29
Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 6 BAB II KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PKn A. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan model dan strategi pembelajaran PKn yang sesuai dengan materi esensial dalam penerapan dan pengembangan. B. Materi Pokok 1. Pengertian – pengertian 2. Karakteristik mata pelajaran PKn 3. Tujuan pembelajaran mata pelajaran PKn 4. Ruang lingkup mata pelajaran PKn 5. Klasifikasi materi esensial pelajaran PKn 6. Berbagai Model Pembelajaran 7. Berbagai Strategi Pembelajaran Berbasis PAKEM 8. Pemilihan model pembelajaran sebagai bentuk implementasi strategi pembelajaran 9. Penentuan model dan strategi pembelajaran yang sesuai untuk materi materi penerepan pengembangan pembelajaran materi esensial. C. Uraian Materi 1. Pengertian Model dan strategi adalah istilah yang sering kita dengar. Dalam penggunaannya, orang sering menggunakan kata model dan strategi pada kata yang sama. Karena itu pada modul ini, penulis akan memabahas strategi pembelajaran berdasarkan pemahaman berikut ini: a. Model Pembelajaran merupakan tingkat terluas dari praktek pendidikan dan berisikan orientasi filosofi pembelajaran. Model digunakan untuk menyeleksi dan menyusun strategi pengajaran,

8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 6

BAB II

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PKn

A. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan model dan strategi pembelajaran PKn yang sesuai

dengan materi esensial dalam penerapan dan pengembangan.

B. Materi Pokok

1. Pengertian – pengertian

2. Karakteristik mata pelajaran PKn

3. Tujuan pembelajaran mata pelajaran PKn

4. Ruang lingkup mata pelajaran PKn

5. Klasifikasi materi esensial pelajaran PKn

6. Berbagai Model Pembelajaran

7. Berbagai Strategi Pembelajaran Berbasis PAKEM

8. Pemilihan model pembelajaran sebagai bentuk implementasi strategi

pembelajaran

9. Penentuan model dan strategi pembelajaran yang sesuai untuk materi

materi penerepan pengembangan pembelajaran materi esensial.

C. Uraian Materi

1. Pengertian

Model dan strategi adalah istilah yang sering kita dengar. Dalam

penggunaannya, orang sering menggunakan kata model dan strategi pada

kata yang sama. Karena itu pada modul ini, penulis akan memabahas

strategi pembelajaran berdasarkan pemahaman berikut ini:

a. Model Pembelajaran merupakan tingkat terluas dari praktek

pendidikan dan berisikan orientasi filosofi pembelajaran. Model

digunakan untuk menyeleksi dan menyusun strategi pengajaran,

Page 2: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 7

metode, keterampilan, dan aktivitas siswa untuk memberikan tekanan

pada salah satu bagian pembelajaran (topik konten)

b. Strategi Pembelajaran adalah separangkat kebijaksanaan yang terpilih,

yang telah dikaitkan dengan faktor yang menetukan warna atau strategi

c. Pendekatan Pembelajaran adalahlan atau arah yang ditempuh oleh guru

atau siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dilihat bagaimana

materi itu disajikan. Misalnya memahami suatu prinsip dengan

pendekatan induktif atau deduktif.

d. Metode Pembelajaran adalah cara mengajar secara umum yang dapat

diterapkan pada semua mata pelajaran, misalnya mengajar dengan

ceramah, ekspositori, tanya jawab, penemuan terbimbing dan

sebagainya.

e. Teknik Mengajar adalah penerapan secara khusus suatu metode

pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kemampuan dan

kebiasaan guru, ketersediaan media pembelajaran serta kesiapan siswa.

Misalnya teknik mengajarkan perkalian dengan penjumlahan berulang.

Dalam suatu proses pembelajaran, strategi yang diambil dengan

satu pendekatan dapat dilakukan lebih dari satu metode dan dalam satu

metode dapat digunakan lebih dari satu teknik. Secara sederhana dapat

dirunut sebagai rangkaian:

teknik � metode � pendekatan � strategi � Model

dengan demikian teknik, metode dan pendekatan adalah suatu alat untuk

mencapai tujuan pembelajaran dalam strategi pembelajaran dan masih

dalam suatu desain model pembelajaran.

Dari pengertian antara model, strategi, pendekatan dan metode

serta teknik diharapkan guru mata pelajaran pada umumnya dan khususnya

PKn mampu memahami, mengerti sehingga dapat memilih model

pembelajaran dan mempunyai strategi pembelajaran yang sesuai dengan

materi yang akan di ajarkan.

Strategi belajar-mengajar tidak hanya terbatas pada prosedur

kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya materi atau paket

Page 3: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 8

pengajarannya. Strategi belajar-mengajar terdiri atas semua komponen

materi pengajaran dan prosedur yang akan digunakan untuk membantu

siswa mencapai tujuan pengajaran tertentu dengan kata lain strategi

belajar-mengajar juga merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang

cocok dengan tujuan yang akan dicapai Tiap tingkah laku yang harus

dipelajari perlu dipraktekkan. Karena setiap materi dan tujuan pengajaran

berbeda satu sama lain, maka jenis kegiatan yang harus dipraktekkan oleh

siswa memerlukan persyaratan yang berbeda pula. Menurut Gropper

sesuai dengan Ely bahwa perlu adanya kaitan antara strategi belajar

mengajar dengan tujuan pengajaran agar diperoleh langkah-langkah

kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien.

