Upload
doandien
View
254
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
21
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Sebagai salah satu pemain dalam industri mainan anak,
Shofia Toys memposisikan dirinya sebagai penyedia utama mainan
edukatif bagi anak dengan menyediakan produk-produk wooden
Toys yang bermutu dengan harga yang terjangkau. Dengan
dukungan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif serta
pengelolaan yang modern, Shofia Toys memantapkan tekadnya
untuk menjadi Pusat Mainan Edukatif yang pertama dan terlengkap
di pasar nasional.
Sejak diluncurkan bulan Juli tahun 2002 sampai dengan saat
ini Shofia Toys memiliki 5 (lima) outlet tempat penjualan. Setiap
outlet memiliki 2 karyawan representatif (Shofia Personnel
Representative) yang berfungsi sebagai sales assistan. Mulai tahun
2003, Shofia Toys memantapkan tekadnya untuk menjadi penyedia
mainan edukatif pertama di Indonesia yang melakukan transaksi
penjualannya melalui internet.
Salah satu strategi yang ditempuh adalah menawarkan pola
kemitraan dalam upaya mencapai sasaran perusahaan tersebut.
Shofia Toys menawarkan kerjasama bagi hasil kepada mitra
perorangan dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam
memasarkan produk-produk Shofia Toys ke seluruh pelosok
nusantara.
Sebagai hasilnya, hingga saat ini Shofia Toys telah memiliki
lebih dari 1.000 anggota yang tersebar di beberapa kota besar di
Indonesia. Untuk meraih pangsa pasar yang lebih luas, Shofia Toys
telah meluncurkan layanan online store yang sudah mulai dirintis
sejak tahun 2003. Adanya layanan ini menjadikan Shofia Toys
sebagai penyedia mainan edukatif pertama di Indonesia yang
melakukan transaksi melalui Internet.
22
2. Visi dan Misi
Visi Shofia Toys adalah menjadi penyedia utama mainan
anak-anak di pasar nasional, khususnya mainan edukatif terdepan
dalam inovasi dan pelayanan kepada pelanggan. Sedangkan
misinya adalah:
a. Memberikan hasil terbaik bagi pemegang saham
b. Memberikan manfaat kepada masyarakat secara umum,
dengan cara membuka kesempatan kemitraan kepada
perorangan dan usaha kecil dan menengah (UKM)
c. Membina Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional,
kreatif dan inovatif
B. Deskripsi Penelitian
1. Karakteristik Responden
a. Sebaran responden berdasarkan usia
Kisaran usia yang paling tinggi persentasenya pada
pelanggan yang beli produk secara online adalah antara 30-39
tahun, yaitu 69% dan paling rendah pada usia 40-59 tahun
sebesar 7%. Sedangkan pada pelanggan yang tidak membeli
produk secara online, usia antara 19-29 tahun yang paling
rendah persentasenya. Sebaran responden berdasarkan umur
dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Sebaran responden berdasarkan usia
Umur (tahun)
Belanja Tidak Berbelanja
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Jumlah (orang)
Persentase (%)
19-29 20 26 4 16
30-39 50 67 21 84
40-59 5 7 - -
Jumlah 75 100 25 100
Tabel 2 menunjukkan bahwa pelanggan yang beli
produk secara online maupun tidak membeli secara online
memiliki sebaran berada pada kisaran golongan umur produktif.
Golongan umur produktif merupakan potensi yang cukup
23
penting dalam mengembangkan usaha-usaha yang
membutuhkan tenaga kerja, termasuk dalam membangun
karakter wirausaha.
b. Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan
menunjukkan bahwa sebagian besar responden pelanggan
yang beli produk secara online adalah tamat Strata 1 (58%) dan
sebanyak 20% tamat Diploma. Lain halnya dengan responden
pelanggan yang tidak membeli produk secara online adalah
tamat Strata 1 (40%) dan tamat Strata 2 (28%). Sebaran
responden berdasarkan tingkat pendidikan secara rinci dapat
dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan
Pendidikan Belanja Tidak Belanja
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Tamat SMA 4 5 5 20
Tamat Diploma 15 20 3 12
Tamat Strata (S1) 43 58 10 40
Tamat Strata (S2) 13 17 7 28
Total 75 100 25 100
Tingkat pendidikan dapat menjadi salah satu ukuran
kemampuan seseorang dalam mengidentifikasi, merumuskan
dan menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi.
