250
ABSTRAK PENELITIAN KOMPETISI INTERNAL TAHUN 2013 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Hasanuddin Kampus Unhas Tamalanrea Jln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar Telp. : 0411 587032, , 582500, 588888 Fax.(0411) 587032, 584024 Website : http://www.unhas.ac.id/lppm email : [email protected]

repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

ABSTRAK PENELITIAN KOMPETISI INTERNALTAHUN 2013

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : 0411 587032, , 582500, 588888 Fax.(0411) 587032, 584024Website : http://www.unhas.ac.id/lppm email : [email protected]

Page 2: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

BIDANG ILMU TEKNOSAINS

1. Bidang Kajian Ilmu MIPA

APLIKASI SEDIMEN WETLAND SEBAGAI SUMBER INOKULUM BAKTERI UNTUK BIOREMEDIASI AIR ASAM TAMBANG: SUATU

ALTERNATIF DALAM MENANGGULANGI PENCEMARAN PERAIRAN DARI LIMBAH INDUSTRI PERTAMBANGAN

Application Wetland Sediment as Source of Bacteria Inoculum For Acid Mine Water Bioremediation: An Alternative to Preventing

Water Pollution from Mining Industry Waste

Fahruddin1, M.Syahrul2, As’adi Abdullah1, Zaraswati Dwiyana1

Jurusan Biologi, F. Mipa, Universitas Hasanuddin, MakassarJurusan Biologi, F. Mipa, Universitas Hasanuddin, Makassar

ABSTRAK

Penanggulangan AAT sebagai limbah pertambangan selama ini dilakukan dengan metode kimiawi dengan penambahan kapur, tapi hasilnya tidak efektif. Aplikasi metode biologis dengan menggunakan bakteri pereduksi sulfat (BPS) adalah alternatif yang baik dan ramah lingkungan. Selama ini secara biologis menggunakan kultur BPS untuk mereduksi sulfat, namun belum menunjukkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan kapasitasnya dalam mereduksi sulfat dengan menggunakan bahan organik sedimen wetland yang secara alami terdapat banyak BPS. Tujuan utama penelitian ini adalah menentukan jenis sedimen wetland yang efektif dalam mereduksi sulfat dan mengembalikan pH netral pada AAT. Kegiatan utama penelitian ini mencakup: karakterisasi sampel AAT secara fisik, kimia dan biologi; dan setiap jenis sedimen meliputi: sawah, rawa, bakau, dan pantai, juga dikarakterisasi awal meliputi : C-organik, P-total, N-total, dan total bakteri. Perlakuan dibuat dalam kolom bioreaktor AAT dengan komposisi terdiri dari sedimen wetland dan kompos, selanjutnya diinkubasi selama 30 hari. Hasil pengamatan, menunjukkan ada pertumbuhan mikroba total pada semua perlakuan mengalami penurunan hingga pada pada hari ke 20 lalu relatif stabil atau sedikit meningkat pertumbuhannya hingga hari ke 30, sedangkan bakteri pereduksi sulfat terjadi peningktan pertumbuhan pada semua perlakuan pada hari ke 10 dan 15; pH dan kadar sulfat terjadi peningkatan pH paling tinggi sampai pada pH 6,8 adalah pada perlakuan sedimen rawa, sedangkan pada perlakuan lain hanya sampai pada pH 5,5-6,2. Peningkatan pH sesuai dengan penurunan kadar SO4.

Kata kunci: asam tambang, sedimen, BPS

Page 3: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

ABSTRACT

One of the mining waste that is acid mine water (AMW), countermeasures for the chemical method is to use lime, but this is less effective. The method is good and is environmentally friendly way by using biological bacteria pereduksi sulphate (BPS) that naturally there are many in the sediment Wetland. Goal of this research is to find the type of sediment Wetland most effectively increase the pH and decrease the concentration of sulphate. The sediment Wetland is used mangroves, swamp rice fields, beaches, also characterized the early include : organic-C , total- C , total-N , and total bacteria. Treatment bioreaktor made on the inside is filled with sediment underneath the compost is given further incubation for 30 days. The observation, showed no microbial growth in total on all treatments decreased until in the last 20 days to the relatively stable or slightly increased growth until day 30 , whereas the sulfate reducing bacteria (SRB) occurs increased growth in all treatments at day 10 and 15. pH increased to the highest in the pH of 6,8 is in the swamp sediment treatment, while the only other treatment until the pH 5,5-6,2. Increasing the pH in accordance with the decrease in the rate of SO4.

Keywords: acid mine, sediment, SRB

Page 4: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

ELEKTRODEPOSISI LOGAM MN PADA PERMUKAAN KARBON AKTIF SEKAM PADI DENGAN IRADIASI ULTRASONIK

Electro-deposition Of Mn On The Surface Of Rice Husk Based Active Carbon Under Sonication

M. Zakir1a, L. Botahalab, M. Ramanga, St. Fauziaha, B. Abdussamadc

aJurusan Kimia FMIPA Universitas HasanuddinbUniversitas Tribuana, Alor, Nusa Tenggara Timur

cJurusan Fisika FMIPA Universitas HasanuddinKampus Tamalanrea, Makassar 90245

Abstrak.

Penelitian tentang pemanfaatan energi gelombang ultrasonik dalam elektrodeposisi logam Mn pada permukaan karbon aktif sekam padi telah dilakukan. Rata-rata kadar abu sekam padi yang digunakan pada penelitian ini yaitu 21,87%. Karakteristik permukaan (surface characteristics) material karbon aktif yang dibuat pada suhu 400C kemudian diaktivasi dengan larutan ZnCl2

10%; berdasarkan data-data SEM, XRD, FTIR dan analisis sifat permukaan, adalah lebih baik dibandingkan dengan karbon aktif yang dibuat pada kondisi-kondisi lainnya. Berdasarkan analisis FTIR yang dilakukan antara karbon aktif sekam padi dan karbon aktif komersial, gugus fungsi yang terdapat pada masing-masing karbon aktif tersebut adalah –OH, -CH, -C=O dan Si-C. Distribusi ukuran partikel dan ukuran pori karbon aktif sekam padi tidak seragam, tetapi bervariasi berdasarkan citra Scanning Electron Microscopy (SEM). Reduksi MnO4

- menjadi MnO2 terjadi dalam sistem (karbon aktif, MnO4

-, Ar dan ultrasonik). Dalam sistem (karbon aktif, MnO2, Ar, ultrasonik), semua MnO2 terdeposisi pada permukaan karbon aktif berdasarkan data serapan sebelum dan sesudah iradiasi ultrasonik.

Kata kunci: karbon aktif, sekam padi, Mn, elektrodeposisi, ultrasonic

Abstract.

Research on the deposition of Mn on the surface of RHAC under sonication has been carried out. The ash content of rice husk used in this experiment was 21.87%. Surface characteristics were determined with analyses based on Scanning Electron Microscopy, X-Ray Diffraction, and Fourier Transform Infrared, and surface properties analysis. The results showed that rice husk based activated carbon prepared at 400C and treated with ZnCl2 10% has better properties compared to others activated carbon prepared with difference conditions. Functional groups that have been found in both RHAC and CAC are OH, -CH, -C=O and Si-C, based on the information from FTIR analyses. Particle and pore size distribution of RHAC is heterogeneous as seen from SEM image. Reduction of MnO4

- to MnO2 has occurred in system of (activated carbon, MnO4

-, Ar and ultrasonic). In (activated carbon, MnO2, Ar, ultrasonic) system, all MnO2

has been deposited on the surface of activated carbon based on the UV-Vis absorption data before and after ultrasonic irradiation.

Key words: activated carbon, rice husk, Mn, electrodeposition, ultrasound

1 Alamat korespondensi: [email protected]

Page 5: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

EFISIENSI PENGGUNAAN JUMLAH BIT DALAM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI FOURIER

QUATERNION

Mawardi, Armin Lawi, Muh. Saleh, Naimah Aris,Jurusan Matematika

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Hasanuddin

Abstrak

Transformasi Fourier merupakan salah satu alat berupa fungsi yang digunakan untuk merepresentasikan suatu sinyal dari domain waktu ke domain frekuensi tanpa mengurangi informasi yang terdapat padanya. Pengetahuan sifat-sifat transformasi Fourier diskrit (TFD) sangat diperlukan untuk mengolah sinyal digital dengan komputer digital. Hal ini disebabkan karena karakteristik TFD yang sesuai dengan komputer digital, yaitu bekerja pada data-data yang berada pada jangkauan tertentu dan jumlahnya terbatas. Jika sinyal itu berupa quaternion, maka transformasi Fourier tidak bisa digunakan untuk mengolah sinyal itu ke domain frekuensi. Maka dari itu, transformasi Fourier diskrit perlu diperluas ke quaternion yang kemudian dikenal dengan transformasi Fourier quaternion diskrit (TFQD). Kontribusi utama dalam penelitian ini adalah membangun sifat-sifat penting TFQD sebagai perluasan dari sifat-sifat yang transformasi Fourier komplek. Sifat-sifat itu merupakan perluasan dan modifikasi dari sifat-sifat yang ada pada transformasi. Lebih rinci akan dibahas sifat-sifat seperti modulasi, translasi, konvolusi and korelasi yang akan digunakan untuk mengolah citra RGB yang menggunakan quaternion murni. Penelitian ini terdiri dari dua bagian utama. Pertama, membangun sifat-sifat baru transformasi Fourier quaternion diskrit. Tansformasi Fourier quaternion diskrit berkaian erat dengan transformasi Fourier komplek dan transformasi kanonik linier. Kesamaan dan perbedaan dari ketiga transformasi akan diselidiki. Hasil-hasil tersebut akan dirangkum dalam bentuk paper yang kemudian dipublikasikan dalam jurnal internasional yang bereputasi baik. Dengan demikian, penelitian ini berkontribusi pada penyedian referensi baru pagi peneliti ditingkat nasional maupun internasional. Kedua, sifat-sifat transformasi Fourier quaternion akan diterapkan pada bidang komunikasi khususnya pada pengolahan citra digital dan pada grafik respon frekuensi pita kaset tergambar di sampul kaset sebagai penjelasan mutu pita kaset (pada pita kaset kosong yang dijual di toko-toko). Karena itu, hasil-hasil penelitian ini akan berkontribusi besar pada pada road map penelitian yaitu pada transportasi dan industri pertahanan.

Kata kunci: Transformasi Fourier quaternion, citra digital

Page 6: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Abstract

In this paper we introduce convolution theorem for the Fourier transform (FT) of two complex functions. We show that the correlation theorem for the FT can be derived using properties of convolution. We develop this idea to derive the correlation theorem for the quaternion Fourier transform (QFT) of the two quaternion functions.

Keywords: Fourier transform, quaternion Fourier transform, quaternionconvolution, quaternion correlation

Page 7: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

STUDI PENDAHULUAN TERHADAP KELOMPOK METABOLIT SEKUNDER DAN AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK SPONS

MELOPLHUS SARASINORUM THIELE ASAL PULAU KAPOPOSANG KEPULAUAN SPERMONDE

Nunuk Hariani1*, Firdaus1, Nursiah La Nafie1, Nur Umriani Permatasari1, dan Ajuk Sapar2,3

1 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Hasanuddin2 Program Doktor Jurusan Kimia FMIPA Universitas Hasanuddin

3 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Tanjungpura, Pontianak1* Hp/E-mail : +6281355116115/[email protected]

Abstract

A preliminary study to secondary metabolite and cytotoxic activity on extracts methanol Meloplhus sarasinorum Thiele sponge from Kapoposang Island, Spermonde Archipelago has been done. A total of 6 species of sponge were collected at depths between 6-9 m by Scuba. Species were coded KP-06, KP-07, KP-08, KP-10, KP-11 and KP-12. KP-06 identified as Meloplhus sarasinorum Thiele by LON LIPI. Extraction have been conducted to six species in small scale using methanol and found extract weight : 63.3 mg, 59.9 mg, 31.7 mg, 37.1 mg, 82.4 mg and 98, 5 mg, respectively. Cytotoxic activity test carried out using Brine Shrimp Lethality Test method with Artemi salina as test animals. Results of cytotoxic activity (LC50) respectively 49.079 ppm, 652.830 ppm, 728.115 ppm, 313.617 ppm, 583.445 ppm and 617.874 ppm. The activity test results showed that extracts of Meloplhus sarasinorum was very hight toxic and potential as an anticancer. Identification of secondary metabolite carried out using specific reagents and FTIR with bands sorption characteristic as functional groups O-H (str, br, 3415.93) and N-H overlap with O-H, -CH alifatik 2854.65, 2926.01, =CH olefin 3100 in form shoulder, C=C 1620.21, C=O (1650 and 1741.71) alkoksi 1051.201, 1076.282, N-H (bend, 1570.06), -CH3 (bend, 1404.18 and 1319.31), CH2 (bend, 1384.89), cis-olefin 671.23.

Keywords : Sponge, Melophlus sarasinorum, BSLT, FTIR, Spermonde

Abstrak

Suatu studi pendahuluan terhadap metabolit sekunder dan aktivitas sitotoksik ekstrak methanol spons Meloplhus sarasinorum Thiele dari Pulau Kapoposang, Kepulauan Spermonde telah dilakukan. Sebanyak 6 spesies spons disampling pada kedalaman antara 6-9 m dengan SCUBA. Spesies diberi kode KP-06, KP-07, KP-08, KP-10, KP-11 and KP-12. KP-06 diidentifikasi sebagai Meloplhus sarasinorum Thiele oleh LON LIPI. Ekstraksi dilakukan terhadap 6 spesies dalam skala kecil (small scale extraction) menggunakan metanol dan diperoleh berat ekstrak masing-masing: 63,3 mg, 59,9 mg, 31,7 mg, 37,1 mg, 82,4 mg dan 98,5 mg, Uji aktivitas sitotoksik activity dilakukan menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST) dengan Artemi salina sebagai hewan uji. Nilai aktivitas sitotoksik yang diperoleh (LC50) adalah 49,079 ppm, 652,830 ppm, 728,115 ppm, 313,617 ppm, 583,445 ppm and 617,874 ppm. Hasil uji aktivitas menunjukkan bahwa ekstrak Meloplhus sarasinorum sangat toksik dan dan berpotensi digunakan sebagai antikanker. Identifikasi metabolit sekunder dilakukan menggunakan reagen

Page 8: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

spesifik dan didukung oleh FTIR dengan pita serapan karakteristik untuk gugus fungsi O-H (str, br, 3415,93) and N-H overlapping dengan pita serapan O-H, -CH alifatik 2854,65, 2926,01, =CH olefin 3100 dalam bentuk bahu, C=C 1620,21, C=O (1650 and 1741,71) alkoksi 1051,20 dari OH primer, 1076.28 dari OH sekunder, N-H (bend, 1570,06), -CH3 (bend, 1404,18 dan 1319.31), CH2 (bend, 1384,89), cis-olefin 671.23.

Kata Kunci: Spons, Melophlus sarasinorum, BSLT, FTIR, Spermonde

Page 9: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

POTENSI BAKTERI DARI LIMBAH PABRIK GULA SEBAGAI PENGHASIL BAHAN BAKU BIOPLASTIK TERDEGRADASI

(POLY-β-HIDROKSIBUTIRAT)Isolation and characterization of bacteria from Waste Sugar Mill Arasoe-Kab.Bone

As Raw Material Producing Bioplastics Degraded (Poly-Β-hydroxybutyrate)

Nur Haedar* , Risco B. Gobel, Ruslan Umar dan AmbengJurusan Biologi FMIPA Unhas*email: [email protected]

ABSTRACT

Plastic is a material widely used in everyday life but difficult to degrade in the environment that would cause environmental problems. One solution to this problem is to find a plastic material that easily degraded in the environment. Poly-β-hydroxybutyrate (PHB) is a polymer which is easily degraded and can be produced by microorganisms especially bacteria under conditions of excess carbon source. This study aims to obtain bacterial isolates from Arasoe sugar factory waste that potentially produce PHB. Isolation of bacteria from sewage plants conducted using SPC method. NA medium with 1% glucose addition were use to grow the isolated bacteria. Qualitative selection methods using reagents Sudan Black were use to selected the isolates. Result showed that PHB-producing bacteria isolated from sugar factory waste Arasoe with SPC method obtained that the highest number of bacterial colonies were found on the ground and the lowest of the dregs. From 43 isolates that had been purified and obtained qualitatively, 11 isolates were able to accumulate PHB.

Key word: bioplastic, poly-β-hydroxybutyrate, sugar mill waste

ABSTRAK

Poli-β-hidroksibutirat (PHB) merupakan bahan baku plastik terdegradasi yang dapat dihasilkan oleh mikroorganisme dalam kondisi lingkungan yang kaya akan sumber karbohidrat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat penghasil PHB dari pabrik gula. Penentuan akumulasi PHB secara kualitatif menggunakan pewarna Sudan Black dan kuantitatif menggunakan spektrofotometer.Hasil isolasi bakteri dari limbah dan tanah pabrik Gula Arasoe, Takalar dan Camming diperoleh 36 isolat yang mampu mengakumulasi PHB diantaranya 11 isolat diperoleh dari pabrik gula Arasoe, 18 isolat dari pabrik gula Takalar dan 7 isolat dari pabrik gula Camming.Seleksi secara kuantitatif menunjukkan kemampuan bakteri menghasilkan PHB berkisar 6,38%-67,08% (mg berat PHB/mg berat kering sel) dengan menggunakan glukosa sebagai sumber karbon selama 72 jam inkubasi. Tiga isolat yakni BA9, BB7 dan TC4 mampu menghasilkan PHB diatas kontrol B. megaterium (58,44%), masing-masing sebesar 67,08%, 67,94% dan 65,98%. Hasil karakterisasi terhadap isolat BA9, BB7 dan TC4 menunjukkan maka BA9 tergolong genus Bacillus, BB7 tergolong genus Pseudomonas dan TC4 tergolong genus Micrococcus.

Kata Kunci: bioplastik, poly-β-hidroksibutirat, limbah pabrik gula

Page 10: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

WINDOW LAYERS P-ZNO (ZINC OXIDE) NANOKRISTAL SEBAGAI DIVAIS SEL SURYA DENGAN METODE SPIN COATING SOL GEL

Paulus. L. Gareso1*, N. Rauf1, E. Juarlin1, Sugianto2, and A. Maddu2

1Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University, Makassar 90245

2Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Bogor Institute of Agriculture, IPB Darmaga Campuss, Bogor* Email: [email protected]

ABSTRACT

A window layer of p-ZnO nanocrystal as sel-photovoltage using a spin coating method has been investigated. There are two layers which were used in this study. The first layer is without doping atom, while the second layer is doped with aluminium atom. The layers were characterized using the optical transmitance UV-Vis and X-ray diffraction (X-RD) measurements. ZnO films were prepared using zinc acetate dehydrate (Zn(CH3COO)2.2H2O) as precursor, ethanol as solvent, diethanolamine (DEA) as a stabilizer and AlCl3 as a dopand. The ZnO:Al films were deposited on a transparent conductive oxide (TCO) substrate using spin coating at room temperature with a rate of 3000 rpm in 30 sec. The deposited films were annealed at various temperatures from 400oC to 600oC during 60 minutes. The transmitance UV-Vis measurement results showed that after annealing at 400oC, the energy band gap profile of nanocrystalline ZnO:Al film was a blue shift. This indicated that the band gap of ZnO:Al increassed after annealing due to the increase of crystalinity size. As the annealing temperature increased the bandgap energy was a constant. In addition to this, there was a small oscillation occuring after annealing compared to the as–grown samples. In the case of X-RD measurements, the crystalinity of the films were amorphous before annealing, and after annealing the crystalinity became enhance. Also, X-RD results showed that structure of nanocrystalline ZnO:Al films were hexagonal polycrystalline with lattice parameters are a = 3.290 Å and c = 5.2531 Å. Based on the scanning electron microscopy, the nanowire and nanorod were observed after the sample were annealed at 500oC.

Keywords: nanocrystalline, zinc oxide, sol-gel, spin coating.

ABSTRAK

Telah dilakukan studi tentang window layer p-ZnO (Zinc Oxide) nanokristal sebagai divais sel surya dengan menggunakan metode spin coating sol gel. Ada dua lapisan yang digunakan dalam penelitian ini. Lapisan pertama adalah lapisan yang tidak didoping, sedangkan lapisan kedua adalah menggunakan atom aluminium sebagai doping. Lapisan ini dikarakterisasi dengan menggunakan pengukuran transmitan optik UV-Vis dan difraksi sinar-X (X-RD). Lapisan ZnO dispakan dengan menggunakan zinc asetat dehidrat (Zn(CH3COO)2.2H2O) sebagai prekursor, etanol sebagai solven dan dietanolamin (DEA) sebagai penyeimbang dan AlCl3

Page 11: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

sebagai bahan doping. Lapisan ZnO:Al dideposisi pada gelas TCO dengan menggunakan metode spin coating pada suhu ruang dengan kecepatan putar 3000 rpm selama 30 detik. Lapisan yang sudah dideposisi dipanaskan dari suhu 400oC sampai 600oC selama 60 menit. Hasil pengukuran transmitan UV-Vis menunjukkan bahwa sesudah pemanasan 400oC, profil pita energi dari lapisan nanokristal ZnO bergeser ke panjang gelombang pendek. Ini menujukkan bahwa pita energi ZnO:Al meningkat sesudah pemanasan akibat peningkatan ukuran kristal. Seiring naiknya temperatur pita energi tetap. Selain itu, ada terbentuk osilasi kecil sesudah pemanasan dibandingkan dengan sampel sebelum dipanaskan. Dalm hal hasil pengukuran difraksi sinar-X (X-RD), kritalisasi lapisan amorf sebelum pemanasan, dan sesudah pemansan kristalisasi menjadi meningkat. Juga, hasil X_RD menunjukkan struktur nanokristal ZnO:Al adalah berbentuk polikristal hexagonal dengan parameter kisi-kisinya adalah a= 3.290 Å and c = 5.2531 Å. Berdasarkan hasil scanning electron microscopy (SEM), nanowire dan nanorod dapat dilihat sesudah sampel dipanaskan pada suhu 500oC.

Keywords: nanokristal, zinc oxide, sol-gel, spin coating.

Page 12: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

SINTESIS DAN KARAKTERISASI MOLECULAR IMPRINTED POLYMER SEBAGAI ADSORBEN SELEKTIF -SITOSTEROL

Prastawa Budi1*, Nunuk Hariani1, Paulina Taba1, Abd Hayat Kasim1, dan St. Fauziah 1,2

1 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Hasanuddin2 Program Doktor Jurusan Kimia FMIPA Universitas Hasanuddin

ABSTRAKTelah dilakukan sintesis Molecular Imprinted Polymer (MIP) yaitu polimer yang tercetak

molekul -sitosterol. MIP disintesis menggunakan metode molecular imprinting melalui proses polimerisasi. Bahan utama yang digunakan dalam sintesis MIP adalah monomer fungsional TFMAA, crosslinker EGDMA, inisiator AIBN, dan molekul templat -sitosterol. MIP dikarakterisasi gugus fungsinya menggunakan Instrumen FTIR, dikarakterisasi morfologinya dengan SEM dan dianalisis kemampuan adsorpsinya terhadap -sitosterol dengan HPLC. Data Spektrum FTIR dari MIP_TFMAA menjelaskan bahwa gugus fungsi yang berperan dalam pembentukan MIP adalah gugus fungsi O-H, C=C, C=O, dan C-F. Karakterisasi morfologi SEM menjelaskan bahwa bentuk MIP_TFMAA tidak beraturan, ukurannya hampir sama ,dan permukaannya lebih kasar dibandingkan NIP_TFMAA. Hasil analisis dari HPLC membuktikan bahwa MIP_TFMAA mampu mengadsorpsi dan mendesorpsi -sitosterol, jumlah -sitosterol yang teradsorpsi oleh MIP pada 1,2157 mg/g dan konsentrasi -sitosterol yang terdesorpsi oleh MIP_TFMAA adalah 1,6288 ppm.

Kata kunci : Polimer, monomer fungsional, crosslinker, inisiator,

ABSTRACT

Synthesis to Molecular Imprinted Polymer (MIP) as polymer imprinted by -sitosterol molecule have been conducted. MIP was synthesized by imprinting molecular method through polymerization process. The main material used in MIP synthesis were TFMAA functional monomer, EGDMA cross-linker, AIBN initiator, and -sitosterol as molecule template. Functional groups of MIP characterized by FTIR, Its morphology characterized by SEM and its absorption ability to -sitosterol analyzed by HPLC. FTIR spectrum data of MIP_TFMAA showed that fungtional groups O-H, C=C, C=O, and C-F play a role to form MIP. Characterization of SEM morphology explain that MIP_TFMAA were irregular shape, size almost same, and the surface is rougher than NIP_TFMAA. Result of HPLC analysis proved MIP_TFMAA be able to adsorb and desorbs -sitosterol. Amount of -sitosterol adsorpsed by MIP was 1.2157 mg/g and concentration of -sitosterol desorption by MIP_TFMAA was 1.6288 ppm.

Keywords : Polymers , functional monomer , crosslinker , initiator ,

Page 13: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

KLONING GEN PENGKODE ANTIGEN 38 KDA MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS SEBAGAI KIT DIAGNOSTIK

TUBERKULOSIS LATENCLONING GENE ENCODING 38 KDA ANTIGEN MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS AS A DIAGNOSTIC KIT LATENT TUBERCULOSIS

Rosana Agus, Sjafaraenan, Helmy Widyastuti dan A. Arfan SabranLaboratorium Genetika, Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin

ABSTRAKPenyakit tuberkulosis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis merupakan

penyakit infeksi penyebab kematian manusia terbesar di dunia. Tantangan utama dalam pengendalian TB adalah mendiagnosis secara cepat dan tepat penyakit TB khususnya TB laten. Deteksi TB laten tidak memiliki standar baku, namun saat ini dilakukan dengan uji tuberculin skin test (TST). Prinsip uji tuberkulin adalah timbulnya hipersensitivitas pada seseorang yang terinfeksi M. tuberculosis terhadap komponen tuberkulin yaitu purified protein derivative (PPD). PPD mengandung kurang lebih 200 antigen mikobakteri, sehingga uji tuberkulin mempunyai keterbatasan antara lain terjadi reaksi positif palsu karena adanya reaksi silang antara PPD dan antibodi yang dihasilkan oleh vaksinasi BCG atau infeksi dengan mikobakteria bukan TB. Dengan demikian, ketersediaan reagen diagnostik untuk TB sangat diperlukan yang secara ideal dapat mengidentifikasi individu terinfeksi baru dan laten. Pada penelitian kami sebelumnya diperoleh protein 38 kDa yang berpotensi sebagai kit diagnostik TB laten.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkloning gen pengkode antigen 38 kDa M. tuberculosis sebagai kit diagnostik tuberkulosis laten.. Metode penelitian adalah mengisolasi DNA kromosom dari isolat klinis, mengamplifikasi dengan PCR dan meligasi gen tersebut ke vektor kloning pGEM-T dalam sel Escherichia coli JM 109. Karakterisasi klon dilakukan dengan PCR dan sekuensing.

Hasil yang diperoleh setelah dilakukan PCR dengan primer spesifik diperoleh satu pita berukuran 1993 bp yang mengkode gen Pab. Gen Pab diketahui mengkode antigen 38 kDa dari Mycobacterium tuberculosis. Setelah gen Pab diligasi dengan vektor kloning pGEM-T dalam sel Escherichia coli JM 109 diperoleh beberapa koloni putih. Setelah dilakukan karakterisasi klon dengan PCR dan sekuensing diperoleh hasil bahwa DNA yang disisipkan adalah benar gen Pab.

Kata kunci : gen Pab, antigen 38 kDa, Mycobacterium tuberculosis

ABSTRACT

Tuberculosis caused by Mycobacterium tuberculosis is an infectious disease cause of human death in the world. The main challenges in TB control is quickly and precisely diagnose diseases especially TB latent . Detection of latent TB do not have a gold standard , but this time done with tuberculin test skin test ( TST ) . Principle is the onset of hypersensitivity tuberculin test on a person who is infected M. tuberculosis of the components of the tuberculin purified protein derivative ( PPD ) . PPD contains approximately 200 mycobacterial antigens , so that the tuberculin test has limitations such as false positive reactions due to cross-reaction between. PPD and the antibodies produced by BCG vaccination or infection with mycobacteria is not TB . Thus

Page 14: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

, the availability of diagnostic reagents for tuberculosis is needed which ideally can identify new and latently infected individuals . On our previous study obtained 38 kDa protein as a potential latent TB diagnostic kits .The purpose of this study was to clone the gene encoding the 38 kDa antigen M. tuberculosis as latent tuberculosis diagnostic kit .. The research method is to isolate chromosomal DNA from clinical isolates , amplify by PCR and ligating the gene into the cloning vector pGEM - T in Escherichia coli JM 109 . Characterization of clones performed by PCR and sequencing.The results obtained after PCR with specific primers obtained a 1993 bp sized bands gene encoding Pab . Pab known gene encodes a 38 kDa antigen of Mycobacterium tuberculosis . After Pab gene ligated with pGEM - T vector cloning in Escherichia coli JM 109 cells acquired several white colonies . After the characterization by PCR and sequencing clones obtained results that the inserted DNA is actually genes Pab .

Keywords : Pab gene , 38 kDa antigen , Mycobacterium tuberculosis

Page 15: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU PENYINARAN GELOMBANG MIKRO TERHADAP GUGUS FUNGSIONAL DARI DAUN

GEDI (ABELMOSCHUS MANIHOT L.) BERDASARKAN SPEKTRUM SPEKTROSKOPI FTIR

Syarifuddin Liong1, Dahlang Tahir2, Abdul Wahid Wahab1, dan Jabal Nur basir1

1Jurusan Kimia FMIPA UNHAS, Tamalanrea Makassar 90245 Indonesia 2Jurusan Fisika FMIPA UNHAS, Tamalanrea Makassar 90245 Indonesia

Abstrak.

Perubahan gugus fungsional daun gedi sebagai fungsi temperatur dan waktu penyinaran menggunakan gelombang mikro telah dianalisis berdasarkan spektrum spektroscopi Fourier Transform Infrared (FTIR). Temperatur dan waktu penyinaran gelombang mikro divariasikan yaitu dari 40oC sampai 80oC dan dari 20 menit sampai 60 menit. Gugus fungsi yang paling lebar dari daun gedi berada pada bilangan gelombang 3200 cm-1 dan 1454 cm-1 yang secara berturut-turut masing-masing menunjukkan gugus fungsi N-H Amida dan CH2 selulosa dan lignin. Gugus fungsi yang lainnya relatif tajam seperti pada bilangan gelombang 1000-1300 cm -1, 2240-2260 cm-1, 750-810 cm-1 yang masing-masing merupakan C-O, CN, dan C-H bending. Dari hasil analasis perubahan temperatur dan waktu penyinaran menunjukkan temperatur 40oC terjadi perubahan yang signifikan terhadap gugus fungsional ketika waktu penyinaran gelombang mikro meningkat sehingga temperatur ini dapat digunakan sebagai acuan untuk mereduksi atau meningkatkan kuantitas gugus fungsional seperti N-H dan C-O.

Abstract .

Gedi functional group changes as a function of leaf temperature and time using microwave irradiation has been analyzed based spektroscopi Fourier Transform Infrared spectra ( FTIR ) . Temperature and microwave irradiation time is varied from 40°C to 80°C and from 20 minutes to 60 minutes . The most functional groups gedi width of the leaf is at wave number 3200 cm- 1 and 1454 cm-1 respectively show respectively Amida functional groups NH and CH2 cellulose and lignin . Other functional groups such as the relatively sharp wave numbers 1000-1300 cm-1 , 2240-2260 cm-1 , 750-810 cm-1 are each a C-O , C N , and CH bending . From the results analysis temperature changes and temperature 40oC exposure time showed a significant change to the functional group when the microwave irradiation time increased so that the temperature can be used as a reference to reduce or increase the quantity of functional groups such as NH and C-O

Page 16: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

GEOSPATIAL SIMULATION BASED ON CELLULAR AUTOMATA IN EXTRAPOLATING LAND-USE CHANGES

Dadang Ahmad

Abstract

The dynamics changes of land-use and their impact are natural responses to human activities. These responses need to be understood in order to determine a proper management in the future. The aim of this research is to formulate rules required for developing a Cellular Automata (CA) model for simulating land-use changes from 2012 until 2037 around Jeneberang. The model input was a multi-time use of existing land spatial data from the year 2000 until 2012. It also uses land physical factors such as rainfall, slope, elevation, soil types, buffer zone regulation, and road accessibility. The simulation output was performed from the year 2000 to 2012 with a time increments of 3 years. The model was validated using Kappa and Fuzzy Kappa algorithms and its accuracy was above 90 %. The CA model is then used to extrapolate the map of land-use change from 2012 until 2037.

Page 17: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

PENENTUAN PROFIL KETEBALAN SEDIMEN DAN INDEKSKERENTANAN SEISMIK KOTA MAKASSAR GUNA KEPENTINGAN

MITIGASI BENCANA DAN GEOTEKNIK

M. Hamzah

Abstract

Small vibrations dominate motion in Makassar. The vibrations or micro tremors causing the soil to resonate are generated from engines, wind, vegetation and human activity. Here, the tremor is varied from 0.647 to 11.698 Hz with an average of 6.29 Hz along the Gowa-makassar track is used to estimate the seismic vulnerability index and the thickness of sediment layer. The seismic vulnerability index found was between 0.15 to 30 increasing toward higher elevation.The thickness of the sediment was determined using Nakamura and classical techniques. Both techniques give similar sediment thickness to that obtained from drilling.

Page 18: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

ON SOME PROBLEMS CONCERNING DEFORMATIONS OF FUNCTIONALLY GRADED ANISOTROPIC ELASTIC MATERIALS

M Ivan Azis

Abstract

Some problems concerning deformation of a class of functionally graded anisotropic materials are considered. The elastic moduli of materials varies quadratically with the spatial coordinates. Strip loading of a half-space, a slab on rigid foundation and a simple supported slab are considered with particular attention to materials with a narrow strip of material with small elastic moduli along a plane boundary surface. Numerical results are obtained for some particular materials.

Page 19: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

SIFAT KRITIS MODEL MAGNETIK SPIN KUBIK -RUSUK PADA KISI BERLAPIS

Tasrif S

Abstract

We study critical properties of edge-cubic spin model on multi-layer square lattices by using Monte Carlo simulation. We represent the energy of the models as a multiple of integer and implement the Wang-Landau algorithm for precise calculation. We calculated several physical quantities such as specific heat, order parameters and the moment ratio. The estimated critical temperature is obtained from theanalysis of specific heat. For 2D case (single layer), the obtained critical temperature is consistent with that of previous study. For 3D case, we observed that the criticaltemperature was larger than that of the two dimensional case as expected from the theory.

Page 20: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

USE OF ORGANIC MATERIALS WETLAND TO IMPROVING THE CAPACITY SULFATE REDUCTION BACTERIA (SRB) OF

REDUCE SULFATE IN ACID MINE WATER (AMW)

Fahruddin

Abstract

Increasing mining activities in several regions in Indonesia, began to face problems, namely of environmental pollution. One of the mining waste that is liquid sulfur, or acid mine water, which can lower the pH of the water and dissolves heavy metals. Countermeasures for the chemical method is to use lime, but this is less effective. The method is good and is environmentally friendly way by using biological bacteria sulphate reduction bacteria (SRB) that naturally there are many in the sediment wetland. Goal of this research is to find the type of sediment wetland most effectively increase the pH and decrease the concentration of sulphate in acid mine water. The sediment wetland is used mangroves, swamp, rice fields, and beaches. Treatment bioreactor made on the filled with sediment underneath the compost is given further incubation for 30 days. The observation of pH and content of sulphate based on the value of OD spectrofotometer and known pH increased to the highest in the pH of 6.8 is in the swamp sediment treatment, while the only other treatment until the pH 5.5-6.2. Increasing the pH in accordance with the decrease in the rate of SO4 is most sharply in the swamp sediment treatment as well as the most effective treatment.

Page 21: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

ISOLASI, KARAKTERISASI BIOAKTIVITAS DAN SINTESIS BIOMOLEKUL METABOLIT SEKUNDER ANTI MIKROBA

DAN ANTI KANKER DARI SPONS PETROSIA ALFIANA

Hanapi Usman, Ahyar Ahmad, Syahruddin Kasim, Rohani Bahar, Eva Johannes,Jurusan Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Hasanuddin

Abstrak

Telah dilakukan isolasi dan karakterisasi sifat kimia dan biokativitas beberapa metabolit sekunder yang terkandung di dalam spon Petrosia alfiani yang dikumpulkan dari perairan kepulauan Spermonde. Maserasi dengan metanol kemudian fraksinasi menggunakan eluen n-heksan kemudian eluen kloroform. Dari fraksi n-heksan didapatkan tiga isolat murni yaitu isolat-1, isolat-2, dan isolat-3, disamping isolat-4 yang didapatkan dari fraksi kloroform. Berdasarkan analisis spektrum UV, IR dan 1H-NMR, 13C-NMR terhadap 1solat-1 adalah β- Sitosterol, Analisis kualitatif uji golongan menunjukkan bahwa solat-2 adalah golongan senyawa terpen dan isolat-3 adalah alkaloid. Sedangkan isolat-4 adalah golongan steroid. Uji bioaktivitas menunjukkan bahwa isolat-1 aktif terhadap E. coli dan S. Aereus, juga toksik terhadap Artemia salina leach. Isolat-2 aktif terhadap bakteri S. Aureus dan jamur C. Albicans. Isolat 3 aktif terhadap bakteri S.Aureus, namun tidak aktif terhadap jamur C. Albicans.

Kata kunci : Spermonde, Petrosia alfiani, β-Sitosterol

Abstract

Isolation and characterization of chemistry and bioactivity of several secondary metabolites contained in sponge Petrosia alfiani from Spermonde archipelago were conducted. The experimental procedure involved maceration with methanol, fractionation with n-hexane eluent, and continued by chloroform eluent. From the n-hexane eluent three pure isolates were obtained: isolate-1, isolate-2, and isolate-3. Whereas from the chloroform fraction isolate-4 was obtained. Analysis of UV, IR, 1H-NMR, and 13C-NMR spectra of isolate-1 indicated β-cytosterol. Group test qualitative analysis for isolate-2 indicated terpen compound group, and for isolate-3 indicated alkaloid. Whereas the isolate-4 was found to be steroid group. Bioactivity test indicated that isolate-1 was active against E. coli and S. Aureus and toxic against Artemia salina leach. Isolate-2 was active against S. aureus and fungus C. albicans. Isolate-3 was active against S. aureus, but no activities against C. albicans.

Key word : Spermonde, Petrosia alfiani, β-Sitosterol.

Page 22: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

ELEKTRODEPOSISI LOGAM MN PADA PERMUKAAN KARBON AKTIF SEKAM PADI DENGAN IRADIASI ULTRASONIK

M Zakir

Abstract

Research on the deposition of Mn on the surface of RHAC under sonication has been carried out. The ash content of rice husk used in this experiment was 21.87%. Surface characteristics were determined with analyses based on Scanning Electron Microscopy, X-Ray Diffraction, and Fourier Transform Infrared, and surface properties analysis. The results showed that rice husk based activated carbon prepared at 400C and treated with ZnCl2 10% has better properties compared to others activated carbon prepared with difference conditions. Functional groups that have been found in both RHAC and CAC are OH, -CH, -C=O and Si-C, based on the information from FTIR analyses. Particle and pore size distribution of RHAC is heterogeneous as seen from SEM image. Reduction of MnO4

- to MnO2 has occurred in system of (activated carbon, MnO4

-, Ar and ultrasonic). In (activated carbon, MnO2, Ar, ultrasonic) system, all MnO2

has been deposited on the surface of activated carbon based on the UV-Vis absorption data before and after ultrasonic irradiation.

Page 23: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

RELATIONSHIPS BETWEEN CONVOLUTION AND CORRELATION FOR FOURIER TRANSFORM ANDQUATERNION FOURIER

TRANSFORM

Mawardi Bahri

Abstract

In this paper we introduce convolution theorem for the Fourier transform (FT) of two complex functions. We show that the correlation theorem for the FT can be derived using properties of convolution. We develop this idea to derive the correlation theorem for the quaternion Fourier transform (QFT) of the two quarternion functions.

Page 24: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

STUDI PENDAHULUAN TERHADAP KELOMPOK METABOLIT SEKUNDER DAN AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK SPONS

MELOPLHUS SARASINORUM THIELE ASAL PULAU KAPOPOSANG KEPULAUAN SPERMONDE

Nunuk Hariani

Abstract

A preliminary study to secondary metabolite and cytotoxic activity on extracts methanol Meloplhus sarasinorum Thiele sponge from Kapoposang Island, Spermonde Archipelago has been done. A total of 6 species of sponge were collected at depths between 6-9 m by Scuba. Species were coded KP-06, KP-07, KP-08, KP-10, KP-11 and KP-12. KP-06 identified as Meloplhus sarasinorum Thiele by LON LIPI. Extraction have been conducted to six species in small scale using methanol and found extract weight : 63.3 mg, 59.9 mg, 31.7 mg, 37.1 mg, 82.4 mg and 98, 5 mg, respectively. Cytotoxic activity test carried out using Brine Shrimp Lethality Test method with Artemi salina as test animals. Results of cytotoxic activity (LC50) respectively 49.079 ppm, 652.830 ppm, 728.115 ppm, 313.617 ppm, 583.445 ppm and 617.874 ppm. The activity test results showed that extracts of Meloplhus sarasinorum was highly toxic and potential as an anticancer. Identification of secondary metabolite carried out using specific reagents and FTIR with bands sorption characteristic as functional groups O-H (str, br, 3415.93) and N-H overlap with O-H, -CH alifatik 2854.65, 2926.01, =CH olefin 3100 in form shoulder, C=C 1620.21, C=O (1650 and 1741.71) alkoksi 1051.201, 1076.282, N-H (bend, 1570.06), -CH3 (bend, 1404.18 and 1319.31), CH2 (bend, 1384.89), cis-olefin 671.23.

Page 25: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

ISOLATION AND CHARACTERIZATION OF BACTERIA FROM WASTE SUGAR MILL ARASOE-KAB.BONE AS RAW MATERIAL

PRODUCING BIOPLASTICS DEGRADED (POLY-Β-HYDROXYBUTYRATE)

Nur Haedar

Abstrak

Plastic is a material widely used in everyday life but difficult to degrade in the environment that would cause environmental problems. One solution to this problem is to find a plastic material that easily degraded in the environment. Poly-β-hydroxybutyrate (PHB) is a polymer which is easily degraded and can be produced by microorganisms especially bacteria under conditions of excess carbon source. This study aims to obtain bacterial isolates from Arasoe sugar factory waste that potentially produce PHB. Isolation of bacteria from sewage plants conducted using SPC method. NA medium with 1% glucose addition were use to grow the isolated bacteria. Qualitative selection methods using reagents Sudan Black were use to selected the isolates. Result showed that PHB-producing bacteria isolated from sugar factory waste Arasoe with SPC method obtained that the highest number of bacterial colonies were found on the ground and the lowest of the dregs. From 43 isolates that had been purified and obtained qualitatively, 11 isolates were able to accumulate PHB.

Page 26: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

ON THE METRIC DIMENSION OF CARTESIAN PRODUCT OF THREE PATHS

Nurdin

Abstract

A set of vertices S resolves a graph G if every vertex is uniquely determined by its vector of distances to the vertices in S. The metric dimension of a graph G is the minimum cardinality of a resolving set. The helm graph Hn is the graph obtained from an n-wheel graph by adjoining a pendant edge at each vertex of the cycle. In this paper, we determined metric dimension of cartesian product of three paths, i.e Pm ×Pn ×Pk.‘

Page 27: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

SINTESIS DAN KARAKTERISASI MOLECULAR IMPRINTEDPOLYMER SEBAGAI ADSORBEN SELEKTIF -SITOSTEROL

Prastawa Budi

Abstract

Synthesis to Molecular Imprinted Polymer (MIP) as polymer imprinted by -sitosterol molecule have been conducted. MIP was synthesized by imprinting molecular method through polymerization process. The main material used in MIP synthesis were TFMAA functional monomer, EGDMA cross-linker, AIBN initiator, and -sitosterol as molecule template. Functional groups of MIP characterized by FTIR, Its morphology characterized by SEM and its absorption ability to -sitosterol analyzed by HPLC. FTIR spectrum data of MIP_TFMAA showed that fungtional groups O-H, C=C, C=O, and C-F play a role to form MIP. Characterization of SEM morphology explain that MIP_TFMAA were irregular shape, size almost same, and the surface is rougher than NIP_TFMAA. Result of HPLC analysis proved MIP_TFMAA be able to adsorb and desorbs -sitosterol. Amount of -sitosterol adsorpsed by MIP was 1.2157 mg/g and concentration of -sitosterol desorption by MIP_TFMAA was 1.6288 ppm.

