13
Zakat Barang Tambang dan Temuan Sakirman, MSI http:// sakirman87.blogspot.com/

8 Zakat Barang Tambang Dan Temuan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mata kuliah al islam

Citation preview

Page 1: 8 Zakat Barang Tambang Dan Temuan

Zakat Barang Tambang dan Temuan

Sakirman, MSI http://sakirman87.blogspot.com/

Page 2: 8 Zakat Barang Tambang Dan Temuan

1. Pengertian Zakat Barang Tambang dan Temuan

2. Dasar Hukum 3. Macam Harta Zakat

Barang Tambang dan Temuan

4. Nishob Zakat Barang Tambang dan Temuan

5. Case study

Content / Pembahasan

Page 3: 8 Zakat Barang Tambang Dan Temuan

االرض في المركوز هوالمال الركاز) التعريف ) موضوعا أو كان مخلوقا

Rikaz adalah harta yang terpendam di dalam perut bumi, baik sudah diciptakan (Allah) atau yang dibuat (manusia)

1. Harta temuan yg terdapat dalam perut bumi yg diciptakan Allah (minyak bumi)

2. Harta org kaya terdahulu yg terpendam dalam perut bumi (harta karun = perhiasan)

Pengertian Zakat Barang Tambang dan Barang Temuan

Page 4: 8 Zakat Barang Tambang Dan Temuan

Pengertian Zakat Barang Tambang dan Barang Temuan

Ar-Rikaz : (Harta Karun atau harta terpendam) secara bahasa sesuatu yang terpendam di dalam perut bumi berupa barang tambang atau harta terpendam. Menurut syar’i, ialah harta terpendam zaman jahiliyah yang didapatkan tanpa mengeluarkan biaya dan kerja keras, baik berupa emas, perak, maupun selainnya.Al-Ma’din : (barang tambang) , secara bahasa berasal dari kata al-‘adn yang berarti al-Iqomah. Dan inti segala sesuatu adalah ma’din-nya. Sedangkan menurut pengertian syar’i, segala sesuatu yang keluar dari bumi yang tercipta di dalam bumi dari sesuatu yang lain yang memiliki nilai.Sifat : Barang tambang ada yang berbentuk benda padat yang dapat dicairkan dan dibentuk dengan menggunakan api, seperti emas, perak, besi, tembaga, dan timah. Dan ada pula yang berbentuk cairan, seperti minyak, ter dan sejenisnya.

Page 5: 8 Zakat Barang Tambang Dan Temuan

Apakah barang tambang termasuk dalam hukum harta terpendam yang wajib dikeluarkan zakatnya?

Pendapat Pertama: Imam Malik tidak ada kewajiban zakat pada barang tambang kecuali pada dua barang berharga (emas dan perak).

Pendapat Kedua: Jumhur ulama barang tambang dengan berbagai macam jenisnya, seperti emas, perak, tembaga, besi, timah dan minyak bumi, seperti Rikaz (barang terpendam) wajib dikeluarkan zakatnya.

Page 6: 8 Zakat Barang Tambang Dan Temuan

Legalitas Zakat BT dan BT

�ض األر� م�َن! $ْم� !ُك ل !ا َن ْج� ْخ�ر!! أ و!م�م(ا $ْم� �ت ْب !َس! ك م!ا �!اِت -ْب َط!ِّي م�َن� �ِف�ُق$وا ْن

! أ $وا آم!َن (ِذ�يَن! ال 6َه!ا ي! أ !ا ي

“Hai orang-orang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu.” (QS. 2: 267)

. بَن بالل أقطع م ص الله رسول أن واحد غِّير عَن الرحمَن عْبد أبي بَن ربعة عَناال اليؤْخدمَنَها المعادن فتلك الِفرع حِّية ْنا مَن وهي الُقْبلِّية معادن المزْني الحارث

