47
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang digunakan secara garis besar dalam menunjang isi dari penelitian dalam bab 3 maupun bab 4. 2.1.1 Data Data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis (O’Brien, 2006: 38), atau juga diartikan sebagai fakta mentah tentang orang, tempat, peristiwa, dan hal-hal yang penting dalam suatu organisasi. Setiap fakta berdiri dengan sendirinya, relatif kurang memiliki arti (Bentley, 2007: 21). Sedangkan menurut Rainer dan Cegielski (2011, p10), data mengacu pada penjelasan sesuatu, peristiwa, aktivitas dan transaksi dasar yang telah di rekam, di klasifikasikan dan di simpan tetapi belum di atur untuk menyampaikan arti yang spesifik. Jadi data merupakan suatu fakta hasil dari suatu peristiwa atau kejadian tertentu yang berbentuk fisik dan memiliki nilai atau arti tersendiri. 2.1.2 Informasi Menurut O’Brien (2003, p19) , Informasi merupakan data yang telah di olah dan mempunyai arti berguna secara konteks untuk pengguna. Namun telah 9

9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

Menjelaskan teori-teori yang digunakan secara garis besar dalam menunjang

isi dari penelitian dalam bab 3 maupun bab 4.

2.1.1 Data

Data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai fenomena

fisik atau transaksi bisnis (O’Brien, 2006: 38), atau juga diartikan sebagai fakta

mentah tentang orang, tempat, peristiwa, dan hal-hal yang penting dalam suatu

organisasi. Setiap fakta berdiri dengan sendirinya, relatif kurang memiliki arti

(Bentley, 2007: 21). Sedangkan menurut Rainer dan Cegielski (2011, p10), data

mengacu pada penjelasan sesuatu, peristiwa, aktivitas dan transaksi dasar yang telah

di rekam, di klasifikasikan dan di simpan tetapi belum di atur untuk menyampaikan

arti yang spesifik.

Jadi data merupakan suatu fakta hasil dari suatu peristiwa atau kejadian

tertentu yang berbentuk fisik dan memiliki nilai atau arti tersendiri.

2.1.2 Informasi

Menurut O’Brien (2003, p19) , Informasi merupakan data yang telah di olah

dan mempunyai arti berguna secara konteks untuk pengguna. Namun telah

9

Page 2: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

10

dikembangkan sendiri oleh O’Brien (2005, p38) bahwa Informasi adalah data

yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi pemakai akhir

tertentu.

Informasi juga bisa berarti data yang telah diproses atau direorganisasi

menjadi bentuk yang lebih bermakna bagi seseorang. Informasi dibentuk dari

kombinasi data yang diharapkan memiliki arti bagi penerima. (Whitten dan Bentley,

2007: 21). Atau dapat mengacu pada data yang telah diatur sehingga memiliki arti

dan nilai untuk penerima. (Rainer dan Cegielski 2011: 10).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan suatu data yang

telah diolah dan dapat digunakan untuk tujuan tertentu bagi para penggunanya.

2.1.3 Sistem

Mathiassen (2000, p9) menyatakan bahwa sistem adalah “a collection of

components that implement modeling requirements, functions, and interface”, yang

berarti kumpulan komponen yang menerapkan model kebutuhan, fungsi dan

tampilan.

Dikembangkan oleh Mulyadi (2001, p5) bahwa sistem merupakan

sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Sistem juga merupakan sesuatu yang terdiri atas sekelompok dua atau lebih

komponen-komponen yang saling berkaitan (inter-related) atau subsistem-

subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose) (Hall,

Page 3: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

11

2001: p5).

Maka dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan komponen

yang memiliki berbeda fungsi namun saling berkaitan untuk melakukan satu tujuan

yang sama.

2.1.4 Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan kombinasi teratur apapun dari orang – orang,

hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang

mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi

(O’Brien, 2005: 5), atau juga merupakan pengaturan orang, data, proses, dan

teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses,

menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk

mendukung sebuah organisasi (Whitten dan Bentley, 2007: 6).

Sedangkan menurut Rainer dan Cegielski (2011, p38), sistem informasi

merupakan kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan, analisa, dan

menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.

Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu kegiatan yang

terdiri atas mengumpulkan, memproses, mengubah, menyimpan, menganalisa, dan

menyebarkan informasi untuk suatu tujuan tertentu yang ditunjang dengan orang,

hardware, software, jaringan, dan sumber daya data.

Page 4: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

12

2.1.5 Teknologi Informasi

Menurut Ward dan Peppard (2002, p3), mengacu secara khusus ke teknologi,

hardware yang dibutuhkan, software dan jaringan telekomunikasi. Teknologi

informasi dapat berbentuk nyata dan tidak nyata. (Contoh nyatanya seperti server,

komputer, router dan kabel-kabel jaringan, sedangkan contoh tidak nyatanya adalah

semua tipe-tipe software)

Teknologi informasi juga berarti konsep-konsep utama, pengembangan dan

berbagai isu manajemen teknologi informasi yaitu meliputi hardware, software,

jaringan, manajemen data, dan banyak teknologi berbasis internet (O’Brien, 2005: 9),

dan merupakan alat berbasis komputer yang orang – orang gunakan untuk bekerja

dengan informasi dan mendukung informasi, dan memproses kebutuhan informasi

dari sebuah organisasi (Rainer dan Cegielski, 2011: 30).

Dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan suatu konsep untuk

pengembangan dan berbagai isu manajemen teknologi yang digunakan oleh orang-

orang untuk bekerja dengan informasi yang terdiri atas teknologi informasi yang

bersifat nyata maupun tidak nyata.

2.1.6 Sistem Informasi Strategis

Sistem informasi strategis menjelaskan kebutuhan atau permintaan untuk

informasi dan sistem untuk membantu secara keseluruhan strategis dari bisnis (Ward

dan Peppard, 2002: 44), yang juga mendukung operasi dan proses manajemen yang

Page 5: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

13

memberi perusahaan produk, layanan, dan kemampuan strategis sebagai keunggulan

kompetitif (O’Brien, 2005: 20).

Kemudian dikembangkan kembali oleh Rainer dan Cegielski (2011, p45),

Sistem Informasi Strategis menyediakan keuntungan kompetitif dengan membantu

perusahaan mengimplementasikan tujuan strategisnya dan meningkatkan kinerja dan

produktivitas.

Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi strategis merupakan suatu

pendukung operasi dan proses manajemen yang memeberi perusahaan produk,

layanan, dan membantu secara keseluruhan strategis perusahaan, guna meningkatkan

kinerja dan produktivitas perusahaan.

2.1.7 Perencanaan Strategis Sistem dan Teknologi Informasi

Perencanaan strategis sistem dan teknologi informasi adalah proses

kesesuaian yang cocok antara sarana-sarana organisasi, sumber daya, perubahan

pasar, peluang dan pemanfaatan teknologi. (Martin et al, 2005)

Perencanaan strategis sistem dan teknologi informasi merupakan berbagai

penyesuaian dari setiap analisis pada sebuah perusahaan dalam mencapai tujuan

tertentu yang mana mampu memberikan nilai tambah untuk perusahaan secara

keseluruhan dan mampu bertahan persaingan pasar.

Page 6: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

14

2.1.8 Model Perencanaan Strategi sistem dan Teknologi Informasi

Model kerangka kerja dari Perencanaan Strategis sistem dan Teknologi

Informasi dapat di lihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 2.1 – Framework Model Perencanaan Strategi sistem dan Teknologi

Informasi

(Ward and Peppard, 2002)

Analisa SI/TI

Eksternal

Analisa SI/TI

Internal

Analisa Bisnis

Eksternal

Analisa Bisnis

Internal

Proses

Strategi SI/TI

Aplikasi Portofolio

Masa Sekarang

Analisa Bisnis

Eksternal

Analisa Bisnis

Eksternal

Analisa Bisnis

Eksternal

Aplikasi Portofolio

Masa Mendatang

Page 7: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

15

2.1.9 Proses Bisnis

Menurut Whitten dan Bentley (2007, p21), proses bisnis adalah tugas yang

merespon kegiatan bisnis, proses bisnis berupa pekerjaan, prosedur, dan aturan yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas bisnis, terlepas dari teknologi informasi

yang digunakan untuk mengotomatisasi atau mendukung mereka.

Proses Bisnis juga dapat diartikan sebagai urutan dari tugas-tugas yang saling

berhubungan yang memungkinkan perusahaan harus tergerak untuk tujuan tertentu.

Apa yang membangun keunggulan kompetitif perusahaan merupakan kemampuan

untuk mengatur tugas-tugas, berdasarkan kebutuhan bisnis yang terikat oleh waktu.

Maksudnya kemampuan untuk menemukan dan mengartikan modul-modul tugas

bisnis dengan baik dan benar. (Konkol, 2005).

Maka proses bisnis dapat disimpulkan sebagai urutan tugas-tugas yang

dikerjakan dalam kegiatan bisnis dalam memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan agar

memiliki keunggulan kompetitif perusahaan dengan dibawahi pada prosedur dan

aturan yang mengendalikan penyelesaian tugas-tugas tersebut.

2.2 Teori Khusus

Dalam butir dibawah ini dijelaskan mengenai teori-teori yang digunakan guna

mendukung penulisan baik di bab 3 (Current Architecture) maupun di bab 4 (Future

Architecture).

Page 8: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

16

2.2.1 Enterprise Architecture

Menurut Bernard (2005, p25) Enterprise Architecture (EA ) merupakan salah

satu dari sejumlah bidang fungsional yang berkontribusi terhadap pendekatan terpadu

untuk mengelola sumber daya bisnis dan teknologi untuk mencapai tujuan strategis.

Kemudian kembangkan kembali oleh Rees (2011), bahwa Enterprise

Architecture merupakan sebuah disiplin yang terus menerus berkembang. Yang

terpenting, EA mampu mengadaptasi keadaan bisnis yang terlatih, terpengaruh oleh

banyak variabel seperti politik, budaya, lingkungan eksternal, teknis, dan konteks

bisnis.

Dapat disimpulkan bahwa EA merupakan pendekatan untuk mengelola lebih

baik sumber daya bisnis dan teknologi untuk mencapai tujuan strategis dengan

memperhatikan berbagai variabel seperti politik, budaya, lingkungan eksternal,

teknis dan lainnya.

2.2.2 Tujuan Enterprise Architecture

Menurut Mertz (2010:16), Enterprise Architecture memiliki tujuan sebagai

berikut :

1. Berfungsi untuk memberikan gambaran besar dari organisasi, dengan

cara mendokumentasikan artefak yang ada, untuk memungkinkan

para stakeholders untuk membuat keputusan berkualitas mengenai

trade-off.

Page 9: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

17

2. Menetapkan komunikasi lebih dekat dengan bisnis, dengan

menangani kebutuhan bisnis, kebutuhan infrastruktur teknologi dan

memberikan umpan balik pada kemungkinan-kemungkinan yang ada

untuk memenuhi persyaratan.

3. Menetapkan dan menegakkan standar dan prinsip-prinsip, yang

mempertahankan dan meluruskan arsitektur untuk memenuhi

kebutuhan bisnis dan strategi perusahaan.

2.2.3 Enterprise Architecture sebagai metode Dokumentasi

Pengertian Enterprise Architecture Framework atau EA Framework

merupakan analisis dan dokumentasi dari sebuah enterprise didalam keadaan yang

sedang terjadi sekarang maupun dimasa yang akan datang, dengan mengintegrasikan

strategi, bisnis, dan pandangan teknologi (Bernard, 2005: 31).

Gambar 2.2 EA3 Cube Framework

Page 10: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

18

a. Current Architecture

Current Architecture mengandung komponen – komponen enterprise

architecture yang telah ada pada enterprise pada setiap tingkatan dari framework

yang ada. Current view dari enterprise architecture dibuat untuk membuat suatu

inventori ‘baseline’ dari sumber daya dan aktivitas yang ada sekarang dan telah

terdokumentasikan dengan cara konsisten dengan pandangan masa depan dari

enterprise architecture sehingga analis dapat melihat gaps dari performa antara

perencanaan masa depan dan kapabilitas yang ada sekarang.

b. Future Architecture

Future architecture adalah dokumen yang berisi tentang komponen

enterprise architecture yang dibutuhkan oleh enterprise untuk mendukung

strategi inisiatif baru, kebutuhan operasional atau solusi teknologi. Future

architecture harus menjalankan rencana perubahan dari komponen enterprise

architecture dalam jangka waktu pendek (1-3 tahun kedepan), sama baiknya

dengan perubahan dari enterprise architecture yang merupakan hasil dari

implementasi dari scenario jangka panjang yang direncanakan dalam jangka

waktu 4-10 tahun kedepan.

c. EA Management & Transition Plans

EA Management Plans mengartikulasi program enterprise architecture

dan pendekatan dokumentasi. EA Management Plan juga menampilkan deskripsi

dari pandangan current dan future dari suatu arsitektur, dan mengurutkan

rencana untuk mengatur transisi kearah bisnis/teknologi masa depan.