Page 28: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

KLONING GEN PENGKODE ANTIGEN 38 KDAMYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS SEBAGAI KIT DIAGNOSTIK

TUBERKULOSIS LATEN

Rosana Agus

Abstract

Tuberculosis caused by Mycobacterium tuberculosis is an infectious disease cause of human death in the world. The main challenges in TB control is quickly and precisely diagnose diseases especially TB latent . Detection of latent TB do not have a gold standard , but this time done with tuberculin test skin test ( TST ) . Principle is the onset of hypersensitivity tuberculin test on a person who is infected M. tuberculosis of the components of the tuberculin purified protein derivative (PPD). PPD contains approximately 200 mycobacterial antigens , so that the tuberculin test has limitations such as false positive reactions due to cross-reaction between. PPD and the antibodies produced by BCG vaccination or infection with mycobacteria is not TB. Thus , the availability of diagnostic reagents for tuberculosis is needed which ideally can identify new and latently infected individuals . On our previous study obtained 38 kDa protein as a potential latent TB diagnostic kits.

The purpose of this study was to clone the gene encoding the 38 kDa antigen M. tuberculosis as latent tuberculosis diagnostic kit. The research method is to isolate chromosomal DNA from clinical isolates, amplify by PCR and ligating the gene into the cloning vector pGEM - T in Escherichia coli JM 109 . Characterization of clones performed by PCR and sequencing. The results obtained after PCR with specific primers obtained a 1993 bp sized bands gene encoding Pab. Pab known gene encodes a 38 kDa antigen of Mycobacterium tuberculosis. After Pab gene ligated with pGEM - T vector cloning in Escherichia coli JM 109 cells acquired several white colonies. After the characterization by PCR and sequencing clones obtained results that the inserted DNA is actually genes Pab.

Page 29: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU PENYINARAN GELOMBANG MIKRO TERHADAP GUGUS FUNGSIONAL DARI DAUN

GEDI (ABELMOSCHUS MANIHOT L.) BERDASARKAN SPEKTRUM SPEKTROSKOPI FTIR

Syarifuddin Liong

Abstract

Gedi functional group changes as a function of leaf temperature and time using microwave irradiation has been analyzed based spektroscopy Fourier Transform Infrared spectra (FTIR). Temperature and microwave irradiation time is varied from 40°C to 80°C and from 20 minutes to 60 minutes. The most functional groups gedi width of the leaf is at wave number 3,200 cm- 1 and 1,454 cm-1 respectively show respectively Amida functional groups NH and CH2 cellulose and lignin. Other functional groups such as the relatively sharp wave numbers 1,000-1,300 cm-1, 2,240-2,260 cm-1, 750-810 cm-1 are each a C-O , C N, and CH bending. From the results analysis temperature changes and temperature 40oC exposure time showed a significant change to the functional group when the microwave irradiation time increased so that the temperature can be used as a reference to reduce or increase the quantity of functional groups such as NH and C-O.

Page 30: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

HAZARD RATE ESTIMATION OF TEMPORAL POINT PROCESS, CASE STUDY: HAZARD RATE ESTIMATION NUSATENGGARA REGION

Sunusi N, Kresna A J, Islamiyati A, RaupongMathematics Department Faculty Of Mathematics And Natural Sciences

Hasanuddin University, Indonesia

Abstract

Hazard rate estimation is one of the important topics in forecasting earthquake occurrence. Forecasting earthquake occurrence is a part of the statistical seismology where the main subject is the point process. Generally, earthquake hazard rate is estimated based on the point process likelihood equation called the Hazard Rate Likelihood of Point Process (HRLPP). In this research, we have developed estimation method, that is hazard rate single decrement HRSD. This method was adapted from estimation method in actuarial studies. Here, one individual associated with an earthquake with inter event time is exponentially distributed. The information of epicenter and time of earthquake occurrence are used to estimate hazard rate. At the end, a case study of earthquake hazard rate will be given. Furthermore, we compare the hazard rate between HRLPP and HRSD method.

Keywords—Earthquake forecast, Hazard Rate, Likelihood point process, Point process.

Page 31: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Abstrak

Estimasi Hazard rate adalah salah satu topic penting dalam prakiraan kemunculan gempa. Prakiraan kemunculan gempa adalah bagian dari statistic seismologi dimana subjek utamanya adalah point process. Umumnya, hazard rate gempa diestimasi berdasarkan persamaan likelihood point process yang dikenal dengan Hazard Rate Likelihood of Point Process (HRLPP). Pada penelitian ini, kami membangun metode estimasi, yaitu metode hazard rate single decrement HRSD. Metode ini diadaptasi dari metode estimasi dalam studi aktuaria. Pada metode ini, satu individu diassosiasikan dengan suatu gempa dengan waktu antar kejadian berdistribusi eksponensial. Informasi pusat gempa dan waktu kemunculan gempa digunakan untuk mengestimasi hazard rate. Pada bagian akhir, diberikan suatu studi kasus estimasi hazard rate gempa. Selanjutnya, dibandingkan hasil estimasi yang diperoleh melalui metode HRLPP dan HRSD.

Kata Kunci—Earthquake forecast, Hazard Rate, Likelihood point process, Point process.

2. Bidang Kajian Ilmu Teknik

Page 32: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

STUDI PERILAKU LEKATAN TULANGAN ULIR TERHADAP MATERIAL SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)

Study Of Reinforcing Bond Strength On Self Compacting Concrete (Scc)

A. A. Amiruddin1, N. Ali, MT2, A. Asri3, L. Arifin4

[email protected]

ABSTRAK

Pilar beton bertulang yang merupakan struktur bawah jembatan pada dasarnya memiliki 3 (tiga) bagian penting di strukturnya jika menerima beban bolak-balik (cyclic loading) pada saat gempa terjadi, yaitu lekatan (bond), geser (shear), dan lentur (flexure). Kerusakan 3 bagian ini akibat gempa akan menyebabkan struktur jembatan akan mengalami penurunan kekuatan dan akhirnya jembatan akan mengalami keruntuhan. Penelitian ini difokuskan pada efek lekatan (bond) tulangan ulir terhadap material Self Compacting Concrete (SCC). Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh perilaku lekatan tulangan ulir terhadap material SCC. Pada penelitian ini digunakan baja tulangan ulir yang ditanam pada benda uji kubus dengan variasi dimensi 150x150x150 mm, 180x180x180 mm, 195x195x195 mm, variasi baja tulangan ulir yang digunakan berdiameter ulir 10 mm, 12 mm, 13 mm dan variasi panjang penyaluran 100 mm, 120 mm, 130 mm, terhadap beton normal (NVC) dan beton Self Compacting Concrete (SCC) . Masing-masing benda uji di uji dengan metode ”Bond Pull-out Test”.

Kata kunci: self compacting concrete (SCC), tulangan ulir, panjang penyaluran, kekuatan lekatan, pullout

ABSTRACT

Reinforced concrete pillar is a part of the bridge stucture which basically have three (3) important things in the structure if received cyclic loading when an earthquake occurs, namely the bonding, shear, and bending. The damages of these parts are caused by earthquake will decrease strength of bridge gradually until collapse. This study will be focused on the effect of reinforcing bond on Self Compacting Concrete (SCC) materials. The aims of study are to observe and analyze the effect of reinforcing bond strength on SCC. In this study is used steel reinforces embedded in block specimen cubes with dimensions of 150x150x150 mm, 180x180x180 mm, 195x195x195 mm, diameters of steel reinforcing consist of 10 mm, 12 mm, 13 mm, and also its embedded length of 100 mm, 120 mm , 130 mm, respectively, for normal concrete (NVC) and Self Compacting concrete (SCC). Each specimen will be tested with the "Bond Pull-out Test".

Key words: self compacting concrete (SCC), steel reinforcement, embedded length, bond strength, pullout

Page 33: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

KAJI EKSPERIMEN KARAKTERISTIK GETARAN DAN TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN (SURFACE ROUGHNESS) AKIBAT

PENGARUH PARAMETER PEMOTONGAN PADA OPERASI PEMOTONGAN UP-MILLING DAN DOWN MILLING.

Hammada Abbas., A. Yusran Aminy., Mulyadi., Syahrir Arif., Nasaruddin AzisProgram Studi Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik

Universitas Hasanuddin

Abstrak

Pada setiap proses permesinan akan menghasilkan getaran yang timbul dari berbagai sumber pemicu dan akan mempengaruhi kualitas hasil permesinan. Penelitian ini tentang karakteristik getaran dan tingkat kekasaran permukaan (surface roughness) akibat pengaruh parameter pemotongan pada operasi up-milling. Penelitian ini mengkombinasikan tiga parameter pemotongan yaitu gerak insut benda kerja, kedalaman pemotongan dan kecepatan putaran spindel. Ketiga parameter ini dilakukan pada pemotongan up-milling pada mesin fris horisontal pada material baja ST 42 dan ST 60. Karakteristik kekasaran permukaan dan getaran selama proses pemotongan adalah dua variabel output yang diteliti.

Hasil pengujian dengan proses up-milling diperoleh tingkat kekasaran permukaan terkecil terjadi pada material ST 42 sebesar 1.4 μm dengan amplitudo getaran 1.0 μm terjadi pada putaran spindel 240 rpm pada kedalaman potong 0.2 mm dengan gerak ingsut 12 mm/menit sedangkan kekasaran maksimum terjadi pada material ST 60 yaitu sebesar 11.0 μm pada putaran spindel 180 rpm, kedalaman potong 1.0 mm, dengan gerak insut 38 mm/menit menghasilkan amplitudo getaran sebesar 17.0 μm. Sedangkan pada proses down-milling diperoleh diperoleh kekasaran permukaan terkecil terjadi pada material ST 42 sebesar 1.8 μm dengan amplitudo getaran 4,8 μm dan terjadi pada putaran spindel 240 rpm, kedalaman potong 0.2 mm dengan gerak ingsut 12 mm/put sedangkan kekasaran maksimum terjadi pada material ST 60 yaitu sebesar 12.5 μm pada putaran spindel 180 rpm, kedalaman potong 1.0 mm, dengan gerak insut 38 mm/menit menghasilkan amplitudo getaran sebesar 22,3 μm.

Kata kunci: getaran, kekasaran permukaan, parameter pemotongan, milling.

Abstract

In machining process, vibration will always happen from several sourches and influence the surface quality of machining process. This research is to find out vibration amplitudo and level of surface quality in up milling process by using ST 42 and ST 60 as speciment. Surrface rougness characteristic and vibration are two parameter as output of this research. By controling spindel speed, deep of cut and feed rate as control parameter will give information about their effect to the vibration and surface rougness. As a result with up - milling process we found that the minimum level of rougness is 1.4 μm at the 240 rpm spindel speed, 0.2 mm dept of cut and 12 mm/menit feed rate with amplitudo of vibration is 1.0 μm . The maksimum level of surface roughness is 11.0 μm at 180 rpm spindle

Page 34: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

speed, 1.0 mm dept of cut and 38 mm/menit feed rate with amplitudo of vibration is 17.0 μm. While in the process of down - milling acquired obtained the smallest surface roughness occurs in the material ST 42, we found that the minimum level of rougness is 1.8 μm at the 240 rpm spindel speed, 0.2 mm dept of cut and 12 mm/menit feed rate with amplitudo of vibration is 4.8 μm . The maksimum level of surface roughness is 12.5 μm at 180 rpm spindle speed, 1.0 mm dept of cut and 38 mm/menit feed rate with amplitudo of vibration is 22,3 μm.

Keyword: vibration, surface roughness, cutting parameter, milling

Page 35: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

EXPERIMENTAL STUDY ON CASTELLATED STEEL BEAM USING MONOTONIC LOADING

Desi Sandy,Henry Rante Limbong 1),Herman Parung,Wihardi Tjaronge,Abd,Madjid Akkas,Dantje Runtulalo,Rita Irmawaty2)

1Graduate students, Civil Engineering Department, Hasanuddin University Makassar,Email: [email protected], [email protected]

2Lecturers, Civil Engineering Department, Hasanuddin University Makassar Email : [email protected]

Abstract

Steel construction is one of the materials considered to be effective due to ease of construction and its high ductility. One way to utilize the steel beam is to form the so-called castellated beam, which is formed by simply cutting the web in certain forms, and after that reconnected again by means of welding. One part of the cut-beam is displaced horizontally to one side, so the formed beam will be higher than the original beam, but leaving hexagonal holes in the web.

The research report presented is aimed at analyzing the maximum capacity of the castellated beam and at analyzing the failure modes of the castellated beams. It is also aimed to study the effect of concrete placed between the flanges to the stiffness, strength and the failure modes of the so-called composite castellated beam. The castellated beams were made of IWF 200.100.8.6, and the study is divided into 3 sections in order to analyze the effect of cutting angle (ϕ), width of cut (e) and effect of concrete. The cutting angles are ϕ50o, ϕ60o, ϕ70o for constant e = 9 cm), 3 variations of the cutting width (e) namely e = 6cm, e = 9 cm, e = 12 cm for constant ϕ = 60o). The length of the tested beams was 150 cm, and the loads were applied using Static Loading Frame. Strain gauges and LVDT were used to measure strain and displacement.

The research revealed that for castellated beam with ϕ60o, e = 9 cm, the maximum load was 134 kN and deflection 7.125 mm, for castellated beam with ϕ60o, e = 6 cm, the maximum load was 365.25 kN and deflection 7.25 mm. The maximum flexural stress for castellated beam ϕ60o, e = 9 cm was 1705 kg/cm2 dan strain = 0.0005, while for castella ϕ60o, e = 12 cm, the maximum stress was 1313 kg/cm2 dan strain = 0.00035. The maximum moment capacity for castellated beam e=9, 60 was 301,500 kgcm, with recorded web buckling 4.84 mm ; for ϕ70o, e = 9, the maximum load was 110 kN and deflection 3.875 mm, and web buckling 10.735 mm at load = 110 kN. For normal beam, the maximum stress was 1983.69 kg/cm2 and moment capacity = 328,500 kgcm. For castellated beam strengthened with concrete between the flanges, the maximum flexural stress was 4,603 kg/cm2 or increase about 250% compared with that for normal steel beam, and 270% compared with that for castellated beam. Moreover, the composite castellated beam shows the increase in the moment capacity to 1,436,145 kgcm, with very little web buckling. This finding shows that the use of concrete between flanges can prevent early web buckling, and at the same time increase strength and stiffness of castellated beam.

Keywords: castellated beam, cutting angle, cutting width, composite castellated beam

Page 36: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Abstrak

Konstruksi baja merupakan suatu alternatif yang menguntungkan dalam pembangunan gedung dan struktur yang lainnya baik dalam skala kecil maupun besar. Salah satu metode alternatif yang dapat digunakan yaitu baja castella yang dibuat menggunakan material baja profil H, I, U yang dibelah pada bagian tengah pelat badan. Setelah itu bagian bawah dari belahan tersebut dibalik dan disatukan kembali antara bagian atas dan bawah dengan cara digeser sedikit kemudian dilas. Balok baja Castella bisa menjadi solusi praktis dalam pengerjaan konstruksi, karena karakteristiknya yang cukup menguntungkan. Di antaranya : efisien digunakan pada bentang yang panjang, meningkatkan kekakuan lentur, momen inersia yang dihasilkan besar sehingga kekuatan dan kekakuan struktur lebih besar pula tanpa menambah berat balok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas beban maksimum balok baja castella dan untuk menganalisis model kegagalan/ kerusakan yang terjadi pada balok baja castella. Penelitian ini juga bertujuan menganalisis pengaruh kekakuan dan kekuatan balok baja castella dikompositkan dengan beton sebagai bahan pengisi pada sekeliling badan profil. Balok baja castella yang diteliti menggunakan profil IWF 200.100.8.6 yang dibagi dalam 3 bagian, yaitu dengan variasi sudut pemotongan (ϕ), variasi jarak bukaan badan (e) serta dengan penggunaan beton untuk membungkus bagian badan dari balok (bersifat komposit). Pada penelitian ini benda uji yang dibuat yakni 3 buah variasi sudut pemotongan yang berbeda dengan jarak bukaan tetap (ϕ50o, ϕ60o, ϕ70o ; e = 9 cm), 3 buah variasi jarak bukaan badan dengan sudut pemotongan tetap ( e = 6 cm, e = 9 cm, e = 12 cm ; ϕ60o), 2 buah profil solid IWF 200.100 dan 2 buah balok baja castella komposit. Panjang benda uji 150 cm, pengujian balok menggunakan alat Static Loading Frame - two point load, strain gauge, LVDT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa balok baja castella dengan ϕ60o, e = 9 cm beban maksimum adalah 134 kN dengan lendutan 7,125 mm, untuk balok castella dengan ϕ60o, e = 6 cm beban maksimum adalah 365,25 kN dengan lendutan 7,25 mm. Sedangkan untuk tegangan lentur, balok baja castella dengan ϕ60o, e = 9 cm yakni 1705 kg/cm2 dan regangan = 0,0005. Untuk balok baja castella ϕ60o, e = 12 cm, tegangan yang diperoleh yakni 1313 kg/cm2 dan regangan = 0,00035. Untuk kapasitas momen menunjukkan bahwa, balok baja castella dengan e=9, 60 yakni 301500 kgcm, dan tekuk pada badan sebesar 4,84 mm , untuk baja castella ϕ70o, e = 9 beban maksimum yang dicapai 110 kN dengan lendutan maksimun 3,875 mm dan untuk hasil tekuk pada badan menunjukkan adalah 10,735 mm dengan beban 110 kN. Untuk balok baja profil normal, tegangan yang diperoleh yakni 1983,69 kg/cm2 dan kapasitas momen sebesar 328500 kgcm. Untuk balok baja castella yang komposit dengan beton, tegangan lentur yang diperoleh sebesar 4603,21 kg/cm2 atau meningkat sekitar 250% dari tegangan lentur normal atau 270% dari tegangan lentur profil castella. Kapasitas beban yang diperoleh sebesar 365 kN, sedangkan kapasitas momen yang diperoleh adalah 1436145,718 kgcm. Lendutan yang diperoleh sebesar 6,99 mm. Besarnya tekuk pada badan sangat kecil

Kata kunci : baja castella, sudut bukaan, jarak bukaan, baja castella komposit

Page 37: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

RANCANG BANGUN PROTOTIPE SISTEM PEMBANGKIT HIBRID ENERGI TERBARUKAN SKALA MIKRO

(PLTS-GENSET-BATERE)

Nadjamuddin Harun; Tajuddin Waris; Ikhlas Kitta; Mukhtar Saleh; Mahyuddin; Dianti Utami DewiJurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Abstrak

Pembangkitan energi listrik dari pembangkit dari sumber energi terbarukan sangat penting diketahui oleh mahasiswa teknik elektro dan untuk itu diperlukan sebuah mode prototipe yang sesuai untuk praktikum dan riset .Peneitian bertujuan untuk menghasikan sebuah mode prototype sistem hybrid skaa keci yang menggabungkan PTS genset,PV , PLTB skala mikro, batere dan mikrokontroller . Pada Tahun I akan dihasilkan sistem Hibrid PTS – Genset dan batere. Kapasitas sistem hybrid yang dihasilkan adalah: PLTS 520 Wp, genset 3.3 kW yang dilengkapi dengan sistem kontrol dan media penyimpanan energi dengan kapasitas 120 AH. Perancangan hingga pengetesan sistem melibatkan mahasiswa sehingga mereka memiliki kemampuan pada perancangan sistem pembangkit listrik hibrid .

Kata Kunci : Pembangkit energy istrik Terbarukan, PV, energi terbarukan

Abstract

Electrical power generation from renewable energy source is very important for student of electrical engineering. A model prototype of hybrid renewable energy power generation is required. It must be suitable and satisfied the teaching and research requirement. The output this research is a micro model prototype of renewable energy power generation which combine PV (520 Wp),genset (3.3 kW), battery (120 AH) and microcontroller. This system will be integrated with the micro scale wind turbine power generation in the next step research. The students have been involved during this research. Hence, they have expertise on design of renewable energy hybrid power generation

Key Word : Hybrid power generation, PV, renewable energy

Page 38: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

PENGARUH PERKEMBANGAN SARANA PELAYANAN PARIWISATA TERHADAP RUANG DI KAWASAN TUA KOTA MAKASSAR

EFFECT OF TOURISM AMENITIES DEVELOPMENT TO SPATIAL IN THE OLD DISTRICT OF MAKASSAR

Bambang Heryanto; Isfa Sastrawati; Marly Valenty Patandianan; Abdul Rachman RasyidProgram Studi Pengembangan Wilayah Dan Kota

Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik

Abstrak

Penelitian ini mengkaji pengaruh perkembangan sarana pelayanan pariwisata kota dengan mengaitkan tata ruang dan tata bangunan khususnya di kawasan tua Kota Makassar. Kegiatan pariwisata, khususnya pariwisata kota, membutuhkan sarana-sarana untuk para pelakunya. Bangunan dengan fungsi hotel, ruang pertemuan, rumah makan, kafe, toko cinderamata, agen perjalanan, dan lain-lainnya adalah sarana yang menunjang kegiatan pariwisata di perkotaan. Makassar menjadi salah satu tujuan wisata sehingga terjadi perkembangan sarana pelayanan pariwisata yang pesat dekade terahkir ini yang merubah pola bentuk keruangan kotanya, khususnya di kawasan tua. Penelitian ini merupakan tahap kedua dari rencana 3 tahap. Identifikasi perkembangan sarana pelayanan pariwisata di kawasan kota tua Makassar telah dicapai pada tujuan penelitian tahap pertama. Tujuan penelitian tahap kedua ini adalah mengkaji pengaruh sarana pelayanan pariwisata terhadap keruangan kawasan tua dan bangunan yang mengisinya. Kemudian akan dilanjutkan dengan rencana penelitian tahap ketiga yang akan mengkaji sistem manajemen konservasi kawasan kota tua Makassar. Metodologi penelitian tahap kedua ini menggunakan pendekatan tipomorfologi terhadap ruang dan bangunan untuk mengidentifikasi pengaruh perkembangan sarana pelayanan pariwisata. Bangunan sarana pelayanan pariwisata yang diamati adalah, rumah makan, hotel dan toko cinderamata. Variabel yang digunakan diidentifikasi berdasarkan fungsi dan lokasi dalam segmen kawasan. Variabel yang digunakan untuk analisis tipomorfologi tata ruangnya adalah letak dan tapaknya.Sedangkan variabel yang digunakan untuk analisis tipomorfologi tata bangunannya adalah bentuk, fasade, jumlah lantai, gaya arsitektur, material, dan jenis perubahannya. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bagaimana sarana pelayanan pariwisata jenis rumah makan, hotel dan took cinderamata mempengaruhi tipomorfologi ruang dan bangunan di kawasan kota tua Makassar.

Kata Kunci: sarana pelayanan pariwisata, tipomorfologi, tata ruang, tata bangunan

Page 39: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Abstract

This research investigated the influence of urban tourism amenities or tourism services development in the old urban district. Tourism activities, particularly urban tourism, needed various services to accommodate travelers’ needs. Hotel, restaurant, café, souvenir shops were main tourism services, despite others services, that supported urban tourism. The increasing number travelers who made trips to the city simultaneously have influenced the growing number of tourism services. Makassar had experienced such phenomenon as one of tourist destinations in Indonesia. The growing number of buildings that facilitated urban tourism in the last decades had changed the spatial pattern of the old district. The objective of this research was to identify the influence of tourism services development on the spatial and building typomorphology in the old districts of Makassar. Variables that used to identify these physical changes due to tourism amenities were based functional, spatial, physical, and visual factors. These variables were their distribution and placement, spatial and building forms, facades, amount of floors, architectural styles, materials, their changes, The results illustrate how tourism amenities influence the spatial and building typomorphology of the old district of Makassar.

Keywords: tourism amenities, typomorphology, spatial form, building form.

Page 40: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

SIMULASI NUMERIK GERAK HEAVING DAN PITCHING KAPAL FERI DI HEADING WAVE: PENGEMBANGAN METODE STRIP THEORY

New Strip Theory Approach to Ship Motions Prediction

Suandar BASO1, Syamsul ASRI1, Rosmani1, Lukman BOCHARY1, L.A.H PRATAMA2

1) Ship Hydrodynamic Labo., Naval Architect Department, Engineering Faculty, Hasanuddin University2) Student at Naval Architect Department, Engineering Faculty, Hasanuddin University

Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea, 90245. E-mail : [email protected]

Abstract

This paper describes the development of strip theory to predict quickly with sufficient accuracy ship motions in wave taking into account nonlinear effects caused by interactions ship-wave. Recently, many ship design tools are available, however a quick tool is still needed to use in preliminary design stage. The developed Strip Theory was applied to Ferry motions in heading wave. Here, the Ferry is assumed moving with velocity 6.2m/sec. in wave height 1m and 4m based on actual condition. The Ferry motions were computed in range wave length 0.5Lwl to 2.0mLwl. The research results in wave height 1m and 4m show the heaving amplitudes increase from 0.5Lwl to 0.6Lwl and then decrease to 0.7Lwl, furthermore they increase from 0.9Lwl to 2.0Lwl in increasing weave length, respectively. Moreover, pitching amplitude tends to decrease from 0.5Lwl to 0.6Lwl and then it increase until 2.0Lwl. The nondimensional heaving motions are greater than 1.0 from 1.6Lwl to 2.0Lwl. This means that the wave load affects heaving amplitude bigger than wave amplitude and this condition becomes a concern point whereas the pitching response is small caused by wave impact in the all wave length. In addition, the present results were compared with CFD results as well. Our present results indicate good agreement with CFD results. In our future works, the present results will be compared with experimental results as well.

Keywords: Strip Theory, Ship Motions, Heave Amplitude, Pitch Amplitude

Abstrak

Efek-efek nonlinear interaksi antara kapal dengan gelombang sangat penting dipertimbangkan dalam pendiainan kapal. Mengabaikan efek tersebut dapat berakibat pada kecelakaan kapal. Pada pendesainan kapal, aspek ship response di gelombang sangat penting untuk diperediksi. Banyak kajian gerak kapal menggunakan asumsi pendekatan linear dan sederhana. Pada penelitian sebelumnya, kami telah melakukan simulasi numerik untuk memprediksi gerak kapal Feri di gelombang menggunakan metode computational fluid dynamics (CFD) hybrid Eulerian scheme with Lagragian particle, dimana mempertimbangkan semua penomena yang timbul akibat interaksi antara kapal dan gelombang. Namun, hampir semua metode CFD membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan suatu data. Sementara pada proses disain kapal dibutuhkan suatu metode yang bisa menghasilkan data yang cepat dan akurat guna pengambilan keputusan.

Page 41: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Oleh karena itu pada penelitian ini akan dilakukan pengembangan metode Strip theory dengan mempertimbangkan efek-efek nonlinear. Pengembangan metode ini akan dapat dioperasikan berbantuan komputer dengan menggunakan bahasa pemograman Fortran.Pengembangan metode Strip Theory telah dilakukan. Metode yang dikembangkan tersebut telah diverifikasi dan dapat digunakan untuk mensimulasi dan memprediksi gerak kapal di gelombang. Simulasi ini berdasarkan pada panjang gelombang l meter dan 4 meter serta panjang gelombang 0.5 LWL sampai dengan 2.0LWL. Amplitudo Heaving kapal mulai meningkat dari panjang gelombang 0.6LWL dan menurun pada panjang gelombang 0.7LWL sampai pada 0.8LWL. Pada panjang gelombang 0.9LWL sampai dengan 2.0LWL amplitudo heaving meningkat seiring peningkatan panjang gelombang. Selanjutnya, amplitudo Pitching kapal menurun pada panjang gelombang 0.6LWL, dan meningkat pada panjang gelombang 0.7LWL sampai pada 2.0LWL. Dimana puncak amplitudo Pitching terjadi pada panjang gelombang 2.0LWL. Tendensi RAO Heaving pada kedua tinggi gelombang cenderung sama. Hal ini menandakan bahwa nilai respon gerak heaving cenderung memiliki kenaikan yang linear. Pada kondisi 1.6LWL hingga 2.0LWL memiliki RAO lebih besar dari 1 (satu), hal ini menunjukkan bahwa response gerak heaving kapal lebih besar daripada beban gelombang dengan tinggi gelombang. Kemudian tendensi RAO Pitching pada kedua tinggi gelombang menunjukkan bahwa RAO Pitching semakin naik seiring kenaikan panjang gelombang. Namun, RAO tertinggi terjadi pada 2.0LWL untuk tinggi gelombang 1 meter dan 4 .Penelitian ini masih perlu banyak perbaikan untuk mencapai hasil yang sempurna dan lebih akurat lagi. Untuk menguji keakuratan hasil penelitian, validasi akan dilakukan dengan menggunakan metode lain yang tersedia dan free termasuk aplikasi-aplikasi computational fluid dynamics (CFD). Selain validasi hasil dengan menggunakan metode numerik yang telah dijelsakan sebelumnya maka penelitian ini akan dikembangkan ke depan dengan melakukan eksperimen atau pengujian tarik di tangki percobaan (Towing Tank).

Page 42: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

STUDI EKSPERIMENTAL STABILISASI BIOGROUTING PADA INFRASTRUKTUR RAWAN BENCANA

Suharman Hamzah; Tri Harianto; St. Hijraini Nur; M. Asad Abdurrahman;Achmad Zubair; Iffah Fadliah; Fatmi Paramita; Astycha Sofyan

Abstrak

Teknologi perbaikan dan stabilisasi tanah berkembang pesat seiring dengan semakin banyaknya alternatif penggunaan material stabilisasi yang tersedia di sekitar kita. Teknologi yang akhir-akhir ini berkembang yaitu biogrouting, yaitu teknologi yang mensimulasikan proses diagenesis yaitu transformasi butiran pasir menjadi batuan pasir (calcarenite/sandstone). Selain untuk perkuatan tanah, system perbaikan dengan metode ini juga memungkinkan untuk kegunaan lain seperti perbaikan struktur bangunan tua berupa candi yang telah mengalami kerusakan akibat bencana, misalnya gempa. Mekanisme pembentukan semen/sementasi pada proses biogrouting secara sederhana memanfaatkan proses presipitasi karbonat oleh bakteri. Pada mekanisme ini bakteri menghidrolisa urea dengan dikatalis oleh enzim urease yang dihasilkan oleh bakteri itu sendiri. Dengan adanya Ca2+ terlarut disekitarnya, maka akan dihasilkan kristal padat kalsit/kalsium karbonat (CaCO3) yang akan berikatan secara erat. Jenis bakteri penghasil enzim urease yang produksinya tidak dipengaruhi/ditekan oleh amonium dapat dimanfaatkan pada teknologi bio-grouting. Penelitian ini dilakukan dengan mengisolaso bakteri penghasil enzim urease dengan menggunakan medium pengkayaan dengan urea sebagai substrat. Dari sekitar 200 isolat penghasil urease, terpilih isolat unggul penghasil kristal di dalam selnya berdasarkan pengamatan morfologi menggunakan mikroskop. Uji aktivitas enzim dari isolat dilakukan dengan metoda DNS. Identifikasi molekuler dari isolat dilakukan berdasarkan analisa gen 16S rRNA. Percobaan biogrouting skala laboratorium telah dilakukan dengan menggunakan bakteri bacillus subtilis yang diikuti dengan pengujian kuat tekan bebas, permeabilitas, dan kuat geser. Seluruh hasil pengujian mengindikasikan kondisi tanah yang distabilisasi dengan bakteri mengalami perbaikan sifat-sifat mekanis seiring penambahan dosis hingga kadar tertentu.

Page 43: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

STRUKTUR BAWAH PERMUKAANBATUAN IGNIMBRITE PADA KALDERA PANGKAJENE SULAWESI SELATAN

Subsurface Structure Of Ignimbrite Rocks In Pangkajene Caldera South Sulawesi

Ulva Ria Irfan1), Aryadi Nurfalaq2), Kaharuddin1), Haerany Sirajuddin1), Hamid Umar1)

Jurusan Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Makassar, 90245, Indonesia.

Mahasiswa Magister Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Makassar, 90245, Indonesia.

Abstrak

Keberadaan gunungapi purba erat kaitannya dengan SDA baik berupa sumber daya mineral, batuan, maupun potensi air tanah.Gunungapi purba Pangkajene diidentifikasi berdasarkan keberadaan kubah lavanya, khususnya Bulu Seppang dan Bulu Batualong yang terletak di daerah Bua’e, Sidrap. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi batuan bawah permukaan Bulu Seppang dan Bulu Batualong berdasarkan sifat resistivitasnya. Metode yang digunakan adalah studi literatur dan pengukuran geolistrik tahanan jenis konfigurasi Wenner. Pengukuran geolistrik tahanan jenis dilakukan di dua lintasan pengukuran. Dari hasil pengukuran geolistrik diperoleh nilai tahanan jenis masing-masing lintasan0,094 – 118,21 Ohm.m dan 1,505 – 34,07 Ohm.m. Hasil interpretasi batuan bawah permukaan berdasarkan penampang tahanan jenis diperoleh lapisan I yang terletak paling bawah diperkirakan berupa batupasir dan batulempung anggota Formasi Walanae nilai tahanan jenis <5 Ohm.m, satuan ignimbrit pada lapisan II dengan nilai tahanan jenis 5 – 40 Ohm.m dan satuan basal untuk lapisan III dengan tahanan jenis 40> Ohm.m.

Kata Kunci: Gunungapi purba, Bulu Seppang, Bulu Batualong, Geolistrik Tahanan Jenis

Abstract

The existance of paleovolcanoes closely asociated with natural resources either minerals resources, rocks and groundwater potential. Paleovolcanoe of Pangkajene identified by the presence of the lava domes, especially Bulu Seppang and Bulu Batualong located in Bua’e areas, Sidrap. This Study aims to identify the subsurface rocks Bulu Seppang and Bulu Batualong based on resistivity properties. The method used is a literature study and measurement of geoelectric resistivity Wenner configuration. Measurement of geoelectic resistivity measurement carried out on two lines. From the measurement result obtained geoelectric resistivity value of each lines from 0,094 – 118,21 Ohm.m and 1,505 – 34,07 Ohm.m. Subsurface rocks interpretation result based on resistivy profile obtained the first layer is the most under estimated in the form of sandstone and mudstone Walanae Formation members with resistivity values <5 Ohm.m, the ignimbrite unit on second layer with resistivity values 5 – 40 Ohm.m and basal unit for third layer with resistivity values 40> Ohm.m.

Keywords: Paleovolcanoe, Bulu Seppang, Bulu Batualong, Geoelectric resistivity

Page 44: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

SMART MATERIAL DARI RAMIE UNTUKBANGUNAN KAPAL NELAYAN

(Pemilihan model tenunan rami untuk komposit epoksi resin sebagai bangunan kapal nelayan)

SMART MATERIAL OF RAMIE FOR THE BUIDINGS OF FISHING BOATS

(woven model selection of ramie for epoxy resin composites asfishing boats buildings)

Zulkifli Djafar, Effendi Arif, Zuryati Djafar, Mukhtar Rahman, Ilyas Renreng, Noor Umar

Abstrak

Perkembangan material komposit dalam bidang rekayasa semakin banyak digunakan. Hal ini dikarenakan sifat–sifatnya yang unggul dibandingkan dengan bahan konvensional, seperti rasio antara kekuatan dan densitasnya cukup tinggi, kaku, proses pembuatannya sangat sederhana serta tahan terhadap korosi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi struktur tenunan dengan Matrik Resin Epoksi terhadap peningkatan kekuatan tarik, bending dan impak komposit. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan bagi dunia industri untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variasi struktur tenunan dengan matrik resin epoksi terhadap peningkatan kekuatan tarik, bending dan impak komposit. Obyek penelitian ini adalah komposit berbagai tenunan rami dengan Resin Epoksi sebagai bahan pengikatnya. Dalam eksperimen ini terdapat 4 variasi struktur tenunan yaitu plain, basket, crow’s foot dan twill. Tiap jenis tenunan komposit akan diuji pada arah longitudinal (lusi). Metode dalam pembuatan panel komposit dengan cara cetak tekan tertutup. Alat untuk menguji spesimen adalah mesin uji bending (Torsee’s Universal Testing Machine), untuk uji tarik (Geotech Micro-computer Tensile Tester) dan uji impak (Impact Charpy Machine). Hasil pengujian tarik, bending dan impak menunjukkan bahwa komposit tenunan rami dengan matrik resin epoksi optimal didapat hasil uji tarik tertinggi pada model tenunan basket dengan kekuatan tarik rata-rata 50,84 MPa pada arah uji longitudinal (arah lusi) dan modulus elastistasnya 2,12 GPa. Untuk uji bendingnya didapat kekuatan bendingnya sebesar 77,582 MPa pada arah uji longitudinal dan nilai modulus elastistasnya adalah 20,39 GPa. Hasil pengujian impak didapat energy serap 0.2 Joule dan kekuatan impak 5,10 KJ/m2

Kata kuncinya : Kekuatan Bending, Kekuatan Tarik dan Kekuatan Impak

Abstract

Developments in the field of engineering composite materials are increasingly used. This is due to the superior properties compared to conventional materials, such as the ratio between strength and density is quite high, stiff, the manufacturing process is very simple and resistant to corrosion. The purpose of this study was to determine the effect of variations in the structure woven with Epoxy Resin Matrix for increased tensile strength, bending and impact composite.

Page 45: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

The purpose of this study is the consideration for the industry to determine how much influence variation woven structure with epoxy resin matrix to the increase in tensile strength, bending and impact composite. Object of this study was the composite of various woven hemp with Epoxy Resin as a bonding material. In this experiment, there are 4 variations of the plain weave structure, basketball, crow's foot and twill. Each type of woven composites will be tested in longitudinal direction (warp). Methods in the manufacture of composite panels covered by the print press. Tool for test specimen is bending test machine (Torsee's Universal Testing Machine), for tensile test (Geotech Tensile Tester Micro-computer) and impact test (Charpy Impact Machine). Results of tensile testing, bending and impact suggests that flax woven composites with epoxy resin matrix optimal highest tensile test results obtained on the model woven basket with an average tensile strength of 50.84 MPa in the longitudinal test direction (warp direction) and modulus of elasticity of 2, 12 GPa. Obtained for testing bending strength of 77.582 MPa in the longitudinal direction of the test and the value of elasticity modulus is 20.39 GPa. Impact test results obtained 0.2 Joule energy absorption and impact strength of 5.10 kJ/m2.

Key word: Bending Strength, Tensile Strength and Impact Strength

Page 46: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

UNJUK KERJA STRUKTUR TERENDAM SEBAGAIPENCEGAH EROSI PANTAI

Daeng Paroka, Sabaruddin Rahman, Chairul Paotonan, Syahrir Husain,Program Studi Teknik Kelautan

Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik

Abstrak

Bangunan pantai terendam secara umum dapat berfungsi sebagai pelindung pantai terhadap serangan gelombang dan erosi pantai, menggantikan fungsi dari struktur konvensional seperti breakwater, revetment dan groin. Namun demikian, sebagai bangunan terendam yang masih kurang dimanfaatkan sebagai pelindung pantai, diperlukan kajian yang lebih mendalam tentang unjuk kerja bangunan tersebut. Melalui penelitian ini, dibahas tentang efektifitas bangunan terendam dalam mengurangi tinggi gelombang serta pengaruhnya terhadap perubahan profil pantai di belakang bangunan. Pengaruh ukuran struktur dan parameter tinggi gelombang terhadap fenomena tersebut menjadi focus dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan melalui uji model fisik di tangki percobaan yang dilengkapi dengan pembangkit gelombang di laboratorium Teknik Kelautan Universitas Hasanuddin. Struktur terendam tunggal diletakkan di sekitar breaking zone. Ukuran model yang diuji dibuat dalam tiga variasi tinggi bangunan, tingi gelombang divariasikan dalam dua kondisi sementara kedalaman air dan periode gelombang ditetapkan pada satu kondisi. Dasar tangki percobaan dibentuk menggunakan pasir dengan ketebalan 5 cm berdiameter 0,125 – 0,5 mm. Tinggi gelombang diukur pada tiga titik yang diletakkan di depan dan belakang bangunan. Pengukuran tinggi gelombang dan profil pantai dilakukan menggunakan capacitance wave gauge dan point gauge. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengisian bangunan dengan kerikil berpengaruh terhadap nilai koefisien transmisi gelombang. Bangunan yang terisi sebagian akan memberikan nilai Kt yang lebih kecil dibanding bangunan yang terisi penuh dengan kerikil. Hal ini dikarenakan bangunan yang terisi sebagian akan menimbulkan turbulensi aliran di dalam bangunan lebih besar dibanding bangunan yang terisi penuh. Sementara perubahan profil pantai di sekitar bangunan lebih dipengaruhi oleh tinggi bangunan itu sendiri. makin tinggi bangunan akan menghasilkan erosi yang lebih kecil.

Abstract

Submerged coastal structures are commonly used as providing coastal protection, replacing the function of conventional structures such as revetments and groynes. However, as submerged structures have only rarely been adopted for beach protection, the shoreline response to these structures is not well understood at present. Therefore, this study deal with the effectivity of submerged coastal structures reducing coastal erosion by investigating the effect of structutre dimension and environmental variable such as wave high. The study was cunducted in a laboratory by using physical model. Three models are built with three high differences. The model was placed just at breaking point. Water surface fluctuations were measured by using capacitance wave gauge at three points. An amount of sand with grain size ranging from 0.125 to 0.15 was filled behind the model with the thickness of 20.0 cm. The results indicated that gravel filling into the model influenced wave transmition behind the model. Half gravel filled gave Kt less than that full of gravel. The former was occurred due to turbulence behind the model greater than the second one. Model B and model C were suitable for reducing coastal erosion in surf zone. Furthermore, model C is an alternative structure to be used as breakwater.

Page 47: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

PROTOTIPE RANGKAIAN INVERTER DENGAN UNIT ELEKTRONIK ADAPTIF PENAPIS GANGGUAN HARMONIK PADA APLIKASI

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYAInverter Circuit Prototye With Adaptive Electronic Unit For Harmonic Distortion

Elimination In Photovoltaic System ApplicationsFaizal Arya Samman, Gassing, Tadjuddin Waris, Syafaruddin,

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk merealisasikan sebuah prototipe rangkaian inverter dengan unit kendali elektronis yang digunakan dalam aplikasi sistem pembangkit listrik tenaga surya skala rumah tangga. Prototipe perangkat keras sistem elektronis tersebut akan dilengkapi dengan algoritma penapis adaptif yang mampu menapis gangguan harmonik yang umum terdeteksi pada keluaran rangkaian inverter. Keluaran tegangan inverter yang kurang berkualitas akibat gangguan harmonik dapat memberikan efek buruk pada peralatan elektrik. Untuk mewujudkan tujuan tersebut akan dikembangkan sebuah model simulasi dan model prototipe perangkat keras yang akan diuji. Gangguan harmonik dapat terjadi pada beberapa lokasi spektrum frekuensi yang berbeda-beda dan tidak menentu. Oleh karena itu, algoritma-algoritma yang mampu mentracking lokasi gangguan secara adaptif akan dikembangkan. Algoritma-algoritma tersebut akan membangkit sinyal anti-derau harmonik yang akan dicampurkan dengan keluaran inverter sehingga derau harmonik pada keluaran inverter tersebut dapat tereliminir hingga lebih kecil dari ambang batas maksimum yang diijinkan. Di masa yang akan datang, kebutuhan sistem PLTS skala rumah tangga akan sangat meningkat. Hasil penelitian ini berpotensi untuk mendukung Kemandirian Nasional dan Sistem Inovasi Nasional khususnya dalam bidang penelitian dan pengembangan produk elektronika daya untuk sistem PLTS. Kata Kunci: Rangkaian Inverter, Elektronika Daya, Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Sistem Kendali Elektronis, Sistem Adaptif

Page 48: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Abstract

This research is aimed at implementing an inverter circuit prototype with an electronic control unit used in photovoltaic system applications for home scale. The hardware prototype of the electronic system is equipped with an adaptive filter algorithm used to filter harmonics commonly detected in the output voltage of inverter circuits. Inverter’s output voltage with less power quality due to the harmonic distortions can affect to home electrical and electronic equipments. In order to reach the research objectives, we will develop a circuit model and develop the hardware prototype, which will be tested. Harmonic distortions can appear in several different locus of frequency spectrum. Therefore, we will develop a filter algorithm that can adaptively track the spectrum locations of the harmonic distortions. The algorithms will generate an anti-harmonic signals, which will be mixed with the inverter’s output voltage in such a way that the harmonic distortions can be eliminate of reduced into acceptable level. In the future, the need for home scale photovoltaic systems will be a new trend. This research also supports the National Innovation System especially in the area of research and development of power electronic products for photovoltaic systems.

Keywords: Inverter Circuits, Power Electronics, Photovoltaic Systems, Electronic Control Systems, Adaptive Systems.

