92030-8-181113928888

Embed Size (px)

Citation preview

AriefS /Modul 8 hal 1

PENYAJIAN BENDA-BENDA TIGA DIMENSIGambar Proyeksi Untuk menyajikan sebuah benda tiga dimensi pada sebuah bidang dua dimensi dipergunakan cara proyeksi Pada gambar terdapat tiga buah titik A, B dan C dan diantaranya terdapat sebuah bidang datar P. Jika titik A dihubungkan dengan titik-titik B dan C oleh garis-garis lurus, maka bidang P akan dipotong oleh garis AB di D dan AC di E. Titik-titik D dan E pada bidang P disebut proyeksi dari titik A. Garis lurus AB dan AC disebut garis proyeksi, bidang P disebut bidang proyeksi dan titik A disebut titik penglihatan. Jika sebuah benda dilihat dari sebuah titik penglihatan O,seperti pada gb.5.2(a),maka proyeksi dari benda ini pada bidang proyeksi P Perspektif dan gambarnya disebut gambar perspektif .Jika titik penglihatannya berada di tak terhingga ,maka garis-garis proyeksi atau garis-garis penglihatan menjadi garis-garis sejajar ,seperti pada gb 5.2(b).Dalam hal ini cara proyeksinya disebut proyeksi sejajar . Bila pada proyeksi sejajar garis-garis proyeksi berdiri tegak lurus pada bidang proyeksi P ,cara proyeksinya disebut proyeksi orthogonal .Dan bila garis-garisproyeksi membuat sudut dengan bidang proyeksi P,cara proyeksi ini disebut prtoyeksi miring. Dalam gambar mesin proyeksi orthogonal terutama sekali dipakai. Gambar pandangan tunggal Kadang-kadang diperlukan gambar-gambar dalam tiga dimensi dari sebuah benda ,untuk mendapatkan gambaran dari bentuk bendanya .Gambar demikian yang diperoleh dari satu pandangan disebut gambar satu pandangan.sebuah gambar satu pandangan menyajikan Sebuah benda seperti dalam foto ,sehingga bentuk bendanya dapat dimengerti oleh sipenglihat Oleh karena itu gambar-gambar ini biasanya dipakai sebagai ilustrasi ,tidak saja dalam buku pegangan pemakai,gambar susunan,atau katalogus dari produk-produk sebuah industri mesin,tetapi juga untuk gambar bagan pendahuluan ,diagram sistim,diagram pipa pemipa dsb. Cara proyeksi yang dipergunakan untuk gambar satu pandangan terdiri dari proyeksi aksonometri,proyeksi miring dan proyeksi perspektif.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Arief Suwandi

MEKANIKA TEKNIK

1

AriefS /Modul 8 hal 2 Proyeksi aksonometri (a).Gambar aksonometri Jika sebuah benda disajikan dalam proyeksi orthogonal seperti tampak pada gambar (a), hanya sebuah bidang saja yang akan tergambar pada proyeksi,maka tiga muka dari benda itu akan terlihat serentak,dan gambar demikian memberikan bentuk benda seperti sebenarnya. (b). Cara demikian disebut proyeksi aksonometri dangambarnya disebut Gambar aksonometri.Tiga bentuk proyeksi aksonometri adalah isometric,dimetri dantrimetri. (1) Proyeksi isometric Sebagai contoh diambil sebuah kubus.Pertama-tama kubus ini diletakkan seperti pada Gb.54(a),kemudian gambar ini dimiringkan sehingga diagonal bendanya berdiri tegak lurus pada bidang vertikal,atau bidang proyeksi .Sudut antara bidang bawah kubus dan bidang horizontal menjadi 35 16 Gb.5.4(b).Jika kubus ini diproyeksikan pada bidang proyeksi P proyeksinya akan menunjukkan ketiga bidang dari kubus.Dalam gambar proyeksi ini sisi AB,AD dan AE ketiga-tiganya sama panjang,dan saling berpotongan pada sudut yang sama pula ,yaitu 120 derajat.Proyeksi demikian disebut proyeksi isometri.Ketiga garis lurus AB,AD dan AE adalah sumbu-sumbu isometri .Panjang masing-masingsisi lebih pendek dari sisi panjang sisi sebenarnya.Panjang garis-garis dapat diukur pada sumbu-sumbu ini dengan skala yang sama .Pada gb.5.4(c)diperlihatkan skala perpendekan yaitu,0,82:1,hasil dari sin54 derajat44. Oleh karena itu ,skala perpendekan ini ditentukan demikian rupa hingga skala standar pada garis miring 30 derajat seperti pada gb,5.4(d).Skala ini disebut skala isometri (2). Proyeksi dimetri Proyeksi pada Gb.5.5 dimana skala perpendekan dari dua sisi dan dua sudut dengan garis horizontal sama,disebut proyeksi sama,disebut proyeksi dimetri. (3). Proyeksi trimetri Proyeksi pada gb.5.6dimana skala perpendekan dari tiga sisi dan tiga sudut tidak sama disebut proyeksi trimetri Harga-harga dari sudut dan skala perpendekan dari proyeksi aksonometri yang khas terdapat pada Tabel 5.1 b. Gambar isometri. Untuk mendapatkan sedikit gambaran mengenai bentuk benda yang sebenarnya pada umumnya dibuat gambar isometric,dimetri atau trimetri,dari proyeksi aksonometrinya. Pada royeksi aksonometri tidak terdapat panjang sisi yang sebenarnya dari benda yang bersangkutan.Oleh panjang sisi yang benar .PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

karena itu penggambarannya memakan waktu .Di lain

pihak gambar isometric,dimetri atau trimetric setidaknya satu sisi merupakanIr. Arief Suwandi

MEKANIKA TEKNIK

2

AriefS /Modul 8 hal 3 Pada gambar isometri panjang garis pada sumbu-sumbu isometri menggambarkan panjang yang sebenarnya .Karena itu penggambarannya sangat sederhana dan banyak dipakai untuk membuat gambar satu pandangan,gambar isometri dapat menyajikan benda dengan tepat ,dan memerlukan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan cara proyeksi yang lain.Dibawah ini akan dibahas cara proyeksi yang lain.Dibawah ini akan dibahas cara-cara proyeksi isometric lebih mendalam. 1.Tentukanlah letak sumbu-sumbu isometri letak sumbu-sumbu isometri adalah (a) sumbu-sumbu pada kedudukan normal, (b) sumbu-sumbu pada kedudukan terbalik,dan (c)sumbu utama pada kedudukan horizontal seperti tampak pada gb.5.7. Kedudukan sumbu-sumbu isometri dipilih sesuai tujuan dan hasil yang akan memberikan gambar yang paling jelas. 2.Gambarlah benda tersebut dengan sisi sisi yang akan memberikan panjang sisi yang sebenarnya,sejajar dengan sumbu-sumbu isometri (1). Gambar isometri dari sebuah benda dengan sebuah bidang miring . Penggambaran sebuah benda sederhana tanpa bagian yang menonjol ,seperti gb.58 Dilaksanakan dengan menggambar gambar isometri selubung segi empat dari benda tersebut,sementara bidang yang miring diabaikan dahulu(Gb.5.8(a)).Kemudian titik-titik A dan Bditentukan dengan memindahkan ukuran-ukuran d dan e pada sisi-sisi selubung segi empat.Hubungkanlah A dan B,Maka satu sisi dari bidang miring telah diperoleh(Gb.58(b)).Gambar isometri dari benda yang diinginkan selanjutnya dapat diselesaikan seperti pada Gb.58(c). ( 2).Gambar isometridari sebuah benda dengan bidang lengkung tak teratur. Sebuah benda dengan sebuah bidang lengkung tak teratur,seperti tampak pada gambar Gb.5.9diselesaikan juga seperti diatas dengan menggambar gambar isometric selubung segi empatnya.Bagilah garis lengkung A8(Gb.5.9)dalam beberapa bagian yang sama,dan berilah tanda 1,2,3 dsb.pada titik-titik bagi tersebut .Tariklah garis-garis sejajar dengan AB dan BC melalui titik-titik 1,2,3 dst.Garis-garis sejajar ini akan memotong garis AB dan BC masing-masing pada titik-titik 1,2,3, dan 1,2,3Pindahkanlah titik-titik terakhir ini ke gambar isometri pada garis-garis AB dan BC ,dan tariklah garis-garis sejajar dengan AB dan BC Melaluititik-titik ini yang masing-masing akan saling berpotongan di titik 1,2,3 Jika titik-titik ini dihubungkan dengan garis licin ,maka akan dihasilkan garis lengkung dari benda.Garis yang satu lagi diperoleh dengan menarik garis-garisa sejajar dengan CE,melalui titik-titik 1,2,3yang panjangnya semua sama dengan CE.AkhirnyaPUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Arief Suwandi