Page 11: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

19

Menurut Minoli (2008:55), umumnya framework merupakan suatu metode

yang rinci dan terdiri atas set alat pendukung yang menjelaskan isi dari framework.

Framework memberikan panduan tentang bagaimana menggambarkan suatu

arsitektur, dan biasanya tidak memberikan panduan tentang bagaimana membangun

atau menerapkan arsitektur tertentu atau bagaimana menggembangkan dan

memperoleh sistem atau sistem dari suatu sistem. Kemudian Tim Westbrock (p6)

menambahkan bahwa Enterprise Architecture (EA) adalah disiplin manajemen

strategis yang menciptakan sebuah pandangan holistik dari proses bisnis, sistem,

informasi dan teknologi dari perusahaan yang dirancang dan dioptimalkan untuk

menciptakan nilai pemegang saham dengan mencapai kedua strategi bisnis jangka

panjang serta saat tujuan bisnis.

Dapat diambil kesimpulan bahwa Enterprise Architecture Framework

merupakan suatu gambaran yang menjelaskan keadaan suatu perusahaan saat ini dan

perusahaan dimasa yang akan datang yang dibuat secara rinci dan memenuhi

kebutuhan yang diinginkan dan tidak, termasuk bagaimana cara mengembangkan

rencana yang diinginkan.

2.2.4 Komponen dan Artefak Enterprise Architecture

Komponen EA adalah sumber yang berubah-ubah yang menyediakan

kemampuan dari setiap tingkat dari sebuah framework (Bernard, 2005: 111),

sedangkan Artefak EA merupakan dokumentasi produk dari setiap komponen EA

seperti teks dokumen, diagram, spreadsheet, briefing slides ̧ atau video klip

(Bernard, 2005: 111).

Page 12: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

20

Maka komponen EA merupakan sumber yang bisa membantu dalam analisa

dan pembuatan EA framework dan artefak EA adalah berbagai hal yang mampu

mendukung pendokumentasian segala kegiatan dari pembuatan EA framework.

Komponen EA dari EA framework yaitu:

1. Tujuan dan Inisiatif (Goals & Initiatives)

2. Produk dan Pelayanan (Products & Services)

3. Data dan Informasi (Data and Information)

4. Sistem dan Aplikasi (System and Application)

5. Jaringan dan Infrastruktur (Network and Infratructure)

6. Keamanan/Standar/Angkatan Kerja (Security/Standard/Workforce)

Page 13: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

21

2.2.4.1 Goals & Initiatives Level

Sebuah perusahaan besar sering membutuhkan sebuah pendekatan

perencanaan yang formal yang termasuk pada kondisi-kondisi perubahan, para

peserta, dan goals. Tujuan dan arahan yang mengarah pada visi dan misi dari suatu

enterprise sebaiknya mempengaruhi pendekatan berbagai sumber daya yang

didokumentasikan pada tujuan dan inisiatif.

Visi digunakan sebagai suatu pernyataan menyeluruh tentang gambaran ideal

yang ingin dicapai oleh organisasi dimasa yang akan datang. Misi digunakan untuk

mendefinisikan konsep bisnis. Pernyataan misi perusahaan harus mendefinisikan

sasaran bisnis dan tujuan-tujuan yang bersifat strategis, termasuk manfaat-manfaat

yang diberikan kepada pelanggan dan pasar. Beberapa pernyataan misi juga

mendifiniskan penytaan internal. (Gasperz, 2005: p14).

Namun pengertian visi dan misi dikembangkan oleh David (2011, p77), yaitu

visi adalah pernyataan yang menjawab pertanyaan, "Ingin menjadi apakah kita ini ?"

Membuat pernyataan visi sering dianggap sebagai langkah pertama dalam

perencanaan strategis. Sedangkan misi adalah pernyataan tujuan jangka panjang yang

membedakan suatu bisnis dari bisnis serupa lainnya. Pernyataan misi

mengidentifikasi lingkup operasi-operasi perusahaan dalam hal produk dan pasar.

Pernyatan misi yang jelas mencerminkan nilai-nilai dan prioritas suatu organisasi.

Misi menjadi titik awal untuk mendesain pekerjaan-pekerjaan dan struktur

managerial.

Page 14: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

22

2.2.4.1.1 Strategic plan (S-1)

Strategic plan adalah dokumen kebijakan dan perencanaan tingkat tinggi

yang digunakan oleh enterprise untuk mendokumentasikan arah perusahaan, strategi

kompetitif, tujuan yang paling penting, dan mendukung program dan proyek

(inisiatif strategik). Perencanaan strategik mencakup periode masa depan, biasanya 3

- 5 tahun. (Bernard, 2004, p292)

Strategic plan ini mencakup dimensi strategis, dalam hal mendukung evaluasi

kesempatan yang berbeda atau ancaman, biasanya di tingkat bisnis. Terdiri dari

pasar, produk bisnis, teknologi, keterampilan, dan lapisan organisasi. Fokus pada

pengembangan visi bisnis masa depan dalam hal pasar, bisnis, produk, teknologi,

keterampilan, budaya, dan sebagainya. Kesenjangan yang diidentifikasi, dan pilihan

strategis dieksplorasi untuk menjembatani kesenjangan. (Sebastian Konkol).

2.2.4.1.2 Analisis SWOT (S-2)

Menurut Ronald dan Willian (2003, p212), SWOT adalah singkatan yang

terdiri dari Strength, Weakness, Opportunities, Threats. Menggunakan SWOT

analisis secara kritikal melibatkan pemeriksaan organisasi dan lingkungannya,

dengan mengusahakan identifikasi kunci elemen – elemen yang mempengaruhi

kompetitif saat ini mau pun masa depan pada suatu organisasi.

