Upload
maragilclub
View
305
Download
15
Embed Size (px)
Citation preview
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
1/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
2/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan ilmu teknologi berkembang begitu pesat. Hal
ini dapat kita rasakan pada kehidupan sehari-hari maupun pada dunia industri.
Contohnya saja pada alat-alat elektronika yang ada pada saat sekarang ini seperti
hand phone, komputer, kamera digital, ipad dan produk elektronika lainnya. Pada
kehidupan sehari-hari dan dunia industri kita juga sering menjumpai sistemotomasi suatu alat dalam menjalankan fungsinya, misalnya pada kehidupan
sehari-hari kita sering menjumpai sistem pintu otomatis yang ada dimall, hotel,
perkantoran dan tempat lainnya. Pada dunia industri sudah banyak pabrik-pabrik
meggunakan sistem kerja alat secara otomasi untuk membuat atau merakit
produknya yang dapat bekerja 24 jam dalam sehari. Semua hal tersebut tidak
terlepas dari penggunaan komponen-komponen elektronika , rangkaian-rangkaian
elektronika, dan sistem mekatatronika. Kita sebagai calon sarjana teknik perlu
mengetahuinya karena berhubungan dengan dengan dunia keteknikan. Oleh sebab
itu perlu diadakannya praktikum mekatronika ini.
1.2Tujuan
1. Mengetahui jenis-jenis dan prinsip kerja dari komponen-komponen
elekronika dan rangkaian-rangkaian elektronika.
2. Mengetahui tentang sistem mekatronika.
3. Dapat mengaplikasikan sistem mekatronika pada sistem alat yang sederhana.
4. Memenuhi syarat lulus mata kuliah mekatronika.
1.3Mamfaat
Melalui praktikum ini kita mendapatkan ilmu pengetahuan tentang ilmu
mekatronika seperti sistem mekatronika, jenis-jenis dan prinsip kerja dari alat-alat
elektonika serta rangkaian elektronika. Kita juga dapat mengaplikasikan nya
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
3/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 3
dalam sistem yang sederhana serta membantu kita pada dunia kerja yang sudah
banyak menerapkan ilmu mekatronika ini.
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
4/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori Dasar
2.1.1. Pengertian Mekatronika
Mekatronika adalah hubungan integrasi yang sinergis antara rekayasa mekanik,
teknik elektronika, teknik komputer, teknik informatika, system kontrol yang
cerdas untuk suatu perancangan proses atau produk.
Gambar 2.1 : Rekayasa Mekatronika
2.1.2. Sistem mekatronika
Sistem mekatronika adalah sistem yang mengatur, mengendalikan, memproses
suatu proses jalannya mekatronika.
Sensor Controller Actuator
Sistem kontrol
Signal Conditioner ( Amp+ADC ) Signal Conditioner ( DAC+ Amp )
2.1.2.1. Otomasi produk atau proses
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
5/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 5
Otomasi adalah aspek mental seperti mengawasi, mengendalikan, aktifitas yang
dilakukan oleh sistem. Mekanisasi adalah aspek fisik yang digantikan oleh mesin.
Contoh :
Mesin bubut adalah mekanisasi dari proses pemesinan, sedangkan mesin bubut
CNC ( pengendalian oleh mesin ) adalah otomasi dari proses pemesinan.
2.1.2.2. Sistem kontrol
Memuat data input dan output yang dihasilkan berdasarkan kesesuaian dari data
input.
Energi listrik Gerakan rotasi
Input Output
Misalnya motor dipandang sebagai suatu sistem dengan input energi listrik danoutput berbentuk gerak rotasi ( energi mekanik ). Sistem control adalah sistem
yang menjaga besaran keluaran.
Contoh :
Temperatur
Ketinggian air
Putaran
Contoh sistem temperatur tubuh.
Pada udara panas tubuh akan mengeluarkan keringat untuk mengontrol suhu
tubuh, keluaran keringat agar nilai temperatur tubuh konstan.
2.1.2.2.1. Sistem kontrol terbuka
Misalnya AC. Pada AC akan disupplai suhu yang tidak tergantung pada kondisi
ruangan sehingga suhu konstan
Motor
Controlled System
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
6/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 6
Input Arus Output
2.1.2.2.2. Sistem kontrol tertutup
Misalnya pada AC sistem split pengukuran ruangan. Temperatur diset 20o
C.
Apabila suhu mencapai suhu tersebut maka AC akan mati atau ke mode stand by
secara otomatis
Input Elemen pembanding Arus Output
Perangkat pengukur yaitu suatu elemen yang berfungsi untuk mengukur nilai
keluaran output dan diteruskan ke elemen pembanding.
Elemen pembanding yaitu suatu elemen elektronika yang berfungsi
membandingkan nilai output dan input.
2.1.3 Sensor
Sensor adalah suatu elemen yang mendeteksi suatu besaran sehingga
diterjemahkan ke bentuk sinyal yang kualitatif yang berhubungan dengan objek
yang diukur.
Sensor disebut juga transduser, istilah ini banyak digunakan dalam ilmu pada
sistem pengukuran ( konversi ).
2.1.3.1.Syarat-syarat sensor
Kecermatan adalah nilai terkecil yang mampu dibaca sensor
Ketelitian adalah kemampuan sensor membaca nilai besaran dengan nilai
yang benar atau mendekati nilai yang sebenarnya
Switch Filament listrik
x
Perangkat pengukur
Filamen listrikSwitch
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
7/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 7
Sensivity adalah kemampuan sensor menerima rangsangan dengan cepat
dan diterjemahkan nilainya
Keterulangan adalah kemampuan sensor memberikan nilai yang sama atau
mendekati sama meskipun diukur berulang tanpa adanya pengaruh
lingkungan
Range adalah batas terendah dan tertinggi yang mampu dibaca oleh sensor
Hysteresis error adalah Perbedaan / error dari output yang diukur bila
dilakukan pengukuran secara continue atau berkelanjutan dari dua arah
yang berbeda.
Gambar Grafik Hysteresis
Non linearity error adalah kesalahan yang terjadi karena sensor tidak linier
walaupun secara teoritis sensor dinyatakan linier.
2.1.3.2. Jenis-jenis sensor
2.1.3.2.1. Sensor mekanik
Adalah sensor yang berfungsi mendeteksi perubahan gerak mekanis seperti
perpindahan atau pergeseran posisi gerak lurus dan melingkar, tahanan, aliran
level, dan lain-lain
Proximity
- Proximity optic
Terdiri dari LED dan detector cahaya
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
8/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 8
Gambar 2.2 : Sensor photoelectric
- Proximity induktif
Menggunakan perubahan fluks magnet untuk mendeteksi keberadaan objek
Gambar 2.3 : Alat Eddy Current Induktif Sensor
Posisi dan kecepatan
- Potensiometer
- Level Variable Diferential Transrmer( LVDT )
- Encater
- Tachogenerator
Gambar 2.4 : LVDT
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
9/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 9
2.1.3.2.2. Sensor fisika
Adalah sensor yang mendeteksi besaran berdasarkan hokum fisika
Sensor cahaya
Sensor yang merubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Prinsip kerjanya
adalah mengubah energi foton menjadi electron.
Contoh :
Photodioda, Octocouplar,Light Dependent Resistor( LDR ),photoransistor
Gambar 2.5 : Sensor LDR
Prinsip kerja resistansi LDR akan berubah sesuai perubahan intensitas cahaya
yang mengenainya. Dalam gelap resistensi LDR adalah sekitar 10 M dan dalam
keadaan terang sekitar 1K.
Sensor suara
Adalah sensor yang mengubah gelombang sinusioda suara menjadi sinus energy
listrik.
Gambar 2.6 : Pick Up alat musik
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
10/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
11/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 11
2.1.3.2.3. Sensor kimia
Sensor yang mendeteksi jumlah suatu zat kimia dengan cara mengubah besarankimia menjadi besaran listrik.
Sensor pH
Sensor O2
Sensor ledakan
Sensor gas
Gambar 2.9 : sensor kadar gula dalam darah
2.1.4. Controller
Adalah suatu komponen listrik yang berfungsi sebagai alat untu mengendalikan,
memproses, membuat keputusan dan diteruskan ke actuator dalam system
mekatronika.
2.1.4.1.Microproscessor
Microproscessor adalah mesin kecil sebagai pemroses dan pengendali utama
proses yang terjadi pada komputer, yang dibuat dalam bentuk chip. Meskipun
ukurannya secara fisik tidak terlalu besar, tetapi pemikir utama dari sebuah
komputer adalah pada microprocessor ini, dan di sinilah proses utama diolah.
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
12/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 12
Gambar 2.10 : microprocessor
2.1.4.2. Microcontroller
Microcontroller adalah central processing unit (CPU) yang disertai memori serta
sarana input/output yang padukan dalam bentuk single chip.
Gambar microcontroller
2.1.4.3. Progamabble Logic Control ( PLC )
Didefinisikan sebagasi suatu perangkat elektronik digital dengan memori yang
dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang menjalankan fungsi-
fungsi spesifik seperti: logika, sekuen, timing, counting, dan aritmatika untuk
mengontrol suatu mesin industri atau proses industri sesuai dengan yang
diinginkan.
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
13/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 13
Gambar 2.11 : OMRON PLC
2.1.4.4. Relay
Relay adalah suatu peranti yang menggunakan elektromagnet untuk
mengoperasikan seperangkat kontak sakelar. Susunan paling sederhana terdiri darikumparan kawat penghantar yang dililit pada inti besi. Bila kumparan ini
dienergikan, medan magnet yang terbentuk menarik armatur berporos yang
digunakan sebagai pengungkit mekanisme sakelar.
Gambar 2.12 : relay
2.1.4.5. Personal Computer ( PC )
Istilah PC mempunyai beberapa arti :
Istilah umum yang merujuk pada komputer yang dapat digunakan dan
diperoleh orang dengan mudah.
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
14/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
15/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 15
Motor Induksi
Motor Singkron
Gambar 2.14 : Actuator elektrik
2.1.5.2. Actuator elektromechanic
Gambar 2.15 : Actuator electromechanic
2.1.5.3. Actuator hidraulik
Menggunkan motor pompa untuk menghasilkan gaya keluaran. Bekerja dengan
meniupkan udara bertekanan pada system katup.