2. Karakteristik Mata Pelajaran PKn

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata

pelajaran yang memfokuskan pada hal-hal berikut:

a. Pembentukan warganegara yang memahami kewajibannya untuk

menjadi warganegara Indonesia sebagaimana yang diamanatkan oleh

Pancasila dan UUD 1945.

b. Pembentukan warganegara yang mampu melaksanakan hak-hak dan

kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas,

terampil, dan berkarakter sebagaimana yang diamanatkan oleh

Pancasila dan UUD 1945.

c. Ditinjau dari aspek kompetensi yang ingin dicapai, PKn menekankan

penguasaan dan pemahaman terhadap materi yang diajarkan. Selain itu

ada apresiasi yang tinggi terhadap materi sehingga punya keinginan

yang kuat untuk melakukan atau menerapkan isinya. Dengan kata lain

pelajaran PKn menuntut terpadunya 3 ranah pendidikan secara

seimbang yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Page 4: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 9

3. Tujuan Pembelajaran Mata Pelajaran PKn

Tujuan mata pelajaran PKn pada tingkat MTs sesuai dengan

standar isi agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

Kewarganegaraan

b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara

cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta

antikorupsi

c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup

bersama dengan bangsa-bangsa lainnya

d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara

langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi.

4. Ruang Lingkup dan Klasifikasi PKn

Ruang lingkup mata pelajaran PKn dalam Standar Kompetensi

(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada satuan pendidikan Madrasah

Tsanawiyah (MTs) meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a. Persatuan dan Kesatuan Bangasa meliputi: Hidup rukun dalam

perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,

Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,

Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara

Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan

b. Norma, Hukum, dan Peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan

keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat,

Peraturanperaturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan

peradilan internasional

Page 5: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 10

c. Hak Asasi Manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan

kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional

HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM

d. Kebutuhan Warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri

sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan

mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri,

Persamaan kedudukan warga negara

e. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi

yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di

Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi

f. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,

Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan

system politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat

madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi

g. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan

ideology negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,

Pengamalan nilainilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,

Pancasila sebagai ideology terbuka

h. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri

Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan

internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi

globalisasi.

Dengan Peraturan Menteri no 22 Tahun 2006 tentang Standard

Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

Dalam modul ini hanya akan membahas strategi pada model pelajaran

terkait pada materi penerapan dan pengembangan strategi pembelajaran.

5. Klasifikasi Materi Esensial Pelajaran PKn

Jika diperhatikan pelajaran PKn dapat diklasifikasikan pada

beberapa hal yaitu:

a. Materi yang terkait dengan hak dan kewajiban warga negara

Page 6: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 11

b. Materi yang terkait dengan hukum dan perundang-undangan seperti

HAM dan Peraturan Perundang-undangan.

c. Materi yang terkait dengan Sistem pemerintahan seperti Demokrasi

dan otonomi daerah

d. Materi yang terkait dengan norma dan kehidupan sehari-hari seperti

Pancasila dan Globalisasi

Masing-masing materi tersebut membutuhkan model pembelajaran atau

strategi yang bereda.

Selain itu dari sisi standar kompetensi padan pelajaran PKn ini umumnya

terbagi 3 yaitu:

a. Pemahaman konsep

b. Penunjukan sikap

c. Penampilan prilaku

Ketiga standar kompetensi tersebut harus dapat diuraikan dalam model

pembelajaran yang sesuai serta pilihan materi yang tepat sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

6. Berbagai Model Pembelajaran

Selama ini Saudara mungkin sudah mengenal banyak model

pembelajaran beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Model Pembelajaran CBSA

CBSA atau cara belajar siswa aktif adalah aktivitas pelajar sendiri

dimana pola atau sistem pembinaan iklim kegiatan belajar peserta

didik, tinggi dan aktif serta berhasil dengan baik secara tuntas.

Karakter CBSA sebenarnya keterlibatan individu para siswa baik pikir

dan rasa dalam kegiatan belajar mengajar, yang berkaitan dengan

assimilasi kognitif dalam mencapai pengetahuan, pembentukan sikap,

dan keterampilan melalui kebiasaan dan latihan.

b. Model Pembelajaran Tuntas.

Belajar tuntas merupakan model pembelajaran yang dapat

dilaksanakan di dalam kelas, dengan asumsi bahwa di dalam kondisi

Page 7: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 12

yang tepat semua peserta didik akan mampu belajar dengan baik dan

memperoleh hasil belajar secara maksimal tehadap seluruh bahan yang

dipelajari. Model pembelajaran tuntas akan terlaksana jika siswa

menguasai semua bahan pelajaran yang disajikan secara penuh dan

bahan pengajaran dibuat secara sistematis. Model pembelajaran tuntas

dikembangkan oleh Bloom yang meliputi tiga bagian yaitu pertama

mengidentifikasi prakondisi, kedua mengembangkan prosedur

operasional dan ketiga hasil belajar. Yang membedakan model ini

dengan model non belajar tuntas adalah:

1) pelaksanaan tes secara teratur untuk mendapatkan umpan balik.

2) peserta didik baru boleh melanjutkan pelajaran jika sudah

menguasa pelajaran secara tuntas.

3) Pelayanan bimbingan diberikan anak didik yang gagal menguasa

materi

c. PAKEM

PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif,

Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses

pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa

sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan

gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari peserta

didik dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang

hanya menerima ceramah guru tentang pengetahuan. Jika

pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan

hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka

pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan

sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.

Page 8: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 13

7. Macam-macam Strategi Pembelajaran yang Berbasis PAKEM

Strategi dikelompokkan menjadi strategi langsung (direct), strategi

tidak langsung (indirect), strategi interaktif (interactive), strategi melalui

pengalaman (experiential), dan strategi mandiri (independent).

Melalui strategi tersebut dapat dilaksanakan dengan bermacam-

macam. Antara lain adalah:

a. Koperatif (CL, Cooperative Learning).