Strengths adalah kekuatan dari sebuah perusahaan dapat termasuk aspek –

aspek seperti sumber daya finasial, pengakuan merek, kemampuan mempertahankan

hak paten, sumber daya manusia, dan lain – lain.

Page 15: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

23

Weaknesses dapat termasuk asset – asset seperti ketidakcukupan sumber daya

finansial dari beberapa kebutuhan investasi, sebuah penurunan saham pemegang

saham, penuaan alur produk, penurunan image perusahaan, dan lain-lain.

Opportunities dapat muncul dalam macam – macam bentuk, seperti produk

baru atau pelayanan pelanggan yang belum tersentuh. Peninggkatan effisiensi

operasional untuk meminimalisir biaya.

Threatness juga bisa terdapat pada internal dan eksternal, walaupun ancaman

eksternal secara tipikal lebih banyak. Ini dapat termasuk kemunculan teknologi yang

membuat produk dan pelayanan kita tidak terpakai, competitor baru memasuki pasar

kita, competitor yang telah ada memperkenalkan inovasi – inovasi yang

memperkaya posisi kompetitif mereka yang terkait dengan yang kita miliki, dan lain-

lain.

Sedangkan menurut Bernard (2004 , p293), SWOT adalah analisis kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT) mengambil sudut pandang holistic pada

enterprise dengan mengidentifikasikan faktor – faktor internal dan eksternal dimana

pada saat dipetakan dapat menampakkan area – area untuk pengembangan dan fokus.

(Bernard, 2004, p293)

Gambar 2.3 Contoh ringkasan analisis SWOT

Page 16: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

24

Identifikasi faktor-faktor yang terkait juga memiliki beberapa cara dan

identifikasi dibagi menjadi dua bagian, identifikasi eksternal serta identifikasi

internal. Identifikasi eksternal menggunakan metode Five Force Porter atau Lima

Daya Saing Porter dan untuk identifikasi faktor-faktor internal menggunakan metode

Value Shop.

Lima Daya Saing Porter (Five Force Porter)

Lima Daya Saing Porter (Five Force Porter) memperlihatkan bagaimana

sumber informasi mampu diterima untuk mempengaruhi daya saing lainnya.

Pandangan ini menjelaskan secara umum mengatur daya saing untuk memberikan

hasil lebih dari aksi pesaing. (Pearlson, 2003: p54).

Gambar 2.4 Contoh analisis Porter

Page 17: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

25

a. Potential Threats of New Entrants

Perusahaan dalam sebuah industri sering mencoba untuk mengurangi

ancaman dari pendatang baru dalam pasar dengan meningkatkan rintangan

pada pendatang. Rintangan untuk pendatang dapat membantu perusahaan

untuk memperkuat penawaran atas produk dan layanan yang sulit digantikan

di mata customer berdasarkan fitur-fitur unik. Sumber informasi lainnya juga

mampu meningkatkan rintangan yang menghambat competitor untuk masuk

kedalam industri.

b. Bargaining Power of Buyer

Customer sering memiliki kekuatan potensial untuk mempengaruhi

lingkungan kompetitif. Kekuatan ini membentuk suatu kemudahan akses

konsumsi pada berbagai outlet untuk memperoleh produk yang paling baik

dan murah sekalipun dalam skala besar.

Informasi yang mampu didapatkan perusahaan mampu membuat

perubahan harga (switching costs) serta mengetahui siapa saja pangsa pasar

dalam target perusahaan.

c. Bargaining Power of Suppliers

Supplier memiliki kemampuan untuk mengurangi keuntungan

perusahaan. Daya saing ini adalah yang terkuat ketika perusahaan hanya

memiliki sedikit supplier. Kualitas supplier merupakan bagian krusial untuk

menyelesaikan proses produksi. Dalam hal ini perusahaan dipaksa untuk

memilih dengan teliti supplier mana saja yang berpotensi tinggi.

Page 18: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

26

d. Threat of Substitute Products

Potensi pergantian produk dalam pasar tergantung oleh pembeli yang

mengharapkan perubahan, harga berdasarkan kinerja produk, dan tingkat

perubahan harga pembelian. Sumber informasi dapat membuat keuntungan

dengan mengurangi ancaman dari pergantian.

e. Industry Competitors

Persaingan dari setiap perusahaan yang berkompetisi di dalam industri

selalu meningkat. Perusahaan harus fokus dalam kompetisi dari setiap lawan

untuk melindungi pangsa pasar. Dalam hal ini, persaingan setiap perusahaan

dalam industri harus yakin dan mampu untuk merespon tindakan kompetitor

dengan cepat dengan berbagai strategi.

Value Shop

Value shop pada dasarnya adalah suatu metode yang digunakan untuk

menyelesaian masalah, dengan memberikan nilai-nilai yang ada sebagai suatu solusi

untuk klien. Terdiri atas suatu pertukaran informasi yang dilakukan secara intens

maupun secara extensive baik dalam mendirikan suatu bisnis transaksi maupun untuk

memberikan suatu solusi. (Ward & Peppard, 2002: p266 )

Page 19: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

27

Gambar 2.5 Value Shop

Value shop merupakan bentuk lain dari value chain, yang lebih

mencerminkan bisnis jasa, yang mana tujuan adalah untuk memenuhi kebutuhan

klien ataupun pelanggan, dengan menyatukan pengetahuan-pengetahuan yang ada,

sumber daya dari dalam perusahaan atau dengan menggunakan sumber-sumber dari

luar atau pihak eksternal.

Identifikasi faktor-faktor yang berkaitan dengan perusahaan berkatian dengan

analisa dan perancangan strategi baru untuk masa mendatang, kemudian strategi-

strategi yang ditemukan memerlukan berbagai penilaian baru, alat yang mampu

menilai strategi-strategi tersebut salah satunya adalah The Quantitative Strategic

planning Matrix (QSPM) adalah alat yang membuat para perencana strategi dapat

menilai secara objektif strategi alternatif yang dapat dijalankan, didasarkan atas

faktor-faktor keberhasilan kritis eksternal dan internal yang telah dikenali terlebih

dahulu. (David, 2011: p224),

Page 20: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

28

Format dasar QSPM terdiri atas beberapa kolom. Kolom kiri yang pertama

terdiri atas faktor-faktor eksternal dan internal, dan pada baris paling atas terdiri atas

strategi alternatif yang dijalankan. Pada kolom yang berdampingan dengan kolom

faktor-faktor keberhasilan kritis ekstenal dan internal, dituliskan juga bobot-bobot

dari masing-masing factor terhadap strategi.

Langkah-langkah untuk mengembangkan QSPM:

Langkah 1. Buatlah daftar peluang/ ancaman eksternal kunci dan kekuatan/

kelemahan internal kunci dari perusahaan di kolom kiri QSPM.

Langkah 2. Berilah bobot pada setiap faktor eksternal dan internal kunci.

Langkah 3. Periksalah matriks-matriks pencocokan di Tahap 2, dan kenalilah

strategi-strategi alternatif yang harus dipertimbangkan organisasi untuk

diterapkan.

Langkah 4. Tentukanlah Nilai Daya Tarik (AS) yang didefinisikan sebagai angka

yang menunjukkan daya tarik relatif masing-masing strategi pada

suatu rangkaian alternatif tertentu.

Tabel 2.1 Contoh QSPM

Strategi 1 Strategi 2 Faktor-FaktorKunci Bobot AS TAS AS TAS

Faktor-FaktorKunciEksternal Ekonomi Politik/Hukum/Pemerintahan Sosial/Budaya/Demografis/Lingkungan Teknologi Kompetitif

Faktor-FaktorKunci Internal Manajemen Pemasaran Keuangan/Akuntansi Produksi/Operasi

Page 21: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

29

Penelitian dan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

Kelebihan dari QSPM adalah sebagai berikut.

1. Rangkaian strategi ini dapat diperiksa secara berurutan atau bersamaan.

2. Tidak ada batas untuk jumlah strategi yang dapat dievaluasi atau jumlah

rangkaian strategi yang dapat diperiksa sekaligus.

3. Alat ini mengharuskan perencana strategi untuk memadukan faktor-faktor

ekstenal dan internal yang terkait kedalam proses keputusan.

4. Pengembangan QSPM membuat kemungkinannya kecil faktor-faktor kecil

terabaikan atau diberi bobot secara tidak sesuai.

5. QSPM menarik perhatian akan pentingnya hubungan-hubungan yang

mempengaruhi keputusan-keputusan strategi.

6. QSPM dapat disesuaikan untuk digunakan oleh organisasi kecil dan besar,

yang mencari laba atau nirlaba.

Namun QSPM ini juga memiliki keterbatasan sebagai berikut.

1. Memerlukan sejumlah keputusan subjektif dalam memberi peringkat dan nilai

daya tarik.

2. Proses ini memerlukan penilaian intiuitif dan asumsi yang diperhitungkan.

3. Diskusi konstruktif selama analisis dan pilihan strategi dapat timbul semata-

mata karena perbedaan interpretasi informasi dan opini yang berbeda.

4. Konsep ini hanya dapat sebaik prasyarat informasi dan analisis pencocokan

yang menjadi landasannya.

Page 22: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

30

2.2.4.1.3 CONOPS Scenario (S-3)

Concepts of Operations Scenario adalah dokumen naratif yang

mendeskripsikan bagaimana enterprise beroperasi pada saat ini atau akan beroperasi

beberapa tahun ke depan dalam keadaan faktor – faktor internal dan eksternal

tertentu yang diidentifikasikan dalam analisis SWOT. Skenario ini adalah catatan

kaki dengan asumsi perencanaan. (Bernard, 2004, p294)

2.2.4.1.4 CONOPS Diagram (S-4)

Diagram Concept of Diagram (CONOPS) adalah penggambaran secara grafis

tingkat tinggi mengenai bagaimana fungsi – fungsi enterprise, juga secara

keseluruhan, atau dalam area tertentu yang diinginkan.(Bernard, 2004, p295)

Gambar 2.6 Contoh CONOPS Diagram

(Bernard, 2005, p295)

Page 23: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

31

2.2.4.2 Products & Service Level

Kunci bisnis dan proses-proses layanan sebuah perusahaan didokumentasikan

di dalam produk dan layanan dari framework EA. Komponen – komponen EA pada

level ini termasuk proses dokumentasi bisnis dan perencanaan portofolio IT yang

menyediakan dokumentasi kasus bisnis pada setiap investasi didalam IT.

2.2.4.2.1 Business Plan (B-1)

Rencana bisnis menyediakan deskripsi tingkat tinggi dari fungsi-fungsi lini

bisnis kunci, dan strategi finansial yang akan mewujudkan tujuan strategis dan

inisiatif.(Bernard, 2004, p297). Beberapa poin yang sering ditemukan pada business

plan, yaitu:

1. Business Overview

2. Profil tim eksekutif

3. Hubungan antara aktivitas – aktivitas bisnis dengan tujuan strategis

4. Struktur organisasi

5. Pandangan terhadap pasar dan strategi kompetitif

6. Daur bisnis

7. Ringkasan kapitalisasi

8. Strategi keuangan

9. Ringkasan status keuangan sekarang

10. Aliansi dan partner bisnis

Page 24: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

32

2.2.4.2.2 Swim Lane Process Diagram (B-3)

Diagram Stakeholder Activity menunjukkan stakeholder (orang yang secara

pribadi berminat dalam enterprise) yang terlibat dalam proses lini bisnis, dan

ketepatan dari interaksi. Diagram menggunakan format swim lane untuk mengatur

stakeholder dengan baris, dan kerangka waktu dengan kolom, kemudian

menggambarkan aktivitas menggunakan simbol bagan alir. (Bernard, 2004, p299)

Gambar 2.7 Contoh Swim Lane Diagram

(Bernard, 2005, p299)

2.2.4.2.3 Business Process / Service Model (B-4)

Diagram Proses Bisnis menunjukkan pemecahan aktivitas yang didetailkan,

mencakup bagaimana setiap langkah dalam aktivitas berhubungan dengan yang

lainnya. (Bernard, 2004, p300)

Page 25: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

33

Gambar 2.8 Contoh Business Process / Service Model

2.2.4.2.4 Business Process / Product Services (B-5)

Matriks Aktivitas dan Produk Bisnis memetakan siklus hidup dari produk

yang menghasilkan keuntungan hingga berbagai lini bisnis dalam enterprise. Matriks

ini menekankan siapa yang memiliki proses dan produk bisnis, sama seperti

perluasan dari rantai pasokan. (Bernard, 2004, p301) .

