Upload
danny-t-saputra
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS
BUDIDAYA JAMUR KUPING
Nama : Setyo Nugroho
Kelas : S1-TI-13
NIM : 11.11.5528
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011
ABTRAKSI
Karya tulis ini dibuat dengan tujuan untuk memberi petunjuk kepada pembaca dalam
Membudidayakan jamur kuping sebagai peluang usaha yang menguntungkan.
Sekarang ini belum banyak orang yang tahu cara membudidayakan jamur kuping
untuk konsumsi.
Jika banyak makanan yang berasal dari bahan jamur dimanfaatkan secara maksimum
maka akan menjadi peluang usaha yang menjanjikan untuk mengembangkan budidaya jamur
kuping ini.
Apalagi ternyata banyak manfaat yang kita dapatkan dari mengonsumsi jamur kuping
ini.
ISI
Mengembangkan potensi bisnis budidaya jamur konsumsi memang tidak pernah ada
habisnya. Selain budidaya jamur tiram dan jamur merang yang banyak diminati pasar, saat ini
jamur kuping menjadi bagian dari jenis jamur konsumsi yang mulai dibudidayakan para
petani. Jamur kuping (Auricularia auricular) memiliki bentuk tubuh yang melebar seperti
bentuk daun telinga manusia, karena itulah jamur yang masuk dalam kelompok jelly fungi ini
diberi nama jamur kuping oleh masyarakat luas, kata kuping diambil dari Bahasa Jawa yang memiliki arti daun telinga.
Sebelum kita membudidayakannya marilah kita mempelajari manfaat dari jamur
kuping tersebut
Dalam sebuah jurnal kedokteran di Cina, The Chinese Medical Journal telah di laporkan
tentang manfaat dan khasiat jamur kuping baik secara langsung sebagai campuran untuk
bahan-bahan makanan maupun dalam bentuk ekstrak. Sejak beratus-ratus tahun yang lalu
jamur kuping telah dimanfaatkan sebagai bahan makanan campuran resep masakan, bahan
pengental dan sebagai bahan obat-obatan.
Contohnya: 1. Penawar racun
2. mencegah Penyakit kangker
3. Memperbaiki sirkulasi darah
4. Mengatasi sembelit dan wasir
5. Mengatasi sesak napas
6. Mengobati sakit tenggorokan
Setelah kita mengetahui manfaatnya mari kita kembali pada pokok pembahasan yaitu
budidaya jamur kuping. Untuk membantu Anda mengetahui teknik budidaya jamur kuping,
berikut kami informasikan beberapa tahapan yang harus dipersiapkan.
Persiapan Bibit Jamur Sebelum menekuni bisnis budidaya jamur kuping, sebaiknya persiapkan terlebih dahulu
bibit jamur yang berkualitas unggul untuk mendapatkan hasil panen yang optimal. Bagi Anda
yang menjalankan usaha skala rumah tangga, sebaiknya membeli bibit jamur yang sudah siap
pakai (bibit F4). Tetapi bagi Anda yang berencana membuka perusahaan jamur skala industri
(besar), bisa membiakkan bibit murni untuk mendapatkan bibit jamur F1.
Persiapan Budidaya Jamur Bagi Anda yang membudidayakan jamur kuping dengan media tanam berupa baglog, bisa
memulai usaha dengan tahapan berikut ini.
1. Langkah pertama yang perlu Anda siapkan adalah membuat media tanam yang sesuai dengan habitat asli jamur kuping. Saat ini media tanam yang banyak digunakan berupa
baglog yang berisi campuran serbuk gergaji kayu (85-90%), bekatul (10-15%), kapur (1-
2%), serta tambahan air secukupnya (kadai air 50-70%).
2. Untuk mendapatkan media tanam yang ideal, lakukan fermentasi selama 3-5 hari hingga suhu media mengalami pengingkatan sampai 70C. Selama proses fermentasi, lakukan
pembalikan setiap 2-3 kali sehari. Pastikan media yang siap digunakan berubah warna
menjadi cokelat atau kehitaman.
3. Selanjutnya masukan media ke dalam plastik tahan panas, kemudian padatkan menggunakan alat pengepres atau dipukul-pukul menggunakan botol bekas hingga plastik
menyerupai baglog. Selanjutnya pada bagian atas plastik dipasang ring (cincin), dan
ditutup dengan kapas agar media tidak kemasukan air saat proses sterilisasi.
4. Tahapan keempat yaitu sterilisasi media, proses ini dilakukan dengan cara menguapi baglog yang telah ditutupi kapas. Sterilisasi dilakukan pada suhu 95-120 selama 6
sampai 8 jam.
5. Bila proses sterilisasi telah selesai, selanjutnya proses penanaman (inokulasi) dapat Anda lakukan jika suhu baglog telah kembali normal. Sebelum menanamkan bibit jamur ke
dalam baglog, perlu dilakukan sterilisasi bibit jamur agar terhindari dari organisme lain
yang mengganggu pertumbuhan miselium. Caranya sebelum menamam semprotkan
terlebih dahulu alkohol 70% pada kedua telapak tangan. Kemudian panaskan stik besi
diatas api spritus, lalu semprotkan botol bibit dengan alkohol agar steril, buka tutup kapas
baglog diatas api spritus dan masukan bibit jamur ke dalam baglog dengan bantuan stik
besi yang telah disterilkan. Tutup kembali baglog dengan kapas, setelah bibit jamur
selesai ditanamkan.
6. Setelah bibit jamur ditanam, lakukan inkubasi selama 4-8 minggu dengan suhu 28-35C, tingkat kelembapan 80% dan bantuan cahaya lampu TL 60 watt. Jika lebih dari 5 minggu
masa inkubasi dan belum ada tanda-tanda pertumbuhan miselium, maka dimungkinkan
proses inokulasi gagal sehingga terkontaminasi.
7. Bila proses inkubasi telah selesai, proses selanjutnya adalah memindahkan baglog jamur kuping ke dalam ruang kumbung jamur yang telah disiapkan. Lakukan pelubangan baglog
menggunakan silet yang telah disterilisasikan. Kemudian atur baglog dengan rapi, dan
lakukan penyiraman secara rutin setiap 2-4 kali per hari.
8. Pemanenan jamur dapat dilakukan dengan cara mencabut jamur kuping beserta akarnya. Bila ada akar yang tertinggal, maka bersihkan lubang agar tidak mengganggu
pertumbuhan jamur kupir generasi berikutnya.
Semoga informasi cara budidaya jamur kuping ini bisa bermanfaat bagi para pembaca
khususnya yang tertarik dengan dunia usaha jamur. Segera ikuti program pelatihan bisnis
jamur langsung dari ahlinya, dan nikmati untung besar yang bisa Anda dapatkan setelah
berbisnis jamur. Jangan pernah takut mencoba, teruslah berkarya dan salam sukses.
REFERENSI:
1. http://berbisnisjamur.com/budidaya-jamur-kuping/
2. Pemikiran sendiri