7 Constructed Wetland

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    1/27

    Oleh:Nopi Stiyati Prihatini

    *

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    2/27

    LAHAN BASAH BUATAN

    Lahan Basah Buatan (LBB) atau Constructed wetlandadalah salah satu metode

    alternatif pengolahan air limbah yang meniru proses alami untuk membersihkan air.

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    3/27

    Lahan Basah Buatan Aliran

    Permukaan (LBB- AP)

    (NSI, 2010)

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    4/27

    Lahan Basah Buatan Aliran Bawah

    Permukaan (LBB- ABP)

    (NSI, 2010)

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    5/27

    Kriteria Desain LBB

    Sumber: Wood, 1990

    Parameter Desain Satuan

    Sistem

    Permukaan Air

    bebas (PAB)

    Sistem Aliran

    Bawah

    Permukaan

    (ABP)

    Waktu detensi Hari 5 14 2 7

    Kedalaman air m 0,1 0,5 0,1 1,0

    BOD5 Loading rate Kg/ha.hari 80 75

    Hydrolic Loading

    Rate m3

    /m2

    .hari 7

    60 2

    30

    L : W - 2 : 1 10 -1 3 -1 5 : 1

    Frekuensi

    permanenTahun 3 5 3 5

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    6/27

    LAHAN BASAH BUATAN

    Jenis tumbuhan yang dapat ditanam di CW

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    7/27

    LAHAN BASAH BUATAN

    Keunggulan: Biaya pembangunan dan operasi relatif lebih

    mudah

    Mudah dioperasikan dan perawatan, sehingga tidak

    membutuhkan karyawan yang berkeahlian tinggi Relatif efektif

    Relatif toleran terhadap berbagai tingkatkonsentrasi bahan pencemar sebagai akibat

    fliktuasi hidrolis Dapat digunakan pada berbagai jenis limbah

    Menyediakan keuntungan tidak langsung sepertibertambahnya nilai estetika, kawasan hijau, habitatsatwa liar, kawasan rekreasi, dan pendidikan

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    8/27

    Proses pada LBB

    Proses fisik: sedimentasi dan filtrasi

    Proses fisik dan kimiawi: adsorbsi bahanpolutan oleh tumbuhan air, tanah dansubstrat organik. Flok-flok yang terbentukpada proses sedimentasi akan mengadopsipartikel tersuspensi termasuk bahan organik

    Biokimiawi: penurunan bahan organik,nitrifikasi, denitrifikasi, dekomposisi anaerobikoleh bakteri dalam air yang melekat padatumbuhan, jaringan akar, serta bagian atassedimen dan zona aerobik di akar tumbuhan

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    9/27

    Mekanisme Penyisihan logam di

    Lahan basah (ITRC, 2003;

    Halverson, 2004)

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    10/27

    Kelebihan dan Kekurangan dari Sub Surface

    Flow Wetlands (Halverson, 2004)Kelebihan Kekurangan

    Penghilangan kontaminan memiliki persentasi

    yang sangat tinggi dari pada sistem lahan basah

    buatan aliran permukaan (SF Wetlands), selain itu

    membutuhkan lahan yang sedikit untuk proses

    pengolahannya dibandingkan SF Wetlands.

    Membutuhkan lahan yang lebih luas dibandingkan

    dengan metode pengolahan secara konvensional,

    jika dilihat dari segi proses pengolahannya.

    Dari segi biaya yang dikeluarkan berdasarkan total

    umur penggunaan lebih rendah dibandingkanpengolahan secara konvensional.

    Proses persiapan lebih lambat dibandingkan

    pengolahan secara konvensional.

    Biaya lebih sedikit dalam pengoperasian

    dibandingkan dengan sistem lahan basah buatan

    aliran permukaan (SF Wetlands).

    Biaya lebih mahal untuk pembangunannya

    dibandingkan dengan sistem lahan basah buatan

    aliran permukaan (SF Wetlands).

    Resiko kerusakan ekologi dapat diminimalkan Limbah yang mengandung TSS yang tinggi dapat

    menyebabkan proses penyumbatan dalam sistem.

    Lebih mudah dalam hal perawatan karena tidak ada

    air yang menggenang.

    Serangga tidak menimbulkan masalah sebab tinggi

    muka air berada di bawah muka media.

    Menyediakan habitat untuk tanaman dan kehidupan

    makhluk hidup lainnya.

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    11/27

    Ilustrasi tipe aliran lahan

    basah buatan (LBB)(a) Aliran horizontal bawah permukaan (AHBP)

    (b) Aliran vertikal bawah permukaan (AVBP)

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    12/27

    Lahan Basah Buatan Aliran

    Horizontal Bawah Permukaan

    (LBB-AHBP) Air limbah mengalir di bawah permukaan

    media secara horizontal melalui zona

    perakaran tanaman rawa di antarakerikil/pasir (Meutia et al., 2001)

    Dalam sistem pengaliran air di bawah

    permukaan ini, mikroorganisme sangatberperan dalam menghilangkan bahan

    pencemar.

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    13/27

    Lahan Basah Buatan Aliran Vertikal

    Bawah Permukaan

    (LBB-AVBP) Air limbah dialirkan di atas permukaan kolam

    secara berselang - seling sehingga terjadipercikan air yang merembes atau mengalir

    ke bawah melalui media kerikil dan sistemperakaran tanaman dimana proses - prosespenjernihan alami secara aerobikberlangsung.

    Pengontrolan debit air perlu dilakukan agartidak terbentuk genangan air di bagian dasarsistem rawa buatan sehingga kondisi aerobikdapat tercipta di seluruh bagian kolam.

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    14/27

    Fitoremediasi

    Fitoremediasi adalah penggunaan tanamandan mikroba tanah yang terkait untukmengurangi konsentrasi atau efek racun darikontaminan dalam lingkungan

    Tanaman yang digunakan dalamfitoremediasi/fitodegradasi umumnya dipilihberdasarkan kecepatan pertumbuhan danbiomassa, luasnya zona perakaran, potensi

    untuk mengevapotranspirasi air tanah dankemampuan untuk mentoleransi danmengakumulasi kontaminan

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    15/27

    FitoremediasiTeknik Fitoremediasi Mekanisme Media

    Rhizodegradasi Penyerapan kontaminan diakar tumbuhan

    Air permukaan dan airdiserap melalui akar

    Phyto-transformasi

    Penyerapan dan degradasi

    kontaminan organik oleh

    tumbuhan

    Air permukaan dan air tanah

    Bioremediasi dibantu

    tumbuhan

    Degradasi mikrobia pada

    rizosfer

    Air tanah dengan rizosfer dan

    tanah

    Phyto-ekstraksi

    Penyerapan langsungkontaminan ke dalam

    jaringan tumbuhan

    dilanjutkan dengan

    penyisihan dari tumbuhan

    Tanah

    Phyto-stabilisasi

    Eksudat akar menyebabkan

    logam terendap danbiomassa menjadi kurang

    bioavailabel

    Air tanah, tanah, tailingtambang

    Phyto-volatilisasi

    Tumbuhan menguapkan ion

    logam dan organik volatil

    tertentu

    Tanah, air tanah

    Penyisihan kontaminan

    udara

    Penyerapan senyawa organik

    volatil oleh daun Tanah, air tanah, udara

    (Singhet al., 2003)

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    16/27

    Bentuk besi dalam tanah

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    17/27

    Siklus biogeokimia besi

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    18/27

    Fungsi Biokimia besi

    Sumber: http://www.solufeed.co.uk/uk-horticulture/horti-crop-nutrition/iron-in-particular.aspx

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    19/27

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    20/27

    Abstraksi mekanisme proses

    biofiltrasi Fe oleh tumbuhan

    akuatik atau tumbuhan lahanbasah

    Air asamtambangbatubara

    Sulfida Fe

    O2Fe

    +2

    H2 Fe

    +3chelation

    Proteintransporter

    Penyerapanoleh purun

    tikus

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    21/27

    Penyerapan Fe oleh tumbuhan

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    22/27

    Penyerapan Fe oleh tumbuhan

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    23/27

    Transfer oksigen ke rhizosfer(Brown, M., M. Beharrel dan L. Bowling, 1998)

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    24/27

    Transport logam intraseluler

    pada tumbuhan monokotil

    (Palmer dan Guerinot, 2009)

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    25/27

    Fitoakumulasi besi

    Tanaman didefinisikan sebagai hiperakumulatorapabila dapat mengakumulasi 10000 mg Fe per kgberat kering.

    Logam akan terakumulasi pada tumbuhan setelahmembentuk komplek dengan unsur atau senyawa lain,salah satunya fitokhelatin yang tersusun dari beberapaasam amino seperti cysteinedan glysine.

    Fitokhelatin berfungsi membentuk komplek denganlogam berat dalam tumbuhan dan berfungsi sebagaidetoksifikasi terhadap tumbuhan dari logam berat, jikatumbuhan tidak bisa mensintesis fitokhelatinmenyebabkan terhambatnya pertumbuhan danberujung pada kematian.

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    26/27

    Plak besi

    (A) hasil scanning electron permukaan akar P. australis dengan plak-besi (B)

    tanpa plak besi; RH = rambut akar (Batty et al., 2002);

    Akar

    Purun

    Tikus

    dengan

    Plak besi

  • 7/24/2019 7 Constructed Wetland

    27/27

    Sekian

    danTerima Kasih