32
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP Hal 1 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.2 Tujuan dan sasaran 1.3 Tugas dan Lingkup Pekerjaan 1.4. Metodologi 1.5. Sistimatika Penyajian BAB II Pemetaan Aset aset Pendapatan Daerah 2.1. Pemetaan Aset Pendapatan daerah (Secara Garis Besar) 2.1.1 Pasar 2.1.2 Profil dan Status Sub Proyek 2.2 Potensi dan permasalahan 2.3. Daftar Prioritas Asset Potensial Ditingkatkan BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 3.1 Kesimpulan dan Rekomendasi BAB IV. LAMPIRAN Daftar Rujukan

872.Mingguan 1

  • Upload
    vedenet

  • View
    139

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 1

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2 Tujuan dan sasaran

1.3 Tugas dan Lingkup Pekerjaan

1.4. Metodologi

1.5. Sistimatika Penyajian

BAB II Pemetaan Aset aset Pendapatan Daerah

2.1. Pemetaan Aset Pendapatan daerah (Secara Garis Besar)

2.1.1 Pasar

2.1.2 Profil dan Status Sub Proyek

2.2 Potensi dan permasalahan

2.3. Daftar Prioritas Asset Potensial Ditingkatkan

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1 Kesimpulan dan Rekomendasi

BAB IV. LAMPIRAN

Daftar Rujukan

Page 2: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 2

KATA PENGANTAR

Konsultan at Lokal bidang Refomasi Pengembangan Kapasitas Kelembagaan telah

berusaha secara continue untuk melaksanakan pendampingan program Urban Institutional

Development Program (UIDP) di kota Sawahlunto yang ada sesuai dengan kerangka acuan

kerja Urban Sector Development Reform Project berusaha memberikan penyajian laporan

sesuai dengan SOP yang diberikan oleh pihak CPMU-USDRP.

Laporan yang berkaitan dengan data primer dan sekunder yakni melaksanakan studi

mengenai program dan aset yang dapat memberikan pendapatan bagi Pemkot baik yang telah

ada maupun yang potensial, serta membantu pemerintah dalam menganalisa apakah aset aset

tersebut telah digunakan secara optimal dan dikelola secara profesional.

Studi dalam pengelolaan aset ini akan memetakan tentang aset yang ada dan potensi

pendapatan, biaya dan kontribusi mereka bagi Pemkot. Dan studi ini nantinya akan

merekomendasikan cara pengelolaan aset yang telah ada maupun yang akan ada untuk

terkelola secara optimal.

Konsultan at Lokal akan membantu dan memastikan bahwa Pemkot akan

mengeluarkan rencana aksi optimalisasi pendapatan melalui pengelolaan aset yang lebih baik,

terutama manfaat ekonomi maupun non ekonomi yang akan diperoleh, perkiraan biaya dan

kerangka waktu.

Dalam pelaporan ini selain menyampaiakan tentang baseline, workplan dan kegiatan

harian dan output harian konsultan lokal juga menyampaikan tentang data sekunder tentang

profil Kota Sawahlunto. Kendala dan harapan dalam minggu ke 2 di bulan awal awal adalah

lebih banyak berkoordinasi dengan SKPD yang ada, khususnya kepada PMU, PIU dan Bidang

Aset serta Pasar selalu dilakukan. Rencana Pemindahan Pedagang juga sudah ada jadwal,

sedang mekanisme sesuai dengan USDRP konsoltan at Lokal memberikan pengarahan dan

pendampingan agar dalam pemeindahan pedagang ke tempat penempungan sementara

sesuai dengan prosedur dan tidak merugikan steakholeder serta pembuat kebijakan, sehingga

pelaksanaan selanjutnya akan berjalan lancar dan lebih baik.

Page 3: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 3

Selesainya laporan bulan Juni 2010 ini dapat bermanfaat bagi semua, khusus di

bidang pengembangan kapasitas kelembagaan akan memberikan bentuk reformasi agar

pengelolaan aset yang ada akan lebih meningkat dan optimal sehingga akan meningkatkan

APBD kota Sawahlunto ini.

Sawahlunto, 30 Juni 2010

Hormat Kami,

Irnawan Hamidy

Konsultan at Lokal GCB

Page 4: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 4

LAPORAN BULANAN KONSULTAN LOKAL

BIDANG GENERIC CAPACITY BUILDING UNTUK PENINGKATAN KAPASITAS DAERAH

DI DALAM MENGELOLA ASSET DAN PENINGKATAN PENDAPATAN KOTA

SAWAHLUNTO

PERIODE BULAN JUNI 2010

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Urban Sector Development Reform Program (USDRP) adalah program yang disiapkan

Pemerintah Republik Indonesia (GOI) bekerjasama dengan Bank Dunia (The World Bank)

untuk mewujudkan kemandirian daerah dalam penyelenggaraan pembangunan kawasan

perkotaan dan perdesaan yang layak huni, berkeadilan sosial, berbudaya, produktif, dan

berkelanjutan serta saling memperkuat dalam mendukung keseimbangan pengembangan

wilayah.

1.2 Tujuan USDRP adalah:

1.1.1. Memfasilitasi mewujudkan kemandirian daerah dalam pembangunan

infrastruktur perkotaan sesuai kebutuhan masyarakat (demand).

1.1.2. Menyediakan pelayanan publik dan pelayanan prasarana dan sarana perkotaan

yang berkelanjutan,

1.1.3. Mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan pengurangan tingkat kemiskinan

(sebagai multiplier effect) melalui peningkatan pelayanan prasarana dan sarana

perkotaan.

2.2. Sasaran USDRP mencakup tiga aspek utama yaitu

2.2.1. Peningkatan daya saing.

2.2.3. Peningkatan ekonomi lokal.

2.2.4. Peningkatan layanan publik

1.3 Tugas dan Lingkup Pekerjaan

1.3.1. Tugas Konsultan Individu Generic Capacity Building adalah:

Mendamping Pemerintah Kota Sawahlunto dalam melaksanakan agenda reformasi

bidang pengelolaan aset, terutama yang didanai USDRP.

1.3.2 Lingkup pekerjaan Konsultan Individu Generic Capacity Building adalah:

Secara intensif akan membantu Pemerintah Kota Sawahlunto untuk

mengoptimalisasi pendapatan melalui peningkatan pengelolaan aset. Konsultan

akan bekerja dengan Konsultan lainnya yang akan membantu Pemerintah Kota

Page 5: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 5

Sawahlunto dalam peningkatan kapasitas kelembagaan yang ada dan juga dengan

pihak konsultan lain untuk membantu meningkatkan pelaksanaan Transparansi,

Partisipasi dan Akuntabilitas reformasi keuangan daerah serta reformasi pengadaan

barang dan jasa. Pemerintah Kota Sawahlunto telah mencapai rencana tindak yang

disepakati sebagaimana yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan dan indikator

kinerja yang telah ditentukan.