Gambar 2.16 : hydraulic actuator
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
16/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
17/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
18/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
19/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
20/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
21/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
22/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
23/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
24/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
25/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
26/140
Kelompok II
5. Dioda ka
Dioda
diode varacto
akan berperan
tegangan yan
6. Dioda foto
Diode
akan mengha
tergantung be
7. Dioda Schott
Dioda
salah satu sisi
yang alain. Dbebas merupa
Schottky ini
muatan, sehin
cepat dari p
menyearahkan
bipolar.
LABORATO
Gambar 2.2.12 LED Dan Simbol LED
asiansi variable
kapasiansi variable disebut juga dengan dio
, sifatnya adalah bila dipasangkan menurut
sebagai kondensator. Kapasitansinya tergan
masuk.
Gambar 2.2.13 Bentuk dan Simbol Dioda Vara
foto mempunyai sifat yang berkebalikab den
ilkan arus listrik bila terkena cahaya. Besarn
sarnya cahaya yang diterima.
Gambar 2.2.14 Bentuk dan Simbol Foto Diod
ky
schottky menggunakan logam emas, perak
junction dan silicon yang di dop (biasanya
ioda semacam ini adalah piranti unipolaran pembawa mayoritas pada kedua sisi jun
idak mempunyai lapisan pengosongan at
ga mengakibatkan ia dapat di switch nyal
da dioda bipolar. Sebagai hasilnya pi
frekuensi diatas 300 Mhz dan jauh diatas k
IUM MEKATRONIKA
26
e varicab atau
rah terbalik
tung dari
tor
gan LED, yaitu
ya arus listrik
a
tau platina pada
ype-n) pada sisi
karena electrontion. Dan dioda
u penyimpanan
dan mati lebih
ranti ini dapat
mampuan dioda
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
27/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
28/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 28
d. KAPASITOR
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat
menyimpan dan melepaskan muatan listrik atau energi listrik. Satuan
kapasitor adalah Farad. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik
pada kapasitor disebut dengan kapasitansi atau kapasitas. Seperti halnya
hambatan, jenis kapasitor berdasarkan nilai kapasitansinya menjadi:
1. Kapasitor Tetap
Kapasitor tetap merupakan kapasitor yang mempunyai nilai
kapasitas yang tetap.
Simbol Kapasitor Tetap :
Gambar 2.2.18 Simbol Kapasitor Tetap
Untuk mengetahui besarnya nilai kapasitas atau kapasitansi pada kapasitor
dapat dibaca melalui kode angka pada badan kapasitor tersebut yang
terdiri dari 3 angka. Angka pertama dan kedua menunjukkan angkaatau
nilai, angka ketiga menunjukkan faktor pengali atau jumlah nol, dan
satuan yang digunakan ialah pikofarad (pF). Kapasitor tetap yang
memiliki nilai lebih dari atau sama dengan 1F adalah kapasitor elektrolit
(elco). Kapasitor ini memiliki polaritas (memiliki kutub positifdan kutubnegatif) dan biasa disebutkan tegangan kerjanya.Misalnya : 100F 16 V
artinya elco memiliki kapasitas 100F dan tegangan kerjanya tidak boleh
melebihi 16 volt.
Simbol dan gambar KapasitorElco :
Gambar 2.2.19 Kapasitor Elco
B. Kapasitor Tidak Tetap
Kapasitor tidak tetap adalah kapasitor yang memiliki nilai
kapasitansi atau kapasitas yang dapat diubah-ubah. Jenis-jenis kapasitor
terdiri dari :
Kapasitor Trimer
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
29/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
30/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
31/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
32/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
33/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
34/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
35/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
36/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
37/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
38/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
39/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 39
Gambar rangkaian bias mundur dioda
Jenis Dioda
Dioda Zener
Gambar simbol Dioda Zener Gambar Dioda Zener
Fenomena tegangan breakdown meglhami pembuatan komponen elektronika
lainnya yang dinamakan Zener. Jika biasanya pada diode terjadi breakdown pada
tegangan satuan volt, pada zener terjdi pada puluhan dan satuan volt.Dioda zener
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
40/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
41/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
42/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
43/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
44/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
45/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
46/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
47/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
48/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
49/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
50/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
51/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
52/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 52
Impendansi output kecil (Zout)
Band Width besar (BW)
Cirinya mempunyai tegangan +, tegangan dan ground. Mempunyai input
inverting dan non Inverting
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
53/140
Kelompok II
2.4.5 Aplikasi Sirk
Terdapat banyak sek
sirkuit listrik. Di ba
operasional dalam co
2.4.5.1 Pembanding
Merupakan salah sat
gain) penguat opera
khusus yang meman
berbeda dari pengu
komparator (compar
Komparator memba
untuk menunjukkan t
di mana Vs adalah
antara + Vs dan Vs
2.4.5.2 Penguat pem
LABORATO
it
li penggunaan dari penguat operasional dala
ah ini dipaparkan beberapa penggunaan um
ntoh sirkuit:
(comparator)
Simbol Komparator
aplikasi yang memanfaatkan bati simpal ter
sional yang sangat besar. Ada jenis pen
g difungsikan semata-mata untuk penggun
at operasional lainnya dan umum diseb
tor).
dingkan dua tegangan listrik dan mengu
egangan mana yang lebih tinggi.
tegangan catu daya dan penguat operasion
.)
balik (Inverting amplifier)
IUM MEKATRONIKA
53
m berbagai jenis
um dari penguat
buka (open-loop
uat operasional
an ini dan agak
t juga dengan
ah keluarannya
al beroperasi di
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
54/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
55/140
Kelompok II
atau dengan kata lain
Dengan demikian,
Karena tegangan si
penguat operasional
2.4.5.4 Penguat dife
Penguat diferensial d
dikalikan dengan ko
sebesar untuk
diferensiator. Rumus
Sedangkan untuk R1
LABORATO
:
enguat non-pembalik memiliki bati mini
yal masukan terhubung langsung dengan
aka impedansi masukan bernilai .
ensial (Differential amplifier)
Simbol Penguat diferensial
igunakan untuk mencari selisih dari dua teg
nstanta tertentu yang ditentukan oleh nilai
dan . Penguat jenis ini
yang digunakan adalah sebagai berikut:
= R2 dan Rf = Rg maka bati diferensial adal
IUM MEKATRONIKA
55
um bernilai 1.
masukan pada
ngan yang telah
resistansi yaitu
berbeda dengan
h:
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
56/140
Kelompok II
2.4.5.5 Penguat pen
Penguat penjumlah
persamaan sebagai b
Saat
Saat
Keluaran adalah terb
Impedansi masukan
bumi maya)
2.4.5.6 Integrator
LABORATO
umlah (summing amplifier)
Simbol Penguat penjumlah
menjumlahkan beberapa tegangan m
rikut:
, dan Rf saling bebas maka:
, maka:
lik.
dari masukan ke-n adalah (di
IUM MEKATRONIKA
56
sukan, dengan
ana adalah
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
57/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
58/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
59/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
60/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 60
2.4.6.1 Tata letak Modul OP-01
Untuk mode non inverting amplifier ataupun comparator, Modul OP-01 ini
mempunyai 8 buah input yang dimulai dari AIN0 (Analog Input 0), Ain1 (Analog
Input 1), AIN2 (Analog Input 2), AIN3 (Analog Input 3), AIN4 (Analog Input 4),
AIN5 (Analog Input 5), AIN6 (Analog Input 6), AIN7 (Analog Input 7).
2.4.6.2 Mode Comparator
Mode ini digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan level tegangan
tertentu menjadi logika 0 atau 1. Contohnya apabila sebuah sensor yang
menghasilkan ayunan tegangan antara 2 hingga 3 volt saja, maka teganganpembanding harus diatur berada di posisi di antara 2 dan 3 volt. Hal ini dilakukan
dengan memutar variabel resistor pengatur tegangan pembanding untuk setiap op
amp. P2 digunakan untuk Op Amp 1, P4 untuk Op Amp 2, P6 untuk Op Amp 3,
P8 untuk Op Amp 4, P10 untuk Op Amp 5, P12 untuk Op Amp 6, P14 untuk Op
Amp 7 dan P16 untuk Op Amp 8.
2.4.6.3 ModeNon Inverting Amplifier
Mode ini digunakan untuk menguatkan sinyal dengan penguatan hingga
lebih dari 100x sinyal input. Penguatan dilakukan dengan memutar variabel
resistor pengatur penguatan untuk setiap Op Amp. P1 untuk Op Amp 1, P3 untuk
Op Amp 2, P5 untuk Op Amp 3, P7 untuk Op Amp 4, P9 untuk Op Amp 5, P11
untuk Op Amp 6, P13 untuk Op Amp 7 dan P15 untuk Op Amp 8. Selain variabel
resistor-variabel resistor tersebut, variabel-variabel resistor yang berfungsi sebagai
pengatur tegangan pembanding untuk setiap op amp juga dapat digunakan sebagai
pengatur penguatan.
Penguatan dari Non Inverting Amplifier ini adalah (1+P1/P2) x V AIN0
untuk Op Amp 1. Oleh karena itu bila P2 diputar hingga mencapai 1K dan P1
diputar hingga mencapai 1M, maka penguatan dapat mencapai 1001 x tegangan
input.
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
61/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
62/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 62
2.4 Motor Motor Listrik
Motor listrik terdiri dari rotor (bagian yang bergerak), stator (bagian yang
diam). Pada stator terdapat inti magnet, sedangkan pada stator terdapat koil
yang berfungsi sebagai magnet listik apabila dialirkan arus. Motor
diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu AC (arus searah) dan DC (arus bolak
balik).
2.5.1Motor DC
Motor DC merupakan salah satu jenis aktuator yang paling banyak
digunakan dalam industri ataupun sistem robot. Prinsip kerja motor inimenggunakan magnet untuk menghasilkan kerja yaitu putaran. Motor DC terdiri
dari armature yang berputar dan bagian magnet sebagai stator (bagian yang
diam). Arus yang datang melalui sikat sehingga akan menyebabkan motor
berputar.Bagian magnet pada stator bisa menggunakan electromagnet dan magnet
permanent.
Motor DC dengan stator electromagnet dibagi menjadi 3 jenis, yaitu motor
seri, motor shunt dan motor compound.
Motor seri memiliki artmature yang dihubungkan dengan electromagnet
secara seri. Motor jenis ini memiliki karakteristik torque yang tinggi
pada putaran awal.
Jenis motor shunt antara armature dan electromagnet terhubung
secara parallel. Pengaturan pada motor ini lebih mudah dibandingkan
dengan motor seri.
