Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
85 Lampiran 1 : Hasil Observasi Rute Perjalanan Wiraniaga PT. Simbarco Kencana,
Surabaya
Nama : Yanuar Jam Pelanggan Tempat Barang Order Waktu Keterangan
08.00 –
08.30
30
Menunggu
rapat
dimulai
08.30 –
10.30
120
Melakukan
“Morning
Call”
10.30 –
11.27
57
Persiapan
sampai tiba
di
pelanggan
pertama
11.27 Toko
Rahayu
Pasar Turi
0
0
2
Tidak ada
repeat order
11.30 Toko Inun
Electric
Pasar Turi Megaman
10000k,
40k,
Liutech
0
8
Produk
Megaman
terlalu
mahal
11.40 Toko Pulo
Mas
Pasar Turi Megaman
10000k,
40k,
Liutech
0
7
Terlalu
mahal, lebih
suka jual
Philips
11.50 Toko Sinar
Jaya
Pasar Turi Megaman
10000k,
40k
0
15
Terlalu
mahal untuk
pasar Turi
12.06 Toko Sinar
Budi
Pasar Turi
0
0
16
Lagi
sumpek,
toko habis
dibobol
orang
86 Lampiran 1 : Hasil Observasi Rute Perjalanan Wiraniaga PT. Simbarco Kencana,
Surabaya (sambungan)
Jam Pelanggan Tempat Barang Order Waktu Keterangan
12.35 Toko
Bambang
Electric
Jalan
Tembaan
0
0
1
Pemilik
sedang
pergi
12.45 –
13.15
Pengampon Istirahat
makan siang
13.25 Toko Sinar
Mas
Electric
Jalan
Jagalan
kanan
Megaman
10000k,
40k
Masing –
masing 1
22
Pakai ilmu
belas
kasihan
13.50 Toko Sinar
Rahayu
Jalan
Jagalan
Kanan
0
0
1
Pemilik
sedang
pergi
13.52 Toko
Subur Jaya
Jalan
Jagalan
Kanan
Megaman
10000k,
40k
0
3
Tidak bisa
jual, banyak
merek
13.56 Toko Dipo Jalan
Jagalan
Kanan
0
0
2
Pemilik
tidak ada
14.00 Toko
Edison
Jalan
Jagalan
Kanan
0
0
1
Langsung
ditolak
14.05 Toko Mega
Jaya
Santosa
Jalan
Jagalan
Kanan
Megaman
10000k,
40k
0
15
Pernah
kecewa
dengan
Simbarco,
jual merek
lain
14.25 UD. Setia
Kawan
Jalan
Jagalan
Kanan
Megaman
10000k,
40k
0 20 Jual merek
yang murah,
terlalu
banyak
merek
14.50 Toko Sinar
Emas
Jalan
Jagalan
Kanan
Megaman
10000k,
40k
0
15
Susah jual
merek
Megaman
87 Lampiran 1 : Hasil Observasi Rute Perjalanan Wiraniaga PT. Simbarco Kencana,
Surabaya (sambungan)
Jam Pelanggan Tempat Barang Order Waktu Keterangan
15.15 Toko Surya
Sakti
Baliwerti Megaman
10000k,
40k,
Liutech
72
- Janji akan
order
- Pernah
kecewa
dengan
Simbarco
-
16.40 -
16.50
Kembali ke
Megaman
Kesimpulan :
1. Kunjungan
Total Kunjungan : 15 toko Persentasenya : 100 %
Kunjungan Efektif : 1 toko Persentasenya : 93,33 %
Kunjungan tidak Efektif : 14 toko Persentasenya : 6,67 %
2. Waktu
Total Kerja : 534 menit Persentasenya : 100 %
In Outlet : 200 menit Persentasenya : 37,45 %
Off Outlet : 334 menit Persentasenya : 62,54 %
3. Segmentasi untuk pasar turi tidak cocok untuk produk Megaman.
4. Wiraniaga sering terkesan lebih dikendalikan oleh pelanggan, sehingga sering
kali wiraniaga tidak bisa mengontrol waktu di setiap pelanggan jika terlibat
dalam pembicaraan, sebagai contoh pada pelanggan terakhir yaitu toko Surya
Sakti menghabiskan waktu kurang lebih 72 menit.
