Upload
erreli-k-khusumawerdanie
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/15/2019 8.BAB 1
1/7
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap
penyakit dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Depkes RI, 20!"# $roses
penuaan adalah peristi%a yang normal dan alamiah yang dialami oleh setiap
indi&idu# 'eiring dengan menuanya seseorang laju kematian akibat penyakit
semakin meningkat terutama menurunnya kemampuan lansia berespons terhadap
stress, baik stress fisik maupun psikologis ('etiati, 20"#
'eseorang dikatakan lansia jika usianya telah lebih dari 0 tahun# )umlah
penduduk lansia di seluruh dunia yang berusia 0 tahun ke atas pada tahun 200*
tercatat ++#!0#!. lansia dan jumlah tersebut meningkat pada tahun 200
menjadi ++0#.0#..2 lansia (Depkes RI, 20!"# 'etengah jumlah lansia di dunia
sekitar 00 juta ji%a berada di /sia# Menurut World Health Organization (1"
dalam Depkes RI 20!, populasi lansia sebesar .3 atau sekitar 2 juta ji%a di
ka%asan /sia 4enggara# Diperkirakan populasi lansia meningkat ! kali lipat pada
tahun 200# )umlah lansia sekitar #!00#000 (+,3" dari total populasi pada tahun
2000 sedangkan pada tahun 200 jumlah lansia 2#000#000 (*,++3" dari total
populasi, dan tahun 2020 diperkirakan jumlah lansia mencapai 2.#.00#000
(,!3" dari total populasi#
8/15/2019 8.BAB 1
2/7
2
Indonesia termasuk negara /sia ketiga pada tahun 202 dengan jumlah
absolut populasi di atas 0 tahun terbesar yakni setelah 5ina 200 juta, India 00
juta dan menyusul Indonesia 2 juta# 4anpa disadari, Indonesia memasuki era
penduduk berstruktur tua yaitu jika suatu penduduk lansia mencapai di atas +3#
$ada tahun 2020 terjadi peningkatan yang signifikan mencapai 2.#.22#.+* dengan
proporsi ,!3# $opulasi lansia di Indonesia diprediksi meningkat lebih tinggi
dari pada populasi lansia di %ilayah /sia dan global setelah tahun 200,
diperkirakan Indonesia akan mencapai 00 juta lansia dalam tahun 200 (Depkes
RI, 20!"#
)umlah penduduk lansia di /ceh dengan kisaran umur 0 tahun ke atas
pada tahun 20 tercatat 2+0#000 lansia, kemudian meningkat pada tahun 202
menjadi 2.#+ lansia# )umlah penduduk lansia dengan usia di atas 0 tahun di
/ceh 6tara pada tahun 20 tercatat !# lansia dan di 7ota 8hokseuma%e
tercatat 2#.+ lansia (9$', 202"#
8ansia banyak mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya usia,
salah satunya adalah perubahan fisik# $erubahan fisik pada lansia terjadi hampir
disemua sistem tubuh, salah satu perubahan fisik terjadi pada sistem
gastrointestinal# 1erry (200." dalam penelitiannya menjelaskan bah%a perubahan
pada sistem gastrointestinal dapat menyebabkan penurunan efekti&itas utilisasi
:at-:at gi:i sehingga dapat menyebabkan permasalahan gi:i yang khas pada
lansia# 8ansia selalu dalam keadaan risiko malnutrisi karena terjadinya penurunan
asupan makan akibat adanya perubahan fungsi usus, metabolisme yang tidak
efektif, kegagalan homeostasis dan defek nutrien (;uniarti, 20"# 7eadaan ini
8/15/2019 8.BAB 1
3/7
!
