26
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam agama Islam iman mempunyai peran dan pengaruh yang besar terhadap penghidupan manusia dialam semesta ini, baik dalam segi hubungannya dengan Tuhan dan dan sesama manusia maupun hubungannay dengan alam fisika dan metafisika. Wilian James seorang filosof kelahiran New York dengan teori dogmatisnya telah membahas masalah-masalah agama, khususnya tentang iman kepada Allah. James tidak mempersoalkan tentang kebenaran kepercayaan-kepercayaan dalam agama, tetapi yang dipersoalkan adalah hasil menjadikan agama sebagai pedoman hidup. Baginya kalau kepercayaan atau ide-ide agama itu memperkaya hidup maka itu adalah benar. Kalau ada anggapan yang dapat menjadi dasar suatu hidup yang baik, maka sebaiknya percaya terhadap anggapan itu. Kalau harus memilih antara anggapan yang berbeda maka harus berfikir dari titik akhir. Perspektif tentang

86452785 makalah-pai

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 86452785 makalah-pai

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam agama Islam iman mempunyai peran dan pengaruh yang besar

terhadap penghidupan manusia dialam semesta ini, baik dalam segi hubungannya

dengan Tuhan dan dan sesama manusia maupun hubungannay dengan alam fisika

dan metafisika. Wilian James seorang filosof kelahiran New York dengan teori

dogmatisnya telah membahas masalah-masalah agama, khususnya tentang iman

kepada Allah. James tidak mempersoalkan tentang kebenaran kepercayaan-

kepercayaan dalam agama, tetapi yang dipersoalkan adalah hasil menjadikan

agama sebagai pedoman hidup. Baginya kalau kepercayaan atau ide-ide agama itu

memperkaya hidup maka itu adalah benar. Kalau ada anggapan yang dapat

menjadi dasar suatu hidup yang baik, maka sebaiknya percaya terhadap anggapan

itu. Kalau harus memilih antara anggapan yang berbeda maka harus berfikir dari

titik akhir. Perspektif tentang manusia dan dunia dengan Allah menggambarakan

masa depan yang lebih baik dan sesuai dengan keinginan kita dari pada perspektif

tanpa Allah.

Jadi kenyataan isi dari iman itu yang mengakui ide-ide agama, khususnya

Islam jauh berbeda, sehingga konsekuensinya dalam pembentukan kepribadian

luhur dan pola pikir dalam mengarungi kehidupan ditengah-tengah masyarakat

akan terjadi perbedaan juga.

Page 2: 86452785 makalah-pai

2

.Taqwa itu pada prinsipnya adalah amal batin atau lahir, baik yang bersifat

mengikuti perintah Tuhan maupun amal yang berbentuk menjauhi larangan

Tuhan. Yang menjadi problema apakah unsur amal itu menjadi syarat iman,

dengan pengertian, bahwa apakah tanpa amal seseoran tidak dianggap beriman.

Dari sisi ini maka perlu dibahas pengaruh iman dan takwa terhadap kahidupan

manusia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari iman dan taqwa?

2. Bagaimana pengaruh kekuatan iman dan takwa dalam kehidupan anak

muda?

3. Apa faktor pendukung dan penghambat iman dan taqwa dalam kehidupan

anak muda di era globalisasi?

4. Bagaimana solusi atau jalan keluarnya?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian iman dan taqwa.

2. Mengetahui pengaruh kekuatan iman dan takwa dalam kehidupan anak

muda di era globalisasi.

3. Mengetahui fakror pendukung dan penghambat iman dan taqwa dalam

kehidupan anak muda di era globalisasi.

4. Mengetahui solusi atau jalan keluarnya.

Page 3: 86452785 makalah-pai

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Iman Dan Taqwa

1. Pengertian Iman

Pengertian Iman menurut Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah ; ikrar dalam

hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota badan. Jadi, Iman itu

mencakup tiga hal :

1. Ikrar dengan hati.

2. Pengucapan dengan lisan.

3. Pengamalan dengan anggota badan.

Jika keadaannya demikian, maka iman itu akan bisa bertambah atau bisa

saja berkurang. Lagi pula nilai ikrar itu tidak selalu sama. Ikrar atau pernyataan

karena memperoleh satu berita, tidak sama dengan jika langsung melihat

persoalan dengan kepala mata sendiri. Pernyataan karena memperoleh berita dari

satu orang tentu berbeda dari pernyataan dengan memperoleh berita dari dua

orang. Demikian seterusnya. Oleh karena itu, Ibrahim ‘Alaihis Sallam pernah

berkata seperti yang dicantumkan oleh Allah dalam Al-Qur’an.