5. Merek Megaman jarang diketahui oleh konsumen akhir.
88 Lampiran 2 : Rencana Kerja Wiraniaga
Nama : Dharmawan, Sales Outdoor
Minggu I Minggu II Minggu
III
Minggu IV Minggu V
Hari Senin S-07 : Mayjend
Sungkono
S-08 :
Jagalan Sisi
Kiri
-
Denpasar/Bali
: Lombok
-
Selasa S-05 :
Kertajaya,
Dharmawangsa,
Dharmahusada,
dan Manyar
S-03 :
Ngaglik,
Kapas
Krampung,
dan Kenjeran
Jatim-3 :
Jombang,
Mojokerto,
Jatim 1 :
Pandaan
Denpasar/Bali
: Lombok
Rabu S-03 : Ngaglik,
Kapas
Krampung, dan
Kenjeran
S-03 :
Ngaglik, S-05
: Kertajaya,
Manyar
Jatim-3 :
Kediri,
Madiun,
Nganjuk,
Denpasar/Bali
: Kupang,
Bali
Kamis
-
S-07 :
Mayjend
Sungkono,
HR.
Mohammad,
dan Dukuh
Kupang
Jatim-3 :
Nganjuk,
Ponorogo
Denpasar/Bali
: Kupang,
Bali
Jumat
-
S-03 : Kapas
Krampung,
S-08 :
Jagalan sisi
kiri, S-05 :
Kertajaya
Jatim-3 :
Ponorogo,
Tulungagung
Denpasar/Bali
: Kupang,
Bali
Sabtu
-
S-03 : Kapas
Krampung,
S-04 : Pasar
Atum
Jatim-3 :
Ponorogo,
Tulungagung
Denpasar/Bali
: Kupang,
Bali
89 Lampiran 2 : Rencana Kerja Harian Wiraniaga (sambungan)
Nama : Yanuar, Sales Outdoor
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Minggu V
Hari Senin S-02 :
Baliwerti,
Pasar Turi
S-02 :
Baliwerti, S-
01 : Jagalan
sisi kanan,
dan sekitarny
Jatim-4 :
Pasuruan,
Probolinggo,
Situbondo
S-11 :
Manukan,
Tandes
S-06 :
Rungkut
Selasa S-02 :
Baliwerti,
Pasar Turi, S-
01: Jagalan
sisi kanan,
dan sekitarny
S-12 :
Sepanjang,
Sidoarjo
Jatim-4 :
Banyuwangi,
Jajag
S-02 :
Baliwerti,
Pasar Turi
Rabu S-13 :
Kenjeran
S-01 : Jagalan
sisi kanan,
dan
sekitarnya
Jatim-4 :
Jajag,
Genteng,
Jember
Jatim-1 :
Pandaan,
Malang
Kamis S-06 :
Rungkut
Sumenep Jatim-4 :
Jember,
Bondowoso
Jatim-1 :
Batu, Malang
Jumat
-
Jatim-2 :
Tuban,
Bojonegoro
Jatim-4 :
Jember,
Kencong,
Lumajang
Jatim-1 :
Malang
Sabtu
-
Jatim 1 :
Pandaan,
Batu
S-02 :
Baliwerti,
Pasar Turi, S-
01: Jagalan
sisi kanan,
dan sekitarny
Jatim-1 :
Malang
90 Lampiran 2 : Rencana Kerja Harian Wiraniaga (sambungan)
Nama : Tri, Sales Indoor
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Minggu V
Hari Senin S-05, S-07, S-
08, Makasar, Palu,Menado, JTM-1, Bali
S-01, S-02, S-05, S-07, JTM-1, JTM-3, JTM-4, Bali
S-03, S-08, S-
07, S-06, S-01
S-03,S-08,
JTM-1
S-03,S-05, S-
13,S-07, S-
01,JTM-2,
JTM-4, JTM-
3, S-08
Selasa S-01, S-05, S-07, S-08, JTM-1, JTM-2, JTM-3, JTM-4, Makasar
S-01, S-02, S-03, S-07, S-13, JTM-2, JTM-3, JTM-4, Bali
S-07, S-08, S-
12, JTM-3
S-07,S-08, S-
03, S-09, S-
01
Rabu S-02, S-03, S-05, S-06, S-07,JTM-4,JTM2,Bali
S-01, S-02, S-03, S-05, S-07, S-08, JTM-1, JTM-3, JTM-4
Denpasar/Bali,
S-05, S-01, S-
06, S-02
S-05, S-06,
S-03, S-02
Kamis S-01, S-02, S-04, S-05, S-07, S-11, Jayapura
S-01, S-02, S-03, S-05, S-07, S-08, JTM-3, JTM-4
S-01, S-02,
JTM-3, S-13
JTM-3, S-08,
S-02, S-12,
S-06
Jumat
-