Pada motor compound memiliki kombinasi seri dan parallel pada
armature dan electromagnet.
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
63/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
64/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
65/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 65
2.5.3 Motor Stepper
2.5.3.1 Defenisi
Motor stepper atau bisa disebut motor langkah merupakan salah satu
jenis dari motor DC. Perbedaan dengan motor DC biasa adalah motor stepper
memiliki langkah putaran tergantung pada jumlah stator. Langkah
menggunakan derajat putaran, mulai dari 0 0 sampai 90 0. Bagian motor
steper, rotor merupakan magnet yang permanent sedangkan pada bagian statormenggunakan electromagnet. Rotor akan bergerak bila masing masing stator
menjadi magnet dengan dialiri arus listrik. Gerak putaran rotor langkah demi
langkah berputar menuju sesuai dengan kemagnetan stator. Apabila semua stator
telah menjadi magnet maka rotor dapat menyelesaikan satu putaran.
Gbr.motor stepper/motor langkah
Motor steper banyak digunakan dalam berbagai aplikasi peralatan yang
memiliki ketapatan putaran yang tinggi seperti dalam bidang robot sehingga tidak
memerlukan sensor untuk menentukan posisi. Dengan menjumlahkan sudut
maka akan didapat berapa posisi yang dikehendaki dari peralatan. Besarnya
langkah tergantung pada jumlah stator sehingga tidak ada peningkatan galat
(error) dari posisi putaran motor. Motor steper dibagi menjadi tiga jenis yaitu
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
66/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 66
motor steper magnet permanent, motor steper variable relucatance dan jenis
motor steper hybrid. Masing masing memiliki perbedaan dalam penggunaannya.
2.5.3.2 Sistem operasi motor stepper magnet permanent
Motor Stepper magnet permanent bekerja berdasarkan interaksi antara fluks
magnet rotor dengan gaya gerak magnet yang dubangkitkan oleh arus yang
mengalir pada belitan stator.
Pola sederetan titik keseimbangan yang berlaku stabil pada seputar motor.
Poros akan bergerak ke arah kutub yang terdekat. Bila pengaliran arus
kumparan rotor yang diberikan secara berurutan, maka rotor akan bergerak
mengikuti titik keeseimbangan dan berputar sesuai dengan perubahan pola atau
disebut juga denganswitching mode.
Gbr. switching mode
Gambar diatas memperlihatkan struktur motor steper yang paling sederhana. Bila
arus melalui kumparan i, maka rorot akan bergerak 90
opada arah yang sesuai
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
67/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
68/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
69/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 69
Pada posisi ini listrik statis akan menjadi stabil pada tenaga putar tanpa
tekanan yang diperlukan untuk memindahkan rotor dari posisi stabil.partikular
ini tidak akan berada pada satu posisi absolut. Pada rata-rata motor banyak
posisi stabil memberi energi untuk stator.yang mana sebuah perbedaan
energi akan mengatur lilitan untuk tidak terhubung pada sumber statorakan
mengubah medan magnet karena rotor pada posisi yang baru.
Gambar 9-5 . Langkah VR motor (potongan melintang stator memperlihatkan
lilitan
berfasa tunggal yang lengkap)
A) tiga fasa melilit
B) tiga fasa pemasangan kawat koreksi
C) tiga fasa tabel eksitasi rangkap
D) pijakan bentuk gelombang
Pemilihan urutan energizing yang tepat dari melilit membuat posisi-
posisi yang stabil dan berputar dengan lembut di stator poles,
menentukan kecepatan putaran dan pengaturanmpada rotor. Ketika pola
yang diberi tenaga, posisi rotor perlahan mengubah pola energisasi kumparan.
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
70/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 70
Gambar 9-5 (c), ilustrasi modus-modus pembangkitan yang menghasikan
suatu patokan sudut langkah yang nominal. Pembangkitan yang rangkap
(selalu dua kumparan didalamnya) sering digunakan adalah karena memiliki
tenaga putaran lebh tinggi. Tidak seperti stepper PM, stepper VR memilki
sisa kemagnetan. Maka rotor (detent torque) akan menjadi tidak kuat
ketika stator tidak diberi tenaga. Sudut langkah ditentukan oleh nomor dari
stator dan gigi rotor (bervariasi dari 7.5 sampai 30).
2.5.3.4 Motor Stepper Hybrid
Motor stepper Hybrid lebih mahal dibandingkan PM motor stepper,
namun dengan penampilan yang lebih baik termasuk pengaruh resolusi langkah,
torsi dan kecepatan. Ciri khas dari sudut langkahnya berkisar dari 36
hingga 0.9 (dengan 100 400 langkah per putaran). Motor stepper
Hybrid merupakan perpaduan bagian terbaik dari kedua motor stepper, PM
dan VR. Rotornya bergigi banyak seperti VR dan pada bagian axis
berisi magnet konsentrik disekitar batangnya. Gigi di rotor memberikan
lintasan yang lebih baik untuk membiarkan fluks magnet memilih tempat yang
disukai di dalam airgap. Hal ini berlanjut pada ketahanan dan karakteristik torsi
dinamis ketika kita membandingkannya dengan kedua jenis motor yang lain.
Gambar 9-6. Penampang melintang Stepper Hybrid
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
71/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 71
Tipe motor stepper yang paling sering digunakan adalah PM dan Hybrid.
Jika pembuat tidak yakin dengan tipe yang akan dipilih sebaiknya disesuaikan
dengan aplikasinya.
Motor-motor Stepper masuk ke berbagai macam ukuran , tipe-tipe
dan gaya-gaya. Prinsip yang dasar untuk semua adalah sama, dan mereka jatuh
masuk ke salah satu dari tiga jenis yang dibahas. Mereka mungkin sedikitnya
mempunyai 2 lilitan, atau banyaknya sepuluh lilitan fasa (ini menempuh 2500
langkah untuk satu revolusi).
2.5.3.5 Prinsip operasi motor stepper
Input motor stepper adalah berupa suatu rangkaian pulsa (trans of pulsa) dan
menghasilkan output berupa:
Putaran poros motor sebesar sudut tertentu dari posisi awalnya baik dalam
arah jarum jam maupun kebalikannya.
Putaran poros motor dengan kecepatan tertentu dalam arah jarum jam
maupun kebalikannya.
Gbr.Prinsip kerja motor stepper
2.5.3.6 Aplikasi motor stepper
Motor stepper masih banyak digunakan pada:
Printer
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
72/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 72
Recorder
Plotter
System poisoning lainnya
Sistem pengontrolan motor stepper
Generator pembangkit pulsa yang dapat berupa sesuatu unik perangkat
keras ( Hard Ware ) atau berupa program ( soft ware ) dalam suatu
computer.
Rangkaian logika untuk penggerak ( logic driver )
Penguat daya ( amplifier )
2.5.4 Motor Servo
2.5.4.1 Defenisi
Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem closed feedback di mana
posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di
dalam motor servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor, serangkaian gear,
potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukanbatas sudut dari putaran servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur
berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor.
Tampak pada gambar dengan pulsa 1.5 mS pada periode selebar 2 mS maka sudut
dari sumbu motor akan berada pada posisi tengah. Semakin lebar pulsa OFF maka
akan semakin besar gerakan sumbu ke arah jarum jam dan semakin kecil pulsa
OFF maka akan semakin besar gerakan sumbu ke arah yang berlawanan dengan
jarum jam.
Motor servo biasanya hanya bergerak mencapai sudut tertentu saja dan tidak
kontinyu seperti motor DC maupun motor stepper. Walau demikian, untuk
beberapa keperluan tertentu, motor servo dapat dimodifikasi agar bergerak
kontinyu. Pada robot, motor ini sering digunakan untuk bagian kaki, lengan atau
bagianbagian lain yang mempunyai gerakan terbatas dan membutuhkan torsi
cukup besar.
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
73/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
74/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
75/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 75
2.6 RANGKAIAN LOGIKA
Pengertian Gerbang Logika
Gerbang logika yaitu rangkaian dengan satu atau lebih dari satu signal
masukan tetapi hanya menghasilkan satu signal keluaran. Gerbang disebut
juga dengan rangkaian logika. Pada gerbang logika terdapat dua keadaan,
yaitu 0 dan 1, atau tegangan yang digunakan dalam gerbang logika adalah
High ( 1 ) danLow ( 0 ).
Sistem digital yang paling kompleks seperti komputer disusun dari
gerbang logika dasar seperti, AND, OR, NOT dan gerbang kombinasi (
turunan ) yang disusun dari gerbang dasar tersebut seperti NAND, NOR,
EXNOR, dan EXOR.
Jenis Gerbang Logika
Gerbang AND
Digunakan untuk menghasilkan logika 1 apabila semua masukan
berlogika 1. Sebuah elemen logika dapat dimisalkan sebagai sebuah statermobil, sebelum stater bekerja mesin akan hidup jika dua kondisi berada
pada daerah keadaan siap. Pertama kunci diputar dan kedua bahan bakar
siap pada posisinya. Sinyal elektrik baru bisa dikirim ke stater sehingga
dapat membakar. Sirkuit ini dapat diperhatikan pada gambar di bawah ini.
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
76/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
77/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 77
Gerbang OR
Identik dengan rangkaian paralel dari dua buah resistor Jika saklar
tertutup maka arus akan mengalir melalui tahanan dan jika tidak ada
satupun yang tertutup maka arus tidak akan mengalir.
Gambar 2.6.4 Perumpamaan Gerbang OR
Gambar 2.6.5 Simbol Gerbang Logika OR
Berikut adalah tabel kebenaran gerbang OR :
Tabel 2.6.2 Tabel Kebenaran Gerbang OR
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
78/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 78
Grafik dari gerbang OR
A
B
(A.B)1
Gambar 2.6.6 Grafik Gerbang OR
Aljabar Boolean untuk gerbang OR
Y = A + B
Gerbang Not
Gerbang NOT bersifat sebagai pembalik dari sebuah rangkaian dimana
berlaku analisa sebagai berikut :
1. Jika masukan bernilai nol (A = 0) maka keluaran bernilai satu (Y = 1).
2. Jika masukan bernilai satu (A = 1) maka keluaran bernilai nol (Y = 0).
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
79/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 79
Gambar 2.6.7 Perumpamaan Gerbang NOT
Gambar 2.6.8 Simbol Gerbang NOT
Tabel 2.6.3 Tabel Kebenaran Gerbang NOT
A
B
(A.B)1
Gambar 2.6.9 Grafik Gerbang NOT
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
80/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 80
Aljabar Boolean untuk Gerbang NOT
Gerbang NAND
Gerbang NAND adalah gabungan dari gerbang AND dan NOT.