1.4 Metodologi

Di dalam melaksanakan tugasnya konsultan berkoordinasi dengan SKPD Kota Sawahlunto

dan institusi yang terkait. Dalam Studi pengelolaan Aset pada minggu pertama, lebih

banyak berkoordinasi dengan pihak pihak terkait terutama tentang data pengelolaan asset.

Metodologi yang digunakan adalah diskriptif dan studi data.

1.5. Sistimatika Penyajian

Laporan 2 mingguan diawal bulan ini adalah :

1.5.1 Profil Daerah

1.5.2. Aktifitas dan Koordinasi

1.5.3 Identifikasi asset yang telah terkelola dan data yang ada.

1,5.1 Profil Daerah

Pada awalnya daerah sawahlunto terdiri dari 2 kecamatan dengan luas 779 ha,

merupakan areal persawahan yang dikelilingi bukit bukit , dan diantara bukit bukit itu mengalir

dua buah sungai, yaitu Batang Lunto dan Batang Sumpahan, dari istilah sawah yang

sebagiannya dialiri oleh Batang Lunto maka daerah ini disebut Sawahlunto

Sejak tahun 1990 daerah Kota Sawahlunto terdiri atas 4 wilayah kecamatan, 10

kelurahan, 27 Desa, serta 10 Nagari; secara keselurahan mencakup wilayah seluas 27.345

hektar. Berbatasan dengan Kabupaten Tanah datar dibagian utara , Kabupaten Solok

disebelah selatan dan Barat, serta dengan dengan Kabupaten Sijunjung di bagian Timur.

Secara Topografi, Sawahlunto terletak pada daerah perbukitan dengan ketinggian

antara 250 – 650 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar wilayah kota sawahlunto

terletak pada ketinggian 100 – 500 meter, temperatur udara berkisar antara 22 C – 33 C

Bila dilihat dari luas kecamatan, maka kecamatan yang paling kecil adalah Kecamatan

Silungkang dengan luas 32,93 km , sedangkan kecamatan yang paling luas adalah kecamatan

telawi, yakni 99,39 km , kemudian diikuti kecamatan berangin dengan luas 88,55 km dan

lembah segar 52,58 km ,

Penduduk sawahlunto berdasarkan akhir tahun 2008 berjumlah 54,913 jiwa dengan

jumlah rumah tangga sebanyak 14,374 rumah tangga, menurut jenis kelaminnya terdiri dari

Page 6: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 6

27,045 orang laki laki dan 27,868 orang perempuan, sehingga dengan komposisi penduduk

tersebut, menghasilkan rasio jenis kelamin sebesar 97,05. Kepadatan penduduk kota

sawahlunto sebesar 200,82 jiwa/km ,

Kota sawahlunto punya potensi batubara yang telah dikelola oleh PT batu asam

sawahlunto, selain itu pula potensinya adalah Taman satwa kandi yang merupakan perpaduan

antara taman wisata yang berupa tempat pacuan kuda yang besar dan megah sekaligus kebun

binatang dan juga obyek wisata Weter Boom. Goa tambang yang dikenal dengan goa mbah

suryo juga merupakan potensi untuk menggali asset yang telah ada serta gudang ransum yang

merupakan tempat wisata yang merupakan asset pemerintah untuh mengail tambahan asset

pemkot sawahlunto.

Pemerintah kota sawahlunto mempunyai penerimaan daerah pada tahun anggaran

2008 sebesar 294,70 milyar sebagian besar berasal dari dana perimbangan yaitu 236,072

milyar rupiah. Pendapatan asli daerah (PAD) kota sawahlunto berjumlah 23,44 milyar rupiah

dan ini merupakan peningkatan sebesar 10, 58 persen bila dibandingkan dengan tahun 2007.

Produk domestik regional Bruto (PDRB) pada akhir tahun 2008 atas dasar harga yang berlaku

saat itu adalah 855 milyar rupiah. PDRB perkapita sawahlunto sebesar 15.750 juta rupiah.

1.5.2. Aktivitas dan Koordinasi

Aktivitas/Koordinasi yang dilakukan Tenaga Ahli Generic Capaciyt Bulding (

Peningkatan Kapasitas Umum ), adalah:

Aktivitas dan Koordinasi

Hasil dan Kesepakatan

1. Pertemuan dan koordinasi dengan

Ketua PMU dan Sekretaris PMU pada

tanggal 15 – 28 Juni 2010 di kantor

bappeda kota sawahlunto

- Perkenalan dan saling tukar alamat serta

mengetahui tentang rencana kerja konsultan

lokal.

- Membantu PMU dan menayakan tentang

pembentukan PMU. Pemkot sawahlunto

telah membentuk PMU dengan SK walikota

No. 189.2 / 243 / WAKO-SWL / 2009

didalam SK tersebut memuat tugas dan

tanggungjawab PMU ; seperti

mengkoordinasikan, memonitor kinerja

instansi terkait, Memfasilitasi

Korespondensi antara CPMU ( Central

Page 7: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 7

Project Management Unit ) dan Project

Implementation Unit (PIU) dan

memonitoring tindaklanjut dalam desain

serta revisi desain yang dilakukan oleh PIU.

Menyampaikan laporan triwulan kepada

CPMU dan memastikan bahwa laporan

tersebut sesuai dengan PMM, Memastikan

penyediaan dana pendamping APBD sub

proyek serta memfasilitasi bagian keuangan

kota dalam kaitannya dengan SPM ( Surat

Perintah membayar), dan memfasilitasi pula

penyiapan sub proyek baru yang diusulkan

secara partisipatif.

PMU berkedudukan di SEKDA Kota

Sawahlunto

Susunan PMU USDRP Sawahlunto sbb ;

1) Drs. Muksis, MM Ketua

2) Ir. Syafriwal Wk. Ketua

3) Medi iswandi, ST, MM Sek

4) Buyung Lapau, S.Sos, M.Si Peng.

Dana Operasional

5) Ir. Lelis Efrianti, M.Si Staf Perc

6) Adi Perdana, ST, MT Staf Perc

7) Aholongan, SH Staf

Pengdaan

8) Yohanes Sumadi, S.IP Staf

Pengdaan

9) Hilmed, S.Pt, MM Staf Monev

10) Evrinaldi, S.Si Staf Monev

11) Yusmanidar, S.IP. MM Staf Keu

Pemkot Sawahlunto telah membentuk PIU

( Project Implementation Unit) USDRP

dengan SK Walikota Sawahlunto No.