Pembelajaran koperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai

makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain,

mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pemberian tugas, dan

rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyatan itu, belajar berkelompok

secara koperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi

(sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling

membantu dan berlatih berinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena

koperatif adalah miniature dari hidup bermasyarakat, dan belajar

menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Jadi metode pembelajaran koperatif adalah kegiatan

pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling

membantu mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau

inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif

(kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4 – 5 orang,

siswa heterogen (kemampuan, gender, karekter), ada control dan

fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan

atau presentasi.

Sintaks pembelajaran koperatif adalah informasi, membentuk

kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok, dan

pelaporan.

b. Kontekstual (CTL, Contextual Teaching and Learning)

Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang dimulai

dengan sajian atau tanya jawab lisan (ramah, terbuka, negosiasi) yang

terkait dengan dunia nyata kehidupan siswa (daily life modeling),

Page 9: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 14

sehingga akan terasa manfaat dari materi yang akan disajikan, motivasi

belajar muncul, dunia pikiran siswa menjadi konkret, dan suasana

menjadi kondusif - nyaman dan menyenangkan. Pensip pembelajaran

kontekstual adalah aktivitas siswa, siswa melakukan dan mengalami,

tidak hanya menonton dan mencatat, dan pengembangan kemampuan

sosialisasi.

Ada tujuh komponen pembelajarn kontekstual sehingga bisa

dibedakan dengan metode lainnya, yaitu modeling (pemusatan

perhatian, motivasi, penyampaian kompetensi-tujuan, pengarahan-

petunjuk, rambu-rambu, contoh), questioning (eksplorasi,

membimbing, menuntun, mengarahkan, mengembangkan, evaluasi,

inkuiri, generalisasi), learning community (seluruh siswa partisipatif

dalam belajar kelompok atau individual, minds-on, hands-on,

mencoba, mengerjakan), inquiry (identifikasi, investigasi, hipotesis,

konjektur, generalisasi, menemukan), constructivism (membangun

pemahaman sendiri, mengkonstruksi konsep-aturan, analisis-sintesis),

reflection (reviu, rangkuman, tindak lanjut), authentic assessment

(penilaian selama proses dan sesudah pembelajaran, penilaian terhadap

setiap aktvitas-usaha siswa, penilaian portofolio, penilaian seobjektif-

objektifnya darei berbagai aspek dengan berbagai cara).

c. Model Pembelajaran Langsung (DL, Direct Learning)

Pengetahuan yang bersifat informasi dan prosedural yang

menjurus pada ketrampilan dasar akan lebih efektif jika disampaikan

dengan cara pembelajaran langsung. Adalah menyiapkan siswa, sajian

informasi dan prosedur, latihan terbimbing, refleksi, latihan mandiri,

dan evaluasi. Cara ini sering disebut dengan metode ceramah atau

ekspositori (ceramah bervariasi).

d. Pembelajaran Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning)

Kehidupan adalah identik dengan menghadapi masalah. Model

pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk

Page 10: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 15

menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari

kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemamuan berpikir tingkat

tinggi. Kondisi yang tetap hatrus dipelihara adalah suasana kondusif,

terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan

agar siswa dapat berpikir optimal.

Indikator pembelajaran ini adalah metakognitif, elaborasi

(analisis), interpretasi, induksi, identifikasi, investigasi, eksplorasi,

konjektur, sintesis, generalisasi, dan inkuiri

e. Problem Solving

Dalam hal ini masalah didefinisikan sebagai suatu persoalan yang

tidak rutin, belum dikenal cara penyelesaiannya. Justru problem

solving adalah mencari atau menemukan cara penyelesaian

(menemukan pola, aturan, atau algoritma). Sintaknya adalah: sajikan

permasalah yang memenuhi kriteria di atas, siswa berkelompok atau

individual mengidentifikasi pola atau atuiran yang disajikan, siswa

mengidentifkasi, mengeksplorasi,menginvestigasi, menduga, dan

akhirnya menemukan solusi.

f. Problem Posing

Bentuk lain dari problem solving adalah problem posing, yaitu

pemecahan masalah dengan melalui elaborasi, yaitu merumuskan

kembali masalah menjadi bagian-bagian yang lebih simple sehingga

dipahami. Sintaknya adalah: pemahaman, jalan keluar, identifikasi

kekeliruan, menimalisasi tulisan-hitungan, cari alternative, menyusun

soal-pertanyaan.

g. Problem Terbuka (OE, Open Ended)

Pembelajaran dengan problem (masalah) terbuka artinya

pembelajaran yang menyajikan permasalahan dengan pemecahan

berbagai cara (flexibility) dan solusinya juga bisa beragam (multi

jawab, fluency). Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan

orisinilitas ide, kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi,

Page 11: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 16

sharing, keterbukaan, dan sosialisasi. Siswa dituntut untuk

berimprovisasi mengembangkan metode, cara, atau pendekatan yang

bervariasi dalam memperoleh jawaban. Selanjutnya siswa juga diminta

untuk menjelaskan proses mencapai jawaban tersebut. Dengan

demikian model pembelajaran ini lebih mementingkan proses dari

pada produk yang akan membentuk pola pikir, keterbukaan, dan ragam

berpikir.

h. Probing-prompting

Teknik probing-prompting adalah pembelajaran dengan cara guru

menyajikan serangkaian petanyaan yang sifatnya menuntun dan

menggali sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan

pengetahuan siswa dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang

sedang dipelajari. Selanjutnya siswa mengkonstruksi konsep-prinsip-

aturan menjadi pengetahuan baru, dengan demikian pengetahuan baru

tidak diberitahukan.