Dimana output dari gerbang AND menjadi input bagi gerbang NOT.
Gambar 2.6.10 Simbol Gerbang NAND
Tabel 2.6.4 Tabel Kebenaran Gerbang NAND
A
B
(A.B)1
Gambar 2.6.11 Grafik Gerbang NAND
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
81/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 81
Aljabar Boolean untuk Gerbang NAND
Gerbang NOR
Merupakan gabungan dari gerbang OR dan NOT. Dimana output dari
OR menjadi input baru gerbang NOT.
Gambar 2.6.12 Simbol Gerbang NOR
Tabel 2.6.5 Tabel Kebenaran Gerbang NOR
A
B
(A+B)1
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
82/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 82
Gambar 2.6.13 Grafik Gerbang NOR
Aljabar Boolean untuk Gerbang NOR
Gerbang Exkusive OR (XOR)
Gerbang XOR merupakan suatu gerbang logika yang apabila kedua
inputnya sama maka outputnya akan bernilai negatif dan sebaliknya.
Gambar 2.6.14 Simbol Gerbang XOR
Tabel 2.6.6 Tabel Kebenaran Gerbang XOR
A
B
A1.B + A
1.B
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
83/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
84/140
Kelompok II
Kombinasi
Berikut ini be
1. Kombinas
Contoh g
Tabelnya
2. Kombinas
Contoh g
LABORATO
Gambar 2.6.17 Grafik Gerbang XNOR
erbang Logika
berapa contoh kombinasi gerbang logika:
i gerbang logika AND dan NOT
mbarnya sebagai berikut:
Gambar 2.18Rangkaian logika AND dan NO
sebagai berikut:
Tabel:2.6.8 kebenaran AND dan NOT
Input Out put
a B X Z
1 1 0 0 0
1 0 0 0 0
1 1 1 1 0
1 0 1 0 0
i gerbang logika AND, NOT dan OR
mbarnya sebagai berikut :
IUM MEKATRONIKA
84
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
85/140
Kelompok II
Ga
Tabelnya
3. Kombinas
Contoh g
Tabelnya
LABORATO
mbar 2.6.19 Rangkaian logika AND,NOT,dan OR
sebagai berikut:
Tabel 2.6.9 kebenaran AND, NOT dan OR
Input Out
put
a b x z
1 1 0 0 1
1 0 0 0 1
1 1 1 1 1
1 0 1 0 1
i gerbang logika AND, NOT dan NAND
mbarnya sebagai berikut:
Gambar 2.6.20 Rangkaian logika AND,NOT,dan
sebagai berikut:
IUM MEKATRONIKA
85
AND
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
86/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
87/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
88/140
Kelompok II
Gerbang-OR
(OR)
Gerbang-
NOT(NOT,
Gerbang-
komplemen,
Pembalik(Inve
rter))
Gerbang-
NAND(Not-AND)
Gerbang-
NOR(Not-OR)
Gerbang-
XOR(Antivalen,
Exclusive-OR)
LABORATO
a
IUM MEKATRONIKA
88
A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
\
A Y
0 1
1 0
A B Y
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
A B Y
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
tau
A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
89/140
Kelompok II
Gerbang-XNOR(Ekuivalen,
Not-
Exclusive-OR)
LABORATO
a
Tabel 2.8 Tabel Ringkasan Gerbang Logika
IUM MEKATRONIKA
89
tau
A B Y
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
90/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 90
2.6PLC (Programmable Logic Controller )
2.6.1 DefenisiProgrammable Logic Controller (PLC)
a. Programmable
Menunjukan kemampuan yang dapat dengan mudah diubah-ubah sesuai
dengan program yang dibuat dan kemampuanya dalam hal ini memori program
yang telah dibuat.
b.Logic
Menunjukkan kemampuannya dalam memproses input secar aritmatik
(ALU) yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan,
membagi, mengurangi, dan negasi.
c. Controller
Menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses
sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
Berdasarkan pendefinisian dari programmable, logic, controllermaka
PLC adalah suatu perangkat elektronik digital yang dapat diprogram untuk
melakukan operasi logik, sekuensial, aritmatik, timing, dan counting untuk
mengontrol mesin atau proses.
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
91/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 91
Gambar 2.1 PLC
2.6.2Sejarah dan Perkembangan PLC
Secara historis, PLC pertama kali dirancang oleh perusahaan General
Motor (GM) sekitar tahun 1968 untuk menggantikan control relay pada proses
sekuensial yang dirasakan tidak fleksibel dan berbiaya tinggi. Pada saat itu,
hasil rancangan telah benar-benar berbasis komponen solid state dan memiliki
fleksibilitas tinggi, hanya secara fungsional masih terbatas pada fungsi-fungsi
kontrol relai saja.
Seiring perkembangan teknologi solid state, saat ini PLC telah
mengalami perkembangan luar biasa, balk dari ukuran.kepadatan komponen
serta dari segi fungsionalnya. Beberapa peningkatan perangkat keras dan
perangkat lunak ini di antaranya adalah:
1. Ukuran semakin kecil dan kompak.
2. Jumlah input output yang semakin banyak dan padat.
3. Waktu eksekusi program yang semakin cepat.
4. Pemrograman relatif semakin mudah. Hal ini terkait dengan
perangkat lunak pemrograman yang semakin user friendly
5. Memiliki kemampuan komunikasi dan sistem dokumentasi yang
semakin baik.
6. Jenis instruksi/fungsi semakin banyak dan lengkap
7. Beberapa jenis dan tipe PLC dilengkapi dengan modul-modul untuk
tujuan kontrol kontinu. misalnya modul ADC/DAC, PID, modul
Fuzzv. dan lainlain.
Dewasa ini, vendor-vendor PLC umumnya memproduksi PLC dengan
berbagai ukuran, jumlah input/output, instruksi dan kemampuan lainnya yang
beragam. Hal ini pada dasamya dilakukan untuk memenuhi Kebutuhan pasar
yang sangat luas, yaitu untuk tujuan kontrol yang relatif sederhana dengan
jumlah input/output puluhan, sampai kontrol yang kompleks dengan dengan
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
92/140
Kelompok II
jumlah input/output
Berdasarkan j
dapat dibagi menjadi
1. PLC mikr
pada PLC i
2. PLC mini.
memiliki j
3. PLC large.
dapat dika
lebih dari 1
Fasilitas, kem
tersebut pada umum
input/output pada PL
terbatas. Beberapa
control relay saja, s
(Gambar 1.4) diranca
Gambar
LABORATO
encapai ribuan.
mlah input/output yang dimilikinya ini. seca
tiga kelompok besar :
. PLC dapat dikategorikan mikro jika jumla
ni kurang dari 32 terminal
Kategori ukuran mini ini adalah jika
mlah input/output antara 32 sampai 128 ter
PLC ukuran ini dikenal juga dengan PLC
agorikan sebagai PLC besar jika jumlah inp
28 terminal.
ampuan, dan fungsi yang tersedia pada s
ya berbeda satu dengan lainnya. Semakin
C tersebut maka jenis instruksi yang tersedia
LC bahkan dirancang semata-mata untuk
eperti PLC merek ZEN produksi perusah
ng khusus untuk fungsi-fungsi relai (smart r
2.2Pengelompokan PLC berdasarkan jumlah 11
IUM MEKATRONIKA
92
ra umum PLC
input/ output
PLC tersebut
inal.
ipe rackPLC
ut/ output-nya
tiap kategori
edikit jumlah
juga semakin
menggantikan
aan OMRON
lay) saja.
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
93/140
Kelompok II
Ga
Untuk mena
mengantisipasi perk
tertentu, PLC deng
modular.Artinya, uni
rack atau unit CPU s
berupa unit input/out
PID, A/D, D/A, dan
CPU PLC tersebut.
2.6.3Prinsip Kerja
Secara umum,
1. Central Pr
2. Sistem ant
Fungsi dari C
Ada tiga komp
1. Prosesor, b
2. Memori, b
ROM (
LABORATO
bar 2.3 PLCmerekZENproduksi OMRON
bah fleksibilitas penggunaannya, ter
mbangan dan perluasan sistem kontrol
n ukuran mini dan besar umumnya dira
t input/output PLC berupa modul-modul yan
perti terlihat pada Gambar 1.5. Unit input/o
put diskret, atau modul-modul analog seper
lain sebagainya yang dapat dibeli secara ter
LC
PLC terdiri dari dua komponen penyusun ut
cessing Unit (CPU)
rmuka input/ output
Gambar 2.4 Blok diagram PLC
U adalah mengatur semua proses yang terja
onen utama penyusun CPU ini.
erfungsi dalam memproses data.
rfungsi menyimpan data binner. Terdiri atas
ead Only memory): memory yang menyimp
IUM MEKATRONIKA
93
tama untuk
pada aplikasi
cang bersifat
terpisah dari
tput ini dapat
ti unit kontrol
isah dari unit
ma:
i di PLC.
:
an data
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
94/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
95/140
Kelompok II
Ga
Pada gambar
modul PLC. Dimana
input dilihatkan ad
pengaturan dalam pe
Gam
Gambar diba
sebagai keluaran atau
bergerak.
LABORATO
bar 2.6Beberapa peralatan input/output PLC
dibawah dilihatkan proses koneksi per
dilihatkan modul input dan modul output p
a power supply untuk memasok daya
asokan daya melaluipush button.
ar 2.7Koneksi peralatan dengan modul input PLC
ah menjelaskan pada bagian output ada
relay yang mengizinkan suatu motor sebaga
IUM MEKATRONIKA
95
latan dengan
da PLC. Pada
an memikili
berupa lampu
i output untuk
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
96/140
Kelompok II
Gambar
Selama prosesn
Membac
Mengeks
Meng-up
proscs te
Secara teknis
mengontrol peralata
perangkat pemrog
menggunakan komp
perangkat lunak S
OMRON, KGL untu
Dibanding de
dewasa ini lebih ban
Console biasanya tsebenarnya terkait d
perangkat tersebut.
