18
7 BAB II TINJUAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Harga Saham Harga saham merupakan salah satu indikator pengelolaan perusahaan. Keberhasilan dalam menghasilkan keuntungan akan memberikan kepuasan bagi investor yang rasional. Harga saham yang cukup tinggi akan memberikan keuntungan, yaitu berupa capital gaindan citra yang lebih baik bagi perusahaan sehingga memudahkan bagi manjemen untuk mendapatkan dana dari luar perusahaan. Menurut Widoatmojo 1996 dalam Keni (2008:158) harga saham adalah: “Harga jual dari investor yang satu dengan yang lain”. Harga ini disebut juga harga di pasar sekunder. Harga inilah yang benar-benar mencerminkan harga perusahaan penerbit saham yang sesungguhnya, karena di pasar sekunder, kecil sekali terjadi negoisasi antara investor dengan perusahaan penerbit. Menurut Brigham dan Houston (2010:7) harga saham adalah “harga saham menentukan kekayaan pemegang saham.Maksimalisasi kekayaan pemegang saham diterjemahkan menjadi maksimalkan harga saham perushaan. Harga saham pada satu waktu tertentu akan bergantung pada arus kas yang diterima di masa depan oleh investor “rata-rata” jika investor membeli saham.” Menurut jogiyanto (2008:167) pengertian dari harga saham adalah “Harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditebtukan olehpelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yangbersangkutan di pasar modal. Berdasarkan pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa harga saham adalah harga yang terbentuk sesuai permintaan dan penawaran di pasar jual beli saham dan biasanya merupakan harga penutupan. 2.1.1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Harga Saham Penentuan harga saham di pasar sekuritas pada dasarnya ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran terhadap saham di bursa efek, sehingga harga saham bergerak naik turun setiap saat tergantung kekuatan mana yang lebih besar antara permintaan dan penawaran.Berdasarkan studi empiris menunjukkan bahwa ter hadap tiga faktor yang berpengaruh dalam harga saham

7 TINJUAUAN PUSTAKA keuntungan, yaitu berupa dan citra

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 7 TINJUAUAN PUSTAKA keuntungan, yaitu berupa dan citra

7

BAB IITINJUAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori2.1.1 Harga Saham

Harga saham merupakan salah satu indikator pengelolaan perusahaan.Keberhasilan dalam menghasilkan keuntungan akan memberikan kepuasan bagiinvestor yang rasional. Harga saham yang cukup tinggi akan memberikankeuntungan, yaitu berupa capital gaindan citra yang lebih baik bagi perusahaansehingga memudahkan bagi manjemen untuk mendapatkan dana dari luarperusahaan.

Menurut Widoatmojo 1996 dalam Keni (2008:158) harga saham adalah:“Harga jual dari investor yang satu dengan yang lain”. Harga ini disebut jugaharga di pasar sekunder. Harga inilah yang benar-benar mencerminkan hargaperusahaan penerbit saham yang sesungguhnya, karena di pasar sekunder, kecilsekali terjadi negoisasi antara investor dengan perusahaan penerbit.

Menurut Brigham dan Houston (2010:7) harga saham adalah “harga sahammenentukan kekayaan pemegang saham.Maksimalisasi kekayaan pemegangsaham diterjemahkan menjadi maksimalkan harga saham perushaan. Hargasaham pada satu waktu tertentu akan bergantung pada arus kas yang diterima dimasa depan oleh investor “rata-rata” jika investor membeli saham.”

Menurut jogiyanto (2008:167) pengertian dari harga saham adalah “Hargasuatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditebtukanolehpelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran sahamyangbersangkutan di pasar modal.

Berdasarkan pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hargasaham adalah harga yang terbentuk sesuai permintaan dan penawaran di pasarjual beli saham dan biasanya merupakan harga penutupan.

2.1.1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Harga Saham

Penentuan harga saham di pasar sekuritas pada dasarnya ditentukan olehkekuatan permintaan dan penawaran terhadap saham di bursa efek, sehinggaharga saham bergerak naik turun setiap saat tergantung kekuatan mana yanglebih besar antara permintaan dan penawaran.Berdasarkan studi empirismenunjukkan bahwa ter hadap tiga faktor yang berpengaruh dalam harga saham

Page 2: 7 TINJUAUAN PUSTAKA keuntungan, yaitu berupa dan citra

8

8

menurut Jogiyanto (2000:88), terdapat dua analisa untuk menentukan nilai saham(fundamental atau intrinsik) yaitu analisa sekuritas fundamental (fundamentalsecurity analysis) atau analisa perusahaan (company analysis) dan analisa tehnik(technical analysis).

2.1.2 Makro Ekonomi

Menurut Eduardus Tandelilin (2010:342), Lingkungan ekonomi makroadalah lingkungan yang mempengaruhi operasi perusahaan sehari-hari.Dalamkamus ekonomi (2009:445), Makro ekonomi adalah ilmu ekonomi yangmemelajari secara keseluruhan, meliputi pendapatan domestic bruto, tenaga kerjadan pengangguran, produktivitas, inflasi, neraca pembayaran dari nilai tukar,perdagangan internasional.Petumbuhan ekonomi, serta lainnya.

M. Samsul (2006-200), mengatakan faktor makro ekonomi tidak akanseketikan mempengaruhi kinerja perusahaan, tetapi secara perlaha dalam jangkapanjang. Sebaliknya, harga saham akan terpengaruh dengan seketika olehperubahan faktor makro ekonomi iu karena para investor lebih cepat bereaksi.

Naf’an (2014), ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomisecara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatannasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, lajuinflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.

Dengan demikian, pengertian/definisi Teori Ekonomi Makro adalah suatuilmu yang mempelajari aspek-aspek utama serta masalah-masalah pokokperekonomian, mengkaji atau mengamati perilaku/performa kinerjaperekonomian yang terjadi secara menyeluruh pada kurun waktu tertentu, baikdalam jangka pendek maupun jangka panjang.

2.1.2.1 Inflasi

Dalam kasus ekonomi (2009-380), inflasi adalah kenaikan dalam hargabarang dan jasa yang terjadi karena permintaan bertambah lebih besardibandingkan dengan penawaran barang dipasar.

Inflasi merupakan salah satu indikator penting dalam menganalisisperekonomian suatu negara, terutama terkaitan dengan dampaknya yang luasterhadap variabel makro ekonomi. Pertumbuhan ekonomi, keseimbanganeksternal, daya saing, tingkat bunga dan bahkan distribusi pendapatan inflasi jugasangat berperan dalam mempengaruhi mobilisasi dana lewat lembaga keuanganformal. (Abdul Khalid).

Page 3: 7 TINJUAUAN PUSTAKA keuntungan, yaitu berupa dan citra

9

9

Inflasi merupakan suatu kejadian yang menggambarkan suatu situasi dankondisi dimana harga barang mengalami kenaikan dan nilai mata uangmengalami pelemahan, dan jika ini terjadi secara terus-menerus maka akanmengakibatkan memburuknya kondisi ekonomi secara menyeluruh serta mampumengguncang tatanan stabilitas politik suatu negara (Fahmi, 2011:186).

2.1.2.2 Nilai Tukar/Kurs

Hasibuan dan Malayu (2005:14) menyatakan kurs adalah perbandingan nilaitukar mata uang suatu negara dengan mata uang negara asing atau perbandingannilai tukar valuta antar negara. Hanafi (2009:230) menyatakan faktor-faktor yangmenyebabkan perubahan kurs, yaitu perbedaan inflasi, perbedaan tingkat bunga,indepedensi bank sentral, pertumbuhan ekonomi, ekspetasi. Risiko nilai tukaratau risiko mata uang adalah suatu bentuk risiko yang muncul karena perubahannilai tukar suatu mata uang terhadap mata uang yang lain.

Menurut Triyono (2008), kurs (exchange rate) adalah pertukaran antara duamata uang yang berbeda, yaitu merupakan perbandingan nilai atau harga antarakedua mata uang tersebut.Merosotnya nilai tukar rupiah merefleksikanmenurunnyapermintaan masyarakat terhadap mata uang rupiah karenamenurunnya peranperekonomian nasional atau karena meningkatnya permintaanmata uang asing $US sebagai alat pembayaran internasional. Semakin menguatkurs rupiah sampai batas tertentu menandakan kinerja di pasar uang menandakanadanya peningkatan atau perbaikan.