Tabel 2.2 Business Process / Product Services

(Bernard, 2005, p301)

LOB A

LOB B

LOB C

LOB D

LOB E

LOB F

LOB G

Remarks

Business Products

Products 1 R F L

Products 2 M W D S F L

Products 3 M W D S F L

Products 4 R F L

Products 5 M F L

Page 26: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

34

Products 6 M W D S F

R = Research & Develop W = Warehouse S = Service L = Legal

M = Manufacture D = Distribute F = Finance

2.2.4.2.5 Use Case Narrative & Diagram (B-6)

Naratif Use Case mengikuti format Unified Modelling Language (UML)

untuk mengidentifikasikan kebutuhan bisnis, konteks nya, stakeholder (aktor), dan

aturan bisnis untuk interaksi mereka dengan sistem, layanan, dan aplikasi yang

diidentifikasikan sebagai solusi teknologi yang membutuhkan pengembanngan

(Bernard, 2004, p302).

Menurut Whitten dan Bentley(2007, p246), naratif use case adalah deskripsi

tekstual dari kegiatan bisnis dan bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan

sistem untuk menyelesaikan tugas.

Berdasarkan pendapat Satzinger (2005,p213) use case diagram adalah

sebuah diagram yang menunjukkan berbagai peran pengguna dan cara pengguna

yang berinteraksi dengan sistem.

Menurut Whitten dan Bentley(2007, p246), use case diagram adalah sebuah

diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dan sistem eksternal dan

pengguna. dengan kata lain, grafis menggambarkan siapa yang akan menggunakan

sistem dan dalam cara pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem.

Page 27: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

35

Gambar 2.9 Contoh Use Case Diagram

(Bernard, 2005, p302)

Dapat disimpulkan bahwa Use Case diagram merupakan suatu diagram yang

menejelaskan tentang kegitan dan interaksi pengguna dengan sistem, sedangkan Use

Case Naratif merupakan penjabaran berbentuk narasi dari kegiatan yang sedang

berlangsung dalam setiap kejadian.

2.2.4.3 Data & Information Level

Menjelaskan bagaimana sebuah perusahaan mengunakan data dan informasi

yang didokumentasi pada produk dan layananan. Dan pada lebel ini juga menjelakan

disain yang didokumentasikan, fungsi-fungsi, dan sistem informasi manajemen.

2.2.4.3.1 Object State Transition Diagram (D-3)

State Transition Diagram menggunakan notasi dari Unified Modelling

Language (UML) untuk menunjukkan bagaimana siklus hidup dari data objek

Page 28: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

36

spesifik. Diagram ini menunjukkan perubahan pada atribut, hubungan, dan/atau

perilaku dari objek “On-Line Order” yang menghasilkan kejadian sistem internal

atau eksternal yang memicu perubahan dalam keadaan.(Bernard, 2004, p306)

Gambar 2.10 Contoh Object State Transition Diagram

(Bernard, 2005, p306)

2.2.4.3.2 Logical Data Model (D-5)

Model data semantik dapat dikembangkan menggunakan metode dan

simbologi (Entity Relationship Diagram) tradisional yang terstruktur, atau juga dapat

menggunakan metode dan simbologi berorientasi objek dari Unified Modelling

Language, yang menghasilkan Class Diagram dan/atau Object Diagram (Bernard,

2004, p308).

Berdasarkan pendapat Satzinger (2005,p184) domain class diagram adalah

kelas UML diagram yang menunjukkan hal-hal yang penting dalam pengguna

bekerja.

Page 29: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

37

Gambar 2.11 Contoh Class Diagram

1. Class : jenis atau klasifikasi yang semua benda yang serupa dimiliki.

(Satzinger, 2005: 63)

Contoh : Class Tamu,Class Reservasi.

2. Attributes : karakteristik objek yang memiliki nilai-nilai, seperti ukuran,

bentuk, warna, lokasi, dan keterangan dari tombol atau label nama atau

alamat, dan nomor telepon pelanggan. (Satzinger, 2005:62)

Contoh: Id_Reservasi, Id_Tamu, Nama, Alamat.

3. Association Relationships : terjadi secara alami hubungan antara objek,

seperti ketika seorang pelanggan berhubungan dengan pesanannya.

(Satzinger, p66)

4. Association Class : kelas merupakan hubungan banyak-ke-banyak antara dua

kelas lainnya. (Satzinger, p187)

5. Multiplicity : jumlah hubungan antara obyek. (Satzinger, p66)

Page 30: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

38

• 0 to 1 atau 0 to *

• 1 to 1 atau 1 to 0

• 1 to *

• * to *

6. Aggregasi : seluruh bagian hubungan antara obyek dan bagian-bagiannya di

mana bagian bisa eksis secara terpisah. (Satzinger, p191)

Gambar 2.12 Aggregasi

7. Generalisasi: sistem klasifikasi yang struktur atau kelas yang menempati

urutan dari kelas super yang lebih umum untuk subclass lebih khusus; juga

disebut hirarki warisan. (Satzinger, p 67)

Gambar 2.13 Generalisasi

8. Composite : Bagian yang tidak boleh di pisahkan.

Gambar 2.14 Composite

Page 31: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

39

2.2.4.3.3 Activity / Entity (CRUD) Matrix (D-7)

Matriks Aktivitas/ Entitas dikembangkan dengan pemetaan dimana entitas

data dipengaruhi oleh aktivitas lini bisnis yang berkaitan. Biasa disebut sebagai

matriks CRUD, karena matriks ini mengidentifikasikan tipe transformasi dasar yang

dilakukan oleh data (Create, Read, Update, Delete) melalui proses bisnis. (Bernard,

2004, p310)

Gambar 2.15 Contoh Entity Matrix

(Bernard 2005, p310)

Page 32: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

40

2.2.4.4 System & Application Level

Sistem dan aplikasi yang sebuah perusahaan gunakan untuk mendukung

pelayanan bisnis mereka, terdiri atas proses-proses pengiriman produk, dan alur

informasi yang didokumentasi pada sistem dan aplikasi.

