9 Pembelajaran PJOK IZI.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

PEMBELAJARANPENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATANHANDOUT BIMTEK PENDAMPINGAN

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2014PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATANI. PEMAHAMAN KOMPETENSI

A. Konsep

1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. SKL dijabarkan ke dalam bentuk Kompetensi Inti (KI), selanjutnya Kompetensi Inti dijabarkan ke dalam bentuk Kompetensi Dasar (KD).2. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi dasar pengembangan KD. Kompetensi Inti mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai SKL.

3. Kompetensi Dasar adalah kemampuan yang menjadi syarat untuk menguasai Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui proses pembelajaran. Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran serta perkembangan belajar yang mengacu pada Kompetensi Inti.

4. Taksonomi dimaknai sebagai seperangkat prinsip klasifikasi atau struktur dan kategori domain kemampuan tentang perilaku peserta didik yang terbagi ke dalam domain sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pembagian domain perilaku belajar dilakukan untuk mengukur perubahan perilaku seseorang baik selama proses pembelajaran maupun hasil belajar yang dirumuskan dalam perilaku (behaviour) yang terdapat pada indikator pencapaian kompetensi.

B. Deskripsi

1. Hasil belajar dirumuskan dalam tiga taksonomi meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pembagian taksonomi hasil belajar ini dilakukan untuk mengukur perubahan perilaku peserta didik baik selama proses belajar maupun hasil belajar yang dirumuskan dalam aspek perilaku (behaviour) tujuan pembelajaran. Kita mengenal klasifikasi perilaku hasil belajar berdasarkan taksonomi Bloom, dan pada Kurikulum 2013 digunakan taksonomi Bloom yang disempurnakan oleh Anderson dan Krathwohl.

Sikap (affective domain) merupakan perilaku, emosi dan perasaan dalam bersikap dan merasa.

Pengetahuan (cognitive domain) merupakan kapabilitas intelektual dalam bentuk pengetahuan atau berpikir.

Keterampilan (psychomotor domain) merupakan keterampilan manual atau motorik dalam bentuk melakukan.

a. Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 merupakan urutan pertama dalam perumusan kompetensi lulusan, selanjutnya diikuti dengan rumusan ranah pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 menggunakan taksonomi Krathwohl dimana pembentukan sikap peserta didik diawali dari menerima (accepting), menjalankan (responding), menghargai (valuing), menghayati (organizing/internalizing), mengamalkan (characterizing/actualizing).

b. Ranah pengetahuan pada Kurikulum 2013 menggunakan taksonomi Bloom yang disempurnakan oleh Anderson. Perkembangan kemampuan mental (intelektual) peserta didik dimulai dari C1 yakni mengingat (remember) dimana peserta didik mengingat kembali pengetahuan dari memorinya. Tahapan perkembangan selanjutnya C2 yakni memahami (understand) yang merupakan kemampuan mengonstruksi makna dari pesan pembelajaran baik secara lisan, tulisan maupun grafik. Lebih lanjut tahap C3 yakni menerapkan (apply) yang merupakan penggunaan prosedur dalam situasi yang diberikan atau situasi baru. Tahap lebih lanjut C4 yakni menganalisis (analyse) yang merupakan penguraian materi ke dalam bagian-bagian dan bagaimana bagian-bagian tersebut saling berhubungan antara satu sama lainnya dalam keseluruhan struktur. Tingkatan taksonomi pengetahuan selanjutnya C5 yakni mengevaluasi (evaluate), merupakan kemampuan membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Kemampuan tertinggi adalah C6 yakni berkreasi (create), merupakan kemampuan menempatkan elemen-elemen secara bersamaan ke dalam bentuk modifikasi atau mengorganisasi elemen-elemen ke dalam pola baru (struktur baru).

c. Ranah keterampilan pada Kurikulum 2013 menggunakan gradasi Dyers yang ditata sebagai berikut: mengamati (observing), menanya (questioning), mencoba (experimenting), menalar (associating), menyaji (communicating), dan mencipta (creating).

2. SKL merupakan profil lulusan yang akan dicapai oleh semua mata pelajaran pada jenjang tertentu yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.3. Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran dirinci dalam rumusan Kompetensi Dasar. Kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar dicapai melalui proses pembelajaran dan penilaian yang dapat diilustrasikan dengan skema berikut.

RL = Ruang lingkup materi

Gambar 1: Skema Hubungan SKL, K-I, KD, Penilaian dan Hasil Belajar

Rumusan standar kompetensi lulusan SMK/MAK yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 untuk tingkat SMK/MAK adalah sebagai berikut.Tabel 1. Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK

DIMENSIKUALIFIKASI KEMAMPUAN

SikapMemiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung-jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

PengetahuanMemiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

KeterampilanMemiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

4. Kompetensi Inti SMK/MAK sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMK/MAK sebagai berikut.

Tabel 2. Kompetensi Inti SMK/MAK

KOMPETENSI INTI

KELAS XKOMPETENSI INTI

KELAS XIKOMPETENSI INTI

KELAS XII

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

5. Kompetensi Inti pada ranah sikap (KI-1 dan KI-2) merupakan kombinasi reaksi afektif, kognitif, dan konatif (perilaku). Gradasi kompetensi sikap meliputi menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.