Page 49: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

PENGEMBANGAN SISTEM ANTENA STEERABLE UNTUK JARINGAN WBN

Elyas Palantei1), Merna Baharuddin2), Muhammad Niswar3), dan Nien K. Nauman4)1) Lab. Telekomunikasi, Radio dan Gelombang Pendek, Teknik Elektro, UNHAS,

[email protected]) Jurusan Teknik Elektro, UNHAS, [email protected]

3) Jurusan Teknik Elektro, UNHAS, [email protected]) Jurusan Teknik Elektro, UNHAS, [email protected]

Abstrak

Untuk dapat mengimplementasikan dan mengevaluasi sistem wireless body network (WBN) yang memanfaatkan kehandalan sistem antenna reconfigurable, terdapat dua elemen fundamental yang harus dikonstruksi secara terpisah terlebih dahulu yakni sistem WBN dan unit antenna reconfigurable. Sejumlah model konfigurasi sistem WBN yang telah berhasil dirancang dan difabrikasi. Beberapa diantaranya mencakup sistem WBN yang dibangun menggunakan modul chip XBee-Pro 2,4 GHz dan modul chip Bluetooth Arduino 2,4 GHz. Kedua jenis sistem WBN ini sudah langsung terhubung dengan berbagai sensor/transducer medikal seperti sensor-sensor elektroda EKG (contohnya elektroda 3 kutub, elektroda jepit dan elektroda tempel/disposable ECG); sensor detak nadi; dan sensor suhu LM35. Sementara itu, konstruksi antena reconfigurable dibangun menggunakan dua elemen top conducting patch, yakni elemen peradiasi RF aktif dan elemen parasitik yang diletakkan sedemikian rupa sehingga mengapit elemen peradiasi aktifnya. Target frekuensi operasional unit antena harus disinkronkan dengan kinerja operasi unit transceiver-unit transceiver yang terdapat pada modul XBee Pro dan modul Bluetooth yakni sekitaran frekuensi operasi yang terbentang pada daerah 2,4 GHz – 2,5 GHz. Rancangbangun antena steerable yang dikaji dan dikembangkan ini memiliki karakteristik elektrik yang tidak hanya mampu memperbaiki kualitas sinyal RF secara otomatik ketika diintegrasikan pada sejumlah piranti komunikasi namun juga dapat melakukan beam selection. Dengan kemampuan kecerdasan tambahan yang terintegrasi dengan algorithma program mikrokontroler pada rancangan antena ini seperti self maintenance, self calibrating/adjustment dan self correcting telah menjadikan unit antena ini menjadi lebih proaktif untuk menyediakan kualitas sinyal yang lebih baik, dalam konteks level RSSI besar dan BER rendah, kepada tahapan unit pemrosesan sinyal lanjut yang akan mengekstraksi kandungan informasi yang diinginkan. Antena steerable yang saat ini dikaji telah dirancang melalui pendekatan pemodelan numerik HFSS untuk selanjutnya dilanjutkan melalui aktifitas uji eksperimental yang diekspektasi akan selesai dikerjakan pada akhir Bulan Oktober 2013 atau awal Bulan Nopember 2013. Salah satu hasil komputasi numerik dari model rancangan antena yang dikerjakan dengan mengeksploitasi algoritma finite element method (FEM) itu telah menghasilkan model prototipe antenna reconfigurable yang diinginkan bekerja pada frekuensi 2,4 – 2,5 GHz. Namun demikian untuk memperoleh model rancangan antena yang lebih sempurna dan unggul sejumlah modifikasi intensif musti ditindaklanjuti seperti mengatur dimensi fisik baik elemen top-layer peradiasi aktif dan elemen parasitiknya; pengujian material struktur antena; serta modifikasi model shape struktur peradiasi dan parasitik. Kajian yang lebih intensif harus juga difokuskan pada konfigurasi unit elektronik penyusun sistem WBN pada tahapan kegiatan R&D berikutnya.

Kata-kunci: Antena steerable, beamforming, beam-selection, switched beam, struktur patch dan WBN

Page 50: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Abstract

In order to implement and to evaluate the wireless body network (WBN) systems which utilizes the reliability of the reconfigurable antenna system, there are two fundamental elements that must be constructed, separately, including the WBN system itself and its reconfigurable antenna unit. Several configuration models of the WBN system have been successfully designed and fabricated. These includes WBN systems built using an XBee-Pro module 2,4 GHz and a Bluetooth Arduino module 2,4 GHz. Both types of WBN systems have been designsed in such away to allow a direct connection to various sensors/transducers such as the medical ECG electrode sensors (e.g. a 3-poles electrode, clamb electrode and a disposable ECG electrode);a pulse sensor; and a temperature sensor LM35. Meanwhile, the construction of the reconfigurable antenna, so far, was constructed using two top conducting patch elements, namely an active RF radiating element and two parasitic elements which are placed on two sides to flank the active radiating element. The expected operating frequency of the antenna unit to be synchronized with the operating performance of the transceiver units incorporated onto the XBee-Pro module and the Bluetooth module which lies in the operating frequency band of 2.4 GHz - 2.5 GHz. The constructed steerable antenna that has been studied and developed has the unique electrical characteristic not only capable to improve the quality of the received-RF signal, automatically, while integrated in a number of communications devices, but it also performs a beam selection. Through the incorporation of the microcontroller programming algorithms this has created an additional intelligence capability to the antenna design such as self maintenance, self calibrating/ adjustment and self correcting. This also allows the antenna unit to be more proactive to provide better signal quality, in terms of high RSSI and low BER levels, to feed to the advanced stages of the signal processing unit that will extract the desired information content. Steerable antenna that is currently assessed has been designed using the HFSS numerical modeling approach. Further experimental testing activities are expected to be completed at the end of October 2013 or the early November 2013. One of the numerical computation results of the designed antenna model obtained by exploiting the finite element method (FEM) algorithm. This has produced a prototype model of the desired reconfigurable antenna to achieve a frequency band of 2.4 - 2.5 GHz. However, in order to create the robust and perfect model of the antenna design, a number of the extensive modifications must be performed such as to modify the physical dimensions both of the top active radiating layer and the parasitic elements; the material replacement of the antenna structure; and as well as the modification of the shape model of both active radiating and parasitic structures. More intensive studies have to be focused on the electronics unit that built up the intelligent part of the WBN configuration system. All these are performed on the next stage of R & D activities.

Keywords: Steerable antennas, beamforming, beam-selection, switched beam, patch structure and WBN

KETERANGAN :

1. EFFENDI ARIEF : PDF2. RIA WIKANTARI

Page 51: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

BIDANG ILMU AGROKOMPLEKS

1. Bidang Kajian Ilmu Kehutanan

KAJIAN SIFAT-SIFAT TANAH PADA BERBAGAI TIPE TEGAKAN DAN PRODUKTIVITASNYA DI HUTAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAROS

STUDY OF SOIL CHARACTERISTICS UNDER THOSE STANDS AND PRODUCTIVITY ON HASANUDDIN UNIVERSITY EXPERIMENTAL

FOREST, MAROS REGENCY

Anwar Umar, Mukrimin, Baharuddin N, dan GusmiatyLaboratorium Silvikultur Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin

Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 [email protected]

Abstrak

Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin Maros memiliki kondisi lingkungan yang beragam baik dari karakteristik tanah dan topografi maupun karakteristik vegetasi penyusunnya yakni terdapat tegakan pinus, mahoni, akasia, dan campuran. Hal itu bermakna sebagai sumber potensi biofisik yang bernilai tinggi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan karakteristik tanah berupa sifat fisik dan kimia tanah pada masing-masing tegakan yaitu tegakan pinus, mahoni, akasia, dan hutan alam.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Nopember 2013 di Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin Maros. Penentuan plot sampel di lapangan dilakukan secara purposive yang ditempatkan pada setiap jenis tegakan. Analisis data dilakukan terhadap kedalaman tanah (soil depth), struktur, konsistensi, tekstur, porositas, bulk density, permeabilitas, pH tanah, C-organik, total KTK, P2O5 tersedia, dan K2O tersedia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi topografi, ketinggian tempat, dan vegetasi penyusun bervariasi. Jenis Pinus (Pinus merkusii), mahoni (Switenia machrophylla), dan Akasia (Accaci mangium) masih tetap mendominasi pada masing-masing tipe tegakan hutan tanaman, sedangkan Eboni (Diospyros celebica) mendominasi pada hutan alam. Karakteristik sifat fisik dan kimia tanah beragam pada masing-masing tipe tegakan, sedangkan karakteristik sifat fisik tanah dan kimia tanah dari lapisan atas ke lapisan bawah kecenderungannya tidak tetap, kadang semakin meningkat, semakin menurun, dan mengalami fluktuasi.

Kata kunci: tegakan, karakteristik tanah, fisik tanah, kimia tanah

Page 52: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Abstract

Hasanuddin University Experimental Forest has a variety of soils, topographic feature, and vegetation including pinus, mahoni, acacia, and natural mixed stands. This research aims to provide soil physical and chemical characteristics description under those stands. Field research was carried out from May to November 2013. Through purposive plot samples. Soil description and analysis were perform to describe soil depth, structure, consistence, texture, porosity, bulk density, permeability, pH, organic content, total CEC, available phospore and potassium.Research results showed that under those varieties of plantation stand including pinus, mahoni, and acacia have a heterogenous soil characteristics. On natural stand of ebony soil characteristics soil was more homogeneous in their characteristics.

Keywords: stands, soil characteristic, soil physical, soil chemical

Page 53: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

KAJIAN SISTEM DAN POLA PEMANENAN HUTAN RAKYAT DI DAERAH TANGKAPAN HUJAN DAS BILA WALANAE KABUPATEN

MAROS People Forest Harvesting Patterns and System Assessment

in catchment area Bila Walanae Kabupaten Maros

Iswara Gautama, Muh. Agung, A. Mujetahid, Andang Surya SomaLecturers Staff Fahutan Unhas

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa luas lahan yang terbuka akibat pemanenan hutan rakyat, sistem dan pola pemanenan apa yang selama ini dilakukan, berapa kerugian akibat pembukaan wilayah hutan rakyat (pemanenan) terhadap daerah hilir / sediemntasi DAS Bila Walanae dan bagaimana perbaikan sistem dan pola kedepan terhadap kebijakan pemanenan hutan rakyat

Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai pada bulan Maret sampai Agustus 2013. Lokasi penelitian adalah di Kabupaten Maros, Sidrap, Wajo, Soppeng, Enrekang dan Bone. Jumlah pohon yang hilang sekitar 48.702 jika asumsi petani menebang rata-rata per tahun 6 pohon sejumlah 8.117 orang maka lahan yang terbuka setara dengan 811,7 ha/tahun dengan tingkat erosi 16.307.055 ton /ha/tahun dari hutan rakyat yang ada di daerah penangkapan hujan DAS Bila Walanae, sistem tebang pilih dan pola pemanenan harus disesuaikan dengan jatah tebang tahunan disesuaikan dengan potensi yang ada dan daur tehnik tanaman jati rakyat, nilai total manfaat hutan jati rakyat dengan menghitung harga carbon US $ 1 / ton adalah sebesar Rp. 467.597.310.813/tahun jika terjadi kehilangan pohon maka kerugian akan sebesar nilai di atas, trubusan jati adalah pasca pemanenan cara terbaik dalam perkebangan vegetative karena mempercepat penutupan lahan di daerah tangkapan hujan DAS Bila Walanae

Kata kunci/key words : Hutan Rakyat, DAS Bila Walanae, Pemanenan

Abstract

This study aims to determine how much land is open due to people harvesting, harvesting systems and patterns of what has been done, how many losses due to the opening of the community forest area (harvesting) the downstream region / watershed sedimentation Walanae When and how to repair the system and the pattern of future the community forest harvesting policy

The research was carried out for 6 months, starting in March to August 2013. The research location in Kabupaten Maros, Sidrap, Wajo, Soppeng, Enrekang and Bone.

The number of trees lost approximately 48 702 if the assumption of an average farmer cut down 6 trees per year some 8,117 people then open land equivalent to 811.7 ha / year with the rate of erosion 16,307 ,055 tons / ha / year of community forests in the catchment area Bila Walanae, selective cuttting and harvesting patterns must be adapted to the annual allowable cut tailored to existing and potential recycling plant teak techniques, the total value of the benefits of

Page 54: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

teak forests by calculating the carbon price of U.S. $ 1 / t is Rp. 467.597.310.813/tahun case of tree loss then the loss amount will be over, post-harvest trubusan teak is the best way for accelerating to vegetative growth on land cover in catchment area DAS Bila Walanae

Key Words : Community Forest, DAS Bila Walanae, Harvesting

TIPOLOGI PEMANFAATAN HUTAN OLEH MASYARAKAT PADA AREAL TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG-BULUSARAUNG

Page 55: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Typology of Utilization of Bantimurung-Bulusaraung National Park Area by Local Community

Supratman; Yusran Yusuf; Rasyid Kalu dan Asar Said MahbubAbstrak

Areal Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN-Babul) telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai aktivitas sebelum kawasan hutan tersebut ditetapkan sebagai areal taman nasional. Hal ini merefleksikan ketergantungan masyarakat yang tinggi atas lahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tipologi pemanfaatan hutan oleh masyarakat lokal pada zona khusus, zona tradisional, dan zona pemanfaatan TN Babul. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai November 2013 di Desa Samangki, Kecamatan Simbang dan Desa Labuaja, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros. Pengamatan lapangan, wancara mendalam, dan studi dikumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data primer dan data sekunder. Analisis peta dan analisis tipologi hak dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian. Hasil penelitian menemukan bentuk-bentuk aktivitas pemanfaatan areal TN-Babul oleh masyarakat adalah usahatani intensif berupa sawah dan ladang, pembangunan hutan tanaman jati, dan pemungutan hasil hutan bukan kayu berupa nira aren. Aktivitas tersebut dilakukan dengan menggunakan alas hak berupa hak milik (sertifikat) dan hak menggunakan (rincik dan SPPT). Pengelola taman nasional perlu mendesain model pengelolaan usahatani sawah dan ladang serta pengelolaan hutan tanaman jati yang dapat meningkatkan kompatibalitas usahatani tersebut terhadap pencapaian tujuan utama pengelolaan taman nasional.

Kata Kunci: tipologi, pemanfaatan hutan, masyarakat, zona

Abstract

The area of the Bantimurung Bulusaraung National Park ( TN - Babul ) has been used by the community for various activities before the forest area designated as a national park area. This reflects the high dependence of people on the land . This study aims to analyze the typology of forest use by local communities in specific zones , traditional zones , and use zones in TN Babul. The research was conducted from June to November 2013 in the village Samangki, District Simbang and Village Labuaja, District Cenrana , Maros Regency. Field observation, in-depth interviews , and documentation studies conducted to collect primary and secondary data . Map analysis and typology analysis done right to achieve the research objectives . The results found activity forms of TN - Babul utilization are intensive farming in the form of paddy and unirigated fields, teak plantation establishment and collection of non-timber forest products such as palm juice . The activities carried out by using a title of property rights (certificate) and the right to use (rincik and SPPT). TN-Babul managers need to design a model paddy farm, unirigated farm, and management of teak plantations that can increase the compatibility of cultivation to the achievement of the main objectives of national park management . Key Word: typology, forest utilization, community, zone

Page 56: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

KARAKTERISTIK TEGAKAN DAN POTENSI PERMUDAAN HUTAN EBONI MASYARAKAT DI HUTAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS

HASANUDDIN KABUPATEN MAROS

Baharuddin Nurkin, Anwar Umar, Beta Putranto, dan Syahidah

Abstract

Forest ebony located in Hasanuddin University Experimental Forest , that utilized and managed by local community in Maros has degraded. Currently, the remain stand is low in standing stock. Mixed stand of this community forest is dominated by pinang palm. Regeneration is poor. Therefore attempt to improve this valuable resource should be made. Silviculture interventation has to be implemented including enrichment planting and tending of young stand. Enrichment planting techniques in strips planting will enrich poor natural stand that in turn will form a more productive and sustainable stand composition and structure of this ebony community forest.

Key words:ebony, siviculture intervention, regeneration, enrichment planting

Abstrak

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu Hutan Eboni Masyarakat (HEM) dalam kawasan Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin, Maros yang dimanfaatkan dan dikelola masyarakat setempat, mengalami ancaman terdegradasi. Hal ini disebabkan karena adanya pemanfaatan yang berlebihan sehingga potensi tegakan sangat rendah. Demikian juga permudaan alam sangat miskin yang secara keseluruhan rendah jumlah individunya dalam pola sebaran vertikal dan horizontal. Tegakan campuran dari HEM ini didominasi oleh pinang. Untuk mengatasi hal ini maka intervensi silvikultur diperlukan bagi peningkatan produktivitas nilai ekonomi HEM namun tetap berkelanjutan. Intervensi silvikultur memerlukan base line yang didasarkan dari hasil inventarisasi tegakan dan kajian habitat silvikultur. Intervensi silvikultur kemudian akan dibuat yang mencakup pengayaan dan pemeliharaan tegakan. Keberhasilan intervensi silvikultur akan dinilai melalui respons pertumbuhan permudaan dan terbentuknya tegakan yang komposisi dan strukturnya mencerminkan potensi dan produktivitas yang tinggi dan berkelanjutan dari hutan eboni masyarakat ini.

Kata kunci : eboni, intervensi silvikultur, permudaan, pengayaan

KETERANGAN :

1. BAKRI : PDF

2. Bidang Kajian Ilmu Pertanian

Page 57: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

PENGEMBANGAN “FORMULA TEPUNG TEMPE” SEBAGAI MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA (SUATU USAHA

UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN)

Abu Bakar Tawali; Februadi Bastian; Jumriah Langkong dan Suryani

Abstract

Tempeh has been known as Indonesia traditional food, it made through a fermentation process. Tempeh has short shelf life, therefore needs to be generated derivative products that can extend the shelf life of tempeh. An alternative derivative product tempeh is make it into tempe flour formula. The aims of this research are to determine the amount of semi-refined carrageenan addition as a stabilizer to enhancing the stability of formula tempeh flour solution; to determine the number of cocoa powder addition to improving the flavour; and to know the nutrition content of tempe flour formula. This research has two phases. The first phase of this research aims to determine the amount of the semi-refined carrageenan addition to increase the solution stability, and the second phase aims to find the best formulation of various cocoa powder addition, the best of treatment will be tested proximate to know the nutrition content. The first phase data result was tested using statistic test (F-test and duncant-test). On second phase uses organoleptic testing, and use scoring method to determine the best performed. The best result of the treatment in first phase is addition of 4% CMC (1g) of the formula weight (25g) or 0,5% of amount of water pour 200 ml. The best result in the second phase is addition of 10.25g tempe flour + 2.25g cocoa powder. Tempe flour formula contains 21.7% protein, 13.65% fat, 5.18% fiber, 3.02% water, 6.44% ash, 50.005% carbohydrate, and has 50.88% solubility content. The yield from scale up production is 27%. Refer to Result of teknoeconomic calculation, if price of product is Rp 20.000/300gr/piece, than value of Pay Back Period is 3,38 years, Net Present Value is Rp. 451.996.173, Internal Rate Return (IRR) is 58%, and B/C ratio value is 1,09.

Key words: formula tempe flour, cocoa powder, CMC, tecnoeconomic

Abstrak

Tempe merupakan salah satau makanan tradisional Indonesia yang telah dikenal yang berasal dari kedelai.Daya cernah dan nilai gizi tempe lebih bagus jika dibandingkan dengan kedelai. Pembuatan formula tepung tempe merupakan salah satu pengolahan dari produk tempe. Formula tepung tempe ini dapat dijadikan sebagai minuman yang kaya akan protein dengan daya cernah yang lebih tinggi. Tujuan dari penelitian ini yaitu unutk mengetaui berapa penambahan semi refined carrageenan (SRC) terbaik untuk menghasilkan minuman formula tepung tempe yang memiliki konsistensi kestabilan larutan yang baik. Tujuan kedua dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui berapa penambahan bubuk cocoa untuk meningkatkan cita rasa produk, dan untuk mengetahui kandungan gizi dari produk yang dihasilkan. Perlakuan penambahan SRC sebesar 1 – 5% (b/b) per berat formula (25g). Perlakuan penambahan bubuk cocoa sebesar 3 – 12% per berat formula (25g). Perlakuan terbaik dari penelitian ini yaitu penambahan CMC 4% dan penambahan bubuk cocoa 9%. Hasil analisa profil produk formula tepung tempe adalah protein 21,7%, lemak 13,655%, serat 5,18%, air 3,02%, abu 6,44%, karbohidrat 50,005%, dan kelarutan 50,88%. Rendemen yang dihasilkan dari produksi skala scale up ini yaitu sebesar 27%. Dari perhitungan

Page 58: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

teknoekonomi, dengan harga pokok produk 300 gr Rp. 20.000/bks, Nilai Pay Back Period, yaitu 3.38 tahun. Nilai Net present value sebesar Rp. 451.996.173. Nilai Internal Rate Return (IRR) yaitu 58%. Sedangkan nilai B/C ratio sebesar 1,09

Key words: formula tepung tempe, cocoa powder, CMC, tecnoeconomic

IMPLEMENTASI MODEL STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) DI KABUPATEN MAROS,

Page 59: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

SULAWESI SELATAN

Akhsan Djalaluddin; Muh. Hatta Jamil; A. Nixia Tenriawaru dan Rusli M. RukkaProgram Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Abstrak

Implementasi Model Strategi Peningkatan Kinerja Balai Penyuluhan Pertanian bertujuan mengungkapkan dan menyusun desain modul yang diikuti dengan proses transfer pengetahuan dan keterampilan melalui pembentukan model pengembangan kelembagaan BPP. Di samping itu, melalui penelitian tahap II ini, dokumen yang dihasilkan dapat menjadi titik pijak prumusan kebijakan pengembangan BPP khususnya kebijakan peningkatan kinerja BPP. Sembari mensosialisasikan model strategi peningkatan kinerja BPP yang telah dihasilkan pada tahap I penelitian, pada tahapan II telah disusun modul atau bahan ajar yang akan terdokumentasi untuk dijadikan pegangan dalam melakukan pelatihan/pendamping kepada tenaga dan SDM BPP. Selama implementasi model ini berlangsung, diharapkan kemapuan tenaga /SDM BPP dalam merumuskan programa aksi sebagai salah satu indikator kinerja, pengelolaan kelembagaan menjadi semakin baik sehingga budaya kerja dan tata kelola organisasi dapat ditunjukkan setelah komponen-komponen pengembangan dan pengelolaan BPP tersebut diterapkan sebagai suatu bentuk strategi peningkatan kinerja BPP. Penelitian tahap ke II dilakukan dengan menggunakan pendekatan program riset aksi dengan fokus pada peningkatan kinerja dan kapabilitas SDM BPP melalui pengembangan pengetahuan tenaga/SDM BPP. Peningkatan kinerja dan kapabilitas tenaga/SDM BPP untuk mengelola BPP diharapkan dapat ditransfer melalui sosialisasi 3 modul utama yaitu; konsep pengembangan BPP, pengelolaan BPP dan program aksi. Sementara metode penelitian yang digunakan adalah Participatory Action Research dengan kombinasi penelitian survey dan kaji tindak serta studi kasus dan FGD. Proses pelaksanaan penelitian, diawali dengan pra sosialisasi model strategi peningkatan kinerja yang telah dihasilkan pada tahap I ke beberapa BPP sampel yang ada di Kabupaten Maros. Pada tahap II dilakukan penyusunan modul/bahan ajar yang akan digunakan pada kegiatan pelatihan/pendampingan kepada tenaga/SDM BPP melalui sosialisasi di 14 BPP Kabupaten Maros guna melihat sejauhmana keberhasilan modul ini menjawab tantangan upaya peningkatan kinerja BPP.

Kata kunci: Strategi Peningkatan Kinerja, Partisipasi dan Kompetensi Tenaga/SDM BPP

Page 60: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan
Page 61: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

DAMPAK APLIKASI EKSTRAK BEBERAPA JENIS MOL(MIKRO ORGANISME LOKAL) SEBAGAI INSEKTISIDA

NABATI TERHADAP POPULASI HAMAUTAMA KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA

(APPLICATION IMPACT OF SOME MOL(LOCAL MICROORGANISM) AS NATURAL INSECTICIDE TO MAIN SOYABEAN PEST POPULATION AND

NATURAL ENIMIES)

Annie P. Saranga, Nurariaty Agus, Ahdin Gassa dan Fatahuddin

Jurusan Hama danPenyakitTumbuhan, FakultasPertanianUniversitasHasanuddin, MakassarE-mail :[email protected],[email protected], [email protected]

Abstract

The study was conducted to determine the effect of extract of three plant species: neem, mengkudu, and tembelekan(Lantana camara L) on suppressing the populations of the main soybean insect pests. The study was arranged in a complete randomized block design with eight treatments as follow: 1) Control, 2) extract of fermented L. camara leaves, 3) extract of fermented neem leaves, 4) extract of fermented mengkudu leaves, 5) extract of unfermented L. camara leaves, 6) extract of unfermented neem leaves, 7) extract of unfermented mengkudu leaves, and 8) synthetic insecticide. Each extract treatment used was diluted up to 4% concentration in distilled water. Each treatment had four replications. Observations were carried out to assess the pest populations, natural enemiy populations, intensities of leaf damage, and plant yields. The data were subjected to ANOVA and if significant difference among treatments were detected, the treatment means were separated using a Duncan’s multiple range test at 5% level. The results showed that all extracts applied were capable of suppressing the soybean pest populations. Fermented neem extract provided the greatest suppression rate, followed by fermented mengkudu extract. Fermented neem leaf extract also suppressed Etiellazinkenella and Nezaraviridula by 50 and 26%, respectively. In addition, unfermented extract of neem leaves was able to suppress R. linearis population by 11.7%. Unfermented mengkudu leaves suppressed E. zinkenella by 36.3%. The results also suggested that there were no effects on the natural enemies present in the field during the study, namely: predators (coccinellids, spiders, mantids) and parasitoid (Apantheles sp.)

Keywords: pest control, plant extract, soybean, natural enemies.

Page 62: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Abstrak

Penelitiandalambentukpercobaanbertujuanuntukmengetahuidampakaplikasiekstraktigajenistumbuhanyaknidaunnimba, buahMengkududandauntembelekan (L,camara) Masing-masingbahantumbuhandihaluskankemudiandifermentasi ( dibuat MOL) kemudiandibandingkandenganekstraktanpafermentasiuntukdijadikaninsektisidanabatiterhadappopulasihamautamakedelaidanmusuhalaminyatelahdilaksanakan di KebunPercobaanBalaiPenelitianSerealiaMarosdanlaboratorium Hama danPenyakitTumbuhanFakultasPertanianUniversitasHasanuddinmulai Mei sampai November 2013.

Percobaan di susundalamRancanganAcakKelompokdengandelapanperlakuanyakni (1) Kontrol , (2) aplikasiekstrakfermentasi (MOL) daunL.camara, (3) aplikasiekstrkfermentasi (MOL) daunnimba,( 4) aplikasiekstrakfermentasi (MOL) buahmengkudu , (5) aplikasiekstraktanpafermentasidaunL.camara, (6) aplikasiekstraktanpafermentasidaunnimba , (7) aplikasekstraktanpafermentasibuahMengkudu, (8) aplikasidenganinsektisidasintetikMasing-masingperlakuandiulangempat kali. Konsentrasiekstrak yang dicobakan 4%.Pengamatandilaakukanterhadappadatpopulasihamautamakedelaidanmusuhalaminya, ,intensitaskerusakandaun, danproduksipadatiapperlakuan.. AnalisisperbedaanantarasetiapperlakuandilakukandenganujijarakbergandaDuncan apabilaperlakuan yang dicobakanberbedanyatapadauji BNT..

Hasilpercobaanmenunjukkanbahwasemuaekstraknabati yang dicobakandapatmenekanpopulasihama-hamautamakedelaidantidakmemberikandampaknegatifterhadappopulasimusuhalamiyaknikumbangCoccinella, laba-labaPseudoannulata, japungjarum, belalangsembahdan parasitoid Apanteles spp.

Ekstrak yang menunjukkanpenekananpopulasi yang terbaikadalahekstrakfermentasidaunnimbadisusulekstrakfermentasibuahMengkudu.EkstrakfermentasidaunnimbalebihefektifmenekanpopulasiE.zinckenelladanN.viridulamasing-masing 50,00% dan 26,13 % dibandingkontrolsementaraekstrakbuahMengkudutanpafermentasidapatjugamenekanpopulasiE.zinkenellasampai 36,36 % dibandingkontrol. Ekstrakdaunnimbatanpafermentasidapatmenekanpopulasi R. linearishinggaa 11,68% dibandingkontrol.

Kata kunci :Pengendalianhama, ekstrakbahannabati, kedelai, musuh-musuhalami.

Page 63: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

UJI KORELASI SEBAGAI DASAR PENENTUAN METODE ANALISIS HARA P DAN KUNTUK LAHAN SAWAH DI KABUPATEN

BULUKUMBACorrelation Test as a Basic of Analysis Method for P and K Nutrientfor Paddy

Fields in Bulukumba Regency

Hazairin Zubair*, Bachrul Ibrahim*, Muh. Jayadi*, Asmita Ahmad*

*Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin(Corresponding email: [email protected])

Abstract

Most of the use of phosphate and potassium fertilizers were not considering the availability of phosphate and potassium nutrient in soils. So the addition of phosphate and potassium fertilizer often causingoverdose in fertilization and imbalances of nutrient. Therefore, this study aims to make correlation test as the basis for the determination of analysis methods/extractor for P and K nutrients which the best for paddy fields in Bulukumba Regency. The method is usedminus one test with random design group; 5 treatments and 2 replication. The research showed response of rice to P fertilization founded in soil samples at Balang Taroang and Bua while the response of K founded in soil samples at Katimbang and Bontomanai with K nutrient status ranges from fairly to medium. Response P and K in Salemba caused by parent material that derived from alluvium with contain enough of nutrients for plant growth. In addition to the parent material of high and low soil nutrient content influenced by climatic conditions and topography.

Keywords: phosphate, potassium, minus one test, paddy field, Bulukumba

Page 64: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

PENGEMBANGAN KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA MISKIN MELALUI PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN MODAL

SOSIAL DI KABUPATEN JENEPONTO

Imam Mujahidin, Sitti Bulkis, Rahmawaty A. Nadja dan Rahmadanih

Abstrak

Rumahtangga sebagai unsur agregat ketahanan pangan masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang berinteraksi dengan lingkungannya. Salah satu bentuk hasil interaksi tersebut adalah terpenuhinya kebutuhan pangan rumah tangga. Tetapi, dalam realitasnya, interaksi rumah tangga dengan lingkungannya tidak selalu menjamin terpenuhinya kebutuhan pangan sepanjang waktu. Berbagai faktor mempengaruhi keterpenuhan pangan rumah tangga sebagai hasil interaksinya dengan lingkungan, salah satu faktor tersebut adalah perbedaan tipe agroekosistem dataran rendah dan dataran tinggi.Penelitian ini bertujuan untuk : a) Mengkaji pengembangan modal sosial dan kelembagaan lokal dalam program peningkatan ketahanan pangan rumahtangga miskin, (b) Merumuskan bentuk dan pola pendidikan/pembinaan rumahtangga miskin dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan rumahtangga.Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial masyarakat yang ada kaitannya dengan ketahanan pangan yang teridentifikasi pada lokasi penelitian adalah masih adanya saling bantu (memberi dan meminjamkan bahan pangan) dan saling tukar menukar makanan antara tetangga dan kerabat; tingkat kepercayaan yang relatif masih tinggi antar anggota masyarakat maupun antara masyarakat dan pemerintah (terutama penyuluh pertanian, kepala desa dan tokoh masyarakat); tingkat ketahanan pangan rumahtangga baik masyarakat pada wilayah dataran rendah maupun dataran tinggi menunjukkan “tidak tahan pangan” dengan Skor Diversifikasi Pangan(SDP) adalah 4; permasalahan ketahanan pangan rumahtangga terletak pada aspek ketersediaan, aksesibilitas dan konsumsi pangan, hal ini disebabkan karena modal produksi (lahan sempit dan penguasaan alat tangkap kurang) dan pemahaman pangan dan gizi rendah. Dengan demikian kebutuhan rumahtangga dalam pengembangan ketahanan pangan adalah adanya program pengembangan usaha-usaha produktif dan peningkatan pemahaman tentang pangan dan gizi; kebutuhan pengembangan ketahanan pangan dapat dilakukan melalui penguatan/pengembangan kelembagaan (kelompok usaha ekonomi dan kelompok tani serta kelompok wanita tani). Adapun model penguatan kelembagaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat adalah: (1) Model dukungan kelembagaan; (2) Model pengembangan kapasitas Sumberdaya manusia dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan rumahtangga.

Kata Kunci : Ketahanan Pangan Rumhatngga, Modal Sosial dan Kelembagaan

Page 65: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

PENGOLAHAN SEREAL DAN IKAN PRODUKSI LABORATORIUM PENGEMBANGAN PRODUK UNIVERSITAS HASANUDDIN BAGI

MASYARAKAT TANI DAN NELAYAN DALAM RANGKA UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN

(Cereals Preparation And Laboratory Fish Production Product Development Hasanuddin University For Farmer And Fisher Society In Order Efforts To

Increase Revenue)

Jalil Genisa; Nurlaila Abdullah; Nandi K.Sukendar Dan Jumriah LangkongProgram Studi Ilmu Dan Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian

Universitas Hasanuddin

Abstrak TIDAK ADA

Page 66: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN WILAYAH SEBARAN HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO (Conopomorpha cramerella Snellen) DI KABUPATEN LUWU

Laode Asrul; Nurariaty Agus; Baharuddin Dan Abdul MollaProgram Studi Agroteknologi Jurusan Budidaya Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Abstrak

Sulawesi Selatan termasuk salah satu sentra produksi kakao di Indonesia. Adanya serangan hama Penggerek Buah Kakao (PBK) berpengaruh langsung terhadap produksi kakao karena menyebabkan kehilangan hasil hingga 82,2 %. Salah satu penyebab terjadinya serangan berat hama PBK karena manajemen yang kurang baik. Hal ini terjadi karena belum adanya zonasi yang representatif mengenai karakteristik lingkungan penyebaran hama PBK pada pertanaman kakao. Tujuan penelitian ini untuk (1) mengkaji faktor-faktor penyebab munculnya hama PBK di pertanaman kakao (2) menganalisis adanya intensitas serangan dan kerusakan buah kakao akibat hama PBK, (3) menganalisis dan menentukan zonasi sebaran hama PBK pada pertanaman kakao dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi (GIS), (4) memberikan data dan informasi berupa peta yang menggambarkan penyebaran hama PBK pada wilayah pertanaman kakao, (5) menyusun strategi pengendalian hama PBK secara spasial. Daerah yang menjadi objek penelitian yakni Kabupaten Luwu (Kecamatan Suli Barat, Ponrang Selatan, Bupon, dan Larompong Selatan) yang merupakan sentra produksi kakao di Sulawesi Selatan. Penelitian diawali dengan survei pendahuluan (identifikasi lokasi, dan pengumpulan data/informasi dasar berupa peta rupa bumi, peta penggunaan lahan, peta administrasi, peta citra), survei utama meliputi pengumpulan data dan informasi, pengkajian dan pengamatan dilapangan mengenai serangan hama PBK pada pertanaman kakao, pengambilan sampel buah kakao dan diamati morfologi buah (bentuk buah, basal buah, alur buah, tekstur permukaan kulit buah, warna buah). Semua data kuantitatif diinput kedalam Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai data atribut dalam SIG. Pemetaan data iklim dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS software. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat serangan hama PBK yang berbeda-beda dipengaruhi oleh penggunaan bahan tanam seperti klon rentan atau klon resisten, aspek budidaya yang belum optimal (pemangkasan, sanitas, pemupukan, dan sistem tanam) serta kondisi geografis (topografi, lereng dan jenis tanah) dan kondisi agroklimat terutama iklim mikro. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa tingkat kerusakan ringan terdapat di wilayah Kecamatan Suli Barat (Desa Salubua 8,22% dan Desa muhajirin 9,91%), Kecamatan Ponrang Selatan (Desa tobia 7,52% dan Desa Jenne Maeja 5,32%), Kecamatan Bupon (Desa Padang Tuju 5,33%). Sedangkan kerusakan sedang terdapat pada Kecamatan Larompong selatan (Desa Babang 12,64% dan Desa Batulappa 20,65%), Kecamatan Bupon (Desa Malenggang 12,83%). Kaji tindak yang perlu dilakukan adalah penggunaan klon-klon tahan hama PBK, perbaikan manajemen (pengelolaan tanaman) dan perbaikan kualitas lahan terutama pada daerah-daerah dengan intensitas serangan sedang.

Kata Kunci : Kakao, Sistem Informasi Geografis, PBK

Page 67: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Abstract

South Sulawesi is one of Indonesia's cocoa production centers. The existence of Cocoa Pod Borer (CPB) pests directly affected cocoa production causing yield losses of up to 82.2%. Severe attack of CPB was mostly caused by poor management which have occurred because the lack of representative zoning on the environmental characteristics of the spread of CPB in the cocoa plantations. The purpose of this study was to (1) examine the factors that caused the emergence of CPB in cocoa plantations (2) analyze the intensity of the attack and the damage caused by CPB, (3) analyze and determine CPB zoning based on attack distribution in cocoa plantations using Geographic Information Systems (GIS), (4) provide data and information in the form of maps depicting the spread of CPB in a cocoa plantation region, (5) compiling a spatial pest control strategy for CPB. The area that became the object of this research were Luwu (Suli District of West, South Ponrang, Bupon, and South Larompong) which is the center of cacao production in South Sulawesi. The study started with preliminary survey (identification of the location, the collection of basic data / information of areal maps, land use maps, administrative maps, and imagery maps). The main survey covered data collection and information, assessment and field observations regarding CPB on cocoa plantations, cocoa and fruit sampling and observing morphology of fruit (shape, basal fruit, groove, surface texture of the fruit skin, and the color of the fruit). All quantitative data were inputted into the Geographic Information System (GIS) as attributed data in GIS. Climate data mapping was done by using ArcGIS software. Results indicated the different intensity of CPB attacks was greatly influenced by the use of planting materials such as clones susceptible or resistant to CPB, cultivation aspects (pruning, sanitation, fertilization, and cropping systems) were not optimal and the effect of geographical conditions (topography, slope and soil type) and agro-climatic conditions especially the microclimate. Mapping results indicated that there was a slightly damaged region of the District West Suli (Salubua village 8.22% and 9.91% in Muhajirin village), the District of South Ponrang (Tobia village 7.52% and 5.32% in Maeja Jenne village), the District of Bupon (Padang Tuju village 5.33%). While medium damage was found on the District of South Larompong (Babang village 12.64% and 20.65% in Batulappa village), the District of Bupon (Village Malenggang 12.83%). Assessment actions needed to be done was the use of resistant clones to CPB, improved management system (crop management) and the improvement of land quality especially in areas with medium intensity attacks.

Keywords: Cocoa, Geographic Information Systems, CPB

Page 68: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KAKAO SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN KAPANG PENGHASIL ENZIM SAKARIFIKASI

Using Wastle Shell Cocoa As Growth Molds Media In Production Of Saccharification Enzymes

Mariyati Bilang; Amran Laga; Zainal dan Februadi BastianProgram Studi Ilmu Dan Teknologi Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian,

Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Abstrak

Produksi enzim sakarifikasi, pektinase dan selulase menerapkan sistim fermentasi kering (solid state fermentation). Kulit kakao dan dedak padi dimanfaatkan untuk media (substrat) pertumbuhan kapang Aspergillus oryzae, A. niger dan Trichoderma viridae sebagai penghasil enzim. Penelitian bertujuan mempelajari suhu dan waktu pemanasan media (substrat) pertumbuhan kapang (1210C, 30 menit; 1000C, 90 menit dan 1000C, 60 menit) dan lama fermentasi (24 , 48, 72 dan 96 jam) oleh ke tiga kapang tersebut di atas, didalam memproduksi enzim-enzim tersebut. Aktivitas enzimatik yang diproduksi oleh ketiga kapang tersebut diukur pada filtrat kultur dalam bentuk enzim kasar. Hasil uji aktivitas a-amilase, glucoamilase, endopoligalagturonase, eksopoligalakturonase, pektatliase yang dihasilkan oleh kapang A. oryzae dan A. niger, positif, demikian pula enzim paperease dan endoglukonase yang dihasikan oleh kapang A. niger dan T. viridae. Aktivitas semua enzim dari ke tiga kapang dipengaruhi oleh suhu dan lama pemanasan media pertumbuhan serta lama fermentasi. Aktivitas beberapa enzim (a-amilase, endogalakturonase, eksopoligalakturonase, pectatliase) yang dihasilkan oleh A. niger lebih tinggi, dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh A. oryzae. Demikian pula aktivitas mayoritas enzim yang dihasilkan lebih tinggi, yang berasal dari media pertumbuhan yang dipanaskan pada suhu 1210C selama 30 menit, kecuali glukoamilase yang diperoleh dari media kultur yang dipanaskan pada suhu 1000C selama 90 menit.

Kata kunci : enzim, kapang, solid state fermentation, kulit kakao

Page 69: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Abstract

Production of saccharification enzymes, pectinase and cellulase applying dry fermentation system (solid state fermentation). Cocoa shell and rice bran used for media or substrate growth of Aspergillus oryzae, A. niger and Trichoderma viridae as a producer of enzymes. The research aims to study the temperature and time of heating media or substrate for mold growth (121°C, 30 min; 100°C, 60 min and 100°C, 90 minutes) and fermentation time (24, 48, 72 and 96 hours) by the three fungus above, in producing these enzymes. Enzymatic activity produced by the fungus was measured at three culture filtrate in the form of crude enzymes. The results activity assay of α-amylase, glucoamylase, endopolygalacturonase, exopolygalacturonase, pectat lyase produced by the fungus A. oryzae and A. niger, were positive, as well as the other enzymes paperase or total cellulose and endoglucanase that produced by the fungus A. niger and T. viridae. Activity of all three group enzymes produced by fungi is affected by temperature and duration of heating media and the long fermentation of the molds. Activity of some enzymes : α-amylase, endopolygalacturonase, exopoligalacturonase, pectat liase produced by A. niger higher, compared to those produced by A. oryzae. Similarly, the majority of enzyme activity produced higher, which is derived from the growth media is heated at temperature of 121°C for 30 minutes, except glucoamylase obtained from the culture media is heated at a temperature of 100°C for 90 minutes.

Keywords : enzymes, molds, solid state fermentation, cocoa shell

Page 70: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

KAJIAN KERAWANAN LONGSOR DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) JENEBERANG SULAWESI SELATAN

Muslimin Mustafa; Muchtar S.Solle; Muh. Ansar dan Asmita Ahmad

Program Studi Agroteknologi, Jurusan Ilmu Tanah Fakultas PertanianUniversitas Hasanuddin

Abstrak TIDAK ADA

Page 71: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

PENDUGAAN UMUR SIMPAN DAN PENGARUH JENIS KEMASAN TERHADAP DAYA SIMPAN BUMBU PICUNG BLOK (Pangium Edule

REINW) PADA PENYIMPANAN SUHU RUANG

Mulyati..M.Tahir, Mariyati.Bilang, Nurlailah.A Februadi . 1)

1) Staf Pengajar Program Studi Ilmu dan Teknolgi Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian UnhasJl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar 90245

*Korespondensi:[email protected]

Abstrak

Kemasan pada makanan mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi dan informasi. Bumbu bubuk picung yang digunakan sebagai bumbu dapur yang dihasilkan dalam penelitian terdahulu, akan diuji masa simpannya dengan menggunakan tiga jenis kemasan. Didalam penelitian ini akan dilakukan penyimpanan untuk menentukan masa simpan bumbu bubuk picung. Perlakuan menggunakan tiga jenis kemasan dan lama penyimpanan 8 minggu. Paramater yang akan diamati adalah kadar Air.total mikroba, asam lemak bebas (FFA}, dan uji organoleptik (warna, rasa dan textur). Data yang diperoleh diolah menggunakan Rancangan Acak Kelompok dalam faktorial. Hasil penelitian menujukkan peningkatan kadar air selama penyimpanan 8 minggu 1,60%, begitu pula dengan FFA pada perlakuan wadah gelas selama 8 minggu 14,69, kemasan aluminium foil untuk total mikroba pada pengenceran 7x10-4 koloni/ml dan untuk pengenceran 2x10-5 koloni/ml. Dari segi organoleptik perlakuan terbaik menggunakan kemasan aluminium foil

Key words: Picung, Penyimpanan, Kemasan, Bumbu.