i. Pembelajaran Bersiklus (cycle learning)

Ramsey (1993) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif

secara bersiklus, mulai dari eksplorasi (deskripsi), kemudian

eksplanasi (empirik), dan diakhiri dengan aplikasi (aduktif). Eksplorasi

berarti menggali pengetahuan prasyarat, eksplanasi berarti

mengenalkan konsep baru dan alternative pemecahan, dan aplikasi

berarti menggunakan konsep dalam konteks yang berbeda.

j. Reciprocal Learning

Weinstein & Meyer (1998) mengemukakan bahwa dalam

pembelajaran harus memperhatikan empat hal, yaitu bagaimana siswa

belajar, mengingat, berpikir, dan memotivasi diri. Sedangkan Resnik

(1999) mengemukan bahwa belajar efektif dengan cara membaca

bermakna, merangkum, bertanya, representasi, hipotesis.

Untuk mewujudkan belajar efektif, Donna Meyer (1999)

mengemukakan cara pembelajaran resiprokal, yaitu: informasi,

Page 12: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 17

pengarahan, berkelompok mengerjakan LKSD-modul, membaca-

merangkum.

k. SAVI

Pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang menekankan

bahwa belajar haruslah memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki

siswa. Istilah SAVI sendiri adalah kependekan dari: Somatic yang

bermakna gerakan tubuh (hands-on, aktivitas fisik) di mana belajar

dengan mengalami dan melakukan; Auditory yang bermakna bahwa

belajar haruslah dengan melaluui mendengarkan, menyimak,

berbicara, presentasi, argumentasi, mengemukakan pendepat, dan

menaggapi; Visualization yang bermakna belajar haruslah

menggunakan indra mata melalui mengamati, menggambar,

mendemonstrasikan, membaca, menggunakan media dan alat peraga;

dan Intellectualy yang bermakna bahawa belajar haruslah

menggunakan kemampuan berpikir (minds-on), belajar haruslah

dengan konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui

bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan, mencipta,

mengkonstruksi, memecahkan masalah, dan menerapkan.

l. TGT (Teams Games Tournament)

Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan siswa

heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah

memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja

individual dan diskusi. Usahakan dinamika kelompok kohesif dan

kompak serta tumbuh rasa kompetisi antar kelompok, suasana diskusi

nyaman dan menyenangkan seperti dalam kondisi permainan (games)

yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah , lembut, santun, dan

ada sajian bodoran. Setelah selesai kerja kelompok sajikan hasil

kelompok sehuingga terjadi diskusi kelas.

m. VAK (Visualization, Auditory, Kinestetic)

Page 13: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 18

Pembelajaran ini menganggap bahwa pembelajaran akan efektif

dengan memperhatikan ketiga hal tersebut di atas, dengan perkataan

lain manfaatkanlah potensi siwa yang telah dimilikinya dengan

melatih, mengembangkannya. Istilah tersebut sama halnya dengan

istilah pada SAVI, dengan somatic ekuivalen dengan kinesthetic.

n. TAI (Team Assisted Individualy)

Terjemahan bebas dari istilah di atas adalah Bantuan Individual

dalam Kelompok (Bidak) dengan karateristirk bahwa tanggung jawab

belajar adalah pada siswa. Oleh karena itu siswa harus membangun

pengetahuan tidak menerima bentuk jadi dari guru. Pola komunikasi

guru-siswa adalah negosiasi dan bukan imposisi-intruksi.

o. STAD (Student Teams Achievement Division)

STAD adalah salah sati model pembelajaran koperatif dengan

sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen (4-5 orang), diskusikan

bahan belajar-LKS-modul secara kolabratif, sajian-presentasi

kelompok sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor

perkembangan tiap siswa atau kelompok, umumkan rekor tim dan

individual dan berikan reward.

p. NHT (Numbered Head Together)

NHT adalah salah satu tipe dari pembelajaran koperatif dengan

sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen dan tiap siswa memiliki

nomor tertentu, berikan persoalan materi bahan ajar (untuk tiap

kelompok sama tapi untuk tiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor

siswa, tiap siswa dengan nomor sama mendapat tugas yang sama)

kemudian bekerja kelompok, presentasi kelompok dengan nomnor

siswa yang sama sesuai tugas masing-masing sehingga terjadi diskusi

kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa,

umumkan hasil kuis dan beri reward.

q. Jigsaw

Page 14: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 19

Pembeajaran ini termasuk pembelajaran koperatif dengan sintaks

seperti berikut ini. Pengarahan, informasi bahan ajar, buat kelompok

heterogen, berikan bahan ajar (LKS) yang terdiri dari beberapa bagian

sesuai dengan banyak siswa dalam kelompok, tiap anggota kelompok

bertugas membahasa bagian tertentu, tiap kelompok bahan belajar

sama, buat kelompok ahli sesuai bagian bahan ajar yang sama

sehingga terjadi kerja sama dan diskusi, kembali ke kelompok asal,

pelaksana tutorial pada kelompok asal oleh anggotan kelompok ahli,

penyimpulan dan evaluasi, refleksi.

r. TPS (Think Pairs Share)

Model pembelajaran ini tergolong tipe koperatif dengan sintaks:

Guru menyajikan materi klasikal, berikan persoalan kepada siswa dan

siswa bekerja kelompok dengan cara berpasangan sebangku-sebangku

(think-pairs), presentasi kelompok (share), kuis individual, buat skor

perkembangan tiap siswa, umumkan hasil kuis dan berikan reward.

s. TS-TS (Two Stay – Two Stray)