MEKANIKA TEKNIK

3

AriefS /Modul 8 hal 4 hubungkanlah titik-titik ini dengan sebuah garis licin,terdapatlah gambar permukaan lengkung tak teratur,seperti pada Gb 5.9(c). Gb.59.Gambar isometri dari sebuah benda dengan bidang lengkung yang tidak teratur. (3).Gambar isometri dari sebuah lingkaran Jika suatu benda atau bagian dari benda terdiri dari silinder,maka gambar isometrinya Akan menjadi elips(lih.4.2.1(a)).Untuk menggambarnya dipergunakan cara-cara pendekatan. Gambarlah bujur sangkar yang mengelilingi lingkaran.Gambarlah proyeksi isometri dari bujur sangkar ini .Tariklah garis bagi tegaklurus dari tiap-tiap sisi dari bujur sangkar ,yang saling berpotongan di titik-titik C dan D.Dengan C dan D . sebagai titik-titik pusat dan jari-jari R.Gambarlah busur lingkaran,Maka terbentuklah gambar elips ,seperti tampak padaGb.5.10,yang merupakan juga proyeksi isometridari sebuah lingkaran dengan diameter d. Gambar isometric dari tumpukan silinder dari berbagai-bagai diameter,seperti Misalnya yang terdapat pada poros bertangga,dapat diselesaikan sebagai berikut.Pertama-tama digambarkan sumbu utama dari silinder,dan tentukanlah titiktitik pusat dari lingkaran-lingkaran silinder.Gambarlah kemudian pada titik-titik. Gambar Pandangan Tunggal Pusat ini elips-elips dengan cara pendekatan .Jika ujung-ujung dari sumbu-sumbu panjang dari elips dihubungkan ,maka gambar isometric dari silinder bertangga telah selesai. Proyeksi miring Proyeksi miring adalah semacam proyeksi sejajar ,tetapi dengan garis-garis proyeksinya miring terhadap bidang proyeksi .Gambar yang dihasilkan oleh cara proyeksi ini disebut gambar proyeksi miring .Pada proyeksi ini bendanya dapat diletakkan sesukanya,tetapi Biasanya permukaan depan dari benda diletakkan sejajar dengan bidang proyeksi vertikal Dengan demikian bentuk permukaan depan tergambar seperti sebenarnya,yang juga terdapatpada gambar proyeksi orthogonal. Sudut yang menggambarkan kedalamannya biasanya 30 derajat,45 derajat, atau 60 derajat terhadap sumbu horizontal .Sudt-sudut ini disesuaikan dengan segitiga yang dipakai mempunyai sudt-sudut 30 derajat,45 derajat atau 60 derajat Dalamnya dapat ditentukan sembarang ,seperti tampak pada Gb.5.13.Jika panjang kedalam sama dengan panjang sebenarnya ,gambar demikian disebut gambar cavalier menghasilkan gambar yang berobah,walaupun menggambarnya mudah(Gb.5.13 (a)).PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Arief Suwandi

MEKANIKA TEKNIK

4

AriefS /Modul 8 hal 5 Oleh karena itu seringkali dipergunakan berobah,dan penggambarannya agak skala perpendekan pada sumbu demikian disebut gambar

kedalam,misalnya3/4,1/2 atau 1/3.Skala perpendekan memberikan gambar yang tidak mudah.Gambar cabinet.Gambar cabinet dengan sudt 45 derajat banyaak dipakai di beberapa Negara. Gb.5.14 memperlihatkan gambar sebuah bendadalam proyeksi isometric dan proyeksi miring (gambar cabinet) sebagai perbandingan. Gambar Perspektif Jika antara benda dan titik penglihatan tetap diletakkan sebuah bidang vertical atau bidang gambar ,maka pada bidang gambar ini akan terbentuk bayangan dari benda tadi (Gb.5.15).Bayangan ini disebut gambar perspektif.Gambar perspektif adalah gambar yang serupa dengan gambar benda yang dilihat dengan mata biasa,dan banyak dipergunakan dalam bidang arsitektur,Ini merupakan gambar pandangan tunggal yang terbaik,tetapi cara penggambarannya sangat sulit dan rumit dari pada cara-cara gambar yang lain.Untuk gambar teknik dengan bagian-bagian yang rumit dan kecil tidak menguntungkan ,oleh karenanya jarang sekali dipakai dalam gambar teknik mesin. Dalam gambar perspektif garis-garis sejajar pada benda bertemu di satu titik dalam ruang,yang dinamakan titik hilang,Ada ntiga macaqm gambar perspektif,seperti perspektif satu titik(perspektrif sejajar),perspektif dua titikperspektif (sudut) dan perspektif tiga titik (perspektif miring) sesuai dengan jumlah titik hilang yang dipakai(Gb.5.16) Proyeksi orthogonal (Gambar pandangan majemuk) Gambar proyeksi orthogonal dipergunakan untuk memberikan informasi yang lengkap dan tepat dari suatu benda tiga dimensi .Untuk mendapatkan hasil demikian bendanya diletakkan dengan bidang-bidangnya sejajar dengan bidang proyeksi,terutama sekali bidang yang penting diletakkan sejajar dengan bidang proyeksi vertikal. Proyeksi orthogonal pada umumnya tidak memberikan gambaran lengkap dari benda hanya dengan satu proyeksi saja .Oleh karena itu diambil beberapa bidang proyeksi .Biasanya diambil tiga bidang tegak lurus dan dapat ditambah dengan bidang bantu dimana diperlukan .Bendanya diproyeksikan secara orthogonal pada tiap-tiap bidang proyeksi untuk memperlihatkan benda tersebut pada bidang-bidang dua dimensi.Dengan menggabungkan gambar-gambar proyeksi tersebut dapatlah diperoleh gambaran jelas dari benda yang dimaksud.Cara penggambaran tersebut disebut proyeksi orthogonal. Cara menggambarkannyadiperlihatkan pada Gb.5.17.Antara benda dan titik penglihatan tak terhingga diletakkan sebuah bidang tembus pandang sejajar dengan bidang yang akan digambar.Pada Gb.5.17 bidang tembus pandang ini merupakan gambar proyeksi dari benda tersaebut.Jika benda tersebut dilihat dari depan ,maka gambar pada bidang tembus pandang ini disebut pandangan depan .Dengan cara demikian benda tadi dapatPUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Arief Suwandi

MEKANIKA TEKNIK

5

AriefS /Modul 8 hal 6 diproyeksikan pada bidang proyeksi horizontal ,pada bidang proyeksi vertical sebe;lah kiri atau kanan (Gb.5.18). Tiga ,empat atau lebih gambar demikian digabungkan dalam satu kertas gambar ,dan terdapatlah suatu susunan gambar yang memberikan gambaran jelas dari benda yang dimaksud. Susunan pandangan-pandangan dapat dilihat pada Gb.5.19,yang akan dibahas lebih lanjut pada bab berikutnya. Sifat dan Pengembangan Standar Gambar Standar gambar menghubungkan persiapan informasi dan penyampaian

informasi, dan kepastian memegang peranan penting dimana menghubungkan perancang dengan orang-orang yang mempergunakannya, harus berisi keterangan-keterangan yang cukup dan pasti dan tidak boleh menimbulkan keragu-raguan. Oleh sebab itu sejarah perkembangan gambar adalah mengejar kepastian. Standar gambar telah berjalan dalam arah kemajuan isi, untuk mempertahankan kepastian dan spesialisasi dalam tiap bidang, dan dalam arah standar perusahaan dan standar perdagangan ke standar nasional. Standar gambar diperlukan untuk mengambil langkah ke kesederhanaan, ke sama rataan, dan internasionalisasi. Perkembangan ke sistimasi, modernisasi dan penyederhanaan diperlukan juga. Dalam banyak hal, sifat gambar tersebut dan perkembangan standar gambar saling bertentangan. Dalam membentuk standar gambar, yang terpenting adalah menemukan kondisi optimal dari keadaan teknologi modern dan antara bermacam-macam kondisi tersebut, yang bertentangan satu sama lainnya. Penerusan informasi adalah fungsi yang penting untuk bahasa maupun gambar. Gambar sebagai bahasa teknik diharapkan harus meneruskan keterangan-keterangan secara tepat dan objektif. Dalam hal bahasa, kalimat pendek dan ringkas harus mencakup keterangan-keterangan dan pikiran-pikiran yang dituangkan. Hal ini akan dapat dicapai oleh kemampuan, karir dan watak dari penulisnya. Di lain pihak keterangan dan pikiran demikian hanya dapat dimengerti oleh pembaca yang terdidik. Keterangan-keterangan dalam gambar, yang tidak dapat dinyatakan dalam bahasa, harus diberikan secukupnya sebagai lambang-lambang. Oleh karena itu, berapa banyak dan berapa tinggi mutu keterangan yang dapat diberikan dalam gambar, tergantung dari perancang (design drafter). Sebagai juru gambar sangatlah penting untuk memberikan gambar yang tepat dengan mempertimbangkan yang melihat atau membacanya. Untuk pembaca, penting juga berapa banyak keterangan yang dapat dibacanya dengan teliti dari gambar.PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Arief Suwandi

