21

Click here to load reader

Web viewKelebihan harta atas kebutuhan pokok harus didistribusikan dalam instrumen-instrumen keuangan. ... Prinsip Transaksi Ekonomi Syariah ... Fatwa-Fatwa Kontemporer

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Web viewKelebihan harta atas kebutuhan pokok harus didistribusikan dalam instrumen-instrumen keuangan. ... Prinsip Transaksi Ekonomi Syariah ... Fatwa-Fatwa Kontemporer

Urgensi Investasi Dalam Islam

Oleh : Khamim

A. PENDAHULUAN

Pada saat kesadaran masyarakat untuk melakukan investasi demi pemerataan

dan kemakmuran mulai tumbuh, penduduk Indonesia yang mayoritas muslim

dibenturkan dengan keadaan yang tidak bisa menjadi pilihan yaitu adanya sistem

gambling atau spekulasi yang telah secara jelas hal tersebut tidak diperbolehkan

dalam Islam. Berangkat dari fenomena diatas maka diperlukanlah adanya kajian dan

pemahaman tentang investasi menurut kacamata syariah.

Dalam pandangan syariah Islam hukum asal ibadah adalah haram, kecuali

terdapat nash yang menghalalkannya. Hukum asal muamalah adalah boleh, kecuali

terdapat aturan Illahiah yang mengharamkannya. Investasi merupakan salah satu

bentuk aplikasi dari hukum muamalah sehingga memiliki hukum boleh.

Sejalan dengan kewajiban bekerja dalam Islam yang telah tertulis dalam Al-

Quran dan Hadits maka hukum investasi-pun menjadi halal dan syah, selama dalam

teknisnya tidak terkandung hal-hal yang menyalahi prinsip dasar dari transaksi yang

halal.

Penghalalan tersebut dapat kita lihat dari beberapa dalil yang ada di dalam al-

Qur’an dan hadits Rasulullah diantaranya adalah:

Q.S at Taubah ayat:34 yang berisikan larangan penimbunan modal (emas dan

perak).

Q.S al-Isra ayat 29 yang menyatakan bahwasanya Islam mendorong untuk

menabung karena menabung adalah langkah awal dalam investasi.

H.R Nasa’i dan Turmudzi yang isinya adalah memerintahkan kepada para pemilik

modal untuk menginvestasikan segala asset yang dimiliki pada pos-pos yang

dibenarkan oleh syariat guna mencukupi kebutuhannya dan kebutuhan orang-

orang yang menjadi tanggungannya.

Page 2: Web viewKelebihan harta atas kebutuhan pokok harus didistribusikan dalam instrumen-instrumen keuangan. ... Prinsip Transaksi Ekonomi Syariah ... Fatwa-Fatwa Kontemporer

B. INVESTASI DALAM PANDANGAN ISLAM

Investasi memiliki dua pengertian yaitu secara ekonomi dan moneter. Secara

makna ekonomi investasi menurut P. Samuelson W. Nordhaus diartikan dengan

“Economic activity that forgoes consumtion today with an eye to increasing output in

future.” Investasi bisa berupa tangible capital ataupun intangible capital. Tangible

capital seperti alat-alat produksi sedangkan intangible capital yaitu pendidikan, riset,

dan kesehatan.1

Adapun investasi secara moneter adalah meminjamkan uang atau asset dengan

prinsip jaminan masa depan dengan tujuan beroleh income atau revenue.2

Investasi merupakan salah salah satu ajaran dari konsep Islam yang memenuhi

proses tadrij (ilmu pengetahuan yang memiliki gradasi) dan trichotomy (tiga jenis

pengetahuan, yaitu pengetahuan instrumental_herrschfswissen_, pengetahuan

intelektual_beldungswissen_, dan pengetahuan spiritual_erlosungswissen_)3. Hal

tersebut dapat dibuktikan bahwa konsep investasi selain sebagai pengetahuan juga

bernuansa spiritual karena menggunakan norma syariah, sekaligus merupakan hakikat

dari sebuah ilmu dan amal.4

Dalam Al-Quran surat Lukman : 34 Allah secara tegas menyatakan bahwa

tiada seorang-pun yang dapat mengetahui apa yang akan diperbuat dan

diusahakannya, serta peristiwa yang akan terjadi pada esok hari. Sehingga dengan

ajaran tersebut seluruh manusia diperintahkan melakukan investasi (invest sebagai

kata dasar dari investment memiliki arti menanam)5 sebagai bekal dunia dan akhirat.

“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok.6

dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman : 34)

Page 3: Web viewKelebihan harta atas kebutuhan pokok harus didistribusikan dalam instrumen-instrumen keuangan. ... Prinsip Transaksi Ekonomi Syariah ... Fatwa-Fatwa Kontemporer

Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad Saw bersabda,”Ketahuilah, Siapa yang

memelihara anak yatim, sedangkan anak yatim itu memiliki harta, maka hendaklah ia

menginvestasikannya (membisniskannya), janganlah ia membiarkan harta itu idle, sehingga

harta itu terus berkurang lantaran zakat”

Selain itu kegiatan investasi atau perputaran harta dalam Islam tidak boleh hanya

dalam satu golongan saja. Hal ini sesuai dengan apa yang tertuang dalam Q.S Al-Hasyr ayat

7 yang artinya:” ....Supaya harta itu jangan beredar diantara orang-orang kaya diantara

kamu.”

Seperti yang kita ketahui bersama seringkali seorang investor (konvensional)

melakukan spekulasi dalam melakukan transaksi guna mendapatkan return yang besar. Hal

inilah yang didalam ajaran Islam salah satunya yang dilarang dalam hal muamalah (jual beli),

karena di dalamnya mengandung unsur merugikan orang lain. Selain itu dalam praktiknya

yang sering terjadi adalah sifat gambling (istilah gambling identik dengan maysir dalam

Islam).

Rambu-rambu pokok yang seyogyanya diikuti oleh setiap investor muslim :7

1. Terbebas dari unsur riba,

2. Terhindar dari unsur gharar (penipuan),

3. Terhindar dari unsur maysir (judi),

4. Terhindar dari unsur subhat (tercampur antara halal dan haram),

5. Terhindar dari unsur haram.

INSTRUMEN INVESTASI DALAM PERSPEKTIF SYARIAH

1. RETURN DAN RESIKO (Risk) DALAM PANDANGAN ISLAM

RETURN DALAM PANDANGAN ISLAM

Konsep pendapatan atau return di dalam Islam adalah Islam menganjurkan kepada

umatnya untuk mencari penghidupan sebanyak mungkin demi kesejahteraan hidupnya

didunia sebagaimana tertuang di dalam al-Qur’an surah Al-Jumu’ah ayat 10:

Page 4: Web viewKelebihan harta atas kebutuhan pokok harus didistribusikan dalam instrumen-instrumen keuangan. ... Prinsip Transaksi Ekonomi Syariah ... Fatwa-Fatwa Kontemporer

“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan

carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”

Selain itu juga diterangkan di dalam al-Qur’an surah al-Qashash ayat 77 sebagaimana

berikut:

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan kebahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”8

Selain itu mengenai return juga diterangkan dalam hadits Nabi yang berbunyi:

“Carilah kebahagiaan (mencari harta sebanyak-banyaknya) di dunia seakan-akan engkau

akan hidup selamanya. Dan beribadahlah kamu setiap saat seakan-akan engkau akan mati

esok hari.”

Merujuk dari surat At-Taubah : 34-35 :

3 šúïÏ%©!$#ur šcrã”É\õ3tƒ |=yd©%!$# spžÒÏÿø9$#ur Ÿwur $pktXqà)ÏÿZム’Îû È@‹Î6y™ «!$# Nèd÷ŽÅe³t7sù A>#x‹yèÎ/ 5OŠÏ9r& ÇÌÍÈ tPöqtƒ 4‘yJøtä†

$ygøŠn=tæ ’Îû Í‘$tR zO¨Zygy_ 2”uqõ3çGsù $pkÍ5 öNßgèd$t6Å_ öNåkæ5qãZã_ur öNèdâ‘qßgàßur ( #x‹»yd $tB öNè?÷”t\Ÿ2 ö/ä3Å¡àÿRL{

(#qè%rä‹sù $tB ÷LäêZä. šcrâ“ÏYõ3s? ÇÌÎÈ

”... Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu." (QS. At-Taubah : 34-35)

Page 5: Web viewKelebihan harta atas kebutuhan pokok harus didistribusikan dalam instrumen-instrumen keuangan. ... Prinsip Transaksi Ekonomi Syariah ... Fatwa-Fatwa Kontemporer

