2
o Sabtu Pikiran Rakyat o Setasa o Minggu o Rabu Kamis 0 Jumat 23 18 19 45 20 ONov ODes o Mar OPeb 67 21 22 89 ® 11 23 24 25 26 12 13 27 28 14 15 2930 31 OSep OOkt Herbal untuk Lupus, -- --- ---- - ~ - -- ---- Peluang di Tengah Ancemen Ii1 ENEUTIAN obat lupus berjalan tera- _mat lambat. Ketika Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengelu- arkan izin bagi pemasaran Benlysta, Maret tahun lalu, tercatat itulah obat terbaru yang dibuat dalam ku- run 50 tahun terakhir. Di Indonesia, harapan digantungkan pada kekayaan alamnya, dunia herbal. In- ilah peluang yang sayangnya pad a saat bersamaan bisa menjadi an- caman. Lambatnya penelitian obat lupus memaksa odapus selama ini bergan- tung pada keberadaan berbagai merek obat penekan sistem kekebal- an tubuh produksi luar negeri. Se- lain relatif mahal, obat jenis ini ter- bukti bisa berimbas buruk. Dian Syarief, Ketua SDF misalnya, kehi- langan 95 persen penglihatannya akibat akumulasi imbas buruk dari obat yang iakonsumsi secara rutin. Perhatian pun kini dialihkan pada potensiherbal. Bahan alami ini dini- lai tepat untuk dikembangkan kare- na mudah ditemukan di Indonesia sehingga berpotensi menghasilkan jenis obat dengan harga terjangkau. Beberapa produk herbal bahkan terang-terangan sudah ditawarkan kepada pasien, baik lewat distribusi langsung maupun promosi di inter- net. Masalahnya, belum ada penelitian memadai ten tang pernanfaatan herbal bagi penanganan penyakit lu- OApr .Mei OJun 0 Jut 0 Ags pus. Obat-obat herbal yang di- pasarkan sekarang ini justru diduga kuat mcnjacli ancaman hagi odapus, "Ambil contoh obat herbal dari mengkudu. Sari buah ini justru ter-' bukti meningkatkan imunitas. la mungkin baik bagi penderita TBe atau HIV. Tapi tidak bagi odapus. Justru membahayakan. Adajuga ek- strakjus kulit manggis yang berpotensi memicu flare," kata Rachmat Gunawan, pemerhati lupus dari Fakultas Kedokteran Univer- sitas Padjadjaran Bandung. Menurut Rachmat, tantangan uta- ma pengembangan herbal sebagai obat atau pendamping obat bagi odapus adalah penelitian serius un- tuk memastikan zat-zat yang terkan- dung dalam bahan alami tersebut tidak memikili pengaruh negatif. "Yang pertama-tama harus di- pastikan adalah obat herbal tersebut -tidak malahan memperparah penyakit yang diderita odapus. Mi- nimal tidak ada efeknya dulu. Sete- lah itu, baru pengembangan lebih jauh dimungkinkan," tuturnya. Masih proposal Pengembangan penelitian khasiat herbal untuk pengobatan lupus, salah satunya, dipelopori SDF. Sejak tahun lalu, lembaga nirlaba ini memberikan penghargaan dan sokongan dana bagi tiga proposal penelitian terbaik kategori bahan alam. Uang Rp 30 juta diberikan kepada tiap-tiap pemenang untuk merealisasikan proposal mereka. "Tidak selalu kabar baik yang ka- mi dapat. Salah satu pemenang I:III1Ill 1:11\1 mcnyodorkan Jl('llelil ian atas manfaat daun sangga langit. Dalam presentasi setahun kernudi- an, diketahui pengolahan bahan ini tidak bisa diterapkan bagi lupus ak- tif. Tak jadi masalah, justru sekarang kitajadi tahu," ungkap Di- an. Tahun ini, SDF kembali memilih tiga pemenang. Dua di antaranya mengajukan proposal penelitian atas penggunaan ekstrak air daun cocor bebek serta pemanfaatan ketela rambat sebagai terapi nutrisi pasien odapus. "Gagasan memanfaatkan ketela rambat sebenarnya berlatar bela- kang sederhana saja. Odapus diketa- hui kekurangan vitamin A, sedang- kan ketela rambat merupakan salah sa tu sumber vitamin tersebut. Mua- ra dari penelitian ini adalah upaya mengurangi proses peradangan pa- da pasien," ujar Mokhammad Afi- fuddin'(zo), mahasiswa semester IV Universitas Brawijaya Malang. Niken Indriyanti, pengusul pe- manfaatan ekstrak air daun cocor bebek, berharap penelitian yang akan ia lakukan dapat menghasilkan suplemen tambahan atau bahkan pengganti suplemen terapi bagi oda- pus yang didatangkan dari luar negeri dengan beban biaya relatif mahal. "Idealnya, odapus bisa membuat sendiri suplemen pengganti berba- han herbal seperti ini agar bisa meringankan beban biaya," katanya. Proposal yang diajukan Afifuddin dan Indriyanti masih membutuhkan pembuktian untuk dibilang berhasil. Kerja keras di laboratorium dituntut dari kedua anak muda ini supaya bisa mewujudkan gagasan mereka melahirkan obat lupus dengan harga terjangkau, Sambil rnenunggu hasil positif itu, ada baiknya para odapus mendengarkan saran Rachmat. "Jangan coba-coba atau bermain dokter-dokteran dengan obat herbal yang ditawarkan karena belum ada penelitian tuntas untuk itu. Jauh lebih baikjika odapus untuk saat iI setia mengonsumsi obat yang ada , secara rutin. Jangan putus di tenga jalan," ucapnya. (Mayang Ayu Lestari/Ag. Tri Joko Her Ria- di/"PR")*** Kllplnl Humas Unpad 20 ~ __ ~ _