LABORATO
2.8Koneksi peralatan dengan modul output PLC
ya CPU melakukan tiga operasi utama:
data masukan dari pcrangkat luar via modu
ekusi program konlrol yang tersimpan di me
date atau memperbaharui data pada modul
sebut dinamakan scamming
Gambar 2.9Scanning
program pada memori PLC yang dig
n ini dibuat dan dimasukkan dengan
aman, yaitu unit miniprogrammer/C
uter via perangkat lunak yang menyertai
swin digunakan untuk memprogram P
PLC produksi LG, dan lain sebagainya.
gan kedua perangkat pemrograman terse
ak digunakan dibandingkan dengan Consol
rbatas hanya untuk editing program PLngan kemudahan dan fasilitas pemrogram
IUM MEKATRONIKA
96
l input
ori PLC
utput. Kctiga
nakan untuk
menggunakan
onsole atau
nya.Misalnya,
LC produksi
ut, komputer
.Pemanfaatan
saja.Hal inin dari kedua
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
97/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 97
Gambar 2.10Gambar OMRON CPM1A
Keterangan gambar:
1. Masukan PLC dari 00 hingga 05 (enam) maksudnya adalah bahwa
PLC diatas mampu menerima masukan atau inputsebanyak enam
input dengan address dari 00 sampai 05.
2. Tiga terminal 220 volt AC maksudnya adalah tegangan inputatau
catu daya PLC itu sendiri untuk bisa hidup atau beroperasi.
3. Konektor RS232 adalah port untuk interface dengan komputer (PC)
atau alat pemogragaman lain.
4. Catu daya 24 volt DC adalah tegangan input yang berfungsi sebagai
masukan PLC dari sensor yang akan diproses oleh PLC.
5. Keluaran PLC 00 hingga 03 maksudnya adalah output dari PLC
yang berisi instruksi dari PLC ke aktuator dengan address dari 00
sampai 03.
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
98/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
99/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 99
closed contact, timer, counter, sequencer dll ditampilkan seperti dalam
bentukpictorial.
Dibawah kondisi yang benar, listrik dapat mengalir dari rel sebelah kirike rel sebelah kanan, jalur rel seperti ini disebut sebagai ladder line (garis
tangga). Peraturan secara umum di dalam menggambarkan program ladder
diagram yaitu :
Daya mengalir dari rel kiri ke rel kanan
Outputkoil tidak boleh dihubungkan secara langsung di rel sebelah kiri.
Tidak ada kontak yang diletakkan disebelah kanan output coil
Hanya diperbolehkan satu outputkoil pada ladder line.
Dengan diagram ladder, gambar diatas di presentasikanmenjadi :
Gambar 2.11Diagram Ladder
Diantara dua garis ini dipasang kontak-kontak yang menggambarkan
kontrol dari switch, sensor atau output. Satu baris dari diagram disebut
dengan satu rung. Input menggunakan symbol [ ] (kontaknormally open)
dan [/] (kontaknormally close). Output mempunyai symbol ( ) yang terletak
paling kanan.
Prinsip-prinsip diagram ladder PLC :
Untuk memperlihatkan hubungan antara satu rangkaian fisik
dengan ladder diagram yang mempresentasikannya, lihatlah
rangkaian motor listrik pada gambar dibawah ini.
Motor dihubungkan ke sumber daya melalui 3 saklar yang dirangkai
secara seri ditambah saklar over loadsebagai pengaman. Motor akan menyala
bila seluruh saklar dalam kondisi menutup.
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
100/140
Kelompok II
St
St
Pemrogram
persoalan kont
on atau off se
industri.
G
LABORATO
artStop
Safety
motor
overload
rt Stop safetymotor
ambar 2.12Rangkaian start stop motor
n berbasis logika relai, cocok digunakan un
rol diskret yang input/output hanya memili
erti pada sistem kontrol konveyor, lift, da
mbar 2.13 instruksi pada diagram ladder
IUM MEKATRONIKA
100
tuk persoalan-
i dua kondisi
motor-motor
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
101/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
102/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 102
perakitan kendaraan,Batch Control, dan lain sebagainya.
5.Teks Terstruktur (Structured Text)
Tidak seperti keempat metode sebelumnya, pernrograman ini
menggunakan statemen-statemen yang umum dijumpai pada bahasa level
tinggi (high level programming) seperti If/Then, Do/While, Case,
For/Next, dan lain sebagainya. Dalam aplikasinya, model ini cocok
digunakan untuk perhitungan-perhitungan matematis yang kompleks,
pemrosesan tabel clan data, serta fungsifungsi kontrol yang memerlukan
algoritma khusus
Walaupun hampir semua vendor PLC telah mendukung kelima model
pemrograman tersebut, tetapi secara de facto sampai saat ini yang sangat luas
penggunaannya terutama di industri adalah diagram Ladder. Alasan utamanya
adalah diagram ini sangat mudah untuk dipahami clan para teknisi di pabrik
umumnya telah lebih dahulu familiar dengan jenis diagram ladder
elektromekanis, yaitu diagram ladder dengan menggunakan symbol-simbol
komponen elektromekanis dalam penggambaran logika kontrolnya.Dalam
sistem kontrol dewasa ini, sebuah PC selain dapat digunakan sebagai perangkat
pemrograman PLC -- juga umum digunakan untuk monitoring clan menjadi
perangkat komunikasi antara PLC dengan komputer utama misalnya pada
sistem kontrol skala besar seperti diperlihatkan Gambar 1.14. Dengan kata lain,
saat ini dapat dikatakan bahwa komputer merupakan mitra tak terpisahkan
dalam penggunaan PLC.
2.6.5Timerdan Counter
Timerberfungsi untuk mengaktifkan suatu keluaran dengan interval waktu
yang dapat diatur. Pengaturan waktu dilakukan melaui nilai setting (preset value).
Timer tersebut akan bekerja bila diberi input dan mendapat pulsa clock. Untuk
pulsa clock sudah disediakan oleh pembuat PLC.Besarnya nilai pulsa clock pada
setiap timertergantung pada nomor timeryang digunakan. Saat input timerON
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
103/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 103
maka timer mulai mencacah pulsa dari 0 sampai preset value. Bila sudah
mencapai preset value maka akan mengaktifkan Outputyang telah ditentukan.
Gambar 2.15timer
Fungsi counter adalah mencacah pulsa yang masuk. Sepintas cara kerja
counter dan timer mirip. Perbedaannya adalah timer mencacah pulsa internalsedangkan counter mencacah pulsa dari luar
Gambar 2.16counter
2.6.6 Perbandingan PLC dengan Jenis KontrolerLainnya
1. PLC Versus Control Relay
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, perancangan PLC pada awalnya
dimaksudkan untuk menggantikan control relay yang tidak fleksibel. Beberapa
keuntungan penggunaan PI,C relatif terhadap control relay untuk pengontrolan
mesin atau prows di antaranya adalah
a. Implementasi proyek cepat
b.Pengabelan relatif sederhana dan rapi
c.Monitoring proses terintegrasi
2. PLC Versus Mikrokontroler
Mikrokontroler pada dasarnya adalah sebuah komputer yang dirancang
untuk melakukan tugas-tugas kontrol. Secara fungsional, PLC clan
mikrokontroler ini hampir sama, tetapi secara teknis pengontrolan mesin atau
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
104/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 104
plant dengan mikrokontroler relatif lebih sulit. Hal ini terkait dengan perangkat
kcras clan perangkat lunak dari mikrokontroler tersebut. Dalam hal ini,
pengontrolan mesin atau plant dengan mikrokontroler memerlukan
perancangan pengondisi sinyal tambahan pada port input/output-nya,dan
umumnya pemrograman mikrokontroler ini dilakukan dengan menggunakan
bahasa assembler yang relatif sulit dipelajari.
3. PLC Versus Personal Computer (PC)
Dengan perangkat antarmuka tambahan misalnya PPI 8255, sebuah PC
dapat digunakan untuk mengendalikan peralatan luar, tetapi filosofi
perancangan PC' tidak dimaksudkan untuk digunakan sebagai perangkatpengontrolan, melainkan pengolahan data (misalnya PC tidak dirancang untuk
ditempatkan pada lokasi dengan getaran ekstrim yang umum dijumpai di
pabrik.
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
105/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 105
2.8 MIKROKONTROLER
Mikrokontroler adalah suatu IC dengan kepadatan yang sangat tinggi,
dimana semua bagian yang diperlukan untuk suatu kontroler sudah dikemas
dalam satu keping, biasanya terdiri dari:
1. CPU (Central Processing Unit)
2. RAM (Random Access Memory)
3. EEPROM/EPROM/PROM/ROM
4. I/O, Serial & Parallel
5. Timer
6. Interupt
2.8.1 CPU
Adalah bagian utama sebuah microcontroller dialah yg melaksanakan(mengeksek
usi) program yg ada di memori dalam melaksanakan tugasnya ia dibantu beberpa
beberapa memori internal di dlm cpu yg disebut register.
Memori
EEPROM - Electrically Erasable Programmable Read Only Memory
EEPROM ini digunakan untuk menyimpan sejumlah kecil parameter yang
dapat berubah dari waktu ke waktu.
FLASH (EPROM)
FLASH ini bekerja lebih cepat dan dapat dihapus/tulis lebih sering
dibanding EEPROM.
Battery backed-up static RAM
Kapasitas yg besar untuk program dan data, sangat cepat dan tidak
terdapatketerbatas untuk baca dan tulis
Field programming/reprogramming
Menggunakan memori non-volatile untuk menyimpan program akan
memungkinkan mikrokontroler tersebut untuk diprogram ditempat.
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
106/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 106
OTP - One Time Programmable
Mikrokontroler OTP adalah mikrokontroler yang hanya dapat diprogram
satu kali saja
2.8.2 Port Input/Output
Satu chip mikrokontroler ini memiliki 32 jalurportyang dibagi menjadi
4 buah port8 bit. Masing-masing port ini bersifat bidirectional sehingga dapat
digunakan sebagai inputatau output . Pada blok diagram AT89S51 dapat dilihat
latch tiap bit pada keempat port : port0, port1, port2, port3. Masing-masingjalurportterdiri dari latch, output driverdan input buffer. Port0 danport2 dapat
digunakan sebagai saluran data dan alamat. Port 0 sebagai saluran data,
sedangkan port 2 sebagai saluran data dan alamat sekaligus yang dimultipleks.
Untuk mengakses memory eksternal, port 0 akan mengeluarkan alamat bawah
memori eksternal yang dimultipleks dengan data yang dibaca dan ditulis.
Sedangkan port 2 mengeluarkan bagian atas memory eksternal sehingga total
alamat semuanya 16 bit.
Khusus untukport 3 mempunyai fungsi yang lain diluar sebagai port.