6. Kompetensi Inti pada aspek pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi dengan batasan-batasan yang telah ditentukan pada setiap tingkatnya. Dimensi pertama adalah dimensi perkembangan pengetahuan peserta didik untuk kelas X dan kelas XI dimulai dari memahami (C2), menerapkan (C3) dan kemampuan menganalisis (C4), untuk kelas XII ditambah hingga kemampuan evaluasi (C5). Dimensi kedua adalah dimensi bentuk pengetahuan (knowledge); untuk kelas X berupa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, sedangkan untuk kelas XI dan XII dilanjutkan sampai metakognitif.

a. Pengetahuan faktual yakni pengetahuan terminologi atau pengetahuan detail yang spesifik dan elemen. Contoh fakta bisa berupa kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau diamati. Contoh: bentuk bola, istilah dalam permainan sepakbola b. Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang lebih kompleks berbentuk klasifikasi, kategori, prinsip dan generalisasi. Contoh: ketentuan berat bola; prinsip permainan sepakbola.c. Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan bagaimana melakukan sesuatu termasuk pengetahuan keterampilan, algoritma (urutan langkah-langkah logis pada penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis), teknik, dan metoda. Contoh: teknik menendang bola; peraturan permainan sepakbola.d. Pengetahuan metakognitif yaitu pengetahuan tentang kognisi (mengetahui dan memahami) yang merupakan tindakan atas dasar suatu pemahaman meliputi kesadaran dan pengendalian berpikir, serta penetapan keputusan tentang sesuatu. Contoh: prediksi atau antisipasi tendangan pojok, rancangan mengumpan bola; strategi permainan sepakbola7. Kompetensi Inti pada ranah keterampilan mengandung keterampilan abstrak dan keterampilan konkret. Keterampilan abstrak lebih bersifat mental skill, yang cenderung merujuk pada keterampilan menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan pada kemampuan mental/keterampilan berpikir. Sedangkan keterampilan konkret lebih bersifat fisik motorik yang cenderung merujuk pada kemampuan menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi dan mencipta.8. Kompetensi Inti sikap religius dan sosial (KI-1 dan KI-2) memberi arah tentang tingkat kompetensi sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik, dibentuk melalui pembelajaran KI-3 dan KI-4.

9. Kompetensi Inti pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4) memberi arah tentang tingkat kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.

10. Kompetensi Dasar dari KI-3 merupakan dasar pengembangan materi pembelajaran pengetahuan, sedangkan Kompetensi Dasar dari KI-4 berisi keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan peserta didik. Berdasarkan KD dari KI-3 dan KI-4 tersebut, pendidik dapat mengembangkan proses pembelajaran dan cara penilaian yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran langsung, sekaligus memberikan dampak pengiring (nurturant effect) terhadap pencapaian tujuan pembelajaran tidak langsung yaitu KI-1 dan KI-2.

Melalui proses dan pengalaman belajar yang dirancang dengan baik, peserta didik akan memperoleh pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) berupa pengembangan sikap spiritual dan sosial yang relevan dengan Kompetensi Dasar dari KI-1 dan KI-2.

11. Agar menjamin terjadinya keterkaitan antara SKL, KI, KD, materi pembelajaran, proses pembelajaran, serta penilaian perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Melakukan linierisasi KD dari KI-3 dan KD dari KI-4;

b. Mengembangkan materi pembelajaran yang tertuang pada buku teks sesuai KD dari KI-3;

c. Mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan sesuai rumusan KD dari KI-4;

d. Mengembangkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran dan keterampilan yang harus dicapai;

e. Mengidentifikasi sikap-sikap yang dapat dikembangkan dalam kegiatan yang dilakukan mengacu pada rumusan KD dari KI-1 dan KI- 2, dan

f. Menentukan cara penilaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang relevan.C. Contoh

Fokus pertama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga standar kompetensi yaitu SKL, KI, KD. Dari analisis itu akan diperoleh penjabaran tentang taksonomi dan gradasi hasil belajar, yang berhubungan dengan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian yang diperlukan. Contohnya sebagai berikut.Tabel 3. Analisis Keterkaitan SKL, KI, dan KDStandar Kompetensi LulusanKompetensi Inti Kelas XKompetensi DasarAnalisis

DimensiKualifikasi Kemampuan

SikapMemiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugrah Tuhan yang tidak ternilai.KD 1.1Menghargai (A3) tubuh merupakan gradasi dibawah menghayati (A4), belum terkait KI-1 yaitu sampai menghayati dan mengamalkan (A5).

2. 1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang PenciptaKD 1.2

Menyadari (A4) merupakan gradasi menghayati dan belum utuh terkait tuntutan KI-1 yaitu sampai mengamalkan (A5).

3. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.2.1 Berperilaku sportif dalam bermain.KD 2.1Perilaku sportif (A5) merupakan gradasi mengamalkan (A5), terkait dengan KI-2 yaitu menghayati dan mengamalkan.

3 2.2Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kemajuan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar, serta dalam penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran.KD 2.2Bertanggung-jawab (A5) merupakan gradasi mengamalkan, terkait dengan KI-2 yaitu menghayati dan mengamalkan (A5).

4 2.3Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.KD 2.3Menghargai (A3) merupakan gradasi dibawah menghayati (A4), belum terkait KI-1 yaitu sampai menghayati dan mengamalkan (A5).

5 2.4Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.KD 2.4Menunjukkan (A5) kemauan merupakan gradasi mengamalkan (A5), terkait dengan KI-2 yaitu menghayati dan mengamalkan.

6 2.5Toleransi dan mau berbagi dengan teman dalam penggunaan peralatan dan kesempatan.KD 2.5Toleransi dan mau berbagi (A5) merupakan gradasi mengamalkan, terkait dengan KI-2 yaitu menghayati dan mengamalkan (A5).

7 2.6Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik.KD 2.6Disiplin melakukan (A5) merupakan gradasi mengamalkan, terkait dengan KI-2 menghayati dan mengamalkan (A5).

8 2.7Menerima kekalahan dan kemenangan dari suatu permainanKD 2.7Menerima (A5) merupakan gradasi mengamalkan, terkait dengan KI-2 menghayati dan mengamalkan (A5)

9 2.8Memiliki perilaku hidup sehat dalam memilih makanan dan minuman, penyalahgunaan obat-obatan, dan kebersihan alat reproduksi. KD 2.8Memiliki (A4) perilaku merupakan gradasi menghayati (A4), belum utuh terkait dengan KI-2 yaitu sampai mengamalkan (A5).

PengetahuanMemiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab, serta dampak fenomena dan kejadian.10 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah3.1Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan gerak salah satu permainan bola besar untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baikKD 3.1Menganalisis merupakan gradasi C4 terkait sesuai dengan KI-3 yaitu sampai menganalisis (C4), sedangkan pengetahuan tentang variasi dan kombinasi merupakan gradasi konseptual, belum utuh terkait KI-3 yaitu sampai gradasi prosedural.

KeterampilanMemiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.11 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.4.1Mempraktikkan variasi dan kombinasi keterampilan dalam memainkan salah satu permainan bola besar dengan koordinasi gerak yang baik KD 4.1Mempraktikkan merupakan keterampilan konkrit gradasi presisi (P3 Dave), belum utuh terkait dengan tuntutan KI-4 yaitu mengolah, menalar, dan menyaji (K4 abstrak Dyers), padanannya sampai artikulasi (P4 konkrit Dave).

Keterangan:

1. SKL diambil dari Permendikbud nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan

2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar diambil dari Permendikbud nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMK/MAK dan lampirannya.

3. Analisis diisi dengan hasil analisis taksonomi dan gradasi hasil belajar. Jika KD tidak terkait dengan KI maka dikembangkan melalui tujuan pembelajaran dan atau indikator pencapaian kompetensi.D. Latihan

Buatlah analisis keterkaitan SKL, KI, dan KD untuk kelas XI seperti Tabel 3.

II. PEMAHAMAN MATERI

A. Konsep

Materi pembelajaran atau lingkup materi adalah bagian dari isi rumusan Kompetensi Dasar (KD), merupakan muatan dari pengalaman belajar yang diinteraksikan di antara peserta didik dengan lingkungannya untuk mencapai Kemampuan Dasar berupa perubahan perilaku sebagai hasil belajar dari mata pelajaran.

B. Deskripsi

Materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tuntutan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4. Guru dapat mengembangkan materi pembelajaran yang sudah tercantum di silabus atau buku teks sesuai dengan karakteristik peserta didik. Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pembelajaran dalam silabus dan buku teks, serta rumusan Kompetensi Dasar yang termuat dalam KI-3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan).

Untuk merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dapat digunakan rambu-rambu sebagai berikut:

1. Indikator merupakan penanda perilaku pengetahuan (KD dari KI-3) dan perilaku keterampilan (KD dari KI-4) yang dapat diukur dan atau diobservasi. 2. Indikator perilaku sikap spiritual (KD dari KI-1) dan sikap sosial (KD dari KI-2) dapat tidak dirumuskan sebagai indikator pencapaian kompetensi pada RPP, tetapi perilaku sikap spiritual dan sikap sosial harus dikaitkan pada perumusan tujuan pembelajaran.

3. Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) menggunakan dimensi proses kognitif (the cognitive process of dimention) dan dimensi pengetahuan (knowledge of dimention) yang sesuai dengan KD, namun tidak menutup kemungkinan perumusan indikator dimulai dari kedudukan KD yang setingkat lebih rendah, dan atau lebih tinggi.4. IPK dirumuskan melalui langkah-langkah sebagai berikut.a. Tentukan kedudukan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4 berdasarkan gradasinya dan tuntutan KI.b. Tentukan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, metakognitif).c. Tentukan bentuk keterampilan, apakah keterampilan abstrak atau keterampilan konkret.d. Untuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2). Sedangkan untuk kelas XI sampai minimal pada tingkat presisi/mahir (K3/P3). Selanjutnya untuk kelas XII sampai minimal pada tingkat artikulasi/alami (K4/P4) pada taksonomi psikomotor Dave atau Simpson.e. Rumusan IPK dari KD dari KI-3 dan dari KD dari KI-4. Setiap KD minimal memiliki 2 (dua) indikator.

Ruang lingkup materi mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan jenjang SMAK/MAK adalah sebagai berikut.1. Aktivitas Permainan dan Olahraga termasuk tradisional, misalnya; sepakbola, bola voli, bola basket, kasti, bulutangkis, tenis meja, softball jalan cepat, larijarak pendek, lompat jauh, tolak peluru, pencak silat, sepak takraw, bola tangan, dan olahraga tradisional lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memupuk kecenderungan alami anak untuk bermain melalui kegiatan bermain informal dan meningkatkan pengembangan keterampilan dasar, kesempatan untuk interaksi sosial. Menerapkannya dalam kegiatan informal dalam kompetisi dengan orang. Juga untuk mengembangkan keterampilan dan memahami dari konsep-konsep kerja sama tim, serangan, pertahanan dan penggunaan ruang dalam bentuk eksperimen/eksplorasi untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman.2. Aktivitas Kebugaran, meliputi pengembangan komponen kebugaran berkaitan dengan kesehatan, terdiri dari latihan; kekuatan, kelincahan, kecepatan, daya tahan (aerobik dan anaerobik), dan tes kebugaran jasmani. 3. Aktivitas Senam dan Gerak Ritmik, meliputi senam lantai, senam alat, senam ritmik/irama, presiasi terhadap kualitas estetika dan artistik dari gerakan, tarian kreatif dan rakyat.4. Aktivitas Air, memuat kompetensi dan kepercayaan diri saat peserta didik berada di dekat, di bawah dan di atas air. Memberikan kesempatan unik untuk pengajaran gaya-gaya renang (dada, bebas, punggung, dan kupu-kupu) dan juga penyediaan peluang untuk kesenangan bermain di air dan aspek lain dari olahraga air termasuk mengapung, loncat indah dan pertolongan dalam olahraga air.