2.1.2.3 Tingkat Suku Bunga

Suku Bunga Sertifikasi Bank Indonesia merupakan suku bunga yangdikeluarkan oleh bank sentral untuk mengontrol peredaran uang di masyarakat,dengan kata lain pemerintah melakukan kebijakan moneter. Peredaran uang yangterlalu banyak dimasyarakat akan mengakibatkan masyarakat cenderungmembelanjakan uangnya yang pada akhirnya akan berdampak pada kenaikanharga-harga barang, yang salah satu faktor pemicu inflasi. Dengan demikianbunga SBI berarti bank-bank dan lembaga keuangan akan terdorong untukmembeli SBI. Adanya bunga yang tinggi dalam SBI membuat bank dan lembagakeuangan menikmatinya., ini otomatis akan memberikan tingkat bunga yanglebih tinggi untuk produknya. Bunga yang tinggi akan berdampak pada alokasidan investasi para investor. Investor pada produk bank seperti deposito /tabungan jelas lebih kecil resikonya atau dapat dikatakan investasi bebas resiko

Page 4: 7 TINJUAUAN PUSTAKA keuntungan, yaitu berupa dan citra

10

10

oleh karena itu investor akan menjual sahamnya dan dananya serentak akanberdampak pada penurunan harga saham. (Yogi Permana : 2009).

2.1.3 LikuiditasRasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Dengankata lain Rasio Likuiditas adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukursampai seberapa jauh tingkat kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajibanjangka pendeknya yang akan segera jatuh tempo. Jika perusahaan memilikikemampuan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempomaka perusahaan tersebut dikatakan sebagai perusahaan yang likuid dan begitusebaliknya. Untuk dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang akansegera jatuh tempo perusahaan harus memiliki tingkat ketersediaan jumlah kasyang baik atau aset lancar lainnya yang juga dapat dengan segera dikonversi ataudiubah menjadi kas. (Hery: 2017).

2.1.3.1 Tujuan dan Manfaat Rasio Likuiditas (Hery: 2017)

a. Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban atauutang yang akan segera jatuh tempo.

b. Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangkapendek dengan menggunakan total aset lancar.

c. Untuk mengkur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangkapendek dengan menggunakan aset sangat lancar (tanpa memperhitungkanpersediaan barang dagang dan aset lancar lainnya).

d. Untuk mengukur tingkat ketersediaan uang kas perusahaan dalam membayarutang jangka pendek.

e. Sebagai alat perencanaan keuangan di masa mendatang terutama yangberkaitan dengan perencanaan kas dan utang jangka pendek.

2.1.3.2 Current Ratio

Rasio lancar merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuanperusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuhtempo dengan menggunakan total aset lancar yang tersedia. Dengan kata lain,rasio lancar ini menggambarkan seberapa besar jumlah ketersediaan aset lancaryang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan total kewajiban lancar. Olehsebab itu, rasio lancar dihitung sebagai hasil bagi antara total aset lancar dengantotal kewajiban lancar.

Page 5: 7 TINJUAUAN PUSTAKA keuntungan, yaitu berupa dan citra

11

11

Aset lancar adalah kas dan aset lainnya yang diharapkan akan dapatdikonversi menjadi kas, dijual, atau dikonsumsi dalam waktu satu tahun ataudalam satu siklus operasi normal perusahaan, tergantung mana yang paling lama.Kewajiban lancar kewajiban yang diperkirakan akan dibayar denganmenggunakan aset lancar atau menciptakan kewajiban lancar lainnya dan harussegera dilunasi dalam jangka waktu satu tahun atau dalam satu siklus operasinormal perusahaan, tergantung mana yang paling lama.

Perusahaan harus secara terus-menerus memantau hubungan antara besarnyakewajiban lancar dengan aset lancar. Hubungan ini sangat penting terutamauntuk mngevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajban jangkapendeknya dengan menggunakan aset lancar.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio, perusahaan yang memiliki rasio lancaryang kecil mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut memiliki modal kerja(aset lancar) yang sedikit untuk membayar kewajiban jangka pendeknya.Sebaliknya, apabila perusahaan memiliki rasiolancar yang tinggi, belum tentuperusahaan tersebut dikatakan baik. Sebagaimana yang telah disinggung di atasrasio lancar yang tinggi dapat saja terjadi karena kurang efektifnya manjemen kasdan persediaan. (Hery: 2017).

Berikut adalah rumus yang diunakan untuk menghitung rasio lancar :

Rasio lancar =

2.1.3.3 Cash Ratio

Rasio kas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besaruang kas atau setara kas yang tersedia untuk membayar utang jangka pendek.Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan yang sesungguhnya dalammelunasi kewajiban lancarnya yang akan segera jatuh tempo denganmenggunkan uang kas atau setara kas yang ada.

Kas meliputi uang logam, uang kertas, cek, wesel pos (kiriman uang lewatpos;money orders), dan deposito. Beberapa perusahaan menggunakan istilah “kasdan setara kas” dalam melaporkan kasnya.