Page 8: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 8

2. Pertemuan dengan UID LGR dan CPMU

189.2 / 342 / WAKO – SWL / 2009 yang

berisi :

Memastikan bahwa pelaksanaan USDRP

didaerah sesuai dengan Project

management manual (PMM) USDRP,

Bertanggungjawab dalam pengadaan,

pengelollaan keuangan serta pelaksanaan

aspek sosial dan lingkungan,

bertanggungjawab dalam perumusan DED

dan melaporkan pelaksanaan sub proyek

kepada PMU, merumuskan dan

menyampaikan FMR (Financial

management report) serta memfasilitasi

penyiapan sub proyek baru sesuai proses

partisipatif.

Susunan PIU adalah sbb :

1. Ir. Radam, M.Si Pejabat

Pembuat

Komitmen

(PKK)

2. Adrizal Azmi, SE, M.Si Staf Adm & Keu

3. Nova Erizon, ST, MT Staf Perenc.

4. Amri Fermato, ST Staf Perenc.

5. Bibsan D ruslan, ST Staf Perenc

6. Ferry Hariman, ST, MT Staf Pengawas

7. Asrizal, SE Staf Pengawas

8. Zul Herman, ST Staf

Pengadaan

9. Yendra Fitri, ST Staf Pelaporan

10.Syafrizal, SE Staf Pelaporan

Pemkot Sawahlunto juga telah

membentuk Penetapan Rencana Tindak

Tiga Inisiatif Utama Menuju Tata

Page 9: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 9

Pada tanggal 21 Juni 2010

3. Pertemuan dengan Konsultan Mytas

dengan PIU bersama GCB pada tanggal

22 – 23 Juni 2010

4. Pertemuan dengan Worldbank, Consultan

Mytas (Consultan CPMU) dengan PMU

dan PIU pada tanggal 25 Juni 2010

Pemerintahan yang Baik dalam rangka

USDRP berdasarkan dengan SK Walikota

No. 189.2 / 231/WAKO – SWL/2008 yang

berisi ;

Rencana Tiga Tindak (Procurutmen, FMR

dan TPA) inisiatif utama menuju tata

pemerintahan yang baik melalui USDRP,

dalam Transparansi, Partisipasi dan

Pengelolaan keuangan yang dapat

dipertanggungjawabkan baik dalam

pengadaan barang dan jasa maupun dari

segi manajemen keuangan.

Pada pertemuan tersebut adalah yang utama

;

1) Koordinasi dengan UID LGR tentang

tugas dan tanggungjawab masing

masing konsultan lokal

2) Memastikan adanya ruangan yang

tersedia bagi konsultan at lokal dengan

PMU serta menanyakan SK

pembentukan PMU, PIU dan agenda

reformasi

3) SK pembentukan PAU belum ada

4) Mengenalkan konsultan lokal ke PMU,

dan PIU oleh CPMU serta

menyampaikan gambaran umum

rencana tindak dari masing masing

tenaga ahli lokal tersebut

Mengkoordinasi dan memeriksa dokumen

tentang rencana :

1. Detail Engineering Design ( DED )

2. Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) dengan

harga satuan terbaru.

Page 10: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 10

5. Pertemuan Konsultan GCB dengan Kabid

Asset Pemkot Sawahlunto dan Ketua

PMU serta Sek PMU pada tanggal 22 –

29 Juni 2010

3. Rencana Tataruang Pasar sementara

4. Jadwal Rencana Tindak Pemindahan

Pedagang

Serta kesiapan kesiapan lainnya

Koordinasi tersebut berupa penyampaian

langkah langkah yang telah dilakukan oleh

PMU dan PIU Kota Sawahlunto berupa :

Telah terselesaikannya DED, RAB dan Desain

Pasar Sementara serta daftar nama

pedagang

Serta kondisi pasar saat ini

Consultant Worldbank menanyakan persiapan

pemindahan pasar sementara tersebut, mulai

dari tempat, kapan, daftar nama, resiko atau

hambatan yang nanti dalam pelaksanan serta

teknik dan fasilitasib agar tidak menimbulkan

gejolak dalam pemindahan pedagang ke

pasar sementara tersebut.

Menanyakan tentang Surat Keputusan dan

Perda yang telah ditetapkan untuk

pengelolaan asset daerah; diantaranya telah

terbentuknya asset pengelolaan barang

daerah, SK Walikota No. 189.2/13/WAKO-

SWL/2010 tentang pembentukan panitia

penghapusan barang inventarisis milik

pemerintah kota sawahlunto, perjanjian

kerjasama pemanfaatan bidang tanah untuk

pembangunan dan pengembangan sarana

dan prasarana wisata di kawasan kandi no.

197.1/01/HUK.ORG/SWL/2010 serta

memverifikasi pelaporan oleh konsultan lokal

kepada PMU berupa ;

• Konsultan pendamping mampu melaksana

Page 11: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 11

kan tugasnya sesuai dengan TOR untuk

membantu Pemda dalam melaksanakan

agenda reformasi.

• Rencana Kerja / workplan di tahun 2010 ini.

• Menyampaiakan Baseline pada kegiatan

reformasi yang harus dilakukan oleh

Pemkot dalam pelaksanaan USDRP.

1.5.3 Identifikasi Asset yang ada di Kota Sawahlunto

ARencana anggaran biaya pembangunan pasar yang berasal jumlah pinjaman Bank

Dunia USDRP IBRD LOAN No. 7760 – ID PHRD GRANT TF No. 053555-IND and APBN

adalah sebesar Rp 17.000.000.000,-, yang terdiri dari pembangunan pasar:

Profil Paar Kota Sawahlunto

Draft Perencanaan DED yang akan di lelang adalah :

1. Luas Lahan :

2. Rencana bangunan Lantai : Tingkat Dua

3. Kapasitas Pasar - jumlah kios = 213 kios

4. Jumlah PKL Tidak terdata secara detil

No. Blok 1 petak 2 petak 3 petak 4 petak Jumlah petak

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Blok D

Blok C lantai 1

Blok C Lantai II

Blok E

Blok F

Blok K

Blok Y

11 Orang

29 Orang

1 Orang

8 Orang

16 Orang

25 Orang

23 Orang

3 orang

8 Orang

1 Orang

3 Orang

2 Orang

6 Orang

7 Orang

-

1 orang

-

2 Orang

-

-

3 Orang

-

-

1 Orang

-

-

-

-

17 petak

45 Petak

7 Petak

20 Petak

20 Petak

37 Petak

46 Petak

5 Sumber Dana : Loan IDR – IBRD = Rp 17 M

Page 12: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 12

BAB II Pemetaan Aset Aset Pemerintah Daerah

2.1.1 Pemetaan Asset Pendapatan Daerah (secara garis besar)

Kota Sawahlunto yang terdiri dari 3 Kecamatan memiliki luas sebesar 27.344,7 Ha

yang terbagi menjadi 4 kecamatan yaitu :