ل�ك�ن� و� ب�ل�ى ال� ق� ت�ؤ�م�ن� ل�م� و�أ� ال� ق� ت�ى و� ال�م� ي� ت�ح� ك�ي�ف� ر�ن�ي

أ� �ب ر�

ل�ب�ي ق� ئ�ن! ل�ي�ط�م�

“Ya Rabbku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-

orang yang mati. Allah berfirman : ‘Apakah kamu belum percaya’. Ibrahim

Page 4: 86452785 makalah-pai

4

menjawab : ‘Saya telah percaya, akan tetapi agar bertambah tetap hati saya”. (Al-

Baqarah : 260)

Iman akan bertambah tergantung pada pengikraran hati, ketenangan dan

kemantapannya. Manusia akan mendapatkan hal itu dari dirinya sendiri, maka

ketika menghadiri majlis dzikir dan mendengarkan nasehat didalamnya,

disebutkan pula perihal surga dan neraka ; maka imannya akan bertambah

sehingga seakan-akan ia menyaksikannya dengan mata kepala. Namun ketika ia

lengah dan meninggalkan majlis itu, maka bisa jadi keyakinan dalam hatinya akan

berkurang.

Iman juga akan bertambah tergantung pada pengucapan, maka orang

berdzikir sepuluh kali tentu berbeda dengan yang berdzikir seratus kali. Yang

kedua tentu lebih banyak tambahannya.Demikian halnya dengan orang yang

beribadah secara sempurna tentunya akan lebih bertambah imannya ketimbang

orang yang ibadahnya kurang.Dalam hal amal perbuatan pun juga demikian,

orang yang amalan dengan anggota badannya jauh lebih banyak daripada orang

lain, maka ia akan lebih bertambah imannya daripada orang yang tidak melakukan

perbuatan seperti dia.

Tentang bertambah atau berkurangnya iman, ini telah disebutkan di dalam

Al-Qur’an maupun As-Sunnah. Allah Ta’ala berfirman.

أ�وت�وا ال!ذ�ين� ن� ت�ي�ق� ل�ي�س� وا ر� ك�ف� ل�ل!ذ�ين� ت�ن�ة+ ف� إ�ال م� د!ت�ه� ع� ع�ل�ن�ا ج� ا و�م�

ان+ا إ�يم� ن�وا آم� ال!ذ�ين� د�اد� ي�ز� و� ال�ك�ت�اب�

“Dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan

Page 5: 86452785 makalah-pai

5

bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab yakin dan

supaya orang-orang yang beriman bertambah imannya”. (Al-Mudatstsir : 31)

ال!ذ�ين� ا م!أ� ف� ان+ا إ�يم� ذ�ه� ه� اد�ت�ه� ز� �ي<ك�م� أ ول� ي�ق� م�ن� م� ن�ه� م� ف� ة? ور� س� ن�ز�ل�ت�

� أ ا م� إ�ذ�ا و�

ض? ر� م� م� ل�وب�ه� ق� ف�ي ال!ذ�ين� ا م!أ� و� ون� ر� ت�ب�ش� ي�س� و�ه�م� ان+ا إ�يم� م� اد�ت�ه� ز� ف� ن�وا آم�

ون� ك�اف�ر� و�ه�م� ات�وا و�م� م� ه� س� ر�ج� إ�ل�ى ا س+ ر�ج� م� اد�ت�ه� ز� ف�

“Dan apabila diturunkan suatu surat, maka diantara mereka (orang-orang

munafik) ada yang berkata : ‘Siapa di antara kamu yang bertambah imannya

dengan (turunnya) surat ini ?’ Adapun orang yang beriman, maka surat ini

menambah imannya, sedang mereka merasa gembira. Dan adapun orang-orang

yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah

kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati

dalam keadaan kafir”. (At-Taubah : 124-125)

Dalam sebuah hadits shahih disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu

‘alaihi wa sallam, pernah bersabda bahwa kaum wanita itu memiliki kekurangan

dalam soal akal dan agamanya. Dengan demikian, maka jelaslah kiranya bahwa

iman itu bisa bertambah dan bisa berkurang.

Mengenal Allah (Ma’rifatullah) dengan nama-nama (asma’) dan sifat-

sifat-Nya. Setiap kali marifatullahnya seseorang itu bertambah, maka tak

diragukan lagi imannya akan bertambah pula. Oleh karena itu para ahli ilmu yang

mengetahui benar-benar tentang asma’ Allah dan sifat-sifat-Nya lebih kuat

imannya daripada yang lain.