8 9 1 14 15 18 19 21 22 27 28 OPeb o Jut Ags Herbal untuk ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/... · pastikan adalah obat herbal tersebut-tidak malahan memperparah penyakit

Embed Size (px)

Citation preview

o Sabtu

Pikiran Rakyato Setasa o Mingguo Rabu • Kamis 0 Jumat

2 318 19

4 520

ONov ODesoMarOPeb

6 721 22

8 9 ® 1123 24 25 26

12 1327 28

14 152930 31

OSep OOkt

Herbal untuk Lupus,-- --- ---- - ~ - -- ----

Peluang di Tengah Ancemen

Ii1 ENEUTIAN obatlupus berjalan tera-

• _mat lambat. KetikaBadan PengawasObat dan Makanan

Amerika Serikat (FDA) mengelu-arkan izin bagi pemasaran Benlysta,Maret tahun lalu, tercatat itulahobat terbaru yang dibuat dalam ku-run 50 tahun terakhir. Di Indonesia,harapan digantungkan padakekayaan alamnya, dunia herbal. In-ilah peluang yang sayangnya pad asaat bersamaan bisa menjadi an-caman.Lambatnya penelitian obat lupus

memaksa odapus selama ini bergan-tung pada keberadaan berbagaimerek obat penekan sistem kekebal-an tubuh produksi luar negeri. Se-lain relatif mahal, obat jenis ini ter-bukti bisa berimbas buruk. DianSyarief, Ketua SDF misalnya, kehi-langan 95 persen penglihatannyaakibat akumulasi imbas buruk dariobat yang iakonsumsi secara rutin.Perhatian pun kini dialihkan pada

potensiherbal. Bahan alami ini dini-lai tepat untuk dikembangkan kare-na mudah ditemukan di Indonesiasehingga berpotensi menghasilkanjenis obat dengan harga terjangkau.Beberapa produk herbal bahkanterang-terangan sudah ditawarkankepada pasien, baik lewat distribusilangsung maupun promosi di inter-net.Masalahnya, belum ada penelitian