} ومالك } ابودود رواه الِّيْم إلى الزكاة

Dari Rabiah bin Abi Abdirahman dari bebrapa orang, sesungguhnya Rasulullah saw menetapkan pemanfaatan harta tambang qabaliyyah kepada bilal bin al-Harits al-Muzanni dari tempat al-Fur’. Maka itulah barang-barang tambang yang tidak ada yang diambil darinya kecuali zakat sampai hari ini . ْجرحَهاْجْبار : العجماء قال اْنه م ص الله رسوال عَن عَنه الله رضي هريرة ابي عَن

} ومَسلْم } الْبخار رواه الخمس الركاز ْجْباروفي والمعدن ْجْبار والْبئر

Dari Abu Hurairah saw, ia berkata, Rasulullah saw telah bersabda : orang yang terluka disebabkan binatang maka tidak ada tuntutan ganti rugi, dan orang yang tercedera atau mati karena terjatuh ke dalam sumur, juga tidak ada tuntutan ganti ruginya, serta orang yang terluka atau mati karena bahan-bahan galian juga tidak ada tuntutan ganti rugi. Dan pada harta rikaz (harta karun) itu sebanyak seperlima.

Page 7: 8 Zakat Barang Tambang Dan Temuan

Apakah disyaratkan nishab dan haul pada harta terpendam?

Tidak disyaratkan nishab dan haul (berputarnya harta selama satu tahun) pada harta terpendam, dan wajib dikeluarkan zakatnya ketika ditemukan. Yaitu dikeluarkan seperlima atau dua puluh persen (20 %), berdasarkan hadits :

�خ$م$س$ ال �!از ك الر- و!ف�ى

“Pada harta terpendam (zakatnya) seperlima.”

Nishab Zakat Barang Tambang dan Barang Temuan

Page 8: 8 Zakat Barang Tambang Dan Temuan

Pendapat pertama: Imam Abu Hanifah dan para sahabatnya, Abu Ubaid, dan selainnya berpendapat bahwa wajib dikeluarkan seperlima atau dua puluh persen (20 %) dari barang tambang seperti harta terpendam (harta karun).Pendapat kedua: Mayoritas ulama berpendapat bahwa zakatnya seperempat puluh atau dua setengah persen (2,5 %), diqiyaskan dengan emas dan perak. Pendapat ketiga: Sebagian ulama fiqih membedakannya; jika hasil yang didapat banyak, jika dibandingkan dengan usaha dan biayanya, maka wajib dikeluarkan seperlimanya (20 %). Jika hasil yang didapat sedikit dibandingkan dengan usaha dan biayanya, maka wajib dikeluarkan seperempat puluhnya (2,5 %).

Nishab Zakat Barang Tambang dan Barang Temuan

Page 9: 8 Zakat Barang Tambang Dan Temuan

Case Study : jika seseorang menemukan harta karun, apa yang harus dilakukan?

Pertama: Jika ditemukan di tanah yang tidak berpenghuni atau tidak diketahui siapa pemiliknya. Maka harta itu menjadi miliknya. Ia mengeluarkan zakat seperlimanya, dan empat perlimanya menjadi miliknya. Hal ini sebagaimana hadits berikut ini:

في : – قال وسلْم علِّيه الل(ه صلى الَنْبي( أن ْج!د-ه عَن أبِّيه عَن Sٍب� ع!ِّي ُش$ �بَن ع!م�رو عَنمِّيتاء : ” ��ِّيِل ْب س! في أو Sة! $وْن ُك م!َس� Sة! ي ق!ر� في !ه$ و!ْج!د!َت إن� (ة �ِّي ْج!اه�ل !ة ْخ!ر�ب في Xْج$ِل ر! و!ْج!د!ه$ Sز� !َن ك , �كاز الر- وف�ي �ف!ِف�ِّيه Sة! $وْن ُك م!َس� غِّير Sة! ي ق!ر� أوفي (ة �ِّي ْج!اه�ل !ة ْخ!ر�ب في !ه$ و!ْج!د!َت إن� و ف�ه$ ف!ع!ر-“ الخ$م�س$

Diriwayatkan dari Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Nabi shallallahu alaihi wasallam berkata –tentang harta terpendam yang ditemukan seseorang di puing-puing Jahiliyah-: “Jika ia menemukannya di kampung yang berpenghuni atau di jalan yang dilalui orang, maka ia harus mengumumkannya. Jika ia menemukannya di puing-puing Jahiliyah atau di kampung yang tidak berpenghuni, maka itu menjadi miliknya dan zakatnya adalah seperlima.”

Page 10: 8 Zakat Barang Tambang Dan Temuan

Case Study : jika seseorang menemukan harta karun, apa yang harus dilakukan?

Kedua: Jika ditemukan di jalan yang dilalui orang atau di kampung yang berpenghuni, maka ia harus mengumumkannya. Jika pemilik harta datang, maka harta itu milik pemilik harta. Jika tidak ada yang datang, maka harta itu menjadi haknya.

Ketiga: Jika ditemukan di tanah milik orang lain. Dalam hal ini ada tiga pendapat ulama: 1) Harta itu untuk pemilik tanah. Ini adalah pendapat Abu Hanifah dan Muhammad bin Al-Hasan, qiyas dari pendapat imam Malik, dan salah satu riwayat dari imam Ahmad.2) Harta itu milik orang yang menemukannya. Ini adalah riwayat yang lain dari imam Ahmad, dan dianggap bagus oleh Abu yusuf.Mereka mengatakan, karena harta terpendam tidaklah dimiliki dengan kepemilikan tanah. Jadi harta itu menjadi milik orang yang menemukannya.3) Dengan perincian: jika harta itu diakui oleh pemilik tanah, maka harta itu menjadi miliknya. Jika ia tidak mengakuinya, maka harta itu milik pemilik tanah yang pertama. (madzhab Syafi’i).

Page 11: 8 Zakat Barang Tambang Dan Temuan

Keempat: Jika ditemukan di tanah yang dimilikinya dengan pemindahan kepemilikan, dengan cara membeli atau selainnya. Dalam hal ini ada dua pendapat:1) Harta itu milik orang yang menemukannya di tanah miliknya. Ini adalah madzhab imam Malik, imam Abu Hanifah dan pendapat yang masyhur dari imam Ahmad, yaitu jika pemilik pertama tidak mengakuinya.2) Harta itu milik pemilik tanah yang sebelumnya, jika ia mengakuinya. Jika tidak, maka milik pemilik tanah yang sebelumnya lagi dan seterusnya. Jika tidak diketahui pemiliknya, maka harta tersebut hukumnya seperti harta hilang, yaitu menjadi luqothoh (barang tercecer). (pendapat imam Asy-syafi’i).

Case Study : jika seseorang menemukan harta karun, apa yang harus dilakukan?

Page 12: 8 Zakat Barang Tambang Dan Temuan

Kelima: Jika ditemukan di dar al-harb (negeri yang diperangi). Jika digali bersama-sama oleh kaum muslimin, maka itu adalah ghonimah (harta rampasan perang), hukumnya seperti ghonimah.Jika ia mengusahakannya sendiri tanpa bantuan orang lain, dalam hal ini ada dua pendapat ulama:1) Harta itu milik orang yang menemukannya. Ini adalah madzhab Ahmad, diqiyaskan dengan harta yang ditemukannya di tanah yang tidak berpenghuni.2) Jika pemilik tanah mengetahuinya, sedangkan ia kafir harbi yang berusaha mempertahankannya, maka itu adalah ghonimah. Jika pemiliknya tidak mengetahuinya dan tidak berusaha mempertahankannya, maka itu adalah harta terpendam. Ini adalah madzhab imam Malik, Abu Hanifah, dan Syafi’iyyah.

Case Study : jika seseorang menemukan harta karun, apa yang harus dilakukan?

Page 13: 8 Zakat Barang Tambang Dan Temuan

Conclusion