Fungsi ini akan berbeda untuk tiap-tiap kaki dapat dilihat pada tabel 2.4
Tabel 2.4 Fungsi Pin-Pin Pada Port 3
No Port Pin Fungsi
1. Port 3.0 Port input serial, RXD.
2 Port 3.1 Port output serial, TXD.
3 Port 3.2 Input interupsi eksternal, INT0.
4 Port 3.3 Input interupsi internal, INT1.
5 Port 3.4 Input eksternal untuktimer / counter0, T0.
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
107/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 107
6 Port 3.5 Input eksternal untuktimer / counter1, T!.
7 Port 3.6 Sinyal tulis memori eksternal, WR.
8 Port 3.7 Sinyal baca memori eksternal, RD.
Latch yang digunakan dapat dipresentasikan dengan D-FlipFlop. Data
dari businternal di-latch saat CPU memberi sinyal tulis ke latch dan output latch
diberikan ke bus internal sebagai respon dari sinyal baca pin dari CPU. Beberapa
instruksi yang berfungsi membacaportmengaktifkan sinyal baca latch dan yang
lain mengaktifkan sinyal baca pin. Port1,port2, danport3 mempunyaipull-up
internal, sedangkan port 0 dengan open drain. Masing-masing jalur I/O dapat
digunakan sebagai input atau output. Bila digunakan sebagai input, port latch
harus 1. Untukport 1, 2 dan 3, pin-pin akan di pull-up tinggi oleh sumber
internal, dan bisa juga dipull-up rendah dengan sumber eksternal.
Port 0 tidak mempunyai pull-up internal. Pull-up fet hanya akan
digunakan saat akses memori eksternal. Jika isi latch diatur pada keadaan 1 maka
port ini akan berfungsi sebagai impedansi tinggi dan jika sebagai output akan
bersifat open drain. Demikian halnya dengan port 2 yang digunakan untuk
multipleks data dan alamat 16 bit sebesar 16 Kbyte mempunyai konfigurasi yang
sama dengan yang dimilikiport0. Sedangkan pada port3 yang bisa dimanfaatkan
untuk kaki kontrol mempunyai pengaturan fungsi output saja. Pada port ini
dilengkapi dengan rangkaianpull-upinternal. Penggunaanport3 dapat dialamati
langsung sebagai kontrol langsung pada suatu tugas yang dilakukan oleh fungsiyang dimiliki oleh portini.
2.8.3 Timer/Counter
Mikrokontroler memiliki dua timer yang dapat dikonfigurasikan
beroperasi sebagai timer atau counter. Saat berfungsi sebagai timer, isi register
timer ditambah 1 untuk tiap siklus mesin, sedangkan untuk fungsi counter isi
register akan bertambah 1 setiap ada transisi sinyal pada pin input eksternal. Pada
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
108/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 108
pemanfaatan sebagai counter, sinyal input yang dimaksudkan dapat berupa low
level ataufalling edge trigger.Counterakan mencacah setiap masukan yang ada
sesuai inisialisasi harga awal dari counterpada nilai hitungan untuk tiap sampling.
Inisialisasi harga awal ini berupa nilaipreset negatif counteryang diatur sebelum
counterdijalankan.
Demikian halnya dengan pemanfaatan timer yang memerlukan
inisialisasi awal berupa konstanta waktu yang menentukan sampai berapa lama
akan terjadi roll over. Penentuan harga preset ini berhubungan dengan
penggunaan frekuensi clock dari sistem penentu waktu sampling dari counter
untuk mencacah suatu pulsa masukan dari luar dengan memanfaatkan kontrolinterupsi yang ada serta pengaturan program. Sebagai tambahan pada pemilihan
counter / timer, timer 0 dan timer 1 mempunyai 4 buah modul yang dapat dipilih
dengan menentukan pasangan bit M0 dan M1 pada register TMOD. Untuk
pemilihan timer / counterdikontrol dengan bit C/T di TMOD. Terdapat beberapa
mode operasi pada timeryaitu :
a.Mode 0
Pada mode ini timerregister dikonfigurasikan sebagai register 13 bit. Ke-
13 bit register tersebut terdiri dari 8 bit TH1 dan 5 bit TL1. Selama
perhitungan roll over dari semua 1 ke semua 0, TF1 (Timer Interrupt
Flag) di set. Pada dasarnya operasi mode 0 sama untuk timer0 dan timer
1.
b.Mode 1
Mode 1 adalah timerregister 16 bit dan dapat generator boudrate. Operasi
mode 1 sama dengan mode 0.
c.Mode 2
Mode 2 adalah timerregister dengan konfigurasi 8 bit counter (TL1) auto
reload. Overflow dari TL1 tidak hanya menset TF1 tapi juga me-reload
TL1 dengan isi TH1. Setelah reloadisi TH1 tidak akan berubah. Operasi
mode ini juga sama dengan timer/counter0.
d.Mode 3
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
109/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
110/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 110
I2C bus (Inter-Integrated Circuit bus) merupakan antarmuka serial 2
kawat, Dikembangkan untuk aplikasi 8 bit, berfungsi sebagai antarmuka
jaringan multi-master, multi-slave dengan deteksi tabrakan data.
Analog to Digital Conversion (A/D).
Fungsi ADC adalah merubah besaran analog (biasanya tegangan) ke
bilangan digital.
D/A (Digital to Analog) Converters.
Fungsi DAC adalah merubah besaran Digital ke besaran analog.
Comparator.
Komparator ini bekerja seperti IC komparator biasa tetapi sinyal
input/outputnya terpasang pada bus mikrokontroler.
2.8.6 Interupsi
Interupt merupakan metode yang efisien bagi mikrokontroler untuk
memproses periperalnya, mikrokontroler hanya bekerja memproses
periperal tsb hanya pada saat terdapat data diperiperal tsb.
Macam-macam interupsi
Maskable Interrupts
Dengan maskable interupt kita dapat bebas memilih untuk menggunakan
satu atau lebih interupsi. Keuntungan maskable interupt inin adalah kita dapat
mematikan interupsi pada saat mikrokontroler sedang melakukan proses yang
kritis sehingga interupsi yang datang akan diabaikan.
Vectored Interrupts
Pada saat terjadi interupsi, interupt handler secara otomatis akan
memindahkan program pada alamat tertentu yang telah ditentukan sesuai dengan
jenis interupsi yang terjadi.
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
111/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 111
2.8.7 Blok Diagram Mikrokontroller AT89S51
Blok diagram dari mikrokontroller AT89S51 diperlihatkan pada gambar.
Gambar Blok Diagram AT89S51
2.8.8 Jenis jenis mikrokontroler
CISC (Complete Instruction Set Computer)
memiliki lebih dari 80 instruksi
Adanya instruksi yang bekerja seperti sebuah makro, sehingga
memungkinkan untuk menggunakan sebuah instruksi menggantikan
beberapa instruksi sedarhana lainnya.
RISC ( Reduced Instruction Set Computer)
Menggunakan jumlah instruksi yang lebih sedikit dibanding CISC.
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
112/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
113/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 113
Gambar rangkaian minimum adalah sebagai berikut.
2.8.9 Pin-Pin Mikrokontroler AT89S51
Susunan pin-pin mikrokontroler AT89S51 dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. Pin 1 sampai 8 adalah Port 1
Merupakan port paralel 8 bit data dua arah (bidirectional) yang dapat
digunakan untuk berbagai keperluan (general purpose).
b. Pin 9 (RESET)Masukan reset aktif tinggi. Pulsa transisi dari rendah ke tinggi akan
mereset AT98S51. Pin ini dihubungkan dengan rangkaian poweron reset
yang terdiri dari sebuah kapasitor dan sebuah resistor yang berfungsi
sebagai pembangkit frekuensi.
c. Pin 10 sampai 17 adalah Port 3
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
114/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 114
Port paralel 8 bit dua arah yang memiliki fungsi pengganti. Fungsi
pengganti meliputi TxD (Transmite Data), RxD (Receiver Data), Int 0
(Interrupt0), Int 1 (Interrupt1), T0 (Timer0), T1 (Timer1), WR (Write),
dan RD (Read). Bila fungsi pengganti tidak dipakai, pin-pin ini dapat
digunakan sebagaiportparalel 8 bit serba guna.
d. Pin 18 (XTAL 1)
Pin masukan ke rangkaian osilator internal. Sebuah osilator kristal atau
sumber osilatorluar dapat digunakan.
e. Pin 19 (XTAL 2)
Pin keluaran ke rangkaian osilator internal. Pin ini dipakai bila
menggunakan osilator kristal.
f. Pin 20 (GROUND)
Dihubungkan ke Vss atau ground.
g. Pin 21 sampai 28 adalah Port 2
Port paralel 2 (P2) selebar 8 bit dua arah (bidirectional). Port 2 ini
mengirimkan byte alamat bila dilakukan pengaksesan memory eksternal.
h. Pin 29
Pin PSEN (Program Store Enable) yang merupakan sinyal pengontrol
yang membolehkan program memory eksternal masuk ke dalam bus
selama proses pemberian / pengambilan instruksi (Fetching).
i. Pin 30
Pin ALE (Address Latch Enable) yang digunakan untuk menahan alamat
memory eksternal selama pelaksanaan instruksi.
j. Pin 31 (EA)
Bila pin ini diberi logika tinggi (H), mikrokontroler akan melaksanakan
instrusi dari ROM / EPROM ketika isi program counterkurang dari 4096.
Bila diberi logika rendah (L) maka mikrokontroler akan melaksanakan
seluruh instruksi dari memori program luar.
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
115/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 115
k. Pin 32 sampai 39 adalah Port 0
Merupakan portparalel 8 bit (open drain) dua arah. Bila digunakan untuk
mengakses program luar, port ini akan memultipleks alamat memori
dengan data.
l. Pin 40
Merupakan Vcc yang dihubungkan ke teganganpositif.
Berikut ini adalah susunan pin-pin mikrokontroler AT89S51 yang dapat
dilihat pada gambar 2.5.
Gambar 2.9.9 Pin Mikrokontroler AT89S51
2.9.10 Struktur Pengoperasian Port
Mikrokontroler AT89S51 memiliki 2 jenis port input/output, yaitu port
I/O parallel danport I/O serial. Port I/O parallel sebanyak 4 buah dengan namaP0,P1,P2,P3. masing-masing port ini bersifat bidirectional (dua arah) , memiliki
latch, dan buffer output ,sehingga setiap pinnya dapat dibebani dengan 4 buah
gerbang IC TTL standar.
