Direktur Utama PT KHRISNA
BALI INTERNASIONAL CARGO tidak beralasan, sehingga harus ditolak;
Menimbang, oleh karena permohonan pemeriksaan peninjauan kembali ditolak,
Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon Palilit harus dihukum untuk membayar biaya
perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali;
Memperhatikan Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009
tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun
2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009, serta
peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
M E N G A D I L I
Hal. 13 dari 14 hal. Putusan No.67 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
MenoIak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali I
GUSTI NGURAH YASA, Jabatan Direktur Utama PT KHRISNA BALI
INTERNASIONAL CARGO tersebut;
Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon Pailit untuk membayar
biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini yang ditetapkan sebesar
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada
Mahkamah Agung pada hari Rabu, tanggal 18 Maret 2015 oleh Dr. H. Abdurrahman,
S.H., M.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua
Majelis, Soltoni Mohdally, S.H., M.H., dan H. Hamdi, S.H., M.Hum., Hakim-Hakim
Agung, masing-masing sebagai Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang
terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Anggota-
anggota tersebut dan Retno Kusrini, S.H., M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh
para pihak.
Hakim-Hakim Anggota : Ketua Majelis,
ttd/. Soltoni Mohdally, S.H., M.H. ttd/. Dr. H. Abdurrahman, S.H., M.H. ttd/. H. Hamdi, S.H., M.Hum.
Panitera Pengganti,ttd/. Retno Kusrini, S.H., M.H.
Biaya Peninjauan Kembali : 1 M e t e r a i.......................... Rp 6.000,002 R e d a k s i......................... Rp 5.000,003 Administrasi PK........... Rp 9.989.000,00 Jumlah................................. Rp10.000.000,00
Untuk SalinanMahkamah Agung R.I.a.n. P a n i t e r a
Panitera Muda Perdata Khusus
RAHMI MULYATI, SH.,MH.
NIP. 19591207 1985 12 2 002
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14