Kas terdiri dari uang kas yang disimpan di bank (cash in bank) dan uang kasyang tersedia di perusahaan (cash on hand). Sedangkan setara kas adalahinvestasi jangka pendek yang sangat likuid, yang dapat dikonversi atau dicairkan

Page 6: 7 TINJUAUAN PUSTAKA keuntungan, yaitu berupa dan citra

12

12

menjadi uang kas dalam jangka waktu yang sangat segera, biasanya kurang daritiga bulan (90 hari). (Hery: 2017).

Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung rasio kas:

Rasio kas =

2.1.4 Ukuran Perusahaan

2.1.4.1 Definisi Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan hal yang penting dalam proses pelaporankeuangan. Ukuran perusahaan adalah rata-rata total penjualan bersih untuk tahunyang bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih besardari pada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah pendapatansebelum pajak. Sebaliknya jika penjualan lebih kecil dari pada biaya variabel danbiaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian (Brigham & Houston) (2006, 26-31).

Ukuran dalam perusahaan penelitian ini diukur dengan melihat sebrapabesar total aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Ukuran perusahaan yangbesar menunjukkan perusahaan mengalami perkembangan sehingga investorakan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat.

Sebelum berinvestasi tentunya para investor melihat ukuran perusahaanterdahulu. Karena semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar pulanilai perusahaan tersebut yang dapat dilihat dari nilai total asetnya. Ukuranperusahaan yang kecil dianggap lebih banyak melakukan praktik manajemen labadari pada perusahaan besar. Hal ini dikarenakan perusahaan kecil cenderungingin meperlihatkan kondisi perusahaan yang selalu ber kinerja baik agar investormenanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

Berdasarkan teori yang sudah disebutkan di atas, maka dapat ditarikkesimpulan bahwa ukuran perusahaan adalah ukuran atau besarnya asset yangdimiliki perusahaan, yang ditunjukkan dari total aktiva, besar kecilnya ukurantersebut akan berpengaruh terhadap struktur modal sehingga semakin besarperusahaan maka akan semakin besar pula dana yang dibutuhkan perusahaanuntuk melakukan investasi.

Page 7: 7 TINJUAUAN PUSTAKA keuntungan, yaitu berupa dan citra

13

13

2.1.4.2 Indikator Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan totalasset, pendapatan atau modal dari perusahaan tersebut. Menurut Borolla (2011,11-24) total aset dapat digunakan untuk menunjukkan seberapakah besarkecilnya suatu perusahaan, apabila suatu perusahaan memiliki total asset besarmaka perusahaan tersebut telah terbilang memiliki prospek yang baik dan lebihmampu menghasilkan laba daripada perusahaan dengan total asset kecil.Perusahaan yang memiliki total asset dengan jumlah besar akan lebih banyakmendapatkan perhatian dari investor, kreditor maupun para pemakai informasikeuangan lainnya. Rumus dari total asset adalah :

Ukuran Perusahaan = Ln(Total aset)

2.1.5 Kepemilikan SahamMenurut Tjipto Darmaji dan Hendy M. Fakhrudin (2006:178) “ Saham

dapat didefinisikan sebagai tanda atau pemilikan seseorang atau badan dalamsuatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham sahamberwujud pemilik kertasadalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsikepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan diperusahaan tersebut.”

Struktur kepemilikan adalah struktur kepemilikan saham yaitu perbandinganjumlah saham yang dimiliki oleh orang dalam (insider) dengan jumlah sahamyang dimiliki oleh investor. Atau dengan kata lain struktur kepemilikan sahamadalah proporsi kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial dalamkepemilikan saham perusahaan. Dalam menjalankan kegiatan suatu perusahaandiwakili oleh direksi (agents) yang ditunjuk olehpemegang saham (principals)(sugiarto, 2009:59).

2.1.4.1 Kepemilikan Saham Institusional

Kepemilikan intitusional memiliki kelebihan antara lain :

1. Memiliki profesionalisme dalam menganalisa informasi sehingga dapatmenguji keandalan informasi2. Memiliki motivasi yang kuat untuk melaksanakan pengawasan lebih ketatatas aktivitas yang terjadi didalam perusahaan.

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham oleh pihakinstitusi lain yaitu kepemilikan oleh perusahaan atau lembaga lain. Kepemilikan

Page 8: 7 TINJUAUAN PUSTAKA keuntungan, yaitu berupa dan citra

14

14

saham oleh pihak-pihak yang terbentuk institusi seperti perusahaan asuransi,bank, perusahaan investasi, dan kepemilikan institusi lain. Kepemilikaninstitusional merupakan satu alat yang dapat digunakan untuk mengurangiagency conflict. Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untukmengendalikan pihak manajamen melalui proses monitoring secara efektif.Menurut Riswari (2012) Kepemilikan institusional dapat menekankecenderungan manajemen untuk memanfaatkan discretionary dalam laporankeuangan sehingga memberikan kualitas laba yang dilaporkan. Prosentase sahamtertentu yang dipunyai oleh institusi bisa mempengaruhi proses penyusunanlaporan keuangan yang tidak menutup kemungkinan terdapat tindakanpenyimpangan keuangan yang bertujuan untuk mengelabuhi pihak institusional.Rumus yang digunakan adalah :

KI = X 100%

2.1.5 ProfitabilitasRasio Profitabilitas merupakan rasio yang digunkaan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas bisnisnya.Tujuan operasional dari sebagian besar perusahaan adalah untukmemaksimalisasi profit, baik profit jangka pendek maupun profit jangkapanjang.Rasio Profitabilitas (Profitability rasio) merupakan rasio untuk menilaikemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatuperiode tertentu (Kasmir, 2011: 114). Rasio Profitabiitas adalah rasio untukmengukur tingkat efektifitas pengelolaan (manajemen) perusahaan yangditunjukkan oleh jumlah keuntungan yang dihasilkan dari penjualan daninvestasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.

Rasio Profitabilitas dikenal juga sebagai rasio rentabilitas. Disampingbertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan labaselama periode tertentu, rasio ini juga bertujuan untuk mengukr tingkat efektifitasmanajemen dalam menjalakan operasional perusahaan. Rasio profitabilitas ataurasio rentabilitas dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat efektivitaskinerja manajemen.

Pengukuran rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan membandingkanantara berbagai komponen yang ada di dalam laporan laba rugi dan/atau neraca.Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode. Tujuannya adalah untuk

Page 9: 7 TINJUAUAN PUSTAKA keuntungan, yaitu berupa dan citra

15

15

memonitor dan mengevauasi tingkat perkembangan profitabilitas perusahaan dariwaktu ke waktu. (Hery: 2017).

2.1.5.1 Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas (Hery: 2017).

Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengahasilkan laba selamaperiode tertentu.

Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahunsekarang.

Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu. Untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan

dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset. Untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan

dari setiap dana yang tertanam dalam total ekuitas. Untuk mengukur marjin laba kotor atas penjualan bersih. Untuk mengukur marjin laba operasional atas penjualan bersih.

Untuk mengukur marjin laba bersih atas penjualan bersih.

2.1.5.2 Indikator-indikator Profitabilitas

2.1.5.2.1Return On Assets (ROA)

Hasil pengembalian atas aset merupakan rasio yang menunjukkan seberapabesar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih. Dengan kata lain, rasio inidigunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akandihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset. Rasio inidihitung dengan membagi laba bersih terhadap total aset.

Semakin tinggi hasil pengembalian atas aset berarti semakin tinggi pulajumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanamdalam total aset. Sebaliknya, semakin rendah hasil pengembalian atas aset berartisemakin rendah pula jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah danayang tertanam dalam total aset. (Hery: 2017).

Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung hasil pengembalian atasaset:

Hasil pengembalian atas aset =

Page 10: 7 TINJUAUAN PUSTAKA keuntungan, yaitu berupa dan citra

16

16

2.1.5.2.2 Return On Equity (ROE)

Hasil pengembalian atas ekuitas merupakan rasio yang menunjukkanseberapa besar kontribusi ekuitas dalam menciptakan laba bersih. Dengan katalain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yangakan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tettanam dalam total ekuitas. Rasioini dihitung dengan membagi laba bersih tethadap ekuitas.

Semakin tinggi hasil pengembalian atas ekuitas berarti semakin tinggi pulajumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tetrtanam dalamekuitas. Sebaliknya semakin rendah hasil pengembalian atas ekuitas berartisemakin rendah pula jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah danayang tettanam dalam ekuitas. (Hery: 2017).

Berikut adalah rumus yang digunakan untuk meghitung hasil pengembalian atasekuitas:

Return of equity (ROE) =

2.1.5.2.3 Net Profit Margin (NPM)

Margin laba bersih merupakan rasio yang digunakan untuk mengukurbesarnya persentase laba bersih atas penjualan bersih. Rasio ini dihitung denganmembagi laba bersih terhadap penjualan bersih. Laba bersih sendiri dihitungsebagai hasil pengurangan anatar laba sebelum pajak penghasilan dengan bebanpajak penghasilan. Yang dimaksud dengan laba sebelum pajak penghasilan disini adalah laba operasional ditambah pendapatan dan keuntungan lain-lain, laludikurangi dengan beban dan kerugian lain-lain.