5. Kesehatan, meliputi, P3K pola hidup sehat, seks bebas dan narkoba, gizi dan makanan sehat, manfaat aktifitas fisik, denyut jantung, pencegahan penyakit, pengurangan biaya perawatan pribadi dan kesehatan lingkungan.C. Contoh

Tabel 4. Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi Pembelajaran

Kompetensi IntiKompetensi DasarIPKMateri Pembelajaran

1. Menghayati dan mengamal kan ajaran agama yang dianutnya1.1Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugerahTuhan yang tidak ternilai.

1.2Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia2.1Berperilaku sportif dalam bermain.

2.2Bertanggung-jawab terhadap keselamatan dan kemajuan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar, serta dalam penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran.

2.3Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.

2.4Menunjukkan kemauan bekerja sama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.

2.5Toleran dan mau berbagi dengan teman dalam penggunaan peralatan dan kesempatan.

2.6Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik.

2.7Menerima kekalahan dan kemenangan dari suatu permainan.2.8Memiliki perilaku hidup sehat dalam memilih makanan dan minuman, penyalahgunaan obat-obatan, dan kebersihan alat reproduksi.

3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.3.1Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan salah satu permainan bola besar untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.3.1.1Menganalisis keterampilan gerak dalam permainan sepakbola sesuai teknik.

3.1.2Menganalisis keterampilan gerak dalam permainan bolavoli sesuai teknik.

3.1.3Menganalisis keterampilan gerak dalam permainan bolabasket sesuai teknik. Koordinasi gerak dalam permainan bola besar.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung4.1Mempraktikkan variasi dan kombinasi keterampilan dalam memainkan salah satu permainan bola besar dengan koordinasi gerak yang baik.4.1.1Memprak-tikkan variasi permainan bola besar melalui permainan sepakbola.

4.1.2Memprak-tikkan kombinasi permainan bola besar melalui permainan sepakbola.

4.1.3Memprak-tikkan variasi permainan bola besar melalui permainan bolavoli.

4.1.4Memprak-tikkan variasi permainan bola besar melalui permainan bolabasket.

4.1.5Memprak-tikkan kombinasi permainan bola besar melalui permainan bolabasket. Koordinasi gerak dalam permainan bola besar.

Integrasi muatan lokal dalam pembelajaran PJOK dimaknai dengan materi PJOK yang konstektual sesuai lingkungan sekitar atau topik kekinian. Integrasi ekstrakurikuler kepramukaan dimaknai dengan pemanfaatan kegiatan kepramukaan sebagai aktualisasi materi pembelajaran PJOK, yang dipilih berdasarkan KD dari KI-3 dan KI-4 yang dimungkinkan diajarkan dalam program akutalisasi kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan.Fokus bahan dan informasi yang ingin diaktualisasikan dalam Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib adalah tentang sikap dan keterampilan (KI-1, KI-2, dan KI-4).Tabel 5. Pengintegrasian Materi PJOK dengan Muatan Lokal dan Ekstrakurikuler Kepramukaan

Kompetensi DasarIntegrasi Muatan Lokal ke dalam materi PJOKIntegrasi Ekstrakurikuler Kepramukaan dari materi PJOK

3.1 Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan salah satu permainan bola besar untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.Koordinasi gerak dalam permainan bola besar seperti sepakbola, voli, atau bolabasket yang sesuai lingkungan sekitar atau yang sedang digemari masyarakat.Koordinasi gerak dalam permainan bola besar seperti sepakbola, voli, atau bolabasket yang sesuai dengan aktivitas kepramukaan.

4.1Mempraktikkan variasi dan kombinasi keterampilan dalam memainkan salah satu permainan bola besar dengan koordinasi gerak yang baik.

D. Latihan1. Buat analisis keterkaitan KI, KD, Indikator Pencapaian Kompetensi dan Materi seperti Tabel 4 dari pasangan KD-3 dan KD-4.2. Buat analisis integrasi materi KD PJOK dengan Muatan lokal dan Ekstrakurikuler Kepramukaan seperti Tabel 5.III. PEMAHAMAN PROSES PEMBELAJARAN

A. Konsep

Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga penilaian. Proses pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya termasuk dengan guru yang berlangsung secara edukatif, agar peserta didik dapat membangun sikap, pengetahuan dan keterampilannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

B. Deskripsi

1. Perencanaan Pembelajaran

a. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus yang disusun dan ditetapkan secara nasional dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru mata pelajaran.

b. RPP dikembangkan untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai KD, disusun secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

c. Perumusan indikator

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dirumuskan dalam pernyataan perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk kompetensi dasar (KD) pada kompetensi inti (KI)-3 dan KI-4; d. Perumusan tujuan

Tujuan pembelajaran mengandung unsur peserta didik (audience), perilaku (behaviour), kondisi (condition), dan kriteria (degree). Rumusan tujuan pembelajaran harus mencerminkan keterikatan antara KD dari KI-1 dan KD dari KI-2 di dalam pembelajaran KD dari KI-3 dan KD dari KI-4. Perumusan tujuan juga harus mencerminkan aspek penilaian otentik berupa proses dan produk.

Rumusan kriteria dalam tujuan pembelajaran berupa kriteria kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan. Kriteria dapat berupa perilaku, proses atau produk yang dapat diamati dan atau diukur.

e. Langkah pembelajaran

Langkah-langkah pembelajaran berisikan pendekatan pembelajaran saintifik dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik KD yang akan diajarkan.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Langkah-langkah pembelajaran berpendekatan saintifik harus dapat dipadukan secara sinkron dengan langkah-langkah kerja (syntax) model pembelajaran. Pada Kurikulum 2013 dikembangkan 3 model pembelajaran utama yang diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut adalah: model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), model Pembelajaran Berbasis Projek (Project Based Learning), dan model Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning). Tidak semua model pembelajaran tepat digunakan untuk semua KD/materi pembelajaran. Model pembelajaran tertentu hanya tepat digunakan untuk materi pembelajaran tertentu pula. Demikian sebaliknya mungkin materi pembelajaran tertentu akan dapat berhasil maksimal jika menggunakan model pembelajaran tertentu. Untuk itu guru harus menganalisis rumusan pernyataan setiap KD, apakah cenderung pada pembelajaran penyingkapan atau pada pembelajaran hasil karya (Problem Based Learning dan Project Based Learning).

Rambu-rambu penentuan model penyingkapan / penemuan dengan kriteria:

a. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah kepencarian atau penemuan;b. Pernyataan KD-3 lebih menitikberatkan pada pemahaman pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural, danc. Pernyataan KD-4 pada taksonomi mengolah dan menalar.Rambu-rambu penentuan model hasil karya (Problem based learning dan Project Based Learning) dengan kriteria:

a. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada hasil karya berbentuk jasa dan atau produk.

b. Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan metakognitif.c. Pernyataan KD-4 pada taksonomi menyaji dan menciptad. Pernyataan KD-3 dan KD-4 yang memerlukan persyaratan penguasaan pengetahuan konseptual dan prosedural

Masing-masing model pembelajaran tersebut memiliki urutan langkah kerja (syntax) tersendiri, yang dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Model Pembelajaran Penyingkapan (Penemuan dan Pencarian/Penelitian).

1) Sintaks model Discovery Learning meliputi:

a) Pemberian rangsangan (Stimulation);

b) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);

c) Pengumpulan data (Data Collection);

d) Pembuktian (Verification);

e) Menarik kesimpulan/generalisasi (Generalization).2) Sintaks model Inquiry Learning Terbimbing meliputi:

a) Orientasi masalah;

b) Pengumpulan data dan verifikasi;

c) Pengumpulan data melalui eksperimen;

d) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan

e) Analisis proses inkuiri.b. Model Pembelajaran Hasil Karya Problem Based Learning.1) Sintaks model Problem Based Learning dari Bransford and Stein (dalam Jamie Kirkley, 2003:3) terdiri atas:

a) Mengidentifikasi masalah;b) Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menseleksi informasi-informasi yang relevan;

c) Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang;

d) Melakukan tindakan strategis, dan

e) Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan.2) Sintaks model Problem Based Learning Jenis Trouble Shooting (David H. Jonassen, 2011:93) terdiri atas:

a) Merumuskan uraian masalah;

b) Mengembangkan kemungkinan penyebab;

c) Mengetes penyebab atau proses diagnosis, dan

d) Mengevaluasi.c. Model pembelajaran Hasil Karya Project Based Learning dengan sintaks:

1) Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essential Question);2) Mendesain perencanaan projek;

3) Menyusun jadwal (Create a Schedule);

4) Memonitor peserta didik dan kemajuan projek (Monitor the Students and the Progress of the Project);5) Menguji hasil (Assess the Outcome);6) Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience).Proses Pembelajaran PJOK SMAK/MAK kelas X yaitu:a. Pada kelompok berusia antara usia 16 s.d 17 tahun, perbedaan karakteristik pertumbuhan antara perempuan dan laki-laki secara spesifik berbeda. Kecepatan pertumbuhan anak laki-laki relatif lebih cepat daripada anak perempuan. Pertumbuhan yang makin sempurna menyebabkan makin sempurnanya perkembangan fungsi kapasitas fisik mereka. Perkembangan kapasitas kekuatan, daya tahan otot-jantung, kecepatan dan koordinasi makin sempurna. b. Proses pembelajaran pada kelompok usia ini, diorientasikan pada berbagai pengembangan fisik-motorik yang dihubungkan dengan pengembangan kemampuan anak untuk memasuki kompetisi dalam berbagai perkembangan situasi masyarakat. Pertandingan dan perlombaan dalam beberapa permainan, secara makro harus dihubungkan dengan perkembangan dan pergeseran nilai-nilai masyarakat sekitarnya. Proses pembelajaran dengan pendekatan kompetisi antar individu dan kelompok sebaiknya merupakan pendekatan yang dominan dalam program pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.

c. Pada anak usia antara 18 tahun, anak telah memasuki tahap kematangan perkembangan gerak spesialistik. Berbagai keterampilan gerak tidak hanya diorientasikan pada berbagai situasi, arah dan tujuan pada berbagai kondiri keterampilam, melainkan telah pula dihubungkan dengan eksistensi dan pengembangan individu dalam komunitas yang lebih luas.

d. Proses pembelajaran hendaknya menjadi bagian dari upaya mengantarkan anak memasuki masa dewasanya. Mereka memiliki kesempurnaan bentuk tubuh, keterampilan tinggi, kemampuan mental yang kuat dan dapat memasuki lingkungan sosialnya dengan baik. Sehubungan dengan hal tersebut, proses pembelajaran perlu diorientasikan pada berbagai upaya pengembangan kemampuan-kemampuan tersebut di atas.C. Contoh

Agar memudahkan langkah pensinkronan pendekatan dengan model pembelajaran yang dipilih atas dasar hasil analisis, dapat menggunakan matrik perancah sebagai pertolongan sebelum dituliskan menjadi kegiatan inti pada RPP. Pemaduan atau pensinkronan antara langkah-langkah pendekatan saintifik dan sintaks (langkah kerja) model pembelajaran tersebut, dilakukan sebagai berikut.