1. Kecamatan Talawi dengan luas 9.939,0 Ha

2. Kecamatan Barangin dengan luas 8.854,7 Ha

3. Lembah Segar dengan luas 5.258,0 Ha

4. Silungkang dengan luas 3.293,0 Ha

Topografi kota sawahlunto merupakan pegunungan dan arealnya banyak persawahan

dan bukit bukit, potensi alam yang sangat menonjol adalah adanya tambang batubara yang

dikelola oleh PT Bukit asam, selain itu pula dengan topografi pegunungan ini pemerintahan

kota memenfaatkan potensi yang ada dengan dibangunkannya Wisata Kandi yang merupakan

perpaduan alam untuk lapangan golf, tempat pacuan kuda dan kebun binatang. Selain ini ada

pemandian Weterboom yang memanfaatkan sumber air pegunungan untuk tempat wisata dan

pemandian.

Wisata goa bekas terowongan penggalian batubara dijadikan sebagai asset Pemkot

untuk menarik wisata dan sempai kini pemkot bekerjasama dengan investor yang rencananya

dari RRC untuk menggali batubara dalam yang masih berlimpah ruah. Setasiun sepur tempat

mengangkut batubara bisa dijadikan obyek wisata dan tetap berguna untuk sarana transportasi

ke daerah lain sampai padang..

Asset Pemkot Sawahlunto bukan hanya bersumber pada tambang batubara saja,

namun juga memanfaatkan potensi yang ada, baik sebagai kota tambang pariwisata juga

bangunan bangunan yang digunakan sebagai sumber untuk menggali pendapatan dari sektor

lain, seperti adanya hotel, losmen, rumahsakit, terminal, dan perusahaan kecil lainnya. Sebagai

pilihan asset dari pinjaman dana dari Worldbank lewat USDRP maka Pemkot Sawahlunto

menetapkan Rehab dan Bangunan baru berupa Pasar.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkot Sawahlunto terdiri dari ;

1. Pajak Daerah ( PBB, PSB dll)

2. Retribusi Daerah

3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

4. Lain lain PAD

Pendapatan daerah yang sah th. 2007 sebesar Rp. 7.572.624.898 terdiri dari :

i. Dana bagi hasil pajak dari propinsi

Page 13: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 13

ii. Dana bagi pemerintah daerah lainnya

Penggalian asset Pemkot sawahlunto juga dengan melaksanakan dan

mengoptimalkan program sektor pertanian sebagai sektor terbesar dari sumber penghasilan

masyarakat Kota sawahlunto, yaitu program produktivitas sektor pertanian lewat :

i. Program Ketahanan pangan

ii. Program pengembangan agribisnis hortikultura

iii. Program pengelolaan lahan dan air (PLA)

iv. Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan, sebagai basis ekonomi

kerakyatan

2.1.2. Profil dan Status Sub Proyek

Program USDRP Kota Sawahlunto yaitu Pembangunan dan rehab baru Pasar

Sawahlunto yang didesain tingkat 2 sedangkan untuk tingkat 3 hanya untuk PKL, lokasi pasar

baru dan rehab ini sangat strategis karena disegala arah Kota Sawahlunto dapat ditempuh

mereka ada di tengah tengah kota.

Sebenarnya pada tahun 2008 dana dari USDRP ini untuk pembangunan sky lift,

namun setelah di telaah dan di survai tentang untung rugi serta peluang dan kendala lewat

SWOT maka dialihkanlah menjadi Pasar yang menurut survai akan lebih mudah untuk

meningkatkan pembangunan dan penambahan asset Pemkot.

Pasar sawahlunto bukan hanya 1 tapi ada 3, yaitu pasar sawahlunto, pasar

sapan dan pasar silungkung. Tapi untuk program USDRP yang dibangun adalah Pasar

Sawahlunto. Kondisi saat ini pasar ini terdiri dari petak petak atau blok blok mulai

dari blok A, B, C, D, E, F, K, Y semua ada yang menempati. Rencana nanti akan

hanya menjadi 4 blok yaitu A, B, C, dan D dimana Blok A adalah yang tidak

dibongkar atau di rehab, sedangkan dalam bahasa pasar lama blok A itu adalah blok A

B dan C yang di bangun adalah Blok C, D, E, F, K dan Y.

Pasar yang akan dibangun ini agar menjadi investasi berkelanjutan (sustainability),

harus juga didukung dengan tata kelola pemerintahan didaerah ini sendiri dengan baik

melalui partisipasi publik yang lebih luas serta akuntabilitas yang memadai. Melalui program

USDRP, tata kelola pemerintahan akan menjadi pusat perhatian di dalam reformasi pemerintah

daerah melalui 4 pilar yaitu; reformasi pengembangan kapasitas kelembagaan, transparansi

dan akuntabilitas, Penguatan Kapasitas Kelembagaan serta reformasi sektor keuangan

daerah.

Page 14: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 14

Program USDRP menyediakan bantuan untuk membiayai investasi pembangunan

infrastruktur perkotaan yang diusulkan oleh pemerintah Kota Sawahlunto dalam rangka

memperbaiki atau meningkatkan pelayanan umum perkotaan. Pembiayaan kegiatan USDRP

yang utama bersumber dari Pinjaman Bank Dunia Namun dalam pelaksanaanya program

USDRP mendorong pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk bersama-sama

menyediakan dana pendamping guna mencapai hasil pelaksanaan yang lebih optimal. Status

sub proyek di Kota Sawahlunto adalah : Pembangunan pasar sawahlunto

Dasar hukum pembangunan Pasar Sawahlunto yaitu,

1. Surat Walikota Kesediaan Pemerintah Kota Sawahlunto mengenai keikutsertaan dalam

USDRP.

2. Persetujuan DPRD untuk mendapatkan pinjaman dana IBRD Loan No. No. 7760 – ID

3. SK Walikota Sawahlunto tentang pembentukan PMU - USDRP

4. SK Walikota Sawahlunto tentang pembentukan PIU - USDRP

5. SK Walikota Sawahlunto tentang Pembentukan Panitia Pelelangan USDRP

6. SK Walikota Sawahlunto tentang Rencana 3 Agenda Tindak Reformasi

7. Perda Pemerintah Kota Sawahlunto tentang RPJMD

Denah, Desain Bangunan Dan Rencana Pemindahan

Untuk menggambarkan posisi awal penjual/pedagang di pasar lama, ke rencana

pemindahan sementara terlampir di foto

2.2. Potensi dan Permasalahan

Baseline Agenda Reformasi

Reformasi tata pemerintahan dasar dimaksudkan untuk mendorong peningkatan

efektifitas dan efesiensi tata pemerintahan di Kota Sawahlunto selaku peserta USDRP guna

mencapai pembangunan perkotaan dan penyelenggaraan pelayanan umum dalam upaya

pengentasan kemiskinan melalui pengembangan ekonomi lokal. Inisiatif reformasi dalam

USDRP mencakup transparansi dan partisipasi dalam pembangunan perkotaan dan

penyelenggaraan pelayanan public, pengelolaan keuangan daerah serta pengembangan

kapasitas kelembagaan.