Menurut Bastian dan Shuardjono (2006:299) Net Profit Margin adalahperbandingan antara laba bersih dengan penjulan. Semakin besar NPM, makakinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan meningkatkankepercayaan investor utuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.Rasio ini menunjukkan seberapa besar persentase laba bersih yang diperoleh darisetiap penjualan. Semakin besar rasio ini, maka dianggap semakin baikkemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi. Hubungan antaralaba sesudah pajak dan penjualan bersih menunjukkan kemampuan manajemendalam mengemudikan perusahaan secara cukup berhasil untuk menyisakanmarjin tertentu sebagai kompensasi yang wajar bagi pemilik yang menyediakanmodalnya untuk suatu resiko.

Page 11: 7 TINJUAUAN PUSTAKA keuntungan, yaitu berupa dan citra

17

17

Rumus untuk menghitung Net Profit Margin (NPM) adalah sebagai berikut :

NPM =

Alasan Penelitian ini menggunakan Net Profit Margin (NPM) sebab suatuperusahaan mampu mengukur laba dari hasil penjualan menggunakan analisisNet Profit Margin (NPM).

2.1.6Teori Sinyal (Signnaling Theory)

Signaling Theory adalah sinyal informasi yang dibutuhkan oleh parainvestor untuk menentukan apakah investor tersebut akan menanamkansahamnya pada perusahaan yang bersangkutan atau tidak. Sebelum dan sesudahdalam melakukan investasi, banyak hal yang harus dipertimbangkan olehinvestor. Teori berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi investor untukmengembangkan sahamnya yang dibutuhkan oleh manajemen perusahaan dalammenetukan arah atau prospek perusahaan ke depan.

Teori sinyal (signalingtheory) menekankan kepada pentingnya informasiyang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luarperusahaan. Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisniskarena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatatan ataugambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yangakan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaranefeknya.

Menurut Jama’an (2008) teori signial menjelaskan mengapa perusahaanmempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihakeksternal, karena terdapat asimetri informasi (Asymmetri Information) antaraperusahaan dan pihak luar. Pihak perusahaan memiliki Batasan informasilaporan keuangan yang diterima oleh pihak ekternal menjadikan para investoruntuk kurang mendapat pengetahuan terkait kondisi perusahaan, sehinggamenyebabkan para investor enggan untuk menanamkan saham diperusahaanyang tidak menyediakan informasi laporan keuangan. Untuk mengatasipermasalah kurangnya informasi perusahaan yang diterima pihak eksternal makasebuah perusahaan harus memberikan sinyal pada pihak luar untuk memberikanpengetahuan kepada pihak ekternal terkait kondisi perusahaan.

Page 12: 7 TINJUAUAN PUSTAKA keuntungan, yaitu berupa dan citra

18

18

2.2 Penelitian TerdahuluNo Judul Penelitian Penulis Metode Kesimpulan1 Pengaruh Laba

Akuntansi,Komponen Arus Kas,Ukuran PerusahaanTerhadap HargaSaham PadaPerusahaanKelompok LQ 45Yang Listing DiBursa Efek IndonesiaPeriode Tahun 2009-2011

Lailatus Sa’adahDan Kadarusman(2014)

Pemilihansampelberdasarkanmetode PurposeSampling

Hasil menunjukkan LabaAkuntansi, arus kas total,arus kas operasi, arus kasinvestasi, arus kaspendanaan, ukuranperusahaan tidakberpengaruh secarasignifikan terhadap hargasaham

2 PengaruhProfitabilitas,Struktur Aset, DanPertumbuhanPenjualan TerhadapStruktur Modal SertaHarga Saham PadaPerusahaan PropertiDan Real Estate YangTerdaftar Di BursaEfek IndonesiaPeriode Tahun 2010-2012

I Putu AndreSucita Wijaya DanI Made KaryaUtama (2014)

Penelitian inimenggunakandata sekunderyang telah lolosuji asumsiklasik dandianalisismenggunakananalisis regresilinier berganda

Hasil menunjukkanbahwa profitabilitas danpertumbuhan penjualanberpengaruh terhadapharga saham. Sedangkanstruktur aset tidakberpengaruh terhadaphaga saham