MEKANIKA TEKNIK

6

AriefS /Modul 8 hal 7 Gambar adalah bahasa teknik dan pola informasi yang diperlihatkan. Tugas Gambar digolongkan kedalam tiga golongan berikut : a. Penyampaian informasi Gambar mempunyai tugas meneruskan maksud dari perancang dengan tepat kepada orang-orang yang bersangkutan, kepada perencanaan proses, pembuatan, pemeriksaan, perakitan, dsb. Orang-orang yang bersangkutan bukan saja orang-orang dalam pabrik sendiri, tetapi juga orang-orang dalam pabrik sub kontrak ataupun orang-orang asing dengan bahasa lain. Penafsiran gambar diperlukan untuk penentuan secara objektif. Untuk itu standarstandar, sebagai bahasa teknik, diperlukan untuk menyediakan ketentuan-ketentuan yang cukup. b. Pengawetan, penyimpanan dan penggunaan keterangan Gambar merupakan data teknik yang sangat diperlukan dan penting, dimana teknologi dari suatu perusahaan dipadatkan dan dikumpulkan. Oleh karena itugambar bukan saja diawetkan untuk mensuplai bagian-bagian produk untuk perbaikan (reparasi) atau untuk diperbaiki, tetapi gambar-gambar diperlukan juga untuk disimpan dan dipergunakan sebagai bahan informasi untuk rencana-rencana baru mendatang. Untuk itu diperlukan cara-cara penyimpanan, kodifikasi nomor urut gambar dan sebagainya. c. Cara-cara pemikiran dalam penyiapan informasi Dalam perencanaan, konsep abstrak yang melintas dalam pikiran diwujudkan dalam bentuk gambar melalui proses. Masalahnya pertama-tama dianalisa dan disintesa dengan gambar. Kemudian gambarnya diteliti dan dievaluasi. Proses ini diulang-ulang, sehingga dapat dihasilkan gambar-gambar yang sempurna. Dengan demikian gambar tidak hanya melukiskan gambar, tetapi berfungsi juga sebagai peningkat daya berpikir untuk perencana. Oleh karena itu sarjana teknik tanpa kemampuan menggambar, akan kekurangan cara penyampaian dan keinginan, maupun kekurangan cara menerangkan hal-hal yang sangatlah penting. Menurut perkembangan teknik dan perkembangan sosial, fungsi dan penggunaaan cara-cara menggambar telah mengalami perubahan-perubahan yang jelas. Pada permulaan industri, perencana dan pembuat merupakan orang yang sama. Dalam hal demikian gambar hanya berarti sebagai alat berfikir, dan gambar hanya merupakan gambar konsep. Oleh karena itu aturan-aturan gambar tidak diperlukan. Bilamana perencana dan pembuat tidak lagi merupakan orang yang sama, tetapi mempunyai hubungan satu sama lain, maka fungsi gambar ditambah dengan penyampaian informasi dan kesepakatan bersama memegang peranan cukup dalam peraturan-peraturan gambar. Sebuah gambar susunan atau gambar sistim dari suatu grup, dimana tidak