Sesuai amanat UU no 32 tahun 2004, Pemerintah Daerah harus mampu menyediakan

pelayanan umum yang prima dan berkelanjutan dengan mengacu pada standar pelayanan

Page 15: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 15

minimal secara adil bagi semua golongan. Komitmen Pemerintah Kota Sawahlunto untuk

menlaksanakan reformasi patut menjadi contoh bagi daerah lainnya.

Kajian secara ringkas terhadap pencapaian agenda reformasi di bidang pengembangan

kapasitas kelembagaan , disajikan pada tabel berikut :

Page 16: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 16

Aspek Permasalahan Tindak Lanjut

Pembaharuan kelembagaan • Peningkatan Profesionalisme pengelola asset

daerah.

• Penyusunan dan penetapan Perda tentang tentang Pengelolaan Asset Daerah,

• SK Walikota tentang Tim Teknis untuk Reformasi Pengelolaan Asset Daerah

Pelayanan umum pada Pasar Baru Sawahlunto belum memenuhi tuntutan masyarakat khususnya terkait pelayanan ketertiban perparkiran, kebersihan serta penataan area pedagang.

Belum terbentuk peraturan daerah yang mengatur mekanisme dan prosedur pengelolaan asset daerah yang professional berbasis pelayanan terbaik kepada masyarakat Belum terbentuk Tim Tekhnis untuk Reformasi Pengelolaan Asset Daerah, karena pasar baru Sawahlunto belum terbangun

Agenda reformasi pelayanan akan didasarkan pada aspirasi masyarakat sebagai pihak pengguna layanan, untuk itu perlu dilakukan pertemuan antar stakeholder dalam hal perumusan masalah dan program kerja reformasi pengelolaan pasar Baru Sawahlunto . Pelaksanaan bangunan pasar segera dilakukan dan akan adanya evaluasi sehubungan diterbitkannya regulasi yang mengatur tentang pengelolaan asset pemda. Penetapan SK Walikota tentang Pembentukan Tim Teknis untuk Reformasi Pengelolaan Asset Daerah segera dilaksanakan menunggu pelaksanaan bangunan pasar

Pembaharuan Regulasi • Penerbitan SK/Peraturan Walikota tentang

Sistem dan Prosedur Pengelolaan Asset Daerah.

Telah ada procedure dan system Pengelolaan Asset Daerah namun tidak berhubungan dengan kegiatan pasar, sehingga ada indicator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja pengelolaan asset pemda.belum jelas

Telah ada procedure dan system Pengelolaan Asset Daerah di lain kegiatan seperti taman wisata kandi, untuk pasar akan dibentuk setelah bangunan pasar selesai atau dalam proses.

Peningkatan sistem informasi pengelolaan asset pemda

Page 17: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 17

Aspek Permasalahan Tindak Lanjut

• Publikasi Buletin Pengembangan kapasitas pengelolaan asset pemda

Sudah ada namun hanya sebatas website ; www.sawahlunto.go.id hanya belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh pengguna lainnya

Dalam proses sosialisasi dan pembelajaran ke unit kerja kalau website hanya orang orang tertentu maka perlunya membuat bulletin atau yang tercetak di lembar kertas.

Perbaikan sistem pengendalian, audit dan sistem umpan balik (feed-back system)

• Memanfaatkan media sosialisasi dan pertemuan forum warga untuk menghimpun aspirasi dan masukan dari warga terkait pengelolaan asset daerah

• Pelaksanaan audit untuk pemantauan

pengelolaan keuangan

• Pemberlakuan system reward and punishment terhadap staf pengelola asset pemda.

Belum adanya mekanisme pelibatan stakeholder dalam penentuan kebijakan pengelolaan asset pemda. Belum jelasnya mekanisme pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Belum adanya pemberlakuan sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh pihak pengelola dan pemberian penghargaan terhadap pencapaian prestasi kerja

Pelaksanaan pertemuan forum stakeholder pemanfaat asset daerah Audit pemantauan pengelolaan keuangan oleh Tim Teknis atau pihak lain yang berkompeten Pelaksanaan pengawasan internal dan eksternal pengelolaan asset pemda

Page 18: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 18

Aspek Permasalahan Tindak Lanjut

Pengembangan kapasitas tim teknis untuk Reformasi Pengelolaan Asset Pemda

• Mengkaji kebutuhan pelatihan bagi staf pengelola asset pemda yang terlibat dalam pengambilan keputusan, pelayanan umum, marketing dan pengelolaan keuangan

Belum berjalan

Akan diikutkan bilamana ada pelatihan pengembangan kapasitas kelembagaan yang bersertifikat nasional dan akan disampaikan tim teknis dan lembaga pengelola asset pemda yang bersangkutan

Sedangkan Workplan dan baseline yang telah dilakukan oleh Pemerintah kota sawahlunto adalah sebagai berikut ini :

Page 19: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 19

DETAILED WORK PLAN OF GENERIC BUILDING FOR EACH LOCAL GOVERNMENT

USDRP ( URBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT ) Bulan / Tahun 2010 Bulan / tahun 2011

KOTA SAWAHLUNTO – PROVINSI SUMATRA BARAT 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

No. Indikator Pembaruan Targets / Output

Baseline data / Progres saat ini ( Juni 2010)

Workplan / Rencana

Kerja

Resp

I Studi Pengelolaan Aset Secara Profesional

1. Terlaksananya kegiatan studi pengelolaan

aset Pemkot yang dapat memberikan

pendapatan bagi Pemda

Belum dilakukan Lakukan studi mengenai

program dan aset yang

dapat memberikan

pendapatan bagi Pemda.

Lengkapi/lakukan pemetaan

aset/program dengan

riwayat dan potensi

pendapatan, biaya dan

kontribusinya terhadap

PAD.

LGC,

UIDP,

LGP,

ULGs

2. Terpetakan dan terdokumentasikannya

hasil studi pengelolaan aset pengukit PAD

(Pendapatan Asli Daerah)

Belum dilakukan Menyusun Laporan

database dan hasil evaluasi

pengelolaan aset yang

memberikan pendapatan

bagi Pemkot.