3 Pengaruh FaktorFundamental DanEkonoi MakroTerhadap HargaSaham PadaPerusahaan PropertiDan Real Estate DiBEI Periode 2008-2012

Ari KrisnantiSinaga DanNyoman Triaryati(2014)

Teknik analisisregresi linierberganda

Hasil penelitian iniadalah Return On Equity(ROE), Dan Price ToBook Value (PBV)berpengaruh positifsignifikan terhadap hargasaham, sedangkan DebtTo Equity Ratio (DER),Inflasi Dan ProdukDomestik Bruto (PDB)tidak berpengaruhterhadap harga saham

4 Pengaruh LikuiditasSaham, Laba BersihPer Lembar Saham,Dan Harga SahamSebelumnyaTerhadap HargaSaham (Studi EmpirisPada PerusahaanYang Terdaftar Di

Abimata Galih(2014)

Metodeordinary leastsquare (OLS)

Hasil penelitianmenunjukkan bahwalikuiditas sahamberpengaruh positif dantidak mempunyaipengaruh signifikanterhadap hargasaham.Laba bersih perlembar saham memiliki

Page 13: 7 TINJUAUAN PUSTAKA keuntungan, yaitu berupa dan citra

19

19

LQ45 Selama PeriodeTahun 2009-2012)

pengaruh yang signifikanterhadap hargasaham.Harga sahamsebelumnya jugamemiliki pengaruh yangsignifikan terhadap hargasaham.

5 pengaruh KebijakanDividen,Likuiditas, NPM,ROE, dan PBVterhadap harga sahampada perusahaanmanufakturpada tahun 2010–2013.

Thio Lie Sha(2015)

analisis linierberganda

Secara parsial, KebijakanDividen mempunyaipengaruh yang signifikanterhadap harga saham,sedangkan Likuiditas,NPM, ROE,dan PBV tidakberpengaruh signifikanterhadap harga saham.

6 PengaruhKepemilikanInstitusional, ArusKas Bebas terhadapKebijakan Devidendan Votalitilas HargaSaham padaPerusahaanManufaktur YangTerdaftar pada PTBEI Tahun 2007-2010

Satriya CandraBondanPrabowo(2013)

Analisis datayang digunakanadalah PathAnalysis

Hasil penelitian iniadalah Kepemilikaninstitusional secaralangsung berpengaruhterhadap kebijakandividen. Arus kasbebassecara langsungberpengaruh terhadapkebijakan dividen.Kepemilikan institusionalsecara langsungtidakberpengaruh terhadapvolatilitas harga saham.Arus Kas bebas secaralangsung berpengaruhterhadap volatilitas hargasaham. Kebijakan dividensecara langsungberpengaruh terhadapvolatilitas harga saham.

7 Pengaruh VariabelMakro Ekonomi,Harga Emas DanHarga Minyak DuniaTerhadap Indeks

ReshintaCandraGumilangR. Rustam

Analisi regresilinier berganda

Hasil penelitian inimenunjukkan tingkatbunga, nilai kurs, hargaemas dan harga minyakberpengaruh secara

Page 14: 7 TINJUAUAN PUSTAKA keuntungan, yaitu berupa dan citra

20

20

Harga SahamGabungan (StudiPada Bursa EfekIndonesia Periode2009-2013)

Hidayat MariaGorettiWiEndang NP(2014)

signifikan terhadapindeks harga sahamgabungan. Tingkatbunga, nilai kurs, danharga minyak duniaberpengaruh negatif dansignifikan, sedangkanharga emas duniaberpengaruh secarapositif dan signifikanterhadap indeks hargasaham gabungan. Tingkatbunga berpengaruhdominan terhadap indeksharga saham gabungan.

8 Pengaruh inflasi, sukubunga sbi, nilai tukarrupiah, profitabilitas,pertumbuhan aktiva,nilai perusahaanterhadap harga sahamperusahaan BUMNGo Publik yangterdaftar di BEI tahun2014-2016

Shindy Patriana(2016)

Analisisstrukturalequation model(SEM) denganpartial leastsquare (PLS)

Profitabilitas berpengaruhpositif dan mempunyainilai signifikan terhadapharga saham

Page 15: 7 TINJUAUAN PUSTAKA keuntungan, yaitu berupa dan citra

21

21

2.2 Kerangka Konseptual

X1 = Makro Ekonomi

X2 = Likuiditas

X3 = Size

X4 = Kepemilikan Saham

X5 = Prpfitabilitas

Y = Harga Saham

Makro Ekonomi(X1)

