Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya semata, Laporan Kinerja (LKj) Badan
Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur di Madiun
Tahun 2017 dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) merupakan kewajiban sebagaimana
diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2009 yang disusun
berdasarkan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 239/
IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Kinerja dan terakhir
dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerjadan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Dengan Laporan Kinerja Bakorwil I di Madiun Tahun 2017 ini dapat
merupakan perwujudan pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan
melalui pengukuran kinerja Capaian Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
(IKU) yang telah ditetapkan terlebih dahulu, semoga LKj ini bermanfaat khususnya
untuk perbaikan kinerja di masa-masa mendatang.
i
Madiun, 29 Desember 2017������
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Landasan Hukum .........................................................................................1
C. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ............................................................2
D. Struktur Organisasi.......................................................................................5
E. Wilayah Kerja...............................................................................................6
F. Permasalahan yang Dihadapi ........................................................................6
G. Sistematika Penyajian...................................................................................7
BAB II PERENCANAAN KINERJA ..................................................................9
A. Review Renstra Bakorwil I di Madiun Tahun 2014-2019..................................9
B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2017 ......................................................... 11
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 .................................................................... 12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................14
A. Capaian Kinerja.......................................................................................... 14
B. Realisasi Anggaran ..................................................................................... 32
BAB IV PENUTUP .......................................................................................36
A. Kesimpulan................................................................................................ 36
B. Langkah yang akan dilakukan ..................................................................... 36
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
1. Matriks Renstra Tahun 2014-2019
2. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
3. Pengukuran Kinerja Tahun 2017
4. Penghargaan/Prestasi
ii
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 1Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap
penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka mewujudkan tujuan berbangsa
dan bernegara, sehingga diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan terlegitimasi agar penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan dapat berjalan secara berdaya guna dan
berhasil guna, bersih serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Sebagaimana Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang
Percepatan Pemberantasan Korupsi dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, mewajibkan
kepada setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk
menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
Dengan telah disusunnya Laporan Kinerja Bakorwil I di Madiun Tahun
2017 ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memudahkan evaluasi kinerja
yang telah dilaksanakan serta dapat mendorong terwujudnya pelaksanaan
tugas yang lebih baik.
Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi
Jawa Timur atau disebut Bakorwil dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Timur Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi
Jawa Timur dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 134 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata
Kerja Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi
Jawa Timur.
B. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Laporan Kinerja adalah:
1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 2Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi;
5. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
KEP/135/M.PAN/9/2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang
Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan
Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
25 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 55 Tahun 2015 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja di Pemerintah Provinsi Jawa Timur;
11. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2016 tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan Laporan Kinerja, Pejabat Administrator, Pejabat
Pengawas, dan Pejabat Pelaksana di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa
Timur.
C. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Pembentukan Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan
Provinsi Jawa Timur berdasarkan pada pertimbangan bahwa:
a. Provinsi Jawa Timur terdiri dari 38 Kabupaten/Kota yang berpenduduk
39.292.972 jiwa (data BPS) dengan luas wilayah 47.799,75 km2 dengan
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 3Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
kehidupan sosial budayanya yang beraneka ragam sehingga diperlukan
span of control yang memadai.
b. Mengingat kondisi geografis Jawa Timur dan jangkauan rentang kendali
cakupan wilayah Kabupaten/Kota yang sangat luas maka untuk efektifitas
dan efisiensi fungsi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan di seluruh Jawa Timur, telah dibentuk Bakorwil yang
menjalankan fungsi pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan
pembangunan, pemberdayaan dan peningkatan kualitas pelayanan
kepada masyarakat di Kabupaten/Kota.
c. Guna mewujudkan pengembangan ekonomi antar Kabupaten/Kota yang
didasari pada karakteristik serta potensi unggulan di masing-masing
daerah dan keterpaduan program antar Kabupaten/Kota dalam satu
kawasan, maka perlu dilakukan koordinasi dan fasilitasi secara optimal
terhadap potensi sumber daya alam berupa pertambangan, pariwisata,
agropolitan dan membuka akses untuk mengurangi disparitas wilayah
yang saling berkaitan antara daerah satu dengan daerah lain yang
pengembangannya perlu dikerjasamakan.
d. Terjadinya masalah-masalah di perbatasan antar daerah, perlu adanya
lembaga yang memfasilitasi untuk penyelesaian perselisihan antar daerah.
Adapun tujuan dari penambahan kelembagaan Bakorwil adalah untuk
menata kembali fokus penanganan pembinaan pelaksanaan pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di Jawa Timur khususnya di
wilayah Madura, sehingga Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dapat lebih
intensif dalam mempercepat pembangunan di wilayah Madura. Perubahan
dimaksud adalah menyangkut penambahan 1 (satu) Bakorwil di Kabupaten
Jember dan menata kembali wilayah kerja Bakorwil di Kabupaten Pamekasan
sehingga untuk pembinaan pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan
pelayanan kepada masyarakat di wilayah Madura akan ditangani oleh Bakorwil
tersendiri.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 16 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Badan Koordinasi Wilayah
Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur dan Peraturan Gubernur
Jawa Timur Nomor 134 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan Koordinasi Wilayah
Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur maka kedudukan,
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 4Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Bakorwil I di Madiun adalah
sebagai berikut:
1. Kedudukan
a. Bakorwil merupakan unsur yang membantu Gubernur dalam
menyelenggarakan fungsi koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan daerah di wilayah kerjanya.
b. Bakorwil dipimpin oleh Kepala Bakorwil yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah
Provinsi.
2. Tugas Pokok
Bakorwil mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melakukan
koordinasi pembinaan, pengawasan, supervisi, monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan tugas pembantuan
serta optimalisasi pengembangan potensi Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
3. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Badan Koordinasi Wilayah
Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan koordinasi sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan;
c. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan supervisi atas penyelenggaraan
pemerintahan Kabupaten/Kota yang ada di wilayah kerjanya;
d. pemberdayaan dan memfasilitasi pemerintah Kabupaten/Kota yang
ada di wilayah kerjanya;
e. pemberian masukan/saran pertimbangan kepada Gubernur dalam
pemberian penghargaan atau sanksi kepada Kepala Daerah
Kabupaten/Kota terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan
daerah;
f. pemberian rekomendasi dalam penyelesaian perselisihan dalam
penyelenggaraan fungsi pemerintahan antar pemerintah
Kabupaten/Kota yang ada di wilayah kerjanya;
g. penyelarasan perencanaan pembangunan antar daerah
Kabupaten/Kota dan antara pemerintah Provinsi dan pemerintah
Kabupaten/Kota yang ada di wilayah kerjanya;
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 5Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
h. pemberian rekomendasi kepada Gubernur atas usulan Dana Alokasi
Khusus (DAK) pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya;
i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan;
j. pelaksanaan optimalisasi pengembangan potensi Pemerintah
Kabupaten/Kota yang ada di wilayah kerjanya;
k. pelaksanaan dukungan teknis, pengembangan potensi, dan/atau
dukungan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
di lingkungan Pemerintah Provinsi; dan
l. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
D. Struktur Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 134 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata
Kerja Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi
Jawa Timur, struktur organisasi Bakorwil I di Madiun adalah sebagai berikut:
1. Kepala Badan
2. Sekretariat, membawahi;
a) Sub Bagian Tata Usaha;
b) Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran;
c) Sub Bagian Keuangan.
3. Bidang Pemerintahan, membawahi;
a) Sub Bidang Pemerintahan I;
b) Sub Bidang Pemerintahan II.
4. Bidang Pembangunan Ekonomi, membawahi;
a) Sub Bidang Pembangunan Ekonomi I;
b) Sub Bidang Pembangunan Ekonomi II.
5. Bidang Kemasyarakatan, membawahi;
a) Sub Bidang Kemasyarakatan I;
b) Sub Bidang Kemasyarakatan II.
6. Bidang Sarana dan Prasarana, membawahi;
a) Sub Bidang Sarana dan Prasarana I;
b) Sub Bidang Sarana dan Prasarana II.
7. Kelompok Jabatan Fungsional.
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 6Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
Struktur organisasi Bakorwil I di Madiun selengkapnya diilustrasikan
sebagaimana bagan berikut ini:
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Bakorwil I di Madiun
E. Wilayah Kerja
Wilayah kerja Bakorwil I di Madiun meliputi 8 Kabupaten dan 2 Kota,
yaitu:
1. Kabupaten Kediri
2. Kabupaten Madiun
3. Kabupaten Magetan
4. Kabupaten Ngawi
5. Kabupaten Pacitan
6. Kabupaten Ponorogo
7. Kabupaten Trenggalek
8. Kabupaten Tulungagung
9. Kota Kediri
10.Kota Madiun
F. Permasalahan yang Dihadapi
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Bakorwil, yaitu membantu Gubernur
melakukan koordinasi pembinaan, pengawasan, supervisi, monitoring dan
KEPALA BADAN
KELOMPOKJABATAN
FUNGSIONAL
BIDANGPEMERINTAHAN
BIDANGPEMBANGUNAN
EKONOMIBIDANG
KEMASYARAKATAN
BIDANGSARANA DANPRASARANA
SUB BIDANGPEMERINTAHAN
I
SUB BIDANGPEMERINTAHAN
II
SUB BIDANGPEMBANGUNAN
EKONOMII
SUB BIDANGPEMBANGUNAN
EKONOMIII
SUB BIDANGKEMASYARAKA
TANI
SUB BIDANGKEMASYARAKA
TANII
SUB BIDANGSARANA DANPRASARANA
I
SUB BIDANGSARANA DANPRASARANA
II
SUB BAGIANPENYUSUNAN
PROGRAM DANANGGARAN
SEKRETARIAT
SUB BAGIANTATA USAHA
SUB BAGIANKEUANGAN
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 7Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
evaluasi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan tugas
pembantuan serta optimalisasi pengembangan potensi Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota, maka ditemukan permasalahan yang dihadapi sebagai
berikut:
1. Penjabaran fungsi pengawasan dan supervisi yang belum secara jelas
dan terdefinisi dengan baik dalam Peraturan Gubernur Nomor 134 Tahun
2016, sehingga bidang-bidang di Bakorwil belum dapat melaksanakan
fungsi pengawasan dan supervisi dengan baik, dan juga kesulitan dalam
melakukan pengukuran terhadap kinerja pengawasan dan supervisi;
2. Terbatasnya sumber daya aparatur secara kualitatif maupun kuantitatif
dan kompetensi aparatur yang belum proporsional dan profesional dalam
melaksanakan tugas dan fungsi Bakorwil dengan paradigma yang baru
terutama dalam fungsi pengawasan dan supervisi.