3. Tersedia Laporan hasil kajian dengan

rekomendasi peningkatan profesionalisasi

pengelolaan aset daerah

Belum dilakukan Konsultasi/diskusi dan

berkoordinasi dengan

lembaga yang terlibat pada

setiap ULGs, serta

koordinasi dengan

Koordinator GCB Pusat

II Pengendalian Program dan Rencana Tindak Peningkatan Pendapatan

1. Optimalisasi pengelolaan aset yang

dituju/rencana (dengan langkah-langkah

yang jelas, pencapaian, dan waktu untuk

mengoptimalkan aset) secara rinci untuk

Belum dilakukan Lakukan optimalisasi

pengelolaan aset daerah,

rumuskan program aksi

secara lengkap: tahapan

ULGs,

LGC,

UIDP,

LGR

Page 20: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 20

implementasi pada Tugas C pencapaian, langkah-

langkah, dan waktunya;

2. Daftar program aksi prioritas dan pilot

project terpilih sebagai aset yang akan

ditingkatkan

Belum dilakukan Mengawal Pemda dalam

penerbitan Perda / SK

Walikota untuk

melaksanakan program

aksi.

3

Tersedianya peraturan daerah untuk

pelaksanaan program

Belum dilakukan Menyusun laporan hasil

kegiatan pendam- pingan

peningkatan pendapatan

daerah.

Konsultasi/diskusi dan

berkoordinasi dengan

Koordinator GCB Pusat.

III Pelaksanaan Proyek Perintis Program dan Pengembangan Rencana Aksi

1 Terpilih dan terlaksananya 1 atau 2 pilot

project dari B untuk optimalisasi

pendapatan

Telah diusulkan

daerah, yaitu :

Pasar Kota

Verifikasi dan konfirmasi

mengenai tingkat efektifitas

pelaksanaan program di

lapangan

ULGs,

LGC

2 Tersedia Laporan tentang tingkat

efektivitas pelaksanaan program

Belum dilakukan Konfirmasi di MTAS

dan/atau langsung

konfirmasi di lapangan

3 Ada Laporan mengenai efektivitas fungsi

peraturan (Perda) yang digunakan/sudah

ada

Belum dilakukan Evaluasi tingkat efektivitas

fungsi SK pelaksanaan

program; diskusikan dg

Koord. (PMU, PIU) ULGs &

Koordinator GCB.

IV Review Praktis dan Kinerja Pengelolaan Aset Serupa yang telah ada

1 Tersedianya laporan hasil review

mengenai praktik dan kinerja Pengelolaan

Aset yang akan ditingkatkan dengan

fasilitas dana USDRP, berisikan:

Belum dilakukan Mendata dan menganalisis

praktik dan kinerja

pengelolaan aset yang telah

ada dan serupa;

Mendokumentasikan

pelajaran berharga yg dapat

dipetik untuk USDRP

ULGs,

LGC,

UIDP,

LGP

Page 21: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 21

a. Kinerja manajemen Aset (struktur

organisasi, manajemen SDM, insentif dan

disinsentif, manaje-men keuangan, dan

keuntungan keuangan, dll.)

Belum dilakukan Merumuskan dan

menyusun rekomendasi

mengenai pengelolaan aset

yang akan didanai dari

USDRP

b. Ada rekomendasi pengelolaan aset untuk

aset yang didanai oleh USDRP

Belum dilakukan Menyusun Laporan hasil

review dan diskusikan/

koordinasikan dengan

Koordinator GCB UIDP-LGR

dan ULGs

V Penentuan Skema Terbaik Pengelolaan Aset USDRP

1 Terpilih dan ditetapkannya skema/model

pengelolaan aset USDRP oleh Pemda

Belum dilakukan Mengawal Pemda dalam

menentukan Skema terbaik

untuk Pengelolaan Aset

USDRP

ULGs,

LGC,

UIDP,

LGP

2 Tersedianya Perda/SK Bupati/Walikota

tentang Skema Pengelolaan Aset yang

didanai USDRP

Belum dilakukan Mengawal Pemda untuk

menerbitkan SK

Bupati/Walikota atau Perda

tentang skema pengelolaan

aset yang didanai USDRP

Melaporkan hasil kegiatan

ULGs dan

mendiskusikannya dengan

Koordinator GCB

VI Penentuan Skema Pengelolaan Aset

1 Terbentuk dan berfungsinya lembaga

terpilih untuk mengelola aset yang didanai

USDRP

Belum dilakukan Mengawal/dampingi ULGs

agar mendirikan lembaga

untuk mengelola komponen

USDRP

ULGs,

LGC,

UIDP,

LGP

2 Pemda menggunakan skema /pengaturan

baru dalam peningkatan pendapatan aset

daerah dan Pengelolaan aset ditangani

secara profesional

Belum dilakukan Mengawal/pastikan bahwa

Pemda menggunakan

skema/Organi- sasi

pengelola USDRP baru dan

lebih profesional.

3 Tersedianya Laporan Tahunan dari

lembaga tsb. yang berisi (i) laporan

keuangan, (ii) laporan manajemen

Belum dilakukan Mengawal/membantu ULGs

untuk menyusun dan

menyerahkan Laporan

Page 22: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 22

mengenai pelaksanaan struktur organisasi

yang direncanakan

Tahunan, dan

mendiskusikannya dengan

Koordinator ULGs dan Tim

GCB UIDP-LGR.

VII Perancangan dan Pelaksanaan Operasional, Akuntansi dan sistem dan Prosedure Kendali Internal

1 Terancangnya sistem prosedur dan tata

pemerintahan, pengelolaan SDM, sistem

manajemen, dan akuntansi beserta

kegiatannya berbasis komputer

Belum dilakukan Mengawal/membantu

Pemda dalam mendesain

dan implementasi sistem

akuntansi / MIS berbasis

komputer pada unit

pengelola aset USDRP.

ULGs,

LGC,

UIDP,

LGP

2 Terlaksananya lokakarya mengenai sistem

informasi akuntansi /manajemen untuk

karyawan pengelola aset.

Belum dilakukan Menyiapkan dan

menyusun/membahas

agenda lokakarya tentang

Akuntansi /MIS dengan

WS/Traning Specialist &

ULGs

3 Tersedianya Laporan kegiatan lokakarya,

meliputi modul-modul, daftar peserta, dan

komentar serta masukan-masukan dari

peserta.

Belum dilakukan Menyiapkan TOR

lokakarya/training, modul-

modul, dan alat lainnya

4 Ada Laporan Pasca pelaksanaan sistem

informasi akuntansi/manajemen, yang berisi

sistem/ subsistem yang telah

diimplementasikan dan yang belum.

Belum dilakukan Mengawal pelaksanaan

Workshop/Training

5 Terumuskannya rekomendasi perbaikan

sistem untuk masa mendatang.

Belum dilakukan

VIII Perancangan Sistem Tata Pemerintahan dan Prosedure Penyampaian Jasa

1 Tersedia Perda atau SK tentang sistem

mana- jemen baru untuk fasilitas

USDRP, termasuk: struktur organisasi,

peran dan tanggung jawab,

insentif/disinsentif bagi manajer aset

untuk memastikan bahwa aset dikelola

secara profesional, transparan dan

akuntabel kepada stake holders

Belum dilakukan Mengawal Pemda untuk

merancang struktur

pemerintahan sesuai

dengan yang ditetapkan di

SK Bupati / Walikota atau

Perda; dan mengawal dan

membantu dan memastikan

bahwa ULGs menerapkan

desain dan sistem tata

ULGs,

LGC,

UIDP,

LGP

Page 23: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 23

pemerintahan yang baik.

2 Ada Dokumen Operasi Manual dan SOP;

Modul Pelatihan untuk TOT bagi

operator ULGs untuk memperluas

profesionalisasinya

Belum dilakukan Mengawal/membantu

Pemda menyusun dan

menyiapkan dokumen dan

modul-modul OM & SOP

Pengelolaan Aset yang

didanai USDRP

3

Dokumentasi seluruh pelaksanaan

kegiatan pelatihan OM dan SOP

Pengelolaan Aset hasil fasilitasi USDRP

Belum dilakukan

Mengawal penyiapan

agenda pelatihan dibahas di

OM & SOP untuk perbaikan

manajemen aset yang

didanai USDRP,

berkonsultasi/koordinasi

dengan UIDP-LGR

Workshop /Training

Spesialist dan ULGs

Mengawal pelaksanaan

Workshop/Training OM &

SOP Pengelolaan Aset dana

USDRP

IX

Mengawal ULGs dalam mengidentifikasi dan mempersiapkan rencana aksi untuk reformasi daerah prioritas (3-5 tahun) di luar wilayah inti reformasi, berdasarkan

kebutuhan dan permintaan dentify dan membantu ULGs dalam penyusunan rencana aksi

1 ULGs menentukan/memilih rencana aksi

prioritas berikutnya

Belum dilakukan Mengawal/membantu ULGs

dalam menyusun rencana

aksi prioritas selanjutnya

ULGs,

LGC,

UIDP,

LGP

2 Tersusunnya Proposal Bantuan Teknis

yang dibutuhkan Permda untuk

pelaksanaan paket berikutnya

Belum dilakukan Menilai/menentukan

kebutuhan bantuan teknis

reformasi apa lagi yang

perlu didukung oleh Tim

Konsultan dalam tugas ini

3 Tersusunnya kriteria dan indikator

kertercapaian dan tervaluasi

ketercapaian pelaksanaan program

USDRP

Kriteria/indikator

sudah ditentukan,

evaluasi belum

dilakukan

Mengembangkan indikator

prestasi yang disetujui

bersama dengan ULGs

dalam periode tugas dan

mengevaluasi tingkat

ketercapaiannya.

Page 24: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 24

Keterangan :

; Sudah dilakukan ; Belum dilakukan

; Dalam Proses

Page 25: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 25

2.3. Pelaksanaan Reform Pengelolaan Asset di Kota Sawahlunto

Program tindak lanjut agenda reformasi bidang Pengembangan kapasitas kelembagaan

sampai saat ini sudah mulai berjalan, namun belum optimal ke unit kerja dan perlu tindak lanjut

penangnan yang serius dan pendampingan kepada setiap SKPD yang berkompeten didalamnya.

Sejak digulirkannya program Urban Sector Development Reform Project (USDRP) di tahun 2010 di

Kota Sawahlunto hingga saat ini agenda reformasi bidang Pengembangan kapasitas kelembagaan

masih memerlukan kerja keras dalam mencapai tujuannya, indikator keberhasilannya antara lain :

- Agenda reformasi pelayanan didasarkan pada aspirasi masyarakat sebagai pihak pengguna

layanan, untuk itu perlu dilakukan pertemuan antar stakeholder dalam hal perumusan masalah

dan program kerja reformasi pengelolaan pasar Sawahlunto

- Untuk buletin pengadaan secara triwulan bisa di tampilkan pada bulan saat pemindahan pasar

sehabis bulan syawal atau bulan oktober sebagai sarana bentuk Transparansi, Partisipasi dan

akuntabilitas suatu program, begitupun yang lainnya akan berjalan sesuai rencana reformasi

pengembangan kapasitas kelembagaan

- Ditetapkannya SK Walikota tentang Pembentukan Tim Teknis untuk Reformasi Pengelolaan

Asset Daerah

- Tim Teknis untuk Reformasi Pengelolaan Asset Daerah didampingi oleh konsultan USDRP

telah merumuskan rancangan system dan procedure pengelolaan asset daerah yang akan

menjadi draft Perda/SK Walikota yang akan disahkan oleh DPRD Kota Sawahlunto

- Dilaksanakannya pertemuan secara berkala forum stakeholder pemanfaat asset daerah

- Dilaksanakannya audit pemantauan pengelolaan keuangan oleh Tim Teknis atau pihak lain

yang berkompeten

- Terlaksananya pengawasan internal dan eksternal pengelolaan asset pemda

- Sekretariat monitor telah bekerja memantau kinerja Bawasda

- Pelatihan pengembangan kapasitas kelembagaan yang bersertifikat nasional dilaksanakan

dalam rangka meningkatkan kapasitas tim teknis dan lembaga pengelola asset pemda.

Media informasi yang digunakan Pemerintah kota Sawahlunto guna menyebarluaskan jenis

informasi dan dokumen publik kepada publik selama proses agenda reformasi digulirkan yaitu

diantaranya :

a. website : www.sawahlunto.go.id Website ini berisi data tentang hasil-hasil pembangunan

yang telah dicapai dan telah dicoba dikembangkan di kantor Bupati, Bappeda Pelaksana

kegiatan adalah POKJA IT dengan anggota masing-masing SKPD.

b. Buletin dan

Page 26: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 26

c. Radio local

d. Koran nasional dan lokal

Penanganan dan tindak lanjut usulan, keluhan dan pengaduan masyarakat, belum berjalan

optimal, dan perlu peningkatan dan pendekatan konsultan at lokal kepada setiap SKPD yang

berwenang untuk penanganan tersebut. Penanganan, penggalian aspirasi sudah dilakukan

melalui DPRD dalam bentuk reses dan usulan pembangunan di respon bersama Pemda melalui

Musrenbang, namun mekanisme identifikasi aspirasi dan publikasi masih akan ditingkatkan lagi

Pada prinsipnya pemerintah Kota Sawhlunto sudah sejak lama melibatkan masyarakat/publik

dalam penentuan program pembangunan mulai dari perencanaan secara partisipatif sampai pada

tahap implementasi melalui musbangdes tingkat nagari dan musrembang tingkat kota dengan

model “Bottom up dan top down program”, artinya setiap program harus dipadukan dengan usulan

masyarakat dengan program prioritas pemerintah. Biasanya sistim atau metode yang digunakan

dalam penentuan program ditingkat desa dan kelurahan adalah sistim Focus Group Discussion

(FGD).