menyebabkan lansia rentan mengalami malnutrisi# 7urangnya pengetahuan
mengenai asupan makanan yang baik< kesepian karena terpisah dari sanak
keluarga < kemiskinan< ketergantungan pada orang yang menyuapi< isolasi sosial<
faktor psikologis seperti depresi, kecemasan dan demensia serta kultural selera
makan juga merupakan hal yang mempengaruhi keadaan asupan nutrisi lansia
terutama dalam penilaian antropometri (/risman, 200"#
'emakin tua usia seseorang, semakin tinggi risiko terkena malnutrisi, bila
tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan defisiensi energi protein dan
nutrisi lainnya seperti :at besi (;uniarti, 20"# $enapisan gi:i perlu dilakukan
untuk mengetahui apakah seorang lansia mempunyai masalah gi:i# 'alah satu
metode penapisan gi:i pada lansia dilakukan dengan Mini Nutritional Assessment
(M=/"# M=/ merupakan multiparameter terjadinya malnutrisi, di dalamnya
termasuk tahapan screening dan assessment gi:i (ulandari, 200"# $engkajian
antropometri, pengkajian umum, pengkajian pola makan>diet, dan pengkajian
subjektif merupakan skor yang akan dinilai dalam M=/# $enjumlahan semua
skor M=/ akan menentukan seorang lansia pada status gi:i baik, berisiko
malnutrisi atau malnutrisi (Darmojo, 20"
Indikator malnutrisi dapat dilihat dari hasil skor M=/ yang rendah#
9erdasarkan hasil skrining M=/ pada penelitian ktariyani (202" bah%a lebih
dari 03 lansia yang ada di panti kemungkinan malnutrisi# $ada penelitian
ulandari (200" juga menyebutkkan bah%a pada umumnya lansia yang
mempunyai skor M=/ rendah juga memiliki kadar hemoglobin (1b" yang
rendah# 7adar 1b rendah menunjukkan berkurangnya produksi sel darah merah
8/15/2019 8.BAB 1
4/7
yang disebabkan salah satunya oleh kurangnya asupan gi:i (ehadian, 202"#
'eseorang dikatakan mengalami penurunan kadar 1b bila ? ! g>dl pada pria dan
? 2 g>dl pada %anita de%asa# =ilai rujukan tersebut tidak berbeda secara
bermakna pada lansia (Darmojo, 20"#
Masalah kesehatan pada lansia, seperti kekurangan gi:i akan semakin
meningkat mengingat jumlah penduduk lansia yang semakin bertambah dari tahun
ke tahun# $eningkatan masalah kesehatan ini mulai mendapat perhatian dari
pemerintah dan masyarakat# ujud perhatian yang dapat dilakukan adalah
membangun panti-panti sosial bagi lansia yang disebut dengan panti %erdha#
$anti %erdha (rumah pera%atan orang-orang lansia" ini biasanya diperuntukkan
bagi lansia yang tidak mempunyai sanak keluarga atau teman yang mau menerima
sehingga pemerintah %ajib melindungi lansia dengan menyelenggarakan panti
%erdha (Darmojo, 20"#
$anti %erdha hampir ada di setiap propinsi bahkan kabupaten atau kota di
Indonesia# Di %ilayah 7abupaten /ceh 6tara dan 7ota 8hokseuma%e terdapat
$anti 'osial 4resna erdha ($'4" yang dikelola oleh dinas sosial# $anti
'osial 4resna erdha /l-1uda 'yuhada, $'4 /l-Mu@arif $irak, dan $'4 5ut
/minah adalah panti %erdha yang ada di 7abupaten /ceh 6tara serta $'4
Daruassadah di 7ota 8hokseuma%e#
7ondisi lansia pada keempat panti tersebut sangat beragam karena berasal
dari latar belakang yang berbeda# 9erdasarkan hasil obser&asi yang telah
dilakukan, karakteristik lansia secara umum yang ada di panti tersebut tergolong
lansia kurang mampu, memiliki taraf ekonomi yang rendah, dan pendidikan yang
8/15/2019 8.BAB 1
5/7
rendah# 7ondisi biologis dan kemampuan lansia juga berbeda-beda dalam