Kata yang berarti menyimpan, menurut Abu Dzar diartikan bahwa

umat manusia hanya diperintahkan mencukupkan harta benda sebatas pada kebutuhan

pokoknya semata. Abu Dzar berpendapat bahwa haram hukumnya memiliki harta benda

melebihi kebutuhan manusia. Dan setiap kelebihan harus didistribusikan ke jalan-jalan Allah

melalui mekanisme zakat, infaq dan shadaqah. 9

Dari perumpamaan tersebut, dapat pula dikatakan menurut paham Abu Dzar, bekerja

dalam Islam diwajibkan, namun mengambil return atas investasi melebihi kebutuhan

pokoknya diharamkan. Kelebihan harta atas kebutuhan pokok harus didistribusikan dalam

instrumen-instrumen keuangan.

Namun bila ditinjau lebih jauh, tidak terdapat unsur kuantitas dalam ayat tersebut.

Artinya, hukuman Allah diperuntukkan hanya bagi

(harta untuk dirinya sendiri) tanpa mempertimbangkan kemaslahatan umat. Dalam hal ini

bisa dikatakan sebagai perilaku penimbunan (ikhtikar).

Secara kontekstual, hukuman Allah di atas tidak termasuk didalamnya bagi para

penabung (iddtikar) untuk persiapan hari esok. Kehidupan di dunia bersifat fluktuatif,

kebutuhan manusia-pun sifatnya labil. Bisa berarti kebutuhan tersier hari ini merupakan

kebutuhan pokok di masa mendatang. Untuk itulah menabung sangat perlu guna berjaga-jaga

(precantionary motive) di hari esok.

Menurut jumhur ulama dinyatakan bahwa tidak ada batasan maksimal kepemilikan

harta sejauh menjaga kaidah-kaidah dalam berusaha dan menggunakan harta benda sesuai

syariat. Manusia tidak bersalah dan tidak akan dihisab karena mengumpulkan harta benda

yang tidak terkira dan tidak terhitung tersebut.10

Kaidah-kaidah syariat erat hubungannya dengan hak orang lain yang ada di dalam diri

kita. Dalam melakukan investasi hendaklah kita juga memikirkan keuntungan untuk orang

lain disamping keuntungan yang kita dapatkan. Konsep ini disebut dengan keadilan. Dalam

mencari pendapatan atau penghidupan haruslah sesuai dengan kaidah syariah. Bagaimana

seseorang memperoleh return, serta digunakan untuk kegiatan apa return tersebut menjadi

polemik baru dalam berinvestasi.

RESIKO (Risk) DALAM PANDANGAN ISLAM

Page 6: Web viewKelebihan harta atas kebutuhan pokok harus didistribusikan dalam instrumen-instrumen keuangan. ... Prinsip Transaksi Ekonomi Syariah ... Fatwa-Fatwa Kontemporer

Dalam Islam Resiko disebut dengan istilah gharar yang berarti ketidakpastian.

Sementara Ibn Qayyim menjelaskan bahwa gharar adalah kemungkinan ada dan tidak ada.

Sebagaimana Ibn Taymiyah, dinyatakan juga bahwa jual belinya dilarang karena merupakan

bentuk masyrir atau perjudian.

Kalau resiko ini secara sederhana disamakan dengan ketidakpastian (uncertainty), dan

ketidakpastian ini dianggap gharar dan dilarang maka ini menjadi rumit.

Van Deer Heidjen cukup dianggap membantu dengan kategorisasi uncertainty yang

diidentifikasikannya. Menurutnya, hasil masa depan yang memiliki ketidakpastian dapat

digolongkan menjadi tiga: risk, structural uncertainty, dan unknowables. Yang pertama, risk,

memiliki preseden historis dan dapat dilakukan estimasi probabilita untuk tiap hasil yang

mungkin muncul. Structural uncertainty adalah kemungkinan terjadinya suatu hasil yang

bersifat unik, tidak memiliki preseden dimasa lalu, tetapi tetap terjadi dalam logika

kausalitas. Yang terakhir adalah, unknowables menunjuk kejadian yang secara ekstrem

kemunculannya tidak terbayang sebelumnya. Dengan demikian kasus gharar akan banyak

terjadi pada kasus terakhir, unknowables.

Al-Suwailem membedakan resiko menjadi dua tipe. Pertama, resiko pasif, seperti

game of chance, yang hanya mengandalkan keberuntungan. Kedua, resiko responsif yang

memungkinkan adanya distribusi probabilitas hasil keluaran dengan hubungan kausalitas

yang logis. Kalau yang pertama disamakan dengan game of chance, yang disebut belakangan

bisa disebut game of skill.

Kesediaan menanggung resiko merupakan hal yang tidak terhindarkan, tetapi resiko

yang boleh dihadapi adalah resiko yang melibatkan pengetahuan, sebagai game of skill

bukannya game of chance. Jika game of skill dibenarkan, konsekuensi logisnya adalah

keharusan penguasaan manajemen risiko.

Masing-masing investasi memiliki tingkat resiko yang terbagi dalam low risk low

return, moderat risk medium return dan high risk high return. Oleh karena itu Islam dalam

menanggapi masalah resiko dalam berinvestasi menganjurkan umatnya untuk menggunakan

prinsip kehati-hatian (prudent). Sikap wara’ (berhati-hati) adalah tidak menanamkan saham

di dalamnya dan menjauhinya karena sebagaimana disebutkan oleh si penanya bahwa yang

Page 7: Web viewKelebihan harta atas kebutuhan pokok harus didistribusikan dalam instrumen-instrumen keuangan. ... Prinsip Transaksi Ekonomi Syariah ... Fatwa-Fatwa Kontemporer

dominan, ia bertransaksi dengan riba. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda: دع ما يريبك إلى ما ال يريبك

“Tinggalkanlah apa yang membuatmu ragu kepada apa yang tidak membuatmu ragu.”

Demikian pula sabda beliau:

وعرضه لدينه استبرأ بهات الش قى ات من

“Barang siapa yang menjauhi hal-hal yang syubhat (samar-samar), berarti dia telah

membebaskan tanggungan dirinya untuk (kepentingan) agama dan kehormatannya.”

Akan tetapi, andai misalnya seseorang telah terlanjur menjalani dan menanamkan

sahamnya, maka wajib baginya untuk mengeluarkan keuntungan ribawi sesuai dengan

prosentasenya; jika kita perkirakan bahwa keuntungan dari riba tersebut sebesar 10%, maka

orang tersebut harus mengeluarkan keuntungan yang 10% tersebut, jika kita perkirakan

keuntungannya 20%, maka 20% nya yang dikeluarkan, demikian seterusnya.

Sedangkan bila seseorang tidak mengetahui berapa persentasenya, maka sebagai sikap

hati-hati (preventif), orang tersebut harus mengeluarkan separoh dari keuntungan tersebut.

2. OPTIONS (OPSI) DALAM PANDANGAN ISLAM

Options adalah suatu perjanjian kontrrak antara penjual opsi (seller atau writer)

dengan pembeli opsi (buyer) dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan suatu

kewajiban) dari pembeli opsi untuk membeli atau menjual saham (option stock) tertentu pada

waktu (expiration date) dan harga yang telah ditetapkan (exercise price, contract price,

striking price).

Mengenai options Islam memiliki tiga pandangan tentang hukum options yaitu:

Sebagian jumhur ulama’ ada yang menolak options dan ada pula yang menerimanya.

Pendapat tersebut didasarkan pada ketiga penggolongan dibawah ini:

1. Menggolongkan options sebagai akad al-khiyarat

2. Menggolongkan options sebagai akad al-‘urbun

3. Menggolongkan options sebagai akad ba’i al manfaah

Page 8: Web viewKelebihan harta atas kebutuhan pokok harus didistribusikan dalam instrumen-instrumen keuangan. ... Prinsip Transaksi Ekonomi Syariah ... Fatwa-Fatwa Kontemporer

Ad.1

Khiyarat diartikan sebagai hak untuk membatalkan jual beli. Dalam Islam khiyar ada

dua yaitu:

1. Hak ini timbul karena sendirinya yaitu khiyar ‘aib (karena ada cacat pada barang).

Khiyar ar-ru’yah ( karena barang tidak sesuai dengan keinginan pembeli).

2. Hak ini timbul karena disepakati dalam kontrak. Yaitu: khiyar asy-syarat (ada syarat

yang harus dipenuhi), khiyar at-ta’in (hak untuk mengidentifikasi).

Menurut penggolongan ini options termasuk kepada khiyar jenis kedua karena options

terjadi karena adanya kesepakatan antara penjual opsi dengan pembeli options dalam suatu

kontrak.

Ad.2

Pendapat kedua menggolongkan options sebagai akad a’urbun yaitu uang muka yang

dibayar pembeli. Uang ini akan dieprhitungkan menjadi bagian dari harga bila jual beli itu

jadi dilaksanakan. Namun bila si pembeli membatalkan maka uang tersebut akan menjadi

pemilik penjual.

Dilihat dari tujuan akad analogi ‘urbun dengan options tampaknya tidak relevan. (Abu

Sulaiman, al-Ikhiyarat, 32)

Ad.3

Pendapat ketiga mengglongkan options sebgai akad jual beli manfaat. Sebagaimana kita

pahami jual beli haruslah ada barang sebagai bjek jual beli. Kemudian muncul permasalahan

dalam hal ini tentang pengertian barang. Barang yang dimaksud disini adalah barang

berwujud sebagaimana jumhur ulama. Dalam kerangka pendapat ini options ditolak karena

tidak ada kejelasan barang yang diperjuabelikan.

Options diperbolehkan asalkan tidak menuntut adanya kompensasi atas sejumlah uang

untuk hak yang diberikannya kepada penjual. (Abu Sulaiman ”al-ihktiyarat: Dirasah

Tahkiliyah Muqaranah”Majalla al-Buhuts al Fiqiyyah al-Mu’asarah.XV hlm. 6-38; al-Jundi,

Muamaat al-Busrah. Hlm 133).

Page 9: Web viewKelebihan harta atas kebutuhan pokok harus didistribusikan dalam instrumen-instrumen keuangan. ... Prinsip Transaksi Ekonomi Syariah ... Fatwa-Fatwa Kontemporer

Sebagian ulama yang memperbolehkan options merujuk kepada hadits yang

meriwayatkan bahwa “Rosulullah SAW membeli seekor unta dari Jabir, dengan menyetujui

syarat yang diminta oleh Jabir, yaitu diperbolehkan mengendarai unta tersebut sampai

Madinah.”

3. MEKANISME DAN EFISIENSI PASAR DALAM PANDANGAN SYARIAH

Adam Smith dalam teorinya yaitu the invisibe hand, menyatakan bahwa mekanisme

pasar terutama dalam hal penentuan harga ditentukan oleh tangan-tangan ghaib, biarlah pasar

yang menentukan harga sendiri, kalaupun terjadi distorsi pasar terhadap jumlah demand dan

supply maka pasar dengan sendirinya akan merespon perubahan tersebut menuju equilibrium

price.

Kemudian menurut Imam Abu Yusuf, mekanisme pasar yang sesuai dengan prinsip

Islam adalah tidak adanya campur tangan dalam proses penentuan harga oleh negara atau

individual, apalagi jika penenetuan harga ditempuh dengan cara merusak perdagangan yang

fair dengan kata lain penentu harga adalah Tuhan.

Dalam implementasinya, teori Imam Abu Yusuf_penawaran dan permintaan_ lebih

dikenal dengan prinsip atas dasar suka sama suka sebagaimana tercantum di dalam surat an-

Nisa: 29.

$yg•ƒr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãYtB#uä Ÿw (#þqè=à2ù's? Nä3s9ºuqøBr& Mà6oY÷�t/ È@ÏÜ»t6ø9$$Î/ HwÎ) br& šcqä3s? ¸ot�»pgÏB `tã <Ú#t�s? öNä3ZÏiB 4 Ÿwur (#þqè=çFø)s? öNä3|¡àÿRr& 4 ¨bÎ) ©!$# tb%x. öNä3Î/

$VJŠÏmu‘ ÇËÒÈ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu.11 Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS. An- Nisa : 29)

Makna suka sama suka sendiri adalah saling menguntungkan tanpa ada salah satu

pihak yang termarginalkan serta saling memberi ganti rugi yang sepadan (tidak bathil) .

Meski secara tekstual kedua pendapat tersebut terlihat bertolak belakang, namun

secara kontekstual sama. Mekanisme pasar ditentukan oleh Tuhan melalui konsep Islam telah

Page 10: Web viewKelebihan harta atas kebutuhan pokok harus didistribusikan dalam instrumen-instrumen keuangan. ... Prinsip Transaksi Ekonomi Syariah ... Fatwa-Fatwa Kontemporer

direfleksikan dalam bentuk penawaran dan permintaan dalam konsep konvensional.

Kesamaan tujuan tersebut disebabkan karena teori yang diangkat oleh Adam Smith yang

telah menjadi acuan berpikir dan bertindak manusia dalam hal perdagangan dan investasi

hingga dewasa ini merupakan adopsi dari teori Imam Abu Yusuf.

Berbicara mengenai mekanisme pasar kita juga tidak terlepas dari informasi.

Informasi dalam pasar digunakan untuk mengidentifikasi keefisienan sebuah pasar.

Keakuratan dan kelancaran informasi semakin menentukan tingkat keefisienan pasar.

Prinsip investasi yang selama ini dilaksanakan oleh para investor adalah dengan

menggunakan insider trading, walaupun telah jelas secara legal formal UU Pasar Modal

melarang penggunaan insider trading dalam investasi terutama dalam pasar modal.. Namun

pembuktian pelaksanaan insider trading sangat sulit dilacak.

Insider trading merupakan memakai informasi orang dalam perusahaan untuk

memperoleh keuntungan atas transaksi yang dilarang (perdagangan saham yang dilakukan

orang dalam perusahaan.12

Mengenai informasi yang ada di pasar, Islam melarang adanya insider trading karena

terdapat salah satu pihak yang tidak mengetahui informasi pasar secara lengkap sehingga

akan merugikan salah satu pihak yang ada jika terjadi sebuah transaksi. Sebagaimana

dilarangnya Talakki ruban dalam jual beli.

Dalam berinvestasi Al-quran mengajak kita berbicara dengan nilai bukan nominal

(angka). Khadijah berkata ”Tidak seorang pun yang menjual barang saya yang memperoleh

keuntungan yang sangat besar seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, karena

Rasulullah mencari nilai, dan orang mencari nominal”. Mencari nominal belum tentu dapat

nilai. Oleh karena itu jangan melihat dari sudut nominal tapi lihat dari sudut nilai.

4. SYARAT INVESTASI YANG SESUAI SYARIAH

Seseorang dilarang berinvestasi (mengelola harta) bendanya karena dua sebab pokok13 :

1. tidak ada keahlian atau kurang keahlian

Ÿwur (#qè?÷sè? uä!$ygxÿ�¡9$# ãNä3s9ºuqøBr& ÓÉL©9$# Ÿ@yèy_ ª!$# ö/ä3s9 $VJ»uŠÏ%

Page 11: Web viewKelebihan harta atas kebutuhan pokok harus didistribusikan dalam instrumen-instrumen keuangan. ... Prinsip Transaksi Ekonomi Syariah ... Fatwa-Fatwa Kontemporer

”Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada

dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan” (QS An-Nisa’ :5)

Orang yang belum sempurna akalnya ialah anak yatim yang belum balig atau orang dewasa yang tidak dapat

mengatur harta bendanya. Namun penjelasan lain (Abdullah Lam bin Ibrahim; 2005 : 161) mendefinisikan

orang yang belum sempurna akalnya bukan dibatasi pada anak yatim, melainkan anak secara umum. Bahkan

dikatakan seorang anak sebelum balig telah memiliki kemampuan dan kematangan akal, maka dia dikatakan

kurang keahlian, kedudukannya dinisbatkan sebagaimana orang gila. Orang semacam ini belum boleh

mengelola harta.

2. Kebodohan

$yg•ƒr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sŒÎ) LäêZtƒ#y‰s? Aûøïy‰Î/ #’n<Î) 9@y_r& ‘wK|¡•B çnqç7çFò2$$sù 4 =çGõ3u‹ø9ur öNä3uZ÷�/ 7=Ï?$Ÿ2 ÉAô‰yèø9$$Î/ 4

”Jika yang berutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu

mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur”. (QS al-Baqarah : 282)14

Al-Quran menetapkan perwalian terhadap orang yang lemah akalnya sebagaimana menetapkan terhadap orang

yang lemah kondisinya. Kata dha’if (orang yang lemah kondisinya) berkonotasi kepada anak kecil, sedangkan

kata safiif (orang yang lemah akalnya) berkonotasi kepada orang tua dewasa.15

Bila dibuat perumpamaan ekonomi, maka jika kita tidak mampu mengelola harta maka

sebaiknya mempercayakannya kepada ahlinya yang jujur dan dapat dipercaya. Perkongsian

ini bisa dilakukan dengan prinsip mudlarabah ataupun musyarakah.

5. RINTANGAN BERINVESTASI DI INDONESIA

Ada sejumlah faktor yang sangat berpengaruh pada baik-tidaknya iklim berinvestasi

di Indonesia. Faktor-faktor tersebut tidak hanya menyangkut stabilitas politik dan sosial,

tetapi juga stabilitas ekonomi, kondisi infrastruktur dasar (listrik, telekomunikasi dan

prasarana jalan dan pelabuhan), berfungsinya sektor pembiayaan dan pasar tenaga kerja

(termasuk isu-isu perburuhan), regulasi dan perpajakan, birokrasi (dalam waktu dan biaya

yang diciptakan), masalah good governance termasuk korupsi, konsistensi dan kepastian

dalam kebijakan pemerintah yang langsung maupun tidak langsung mempengaruhi

keuntungan neto atas biaya resiko jangka panjang dari kegiatan investasi, dan hak milik mulai

dari tanah sampai kontrak.16

Page 12: Web viewKelebihan harta atas kebutuhan pokok harus didistribusikan dalam instrumen-instrumen keuangan. ... Prinsip Transaksi Ekonomi Syariah ... Fatwa-Fatwa Kontemporer

Masalah serius yang saat ini di hadapi Indonesia adalah peningkatan biaya melakukan

bisnis yang timbul karena ekses pelaksanaan otonomi daerah yang terlihat dari aktivitas

birokrasi tidak efisien. Keterbatasan anggaran dan lemahnya prioritas kebijakan

menyebabkan timbulnya tekanan untuk meningkatkan penerimaan pajak dan retribusi daerah

tanpa memperhitungkan daya dukung perekonomian lokal dan nasional. Pengenaan pungutan

atas lalu lintas barang dan penumpang antar propinsi atau antar kabupaten hanya merupakan

satu contoh.17

Peningkatan hambatan birokrasi perijinan dan beban retribusi baru yang diundangkan

berbagai pemerintah daerah dengan alasan untuk meningkatkan penerimaan asli daerah

(PAD) menimbulkan peningkatan biaya bisnis, yang berarti juga memperbesar risiko

kerugian bagi investasi, dan merupakan lahan subur bagi praktek-praktek korupsi.18

Islam sendiri sebagai agama yang hanifiyah samhah, berdiri di atas prinsip-prinsip

kemudahan dan bukan kesulitan serta kesempitan. Rasulullah SAW bersabda :

”Gampangkanlah dan jangan kamu susahkan, berikan kabar gembira dan janganlah

membuat orang lain lari dan menghindar”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Anas).

Hadits lain menyebutkan Rasulullah SAW bersabda, ”sesungguhnya kalian diutus

untuk memberikan kemudahan, dan tidaklah kalian diutus untuk membuat kesulitan-

kesulitan”. (HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah).19

Terkait dengan berinvestasi, semestinya proses perizinan birokrasi di Indonesia

berjalan cepat, dan tidak rumit berbelit. Sehingga investor tidak enggan menanamkan

dananya di bumi zamrud khatulistiwa ini. Para penanam modal dana dalam negeri-pun tidak

melarikan dana (capital flight) ke luar negeri. Indonesia memiliki keunggulan kompetitif

dibanding negera lain.

Kemudahan perizinan dan berinvestasi di Indonesia mendorong kemajuan dalam

sektor riil dan finansial. Yang menjadi catatan adalah, kemudahan berinvestasi tersebut harus

disertai ketahanan ekonomi yang kuat dalam negeri. Sehingga tidak lantas mengakibatkan

lesunya produk domestik atas produk non domestik.

UU penanaman modal harus ditegakkan secara konsisten. Sehingga para investor

maupun calon investor tidak merasa dirugikan atas pergantian pemerintahan yang bermisi

Page 13: Web viewKelebihan harta atas kebutuhan pokok harus didistribusikan dalam instrumen-instrumen keuangan. ... Prinsip Transaksi Ekonomi Syariah ... Fatwa-Fatwa Kontemporer

peraturan investasi yang terus berubah-ubah. Inti pokok dari investasi Indonesia adalah

kesadaran. Sadar akan bangsa yang kaya, sadar akan bangsa yang berbudi, beretika dan

bermoral, sadar akan bangsa yang beragama serta bernurani.

KESIMPULAN

Investasi dalam Islam bisa dilihat dari tiga sudut; individu, masyarakat dan agama. Bagi

individu investasi merupakan kebutuhan fitrawi / mendasar dimana setiap individu selalu

berkeinginan untuk menikmati kekayaannya itu dalam waktu dan bidang seluas mungkin,

baik untuk kepentingan pribadinya maupun keturunannya. Sehingga investasi merupakan

sarana bagi individu dalam rangka memenuhi kebutuhan fitrah ini.

Sementara investasi bagi masyarakat merupakan kebutuhan sosial yang kompleks,

sehingga mengharuskan adanya investasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Daalm pandangan agama, investasi merupakan kewajiban syariat yang

konsekuensinya berupa pahala dan dosa.

Rambu-rambu investasi dalam Islam:

1. Larangan investasi dengan jalan riba atau yang diharamkan syariat.

2. Larangan investasi dengan melakukan ihtikar atau rekayasa pasar.

3. Larangan investasi dengan cara tawathu’ (kolusi).

4. Larangan investasi dengan produksi yang membahayakan dan merugikan kehidupan.

5. Larangan investasi yang mengandung unsur judi dan spekulasi.

6. Prinsip Transaksi Ekonomi Syariah jelas dan berkeadilan sejahtera

7. Diharamkan investasi pada segala hal yang bisa membahayakan / berakibat buruk

bagi agama, jiwa, generasi, akal dan harta.

Page 14: Web viewKelebihan harta atas kebutuhan pokok harus didistribusikan dalam instrumen-instrumen keuangan. ... Prinsip Transaksi Ekonomi Syariah ... Fatwa-Fatwa Kontemporer

1 Misbahul Munir, & A. Jalaluddin. 2006. Ekonomi Qur’ani: Doktrin Reformasi Ekonomi dalam Al-Qur’an. Malang: UIN Press, Hlm. 181-182

2 ibid., Hlm 182

3 Pendapat Scheller yang dituangkan oleh Rich dalam bukunya the knowledge cycle

4 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi pada Pasar Modal Syariah, 2007, Kencana Prenada Media Grup, Jakara, Hlm. 17-18

5 ibid., Hlm. 7

6 Maksudnya: manusia itu tidak dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok atau yang akan diperolehnya, Namun demikian mereka diwajibkan berusaha.

7 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, op cit., Hlm. 24-29

8 Misbahul Munir & A. Djalaluddin. 2006. Ekonomi Qur’ani: Doktrin Reformasi dalam Al-Qur’an. Malang: UIN Press. Hlm. 24

9 Abdullah Lam bin Ibrahin, Fiqih Financial; Referensi Lengkap Kaum Hartawan dan Calon Hartawan Muslim untuk Mengelola Hartanya Agar Menjadi Berkah, (diterjemahkan oleh Abu Sarah, Taufiq Khudlori Setiawan), (Solo : Era Intermedia; 2005), Hlm. 31

10 ibid., Hlm. 33

11 Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga larangan membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain berarti membunuh diri sendiri, karena umat merupakan suatu kesatuan.

12 Kilasan dosen tamu Bpk Misbahul Munir kuliah Manajemen Keuangan II

13 Abdullah Lam bin Ibrahin, Fiqih Financial; Referensi Lengkap Kaum Hartawan dan Calon Hartawan Muslim untuk Mengelola Hartanya Agar Menjadi Berkah, (diterjemahkan oleh Abu Sarah, Taufiq Khudlori Setiawan), (Solo : Era Intermedia; 2005), Hlm. 160

14 dinukilkan dari buku Abdullah Lam bin Ibrahin, Fiqih Financial; Referensi Lengkap Kaum Hartawan dan Calon Hartawan Muslim untuk Mengelola Hartanya Agar Menjadi Berkah, (diterjemahkan oleh Abu Sarah, Taufiq Khudlori Setiawan), (Solo : Era Intermedia; 2005), Hlm. 167

15 Dr. Yusuf Qardhawi, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Indonesia, (Diterjemahkan Oleh KH. Didin Hafidhuddin, Dkk), (Jakarta : Robbani Press, 1997), Hlm 281

16 www.kadin-indonesia.or.id

17 ibid.

18 ibid.

19 dikutip dalam buku Dr. Yusuf al-Qardhawi, Fatwa-Fatwa Kontemporer Edisi Pilihan, 2002, Pustaka al-Kautsar, Jakarta, Hlm. 276Diposkan oleh investasi dana Anda di 04:35