S-01, S-07, JTM-3, JTM-4, Bali, Lombok, Singaraja
JTM-1, JTM-
2, JTM-4, S-
07, JTM-3, S-
08, S-06,
Denpasar
JTM-4, S-07,
JTM-3, S-03,
S-02, S-01,
JTM-2, S-08
Sabtu
-
S-01, S-07, JTM-3, JTM-4, Bali, Lombok, Singaraja
S-04, S-11,
S-12,S-05,
JTM-4, JTM-
3, S-07, S-02
S-01, S-02,
S-03, JTM-4,
S-07
91 Lampiran 2 : Rencana Kerja Harian Wiraniaga (sambungan)
Nama : Samsurya, Sales Indoor, Sales Coordinator
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Minggu V
Hari Senin S-01, S-02, S-
10, S-12, S-13, Kalimantan, Denpasar, Kupang
S-10, P.Bun, Makasar, Denpasar, Tarakan, Tarakan
S-10,
Kalimantan,
Sulawesi
Kupang, Sulawesi, Kalimantan, S-10, S-02
Menado, Gorontalo, Palu, Kendari, Makasar, Pangkalan Bun, Sampit
Selasa S-02, S-03, S-07, S-10, S-11, S-12, S-13, Kupang, Lombok, Sampit, Makasar, Samarinda, Pangkalan Bun, Denpasar, Jatim 2
S-10, S-13, Kupang, Samarinda, Denpasar, Sulawesi, Kalimantan
Sulawesi, Kalimantan, S-10, S-02
S-10, Pangkalan Bun, Sulawesi, Sampit, Kupang, Sulawesi
Rabu S-01, S-02, S-10, S-12, S-13, Kalimantan, Denpasar, Kupang
S-07, S-08, S-10, Kalimantan, Sulawesi, Kupang
Sulawesi, Kalimantan, S-10, Sulawesi, S-02, Kupang
Kalimantan, Sulawesi, Kupang, S-10
Kamis S-01, S-02, S-10, S-12, S-13, Kalimantan, Denpasar, Kupang
S-10, Sulawesi, Kalimantan
S-01, S-02, S-
10, S-12, S-
13,
Kalimantan,
Denpasar,
Kupang
S-10, S-02, Kupang, Balikpapan, Sulawesi, Kalimantan, Gorontalo, Palu
Jumat
-
Kalimantan, Sulawesi, Kupang, S-10, S-12, S-07
Sulawesi, S-
10
S-10, Sulawesi, Kupang
Sabtu
-
S-10, Sulawesi, Kalimantan
S-10, Sulawesi, Kupang, Palu, Kalimantan, Gorontalo
Sampit, Kupang, Sulawesi, Pangkalan Bun
92 Lampiran 3 : Contoh Form
Lampiran Form Daily Sales Itinerary / Report
93 Lampiran 3 : Contoh Form (sambungan)
Lampiran Form Sales Coverage Plan
94 Lampiran 3 : Contoh Form (sambungan)
Lampiran Form Customer Record Card (tampak depan)
95 Lampiran 3 : Contoh Form (sambungan)
Lampiran Form Customer Record Card (tampak belakang)
96 Lampiran 3 : Contoh Form (sambungan)
Lampiran Form Customer Master File (tampak depan)
97 Lampiran 3 : Contoh Form (sambungan)
Lampiran Form Customer Master File (tampak belakang)
98 Lampiran 3 : Contoh Form (sambungan)
Lampiran Surat Jalan
Lampiran 3 : Contoh Form (sambungan)
Lampiran Faktur Penjualan
99 Lampiran 4 : Artikel
Sumber :
100 Lampiran 4 : Artikel (sambungan)
Sumber :
101 Lampiran 4 : Artikel (sambungan)
102 Lampiran 4 : Artikel (Sambungan)
06/05/2008 00:04 “Bidik Pasar Lampu Hemat” Stephen Gunawan M Husni Nanang
INILAH.COM, Jakarta – Lampu berlabel Megaman mengandalkan diferensiasi produk untuk terus bertahan di tengah tingginya persaingan lampu hemat energi. Luasnya range produk lampu asal Jerman ini membidik kelas menengah atas diyakini masih menjadi pilihan pasar.
Hal ini terungkap dalam wawancara INILAH.COM dengan Stephen Gunawan, Marketing Manager PT Simbarco Kencana, yang merupakan agen tunggal lampu Megaman, Senin (5/5).
Kelemahan produk lampu hemat energi yang beredar di pasaran, menurutnya, tidak ada inovasi desain. Jadi mereka hanya untuk penerangan saja, alias
hanya memberikan down light. Namun tidak dengan demikian dengan Megamen yang lebih fleksibel dalam hal desain.
Sebagai pemain satu-satunya di segmen ini, Megaman punya 250 produk untuk lampu hemat energi. “Secara growth kelihatannya cukup baik, fenomenal. Rata-rata per tahun 60%. Segmen yang dibidik adalah menengah ke atas,” ujarnya. Berikut wawancara lengkapnya:
Simbarco Kencana melihat prospek product Megaman seperti apa?
Prospek mestinya sangat besar, karena munculnya kepedulian tentang program penghematan energi menimbulkan celah yang cukup besar untuk meningkatkan penjualan Megaman.
Kami mulai kerjasama dengan Megaman sejak 1999, dengan merek Leuch’Tech. Megaman mulai dipasarkan di Jerman sejak 1994. Setelah 1999 masuk ke Indonesia kami membentuk brand yang ada relasinya dengan Jerman yakni Leuch’Tech. Setelah mulai bagus dan go international di 2004, baru mereka memasukkan produk Megaman.
Bagaimana positioning Megaman di Eropa?
Di Eropa mereka cukup baik. Menurut data, berada di posisi ketiga dari laporan data resmi Energy Saving Lamps (lampu hemat energi), karena ada lampu pijar dan lampu mercury.
Stephen Gunawan (iPhA/M Husni Nanang)
103 Bagaimana masyarakat merespon produk pertama kali?
Dari awal kita bener-bener diferensiasi, sangat eksklusif, bentuknya sangat berbeda. range produknya juga cukup banyak. Itu salah satu kekuatan dari Megaman. Sedangkan untuk produk energy saving lamps, saat ini yang familiar adalah produk 2U, 3U, dan spiral. Megaman sendiri untuk lampu hemat energi punya 250 produk.
Saat ini Megaman adalah pemain satu-satunya di segmen ini. Meski begitu untuk produk 2U, 3U juga ada tapi tidak diekspose besar-besaran. Produknya sendiri masih 100% import dari Jerman. Saat ini sedang dipikirkan untuk assembly di sini.
Kelemahan produk lampu hemat energi di pasaran, tidak ada produk untuk desain. Jadi mereka hanya untuk penerangan saja. Megamen lebih fleksibel dalam hal desain, misalnya lampu yang tebalnya 2,5 cm, biasanya untuk lampu furnitur, lampu interior kitchen set yang hanya berketebalan 5 cm. Ini tidak mungkin dilakukan produk lain. Seluruh range produk Megaman bisa applicable terhadap kebutuhan desain.