mengonsumsi asupan nutrisi# 9anyak lansia yang mengalami penurunan selera
makan, disfagia, gigi tanggal atau ompong sehingga tidak bisa menghabiskan
makanan yang diberikan dan mengakibatkan nutrisi tubuh tidak tercukupi#
7eadaan tersebut sangat berpengaruh terhadap skor M=/# 1asil penilaian M=/
juga berkaitan dengan rendahnya kadar 1b pada lansia di panti tersebut karena
ketidakcukupan :at gi:i pembentuk 1b seperti :at besi# leh karena itu, peneliti
ingin mengkaji status gi:i berdasarkan M=/ dan menghubungkannya dengan
kadar 1b di panti tersebut#
1.2 Rumusan Masalah
)umlah lansia di Indonesia yang semakin meningkat, membutuhkan
perhatian dari pemerintah dan masyarakat karena dapat mengakibatkan
meningkatnya masalah kesehatan pada lansia, salah satunya adalah masalah gi:i#
8ansia di panti %erdha sangat rentan terhadap masalah gi:i jika asupan gi:i tidak
tercukupi# 7eadaan tersebut disebabkan oleh penurunan fungsi tubuh, adanya
masalah sosial ekonomi, psikologis, dan pendidikan rendah yang biasa terjadi
pada lansia# 9eberapa hal tersebut sangat berpengaruh terhadap skor M=/# 1asil
skor M=/ juga berpengaruh terhadap kadar 1b pada lansia# leh karena itu,
dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui bagaimana hubungan antara status
gi:i berdasarkan M=/ dengan kadar 1b pada lansia yang tinggal di $'4 7ota
8hokseuma%e dan 7abupaten /ceh 6tara#
8/15/2019 8.BAB 1
6/7
1.3 Pertanyaan Penelitian
# 9agaimana gambaran karakteristik usia dan jenis kelamin pada lansia di
$'4 8hokseuma%e-/ceh 6tara tahun 20A
2# 9agaimana gambaran status gi:i berdasarkan M=/ pada lansia di $'4
8hokseuma%e-/ceh 6tara tahun 20A
!# 9agaimana gambaran kadar 1b pada lansia di $'4 8hokseuma%e-/ceh
6tara tahun 20A
# 9agaimana hubungan antara status gi:i berdasarkan M=/ dengan kadar 1b
pada lansia di $'4 8hokseuma%e-/ceh 6tara tahun 20A
1.4 u!uan Penelitian
## 4ujuan umum
Mengetahui hubungan antara status gi:i berdasarkan M=/ dengan kadar
1b di $'4 8hokseuma%e-/ceh 6tara tahun 20#
##2 4ujuan khusus
# Mengetahui gambaran karakteristik usia dan jenis kelamin pada lansia di
$'4 8hokseuma%e-/ceh 6tara tahun 20#
2# Mengetahui gambaran status gi:i berdasarkan M=/ pada lansia di $'4
8hokseuma%e-/ceh 6tara tahun 20#
!# Mengetahui gambaran kadar 1b pada lansia di $'4 8hokseuma%e-/ceh
6tara tahun 20#
8/15/2019 8.BAB 1
7/7
+
1." Man#aat Penelitian
## Manfaat teoritis
# 1asil penelitian ini diharapkan sebagai sumber informasi bagi para
akademisi tentang pentingnya pemenuhan nutrisi pada lansia#
2# 1asil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber referensi dan data
pembanding untuk pengembangan judul-judul penelitian selanjutnya pada
lansia#
!# $enelitian ini diharapkan sebagai informasi bagi masyarakat maupun
keluarga lansia tentang status gi:i dan kadar 1b pada lansia sehingga dapat
mengetahui dan memperhatikan pentingnya pemenuhan nutrisi yang tepat
bagi lansia#
##2 Manfaat praktis
# $enelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan dan data a%al bagi
pengelola panti tentang status gi:i dan kadar 1b pada lansia yang ada di
panti sehingga pengelola panti dapat memperhatikan pemenuhan nutrisi
yang tepat bagi lansia#
2# $enelitian ini diharapkan dapat memberi bahan masukan dan data a%al
bagi dinas sosial tentang status gi:i dan kadar 1b pada lansia yang ada di
panti sehingga dan selanjutnya dapat memperhatikan pemenuhan nutrisi
yang tepat bagi lansia#