Memperhatikan ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) Allah yang berupa

ayat-ayat kauniyah maupun syar’iyah. Seseorang jika mau memperhatikan dan

Page 6: 86452785 makalah-pai

6

merenungkan ayat-ayat kauniyah Allah, yaitu seluruh ciptaan-Nya, maka imannya

akan bertambah. Allah Ta’ala berfirman.

ك�م� س� �ن�ف� أ و�ف�ي ن�ين� ل�ل�م�وق� آي�ات? ض� األر� و�ف�ي

ون� ر� ت�ب�ص� ال أ�ف�

“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang

yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan”

(Adz-Dzariyat : 20-21).

Ayat-ayat lain yang menunjukkan bahwa jika manusia mau

memperhatikan dan merenungkan alam ini, maka imannya akan semakin

bertambah. Banyak melaksanakan ketaatan. Seseorang yang mau menambah

ketaatannya, maka akan bertambah pula imannya, apakah ketaatan itu berupa

qauliyah maupun fi’liyah. Berdzikir -umpamanya- akan menambah keimanan

secara kuantitas dan kualitas. Demikian juga shalat, puasa dan haji akan

menambah keimanan secara kuantitas maupun kualitas.

Adapun penyebab berkurangnya iman adalah kebalikan daripada penyebab

bertambahnya iman, yaitu:

Jahil terhadap asma’ Allah dan sifat-sifat-Nya. Ini akan menyebabkan

berkurangnya iman. Karena, apabila mari’fatullah seseorang tentang asma’ dan

sifat-sifat-Nya itu berkurang, tentu akan berkurang juga imannya. Berpaling dari

tafakkur mengenai ayat-ayat Allah yang kauniyah maupun syar’iyah. Hal ini akan

menyebabkan berkurangnya iman, atau paling tidak membuat keimanan seseorang

menjadi statis tidak pernah berkembang.

Page 7: 86452785 makalah-pai

7

Berbuat maksiat. Kemaksiatan memiliki pengaruh yang besar terhadap hati

dan keimanan seseorang. Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

pernah bersabda : “Tidaklah seseorang itu berbuat zina ketika melakukannnya

sedang ia dalam keadaan beriman”. (Al-Hadits)

Meninggalkan ketaatan. Meninggalkan keta’atan akan menyebabkan

berkurangnya keimanan. Jika ketaatan itu berupa kewajiban lalu ditinggalkannya

tanpa udzur, maka ini merupakan kekurangan yang dicela dan dikenai

sanksi.Namun jika ketaatan itu bukan merupakan kewajiban, atau berupa

kewajiban namun ditinggalkannya dengan udzur (alasan), maka ini juga

merupakan kekurangan, namun tidak dicela. Karena itulah Rasulullah Shallallahu

‘alaihi wa sallam menilai kaum wanita sebagai manusia yang kurang akal dan

kurang agamanya. Alasan kurang agamanya adalah karena jika ia sedang haid

tidak melakukan shalat dan puasa. Namun ia tidak dicela karena meninggalkan

shalat dan puasa itu ketika sedang haid, bahkan memang diperintahkan

meninggalkannya. Akan tetapi jika hal ini dilakukan oleh kaum laki-laki, maka

jelas akan mengurangi keimanannya dari sisi yang satu ini.

2.Pengertian Taqwa

Pengertian taqwa itu merujuk kepada bahasa Arab, taqwa itu berasal dari

perkataan waqa. Atau lebih tepat lagi ia adalah dari rangkaian kalimah waqa-yaqi-

wiqoyah. Waqa ini terjemahannya adalah memelihara. Jadi bila dikatakan

ittaqullah itu bererti hendaklah kamu ambil Allah itu sebagai pemelihara. Atau

dapatkanlah pemeliharaan dari Allah. Dalam makna yang sama, hendaklah kamu

jadikan Allah sebagai benteng. Jadikan Allah sebagai pelindung atau pendinding

Page 8: 86452785 makalah-pai

8

kamu. Bila Allah sudah jadi pemelihara, atau Allah sudah jadi benteng, maka

benda luar yang jahat tidak akan dapat masuk atau menembusi kamu. Kamu

seolah-olah sudah dipakaikan baju besi oleh Allah sehingga tidak lut kejahatan

menembusi kamu.

Timbul pula persoalan bagaimana menjadikan Allah itu sebagai

pemelihara atau pendinding. Itulah dia merujuk kepada Iman, Islam dan Ihsan.

Jadi, bila kita hendak menjadikan Allah sebagai pemelihara, wajiblah kita

mengenali Allah itu dahulu. Tuhan tidak sekadar memberi arahan supaya

bertaqwa kepadaNya, tetapi Tuhan bagi satu pakej berupa panduan dan amalan

caramana hamba-hambaNya dapat bertaqwa kepadaNya. Itulah dia Iman, Islam

dan Ihsan. Dengan pakej ini, maka barulah dapat hamba-hambaNya menjadikan

Allah sebagai pemelihara atau pendinding.

Bilamana hamba-hambaNya dapat melakukan sedemikian, sampai satu

tahap, Allah akan membuat perisytiharan, seolah-olah Tuhan berkata begini:

“Orang-orang ini sudah menjadi orang-orang Aku, maka layaklah mereka

mendapat pembelaan dari Aku.” Maka, orang-orang yang mengusahkan taqwa

sehingga bertaqwa, di waktu itu, mereka akan mendapat pemeliharaan dan

pertolongan Tuhan. Ini telah dijanjikan Tuhan dalam Al-Quran. Banyak ayat-ayat

menerangkannya dan di antaranya adalah:

“Dan Allah akan menjadi pembela kepada orang-orang bertaqwa” (Al-Jasiyah:19)

“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, akan dipermudahkan urusannya” (At-

Thalaq:3)

“Bertaqwalah kamu kepada Allah dan Allah akan ajar (beri ilmu) kamu” (Al-

Page 9: 86452785 makalah-pai

9

Baqarah:282)

B. Pengaruh Kekuatan Iman Dan Taqwa Dalam Kehidupan Anak

Muda Di Era Globalisasi.

Sebagaimana peranan iman yang jumlahnya sulit dihitung demikian juga

pengaruhnya, dimana yang tidak diketahui lebih banyak. Lebih sulit lagi apabila

dianalisis pengaruh iman terhadap hal-hal bersifat metafisik.

William James, seorang guru besar dalam ilmu filsafat di Harvard

University berpendapat, bahwa pengaruh keimanan menumbuhkan keberanian,

semangat, berpengharapan, menghilangkan perasaan takut serta keluh kesah,

memberikan perbekalan hidup yang berupa cita-cita dan tujuan hidup,

menimbulkan dihadapannya lapangan kebahagiaan dan alam subur ditengah-

tengah gurun kehidupan.

Dr. Paul Erneet Adolf seorang guru besar pada Universitas Saint Jones dan

anggota himpunan ahli bedah Amerika berpendapat bahwa ilmu kedokterran dan

ilmu kepercayaaan kepada Allah SWT keduanya patut menjadi landasan untuk

membangun filsafat modern.

Sebenarnya banyak sekali filosof-filosof dan cendekiawan yang mengakui

adanya pengaruh positif dari iman, misalnya Max Scheler, filosof Jerman, Karl

filosof Jerman, Karl ospers seorang filosof eksistensialisme, J. Kant filosof dari

Rusia yang terkenal dengan teorinya kopernikan ke subyek dan filosof-filosof lain

Page 10: 86452785 makalah-pai

10

yang terkenal. Pemikiran para filosof dan cendekiawan tersebut pada umumnya

tidak secara jelas diterangkan proses terjadinya pengaruh tersebut, sehingga sulit

untuk diterima oleh ahli-ahli pikir lainnya.

Misalnya watak dasar manusia adalah egoisme. Watak inilah yang sering

menimbulkan permusuhan, perampasan hak orang lain, penguasaan dan lain

sebagainya. Namun iman yang mengandung ajaran social dan susila mampu

menumbuhkan perdamaian dan kedamaian di tengah-tengah kehidupan yang

saling bermusuhan.

Dalam wahyu ditetapkan, bahwa manusia itu mempunyai kecenderungan

akeduniaan tanpa suatu pedoman dan batas merupakan biang pokok timbulnya

kerusakan masyarakat. Namun disamping itu keimanan mampu mengendalikan

dan menolak kecenderungan itu, karena iman mengandung ajaran tentang batas

diperbolehkannya mencintai keduniaan, yaitu selama tidak menimbulkan

kerusakan dan bahaya bagi kehidupan masyarakat.

Sejak dahulu kala sampai sekarang, khususnya dalam era globalisasi

banyak sekali kegiatan-kegiatan negative yang tejadi di suatu Negara. Pemerintah

dengan undang-undangnya dan hukuman terpaksa mundur dan tidak mampu

menyelesaikan kebiaaan negative tersebut. Ternyat kekuatan iman yang memilki

pengaruh melumpuhka kebiasaan yang tidak dapat dihadapi oleh kekuasaan dan

kekuatan lahir.

Pegaruh kekuatan iman dan takwa melahirkan akhlak dan moral yang

luhur dalam kehidupan manusia, seperti jujur, adil dala segala situasi, diucapkan

kebenaran walaupun terasa sangat berat, ditegakkan kebenaran sekalipun

Page 11: 86452785 makalah-pai

11

berakibat merugikan dirinya dan keluarganya, bersikap adil terhadap lawan

sebagaimana bersikap adil di tengah-tengah kawan, masih banyak lagi norma-

norma luhu yang dicetuskan oleh kekuatan iman. Oleh karena sangat patut sekali

apabila dinyatakan bahawa iman dan taqwa adalah kunci pengalaman nilai-nilai

luhur.

Dengan kunci iman yang menentukan damai atau perang, aman atau

kacau, hidup atau mati, tentram atau gelisah, mujur atau malang, kuat atau lemah,

halal atau haram, dan sebagainya. Oleh karena itu kepercayaan tentang keesaan

Tuhan tidak saja merupakan akibat dai terutusnya nabi Muhammad saw, tapi juga

menjadi akibat pokok dan dasar terutusnya nabi-nabi semuanya.

Perubahan jiwa seseorang aau masyarakat merupakan suatu reformasi dala

pandang filsafat. Setiap pembangunan dan kebangkitan umat dalam situasi apapun

harus sejalan dengan reformasi jiwa tersebut. Apabla tidak sejalan maka usaha

pembangunan dan kebangkitan ummat itu hanya berupa rencana atau program

semata-mata.

Reformasi jiwa bukanlah suatu hal yang rinagn dilakukan, tetapi

merupakan suatu hal yang berat dan sulit, sebab manusia merupakan makhluk

yang dalam dirinya bertemu secara integral semua sifat-sifat, baik positif maupun

negative yang memerlukan media yang mampu sebagai mekanisme spiritual yang

menormalisir sifat-sifat yang paradok itu. Oleh karena itu wajar perubahan jiwa

manusia termasuk usaha yang sangat berat, membendung aliran air yang dahsyat

dan mengubah arah aliarannya, membuat terowongan tanah dibawah laut

Page 12: 86452785 makalah-pai

12

merupakan pekerjaan yang lebih ringan daripada usaha mengubah jiwa dan

pandangan hidup.

Tetapi ternyata dalam pengalaman sejarah pengaruh kekuatan iman yang

mampu menciptakan perubahan jiwa manusia dan menjadikan manusia dalam

bentuk baru, sehingga berubah juga pandangan hidupnya didua masa, yaitu masa

di dalam keadaan kafir dan masa didalam keaadaan beriman, maka jelaslah bahwa

dalam masa kedua itu bukan lagi seperti dalam masa pertama, sekalipun nama dan

bentuk tubuhnya berubah.

Kadang pengaruh iman terhadap seseorang terjadi secara drastic, tanpa

memandang umur dan tingkat penghidupan. Sering pengaruh tersebut

bertentangan dengan teori para psikolog, dimana mereka menetapka teorinya,

bahwa keberhasilan pendidikan terikat oleh masa-masa tertentu. Hal ini berbeda

dengan pengaruh iman, apabila iman telah tertanam dalam jiwa seseorang, maka

iman tersebut mampu mengubah jiwa dan pandangan hidup. Semuanya itu tidak

terbatas pada masa-masa tertentu, baik masa remaja, dan masa dewasa maupun

tua.

Pengaruh iman terhadap jiwa bukan suatu hal yang diragukan sebagaimana

dapat disaksikan pada fakta sejarah bangsa arab. Pengaruh iman terhadap

perubahan jiwa tidak hanya terjadi pada kehidupan masyarakat dan bangsa,

namun juga terjadi terhadap individu, baik pria maupun wanita, seperti terjadi

pada seorang laki-laki bernama Umar bin Khattab dan seorang wanita bernama

Khansa`. Ternyata pribadi keduanya sebelum dan sesudah beriman jauh berbeda.

Page 13: 86452785 makalah-pai

13

Berkat pengaruh iman keduanya menjadi hamba Allah yang penuh taqwa dalam

segala situasi dan kondisi.

C. Faktor Pendukung Dan Penghambat Iman Dan Taqwa Dalam

Kehidupan Anak Muda Di Era Globalisasi.

Faktor Pendukung:

1. Mudahnya mengakses informasi tentang agama melalui internet

2. Adanya Layanan Qur’an Elektrik yang sekarang bisa di akses melalui

handphone atau internet

3. Pelayanan Pendidikan tentang Keagamaan yang diberikan di sekolah-

sekolah

4. Pengajaran tentang Keagamaan yang dibuat semenarik mungkin agar tidak

membosankan

5. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat

menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir

lebih maju.

6. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik. Dibukanya industri yang

memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih

merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan

meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Faktor Penghambat:

Page 14: 86452785 makalah-pai

14

1. Pola Hidup Konsumtif

Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang

kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah

tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.

2. Sikap Individualistik

Anak muda merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat

mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya.

Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.

3. Gaya Hidup Kebarat-baratan

Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia.

Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi

hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.

4. Kesenjangan Sosial

Apabila dalam suatu komunitas anak muda hanya ada beberapa

individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan

memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang

stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.

D. Solusi Atau Jalan Keluarnya

Agama tidak digunakan sebagai pelindung utama untuk

kebaikan,kenyamanan, dan kedamaian antar sesama umat manusia. Karena

itulah, kehidupan beragama kita mesti dirubah. Dengan cara sebagai

berikut:

Page 15: 86452785 makalah-pai

15

a. Melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda

b. Menanamkan semangat berani menghadapi maut

c. Menanamkan sikap self help dalam kehidupan.

d. Memberikan ketentraman jiwa

e. Mewujudkan kehidupan yang baik (hayatan tayyibah)

f. Melahirkan sikap ikhlas dan konseku

g. Memberikan keberuntungan

h. Mencegah penyakit.

Sebagai umat muslim dan hamba Allah swt, ada baiknya kita bersungguh-

sungguh dalam melaksanakan perintah Allah swt dan meninggalkan segala

perbuatan dosa dan maksiat, baik yang kecil maupun yang besar. Mentaati dan

mematuhi perintah Allah adalah kewajiban setiap muslim. Dan juga, seorang

muslim yang bertakwa itu membersihkan dirinya dengan segala hal yang halal

karena takut terperosok kepada hal yang haram.

Page 16: 86452785 makalah-pai

16

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Terkait dengan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Iman

yaitu ikrar dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota

badan. Taqwa itu pada prinsipnya adalah amal batin atau lahir, baik yang bersifat

mengikuti perintah Tuhan maupun amal yang berbentuk menjauhi larangan

Tuhan. Pengaruh kekuatan iman dan takwa melahirkan akhlak dan moral yang

luhur dalam kehidupan manusia, seperti jujur, adil dala segala situasi, diucapkan

kebenaran walaupun terasa sangat berat, ditegakkan kebenaran sekalipun

berakibat merugikan dirinya dan keluarganya, bersikap adil terhadap lawan

sebagaimana bersikap adil di tengah-tengah kawan, masih banyak lagi norma-

norma luhu yang dicetuskan oleh kekuatan iman dan takwa. Banyak terdapat

factor pendukung dan penghambat iman dan takwa dalam kehidupan anak muda

di era globalisasi sekarang. Agama tidak digunakan sebagai pelindung utama

untuk kebaikan,kenyamanan, dan kedamaian antar sesama umat manusia. Karena

itulah, kehidupan beragama kita mesti dirubah dengan solusi atau jalan keluar

yang benar.

B. Saran

Page 17: 86452785 makalah-pai

17

Manusia adalah makhluk yang membutuhkan keselamatan, bukan untuk

sekedar beberapa tahun, namun untuk selama-lamanya. Bukan keselamatan fisik

berupa kesehatan saja, namun juga keselamatan rohani berupa ketenangan jiwa.

Disini iman berperan untuk melenyapkan semua gangguan jiwa. Lebih dari pada

itu ia juga membutuhkan keselamatan dalam arti yang tinggi. Oleh karena itu kita

membutuhkan iman yang sebenarnya berperan menumbuhkan sifat tawakkal. Baik

berhasil maupun gagal tetap bersyukur sebab iman yang sesungguhnya

menumbuhkan rasa cinta dan bahagia dalam situasi apapun.

Page 18: 86452785 makalah-pai

18

DAFTAR RUJUKAN

www.google.com/pengertian iman dan takwa

www.google.com/ implementasi iman dan takwa dalam kehidupan