1. Pilih pasangan KD-KD dari mata pelajaran yang diampu sesuai dengan silabus dan buku teks siswa terkait.

2. Pilih model pembelajaran sesuai KD dengan mempertimbangkan rambu-rambu pemilihan model pembelajaran.3. Tentukan kegiatan peserta didik dan kegiatan guru sesuai dengan langkah-langkah (sintaks) model pembelajaran yang dipilih, kemudian sinkronkan dengan langkah pendekatan saintifik (5M) sampai mencapai IPK4. Pindahkan isi rancangan hasil pengisian matrik pertolongan (kegiatan guru-peserta didik) tersebut ke dalam Kegiatan Inti pada format RPP.

Tabel 6. Rancangan Pemaduan Sintaks Model Pembelajaran Inquiri Terbimbing dengan Pendekatan Saintifik untuk paket KD PJOK kelas XKompetensi Dasar:3.1Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan salah satu permainan bola besar untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.4.1Mempraktikkan variasi dan kombinasi keterampilan dalam memainkan salah satu permainan bola besar dengan koordinasi gerak yang baik.Indikator Pencapaian KompetensiSintaks Model PembelajaranPendekatan Saintifik

MengamatiMenanyaMengumpulkan InformasiMenalarMengomunikasikan

3.1.1Menganalisis kategori keterampilan gerak dalam permainan sepakbola.3.1.2Menganalisis kategori keterampilan gerak dalam permainan bolavoli.3.1.3Menganalisis kategori keterampilan gerak dalam permainan bolabasket.Orientasi masalahGuru menanyakan kepada siswa apa katagori keterampilan gerak dalam permainan bola besar (sepakbola/bolavoli/bola basket), dan mengapa variasi dan kombinasi keterampilan permainan bola besar (sepakbola/bolavoli/bola basket), menghasilkan koordinasi gerak yang baik

Peserta didik Memperhatikan permasalahan yang diberikan guru tentang katagori, variasi dan kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besarPeserta didik bertanya kepada dirinya atau teman kelompok berkaitan apa katagori dan mengapa variasi dan kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar, dan merumuskan permasalahannya.

Pengumpulan data dan verifikasiGuru mendorong peserta didik mengumpulkan berbagai jenis informasi tentang variasi dan kombinasi keterampilan dalam permainan bola besar untuk menghasilkan koordinasi gerak dari berbagai media

Peserta didik secara berkelompok berdiskusi membahas perumusan permasalahan berdasarkan hasil orientasi pengamatan variasi dan kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar yang disajikan.Peserta didik secara individu menggali berbagai informasi yang berkaitan dengan variasi dan kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besarPeserta didik berdiskusi memverifikasi tentang jenis variasi dan kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar dengan prinsip dan aturannya

4.1.1Mempraktikkan variasi permainan bola besar melalui permainan sepakbola.

4.1.2Memraktikkan kombinasi permainan bola besar melalui permainan sepakbola.

4.1.3Memraktikkan variasi permainan bola besar melalui permainan bolavoli.

4.1.4Memraktikkan variasi permainan bola besar melalui permainan bolabasket.

4.1.5Memraktikkan kombinasi permainan bola besar melalui permainan bolabasket.Pengumpulan data melalui eksperimen/ mencobaGuru menugaskan peserta didik mempraktikkan variasi dan kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar melalui permainan sepakbola/bolavoli/bola basketGuru melakukan tutorial kelompok

Peserta didik mempraktikkan variasi dan kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar melalui permainan sepakbola/bolavoli/ bola basketPeserta didik memberikan pendapat berkaitan dengan materi diskusi dan menentukan bagian-bagian variasi dan kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar dari setiap jenis beserta karakteristiknya

Pesert didik menilai variasi dan kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar untuk menentukan apakah jenis telah memenuhi kaidah variasi dan kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar

Mengorganisasi dan memformulasikan penjelasanGuru menugaskan pengeditan variasi dan kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar melalui permainan sepakbola/bolavoli/ bola basket

Peserta didik memperbaiki variasi dan kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar melalui permainan sepakbola/bolavoli/ bola basket berdasarkan masukan pada saat presentasi berkaitan dengan hal-hal yang dianggap belum tepat/benarPeserta didik mempresentasikan/memaparkan hasil praktikkan variasi dan kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar melalui permainan sepakbola/bolavoli/ bola basket pada kelompok lain

Peserta didik memberikan tanggapan terhadap pertanyaan yang muncul pada saat presentasi.

Peserta didik memberikan masukan

Peserta didik menerima masukan

Menganalisis proses inkuiriGuru menugaskan peserta didik untuk menyempurnakan variasi dan kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar melalui permainan sepakbola/bolavoli/ bola basket secara lisan

Peserta didik mengamati dan memberikan tanggapan terhadap setiap kelompok penyaji

Peserta didik membuat simpulan tentang variasi dan kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar melalui permainan sepakbola/bola voli/ bola basketPeserta didik mensimulasikan variasi dan kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar melalui permainan sepakbola/bola voli/ bola basket yang telah dibuat oleh masing-masing kelompok

D. LatihanBuat pemaduan pendekatan saintifik dengan model belajar yang Saudara pilih berdasarkan analisis menggunakan format matrik seperti Tabel 6.

IV. PEMAHAMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR

A. Konsep

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang pencapaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran suatu kompetensi muatan pembelajaran untuk kurun tertentu..

Pada penilaian hasil belajar Kurikulum 2013 peserta didik dinyatakan kompeten bila hasil pengukuran kompetensi pengetahuan dan keterampilan mencapai ketuntasan belajar dengan nilai 2,67 (B-) dan untuk sikap dengan nilai B (Baik). Penilaian pada Kurikulum 2013 juga digunakan penilaian otentik baik terhadap ranah sikap, ranah pengetahuan maupun terhadap ranah keterampilan. Penilaian otentik menekankan pada penilaian proses dan hasil belajar secara berimbang.