memadai ten tang pernanfaatanherbal bagi penanganan penyakit lu-

OApr .Mei OJun 0 Jut 0 Ags

pus. Obat-obat herbal yang di-pasarkan sekarang ini justru didugakuat mcnjacli ancaman hagi odapus,"Ambil contoh obat herbal dari

mengkudu. Sari buah ini justru ter-'bukti meningkatkan imunitas. lamungkin baik bagi penderita TBeatau HIV. Tapi tidak bagi odapus.Justru membahayakan. Adajuga ek-strakjus kulit manggis yangberpotensi memicu flare," kataRachmat Gunawan, pemerhati lupusdari Fakultas Kedokteran Univer-sitas Padjadjaran Bandung.Menurut Rachmat, tantangan uta-

ma pengembangan herbal sebagaiobat atau pendamping obat bagiodapus adalah penelitian serius un-tuk memastikan zat-zat yang terkan-dung dalam bahan alami tersebuttidak memikili pengaruh negatif."Yang pertama-tama harus di-

pastikan adalah obat herbal tersebut- tidak malahan memperparahpenyakit yang diderita odapus. Mi-nimal tidak ada efeknya dulu. Sete-lah itu, baru pengembangan lebihjauh dimungkinkan," tuturnya.

Masih proposalPengembangan penelitian khasiat

herbal untuk pengobatan lupus,salah satunya, dipelopori SDF. Sejaktahun lalu, lembaga nirlaba inimemberikan penghargaan dansokongan dana bagi tiga proposalpenelitian terbaik kategori bahanalam. Uang Rp 30 juta diberikankepada tiap-tiap pemenang untukmerealisasikan proposal mereka.

"Tidak selalu kabar baik yang ka-mi dapat. Salah satu pemenangI:III1Ill 1:11\1 mcnyodorkan Jl('llelil ianatas manfaat daun sangga langit.Dalam presentasi setahun kernudi-an, diketahui pengolahan bahan initidak bisa diterapkan bagi lupus ak-tif. Tak jadi masalah, justrusekarang kitajadi tahu," ungkap Di-an.Tahun ini, SDF kembali memilih

tiga pemenang. Dua di antaranyamengajukan proposal penelitianatas penggunaan ekstrak air dauncocor bebek serta pemanfaatanketela rambat sebagai terapi nutrisipasien odapus."Gagasan memanfaatkan ketela

rambat sebenarnya berlatar bela-kang sederhana saja. Odapus diketa-hui kekurangan vitamin A, sedang-kan ketela rambat merupakan salahsa tu sumber vitamin tersebut. Mua-ra dari penelitian ini adalah upayamengurangi proses peradangan pa-da pasien," ujar Mokhammad Afi-fuddin'(zo), mahasiswa semester IVUniversitas Brawijaya Malang.Niken Indriyanti, pengusul pe-

manfaatan ekstrak air daun cocorbebek, berharap penelitian yangakan ia lakukan dapat menghasilkansuplemen tambahan atau bahkanpengganti suplemen terapi bagi oda-pus yang didatangkan dari luarnegeri dengan beban biaya relatifmahal."Idealnya, odapus bisa membuat

sendiri suplemen pengganti berba-han herbal seperti ini agar bisa

meringankan beban biaya," katanya.Proposal yang diajukan Afifuddin

dan Indriyanti masih membutuhkanpembuktian untuk dibilang berhasil.Kerja keras di laboratorium dituntutdari kedua anak muda ini supayabisa mewujudkan gagasan mereka

melahirkan obat lupus dengan hargaterjangkau, Sambil rnenunggu hasilpositif itu, ada baiknya para odapusmendengarkan saran Rachmat."Jangan coba-coba atau bermain

dokter-dokteran dengan obat herbalyang ditawarkan karena belum ada

penelitian tuntas untuk itu. Jauhlebih baikjika odapus untuk saat iIsetia mengonsumsi obat yang ada

, secara rutin. Jangan putus di tengajalan," ucapnya. (Mayang AyuLestari/Ag. Tri Joko Her Ria-di/"PR")***

Kllplnl Humas Unpad 20 ~ __ ~ _