Pendidikan yang memadai diharapkan akan mampu
membedakan jenis sumber daya yang dapat dikelola secara
bebas dan dapat mengenal kebutuhan prioritas dan potensi
yang dimiliki, sehingga dapat beraktivitas secara efektif dan
efisien dalam rangka pemenuhan kebutuhan keluarganya.
c. Sebaran Respoden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin
menunjukkan bahwa sebagian besar responden pelanggan
yang beli produk secara online adalah berjenis kelamin
24
perempuan 60 orang (80%) dan berjenis kelamin laki-laki 15
orang (20%). Responden pelanggan yang tidak membeli produk
secara online adalah berjenis kelamin perempuan 22 orang
(88%) dan berjenis kelamin laki-laki 3 orang (12%).
d. Sebaran Responden Berdasarkan Pendapatan
Kisaran pendapatan yang paling tinggi persentasenya
pada responden pelanggan yang beli maupun tidak membeli
produk secara online adalah Rp. 2.000.001 sd Rp. 5.000.000,
yaitu 44%. Berdasarkan hal tersebut, penguna produk mainan
eduatif diminati oleh kalangan menengah. Sebaran responden
berdasarkan pendapatan dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Sebaran responden berdasarkan pendapatan
Pekerjaan
Belanja Tidak Belanja
Jumlah (orang)
(%) Jumlah (orang)
(%)
Rp. 1.000.001 sd Rp. 2.000.000 24 32 6 24
Rp. 2.000.001 sd Rp. 5.000.000 33 44 11 44
> Rp. 5.000.001 18 24 8 32
Total 75 100 25 100
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Pengukuran validitas pada instrumen ini dilakukan dengan
korelasi Rank Spearman antara skor butir pertanyaan dengan total
skornya. Pengukuran ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana
pertanyaan dapat dimengerti dan dipahami oleh responden. Jika
butir pertanyaan berkorelasi nyata dengan total skor pada taraf =
0,6, maka butir pertanyaan dinyatakan valid. Uji validitas dapat
dilihat pada Tabel 5.
25
Tabel 5. Uji validitas pada instrumen
Peubah Korelasi Sig Keterangan
X1 0,570** 0,001 Valid
X21 0,450* 0,013 Valid
X22 0,519** 0,003 Valid
X23 0,438* 0,015 Valid
X3 0,575** 0,001 Valid
X4 0,472** 0,009 Valid
Pengukuran validitas dan reliabilitas dengan cara
mengujicobakan kuesioner kepada 30 responden. Dalam hal ini,
seluruh butir pertanyaan yang digunakan valid, dimana masing-
masing butir berkorelasi nyata dengan total skor nilai nyata < 0,05
(Nurgiyantoro, 2000). Besaran corrected item-total correlation dan
Alpha Cronbach masing-masing konstruk memenuhi kriteria yang
ditetapkan, yaitu > 0,50. Demikian pula besaran Alpha Cronbach
pada masing-masing konstruk, juga memenuhi kriteria (> 0,60).
Reliabilitas instrument dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Reliabilitas instrumen
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N
of Items
0,836 0,842 6
Berdasarkan dua (2) informasi tersebut dapat disimpulkan
bahwa item-item yang digunakan untuk mengukur konstruk
penelitian adalah valid dan dapat dipercaya/konsisten pada konteks
sampel yang diambil, dalam arti item-item yang digunakan
mengukur konstruk dapat mengukur makna konstruk yang diukur
dan saling mendukung dalam mengukur aspek-aspek dalam
konstruk tersebut, maka analisis selanjutnya tidak ada
penghilangan (remove) item dari analisis.
26
3. Karakteristik Pelanggan Shofia Toys dalam Pembelanjaan
Online
Karakteristik pelanggan yang telah di bahas pada bab
sebelumnya terdiri dari gender, usia, etnik, pendidikan, pendapatan
dan frekuensi kunjungan. Pengaruh keputusan untuk membeli atau
tidak membeli produk mainan edukatif di Shofia Toys, berdasarkan
hasil olahan menggunakan Minitab 14. diperoleh hal-hal sebagai
berikut :
a. Model diskriminan berdasarkan demografi responden tidak
membeli
Y= -66.17 + 23.68 GENDER + 5.01 USIA + 3.92 ETNIK + 6.75 PENDIDIKAN + 8.22 PENDAPATAN + 14.39 FREK KUNJUNGAN
Berdasarkan model tersebut dapat dilihat bahwa model
variable keputusan tidak membeli untuk seluruh variable X
(GENDER, USIA, ETNIK, PENDIDIKAN, PENDAPATAN, dan FREK
KUNJUNGAN) mempunyai nilai yang positif. Artinya setiap variable
berpengaruh secara positif terhadap keputusan tidak membeli
produk. Variable gender akan berpengaruh terhadap keputusan
tidak membeli sebesar 23,68 dengan nilai positif, demikian juga
dengan variable lainnya.
Sedangkan untuk nilai konstanta dari model tersebut
mempunyai nilai negative yaitu (-66.17), artinya pada kondisi
variable lain bernilai nol maka variable Y (keputusan tidak membeli)
akan mempunyai nilai sebesar -66.17 (negative). Nilai ini
menunjukkan bahwa pada proses keputusan tidak membeli akan
sangat dipengaruhi oleh variable-peubah gender, usia, etnik,
pendidikan, pendapatan, dan frek kunjungan. Selain itu tiap-tiap
variable tersebut haruslah mempunyai nilai yang tinggi agar nilai
dari keputusan tidak membeli berada pada kondisi positif (+).
Kondisi ini menunjukkan bahwa karakteristik responden yang
melakukan keputusan tidak membeli terhadap produk Shofia Toys
adalah seperti yang tergambar pada Tabel demografi yang telah
dijelaskan sebelumnya.
27
b. Model diskriminan berdasarkan demografi responden membeli
Y= -103.79 + 27.79 GENDER + 5.52 USIA + 4.26 ETNIK + 7.42 PENDIDIKAN + 8.52 PENDAPATAN + 25.64 FREK KUNJUNGAN
Berdasarkan model tersebut dapat dilihat bahwa model
variable keputusan membeli untuk seluruh variable X (GENDER,
USIA, ETNIK, PENDIDIKAN, PENDAPATAN, dan FREK
KUNJUNGAN) mempunyai nilai yang positif, sama dengan model
variable keputusan tidak membeli. Artinya setiap variable
berpengaruh secara positif terhadap keputusan membeli produk.
Variable gender akan berpengaruh terhadap keputusan membeli
sebesar 27,79 dengan nilai positif, demikian juga dengan variable
lainnya.
Sedangkan untuk nilai konstanta dari model tersebut
mempunyai nilai negative yaitu (-103.79), artinya pada kondisi
variable lain bernilai nol maka variable Y (keputusan membeli) akan
mempunyai nilai sebesar -103.79 (negative). Nilai ini menunjukkan
bahwa pada proses keputusan membeli akan sangat dipengaruhi
oleh variable-peubah gender, usia, etnik, pendidikan, pendapatan,
dan frek kunjungan. Selain itu tiap-tiap variable tersebut haruslah
mempunyai nilai yang tinggi agar nilai dari keputusan membeli
berada pada kondisi positif (+). Kondisi ini menunjukkan bahwa
karakteristik responden yang melakukan keputusan membeli
terhadap produk Shofia Toys adalah seperti yang tergambar pada
Tabel demografi yang telah dijelaskan sebelumnya.
Nilai konstanta dan nilai respon dari variable pada model
variable keputusan membeli mempunyai nilai yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan model variable keputusan tidak membeli, hal
ini menunjukkan bahwa pelanggan yang melakukan pembelian
secara demografi berbeda secara nyata dengan pelanggan yang
tidak melakukan pembelian produk Shofia Toys.
c. Analisis Diskriminan terhadap navigasi WEB Shofia Toys
28
Analisis diskriminan dijelaskan melalui olahan kuesioner
yang dinyatakan dengan pola pemakian internat (X1),
kenyamanan dalam pencarian informasi (X21), kepuasan dalam
pencarian informasi melalui internet (X22), frekuensi pencarian
informasi melalui internet (X23), tingkat keberhasilan
menemukan produk yang diinginkan (X3) dan waktu yang
diperlukan dalam menemukan web shofia Toys (X4). Indikator
peubah tersebut akan dibahas melalui tahap yang dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Analysis cases Processing Summary
Berdasarkan Tabel Analysis Cases Processing
Summary (rangkuman proses analisis) pada Lampiran 3,
diketahui bahwa sejumlah 100 responden dalam penelitian ini,
kesemuanya adalah valid (sah), sehingga tidak ditemukan
data yang hilang (missing).
2. Group Statitics
Dari Tabel Group statistic (statisitk tiap kelompok) pada
Lampiran 3, diketahui bahwa terdapat 75 orang responden
yang mempunyai perilaku belanja dan 25 orang responden
yang mempunyai perilaku tidak belanja di Shofia Toys
memposisikan dirinya sebagai penyedia utama mainan
edukatif bagi anak dengan menyediakan produk-produk
wooden toys yang bermutu dengan harga terjangkau, dari 100
orang responden secara keseluruhan.
Mean nilai jawaban responden menunjukkan bahwa
semakin besar mean, semakin positif (baik) penilaian
responden terhadap navigasi web pelanggan shofia Toys.
Berdasarkan mean dari nilai jawaban responden, dapat
diketahui urutan penilaian dari yang tertinggi sampai yang
terendah atas faktor-faktor navigasi web pelanggan shofia
Toys (indikator peubah bebas), oleh masing-masing
kelompok.
29
3. Test of Equality of Group Means
Test of Equality of Group Means (uji
kesamaan/perbedaan kelompok rataan) dipergunakan untuk
menguji perbedaan dan kesamaan rataan yang nyata, antara
kelompok pembeli dan tidak membeli produk mainan anak
Shofia Toys. Uji ini berpedoman pada :
a. Angka Wilk’s Lambda
Angka ini berkisar antara 0 sampai 1. Semakin
mendekati 0 berarti data tiap kelompok makin berbeda
sedangkan semakin mendekati 1 berarti data tiap
kelompok cenderung sama.
b. F test, dengan batas nyata 0,5
Tabel 7. Uji perbedaan antar kelompok
Peubah Wilks' Lambda Uji F Sig.
X1 0,997 0,320 0,573
X21 0,511 93.959 0,000
X22 0,604 64.256 0,000
X23 0,373 164.545 0,000
X3 0,666 49.230 0,000
X4 0,557 77.851 0,000
Dari Tabel 7 diketahui bahwa yang nyatanya > 0,05 adalah
indikator peubah pola pemakaian internet, yaitu 0,573. Hal ini
berarti ada perbedaan antar kelompok responden yang beli dan
tidak membeli di Shofia Toys, dipengaruhi oleh sikap responden
terhadap pola pemakain internet. Oleh karena itu, shofia Toys
perlu melakukan inovasi dalam penyampaian iklan atau promosi
dalam memberikan informasi yang efektif.
4. Peubah entered/removed
Dari Tabel variabel entered/removed (peubah yang dimasukkan
atau dikeluarkan) Lampiran 3, terlihat bahwa dari 6 indikator
peubah belanja pada navigasi web pelanggan Shofia Toys, ada
30
4 (empat) yang dapat dimasukkan (entered) dalam persamaan
diskriminan. Dengan demikian berarti perilaku belanja dan tidak
belanja dipengaruhi oleh sikap responden terhadap indikator
nyaman dalam pencarian informasi (X21), frekuensi pencarian
informasi melalui internet (X23), tingkat keberhasilan
menemukan produk yang diinginkan (X3) dan waktu yang
diperlukan dalam menemukan web shofia Toys (X4)
5. Variables In The Analysis
Dari variable in the analysis (peubah yang dianalisis)
Lampiran 3, diketahui bahwa 4 (empat) indikator peubah belanja
pada navigasi web pelanggan Shofia Toys dapat dijelaskan,
yaitu nyaman dalam pencarian informasi, frekuensi pencarian
informasi melalui internet, tingkat keberhasilan menemukan
produk yang diinginkan dan waktu yang diperlukan dalam
menemukan web shofia Toys.
6. Variable Not In The Analysis
Dari Tabel Variable Not In The Analysis (peubah yant ditidak
dianalisis) Lampiran 3, diketahui peubah yang dikeluarkan satu
per satu dari model. Dengan melihat angka Mahalanobis
Distance (Min D Squared) atau uji beda rataan yang terbesar,
kemudian mengevaluasi, apakah peubah tersebut memiliki
angka sig, dibawah 0,05. Jika di bawah 0,05 maka peubah
tersebut dimasukkan dalam model diskriminan. Jika tidak (di
atas 0,05) maka proses otomatis dihentikan.
7. Eigenvelues
Dari Tabel eigenvalues (Lampiran 3), diketahui angka
canonical correlation adalah 0,880 yang jika dikuadratkan
menjadi 0,7744. Hal tersebut berarti 77,44% varian dari
variable belanja pada navigasi web pelanggan Shofia Toys
dapat dijelaskan oleh 4 (empat) indicator peubah dari 6 (enam)
peubah utama, yaitu nyaman dalam pencarian informasi (X21),
31
frekuensi pencarian informasi melalui internet (X23), tingkat
keberhasilan menemukan produk yang diinginkan (X3) dan
waktu yang diperlukan dalam menemukan web shofia Toys
(X4).
8. Wilk’s Lambda
Dari Tabel Wilk’s Lambda (Lampiran 3) terlihat angka chi
square 142,9 dengan angka nyata adalah 0,000. Hal ini
mengindikasikan bahwa perbedaan yang nyata antara dua
kelompok belanja dan tidak belanja pada model diskriminan.
Oleh karena itu, perilaku pelanggan yang beli di Shofia Toys
memang berbeda secara nyata dengan perilaku pelanggan
yang tidak membeli di Shofia Toys.
9. Structure Matrix
Dari Tabel structur matrix Lampiran 3, diketahui bahwa dari 6
indikator peubah navigasi web pelanggan shofia Toys, hanya 4
indikator peubah yang memenuhi syarat masuk model
diskriminan, yaitu indikator nyaman dalam pencarian informasi
(X21), frekuensi pencarian informasi melalui internet (X23),
tingkat keberhasilan menemukan produk yang diinginkan (X3)
dan waktu yang diperlukan dalam menemukan web Shofia
Toys (X4). Oleh karena itu, Shofia Toys perlu memperhatikan
faktor-faktor yang telah tersebut. Perilaku belanja kedua
kelompok (beli dan tidak beli) sensitif terhadap faktor tersebut.
10. Interprestasi Model Diskriminan
Berdasarkan Tabel Group Statistic (Lampiran 3), diketahui
bahwa indikator peubah nyaman dalam pencarian informasi
(X21), frekuensi pencarian informasi melalui internet (X23),
tingkat keberhasilan menemukan produk yang diinginkan (X3)
dan waktu yang diperlukan dalam menemukan web Shofia
Toys (X4).
32
Tabel 8. Interprestasi Model diskriminan
Indikator Peubah Tidak Belanja Belanja
X21 2,8800 4,3333
X23 2,2400 4,4133
X3 3,2800 4,1733
X4 3,1200 4,2800
Dari Tabel 8 dapat dijelaskan bahwa pelanggan yang belanja
di web shofia Toys lebih menilai positif terhadap keempat
indikator peubah yang dilakukan oleh Shofia Toys, jika
dibandingkan dengan pelanggan yang tidak belanja secara
online di Shofia Toys. Oleh karena itu, Shofia Toys jika ingin
memperoleh pendapatan yang besar dalam mendistribusikan
produk mainan anak tersebut perlu fokus pada keempat
indikator peubah tersebut.