B. Deskripsi

Penilaian otentik adalah pendekatan, prosedur, dan instrumen penilaian proses dan pencapaian belajar peserta didik dalam menerapkan sikap spiritual dan sikap sosial, penguasaan pengetahuan dan penguasaan keterampilan yang diperolehnya, dalam bentuk pelaksanaan tugas perilaku nyata atau perilaku dengan tingkat kemiripan dengan dunia nyata, atau kemandirian belajar. Penilaian otentik dalam pembelajaran dilakukan sebagai berikut.

1. Penilaian Ranah Sikap

Penilaian ranah sikap dilakukan melalui pengamatan, menggunakan lembar pengamatan atau ceklis pengamatan yang memuat aspek sikap yang diamati. Rincian aspek sikap yang diamati merujuk pada indikator sikap yang dijabarkan dari KI-1 dan KI-2 pada saat dilakukan analisis kompetensi. Penilaian sikap dilakukan sebagai upaya mengembangkan sikap sosial dan sikap religius dalam rangka pengembangan nilai karakter bangsa. Oleh karena itu, pengembangan sikap pada mata pelajaran PJOK dengan fokus utama pengembangan sikap ilmiah merupakan bagian dari upaya pencapaian kedua sikap tersebut (spiritual dan sosial). Guru PJOK perlu memetakan sikap yang dikembangkan pada setiap materi pembelajaran sesuai dengan relevansi dan karakteristik baik yang tersurat maupun yang tersirat pada rumusan KI-3 dan KI-4.

Tabel 7. Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap

Teknik PenilaianBentuk InstrumenKeterangan

ObservasiDaftar cek

Skala penilaian sikap Dilakukan selama proses pembelajaran.

Penilaian diriDaftar cek

Skala penilaian sikapDilakukan pada akhir semester

Penilaian antar peserta didikDaftar cek

Skala penilaian sikapDilakukan pada akhir semester, setiap peserta didik dinilai oleh 5 peserta didik lainnya.

JurnalCatatan pendidik berisi informasi tentang kekuatan dan kelemahan peserta didikBerupa catatan guru tentang kelemahan dan kekuatan peserta didik yang tidak berkaitan dengan mata pelajaran.

2. Penilaian Ranah Pengetahuan

Kompetensi siswa pada ranah pengetahuan dapat diukur melalui tes dan nontes. Bentuk tes yang digunakan antara lain adalah tes tulis (uraian, pilihan ganda, isian, benar salah, dan lain-lain) dan/atau tes lisan. Sedangkan, bentuk nontes dapat dilakukan melalui tugas-tugas yang diberikan, baik tugas menjawab soal maupun tugas membuat laporan dalam bentuk tulisan. Pengukuran kompetensi pengetahuan melalui tes dan nontes dirancang melalui kisi-kisi soal mulai dari menyusun indikator pencapaian kompetensi, indikator soal dan/atau aspek penilaian nontes, hingga pedoman penilaian/penskoran.

Penilaian ranah pengetahuan melalui tugas ditekankan pada aspek yang relevan dengan rumusan kompetensi dasar. Aspek yang dinilai melalui tugas antara lain: kelengkapan isi, kedalaman/keluasan isi, dan kebenaran isi. Dalam menilai tugas sebaiknya digunakan format penilaian berbentuk ceklis atau menggunakan skala penilaian.

3. Penilaian Ranah Keterampilan

Penilaian ranah keterampilan meliputi keterampilan abstrak dan keterampilan konkret. Keterampilan abstrak cenderung pada keterampilan seperti menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan pada kemampuan mental (berpikir) tanpa bantuan alat. Sedangkan untuk ranah konkret cenderung pada kemampuan fisik seperti menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi, dan mencipta dengan bantuan alat. Penilaian ranah keterampilan diukur melalui pengamatan pada saat peserta didik bekerja dalam kelompok, berdiskusi, memresentasikan, melakukan eksperimen atau tugas kerja projek, dan hasil kerja/produk serta portofolio.

4. Remedial dan PengayaanPeserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar (2,67) wajib mengikuti kegiatan remedial pada semester berjalan hingga mencapai ketuntasan belajar.Pengayaan adalah pendalaman materi bagi peserta didik yang memiliki kecepatan belajar diatas rata-rata waktu yang telah ditetapkan.

5. Pelaporan Pencapaian Kompetensi

a. Laporan pencapaian kompetensi sikapLaporan pencapaian kompetensi sikap pada akhir semester didasarkan atas modus perilaku sikap spiritual dan sosial yang sering terjadi dari hasil observasi guru selama satu semester.b. Laporan pencapaian kompetensi pengetahuanLaporan pencapaian kompetensi pengetahuan pada akhir semester merupakan rerata dari pencapaian kompetensi minimal (2,67).c. Laporan pencapaian kompetensi keterampilan

Laporan pencapaian kompetensi keterampilan pada akhir semester merupakan pencapaian paling optimum kompetensi dari batas minimal (2,67).C. Contoh

1. Penilaian Sikap

Tabel 8. Instrumen dan Rubrik Penilaian Sikap

NoNama Siswa/ KelompokDisiplinJujurTanggung JawabSantun

1234123412341234

1.

2.

3.

n

Keterangan:

4=jika empat indikator terlihat.

3=jika tiga indikator terlihat.

2=jika dua indikator terlihat.

1=jika satu indikator terlihat.