G. Sistematika Penyajian
Pada dasarnya Laporan Kinerja ini memberikan penjelasan mengenai
pencapaian kinerja Bakorwil I di Madiun selama Tahun 2017. Capaian kinerja
Tahun 2017 tersebut dibandingkan dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2017
sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian
kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya
sejumlah celah kinerja bagi perbaikan kinerja di masa datang. Sistematika
penyajian Laporan Kinerja (LKj) Bakorwil I di Madiun Tahun 2017 berpedoman
pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, sebagai berikut:
Bab I PENDAHULUAN, menjelaskan secara ringkas latar belakang,
landasan hukum penyusunan, kedudukan, tugas pokok dan fungsi
Bakorwil I di Madiun, struktur organisasi, wilayah kerja,
permasalahan yang dihadapi dan sistematika penyajian;
Bab II PERENCANAAN KINERJA, menjelaskan secara ringkas dokumen
perencanaan yang menjadi dasar pelaksanan program, kegiatan dan
anggaran Bakorwil I di Madiun Tahun 2017 meliputi Rencana
Strategis Bakorwil I di Madiun Tahun 2014-2019 dan Perjanjian
Kinerja Tahun 2017.
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 8Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
Bab III AKUNTABILITAS KINERJA, menjelaskan pengukuran tingkat
pencapaian kinerja Bakorwil I di Madiun, hasil pengukuran kinerja,
perbandingan dengan target Renstra, analisa penyebab
keberhasilan/kegagalan dan solusinya, analisa efisiensi sumber daya,
beserta akuntabilitas keuangan Tahun 2017.
Bab IV PENUTUP, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari LKj Bakorwil I
di Madiun Tahun 2017 serta rekomendasi yang diperlukan bagi
perbaikan kinerja di masa mendatang.
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 9Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa Bakorwil diberikan tugas
membantu Gubernur melakukan koordinasi pembinaan, pengawasan, supervisi,
monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan tugas
pembantuan serta optimalisasi pengembangan potensi Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota. Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar
efektif, efisien dan akuntabel, Bakorwil I di Madiun berpedoman pada dokumen
perencanaan yang terdapat pada:
1) Renstra Bakorwil I di Madiun Tahun 2014-2019;
2) Perjanjian Kinerja Tahun 2017.
A. Renstra Bakorwil I di Madiun Tahun 2014-2019
Rencana Strategis (Renstra) Bakorwil I di Madiun Tahun 2014-2019
merupakan perencanaan jangka menengah Bakorwil I di Madiun yang berisi
tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun
waktu lima tahun oleh Bakorwil I di Madiun beserta strategi yang akan
dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Bakorwil I di Madiun.
Penyusunan Renstra Bakorwil I di Madiun Tahun 2014-2019 telah
mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019. Secara ringkas substansi Renstra
Bakorwil I di Madiun Tahun 2014-2019 dapat diilustrasikan sebagai berikut:
1. Tujuan
Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai atau yang dihasilkan dalam
jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun. Adapun tujuan
yang hendak dicapai Bakorwil I di Madiun adalah:
Tujuan: Meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan di wilayah kerja Bakorwil I di Madiun
2. Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan oleh Bakorwil I di Madiun
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (2015-2019), dapat dirumuskan
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 10Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
berdasarkan tujuan pembangunan yang telah ditetapkan, maka sasaran
pembangunan Bakorwil I di Madiun adalah:
Sasaran: Meningkatnya koordinasi, fasilitasi, monitoring dan
evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan di wilayah kerja Bakorwil I di Madiun
Tabel 2.1
Matriks Hubungan antara Tujuan dan Sasaran
TUJUAN SASARAN
1 Meningkatkan koordinasipenyelenggaraanpemerintahan danpembangunan di wilayahkerja Bakorwil I di Madiun
Uraian Indikator
Meningkatnya koordinasi,fasilitasi, monitoring danevaluasi penyelenggaraanpemerintahan danpembangunan di wilayahkerja Bakorwil I di Madiun
Persentaserekomendasi hasilkoordinasipenyelenggaraanpemerintahan danpembangunan yangditindaklanjuti
3. Strategi dan Kebijakan
Strategi adalah cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan dan
sasaran. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Bakorwil I di Madiun
selama ini masih dihadapkan pada beberapa permasalahan antara lain belum
berjalannya fungsi pengawasan dan supervisi dengan baik kepada pemerintah
Kabupaten/Kota serta terbatasnya sumber daya secara kualitatif maupun
kuantitatif, maka dalam rangka upaya pencapaian tujuan dan sasaran
digunakan strategi sebagai berikut:
1. Meningkatkan efektivitas koordinasi, sinkronisasi, monitoring, dan evaluasi
terhadap penyelenggaraan tugas Bidang Pemerintahan, Bidang
Pembangunan Ekonomi, Bidang Kemasyarakatan dan Bidang Sarana dan
Prasarana di wilayah kerja Bakorwil I di Madiun;
2. Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas sumber daya aparatur dan
peningkatan kualitas sarana/prasarana;
Kebijakan adalah merupakan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang untuk dijadikan pedoman atau petunjuk
mengimplementasikan strategi pelaksanaan program dan kegiatan guna
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 11Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
tercapainya tujuan dan sasaran. Maka disusunlah kebijakan Bakorwil I di
Madiun sebagai berikut:
1. Pendekatan formal melalui peningkatan kegiatan rapat-rapat koordinasi
dan fasilitasi secara berkelanjutan dengan melibatkan Pemerintah
Kabupaten/Kota dan Badan/Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi
Jawa Timur;
2. Pendekatan informal melalui peningkatan hubungan silaturrahmi dan
kerjasama yang baik dan harmonis secara berkelanjutan dengan
Bupati/Walikota, Anggota Forum Pimpinan Daerah serta Instansi vertikal
yang ada di wilayah;
3. Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh pegawai untuk
meningkatkan kemampuan dan profesionalitas baik melalui diklat teknis
dan pendidikan umum sesuai kompetensi yang dimiliki dan melakukan
peningkatan/perbaikan sarana dan prasarana.
B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
Penyusunan RKT berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun
2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Kinerja.
Adapun Rencana Kinerja Tahun 2017 Bakorwil I di Madiun adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.2
Rencana Kinerja Tahunan 2017
Tujuan Sasaran Indikator Target
Meningkatkan
koordinasi
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pembangunan di
wilayah kerja Bakorwil I
di Madiun
Meningkatnya koordinasi,
fasilitasi, monitoring dan
evaluasi
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pembangunan di wilayah
kerja Bakorwil I di
Madiun
Persentase rekomendasi hasil
koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan dan
pembangunan yang
ditindaklanjuti
85 %
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 12Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Rencana Kinerja Tahunan Bakorwil I di Madiun Tahun 2017 yang telah
dibuat untuk melaksanakan program, kegiatan dan sasaran tahun 2017
menjadi tumpuan bagi Bakorwil I di Madiun untuk mewujudkan kinerja output
ataupun outcome yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Bakorwil I di
Madiun Tahun 2017 berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Target kinerja yang ingin dicapai Bakorwil I di Madiun pada tahun 2017
telah ditetapkan sebagaimana yang terdapat dalam dokumen Perjanjian
Kinerja Bakorwil I di Madiun Tahun 2017 dengan sasaran, indikator kinerja
dan target capaiannya dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2.3
Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Meningkatnya koordinasi, fasilitasi,monitoring dan evaluasipenyelenggaraan pemerintahandan pembangunan di wilayah kerjaBakorwil I di Madiun
Persentase rekomendasihasil koordinasipenyelenggaraanpemerintahan danpembangunan yangditindaklanjuti
85%
Berdasarkan sasaran strategis, indikator kinerja, dan target kinerja
tahun 2017 yang ingin dicapai, maka disusunlah program dan kegiatan dalam
rangka mendukung suksesnya pencapaian kinerja Bakorwil I di Madiun. Program
dan kegiatan tahun 2017 yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelaksanaan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana
- Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana
3. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah
- Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah
- Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 13Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
4. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan
Pemerintahan
- Penyusunan Dokumen Perencanaan
- Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran
- Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem
Informasi Data
5. Program Koordinasi, Fasilitasi dan Monev Penyelenggaraan Pemerintahan dan
Pembangunan
- Sinkronisasi, Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Bidang
Pemerintahan
- Sinkronisasi, Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Bidang
Pembangunan Ekonomi
- Sinkronisasi, Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Bidang
Kemasyarakatan
- Sinkronisasi, Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Bidang
Sarana dan Prasarana
6. Program Pengembangan Data Informasi
- Sinkronisasi, Monitoring, dan Evaluasi Data Administrasi Wilayah
- Penyusunan Database SKPD sebagai Penunjang Pusat Data Provinsi Jawa
Timur
- Sinkronisasi, Monitoring, dan Evaluasi Pengelolaan Informasi dan
Dokumentasi
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 14Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan target dan
realisasi. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja
yang semakinbaik atau semakin rendah realisasi menunjukkan pencapaian
kinerja yang semakin buruk, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Capaian Indikator Kinerja = (Realisasi/Target) x 100 %
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja
pada level sasaran dan kegiatan. Pengukuran dengan menggunakan indikator
kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung
kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan
sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat
dengan jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen
melalui indikator-indikator outcomes atau minimal output dari kegiatan yang
terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan.
Kemudian nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala
pengukuran ordinal sebagai berikut:
X > 85: Sangat Berhasil
70 < X < 85: Berhasil
55 < X < 70: Cukup Berhasil
X < 55: Tidak Berhasil
Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara
target dengan realisasi masing-masing indikator sasaran. Tingkat capaian
kinerja masing-masing indikator disajikan pada tabel pengukuran kinerja
sasaran strategis tahun 2017.
