19
Membiasakan PERASAAN POSITIF Untuk Menjadi Pribadi Yang Lebih Baik Bimbingan Konseling SMA Khadijah Surabaya 2011 By: Mas Fatiamtus Zahroh, S.Psi 1

9210815membiasakan Perasaan Positif

Embed Size (px)

Citation preview

Membiasakan PERASAAN POSITIF

Untuk Menjadi Pribadi Yang Lebih Baik

Bimbingan KonselingSMA Khadijah Surabaya

2011By: Mas Fatiamtus Zahroh, S.Psi1

Perasaan Positif ≠

Berpikir Positif ?

By: Mas Fatiamtus Zahroh, S.Psi

2

Perasaan menjadi bahan bakar manusia Ruh memerlukan rumah sebagai tempat

tinggal yaitu jasad Jasad membutuhkan dinamo sebagai

penggerak yaitu akal. Dinamo membutuhkan baha bakar

supaya berfungsi. Bahan bakar tersebut adalah perasaan.

Perasaan menghasilkan perilaku.

By: Mas Fatiamtus Zahroh, S.Psi

3

Jadi....

By: Mas Fatiamtus Zahroh, S.Psi

4

Manusia

Ruh

Jasad

perasaan

Perilaku

Akal

Manusia, ketika salah satu kebutuhannya tidak terpenuhi, seseorang jadi labil. Pada saat itu, selain keluar dari ranah berpikir positif, ia juga memiliki perasaan negatif

By: Mas Fatiamtus Zahroh, S.Psi

5

Kenapa Perasaan Bergejolak? Kebutuhan yang tidak terpenuhi. Prediksi & ramalan. Tidak ada keseimbangan (7 pilar

penopang keseimbangan):a. Pilar Rohanib. Pilar kesehatanc. Pilar kepribadiand. Piar Kelaurgae. Pilar pekerjaanf. Pilar Material

By: Mas Fatiamtus Zahroh, S.Psi

6

Sumber - sumber Perasaan: Pengetahuan: sstu tdk mungkin terjadi, kecuali jika

anda mengetahui dan memberinya makna, kemudian kita memikirkan makna tersebut. Disitulah kita akan berfokus padanya, lalu bergeraklah perasaan yang mempengaruhi perilaku.

Imajinasi: imajinasi berinteraksi dengan pengetahuan seseorang, lalu mengubahnya menjadi pengetahuan baru.

Memori: akal membuka file memori kejadian yang pernah dilakukan. Perasaan dapat dipengaruhi dari memori perasaan yang pernah dialami.

By: Mas Fatiamtus Zahroh, S.Psi

7

Ilustrasi....

By: Mas Fatiamtus Zahroh, S.Psi

8

Alkisah, seorang pemuda mendatangi seorang bijak bestari di Cina. Ia berharap orang itu mengajari arti kebijaksanaa supaya bisa mengendalikan perasaan. Orang-orang bilang, “orang bijak tersebut tinggal di puncak gunung. Jika ia menemuimu, engkau berungtung sekali”.

Tanpa mengulur waktu, pemuda itu berangkat. Pesawat tinggal landas membawanya ke sana. Setiba di tempat itu, ia menunggu. Orang-orang di sana, bilang, si bijak akan menemuinya. Ia pun melangkah pasti.

By: Mas Fatiamtus Zahroh, S.Psi

9

Pintu rumahnya ia ketuk. Ia diminta menunggu. Tak terasa 3 jam berlalu, tapi si bijak tak juga muncul. Pemudah itu marah. Tak lama kemudian, pintu terbuka. Seorang perempuan tua memberitahu bahwa si bijak akan segera datang. Ternyata ia baru muncul satu jam kemudian. Pemuda itu benar-benar kesal. Seorang laki-laki tua menghampirinya. Setelah duduk disampingnya, si bijak bertanya, “kamu mau minum teh?”

By: Mas Fatiamtus Zahroh, S.Psi

10

Pemudah itu tambah marah. “orang gila ini membiarkanku menunggu 3 jam di luar” katanya membatin. “tidak hanya itu, ia juga membiarkanku menunggu satu jam di sini. Tapi tidak ada tanda-tanda penyesalan. Tiba-tiba ia menawariku minum teh”.

Suara si bijak memecahkan keheningan, “mau minum teh?” karena ditawari berkali-kali, pemuda itu menjawab,”baiklah”. Tidak lama kemudian, seorang perempuan membawakan seteko besar teh.

Si bijak berkata, “mau kutuangkan?” pemuda itu menjawab, “silahkan”. Cina bijak itu menuangkan teh ke cangkir pemuda itu hingga penuh, bahkan meluap dan membasahi meja. Pemuda itu marah. Ia berdiri dan berkata, “apa yang anda lakukan kepada saya?!apa anda sudah gilaaa!!!

By: Mas Fatiamtus Zahroh, S.Psi

11

Si bijak menatapnya tajam. Dengan datar ia berkata, “kita sudahi pertemuan ini. Temui aku setelah cangkirmu kosong.” setelah itu ia pergi.

Pemuda itu mulai mengerti. Ia berkata dalam hati, “aku telah menyianyiakan waktu. Setelah memperlakukan ku begini, ku biarkan ia pergi begitu saja. Aku harus mengubah sikapku kepadanya”. Pemuda itu berkata pada si bijak, “saya mohon maaf. Saya datang dari ujung dunia, berharap anda mengajari saya sesuatu yang bermanfaat”. si bijak berkata, “agar hidup di dunia ini bergulir dengan cara yang positif, engkau harus memperhatikan cangkirmu”.

By: Mas Fatiamtus Zahroh, S.Psi

12

“maksdunya?” tanya pemuda itu tak mengerti. Si bijak berkata, “ketika kami membiarkanmu selama 4 jam, bagaimana perasaanmu?”“semula baik-baik saja”, kata pemuda itu. “lama-lama saya mulai dongkol, bahkan hampir meledak. Tetapi saya bertekad menemui anda”. Bagaimana perasaanmu ketika kami membiarkanmu sejam di dalam rumah?” tanya si bijak lagi. “saya tambah marah”, jawab si pemuda. Si bijak bertanya lagi, “ketika aku menuangkan teh, mungkinkah volume yang kutuangkan lebih banyak dari kapasitas cangkir yang ada?”“tidak”, tukas pemuda itu. “jika terus dituangkan, apa yang terjadi?” desak si bijak.

By: Mas Fatiamtus Zahroh, S.Psi

13

Pemuda itu menjawab, “teh akan membanjiri seluruh pelataran meja”.

Begitulah yang terjadi pada perasaanmu” kata si bijak. “engkau datang menemui kami dengan cangkir kosong. Kami mengisinya hingga meluap, dan itu menyebabkan penyakit merongrongmu. Jika ingin hidup bahagia, engkau harus memperhatikan cangkirmu. Jangan biarkan orang lain mengisinya tanpa ijin darimu”.Selang beberapa lama, si bijak itu berkata lagi, “engkau harus membayarku seribu dolar.”Mendengar itu, cangkir pemuda tersebut kembali penuh.

By: Mas Fatiamtus Zahroh, S.Psi

14

Apa yang bisa kalian peroleh dari cerita tersebut?

By: Mas Fatiamtus Zahroh, S.Psi

15

Apakah cangkir masing-masing kita kosong atau penuh?

By: Mas Fatiamtus Zahroh, S.Psi

16

Cara Membiasakan Berperasaan Positif adalah.....jangan biarkan orang lain mengisi cangkir mu dan jagalah cangkir mu agar tetap kosong...^_^

By: Mas Fatiamtus Zahroh, S.Psi

17

Tugas Praktik: Apa saja yang memenuhi cangkirmu? Bagaimana engkau mempertahankan

cangkirmu tetap kosong?

By: Mas Fatiamtus Zahroh, S.Psi

18

Syukron...........(^_^”)

By: Mas Fatiamtus Zahroh, S.Psi

19