Abstract

Packaging of food have a function of health, preservation, ease, uniformity, promotion and information. Picung seasoning powder used as a spice that is generated in previous research, the shelf will be tested using three types of packaging. In this research will be conducted to determine the storage shelf life of powdered seasoning Picung. The treatment uses three types of packaging and storage time 8 weeks. Parameters to be observed is water content, total microbial, free fatty acids (FFA}, and organoleptic (color, flavor and texture). The data obtained were processed using a factorial randomized block design. The results showed an increase in water content during storage of 8 weeks of 1.60%, as well as the FFA in a glass container treatment for 8 weeks 14.69, aluminum foil packaging for total microbial dilution of 7x10-4 colonies / ml and for dilution of 2x10-5 colonies / ml. In terms of organoleptic best treatment is to use aluminum foil packaging

Key words: Picung, Storage, Packaging, Seasoning

Page 72: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

MODEL MULTI KRITERIA PENGGUNAAN LAHAN PADA DAERAH TANGKAPAN HUJAN (DTH) UNTUK MENURUNKAN

LAJU SEDIMENTASI PADA WADUK SUMBER AIR UNTUK PERTANIAN

Ahmad Munir, Suhardi, Haerani dan Olly Sanny Hutabarat

ABSTRACT

Jeneberang Basin is situated in South Sulawesi, Indonesia. In the recent years, the function of this basin can not be performed optimally in maintaining sustainability hydrologic function of Jeneberang dam. Therefore, in order to maintain the hydrologic function of the dam, it is necessary to formulate suitable landuse at upstream of the river basin. This research is objected to formulate policy for the suitable landuse, in term of reducing sedimentation rate in Jeneberang dam. This study employed RUSLE (Revised Universal Soil Loss Equation) for calculating erosion as well as sedimentation rate. Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM) and Analytic Hierarchy Process (AHP) which are combined with Geographical Information System (GIS), for obtaining weighting factor that ware used to formulate optimum landuse at the upstream. There are ten conservation alternatives were observed (natural mulch,plastic mulch, strip cropping, crop rotation, cover crops apllication, flough paralleled with contour, terracering, agroforestry, tree cultivation and regreening) by considering seven criterias (material availability, farmer knowledge, acceptance level of technology, supporting of institution, suitability of farming system, financial affordability, others criteria). The result of this study indicated that, the value of intersection vector of 0.799 is attributed to the conservation practice of crop rotation. By applying of FMADM, sedimentation rate can be reduced from 18.43 m3/km2/year to 4.63 m3/km2/year.

Keywords: GIS, Fuzzy, landuse, river basin, sediment

Page 73: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

RESPON TANAMAN PALAWIJA TERHADAP PENGGUNAAN BEBERAPA SUMBER BAHAN ORGANIK

Response Leguminous Plans On Several Organic Materials

Dahliana Dahlan, Asmiaty Sahur, Abd. Haris Bahrun, Tigin DariatiJurusan Budidaya Pertanian Universitas Hasanuddin - Makassar

Email : [email protected] of Agronomy, Hasanuddin University – Makassar

Email : [email protected]

Abstract

The aim of this study isexamine three kinds of organicmaterials such as peanuts, soy and green beans that give the best response to the growth and production of crops, corn, peanuts, soybean and green beans. The research is conducting from May 2013 untill December 2013 (8 Months).This research is carrying out at experimental farm of the Faculty of Agriculture Hasanuddin University Makassar. The use of organic materials on agricultural land has been used for long time, either in liquid or solid form, however, the influence of organic matter in terms of the source of the organic material in each plant species has not been widely studied. Previous research has shown that the organic material of different the types of crops gave significant effect to the plants. This study usedrandomized complete block design. With two factors, the first factor is plants and the second factor is the type of organic matter. The study of the growth and production of the various types of plants showed no significant effect, because the plants are still relatively young and future applications of organic materials have long been given to the land. This study was initiated by conducting surveys and making potential of organic matter in three districts such as Takalar, Jeneponto and Soppeng. The process of composting is done by using EM4 as decomposers, the time required for composting approximately three (3) weeks.

Key word: composting, leguminous, organic materials

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji tiga jenis bahan organik seperti kacang tanah , kedelai dan kacang hijau yang memberikan respon terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman , jagung , kacang tanah, kedelai dan kacang hijau . Penelitian ini dilaksanakn dari Mei 2013 sampai Desember 2013 ( 8 Bulan ) . Penelitian ini melakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar . Penggunaan bahan organik pada lahan pertanian telah digunakan untuk waktu yang lama , baik dalam bentuk cair atau padat , namun, pengaruh bahan organik dalam hal sumber bahan organik di setiap spesies tanaman belum banyak dipelajari . Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa bahan organik dari berbagai jenis tanaman memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tanaman . Penelitian ini  menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Dengan dua faktor , faktor pertama adalah tanaman dan faktor kedua adalah jenis bahan organik . Hasil menunjukkan bahwa Brangkasan kacang tanah memberikan hasil yang terbaik terhadap komponen produksi pada tanaman kacang jedelai dan kacang hijau Brangkasan kacang hijau berpengaruh lebih baik pada tanaman jagung dan

Page 74: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

kacang tanah. Bahan organik tanaman kacang tanah memberikan hasil tertinggi pada tanaman jagung sekitar 50, 64 kw ha-1 dan tanaman kacang hijau 10.57 kw ha-1. Penelitian ini dimulai dengan melakukan survei dan membuat potensi bahan organik di tiga kabupaten seperti Takalar, Jeneponto dan Soppeng. Proses pengomposan dilakukan dengan menggunakan EM4 sebagai dekomposer, waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan kompos sekitar tiga (3) minggu.

Kata kunci : bahan organik, kompos, tanaman palawija

Page 75: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

TIDAK ADA JUDUL

Sumbangan Baja, SamsuArif, danNurmiaty

ABSTRAK

Penelitianinidilakukan di KawasanMamminasatasecaraberseri, dengantujuansecarakeseluruhanadalah: (i) mendeteksi, memantau, danmenganalisisperkembanganpenggunaanlahan-lahanpanganpadakawasanbudidayapertanian; (ii) mendeteksi, memantau, danmenganalisisdinamika/perubahankondisiagroekologi (kondisitanahdaniklim) lahan-lahanpanganpadakawasanbudidayapertanian, baikdarisegikuantitas, kualitasmaupunspasial; (iii) menganalisiskesesuaiandanproduktivitaslahanpanganpadakondisisaatini, danmenghitungkapasitasproduksiberdasarkanzona-zonaagroekologiatausatuanmanajemenlahan(land management unit); (iv) mengkonstruksisuatusistemevaluasi, melaluizonasisatuanmanajemenlahanberbasispadakarakteragroekologikawasanbudidayapertanian, ber-referensispasial; (v) mendapatkansistemmanajemenlahanpertanamanpangansecaratepatuntukmenciptakankeselarasansistem/teknologimanajemendengandinamikaagroekologikawasan; dan (vi) mendesainSDSS (Spatial Decision Support System) ManajemenLahanPangan. Penelitianinidilaksanakandalam lima tahapsecaraberkesinambungan, yakni: (i) analisiscitrasatelit multi-temporal (T0, T1, T2, ...); (ii) analisiskesesuaiandanproduktivitaslahan; (iii) deteksidananalisisdinamikaperubahanagroekologi; (iv) analisisadaptasimanajemenlahanpangan; dan (v) desainspatial decision support system (SDSS) manajemenlahanpangan.Penelitininimenggunakanpendekatankeruangan(spatial based approach),sehinggaseluruhbentuk parameter analisisdanhasil-hasilnyadisajikandalambentuklapisan data (data layer) Geographic Information System (GIS)danpeta-peta.HasilTahun I menunjukkanbahwaterdapatvariasipenggunaanlahan yang cukupbesar di kawasanMamminasatadenganlajudinamikanya yang bervariasi.Prediksipenggunaanlahanuntuktahun 2029 berbasisCellular Automata-Markov yang cenderungbesaradalahdaripertanianlahankeringkelahanterbangun (pemukimandan lain-lain).Tanamanpangankhusunyapadidanjagungmasihtetapprospektif, meskipunpadakenyataannyaalihfungsilahanpertaniansudahcukupbesarselama 10 tahunterakhir.Penelitianinimasihtetapberlanjutuntukmenerapkancompromise programming dananalytic hierarchy processecaraspasial, sebelummerancangSDSS (Spatial Decision Support System).

Kata kunci: unit lahan, dinamikaspasial, fuzzy set, GIS, Spatial Decision Support System

Page 76: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Abstract

This study was conducted inthe Mamminasataregion. The overall objectives are: (i) to detect, monitor, and analyze the development of land use in agricultural area, (ii ) to detect, monitor, and analyze the dynamics and change in agroecological conditions (soil and climatic conditions) of croplands, in terms of quantity,quality, and spatially, (iii) to analyze land suitability and productivity of cropland under current conditions, and to calculate the production capacity based on agro-ecological zones or land management units, (iv) to construct an evaluation system, through the zoning of land management unit based on the characteristics of agroecological farm area, (v) to accurately construct land management system food crops to create technology/ management system that is in-sync with regional agroecological dynamics, and (vi) to design SDSS (Spatial Decision Support System ) of Foodcrop Land Management. This study was conducted in five phases on a continuous basis, namely: (i) analysis of multi - temporal satellite imagery (T0 , T1 , T2 , ... ), (ii) analysis of land suitability and productivity, (iii ) detection and analysis of the dynamics ofagroecologicalchange(iv) analysis of adaptation of food crop land management, and (v) design of spatial decision support system (SDSS). This research utilizes a spatial approach, such that all forms of analysis parameters and results are presented in the form of data layers and maps inGeographic Information System (GIS). The results at the first year indicate that there are great variations in land use type and management in the Mamminasataregion with a varying degree of dynamics. Predictions for year 2029 of land use in the region -based on Cellular Automata - Markov indicate that there will be a great conversion from dryland farming to residential and commercial area (residential and others). Food crop lands especially for rice and maizeis still prospective to be developed, although the fact shows that the conversion of agricultural land occurs very rapidly within the last 10 years. Research on implementationofspatial compromise programming and analytic hierarchy procesneed to be continued, before designing the SDSS (Spatial Decision Support System) is done

Keywords: land units , spatial dynamics , fuzzy sets, GIS, Spatial Decision Support System

Page 77: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

MODEL ZONASI KERENTANAN TANAH LONGSOR DAERAH ALIRAN SUNGAI JENEBERANG.

Landslide Susceptibility Zonation Model on Jeneberang Watershed

Muchtar Salam Solle, Muslimin Mustafa, Sumbangan Baja, A.M. Imran

Abstrak

Wilayah DAS Jeneberang rentan terhadap tanah longsor akibat kondisi geologi, geomorfologi dan curah hujan. Tahun 2004 terjadi tanah longsor berskala besar di bagian Timur wilayah DAS Jeneberang yang menimbulkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur dan bencana susulan berupa aliran debris. Tanah longsor masih berpotensi terjadi di masa akan datang. Oleh karena itu sangat penting dilakukan penelitian untuk membangun peta kerentanan longsor di wilayah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA) untuk membangun peta kerentanan longsor. Data SIG seperti elevasi, aspek lereng, kemiringan lereng, jarak dari jalan, jarak dari sungai, litologi, kelurusan, tekstur tanah, curah hujan, penggunaan lahan atau penutupan lahan dan inventarisasi di ekstrak dari berbagai sumber dan digunakan untuk menghitung indeks kerentanan longsor. Areal penelitian diklasifikasikan kedalam lima kategori zona kerentanan longsor yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Persentase luas sebaran dihitung dan diperoleh bahwa 28,40% wilayah penelitian diklasifikasikan sebagai zona kerawanan longsor tinggi sampai sangat tinggi. Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menyusun program upaya mitigasi tanah longsor melalui skema perencanaan terpadu.

Kata kunci: Jeneberang, Daerah Aliran Sungai, PHA, SIG

Abstract

The area of Jeneberang Watershed is prone to landslides due to geologic, geomorphologic and rainfall characteristics of the region. In the year 2004 the huge caldera wall collapsed in the Eastern part of the watershed area resulting in infrastructure damage, human casualties and sequencely disaster as debries flow. Potential landslides still occur in the future. It is necessary to conduct research to prepare a landslide susceptibility map of the region. In this study, the analytical hierarchy process (AHP) based on Geographycal Information System (GIS) methods were used to produce map of landslide susceptibility. Data layers such as elevation, slope aspect, slope steepnes, proximity to road, proximity to river, lithology, lineaments, soil texture, rainfall, landuse or land cover and landslide inventory were extracted from various sources and used to calculate index of landslide susceptibility. The study area was classified into five hazard classification namely: very low, low moderate, high and very high. The presentage distribution of landslide degrees was calculated. It was found that about 28,40% of the study area is classified as very and high susceptibility. The results of this study is useful for preparing landslide mitigation efforts through a comprehensive planning scheme.

Key words: Jeneberang, wathershed, AHP, landslide, GIS

Page 78: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

3. Bidang Kajian Ilmu Peternakan

TINGKAT KEJADIAN ABNORMALITAS SPERMATOZOA PEJANTAN SAPI BALI PADA PETERNAKAN RAKYAT DI SULAWESI SELATANThe Incidence Of Sperms Abnormalities Of Bali Bulls Kept Under Smallholder

Farms In South Sulawesi

Abdul Latief Toleng, Muhammad Yusuf, Djoni Prawira Rahardja, HasbiLaboratorium Reproduksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar 90245

Tel/fax.: +62-411-583111, +62-411-587217.E-mail: [email protected]

Laboratory of Animal Reproduction Faculty of Animal Science Hasanuddin University, Makassar 90245Tel/fax.: +62-411-583111, +62-411-587217.

E-mail: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kejadian abnormalitas spermatozoa pejantan sapi Bali pada peternakan rakyat. Sebanyak 18 ekor ternak sapi Bali jantan digunakan dalam penelitian ini. Penampungan semen dilakukan pada seluruh ternak dengan menggunakan vagina buatan. Semen dari pejantan yang ditampung tersebut kemudian dievaluasi secara makroskopis dan mikroskopis. Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah proporsi abnormalitas spermatozoa ternak sapi Bali pejantan. Seluruh pejantan diperiksa secara fisik dan diikuti dengan penilaian kondisi tubuh (BCS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 18 ekor pejantan yang digunakan dalam penelitian ini, kondisi tubuh pejantan tersebut berkisar antara skor 4 sampai 7 dengan proporsi 39%, 33%, 22%, dan 6% untuk masing-masing skor 4, 5, 6, dan 7. Kondisi fisik pada pejantan yang digunakan umumnya normal seperti kaki dan paha, mata, penis dan preputium, dan skrotum. Rata-rata (±SD) lingkar skrotum pejantan tersebut adalah 23,21 ± 2,06 cm dengan interval antara 20 cm sampai 28 cm. Hasil evaluasi mikroskopis menunjukkan bahwa tingkat abnormalitas spermatozoa per ejakulasi per pejantan berayun antara 27% sampai 34% dengan rata-rata (±SD) 31,13 ± 1,89%. Secara khusus, abnormalitas spermatozoa primer dan sekunder yang diperoleh pada penelitian ini masing-masing adalah 28,30 ± 2,24% dan 2,67 ± 0,89%. Tingkat kejadian abnormalitas spermatozoa pejantan sapi Bali masih tinggi dan diperlukan upaya untuk menurunkan abnormalitas tersebut sehingga dapat meningkatkan fertilitas.

Kata kunci: Sapi Bali, Pejantan, Spermatozoa, Abnormalitas.

Abstract

Page 79: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

The aim of this study was to know the incidence of Bali bull sperms abnormalities under smallholder farms. A total of 18 Bali bull was used in the present study. Semen was collected from all the bulls using artificial vagina (AV). The collected semen was then evaluated both macroscopically and microscopically. Parameter measured in the present study was the proportion of abnormalities of Bali bull sperms. All bulls were physically examined followed by scoring their body condition (BCS). The results of this study showed that the body condition of the bulls ranging from 4 to 7 (scale 1 – 9). The proportion of bulls with 4, 5, 6, and 7 of body condition were 39%, 33%, 22%, and 6%, respectively. Furthermore, physical condition of the bulls were relatively normal such as feet/leg, eyes, penis and prepuce, and scrotum. The average of scrotal circumference (±SD) of the bulls was 23.21 ± 2.06 cm, ranging from 20 cm to 28 cm. Microscopically evaluation showed that the incidence of sperms abnormality at each ejaculate per bull was 31.13 ± 1.89%, ranging from 27% to 34%. Characterization of sperms abnormalities obtained in the study was 28.30 ± 2.24% and 2.67 ± 0.89% both primary and secondary abnormalities, respectively. In conclusion, the incidence of sperms abnormalities of Bali bulls under smallholder farms was relatively high and it is necessary an effort to reduce these abnormalities in order to increase the fertility of Bali bulls.

Keywords: Bali cattle, Bull, Spermatozoa, Abnormality.

Page 80: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

KERAGAMAN GEN PITUITARY TRANSCRIPTION FACTOR (PIT-1 LOKUS PSTI) PADA POPULASI KAMBING LOKAL DI PROVINSI

SULAWESI SELATAN

M.I.A. Dagong1,2#, L. Rahim1#, Sri Rachma A.B1#, K.I. Prahesti3# dan N. Purnomo4#

1Animal Breeding and Genetic Laboratory, Faculty of Animal Science, Hasanuddin University2Integrated Biotechnology Laboratory, Faculty of Animal Science, Hasanuddin University

3Animal Production Department, Faculty of Animal Science, Hasanuddin University4Animal Science and Technology Programe, Postgraduate School, Hasanuddin University

#Jln. P. Kemerdekaan, Kampus UNHAS Tamalanrea, Makassar, 90245

Abstrak

Salah satu kandidat gen yang diyakini memiliki peranan penting dalam proses pertumbuhan ternak adalah gen pituitary transcription factor 1 (Pit-1). Ekspresi gen Pit-1 sangat penting untuk beberapa proses regulasi pertumbuhan dalam tubuh ternak seperti kemampuan survival normal, differensiasi dan perkembangan tiga tipe sel adenohypophysis yakni somatotrop, laktotrop dan thyrotrop. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keragaman gen Pit-1 pada populasi kambing lokal yang ada di Sulawesi Selatan. Total 72 sampel kambing yang terbagi atas kambing Marica, Kacang dan Peranakan Ettawa (PE) yang dikoleksi dari tiga lokasi yakni Kabupaten Jeneponto, Maros dan kota Makassar. Adapun metode yang digunakan untuk mengidentifikasi keragaman genetik gen Pit-1 dengan menggunakan teknik PCR-RFLP dengan enzim restriki PstI. Frekuensi gen dan alel, heterosigositas dan kesetimbangan Hardy Weinberg pada lokus Pit-1|PstI dihitung dengan menggunakan software PopGen32 ver 1.3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lokus Pit-1|PstI diidentifikasi dua alel dari hasil pemotongan situs enzim restriksi PstI yang menghasilkan dua fragmen potongan DNA dengan panjang 370 pb dan 80 pb dari panjang produk PCR awal sekitar 450 pb, alel T yang tidak terpotong (450 pb), sedangkan alel C adalah fragmen produk PCR yang terpotong oleh enzim (370 dan 80 pb). Alel T merupakan alel yang paling umum dengan frekuensi di total populasi sebesar 0.76 sedangkan alel C hanya sekitar 0.24. Sebaran alel pada populasi kambing Marica yang paling umum adalah alel T (0.95) sedangkan alel C adalah alel langka dengan frekuensi (0.05), sedangkan pada populasi Kacang dan PE frekuensi alel T masing masing adalah 0.71 dan 0.67 dan alel C masing-masing 0.29 dan 0.33. Variasi genetik yang ditemukan pada gen Pit-1 lokus PstI dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya untuk mencari hubungan keragaman tersebut dengan sifat pertumbuhan dan kualitas karkas pada kambing lokal.

Kata Kunci : Keragaman Genetik, Gen Pit-1, Lokus PstI, PCR-RFLP, Kambing Lokal

Page 81: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Abstract

Pit-1 gene expression is critical for the regulation of growth in animals such as normal survival, differentiation and development of three adenohypophysis cell types ie. Somatotrophs, lactotrophs, and thyrotrophs. The aims of study to identify the diversity of of Pit-1 gene on existing local goat populations in South Sulawesi. Total of 72 samples were divided into Marica, Kacang and Ettawa Grand (PE) goat that collected from three locations namely Makassar, Jeneponto and Maros regency. PCR RFLP method was used to identify the genetic diversity of Pit-1 gene at PstI locus. Gene and allele frequencies, heterozygosity and Hardy-Weinberg equilibrium at the locus of Pit-1|PstI were calculated by using PopGen32 software ver. 1.3. The results identified two alleles based on PstI cutting sites that produce two DNA fragments with a length of 370 bp and 80 bp from PCR product of about 450 bp. Allele T was not truncated (450 bp), whereas the C allele was cut by the enzyme (370 and 80 bp). T allele was the most common allele with a frequency in the total population of 0.76 while C allele was only about 0.24. The T allele was the most common in Marica population with frequency 0.95 while C allele was only 0.05. In the Kacang and Ettawa Grand population, the T allele frequency was 0.71 and 0.67 respectively and C allele was 0.29 and 0.33 respectively. Expected and observed heterozygosity of Pit-1 gene in Kacang and Ettawa Grand quite high with a value of 0.571 and 0.645 respectively, while in Marica population only 0.100, it showed that the genetic diversity in Kacang and Ettawa grand was quite high whereas low in Marica population. Genetic variation found in this study could be used in future studies to find the association of Pit-1 diversity to the nature of growth and carcass quality of the Indonesian local goat.

Key Words : Polymorphisms, Pit-1 gene, PstI locus, local goat, PCR RFLP

Page 82: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

STUDI EVALUASI KEBIJAKAN BERBASIS KUALITATIF PADA KEBIJAKAN SUBSIDI UNTUK PENGENTASAN KEMISKINAN DI KOTA

PAREPARE

Muhammad Rusdi, dkk. 2013. Studi Pengembangan model Evaluasi Kebijakan Berbasis Kualitatif Pada Kebijakan Subsidi untuk

Pengentasan Kemiskinan di Sulawesi Selatan.

Abstrak

Permasalahan utama kebijakan subsidi seperti kebijakan jaring pengaman sosial, beras miskin dan BLT selama beberapa tahun terakhir di mana para pelaku kebijakan cenderung menggunakan satuan ukuran kuantitatif terhadap keberhasilan kebijakan tersebut dalam mencapai sasarannya. Padahal dalam konteks kebijakan sosial indikator keberhasilannya lebih banyak yang tidak dapat dikuantifikasi, terutama untuk ukuran outcomes seperti kepuasan kelompok sasaran, peningkatan akses, serta kenyamanan dan kesejahteraan. Di sisi lain bahwa phenomena banyaknya gelontoran dana perbaikan sosial atau kebijakan subsidi saat ini, tetapi fakta kemiskinan di tingkat nasional hanya mampu dieliminir sekitar rata-rata 0,9 % setahun selama 6 tahun lalu. Sementara di Kota Parepare secara lokal justru angka kemiskinan sejak tahun 2008-2010 cenderung meningkat. Hal ini berarti diperlukan adanya instrument dari hanya sekedar menggambarkan phenomena output ke pendekatan yang berbasis kualitatif.

Untuk menjawab situasi problematik tersebut, maka strategi yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus untuk membangun model evaluasi berbasis kualitatif yang diangkat berdasarkan fakta empiric baik dengan metode wawancara maupun pengamatan dan analisis dokumen. Pemilihan subjek kajian ditentukan melalui metode purposive baik dari pelaksana maupun evaluator, sementara dari sisi penerima manfaat sebagai upaya menjaring data dan informasi subjek yang dimasukkan sebagai komponen pembentukan model evaluasi kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program pengentasan kemiskinan belum menunjukkan hasil yang optimal baik dari pendekatan penerima program maupun efektivitas penyalurannya. Hal ini lebih disebabkan oleh terjadinya ketidaktepatan pemberian bantuan yang disebabkan oleh kondisi data yang tidak ril dari Kantor BPS dan Dinas Sosial. Penelusuran model kualitatif dalam proses evaluasi pengentasan kemiskinan selalu menuntut adanya ruang partisipasi kelompok sasaran atau penerima program. Kekuatan model kualitatif yang berbasis pada partisipasi warga sasaran memberikan ruang yang cukup bagi pelaksanaan program yang efektif sekaligus dapat mengurangi resiko pemborosan sumber daya, oleh karena secara langsung dapat teridentifikasi kelompok penerima yang sebenarnya.

Kata kunci: Evaluasi, Kebijakan Sosial, Kualitatif

Page 83: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

4. Bidang Kajian Ilmu Kelautan dan Perikanan

MODEL INTEGRASI MARXAM DAN MULTICRITERIA DECISION MAKING UNTUK PENZONASIAN KAWASAN KONSERVASI

PERAIRAN (Metode Baru Dalam Sig dan Aplikasinya)Integration Marxam Model And Multicriteria Decision Making For Zonation

Marine Protected Area (New Methods In Gis)

Ahmad Faizal 1, Chair Rani 1, Nurjannah1 dan Wasir Samad1

*1 Jurusan Ilmu Kelautan, FIKP-Universitas HasanuddinEmail : [email protected]

Abstrak

Salah satu kebijakan Pemerintah Indonesia dalam mengatasi kerusakan ekosistem di wilayah laut dan pesisir adalah dengan adanya regulasi PP No. 60 tahun 2007 tentang Kawasan Konservasi Perairan (KKP), bahkan ditargetkan pada tahun 2020 Indonesia akan memiliki 20 Juta Ha KKP, Ironisnya kebijakan ini belum dibarengi dengan guideline yang begitu detail dalam hal penetapan zonasi, yang selama ini masih bersifat pencocokan (matching).

Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan PP No 60 tahun 2007 dengan menggunakan Metode Marxan, dan mengitegrasikan antara Marxam dengan MCDM dalam Zoning KKP di TWP Kapoposang. Metode yang dilakukan dalam penelitian adalah integrasi antara metode marxam, MCDM yang diperkuat dengan metode peginderaan jauh, analisis spasial, dalam satu konsep yang integral yaitu Sistem Informasi Geografis (SIG).

Hasil penelitian menunjukkan Model Marxam dan MCDM dapat diintegrasikan sehingga didapatkan zonasi Kawasan Konservasi Perairan masing-masing, zona inti 1015 Ha, Zona Pemanfaatan Terbatas 2590 Ha dan Zona Perikanan Berkelanjutan 6695 Ha

Kata kunci : KKP, Marxam, MCDM, SIG dan TWP Kapoposang

Abstract

One of the policy of the Indonesian government in dealing damage to ecosystems in marine and coastal areas is the lack of regulation PP. 60 of 2007 on Water Conservation Area (KKP). Yet, by 2020, Indonesia is targeted will have 20 million hectares of KKP and ironically this policy has not been accompanied by detailed guidelines in terms of zoning, which today is still matching.

This study aims to implement the Regulation No. 60 of 2007 by using the method of Marxan, and integrating between Marxam with MCDM in zoning Kapoposang KKP. The method used in this research is the integration between marxam method and MCDM, which is reinforced by remote sensing method and spatial analysis, in one integrated concept of Geographic Information Systems (GIS).

Page 84: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

The results showed Marxam and MCDM models can be integrated to obtain Water Conservation Area (KKP) zoning. The outcome areas are the core zone of 1015 ha, limited exploitation zone of 2590 ha, and sustainable fisheries zone of 6695 ha, respectively.

Keywords : KKP, Marxam, MCDM, GIS dan TWP Kapoposang

Page 85: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

“PEMANFAATAN TEPUNG RUMPUT LAUT, Euchema cottoni SEBAGAI BAHAN PENGENTAL PADA PAKAN BASAH TIPE PUDING

UNTUK IKAN KOI, Cyprinus carpio haematopterus”

Edison Saade

Abstrak

Tujuan penelitian tahun pertama ini adalah untuk mengetahui beberapa kualitas biologis, fisik dan kimiawi pakan basah tipe puding atau pakan gel dengan memanfaatkan tepung E.cottoni sebagai bahan pengental dengan dosis berbeda pada ikan koi, C. carpio haematopterus. Adapun manfaatnya adalah sebagai salah satu upaya peningkatan diversifikasi pemanfaatan rumput laut melalui teknologi pakan kultivan (hewan akuakultur). Parameter kualitas biologis yang diukur adalah sintasan, pertumbuhan relatif, laju konsumsi pakan harian, FCR (Feed Conversion Ratio), dan faktor kondisi. Parameter kualitas fisik yang diuji adalah water stability, daya apung/kecepatan tenggelam, viskositas, kekuatan gel, daya simpan, daya pikat, tingkat kelezatan, organoleptik (warna, bentuk, aroma) dan parameter kualitas kimiawi adalah komposisi proksimat bahan baku, komposisi proksimat pakan, retensi nutrisi, rasio efisiensi protein, kecernaan nutrisi, dispersi nutrisi dalam air, dispersi nutrisi di udara, dan nilai hematologis darah, Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut dilakukan pengujian pakan uji pada ikan koi (dengan bobot 10 dan 20 g) sebagai ikan uji yang dipelihara di akuarium 50 x 40 x 50 cm dan bak fiber bundar ukuran diamter 90 cm selama dua bulan pemberian pakan. Berdasarkan hasil peneitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas fisik pakan basah tipe puding atau pakan gel yang menggunakan berbagai dosisi tepung E. cottoni pada ikan koi, C. carpio haematopterus adalah (i) kualitas biologis terbaik pada pakan basah tipe puding adalah dosis 10%, walaupun sama (lebih kecil) dengan pakan kontrol dan sama (lebih besar) dengan dosis 20%, (ii) kualitas fisik pakan basah tipe puding cenderung meningkat dengan meningkatnya dosis tepung E. cottoni, dan (iii) Kualitas kimiawi pakan basah tipe puding cenderung menurun dengan meningkatnya dosis tepung E. cottoni. Sesuai kesimpulan tersebut di atas dapat direkomendasikan bahwa penggunaan tepung, E. cottoni sebagai bahan pengental pada pakan basah tipe puding untuk ikan koi, C. carpio haematopterus adalah antara 10 – 20%.

Kata kunci : pakan basah tipe puding, E.cottoni, pengental, kualitas pakan, ikan koi

Page 86: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Abstract

The objective of this first-year study was to determine several biological, physical, and chemical qualities of pudding-type wet feeds or gel feeds that use E. cottoni flour as thickening agent at various dosages in koi fish, C. carpio haematopterus. This study was expected to contribute to the diversification increase of seaweed utilization in aquaculture animals feed technology. The measured biological quality parameters were survival, relative growth, daily feed consumption rate, feed conversion ratio (FCR), and condition factor. The tested physical quality parameters were water stability, buoyancy/sinking rate, viscosity, gel strength, attractiveness, delicacy, organoleptics (color, shape, aroma) and the chemical quality parameters were raw material proximate compositions, feed proximate composition, nutrition retention, protein eficiency ratio, nutritional palatability, nutrient dispersion in water and in air, and hematologic values. The experimental feeds were tested in koi fish (weighting 10 and 20 g) as test fish that were reared in a 50 x 40 x 50 cm aquarium and round fiber tank with diameter of 90 cm for 42 days of feeding. Study results indicate the following physical qualities for pudding-type wet feed or gel feed that use various dosages of E. cottoni flour in koi (C. carpio haematopterus): (i) best biological quality for pudding-type wet feed was observed at flour dosage of 10%, even though the same (smaller) for control feed and same (higher) at flour dosage of 20%, (ii) physical qualities of pudding-type wet feed tended to increase with increased E. cottoni flour dosage, and (iii) chemical qualities of pudding-type wet feeds tended to decrease with increased E. cottoni flour dosage. Based on the these results it was recommended that the concentration of seaweed (E. cottoni) flour as thickening agent in pudding-type wet feed for koi (C. carpio haematopterus) was between 10-20%.

Keywords: Pudding-type wet feed, feed quality, koi fish, thickening agent, E. cottoni.

Page 87: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

KAJIAN SENSITIVITAS DAN EFEKTIVITAS MAKROZOOBENTOS DAN PLANKTON SEBAGAI BIOINDIKATOR UNTUK PENCEMARAN

PADA BERBAGAI EKOSISTEM PERAIRANSensitiveness And Effectiveness Of Macro-Zoobenthos Dan Plankton As

Bioindicator Of Pollutant At Three Aquatic Ecosystems

Nita Rukminasari *, J. Tresnati, , S. Bin Andy Omar, F. Sitepu dan Suwarni 1)

1) Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin

* Korespondensi penulis : Alamat : FIKP Unhas, Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Makassar – 90245, Email : [email protected]

Aquatic Resources Manajemen Study Program, Marine Science and Fisheries Faculty, Hasanuddin University

* Corresponding author : Address : FIKP Unhas, Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Makassar – 90245, Email : [email protected]

Abstrak

Bentos dan plankton merupakan komponen ekosistem yang berperanan penting dalam menjaga keseimbangan proses-proses yang terjadi dalam ekosistem. Organisme ini, selain bagian dari rantai makanan juga mempunyai peranan dalam proses dekomposisi dan bagian dari siklus berbagai elemen ekosistem (siklus nutrien dan CO2). Organisme ini juga memiliki kemampuan untuk mengabsorpsi bahan pencemar tanpa menyebabkan kematian Dengan demikian, organisme ini berpotensi sebagai indicator terhadap perubahan kualitas air dalam suatu ekosistem. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi organism khususnya plankton dan benthos sebagai bioindikator yang tepat untuk bahan pencemar organic dan logam berat Pb dan Cd pada tiga ekosistem perairan yang berbeda.Penelitian ini dilaksanakan bulan Juli – September 2013 di tiga ekosistem perairan, yaitu Sungai dan Muara Sungai Tallo, Sungai dan Muara Sungai Maros, Pantai Losari dan Pulau Barrang Lompo. Adapun parameter yang diukur meliputi parameter kualitas air (Suhu, Salinitas, pH, DO dan Turbiditas), konsentrasi bahan pencemar organic (BOT), konsentrasi logam berat (Pb dan Cd) dalam air dan sedimen dan komposisi dan kelimpahan bentos dan plankton.Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi logam berat yang Pb relative bervariasi di tiga ekosistem perairan, sedangkan konsentrasi logam berat Cd tidak terdeteksi untuk semua sampel baik sampel air dan sedimen dari semua lokasi sampling. Adapun bahan organic total dalam air menunjukkkan bahwa konsentrasinya relative lebih tinggi di Muara Sungai Tallo dibandingkan di ekosistem lainnya. Kelimpahan dan struktur komunitas plankton dan bentos adalah berbeda pada masing-masing ekosistem, dimana kelimpahan individu spesies plankton dan bentos tertinggi adalah di Pulau Barrang Lompo, sedangkan kelimpahan individu spesies plankton terendah di Sungai Maros adapun untuk kelimphan individu spesies bentos terendah ditemukan di Estuaria Maros. Masing-masing lokasi sampling menunjukkan spesies dominan yang berbeda untuk plankton dan

Page 88: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

bentos. Tidak terdapat korelasi yang nyata antara konsentrasi logam berat Pb dan bahan organic total untuk plankton dan bentos di semua lokasi sampling. Namun demikian terdapat spesies plankton dan bentos yang berpotensi untuk dijadikan bioindikator untuk bahan pencemar Pb and bahan organic.

Kata Kunci : Makrozoobentos, Plankton, Bioindikator, Sensitivitas dan efektivitas organisme dan Bahan pencemar organic dan logam berat.

Abstract

Benthos and plankton are a ecosystem component, which play important role in maintaining stability of the physical, chemical and biological process in ecosystem. Those organisms not only part of the food web but also have a role in decomposition process as a component of nutrient and carbon cycle. Benthos and plankton also have an ability to absorb a pollutant without any affect to their life. Consequently, those organisms have potency as indicator to water quality changing in aquatic ecosystem.The aim of this study was to identify plankton and benthos as a proper bioindicator for organic and heavy metal (Pb and Cd) pollutant at three different aquatic ecosystems.This study was conducted on July – September 2013 at three different ecosystems, such as Tallo River and Tallo Estuary, Maros River and Maros Estuary, Losary Beach and Barrang Lompo Island. Parameters were measured including water quality parameters (Temperature, Salinity, pH, DO and Turbidity), concentration of pollutant (Total organic matter and heavy metal concentration/Pb and Cd) and biology parameters (composition and abundance of plankton and benthos)The result of the study showed that heavy metal concentration that could be detected was only Pb. Concentration of Pb was varied amongs three ecosystems not only in the water sample but also in the sediment samples. Total organic matter in the water samples were relatively higher than in the sediment at three ecosystems. Tallo estuary has a highest total organic matter concentration than others three locations of sampling.Abundance and species assemblages of plankton and benthos was significantly different for each sampling location. The highest abundance of plankton and benthos was found at Barrangl Lompo Island. On the other hand, the lowest abundance of species plankton and benthos were found at Maros River and Maros Estuarine, respectively. Each sampling location showed a difference dominance species of plankton and benthos. There was no strong correlation between concentration of Pb and total organic matter and plankton and benthos at all sampling location. However, there were plankton and benthos species which have a potency to be bioindicator for Pb and organic matter pollutant.

Keywords: Macro-zoobenthos, plankton, bioindicator, sensitiveness and effectiveness organisms to pollutant of organic matter and heavy metal.

KETERANGAN :

1. ALEXANDER RANTETONDOK : PDF2. ARIS BASO : PDF3. MUKTI ZAINUDDIN : PDF

Page 89: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

BIDANG ILMU EKOSOSBUDKUM

1. Bidang Kajian Ilmu Ekonomi

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI KECIL DI SULAWESI SELATAN

Analysis Of Sector Small Industries Development Strategy In South Sulawesi

Haris Maupa, Jusni, Nurjannah Hamid, Muhammad Nur Bau Massepe Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Hasanuddin

E-Mail: [email protected]

Abstrak

Pengembangan industri kecil akan membantu mengatasi masalah penggangguran mengingat teknologi yang digunakan adalah teknologi padat karya sehingga dapat memperluas lapangan kerja dan kesempatan usaha, yang secara tidak langsung dapat meningkatkan pembangunan daerah dan kawasan industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi dan posisi serta faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi industri kecil, serta merumuskan strategi yang tepat bagi industri kecil di Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu analisis IFAS (Internal Factors Analysis Summary) dan EFAS (External Factors Analysis Summary) serta analisis SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities Threats). Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar, Kota Pare-pare, Kabupaten Bone, Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Bantaeng. Diharapkan hasil penelitian ini menjadi suatu landasan dalam menentukan strategi bisnis yang tepat bagi industri kecil sehingga mampu berkontribusi positif bagi pembangunan ekonomi bangsa.

Kata kunci: Industri Kecil, faktor internal, faktor eksternal dan strategi bisnis.

Abstract

Development of small industries will help address the unemployment problem of the technologies used are labor intensive technology so it can expand employment and business opportunities, which can indirectly improve regional development and industrial areas. This study aims to identify the condition and position as well as internal factors and external factors affecting a small industry, and formulate appropriate strategies for small industry in South Sulawesi. This study uses a qualitative descriptive approach is the analysis of IFAS (Internal Factors Analysis Summary) and EFAS (External Factors Analysis Summary) as well as a SWOT analysis

Page 90: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

(Strengths Weaknesses Opportunities Threats). The research was conducted in the city of Makassar, Pare-pare, Bone regency, Sidrap and Bantaeng. Expected results of this study served as a basis in determining the right business strategy for small industries so as to contribute positively to the economic development of the nation.

Keywords: Small Industries, internal factors, external factors and business strategies

Page 91: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

KAJIAN TENTANG IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM)

TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI BUDAYA KUALITAS(STUDI PADA PT. SEMEN TONASA DI PANGKEP SULAWESI

SELATAN)Study On The Implementation Of Quality Management System (Qms)

Employee Performance Through Culture Of Quality(Study In Semen Tonasa Pangkep South Sulawesi)

Maat Pono, Debora Rira, Mukhtar, dan Haeriah HakimDosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin

e-mail: maatpono @yahoo.com

ABSTRAK

Sistem Manajemen Mutu (SMM) dan budaya kualitas merupakan faktor penentu dalam meningkatkan kinerja karyawan dan daya saing perusahaan. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji: (1) Pengaruh sistem manajemen mutu (SMM) berupa perencanaan sertifikasi, komitmen perusahaan dan penerapan prosedur terhadap budaya kualitas, (2) Pengaruh sistem manajemen mutu (SMM) berupa perencanaan sertifikasi, komitmen perusahaan dan penerapan prosedur terhadap kinerja karyawan, dan (3) pengaruh budaya kualitas terhadap kinerja karyawan. Objek penelitian pada PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Semen Tonasa dengan jumlah sebanyak 4.312 orang. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Simple Random Sampling. Adapun jumlah sampel sesuai dengan metode analisis yang digunakan yaitu sebanyak 110 orang responden. Kegiatan penelitian diawali dengan melakukan uji coba instrumen penelitian dan pengumpulan data awal untuk penyediaan informasi mengenai gambaran secara deskriptif karakteristik reponden dan persepsinya tentang sistem manajemen mutu (SMM), budaya kualitas dan kinerja karyawan. Analisis yang akan digunakan pada bagian tersebut adalah analisis deskriptif. Analisis yang akan digunakan untuk menguji pengaruh langsung dan tidak langsung variabel sistem manajemen mutu (SMM), budaya kualitas dan kinerja karyawan. Hasil pengujian tersebut akan digunakan sebagai dasar bagi manajemen untuk meningkatkan kinerja karyawan. Analisis yang akan digunakan untuk menguji pengaruh langsung dan tidak langsung variabel sistem manajemen mutu (SMM) dan budaya kualitas terhadap kinerja adalah analisa Jalur (Path Analisys). Hasil analisis jalur dengan menggunakan program AMOS 20.0 menunjukkan pengaruh antara sistem manajemen mutu (SMM) yang berpengaruh positif secara langsung dan signifikan terhadap budaya kualitas dan kinerja karyawan, serta sistem manajemen mutu (SMM) berpengaruh positif secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui budaya kualitas. Sistem manajemen mutu berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan berdasarkan hasil analisis jalur. Pengaruh yang signifikan telah sesuai dengan kerangka teoritik yang telah dibangun, sehingga pihak PT. Tonasa

Page 92: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

perlu untuk mempertahankan serta meningkatkan sistem manajemen mutu yang telah berdampak positif terhadap budaya kualitas maupun kinerja karyawan.

Kata Kunci: Sistem manajemen mutu, budaya kualitas, kinerja organisasi dan karyawan

Abstract

Quality Management System (QMS) and the culture of quality is a decisive factor in improving employee performance and corporate competitiveness. Goals to be achieved in this study was to assess: (1) Effect of quality management system (QMS) certification of planning, and implementation of the company's commitment to a culture of quality procedures, (2) Effect of quality management system (QMS ) certification of planning , the company's commitment and application procedures on employee performance , and (3) the influence of culture on employee performance quality. Object of research at PT. Semen Pangkep Tonasa in South Sulawesi. The study population was all employees of PT. Semen Tonasa with a total of 4,312 people. Sampling was done by using Simple Random Sampling . As for the number of samples in accordance with the method of analysis used as many as 110 respondents. Research activities initiated by conducting research trials and data collection instruments for the provision of information about the initial descriptive overview of the characteristics of respondents and their perception of the quality management system (QMS), a culture of quality and performance of employees. The analysis will be used in that section is descriptive analysis. The analysis will be used to test the direct and indirect effect of variable quality management system (QMS), a culture of quality and performance of employees. The test results will be used as a basis for management to improve employee performance. The analysis will be used to test the direct and indirect effect of variable quality management system (QMS) and cultural analysis of the quality of the performance is the Path Analisys. Results of path analysis using AMOS 20.0 program shows the influence of the quality management system (QMS) that directly and positively impact significantly on the quality culture and employee performance , and quality management system (QMS) indirect positive effect on employee performance through a culture of quality. Quality management system dominant influence on employee performance based on the results of path analysis. Have a significant effect in accordance with the theoretical framework that has been built, so the PT. Tonasa need to maintain and improve the quality management system that has a positive impact on the culture of quality and performance of employees.

Keywords: Quality management system, quality culture, organizational performance and employee

Page 93: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI. PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT DI SULAWESI SELATANThe Effect of Fiscal Decentralization on the Economic Growth,

Labor Absorption and Social Welfare in South Sulawesi

Madris; Suharman Hamzah; Hidayat Ely dan Abdul Rahman Farisi

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi , penyerapan tenaga kerja , dan kesejahteraan di kabupaten / kota Provinsi Sulawesi Selatan . Populasi penelitian terdiri dari 20 kabupaten dan 3 kota , menggunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan dan kabupaten / kota tingkat Sulawesi Selatan periode 2007 sampai dengan 2011. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis jalur dengan software program SPSS . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa , pertama desentralisasi fiskal ( belanja modal ) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi .Kedua , Belanja Modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja . Ketiga , Belanja Modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan . Keempat , pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan . Kelima , penyerapan tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan di kabupaten/kota tingkat di Propinsi Sulawesi Selatan.

Kata kunci : desentralisasi fiskal ( Capital Expenditure ) , pertumbuhan ekonomi , penyerapan tenaga kerja , dan kesejahteraan sosial .

Abstract

This research is intended to examine the influence of fiscal decentralization on economic growth, labor absorption, and welfare at regencies/municipalities levelin South Sulwesi Province. Research population consist of 20 regencies and 3 municipalities, employing secondary data from Central Bureau of Statistic of South Sulawesi Province and regencies/municipalities level in South Sulawesi the period of 2007 up to 2011. Data analysis is conducted by using path analysis with SPSS program software. The results of this study indicate that, first fiscal decentralization (Capital Expenditure)has a positive and significant effect on economic growth. Second, Capital Expenditure has a positive and significant effect on labor absorption. Third, Capital Expenditure has a positive and significant effect on welfare. Forth, economic growth has a positive and significant effect on welfare. Fifth, labor absorption a positive and significant effect on welfare at regencies/municipalities level in South Sulawesi Provinces.Keywords: fiscal decentralization (Capital Expenditure), economic growth, labor

absorption, and social welfare.

Page 94: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

PEMBANGUNAN EKONOMI KERAKYATAN BERBASIS KOMODITI UNGGULAN KABUPATEN POLEWALI MANDAR

Rahmatia, Sanusi Fattah, Muhammad Agung Ady Mangilep, Suharwan HamzahDosen Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin

Abstrak

Penelitian ini bertujuan menemukan sektor ekonomi dan komoditi unggulan ekonomi Kabupaten Polewali Mandar. Output penelitian ini ialah variasi model pengentasan kemiskinan berdasarkan pendayagunaan secara optimal sektor ekonomi dan komoditi unggulan lokal. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan survei untuk pengumpulan data primer dan kajian pustaka untuk pengumpulan data sekunder. Alat analisis yang digunakan adalah Metode Location Quotient, dan Metode Shift-Share, serta Metode Deskriptif. Penelitian akan dilaksanakan dalam 2 tahun. Penelitian pada tahun pertama akan ditujukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis potensi komoditi unggulan daerah. Penelitian tahun kedua akan ditujukan untuk menganalisis pengembangan keunggulan kompetitif komoditi daerah pada tingkat kabupaten. Target penelitian ini adalah hasil penelitian dapat ditampilkan dalam jurnal ilmiah akreditasi dan model yang dihasilkan dapat dimanfaatkan dalam pembangunan Kabupaten Polewali Mandar yang termasuk salah satu daerah tertinggal di Indonesia menurut Kementerian PDT.

Kata Kunci: Pembangunan Ekonomi, Komoditi Unggulan, Sektor Basis

Abstract

This research aim to know the economic’s sector and the comodity advantage in Polewali Mandar. The output of the research is the variation model to reduction poverty based on optimal utilization commodity sector and the local economy. Method of data analysis is using a qualitative and quantitative approach. The methods to collecting data is surveys for primary data and literature review for secondary data. The Analysis that used is Location Quotient, Shift-Share Method and descriptive methods. The research will be carried out within 2 years. On the the first year this research will be devoted to identifying and analyzing potential commodity areas. The Second year of study will be devoted to analyzing the competitive advantages of commodity development. The results of the research will appear on scientific journals accreditation and the results model can be used to Polewali Mandar development which is the one of disadvantaged areas in Indonesia, according to the Ministry of PDT.

Keywords: Economic Development, Advantage Commodity, Base Sector

Page 95: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

[RE]KONSTRUKSI AKUNTABILITAS: SEBUAH TINJAUAN AKUNTANSI DAN SISTEM INFORMASI DARI PERSPEKTIF LOKAL

(STUDI KASUS PADA MASYAKARAT DAN PEMERINTAH KABUPATEN GOWA PROPINSI SULAWESI SELATAN)

Ratna Ayu Damayanti; Syarifuddin; Darmawati dan Aini Indrijawati

Abstrak

Reformasi akuntansi di sektor publik bertujuan untuk meningkatkan kualitas informasi yang diberikan kepada para pembuat keputusan dan stakeholder. Peningkatan kualitas informasi perlu dilakukan untuk mendorong akuntabilitas dan kinerja dalam organisasi sektor publik. Hal ini penting mengingat informasi akuntansi memainkan peran kunci dalam pengambilan keputusan pada organisasi.

Studi ini bertujuan untuk mengetahui “bagaimana informasi akuntansi dimaknai oleh masyarakat dan pemerintah daerah Kabupaten Gowa dalam konstruksi akuntabilitas publik”.Studi ini melibatkan metodologi interpretif yang menggunakan cara pandang para nominalis dari paham nominalism yang melihat realitas sosial sebagai sesuatu yang tidak lain adalah label, nama, atau konsep yang digunakan untuk membangun realitas. Para nominalis memandang bahwa sesungguhnya tidak ada sesuatu yang nyata. Nama-nama hanya dianggap sebagai kreasi artifisial yang kegunaannya tergantung pada kesesuaian untuk mendeskripsikan, memberikan arti, dan menegosiasi sesuatu atau dunia luar.

Studi ini menemukan bahwa pemerintahan kabupaten Gowa belum melakukan upaya sukarela untuk menyesuaikan model pengelolaan dan pelaporan mereka dengan kebutuhan khas akuntabilitas sektor publik. Penyesuaian semacam ini seharusnya dimulai dari pendefinisian dengan jelas tujuan yang ditugaskan pada pemerintah daerah, sehingga dapat ditemukan indikator untuk mengukur sejauh mana tujuan telah tercapai. Artinya, indikator ini dapat digunakan bersamaan dengan indikator ekonomi dan keuangan yang lebih tradisional sehingga mudah dipahami olah masyarakat.

Kata kunci: akuntabilitas, akuntansi, sistem informasi

Abstract

Accounting reforms in the public sector aims to improve the quality of information provided to decision makers and stakeholders. Improving the quality of information needed to drive accountability and performance in public sector organizations. This is important because the accounting information plays a key role in decision-making in the organization.

This study aims to determine "how accounting information is interpreted by the community and Gowa local government in the construction of public accountability". This study involves an interpretive methodology that uses the perspective of understanding nominalism from the nominalists who see social reality as something that is none other than the label, name, or concept that is used to construct reality. The nominalists view that there is no real thing. The names are only considered as artificial creations whose utility depends on the appropriateness of describing, giving meaning, and negotiate something or the outside world.

The study found that the Gowa local government has not made a voluntary effort to adjust the model management and reporting of accountability to the specific needs of their

Page 96: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

community. Such adjustments should begin with a clear definition of the objectives assigned to the local government, so it can be found indicators to measure the extent to which objectives have been achieved. That is, these indicators can be used in conjunction with economic and financial indicators of more traditional and so easily understood by the public.

Keywords: accountability, accounting, information systems

Page 97: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI MODEL PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL BAGI PELAKU USAHA PEREMPUAN DI

WILAYAH PESISIR SULAWESI SELATAN

1) Sri Undai Nurbayani, 2) Nursini, 3) A. Nixia T, dan 4) Rabina Yunus1),2) Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, Perintis Kemerdekaan Tamalanrea KM 10

Makassar 902453) Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Perintis Kemerdekaan Tamalanrea KM 10

Makassar 902454) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Hasanuddin, Perintis Kemerdekaan Tamalanrea

KM 10 Makassar 90245e-mail:[email protected];[email protected]; [email protected];

[email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha mikro/kecil dan mendesain model pengembangan usaha mikro/kecil bagi pelaku usaha perempuan untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah pesisir Sulawesi Selatan. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer yang dianalisis melalui model analisis statistik deskriptif. Lokasi penelitian adalah Kabupaten Barru dan Takalar.Penelitian ini menemukan bahwa (i) permasalahan aktual yang dihadapi oleh pelaku usaha mikro/kecil meliputi kurangnya modal, produktivitas yang rendah , ketersediaan sarana produksi belum memadai, penguatan kelembagaan masih lemah, (ii) Model pengembangan usaha mikro/kecil bagi pelaku usaha perempuan untuk mengentaskan kemiskinan yaang berbasis pada evindence.

Key Word: Model,usaha mikro, perempuan, pengentasan kemiskinan

Abstract

This study aims to identify the problems faced by micro business / small business development models and designing micro / small businesses for women to alleviate poverty in the coastal region of South Sulawesi. The data used are secondary data and primary data which are analyzed by descriptive statistical analysis model. The research location is Barru and Takalar.This study found that (i) the actual problems faced by micro business / small include lack of capital, low productivity, inadequate availability of production facilities, weak institutional strengthening, (ii) Model development of micro / small businesses for women to yaang poverty based on evindence.

Key Word: Models, micro-enterprises, women, poverty alleviation

Page 98: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

IMPLIKASI PRAKTEK-PRAKTEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KOMPETENSI, MOTIVASI

DAN KINERJA DOSEN PERGURUAN TINGGI NEGERI DAN SWASTA DI SULAWESI SELATAN

The Implication Of Human Resourse Management Practices On Competence, Motivation And Lecturer’s Performance In The Implementation Of

University Three Pledge In South Sulawesi

Siti Haerani; Idayanti; Wardhani Hakim dan Haeriah Hakim

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implikasi praktek Manajemen Sumber Daya Manusia yang meliputi penilaian kinerja, pengembangan SDM dan kompensasi terhadap kompetensi, motivasi dan kinerja dosen dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi . Penelitian ini secara khusus menguji: (1) Pengaruh langsung maupun tidak langsung praktek manajemen SDM berupa sistem penilaian kinerja (melalui motivasi dan kompetensi) terhadap kinerja dosen dalam pelaksanaan TD-PT, (2) Pengaruh langsung maupun tidak langsung praktek manajemen SDM berupa pengembangan SDM (melalui motivasi dan kompetensi) terhadap kinerja dosen dalam elaksanaan TD-PT, (3) Pengaruh praktek manajemen SDM berupa kompensasi (melalui motivasi dan kompetensi) terhadap kinerja dosen dalam elaksanaan TD-PT, (4) Pengaruh langsung maupun tidak langsung kompetensi (melalui motivasi) terhadap kinerja dosen dalam pelaksanaan TD-PT, dan (5) Pengaruh langsung motivasi terhadap kinerja dosen dalam pelaksanaan TD-PT. Survey dilakukan terhadap dosen sebanyak 202 orang, berasal dari Tiga PTN yaitu Unhas, UNM dan UIN yang dipilih secara acak insidentil (Accidental Random Sampling). Analisis data dilakukan dengan Analisis Jalur (Path Analysis). Temuan penelitian menunjukan bahwa : (1) Praktek Manajemen SDM berupa Penilaian kinerja berpengaruh langsung maupun tidak langsung (melalui motivasi dan kompetensi) terhadap kinerja dosen dalam pelaksanaan TD-PT, (2) Praktek Manajemen SDM berupa pengembangan SDM berpengaruh langsung maupun tidak langsung (melalui motivasi dan kompetensi) terhadap kinerja dosen dalam pelaksanaan TD-PT (3) Praktek Manajemen SDM berupa kompensasi berpengaruh langsung maupun tidak langsung (melalui motivasi dan kompetensi) terhadap kinerja dosen dalam pelaksanaan TD-PT (4) Kompetensi dosen berpengaruh langsung maupun tidak langsung (melalui motivasi) terhadap kinerja dosen dalam pelaksanaan TD-PT, dan (5) Motivasi berpengaruh langsung terhadap kinerja dosen dalam pelaksanaan TD-PT.

Kata kunci: Penilaian kinerja, Pengembangan SDM, Kompensasi, Kompetensi dan Kinerja Dosen

Abstract

This research aimed at examining the implication of human resourse management practices including performance evaluation, human resource development and compensation on

Page 99: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

competence, motivation and lecturer’s performance in the implementation of University Three Pledge. This research specifically examining: (1). Direct and indirect impact of performance evaluation (through motivation and competence) of part of the implementation of the Human Resource Management practices to lecturer’s performance in implementing the University Three Pledge (2) direct and indirect impact of human resource management in a form of human resource development (through motivation and competence) to lecturer’s performance in implementing University Three Pledge. (3). The impact of human resource management practice (motivation and competence) on to lecturer’s performance in implementing University Three Pledge. (4) direct and indirect impact of competence (through motivation) on lecturer’s performance in implementing University Three Pledge (5). Direct impact of motivation on lecturer’s performance in implementing University Three Pledge. The research including a survey involving 202 lecturers from 3 public universities: Unhas, UNM dan UIN The samples are decided through Accidental Random Sampling and the researcher use Path Analysis for the data. The research findings shows: (1) performance evaluation as part of human resource management practice has direct and indirect impact (through motivation and competence) on lecturer’s performance in implementing University Three Pledge (2). Human resource development as part of human resource management practice has direct and indirect (through motivation and competence) on lecturer’s performance in implementing University Three Pledge. (3). Compensation as part of human resource management practice directly and indirectly (through motivation and competence) has impact on lecturer’s performance in implementing University Three Pledge. (4) Lecturer’s competence directly and indirectly (through motivation) impact the lecturer’s performance in implementing University Three Pledge ( 5) motivation has direct impact on lecturer’s performance in implementing University Three Pledge

Key word : Performance Evaluation, Human Resource Development, Compensation, Competence, Lecturer’s Performance

Page 100: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN NILAI YANG DIRASAKAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN

DI SULAWESI SELATAN(Kasus Pengguna Mobil Merek Toyota di Kota Makassar dan Kota ParePare)

Sumardi1, Armayah2, Musran Munizu3, Asty Almaida4)1234Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin

Jln. P. Kemerdekan KM. 10, Tamalanrea, Makassar 902451email: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat kualitas layanan, dan nilai yang dirasakan terhadap kepuasan pelanggan pengguna mobil merek Toyota di Sulawesi Selatan (Kasus Kota Makassar dan Kota ParePare). Populasi penelitian ini adalah seluruh pelanggan/pengguna mobil merek Toyota yang dibeli pada tahun 2011-2012. Adapun jumlah populasi adalah sebanyak 2.100 orang yang terdiri atas 1.580 orang di Kota Makassar, dan 520 orang di Kota ParePare. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode “Simple Random Sampling”. Adapun jumlah sampel ditetapkan sebanyak 296 orang responden. Subyek penelitian adalah pengguna mobil merek Toyota di Kota Makassar dan Kota ParePare.

Pada tahap pertama, difokuskan pada uji coba instrumen penelitian dan pengumpulan data awal untuk menyediakan informasi mengenai gambaran secara deskriptif karakterisitik responden dan persepsinya tentang variabel tingkat kualitas layanan, nilai yang dirasakan dan pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan. Analisis yang akan digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Kemudian tahap kedua, menguji pengaruh tingkat kualitas layanan, dan nilai yang dirasakan terhadap kepuasan pelanggan. Hasil pengujian tersebut akan digunakan sebagai dasar bagi disain model kepuasan pelanggan pengguna mobil Toyota di Sulawesi Selatan. Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis jalur (path analysis). Pengolahan data menggunakan software IBM SPSS dan AMOS 20.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kualitas layanan berpengaruh langsung dan signifikan terhadap nilai yang dirasakan (perceived value); (2) kualitas layanan berpengaruh langsung dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan; (3) nilai yang dirasakan berpengaruh langsung dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan; dan (4) kualitas layanan mampu meningkatkan kepuasan pelanggan melalui mediasi nilai yang dirasakan. Kepuasan pelanggan lebih kuat dipengaruhi oleh kualitas layanan (service quality) dibandingkan nilai yang dirasakan (perceived value).

Kata kunci: kualitas layanan, nilai yang dirasakan, kepuasan pelanggan, manajemen pemasaran jasa

Abstract

This study aims to analyze the influence of the service quality, and perceived value to customer satisfaction, case of Toyota brand car users in South Sulawesi Province (Makassar and Pare-Pare). The population of this research is all the customers or users of Toyota brand cars which is purchased in 2011-2012. The total of population is 2,100 people taht consists of 1,580 people

Page 101: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

in Makassar City, and 520 people in Pare-Pare City. Sampling is done by using the Simple Random Sampling. The number of samples are 296 respondents. Research subject is Toyota brand car users in South Sulawesi Province. The first stage, focused on the data collection for providing initial information about the characteristics of respondents and their perception on service quality, perceived value and its effect on customer satisfaction. The analysis that will be used by descriptive statistical. Then, the second stage is to test the effect of service quality to perceived value and customer satisfaction. Test results will be used as the base for design of model of customer satisfaction of Toyota cars users in South Sulawesi. The analysis will be used by path analysis. Data processing using IBM SPSS and AMOS 20. The results show that: (1) services quality have significant effect on perceived value; (2) services quality have significant effect on customer satisfaction, (3) perceived value have significant effect on customer satisfaction; and (4) service quality can improve the customer satisfaction through the mediation of perceived value variable. Customer satisfaction is more strongly influenced by the service quality than the perceived value.

Keywords: service quality, perceived value, customer satisfaction, services marketing management

Page 102: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN DAN KINERJA KARYAWAN: STUDI EMPIRIS PADA PT. SERMANI

STEEL MAKASSAR1Syamsu Alam, 2Maat Pono, 3Musran Munizu, 4Nur Alamzah

1234Fakultas Ekonomi, Universitas HasanuddinJln. P. Kemerdekan KM. 10, Tamalanrea, Makassar 90245

1email: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen dan kinerja karyawan pada PT. Sermani Steel Makassar. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan dengan jumlah sebanyak 72 orang. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode “Population Sampling”. Adapun jumlah sampel ditetapkan sebanyak jumlah populasi, yakni 72 orang responden.

Kegiatan penelitian ini diawali dengan melakukan uji coba instrumen penelitian dan pengumpulan data awal untuk menyediaan informasi mengenai gambaran secara deskriptif karakterisitik responden dan persepsinya tentang variabel budaya organisasi komitmen dan kinerja karyawan. Analisis yang akan digunakan pada bagian tersebut adalah analisis statistik deskriptif. Kemudian menguji pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen dan kinerja karyawan. Hasil pengujian tersebut akan digunakan sebagai dasar bagi manajemen untuk meningkatkan kinerja karyawan. Analisis yang akan digunakan untuk menguji pengaruh langsung dan tidak langsung variabel budaya organisasi terhadap komitmen dan kinerja karyawan adalah analisis jalur (path analysis). Pengolahan data menggunakan bantuan komputer melalui software SPSS dan AMOS 18.00.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh langsung dan signifikan terhadap komitmen karyawan. Budaya organisasi berpengaruh langsung dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Komitmen karyawan berpengaruh langsung dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Budaya organisasi mampu meningkatkan kinerja karyawan baik secara langsung, maupun secara tidak langsung. Budaya organisasi dapat meningkatkan kinerja karyawan secara tidak langsung melalui komitmen karyawan. kinerja karyawan lebih besar dipengaruhi oleh komitmen karyawan daripada budaya organisasi.

Kata kunci: budaya organisasi, komitmen karyawan, kinerja karyawan, manajemen sumber daya manusia

Abstract

This study is to investigate the effect of organizational culture on employee commitment and employee performance, case at Sermani Steel Corporation in Makassar. The population of the study is all employees with a total of 72 people. Sampling is done by using the Population Sampling. So, the number of samples is the same as the number of population, i.e. 72 respondents. This research activity begins with a test instrument of research and data collection for providing initial information about the characteristics of respondents and their perception on organizational culture variables, commitment and employee performance. Then, the test of the

Page 103: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

effect of organizational culture on employee commitment and performance. Analysis of data is performed by descriptive statistical and path analysis. Processing data use software of SPSS and AMOS 18.00. The results show that organizational culture have significant effect on employee commitment. Organizational culture have significant effect on employee performance. Employee commitment have significant effect on employee performance. Organizations culture can improve employee performance, either directly or indirectly. Cultural organizations can improve employee performance indirectly through employee commitment. Employee performance is greater influenced by employee commitment than organizational culture.

Keywords: organizational culture, employee commitment, employee performance, human resource management

Page 104: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

STUDI FENOMENOLOGI ATAS PERSEPSI DAN PERILAKU PEMANFAATAN KOMUNIKASI DAN MANAJEMEN DATA NASIONAL

SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAHPhenomenological Study on Perception and Behavior of Utilization of National Data Management and Communication of Local Financial Information System

Grace T. Pontoh, Darwis Said, IshakAmsari, Achyar Ibrahim

Abstrak

Penelitian inibertujuanuntukmengkajiefektivitasimplementasikomunikasidanmanajemen data nasionalsisteminformasikeuangandaerah.Fokuspenelitianini padaaspekperceived behavioral controldalamhubungannyadenganintensionalitasmenggunakansistemtersebut.PenelitianinimengacupadapenelitianPontoh, dkk. (2013) yang menunjukkanbahwavariabelperceived behavioral controltidakmempunyaihubungansignifikandenganniat menggunakan sistem tersebut. PenelitianinidilakukandenganmenggunakanpendekatanfenomenologiMerleau-Pontyuntukmengkajidanmenggambarkanlebihdalammengenaipersepsidanperilakupenggunadalamkesadarannya memanfaatkan sistemkomunikasidanmanajemen data nasional.Fenomenatersebutdiamatidalamtigatahapanalisis, yaitu: (1) intensionalitaspersepsidanperilakupadaranahpenerimaan, (2) intensionalitaspersepsidanperilakupadaranahimplementasi, sebuahanalisis diantaradua level kesadaran, (3) Persepsidanperilakupadaranahkemanfaatan, sebuahanalisisintensionalitasatasmaknaeksistensi.Hasilpenelitianinimenunjukkanbahwaterdapatdua level penerimaan, yaitu: menerimapadalevel tanpakesadaranmaknadanmenerimapada level kesadarandengankesadaranmakna. Dua level penerimaaniniberpengaruhsecaraberbedaterhadapintensionalitaspadatahapimplementasidanintensionalitasatasmaknaeksistensi. Hasilpenelitianinimengindikasikanbahwasuatupekerjaan yang semata-matadilaksanakanatasdasarpenugasantanpadidasariolehinisiatifdankesadaran (atasdasarperilaku yang disadari) olehpelakunya, makakecenderungannyatidakdiikutiniat yang sungguh-sungguhuntukmelaksanakannyasehinggaberdampakpadaefektivitascapaiandanoutcomes.Penelitianinijugamenemukankecenderungantidakterjadinya proses koordinatif, pemahamanbersama, dan tindakanstrategisdalampencapaiantujuansebagaimana yang ditekankanHabermasdalam “The Theory of Communicative Action” yang menekankanterjadinyapartisipasisecaraluas, berbagiinformasidenganpublik, danpencapaiankonsensusmelaluidialog publik.

Kata Kunci: fenomenologi, perceived behavioral control, intensionalitas, komunikasidanmanajemen data nasional sistem informasi keuangan daerah

Page 105: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Abstract

This research aims to examine the effectiveness of the implementation of national data management and communication of the local financial information system.This research focuseson the aspects ofperceived behavioral controlin its connectionwith theintentionalityof using thesystem.Thisresearchrefers to the researchof Pontohet al.(2013) whichindicatesthat the variableof perceived behavioral controlhad no significant connectionwith theintention of using the system. Conductedby usingMerleau-Ponty'sphenomenologicalapproachtoexamineanddescribemore deeply about theperceptionsandbehavior ofusersin his consciousnessto utilizecommunicationsystemandnational datamanagement.Thephenomenon observedin threestagesof analysis, that are: (1) intentionalityof perceptionandbehaviorinthe area ofacceptance, (2) intentionality of perception and behavior in the area of implementation, ananalysisbetween thetwolevels ofconsciousness, (3) perceptionandbehavior inthe area ofexpediency, anintentionalityanalysisof the meaningof existence.The results ofthis research indicatethatthere are twolevels ofacceptance,that are: acceptat the level ofconsciousnesswithoutmeaningandacceptat the levelof consciousnesswith meaning.The two levels of acceptance affect differently to intentionality in the implementation phase and intentionality of the meaning of existence.The results showedageneral tendency thattheworkwhich is carried outsolelybecause ofassignmentwithoutinitiativeandawareness(on the basis of consciousbehavior) bythe worker, then thetendency is notfollowed bya genuineintentiontoimplement itso it is impactedon the outcomesandoutcomes’ effectiveness. The research alsofound a tendencythatthe process ofcoordination, mutual understanding, strategicactionsin achievingthe goal asHabermasemphasizedin"The Theoryof CommunicativeAction" whichemphasizesthebroad-based participation, sharinginformationwith thepublic, andreachconsensusthroughpublicdialogue do not occurred.

Keywords: phenomenology, perceived behavioral control, intentionality, national data management and communication of local financialinformationsystem

Page 106: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

PENGARUH INTERAKSI DANA PERIMBANGAN, KESERASIAN BELANJA, DAN KEMANDIRIAN KEUANGAN TERHADAP

DAYA SAING KABUPATEN KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATANThe Effect Interaction of Transfer Fund, Expenditure Harmony, and Financial Autonomy to the Compete Power Regency/City in South Sulawesi Province

Yohanis Rura; Yulianus Sampe; Agus Bandang dan Muh. Ch. Mangiwa

Abstrak

Penelitian ini termotivasi oleh adanya senjangan yang lebar tentang ’daya saing’ antara Kabupaten/Kota di Indonesia umumnya, di Sulawesi Selatan khususnya dalam pelayanan kepada seluruh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk memeroleh bukti empiris baik pengaruh simultan maupun parsial dana perimbangan, keserasian belanja, dan kemandirian keuangan terhadap daya saing Kabupaten Kota di Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan alat analisis regressi berganda. Sampel penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dana perimbangan dan keserasian belanja berpengaruh positif terhadap daya saing kabupaten/kota, sementara kemandirian keuangan tidak berpengaruh. Secara simultan ketiga variabel tersebut berpengaruh terhadap daya saing kabupaten/kota. Daya saing Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan dapat memotivasi investor untuk menanamkan modalnya di Provinsi Sulawesi Selatan. Dana perimbangan menjadi leverage factor (factor pengungkit) daerah untuk dapat bersaing. Keserasian belanja juga menjadi kata kunci untuk menuju daerah yang memiliki daya saing kuat. Kemandirian keuangan masih menjadi kendala hampir semua Kabupaten Kota. Pada akhirnya, secara kumulatif ketiga faktor tersebut di atas berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat Provinsi Sulawesi Selatan.

Kata kunci: dana perimbangan, keserasian belanja, kemandirian keuangan, daya saing

Abstract

The research motivated by the wide gap of compete power among Regency/City in Indonesia generally, especially at South Sulawesi Province in public services. The aim research is to find the empirical evidence either simultaneously or partial effect of transfer fund, expenditure harmony, and financial autonomy to the compete power of the Regency/City in South Sulawesi Province. This research use quantitative method with multiple regression analysis tools. The research samples are annual financial report of Regency/City in South Sulawesi Province. The results of this research indicate that transfer fund and expenditure harmony have positive effect on compete power Regency/City, while financial autonomy have not. Simultaneously the three variables have effect to compete power of Regency/City. The competing power of Regency/City in South Sulawesi Province could motivate investor to invest in South Sulawesi Province. Transfer fund as a leverage factor Regency/City to competing. The Expenditure harmony also as a keyword toward a strong compete Regency/City. The financial

Page 107: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

autonomy is still a constraint of almost all of the Regency/City. At the end, the three factors above cumulatively have effect to society prosperity of South Sulawesi Province.

Keywords: transfer fund, expenditure harmony, financial autonomy, compete power.KETERANGAN :

1. ABD. RAHMAN KADIR : PDF2. ALIMUDDIN : PDF

Page 108: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

2. Bidang Kajian Ilmu Sosial dan Politik

PELAYANAN ADMINISTRASI PERIZINAN DI KOTA MAKASSAR

A. Gau Kadir; Indar Arifin; Nurlinah Dan SuhardimanProgram Studi Ilmu Pemerintahan

Abstrak

Pelayanan Administrasi Perizinan di Pemerintah Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses pelayanan administrasi perizinan, yang akhirnya menemukan pola dan model hubungan dalam proses pelayanan perizinan di Pemerintah Kota Makassar.

Jenis penelitian ini bersifat kualitatif dengan perspektif fenomenologi yang menggunakan prosedur pengumpulan data wawacara mendalam dan pemahaman interpretatif. Teknik analisis data yang digunakan yaitu melalui prosedur reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) pelayanan administrasi perizinan (IMB) dilakukan pada dua instansi yaitu Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan (KPAP) dan Dinas Tata Ruang dan Bangunan (DTRB), (2) proses pelayanan administrasi perizinan merupakan pelayanan satu pintu yang semu. (3) pola perilaku birokrasi dalam pelayanan administrasi perizinan lebih menggambarkan pola yang; (a) tradisional yang cenderung kustodial yang berbasis ekonomi, lebih mengutamakan rasa aman, tergantung pada organisasi serta netral dalam pekerjaan, (b) patrimonial, dimana jabatan digunakan sebagai komersilialisasi untuk memperkaya diri di DTRB. (c) pola birokratic politics, dimana yang menggerakkan birokrasi bukan peraturan, juklak dan juknis semata melainkan visi dan sense of mission

kata kunci: Pelayanan Publik, Perilaku Birokrasi

Abstrac

Licensing Administrative Services in Makassar city. This study aims to describe the process of licensing administrative services , which eventually find patterns and relationships in the process model of licensing services in the City of Makassar.

This type of research is qualitative with a phenomenological perspective that uses data collection procedures indepth interview and interpretive understanding. Data analysis techniques of used are data reduction procedures , presentation of data and making conclusions.

 The results showed: (1) administrative services permit (IMB) conducted at two institutions, namely the Office of Administrative Services Licensing (KPAP) and the Department of Spatial Planning and Building (DTRB), (2) administrative services licensing process is a false one stop service that is. (3 ) patterns of bureaucratic behavior in the service of licensing administration further illustrate patterns: (a) traditional custodial -based economies trend, prefers the sense of the security, depending on the organization as well as neutral in the work (b) patrimonial, which is used as commertiliation positions to enrich themselves at DTRB .(c) Bureaucrative pattern of politics, which is not a regulatory bureaucracy that moves, operational and technical guidelines alone but vision and sense of mission,

Page 109: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Key words : Public services , Bureaucratic Behavior

DESAIN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYANDALAM PENGENTASAN KEMISKINAN

DI SULAWESI-SELATAN

Armin Arsyad; A. Samsu Alam; Lukman Irwan dan Rahmatullah

Abstract

The dynamics of life experienced by the fisherman community especially in South Sulawesi which has life polarization up till now and has impressed get less attention from the government. This study attempts to provide a description about the efforts made small fisherman in overcome the issues faced, concerning fishing activities and to meet the basic needs of poor fisherman households, trying to analyze the factors that influence the choice of utilization strategy of available resources in its environment and accessibility of poor fishermen independently in addressing basic needs, both in fishing activity or their households, as well as highlighting through intervention program evaluation approach of small fisherman empowerment by the government and NGOs, and how much its effectiveness, as well as trying to assess the impacts of fisheries development policies towards improvement of poor fisherman household welfare and recommends various policy alternatives that can be used by governments (provincial and local) in an effort to improve the poor fisherman welfare and the management of sustainable fisheries resources, independently without exploited of others and try to create a model for empowerment of poor fisherman that incorporate internal and external variables such as condition. The vulnerability of small fisherman households (socio-economic conditions), the economic institution of small fisherman community (related to the fishing and marketing regulation), domestic role, a small fisherman families (related to the division of labor and Usep), external intervention, (program and fishermen empowerment policies) and basic social infrastructure of coastal communities with identified regional representation of the three regions that have relatively different community characteristics that is Pangkep, Sinjai and Jeneponto districts. From the results of asset pentagon performed on the 3 (three) villages, it was concluded that Bawasalo village of Pangkep districts needed physical aspect strengthening (Infrastructure), for Mallasoro village of Jeneponto district needed natural aspect strengthening, and for people in Tangke-tongke village of Sinjai district needed financial aspect strengthening (income adding).

Keyword : Community Development

Abstrak

Dinamika kehidupan yang dialami oleh masyarakat nelayan khususnya di Sulawesi Selatan yang mempunyai polarisasi kehidupan yang selama ini terkesan kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Tulisan ini mencoba memberikan gambaran tentang upaya yang dilakukan nelayan kecil dalam mengatasi persoalan yang dihadapi, menyangkut kegiatan melaut dan untuk memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga nelayan miskin, mencoba untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan strategi pemanfaatan sumberdaya yang tersedia di lingkungannya dan aksesabilitas nelayan miskin secara mandiri dalam mengatasi kebutuhan pokok, baik kebutuhan melaut maupun untuk rumah tangganya, serta menyoroti

Page 110: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

melalui pendekatan evaluasi program intervensi pemberdayaan nelayan kecil yang dilakukan pemerintah maupun LSM, dan seberapa besar efektifitasnya, serta mencoba mengkaji berbagai dampak kebijakan pembangunan perikanan terhadap perbaikan kesejahteraan rumahtangga nelayan miskin serta merekomendasikan berbagai alternatif kebijakan yang dapat digunakan pemerintah (propinsi dan daerah) dalam upaya mengembangkan kesejahteraan masyarakat nelayan miskin dan pengelolaan sumberdaya perikanan secara berkelanjutan, secara mandiri tanpa mengalami eksploitasi pihak lain serta mencoba menyusun model pemberdayaan masyarakat nelayan miskin yang memasukkan peubah internal maupun eksternal berupa kondisi. Kerentanan rumah tangga nelayan kecil (kondisi sosial ekonomi), institusi ekonomi komunitas nelayan kecil (kaitannya dengan pranata penangkapan dan pemasaran), peran domestik, keluarga nelayan kecil (dalam hal pembagian kerja dan usep), intervensi eksternal, (program dan kebijakan pemberdayaan nelayan) dan sarana prasarana sosial dasar masyarakat pesisir dengan diidentifikasi keterwakilan daerah dari tiga daerah yang mempunyai karakteristik komunitas relatif berbeda yaitu wilayah Kabupaten Pangkep, Kabupaten Sinjai serta Kabupaten Jeneponto. Dari hasil analisis pentagon asset yang dilakukan pada 3 (tiga) desa maka didapatkan kesimpulan bahwa untuk Desa Bawasalo Kabupaten Pangkep diperluka penguatan aspek fisik (Sarana Prasarana), untuk Desa Mallasoro Kabupaten Jeneponto yang dibutuhkan adalah penguatan aspek natural, dan untuk masyarakat di Desa Tangke-tongke Kabupaten Sinjai yang dibutuhkan adalah penguatan aspek finasial (Tambahan Penghasilan).

Kata Kunci : Pemberdayaan Masyarakat

SISTEM EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) PROVINSI SULAWESI SELATAN

(SEBUAH KAJIAN DARI PERSPEKTIF MANAJEMEN BERBASIS KINERJA)

Baharuddin; Sangkala dan Hamsinah

Abstrak

Setiap tahun berbagai lembaga melakukan evaluasi terhadap kinerja pemerintah daerah, baik lembaga yang berasal dari pemerintah sendiri maupun dari berbagai lembaga non pemerintah. Hasil penelitian mereka menunjukkan kinerja yang mengecewakan terutama dari kalangan masyatrakat. Upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kinerja mereka dengan melakukan evaluasi kinerja baik dari level organisasi maupun pegawai (individu) nampaknya belum membuahkan hasil sesuai harapan. Menarik untuk dicermati mengapa sistem evaluasi kinerja yang telah ada selama ini belum mampu memberi kontribusi positif bagi peningkatan kinerja organisasi pemerintah. Atas dasar pemikiran tersebut, penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi penelitian di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (BKD). Tujuan penelitian ini yaitu selain bermaksud mengidentifikasi seperti apa sistem evaluasi kinerja selama ini yang digunakan di BKD yaitu sehingga akan ditemukan permasalahan mengapa sistem evaluasi kinerja tersebut kurang efektif. Selain itu, juga penelitian berupaya merumuskan sistem evaluasi kinerja pegawai sebagai alternatif pemecahan terhadap ketidakefektifan sistem evaluasi kinerja pegawai yang diterapkan selama ini di BKD. Untuk merumuskan alternatif sistem evaluasi kinerja pegawai di BKD provinsi Sulawesi Selatan penelitian ini mengacu pada pola pikir performance based management kemudian.

Page 111: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Key word: kinerja, performance based management PLURALISME HUKUM DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DAN SEKURITAS SOSIAL BAGI KELUARGA NELAYAN DI PULAU SALEMO KABUPATEN PANGKEP PROVINSI SULAWESI

SELATAN DAN RANGAS BARAT KABUPATEN MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

Mahmud Tang; Hasbi; Safriadi dan Muhammad Neil

Abstract

Mahmud Tang. Legal Pluralism in the Utilization of Natural Resources and Social Security for Fishermen Family in Salemo Island Pangkep Regency South Sulawesi and West Rangas Majene Regency West Sulawesi Province.

This research aims to (1) describe the utilization of natural resources and (2) analyze the "legal pluralism" that govern the utilization of natural resources and social security. The research was conducted in Pangkep and Majene and it made use of qualitative approach supported by methods of obsevation and interview. The utilization of natural resources in the fishing communities of the Salemo island and the Western Rangas can be observed from the ways they catch mackerel, crab, flying fish, squid, fish rock, and others. Fishermen of Salemo Island use pukaq (net), rakkang (a type of bubu), fishing rod and tangguk while the West Rangas fishermen use nets, fishing rods, bombs and potassium cyanide. For the fishermen of Salemo Island using bombs and potassium cyanide are regarded as illegitimate because the actions are prohibited by the Islamic religion and also the Government.

In terms of the utilization of the catch is there is a similarity between the two fishing communities, namely both of them use their income to pay debt on the boss and the fulfillment of basic needs. They also use a lot of funds for the implementation of the rites of life-cycle and religious ceremonies. The utilization of other no less important is on boss (punggawa) to help various needs of their followers. Similarly, among fellow members of the relatives, neighbors and friends there is a mechanism of social security in terms of the fulfillment of basic needs.

In terms of natural resource utilization of the two fishermen communities there is a co-existence between customary law, religious law and State law. In setting the zone of catching between fishing mackerel fishermen and fishermen catching crabs on the Salemo island and between fishermen using bomb and fishermen using pottasium cyanide in Western Rangas apply customary law. Both of the fishing communities apply Islamic law in the utilization of the portion of their income for zakat, sadaqah, and infak. The application of the goverment rules on the prohibition of use of bomb and pottasium cyanide should be obeyed by all citizens of the fishermen of Salemo island, but on the other hand it is violated by fishermen of West Rangas.

Key words: Natural Resource Utilization, social securities and legal pluralism.

Abstrak

Mahmud Tang. Pluralisme Hukum dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Sekuritas Sosial Bagi Keluarga Nelayan di Pulau Salemo Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan dan Rangas Barat Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat.

Page 112: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pemanfaatan sumberdaya alam (2) menganalisis “pluralisme hukum” yang mengatur pemanfaatan sumber daya alam dan sekuritas sosial. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pangkep dan Majene dan menggunakan pendekatan kualitatif yang didukun oleh metode pengamatan dan wawancara mendalam. Pemanfaatan sumberdaya alam pada komunitas nelayan pulau Salemo dan Rangas Barat dapat diamati dari cara mereka menangkap ikan tenggiri, kepiting, ikan terbang, ikan cumi-cumi, ikan batu, dan lain-lain. Nelayan pulau Salemo menggunakan peralatan tangkap berupa pukaq (jaring), rakkang (sejenis bubu), pancing dan tangguk; sedangkan nelayan Rangas Barat menggunakan jaring, pancing, bom dan potassium sianida (bius).

Dalam hal pemanfaatan hasil tangkapan terdapat kesamaan di antara ke dua komunitas nelayan tersebut, yaitu ke duanya memanfaatkan untuk membayar utang pada punggawa (bos) dan pemenuhan kebutuhan pokok. Mereka juga memanfaatkan banyak dana untuk pelaksanaan upacara-upacara life-cycle (daur hidup) dan upacara-upacara keagamaan. Pemanfaatan lainnya yang tidak kurang pentingnya adalah punggawa harus membantu berbagai macam keperluan sawi-sawi (anak buah)-nya. Begitu pula diantara sesama anggota kerabat, tetangga dan teman terdapat mekanisme sekuritas sosial dalam hal pemenuhan kebutuhan pokok.

Dalam hal pengaturan pemanfaatan sumberdaya alam pada ke dua kominitas nelayan terdapat ko-eksistensi antara hukum adat, hukum agama dan hukum negara (pluralisme hukum). Dalam pengaturan pembagian wilayah antara nelayan penangkap ikan tenggiri dan nelayan penangkap kepiting di pulau Salemo dan anatara nelayan pengguna bom dan nelayan pengguna bius di Rangas Barat berlaku hukum adat. Ke dua komunitas nelayan tersebut sama-sama menerapkan hukum Islam dalam pemanfaatan sebagian dari pendapatannya untuk zakat, infak dan shadaqah. Penerapan aturan pemerintah tentang larangan penggunaan bom dan bius dipatuhi oleh seluruh warga nelayan pulau Salemo, dan sebaliknya justru dilanggar oleh nelayan Rangas Barat

Kata-kata kunci: Pemanfaatan sumberdaya alam, sekuritas sosial dan pluralisme hukum.

Page 113: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

PERILAKU PEMILIH PEREMPUAN(STUDI TENTANG PILIHAN POLITIK PEREMPUAN DI KOTA

MAKASSAR, KABUPATEN GOWA DAN KABUPATEN MAROS).

Gustiana A. Kambo; Armin Arsyad; A.Naharuddin Dan Ariana YunusProgram Studi Ilmu Politik, Jurusan Politik Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

Abstrak

Penelitain ini bertujuan untuk untuk memahami kompleksitas dinamika perilaku perempuan dalam memilih yang berwujud pada partisipasi mereka pada calon legislatif perempuan. Partisipasi perempuan dalam politik merupakan salah satu cerminan dari adanya keadilan di dalam demokrasi yang sekarang sedang berusaha di wujudkan di dalam masa transisi. Aspek partisipasi perempuan di dalam demokrasi bukanlah sesuatu yang datang tiba-tiba melainkan memerlukan kesadaran dan kepedulian dari seluruh masyarakat kita, terutama pada perempuan itu sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku perempuan yang ditunjukkan dalam pilihan politiknya dalam Pemilu mencerminkan adanya partisipasi yang agak lemah, yang dihadirkan oleh perempuan itu senditi. Dalam hal ini, pilihan politik perempuan tidak hanya didasarkan pada keinginannya dalam memilih kaum perempuan sendiri, namun juga didasarkan atas faktor lain, seperti desakan dari pihak keluarga, teman bahkan partai peserta pemilu. Walaupun tidak berlaku umum bagi seluruh elemen perempuan cara yang demikian, akan tetapi hal tersebut menujukkan setidaknya partisipasi peempuan dalam memilih masih saja belum dianggap dala bentuk yang konvensional.

Kata Kunci: Perilaku Politik, Pemilih Perempuan, Pilihan Politik

Abstract

This study aimed to understand the complexity of the dynamics of women behavior in choosing women candidates. Women's participation in politics is a form justice in a democracy particulary in the transition period. Women's participation in democracy is not something that comes on suddenly but required awareness among themselves and concern of the whole society. The results showed rather weak tendency of women voter in choosing women political candidates. In this case, the political choice of women is not only based on her desire in choosing the women candidate, but also based on other factors, such as pressure from the family, friends and even electoral party. Although it is not common to all elements of women that way, but at least data showed the participation of women voter during election.

Keyword: Political Behavioral, Women Voters, Political Choise

Page 114: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN CIVITAS AKADEMIKA UNHAS TERHADAP SITUS WWW.UNHAS.AC.ID DALAM MENUNJANG

AKTIVITAS AKADEMIKThe analysis of UNHAS Academic Community Contentment toward

www.unhas.ac.id website in Supporting Academic Activity

M. Iqbal Sultan; Mursalim; Kahar dan Andi Subhan AmirJurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNHAS; Email: [email protected] Ilmu Komunikasi FISIP UNHAS; Email: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kepuasan civitas akademika UNHAS terhadap situs www.unhas.ac.id dan untuk mengetahui faktor- faktor yang perlu diperbaiki guna meningkatkan kepuasan civitas akademika UNHAS terhadap situs www.unhas.ac.id. Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan (Juni – November 2013), di Universitas Hasanuddin Makassar. Penelitian ini menggunakan metode survei kuantitatif. Populasi penelitian, seluruh civitas akademika (dosen, pegawai dan mahasiswa) UNHAS. Penentuan sampel menggunakan metode probability sampling. Penentuan besaran sampel menggunakan rumus Stephen Isaac & Willian B. Michael dengan tingkat kesalahan 5%. Data primer menggunakan kuesioner. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka. Data dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan uji statistik paired sample t-test pada software SPSS 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa civitas akademika Universitas Hasanuddin tidak puas pada situs www.unhas.ac.id. Hal ini terlihat dari hasil perbandingan nilai mean (rata-rata) skor dari Gratification Sought (Kepuasan yang dicari) dan Gratification Obtained (kepuasan yang diperoleh) yang menunjukkan bahwa nilai mean Gratification Sought lebih besar dari nilai mean Gratification Obtained, yang berarti harapan responden lebih besar dari hasil yang diperoleh. Diketahui pula bahwa faktor-faktor yang perlu diperhatikan guna meningkatkan kepuasan civitas akademika terhadap situs www.unhas.ac.id adalah faktor konten, akurasi, format/bentuk, kemudahan penggunaan, ketepataan waktu, keamanan dan privasi, serta kecepatan respon media.

Kata Kunci: Kepuasan, Civitas Akademika, situs, www.unhas.ac.id

Abstract

This research aims to find out the contentment of UNHAS academic community toward website www.unhas.ac.id and to know factors which need to be improved in order to enhance UNHAS academic community satisfaction toward www.unhas.ac.id. The research was carried out for six months (June to November 2013) in Hasanuddin University Makassar. The method used was quantitative survey. The research population are all academic community; lecturers, employees, and students of UNHAS. Samples were taken by probability sampling method. They were determined by using Stephen Isaac & William B. Michael formula. Margin of error was 5%. Primary data used questionnaire and secondary data used literature study. Data were analyzed quantitatively through statistics, paired sample t-test, on application SPSS 17. The result shows

Page 115: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

that academic community of Hasanuddin University is not satisfied toward www.unhas.ac.id website. It appears that the comparison of mean score of gratification sought is bigger than the one of gratification obtained. It means that respondents’ expectations are larger than what they got. The result also reveals factors which need to be improved in order to enhance UNHAS academic community satisfaction toward www.unhas.ac.id. They are: content, accuracy, form/format, ease of use, timeliness, security and privacy, and also media respond.

Key words: Contentment, Academic Community, Website, www.unhas.ac.id

Page 116: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

PEMEKARAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJAPROVINSI SULAWESI SELATAN

Regency Expansion Tana Toraja of South Sulawesi Province

Juanda Nawawi; Muh. Tamar; A. M.Rusli dan Abdul Salam Muchtar

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis partisipasi masyarakat, partisipasi elite politik lokal, peranan pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam proses pemekaran Kabupaten Tana Toraja , dan menggambarkan serta menganalisis Dampak Pemekaran daerah otonom terhadap pelayanan publik.

Metode penelitian yang digunakan adalah Survei eksplanatori, pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara mendalam, observasi, kajian dokumen. Responden dan Informan penelitian terdiri dari masyarakat tokoh masyarakat, pejabat pemerintah daerah, Anggota DPRD,LSM, Organisasi kemasyarakatan. Pengambilan sampel digunakan purposive sampling. Analisis data dilakukan secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan Bahwa : Masyarakat di Tana Toraja sangat berpartisipasi dalam memberi dukungan dan mempengaruhi pengambilan keputusan pemekaran Kabupaten Tana Toraja dan pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) di Kabupaten Toraja Utara. Partisipasi masyarakat didukung dengan adanya pemahaman terhadap pemekaran daerah,dan di didorong atas inisiatif dari anggota masyarakat. Elite politik lokal sangat berpartisipasi dalam memberi dukungan dan mempengaruhi pengambilan keputusan pemekaran Kabupaten Tana Toraja dan pembentukan daerah otonom baru Kabupaten Toraja Utara. Partisipasi elite politik lokal cukup berpengaruh dala. Pemerintah daerah Kabupaten Tana Toraja (Bupati) beserta perangkat daerah sangat berperan dalam mendukung, mensosialisasikan tujuan pemekaran dan mengambil keputusan pembentukan daerah otonom baru Kabupaten Toraja Utara, peranan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sangat berperan dalam mendukung, mensosialisasikan tujuan pemekaran dan mengambil keputusan pemekaran Kabupaten Tana Toraja dan pembentukan daerah otonom Baru Kabupaten Toraja Utara,. Pemekaran Daerah Kabupaten Tana Toraja dan pembentukan daerah otonom baru berdampak pada perbaikan pelayanan publik dibidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur.

Kata Kunci : Daerah Otonom Baru, Pemekaran Kabupaten, Pelayanan Publik

Page 117: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Abstract

This research purpose to describe and analyze society participation, local political elite participation, local government role, and Regional Parliament in the process of area expansion of Tana Toraja Regency, and describe and analyze autonomy area expansion of public service.

The method used in this research was explanatory survey. The data collection conducted by using interview, observation, questionnaire and document study. The research repondens and informants include local leaders, regional government, Regional Parliament Members, non governmental organizations, social organization. The sample was collected by using purposive sampling, and data were analyzed descriptively.

The results of this research showed that the society of Tana Toraja Regency participate actively to support and affect decision making of area expansion in Tana Toraja Regency and to form of new autonomousregency of North Toraja. The local political-elites so participate in support and influence decision making of area expansion in Tana Toraja Regency and to form of new autonomousregency of North Toraja. Regional government of Tana Toraja Regency as well as take role in support, socialize purposes of Regenecy Expansion and make a decision of area expansion in Tana Toraja Regency. Regional Parliament has active role in support, socialize purposes of Regenecy Expansion and make a decision of area expansion in Tana Toraja Regency and to form of new autonomousregency of North Toraja, the role of Regional Parliament infollow-up the society aspiration and socialization of the area expansion purpose. The area expansion of Tana Toraja Regency and the formation of new autonomousregency impact to improvement of public service in education field, health and infrastructure.

Key Words: New Autonomous Regency, Regency Expansion, Public Service.

Page 118: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

ORANG TUA IDEAL MASA KINI (STUDI KEHARMONISAN ORANG TUA – ANAK PADA EMPAT ETNIK DI MAKASSAR)

Maria E. Pandu; Rahmat; Ria Renita Abbas dan Buchari Mengge

Abstrak

Penelitian ini bertujuang mendiskripsikan pendapat anak remaja masa kini tentang keharmonisan orang tua-anak melalui pengungkapan ciri-ciri orang tua ideal yang mereka harapkan, khususnya pada anak remaja dari empat etnik yang bermukim di Kota Makassar, yaitu etnik Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pemikiran dasar dalam memecahkan diharmonisasi yang terjadi pada saat ini terutama di kota-kota besar antara kelompok anak remaja dengan masyarakat umum yang diejawatahkan dalam bentuk perilaku-perilaku menyimpang dari kelompok anak remaja tertentu. Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan pada rad-map jurusan sosilogi dalam rangka menggambarkan keadaan sosial-ekonomi penduduk perkotaan. Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah menyimpulkan informasi tentang kategori sosial kelompok anak remaja yang beraktivitas dan berdiam di daerah perkotaan. Di samping itu, menyimpulkan pandangan mereka tentang orang tua pada saat ini baik positif maupun negatif. Metode yang digunakan adalah perpaduan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif dengan menggunakan instrument survei dan wawancara mendalam dalam mengumpulkan data primer. Melalui pengkajian dengan pendekatan kuantitatif yaitu pengujian terhadap hubungan antar variabel, hasil menunjukkan tidak ada hubungan positif antara variabel-variabel daerah asal, lingkungan sosial daerah asal, kondisi sosial ekonomi orang tua, tingkat pendidikan responden sekarang, tempat pendidikan responden sekarang, tempat tinggal responden sekarang dengan variabel ciri-ciri orang tua ideal masa kini yang di kemukakan responden. Demikian pula melalui pengkajian mendalam terhadap komponen-komponen daerah asal, lingkungan sosial daerah asal, kondisi sosial ekonomi orang tua, tingkat pendidikan informan sekarang, tempat pendidikan informan sekarang, tempat tinggal informan sekarang dengan ciri-ciri orang tua ideal masa kini yang di kemukakan informan.

Abstract

This study aims to describe the contemporary adolescent opinion about the harmony of parent-children by exploring the ideal parent characters whom they wished, especially, the adolescent of Buginese, Macassarese, Mandarese and Torajanese opinion. The result of this study is estimated to be a principle thought in solving the contemporary disharmony that happened recently in the big cities between the adolescent group and the society, where the certain adolescent act a social disorder behavior. The place of study based on the road map of Sociology Department in describing the social economy condition of the urban society. The special purpose of this study is to conclude the information about the social category of the adolescent whom doing activities and living in the city. Besides that, to conclude the opinion of adolescent about the contemporary parent both in positive and negative. The method used is the

Page 119: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

mixed quantitative and qualitative approach by using survey and in-depth interview instruments in collecting primary data. Through the quantitative, the analysis of variables relation, the result indicated that there is no a positive relation between the variables of home village, social environment of home village, the economic condition of parent, the educational level of respondents recently, the college of respondents recently, the living place of respondents recently and the variable of the contemporary characteristics of ideal parent that explained by respondents. Likewise, through the in-depth analysis toward the components, such as; home village, social environment of home village, the social economic condition of parent, the educational level of respondents recently, the college of respondents recently, the living place of respondents recently and the variable of the contemporary characteristics of ideal parent that explained by respondents.

Key words: ideal parent, harmony, disharmony

Page 120: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

STUDI PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI KEBIJAKAN BERBASIS KUALITATIF PADA KEBIJAKAN SUBSIDI UNTUK

PENGENTASAN KEMISKINAN DI KOTA PAREPARE

Muhammad Rusdi; Syahribulan; Hamsinah dan Atta Irene Allorante

Abstrak

Studi Pengembangan model Evaluasi Kebijakan Berbasis Kualitatif Pada Kebijakan Subsidi untuk Pengentasan Kemiskinan di Sulawesi Selatan.

Permasalahan utama kebijakan subsidi seperti kebijakan jaring pengaman sosial, beras miskin dan BLT selama beberapa tahun terakhir di mana para pelaku kebijakan cenderung menggunakan satuan ukuran kuantitatif terhadap keberhasilan kebijakan tersebut dalam mencapai sasarannya. Padahal dalam konteks kebijakan sosial indikator keberhasilannya lebih banyak yang tidak dapat dikuantifikasi, terutama untuk ukuran outcomes seperti kepuasan kelompok sasaran, peningkatan akses, serta kenyamanan dan kesejahteraan. Di sisi lain bahwa phenomena banyaknya gelontoran dana perbaikan sosial atau kebijakan subsidi saat ini, tetapi fakta kemiskinan di tingkat nasional hanya mampu dieliminir sekitar rata-rata 0,9 % setahun selama 6 tahun lalu. Sementara di Kota Parepare secara lokal justru angka kemiskinan sejak tahun 2008-2010 cenderung meningkat. Hal ini berarti diperlukan adanya instrument dari hanya sekedar menggambarkan phenomena output ke pendekatan yang berbasis kualitatif.

Untuk menjawab situasi problematik tersebut, maka strategi yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus untuk membangun model evaluasi berbasis kualitatif yang diangkat berdasarkan fakta empiric baik dengan metode wawancara maupun pengamatan dan analisis dokumen. Pemilihan subjek kajian ditentukan melalui metode purposive baik dari pelaksana maupun evaluator, sementara dari sisi penerima manfaat sebagai upaya menjaring data dan informasi subjek yang dimasukkan sebagai komponen pembentukan model evaluasi kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program pengentasan kemiskinan belum menunjukkan hasil yang optimal baik dari pendekatan penerima program maupun efektivitas penyalurannya. Hal ini lebih disebabkan oleh terjadinya ketidaktepatan pemberian bantuan yang disebabkan oleh kondisi data yang tidak ril dari Kantor BPS dan Dinas Sosial. Penelusuran model kualitatif dalam proses evaluasi pengentasan kemiskinan selalu menuntut adanya ruang partisipasi kelompok sasaran atau penerima program. Kekuatan model kualitatif yang berbasis pada partisipasi warga sasaran memberikan ruang yang cukup bagi pelaksanaan program yang efektif sekaligus dapat mengurangi resiko pemborosan sumber daya, oleh karena secara langsung dapat teridentifikasi kelompok penerima yang sebenarnya.

Kata kunci: Evaluasi, Kebijakan Sosial, Kualitatif

Page 121: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

ANALISIS PERBANDINGAN PERAN OPINION LEADER MENGAKSES MEDIA PADA WILAYAH DARATAN, PEGUNUNGAN DAN

KEPULAUAN DI KABUPATEN PANGKEP( Role Comparative Analysis Opinion Leader Media accessin Mainland Region

Mountainsand Islandsin the District Pangkajene Islands)

Muhammad Farid; AndiAlimuddin Unde; AbdulGaffar dan Sudirman Karnay

Abstract

RoleComparativeAnalysisOpinionLeaderMediaaccessinMainlandRegion,MountainsandIslandsin the DistrictPangkajeneIslands.The study submit four point to work, likely to analyzethe activityopinion leaders, to accessingmessages throughthe media, to analyzeandevaluate themessages receivedfrom themedia, to communicatethe message and illustratecomparisonsopinion leaderson the mainland, islandsandmountainsin accessing, analyzing, evaluatingandcommunicate the message.qualitativeresearchapproach are used for this study through describing activity of the opinion leadersin accessing, processingandconveyingthe audience. In-depth interviewsandobservationare usedtocollectprimary dataandsecondary data.Data analyze usingan interactivemodel ofMilesandHuberman, whichtakes placein an interactiveprocess. The firstis acollection of data, the secondis thedata reduction, the thirdis thePresentation ofData, Fourthis theconclusion. Fordrawing conclusionsfromvariouscategories ofreduced dataandconclusionspresentedto thetheend ofthat address, description of therangeof researchproblems.The results showedthat therole ofopinion leadersbackdecadesreceived less attention. Yetitis verynecessaryroleconditionswiththe enormity of themassmediasporadicallyconvey messagestodiverseaudiences.Opinionleadersaccess themessagethrough the television, radioandnewspapers. Likedvariety of events, such as politics, economics, cultureand sport.Opinion leadersanalyzethe messages that arereceivedandsubsequentlyevaluatethe received messagefrom themedia. Notallinformantscommunicate the messagereceivedfrom themediabut onlyrelated tothe condition ofthe surrounding community. There are differences inopinion leaderswho liveon the mainland, islandsandmountainsin accessing, analyzing, evaluatingandcommunicatingthe message receivedfrom themedia. Such asislandsandmountainswhereopinion leadersare stillbeingaskedinvariousways,whileonthe mainlandalmostnolongervisiblerole, especiallyasa place to ask.The conclusionareopinion leaderscan accessmessagesthrough television, radioandnewspapers. Opinion leadersanalyzeandevaluatemediathrough received messagefromthe mainpolitical news,

Page 122: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

economic, socialand civic. Messages receivedfrom themediawere analyzed, and thenpresentedtothe public, formally throughmeetingsmusrenbangandothervillages, whileinformal, opinion leadersandresidentscame toask directly.The most prominent comparisonopinion leaderswho liveon the mainland, islandsandmountain are its rolein the islandsandmountainsare stillthereandgot theattentionandresponseofpublicopinion leaderson the mainlandwhilehis rolehasfaded.

Keywords : media, opinion leaders, messages

Abstract

Judul Analisis Perbandingan Peran Opinion Leader mengakses Media di Wilayah Daratan, Pegunungan dan Kepulauan di Kabupaten Pangkajene Kepulauan.

Pada penelitian ini mengajukan empat tujuan penelitian yaitu; menganalisis aktivitas opinion leaders, mengakses pesan melalui media, menganalisis dan mengevaluasi pesan yang diterima dari media, mengkomunikasikan pesan yang diterima dari media, menggambarkan perbandingan opinion leaders yang bermukim di daratan, kepulauan dan di pegunungan dalam mengakses, menganalis, mengevaluasi dan mengkomunikasikan pesan yang diterima dari media.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif, yaitu untuk menggambarkan aktivitas opinion leaders dalam mengakses, memproses dan menyampaikan pesan yang diterima kepada khalayak. Wawancara mendalam dan observasi digunakan untuk mengoleksi data baik data primer maupun data sekunder. Dengan mewawancarai opinion leaders atau tokoh masyarakat pada tiga wilayah tersebut.

Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman, yaitu tiga proses yang berlangsung secara interaktif. Pertama, Pengumpulan data, kedua reduksi data, ketiga, Penyajian Data, Keempat, Menarik Kesimpulan, untuk penarikan kesimpulan dari berbagai kategori data yang telah direduksi dan disajikan menuju pada kesimpulan akhir yang mampu menjawab, menerangkan tentang berbagai permasalahan penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peran opinion leader beberapa dekade belakang ini kurang mendapat perhatian . Padahal peran itu sangat dibutuhkan dalam kondisi media massa yang dengan dahsyatnya menyampaikan pesan pesan beragam kepada masyarakat

Opinion leaders mengakses pesan melalui media televisi, radio dan surat kabar. Menyenangi beragam acara seperti berita politik, ekonomi, budaya , olah raga. Opinion leaders ternyata melakukan analisis berbagai pesan yang diterima danselanjutnya melakukan evaluasi pesan yang diterima dari media. Tidak semua informan mengkomunikasikan pesan yang diterima dari media melainkan hanya yang terkait dengan kondisi masyarakat sekitar. Terdapat perbedaan opinion leaders yang bermukim di daratan, kepulauan dan di pegunungan dalam mengakses, menganalis, mengevaluasi dan mengkomunikasikan pesan yang diterima dari media. Seperti yang Opinion leaders di kepulauan dan pegunungan masih menjadi tempat bertanya dalama beberpa hal, sedangkan opinion leaders di daratan hampir tidak jelas lagi perannya apalagi sebagai tempat bertanya.

Kesimpulan penelitian ini, opinion leaders, mengakses pesan melalui media televisi,radio dan surat kabar, opinion leaders menganalisis dan mengevaluasi pesan yang diterima dari media utamanya berita politik, ekonomi, sosial dan kemasyarakatan.Pesan yang diterima dari media setelah dianalisis kemudian disampaikan kepada masyarakat, secara formal

Page 123: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

melalui musrenbang dan pertemuan resmi lainnya, sedangkan non formal warga mendatangi opinion leader dan bertanya langsung. Perbandingan opinion leaders yang bermukim di daratan, kepulauan dan di pegunungan yang paling menonjol adalah pera di kepulauan dan pegunungan masih mendapat respons di masyarakat sedangkan opinion leaders di daratan perannya sudah memudar.

Keywords : media , opinion leader.

Page 124: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

KAJIAN KELEMBAGAAN NELAYAN BUGIS DAN MAKASSARMENGGAGAS TRANSFORMASI STRUKTUR KELEMBAGAAN DAN

ATURAN BAGI HASIL DALAM USAHA NELAYAN SULAWESI SELATAN YANG BERWAWASAN KESEJAHTERAAN, KEADILAN, DAN

ARIF LINGKUNGAN KE DEPAN

Munsi Lampe; Eymal B. Demmalino; Tasrifin Tahara dan NurhadeliaJurusan/Prodi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Hasanuddin

Abstrak

Penelitian bertujuan menganalisis relasi sebab akibat (cousal relation) antara eksisnya struktur kelompok Ponggawa-Sawi dengan sistem aturan bagi hasil dan fenomena kemiskinan keluarga nelayan berstatus anak buah. Pertanyaan yang diajukan untuk dijawab ialah: (1) bagaimana struktur kelompok kerjasama nelayan (ponggawa-sawi) dan aturan bagi hasil yang diterapkan sejak ratusan tahun silam? (2) Faktor apa memungkinkan kelompok kerjasama nelayan dan aturan bagi hasil tersebut bertahan hingga sekarang?

Metode penelitian adalah kualitatif (ethnographic research) dengan teknik koleksi data wawancara mendalam dan pengamatan. Penelitian berlokasi pada tiga desa nelayan dengan tiga tipe usaha perikanan laut, yaitu Sumpang Binangae (Barru), Lappa (Sinjai), dan Tamalate (Takalar), yang masing-masing mengembang- kan tipe-tipe usaha Bagang Rambo, usaha pancing tongkol, dan usaha rengge.

Dari penelitiandiperolehempattemuanpenting.Pertama, adanyatigavarianstrukturkerjasamanelayan yang mencirikanketigatipeusahaperikanansecarapasang-pasangan.Ketigavarianstrukturkelompokkerjasamanelayantersebutialah(1) struktur kompleks (perikanantongkolmilikpemerintahdanSwasta), (2) struktursedang(usahabagang Rambo danusahatongkollokal), dan(3) struktur elementer (usaharengge).Kedua, darikajianstruktural, ditemukanbentukkepemilikanusahaindividual yang mencirikansemuastrukturkelompokusahakerjasamanelayan di tigalokasi--sebaliknyatidakdikenalbentukkepemilikanusahakelompok.

Ketiga, dalamtigavarianstrukturkerjasamausahaperikananditerapkantigavarianpola/aturanbagihasilsecarapasang-pasangan: (1) pola/aturan bagi fifti-fifti/50% pemilik : 50% kelompok ABK (perikananmilikPemerintahdanSwasta); (2))pola/aturan bagi hasil55%-60% pemilik/Ponggawa Darat : 40%-45% Ponggawa Laut dan Sawi (Usaha Rengge); dan (3) pola/aturan bagi personifikasi-fungsionalkomponenproduksi(Usaha Tongkolrakyatdan Usaha Bagang Rambo).

Keempat, ditemukan pula bahwavarianpola/aturanbagihasil/55%-60% pemilik/Ponggawa Darat: 40%-45%(diterapkanolehkelompoknelayanrengge) yang eksploitatifdanberkontribusisecarasignifikanterhadapterciptadanlanggengnyakondisikemiskinankebanyakankeluarganelayanberstatusSawi.

Page 125: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Kata kunci: Struktur kelompok ponggawa-sawi, pemilikan individual, aturan bagi hasil, kemiskinan nelayan.

Abstract

This research aims to describe and analyse the cousal relation between the survival of Bugis-Makassar fishermen Ponggawa-Sawi with its yied sharing system and the persist of fishermen poverty from Sawi families.The research questions are (1) how is the structural forms/caracteristic in the body of Ponggawa-Sawi workgroup and the yield sharing system applied by the fishermen communities since hundreds years ago? (2) What are the socio-cultural factors couse/assure survival of the Ponggawa-Sawi and the yield sharing system?

In doing research is applied the qualitative/ethnography method with technique of data collection by depth-interview and observation. The field researsh is done in three coastal fishermen villages of South Sulawesi namely Sumpang Binangae (Barru), Lappa (Sinjai), and Tamalate (Takalar). Since tens years ago they respectibely develope fishery types of Bagang Rambo, catching/fishing the tuna, and catching mckeril fishes by large-modern purseine (renggein local term).

From the field research are gained fours important findings that tied each other. The firs,presence of thre structural varians of/caracterise the old workgroup/ cooperation of Bugis-Makassar fishermen, namely complex structure, middle comlex structure, and elementer/simple structure.These structural varian respectively carakterise the workgroup organizations of government tuna fishery and private tuna fishery, Bagang Rambo fishery, and Rengge fishery. The second, from the structural analysis is known that the three fishery tipe applied the individual proverty right on factor of productions (ship body, mashine, catcing tool and equipments--on the contrary, unknown the cooperative provertyrigths.

The third, in the fishery workgroups/organizations applied three patterns of traditional yield sharings: (1) The sharing pattern of fifty-fifty/50% the ouwners : 50% crew members (Government and private feshery); (2))The sharing pattern of55%-60% the owner/Ponggawa Darat : 40%-45% captain/Ponggawa Lautand crew (Rengge/purseine fishery); and (3) The sharing pattern offunctional-personivicative of production factors: human and physical-instrumental components(the local fishing tuna and local Bagang Rambo fishery).

The fourth, is found that the third pattern of yield sharing (55%-60% : 40%-45%)is exploitative to the crew members and contribute significantly to the increase the population number of and lasting the fishermen poverty in the coastal fishermen village of South Sulawesi.

Keywords: Structur of Ponggawa-Sawi Workgrup, individual owner, yield sharing pattern, fishermen poverty

Page 126: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

DESAIN ORGANISASI PEMERINTAH KECAMATAN DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK

DI KOTA MAKASSARDesign Of Sub-Distric Government Organization To Improve The Effectiveness

Of Public Service In Makassar, Indonesia

M. Thahir Haning, Muh. Yunus, La Tamba, Nurdin NaraFakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Hasanuddin

[email protected] of Social and Political Science, Hasanuddin University

[email protected]

Abstrak

Desain Organisasi Pemerintah Kecamatan di Kota Makassar telah dilakukan, namun terdapat beberapa masalah. Penelitian ini mempertanyakan hal-hal sebagai berikut: bagaimanakah kebijakan strategis dan jenis kewenangan Pemerintah Kecamatan?, bagaimana bentuk struktur organisasi pemerintah kecamatan untuk mendukung pelayanan publik?, bagaimana kemampuan pegawai dalam pelaksanaan pelayanan publik?.Temuan lapangan menunjukkan hal-hal sebagai berikut. Kebijakan strategis Pemerintah Kecamatan kurang match dengan desain struktur organisasi Pemerintah Kecamatan di Kota Makassar. Penataan kembali struktur organisasi Pemerintah Kecamatan, belum menciptakan perubahan yang bersifat substansial. Penempatan pegawai kedalam unit-unit kerja dalam struktur organisasi Pemerintah Kecamatan, belum selaras dengan persyaratan pekerjaan. Perubahan satuan-satuan organisasi pemerintahan kecamatan, agar berdampak pada peningkatan kinerja pelayanan publik harus berpijak pada kebijakan strategis kecamatan. Perubahan satuan-satuan organisasi pelayanan publik, seharusnya merupakan penjabaran dari visi yang terkandung dalam kebijakan strategis Kecamatan. Organisasi pemerintah kecamatan adalah alat untuk pelaksanaan pelayanan publik di tingkat kecamatan. Jika penataan satuan-satuan organisasi pemerintah kecamatan berpijak pada pertimbangan kebijakan strategis kecamatan, maka perubahan struktur organisasi pemerintah kecamatan diyakini berdampak positip terhadap peningkatan kinerja pelayanan publik di tingkat kecamatan.

Kata Kunci: desain organisasi, kebijakan strategis, desain struktur, kemampuan sumber daya manusia aparatur.

Page 127: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Abstract

Organizational design of sub-district government in Makassar City has been conducted, yet there are still many constraints. This study questioned the matters as follows: 1) how are the strategic policies and the kinds of the sub-district government authorities, 2) how is the form of the organizational structure of sub-district government to support public services, and 3) how is the capability of employees in public service implementation. This study finding shown; the strategic policies of sub-district government less appropriate to design of organizational structure in Makassar. Redesign organizational structure of sub-district government has not created a substantial change. Placement of employees into work units within organizational structure of sub-district government not appropriate with the job requirement. The alteration of organizational units of sub-district government in order to have an impact on improving the performance of public services should be based on strategic policy districts. It should be an elaboration of the vision that contained in the sub-district strategic policy as well. Sub-district government organization is the instrument for public services implementation in sub-district area. If the ordering of organizational units of sub-district government relies on sub-district strategic policy consideration, then the change in organization structure of sub-district government is believed to have positive impact on the enhancement of the public service performance in sub-district area.

Keyword: organizational design, strategic policy, structure design, capability of public servant

Page 128: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

KAJIAN PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN ORGANISASI PEREMPUAN DALAM MENANGGULANGI KEMISKINAN PEDESAAN

DI PROVINSI SULAWESI BARAT

Muh. Yamin Sani; Pawennari Hijjang; Muh. Basir Said dan Yahya Kadir

Abstrak

Penelitian ini bertolak dari sebuah masalah sosial tentang kemiskinan pedesaan yang banyak dialami oleh perempuan di Kabupaten Mamuju Utara dan Kabupaten Majene Sulawesi Barat. Karena itu menarik untuk menjelaskan, bagaimana karakteristik kemiskinan pedesaan dan bagaimana peluang ekonomi, yang sejatinya dapat dikembangkan pada kedua daerah; Kabupaten Mamuju Utara dan Kabupaten Majene Sulawesi Barat.

Dalam mengkaji masalah kemiskinan pedesaan yang banyak dialami oleh perempuan di kedua daerah : yakni wilayah pedesaan di Kabupaten Mamuju Utara dan Kabupaten Majene, dilakukan dengan pendekatan konstrukturis, atau penelitian kualitatif. Ada dua teknik pengumpulan data lapangan yang digunakan, yaitu observasi dan wawancara. Observasi digunakan untuk mengamati kehidupan sosial penduduk desa, sementara wawancara digunakan untuk mewawancarai para informan, baik yang berasal dari lapisan masyarakat biasa, tokoh masyarakat, perempuan pelaku ekonomi dan stakeholder yang terkait dengan masalah perempuan dan kemiskinan.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa karakteristik kemiskinan pedesaan yang banyak dialami oleh perempuan, ternyata berhubungan dengan mata pencaharian sebagai petani kakao dan petani kelapa dalam di Kabupaten Mamuju Utara. Demikian pula halnya di komunitas nelayan di kawasan pesisir Kabupaten Majene, berhubungan dengan mata pencaharian penduduk sebagai nelayan. Namun demikian ada karakteristik perbedaan yang dijumpai. Pada komunitas petani kakao dan kelapa dalam, tingkat pendapatan petani relatif rendah, sementara pendapatan nelayan relatif cukup tinggi.

Karakteristik kemiskinan pedesaan penduduk di Kabupaten Mamuju Utara terjadi karena para petani belum mempraktikkan pengelolaan kebun kakao dan kelapa dalam secara optimal. Ini kemudian menyebabkan tingkat dari kualitas produksi masih rendah, sudah barang tentu hal ini sangat mempengaruhi pendapatan petani kebun di Kabupaten Mamuju Utara. Berbeda halnya nelayan pada kawasan pesisir di Kabupaten Majene.

Sejatinya, ada kesempatan bagi perempuan di kedua kabupaten; Mamuju Utara dan Majene untuk memanfaatkan peluang-peluang ekonomi yang tersedia di daerah masing-masing melalui aplikasi teknologi tepat guna dan pembentukan dan pemanfaatan kelompok-kelompok usaha ekonomi produktif.

Kelembagaan ekonomi, terutama dalam hal pembentukan, pengembangan dan kemandirian kelompok usaha belum berkembang secara layak. Padahal penguatan kelembagaan menjadi kekuatan bagi perempuan untuk memiliki akses terhadap para pelaku ekonomi di Kabupaten Mamuju Utara maupun di Kabupaten Majene terutama terhadap lembaga formal keuangan.

Ketidakberdayaan yang dialami perempuan tercermin dari belum berfungsinya kelompok usaha ekonomi produktif. Hal ini menjadi kendala bagi perempuan untuk mengembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan koperasi sebagai wahana untuk mendapatkan pelayanan

Page 129: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

kredit usaha. Belum terbentuknya lembaga keuangan mikro maupun perusahaan daerah yang sejatinya diharapkan untuk menjadi lembaga penjamin yang memungkinkan hasil produksi usaha ekonomi produktif, dihargai sesuai standar harga yang semestinya.

Kata Kunci : Wanita, Kemiskinan dan Penguatan Organisasi

Abstract

This study started from a social problem about the rural poverty that experienced by many women in both North Mamuju and Majene Districts of West Sulawesi. Therefore, it is interesting to describe, how the characteristics of rural poverty and how the economic opportunities, which actually can be developed in both districts; North Mamuju and Majene Districts of West Sulawesi.

In studying the problem of rural poverty experienced by many women in two district, that is in rural areas of North Mamuju and Majene Districts, was conducted by using constructionist approach, or qualitative research. There are two field data collection techniques were used, namely observation and interviews. Observations are used to observe the villager’s social life, while interviews are used to interview the informant, both coming from ordinary peoples, community leaders, economic actors of women and stakeholders related to the women and poverty problems.

The results of study indicate that the characteristics of rural poverty experienced by many women, it is associated with the livelihood as cocoa and coconut farmers in North Mamuju district. Similarly, the fisherman communities in coastal area of Majene district, it is associated to the livelihood as a fisherman. However, there are characteristic differences encountered. In community of cocoa and coconut farmers in the income level of farmers is relatively low, while the fisherman is relatively high.

The characteristics of rural poverty in population in North Mamuju district occurs because the farmers do not practice the management of cocoa and coconut plantation optimally. This lead to the level of production quality is low, to be certain it is greatly affect the farmer’s income in North Mamuju district. Unlike with fishermen in the coastal areas of Majene district.

Actually, there are opportunities for women in both districts North Mamuju and Majene to utilize the economic opportunities available in their areas through the application of appropriate technology and the groups building and utilization of productive economic business.

The institutional of economic, especially in terms of the building, development and independence of business group has not developed properly. While, the institutional strengthening become a force for women to have access to economic actors in North Mamuju and Majene districts particularly to the formal financial institutions.

The powerlessness experienced by women is reflected in not functioning of productive economic business group. This is a constraint for women to develop micro, small and medium enterprises and cooperatives as a vehicle to obtain business credit services. Not forming the micro-finance institutions and local companies that actually expected to be a guarantor institution that enables the production of productive economy business is appreciated according to the price standards appropriately.

Keywords: Women, poverty and organization strengthening

Page 130: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PLN KOTA MAKASSAR

Analysis of Customer Satisfaction PT PLN (Persero) Branch Makassar

Haselman; Baharuddin; Muhammad Rusdi dan Badu Achmad

Abstrak

Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) Cabang Makassar.Penelitian ini bertujuan mengungkapkan perbedaan antara harapan dan persepsi atas

kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan pelanggan, serta menganalisis dimensi kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan pelanggan pada PT PLN (Persero) Cabang Makassar. Hal ini sangat menarik untuk dikaji lebih jauh, sebab dalam persaingan bisnis yang semakin marak dewasa ini, masalah kepuasan pelanggan menjadi salah satu unsur yang dapat meningkatkan daya saing dan kinerja perusahaan, sedangkan penelitian yang menyangkut topik ini pada PT PLN (Persero) Cabang Makassar belum pernah dilakukan.

Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan PT PLN (Persero) Cabang Makassar dengan jumlah sekitar 200 ribu lebih pelanggan. Dari populasi ini peneliti mengambil sampel sebanyak 350 orang dan menggunakan teknik formula tabel sampling yang diberikan oleh Isaac dan Michael. Adapun pembahasannya analisis kesenjangandan analisis kepentingan-kinerja.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan yang nyata sebesar -0,57 antara tingkat kepentingan/harapan pelanggan dengan persepsi atas kinerja PT PLN (Persero) Cabang Makassar sebagai manifestasi dari tingkat pelayanan yang selama ini diberikan untuk memenuhi kepuasan pelanggan, dan dikategorikan pada rentang skala "tidak puas".

Kata Kunci : Tingkat Kepuasan Pelanggan PT. PLN (Persero) Cabang Makassar

Abstract

This study aims to reveal the difference between expectation and perception of service quality on customer satisfaction levels , as well as analyze the dimensions of service quality on customer satisfaction levels in PT PLN ( Persero ) Branch Makassar . It is very interesting to study further , because the competition is increasingly widespread business today , customer satisfaction issues to be one of the elements that can enhance the competitiveness and performance of the company , while research concerning this topic in PT PLN ( Persero ) Branch Makassar yet ever done .

The population in this study are customers of PT PLN ( Persero ) Makassar Branch totaling approximately 200 thousand subscribers . From this population of researchers took a sample of 350 people and using table formulas sampling techniques given by Isaac and Michael . The discussion and analysis of gap - performance analysis interests .The results showed that there is a real gap of -0.57 between the level of interest / customer expectations with perceptions of performance of PT PLN ( Persero ) Branch Makassar as a manifestation of the level of service currently provided to meet customer satisfaction , and categorized on a scale range " not satisfied " .

Page 131: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Keyword : Level Customer Satisfaction PT. PLN (Persero) Branch Makassar

KETERANGAN :

1. HASNIATI : PDF

Page 132: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

3. Bidang Kajian Ilmu Budaya/Sastra

BENTUK LUKISAN GUA PRASEJARAH YANG BERMAKNA KEMARITIMAN DI KAWASAN MAROS-PANGKEP

FORM OF PREHISTORIC CAVE PAINTING MEANINGFUL MARITIME CULTURE IN THE MAROS-PANGKEP

Anwar Thosibo; Akin Duli; Supriadi dan Yadi mulyadiJurusan Arkeologi Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin Jalan Perintis Kemerdekaan Km.10.

Makassar, surel (e-mail) [email protected]

Abstrak

Penelitian terhadap lukisan-lukisan gua prasejarah di kawasan karst Maros-Pangkep dilakukan sebagai salah satu dukungan menuju nominasi kawasan itu menjadi salah satu situs warisan budaya Dunia (Wordb Heritage Site) oleh UNESCO. Untuk mencapai tujan tersebut maka diperlukan suatu upaya pelestarian. Adapun target khusus yang ingin dicapai adalah menemukan makna lukisan, baik secara kesendirian maupun secara berkelompok.

Cara yang dilakukan menggunakan metode arkeologi meliputi penjajagan sampling, identifikasi rupa lukisan dan, klasifikasi lukisan, sedang analisis dan interpretasi lukisan menggunakan model triadik Charles Saunders Pierce. Luaran penelitian berupa penemuan arti atau makna dari masing-masing lukisan yang akan bermanfaat untuk dunia pendidikan utamanya sebagai bahan pengajaran yang bermuatan lokal dan bina budaya bangsa. Kata kunci: gua prasejarah, lukisan, makna, budaya

Abstract

Research on prehistoric cave paintings in the karts Maros-Pangkep performed as support to the nomination of one of the region into one of the world cultural heritage site (Wordb Heritage Site) by UNESCO. To achieve these objectives, we need a conservation effort. The specific targets to be achieved is to find themeaning of the painting, either solitude or in groups.

How that is done using archaeological methods include assessment of sampling, identification and fine painting, painting classification, analysis and interpretation of the painting medium using triadic model of Charles Saunders Pierce. Outcomes research is the discovery of the meaning or significance of each of the paintings that will be beneficial for primary education as teaching material laden local and national culture building.

Page 133: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Keywords: prehistoric caves, paintings, meaning, culture

SEJARAH PERDAGANGAN MARITIMSULAWESI SELATAN DAN BARAT

Edward L. Poelinggomang, Bambang Sulistyo, H.Muh. Bahar Akkase Teng, Rasyid Rahman

Lecturers at the Department of History, Faculty of Letters,Hasanuddin University Makassar

Abstract

This research examines the history of South Sulawesi and West Sulawesi maritime trade. Its focus is first on the efforts of the Netherlands East-Indies (NEI) government to regulate trade, i.e. on the trade policy, its influence on commerce and the role of the liberal economic ideas. The conclusions derived from this research is: (1) the NEI government continued to maintain that foreign traders and entrepreneurs, and those with whom it did not cooperate, should not make profits in the territory under its sway; (2) consequently, the implementation of the “open door” policy , which was followed by a policy of “free port’ did not in any way realize an acceptance of liberal economic ideas; (3) the implementation of a “free port” policy at Macassar was not intended to give it the freedom to compete with Singapore, but rather to safeguard the political interests of the NEI government; (4) the policy of free port successfully attracted foreign traders and stimulated business at Macassar; (5) despite this, the NEI government continued to regard any gain made by another party in its territory as a loss for itself. Secondly, focus on the efforts of the Indonesia government to regulate the maritime trade.

Abstrak

Penelitian ini mengkaji sejarah perdagangan maritime Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Fokus penelitiannya adalah pertama, menelusuri usaha pemerintah Hindia Belanda menata perdagangan, terutama menyangkut kebijakan perdagangan, pengaruhnya terhadap kegiatan perdagangan, dan peran dari gagasan ekonomi liberal terhadap kebijakan perdagangan. Kesimpulan yang dicapai dari hasil penelitian ini adalah: (1) pemerintah Hindia Belanda tetap berpenderian bahwa para pedagang dan pengusaha asing, dan semua mereka yang tidak menjalin hubungan dengannya, tidak diperkenankan mengais keuntungan dalam wilayah yang dinyatakan teritorialnya; (2) akibatnya, implementasi dari kebijakan “pintu terbuka”, yang kemudian diikuti dengan kebijakan “pelabuhan bebas” pada kenyataannya tidak didasarkan pada gagasan-gagasan ekonomi liberal; (3). Implementasi kebijakan “pelabuhan bebas” bagi Makassar bukan dimaksudkan untuk memberikan kebebasan untuk bersaing dengan Singapura, tetapi lebih merupakan pengamanan terhadap kepentingan politik pemerintah Hindia Belanda; (4) kebijakan pelabuhan bebas berhasil memikat para pedagang dan pengusaha merangsang kegiatan perdagangan di Makassar; (5) dengan demikian, pemerintah Hindia Belanda memandang keuntungan yang dicapai oleh pihak lain dalam wilayah teritorialnya merupakan kerugian diri

Page 134: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

sendiri. Selanjutnya, menelusuri kebijakan pemerintah Indonesia dalam mnenata perdagangan maritime.

“Uji-efektifitas Ancangan Model Pembelajaran Gramatika Bahasa Inggris Berbasis Interaktif, “Pair Interaction”, Terhadap Model

Pembelajaran Berbasis Interaktif Lainnya Dalam Kelompok Kerja Dengan Jumlah Anggota Yang Beragam”

Revisiting the Effectiveness of An Interactive-Based English Grammar Teaching Model, “Pair Interaction Model”, Against the Other Interactive-

Based Teaching Models of Varied numbers of Members of Small Groupworks

Abdul Hakim Yassi; Husen Hasyim; Simon Sitoto; Kaharuddin; Karlina danWaode Surya Darma

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Fenomena rendahnya kompetensi bahasa Inggris siswa atau mahasiswa telah menjadi isu yang menarik minat kalangan guru atau dosen bahasa Inggris, peneliti bahasa, para ahli metodologi pengajaran bahasa, dan lain semacamnya.Penelitian ini merupakan suatu upaya ilmiah untuk menjawab isu tersebut dengan mengajukan suatu ancangan pengajaran Gramatika Bahasa Inggris berbasis interaktif yang peneliti namakan, “Pair Interaction Model”. Model ini terbukti secara empiris relative sangat efektif meningkatkan kompetensi Bahasa Inggris mahasiswa khususnya keterampilan komunikasi (Speaking) mereka dimana aspek inilah yang menjadi kelebihan dari ancangan modelpembelajaran ini. Penelitian ini kembali menguji efektifitas ancangan model pembelajaran ini yang difokuskan pada jumlah anggota kelompok kerja yang berbeda.Data diperoleh dari 56 mahasiswa sastra Inggris dari dua universitas swasta di Makassar, yakni Universitas 45 dan Universitas Muslim Indonesia yang ditarik secara purposive sampling yang mengikuti pre-test dan post-test pada dua kompetensi bahasa Inggris, Grammar dan Speaking. Setelah mengikuti pre-test, mereka ditempatkan ke dalam 4 kelompok yang berbeda, yaitu Kelompok A yang berangggotakan 2 orang, Kelompok B, 3 orang, Kelompok C, 4 orang dan Kelompok D yang beranggotakan 5 orang. Selanjutnya, mereka diberikan input (materi ajar) tentang Grammar Bahasa Inggris dalam bentuk dialog. Input atau modul didisain sedemikian rupa untuk digunakan pada kelompok yang berbeda jumlah anggotanya sebanyak 14 sesi pengajaran yang berdurasi 100 menit per sesi. Terahir, mahasiswa mengikuti post-test dengan menggunakan materi tes yang sama dengan pre-test untuk mengukur kemajuan yang dicapai pada dua kompetensi, Grammar dan Speaking.Penelitian ini telah menemukan dua hal yang penting. Pertama, ditemukan bahwa Kelompok A beranggotakan 2 orang dimana ancagan model yang diuji berada dan Kelompok B yang beranggotakan 3 orang mengungguli kelompok-kelompok lainnya. Kedua dan yang penting, penelitian ini menemukan bahwa jumlah anggota kelompok 2 atau 3 orang yang paling efektif digunakan pada pembelajaran yang menggunakan kelompok kerja (small group work).Penelitian telah menjawab pertanyaan yang selama ini belum pernah terjawab pada penelitian-penelitian berbasis kelas adalah berapa jumlah anggota kelompok yang efektif dalam suatu

Page 135: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

proses pembelajaran. Degan demikian,penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin kecil jumlah anggota kelompok kerja semakin efektif terhadap proses pembelajaran. Sebaliknya, semakin besar jumlah anggota suatu kelompok kerja, semakin tidak efektif pulalah terhadap proses pembelajaran.

Kata Kunci :Pembelajaran, Berbasis Interaktif, Kelompok Kerja Kecil, Garmmar, Speaking,

ABSTRACT

The phenomenon of learners’ low competence of English has long been attracting concerned people such as English teachers, language researchers, language teaching methodologists, and the likes. The present study is one of scientific efforts in responding to such an issue by proposing an interactive-based English grammar teaching method called “Pair Interaction Model”. It has empirically been proved that the proposed method is effective in improving learners’ English competence especially their speaking performance which becomes the merit of the proposed method. The present study is aimed at testing the effectiveness of the proposed methods in various number of group member working in a small group work.The data were taken from 56 students drawn purposively majoring in English in two private universities in Makassar, 45 University and Indonesian Moslem University (UMI) who sit in Pre-test and Post-test of two English competence, Grammar and Speaking. After administering the pre-test, the students were put into four different groups. Group A consists of two students which becomes the essence of the proposed method, Group B three students, Group C four students, and Group D consists of five students. The students then were catered by the teaching input (material) of Englsih grammar in a dialogic form. The input has been designed is such a way to cater the different number of group member. They then sit in 14 classroom sessions in which each has 100 minutes in length. Finally, the students sit in a post-test administered to know the progress they achieved.The present study reveals two important findings. Firstly, it was found that the proposed teaching method which was being tested in the present study has empirically outperformed the other groups especially to those which involve more than 3 members of the group work.Secondly and most importantly, the study found that group member of two and three are the most appropriate and effective in teaching- learning processes. As such, the present study concludes that the less number of group member in small group work, the more effective the teaching and learning processes will be.

Key words: Learning, Interactive-based, Small Groupwork, Grammar, Speaking

Page 136: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

ANALISIS KESALAHAN HASIL TERJEMAHAN MAHASISWA SASTRA INGGRIS UNHAS DALAM MENERJEMAHKAN NASKAH BAHASA INDONESIA KE DALAM

BAHASA INGGRIS.(Error Analysis of Indonesia- English translation made by students of English Departmen

of Hasanuddin University)

Noer Jihad SalehFakultas Sastra Universita Hasanuddin

Kampus Unhas Tamalanrea, Jalan Perintis Kemerdekaan Km 10 MakassarTelepon 0411-587223, Fax 0411-587223

e-mail : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis keslahan terjemahan naskah bahasa Indonesia ke bahsa Inggris yang dibuat oleh mahasiswa Sastra Inggris Unhas. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data penelitian ini melalaui cara penyebaran kuesioner, dan pemberian tugas terjemahan kepada responden. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Sastra Inggris Unhas, sedangkan obyek penelitian ini adalah teks hasil terjemahan mahasiswa. Analisis data dilakukan pendekatan content analysis yang sasarannya pada kesalahan grammatikal dan kesalahan leksikal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menerjemahkan naskah Indonesia-Inggris jauh lebih sulit jika dibandingkan dengan menerjemahkan naskah Inggris-Indonesia, hal ini berkaitan dengan tingkat kompetensi bahasa Inggris penerjemah. Selanjutnya Berdasarkan analisis kesalahan hasil terjemahan mahasiswa, keslahan leksikal sedikit lebih banyak jika dibandingkan dengan kesalahan grammatikal . Pada kesalahan grammatikal meliputi structure, koherensi dan aspek morfologis. Sedangkan kesalahan pada aspek kesalahan leksikal meliputi peristilahan, istilah bernunsa budaya. Penelitian ini juga menemukan bahwa kecenderungan mahasiswa dalam menerjemahkan, tidak melalui proses terjemahan yang selayaknya, tetapi lansung diterjemahkan naskah dari bahasa sumber ke bahasa sasaran.

Kata Kunci: terjemahan, analisis keslahan, leksikal, grammatikal

Abstract

This study aimed to describe the error analysis of Indonesian - English made by the student of English Department of Unhas . This research is descriptive qualitative . The data collection by means of quistionaire distribution questionnaires , and the provision of translation tasks t made by the respondents . The subjects of this is students of English Department Unhas , while its object is tranted texts made by the students. Data analysis performed ‘content analysis approach’ concerning with grammatical errors and lexical errors . The results of the study indicate that translating Indonesian - Englishexts more difficult, compared to English - Indonesiantaranslation. This relates to the level of English competence of the translator .In addition based on the analysis of the results of translation errors of students ,the total number of lexical errors is little more compared to grammatical errors . The grammatical errors, include:

Page 137: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

structure , coherence and morphological aspects . While errors at lexical aspects include terminology , expressions , and cultural content . The study also found that the tendency of studentsin translating the Source language text, neglecting the the proper translation process, but they translatethe texts directly from the source language into thetarget language .

Keywors: translation, error analysis, lexical, grammaticalthe

KETERANGAN :

1. GUSNAWATY : PDF

Page 138: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

4. Bidang Kajian Ilmu Hukum

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENEGAKAN HUKUM DI LAUT

Alma Manuputty; Juajir Sumardi; Maskun; Birkah Latif; Rafika Nurul Ramadani Ramlidan Riyad Febrian Anwar

Bagian Hukum InternasionalFakultas Hukum Universitas Hasanuddin

Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Tamalanrea, Makassar 90245

Abstrak

Masyarakat memainkan peranan yang sangat penting dalam penegakan hukum di laut. Peran serta masyarakat diwujudkan dalam bentuk pemberian informasi tentang dugaan kejahatan di laut kepada Lantamal VI dan Polairut Makassar yang merupakan instansi terkait penegakan hukum di laut. Akan tetapi, dalam melaksanakan peran serta masyarakat tersebut, faktor ekonomi menjadi faktor penghambat utama yang dihadapi masyarakat dalam mewujudkan peran serta dimaksud. Alasan himpitan ekonomi menjadi argumentasi utama untuk melegitimasi kejahatan yang mereka lakukan dan/atau untuk menyembunyikan informasi tentang dugaan dimaksud kepada Lantamal VI dan Polairut Makassar.

Kata Kunci : peran serta masyarakat, penegakan hukum di laut.

Abstract

Maritime society plays a very important role in law enforcement in the sea. Public participation is contributed by the society to provide appropriate information to Lantamal VI and Polairut Makassar about the alleged crimes at sea. However, in terms of implementing the public participation, economic factors become the main obstacle faced in realizing the role of the community in question. The reason of an economic trouble becomes the main argument of the society to justify their crimes and / or to conceal information about the allegations referred to Lantamal Polairut VI and Makassar.

Keywords: public participation, law enforcement in the sea.

Page 139: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

ANALISIS HUKUM PENERAPAN SISTEM PELAYANAN SATU PINTUDALAM PERIZINAN PENANAMAN MODAL

DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

Aminuddin Ilmar; Andi Pangerang Moenta; Naswar dan Muhammad Nur Salam

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mengungkap tampakan penerapan sistem pelayanan satu pintu untuk perizinan penanaman modal, dampak substantif dan kendala optimalisasi penerapannya di Prov. Sulsel.

Penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Diawali dengan mendeskripsikan berbagai permasalahan pelayanan perizinan penanaman modal, dan kemudian menganalisisnya secara kualitatif dalam bentuk uraian yang sistematis dengan menjelaskan hubungan antarberbagai bahan hukum, selanjutnya semua bahan hukum diseleksi dan dianalisis secara deskpritif sehingga selain mengungkapkan juga dapat memberikan solusi atas permasalahan dalam penelitian ini.

Hasil penelitian ini mengungkapkan beberapa hal, yaitu kesatu, bentuk kelembagaan UPT-BPMD Prov. Sulsel tidak ekivalen dengan lingkup fungsi dan kewenangan yang dikelolannya yang mencakup perizinan (dan nonperizinan) di bidang dan juga di luar bidang penanaman modal; pola perizinan paralel yang dilaksanakan masih pada tahap pengajuan berkas persyaratan permohonan, belum sampai kepada tahap pemrosesan perizinan (dan non perizinan); persyaratan perizinan yang dibakukan masih menonjolkan fungsi pengawasan dan kendali preventif. Kedua, penerapan sistem pelayanan satu pintu dalam perizinan penanaman modal belum memberikan dampak terhadap peningkatan kinerja investasi di Prov. Sulsel. Ketiga, kendala optimalisasi penerapannya adalah adanya keterlambatan koordinasi dalam pelaksanaan survei dan pemberian rekomendasi serta keterlambatan penandatanganan surat izin.

Abstract

This study aims to reveal the form of implementation of one-stop investment service system, its impact and obstacles to optimize the substantive applicationof the system in South Sulawesi Province.

This study was a descriptive analysis. It was commenced by describing the problems of investment services, and analyzed qualitatively in the form of a systematic description to explain the relationship between the various legal materials. All legal materials then were selected and analyzed descriptively in order to deal with of the problems in this study.

The results of this study showed first, the institutional forms of UPT - BPMD of South Sulawesi Province was not equivalent to the scope of its functions and powers to provide license in and outside of investment. The lisence parallel pattern held still at the stage of filing, not to the processing stage of licensing (and non-licensing). The standardized licensing requirements furthermore was still highlight monitoring and controlling fucntion. Second, the implementation of one-stop investment service system did not give an impact on investment performance improvements in South Sulawesi Province. Third, the constraint of the implementation of the

Page 140: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

investment system was the delay of coordination aspects of the implementation of the survey and recommendation as well as the delay of the signing of the license .

PEMISAHAN KEKUASAAN DAN PRINSIP CHECKS AND BALANCES DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA KONTEMPORER

Separation of Power and Checks and Balances Principle in Indonesian Contemporary State System

Anshori Ilyas; Marwati Riza; Achmad Ruslan; Romi Librayanto dan Ariani Arifin

Abstrak

Secara normatif, “presiden tidak dapat melakukan intervensi kepada komisi negara independen dalam bentuk apapun,” sehingga presiden tidak dapat menetapkan peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang untuk mempengaruhi, mengendalikan, dan mengarahkan kebijakan-kebijakan, baik strategis maupun teknis dari state auxiliari organ dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Kemudian bentuk-bentuk kontrolstate auxiliari organ terhadap cabang kekuasaan eksekutif dapat melalui koordinasi, supervisi, penindakan dan pencegahan yang berkenaan dengan fungsinya. Disisi lain, determinan kekuasaan eksekutif terhadap state auxiliary organ dalam mekanisme kontrol adalah membentuk dan meniadakan state auxiliari organ atau menetapkan, menambahkan, dan mengurangi kewenang-kewenangan pada melalui undang-undang bersama DPR, atau melalui peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perpu) yang finalisasinya tergantung pada political will DPR; Menentukan besarnya anggaran yang dibutuhkan state auxiliari organ, melalui APBN;

Penerapan kesetaraan kedudukan dan prinsip checks and balances antarlembaga negara yang dianut dalam sistem ketatanegaraan Indonesia mempunyai implikasi terhadap hubungan kelembagaan. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap keberadaan state auxiliary organ (lembaga negara pembantu yang bersifat independen) yang ada dalam lingkup kekuasaan eksekutif. Hubungan kelembagaan tersebut dapat dilihat dengan fungsi lembaga masing-masing.

Abstract

Normatively, president cant’t intervene state independence comission in any kind. So that, president can’t stipulate regulation under act to influence, control and direction of policy as well strategically and technically from state auxiliary organ in doing its duty and function, then, forms of state auxiliary organ control to executive branch can be done through coordination, supervision, process and prevention related to its function. In another side, determonation of executive power to state auxiliary organ in stipulating, adding and dimishing power through act with House of Representative (DPR) or through emergency legislation in which finally depend on House of Representative political will, determine budget necessity to state auxiliary organ through state revenue and expenditure budget. The implementation of equal position and checks and balances prinsiple among state organ in Indonesian state system imply to institutional relation. This will influence the existence of state auxiliary organ in executive sphere. This institutional relation can be viewed from function of each institution.

Page 141: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

IMPLEMENTASI PRINSIP BAGI HASIL AKAD MUSYARAKAH PADA BANK SYARIAH

M. Arfin Hamid; Hasbir P; M. Ramli Rahim Dan Fauziah P. BaktiProgram Studi Ilmu Hukum

Bagian Hukum, Masyarakat Dan PembangunanFakultas Hukum Unhas

Abstrak

Pembangunan ekonomi nasional yang menekankan pada pemberdayaan ekonomi pada semua lapisan masyarakat merupakan proyek jangka panjang yang membutuhkan inovasi-inovasi baru seperti produk atau akad musyarakah pada perbankan syariah, secara substansi melalui akad ini terimplementasi sejumlah prinsip antara lain prinsip ilahiyah, kemanusiaan, keadilan, keseimbangan dan kemaslahatan. Akad ini adalah produk inti dari sistem ekonomi syariah ini yang masih diperlukan pengkajian baik secara konseptual demikian pula konsistensi dalam pelaksanaannya. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan beberapa pendekatan, yaitu agama, filosofis, ekonomi, sosiologis, kultural, dan politik. Penelitian ini dirancang dalam waktu sekitar 6 bulan dan hasilnya diharapan untuk pengembangan ekonomi syariah secara akademik, dan secara praktis akan memberikan informasi baru dalam penerapan dan pelaksanaan akad musyarakah pada perbankan syariah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa akad musyarakah merupakan akad terpenting yang di dalamnya mengusung nilai dan prinsip mendasar dari syariah Islam seperti ilahiyah, keadilan, keseimbangan, kemaslahatan, khilafah, amanah, kejujuran dan seterusnya. Dengan muatan nilai dan prinsip tersebut telah menempatkan posisi akad ini sebagai induk dari akad-akad lainnya dalam ekonomi Islam.Sejumlah keunggulan dan kelebihan yang melekat dalam akad musyarakah yang sangat mendasar dan hakiki, tidak berbanding lurus dengan pelaksanaannya di lapangan. Dengan muatan yang sangat hakiki tersebut justeru sangat menyulitkan dalam penerapannya hal ini sekaligus menjadi faktor kendala pengembangannya ke depan.

Kata Kunci : Ekonomi syariah, Akad Musyarakah, Perbankan syariah

Abstract

The development of national economy focused on economy empowerment for all society elements is long term project which needs new innovations like product throught delibration agreement in shariah banking. Substantially in this agreement, it is implemented in it some shariah principles, those are shariah princile, justice, humanity, parity, and prosperity. This agreement is the main product from the system of shariah economy which still needs assesment either conceptually or concictency in implementating. This reseach is normative research with some approaches, such as religion, philosophy, enonomy, sociology, culture and politic. This research designed in 6 month and the result hoped to develop shariah economy academically and

Page 142: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

prectically which are hoped to give new information in impelementing delibration in shariah banking.The reaarch results show that partnership agreement are the most important agreement consisting of essential values and principles from Islamic shariah such as godness, justice, balance, prosperity, khilafah, trusteeship, honesty etc. With the element of the value dab the principle have put this agreement as the main agreement from the profits found in partnership agreement which are really essential and absolute which give difficulty in implementing and also as obstatcles in improving in the future .

Keyword : Islamic Law economic, musharaka, Islamic banking

Page 143: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

EKSISTENSI PENGADILAN PAJAK DALAM KERANGKA SISTEM PERADILAN INDONESIA

Muhammad Djafar Saidi; Mustafa Bola; Ruslan Hambali; Muchsin Salniadan Eka Merdekawati Djafar

Abstrak

Eksistensi Pengadilan Pajak Dalam Kerangka Sistem Peradilan Indonesia merupakan penelitian yang bertujuan untuk menempatkan Pengadilan Pajak sebagai lembaga peradilan pajak yang berada dalam satu lingkungan peradilan yang berdiri sendiri. Keberadaannya tidak bergantung kepada lingkungan peradilan tata usaha negara. Sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang telah kedua kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Target yang hendak dicapai penelitian ini adalah untuk menata kembali sistem peradilan Indonesia sebagai perwujudan dari negara hukum Indonesia. Sistem peradilan Indonesia tercermin dari pengadilan dalam lingkungan peradilan umum, pengadilan dalam lingkungan peradilan agama, pengadilan dalam lingkungan peradilan militer, dan pengadilan dalam lingkungan peradilan tata usaha negara. Sistem peradilan Indonesia tersebut belum mencerminkan rasa keadilan karena pelanggaran hukum pajak berupa sengketa pajak dan tindak pidana pajak, diadili dan diputus oleh pengadilan dalam lingkungan peradilan yang berbeda. Sengketa pajak diadili dan diputus oleh Pengadilan Pajak sebagai Pengadilan Khusus dalam lingkungan peradilan tata usaha negara. Sementara tindak pidana pajak diadili dan diputus oleh pengadilan negeri dalam lingkungan peradilan umum. Diharapkan ke depan, terbentuk suatu lingkungan peradilan pajak yang menempatkan pengadilan pajak sebagai bagian dari lingkungan peradilan tersebut. Keberadaan pengadilan pajak dimaksudkan agar sengketa pajak dan tindak pidana pajak merupakan bagian dari kompetensi absolutnya. Oleh karena itu, pemangku kepentingan (stakcholders) diharapkan untuk berperanserta dalam kerangka menata kembali sistem peradilan Indonesia agar penegakan hukum pajak dapat terlaksana secara optimal.

Kata Kunci : “Pengadilan Pajak” dan “Lingkungan Peradilan”.

Abstract

The existence of court in the Framework System of Indonesia Judiciary is a research which is has a purpose to be placed the tax court as the tax judiciary institute which is to be placed in one judiciary environment who stand by itself. The existence is not depend on the administration judiciary environment, as it’s arrange in undang-undang no. 5 tahun 1986 about administration judiciary which is already change in the second time with undang-undang no. 7 tahun 2007 about administration judiciary.

Page 144: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

The aim that we want to achieve is to reorganize the judiciary system in Indonesia as the realization of Indonesia law state. The judiciary system of Indonesia are reflected from the court in public court environment, the court in religious court environment, the court in military court environment and the court in administration court environment. The judiciary system of Indoensia is not have reflected justness because the tax law violation in the form of tax legal action and tax criminal action, which is trial and decided by court in different judiciary environment. Tax legal action is trial and decided by tax court as special court in the administration court environment. While tax criminal action is trial and decided by court of first instance in the public court environment.Our expectation in the future that someday will be formed tax judiaciary environment that can put tax court as a part from judiciary environment itself. The exixtence tax court intended that tax legal action and tax criminal action are a part of absolute competency. There fore, the stakholders hopes to take a part in the framework of reorganize judiciary system of Indonesia in order that tax law enforcement can be done well.

Key Word : “Tax Court” and “Judiciary Environment”

Page 145: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

EFEKTIVITAS PENEGAKAN HUKUM PELAKSANAAN AMDAL (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN) SEBAGAI

INSTRUMEN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN DI KOTA MAKASSAR PASCA UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP.

Irwansyah; Zulkifli Aspan; Muhammad Zulfan Hakim dan Muhammad Ilham [email protected]

Fakultas Hukum Unhas Makassar

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan AMDAL sebagai instrumen penegakan hukum lingkungan yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dari aspek perumusan asas, prinsip, dan keterkaitannya dengan instrumen hukum lainnya, dan untuk mengetahui sinkronisasi peraturan perundang-undangan tentang AMDAL (undang-undang, peraturan pemerintah, dan peraturan menteri negara lingkungan hidup) sebagai instrumen penegakan hukum lingkungan, serta untuk mengetahui efektivitas penerapan prinsip transpaansi, akuntabilitas, dan partisipasi dalam pelaksanaan AMDAL di Kota Makassar sesudah berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar dengan metode penelitian sosio yuridis dengan menggunakan analisis yuridis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Asas-asas dan Prinsip-prinsip, serta kaitan AMDAL dengan instrumen hukum lain (KLHS, tata ruang, izin lingkungan) menunjukkan dasar pengaturan AMDAL yang komprehensif sebagai sebuah sarana penegakan hukum yang berdasarkan nilai filosofis, sosiologis, dan yuridis, serta ekologis, Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan AMDAL, mulai dari undang-undang, peraturan pemerintah, dan peraturan menteri Negara lingkungan hidup, menunjukkan dipenuhinya prinsip-prinsip sinkronisasi pengaturan hukum, baik dari aspek substansi hukumnya maupun proses penegakan hukumnya, dan penerapan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi, yang dirumuskan dalam peraturan perundang-undangan di bidang AMDAL, sudah terlaksana efektif pada pelaksanaan AMDAL di Kota Makassar.

Kata Kunci (keywords): AMDAL, Efektiftas Hukum, Penegakan Hukum

Page 146: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan AMDAL sebagai instrumen penegakan hukum lingkungan yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dari aspek perumusan asas, prinsip, dan keterkaitannya dengan instrumen hukum lainnya, dan untuk mengetahui sinkronisasi peraturan perundang-undangan tentang AMDAL (undang-undang, peraturan pemerintah, dan peraturan menteri negara lingkungan hidup) sebagai instrumen penegakan hukum lingkungan, serta untuk mengetahui efektivitas penerapan prinsip transpaansi, akuntabilitas, dan partisipasi dalam pelaksanaan AMDAL di Kota Makassar sesudah berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar dengan metode penelitian sosio yuridis dengan menggunakan analisis yuridis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Asas-asas dan Prinsip-prinsip, serta kaitan AMDAL dengan instrumen hukum lain (KLHS, tata ruang, izin lingkungan) menunjukkan dasar pengaturan AMDAL yang komprehensif sebagai sebuah sarana penegakan hukum yang berdasarkan nilai filosofis, sosiologis, dan yuridis, serta ekologis, Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan AMDAL, mulai dari undang-undang, peraturan pemerintah, dan peraturan menteri Negara lingkungan hidup, menunjukkan dipenuhinya prinsip-prinsip sinkronisasi pengaturan hukum, baik dari aspek substansi hukumnya maupun proses penegakan hukumnya, dan penerapan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi, yang dirumuskan dalam peraturan perundang-undangan di bidang AMDAL, sudah terlaksana efektif pada pelaksanaan AMDAL di Kota Makassar.

Kata Kunci (keywords): AMDAL, Efektiftas Hukum, Penegakan Hukum

Page 147: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

PENGUATAN KAPASITAS DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) RI DALAM PENGAJUAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG (RUU)

Abdul Razak; Faisal Abdullah; Zulkifli Aspan dan M. Nur Salam

Abstrak

Tulisan ini bertujuan menganalisis kiprah Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI pasca amandemen ketiga UUD 1945 hingga sekarang. Fokus penelitian pada peran dan fungsi DPD RI dalam menjalankan fungsi legislasi terkait pengajuan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang isu Otonomi Daerah (Otoda) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI untuk memperkuat sistem parlemen dua kamar (bikameral).

Kata Kunci : Penguatan Kapasitas DPD dalam Perspektif Otoda

Abstract

This article aims to analyze gait Regional Representative Council of Indonesia after the third amendment of the Constitution of 1945 until now. The focus of this research on the role and functions of the Regional Representatives Council in carrying out its legislative function related to the filing of the Legal Drafting on Regional Autonomy issue with the House of Representatives to strengthen the parliamentary system of two chambers (bicameral).

Keywords: Regional Autonomy, Regional Representative Council, Legislation

Page 148: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

TAPAL BATAS NEGARA WILAYAH UTARA TIMUR LAUT INDONESIAS.M. Noor; Marcel Hendrapati; La Ode A. Gani Dan Birkah Latif

Program Studi Ilmu Hukum Bagian Hukum InternasionalFakultas Hukum Unhas

Abstrak

Tapal batas negara adalah persoalan yang sangat penting dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bukan saja masalah penyelesaian patok-patok dalam batas negara dengan negara tetangga dengan pengukuran titik-titik koordinat, baik titik koordinat di daratan maupun di lautan, tetapi juga problema sosial di daerah-daerah tapal batas. Masing-masing daerah dan wilayah tapal batas mempunyai problematika masing-masing, khsususnya di tapal batas wilayah utara timur Indonesia. Papua Barat misalnya, berbeda dengan wilayah Sulawesi Utara serta Kalimantan yang tentu saja menjadi cerminan betapa heterogenitasnya persoalan-persoalan wilayah perbatasan di Indonesia. Namun semua itu bukan saja muncul sebagai tampilan riset tetapi memerlukan jawaban secara kompherensif untuk tidak semakin menambah rumit masalah di negeri ini. Riset ini bisa menjadi titik pangkal yang memotret sebagian kecil persoalan wilayah perbatasan yang harus diselesaikan.

Kata Kunci : Tapal batas negara, wilayah perbatasan, perbatasan utara timur laut Indonesia.

Abstract

The establishment of territorial boundary of the Republic of Indonesia is very important. The importance of border is not only related to the settlement of border sign and the establishment of coordinate points in land and the sea but also the social problems in the border of the country. Each border usually have specific social problems, especially in the Eastern part of Indonesian borders. For example, the social problems of the West Papua is different from the North Sulawesi and Kalimantan borders. This conditions show some heterogeneity of orders problems in Indonesia. Based on the above realities, this research is trying to portrait these borders social problems and hoping that some finding in this research can be utilized as a starting point to understand the territorial borders that need to be solved.

Key word : State border, territorial border in North East Indonesia.

Page 149: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

ASPEK HUKUM PENGELOLAAN TANAH BEKAS MILIK ASING SEBAGAI ASET PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

Legal Aspects of land Management as a Foreign Owned UsedMakassar City Government Asset

Sri Susyanti Nur, dkkFakultas Hukum Universitas Hasanuddin

[email protected]

Abstract

Land as government assets can be derived from the former land foreign-owned land from land owned by Chinese and Dutch companies. Land as a local government asset is recognized after the registration of certified land. In the control, utilization and management by government agencies should be based on the regulation number 17, the interior minister in 2007 on technical guidance asset management to benefit the region. Results showed that the legal status of the land area in the city of Makassar assets from foreign-owned Chinese and Dutch, there is already the status of land rights but there is also the status of state land has not been certified, this is due to the constraints of land titling assets belonging to the former Chinese foreign and Dutch regulatory aspects and aspects of administration

Keyword : land asset, certificates, Makassar City

Abstrak

Tanah sebagai asset pemerintah dapat berasal dari tanah-tanah bekas milik asing yang berasal dari tanah-tanah milik Cina dan perusahaan-perusahaan Belanda. Tanah sebagai asset pemerintah daerah diakui setelah dilakukan pendaftaran tanah/bersertifikat. Dalam penguasaan, pemanfaatan, dan pengelolaannya oleh instansi pemerintah haruslah berdasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Petunjuk teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) agar memberikan manfaat. Hasil penelitian menunjukan bahwa status hokum tanah asset daerah di kota Makassar yang berasal dari kepemilikan asing (Cina dan Belanda) ada yang telah berstatus Tanah Hak namun masih ada pula yang berstatus Tanah Negara/belum bersertifikat, disebabkan kendala pensertifikatan tanah aset daerah bekas milik asing Cina dan Belanda dari aspek peraturan perundang-undangan dan aspek administrasi.

Kata kunci: tanah asset, sertifikat, Kota Makassar.

Page 150: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

KETERANGAN :

1. MUH. ASHRI : PDF

BIDANG ILMU KESEHATAN

1. Bidang Kajian Ilmu Kedokteran

PENGARUH PEMBERIAN MADU PADA BERAT BADAN, LINGKAR PINGGANG, GLUKOSA DARAH PUASA, PROFIL LIPID, DAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA OBESITAS SENTRAL.

FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS HASANUDDIN, MAKASSAR

Effect of Honey Supplementation on Body Weight, Waist circumference, Lipid profile, Fasting Blood Glucose and Blood Pressure of Central Obesity Patients.

Faculty of Medicine, Hasanuddin University, Makassar.

Agussalim Bukhari, Veni Hadju, Burhanuddin Bahar, Abdul Salam

Abstrak

Latar Belakang. Obesitas dikategorikan sebagai masalah kesehatan masyarakat yang kini mengancaman penduduk di dunia. Obesitas merupakan penyakit kronik yang bersifat monogenic atau poligenik dan dapat menyebabkan beberapa keadaan disfungsi serta gangguan patologis. Sebagai bagian dari diet sehat yang normal, orang di seluruh dunia menggunakan madu alami sebagai pemanis serta karena efek obatnya yang bermanfaat. Telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa madu dapat menurunkan kadar glukosa darah, profil lipid dan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian madu terhadap berat badan, lingkar pinggang, profil lipid, kadar glukosa darah dan tekanan darah pada penderita obesitas sentralMetode. Desain yang digunakan adalah studi eksperimen dengan rancangan penelitian Eksperimen semu (Quasy Eksperiment). Model rancangan penelitiannya adalah rancangan Non- Randomized Group pre –post test. Sampel Penelitian adalah 25 subjek yang dintervensi dan 25 subjek yang menjadi kontrol yang memenuhi kriteri inklusi dan eksklusi. Tidak ada perbedaan secara signifikan antara variable kontrol dan variable intervensi.Hasil. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada kelompok kontrol dan intervensi pada berat badan, lingkar pinggang, IMT, glukosa darah, profil lipid dan tekanan darah, namun terdapat penurunan yang signifikan pada IMT (p<0.05), lingkar pinggang (p<0.05), tekanan darah sistol (p<0.05) pada kelompok intervensi sebelum dan setelah pemberian madu. Sementara untuk kelompok kontrol juga terjadi penurunan yang signifikan pada lingkar pinggang dan tekanan darah sistol meskipun persen perubahan pada kelompok intervensi lebih tinggi, selain itu kelompok kontrol juga terjadi peningkatan yang signifikan pada trigliserida sedangkan asupannya lebih rendah dibandingkan dengan kelompok intervensi.

Page 151: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Kesimpulan. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada kelompok kontrol dan intervensi pada berat badan, lingkar pinggang, IMT, glukosa darah, profil lipid dan tekanan darah, namun terdapat perbedaan yang signifikan pada IMT dan tekanan darah sistol pada kelompok intervensi sebelum dan setelah pemberian madu.

Kata Kunci : Madu, Berat badan, lingkar pinggang, profil lipid, kadar glukosa darah puasa, tekanan darah, obesitas sentral.

Abstract

Background. Obesity is now considered as a public health problem all over the world. Central obesity is more correlated with health risk compred to general obesity. Obesity is a monogenic or polygenic chronic disease which may lead to several pathological conditions. As part of a healthy diet people around the world have been using natural honey as sweetener and healer. There have been many studies which proved that honey may improved blood glucose level, lipid profile and blood pressure.

Objective. This study aims to investigate effect of honey on body weight, waist circumference, lipid profile, blood glucose and blood pressure of patients with central obesity.

Mathods. This is a Quasy Eksperimental study with non- randomized pre –post test design. We recruited 25 subjects for intervention group and another 25 subjects for control group who meet the inclusion and exclusion criteria.There is no significant differeance between control group and experimental group.

Results. There are no significant differeance between control group and experimental group, but honey cause significant reduction on IMT (p<0,05), waist circumference (p<0.05), SBP (p<0.05) between pre and post test. While in control group has significant reduction on Waist circumference and SBP, but triglycerida significant increase although dietary recall low than experimental group.

Conclusion. There are no significant differeance between control group and experimental group, but honey cause significant reduction on IMT (p<0,05), waist circumference (p<0.05), SBP (p<0.05).

Keywords : Honey, Body weight, Waist circumference, lipid profile, fasting blood glucose, blood pressure, central obesity.

Page 152: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

POLA EKSPRESI ER, PR, DAN HER-2 PADA PERTUMBUHAN DAN METASTASIS DARI KARSINOMA MAMMA

Expression Of Er, Pr, And Her-2 Ingrowth And Metastases Ofbreast Cancer

M. Husni Cangara, Upik A Miskad, Berti J Nelwan, Syarifuddin WahidBagian Ilmu Patologi anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia

Department ofAnatomical Pathology, Faculty ofMedicine, Hasanuddin University, Makassar, Indonesia

Abstrak

Kanker payudara adalah suatu penyakit yang multifaktorial hasil interaksi antara faktor genetik dengan faktor lingkungan seperti hormonal, infeksi, bahan kimia dan radiasi. Kanker payudara hingga saat ini masih merupakan urutan teratas penyebab kanker pada wanita dengan angka kematian yang masih tinggi di dunia. Namun, hingga saat ini penyebab pasti kanker payudara belum diketahui. Berdasarkan studi epidemiologik dan penelitian klinis-laboratorium didapatkan beberapa faktor resiko yang memegang peranan penting terjadinya kanker payudara pada wanita, seperti usia menarke, usia menopause, hormon (endogen dan eksogen), riwayat keluarga (genetik), paritas, laktasi, obesitas, aktivitas fisik, diet, alkohol, merokok, lingkungan, dan riwayat biopsi atau pemeriksaan mamma lainnya. Pada penelitian ini, kami bermaksud mengevaluasi dan membandingkan gambaran klinikopatologik dalam empat subtipe kanker payudara berdasarkan hasil perwarnaan immunohistokimia dari ekspresi estrogen receptor (ER), progesterone reseptor (PR) dan human epidermal growth factor receptor 2 (HER-2) yaitu ER/PR+, HER-2+; ER/PR+,HER-2-; ER/PR-, HER-2+ dan ER-/PR-, HER-2-. Penelitian ini merupakan studi retrospektif dari 89 sampel karsinoma mamma invasif. Gambaran klinis dan patologis dari keempat subtipe ini akan dibandingkan. Berdasarkan ekspresi dari IHC, didapatkan 10 (11.2%) sampel ER/PR+,HER2+; 35 (39.3%) sampel ER/PR+,HER2-; 27(30.3%) sampel ER/PR-,HER2+; dan 17 (19.1%) sampel ER/PR-,HER2-. Subyek pada subtipe ER/PR-,HER2- lebih muda dibandingkan subtipe lainnya (p<0.001). Pada tumor subtipe dengan HER2+, jumlah subyek dengan tumor differensiasi buruk lebih besar dibanding total jumlah subyek tumor differensiasi baik dan sedang bila dibandingkan dengan subtipe lainnya (p<0.001). Tidak terdapat perbedaan signifikant dalam status metastasis ke kelenjar limfe pada keempat subtipe. Dapat disimpulkan pada penelitian ini bahwa karsinoma mamma subtipe luminal A memiliki insidens yang lebih banyak dibandingkan subtipe karsinoma mamma lainnya. Juga terdapat hubungan overekspresi HER-2 dengan derajat differensiasi yang buruk pada karsinoma mamma namun tidak berhubungan dengan kemampuan metastasis sel tumor ke kelenjar limfe.

Page 153: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Abstract

Breast cancer is a multifactorial disease as a result of interaction between genetic and environmental factors such as hormonal, infection, chemical material and radiation. Until now, it tooks as the most occurred of cancer in women which have the highest mortality in the world. However, its cause still unknown. According to epidemiologic and clinico and laboratory studies, it was found that there are many risk factors which have important role in female breast cancer like menarche, menopause, hormonal (endogen and exogen), family history (genetics), parity, lactation, obesity, physical activity, diet, alcohol, smoking, environmental factors and history of biopsy and breast examination. The aims of this study to evaluate and compare the clinicopathological features in the four breast cancer subtypes defined by immunohistochemistry expression of ER, PR and HER-2 : ER/PR+, HER-2+; ER/PR+,HER-2-; ER/PR-, HER-2+ dan ER-/PR-, HER-2-. This study was a retrospective study of 89 invasive breast cancer. Clinical and pathologic features of the four subtypes were compared. ER/PR+,HER2+; ER/PR+,HER2-; ER/PR-,HER2+; and ER/PR-,HER2- types were 10 (11.2%), 35 (39.3%), 27 (30.3%), and 17 (19.1%) samples. Subjects with ER/PR-,HER2- were ore likely to be younger (p < 0.001). In tumor subtypes with HER2+, number of subjects with poorly differentiated were larger than totally number of well and moderate differentiated (p < 0.001). There were no significant difference of metastatic to lymph node status in all subtypes. In conclusion, subtype luminal A of breast cancer have high number than other subtypes. There was a correlation between overexpresion of HER-2 with poorly differentiated of breast cancer but not with metastatic capability of tumor cells to lymph nodes.

Page 154: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

UJI SENSITIFITY DAN SPESIFISITY DARI BRUCELLA ABORTUSDARI HASIL KONVENSIONAL DAN PCR

Sensitifity And Spesifisity Test Of Brucella AbortusFrom Konventional And Pcr Result

Lucia Muslimin; Dwi Kesuma Sari; Fika Yuliza Purba dan Magfirah Satya ApadaProgram Studi Kedokteran Hewan. Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Program Study of Veterinary Medicine. Faculty of Medicine. Hasanuddin University

Abstrak

Brucellosis adalah salah satu penyakit zoonosis yang penting di dunia dan merupakan re-emerging disease yang menyerang hewan dan manusia

Brucellosis dapat menyebabkan kerugian ekonomi karena mengakibatkan keguguran pada sapi. Brucella abortus juga patogen pada manusia, mengakibatkan penyakit yang kronis dan mempengaruhi organ tubuh. Sebagian besar kasus pada manusia akibat dari hewan yang terinfeksi tetapi penularan juga bisa terjadi dari konsumsi produk susu yang terkontaminasi Brucella abortusPenelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu:,

Uji serologis dengan Rose Bengal Test (RBT) .Pengujian ini merupakan screening test yang sangat baik tetapi juga sangat sensitif untuk diagnosa hewan.Hasil yang positif RBT dilanjutkan dengan uji Complement Fixation Test (CFT) Tahap selanjutnya ,isolasi dan identifikasi bakteri dengan kultur dan PCRHasil penelitian,.

Sampling dilaksanakan dari 4 Kabupaten Pinrang, Wajo, Bone dan Barru sebanyak 142 sampel serum untuk RBT dan CFT dan untuk kultur, dan PCR diambil dari cairan higroma Dari sampel – sampel tersebut dilakukan uji RBT, CFT, kultur dan PCR dengan terlihat hasil sbb:Hasil,dari 142 sampel berasal dari 4 kabupaten:Pinrang.Wajo,Barru dan Bone ternyata sampel positf Brucellosis dengan uji RBT dan CFT

Dari hasil penelitian dengan ciri ciri gejala klinis higroma , uji RBT maupun CFT maupun setelah diisolasi dalam media cair BHI dan TSB positif, ternyata diuji kultur, oksidase,katalase tes biokimia dan PCR hasilnya negatif.,hamya 20 kultur positif dan 28 PCR positif

Kesimpulan, hasil penelitian menunjukkn bahwa sensitifitas pemeriksaan PCR terhadap kultur brucellosis sebesar 95 %.hal ini berarti bahwa kemampuan pemeriksaan PCR dalam mendiagnosa pasien (ternak sapi)dengan hasil positif dan benar menderita brucellosis adalah sebear 95%.

Page 155: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Nilai spesifisitas pemeriksaan PCR terhadap kultur brucellosis sebesar 74%, hal ini berarti bahwa kemampuan pemeriksaan pcr dalam mendiagnosa pasien(ternak sapi dengan hasil negatif dan benar tidak menderita brucellosis adalah sebesar 74%

Keyword: Sensitivity, spesifisity, Brucellosis

Abstract

Brucellosis is an important zoonotic disease caused by bacteria as reemerging diseases, which can infected to human and animals

People can get the disease when they are in contact with infected animals or animal products such as milk contaminated with the bacteriaThe research has been done in few steps: blood sampling from V.Jugularis using venoject, serum colleeted for Rose Bengal Test and Compliment Fixation Test Serological methods.The RBT is one of a group of tests known as the buffered Brucella antigentests

The most efficient and cost-effective method is usually screening all samples using a cheap and rapid test which issensitive enough to detect a high proportion of infected animals. Samples positive to screening are then tested using more sophisticated, specific confirmatory tests for the final diagnosis to be made. The RBT test is an excellent screening test positif sample will be contimue with The sensitivity and specificity of the CFT is good, but it is a complex method

Serology is usually the most practicable method. the RBT is recommended for screening.and .The most widely used screening testCulture of Brucella from higroma liquid.Result: 142 samples were collected from 4 Kabupaten, Pinrang,Wajo Bone dan Barru, serum colected for RBT and CFT, For Culture and PCR samples colected from higroma liquid

Samples from positive clinical sign donot always give the positive result with culture and PCR, From those samples only 20 samples positive culture and 28 positive PCRConclution, from sensitivity and Spacifisity test of PCR to Culture Brucellosis 95%, it mean using PCR to diagnose of Brucellosis with positive result also acurate is 95%, and result for spesifisity 74% it means using PCR for Brucellosis negative is 74%

Keyword: Sensitivity, spesifisity, Brucellosis

Page 156: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

KONTRIBUSI MUATAN VIRUS, BARIER PLASENTA DAN PROSES PERSALINAN TERHADAP TRANSMISI VERTIKAL IBU HAMIL HBs Ag

POSITIF (Hepatitis B)Contribution Of Viral Load, Placental Barrier And Mode Of Delivery To

Vertical Transmission Of Hepatitis B In Pregnant Women

Maisuri T. Chalid, Masita Fujiko, Ilhamjaya Patellongi, Nusratuddin Abdullah, Mardiah TahirFakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin MakassarFaculty of Medicine Hasanuddin University Makassar

Abstract

Introduction.Transmission of hepatitis B virus ( HBV ) mother - to - child ( vertical ) can occur during prenatal and perinatal ( during or shortly after childbirth ) , and is the cause of transmission of HBV . Approximately 95 % of these infections develop into chronic infection with the risk of cirrhosis and liver cancer .Objective. To identify the profile of the vertical transmission of HBV HBsAg positive mothers to their babies and to study the role of viral load, placental barrier, and mode of delivery on the vertical transmission of Hepatitis B.Method. HBsAg Screening with a rapid test was performed in some hospitals / maternity hospitals in Makassar, recruited 700 pregnant women and obtained 48 women with HBsAg positive., followed by collection of umbilical cord blood immediately after delivery , then obtained 30 samples which can be analyzed . HBV DNA in maternal blood and cord blood from mothers with positive HBV DNA was detected by polymerase chain reaction ( PCR ) . Furthermore, the sequencing (direct sequencing ) of HBV DNA PCR results from maternal and compared to umbilical cord blood. To characterize the isolated HBV , PCR product cloning was performed and sequencing of maternal serum and cord blood . HBV DNA sequences of each clone were analyzed, to study the similarity of HBV DNA from maternal blood and cord blood . Results.The prevalence of 700 pregnant women are 6.8 %. HBsAg positive with HBV DNA was detected in 17( 56.7 % ) cord blood and 17 placenta (56,7%) of mothers with HBV DNA positive. From the results of direct sequencing , 4 ( 50 % ) of 8 pairs of maternal and umbilical cord blood HBV DNA positive for genotype / subtype HBV same , B / adw ( 3 , 37.5 % ) and C / adr ( 1 , 12.5 % ) , and DNA sequence resemblance . Four pairs of other samples showed a discrepancy between HBV genotypes and subtypes or in maternal and umbilical cord blood ,

Page 157: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

which are , respectively, the C / adr - B / ayw ( 2 , 25 % ) , B / adw - B / ayw , and B / adw-C/adr . HBV DNA levels are high berubungan the occurrence of vertical transmission to the placenta ( p = 0.004 ) and talipusat ( p = 0.047 ) , but not yet proven the role of the placenta ( p = 0.538 ) and the mode of delivery ( p = 0.181 ) .Conclusions. Mothers with positive HBsAg likely to transmit to the baby , with the acquisition of HBV DNA similarity of maternal and umbilical cord blood , which is reinforced by the cloned sequences . Differences were found in HBV DNA sequences from mothers and infants can be caused multipopulation( quasispesies ) of maternal HBV ; Not all variants of HBV are transmitted to her baby. HBV vertical transmission that occurs from mother to baby who associated with high levels of hepatitis B virus DNA in maternal blood ,but the role of the placenta in the vertical transmission mode of delivery has not been proven.

Abstrak

Pendahuluan Transmisi virus hepatitis B (VHB) ibu-ke-anak (vertikal) dapat terjadi pada masa prenatal dan perinatal (pada saat atau segera setelah persalinan), dan merupakan penyebab penularan VHB.Sekitar 95% dari penularan ini berkembang menjadi infeksi kronis dengan risiko terjadinya sirosis dan kanker hati.Tujuan penelitian pada tahap ini untuk mengetahui profil penularan VHB vertikal dari ibu dengan HBsAg positif kepada bayinya.Metode.Dilakukan skrining dengan rapid test pada 700 ibu hamil, diperoleh 48 dengan HBsAg positif di beberapa rumah sakit/klinik bersalin di Makassar menjelang persalinan, diikuti dengan pengambilan darah tali pusat segera setelah persalinan, selanjutnya diperoleh 30 sampel yang dapat dianalisis. DNA VHB pada darah ibu dan darah tali pusat dari ibu dengan DNA VHB positif dideteksi dengan teknik polymerase chain reaction (PCR). Selanjutnya, dilakukan sekuensing (direct sequencing) DNA VHB hasil PCR dari darah ibu dan tali pusat dan dibandingkan. Untuk mengkarakterisasi VHB yang berhasil diisolasi, dilakukan kloning dan sekuensing produk PCR dari serum ibu dan darah tali pusat.Sekuens DNA VHB masing-masing klon dianalisa untuk mempelajari kemiripan DNA VHB dari darah Ibu dan darah tali pusat.

Hasil Angka prevalensi dari 700 ibu hamil terdapat 6.8% positif HbsAg dengan DNA VHB terdeteksi pada 17 plasenta (56,7%) dan 17 (56,7%) talipusat ari ibu dengan HBsAg positif. Dari hasil direct sequencing, 4 (50%) dari 8 pasang darah ibu dan tali pusat DNA VHB positif memiliki genotipe/subtipe VHB yang sama, B/adw (3, 37.5%) dan C/adr (1, 12.5%), serta mempunyai kemiripan sekuens DNA. Empat pasang sampel lainnya menunjukkan ketidaksesuaian antara genotipe dan atau subtipe VHB pada darah ibu dan tali pusat, yang secara berturut-turut adalah C/adr-B/ayw (2, 25%), B/adw-B/ayw, dan B/adw-C/adr. Kadar DNA VHB yang tinggi berubungan dengan terjadinya transmisi vertikal pada plasenta (p=0.004) dan talipusat (p=0.047), namun belum terbukti peran plasenta (p=0.538) dan cara persalinan (p=0.181).Kesimpulan.Ibu dengan HBsAg positif besar kemungkinannya untuk menularkan kepada bayi, dengan didapatkannya kemiripan DNA VHB dari darah ibu dan tali pusat, yang dipertegas dengan sekuens hasil kloning.Perbedaan yang terdapat pada sekuens DNA VHB dari ibu dan bayi dapat disebabkan adanya multipopulasi (quasispesies) VHB pada ibu; tidak semua varian VHB tersebut ditularkan kepada bayinya. Transmisi vertikal VHB yang terjadi dari ibu ke bayi yang dilahirkannya berhubungan dengan tingginya kadar DNA virus Hepatitis B dalam darah ibu, dan belum dapat dibuktikan peran plasenta dan cara persalinan dalam transmisi vertikal.

Page 158: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

KETERANGAN :

1. ELLY S : PDF

2. Bidang Kajian Ilmu Kedokteran Gigi

EFEK APLIKASI LOKAL MINOSIKLIN TERHADAP KADAR MATRIX METALLOPROTEINASE-9 DAN INTERLEUKIN-10 DALAM CAIRAN KREVIKULER GINGIVA PADA PERAWATAN SALURAN AKAR GIGI

DENGANPERIODONTITIS APIKALIS KRONIS

Burhanuddin Dg Pasiga; Mansjur Natsir; Irene Edith Rieuwpassa dan Maria Tanumihardja

Abstrak

Periodontitis apikalis kronis (PAK) yang disebabkan oleh karies menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun di Indonesia. Hasil perawatan saluran akar PAK sulit diprediksi berdasarkan kriteria klinis dan radiografis.CKG telah digunakan dalam bidang endodonti untuk menilai aktifitas gelatinolitik gigi dengan kelainan periapikal. Minosiklin memiliki sifat pleiotropik, selain sebagai anti bakteri, juga memiliki sifat anti kolagenolitk atau gelatinolitik. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar MMP-9 dan IL-10 untuk mengevaluasi proses keradangan dan perkembangan kesembuhan setelah perawatan saluran akar gigi dengan PAK dengan disain pre and post test control group design dan dianalisa dengan Mann-Whitney U test. Dengan demikian penelitian ini penting untuk menilai awal keberhasilan perawatan saluran akar gigi dan manfaat aplikasi lokal minosiklin dalam menekan aktifitas gelatinolitik sehingga mempercepat proses kesembuhan gigi dengan PAK.

Kata Kunci : MMP-9, IL-10, Cairan krevikuler Gingiva, minosiklin, Periodontitis apikalis kronis

Abstract

Microorganisms are the main causative agents on the development of apical periodontitis. Microorganisms infecting the root canal system are colonized in communities as biofilm. These bacterial communities show distinct pattern related to the different forms of apical periodontitis which are determined by species richness and abundance. This study is aimed to examine the root canal microorganisms on upper anterior teeth of asymptomatic apical periodontitis and chronic apical abscess. Samples were collected from patients referring to Endodontic Department of Hasanuddin University Dental Hospital from July 2013 to September 2013. Twenty two samples, aged 17-40 were collected from 16 patients with asymptomatic apical periodontitis, and

Page 159: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

36 samples, aged 18-50 were collected from36 patients with chronic apical abscess. Microorganisms were evaluated using cultural technique. The results showed predominant bacteria in asymptomatic apical periodontitis is Porhyromonasspp while in chronic apical abscess both Streptococcus spp and Porhyromonasspp showed similar frequencies. This study shows Porhyromonasspp play dominant role in apical periodontitis either in asymptomatic apical periodontitis or chronic apical abscess.

Keywords: root canal, microorganism, culture technique, apical periodontitis PENGARUH PASTA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) TERHADAP

PENCEGAHAN PEMBENTUKAN PLAK PADA BASIS GIGITIRUAN LEPASAN RESIN AKRILIK

Mohammad Dharmautama; Edy Machmud; Bahruddin Thalib Dan Acing Habibie

Abstrak

Pendahuluan : Rosella adalah tanaman obat tradisional yang banyak tumbuh di Indonesia. Kandungan rosella terdiri dari flavonoid, asam sitrat, asam malat,lakton, tartrat dan antosian. Flavonoid merupakan senyawa fenol yang bersifat fungistatik, fungisid dan bakteriostatik. Secara in vitro telah diteliti bahwa ekstrak rosella dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans yang terdapat dalam rongga mulutTujuan Penelitian : untuk mengetahui efektivitas pasta pembersih gigitiruan bunga rosella dalam menghambat pembentukan plak, menghambat pertumbuhan bakteri dan Candida albicans pada gigitiruan resin akrilik.Bahan dan metode : masing-masing 5 gigitiruan penuh digunakan untuk menguji efektivitas pasta pembersih gigitiruan bunga rosella dengan konsentrasi 2,5%, 5%, 7,5% dan 10 % . Skor plak, jumlah koloni bakteri dan koloni Candida albicans dihitung pre dan post test yang selangnya satu minggu. Analisa data yang dalam penelitian ini menggunakan uji One way Anova dan Wilcoxon rank test.Hasil Penelitian : Pasta gigi bunga rosella pada konsentrasi 2,5%,5%,7,5% dan 10 % menunjukkan perbedaan yang bermakna dapat menghambat pembentukan plak, koloni bakteri dan koloni Candida albicans (p<0,05). Ada pengaruh perbedaan konsentrasi pasta terhadap jumlah plak, koloni bakteri dan koloni Candida albicans (p<0,05)Simpulan : Pasta pembersih gigitiruan bunga rosella efektiv menghambat pembentukan plak, menghambat pertumbuhan bakteri dan Candida Albicans. Konsentrasi pasta pembersih gigitiruan bunga rosella telah memberikan hasil efektif menghambat pembentukan plak, menghambat pertumbuhan koloni bakteri dan koloni Candida albicans adalah 2,5 %. Konsentrasi pasta pembersih gigitiruan bunga rosella yang paling efektiv adalah 10%

Kata Kunci : Pasta Herbal, Plak gigitiruan,

Abstract

Background : Rosella is a tradisional herb that commonly found in Indonesia. Rosella contains flavonoid, ciric acid, malic acid, lactones, tartrate and anthocyanin. Flavonoid is is a phenol compound that has fungistatic, fungicide, and bacteriostatic properties. Prior in vitro research stated that rosella extract can inhibit the Candida albicans growth in oral cavity.

Page 160: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

The aim : To find denture cleanser paste contains rosella extract effectiveness rate in inhibit plaque formation,, bacterial and Candida albicans growth on acrylic denture.Material and Method : Rosella denture cleanser paste which concentration of 2,5%, 5%, 7,5% and 10% were applied to 5 denture each. Plaque score, bacterial and Candida albicans colonies were counted before and after application. The range of measurementsof each denture cleanser paste concentration is a week. Data were analyzed using one way ANOVA and Wilcoxon rank testResult : Roselle denture cleanser paste with concentration of 2,5%, 5%, 7,5% dan 10% showed significant differences before and after application and can inhibit plaque formation, bacterial and Candida albicans growth on acrylic denture (p<0.05). Different concentrations also effect the number of plaque formation, bacterial and Candida albicans growth on acrylic denture (p<0.05).Conclusion : Roselle denture cleanser paste effectively inhibits plaque formation, bacterial and Candida albicans growth on acrylic denture.Effective result starts by 2.5% Rosella denture cleanser paste, the best result showed by 10% Roselle denture cleanser paste.

Keyword : Herbal Paste , Denture Plaque.

Page 161: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

PENYIMPANAN BAHAN CANGKOK JARINGANANALISIS KESTABILAN TRANSFORMING GROWTH FACTOR PADA

PLATELET RICH PLASMA GEL PADA PEMBEKUANSELAMA TIGA BULAN

Sri Oktawati, Hendra Chanda, Surijana Mappangara dan Arni Irawaty Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

Abstrak

Penyakit periodontal berdampak kerusakan jaringan lunak dan jaringan keras, kerusakan jaringan lunak bersifat reversible, berbeda dengan kerusakan jaringan keras atau tulang bersifat irreversible, sehingga sangat dibutuhkan tindakan regenerative. Saat ini banyak tersedia bahan dan teknik regenerative dengan berbagai kekurangan dan kelebihanPlatelet Rich Plasma (PRP) merupakan salah satu bahan regenerative yang ideal karena bersifat osteoinduksi dan osteokonduksi. PRP merupakan susupensi growth factor yang ditemukan dalam platelet . Pembedahan yang diaplikasikan PRP gel telah memperlihatkan penyembuhan dan regenerasi yang memuaskan.Perawatan periodontal seringkali membutuhkan tindakan regenerative berkali-kali sehingga dibutuhkan bahan regenerative yang memungkinkan dipakai berulang, mudah diaplikasikan , harga terjangkau dan hasil maksimal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kestabilan growth factor yang terkandung dalam PRP, yaitu Platelet Derived Growth Factor (PDGF) dan Transforming Growth Factor (TGF-1β) setelah dibekukan selama 90 hari atau 3 bulanEmpat puluh Sembilan orang berpartisipasi pada penelitian ini, tetapi pada akhir penelitian hanya 39 orang yang mempunyai hasil lengkap dengan berbagai alasan teknis. Pembuatan PRP dengan metode yang digunakan memperlihatkan hasil yang baik yaitu dideteksi jumlah growth factor TGF-1β sebanyak , yaitu sesuai rujukan jumlahnya lebih dari 5 kali lebih besar dari jumlah dalam serumKualitas darah yang diharapkan kemudian dapat menjadi acuan dari pemilihan responden yang dibuatkan PRP. Dari lekosit, eritrosit, trombosit dan haemoglobin yang diperiksa dalam pemeriksaan darah rutin, yang memperlihatkan kemaknaan adalah konsentrasi eritrosit, disimpulkan kadar eritrosit akan memberikan nilai TGF-1β yang lebih rendah.Penyimpanan beku PRP selama 90 hari atau 3 bulan ternyata tidak merusak kadar atau kandungan TGF-1β, karena ditemukan dalam jumlah yang tetap tinggi. Sehingga rekomendasi penggunaan PRP yang disimpan dalam keadaan beku sampai dengan 3 bulan atau kurang.

Abstract

Page 162: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Periodontal disease can damage soft and hard tissue. Soft tissue damages have a reversible state, whereas hard tissue damages bone has an irreversible state, so that regenerative treatment or approach is needed. A lot of materials and regenerative technique is available nowadays with the advantages and disadvantages for each of it.Platelet Rich Plasma (PRP) is one of the ideal regenerative materials because it has osteoinduction and osteoconduction properties. PRP is a growth factor suspension that can be found in platelet. PRP gel application in the surgery area has showed a favorable healing and regeneration outcomes.Frequently, periodontal treatment also need a periodic regenerative approach, so that we need a regenerative material that can be periodically used, easy to use, not expensive and can give a maximum outcome. This research was conducted to explore the growth factor stability embedded in PRP. The Transforming Growth Factor (TGF-1β) after it had been frozen for about 90 days or 3 months.Forty nine individuals had participated in this research , but in the end of this research, only 39 individuals that had a complete result due to some technically problems. PRP production with the used method had shown an excellent outcome by the increasing growth factor TGF-1β detection that 5 times beneath the PRP amount in the serum.The expected blood quality can be a guide in choosing the respondent that will proceed in PRP production. Based on the result of the leukocyte, erythrocyte, thrombocyte and haemoglobin concentration value in blood routine examination, the erythrocyte concentration showed the significant value, which can be concluded the erythrocyte concentration can be attributed to the lower TGF-1β value.

Keeping the PRP in a frozen container for 90 days or 3 months did not damage the TGF-1β concentration because the concentration still had a higher concentration, so that it was recommended to use the frozen PRP that had been kept for about 3 months or less.

Page 163: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

3. Bidang Kajian Ilmu Kesehatan Masyarakat

ANALISIS FAKTOR LINGKUNGAN DAN GERAKAN PSN DBD TERHADAP DENSITAS LARVA NYAMUK AEDESAEGYPTI DAN KEJADIAN DBD DI DAERAH ENDEMIS DBD KOTA MAKASSAR

Analysis of Environmental Factors and Free Larvae Rate (PSN) movement against Aedes aegypti larvae density and the incidence of DHF in endemic area of

Makassar

A. Arsunan Arsin; Erniwati Ibrahim; Ruslan Ane Dan Hasanuddin IshakFakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Hasanuddin

Abstrak

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi problem Kesehatan Masyrakat. Penyakit ini ditemukan nyaris di seluruh belahan dunia terutama di negara-negara tropik dan subtropik baik sebagai penyakit endemik maupun epidemik.

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk melihat Keberadaan Larva Nyamuk Aedes Aegypti berdasarkan Parameter Lingkungan ( fisik dan kimia) dan melihat efektifitas intervensi PSN DBD terhadap peningkatan Angka Bebas Jentik (ABJ).

Hasil Penelitian Menunjukkan bahwa, berdasarakan Parameter lingkungan, ditemukan Jenis Kontainer sebanyak 250 yang terdiri dari 60 (24.0%) bak mandi, 5 (2.0 %) tempayan, dan 185 (74.0%) ember. Berdasakan Suhu rata-rata, ditemukan 2.8% rumah yang positif memiliki larva pada suhu 20 0C - 30 0C. Dan pada suhu <20 0C atau ≥ 30 0C, ditemukan sejumlah 8.5% rumah yang positif larva. Berdasarkan Kelembaban rata-rata, terdapat sekitar 22.0% rumah yang positif larva pada kelembaban rata-rata ≥60% . Dan sejumlah 8.7% rumah yang positif larva pada kelembaban <60%. Berdasarkan PH rata-rata, sekitar 19.0% rumah yang positif larva dengan PH 5.6 – 8.6 . Dan tidak ditemukan adanya rumah pada kisaran PH <5.6 dan ≥8.6 (0.0%) . Berdasarkan Angaka Bebas Jentik (ABJ) , sebelum dilakukan Intervensi , diperoleh Angka Bebas Jentik ( ABJ) sebesar 80.0%, dan setelah intervensi, Angka Bebas Jentik (ABJ) sebesar 97.8 %.

Disarankan pentingnya upaya kerja sama antara pihak pemerintah dan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat dalam gerakan PSN DBD (gerakan 3 M dan abatesase). Dan masih diperlukan penelitian lanjutan terkait beberapa variabel yang berhubungan dengan kejadian Demam Berdarah, seperti densitas larva, dan observasi laboratorium terhadap kondisi larva nyamu k aedes aegypti yang berpotensi menjadi vector DBD.

Page 164: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Kata Kunci: Suhu, Kelembaban, PH, Larva, ABJ, Demam Berdarah Dengue

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever ( DHF ) is an infectious disease which still a public health problem. It found almost worldwide especially in the tropical and subtropical countries both as endemic and epidemic diseases. This study aimed to investigate the presence of Aedes aegypti larvae based on environmental parameters ( physical and chemical ) and look at the effectiveness of interventions in the form of breeding site eradication (PSN) to increase Free Larvae Rate (ABJ).

Research found that in terms of environmental parameters, as many as 250 containers there were 60 (24.0 %) bathtubs, 5 (2.0 %) jars, and 185 (74.0 %) bucket. Based on the temperature average, it found about 2.8 % houses had a positive larva at 200C - 300C. Moreover, at the temperature of < 20 0C or ≥ 300C about 8.5 % houses found positive larvae. Based on the humidity average of ≥ 60 %, there were approximately 22.0 % houses positive larvae and at the average humidity of < 60 % about 8.7 % were positive with larvae. In terms of pH on average, approximately about 19.0 % houses positive in the pH of 5.6 - 8.6. There were no houses with positive larvae in the range of pH < 5.6 and ≥ 8.6 (0.0%). Based on Free Larvae Rate (ABJ), prior to the intervention, it was obtained the rate of ABJ about 80.0 %, and after the intervention, the Figures reached 97.8 %. It is suggested that the importance of cooperation between the government and the community in order to increase public awareness on Breeding Site Eradication movement on Dengue (3M movement and abatesation). Further studies are needed in relation to several variables associated with the incidence of dengue fever, such as larval density, and laboratory observations of potential vector of dengue from larval stage of Aedes aegypti.

Keywords : Temperature , Humidity , pH , larvae , ABJ , Dengue Hemorrhagic Fever

Page 165: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

EVALUASI PROGRAM KESEHATAN GRATIS DI SULAWESI SELATAN

EVALUATION OF FREE HEALTH PROGRAM IN SOUTH SULAWESI

Darmawansyah; Nurhayani; Balqis dan Muh.Yusri Abadi

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan Evaluasi Program Kesehatan Gratis di Sulawesi Selatan studi kasus di Kota Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif yang dilengkapi dengan data kuantitatif dan data kualitatif (mix method) untuk menggambarkan evaluasi program kesehatan gratis. Sampelnya adalah pasien rawat jalan dan rawat inap RS Daya, RS Wahidin, RS Labuang Baji dan PKM Kassi-Kassi serta stakeholder di Dinkes Provinsi dan Kota Makassar. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, lembar observasi, dan pedoman wawancara. Data kuantitatif yang diperoleh diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS for Windows versi 18 sedangkan data kualitatif dianalisis berdasarkan dalam Sugiyono (2012) yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/ verification. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan program kesehatan gratis di Kota Makassar pada tahap input sepenuhnya belum terlaksana dengan baik, misalnya tidak terdapat anggaran untuk pendataan kepesertaan, hampir seluruh Kabupaten memiliki SDM Kesehatan yang belum memenuhi standar nasional dan beban kerja tinggi, peralatan puskesmas masih terbatas dibandigkan dengan jumlah pasien serta terkait sharing dana pelayanan kesehatan gratis provinsi menanggung beban yang cukup tinggi. Pelaksanaan program kesehatan gratis di Sulawesi Selatan pada tahap proses sepenuhnya belum terlaksana dengan baik, misalnya masih terdapat beberapa obat yang kurang tersedia di Puskesmas dan Rumah Sakit serta proses penyaluran, pencairan dan pembayaran dana pelayanan kesehatan gratis masih mengalami keterlambatan. Pelaksanaan program kesehatan gratis di Sulawesi Selatan pada tahap output sudah memenuhi indikator pencapaian pelaksanaan kesehatan gratis. Pelaksanaan program kesehatan gratis di Sulawesi Selatan pada tahap outcome ditandai pasien rawat jalan pada umumnya lebih banyak yang merasa puas dibanding yang merasa kurang puas, kualitas pelayanan kesehatan gratis pasien rawat inap secara umum sudah baik serta kualitas pelayanan kesehatan gratis pasien rawat jalan semuanya di atas rata-rata harapan pasien. Disarankan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan Dinas Kesehatan Kota Makassar untuk memaksimalkan tata laksana kepesertaan pelaksanaan program pelayanan kesehatan gratis dan memaksimalkan pengadaan dan ketersediaan obat yang akan digunakan puskesmas dan jaringannya.

Page 166: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Kata kunci : Evaluasi, Program, Kesehatan Gratis

Abstract

The purpose of this study was to conduct Free Health Program Evaluation in South Sulawesi in the Makassar case studies. This study is a descriptive exploratory study with using quantitative data and qualitative data (mix method) to describe the free health program evaluation. The sample of outpatient and inpatient was RS Wahidin, RS Labuang Baji and PKM Kassi-Kassi and stakeholders in the Provincial Health Office and The District/ City Health Department. Data were collected using questionnaires, observation and interview. Quantitative data obtained were processed using SPSS while the qualitative data were analyzed by the Sugiyono (2012), namely reduction data, the data display, and conclusion drawing/ verification. The results indicate the implementation of free health program in the city of Makassar on the input stage is fully has not done well, for example, there is no budget for the collection of membership, almost all HR Health District have not yet meet the national standard and high workload, equipment Compared with these health centers is still limited number of patients as well as sharing related provincial funding free health care burden is quite high. Implementation of the free health program in South Sulawesi on stage fully process has not done well, for example there are several medications that are less available in health centers and hospitals as well as the distribution process, the disbursement of funds and payment of health care services free still experiencing delays. Implementation of the free health program in South Sulawesi on stage output meets the implementation of free health outcome indicators. Implementation of the free health program in South Sulawesi on stage characterized outcomes of outpatients in general more satisfied than those who were less satisfied, the quality of free health care inpatients in general has been good as well as free health care quality outpatient everything above average The average patient expectations. Recommended to the South Sulawesi Provincial Health Office and The District/ City Health Department to maximize the membership procedure and to maximize availability of drugs to be used and the health center network.

Keywords : Evaluation, Program, Free Health

Page 167: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

EVALUASI IMPLEMENTASI PROGRAM PONEK DIRS WAHIDIN SUDIROHUSODO DALAM RANGKA PENCAPAIAN

MDG’S TAHUN 2015

Noer Bahry Noor; Irwandy,A. Indahwaty Sidin dan Rini Anggraeny

Abstrak

Berdasarkan laporan pencapaian tujuan pembangunan millennium Indonesia (MDGs) tahun 2010, angka kematian ibu masih perlu mendapat perhatian khusus. Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1991 sebesar 390 pada tahun 2007 menjadi 228 sedangkan target pencapaian pada tahun 2015 adalah sebesar 102. RS Wahidin Sudirohusodo (RSWS) adalah salah satu RS rujukan Utama pelayanan PONEK di Propinsi Sulawesi Selatan. Untuk meningkatkan capaian MDG’s khususnya penurunan angka kematian ibu dan anak maka Kementerian Kesehatan mengeluarkan pedoman Ponek di RS. Berdasarkan hasil penelitian oleh Dinkes Propinsi Sulsel hanya sebesar 17,8% RSU memenuhi kriteria PONEK.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pencapaian kinerja manajemen RSWS dalam menerapkan program Ponek.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode studi kasus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencapaian kinerja Unit perinatalogi sebesar 86,79% atau masih ada kesenjangan sebesar 13.21%. Sedangkan pada unit obstetri besaran kinerjanya sebesar 81,44% atau masih ada kesenjangan sebesar 18.56%.

Disarankan karena masih rendahnya pencapain kinerja pelayanan PONEK di RSWS dimana target pencapain kinerja yang ideal adalah 100% maka hendaknya seluruh pihak yang terkait lebih memprioritaskan dan bekerjasama dalam perbaikan implementasi program demi mendukung kegiatan nasional pencapaian MDG’s 2015.

Kata Kunci : Evaluasi, Program Ponek, MDG’s

Abstract

Indonesian Millenium Development Goals report in 2010 showed that maternal mortality rate in Indonesia still has to become a special concern. In 1991, number of maternal mortality rate is 390 on 100.000 live birth rates and it decreased in 2007 become 228 but still lower than target. To achieve MDG’s, the Indonesian Government established a program in hospital (PONEK Program). Wahidin Sudirohusodo Hospital (RSWS) is top referral hospital for PONEK Program in South Sulawesi Province. Based on data form Health District Office of South Sulawesi Province, there are only 17.8% hospital are fulfill criteria for PONEK.

Page 168: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

The objective of this studied to evaluate management performance of RSWS for implementing PONEK program. This research used kuantitatif methods with case study approach.

The results showed than performance of perinatalogi unit was 86.7% or still had gap 13.21% from ideal performance (100%). For obstetric unit, they performance was 81,44% and also still had gap 18.56% from ideal performance (100%).

This research suggested for increasing the performance of PONEK program in RSWS, all stakeholders at RSWS has to collaborate and make this program are priorities for supporting the government achieves MDG’s in 2015.

Kata Kunci : Evaluation, PONEK, MDG’s

Page 169: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

PENGARUH PEMBERIAN MADU TERHADAP KADAR PROFIL LIPID, GULA DARAH PUASA, TEKANAN DARAH DAN ALANIN

TRANSAMINASE PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2The Effect of Pure Honey on Lipid Profile, Fasting Blood Glucose, Blood

Pressure, and Alanin Transaminase in Diabetes Type 2 PatientsNurhaedar Jafar, Citrakesumasari, Rosdiana Natzir , Devintha Virani

Abstrak

Perkiraan terakhir menunjukkan ada 171 juta orang di dunia menderita diabetes pada tahun 2000 dan ini diproyeksikan meningkat menjadi 366 juta pada 2030. Dari hasil penelitian laboratorium dan uji klinis, madu mengandung antioksidan dan memiliki efek yang menguntungkan pada individu yang sehat dan pasien Diabetes Melitus (DM). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki efek pemberian madu terhadap kadar profil lipid , tekanan darah, Glukosa darah puasa dan alanin Transaminase pada pasien dengan DM tipe II. Penelitian ini dilakukan pada 42 pasien dengan DM tipe II , usia 50,05 ± 7,57 tahun , dibagi 2 kelompok ( 22 pasien dalam kelompok eksperimen dan 19 pasien dalam kelompok kontrol ) . Kelompok eksperimen diberi pendidikan gizi dan madu dengan dosis 70 mg setiap hari selama 30 hari, dan kelompok kontrol diberi pendidikan gizi. Pengukuran Aktivitas fisik dilakukan pada awal dan akhir penelitian , sedangkan asupan makanan dan Gula Darah Sewaktu adalah ukuran pada awal, tengah dan akhir penelitian. Hasilnya, tekanan darah sistol dan enzim hati alanin transaminase dalam kelompok eksperimen mengalami penurunan sedangkan pada kelompok kontrol meningkat. Gula darah puasa, kolesterol total dan triacylglicerol meningkat pada kelompok eksperimen. Kesimpulan Madu menurunkan tekanan darah sistolik dan memperbaiki fungsi hati pada pasien DM tipe 2.Kata kunci: Madu, DM tipe 2, Profil lipid, tekanan darah, alanin transaminase, gula darah puasa.

Abstract

Recent estimates indicate there were 171 million people in the world with diabetes in the year 2000 and this is projected to increase to 366 million by 2030. From results of laboratory studies and clinical trials, pure honey contains of antioxidants and have a beneficial effect on healthy individuals and DM patients. The aim of the present study was to investigate the effect of pure honey on lipid profile, blood pressure, Fasting Blood Glucose and Alanin Transaminase in patients with DM type II. The research was done in 42 patients with DM type II, aged 50,05±7,57 years, devided 2 groups (22 patients in experimental group and 19 patients in control group). Experimental group was given nutritional education and pure honey with dose 70 mg daily until 30 days, and control group just was given nutritional education. Physical activity was measure on the start and the last of research, while food intake and GDS was measure on the start, middle and last of the research. Systole blood pressure and alanin transaminase in experimental group decreased while in control group increased. Fasting blood pressure, total cholesterol and triacylglicerol increased in experimental group. Honey decreased sistole blood pressure and improve liver function in DM type 2 patients.

Page 170: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Keyword : Pure Honey, DM Type II, Lipid Profile, Blood Pressure, Alanin Transaminase, Fasting Blood Glucose.

STUDI KEMATIAN IBU DENGAN PENDEKATAN “DETERMINANT SOCIAL OF HEALTH” DI KABUPATEN GOWA

Maternal Mortality Study"Social Determinant of Health Approach" In Gowa

Ridwan M. Thaha; Muh. Yahya; Ida Leida M. Thaha dan Muhammad Syafar

Abstrak

Intervensi pencegahan dan penanggulangan kematian ibu yang telah dilakukan selama ini dalam berbagai bentuk masih bersifat parsial, terbukti tidak mampu menekan angka kematian ibu seperti yang dicita-citakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pencegahan dan penanggulangan kematian ibu menggunakan acuan Konsep “Determinant Social of Health”, di Kabupaten Gowa, yang merupakan salah satu daerah dengan AKI tertinggi di Sulawesi Selatan. Jenis penelitian adalah Riset Operasional dengan pendekatan Mix Methodology dengan dengan teknik Dominant Less Dominan Design. Sampel adalah seluruh ibu yang mengalami kematian akibat kehamilan dan persalinan selama 3 tahun sebanyak 43 orang sebagai kelompok kasus, dan 172 sebagai kontrol dari ibu yang melahirkan normal dan tercatat dalam data kehamilan dan persalinan ibu di Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa determinan jauh yaitu kebijakan dan pembiayaan terhadap pelayanan kesehatan terbukti berhubungan secara bermakna dengan nilai OR = 4.42 (LL 1.258 – UL 15.552). Determinan antara sebagai determinan sosial kesehatan terbukti berhubungan secara signifikan terhadap komplikasi/kematian ibu dengan nilai OR= 6.90 (LL 1.756 – UL 27.184). Sedangkan pada determinan dekat hanya status kesehatan yang terbukti berhubungan secara siginifikan terhadap kematian ibu dengan nilai OR = 1.2 Variabel lain dalam determinan dekat tidak berhubungan secara signifikan walaupun juga menunjukkan nilai berisiko. Akumulasi nilai dalam determinan dekat sebagai determinan kesehatan tidak terbukti berhubungan secara signikan dengan kematian ibu. Terbukti bahwa kejadiaan komplikasi/kematian tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan determinan dekat, namun tetap memberikan risiko. Studi ini menemukan bahwa mengatasi kematian ibu dengan menggunakan program penangulangan secara komprehensif.Kesimpulan studi ini menunjukkan bahwa determinan dekat terbukti tidak berhubungan dengan kematian ibu, sedangkan determinan jauh dan antara berhubungan secara signifikan. Mengatasi kematian dengan determinan dekat harus mengisyaratkan adanya perbaikan determinan jauh dan antara.

Kata Kunci: Kematian ibu, Determinan Sosial Kesehatan

Page 171: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

PENGARUH PEMBERIAN VIRGIN COCONUT (VCO)TERHADAP PENINGKATAN KOVERSI SPUTUM DAN

STATUS GIZI PENDERITA TUBERKULOSIS DI KOTA MAKASSAR

Ida Leida M Thaha; Veny Hadju dan Muhfidah,

ABSTRAKPDF

ANALISIS DETERMINAT EPIDEMIOLOGI SOSIAL PERILAKU MEROKOK PADA ANAK JALANAN DI KOTA MAKASSAR

Determinanat Analysis Smoking Behaviors Of Street Childrens In Makassar 2013

Ridwan Amiruddin, Darmawangsah, Awaluddin, Jumriani, Nurul AzizahBagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar

Epidemiology Department, Public Health Faculty, Hasanuddin University Makassar

Abstract

Street children are vulnerable groups of risky behavior, one of which is smoking behavior. Smoking behavior is influenced by several factors. This study aims to describe smoking behavior of street children in Makassar and its relation with school status, living with parents, family history of smoking, peer influence, and level of religiosity of the street children.

The research design used was analytical observational cross sectional study. Research was carried out in January until February 2013. The population of this study are 990 street children with the sample of 277 street children in Makassar. Sample election technique used is non probability in accidental sampling with inclusion criteria of respondents aged 10-19 years and Muslims. Data analyzed with chi square test with confidence interval of 95% (α=0.05).

Results of this research show that 48% of street children have ever smoked and 37.2% of street children were still smoking in the last 30 days. Results of statistical test using chi square test showed that there is a relationship between living with parents (p = 0.002; phi = -0196) and levels of religiosity (p = 0023; phi = -0137) with smoking behavior of street children that have the strength of a weak association. However, there was no relationship with school status (p =

Page 172: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

0613), family history (p = 0874), and peer influence (p = 0157) with the smoking behavior of street children.

This research suggests to give education about dangers of smoking, provide religious values for them and involve them in religious social activities, family empowerment approach to parents to guide their children not to smoke, and optimize function of NGOs or shelters for street children.

Keywords : smoking behavior, street children, Makassar

Abstrak

Anak jalanan merupakan kelompok yang rentan dalam melakukan perilaku berisiko, salah satunya adalah perilaku merokok. Perilaku merokok yang dilakukan anak jalanan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku merokok anak jalanan di Kota Makassar serta hubungannya dengan status sekolah, tinggal bersama orang tua, riwayat keluarga yang merokok, pengaruh teman sebaya, dan tingkat religiusitas pada anak jalanan.

Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional study. Penelitian dilakukan dari bulan Januari hingga Februari 2013. Populasi sebanyak 990 anak jalanan dengan besar sampel 277 anak jalanan yang tersebar di Kota Makassar. Teknik penarikan sampel menggunakan non probability sampling secara accidental sampling dengan kriteria inklusi responden berusia 10 – 19 tahun dan beragama Islam. Analisis data menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 48% anak jalanan pernah merokok dan 37,2% dari anak jalanan masih merokok. Hasil uji statistik dengan uji chi square menunjukkan terdapat hubungan antara variabel tinggal bersama orang tua (p=0,002;phi=-0.196) dan tingkat religiusitas (p=0,023;phi=-0,137) dengan perilaku merokok anak jalanan yang memiliki kekuatan hubungan yang lemah. Namun tidak terdapat hubungan status sekolah (p=0,613), riwayat keluarga (p=0,874), dan pengaruh teman sebaya (p=0,157) dengan perilaku merokok anak jalanan.

Penelitian ini menyarankan untuk memberikan edukasi mengenai bahaya rokok pada anak jalanan dan membekali nilai – nilai keagamaan di dalamnya dan melibatkan anak jalanan dalam kegiatan sosial keagamaan, pemberdayaan keluarga melalui pendekatan kepada orangtua agar dapat membimbing anak mereka untuk tidak melakukan perilaku merokok, dan perlunya mengoptimalkan fungsi LSM atau rumah singgah untuk anak jalanan

Kata Kunci : perilaku merokok, anak jalanan, Makassar

KETERANGAN :

1. VENI HADJU : PDF

Page 173: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

4. Bidang Kajian Ilmu Farmasi

TIDAK ADA JUDUL

Elly Wahyuddin

Abstrak

Daun paliasa (Kleinhovia hospita L., suku Sterculiaceae) secara empiris digunakan oleh masyarakat Sulawesi Selatan sebagai obat penyakit kuning atau hepatitis dengan cara meminum air rebusannya.

Saat ini telah dibuat kerjasama Fakultas Farmasi UNHAS dan TPM untuk upaya produksi Skala Industri sediaan ”Tea bag” (teh celup) dari ekstrak daun paliasa (Kleinhovia hospita L.). Namun Produk ini belum dipasarkan secara luas di Masyarakat, karena belum diketahui kepastian keamanannya melalui uji preklinik sediaan tersebut. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan uji toksisitas akut “Tea Bag Paliasa” dengan dosis 179 mg/kg BB dan “Kapsul Paliasa” dengan dosis 56.5 mg/kg BB tidak menunjukkan adanya efek otonomik pada hewan uji. LD50“Tea Bag Paliasa” dengan dosis 179, 358, 537, 716, 895, 1074 mg/kg BB dan “Kapsul Paliasa” dengan dosis 56.5, 113, 226, 452 dan 904 mg/kgBB tidak menyebabkan kematian pada hewan uji sehingga nilai LD50nya tidak dapat ditentukan. Pada Uji toksisitas subkronis “Tea Bag” Paliasa dengan dosis 179 mg/kg BB dan “kapsul paliasa” dengan dosis 56,5 mg/kg BB selama 60 hari tidak menunjukkan adanya gejala otonomik dan tidak menyebabkan kematian pada hewan uji dan berdasarkan analisis histologi tidak ditemukan adanya kerusakan pada organ – organ vital yang diamati sehingga dapat dikatakan bahwa baik “Tea Bag” maupun “Kapsul” aman untuk dikonsumsi.

Pada usulan penelitian ini akan dilakukan sebanyak 2 tahap. Padatahunpertamaakandilakukanpenelusuranmekanismekerjasediaan “tea bag” dankapsulpaliasa (Kleinhovia hospita L.) sebagaisediaanhepatogeneratifmelaluimekanismeujiaktivitasglutation, SOD, dan NO secara Elisa.

Hasilpenelitianmenunjukkanbahwakapsulpaliasaberefeksebagaihepatogeneratifdengancaramenurunkankadar SGPT dan SGOT sertameningkatkankadarglutationdan NO padahewanujitikus yang terinduksiparasetamol 1 g/kgBBtetapibelummampumeningkatkanaktifitasSODnyapadadosisefektif 1x1 kapsulpaliasaselama 4 minggu. Tea bag paliasaberefeksebagaihepatogeneratifdengancaramenurunkankadar SGPT dan SGOT sertameningkatkankadar NO hewanujitikus yang terinduksiparasetamol 1 g/kgBBtetapibelummampumeningkatkankadarglutationdanaktifitasSODnyapadadosis 1x1 tea bag paliasaselama 4 minggu.

Katakunci: Paliasa,mekanisme kerja, hepatogeneratif, glutatation, SOD dan NO

Page 174: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

Abstract

Paliasa leaves (Kleinhovia hospita L., Sterculiaceae) use in traditional South Sulawesi medicine for a wide variety of disorders such as jaundice or hepatitis.

Currently, Faculty of Pharmacy has made cooperation UNHAS and TPM for Industrial Scale Production efforts of "Tea bag" and “Capsule”of leaf extract paliasa (Kleinhovia hospita L.). This product has not yet been widely released to the market, due to unknown toxicity thoroughly in preclinical trials.

In the previous studies have been conducted, acute toxicity of "Tea Bag” with dose 179mg/kgBw and "Capsule" with dose 56.5 mg/kgBw in mice showed no autonomic effects in animals test. LD50 of "Tea Bag" with doses 179, 358, 537, 716, 895, 1074 mg/kgBw and "Capsule" with doses 56.5, 113, 226, 452 and 904 mg/kgBw did not cause death in animals test, so the value LD50 can not be determined. In the subchronic toxicity test "Tea Bag" Paliasa with dose of 179 mg kgBw and "paliasa capsule" with dose 56.5 mg/kgBw for 60 days did not indicate the presence of autonomic symptoms and not causes of death in animals test and by histological analysis does not discovered the damage of the vital organs were observed. So both "Tea Bag" and "Capsule" safe to consume.

Proposal of this research will be carried out in 2 stages. For the first year will be looking for mechanism of paliasa (Kleinhovia Linn) "Tea Bag" and “Capsule” as a hepatogenerative to increase level of glutathione, SOD, and NO use Elisa Method.

In this research, we found that “capsulepaliasa” as hepatogenerative bydecresedlevels of SGPT and SGOT and increased levels of glutathione and NO on paracetamol-induced hepatotoxicity in rat 1g/kgBW but has not been able to increasedSOD activity with effective dose of 1x1 paliasa capsule for 4 weeks. “Tea Bag Paliasa” as hepatogenerative by decresedlevels of SGPT and SGOT and increase levels of NO on paracetamol-induced hepatoxicity in rat 1g/kgBWbut has not been able to increased the levels of glutathione and SOD activity at dose 1x1 tea bag for 4 weeks.

Keywords:Paliasa,hepatogenerative, glutatation, SOD dan NO

Page 175: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

POTENSI BIOSELULOSA YANG DIFORTIFIKASI DENGAN ANTIMIKROBA ALAMI SEBAGAI WOUND DRESSING LUKA BAKAR

M.Natsir Djide, Sartini, Latifah Rahman, Nursiah Hasyim Fakultas Farmasi UNHAS

Abstrak

Telah dilakukan penelitian mengenai produksi bioselulosa oleh Acetobacter xylinum menggunakan media yang mengandung limbah cair kakao, dan difortifikasi dengan ekstrak Ganoderma sebagai antibakteri untuk pemanfaatannya sebagai pembalut luka bakar. Untuk itu dalam penelitian tahap pertama telah dilakukan optimalisasi produksi bioselulosa oleh Acetobacter xylinum melalui variasi konsentrasi limbah cair buah kakao dalam media fermentasi Optimalisasi ekstraksi komponen antibakteri Ganoderma melalui variasi cairan penyari, serta uji aktivitas antibakteri dari bioselulosa yang difortifikasi dengan ekstrak Ganoderma terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeroginosa. Hasil penelitian dan diperoleh : a. Konsentrasi limbah cair kakao 7,5 % yang disarankan digunakan dalam media yang mengandung MgSO4 0,01 %, (NH4)2SO4 0,05 % dan sukrosa 10 % untuk produksi bioselulosa; b. analisis Scanning Electron Microscopy memperlihatkan struktur permukaan bioselulosa yang terbentuk memiliki ukuran fibril 2 – 50 m, dan analisis FTIR memperlihatkan karakteristik pita-pita biosellulosa muncul pada bilangan gelombang (cm-1) 3356.18, 2908.22, 1665.79 , 1161,72, 1110.88, 1069,27, dan 667,12; c. Ekstrak Ganoderma yang dijerap ke dalam bioselulosa memiliki aktivitas antibakteri.

Kata kunci : biosellulosa, limbah cair kakao, pembalut luka, Ganoderma, antibakteri

Abstract

The research about production biocellulose by Acetobacter xylinum using cocoa pulp liquid waste and fortificated with Ganoderma extract as antibacterial agent for using as burn wound dressing was done. The first research stages include : 1. optimization biocellulose production by A. xylinum through variation concentration of the liquid waste in fermentation media, 2. optimization extraction of Ganoderma antibacterial compound through variation organic solvent ,and 3. antibacterial activity assay of the biocellulose fortified with Ganoderma extract against Staphylococcus aureus and Pseudomonas aeroginosa. The result of the research reveals that: 1. fermentation media contained 7.5 % v/v cocoa pulp liquid waste, 0.01 % MgSO4, 0,05 % (NH4 )2SO4 , 10 % sucrose suggest for using in biocellulose production, 2. Scanning Electron Microscopy showed structure surface biocellulose fibril 2 – 50 m and FTIR analysis showed characteristic bands in wave number (cm-1) 3356.18, 2908.22, 1161.72, 1110.18, 1069.27, and 667,12. Ganoderma extract entrapped in biocellulose showed antibacterial activity. Keywords : biocellulose, cocoa pulp waste, wound dressing, Ganoderma, antibacteria

Page 176: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

ISOLASI DAN KARAKTERISASI MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIKA DARI RUMPUT LAUT

EUCHEUMA COTTONII

Tadjuddin Naid, Syaharuddin Kasim, Asnah Marzuki, Sumarheni**)Laboratorium Kimia Farmasi Fakultas Farmasi Unhas

Abstrak

Antibiotika merupakan bahan baku obat yang sangat memegang peranan penting dalam menanggulangi penyakit infeksi di Indonesia. Pemakaian antibiotik yang kurang terkontrol menyebabkan timbulnya resistensi mikroba patogen terhadap antibiotik sehingga penemuan antibiotik baru yang memiliki khasiat farmakologik sangat diperlukan. Kebanyakan antibiotik yang telah digunakan saat ini merupakan hasil isolasi alami dari tanah atau perairan. Penelitian ini dimaksudkan untuk skrining mikroorganisme penghasil antibiotika dari sumber bahan alam Indonesia, khususnya rumput laut Eucheuma cottonii asal perairan Takalar. Isolasi bakteri dilakukan dengan metode tuang menggunakan medium Marine agar, dilanjutkan dengan pemurnian menggunakan metode gores sebelum dilakukan proses produksi melalui fermentasi. Uji aktivitas antimikroba dilakukan terhadap supernatan hasil fermentasi menggunakan metode difusi agar pada medium Muller Hinton agar untuk bakteri uji Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Hasil penelitian isolasi bakteri simbion dari rumput laut Eucheuma cottonii diperoleh 3 isolat bakteri yaitu EC-1, EC-2 dan EC-3. Hasil uji antagonis menunjukkan bahwa setiap isolat dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme uji. Berdasarkan dari hasil uji aktivitas dalam menghambat mikroorganisme patogen, isolat EC-2 memperlihatkan potensi yang baik untuk dikembangkan sebagai mikroorganisme penghasil antibiotika. Coloni EC-2 berbentuk lonjong dengan warnaputih. Produk isolat bakteri simbion EC-2 memperlihatkan daya hambat rata-rata terhadap Escherichia coli sebesar 9.43 mm dibandingkan dengan antibiotika kloramfenikol baku pada konsentrasi 30 ppm yang memiliki daya hambat 7,32 mm. Uji aktifitas dari produk isolat bakteri simbion EC-2 juga memperlihatkan hasil yang serupa dengan baku antibiotika ampisilin pada konsentrasi 30 ppm terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan daya hambat masing-masing sebesar 6,21 mm dan 6,25 mm. Pengamatan mikroskopik dan uji pewarnaan memperlihatkan bahwa isolat EC-2 terdiri atas bakteri coccus gram negatif yang berbentuk lonjong. Isolat ini dapat menggunakan galaktosa sebagai sumber karbonnya.RACT

Kata kunci: Isolasi, karakterisasi, mikroorganisme, antibiotika, Eucheuma cottonii an tests agai

Abstract

An antibiotic is the most importance medicines for the treatment of bacterial and fungal infections in Indonesia. The improper use and over-prescription of antibiotic has led to the generation of antibiotic resistance in many infectious pathogens thus increasing the demand for discovering new leading antibiotics. Most of the commonly used antibiotics are derivatives of antimicrobial products isolated from nature including soil and marine sediments. This study aims to screen the microorganisms isolated from Indonesian natural seaweed, particularly Eucheuma cottonii harvesting from Takalar Sea as the source of new antibiotic compounds. Isolation of bacteria was conducted by pour plate method in Marine Agar medium and subsequently

Page 177: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 11624...  · Web viewBambang Heryanto - Universitas Hasanuddin2014-11-10 · Aplikasi metode biologis dengan menggunakan

followed by purification using streak plates method before the production process by fermentation. Antimicrobial activity test of fermentation supernatant by agar diffusion method used Muller Hinton medium to evaluate the inhibition activity against Staphylococcus aureus and Escherichia coli. The results of the study demonstrate 3 isolates of bacteria: EC-1, EC-2 and EC-3 were isolated from Eucheuma cottonii. The antagonist test showed that each isolates inhibits growth of the microorganisms tested on this study. Based on the size of its inhibitor zone, isolate EC-2 showed a potential activity as the new antibiotics. The colony form of EC-2 is oval, with white color. It can inhibit E. coli in average 9.43 mm while the standard antibiotics, chloramphenicol in concentration 30 ppm, showed 7.32 mm of inhibition zone. This isolate also showed a similar potential as ampisilin in concentration 30 ppm against Staphylococcus aureus which has inhibition zones of 6.21 mm and 6.25 mm respectively. Microscopic and staining tests showed the isolate consists of a gram-negative bacteria with an oval shape coccus. This isolate can be mixed with galactose as a source of carbon.

Key words: Isolate, characterize, microorganism, antibiotics, Eucheuma cottonii

KETERANGAN :

1. ASNAH MARZUKI : PDF