15
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Permasalahan pada Wanita Hamil Judul : Hyperemesis Gravidarum Sasaran : pasien, keluarga, dan masyarakat Tempat : Puskesmas Tumpang Hari/Tanggal : Waktu : 45 Menit A. LATAR BELAKANG Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala – gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60 – 80% primi gravida dan 40 – 60% multi gravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala – gejala ini menjadi lebih berat Perasaan mual ini desebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG (Human Chorionic Gonadrotropin) dalam serum. Pengaruh Fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari – hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah

88575233 Sap Hiperemesis Gravidarum

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 88575233 Sap Hiperemesis Gravidarum

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Permasalahan pada Wanita Hamil

Judul : Hyperemesis Gravidarum

Sasaran : pasien, keluarga, dan masyarakat

Tempat : Puskesmas Tumpang

Hari/Tanggal :

Waktu : 45 Menit

A. LATAR BELAKANG

Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan

sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi

dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala – gejala ini kurang lebih terjadi 6

minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10

minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60 – 80% primi gravida dan 40 – 60% multi

gravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala – gejala ini menjadi lebih berat

Perasaan mual ini desebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen

dan HCG (Human Chorionic Gonadrotropin) dalam serum. Pengaruh Fisiologik kenaikan

hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung

lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan

ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4

bulan. Pekerjaan sehari – hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.

Keadaan inilah yang disebut hiperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan

fisiologis menentukan berat ringannya penyakit. (Prawirohardjo, 2002)

Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering kita jumpai pada

kehamilan muda dan dikemukakan oleh 50 – 70% wanita hamil dalam 16 minggu

pertama. Kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama mengalami mual- mual dan

44% mengalami muntah – muntah. Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan

dan diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis

berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum dan

memerlukan perawatan di rumah sakit. Perbandingan insidensi hiperemesis gravidarum

4 : 1000 kehamilan. (Sastrawinata, 2004)

Page 2: 88575233 Sap Hiperemesis Gravidarum

Diduga 50% sampai 80% ibu hamil mengalami mual dan muntah dan kira – kira

5% dari ibu hamil membutuhkan penanganan untuk penggantian cairan dan koreksi

ketidakseimbangan elektrolit. Mual dan muntah khas kehamilan terjadi selama trimester

pertama dan paling mudah disebabkan oleh peningkatan jumlah HCG. Mual juga

dihubungkan dengan perubahan dalam indra penciuman dan perasaan pada awal

kehamilan. (Walsh, 2007)

Hiperemesis gravidarum didefinisikan sebagai vomitus yang berlebihan atau tidak

terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan

elektrolit, atu defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan. Insiden kondisi ini sekitar

3,5 per 1000 kelahiran. Walaupun kebanyakan kasus hilang dan hilang seiring perjalanan

waktu, satu dari setiap 1000 wanita hamil akanmenjalani rawat inap. Hiperemesis

gravidarum umumnya hilang dengan sendirinya (self-limiting), tetapi penyembuhan

berjalan lambat dan relaps sering umum terjadi. Kondisi sering terjadi diantara wanita

primigravida dan cenderung terjadi lagi pada kehamilan berikutnya. (Lowdermilk, 2004).

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, terjadi peningkatkan pengetahuan dan pemahaman

pasien, keluarga, dan masyarakat tentang Hyperemesis Gravidarum.

2. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan, pasien, keluarga, dan masyarakat dapat :

a. Menjelaskan pengertian Hyperemesis Gravidarum.

b. Menjelaskan penyebab Hyperemesis Gravidarum.

c. Menyebutkan tanda dan gejala adanya Hyperemesis Gravidarum.

d. Menjelaskan komplikasi Hyperemesis Gravidarum.

e. Menjelaskan penatalaksanaan Hyperemesis Gravidarum.

C. SASARAN

Pasien, keluarga, dan masyarakat

D. METODE

Ceramah

Tanya jawab

Page 3: 88575233 Sap Hiperemesis Gravidarum

E. MEDIA

Lembar balik

Leaflet

F. KEGIATAN PENYULUHAN

NO TAHAP WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN

PESERTA

1 Pembukaan 5 menit Pembukaan:

Memperkenalkan diri

Menjelaskan tujuan dari

penyuluhan.

Melakukan kontrak

waktu.

Menyebutkan materi

penyuluhan yang akan

diberikan

Menyambut

sa lam dan men

dengarkan

Mendengark

an

Mendengark

an

Mendengark

an

2 Pelaksanaan 20 Menit Menjelaskan materi tentang:

a. Pengertian

Hyperemesis Gravidarum.

b. Penyebab Hyperemesis

Gravidarum.

c. Tanda dan gejala

adanya Hyperemesis

Gravidarum.

d. Komplikasi

Hyperemesis Gravidarum.

e. Penatalaksanaan

Mendengark

an dan memper-

hatikan

Page 4: 88575233 Sap Hiperemesis Gravidarum

Hyperemesis Gravidarum.