Bagaimana posisi Megaman di pasar Indonesia?
Secara growth kelihatannya cukup baik, cukup fenomenal. Rata-rata per tahun sebesar 60%. Segmen yang dibidik adalah menengah ke atas. Kalau market share belum terlalu besar.
Selama ini bagaimana promosi Megaman?
Kami memasang iklan, melalui koran dan majalah-majalah desain, rumah. Selain itu di outlet, kami punya tiga konsep, concept store yang dikelola kami sendiri sebagai education corner untuk display lengkap.
Di dalamnya ada produk kerjasama seperti FOZZ dari Perancis yang menyediakan armatur-armatur (rumah) lampu yang khusus dipakai Megaman. Kedua, bekerjasama dengan toko tradisional.
Ketiga melalui modern market, seperti supermarket bahan bangunan. Karena kami merasa segmennya berat, jadi orang yang ke sana bukan hanya kalangan menengah ke atas, tapi juga mereka sedang renovasi rumah.
Ada produk unggulan yang banyak diminati konsumen?
Respon paling besar sebenarnya produk-produk khusus, seperti produk pengganti lampu halogen. Biasanya lampu halogen itu panas sekali, cepat sekali putus, dan merusak warna, daya listriknya sangat tinggi. Dari yang biasanya membutuhkan daya 50 watt, cukup memakai 11 watt. Kalau biasanya butuh 1.000 jam, Megaman bisa 1.500 jam.
104 Bagaimana peluang pasarnya?
Sangat besar, dengan produk-produk yang unik ini bagaimana kita substitusi orang yang biasa memakai halogen, mercury, beralih ke lampu hemat energi. Ada dua pasar yang berbeda, yakni pasar yang secara umum, dan pasar yang butuh edukasi.
Asal kita ketemu dengan orang yang tepat, terus terang akan sangat menarik, Misalnya, ada klien yang menggunakan 100 lampu halogen, dengan harga per KWH PLN yang lama, biaya yang harus dibayar sebesar Rp 24 juta.
Namun setelah menggunakan lampu Megaman turun menjadi Rp 4 juta. Penghematan sebesar Rp 20 juta. Beli lampunya tidak sampai Rp 20 juta. Memang investasinya relatif lebih besar dari lampu halogen, tapi ada pengurangan biaya setiap bulan Rp 20 juta. [E2]
105 Lampiran 4 : Artikel (Sambungan)
Wednesday, August 30th, 2006 at 5:34 am
Laju pertumbuhan kota bebani kebijakan perumahan By Yusuf Asy'ari
[ English version ] Jumlah daerah kumuh perkotaan Indonesia naik dengan cepat, dari 47.500 hektar di tahun 2004 menjadi 54.000 hektar di tahun 2006, demikian Menteri Negara Perumahan Rakyat Mohammad Yusuf Asy’ari. Kondisi memprihatinkan ini terjadi berbarengan dengan tumbuhnya jumlah penduduk perkotaan secara signifikan, dari 32,8 juta jiwa atau 22,3 persen dari seluruh jumlah penduduk di tahun 1980, menjadi 55,4 juta jiwa atau 30,9 persen dari seluruh jumlah penduduk di tahun 1990. Mengutip data Population Research Center, Yusuf menggambarkan bahwa jumlah penduduk perkotaan atau urban dwellers akan mencapai jumlah 74 juta jiwa atau 37 persen dari total penduduk di tahun 2015.
“Kondisi ini (menimbulkan) tekanan yang sangat kuat terhadap kualitas lingkungan, penyediaan sarana dan prasarana perkotaan, penyediaan lapangan kerja dan kemampuan pemerintah mengatasi permasalahan lintas sektoral dan lintas wilayah administratif,” demikian Yusuf dalam sambutannya saat membuka Kawasan Siap Bangun (Kasiba) di Alalak Utara, Banjarmasin, Kalimantan Selatan pagi ini.