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Arief Suwandi

MEKANIKA TEKNIK

7

AriefS /Modul 8 hal 8 diperlukan indikasi atau catatan yang tepat, karena produk tersebut dibuat terutama sekali oleh keahlian dari pembuat. Dalam sebuah pabrik kecil si perancang akan meminta pada si pembuat untuk membuat sebuah benda kerja. Permintaan tersebut disampaikan melalui sebuah gambar. Dengan demikian fungsi gambar menjadi cara berfikir dan penyampaian informasi. Gambargambar yang dipergunakan adalah gambar sistim dari satu grup atau gambar sistim individual. Standar gambar harus dipersiapkan sebagai standar perusahaan yang berlaku umum dalam perusahaan. Terhadap susunan bagian-bagian, petunjuk-petunjuknya harus lebih cermat dan seringkali menjadi pegangan bagi para pekerja. Dengan meningkatnya ukuran industri banyak perusahaan yang mempergunakan gambar seperti diatas. Gambar-gambar yang dipergunakan dengan sendirinya adalah gambar sistim individual. Standar gambar seharusnya dapat diperoleh pada perusahaan-perusahaan lain, seperti misalnya sub kontraktor dalam maupun luar negeri. Isi gambar harus dipilih sedemikian rupa, sehingga semua persyaratan dari berbagai yang bersangkutan dapat dipenuhi sebagai fungsi gambar, cara berpikir dan penyampaian informasi sangatlah diperlukan, tetapi kebutuhan akan pengawetan, penyimpanan dan penggunaan informasi meningkat, karena macam dan jenis produk telah meningkat dengan pesatnya, dan perencana haruslah selalu mengikuti perkembangan produk. Dengan perkataan lain, bahwa fungsi dan standar gambar perlu dirubah menurut ukuran industri. Standar gambar akan berubah sesuai keadaan teknik. Sifat-sifat Gambar 1. Internasionalisasi Gambar Peraturan-peraturan gambar dimulai dengan persetujuan bersama antara orang-orang bersangkutan, kemudian telah menjadi bentuk standar perusahaan. Bersama dengan meluasnya dunia usaha dan perkembangan zaman, keperluan standar perdagangan dan standar nasional meningkat. Pada tahun-tahun belakangan ini, peningkatan pembagian kerja secara internasional, perkenalan dengan teknologi asing, telah mengharuskan internasionalisasi gambar. Agar tujuan ini tercapai, penunjukan-penunjukan dalam gambar harus sama secara internasional, maupun ketentuan-ketentuan dari pengertian cara-cara penunjukkan dan lambang harus diseragamkan secara internasional. 2. Mempopulerkan Gambar Dalam lingkungan ilmu pengetahuan dan teknologi, golongan yang harus membaca dan mempergunakan gambar terus meningkat jumlahnya. Akibatnya diperlukan mempopulerkan gambar, dan gambar haruslah jelas dan mudah, peraturan-peraturan dan standar sederhana dan eksplisit sangat diperlukan. 3. Perumusan GambarPUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Arief Suwandi

MEKANIKA TEKNIK

8

AriefS /Modul 8 hal 9 Hubungan yang erat antara bidang satu dengan bidang yang lainnya seperti bidang industri, permesinan, struktur, perkapalan, perumahan, arsitek, teknik sipil dan lainnya, masingmasing dengan kemajuan teknologinya, tidaklah memungkinkan menyelesaikan suatu pekerjaan atau proyek dari satu bidang saja secara bebas, tetapi lebih dari itu, telah menjadi suatu keharusan untuk menyediakan keterangan-keterangan gambar yang dapat dimengerti. Masing-masing bidang mencoba untuk mempersatukan dan mengidentifisir standar-standar dari gambar. 4. Sistematika Gambar Melihat gambar kerja, isi gambar menyajikan banyak perbedaan-perbedaan, tidak hanya dalam penyajian bentuk dan ukuran, tetapi tanda-tanda toleransi ukuran, toleransi bentuk dan keadaan permukaan. Disamping itu bersama dengan sistimatika teknologi, pentingnya gambar dengan lambang grafis telah meningkat, dan lambang-lambang ini dipergunakan secara luas sebagai diagram blok atau aliran proses dalam berbagai bidang industri. Untuk hal demikian, jangkauan yang berkembang dan isi gambar sangat memperkuat susunan dan konsolidasi sistem standar gambar. 5. Penyederhanaan Gambar Penghematan tenaga kerja dalam menggambar adalah penting, tidak hanya untuk mempersingkat waktu, tetapi juga untuk meningkatkan mutu rencana. Oleh karena itu penyederhanaan gambar menjadi masalah penting untuk menghemat tenaga kerja menggambar. 6. Modernisasi Gambar Seiring dengan kemajuan teknologi, standar gambar juga mengikuti perkembangan kemajuan. Cara-cara baru (modern) dalam gambar telah dikembangkan misalnya pembuatan film mikro, berbagai macam mesin gambar otomatis dengan bantuan komputer, perencanaan dengan bantuan komputer (CAD Computer Aided Design), dan sebagainya.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Arief Suwandi

MEKANIKA TEKNIK

9