Pembelajaran model ini adalah dengan cara siswa berbagi

pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lain. Sintaknya adalah

kerja kelompok, dua siswa bertamu ke kelompok lain dan dua siswa

lainnya tetap di kelompoknya untuk menerima dua orang dari

kelompok lain, kerja kelompok, kembali ke kelompok asal, kerja

kelompok, laporan kelompok.

t. CORE (Connecting, Organizing, Refleting, Extending)

Sintaknya adalah (C) koneksi informasi lama-baru dan antar

konsep, (O) organisasi ide untuk memahami materi, (R) memikirkan

kembali, mendalami, dan menggali, (E) mengembangkan,

memperluas, menggunakan, dan menemukan.

u. SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)

Pembelajaran ini adalah strategi membaca yang dapat

mengembangkan meta kognitif siswa, yaitu dengan menugaskan siswa

Page 15: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 20

untuk membaca bahan belajar secara seksama-cermat, dengan sintaks:

Survey dengan mencermati teks bacaan dan mencatat-menandai kata

kunci, Question dengan membuat pertanyaan (mengapa-bagaimana,

darimana) tentang bahan bacaan (materi bahan ajar), Read dengan

membaca teks dan cari jawabanya, Recite dengan pertimbangkan

jawaban yang diberikan (cartat-bahas bersama), dan Review dengan

cara meninjau ulang menyeluruh

v. CRI (Certainly of Response Index)

CRI digunakan untuk mengobservasi proses pembelajaran yang

berkenaan dengan tingkat keyakinan siswa tentang kemampuan yang

dimilkinya untuk memilih dan menggunakan pengetahuan yang telah

dimilikinya. Hutnal (2002) mengemukakan bahwa CRI menggunakan

rubric dengan penskoran 0 untuk totally guested answer, 1 untuk

amost guest, 2 untuk not sure, 3 untuk sure, 4 untuk almost certain, dn

5 untuk certain.

w. DLPS (Double Loop Problem Solving)

DPLS adalah variasi dari pembelajaran dengan pemecahan

masalah dengan penekanan pada pencarian kausal (penyebab) utama

dari timbulnya masalah, jadi berkenaan dengan jawaban untuk

pertanyaan mengapa. Selanjutnya menyelesaikan masalah tersebut

dengan cara menghilangkan gap yang menyebabkan munculnya

masalah tersebut.

Sintaknya adalah: identifkasi, deteksi kausal, solusi tentative,

pertimbangan solusi, analisis kausal, deteksi kausal lain, dan rencana

solusi yang terpilih. Langkah penyelesdai maslah sebagai berikurt:

menuliskan pernyataan masalah awal, mengelompokkan gejala,

menuliskan pernyataan masalah yang telah direvisi, mengidentifikasui

kausal, imoplementasi solusi, identifikasi kausal utama, menemukan

pilihan solusi utama, dan implementasi solusi utama.

x. CIRC (Cooperative, Integrated, Reading, and Composition)

Page 16: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 21

Terjemahan bebas dari CIRC adalah komposisi terpadu membaca

dan menulis secara koperatif.. Sintaksnya adalah: membentuk

kelompok heterogen 4 orang, guru memberikan wacana bahan bacaan

sesuai dengan materi bahan ajar, siswa bekerja sama (membaca

bergantian, menemukan kata kunci, memberikan tanggapan) terhadap

wacana kemudian menuliskan hasil kolaboratifnya, presentasi hasil

kelompok, refleksi.

y. IOC (Inside Outside Circle)

IOC adalah mode pembelajaran dengan sistim lingkaran kecil dan

lingkaran besar (Spencer Kagan, 1993) di mana siswa saling membagi

informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda

dengan ssingkat dan teratur. Sintaksnya adalah: Separu dari sjumlah

siswa membentuk lingkaran kecil menghadap keluar, separuhnya lagi

membentuk lingkaran besar menghadap ke dalam, siswa yang

berhadapan berbagi informasi secara bersamaan, siswa yang berada di

lingkran luar berputar keudian berbagi informasi kepada teman (baru)

di depannya, dan seterusnya

z. Role Playing

Sintak dari model pembelajaran ini adalah: guru menyiapkan

scenario pembelajaran, menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari

scenario tersebut, pembentukan kelompok siswa, penyampaian

kompetensi, menunjuk siswa untuk melakonkan scenario yang telah

dipelajarinya, kelompok siswa membahas peran yang dilakukan oleh

pelakon, presentasi hasil kelompok, bimbingan penimpoulan dan

refleksi.

Masih banyak lagi metode-metode pembelajaran yang data

digunakan. Kuncinya semua harus dilaksanakan secara aktif, kreatif,

efektif dan menyenangkan.

Page 17: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 22

8. Pemilihan Model Pembelajaran Sebagai Bentuk Implementasi

Strategi Pembelajaran

Berdasarkan paparan diatas, maka model yang tepat dan saat ini

dinilai dapat mempresentasikan strategi yang mampu mencapai mencapai

tujuan pembelajaran adalah model PAKEM (Pembelajaran Aktif,

Komunikatif, Efektif dan Menyenangkan).

Dalam memilih strategi yang tepat untuk Penerapan model PAKEM

ini harus memperhatikan komponen dalam PAKEM itu sendiri, yang

pertama adalah Pembelajaran Aktif. Pembelajaran menuntut peran guru

sebarai berikut:

a. Guru Sebagai Pengarah Dalam Pembelajaran

Salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh guru di sekolah

adalah memberikan pelayanan kepada para siswa agar mereka

menjadi siswa atau anak didik yang selaras dengan tujuan sekolah.

Melalui bidang pendidikan, guru mempengaruhi aspek kehidupan,

baik sosial, budaya maupun ekonomi.