1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2017
Pengukuran kinerja ini digunakan sebagai dasar untuk menilai
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program atau kegiatan pada tahun
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 15Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
2017 sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Adapun Tabel
Pengukuran Kinerja disajikan sebagai berikut:
Tujuan : Meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan di wilayah kerja Bakorwil I di Madiun
Sasaran : Meningkatnya koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerja
Bakorwil I di Madiun
Tabel 3.1
Pencapaian Kinerja Tahun 2017
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi%
Capaian
(1) (2) (3) (4) (5)
Meningkatnya koordinasi, fasilitasi,
monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan di wilayah kerja
Bakorwil I di Madiun
Persentase
rekomendasi hasil
koordinasi
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pembangunan
yang ditindaklanjuti
85% 87,5% 102,9%
Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa Bakorwil I
di Madiun dalam menjalankan tugas pokok yaitu melaksanakan
mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan pada
Kabupaten/Kota se Wilayah Bakorwil I di Madiun mempunyai 1 (satu) sasaran
srategis, 1 (satu) indikator kinerja, 1 (satu) target dengan capaian kinerja
sebesar 102,9% sehingga dapat dikategorikan Sangat Baik. Dengan
0
20
40
60
80
100
120
85 87,5
102,9
Target Realisasi Capaian
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 16Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
penjelasan bahwa dalam menjalankan tugas koordinasi, fasilitasi, monitoring
dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah
kerja Bakorwil I di Madiun yang ditindaklanjuti sudah tercapai sebesar 87,5%
(21 koordinasi yang ditindaklanjuti) dari target 85% (jumlah total ada 24
koordinasi).
Sedangkan hasil koordinasi Bakorwil I di Madiun tahun 2017 yang
ditindaklanjuti dari masing-masing bidang adalah sebagai berikut:
Adapun hasil koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan yang ditindaklanjuti sebanyak 21 (dua puluh satu) koordinasi
sebagai berikut:
NO PELAKSANAAN KOORDINASI TINDAK LANJUT REKOMENDASI
1. Koordinasi dan MonitoringKerjasama Antar DaerahPenanganan Trantibum Kabupatense-Karismapawirogo, tanggal 30Januari - 8 Februari 2017
Rapat Koordinasi dan FasilitasiKerjasama Antar Daerah (KAD)Perbatasan lingkupKarismapawirogo di BakorwilMadiun dilaksanakan pada hariKamis tanggal 16 Pebruari 2017
Surat Kepala Bakorwil Madiun tanggal 3 April 2017 Nomor100/163/211.1/2017 kepada Bupati Pacitan, Ponorogo,Magetan dan Ngawi perihal Himbauan sebagai Hasil RapatKoordinasi dan Fasilitasi Kerjasama Antar Daerah lingkupKarismapawirogo yang menghimbau agar:a. Masing-masing Pemerintah Kabupaten dapat menunjuk
dinas/instansi terkait atau lintas sosial terpadu untukmenangani setiap permasalahan yang bersifatkompleks ini secara baik.
b. Melalui wadah kerjasama Karismapawirogo agarKabupaten/Kota secara aktif berkoordinasi bila adapermasalahan-permasalahan yang segera ditanganisecara bersama.
c. Agar menyediakan fasilitas berupa barak/tempatpenampungan bagi pengemis, gelandangan dan orangterlantar (PGOT) di perbatasan.
0
50
100
150
Bid. Pemerintahan Bid. PembangunanEkonomi
Bid.Kemasyarakatan
Bid. Sarana danPrasarana
85 85 85 8583,33 80100
83,398,04 94,12
117,6598,00
Capaian Kinerja Bidang-bidang Bakorwil MadiunTahun 2017(dalam %)
Target Realisasi Capaian
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 17Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
2. Koordinasi dan PemantauanPersiapan Pekan KIM IX Tahun2017 Jawa Timur se Bakorwil IMadiun, tanggal 25 April-16 Mei2017.
Rapat Koordinasi FasilitasiPemantapan Persiapan Pekan KIMke IX Jawa Timur TingkatBakorwil Madiun Tahun 2017dilaksanakan pada hari Rabutanggal 19 Juli 2017
a. Kabupaten/Kota beserta KIM (Kelompok InfromasiMasyarakat) yang menjadi binaannya mengikuti forumsosialisasi yang diselenggarakan Dinas Kominfo ProvinsiJawa Timur bersama Bakorwil I Madiun untukmendapatkan penjelasan yang bersifat umum danteknis berkaitan dengan rencana pelaksanaan PekanKIM IX Jawa Timur pada tanggal 12-16 September2017 yang bertempat di Kabupaten Pasuruan.
b. Pemerintah Kabupaten/Kota se Bakorwil I Madiunsecara umum menyatakan kesiapannya untukberpartisipasi dan mendukung pelaksanaan Pekan KIMIX Jawa Timur tahun 2017.
3. Rapat Koordinasi dan Fasilitasidalam rangka PengembanganDesa/Kelurahan Tangguh Bencanase-Bakorwil Madiun Tahun 2017dilaksanakan pada tanggal 3 Mei2017
a. Penanganan bencana sesuai Undang-undang Nomor 24Tahun 2007 perlu dukungan dan komitmen pemerintahDaerah dan stakeholder dalam rangka penangananbencana di wilayah dengan skala prioritasprogram/kegiatan penanganan bencana yangterintegrasi dan berkelanjutan
b. Pemerintah Daerah membangun kesadaran, kesiapandan kemampuan pemerintah dan masyarakat dalampenanggulangan bencana melalui sistem penanganankedaruratan bencana yang efektif dengan peningkatankoordinasi penanganan kedaruratan, peningkatansarana dan prasarana pendukung, peningkatan sistemlogistik dan peralatan penanggulangan bencana yangefektif dan efisien.
c. Pemerintah Kabupaten/Kota agar melakukanpengembangan Desa Tangguh Bencana (Destana),sehingga bila terjadi bencana dapat mengurangi resikoyang ditimbulkan.
4. Rapat Koordinasi dalam rangkaKegiatan Tradisi Nyekar Tahun BaruIslam 1439 H Tahun 2017,dilaksanakan pada hari Selasatanggal 29 Agustus 2017
a. Telah disepakati bersama untuk menghindari konflikantar perguruan pencak silat agar Tradisi NyekarTahun Baru Islam 1439 H dilaksanakan tanpa konvoiroda 2, dikawal ketat TNI/Polri dari titik berangkathingga kembali, dan dilaksanakan dalam waktu yangterpisah, yaitu untuk Perguruan Pencak Silat SH Terataidilaksanakan pada tanggal 20 September 2017,sementara itu untuk Perguruan Pencak Silat SH TunasMuda Winongo Madiun dilaksanakan pada tanggal 8Oktober 2017.
b. Surat Kepala Bakorwil Madiun tanggal 31 Agustus2017, Nomor :300/376/211.2/2017, perihal HimbauanMenjaga Situasi Kondusif yang ditujukan kepadaBupati/Walikota se-Bakorwil Madiun agarmemprioritaskan menjaga ketertiban umum selamapelaksanaan Tradisi Nyekar Suran Agung.
c. Surat Kepala Bakorwil Madiun tanggal 13 September2017, Nomor : 300/388/211.2/2017 perihalPermohonan Fasilitasi Kendaraan Roda 4 dalam rangkaPengamanan Tradisi Nyekar Suran Agung yang
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 18Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
ditujukan kepada Bupati/Walikota se-Bakorwil Madiun.5. Rapat Koordinasi dan Fasilitasi
Optimalisasi Penanganan KonflikSosial se-Bakorwil I Madiun Tahun2017 dilaksanakan pada hari Rabutanggal 26 Oktober 2017
a. Pemerintah Kabupaten/Kota se Bakorwil I di Madiuntelah membangun kerjasama dengan melibatkanDinas/Instansi lintas sektoral dan aparat keamananyang telah dituangkan dalam bentuk Tim TerpaduPenanganan Konflik Sosial.
b. Pencegahan konflik sosial tidak hanya menggunakanpendekatan fisik semata, namun juga perlu denganupaya pendekatan budaya yaitu mengedepankan nilai-nilai luhur misalnya kegotongroyongan, toleransi,kearifan lokal, serta pentingnya sosialisasi wawasan 4(empat) pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, BhinnekaTunggal Ika, NKRI dan UUD 1945.
c. Pembinaan dan pengamanan menjadi tanggung jawabPemerintah beserta unsur terkait dan perwakilanmasyarakat dalam majelis agama-agama untukmembangun kerukunan antar umat beragama dankerukunan interen umat beragama, salingmenghormati dan toleransi, sehingga diharapkan dapatdihindari benturan konflik yang bernuansa SARA.
d. Upaya peningkatan koordinasi dan komunikasi yangefektif dan deteksi dini dalam rangka mengantisipasipermasalahan konflik sosial sebagai akibat pengaruhglobal
6. Koordinasi dan MonitoringKesiapan Kabupaten/Kota terkaitKetersediaan Sembilan BahanPokok (Sembako) menjelang BulanSuci Ramadan dan Hari Raya IdulFitri 1438 H Tahun 2017 yangdilaksanakan tanggal 23 Mei 2017-7 Juni 2017
Rapat Koordinasi dan SinkronisasiKetersediaan Sembilan BahanPokok (Sembako) menjelang Nataldan Tahun Baru 2018 yangdilaksanakan pada hari Senintanggal 18 Desember 2017
a. Bakorwil Madiun memfasilitasi Kabupaten/Kota denganmengadakan FGD (Focus Group Discussion) untukmembahas permasalahan Sembako.
b. Koordinasi dan sinkronisasi antar lembaga,dinas/instansi terkait baik Pemerintah Pusat, Provinsidan Kabupaten/Kota untuk mengantisipasi kenaikanharga sembako dan mengendalikan harga pangandengan melakukan langkah-langkah yang terencana,sistematis sehingga masyarakat tidak terbebanikenaikan harga sembako.
c. Pemerintah Kabupaten/Kota Wilayah Bakorwil I diMadiun mengantisipasi kenaikan harga kebutuhanpokok dan kemungkinan terjadinya fluktuasi hargamenjelang bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri1438 H dengan melakukan persiapan dan rencana aksiOperasi Pasar Murah terutama di daerah rawankenaikan harga kebutuhan pokok.
d. Pemerintah Kabupaten/Kota bekerja sama denganPemerintah Provinsi Jawa Timur dan tim khususKepolisian untuk mengawasi peredaran Sembakomenjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri1438 H.
7. Koordinasi dan Monitoringmewujudkan Swasembada Dagingdan Susu Melalui Program SapiInduk Wajib Bunting (Siwab) se-
a. Kegiatan koordinasi dan monitoring mewujudkanswasembada daging dan susu melalui Upaya KhususSapi Induk Wajib Bunting (Upsus Siwab) dimaksudkanuntuk mengetahui perkembangan pelaksanaan
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 19Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
Bakorwil I Madiun Tahun 2017yang dilaksanakan tanggal 11September 2017 s.d 25 September2017
Rapat Koordinasi dan EvaluasiPelaksanaan UPSUS SIWABKabupaten/Kota se-Bakorwil IMadiun Tahun 2017, yangdilaksanakan pada hari Selasatanggal 24 Oktober 2017
program tersebut dan terwujudnya percepatanpeningkatan populasi dan produksi ternak sapi/kerbaumelalui program Sapi Induk Wajib Bunting (Siwab)dengan menerapkan manajemen reproduksi bagipeternak rakyat.
b. Untuk memperlancar pelaksanaan UPSUS SIWAB baiksecara tehnis maupun administrasi maka pelaporan/pembuatan SPJ agar dipermudah sepanjang tidakbertentangan dengan prosedur administrasi.
c. Adanya asuransi bagi petugas inseminator di lapangankarena berbagai resiko yang dihadapi.
d. Sosialisasi terhadap masyarakat mengenai pelaksanaanUPSUS SIWAB sehingga tujuan meningkatkan populasidan produksi ternak rumanansia tercapai.
8. Koordinasi dan SinkronisasiRealisasi Pendapatan Asli Daerah(PAD) pada UPT PemerintahProvinsi Jawa Timur di WilayahBakorwil I Madiun Tahun 2017yang dilaksanakan dari tanggal 6Nopember s.d. 14 Nopember 2017
Rapat Koordinasi PeningkatanPendapatan Asli Daerah melaluiSewa dan Retribusi PemanfaatanAset Pemerintah Provinsi JawaTimur di UPT Provinsi Jawa Timurse-Bakorwil I Madiun Tahun 2017yang dilaksanakan pada hariSelasa tanggal 21 Nopember 2017
a. Pemanfaatan aset melalui sewa dan retribusi pada UPTPemerintah Prov. Jatim khususnya di Wilayah BakorwilI Madiun umumnya UPT di wilayah Bakorwil I Madiununtuk realisasi target sewa/retribusi pemanfaatan asetsudah terpenuhi atau diperkirakan sampai dengan akhirbulan Desember dapat terpenuhi.
b. Aset yang dikelola oleh UPT Pemprov Jatim Khususnyadi Wilayah Bakorwil I Madiun agar didayagunakansecara optimal untuk meningkatkan PAD melalui sewadan retribusi sehingga tidak membebani APBD,khususnya biaya pemeliharaan dan kemungkinanadanya penyerobotan dari pihak lain.
b. Optimalisasi pemanfaatan aset daerah terhadappenggunaan aset disamping meningkatkan pelayananterhadap masyarakat juga menghasilkan pendapatan(return) dalam bentuk uang.
c. Hasil rakor ditindaklanjuti dengan melakukankoordinasi dengan Dinas/Instansi terkait,menginventarisir permasalahan untuk memaksimalkanpemanfaatan aset UPT Pemprov Jatim melalui sewadan retribusi dengan memberikan pengarahan danpembinaan dalam upaya peningkatan PAD.
9. Koordinasi dan MonitoringPerkembangan Pelaksanaan SIPDKabupaten/Kota se-BakorwilMadiun Tahun 2016 yangdilaksanakan tanggal 8 s.d. 24 Mei2017
Rapat Evaluasi Pelaksanaan SIPDKabupaten/Kota se-BakorwilMadiun Tahun 2017 yangdilaksanakan pada tanggal 15Agustus 2017
a. Kabupaten/Kota di wilayah kerja Bakorwil I Madiuntelah menyusun Tim Pengelola SIPD Kabupaten/Kotasesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah.
b. Kabupaten/Kota telah mengalokasikan anggaranmelalui APBD untuk menyelenggarakan koordinasidengan perangkat daerah dan honorarium penanggungjawab dan operator SIPD agar pengelolaan SIPDterlaksana dengan baik dan lancar.
c. Tingkat keterisian data SIPD tahun 2016 sudah di atas50% dan bahkan untuk Kabupaten Kediri sudahmencapai 99,68%.
d. Kabupaten Kediri, Kabupaten Ngawi, KabupatenMagetan, Kabupaten Madiun, Kabupaten Tulungagung
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 20Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
dan Kota Madiun telah membuat aplikasi pendukungSIPD dengan tambahan fitur data sesuai kebutuhanKabupaten/Kota dalam rangka memudahkan danmemperlancar pengisian data SIPD oleh OPD terkait.
e. Bappeda Provinsi Jawa Timur dan Bakorwil I Madiuntelah memfasilitasi kegiatan sosialisasi dan bimbinganteknis aplikasi SIPD versi terbaru dari KementerianDalam Negeri.
10. Rapat Koordinasi dan SinkronisasiPerlindungan Konsumen melaluiPemberdayaan Pelaku Usaha IKMdan UKM Bidang Pangan se-Bakorwil I Madiun yangdilaksanakan pada tanggal 16Nopember 2017
Koordinasi Kegiatan PerlindunganKonsumen se-Bakorwil I Madiunyang dilaksanakan tanggal 22Nopember s.d. 7 Desember 2017
f. Semua produk pelaku usaha harus mencantumkanlabel dalam produknya jelas dan mudah dilihat, jikatidak memenuhi syarat ada sanksi administrasi sampaidengan pencabutan ijin usaha, apabila konsumenmerasa dirugikan dapat mengadukan ke LembagaPerlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM)setempat, Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen(BPSK) terdekat atau ke Dinas Perindustrian danPerdagangan Provinsi
g. Pengawasan untuk mengatur barang beredardilakukan Pemerintah melalui Dinas/Instasi terkaitsangat diperlukan agar kualitas perlindungankonsumen meningkat serta dapat mendorongpeningkatan dan penggunaan produk dalam negeri
h. UPT Perlindungan Konsumen Kediri bekerjasamadengan Bakorwil I Madiun melaksanakan kegiatanmonitoring perlindungan konsumen dalam rangkaterwujudnya perlindungan terhadap konsumen danmenciptakan pelaku usaha yang professional.
11. Monitoring dan EvaluasiPelaksanaan Program RastraTahun 2016 dan PersiapanPelaksanaan Program RastraTahun 2017 yang dilaksanakanpada tanggal 25 Januari s.d 9Februari 2017
Rapat Koordinasi dan SosialisasiPelaksanaan Program Rastra danBPNT Tahun 2017 padaKabupaten/Kota se-BakorwilMadiun yang dilaksanakan padatanggal 18 April 2017
a. Pelaksanaan Program Rastra Tahun 2016 di WilayahBakorwil Madiun terlaksana dengan aman, tertib danlancar (distribusi Rastra sebesar 8.797.845 kg yangditerimakan kepada 586.523 RTS-PM tanpa adatunggakan).
b. Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bakorwil Madiun telahmengalokasikan anggaran sesuai dengan kemampuanmelalui APBD Kabupaten/Kota dalam mendukungkelancaran pelaksanaan Program Beras Sejahtera(Rastra) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Tahun2017
c. Segera dilaksanakan percepatan penyaluran subsidiRastra agar mengurangi beban pengeluaran KeluargaPenerima Manfaat (KPM) yang sudah menunggu cukuplama pencairan Program Rastra dan BPNT tahun 2017.
d. Pemerintah Kabuapeten/Kota akan mengalokasikananggaran melalui APBD untuk mendampingi ProgramRastra dan BPNT berupa Rastrada, Tikor dan biayaoperasional.
12. Rapat Koordinasi PersiapanPelaksanaan UNBK Tingkat SMAdan SMK pada Kabupaten/Kota se-Bakorwil Madiun yang
a. Perlu adanya evaluasi atas pelaksanaan UNBK SLTAtahun ini terutama terhadap kendala yang ada demiperbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan UNBKSLTA pada tahun yang akan datang bahkan kalau perlu
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 21Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
dilaksanakan pada tanggal 29Maret 2017
Koordinasi PenyelenggaraanPendidikan Tingkat SMA/SMK/SLBTahun 2017 se-Bakorwil Madiunyang dilaksanakan pada tanggal 27Maret s.d 12 April 2017 sertaKoordinasi dan MonitoringPelaksanaan UNBK Tingkat SMAdan SMK Tahun 2017 se- BakorwilMadiun yang dilaksanakan padatanggal 3 s.d 13 April 2017.
untuk Tingkat SLTP juga melaksanakan uji coba UNBK.b. Untuk meminimalisir trouble saat UNBK, maka perlu
adanya dukungan sarana dan prasarana yang memadaiterutama standar spesifikasi komputer server,komputer client, jaringan internet dan power dayalistrik/genzet maupun ruangan.
c. Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan melakukanperbaikan gedung Kantor Cabang Dinas Pendidikanbeserta sarana dan prasarana penunjangnya yangrepresentatif dalam memberikan standar layananpendidikan dengan memanfaatkan asset PemerintahProvinsi Jawa Timur di Kabupaten/Kota.
13. Forum Group Diskusi (FGD)Konsolidasi ImplementasiPermendagri No. 21 Tahun 2013tentang Fasilitasi PencegahanPenyalahgunaan Narkotika yangdilaksanakan pada tanggal 22 Mei2017
a. Mendukung Implementasi Permendagri Nomor 21Tahun 2013 tentang Fasilitasi PencegahanPenyalahgunaan Narkoba dengan menyediakanprogram dan kegiatan serta alokasi anggaran sesuaidengan kemampuan Daerah.
b. Sebelum terbentuk BNN Kabupaten/Kota, Pemda akanmembentuk Kelompok Kerja Terpadu dan kegiatanPencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan danPeredaran Gelap Narkoba (P4GN).
c. Pemerintah Daerah dan BNN akan meningkatkankoordinasi, komonikasi, integrasi dan kerjasama yangsinergis dalam penanganan narkoba serta memutusmata rantai peredaran gelap narkoba dan mengeliminirkorban dan kasus narkoba.
d. Merekomendasikan segera pembentukan lembaga BNNKabupaten/Kota yang mempunyai tugas pokok danfungsi khusus dalam penanganan Pencegahan danPemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran GelapNarkoba (P4GN) agar lebih efektif dan efisien.
14. Focus Group Discussion (FGD)dengan Tema “Stop Stigma danDiskriminasi Terhadap OrangDengan Gangguan Jiwa (ODGJ)“yang dilaksanakan pada tanggal 28September 2017
a. Berkomitmen dalam penanganan dan penurunan OrangDengan Gangguan Jiwa (ODGJ) melalui kerjasamalintas sektor, promosi kesehatan jiwa, deteksi dinigangguan jiwa dan rehabilitasi pasien gangguan jiwa.
b. Mendukung Implementasi Pelaksanaan UU Nomor 18tahun 2014 tentang Kesehatan jiwa denganmengalokasikan program kegiatan dan anggaran sesuaidengan kemampuan keuangan daerah.
c. Meningkatkan koordinasi, komunikasi dan kerjasamadengan stakeholder terkait dengan baik dalampenanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
d. Menyiapkan sarana dan prasarana untuk pelatihanketrampilan bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa(ODGJ).
e. Monitoring dan evaluasi penanganan danperkembangan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)di Kabupaten/Kota masing-masing.
15. Koordinasi tentang WabahPenyakit Demam Berdarah Dengue
a. Meningkatkan koordinasi dan kewaspadaan diniterhadap penyebaran Penyakit Demam Berdarah
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 22Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
(DBD) dan Chikungunya Tahun2017 yang dilaksanakan padatanggal 23 Oktober s.d 7Nopember 2017
Rapat Koordinasi Penanganan danPencegahan Penyakit DemamBerdarah Dengue (DBD) danChikungunya se-Bakorwil I diMadiun Tahun 2017 yangdilaksanakan pada tanggal 20Nopember 2017
Dengue (DBD) dan Chikungunya dalam menghadapimusim penghujan tahun 2017.
b. Optimalisasi gerakan Pemberantasan Sarang nyamuk(PSN) dengan 3 M Plus (Menguras, Menutup danMengubur Barang Bekas) yang melibatkan stakeholderterkait termasuk peningkatan peran serta PKK mulaitim Penggerak PKK Kabupaten/Kota, Kecamatan,Desa/Kelurahan sampai Dasa Wisma bersamamasyarakat dan Jumantik.
c. Meningkatkan komitmen dan kepedulian PemerintahDaerah bersama stakeholder terkait dalam melakukantindakan, langkah dan upaya untuk mengantisipasi,menekan dan mengeliminir terjadinya kasus penderitadan korban akibat DBD dan Chikungunya.
d. Melakukan sosialisasi dan gerakan ke masyarakattentang cara efektif, mudah dan murah dalampemberantasan wabah DBD dan Chikungunya dengangerakan 1 Rumah 1 Jumantik (1R1J), Jumantiklingkungan, koordinator Jumantik dan supervisorJumantik.
16. Monitoring dan EvaluasiPelaksanaan PPID Kabupaten/Kotase-Bakorwil Madiun Tahun 2017 Rapat Evaluasi Pelaksanaan PPID
pada Kabupaten/Kota se-BakorwilMadiun Tahun 2017
a. PPID Utama sudah terbentuk di hampir seluruhKabupaten/Kota se-Bakorwil Madiun.
b. Pemerintah Kabupaten/Kota untuk segera melakukansosialisasi terhadap terbitnya Permendagri Nomor 3Tahun 2017 tentang PPID.
c. Kabupaten/Kota telah menganggarkan dalam APBDuntuk menunjang PPID sehingga dapat memenuhisarana prasarana yang standar dan layak untukpelayanan informasi, seperti penyediaan RuangLayanan Informasi, perangkat komputer dan jaringaninternet, tenaga teknis, dan sistem informasi web
d. Perlunya sosialisasi kepada masyarakat luas tentangadanya PPID yang mana masyarakat dapatmemanfaatkan PPID dalam hal penelitian ataupunpemanfaatan data lainnya, sehingga akan mendorongmeningkatnya peran PPID pada pemerintahKabupaten/Kota terhadap masyarakat setempat.
17. Koordinasi dan MonitoringPengendalian Pencemaran AirSungai pada Kabupaten/Kota yangdilintasi sungai Brantas yaituKabupaten Tulungagung,Kabupaten Kediri dan Kota Kediriyang dilaksanakan pada tanggal 4s.d. 5 April 2017
Rapat Koordinasi dan FasilitasiKelestarian Lingkungan dengantema “Pengendalian PencemaranAir Sungai” se-Bakorwil I Madiunpada tanggal 4 Mei 2017
a. Uji Mutu Kualitas Air sungai Brantas dilakukan secararutin oleh Dinas Lingkungan Provinsi Jawa Timur, saatini dengan status waspada, buruknya mutu air sungaiBrantas disebabkan bersumber dari limbah domestikrumah tangga dan limbah beracun.
b. Dinas lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timurmelakukan pemantauan dan pengawasan denganKabupaten/Kota terkait dengan pencemaran airsungai Brantas secara rutin.
c. Bakorwil Madiun bersama 3 (tiga) Kabupaten/Kotayang dilalui oleh sungai Brantas yaitu KabupatenTulungagung, Kabupaten Kediri dan Kota Kediri telahmelakukan Deklarasi Kesamaan Program Kegiatan
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 23Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
Pengendalian Air Daerah Aliran Sungai Brantas yangdilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2017.
18. Rapat Koordinasi dan FasilitasiKesiapan Angkutan Lebaran diKabupaten/Kota se-BakorwilMadiun Tahun 2017 pada tanggal23 Mei 2017
Koordinasi dan PemantauanPersiapan PenyelenggaraanAngkutan Lebaran Tahun 2017pada tanggal 5 Juni s.d. 15 Juni2017 di Kab/Kota se-BakorwilMadiun
a. Kesiapan infrastruktur jalan khususnya dalam rangkapenyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2017/1438H terhitung H-12 kondisi jalan sudah baik dan selesaipekerjaan perbaikan serta sudah dipasang rambu padalokasi jalan yang rawan bencana, rawan kemacetan,rawan kecelakaan, jalur alternatif dan Posko Lebaran.
b. Pelaksanaan lebaran Tahun 2017 di Jawa Timurdiharapkan bisa berjalan dengan kondisi kondusif.Kesiapan operator angkutan lebaran untukmemperioritaskan 3 (tiga) hal yang menjadi perhatian,yaitu, tumpukan penumpang di terminal, bandara,stasiun dan pelabuhan, keterlambatan kedatangan Bis,dan pengawasan tarif yang ketat.
c. Diharapkan angkutan lebaran tahun 2017 dapatterlaksana lebih baik dari tahun 2016 yaitu tertib,aman, lancar, nyaman dan terjangkau denganmemperhatikan keselamatan.
d. Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan mengadakanmudik gratis baik untuk orangnya maupun bagimotornya.
e. Untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan/kecelakaan, masing-masing Kabupaten/Kota telahmenyiapkan sarana dan prasarana berupa manajemenrekayasa lalu lintas, penambahan rambu-rambu lalulintas, penambahan lampu penerangan jalan,pengalihan jalur lalu lintas, menyiapkan jalur alternatif,melakukan rekayasa pengaturan durasi waktu trafficlight pada jalur-jalur yang ramai, mendirikan rest area,serta posko sebagai pusat pengendali.
19. Rapat Koordinasi PengelolaanLingkungan Pertambangan padaKabupaten/Kota se-BakorwilMadiun yang dilaksanakan mulaitanggal 13 September 2017
Koordinasi dan MonitoringPengelolaan LingkunganPertambangan dan Reklamasipada Kabupaten/Kota se-BakorwilMadiun yang dilaksanakan mulaitanggal 28 September s.d. 11Oktober 2017
a. Pengusaha pertambangan rakyat belum memahamiterhadap prosedur yang harus dilakukan dalampengurusan ijin paska berlakunya Undang-undangNomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah,sehingga perlu adanya fasilitasi baik dari PemerintahKabupaten/Kota maupun Pemerintah Provinsi JawaTimur dalam memberikan sosialisasi pengurusanperijinan pertambangan.
b. Diperlukan penambahan inspektur tambang olehPemerintah Pusat mengingat semakin banyaknyajumlah pengusaha tambang baru di wilayah.
c. Diperlukan uji kualitas air pada area yang dapatmewakili sumber air alamiah, sumber air tercemar ,sumber air yang dimanfaatkan, dan sumber airpermukaan.
d. Dilaksanakan reklamasi lahan akses terbuka,dimaksudkan agar kondisi lahan bekas penambanganmenjadi stabil secara kimia dan fisik serta memilikiestetika yang baik dan dapat dimanfaatkan kembali
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 24Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
sesuai tujuan.20. Rapat Koordinasi dan Fasilitasi
Kerjasama Pembangunan Daerah diwilayah Selingkar Gunung WilisTahun 2017 yang dilaksanakan mulaitanggal 22 Agustus 2017
a. Pembangunan infrastruktur di Selingkar Gunung Wilisakan mempercepat sistem transportasi multi moda diJawa Timur sehingga dapat mendukung programpercepatan sistem logistik nasional.
b. Diperlukan investasi untuk mempercepat pembangunaninfrastruktur dengan anggaran yang tidak sedikit olehkarena itu iklim investasi yang kondusif perludiciptakan oleh Pemerintah Pusat maupun Daerah.
c. Pembangunan infrastruktur tetap harus mengacu padaProgram RTRW Pemerintah Pusat maupun Provinsiagar tidak terjadi kendala pada prosespembangunannya.
d. Perlu adanya Perjanjian Kerja Sama Antar Daerahuntuk penyusunan master plan pembangunanSelingkar Wilis yang mencakup rencana pembangunaninfrastruktur, pariwisata, agropolitan dan lainsebagainya.
e. Pemetaan objek potensi wisata di Selingkar Wilis agarmenjadi objek andalan nasional dengan sinkronisasiprogram yang berkesinambungan antara PemerintahPusat, Provinsi dan Daerah dan semua stakeholderpengembangan Selingkar Wilis
f. Pemerintah Provinsi akan memberlakukan kebijakantentang pengembangan Selingkar Wilis ini secara topdown sehingga pembangunan dari tingkat Provinsisampai ke tingkat kabupaten dapat merata supayatidak ada terjadi atau mengurangi disparitas antarwilayah di Provinsi Jawa Timur.
21. Rapat Koordinasi Penanganan danPerijinan Limbah Bahan BerbahayaBeracun pada Kabupaten/Kota diwilayah Bakorwil Madiun Tahun2017 yang dilaksanakan mulaitanggal 9 Nopember 2017
Koordinasi dan MonitoringPenanganan Limbah BahanBerbahaya Beracun padaRSUD/RSUP di wilayah BakorwilMadiun Tahun 2017, yangdilaksanakan pada tanggal 23Nopember s.d. 13 Desember 2017
a. Fasilitas pelayanan kesehatan yang melakukanPengolahan Limbah B3 di luar Limbah B3 yangdihasilkannya sendiri, harus melakukan pembaruan IzinLingkungan yang didasarkan pada dokumen kajianlingkungan fasilitas pelayanan kesehatan.
b. Diwajibkan memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3, untukkegiatan Pengolahan Limbah B3 dikecualikan untukpenghasil Limbah B3 yang melakukan sendiriPengolahan Limbah B3.
c. Diharapkan persyaratan ijin operasionaldisederhanakan yaitu ijin operasional incenerator cukupdi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi, sedangkan ijinIPAL cukup di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kotasetempat karena dirasakan terlalu berat oleh fasilitaspelayanan kesehatan.
d. Pemerintah Provinsi Jawa Timur diharapkan mendirikanunit usaha pengelolaan limbah B3 (semacam PT PPLI)untuk menampung dan mengelola limbah-limbah B3yang dihasilkan di Jawa Timur.
e. Rumah Sakit Kabupaten/Kota mengusulkan adanyapembinaan penanganan limbah bahan berbahaya
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 25Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
beracun (B3) secara rutin, dikarenakan keterbatasanjumlah tenaga yang berkompeten
f. Untuk fasilitas pelayanan kesehatan swasta diharapkanada alokasi dana khusus untuk pengolahan limbahserta pemilihan teknologi yang tepat guna yang dapatditerapkan sesuai kondisi setempat.
2. Perbandingan antara realisasi dan capaian kinerja Tahun 2017,
2016 dan 2015
Memperhatikan capaian kinerja tahun 2017 yang merupakan
pelaksanaan Renstra Bakorwil I di Madiun Tahun 2014-2019 , sehingga bila
dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun 2015 dan 2016 dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017, 2016 dan 2015
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
(1) (2)2015 2016 2017 2015 2016 2017(3) (4) (5) (6) (7) (8)
Meningkatnya koordinasi,
fasilitasi, monitoring dan
evaluasi penyelenggaraan
pemerintahan dan
pembangunan di wilayah
kerja Bakorwil I di Madiun
Persentase rekomendasi
hasil koordinasi
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pembangunan yang
ditindaklanjuti
55% 80% 85% 52,27% 82,71% 87,5%
2015 2016 2017
55
80 85
52,27
82,71 87,5
Perbandingan Realisasi Tahun 2015, 2016,dan 2017
Target Realisasi
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 26Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
3. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2017 dengan target akhir
Renstra 2014-2019
Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 dengan target Renstra
Bakorwil I di Madiun Tahun 2014-2019 dapat dijelaskan bahwa tahun 2017
merupakan tahun ketiga pelaksanaan Renstra 2014-2019 dengan sasaran
meningkatnya koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerja
Bakorwil I di Madiun. Indikator kinerja yang dipergunakan dalam sasaran
tersebut adalah persentase rekomendasi hasil koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan yang ditindaklanjuti dengan target sebesar
85%. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2017 dengan target akhir
Renstra 2014-2019 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.3
Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 dan Akhir Periode Renstra
Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget akhir
Renstra(Th.2019)
RealisasiTh. 2017
TingkatKemajuan
(1) (2) (3) (4) (5)
Meningkatnya koordinasi,
fasilitasi, monitoring dan
evaluasi penyelenggaraan
pemerintahan dan
pembangunan di wilayah
kerja Bakorwil I di Madiun
Persentase
rekomendasi hasil
koordinasi
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pembangunan
yang ditindaklanjuti
95% 87,5% 92,11%
Berdasarkan tabel tersebut, maka perbandingan realisasi kinerja tahun
2017 sebesar 87,5% dengan target akhir Renstra Bakorwil I di Madiun
Tahun 2014-2019 yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur sebesar
95
86,36
92,11
Target Akhir Renstra Realisasi 2017 Tingkat Kemajuan
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 27Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
95%, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kemajuan kinerja Bakorwil I di
Madiun tahun 2017 dalam menjalankan tugas koordinasi, fasilitasi, monitoring
dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan pada
Kabupaten/Kota se-wilayah Bakorwil I di Madiun mengalami tingkat kemajuan
hingga tahun ketiga Renstra sebesar 92,11%.
4. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Pengukuran keberhasilan atau kegagalan tercermin dari capaian
indikator kinerja yang ditetapkan. Indikator Kinerja Bakorwil I di Madiun
Tahun 2017 adalah persentase rekomendasi hasil koordinasi
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang ditindaklanjuti,
dengan target 85%. Dari target tersebut realisasi 87,5% dengan capaian
kinerja sebesar 102,9%. Capaian kinerja tersebut merupakan keberhasilan
atas pelaksanaan program kegiatan atau sub kegiatan hasil koordinasi yang
ditindaklanjuti baik oleh Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan
Pembangunan Madiun atau oleh OPD terkait.
Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mengetahui
keberhasilan Bakorwil I di Madiun dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan
sasaran yang dijabarkan dalam program dan kegiatan tahun 2017 antara lain
yaitu:
1. Faktor Internal
Faktor internal dari dalam organisasi menjadi penentu atas keberhasilan
Bakorwil I di Madiun dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang
meliputi:
a. Jumlah dan kualitas SDM yang memadai,
b. Sarana dan prasarana penunjang yang semakin memadai,
c. Tugas pokok dan fungsi OPD yang jelas,
d. Komitmen, komunikasi dan kerjasama yang baik,
e. Capaian realisasi penyerapan anggaran yang cukup tinggi (94,62%),
f. Program kegiatan yang dilaksanakan merupakan program kegiatan
prioritas OPD,
g. Sasaran program/kegiatan dan indikator kinerja jelas dan terukur.
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 28Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal dari luar organisasi yang ikut andil atas keberhasilan
Bakorwil I di Madiun dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang
meliputi:
a. Tersedianya dukungan anggaran dari APBD Provinsi Jawa Timur,
b. Koordinasi, komunikasi dan kerjasama dengan stakeholder yang baik,
c. Pengakuan dan peran Bakorwil yang dibutuhkan oleh pihak terkait,
d. Adanya pembinaan secara langsung maupun tidak langsung dari
Pemerintah Provinsi Jawa Timur,
e. Program kegiatan yang dilaksanakan sinergis dengan program
kegiatan pemerintah kabupaten/kota atau SKPD kabupaten/kota,
f. Manfaat program kegiatan dapat dirasakan oleh daerah atau OPD
terkait dan masyarakat.
Beberapa hal yang menjadi faktor penyebab penghambat Bakorwil
I di Madiun dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang dijabarkan
dalam program dan kegiatan tahun 2017 antara lain yaitu:
1. Faktor Internal
Faktor internal dari dalam organisasi yang menjadi penghambat Bakorwil
I di Madiun dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang meliputi:
a. Kompetensi SDM terkait yang tidak seimbang dari jumlah yang ada,
b. Cakupan tugas yang luas namun dalam penyediaan anggaran masih
kurang memadai,
c. Program kegiatan yang dilaksanakan bukan program kegiatan
prioritas kabupaten/kota atau OPD terkait.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal dari luar organisasi yang menjadi penghambat Bakorwil I
di Madiun dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang meliputi:
a. Peran Bakorwil perlu terus dilibatkan secara aktif dalam suatu
kegiatan oleh Provinsi Jawa Timur maupun OPD Provinsi Jawa Timur
yang ada di wilayah,
b. Tugas pokok dan fungsi yang komplek dan tidak diimbangi dengan
kewenangan,
c. Adanya sebagian program dan kegiatan yang dilaksanakan belum
sinergis dengan program kegiatan pemerintah Kabupaten/Kota atau
OPD kabupaten/kota,
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 29Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
d. Tugas pokok dan fungsi bukan sebagai eksekutor, namun lebih ke
sebagai pendukung.
Berbagai cara, upaya dan solusi yang perlu dilakukan untuk
mengurangi dan mencegah atas faktor hambatan dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsi Bakorwil I di Madiun tahun 2017 antara lain yaitu:
1. Faktor Internal yaitu:
a. Melakukan evaluasi program kegiatan, mulai dari proses
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian sampai dengan
selesainya kegiatan,
b. Peningkatan kualitas SDM Bakorwil I di Madiun melalui kursus,
pelatihan, tugas belajar, diklat struktural maupun fungsional dsb,
c. Tertib administrasi sesuai dengan ketentuan atas penyusunan
dokumen perencanaan, dokumen pelaksanaan program dan kegiatan
serta dokumen pelaporan maupun evaluasi,
d. Melakukan evaluasi atas tindaklanjut dari program dan kegiatan yang
telah dilakukan.
2. Faktor Eksternal yaitu:
a. Meningkatkan sinergitas program kegiatan pemerintah
Provinsi/Bakorwil I di Madiun dengan Kabupaten/Kota serta data
pendukung yang valid,
b. Perlu adanya komitmen pimpinan (Gubernur Jawa Timur maupun
Sekda Provinsi Jawa Timur) agar Bakorwil lebih diberikan
kewenangan,
c. Meningkatkan koordinasi, komunikasi dan kerjasama yang baik
dengan stakeholder terkait,
d. Dukungan dana yang memadai dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi.
5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Keterbatasan anggaran dan kewenangan (Tupoksi Bakorwil I di
Madiun) tidak menyurutkan semangat dan gairah kerja serta capaian
kinerja Bakorwil I di Madiun. Degan komitmen dan konsistensi yang tinggi,
kami berupaya mengoptimalkan potensi yang dimiliki, yaitu :
Aspek Manajemen: sebagai tindaklanjut Peraturan Pemerintah Nomor
18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah yang kemudian
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 30Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
ditetapkannya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 16 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Badan Koordinasi Wilayah
Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur dan Peraturan
Gubernur Jawa Timur Nomor 134 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan
Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa
Timur
Aspek Sumber Daya manusia: Keterbatasan jumlah SDM terkait dan
kompetensi SDM yang belum seimbang dengan jumlah pegawai, hal ini
yang tentunya bisa menjadi kendala. Selama ini mengoptimalkan SDM
yang ada dan mengikutkan/mengirim pegawai pelatihan baik formal
maupun non formal.
Jumlah pegawai negeri sipil yaitu 60 orang ditambah 1 orang pegawai
PTT, sedangkan sesuai analisis jabatan dan analisis beban kerja yang
diperlukan Bakorwil I di Madiun untuk mengisi jabatan fungsional Umum
dan jabatan tertentu lainnya diperlukan 79 orang, sehingga masih
kurang 19 orang.
Aspek Sarana dan Prasarana: Ketersediaan sarana dan prasarana yang
belum memadai sehingga sering mengalami gangguan, pemeliharaan
sarana dan prasarana menyebabkan beberapa tugas kedinasan ada
yang belum optimal, sehingga kedepan penyediaan kelengkapan sarana
dan prasarana maupun pemeliharaannya perlu ditingkatkan.
Aspek Program, Kegiatan dan Penganggaran: Untuk mewujudkan
tercapainya visi, misi SKPD, Bakorwil I di Madiun didukung oleh 4
program rutin dengan 8 kegiatan dan 2 program pembangunan dengan
7 kegiatan.
Perlunya dukungan anggaran yang proporsional untuk melaksanakan
program dan kegiatan baik rutin maupun pembangunan serta tugas-
tugas dari Bapak Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Provinsi di wilayah
kerja Bakorwil I di Madiun.
Adapun alokasi per sasaran pembangunan dibanding dengan
jumlah belanja langsung Bakorwil I di Madiun tahun 2017 dapat dilihat
pada tabel berikut:
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 31Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
Tabel 3.4
Alokasi Per Sasaran Pembangunan
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Anggaran % Anggaran
(1) (2) (3) (4) (5)1. Meningkatnya
koordinasi, fasilitasi,monitoring dan evaluasipenyelenggaraanpemerintahan danpembangunan diwilayah kerja Bakorwil Idi Madiun
Persentaserekomendasi hasilkoordinasipenyelenggaraanpemerintahan danpembangunan yangditindaklanjuti
Rp 1.871.127.500 42,32%
Bakorwil I di Madiun mendapatkan anggaran Belanja Langsung Tahun
2017 sebesar Rp 4.421.769.000 sedangkan untuk mencapai sasaran strategis
pada Renstra Bakorwil I di Madiun tahun 2014-2019 yaitu meningkatnya
koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan di wilayah kerja Bakorwil I di Madiun, maka Bakorwil I di
Madiun tahun 2017 ditunjang dengan 2 (dua) program yaitu (1) Program
Koordinasi, Fasilitasi, Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan
dan Pembangunan dan (2) Program Pengembangan Data Informasi sebesar
Rp 1.871.127.500 (42,32%).
Tabel 3.5
Pencapaian Kinerja dan Anggaran
Sasaran/ Program IndikatorKinerja Anggaran
Target Realisasi CapaianAlokasi
(Rp)Realisasi
(Rp)Capaian
Sasaran:Meningkatnya koordinasi,fasilitasi, monitoring danevaluasi penyelenggaraanpemerintahan danpembangunan di wilayahkerja Bakorwil I di Madiun
Program:1. Program Koordinasi,
Fasilitasi, Monitoring danEvaluasiPenyelenggaraanPemerintahan danPembangunan
2. Program PengembanganData Informasi
Persentaserekomendasi hasilkoordinasipenyelenggaraanpemerintahan danpembangunan yangditindaklanjuti
85% 87,5% 102,9% 1.871.127.500 1.838.740.103 98,27%
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 32Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
Dapat disimpulkan bahwa tingkat capaian kinerja Bakorwil I di Madiun
Tahun 2017 sebesar 102,9%, sedangkan capaian realisasi anggaran sebesar
98,27% sehingga terjadi efektifitas penggunaan anggaran sebesar 4,63%
sebagaimana uraian pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.6
Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Sasaran Indikator Sasaran%
CapaianKinerja
%PenyerapanAnggaran
TingkatEfisiensi
Meningkatnya koordinasi,
fasilitasi, monitoring dan
evaluasi penyelenggaraan
pemerintahan dan
pembangunan di wilayah
kerja Bakorwil I di Madiun
Persentase
rekomendasi hasil
koordinasi
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pembangunan yang
ditindaklanjuti
102,9% 98,27% 4,63%
B. Realisasi Anggaran
Untuk mencapai indikator keberhasilan sebagaimana yang telah
diuraikan pada bagian depan, selain faktor pendukung maka aspek keuangan
sangat berpengaruh untuk mencapai indikator keberhasilan dimaksud.
Operasionalisasi kegiatan dapat dilaksanakan apabila didukung pembiayaan
yang memadai. Sumber pembiayaan atas pelaksanaan program dan kegiatan
Bakorwil I di Madiun tahun 2017 berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017.
Adapun alokasi anggaran Bakorwil I di Madiun tahun 2017 dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Belanja Langsung
Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, yang mana anggaran
101,6 98,27
3,33
Capaian Serapan Anggaran Tingkat Efisiensi
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 33Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
tersebut merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam mencapai
sasaran pembangunan, tahun anggaran 2017 Bakorwil I di Madiun
menganggarkan belanja langsung sebesar Rp 4.421.769.000 dengan
realisasi anggaran sebesar Rp 4.312.918.190 atau 97,54% yang secara
rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.7
Program, Kegiatan, Pagu dan Realisasi Belanja Langsung
Tahun Anggaran 2017
No Uraian Pagu Realisasi %
1 2 3 4 51 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran336.108.000 328.524.190 97,74
1.1 Pelaksanaan AdministrasiPerkantoran
336.108.000 328.524.190 97,74
2 Program Peningkatan Saranadan Prasarana Aparatur
1.689.734.820 1.628.143.900 96,35
2.1 Penyediaan Peralatan danKelengkapan Sarana dan Prasarana
824.759.820 774.213.458 93,87
2.2 Pemeliharaan Peralatan danKelengkapan Sarana dan Prasarana
864.975.000 853.930.442 98,72
3 Program PeningkatanKapasitas KelembagaanPemerintah Daerah
418.018.000 412.109.191 98,59
3.1 Koordinasi dan KonsultasiKelembagaan Pemerintah Daerah
248.577.000 244.156.797 98,22
3.2 Peningkatan Kapasitas SumberDaya Aparatur
169.441.000 167.952.394 99,12
4 Program Penyusunan,Pengendalian dan EvaluasiDokumen PenyelenggaraanPemerintahan
106.780.680 105.401.536 98,71
4.1 Penyusunan Dokumen Perencanaan 37.727.680 36.933.172 97,89
4.2 Penyusunan Laporan HasilPelaksanaan Rencana Program danAnggaran
44.438.000 43.853.364 98,68
4.3 Penyusunan, Pengembangan,Pemeliharaan dan PelaksanaanSistem Informasi Data
24.615.000 24.615.000 100
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 34Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
5 Program Koordinasi, Fasilitasidan Monev PenyelenggaraanPemerintahan danPembangunan
1.563.896.500 1.538.820.107 98,40
5.1 Sinkronisasi. Monitoring. danEvaluasi PelaksanaanPembangunan BidangPemerintahan
548.396.500 540,544,224 98,57
5.2 Sinkronisasi, Monitoring, danEvaluasi PelaksanaanPembangunan BidangPembangunan Ekonomi
340.000.000 338.524.104 99,57
5.3 Sinkronisasi, Monitoring, danEvaluasi PelaksanaanPembangunan BidangKemasyarakatan
335.500.000 320.377.219 95,49
5.4 Sinkronisasi, Monitoring, danEvaluasi PelaksanaanPembangunan Bidang Sarana danPrasarana
340.000.000 334.809.560 98,47
6 Program pengembangan DataInformasi
307.231.000 299.919.996 97,62
6.1 Sinkronisasi, Monitoring, danEvaluasi Data Administrasi Wilayah
153.645.600 151.709.599 98,74
6.2 Penyusunan Database SKPDsebagai Penunjang Pusat DataProvinsi Jawa Timur
45.710.500 44.946.613 98,33
6.3 Sinkronisasi, Monitoring, danEvaluasi Pengelolaan Informasi DanDokumentasi
107.874.900 103.263.784 95,73
97,74
96,35
98,59 98,7198,4
97,62
9595,5
9696,5
9797,5
9898,5
99
Program PelayananAdministrasiPerkantoran
ProgramPeningkatan Sarana
dan PrasaranaAparatur
ProgramPeningkatan
KapasitasKelembagaan
Pemerintah Daerah
ProgramPenyusunan,
Pengendalian danEvaluasi DokumenPenyelenggaraan
Pemerintahan
ProgramKoordinasi,
Fasilitasi danMonev
PenyelenggaraanPemerintahan dan
Pembangunan
ProgramPengembanganData Informasi
% Realisasi Anggaran Tahun 2017
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 35Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
2. Belanja Tidak Langsung
Belanja pegawai merupakan belanja kompensasi dalam bentuk gaji dan
tunjangan serta tambahan penghasilan PNS lainnya yang diberikan kepada
pegawai negeri sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh undang-undang, tahun anggaran 2017 Bakorwil I di Madiun
menganggarkan belanja tidak langsung sebesar Rp 7.388.464.000
sedangkan realisasinya sebesar Rp 6.861.558.587 atau 92,47% yang
secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.8
Pagu dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2017
No Uraian Pagu Realisasi %
1 2 3 4 51 BELANJA TIDAK
LANGSUNG7.388.464.000 6.861.558.587 92,47
1.1 BELANJA PEGAWAI 7.388.464.000 6.861.558.587 92,47
1.1.1 Gaji dan Tunjangan 3.783.167.000 3.520.648.837 93,06
1.1.1.1 Gaji Pokok PNS/UangRepresentasi
2.951.544.000 2.786.693.000 94,41
1.1.1.2 Tunjangan Keluarga 292.812.000 259.767.112 88,71
1.1.1.3 Tunjangan Jabatan 204.199.000 194.845.000 95,42
1.1.1.4 Tunjangan Fungsional 975.000 975.000 100
1.1.1.5 Tunjangan Umum 127.859.000 110.135.000 86,14
1.1.1.6 Tunjangan Beras 197.605.000 161.056.768 81,50
1.1.1.7 TunjanganPPh/TunjanganKhusus
8.080.000 7.136.692 88,33
1.1.1.8 Pembulatan Gaji 93.000 40.265 43,30
1.1.2 TambahanPenghasilan PNS
3.605.297.000 3.340.909.750 92,67
1.1.2.1 TambahanPenghasilanBerdasarkanPertimbangan ObyektifLainnya
3.605.297.000 3.340.909.750 92,67
Laporan Kinerja (LKj) Hal. 36Bakorwil I di Madiun Tahun 2017
BAB IV
P E N U T U P
A. Kesimpulan
1. Laporan Kinerja (LKj) Bakorwil I di Madiun Tahun 2017 ini telah
menyajikan capaian strategis yang ditunjukkan oleh Bakorwil I di Madiun
pada tahun anggaran 2017. Laporan ini merupakan sarana evaluasi dan
pengendalian yang sangat efektif agar pelaksanaan program dan kegiatan
dapat berjalan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan.
2. Berdasarkan hasil pengukuran pencapaian sasaran, dapat disimpulkan
bahwa pencapaian kinerja Bakorwil I di Madiun pada tahun 2017 dapat
melampaui target dengan uraian sebagai berikut:
Tujuan : Meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan di wilayah kerja Bakorwil I di Madiun
Sasaran: Meningkatnya koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah
kerja Bakorwil I di Madiun
Indikator: Persentase rekomendasi hasil koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan yang ditindaklanjuti
(capaian 102,9%)
3. Capaian realisasi anggaran program dalam mendukung kinerja Bakorwil I
di Madiun tahun 2017 sebesar 98,27% sehingga ada efisiensi
penggunaan anggaran sebesar 4,63%.
B. Langkah yang akan dilakukan
1. Bakorwil I di Madiun dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
berupaya meningkatkan koordinasi, komunikasi, sinkronisasi, kerjasama
dan monitoring serta evaluasi dengan stakeholder terkait dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan agar kinerjanya dapat
meningkat.
2. Optimalisasi mekanisme manajemen internal Bakorwil I di Madiun agar
tertib administrasi sesuai dengan ketentuan atas penyusunan dokumen
perencanaan, dokumen pelaksanaan program dan kegiatan serta
dokumen pelaporan maupun evaluasi.
3. Berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM Bakorwil I di Madiun agar
memiliki kompetensi yang memadai.
LAMPIRAN – LAMPIRAN:1. Matriks Renstra Tahun 2014-2019
2. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
3. Pengukuran Kinerja Tahun 2017
4. Penghargaan/Prestasi
- Piagam Penghargaan dari Gubernur Jawa Timur atas Implementasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017 dengan Predikat Nilai Kategori “BB”
(Sangat Baik)
TUJUAN : Meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun
TUGAS :
FUNGSI : a. perumusan kebijakan koordinasi sesuai dengan lingkup tugasnya;b. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan;c. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan supervisi atas penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten/Kota yang ada di wilayah kerjanya;d. pemberdayaan dan memfasilitasi pemerintah Kabupaten/Kota yang ada di wilayah kerjanya;e.
f.
g.
h.i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan;j. pelaksanaan optimalisasi pengembangan potensi Pemerintah Kabupaten/Kota yang ada di wilayah kerjanya;k. pelaksanaan dukungan teknis, pengembangan potensi, dan/atau dukungan dalam penyelenggaraanpemerintahan dan pembangunan di lingkungan Pemerintah Provinsi; danl. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
Tujuan : Meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerja Bakorwil MadiunSasaran : Meningkatnya koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
di wilayah kerja Bakorwil MadiunIndikator Kinerja : Persentase rekomendasi hasil koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang ditindaklanjuti
MATRIKS RENSTRABADAN KOORDINASI WILAYAH PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TIMUR DI MADIUN
(BAKORWIL I DI MADIUN)
Membantu Gubernur dalam melakukan koordinasi pembinaan, pengawasan, supervisi, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan,pembangunan dan tugas pembantuan serta optimalisasi pengembangan potensi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
pemberian masukan/saran pertimbangan kepada Gubernur dalam pemberian penghargaan atau sanksi kepada Kepala Daerah Kabupaten/Kotaterkait dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah;pemberian rekomendasi dalam penyelesaian perselisihan dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan antar pemerintah Kabupaten/Kota yang adadi wilayah kerjanya;penyelarasan perencanaan pembangunan antar daerah Kabupaten/Kota dan antara pemerintah Provinsi dan pemerintah Kabupaten/Kota yang adadi wilayah kerjanya;pemberian rekomendasi kepada Gubernur atas usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya;
TAHUN 2014-2019
SATUAN___________
95
1 3 6 8 10 12 14 16 18
1. x 100% 55% 80% 85% 90% 95% 1. Sekretariat
2. Sekretariat
3. Sekretariat
4. Sekretariat
5.
6. Sekretariat
Meningkatnya koordinasi,fasilitasi, monitoring danevaluasi penyelenggaraanpemerintahan danpembangunan di wilayahkerja Bakorwil Madiun
ProgramPengembangan DataInformasi
Bidang-bidang
Persentaserekomendasi hasilkoordinasipenyelenggaraanpemerintahan danpembangunanyangditindaklanjuti
Jumlah rekomendasi yang ditindaklanjutiJumlah rekomendasi
Peningkatan jumlahkoordinasi, fasilitasi,monitoring danevaluasipenyelenggaraanpemerintahan danpembangunan yangditindaklanjuti
Program PeningkatanKapasitasKelembagaanPemerintah Daerah
Program PelayananAdministrasiPerkantoranProgram PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur
Program Penyusunan,Pengendalian, danEvaluasi DokumenPenyelenggaraanPemerintahan
2
NOSASARAN STRATEGIS
DEFINISI OPERASIONAL & FORMULAPERHITUNGAN
SUMBERDATA /
PENJABURAIAN KEBIJAKAN PROGRAM
Program Koordinasi,Fasilitasi, Monitoring,dan EvaluasiPenyelenggaraanPemerintahan danPembangunan
17
INDIKATORKINERJA UTAMA
TARGET TAHUNAN STRATEGI PENCAPAIAN
4
2015 2016 2017 2018 2019
REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017BADAN KOORDINASI WILAYAH PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN MADIUN
(BAKORWIL MADIUN)
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel
serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Dr. GATOT GUNARSO
Jabatan : Kepala Bakorwil Madiun
selanjutnya disebut pihak pertama
Nama : Dr. H. SOEKARWO
Jabatan : Gubernur Jawa Timur
selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua.
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai
lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti
yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan
pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan
dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Pihak Kedua,GUBERNUR JAWA TIMUR
Dr. H. SOEKARWO
Madiun, 2 Oktober 2017
Pihak Pertama,
REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
BADAN KOORDINASI WILAYAH PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN MADIUN
(BAKORWIL MADIUN)
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 )
1. Meningkatnya koordinasi, fasilitasi,
monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan di wilayah kerja
Bakorwil Madiun
Persentase rekomendasi hasil
koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan yang
ditindaklanjuti
85%
Program
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur3. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Pemerintah Daerah4. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan5. Program Koordinasi, Fasilitasi dan Monev
Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan6. Program Pengembangan Data Informasi
Jumlah
Anggaran
Rp 336.108.000Rp 1.689.734.820Rp 418.018.000
Rp 106.780.680
Rp 1.563.896.500
Rp 307.231.000Rp 4.421.769.000
Keterangan
PAPBDPAPBDPAPBD
PAPBD
PAPBD
PAPBD
Pihak Kedua,GUBERNUR JAWA TIMUR
Dr. H. SOEKARWO
Madiun, 2 Oktober 2017
Pihak Pertama,
PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2017BAKORWIL I DI MADIUN
Sasaran Strategis Indikator Kinerja TargetRealisasi
Capaian
TW I TW II TW III TW IV
Meningkatnya koordinasi,
fasilitasi, monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan di wilayah
kerja Bakorwil Madiun
Persentase rekomendasi hasil
koordinasi pemerintahan dan
pembangunan yang ditindaklanjuti
Madiun, 29 Desember 2017
85% 12,5% 33,33% 62,5% 87,5% 102,9%