3 Evaluasi 15 menit Memberikan kesempatan

pada pasien dan keluarga

untuk bertanya.

Menanyakan pada pasien

dan keluarga tentang materi

yang diberikan

Memberikan reinforcement

kepada pasien dan keluarga

bila dapat menjawab &

menjelaskan kembali

pertanyaan/materi

Bertanya

Menjawab

& menjelaskan

pertanyaan

4 Penutup 5 menit Menyimpulkan materi

Mengucapkan terima-

kasih kepada pasien dan

keluarga

Mengucapkan salam

Mendengarkan dan

membalas salam

G. EVALUASI

1. Kriteria struktur :

Peserta hadir di tempat yang telah ditentukan

Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di tempat yang telah ditentukan dan

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan pula.

Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat

penyuluhan.

Media telah siap

2. Kriteria Proses :

Pasien, keluarga, dan masyarakat antusias terhadap materi penyuluhan.

Pasien, keluarga, dan masyarakat konsentrasi mendengarkan penyuluhan.

Pasien, keluarga, dan masyarakat mengajukan pertanyaan dan menjawab

pertanyaan secara lengkap dan benar.

Page 5: 88575233 Sap Hiperemesis Gravidarum

3. Kriteria Hasil :

Pasien dan keluarga mampu:

a. Menjelaskan pengertian Hyperemesis Gravidarum.

b. Menjelaskan penyebab Hyperemesis Gravidarum.

c. Menyebutkan tanda dan gejala adanya Hyperemesis Gravidarum.

d. Menjelaskan komplikasi Hyperemesis Gravidarum.

e. Menyebutkan penatalaksanaan Hyperemesis Gravidarum

---------- oooo ----------

Page 6: 88575233 Sap Hiperemesis Gravidarum

MATERI PENYULUHAN

HYPEREMESIS GRAVIDARUM

A. PENGERTIAN

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil

sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk

karena terjadi dehidrasi (Mochtar, 1998).

Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan

muntah/tumpah yang berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat,

sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari (Arief.B, 2009).

B. PENYEBAB

Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti. Beberapa

faktor yang telah ditemukan yaitu :

1. Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah primi gravida, mola

hidatidosa dan kehamilan ganda, kelainan faktor endokrin juga memberikan

pengaruh seperti diabetes melitus dan hipertiroid.

2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic

akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan,

ini merupakan faktor organik.

3. Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak.

4. Faktor psikologi memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga

retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan. Takut

terhadap tanggug jawab sebagai ibu.

C. TANDA DAN GEJALA

Hiperemesis Gravidarum, menurut berat ringannya dapat dibagi kedalam 3 (tiga)

tingkatan, yaitu :

1. TingkatnImmmmmmmsefsdvgdhtfsdfgsdertmmmsdfvsfgdefgfgdfg

Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu

merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri

Page 7: 88575233 Sap Hiperemesis Gravidarum

pda epigastrium, nadi meningkat sekitar 100/menit, tekanan darah sistolik

menurun, turgor kulit mengurang, lidang mengering dan mata cekung.

2. TingkatnII

Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah

mengurang, lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu

kadang-kadang naik dan mata sedikit ikteris, berat badan turun dan mata

menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton

tercium dalam hawa pernafasan karena mempunyai aroma yang khas dan dapat

pula ditemukan dalam kencing.

3. TingkatnIII

Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah,

muntah henti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan

cepat, suhu meningkat tensi menurun, komplikasi fatal terjadi pada susunan

syaraf yang dikenal sebagai ensefalopati werniele, dengan gejala : nistagmus,

dipolpia dan perubahan mental, keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan

zat makanan, termasuk vitamin B kompleks, timbulnya ikterus menunjukkan

adanya payah hati.

D. KOMPLIKASI

Dehidrasi berat, ikterik, takikardia, suhu meningkat, alkalosis, kelaparan

gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan hubungan

keluarga, menarik diri dan depresi.

E. PENATALAKSANAAN

1. Obat-obatanKJSHDGCVJKHYJSHDGJHSGJDHJHJSDHJHD

Sedativa yang siring diberikan adalah phenobarbital, vitamin yang dianjurkan

adalah vitamin B1 dan B6. Anti histamika juga dianjurkan seperti dramamin,

ovamin pada keadaan lebih kuat diberikan antimetik seperti disiklomin

hidrokhloride atau khlorpromasin.