Guru memegang berbagai peranan yang mau tidak mau harus

dilaksanakannya sebagai guru. Yang dimaksud sebagai peran adalah

pola tingkah aku tertentu yang merupakan ciri khas semua petugas

dari pekerjaan atau jabatan tertentu.

Disadari bahwa guru senantiasa dihadapkan pada beberapa

permasalahan yang memerlukan inisiatif sekolah mengarahkan, dan

kemampuan mengadministrasikan/melaksanakannya. Dalam

administrasi modern siswa merupakan salah satu komponen dalam

pengambilan keputusan dimana tugas guru adalah mengambil inisiatif

kegiatan dan mengatur mereka. Termasuk alam hal ini kemampuan

guru untuk menciptakan suasana bersahabat diantara para siswa sebab

paling tidak dalam beberapa masa tertentu mereka akan belajar dan

bergaul bersama sebagai suatu kelompok. Karena tugas guru yang

penting mengenai hal ini adalah mengembangkan kelompok tersebut

dengan semangat kelompok (Group Spirit), kebersamaan kepentingan

Page 18: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 23

dan perhatian, yaitu belajar ntuk kemajuan kebersamaan kepentingan

dan perhatian, yaitu belajar untuk kemajuan.

b. Guru Sebagai Pembimbing Dalam Pembelajaran

Menurut Dr. E. Mulyasa, M.Pd dalam bukunya yang berjudul

“Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan “bahwa sebagai pembimbing, guru memerlukan

kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan empat hal berikut :

1) Guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi

yang hendak dicapai.

2) Guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran,

dan yang saling penting bahwa peserta didik melaksanakan

kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmania, tetapi mereka

harus terlibat secara psikologis.

3) Guru harus memaknai kegiatan belajar. Hal ini mungkin

merupakan tugas yang paling sukar tetapi penting, karena guru

harus memberikan kehidupan dan arti terhadap kegiatan belajar.

4) Guru harus melaksanakan penilaian.

c. Guru Sebagai Pengatur Sirkulasi Dalam Jalannya Proses Pembelajaran

Siswa adalah inti dari proses belajar mengajar. Selain siswa,

faktor penting dalam proses belajar mengajar adalah guru. Guru

sangat berperan penting dalam menciptakan kelas yang komunikatif.

Guru juga banyak megambil andil dalam proses belajar mengajar.

Alokasi waktu untuk melakukan aktivitas dalam proses belajar

mengajar juga menentukan teknik dan metode yang akan diterapkan

oleh guru. Sebagai pengatur dalam proses pembelajaran, guru harus

adil dalam memberikan perlakuan kepada siswa, baik secara

komunikatif maupun dalam tindakan nyata. Agar supaya menciptakan

kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat

kemampuan siswa. hal-hal yang harus dilakukan oleh guru untuk

menciptakan pembelajaran yang kreatif adalah sebagai berikut :

Page 19: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 24

a. Guru Mengembangkan Kecakapan Berpikir

Kecakapan berpikir pada dasarnya merupakan kecakapan

menggunakan pikiran/rasio kita secara optimal. Kecakapan berpikir

mencakup antara lain kecakapan menggali dan menemukan informasi

(information searching), kecakapan mengolah informasi dan

mengambil keputusan secara cerdas (information processing and

decision making skills), serta kecakapan memecahkan masalah secara

arif dan kreatif (creative problem solving skill).

Kecakapan melakukan observasi sangat penting dalam upaya

menggali informasi. Observasi dapat dilakukan melalui pengamatan

fenomena alam lingkungan, melalui berbagai kejadian sehari-hari,

peristiwa yang teramati langsung maupun dari berbagai media cetak

dan elektronik, termasuk internet.

Agar informasi yang terkumpul lebih bermakna harus diolah.

Hasil olahan itulah yang sebenarnya dibutuhkan oleh manusia. Oleh

karena itu, kecakapan berpikir tahap berikutnya adalah kecakapan

mengolah informasi. Mengolah informasi artinya memproses

informasi tersebut menjadi simpulan.

Jika informasi telah diolah menjadi suatu simpulan, maka tahap

berikutnya orang harus mengambil keputusan berdasarkan simpulan-

simpulan tersebut. Fakta menunjukkan seringkali orang takut

mengambil keputusan karena takut menghadapi risiko yang muncul,

pada hal informasi untuk dasar pengambilan keputusan telah tersedia.

Oleh karena itu sejak dini, siswa perlu belajar memecahkan

masalah, sesuai dengan tingkat berpikirnya. Untuk memecahkan

masalah memang dituntut kemampuan berpikir rasional, berpikir

kreatif, berpikir alternatif, berpikir sistem, berpikir lateral dan

sebagainya.

Kecakapan sosial atau kecakapan antar-personal (inter-personal skill)

mencakup antara lain kecakapan komunikasi dengan empati

(communication skill) dan kecakapan bekerjasama (collaboration

Page 20: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 25

skill).Empati, sikap penuh pengertian dan seni komunikasi dua arah

perlu ditekankan karena yang dimaksud berkomunikasi di sini bukan

sekedar menyampaikan pesan, tetapi isi pesannya sampai dan disertai

dengan kesan baik yang dapat menumbuhkan hubungan harmonis.

b. Guru Melakukan Suatu Tindakan

Dalam perkembangan dunia pendidikan masa kini, kepandaian

guru tidak hanya dalam menjelaskan pelajaran saja. Guru masa kini

sebagai pendidik profesional (dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan

mengevaluasi peserta didik) membutuhkan peningkatan professional

secara terus menerus. Sehingga tercipta suasana belajar-mengajar yang

menyenangkan, siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada

belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time on task”) tinggi.

Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti

meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah

cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan

apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran

berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan

pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan

menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak

ubahnya seperti bermain biasa. Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh

seorang guru dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan,

antara lain :

a. Guru Mampu Merancang Pembelajaran Dengan Baik.

Lesson Study dapat memberikan sumbangan terhadap pengembangan

keprofesionalan guru, yaitu dengan menguraikan delapan pengalaman

yang diberikan Lesson Study kepada guru sebagai berikut. Lesson

Study memungkinkan guru untuk:

1) memikirkan dengan cermat mengenai tujuan dari pembelajaran,

materi pokok, dan bidang studi,

Page 21: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 26

2) mengkaji dan mengembangkan pembelajaran terbaik yang dapat

dikembangkan,

3) memperdalam pengetahuan mengenai mengenai materi pokok

yang diajarkan,

4) memikirkan secara mendalam tujuan jangka panjang yang akan

dicapai berkaitan dengan siswa,

5) merancang pembelajaran secara kolaboratif,

6) mengkaji secara cermat cara dan proses belajar serta tingkah laku

siswa,

7) mengembangkan pengetahuan pedagogis yang kuat/penuh daya,

dan

8) melihat hasil pembelajaran sendiri.

b. Guru Mampu Memilih Materi Yang Tepat

Yang dimaksud disini adalah penyesuaian materi dengan strategi yang

akan digunakan. Jika pilihan tersebut tepat maka proses pembelajaran

akan menyenangkan tapi jika tidak maka bisa berakibat tidak

efektifnya kegiatan belajar mengajar.

c. Guru Mampu Memilih Dan Mengembangkan Strategi Yang Dapat

Melibatkan Peserta Didik Secara Optimal

Strategi belajar-mengajar adalah cara-cara yang dipilih untuk

menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu,

yang meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat

memberikan pengalaman belajar kepada siswa .

Berbagai jenis strategi Belajar Mengajar dapat dikelompokkan

berdasarkan berbagai pertimbangan yaitu antara lain :

1) Atas dasar pertimbangan proses pengolahan pesan.

2) Atas dasar pertimbangan pihak pengolah pesan.

3) Atas dasar Pertimbangan Pengaturan Guru

Berdasarkan paparan diatas secara umum beberapa hal yang harus

diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM adalah:

a. Memahami sifat yang dimiliki anak

Page 22: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 27

b. Mengenal anak secara perorangan

c. Memanfaatkan prilaku anak dalam mengorganisasikan kelas

d. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan

memecahkan masalah

e. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik

f. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar

g. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan

belajar

h. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental

Adapun metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam

menerapkan model pembelajaran PAKEM bermacam-macam. Kita

mengenal bermacam-macam strategi pembelajaran. Diantaranya strategi

ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi, pemberian tugas, team

teaching, pemecahan masalah, bermain peran (role player) dan lain-lain.

Pada dasarnya metode-metode tersebut bisa saja digunakan dalam model

PAKEM. Hal itu tergantung pada kemampuan guru. Apakah ia bisa

menghadirkan kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan dengan metode-metode tersebut.

9. Penentuan Model dan Strategi Pembelajaran PKn

Pengembangan materi esensial memuat beberapa Standard

Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Setiap kompteensi dasar

memiliki beberapa indikator sendiri-sendiri. Dalam menerapkan model

PAKEM pada tiap komptensi dipilih model yang disesuaikan dengan

kebutuhan indikator pembelajaran. Model pembelejaran yang dipakai

adalah pembelajaran langsung, tidak langsung, dan interaktif. Penerapan

model itu dilakukan dengan berbagai metode yang sesuai pula.

pemetaannya dapat Saudara lihat pada tabel di bawah ini.

Page 23: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 28

Pemetaan Strategi dan Metode Pembelajaran Materi Esensial Penerapan dan Pengembangannya