2.2.4.4.1 System Communication Description (SA-2)

Artifak S-2 merupakan pelengkap dari Diagram AntarMuka Sistem S-1

dengan menyediakan deskripsi mengenai bagaimana data dikomunikasikan antar

sistem dalam enterprise, dan mencakup spesifikasi mengenai hubungan, jalur,

jaringan, dan media. (Bernard, 2004, p313)

Gambar 2.16 Contoh System Communication Diagram

(Bernard 2005, p313)

Page 33: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

41

2.2.4.4.2 System Data Flow Diagram (SA-4)

Diagram Alir Sistem Data lebih dikenal dengan sebagai “Data Flow

Diagram” dan ditujukan untuk menunjukkan proses dalam sistem yang bertukaran

data, dan bagaimana pertukaran tersebut muncul. Artifak SA-4 merupakan pelengkap

Diagram Proses Bisnis B-4, dan dapat didekomposisi untuk menunjukkan detail

tambahan.(Bernard, 2004, p315)

Gambar 2.17 Contoh System Data Flow Diagram (Bernard 2005, p315)

Menurut Whitten (200, P162) Data Flow Diagram menggambarkan keadaan

saat ini dan atau tujuan proses didalam sebuah sistem yang juga termasuk input,

output, dan data. Model ini juga menunjukan aliran data antara dan melalui proses

dan menujukan tempat dimana data di tempatkan.

Menurut Sebastian Konkol (P16) Data Flow Diagram merupakan suatu

pemahaman bagaimana memberikan data ke orang yang tepat dan aplikasi dengan

Page 34: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

42

interface yang tepat pada waktu yang tepat. Pandangan ini berkaitan dengan

arsitektur penyimpanan, pengambilan, pengolahan, pengarsipan, dan keamanan data.

Komponen-komponen pembentuk DFD (Gane and Sarson Shapes dan

Demarco/Yourdon Shapes) (Whitten).

• External Agent : Sesorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem

namun berada diluar batasan sistem dan oleh karena itu tidak berada dalam

control sistem atau pengguna sistem.

Gambar 2.18 Simbol External Agent (Gane and Sarson)

Gambar 2.19 Simbol External Agent (DeMarco/Yourdon)

• Data Store : Sebuah tempat penyimpanan untuk data.

Gambar 2.20 Simbol Data Store (Gane and Sarson)

Page 35: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

43

Gambar 2.21 Simbol Data Store (DeMarco/Yourdon)

• Process (proses) : Dasar dari pembuatan sistem dan proses dimana proses

tersebut merespon ke bisnis event dan kondisi perpindahan data untuk

membuat informasi yang berguna. Model proses ini membantu untuk

menerangkan interaksi dengan lingkungan sistem dan proses lain.

Gambar 2.22 Simbol Process

• Data Flow : Data input dan output dari suatu proses.

Gambar 2. 23 Simbol Data Flow Arrow

Page 36: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

44

2.2.4.5 Networks & Infrastructure Level

Fungsi dari jaringan dan infrastruktur level dari EA framework memiliki

fungsi untuk mengintegrasikan dan menghubungkan sumberdaya – sumberdaya IT

pada aplikasi dan level-level informasi.

2.2.4.5.1 Network Connectivity Diagram (NI-1)

Diagram Konektivitas Jaringan menunjukkan hubungan secara fisik antara

jaringan suara, data, dan video enterprise, mencakup Wide Area Network (WAN)

dan Local Area Network (LAN) eksternal, yang disebut juga sebagai ekstranet dan

intranet.(Bernard, 2004, p321)

Gambar 2.24 Contoh Network Connectivity Diagram

(Bernard 2005, p321)

Page 37: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

45

2.2.4.5.2 Network Inventory (NI-2)

Network Inventory mencatat semua perangkat keras dan perangkat lunak pada

jaringan suara, data, dan video enterprise dalam enterprise. Daftar ini mungkin

mencakup nomor barcode atau pengenal unik lainnya. (Bernard, 2005: 322)

Gambar 2.25 Network Inventory

(Bernard 2005, p322)

2.2.4.5.3 Capital Equipment Inventory (NI-3)

Capital Equipment Inventory mencatat semua peralatan modal teknologi non-

informasi (dapat didepresiasi) di setiap lini bisnis dalam enterprise. Daftar ini

mungkin mencakup nomor barcode atau pengenal unik lainnya. (Bernard, 2005: 323)

Page 38: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

46

Gambar 2.26 Capital Equipment Inventory

(Bernard 2005, p323)

2.2.4.5.4 Building Blueprints (NI-4)

Artifak NI-4 adalah sekumpulan cetak biru elektronik yang lengkap untuk

semua bangunan dan ruangan secara fisik dalam enterprise. Cetak biru membantu

dalam perencanaan dan pembuatan keputusan yang memperhatikan penempatan

tempat kerja, fasilitas produksi, gudang, jaringan dan fungsi bisnis lainnya. (Bernard,

2005: 324)

Page 39: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

47

2.2.4.5.5 Rack Elevation Diagram (NI-7)

Diagram ini menyediakan sudut pandang depan dan samping dari setiap rak

peralatan teknologi informasi yang ada di dalam pusat jaringan, server room, dan

atau lemari kabel. Diagram ini mendukung diagram NI-5 dan NI-6 dan dikelola

secara elektronik untuk mendukung perubahan berkali – kali yang dapat diperkirakan

dalam beberapa tahun ke depan. (Bernard, 2005: 327)

Gambar 2.27 Rack Elevation Diagram

(Bernard 2005, p327)

2.2.4.6 Securtiy / Standards / Workforce

Menjelaskan tentang perencanaan keamanan, standar, dan rencana kerja, yang

sudah ada didalam perusahaan untuk keadaan yang sedang berjalan saat ini.

Page 40: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

48

2.2.2.6.1 Security Plan (SP-1)

Perencanaan keamanan menyediakan deskripsi tingkat tinggi dan detail

mengenai program keamanan yang berdampak dalam enterprise. Hal ini mencakup

secara fisik, data, personel, dan elemen – elemen dan prosedur keamanan

operasional.(Bernard, 2004, p328)

Masalah keamanan cenderung untuk menyelesaikan sekitar kelangsungan

bisnis, yaitu, Bagaimana bisnis dapat terus berjalan jika terjadi pelanggaran, bencana

atau peristiwa lain yang dapat menyebabkan terganggunya kegiatan bisnis. Selain itu

Bagaimana bisnis bisa melindungi aset digital dari ancaman luar. (Whitten dan

Bentley, 2007, p19),

2.2.4.6.2 Security Solutions Description (SP-2)

Deskripsi Solusi Keamanan menyediakan sudut pandang tingkat tinggi

mengenai bagaimana keamanan disediakan untuk sumber daya yang terpilih dalam

enterprise. Solusi – solusi ini mencakup 4 dimensi dari keamanan : secara fisik, data,

personel, dan operasi, dan mungkin mencakup diagram – diagram dan metriks –

metriks. (Bernard, 2005: 329)

Page 41: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

49

Tabel 2.3 Security Solutions Description

(Bernard 2005, p329)

2.2.4.6.3 Disaster Recovery Plan (SP-5)

Perencanaan Pemulihan Bencana adalah matriks penilaian dan serangkaian

prosedur untuk menangani berhentinya kemampuan berbagai bisnis dan/ atau

teknologi yang tidak membutuhkan relokasi operasi dari enterprise. Hal ini mungkin

dapat disebabkan oleh kejadian alam atau buatan manusia (misalnya kebakaran,

banjir, atau padamnya listrik).