2. IsolasiJSKDJKJSHKJGKJHGJGJHGJHGJGHGJHGJGJHGGG

Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara

baik. Cacat cairan yang keluar dan masuk. Hanya dokter dan perawat yang boleh

masuk ke dalam kamar penderita. Sampai muntah berhenti dan penderita mau

Page 8: 88575233 Sap Hiperemesis Gravidarum

makan, tidak diberikan makan/minum selama 24 jam. Kadang-kadang dengan

isolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.

3. TerapinPsikologikJKSDKJUSKDHGKJSGDKGKSGDKGKSDJ

Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan

rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah

dan konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.

4. CairannParenteralSDKJKSJDBGKJGSKGKGKGKJGKGKJGS

Berikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan

glukose 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu

dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin

C dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara

intravena.

5. PenghentiannkehamilanSJHDJHGJSDVJHUGIKJUGSKLDJUJJ

Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan psikiatrik, manifestasi

komplikasi organis adalah delirium, kebutuhan, takikardi, ikterus, anuria dan

perdarahan dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri

kehamilan keadaan yang memerlukan pertimbangan gugur kandung diantaranya

a. Gangguan kejiwaan : Delirium, apatis,nsomnolennsampainkoma, terjadi

gangguan jiwa ensepalopati wernicle

b. Gangguannpenglihatan: Pendarahanbretina, kemunduran penglihatan

c. Gangguan faal : Hatibdalambbentukbikterus, ginjalbdalambbentukbanuria,

jantung dan pembuluh darah terjadi nadi meningkat, tekanan darah menurun

6. Diet Hiperemesis Gravidarum

Diet pada hiperemesis gravidarum bertujuan untuk mengganti persediaan glikogen

tubuh dan mengontrol asidosis secara berangsur memberikan makanan berenergi

dan zat gizi yang cukup.

Syaratnya antara lain :

a. Karbohidrat tinggi, lemak rendah, dan protein sedang

b. Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan disesuaikan

dengan keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari

c. Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran pencernaan, dan diberikan

sering dalam porsi kecil

d. Bila makan pagi dan siang sulit diterima, pemberian dioptimalkan pada makan

malam dan selingan malam

Page 9: 88575233 Sap Hiperemesis Gravidarum

e. Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai

dengan keadaan dan kebutuhan gizi pasien

Macam-macambDiet

a. Diet Hiperemesis

Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis gravidarum

berat. Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi

bakar atau rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan

tetapi 1-2 jam sesudahnya. Karena pada diet ini zat gizi yang terkandung di

dalamnya kurang, maka tidak diberikan dalam waktu lama.

b. DietbHiperemesisbII

Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet diberikan

secara berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang

bernilai gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan.

Pemilihan bahan makanan yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi

kebutuhan gizi kecuali kebutuhan energi.

c. Diet Hiperemesis III

Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum ringan.

Diet diberikan sesuai kesanggupan pasien, dan minuman boleh diberikan

bersama makanan. Makanan pada diet ini mencukupi kebutuhan energi dan

semua zat gizi.

Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III adalah : Roti

panggang, biskuit, crackers, buah segar dan sari buah, minuman botol ringan, sirop,

kaldu tak berlemak, teh dan kopi encer. Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet

hiperemesis I, II, III adalah makanan yang umumnya merangsang saluran pencernaan

dan berbumbu tajam. Bahan makanan yang mengandung alkohol, kopi, dan yang

mengadung zat tambahan (pengawet, pewarna, dan bahan penyedap) juga

tidakbdianjurkan.

Page 10: 88575233 Sap Hiperemesis Gravidarum

---------- oooo ----------

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2010. Hyperemesis Gravidarum. http://id.wikipedia.org/wiki/Mioma_Uteri.

Diakses tanggal 3 Nopember 2010 pukul 15.00 WIB

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK UNPAD. 1993. Ginekologi. Bandung : Elstar

Bobak, dkk. 2004. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Carpenito, Lynda Juall. 2000. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC

Galle, dkk. 2000. Rencanaa Asuhan Keperawatan Onkologi. Jakarta : EGC

Panca, Widianto. 2010. Hyperemesis Gravidarum.

http://widiantopanca.blogdetik.com/obgin/mioma-uteri/. Diakses tanggal 3 Nopember

2010 pukul 15.00 WIB

Sarwono. Prawirohardjo. 2009. Ilmu Kandungan edisi 7. Jakarta : PT. Bina Pustaka

Prawirohardjo

Speroff, Leon. 2005. Clinical Gynecologic Endocrinology and Infertility seventh edition.

Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins