9.Pembiayaan Ijarah Dan Imbt

Embed Size (px)

Citation preview

PEMBIAYAAN IJARAH DAN IMBTA. Prinsip Sewa Tanah Transaksi ijarah dilandasi dengan adanya perpindahan manfaat (hak guna), bukan perpindahan kepemilikan (hak milik). Ijarah didefenisikan sebagai hak untuk memanfaatkan barang/jasa dengan membayar imbalan tertentu. Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional, ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atas jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri. B. Hak dan Kewajiban Kedua Belah Pihak Yang menyewakan wajib mempersiapkan barang yang disewakan untuk dapat digunakan secara optimal oleh penyewa. Penyewa wajib menggunakan barang yang disewakan menurut syarat-syarat akad atau menurut kelaziman penggunaannya. Penyewa juga wajib menjaga barang yang disewakan agar tetap utuh. Bila penyewa diminta untuk melakukan perawatan terhadap barang yang disewa maka ia berhak untuk mendapatkan upah tetapi jika dengan kerelaannya ia mau merawatnya maka ia tidak dapat meminta pembayaran apapun. C. Kesepakatan Mengenai Harga Sewa Kesepakatan mengenai harga sewa adalah kesepakatan antara kedua belah pihak mengenai harga sewa pada periode pertama. Misalnya mobil yang disewakan selama satu bulan seharga Rp X. Akan tetapai bila penyewa ingin memperpanjang masa sewanya, dapat saja harga sewanya berubah bahkan yang menyewakan dapat saja meminta harga sewa dua kali lipat dari sebelumnya, semuanya tergantung kesepakatan antara kedua belah pihak. Fatma Ulama menjelaskan bahwa harga sewa yang lazim yang berlaku bila tidak ditentukan di muka. bila manfaat telah dinikmati, harga sewa tidak ditentukan maka sewa untuk manfaat yang sama harus dibayar.

1

D. Ijarah dan Leasing Ijarah adalah akad yang mengatur pemanfaatan hak guna tanpa terjadi pemindahankepemilikan maka banyak orang yang menyamakan ijarah dengan leasing karena sama-sama mengacu pada ihwal sewa-menyewa. Perbedaan antara Ijarah dengan Leasing dapat kita lihat pada tabel berikut ini:No 1 2 Ijarah Objek: manfaat barang dan jasa Metode pembayaran: Leasing Objek: Manfaat barang dan jasa Metode pembayaran: tidak tergantung pada kinerja. Perpindahan Kepemilikan: perpindahan a. operating lease = tidak terjadi perpindahan kepemilikan

a. tergantung pada kinerja3

b. tidak tergantung pada kinerja Perpindahan Kepemilikan:a. b. Ijarah = tidak terjadi kepemilikan IMBT = janji untuk mejual barang atau menghibahkannya di akhir periode Sewa-beli: bentuk hal ini haram karena akadnya ghoror (sewa dan beli) Menjual dan menyewakannya kembali kepada pemiliknya.

b. financial lease = pilihan untukmembeli/tidak di akhir periode. Sewa-beli Ok (kontrak sewa sekaligus beli) Menjual dan menyewakannya kembali

4 5

kepada pemiliknya.

E. Skema dan Pola Pembiayaan Ijarah 1. Jenis barang /jasa yang dapat disewakan a. barang modal : aset tetap, misalnya bangunan, ruko, kantor, dll b. barang produksi: mesin, alat-alat berat, dll c. barang kenadaraan transportasi: darat, laut dan uadar d. jasa untuk membayar ongkos: upah sekola kuliah, tenaga kerja, hotel, angkut/transportasi,dll

2. Skema pembiayaan ijarah3. Akad pembiayaan ijarah

2

B. Bank Syariah

1. Permohonan pembiayaan ijarah

A. Nasabah

2. Membeli/menyewa objek ijarah

4. Ijarah

C. Supplier/pemilik

D. Objek Ijarah

3. Pola-pola pembiayaan ijarah

Al-Baiwal ijaraha

a1

Al-Baiwal ijarah akhir Al-Bai muajjal wal ijarah Al-Bai muajjal wal ijarah

a2

Al-Baiwal ijarah

a3

a4

POLA-POLA PEMBIAYAA N IJARAH

Ijarah awal bil ijarahb

b.1

Ijarah paralel

Ijarah awal bil ijarah akhir Ijarah bil ijarah

b.2

b.3

Tipe-tipe ijarah

3

I. Dari segi manfaat barang a. Ijarah murni i. Al bai wal ijarah * Bayar di akhir lump sum * Bayar dengan cicilan/muajjal ii. Al ijarah paralel * Bayar akhir lump sum contract * Bayar dengan cicilan/muajjal b. Ijarah muntahia Bittamlik i. Al baiwal IMBT ii. IMBT parallel II. Dari segi manfaat tenaga kerja a. Al ijarah wal ijarah (subkontrak) i. Bayar di akhir lump sum ii. Bayar dengan cicilan/muajjal III. Dari segi metode pembayaran a. Contingent to performance * Barang * Tenaga kerja b. No Contingent to performance * Barang * Tenaga kerja

F. Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT)

4

IMBT adalah rangkaian dua buah akad, yakni al-bai dan akad IMBT. Al-bai adalah akad jual beli, IMBT adalah kombinasi antara sewa-menyewa (ijarah) dan jual beli atau hibah di akhir masa sewa. Dalam IMBT pemindahan hak milik barang terjadi dengan salah satu dua cara di bawah ini: 1. Pihak yang menyewakan berjanji akan menjual barang yang disewakan tersebut pada akhir masa sewa. 2. Pihak yang menyewakan berjanji akan menghibahkan barang yang disewakan tersebut pada akhir masa sewa. Alternatif pertama biasanya diambil bila kemapuan finansial penyewa untuk membayar sewa relatif kecil. Alternatif kedua biasanya diambil bila kemapuan finansial untuk membayar sewa relatif besar. G. Kombinasi skema akad ijarah dan IMBT I. Ijarah Murni 1. Ijarah bil ijarah, bayar dengan cicilan Kebutuhan nasabah Nasabah membutuhkan manfaat dari suatu barang pada saat ini (akad) hingga z periode ke depan. Kemampuan nasabah keuangan Nasabah tidak memiliki kemampuan untuk membayar total keseluruhan sewa dimuka. Nasabah hanya mampu membayar sewa secara bulanan. Struktur akad Akad I Pelaku Untuk kondisi ini, bank dapat memberikan pembiyaan dengan menggunakan akad ijarah bulanan. Ijarah Bank, bertindak sebagai penyewa Penyewa bertindak sebagai yang menyewakan

5

kepada bank Transaksi Bank mengeluarkan uang sebesar Rpxxx sebagai sewa di bayar dimuka Bank tidak dapat memanfaatkan fungsi dari barang tersebut selama z periode, tetapi tidak terjadi perpindahan kepemilikan barang (atau sebaliknya pelakunya) Karena bank menerima pemasukan (cash in) setiap bulannya maka pembiayaan ini dapat didanai dengan menggunakan URIA sehingga bank dapat membayarkan bagi hasil setiap bulannya kepada pemegang URIA. 2. Ijarah bil Ijarah, bayar di akhir lump sum Kebutuhan nasabah Nasabah membutuhkan manfaat dari suatu barang pada saat ini (akad) hingga 3 bulan (90 hari) ke depan. Kemampuan keuangan nasabah Nasabah kemampuan tidak untuk memiliki membayar

Sumber Pendanaan

total keseluruhan sewa dimuka. Nasabah bahkan tidak memiliki dana dimuka untuk membayar angsuran. Nasabah hanya mampu melakukan pembayaran sewa di akhir periode sewa.

6

Struktur akad

Untuk

kondisi

ini,

bank

dapat dengan

memberikan Akad I Pelaku

pembiyaan

menggunakan akad ijarah. Ijarah Bank, bertindak sebagai penyewa Penyewa bertindak sebagai yang menyewakan kepada bank

Transaksi

Bank mengeluarkan kas (cash out) Rpxxx sebagai sewa di bayar dimuka

Bank tidak dapat memanfaatkan fungsi dari barang tersebut selama 3 bulan, tetapi tidak terjadi perpindahan kepemilikan barang

Sumber Pendanaan

(atau sebaliknya pelakunya) Karena bank tidak menerima pemasukan (cash in) setiap bulannya maka pembiayaan ini tidak dapat didanai

dengan menggunakan URIA melainkan dengan RIA yang mengharuskan bank untuk melakukan pembayaran bagi hasil setiap bulannya kepada pemegang RIA.

7