2.9.11 Serial Interface
Selain komunikasi data paralel melalui port-port yang dimiliki oleh
mikrokontroler juga terdapat sarana untuk komunikasi data secara seri yaitu
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
116/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 116
sebagai shift register atau sebagai universal asynchronous receiver transmitter
tergantung pada pengaturan mode yang terdapat pada register SCON. Kedua
register penerima dan pengirim dariport serial diakses di registerSBUF.
Aplikasi Yang Dapat Dilakukan
Selain sebagai sistem monitor rumah seperti diatas, mikrokontroler sering
dijumpai pada peralatan rumah tangga (microwave oven, TV, stereo set dll),
computer dan perlengkapannya, mobil dan lain sebagainya. Pada beberapa
penggunaan bisa ditemukan lebih dari satu prosesor didalamnya. Mikrokontroler
biasanya digunakan untuk peralatan yang tidak terlalu membutuhkan kecepatan
pemrosesan yang tinggi. Walaupun mungkin ada diantara kita yang
membayangkan untuk mengontrol oven microwave dengan menggunakan sistem
berbasis Unix, mengendalikan oven microwave dapat dengan mudah
menggunakan mikrokontroler yang paling kecil. Dilain pihak jika kita ingin
mengendalikan rudal guna mengejar anjing tetangga yang selalu menyalak
ditengah malam, kita akan memerlukan prosesor dengan kecepatan yang lebih
tinggi. Sifat spesial dari mikrokontroler adalah kecil dalam ukuran, hemat daya
listrik serta flexibilitasnya menyebabkan mikrokontroler sangat cocok untuk
dipakai sebagai pencatat/perekam data pada aplikasi yang tidak memerlukan
kehadiran operator.
2.9.11 Rangkain flip flop
Flip-flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk menyimpan satu bit
data secara semi permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau
mengganti isi dari bit yang tersimpan tersebut. Prinsip dasar dari flip-flop adalah
suatu komponen elektronika dasar seperti transistor, resistor dan dioda yang di
rangkai menjadi suatu gerbang logika yang dapat bekerja secara sekuensial.
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
117/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 117
2.9 INTERFACE
2.9.1 PengertianInterface(Antarmuka)
Di bidang ilmu komputer, interface adalah alat dan konsep yang mengacu
padatitik interaksi antara komponen, dan berlaku pada tingkat hardware dan
software. Hal ini memungkinkan komponen, apakah hardware seperti kartu grafis
atau software seperti browser internet, untuk berfungsi secara independen saat
menggunakan interface untuk berkomunikasi dengan komponen lain melalui
input/output sistem dan protokol yang terkait.
Selain hardware dan antarmuka perangkat lunak, antarmuka komputasibisa merujuk kesarana komunikasi antara komputer dan pengguna melalui
perangkat periferal seperti monitor atau keyboard, sebuah antarmuka dengan
Internet melalui Internet Protokol, dan setiap titik lain komunikasi yang
melibatkan komputer yaitu :
a.Interface hardware
Interface hardware yang ada dalam sistem komputasi antara banyakkomponen seperti berbagai bus, perangkat penyimpanan, lain I/O device, dan lain-
lain. Antarmuka hardware dijelaskan oleh sinyal mekanik listrik dan logis di
antarmuka dan protokol untuk sequencing (kadang-kadang disebut pensinyalan).
Sebuah antarmuka standar, seperti SCSI, decouples desain dan pengenalan
hardware komputer, seperti I/O device dari desain, dan pengenalan komponen
lain dari sistem komputasi, sehingga memungkinkan pengguna dan produsen
fleksibilitas yang besar dalam pelaksanaan sistem komputasi. Interface
Hardwaredilihat dari cara/metode komunikasinya dapat dibagi ke dalam 2
kelompok yaitu :
Pengiriman/penerimaan data secara parallel
Merupakan pengiriman dimana data satu frame data dikirim secara
bersamaan secara parallel. Misalnya data satu framenya terdiri dari 8 bit,
maka data 8 bit tersebut akan dikirim secara bersamaan dalam waktu
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
118/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 118
bersamaan pula. Contohnya pada printer yang memakai LPT1 untuk
koneksi ke komputernya.
Pengiriman/penerimaan data secara serial
Merupakan pengiriman dimana satu frame data yang terdiri dari 8 bit, dan
dikirim secara bit per bit. Contohnya pada sistem COM serial pada
komputer.
b. Antarmuka Perangkat Lunak
Sebuah antarmuka perangkat lunak mungkin merujuk pada berbagai
berbagai jenis antarmuka di berbagai level.Aplikasi atau program yang berjalan
pada sistem operasi mungkin perlu untuk berinteraksi melalui sungai, dan dalam
program-program berorientasi objek, obyek dalam aplikasi mungkin perlu
berinteraksi melalui metode.
c. Software interface dalam praktek
Sebuah software menyediakan akses ke sumber daya komputer (seperti
memori, penyimpanan CPU, dll) oleh sistem komputer yang mendasarinya.
Ketersediaan sumber daya ini untuk perangkat lunak lain dapat memiliki
konsekuensi besar, kadang-kadang bencana untuk fungsionalitas dan stabilitas.
Suatu prinsip kunci dari desain adalah untuk melarang akses ke semua sumber
daya secara default, memungkinkan akses hanya melalui didefinisikan dengan
baikentry pointyaitu interface.
Jenis-jenis akses yang menyediakan interface antara komponen perangkat
lunak dapat meliputi: konstanta, tipe data, jenis prosedur, spesifikasi pengecualian
dan tanda tangan metode. Dalam beberapa kasus, mungkin berguna untuk
mendefinisikan variabel publik sebagai bagian dari antarmuka. Sering juga
menentukan fungsi dari orang-orang prosedur dan metode, baik oleh komentar
atau (dalam beberapa bahasa eksperimental) dengan pernyataan logis formal dan
prasyarat.
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
119/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 119
Antarmuka dari modul perangkat lunak adalah sengaja disimpan terpisah
dari pelaksanaan modul yang terakhir ini berisi kode sebenarnya dari prosedur dan
metode yang dijelaskan dalam antarmuka.
d. Software antarmuka dalam bahasa berorientasi objek
Dalam bahasa berorientasi objek istilah "interface" sering digunakan untuk
mendefinisikan sebuah tipe abstrak yang tidak berisi data, tetapi memaparkan
perilaku didefinisikan sebagai metode. Sebuah kelas memiliki semua metode yang
sesuai untuk antarmuka yang dikatakan untuk mengimplementasikan interface
tersebut. Selain itu, kelas dapat mengimplementasikan beberapa interface, dan
karenanya dapat dari jenis yang berbeda pada saat yang sama.
Pendekatan ini dapat didorong ke batas mendefinisikan antarmuka dengan
metode tunggal, misalnya bahasa Jawa mendefinisikan antarmuka Readable yang
telah membaca tunggal () metode dan kumpulan implementasi yang akan
digunakan untuk tujuan yang berbeda, antara lain: BufferedReader,
FileReader,InputStreamReader, PipedReader, dan StringReader; atau interface
penanda bahkan kurang, seperti Serializable mengandung hampir tidak ada.
e. Pemrograman terhadap interface perangkat lunak
Penggunaan antarmuka memungkinkan pelaksanaan gaya pemrograman
yang disebut pemrograman terhadap interface. Ide di balik ini adalah untuk basis
satu logika berkembang pada definisi antarmuka tunggal dari benda satu
menggunakan dan tidak untuk membuat kode tergantung pada detail internal.
Strukrur Interface adalah sebagai berikut:
Register :
Kendali (CR) :mencatatinstruksidaninformasidalampiranti
Status (SR) : mencatat status pirantidanmengeluarkanpesankesalahan
Data Input (IDR) : sebagai buffer data untuk operasi input
Data Ouput (ODR) : sebagai buffer data untukoperasi output
BUS
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
120/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 120
Receiver : menangani data input
Transciever: sirkuit bidirectional data menangani input maupun output
Driver/Buffer Bus :sirkuit tri state yang menyimpaninformasi bus.
2.9.2 Jenis-Jenis Port Interface Pada Komputer
a. Port SerialSesuai dengan namanya Port Serial melakukan transmisi data pengiriman
satu bit per satu waktu, karena sifatnya demikian pegiriman data berjalan agak
lambat.
Gambar 2.9.7 Port Serial
Biasanya digunakan untuk mengoneksi piranti seperti : printer, mouse, modem,
PLC (programmable Logic controller), pembaca kartu maknetik dan pembaca
barcode.
b. Port ParallelPort Paralel atau sering disebut port LPT bekerja atas dasar 8 bit perwaktu,
cocok untuk pengiriman data dengan cepat, tetapi dengan kabel yang pendek
(tidak lebih dari 15 kaki).
Gambar 2.9.8 Port Parallel
Umumnya digunakan untuk printer paralel, harddisk eksternal dan zip drive.
Konektor yang digunakan adalah DB-25 yang terdiri dari 25 pin.
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
121/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
122/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 122
e. Port Infra Merah
Port inframerah digunakan untuk mendukung hubungan tanpa kabel,
misalnya untuk menghubungkan mouse yang menggunakan infra merah sebagai
media transmisi, mengirim data dari ponsel, dan sebagainya.
Gambar 2.9.11 PortInframerah
f. Port-Port Lain
Banyakportlain yang tidak tergolong padaport-portdiatas, misalnyaport
untuk monitor,port keyboard,port mouse, port speaker,portjaringan,port home
theaterdan lain-lain.
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
123/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 123
BAB III
METODOLOGI
3.1 Flow Chart
Gambar 3.1 Flowchart pembuatan gerbang otomatis
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
124/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 124
3.2 Miniatur Gerbang Otomatis
Perkembangan ilmu teknologi yang semakin maju mendorong manusia untuk
senantiasa menciptakan suatu hal yang baru dan lebih efisien dalam pemamfaatannya.
Salah satunya yaitu penggunaan pintu gerbang otomatis. Pada gedung-gedung yang telah
modern seperti mall, hotel, perkantoran dan lain-lain. diperlukannya sebuah otomatisasi
penggunaan pintu, hal ini dapat di sebabkan banyaknya arus masuk dan keluar dari
gedung tersebut. Penggunaan gerbang atau pintu otomatis ini tidak hanya pada gedung-
gedung, tapi juga digunakan pada pintu garasi mobil dan tempat lainnya. Oleh karena hal
itu, dilakukan sebuah inovasi dengan menggunakan pengembangan dari alat kontrol
dengan menggunakan energi listrik sebagai sumber tenaga untuk membuka pintu tersebut.
Gambar. Miniatur gerbang otomatis
3.3Rangkaian Catu Daya
Tabel daftar Komponen Rangkaian Catu Daya :
NO Nama dan Komponen Jumlah Satuan
1 Trafo Step Down 12V 1 buah
2Kapasitor eko
16V/1000F1 buah
3 Transistor LM 7809 1 buah
4 Transistor LM 7805 1 buah
5 Dioda 4002 4 buah
6 Kabel 0,8 mm 1 meter
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
125/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 125
7 Papan PCB 1 buah
Gambar. Rangkain catu daya
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
126/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 126
Gambar 3.3.1 Catu Daya
3.4Rangkaian Driver
Tabel. Daftar Komponen Rangkaian Motor Driver :
NO Nama dan Komponen Jumlah Satuan
1 Transistor TIP 120 Darlington 4 buah
2 Resistor 470 ohm 4 buah
3 Dioda 1N5402 1 buah
4 Papan PCB 1 buah
5 Kabel Tunggal 0,8 mm 1 meter
Gambar. Rangkaian driver
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
127/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 127
Gambar. Bentuk Rangkaian Driver
3.5Rangkaian Sensor
Tabel. Daftar Komponen Rangkaian Sensor.
NO Nama dan Komponen Jumlah Satuan
1 Resistor 10 ohm 1 buah
2Resistor 10 ohm tripot
(103)1 buah
3 Resistor 470 ohm 1 buah
4 LDR 1 buah
5 Relay 6 V 1 buah
6 Dioda 1 buah
7 Thyristor 1 buah
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
128/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 128
Gambar. Rangkaian sensor
Gambar. Bentuk Rangkaian sensor
3.6Wiring
Tabel. Daftar Komponen Wiring.
NO Nama dan Komponen Jumlah Satuan
1 Kabel Tunggal 0,8 mm 1 meter
2 PLC Omron CPM1A 1 buah
Gambar.Wiring
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
129/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 129
Gambar 3.6.1 BentukWiring
3.7Diagram Ladder
Gambar 3.6.1 Diagram Ladder
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
130/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 130
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Hasil Pengujian Alat
Pengujian alat dilakukan secara bertahap. Yaitu pengujian dilakukan perangkaian.
Tiap rangkaian di uji satu per satu dengan cara mengalirkan arus pada rangkaian. Pada
rangkaian driver, pengujian dilakukan dengan cara mengalirkan arus pada rangkaian yang
telah dibuat kemudian dilihat hasilnya pada lampu LED dan putaran motor. Motor akan
berputar bila keluaran dari rangkaian ke motor di sambung pada motor lalu dialirkan arus
melalui rangkaian ke sumber yang disambung ke tegangan sumber berupa power supply.
Dengan begitu kita akan bisa melihat motor berputar searah putaran jarum jam ataupun
sebaliknya dengan cara membalikkan tegangan sumber input pada rangkaian sumber
input. Untuk lampu LED sendiri, lampu LED 1 ataupun lampu LED 2 akan menyala bila
keluaran dari rangkaian LED yaitu dioda dan resistor disambung pada tegangan sumber.
Dari sini kita juga bisa melihat apakah motor berputar searah putaran jarum jam atau
sebaliknya. Setelah diuji ternyata motor dapat bergerak searah putaran jarum jam ataupun
sebaliknya yang juga ditandai dengan menyalanya lampu LED 1 dan lampu LED 2.
Untuk rangkaian sensor dan wiring diuji saat dilakukan perakitan miniature lift.
Yaitu semua komponen di rakit menjadi satu kesatuan yaitu catu daya, driver, terminal
lift, tombol dan wiring. Pada input PLC disambung dengan keluaran limit switch atas,
bawah dan seri pada terminal lift, dan keluaran dari rangkaian tombol. Sedangkan pada
output PLC disambung pada motor. Kita akan melihat lampu pada PLC akan menyala
bila ada masukkan dari tombol maupun limit switch.
4.2Analisa dan Pembahasan
Pada pembuatan miniature gerbang otomatis ini, diperlukan berbagai rangkaian
yang nantinya akan dirakit menjadi satu kesatuan. Di antaranya rangkaian catu daya,
rangakaian driver, rangakaian wiring, rangakaian tombol dan terminal lift yang akan
dikontrol dengan PLC (Programmable Logic Control). Untuk PLC sendiri dibuat
programnya dengan menggunakan diagram ladder.
Pada rangakian driver, semua komponen dirangkai sesuai dengan rangakian driver
yang telah ditentukan. Komponen yang dirangkai yaitu transistor tip 120 4 buah, resistor
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
131/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 131
470 ohm 4 buah, resistor 10 k ohm 2 buah, LED 2 buah dan diode 1N4802 2 buah yang
dirangkai menggunakan kabel tunggal 0,8 mm.
Pada rangakaian ini akan didapatkan keluaran sumber S1 dan S2, keluaran motor
M1 dan M2 dan keluaran dari diode 1N4802 dan resistor 10 k ohm. Pada rangkaian
pertama, ketika rangkaian driver di uji dengan catu daya yaitu memanfaatkan putaran
motor yang dihubungkan pada keluaran motor M1 dan M2, begitu dialirkan arus melalui
keluaran sumber S1 dan S2, motor tidak bergerak. Hal ini disebabkan kutub negatif pada
diode untuk aliran tegangan VCC 12V tidak dirangkai ke transistor 3 melainkan ke
transistor 2.
Rangkain diperbaiki dan di uji kembali. Ternyata motor masih tidak bergerak. Hal
ini disebabkan keluaran dari motor M1 tidak dirangkai pada rangkaian transistor 1 dan
transistor 2 yaitu emitor ke collector melainkan pada rangkaian transistor 4 yaitu emitor
ke emitor.
Rangkain kembali diperbaiki dan hasilnya motor dapat bergerak. Baik searah
putaran jarum jam atapun berlawanan putaran jarum jam. Namun lampu LED yang
dipasang pada rangkaian untuk menandakan putaran motot tidak menyala. Hal ini
disebabkan keluaran lampu LED pada resistot 10 k ohm tidak dirangkai ke transistor 1
dan transistor 2 yaitu emitor ke collector melainkan ke basis transistor 2. Dan keluaran
dari lampu LED pada diode 1N4802 tidak dirangkai ke rangkaian transistor 3 dan
transistor 4 yaitu emitor ke collector melainkan ke basis transistor 3. Kemudian rangkaian
diperbaiki dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Motor bergerak baik serah
putaran jarum jam ataupun berlawanan putaran jarum jam yang ditandai dengan nyala
lampu LED.
Pada rangkaian sensor, tombol dirangkai secara seri antara tombol 1 dan tombol 2
dan keluarannya berupa keluaran dari tombol 1 dan keluaran dari tombol 2 serta keluaran
dari rangkaian seri tombol 1 dan tombol 2. Begitu juga pada limit switch, limit switch
dirangkai secara seri antara limit switch atas dan limit swutch bawah sehingga
keluarannya dari keluaran limit switch atas, keluaran limit switch bawah dan keluaran
dari rangkaian seri limit switch atas dan bawah.
Untuk rangkaian wiring, semua rangakian dirakit menjadi satu kesatuan. Yaitu
rangakiaan driver, rangakaian tombol, rangakaian limit switch, terminal lift dan wiring itu
sendiri. Keluaran motor dari rangkaian driver disambung pada motor yang ada pada
terminal lift, untuk keluaran dari rangkaian tombol dan limit switch disambung pada input
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
132/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 132
PLC dan dihubungkan pada kutub positif di output PLC. Kutub negative pada output PLC
dihubungkan pada com di input PLC. Untuk L1 dan L2 pada input PLC dihubungkan
pada catu daya. Output PLC 00 dan 01 dihubungkan pada keluaran sumber S1 pada
rangkaian driver dan output PLC 02 dan 04 dihubungkan pada keluaran sumber S2 pada
rangkaian driver, yang nantinya pada S1 dan S2 akan dihubungkan pada motor untuk
menggerakkan lift. Setelah dirakit, kemudian diuji dengan mengalirkan arus. Awalnya
rangkaian yang telah dirakit ini tidak berhasil yaitu lampu input pada PLC tidak menyala
ketika diberi masukkan dari tombol dan limit switch. Hal ini dikarenakan terjadi
kesalahan yaitu kutub negative pada output PLC tidak dihubungkan pada com di input
PLC. Setelah diperbaiki, dan di uji kembali. Hasil pengujian pun sesuai dengan yang
diharapkan yaitu lampu input pada PLC menyala ketika diberi masukkan pada tombol
maupun pada limit switch. Artinya rakitan ini telah benar dan berhasil.
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
133/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
134/140
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
135/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 135
1. Mengukur dan Membuat Tabel Pengukuran
Siapkan multitester dan atur posisi kenop putar pada fitur test dioda
Bayangkan atau gambarkan posisi kaki transistor dengan urutan angka 1,
2, dan 3
Buat tabel pengukuran dengan 6 buah titik ukur, yaitu 1 - 2, 1 - 3, 2 - 3, 2 -
1, 3 - 1, dan 3 - 2
Tetapkan probe warna hitam atau batang uji negatif untuk angka pertama,
dan probe warna merah atau batang uji positif untuk angka kedua, contoh:
pada titik ukur 1 - 2, probe hitam pada titik 1, dan probe merah pada titik 2
Catat hasil tiap kali pengukuran
2. Menentukan Kaki dan Jenis Transistor
Setelah tabel pengukuran kita peroleh, ada dua buah titik pengukuran yang
mendapatkan hasil, yaitu titik 1 - 3 sebesar 0,720 VDC dan titik 2 - 3 sebesar
0,716 VDC (lihat gambar di atas). Maka saatnya kita menentukan kaki dan jenis
transistor, dengan cara:
Basis merupakan angka yang sama yang terdapat pada dua buah titik ukur
Jenis NPN atau PNP nya bisa kita tentukan dengan melihat probe mana
yang terhubung kaki basis. Apabila titik basis terhubung probe hitam,
7/29/2019 81798278-Laporan-Mekatronika-KOMPLIT
136/140
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 136
maka transistor jenis PNP, dan bila titik basis terhubung probe merah,
maka transistor jenis NPN
Bias maju Emitter-Base lebih besar