Aktivasi Perencanaan Pemulihan Bencana mungkin harus dapat dicapai di

tengah kekacauan bencana lokal atau nasional yang membuat kejelasan, keringkasan,

kelengkapan, dan fleksibilitas (back up) kunci untuk kesuksesan. Beberapa elemen

yang direkomendasikan dalam Perencanaan Pemulihan Bencana :

1. Aktivasi COOP. Kondisi untuk mengaktifkan COOP.

Page 42: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

50

2. Peran dan Tanggungjawab COOP. Matriks peran dan tanggung jawab

(dengan posisi) dari semua personal dalam enterprise yang terlibat dalam

pengaktifan COOP. Alternatif disediakan untuk setiap posisi.

3. Penilaian Dampak Bencana dan Pemulihan. Standar matriks untuk menilai

tipe dan durasi dari pemadaman, sama seperti sistem dan fungsi dalam

enterprise yang terpengaruh. Bergantung kepada tipe dari pemadaman dan

periode pemadaman yang diperkirakan (menit, jam, dan hari), prosedur

pemulihan mungkin berbeda.

4.Prosedur Pemulihan. Prosedur – prosedur yang digunakan untuk

memperbaiki fungsi bisnis dan/atau sistem yang telah dikacaukan. Contohnya

mencakup :

a. Pemadaman listrik

b. Pemadaman pendingin/ pemanas udara

c. Kerusakan bangunan (kebakaran, banjir, gempa bumi)

d. Kerusakan ruangan (kebakaran, banjir, gempa bumi)

e. Infeksi virus pada sistem informasi

f. Hilangnya komunikasi data internal atau eksternal

g. Hilangnya komunikasi telepon internal atau eksternal

2.2.4.6.4 Technology Forecast (ST-2)

Peramalan Teknologi mendukung dan berhubungan dengan Profil Standar

Teknologi ST-1. Peramalan Teknologi mendokumentasikan perubahan yang telah

Page 43: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

51

diperkirakan dalam berbagai standar yang dicatat dalam artifak ST-1, dimana

perubahan masa depan mulai terjadi atau akan terjadi.(Bernard, 2004, p334)

Gambar 2.28 Contoh Peramalan Teknologi

Page 44: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

52

2.2.4.6.5 Workforce Plan (W-1)

Perencanaan Angkatan Kerja menyediakan deskripsi tingkat tinggi mengenai

bagaimana modal manusia diatur dalam enterprise. Perencanaan Tenaga Kerja

mencakup strategi untuk mempekerjakan, mempertahankan, dan pengembangan

profesional pada tingkat eksekutif, manajemen, dan staff dari enterprise.(Bernard,

2004, p335)

2.2.4.6.6 Organization Chart (W-2)

Bagan Organisasi menunjukkan bagaimana posisi dan personel diatur dalam

diagram secara hierarki atau format matriks. Bagan Organisasi membantu untuk

menunjukkan garis otorisasi, hubungan pekerjaan, sama seperti kepemilikan terhadap

sumber daya, produk, dan proses.(Bernard, 2004, p336)

Gambar 2.29 Contoh Struktur Organisasi

Page 45: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

53

2.2.4.6.7 Knowledge & Skills Profile

Profil Pengetahuan dan Keterampilan menyediakan pendataan detail

mengenai orang seperti apa yang harus mengetahui dan dapat lakukan dalam posisi

khusus dalam enterprise. Contoh yang disediakan adalah Daftar Pengetahuan,

Keterampilan, dan Kemampuan untuk Enterprise Architect yang dikembangkan oleh

Universitas Carnegie Mellon pada tahun 2004. (Bernard, 2004, p337)

Gambar 2.30 Contoh diagram Profil Pengetahuan dan Keterampilan

2.2.5 EA Management & Transition Plans

EA Management & Transition Plan menggambarkan gap kinerja sebuah

perusahaan, sumber kebutuhan, solusi perencanaan, urutan-urutan rencana, dan

ringkasan arsitektur sekarang dan masa yang akan datang. Rencana tersebut juga

Page 46: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

54

menjelaskan proses pengerjaan EA, penerapan teknologi, dan kerangka dokumentasi.

Ini merupakan suatu dokumen hidup yang diperbarui secara berkala untuk

memberikan kontrol terhadap versi yang lebih baik untuk perubahan pandangan saat

ini maupun di masa depan dari komponen-komponen EA dan artefak-artefak yang

terdapat diseluruh framework.

2.2.5.1 Sequencing Plan

Diagram ini menunjukkan suatu perubahan dari sistem yang mencakup hubungan

dan waktu dari instalasi penggabungan, peningkatan, dan penghentian, terkadang dapat

dimaksudkan dalam konteks perubahan terhadap sistem, aplikasi, halaman web, dan database

lainnya.

Gambar 2.31 Sequencing Plan

Page 47: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang

55

2.2.5.2 Gantt Chart

Geraldi&Lechter (2012:1) Gantt chart merupakan suatu alat yang berguna

untuk mengatasi beberapa "masalah yang sangat rumit" dari suatu proyek, dan

mencakup pentingnya waktu dan waktu, hal ini didasarkan pada prinsip-prinsip yang

tidak berlaku pada semua proyek. Konsekuensi menggunakan gantt chart adalah

perkembangan pendekatan manajemen yang tidak secara eksplisit untuk mengatasi

kompleksitas, ambiguitas, ketidak pastian dan perubahan.

Gambar 2.32 Gantt Chart