Peningkatan kualitas penyelenggaraan layanan public sementara dalam proses, namun system

pelayanan dan standar hukum belum terumuskan secara tegas termasuk insentif dan disintensif

bagi aparatur yang berprestasi maupun yang melanggar. Peningkatan penyelenggaraan pelayanan

publik dimaksud yaitu diantaranya :

- Peningkatan kualitas mekanisme hubungan ke pemerintahan

- Meningkatkan budaya gotong royong

- Menerapkan secara tegas system punishment dan reward.

- Meningkatkan citra aparatur sebagai panutan masyarakat

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1 KESIMPULAN

Dapat disimpulkan selama ini kota sawahlunto terhadap pelaksanaan USDRP dengan Sub

Proyek Pasar :

1. Telah dibentuknya 3 agenda Reform dalam pelaksanaan USDRP berupa Reform terhadap

Pengadaan Barang dan Jasa, Reform terhadap pengelolaan keuangan dan Reform

terhadap Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas dengan ditandai adanya SK Walikota

No. 189.2 / 231/ WAKO – SWL / 2008

2. Telah dibentuknya PMU sebagai institusi pelaksanaan USDRP dengan adanya SK

Page 27: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 27

walikota No. 189.2 / 243 / WAKO-SWL / 2009 dan Lembaga Implementasi program ini

dengan dibentuknya PIU dengan adanya SK Walikota No. 189.2 / 342 / WAKO – SWL /

2009

3. Pelaksanaan study dan identifikasi Aset belum terstruktur, apalagi dengan adanya

pengelolaan aset USDRP yang sub proyeknya (pasar) baru rencana lelang bulan Agustus

2010 dan Pengerjaan terhadap adanya dana berupa NOL di Worldbank rencana tuntas

bulan Nopember 2010, maka dalam Rencana Kerja selesainya 1 Tahun sub proyek

USDRP ini baru beroperasi pada bulan Nopember 2011.

4. Reform terhadap institusi dan pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat bukan hanya

bertumpu pada sub proyek ini saja, namun selama pelaksanaan sesuai dengan baseline

dan workplan tetap harus jalan, walaupun tidak sejalan seiring sesuai dengan blueprint

workplan di USDRP untuk bidang GCB (Generic Capacity Building).ini.

5. Output dan Outcam dalam reform institusi di Pemkot Sawahlunto dengan lewat program

USDRP akan efektif jika semua SKPD saling berinteraksi dan berkoordinasi secara intens

dengan fasilitasi terutama dari Konsultan Lokal.

3.2 REKOMENDASI

Dari kesimpulan diatas, selama bulan Juni 2010 ini maka kami selaku Konsultan lokall

untuk memberikan usulan tindaklanjut berupa :

1. Peningkatan koordinasi antara PMU, PIU dan SKPD lainnya, serta segera membentuk

PAU untuk mempercepat pelaksanaan Sub Proyek USDRP ini.

2. Segera dilakukan sosialisasi yang akan difasilitasi oleh CPMU dan UID LGR dari pusat

tentang USDRP ini, walaupun sudah secara intern, namun beberapa SKPD yang

terkait masih terasa belum begitu memahami tentang tugas, fungsi dan peran sertanya

di dalam USDRP ini.

3. Reform institusi pengelolaan aset segera dilakukan secara menyeluruh sesuai dengan

PMM USDRP ini. Teknis reform pengelolaan aset adalah tanggungjawab bersama

antar SKPD yang ada.

4. Perlunya intensitas peningkatan kwalitas SDM Aparatur Pemkot terhadap kebijakan

yang ada maupun yang telah dibentuk lewat aturan daerah. Salah satunya lewat

pelatihan pelatihan dibidang yang berkaitan langsung terhadap kwalitas dan

pengetahuan aparatur daerah.

Page 28: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 28

Disampaikan oleh,

( Irnawan Hamidy ) GCB Sawahlunto

Diketahui dan disetujui oleh, tanggal 30 Juni 2010 Project Management Unit (PMU) Kota Sawahlunto ( Drs. Muksis, MM ) NIP : 10621010 198603 1007

Page 29: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 29

Lampiran – Lampiran

Page 30: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 30

D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

URBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT

FOTO KEGIATAN USDRP BULAN JUNI 2010 KOTA SAWAHLUNTO – PROVINSI SUMATERA BARAT

KEGIATAN : R akor KPMD sekecamatan Papar di Pendopo Kecamatan Papar pada

Hari Rabu Tanggal 14 April 2010, jam 14.00 WIB

Serahterima konsultan at Lokal oleh UIDLGR dan CPMU kepada PMU, PIU dan SKPD terkait di Kantor Pemkot Sawahlunto pada tanggal 21 Juni 2010

Koordinasi antara PMU, PIU, Konsultan Lokal dengan Worldbank yang didampingi Konsultan Mytas di Ruang Seketariat PMU Pemkot Sawahlunto, Tgl. 25 Juni 2010

Page 31: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 31

D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

URBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT

FOTO KEGIATAN USDRP BULAN JUNI 2010 KOTA SAWAHLUNTO – PROVINSI SUMATERA BARAT

Diskusi dan pembahasan DED dan RAB Desain oleh konsultan Mythas, GCB dengan PIU yang semuanya pada saat itu dari Dinas PU pada tanggal 23 Juni 2010

Kondisi dan Profil Pasar Baru sawahlunto, yang rencananya akan di bangun dengan dana USDRP, berada di tengah tengah kota Sawahlunto

Page 32: 872.Mingguan 1

Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP

Hal 32

DAFTAR RUJUKAN

1. Sawahlunto dalam Angka 2009, Bappeda Sawahlunto, 2009 2. Profil Kota sawahlunto, Bappeda Sawahlunto, 2008 3. PMM Volume 1, 2, 3, 4, dan 5, DEP. PU Ciptakarya Jakarta 2009 4. Materi pelatihan konsultan lokal 8 – 9 Juni 2010, Jakarta 2010 5. SK walikota yang berhubungan dengan USDRP, Sawahlunto 2008/2009