Permasalahan menjadi lebih komplek mengingat cepatnya perubahan lahan produktif menjadi berbagai keperluan non-agrikultur seperti industri, permukiman, prasarana umum dan sebagainya. Dalam 10 tahun terakhir ini di Pulau Jawa saja sudah terjadi konversi lahan pertanian produktif antara 40.000 sampai 100.000 hektar per tahun. Secara keseluruhan, alih fungsi kawasan lindung menjadi kawasan budidaya seperti pertanian, perumahan dan sebagainya mencapai 50.000 hektar per tahun.
“Kecenderungan tersebut, suka atau tidak suka, sangat mempengaruhi kebijakan nasional bidang perumahan dan permukiman. Agar pembangunan perumahan dapat menyentuh hajat hidup rakyat dan mampu memecahkan masalah secara mendasar, bukan sekedar simptomatik, maka kondisi lingkungan strategis tersebut harus disikapi dan dijadikan pertimbangan dalam membangun perumahan dan permukiman secara keseluruhan,” demikian Yusuf.
Daerah kumuh, perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, pegawai negeri sipil dan anggota TNI dan Polri adalah beberapa saja dari fokus penting program kantor Menpera. Berbagai upaya memberikan perumahan layak bagi kelompok-kelompok masyarakat ini, yang menjadi amanah bagi pemerintah, masih kerap terhambat karena berbagai kesulitan. Termasuk di dalam kesulitan ini adalah keterbatasan anggaran, baik APBN maupun APBD, masih kurangnya
106 subsidi maupun tingginya biaya tambahan yang disebabkan pengurusan berbagai perijinan. Dukungan lain seperti PLN, di beberapa tempat juga masih dirasakan belum memadai sehingga ada sejumlah kawasan perumahan yang siap dihuni namun tidak diminati karena ketiadaan listrik.
“Ini menjadi amanah bagi kita semua, karena kalau untuk orang kaya, biar diserahkan kepada pasar. Sedangkan masyarakat berpenghasilan rendah, kadang-kadang untuk mengumpulkan uang muka saja tidak mampu,” demikian Yusuf dalam pertemuan siang harinya dengan berbagai di pihak di rumah dinas Gubernur Kalimantan Selatan.
Hingga akhir Mei 2006, tercatat sekitar 86 lokasi Kasiba yang sudah ditetapkan di berbagai kabupaten di Indonesia. Khusus di Alalak Utara, Banjarmasin, ditetapkan tahun ini sebanyak 52 hektar dan direncanakan akan dibangun 3.100 rumah di atasnya. Sampai hari ini sudah dibangun 900 unit rumah, yang dikembangkan oleh pengembang anggota REI.
Kantor Menpera memberikan bantuan stimulan fisik misalnya berupa ruas jalan primer di tujuh lokasi Kasiba pada tahun 2006 ini yakni Kota Bontang, Kota Pare-pare, Banjarmasin, Palembang, Bone Bolango, Kab. Buton dan Kab. Ogan Komering Ilir.
“Inilah wujud komitmen pemerintah, dalam hal ini Kantor Menpera, untuk bersama dengan daerah membangun wilayah Nusantara ini,” demikian Yusuf
107 Lampiran 5 : Foto
Foto Pak Robert Saat Morning Call
Foto Morning Call Bersama Sales Indoor
108 Lampiran 5 : Foto ( sambungan)
Foto Saat Morning Call Bersama Sam Surya, Sales Coordinator
Foto Tri, Sales Indoor
109 Lampiran 5 : Foto ( sambungan)
Foto Elvira, Bagian Kasir
Foto Yanuar (Sales Outdoor), Tri (Indoor), dan Dharmawan (Outdoor)
110 Lampiran 5 : Foto ( sambungan)
Foto Saat Membuat Laporan Omzet Penjualan
Foto Megaman Concept Store
111 Lampiran 5 : Foto ( sambungan)
Foto Megaman Concept Store
Foto Gudang
112 Lampiran 5 : Foto ( sambungan)
Foto Gudang
Foto Sam Surya, Sales Coordinator
113 Lampiran 5 : Foto ( sambungan)
Foto Santi, Bagian Keuangan
Foto Saat Mengisi Customer Record Card