No Standar Kompetensi

(SK) Kompetensi Dasar (KD) Indikator Strategi/metode

1

2

3

Menampilkan prilaku

yang sesuai dengan nilai-

nilai Pancasila

Demokrasidalam

kehidupan

bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara

Partisipasi masyarakat

dalam perumusan

kebijakan publik di

1.1 Menunjukkan sikap

positif terhadap pancasila

dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara

• Menyetujui Pancasila sebagai dasar

kehidupan berbangsa dan bernegara

• Mendukung peraturan-peraturan yang

berasaskan pancasila

• Mempertahankan argumentasi Pancasila

sebagai ideologi dan dasar negara

Pembelajaran

metode strategi

masalah

1.2 Menunjukkan sikap

positif terhadap

pelaksanaan demokrasi

dalam bnerbagai

kehidupan

• Menjelaskan dan memberikan contoh yang

baik dalam budaya demokrasi

• Menjelaskan bagaimana dapat menunjukkan

sikap demokrasi dalam kehidupan

bermasyarakat

Pembelajaran

dengan strategi

kontekstual

Memahami pelaksanaan

otonomi daerah

• Menjelaskan bagaimana cara penilaian

secara positif dalam kedaulatan rakyat

Pembelajaran model

kontekstual

Page 24: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 29

daerah

• Menjelaskan bagaimana cara memberikan

nilai positif terhadap pemerintah

4

5

Memahami hidup yang

berpegang teguh

terhadap nilai-nilai

pancasila

Hak Asasi Manusia dan

Kedaulatan Rakyat

2.1. Menjelaskan pancasila

sebagai dasar nnegara

dan ideologi negara

• Menjelaskan pentingnya ideologi dalam

sebuah negara

• Menjelaskan makna pancasila sebagai dasar

negara

• Menjelaskan pancasila sebagai ideologi

negara

• Menjelaskan latar belakang pancasila

sebagai dasar negara secara kronologis

• Menjelaskan latar belakang pancasila

sebagai ideologi negara

Pembelajaran

dengan strategi

ekspositori

2.2. Memberika pemahama

tentang kedaulatan

rakyat dan sistem

pemerintahan di

• Memberikan rumusan tentang pengertian

Hak Asasi Manusia dan kedaulatan rakyat

• Menjelaskan sistem pemerintahan Indonesia

Berbasis masalah

Page 25: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 30

Indonesia

2.3. Menunjukkan sikap

positif terhadap

kedaulatan rakyat dan

sistem pemerintahan

Indonesia

• Menunjukkan sikap positif terhadap

kedaulatan rakyat

• Menunjukkan sikap positif terhadap

pemerintahan Indonesia

Pembelajaran

Kontekstual

3 Memahami pelaksanaan

otohoni daerah

3.1. Mendeskripsikan

pengertian otonomi

daerah

• Menjelaskan pengertian otonomi daerah.

• Menjelaskan tujuan otonomi daerah

• Menjelaskan faktor-faktor yang

mempengaruhi otonomi daerah.

• Menunjukkan dasar hukum penyelenggaraan

otonomi daerah.

• Menjelaskan prinsip-prinsip

penyelenggaraan otonomi daerah.

• Mengidentifikasi hal yang menjadi urusan

pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Pembelajaran

langsung

3.2. Menjelaskan pentingnya

partisipasi masyarkat

• Menguraikan partisipasi masyarakat dalam

otonomi daerah.

• Menjeklaskan sifat-sifat pokok kedaulatan

Pembelajaran

dengan Strategi

Page 26: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 31

dalam perumusan

kebijakan publik di

daerah

• Menyebutkan macam-macam teori

kedaulatan

• Mendeskripsikan lembaga kedaulatan

secara langsung

5 Menampilkan perilaku

yang sesuai dengan nilai-

ilai Pancasila

Menguraikan nilai-nilai

Pancasila sebagai dasar negara

dan ideologi Negara

• Menjelaskan nilai-nilai yang terkandung

dalam sila-sila pada Pancasil

• Menjelaskan kedudukan nilai Pancasila bagi

masyarakat Indonesia sebagai satu kesatuan

yang utuh

• Menjelaskan kedudukan Pancasila terhadap

Ideologi Asing

Page 27: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 32

D. Rangkuman

Strategi pembelajaran adalah suatu cara dalam melakukan kegiatan

pembelajaran yang bertujuan agar kompetensi dasar dan indikator

pembelajarannya dapat tercapai, melalaui pendekatan, metode dan teknik

dalam kerangka suatu model pembelajaran.

Mengingat banyak sekali model pembelajaran yang ada, saudara harus

bisa memilih model dan strategi yang tepat agar proses pembelajaran berjalan

efektif sesuai harapan.

Ditinjau dari aspek kompetensi yang ingin dicapai, PKn menekankan

tiga ranah pendidikan yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata

pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang

memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk

menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang

diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Berdasarkan karekteristik materi PKn tentang Pancasila maka model

yang dipilih pada modul ini adalah model PAKEM atau pembelajaran aktif,

kreatif, efektif dan menyenangkan dengan strategi ekspositori, pemberian

tugas dan resitasi, pemecahan masalah dan Role Playing.

Untuk merancang bangun sebuah strategi pembelajaran maka Saudara

perlu mempersiapkan hal sebagai berikut: menguasai materi yang harus

Saudara ajarkan, memberikan apa yang Saudara punyai kepada para siswa

dengan sepenuh hati, menanamkan sikap kepada siswa agar “mencintai”

materi yang Saudara ajarkan.

Page 28: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 33

E. Latihan/Tugas

Pelajarilah dan jawablah pertanyaan di bawah ini

1. Sebutkan beberapa pengertian model pembelajaran ?

2. Apa yang disebut dengan strategi pembelajaran berbasis PAKEM ?

3. Sebutkan tujuan pembelajaran maetri PKN !

4. Apa yang disebut dengan model pembelajaran langsung ?

5. Apa yang disebut dengan model pembelajaran secara Kontekstual ?

F. Tes Mandiri

Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pertanyaan-pertanyaan

dibawah ini

1. Jalan atau arah yang ditempuh oleh guru dalam mencapai tujuan

pembelajaran disebut juga ....

a. strategi pembelajaran

b. pendekatan Pembelajaran

c. metode pembelajaran

d. teknik Pembelajaran

2. Penerapan secara khusus suatu metode pembelajaran yang telah

disesuaikan dengan kemampuan dan kebiasaan guru disebut ….

a. strategi pembelajaran

b. pendekatan pembelajaran

c. langkah pembelajaran

d. tehnik pembelajaran

3. Agar diperoleh langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang efektif,

strategi pembelajaran seharusnya dikaitkan dengan ….

a. tujuan pembelajaran

b. pendekatan pembelajaran

c. langkah pembelajaran

d. tehnik pembelajaran

4. Pada pelajaran PKn pada MTs, Berpikir kritis, rasional dan kreatif dalam

menanggapi isu kewarganegaraan adalah bagian dari ....

Page 29: 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Penerapan Dan Pengembangan

Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 34

a. materi kewarganegaraan

b. strategi pembelajaran

c. pendekatan pembelajaran

d. tujuan pelajaran kewarganegaraan

5. Model pembelajaran yang bahannya ditentukan oleh guru dan anak didik

disebut dengan ....

a. model pembelajaran unit

b. model pembelajaran modul

c. model pembelajaran tuntas

d. model pembelajaran CBSA