Indikator Penilaian Sikap:

Disiplin

a. Tertib mengikuti instruksi

b. Mengerjakan tugas tepat waktu

c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta

d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif

Jujur

a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya

b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi

c. Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain

d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari

Tanggung Jawab

a Pelaksanaan tugas piket secara teraturb Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompokc Mengajukan usul pemecahan masalahd Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskanSantun

a. Berinteraksi dengan teman secara ramah

b. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan

c. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat

d. Berperilaku sopan

Nilai akhir sikap diperoleh dari modus (skor yang sering muncul) dari keempat aspek sikap diatas.Kategori nilai sikap:

Sangat baik: apabila memperoleh nilai akhir 4

Baik: apabila memperoleh nilai akhir 3

Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2

Kurang: apabila memperoleh nilai akhir 1

2. Penilaian Pengetahuan

Tabel 9. Kisi-Kisi dan SoalKompetensi DasarIndikatorIndikator SoalJenis SoalSoal

3.1Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan salah satu permainan bola besar untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.3.1.1Menganalisis kategori keterampilan gerak dalam permainan sepakbola.

3.1.2Menganalisis kategori keterampilan gerak dalam permainan bolavoli.

3.1.3Menganalisis kategori keterampilan gerak dalam permainan bolabasket.Siswa dapat menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar melalui permainan sepakbola/ bolavoli/ bola basket.Tes tertulis1. Analisis penyebab kurangnya variasi dan kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar melalui permainan sepakbola, bolavoli, bola basket.2. Bedakan variasi dan kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar melalui permainan sepakbola, bolavoli, bola basket.3. Kemukakan komponen variasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar melalui permainan sepakbola, bolavoli, bola basket.4. Definisikan konsep kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar melalui permainan sepakbola, bolavoli, bola basket.

Rubrik pengetahuan permainan bola besarKeterangan:

Indikator penilaian pengetahuan

a. Analisis penyebab kurangnya variasi dan kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar1) Jika menjawab 5 penyebab dengan benar skor 4

2) Jika menjawab 3 penyebab dengan benar skor 3

3) Jika menjawab 2 penyebab dengan benar skor 2

4) Jika menjawab 1 perbedaan dengan benar skor 1b. Perbedaan variasi dengan kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar1) Jika menjawab 4 perbedaan dengan benar skor 4

2) Jika menjawab 3 perbedaan dengan benar skor 3

3) Jika menjawab 2 perbedaan dengan benar skor 2

4) Jika menjawab 1 perbedaan dengan benar skor 1

c. Kemukakan komponen dari variasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar1) Jika menjawab 6 komponen dengan benar skor 4

2) Jika menjawab 4 komponen dengan benar skor 3

3) Jika menjawab 2 komponen dengan benar skor 2

4) Jika menjawab 1 komponen dengan benar skor 1

d. Definisikan konsep kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar

1) Jika menjawab 4 konsep dengan benar skor 4

2) Jika menjawab 3 konsep dengan benar skor 33) Jika menjawab 2 konsep dengan benar skor 2

4) Jika menjawab 1 konsep dengan benar skor 2Rumus Konversi Nilai:

Jumlah skor yang diperolehNilai = X 4 = _______

Jumlah skor maksimal

3. Penilaian KeterampilanTabel 10. Rubrik Keterampilan Permainan Bola BesarNo.Nama Siswa/KelompokVariasiKombinasi

12341234

1.

2.

n

Keterangan:

4=jika empat indikator terlihat.

3=jika tiga indikator terlihat.

2=jika dua indikator terlihat.

1=jika satu indikator terlihat.

Indikator penilaian keterampilan

a. Variasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar1) Variasi keterampilan gerak yang disajikan sesuai dengan prinsip gerak permainan bola besar2) Variasi keterampilan gerak yang disajikan sesuai dengan jenis permainan bola besar3) Variasi keterampilan gerak yang disajikan sesuai dengan prosedur gerak permainan bola besar4) Adanya korelasi antar variasi gerak permainan bola besar.

b. Kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar1) Kombinasi keterampilan gerak yang disajikan sesuai kaedah gerak permainan bola besar

2) Susunan kombinasi keterampilan gerak dalam permainan bola besar sesuai dengan prosedur gerak permainan bola besar. 3) Penyajian kombinasi keterampilan gerak sesuai dengan tata-aturan gerak permainan bola besar4) Penerapan setiap gerak pada kombinasi keterampilan gerak sesuai alur permainan bola besar.Rumus Konversi Nilai:

Jumlah skor yang di peroleh

Nilai = X 4 = _______

Jumlah skor maksimal

4. Contoh Laporan Pencapaian Kompetensi

a. Ranah Pengetahuan

Nama Peserta Didik: ...............................

NilaiCapaian KompetensiNilai Akhir **)

KD 3.13,30

KD 3.24,00

Rerata KD3,65

Ulangan tengah semester3,50

Ulangan akhir semester2,90

Nilai Pengetahuan *)

Keterangan :

*)Nilai pengetahuan diperoleh dari rerata nilai KD, UTS, UAS yang bobotnya diserahkan kepada satuan pendidikan berdasarkan kompleksitasnya.

**)Penulisan nilai akhir merujuk pada Pedoman Penilaian 2014 yang dikeluarkan oleh Puskurbuk.

b. Ranah Keterampilan

Nama Peserta Didik: ...............................

NilaiCapaianNilai Akhir **)

KD 4.13,30A

KD 4.24,00

Nilai Keterampilan *)4,00

Keterangan:

*)Nilai keterampilan diperoleh dari nilai optimum (capaian tertinggi) dari nilai KD yang dipelajari dalam satu semester.

**)Penulisan nilai akhir merujuk pada Pedoman Penilaian 2014 yang dikeluarkan oleh Puskurbuk.D. LatihanBuat instrumen untuk melakukan pengukuran pada ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan menggunakan rubrik penilaian skala 4.SKL

KI

+

RL

KD

Materi Pembelajaran

PEMBE-LAJARAN

Penilaian

HASIL BELA-JAR

Penilaian

Penilaian

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK10