97407868 Makalah Kelangkaan Pangan Di Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Assalamualaikum Wr.WbPuji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah ekologi manusia tentang “Kelangkaan Beras dan Cara Mengatasinya“.Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Heri Y. Hadikusumah atas materi ekologi pangan yang diberikannya serta bimbingannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami membahas mengenai permasalahan pangan di Indonesia khususnya mengenai Kelangkaan Beras di Indonesia. Mulai dari faktor yang menyebabkan kelangkaan beras di Negara agraris ini, hingga bagaimana solusi untuk mengatasi hal tersebut. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi beserta pembahasannya. Untuk itu sebagai mahasiswa yang masih memiliki keterbatasan kemampuan,kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari Bapak demi kesempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi pembaca mengenai kelangkaan beras di Indonesia.Wassalam.

Citation preview

  • 5/28/2018 97407868 Makalah Kelangkaan Pangan Di Indonesia

    1/20

    1

    KATA PENGANTARAssalamualaikum Wr.Wb

    Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga

    kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah ekologi manusia tentang Kelangkaan

    Beras dan Cara Mengatasinya.

    Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Heri Y. Hadikusumah atas materi

    ekologi pangan yang diberikannya serta bimbingannya sehingga kami dapat menyelesaikan

    makalah ini dengan baik.

    Kami membahas mengenai permasalahan pangan di Indonesia khususnya mengenai

    Kelangkaan Beras di Indonesia. Mulai dari faktor yang menyebabkan kelangkaan beras di

    Negara agraris ini, hingga bagaimana solusi untuk mengatasi hal tersebut.

    Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan, baik pada teknis

    penulisan maupun materi beserta pembahasannya. Untuk itu sebagai mahasiswa yang masih

    memiliki keterbatasan kemampuan,kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari Bapak

    demi kesempurnaan makalah ini.

    Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi pembaca mengenai

    kelangkaan beras di Indonesia.

    Wassalam.

    Jatinangor, 04 juni 2012

    Kelompok I

  • 5/28/2018 97407868 Makalah Kelangkaan Pangan Di Indonesia

    2/20

    2

    Daftar IsiKata Pengantar 1

    Daftar Isi 2BAB I PENDAHULUAN 3

    Latar Belakang 3 Maksud dan Tujuan 5Perumusan Masalah 5Metode Pengambilan Data 5

    BAB II ISI 6Acuan yang mempengaruhi produktivitas tanaman padi Indonesia 6Faktor Pendukung Kemajuan Pertanian Indonesia 7Faktor yang mempengaruhi kelangkaan beras di Indonesia9Referensi penanganan kelangkaan beras di Indonesia 11Upaya Mengatasi Situasi Kelangkaan Beras Indonesia 14Langkah yang ditempuh guna mengurangi konsumsi beras di Indonesia 15

    BAB III PENUTUP 17Simpulan 17Saran19

    Daftar Pustaka20

  • 5/28/2018 97407868 Makalah Kelangkaan Pangan Di Indonesia

    3/20

    3

    BAB 1PENDAHULUAN

    LATAR BELAKANGPangan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Oleh karena itu untuk

    menjamin kelangsungan hidup manusia maka ketersediaan akan pangan sangat perlu

    diperhatikan. Indonesia merupakan Negara agraris serta memiliki banyak sekali Sumber Daya

    Alam yang melimpah. Jika dilihat seharusnya Indonesia bisa mencukupi kebutuhan pangan

    masyarakatnya sendiri. Namun pada kenyataannya produksi pangan Indonesia masih

    melakukan impor pangan dari Negara lain karena produksi pangannya dianggap belum mampu

    mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia akan pangan. Bahkan Indonesia yang notabene

    dianggap sebagai Negara penghasil beras terbesar ketiga di dunia harus melakukan impor

    beras dari Negara-negara lain untuk bisa mencukupi kebutuhan beras masyarakat Indonesia.

    Berdasarkan data BPS, sejak tahun 2008 produksi beras nasional selalu surplus.

    Tetapi sejak tahun 2008 hingga kini, Impor beras terus dilakukan. Sampai Juli 2011, Pemerintah

    telah melakukan pengadaan beras melalui impor sebanyak 1,57 juta ton. Berdasarkan data

    Badan Pusat Statistik (BPS), beras impor tersebut paling banyak berasal dari Vietnam yaitu

    892,9 ribu ton dengan nilai US$ 452,2 juta. Sementara beras impor Thailand, telah masuk

    sebanyak 665,8 ribu ton dengan nilai US$ 364,1 juta hingga Juli. Selain dari Vietnam dan

    Thailand, pemerintah juga mengimpor beras dari Cina, India, Pakistan, dan beberapa negara

    lainnya.

    Jika dilihat dari data BPS, sebenarnya Indonesia tidak perlu melakukan impor berasdari negara lain karena berdasarkan data BPS 2011, produksi beras di Indonesia masih surplus

    sebanyak 3-4 juta ton. Namun dengan surplus sebesar itu kenapa pemerintah masih merasa

    memerlukan impor beras dari negara lain? Hal ini mungkin disebabkan karena masih terdapat

    banyak masyarakat Indonesia yang tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka akan beras.

  • 5/28/2018 97407868 Makalah Kelangkaan Pangan Di Indonesia

    4/20

    4

    Daerah sebagai lumbung padi tidak menjamin bahwa di daerah tersebut tidak terjadi krisis

    beras. Hal ini mengindikasikan bahwa masalah ketersediaan beras yang ada bukanlah berasal

    dari sistem produksinya melainkan sistem distribusi pangannya. Produksi beras mencukupi

    namun banyak masyarakat yang tidak bisa memenuhi kebutuhannya berarti masalahnya adapada ketersediaan pangan di masyarakat pada tingkat keluarga.

    Penyebab dari masalah ketersediaan beras di tingkat keluarga adalah masyarakat

    tidak bisa membeli beras karena tidak tersedianya beras di daerah mereka sehingga terjadi

    kelangkaan beras di daerah tersebut. Hal ini bisa disebabkan karena masalah distribusi beras

    yang tidak dapat menjangkau daerah-daerah tersebut. Apabila terjadi proses distribusi beras

    yang tidak merata maka beras yang telah diproduksi tidak akan dapat mencapai keluarga dan

    mengakibatkan kebutuhan keluarga akan beras tidak terpenuhi. Masalah distribusi yang umum

    terjadi misalnya kesulitan akses pendistribusian beras karena transportasi yang tidak memadai

    atau akses jalan yang sulit untuk dilewati sehingga distribusi beras di daerah-daerah tersebut

    tidakmerata.

    Penyebab lain dari tidak tersedianya beras di tingkat keluarga yaitu karena daya beli

    keluarga yang rendah. Hal ini mengarah kepada pendapatan keluarga yang rendah sehingga

    keluarga tersebut tidak mampu membeli beras untuk mencukupi kebutuhannya. Meskipun

    tersedia beras yang melimpah namun apabila masyarakat tidak mampu membelinya maka akan

    terjadi krisis pangan di keluarga tersebut. Terlebih lagi jika terdapat mafia beras yang secara

    sengaja menimbun beras sehingga terjadi kelangkaan beras agar bisa menjual beras dengan

    harga yang lebih mahal. Hal ini tentunya akan semakin menambah beban pada keluarga yang

    kurang mampu dan dapat dikatakan tidak mampu membeli beras.

    Oleh karena itu impor beras dari negara lain bukanlah jawaban yang tepat untuk

    mengatasi masalah kelangkaan beras di masyarakat. Untuk dapat mengatasi masalah tersebut

    yang perlu dilakukan adalah memperbaiki sistem distribusi beras sehingga distribusi beras bagi

    msyarakat Indonesia bisa merata dan meningkatkan pendapatan keluarga agar keluarga

    tersebut bisa mencukupi kebutuhan mereka akan beras serta memberantas mafia beras ya ng

    beraksi di masyarakat agar tidak menyulitkan masyarakat dalm membeli beras. Solusi lain

    adalah program RASKIN (Beras Miskin) dengan memberikan subsidi beras pada masyarakat

  • 5/28/2018 97407868 Makalah Kelangkaan Pangan Di Indonesia

    5/20

    5

    yang saat ini sudah dilaksanakan. Namun ada hambatan pada program ini di mana ada

    kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh oknum-oknum nakal untuk mendapatkan

    keuntungan dari kebijakan raskin tersebut. Karena itu pemerintah perlu mengatasi oknum-

    oknum tersebut agar masyarakat yang tidak mampu bisa menikmati raskin tanpa harusmengalami kesulitan.

    MAKSUD DAN TUJUANMaksud dan tujuan dibuatnya makalah ini adalah agar permasalahan kelangkaan beras

    di Indonesia dapat diatasi dengan mencari solusi dan mengetahui poenyebab penyebab

    permasalahan tersebut.

    PERUMUSAN MASALAHRumusan masalah dalam makalah ini khususnya membahas masalah kelangkaan beras

    dan hubungannya dengan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.

    METODE PENGUMPULAN DATAData untuk makalah ini dikumpulkan dari berbagai sumber, baik dari internet ataupun

    buku sehingga data yang dihasilkan bervariasi dan akan menghasilkan informasi yang berbeda

    beda dan juga berisi opini dari para ahli atau pakar dibidangnya yang akan menghasilkan solusi

    konkret untuk mengatrasi kelangkaan beras di Indonesia.

  • 5/28/2018 97407868 Makalah Kelangkaan Pangan Di Indonesia

    6/20

    6

    BAB II

    ISI

    2 1 Acuan yang mempengaruhi produktivitas tanaman padi IndonesiaIklim merupakan komponen ekosistem dan faktor produksi yang sangat dinamik dan

    sulit dikendalikan. Dalam praktek, iklim dan cuaca sangat sulit untuk dimodifikasi/dikendalikan

    sesuai dengan kebutuhan, kalaupun bisa memerluan biaya dan teknologi yang tinggi.

    Iklim/cuaca sering seakan-akan menjadi faktor pembatas produksi pertanian. Karena sifatnya

    yang dinamis, beragam dan terbuka, pendekatan terhadap cuaca/iklim agar lebih berdaya guna

    dalam bidang pertanian , diperlukan suatu pemahaman yang lebih akurat teradap karakteristik

    iklim melalui analisis dan interpretasi data iklim. Mutu hasil analisis dan interpretasi data iklim,

    selain ditentukan oleh metode analisis yang digunakan, juga sangat ditentukan oleh jumlah dan

    mutu data. Oleh karena itu, diperlukan koordinasi dan kerjasama yang baik antar instasi

    pengelola dan pengguna data iklim demi menunjang pembangunan pertanian secara

    keseluruhan.Menyimak pemberitaan beberapa media masa akhir-akhir ini tentang semakin rawannya

    ketersediaan pangan di Indonesia tentunya sangat memprihatinkan. Pengaruh kegagalan

    panen, bangkrutnya petani dan harga pangan yang makin meningkat dapat meruntuhkan

    prospek pertumbuhan ekonomi. Kondisi dimana harga bahan pangan dan komoditi lain yang

    tinggi tentu saja berakibat pada peningkatan inflasi. Semakin rawannya ketahanan pangan di

    Indonesia merupakan akibat semakin menurunnya luas lahan pertanian dan produktivitas lahan

    yang tidak mungkin ditingkatkan. Artinya beberapa upaya untuk meningkatkan hasil produksi

    pertanian sudah tidak ekonomis lagi.

    Peningkatan kebutuhan terhadap produksi pertanian akibat peningkatan jumlah

    penduduk di satu sisi, dan semakin terbatasnya jumlah sumber daya pertanian disisi lain,

    menuntut perlunya optimalisasi seluruh sumber daya pertanian, terutama lahan dan air. Oleh

    sebab itu, sistem usahatani yang selama ini lebih berorientasi komoditas (commodity oriented)

  • 5/28/2018 97407868 Makalah Kelangkaan Pangan Di Indonesia

    7/20

    7

    harus beralih kepada sistem usahatani yang berbasis sumber daya (commodity base), seperti

    halnya sistem usahatani agribisnis. Salah satu aspek penting dalam pengembangan agribisnis

    adalah bahwa kualitas hasil sama pentingnya dengan kuantitas dan kontinuitas hasil.

    2 2 Faktor Pendukung Kemajuan Pertanian IndonesiaPertanian merupakan bagian dari sejarah kebudayaan manusia. Pertanian muncul

    ketika suatu masyarakat mampu untuk menjaga ketersediaan pangan bagi dirinya sendiri.

    Pertanian memaksa suatu kelompok orang untuk menetap dan dengan demikian mendorong

    kemunculan peradaban. Terjadi perubahan dalam sistem kepercayaan, pengembangan alat-

    alat pendukung kehidupan, dan juga kesenian akibat diadopsinya teknologi pertanian.

    Kebudayaan masyarakat yang tergantung pada aspek pertanian diistilahkan sebagai

    kebudayaan agraris. Sebagai bagian dari kebudayaan manusia, pertanian telah membawa

    revolusi yang besar dalam kehidupan manusia sebelum revolusi industri. Bahkan dapat

    dikatakan, revolusi pertanian adalah revolusi kebudayaan pertama yang dialami manusia.

    Secara umum dapat dikatakan bahwa pertanian bermula sebagai dampak perubahan iklim

    dunia dan adaptasi oleh tanaman terhadap perubahan ini.

    Profesor Clifford Geertz, seorang tokoh antropologi dunia asal Amerika Serikat,

    mencoba mendefinisikan perkembangan pertanian Indonesia dalam sebuah involusi pertanian.

    Geertz telah menangkap pertumbuhan negatif disektor pertanian di Indonesia akan terjadi

    ditandai dengan stagnasi faktor-faktor pendukung utama pembangunan pertanian seperti:

    Stagnasi produktivitas pertanian, kesejahteraan petani rendah, stagnasi perkembangan

    pertanian, stagnasi riset pertanian, stagnasi institusi pertanian, stagnasi sistem penyuluhan

    pertanian, stagnasi lembaga penelitian pertanian dan stagnasi birokrasi pertanian. Indikator-

    indikator ini dapat dengan jelas kita lihat pada anatomi pertumbuhan sektor pertanian kita.

    Oleh karena itu, dalam hal pengembangan sector pertanian sebagai sumber utama

    kehidupan rakyat Indonesia diperlukan beberapa kebijakan, yang jelas dapat membantu para

    petani khususnya dalam peningkatan dan pembangunan pertanian. Baik itu dari pihak

    pemerintah, swasta, maupun lembaga-lembaga terkait. Kebijakan yang terbentuk guna

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kebudayaan_agraris&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_industrihttp://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_industrihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kebudayaan_agraris&action=edit&redlink=1
  • 5/28/2018 97407868 Makalah Kelangkaan Pangan Di Indonesia

    8/20

    8

    menciptakan pembangunan pertanian dengan memanfaatkan sumber daya alam yang

    berlimpah ruah yang kita miliki demi kemakmuran rakyat.

    Pembangunan pertanian memberikan sumbangan kepadanya serta menjamin bahwa

    pembangunan menyeluruh itu (overall development) akan benar benar bersifat umum, dan

    mencakup penduduk yang hidup dari bertani yang jumlahnya besar dan dalam beberapa tahun

    mendatang, diberbagai negara, akan terus hidup dari bertani.

    Lima faktor utama (mutlak) yaitu faktor-fakor harus ada supaya pembangunan pertanian

    dapat berlangsung, yang terdiri dari :

    (a) faktor pasar, yang dapat disamakan dengan faktor adanya kebutuhan

    (b) faktor teknologi, yang berkembang yang dapat disamakan dengan keahlian

    (c) faktor tersedianya alat-alat dan bahan-bahan pertanian yang dapat disamakan dengan

    modal (d) faktor insentif yang dapat mempengaruhi kesediaan petani

    (e) faktor transportasi yang dapat disamakan dengan faktor modal (Hadisapoetro, 1973).

    Dunia pertanian Indonesia perlu sedikitnya 4 faktor pendukung utama untuk kemajuan

    pertanian Indonesia yang harus saling sinergis satu sama lainnya, yaitu:

    1. Pemerintah

    2. Balai Pendidikan/Penelitian

    3. Investor/pemodal

    4. Petani

    Keempat faktor diatas harus saling sinergis dan menyamakan persepsi dan

    harus saling mendukung.Pemerintah sebagai pemegang kebijakan melindungi investor

    dalam hal keamanan bagi pemodal/investor dan menjamin adanya kestabilan harga.

    Balai pendidikan/balai penelitian mengaplikasikan hasil-hasil penelitian di tingkat petani,

    jangan hanya dibukukan dan disimpan di perpustakaan hasil-hasil teknologi yang bisa

    diterapkan.

  • 5/28/2018 97407868 Makalah Kelangkaan Pangan Di Indonesia

    9/20

    9

    Investor sebagai pemegang modal membiayai petani dan diberikan jaminan

    keamanan dari pemerintah sementara petani adalah sebagai pelaku utama di lapangan

    yang didukung oleh faktor- faktor lainnya.

    2 3 Faktor yang mempengaruhi kelangkaan beras di IndonesiaLaju pertambahan penduduk Indonesia yang tidak seimbang dengan luas lahan yang

    semakin menyempit membuat masyarakat dilanda kekhawatiran akan kekurangan pangan.Artinya, ada pertambahan penduduk pemakan nasi sekitar tiga juta jiwa lebih per tahun.

    Kekhawatiran ini juga menimpa para petani yang tak jarang mengalami gagal panen akibat

    serangan hama dan cuaca tak menentu. Kegagalan panen berimbas pada kelangkaan dan

    meningkatnya harga jual beras.

    Disamping faktor tanah, produktivitas pertanian sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air

    dan berbagai unsur iklim. Namun dalam kenyataannya, iklim/cuaca sering seakan-akan menjadi

    faktor pembatas produksi. Hal tersebut disebabkan kurang selarasnya sistem usahatani dengan

    iklim akibat kurang mampunya kita dalam memahami karakteristik dan menduga iklim, sehingga

    upaya antisipasi resiko dan sifat ekstrimnya tidak dapat dilakukan dengan baik. Akibatnya,

    sering tingkat hasil dan mutu produksi pertanian yang diperoleh kurang memuaskan dan

    bahkan gagal sama sekali.

    Sesuai dengan karakteristik dan kompleksnya faktor iklim, maka kemampuan ilmu

    pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam memodifikasi dan mengendalikan iklim sangat

    terbatas. Oleh sebab itu pendekatan yang paling efektif untuk memanfaatkan sumber daya iklim

    adalah menyesuaikan sistem usahatani dan paket teknologinya dengan kondisi iklim setempat.

    Penyesuaian tersebut harus didasarkan pada pemahaman terhadap karakteristik dan sifat iklim

    secara baik melalui analisis dan interpretasi data iklim. Mutu hasil analisis dan interpretasi data

    iklim, selain ditentukan oleh metode analisis yang digunakan, juga sangat ditentukan oleh

    jumlah dan mutu data. Iklim yang tidak mendukung dapat mengakibatkan kelangkaan beras di

    Indonesia.

  • 5/28/2018 97407868 Makalah Kelangkaan Pangan Di Indonesia

    10/20

    10

    Selain itu Penimbunan beras bukanlah hal yang asing di Indonesia. Biasanya

    penimbunan dilakukan ketika Regulasi yang mengatur penimbunan komoditas pangan masih

    lemah dan pemerintah juga akan kesulitan melakukan identifikasi pelanggaran. Bila para

    pedagang yang memiliki gudang dengan kapasitas besar membuat alasan bahwa beras yangmereka timbun adalah sebagai konsekuensi komitmen penyediaan stok beras karena sudah

    terikat kontrak-kontrak distribusi. Penimbunan beras ini juga merupakan salah satu faktor

    terjadinya kelangkaan beras di Indonesia.

    Untuk mengatasi penimbunan beras, aparat kepolisian harus melakukan operasi ke

    gudang pedagang atau pengusaha beras yang diindikasikan menimbun. Jika ada indikasi kuat

    menimbun, pelaku bisa diproses secara hukum. Bulog juga diminta memaksimalkan pembelian

    gabah dan beras dari petani, agar daya serap hasil panen lebih optimal.

    Tidak hanya itu, pada saat musim kemarau pemerintah dan masyarakat biasanya

    dihadapkan pada kelangkaan beras di pasar. Sebab sawah yang biasa berproduksi

    menggunakan irigasi teknis kekurangan pasokan air dan mengering. Akibatnya volume panen

    gabah kering berkurang, maka dampaknya kelangkaan beras di pasar kemungkinan terjadi.

    Kelangkaan beras tersebut sebenarnya tidak usah terjadi seandainya PT Bulog dapat bekerja

    dengan baik. Tugas berat PT Bulog ini di antaranya tetap tersedianya beras sepanjang waktu

    dalam upaya swasembada pangan dan ketahanan pangan. PT Bulog menyimpan beras dalam

    bentuk gudang untuk jangka waktu yang lama. Masyarakat dan pemerintah akan merasa

    tenang dan nyaman apabila stok beras memadai untuk masa panen berikutnya.

    Masalah utama yang menyebabkan terjadinya kelangkaan pangan adalah

    ketergantungan bangsa kita terhadap padi (beras). Konsumsi beras per kapita masyarakat

    Indonesia pada tahun 2004 adalah 136 kg, di tahun 2010 meningkat menjadi 139 kg dan

    terbesar di dunia. Besarnya konsumsi beras masyarakat Indonesia per kapita per tahun

    menyebabkan setiap tahunnya pemerintah harus mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan

    pangan rakyat Indonesia. Hal tersebut akan terus meningkat dan selalu menjadi masalah klasik

    yang terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, potensi kearifan lokal yang telah diterapkan dan

    dibuktikan oleh orang-orang Indonesia terdahulu harus bisa diterapkan pada masyarakat

    sekarang. Masyarakat Indonesia harus sadar bahwa tanpa beras kita masih bisa hidup dan

  • 5/28/2018 97407868 Makalah Kelangkaan Pangan Di Indonesia

    11/20

    11

    memenuhi kebutuhan karbohidrat. Bahkan bahan pangan lain, contohnya ubi jalar merah

    mengandung karbohidrat yang tinggi dan vitamin A mencapai 2310 mcg. Pemerintah harus

    serius dalam menangani hal ini, sedikit demi sedikit pola konsumsi masyarakat Indonesia harus

    bisa dialihkan.

    2 4 Referensi penanganan kelangkaan beras di IndonesiaIndonesia adalah negeri yang diberi karunia sangat besar oleh sang Pencipta. Kekayaan

    alam yang melimpah merupakan salahsatu aset yang tak ternilai harganya. Oleh karena itulah

    Indonesia dikenal sebagai Negara Agraris. Di negeri inilah lahan tersubur serta cocok untuk

    ditanami berbagai macam tanaman yang dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan

    pangan.

    Dengan kondisi tanah yang subur dan iklim yang baik seharusnya dapat menjamin

    ketersediaan pangan yang cukup untuk semua warga negaranya. Namun pada kenyataannya

    kekayaan alam yang melimpah di negeri Agraris ini belum dapat menjamin keseahteraan dan

    kemerataan di Indonesia. Kerap terjadi kelangkaan bahan pangan di Indonesia. Hal yang

    sangat ironis, mengingat Indonesia adalah salahsatu lumbungnya bahan pangan di dunia.

    Banyak faktor yang menyebabkan kelangkaan pangan ini, dan semuanya saling terkait. Namun,

    masalah yang bikin geleng-geleng kepala ini bukan berarti tidak ada solusinya. Salahsatu solusi

    untuk terlepas dari keadaan ini adalah dengan menerapkan kearifan lokal yang sudah lama

    ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia.

    Jika mendengar cerita dari orangtua terutama nenek dan kakek kita, dahulu jarang

    sekali terjadi kasus-kasus seperti kelaparan; gizi buruk; terutama kelangkaan bahan pangan

    tertentu. Semua itu karena masyarakat Indonesia memiliki kearifan lokal yang selalu dipegang

    teguh. Kearifan lokal tersebut termasuk dalam hal bercocok tanam. Dahulu, tidak ada istilah

    intensifikasi dan spesifikasi lahan untuk menanam bahan pangan tertentu, seperti yang terjadi

    saat ini, contohnya fokus utama yang ditanam adalah padi. Kelemahan dari spesifikasi

    penanaman tertentu (padi) ini meyebabkan ketergantungan terhadap bahan pangan tertentu

    (padi). Sehingga ketika produksi padi di negeri ini menurun, maka hal tersebut menjadi indikator

    bahwa terjadi kelangkaan pangan di Indonesia.

    Nenek moyang kita telah memberikan contoh untuk menghindari kelangkaan bahan

    pangan. Mereka tidak hanya menanam padi, tetapi juga bahan pangan lainnya seperti

  • 5/28/2018 97407868 Makalah Kelangkaan Pangan Di Indonesia

    12/20

    12

    singkong; ubi; gadung; talas dan sebagainya. Sehingga ketika terjadi kelangkaan pada bahan

    pokok, masih ada.

    MiIsalnya Suku Baduy yang terletak di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mereka

    memiliki gaya hidup yang unik, yaitu menolak pola hidup modern. Kita menyebutnya bergaya

    hidup tradisional. Di balik kehidupan tradisional Suku Baduy mereka memiliki ketahanan

    pangan yang masuk dalam kategori swasembada pangan.Dalam musim kemarau pada Suku Baduy tidak terdengar berita busung lapar, rawan

    pangan, rawan daya beli, kelangkaan beras, kelangkaan pupuk, dan seabrek masalah sosial

    yang dihadapi masyarakat modern. Apakah kita pantas menyebutnya masyarakat trasional atau

    masyarakat tertinggal? Sedangkan yang mengaku masyarakat modern tidak mampu mengatasimasalah sosial yang mendera kehidupan sehari-hari.

    Untuk mengatasi kelangkaan beras (rawan pangan) masyarakat Baduy membangun

    lumbung, mereka menyebutnya leuit . Ada dua jenis leuit, yaitu lenggang dan gugudangan.

    Lenggang memiliki kaki lebih panjang dari pada gugudangan. Lenggang banyak terdapat pada

    Suku Baduy Dalam. Di antara kaki-kaki dan bangunan lenggang terdapat papan bundar yang

    berfungsi sebagai penangkal tikus . Dalam satu lumbung diperkirakan dapat menampung

    hingga 3.000 ikat padi. Satu ikat rata-rata setara 5 kg.

    Kepemilikan lumbung dibedakan menjadi dua macam, yaitu lumbung bersama dan lumbung

    keluarga. Gabah yang dihasilkan dari menanam bersama disimpan dalam lumbung bersama.

    Gabah ini digunakan untuk keperluan adat. Sedangkan lumbung keluarga merupakan milik

    keluarga tertentu yang diisi gabah dari hasil bertani masing-masing penduduk.

    Kearifan lokal masyarakat Baduy terhadap padi yaitu padi dilarang diperjualbelikan. Padi

    boleh keluar dari lumbung bila diperlukan untuk keperluan memasak dan menolong yangkekurangan pangan. Penduduk Baduy lebih senang menolong dalam arti memberi gabah

    kepada orang lain daripada menjadi pihak yang ditolong.

    Dalam masyarakat ekonomi pasar (modern), relasi orang dengan pangan diatur melalui

    jual beli. Sedangkan dalam masyarakat Baduy diatur melalui kearifan lokal berupa hubungan

  • 5/28/2018 97407868 Makalah Kelangkaan Pangan Di Indonesia

    13/20

    13

    emosional yang didasarkan pada aturan adat yang diatur oleh kepala adat. Lumbung padi

    menjadi simbol kesejahteraan suatu kawasan masyarakat tradisional Baduy. Sedangkan pada

    masyarakat modern gudang menjadi alat ekonomi untuk menjaga stabilitas harga. Sedangkan

    pemilik lumbung dikendalikan oleh kepala adat. Lumbung dan gudang menjadi simbol lembagaketahanan pangan.

    Lembaga yang mengurus pangan adalah PT Bulog. Sayang PT Bulog pada saat

    sekarang baru dalam tahap penanganan beras. Padahal dulu kita mengenal Madura dengan

    jagungnya, atau Maluku dan Papua dengan sagunya. Akibatnya, kesadaran untuk

    memanfaatkan komoditas pangan lokal mulai memudar sejak beras dijadikan komoditas politik,

    sejak beras dicitrakan sebagai satu-satunya makanan terlayak bagi rakyat Indonesia.

    Solusi harus dicari agar ketergantungan pada makan beras dialihkan kepada sumber

    karbohidrat lain. Untuk solusi ini sebenarnya sudah dikeluarkan Inpres No. 20/1979 tentang

    Penganekaragaman Menu Makanan Rakyat. Tapi kenyataannya konsumsi beras Indonesia

    masih pada angka 130 kg per kapita setiap tahun. Bila dibandingkan dengan Jepang yang

    sama pemakan nasi, konsumsi berasnya 60 kg per kapita tiap tahun.

    Kesadaran harus muncul bahwa 250 juta penduduk Indonesia hampir semuanya

    pemakan nasi. Jika beras impor menjadi andalan kebutuhan pangan, maka jika terjadi fluktuasi

    di pasar beras internasional akan memunculkan masalah serius, yaitu sekarang sedang

    mengalami harga beras di atas harga bensin yang menembus angka lebih dari Rp 6.000 per kg.

    Jepang berhasil memanfaatkan potensi tanaman lain, terutama umbi-umbian, seperti ubi

    jalar dan talas. Komoditas pengganti beras disesuaikan dengan kondisi geografisnya, misalnya

    di Kagoshima yang cocok untuk budi daya adalah ubi jalar. Dorongan pemerintah sangat kuat,

    akibatnya Kagosihma diberi julukan Kerajaan Ubi Jalar.

    Sebenarnya Kabupaten Sumedang sudah membudidayakan ubi Cilembu yang banyak

    diminati berbagai kalangan masyarakat, begitu juga daerah Bogor sudah sejak lama terkenal

    dengan talas Bogor-nya. Bahkan sekarang kita mengenal tanaman sukun yang dapat diolah

    menjadi penganan keripik. Bahkan sukun bila dikukus hasilnya lebih enak bila dibandingkan

  • 5/28/2018 97407868 Makalah Kelangkaan Pangan Di Indonesia

    14/20

    14

    dengan ketela pohon. Ketiga jenis komoditas ini dapat dijadikan alternatif pengganti beras yang

    kaya dengan karbohidrat.

    2 5 Upaya Mengatasi Situasi Kelangkaan Beras IndonesiaBerkaca pada masyarakat Baduy yang notabene masyarakat tradisional tapi mampu

    berswasembada pangan, dan kepada Jepang yang notabene masyarakat modern yang

    didukung dengan SDM yang kuat, meski lahan pertaniannya sempit, dengan kekuatan SDM-

    nya mampu mengembangkan sumber pangan tidak hanya bergantung kepada beras, dan

    berhasil berswasembada pangan.

    Sebenarnya tidak sulit mengembalikan kejayaan pangan lokal. Hanya diperlukan

    perhatian dan dukungan dari pemerintah serta jalinan kerja sama denga petani. Pemerintah

    Jepang memberi dukungan berupa bantuan teknologi pasca panen, penyediaan bibit

    berkualitas, pengembangan teknologi pengolahan pangan, penyediaan infrastruktur gudang,

    penjaminan pasar sampai kepada promosi (pameran).

    Potensi ketersediaan pangan lokal sangat melimpah. Misalnya umbi-umbian. Tidak

    seperti beras, umbi-umbian dapat tumbuh dengan baik di hampir seluruh wilayah Indonesia,

    bahkan dapat ditanam di lantai hutan sebagai tanaman sela. Sebagai gambaran jika satupersen lantai hutan Indonesia ditanami ubi kayu segar berpotensi menghasilkan 20 juta ton ubi

    kayu segar atau setara 7 juta ton tepung ubi kayu. Biaya investasi untuk mengembangkan

    lahan sehingga siap ditanami umbi-umbian, jauh lebih kecil dibandingkan dengan investasi

    pembukaan lahan untuk padi.

    Umbi-umbian agar menarik untuk dikonsumsi dan sekaligus sebagai pengganti beras

    diolah menjadi tepung dengan pertimbangan: Pertama, tepung merupakan produk yang praktis

    dari sisi penggunaannya. Tepung dapat diproses menjadi makanan instan atau sebagai bahanbaku produk pangan lain. Kedua, teknologi pengolahan tepung sangat mudah dikuasai dengan

    biaya murah. Dampaknya, para pelaku usaha kecil menengah dapat terlibat di dalamnya.

    Ketiga, tepung mudah diformulasi dengan nutrisi yang diperlukan, dan keempat, masyarakat

    telah terbiasa mengkonsumsi makanan yang bahan bakunya berasal dari tepung.

  • 5/28/2018 97407868 Makalah Kelangkaan Pangan Di Indonesia

    15/20

    15

    Untuk itu pemerintah harus mulai menggiatkan penanaman dan produksi pangan non

    beras atau padi, dan menanam tanaman pangan yang sesuai dengan keadaan wilayah masing-

    masing, alternatif sebagai penggantinya dan tidak terjadi ketergantungan terhadap bahan

    pangan tertentu. Misalkan, ketika stok beras habis, mereka tidak ambil pusing. Masih ada

    singkong yang bisa diolah menjadi gaplek dan nantinya menjadi nasi gaplek serta bahan

    pangan lainnya yang bisa diolah lagi. Dengan bervariasinya bahan pangan tersebut,

    menyebabkan masyarakat Indonesia menjadi lebih kreatif. Buktinya, nenek moyang kita

    mewariskan berbagai jenis penganan lezat dari bahan yang berbeda. Setiap daerah di

    Indonesia memiliki beragam makanan khasmenanam sagu; jagung di Indonesia bagian Timur.

    Kemudian, menanam ubi; singkong; gadung; talas di Indonesia bagian Barat khususnya Jawa.

    Dengan ini masyarakat Indonesia memiliki banyak pilihan sebagai alternatif makanan pokok,

    sehingga tidak terjadi lagi kelangkaan pangan.

    Saatnya sekarang kita memilih apakah mempertahankan swasembada beras di tengah

    semakin menyusutnya lahan persawahan karena berbagai rorongrongan kebutuhan manusia

    yang sulit dikendalikan atau membudidayakan karbohidrat dari umbi-umbian yang lahannya

    masih terhampar di seluruh wilayah Indonesia.

    2 6 Langkah yang ditempuh guna mengurangi konsumsi beras di IndonesiaLangkah pertama yang patut dilakukan adalah diversifikasi produksi dan ketersediaan

    pangan. Diversifikasi konsumsi pangan bisa tercapai jika tersedia pangan yang juga beraneka

    ragam. Ketersediaan aneka jenis bahan pangan baik berupa sumber enersi maupun sumber

    gizi lainnya seperti protein, lemak, vitamin dan mineral, dalam bentuk bahan mentah atau

    olahan akan menjamin terpenuhinya kebutuhan konsumsi pangan secara berkelanjutan.

    Selama ini ada anggapan keliru bahwa diversifikasi hanya diartikan dari perspektif

    substitusi makanan pokok beras. dengan berbagai umbi-umbian, atau sumber karbohidrat

    lainnya. Diversifikasi sejatinya mencakup pangan secara keseluruhan baik bagi golongan

    sumber karbohidrat maupun pangan sumber zat gizi lainnya.

    Kedua, meningkatkan daya beli masyarakat. Salah satu faktor yang menyebabkan

    kegagalan diversifikasi adalah kemiskinan. Dengan penghasilan di bawah dua dolar AS per hari

    kemampuan sekitar 109 juta penduduk Indonesia yang tergolong miskin masih amat terbatas

    melakukan diversifikasi konsumsi pangan.

  • 5/28/2018 97407868 Makalah Kelangkaan Pangan Di Indonesia

    16/20

    16

    Akhirnya mereka tetap tergantung pada beras OP (raskin) yang disediakan pemerintah

    sehingga susah beralih ke makanan alternatif berbasis lokal. Karena itu, pemerintah harus

    menciptakan lapangan kerja dan mendukung gerakan antikorupsi yang kini digagasi berbagai

    kelompok masyarakat.

    Ketiga, melakukan pengembangan teknologi pengolahan pangan. Beranekaragamnya

    pangan yang tersedia terutama ditentukan oleh produksi pangan dan perkembangan teknologi

    pengolahan pangan, yang dapat menghasilkan berbagai produk pangan olahan berbasis padi-

    padian, umbi-umbian, hasil ternak, ikan, buah dan sayur dan hasil pangan lainnya dengan mutu

    terjamin.

    Jika program ini diikuti pelatihan bagi perempuan sehingga mereka mampu

    berimprovisasi di bidang pengolahan produk pangan lokal akan dapat mengatrol kesejahteraanmereka karena keuntungan yang diperoleh jauh lebih besar dibandingkan menjual pangan

    nonolahan. Dari perspektif gizi, diversifikasi konsumsi pangan memiliki mutu gizi yang lebih

    berimbang dibandingkan mutu masing-masing pangan penyusunnya.

  • 5/28/2018 97407868 Makalah Kelangkaan Pangan Di Indonesia

    17/20

    17

    BAB IIIPENUTUP

    SIMPULANNegara kita Indonesia adalah negara yang agraris, tapi selalu kekurangan beras yang

    merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia, Sehinggga pemerintah

    mengimport beras dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Kalau hal

    ini terus berlangsung maka akan semakin merusak stabilitas ekonomi yang tentunya dapat

    memicu ketidak stabilan politik Kalau kita amati tampaknya ada permainan oleh para elite

    politik,pejabat tinggi negara dan pelaku ekonomi dengan melakukan KKN dan membuat issue

    kelangkaan beras.

    Sebagai negara yang agraris mestinya Indonesia bisa mandiri tidak tergantung dengan

    luar negeri, dulu Indonesia adalah pengeksport beras dan sempat terhenti sebagai pengimport

    beras selama dua tahun, pada tahun 2008 dan 2009 dan tahun 2010 pemerintah mengimport

    beras kembali sebanyak 1,2 juta ton ,menurut perkiraan tahun 2011 pemerintah akan

    mengimport beras sebanyak 1,75 ton.

    Untuk menjaga harga beras agar tetap stabil di awasi oleh sebuah lembaga yang

    bernama BULOG adapun tugas BULOG ini mengawasi cadangan beras dan melakukan operasi

    pasar jika di perlukan, tapi dalam realitanya harga beras tetap tidak stabil di pasaran.

    Sudah menjadi rahasia umum Indonesia mengeksport beras ke luar negeri (negara tertentu)

    lalu membelinya kembali dan di import balik ke Indonesia. Politik ekonomi yang strategis tapi

    merugikan rakyat banyak,petani. Nasib para petani semakin terpuruk dengan adanya

    pemerintah mengimport beras maka harga gabah dan beras local menjadi anjlok akan tetapi

    harga pupuk bertambah mahal.

  • 5/28/2018 97407868 Makalah Kelangkaan Pangan Di Indonesia

    18/20

    18

    BULOG mematok harga di bawah pasaran dengan harga yang di tetapkan BULOG

    Rp.5.060/kg ,jika di bandingkan dengan biaya produksi maka produsen lebih memilih untuk

    berhenti berproduksi dan akibatnya stock beras BULOG menjadi kosong.

    Masalah kelangkaan beras sangat rawan karena bisa membuat rakyat menjadi marah

    dan pada suatu saat nanti akan bisa terjadi gejolak politik, apabila pemerintah tidak segera

    mengambil langkah langkah yang memihak pada rakyat. Dengan berbagai alasannya

    pemerintah tetap mengimport beras, hal yang tidak masuk akal, karena pada bulan april s/d mei

    2011 ini adalah masa panen raya padi, jadi pemerintah telah mengambil langkah keliru dan

    terlihat nyata adanya KKN.Tidak adanya daya beli sebagian masyarakat sebagai akibat masih

    tingginya angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia. Kita kembalikan lagi hal pada hati

    nurani para pemimpin negeri ini di manakah rasa nasionalismenya.

    Pertambahan penduduk pemakan nasi sekitar tiga juta jiwa lebih per tahun yang

    membutuhkan beras sebanyak 420.000 ton per tahun. Sementara produksi padi tahun 2006

    hanya naik 1,11 persen. Kedua,pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang

    pemenuhannya tak dapat ditunda-tunda sehingga permasalahan pangan harus ditempatkan

    pada topik sentral dalam pembangunan nasional. Namun, kenyataannya belum terjadi

    perubahan fundamental baik pada aras kebijakan, visi maupun paradigma dalam menangani

    persoalan ketahanan pangan ke arah yang lebih baik.

    Kegagalan mempertahankan swasembada 1984 padahal dapat dijadikan sebagai

    petunjuk untuk melangkah ke arah peningkatan produksi pangan dalam arti luas guna

    memenuhi kebutuhan warga.

    Jika setiap ada gejolak kelangkaan beras, pemerintah selalu menggelar OP, maka

    politik nasi tetap dipakai sebagai kenderaan politik untuk melanggengkan kekuasaan yang

    berimplikasi hilangnya komitmen mewujudkan diversifikasi pangan.

    Untuk itu pemerintah harus mulai menggiatkan penanaman dan produksi pangan non

    beras atau padi, dan menanam tanaman pangan yang sesuai dengan keadaan wilayah masing-

    masing, alternatif sebagai penggantinya dan tidak terjadi ketergantungan terhadap bahan

  • 5/28/2018 97407868 Makalah Kelangkaan Pangan Di Indonesia

    19/20

    19

    pangan tertentu. Misalkan, ketika stok beras habis, mereka tidak ambil pusing. Masih ada

    singkong yang bisa diolah menjadi gaplek dan nantinya menjadi nasi gaplek serta bahan

    pangan lainnya yang bisa diolah lagi. Dengan bervariasinya bahan pangan tersebut,

    menyebabkan masyarakat Indonesia menjadi lebih kreatif. Buktinya, nenek moyang kita

    mewariskan berbagai jenis penganan lezat dari bahan yang berbeda. Setiap daerah di

    Indonesia memiliki beragam makanan khasmenanam sagu; jagung di Indonesia bagian Timur.

    Kemudian, menanam ubi; singkong; gadung; talas di Indonesia bagian Barat khususnya Jawa.

    Dengan ini masyarakat Indonesia memiliki banyak pilihan sebagai alternatif makanan pokok,

    sehingga tidak terjadi lagi kelangkaan pangan.

    Saatnya sekarang kita memilih apakah mempertahankan swasembada beras di tengah

    semakin menyusutnya lahan persawahan karena berbagai rorongrongan kebutuhan manusia

    yang sulit dikendalikan atau membudidayakan karbohidrat dari umbi-umbian yang lahannya

    masih terhampar di seluruh wilayah Indonesia.

    SaranBanyak faktor yang menyebabkan kelangkaan beras di Negara Agraris kita ini,dengan

    pembahasan di atas terdapat berbagai caara mengatasi kelangkaan beras,yaitu mengatasi

    beras dengan makanan lainnya,memasak beras secukupnya saja,pengurangan impor

    beras,pendistribusian beras yang merata ke setiap daerah,penyediaan bibit unggul beras yang

    harganya terjangkau untuk petani ,pemberian pupuk yang harganya terjangkau untuk

    petani,memberikan pinjaman modal untuk petani untuk meningkatkan produksi

    berasnya,membeli beras petani dengan harga yang pantas, agar petani tidak rugi, sehingga

    petani dan menyelesaikan permsalahan penimbunan beras.

  • 5/28/2018 97407868 Makalah Kelangkaan Pangan Di Indonesia

    20/20

    20

    Daftar pustaka

    Nikmatullah, Dewangga. 1995. Konstribusi PPL terhadap keefektifan Kelompok Tani

    Dalam kegiatan Penyuluhan Pertanian Di Rawa Sragi Lampung Selatan. JSE Vol 1, No 1

    Juni 1995.

    Arintadisastra. 2001. Membangun Pertanian Modern. Yayasan sinar Tani. Jakarta.

    Mosher, A.T. 1991. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. CV Yasaguna, Jakarta

    file:///C:/Users/UsrX/Desktop/ekman/.htm

    http://uptd-jayakerta.blogspot.com/2009/06/faktor-pendukung-kemajuan-

    pertanian.html

    file:///C:/Users/UsrX/Desktop/ekman/1331.htm

    file:///C:/Users/UsrX/Desktop/ekman/manipulasi-beras-919.htm

    file:///C:/Users/UsrX/Desktop/ekman/Padi_Hibrida_Solusi_Beras_Indonesia_matane

    ws.com.htm

    file:///C:/Users/UsrX/Desktop/ekman/Upaya.ilearningbydoing.htm

    file:///C:/Users/UsrX/Desktop/ekman/article_detail.php.htm

    http://c/Users/UsrX/Desktop/ekman/Padi_Hibrida_Solusi_Beras_Indonesia_matanews.com.htmhttp://c/Users/UsrX/Desktop/ekman/Padi_Hibrida_Solusi_Beras_Indonesia_matanews.com.htmhttp://c/Users/UsrX/Desktop/ekman/Padi_Hibrida_Solusi_Beras_Indonesia_matanews.com.htmhttp://c/Users/UsrX/Desktop/ekman/Padi_Hibrida_Solusi_Beras_Indonesia_matanews.com.htm