Likuiditas(X2)

Size (X3)

Kepemilikan Saham(X4)

Profitabilitas(X5)

Harga Saham(Y)

H1

H2

H3

H4

H5

Page 16: 7 TINJUAUAN PUSTAKA keuntungan, yaitu berupa dan citra

22

22

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalahpenelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalambentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D, 2011:64). Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalahsebagai berikut:

2.4.1 Makro Ekonomi berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham

Dalam kamus ekonomi (2009:445), Makro ekonomi adalah ilmu ekonomiyang memelajari secara keseluruhan, meliputi pendapatan domestic bruto, tenagakerja dan pengangguran, produktivitas, inflasi, neraca pembayaran dari nilaitukar, perdagangan internasional.Petumbuhan ekonomi, serta lainnya.

Bukti empiris mengenai pengaruh makro ekonomi terhadap harga sahamditunjukkan menurut Putu Eka Putri, I Gusti Ayu dan Dr. Edy (2015). Variabelnilai kurs berpengaruh signifikan terhadap ROA, serta variabel inflasi tidakberpengaruh secara signifikan terhadap ROA.

Berdasarkan kajian teoritis, kajian empiris. Maka, hipotesis alternatif yangdiajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:H1 = Makro Ekonomi berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham2.4.2 Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham

Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaandalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Dengankata lain Rasio Likuiditas adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukursampai seberapa jauh tingkat kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajibanjangka pendeknya yang akan segera jatuh tempo.

Bukti empiris mengenai pengaruh likuiditas terhadap harga sahamditunjukkan menurut penelitian Thio Lie Sha (2015), menyatakan bahwaLikuiditas, NPM, ROE, dan PBV tidak berpengaruh signifikan terhadap hargasaham.

Berdasarkan kajian teoritis, kajian empiris. Maka, hipotesis alternatif yangdiajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H2 = Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham

Page 17: 7 TINJUAUAN PUSTAKA keuntungan, yaitu berupa dan citra

23

23

2.4.3 Profitabilitas berpengaruhsignifikan terhadap Harga SahamProfitabilitas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. Semakin besarkeuntungan yang diperoleh semakin besar kemampuan perusahaan untukmembayarkan devidennya, hal ini berdampak pada harga saham. Dengan rasioprofitabilitas yang tinggi sebuah perusahaan akan menarik minat investormenanamkan modalnya di perusahaan. Bukti empiris mengenai pengaruhprofitabilitas terhadap harga saham ditunjukkan menurut penelitian terdahuluyang dilakukan Thio Lie Sha (2015), menyatakan bahwa NPM, ROE tidakberpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Berdasarkan kajian teoritis, kajian empiris. Maka, hipotesis alternatif yangdiajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H3 = Profitabilitas berpengaruh signifikanterhadap Harga Saham

2.4.4 Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap signifikan Harga Saham

Ukuran Perusahaan yaitu, besar kecilnya perusahaan dilihat daribesarnyanilai equity, nilai penjualan atau nilai aktiva (Bambang Riyanto2008:313).

Bukti empiris mengenai pengaruh size terhadap harga saham ditunjukkanmenurut penelitian terdahulu yang dilakukan Lailatus Sa’adah Dan Kadarusman(2014) menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh secarasignifikan terhadap harga saham.

Berdasarkan kajian teoritis, kajian empiris. Maka, hipotesis alternatif yangdiajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H4 = Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham

2.4.5 Kepemilikan Saham berpengaruhsignifikanterhadap Harga Saham

Struktur kepemilikan adalah struktur kepemilikan saham yaitu perbandinganjumlah saham yang dimiliki oleh orang dalam (insider) dengan jumlah sahamyang dimiliki oleh investor. Atau dengan kata lain struktur kepemilikan sahamadalah proporsi kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial dalamkepemilikan saham perusahaan. (sugiarto, 2009:59).

Page 18: 7 TINJUAUAN PUSTAKA keuntungan, yaitu berupa dan citra

24

24

Bukti empiris mengenai pengaruh kepemilikan saham terhadap harga sahamditunjukkan menurut penelitian terdahulu yang dilakukan Satriya CandraBondanPrabowo (2013). Kepemilikan institusional secara langsung tidakberpengaruh terhadap volatilitas harga saham.

Berdasarkan kajian teoritis, kajian empiris. Maka, hipotesis alternatif yangdiajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H5 = Kepemilikan Saham berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham