Upload
doanminh
View
242
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
GAPENSIG IA TM KA AN HA B K ARID
Bali, 19 ‐ 22 Januari 2014
GAPENSI
G IA TM KA AN HA B K ARID
HIMPUNAN
KETETAPAN-KETETAPAN
MUSYAWARAH NASIONAL XIIIG A P E N S ITAHUN 2014
TahunGAPENSI
HIMPUNAN
KETETAPAN-KETETAPAN
MUSYAWARAH NASIONAL XIIIG A P E N S ITAHUN 2014
GAPENSI
G IA TM KA AN HA B K ARID
TahunGAPENSI
Bali, 19 ‐ 22 Januari 2014
Halaman
Halaman
13
DAFTAR ISI
1. KATA PENGANTAR
2. KETETAPAN MUNAS XIII GAPENSI NOMOR : 01/MUNAS XIII GAPENSI/2014 TENTANG PENGESAHAN JADWAL ACARA MUNAS XIII GAPENSI
3. KETETAPAN MUNAS XIII GAPENSI NOMOR : 02/MUNAS XIII GAPENSI/2014 TENTANG PENGESAHAN TATA TERTIB MUNAS XIII GAPENSI
4. KETETAPAN MUNAS XIII GAPENSI NOMOR : 03/MUNAS XIII GAPENSI/2014 TENTANG PENGESAHAN PIMPINAN MUNAS XIII GAPENSI
5. KETETAPAN MUNAS XIII GAPENSI NOMOR : 04/MUNAS XIII GAPENSI/2014 TENTANG PENGESAHAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BPP GAPENSI
MASA BHAKTI TAHUN 2008 - 2013 6. KETETAPAN MUNAS XIII GAPENSI NOMOR : 05/MUNAS XIII GAPENSI/2014
TENTANG PENGESAHAN PROGRAM ORGANISASI 7. KETETAPAN MUNAS XIII GAPENSI NOMOR : 06/MUNAS XIII GAPENSI/2014
TENTANG PERATURAN PEMBERIAN TANDA JASA DAN TANDA PENGHARGAAN GAPENSI
8. KETETAPAN MUNAS XIII GAPENSI NOMOR : 07/MUNAS XIII GAPENSI/2014 TENTANG PROGRAM KERJA
9. KETETAPAN MUNAS XIII GAPENSI NOMOR : 08/MUNAS XIII GAPENSI/2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA ORGANISASI
10. KETETAPAN MUNAS XIII GAPENSI NOMOR : 09/MUNAS XIII GAPENSI/2014
TENTANG POKOK-POKOK PIKIRAN
11. KETETAPAN MUNAS XIII GAPENSI NOMOR : 10/MUNAS XIII GAPENSI/2014
TENTANG PENETAPAN NAMA-NAMA CALON KETUA UMUM BPP GAPENSI
MASA BHAKTI TAHUN 2014 – 2019 12. KETETAPAN MUNAS XIII GAPENSI NOMOR : 11/MUNAS XIII GAPENSI/2014
TENTANG PENETAPAN TEAM FORMATUR GUNA MENYUSUN DAN MENETAPKAN PERSONALIA PENASEHAT, DEWAN PERTIMBANGAN DAN BADAN PIMPINAN PUSAT GAPENSI MASA BHAKTI TAHUN 2014 - 2019
13. KETETAPAN MUNAS XIII GAPENSI NOMOR : 12/MUNAS XIII GAPENSI/2014
TENTANG PENGESAHAN BENTUK DAN SUSUNAN PERSONALIA
PENASEHAT, DEWAN PERTIMBANGAN DAN BADAN PIMPINAN PUSAT GAPENSIMASA BHAKTI TAHUN 2014 – 2019
14. BERITA ACARA PENYUSUNAN DAN PENETAPAN PERSONALIA PENASEHAT
DAN DEWAN PERTIMBANGAN BADAN PIMPINAN PUSAT GAPENSI MASA
BHAKTI TAHUN 2014 – 1019 15. BERITA ACARA PELANTIKAN BADAN PIMPINAN PUSATGABUNGAN
PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA MASA BHAKTI TAHUN 2014 - 2019
1
2
6
18
20
22
26
33
41
53
59
61
63
65
70
KATA PENGANTAR
Bersama ini kami sampaikan Himpunan Ketetapan-Ketetapan Musyawarah
Nasional XIII Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia, sebagai
Laporan Lengkap atas hasil MUNAS XIII GAPENSI, yang telah diselenggarakan
sejak tanggal 19 sampai dengan 22 Januari 2014 di Inna Grand Bali Beach Hotel -
Bali.
Semoga hasil-hasil MUNAS XIII GAPENSI tersebut dapat bermanfaat bagi seluruh
anggota GAPENSI, masyarakat jasa konstruksi maupun masyarakat luas.
Akhirnya, kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan didalam
mensukseskan MUNAS XIII GAPENSI, kami mengucapkan terima kasih.
Jakarta, 22 Januari 2014
BADAN PIMPINAN PUSAT GAPENSI
H. ISKANDAR Z. HARTAWI H.ANDI RUKMAN N.KARUMPA, SE
KetuaUmum SekretarisJenderal
KETETAPAN
MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI
Nomor : 01/MUNAS XIII GAPENSI/2014
Tentang
PENGESAHAN JADWAL ACARA MUNAS XIII
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI DI BALI
Menimbang : bahwa untuk ketertiban dan kelancaran jalannya Musyawarah Nasional
XIII Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia, perlu
mengesahkan Jadwal Acaranya.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Pedoman
Ketatalaksanaan Organisasi GAPENSI.
2. Keputusan BPP GAPENSI Nomor : 184/SK/BPP/2013 tanggal
14 Juni 2013 tentang Penetapan Tempat, Waktu dan Pelaksana
Musyawarah Nasional XIII GAPENSI.
3. Keputusan BPP GAPENSI Nomor : 185/SK/BPP/2013 tanggal
21 Juni 2013 tentang Pembentukan Panitia Penyelenggara dan Panitia
Pengarah Musyawarah Nasional XIII GAPENSI.
Memperhatikan : 1. Rancangan Jadwal Acara Musyawarah Nasional XIII GAPENSI yang
telah dipersiapkan oleh Panitia Pengarah/Steering Committee (SC)
MUNAS XIII GAPENSI.
2. Pembahasan dalam Sidang Paripurna I pada tanggal 20 Januari 2014.
3. Keputusan Sidang Paripurna I pada tanggal 20 Januari 2014.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Mengesahkan Jadwal Acara Musyawarah Nasional XIII GAPENSI
sebagaimana terlampir pada ketetapan ini.
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai berakhirnya
MUNAS XIII GAPENSI.
Ditetapkan di : Sanur - Bali
Pada Tanggal : 20 Januari 2014
MUSYAWARAH NASIONAL XIII
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
Pimpinan Sidang,
(Ir. H. SOEHARSOJO) (A. HANAFIAH )
Ketua Sekretaris
No Hari - Tanggal - Jam (WITA) Waktu Pelaksana /
(Menit) Penanggungjawab
MINGGU, 19 JANUARI 2014
HARI KE - I (satu)
1 06.00 - selesai - Turnamen Golf OC
2 12.00 - 19.00 420 Pendaftaran Peserta/Peninjau MUNAS XIII GAPENSI di
Inna Grand Bali Beach Hotel OC
3 19.00 - 22.00 180 Syukuran HUT GAPENSI Ke-55 OC
SENIN, 20 JANUARI 2014
HARI KE - II (dua)
1 07.30 - 08.30 60 Lanjutan Pendaftaran Peserta/Peninjau MUNAS XIII GAPENSI di
Inna Grand Bali Beach Hotel OC
ACARA PEMBUKAAN MUNAS XIII GAPENSI
1 08.30 - Seluruh Peserta/Peninjau dan Undangan berada di tempat acara OC
2 09.00 - 09.02 2 Menyanyikan lagu Kebangsaan "INDONESIA RAYA" OC
3 09.02 - 09.05 3 Tarian Selamat Datang (Tari Puja Prasamya)
4 09.05 - 09.10 5 Laporan Ketua Umum BPP GAPENSI OC
5 09.10 - 09.15 5 Sambutan dan Ucapan Selamat Datang oleh Gubernur Provinsi Bali OC
6 09.15 - 09.25 10 Penyerahan Penghargaan kepada Presiden R.I oleh Ketua LPJK-N Protokol Presiden/OC
7 09.25 - 09.50 25 Amanah Bapak Presiden R.I dilanjutkan dengan pemukulan Kulkul, Protokol Presiden/OC
sebagai tanda peresmian Pembukaan MUNAS XIII GAPENSI, Seminar
dan Pameran Konstruksi Nasional serta Rakornas LPJK
8 09.50 - 09.55 5 Pembacaan Doa 8
9 09.55 - 10.00 5 Bapak Presiden R.I beserta rombongan meninggalkan tempat Upacara Protokol Presiden/OC
menuju ke tempat Pameran Konstruksi Nasional, dilanjutkan foto
bersama dengan Ketua Umum BPD GAPENSI dan Ketua LPJK Provinsi
10 10.00 - 10.05 5 Bapak Presiden R.I beserta rombongan meninggalkan tempat acara Protokol Presiden/OC
11 10.05 - 10.30 25 Coffee Break OC
12 10.30 - 10.35 5 Hymne GAPENSI OC
13 10.35 - 10.40 5 Pembacaan Kode Etik GAPENSI "DASA BRATA" OC
14 10.40 - 10.45 5 Mars GAPENSI OC
15 10.45 - 11.10 25 Penganugerahan Tanda Jasa dan Tanda Penghargaan GAPENSI BPP GAPENSI
16 11.10 - 11.30 20 Pemberian Penghargaan kepada BPD GAPENSI Provinsi terbaik BPP GAPENSI
17 11.30 - 11.45 15 Sambutan Ketua Umum KADIN Indonesia BPP GAPENSI
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI
Nomor : 01/MUNAS XIII GAPENSI/2014
Tentang
JADWAL ACARA MUNAS XIII GAPENSI
Uraian Acara
Waktu Pelaksana /
(Menit) Penanggungjawab
SEMINAR NASIONAL
18 11.45 - 12.00 15 Pengarahan Menteri Pekerjaan Umum (DR.Ir.Djoko Kirmanto, Dipl.HE) OC
sekaligus sebagai Keynote Speaker Seminar Nasional
19 12.00 - 14.00 120 Dialog dan Tanya Jawab ( 1 ) : OC
Fasilitator : DR. Aviliani, SE.Msi (KEN)
Reporter : DR.Akhmad Suraji (UNAND)
1. Menteri Perindustrian (M.S.Hidayat)
"Peningkatan Kapasitas Industri Material & Peralatan Konstruksi"
2. Menteri ESDM (Jero Wacik)
"Sistem Pengelolaan Pertambangan Umum untuk Industri Konstruksi"
20 14.00 - 15.30 90 Istirahat/Sholat/Makan Siang OC
21 15.30 - 17.30 120 Dialog dan Tanya Jawab ( 2 ) : OC
Fasilitator : Prof.Dr.Danang Parikesit (UGM)
Raporteur : Dr.Akhmad Suraji (UNAND)
1. Bank Mandiri
"Pendayagunaan Modal Financial Nasional untuk Pembangunan
Infrastruktur dan Properti"
2. LPJK Nasional (DR.Krisna S.Pribadi)
"Membangun Kemandirian dan Keunggulan Industri Konstruksi Nasional
Dalam Meningkatkan Daya Saing Menghadapi Pasar Global"
3. Prof.Dr.Rizal Z.Tamin (Pemerhati Kebijakan Industri Konstruksi)
"Kebijakan Progresif untuk Pengembangan Kemandirian dan Keunggulan
Industri Konstruksi Nasional"
22 17.30 - 20.00 150 Istirahat/Sholat/Makan Malam OC
SIDANG PARIPURNA I
23 20.00 - 20.15 15 Pengesahan Jadwal Acara MUNAS XIII GAPENSI PSS
24 20.15 - 21.00 45 Pengesahan Tata Tertib MUNAS XIII GAPENSI PSS
25 21.00 - 21.30 30 Pemilihan Pimpinan Sidang MUNAS XIII GAPENSI PSS
26 21.30 - 21.35 5 Serah Terima Pimpinan Sidang MUNAS XIII GAPENSI PSS
SIDANG PARIPURNA II
27 21.35 - 22.00 25 Laporan Dewan Pertimbangan GAPENSI Pusat PST
28 22.00 - 23.00 60 Laporan Pertanggungjawaban BPP GAPENSI PST
(diselingi Coffee Break)
No Hari - Tanggal - Jam (WITA) Uraian Acara
Waktu Pelaksana /
(Menit) Penanggungjawab
SELASA, 21 JANUARI 2014
HARI KE - III (tiga)
1 09.00 - 12.00 180 Pandangan Umum BPD GAPENSI terhadap Laporan Pertanggungjawaban PST
BPP GAPENSI
2 12.00 - 12.30 30 Jawaban BPP GAPENSI atas Pandangan Umum BPD GAPENSI
terhadap Laporan Pertanggungjawaban BPP GAPENSI PST
3 12.30 - 12.35 5 Pengesahan Laporan Pertanggungjawaban BPP GAPENSI
Masa Bhakti Tahun 2008 - 2013 PST
SIDANG PARIPURNA III
4 12.35 - 13.00 25 Pembentukan Komisi - Komisi PST
5 13.00 - 14.30 90 Istirahat/Sholat/Makan Siang OC
6 14.30 - 17.30 180 Sidang - Sidang Komisi Pimp Sidang Komisi
17.30 - 19.30 120 Istirahat/Sholat/Makan Malam
7 19.30 - 20.00 30 Laporan dan Pengesahan Hasil Sidang Komisi-Komisi PST
SIDANG PARIPURNA IV
8 20.00 - 20.10 10 Penyerahan nama-nama Calon Ketua Umum/Ketua Formatur PST
9 20.10 - 20.40 30 Pengesahan Calon Ketua Umum/Ketua Formatur PST
10 20.40 - 21.40 60 Penyampaian VISI dan MISI PST
11 21.40 - 24.00 140 Pemilihan Formatur (diselingi Coffee Break) PST/OC
12 24.00 - 01.30 90 Rapat Formatur Pimpinan Formatur
ACARA PENUTUPAN
RABU, 22 JANUARI 2014
HARI KE - IV (empat)
13 09.00 - 09.10 10 Laporan Hasil Sidang Formatur PST
14 09.10 - 09.20 10 Laporan Penyelenggaraan MUNAS XIII GAPENSI Ketua OC
15 09.20 - 09.30 10 Pembacaan Pokok-Pokok Pikiran MUNAS XIII GAPENSI Sekretaris PST
16 09.30 - 09.45 15 Pelantikan BPP GAPENSI Masa Bhakti Tahun 2014 - 1019
oleh Pimpinan Sidang MUNAS XIII GAPENSI PST
17 09.45 - 10.00 15 Penyerahan cindera mata kepada BPD GAPENSI Provinsi Se Indonesia OC
18 10.00 - 10.15 15 Sambutan Ketua Umum BPP GAPENSI Masa Bhakti Tahun 2008 - 2013
19 10.15 - 10.30 15 Sambutan Ketua Umum BPP GAPENSI Masa Bhakti Tahun 2014 - 2019
20 10.30 - 10.55 25 Sambutan Menteri Pekerjaan Umum R.I sekaligus menutup
secara resmi MUNAS XIII GAPENSI
21 10.55 - 11.00 5 Doa Penutup OC
22 11.00 selesai - Makan Siang/Ramah Tamah OC
No Hari - Tanggal - Jam (WITA) Uraian Acara
Ditetapkan di : Sanur - Bali
Pada Tanggal : 20 Januari 2014
MUSYAWARAH NASIONAL XIII
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
Pimpinan Sidang,
( Ir. H. SOEHARSOJO ) ( A. HANAFIAH )
Ketua Sekretaris
KETETAPAN
MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI
Nomor : 02/MUNAS XIII GAPENSI/2014
Tentang
PENGESAHAN TATA TERTIB MUNAS XIII
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI DI BALI
Menimbang : bahwa untuk ketertiban dan kelancaran jalannya Musyawarah Nasional XIII
Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia, perlu mengesahkan Tata
Tertibnya.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Pedoman
Ketatalaksanaan Organisasi GAPENSI.
2. Keputusan BPP GAPENSI Nomor : 184/SK/BPP/2013 tanggal 14 Juni
2013 tentang Penetapan Tempat, Waktu dan Pelaksana Musyawarah
Nasional XIII GAPENSI.
3. Keputusan BPP GAPENSI Nomor : 185/SK/BPP/2013 tanggal 21 Juni
2013 tentang Pembentukan Panitia Penyelenggara dan Panitia Pengarah
Musyawarah Nasional XIII GAPENSI.
Memperhatikan : 1. Rancangan Tata Tertib Musyawarah Nasional XIII GAPENSI yang telah
dipersiapkan oleh Panitia Pengarah/Steering Committee (SC) MUNAS XIII
GAPENSI.
2. Pembahasan dalam Sidang Paripurna I pada tanggal 20 Januari 2014.
3. Keputusan Sidang Paripurna I pada tanggal 20 Januari 2014.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Mengesahkan Tata Tertib Musyawarah Nasional XIII GAPENSI
sebagaimana terlampir pada ketetapan ini.
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai berakhirnya
MUNAS XIII GAPENSI.
Ditetapkan di : Sanur - Bali
Pada Tanggal : 20 Januari 2014
MUSYAWARAH NASIONAL XIII
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
Pimpinan Sidang,
(Ir. H. SOEHARSOJO) (A. HANAFIAH )
Ketua Sekretaris
LAMPIRAN
KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI
Nomor : 02/MUNAS XIII GAPENSI/2014
Tentang
TATA TERTIB
MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI
BAB I
NAMA, TEMPAT DAN WAKTU
Pasal 1
Nama
Musyawarah ini dinamakan Musyawarah Nasional XIII Gabungan Pelaksana Konstruksi
Nasional Indonesia yang selanjutnya disebut MUNAS XIII GAPENSI.
Pasal 2
Tempat dan Waktu
MUNAS XIII GAPENSI diadakan di Hotel Inna Grand Bali Beach – Sanur – Provinsi Bali, pada
tanggal 19 Januari 2014 sampai dengan tanggal 22 Januari 2014.
BAB II
DASAR DAN TUJUAN
Pasal 3
Dasar
1. MUNAS XIII GAPENSI diselenggarakan berdasarkan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran
Rumah Tangga (ART) GAPENSI, khususnya :
a. AD BAB IV Pasal 17 ayat 1 huruf a dan Pasal 18 ayat 1 huruf a
b. AD BAB V Pasal 21 ayat 1 huruf a dan Pasal 25 ayat 1
c. ART BAB V Pasal 14 ayat 1
d. ART BAB V Pasal 19
e. Ketetapan MUNASUS GAPENSI Tahun 2010, khususnya Nomor : 04/MUNASUS
GAPENSI/2010
f. MUKERNAS GAPENSI Tahun 2011, khususnya Nomor : 05/MUKERNAS
GAPENSI/2011.
2. Keputusan BPP GAPENSI Nomor : 184/SK/BPP/2013 tanggal 14 Juni 2013 tentang
Penetapan Tempat, Waktu dan Pelaksana Musyawarah Nasional XIII GAPENSI dan
Keputusan BPP GAPENSI Nomor : 185/SK/BPP/2013 tanggal 21 Juni 2013 tentang
Pembentukan Panitia Penyelenggara, Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana Musyawarah
Nasional XIII GAPENSI.
Pasal 4
T u j u a n
Sesuai dengan AD GAPENSI BAB V Pasal 21 dan ART BAB V Pasal 19 dalam rangka
melaksanakan tugas dan wewenang Musyawarah Nasional untuk : 1. Menetapkan Garis-Garis Besar Kebijakan Organisasi
2. Menyusun dan menetapkan Program Kerja serta Anggaran Pendapatan dan Belanja
Organisasi untuk Masa Bhakti Tahun 2014 – 2019.
3. Memberikan keputusan terhadap permasalahan organisasi dan masalah-masalah penting
lainnya.
4. Memberikan penilaian dan keputusan terhadap pertanggungjawaban BPP GAPENSI Masa
Bhakti Tahun 2008 – 2013.
5. Mengangkat dan menetapkan Penasehat dan Dewan Pertimbangan GAPENSI di Tingkat
Pusat Masa Bhakti Tahun 2014 – 2019.
6. Memilih Badan Pimpinan Pusat GAPENSI Masa Bhakti Tahun 2014 – 2019.
BAB III
TEMA MUNAS
Pasal 5
Tema MUNAS
Tema MUNAS XIII GAPENSI :
GAPENSI SIAP BERPERAN SERTA MENSUKSESKAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
BAB IV
PESERTA MUNAS
Pasal 6
Peserta Penuh
Terdiri dari : Utusan Badan Pimpinan Daerah (BPD), masing-masing sebanyak 10 (sepuluh)
orang, berdasarkan ketentuan ART GAPENSI Pasal 19 ayat 3 huruf a dan ditetapkan dengan
surat mandat dari BPD bersangkutan, yang nama-namanya sudah harus dilaporkan kepada
Panitia Penyelenggara (OC) MUNAS selambat-lambatnya sebelum dibukanya acara MUNAS
(sebelum Sidang Paripurna I).
Pasal 7
Peserta Biasa
Terdiri dari : Badan Pimpinan Lengkap dan Dewan Pertimbangan di Tingkat Badan Pimpinan
Pusat.
Pasal 8
Peserta Peninjau
Terdiri dari : Utusan Badan Pimpinan Daerah (BPD) di luar Peserta Penuh dan utusan Badan
Pimpinan Cabang (BPC) yang membawa surat mandat dari BPD yang bersangkutan, masing-
masing sebanyak-banyaknya 10 (sepuluh) orang.
Pasal 9
Undangan
Terdiri dari : Pejabat Pemerintah, utusan Kamar Dagang dan Industri, LPJK, organisasi-
organisasi lainnya di Tingkat Pusat, Tokoh-tokoh Pengusaha dan Masyarakat serta Undangan
lainnya yang dianggap perlu.
BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA MUNAS
Pasal 10
Hak Menghadiri Persidangan
1. Seluruh Peserta Penuh, Peserta Biasa dan Peserta Peninjau MUNAS XIII GAPENSI
mempunyai hak untuk mengikuti/menghadiri sidang-sidang dan memperoleh seluruh bahan
atau informasi yang diperlukan sehubungan dengan kebutuhan selama persidangan MUNAS
XIII GAPENSI.
2. Atas persetujuan Sidang Paripurna MUNAS, Undangan dapat mengikuti/menghadiri Sidang
Paripurna.
Pasal 11
Hak Bicara
1. Hak Bicara adalah hak di dalam Sidang-sidang Paripurna dan Komisi, untuk :
a. Mengajukan Pertanyaan.
b. Mengeluarkan pendapat dan usulan-usulan, baik secara lisan maupun tertulis.
2. Peserta Penuh, Peserta Biasa dan Peserta Peninjau mempunyai hak bicara.
3. Atas persetujuan Sidang Paripurna MUNAS, Undangan dapat diberi kesempatan bicara.
Pasal 12
Hak Suara
1. Hak Suara adalah hak memilih dan hak dipilih pada saat Sidang Paripurna memilih Pimpinan
MUNAS maupun Formatur, dan hak dalam pemungutan suara untuk mengambil keputusan.
2. Peserta Penuh mempunyai hak suara.
Pasal 13
Hak Dipilih
1. Hak dipilih adalah hak untuk dipilih menjadi Pimpinan MUNAS maupun Formatur.
2. Peserta Penuh dan Peserta Biasa mempunyai hak dipilih menjadi Pimpinan MUNAS maupun
Formatur.
3. Yang berhak untuk dipilih duduk dalam Badan Pimpinan Pusat GAPENSI adalah mereka
yang memenuhi kriteria/syarat-syarat sesuai dengan AD/ART.
Pasal 14
Kewajiban Peserta
Peserta Penuh, Peserta Biasa dan Peserta Peninjau MUNAS XIII GAPENSI, wajib :
1. Menaati petunjuk/ketentuan-ketentuan Peraturan Tata Tertib MUNAS.
2. Menaati petunjuk dan peraturan sehubungan dengan penyelenggaraan MUNAS, yang
ditetapkan oleh Panitia Penyelenggara (OC).
3. Menaati dan menjaga kelancaran dan ketertiban jalannya sidang-sidang MUNAS.
4. Menandatangani daftar hadir yang telah disiapkan Panitia Penyelenggara (OC) pada setiap
kali hadir di persidangan dan mengenakan tanda peserta selama berlangsungnya MUNAS
serta membantu Pimpinan Sidang dalam hal diperlukan menunjukkan identitas keabsahan
sebagai peserta.
BAB VI
ALAT KELENGKAPAN MUNAS
Pasal 15
Alat Kelengkapan MUNAS
MUNAS XIII GAPENSI mempunyai alat kelengkapan sebagai berikut :
1. Penanggungjawab MUNAS
2. Pimpinan MUNAS.
3. Sidang Paripurna.
4. Sidang Komisi beserta Pimpinannya.
5. Tim Perumus.
6. Formatur dan Sidang Formatur.
BAB VII
PENANGGUNGJAWAB MUNAS, PIMPINAN MUNAS DAN SIDANG-SIDANG
Pasal 16
Penanggungjawab MUNAS
1. Penanggungjawab MUNAS XIII GAPENSI adalah Badan Pimpinan Pusat GAPENSI.
2. Penanggungjawab MUNAS XIII GAPENSI mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut :
a. Bertanggungjawab atas penyelenggaraan MUNAS XIII GAPENSI agar dapat berjalan
dengan tertib dan lancar.
b. Menjaga ketertiban dalam musyawarah dan rapat-rapat dengan melaksanakan hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan untuk mencapai mufakat.
Pasal 17
Pimpinan Sementara MUNAS
1. Pimpinan Sementara MUNAS XIII GAPENSI adalah Badan Pimpinan Pusat GAPENSI.
2. Pimpinan Sementara MUNAS XIII GAPENSI mempunyai tugas dan wewenang memimpin
Sidang Paripurna, untuk :
a. Mengesahkan Rancangan Jadwal Acara.
b. Mengesahkan Rancangan Tata Tertib.
c. Melaksanakan Pemilihan Pimpinan MUNAS XIII GAPENSI.
3. Setelah terpilih Pimpinan MUNAS XIII GAPENSI, maka Pimpinan Sementara MUNAS
XIII GAPENSI menyerahkan Pimpinan Sidang Paripurna kepada Pimpinan MUNAS yang
baru terpilih.
Pasal 18
Pimpinan MUNAS
1. Pimpinan MUNAS XIII GAPENSI terdiri dari 5 (lima) orang dengan komposisi seorang
Ketua, seorang Wakil Ketua, seorang Sekretaris dan 2 (dua) orang Anggota Pimpinan, yang
dipilih berdasarkan unsur BPP 1 (satu) orang dan 4 (empat) orang unsur Daerah Provinsi.
2. Pimpinan MUNAS XIII GAPENSI mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Memimpin Sidang Paripurna selama MUNAS XIII GAPENSI berlangsung dengan
sebaik-baiknya.
b. Menjaga, mengusahakan terselenggaranya ketertiban dan kelancaran persidangan.
c. Berusaha mempertemukan pendapat-pendapat yang berbeda, menyimpulkan pembicaraan
dan mendudukkan persoalan yang sebenarnya, serta mengembalikan jalannya sidang ke
pokok pembicaraan.
d. Meneliti keabsahan peserta persidangan baik dalam kehadiran sidang, dalam
menggunakan hak bicara maupun hak suara.
e. Mengetahui, memberi atau tidak memberi ijin kepada setiap peserta yang menghadiri
atau meninggalkan persidangan.
f. Mengatur, memberikan persetujuan/ijin dan menentukan batas waktu berbicara bagi
peserta.
g. Menegur dan menghentikan pembicara peserta jika ternyata melampaui batas waktu yang
telah ditetapkan dan atau menyimpang dari pokok acara sidang yang telah ditentukan.
h. Mengesahkan risalah dan hasil keputusan Sidang.
BAB VIII
SIDANG-SIDANG DAN PIMPINANNYA
Pasal 19
Sidang Paripurna
1. Sidang Paripurna MUNAS XIII GAPENSI dihadiri oleh Peserta Penuh, Peserta Biasa dan
Peserta Peninjau.
2. Seluruh keputusan Sidang Paripurna adalah merupakan Keputusan MUNAS XIII GAPENSI.
3. Pimpinan Sidang Paripurna adalah Pimpinan MUNAS yang ditetapkan menurut Pasal 17 dan
18 Peraturan Tata Tertib ini.
Pasal 20
Sidang Komisi 1. Sidang-sidang Komisi dibentuk sesuai dengan kebutuhan, dalam hal ini terdiri dari :
a. Komisi A : Organisasi.
b. Komisi B : Program Kerja dan APBO.
c. Komisi C : Pokok - Pokok Pikiran.
2. Setiap Peserta Penuh, Peserta Biasa wajib menjadi salah satu Anggota Komisi. Peserta
Peninjau dianjurkan turut menjadi salah satu Anggota Komisi.
3. Jumlah anggota setiap Komisi ditetapkan oleh Pimpinan MUNAS dengan persetujuan Sidang
Paripurna MUNAS.
4. Setiap Sidang Komisi didampingi oleh satu orang atau lebih Anggota Panitia Pengarah (SC)
yang ditunjuk oleh Ketua Panitia Pengarah (SC) dan bertugas melancarkan jalannya Sidang
Komisi dimaksud.
5. Komisi bertugas memusyawarahkan dan menyarankan pemecahan menangani soal-soal yang
menjadi ruang lingkup acara sidang dengan memperhatikan saran-saran, pendapat-pendapat
dan laporan-laporan Peserta Sidang.
6. Pimpinan Sidang Komisi terdiri dari 3 (tiga) orang, yang dipilih dan diangkat oleh dan dari
Peserta Komisi yang bersangkutan dengan komposisi 1 (satu) orang Ketua, 1 (satu) orang
Wakil Ketua dan 1 (satu) orang Sekretaris.
Pasal 21
Tim Perumus 1. Untuk merumuskan dan menyimpulkan hasil Sidang Komisi, dapat dibentuk Tim Perumus.
Tim Perumus dimaksud ditetapkan secara musyawarah oleh Sidang Komisi.
2. Hasil rumusan Tim Perumus ditetapkan sebagai usulan Komisi yang dilaporkan pada Sidang
Paripurna untuk dijadikan keputusan MUNAS.
Pasal 22
Sifat Persidangan 1. Sidang Paripurna bersifat terbuka, kecuali dinyatakan tertutup oleh Pimpinan Sidang.
2. Sidang-sidang Komisi, Tim Perumus dan Sidang-sidang Pimpinan MUNAS bersifat tertutup.
BAB IX
KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 23
Kuorum Sesuai dengan Pasal 26 AD GAPENSI, kuorum diatur sebagai berikut :
1. Musyawarah dan Rapat-rapat dinyatakan mencapai kuorum dan sah apabila dihadiri oleh
lebih dari ½ (satu per dua) jumlah peserta yang berhak hadir yang memiliki hak suara.
2. Bilamana kuorum tidak tercapai, maka Musyawarah dan Rapat-rapat dapat ditunda selama-
lamanya 24 jam.
3. Jika sesudah penundaan tersebut jumlah kuorum belum juga tercapai, maka Musyawarah dan
Rapat-rapat tersebut dapat terus diselenggarakan dan semua keputusan yang diambil
dinyatakan sah dan mengikat.
Pasal 24
Pengambilan Keputusan
Sesuai dengan BAB V Pasal 27 AD GAPENSI pengambilan keputusan atas hal-hal yang bukan
menyangkut pemilihan orang diatur sebagai berikut :
1. Semua keputusan yang diambil dalam musyawarah sedapat mungkin diusahakan atas dasar
musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila dengan usaha musyawarah untuk mufakat tidak juga tercapai keputusan, maka
keputusannya diambil berdasarkan suara terbanyak dari Peserta Penuh yang hadir.
3. Keputusan yang diambil, haruslah dapat dipertanggungjawabkan dan tidak bertentangan
dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GAPENSI.
4. Dalam hal keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak, hasil pemungutan suaranya
menunjukkan angka sama, maka pemungutan suara diulang sekali lagi. Apabila penunjukkan
suara masih menghasilkan angka sama, maka keputusan yang terakhir diserahkan kepada
Pimpinan Sidang.
5. Keputusan MUNAS XIII GAPENSI adalah keputusan yang disahkan oleh Sidang Paripurna
MUNAS XIII GAPENSI kecuali keputusan Rapat Formatur.
BAB X
TATA CARA PERSIDANGAN DAN BERBICARA, GANGGUAN DAN RISALAH
Pasal 25
Tata Cara Persidangan dan Bicara
1. Setelah Sidang dibuka, Pimpinan Sidang menjelaskan secara singkat pokok-pokok acara
Sidang, Pimpinan Sidang wajib menjaga agar Sidang berjalan sesuai dengan ketentuan
Peraturan Tata Tertib dan pokok-pokok acara Sidang.
2. Setiap pembicara harus mendapat ijin bicara terlebih dahulu dari Pimpinan Sidang, dan
Pimpinan Sidang dapat mengadakan ketentuan-ketentuan mengenai peserta bicara.
3. Pembicara bicara pada gilirannya, menurut waktu dan tempat yang telah disediakan dan
diatur oleh Pimpinan Sidang. Selama berbicara, pembicara tidak boleh diganggu, kecuali
kalau Pimpinan Sidang menganggap pembicara telah menyimpang dari pokok-pokok acara
dan waktu yang telah ditetapkan. Dalam hal seperti ini Pimpinan Sidang berhak meminta
pembicara supaya mengakhiri pembicaraannya.
4. Pimpinan Sidang berhak menegur dan memberi peringatan kepada pembicara yang
menyimpang dari pokok-pokok acara atau mengeluarkan kata-kata yang tidak
layak/mengganggu ketertiban, agar tertib kembali. Apabila pembicara itu tidak mentaati
teguran dan peringatan Pimpinan Sidang, maka Pimpinan Sidang dapat melarangnya
meneruskan pembicaraan dan seterusnya mempersilahkan pembicara untuk duduk kembali
ke tempatnya. Dan jika yang bersangkutan masih saja tidak mentaatinya, Pimpinan Sidang
dapat memerintahkan pembicara tersebut untuk meninggalkan Sidang.
5. Apabila diperlukan atas persetujuan Sidang, Pimpinan Sidang dapat menunda Sidang paling
lama satu jam.
6. Setiap pembicara dalam Sidang Paripurna yang menyangkut usulan atau masalah daerah,
hanya diutarakan oleh juru bicaranya masing-masing (salah satu dari Peserta Penuh) daerah
dimaksud.
Pasal 26
Gangguan Ketertiban Sidang
1. Apabila peserta melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak layak/mengganggu ketertiban
Sidang, Pimpinan Sidang memperingatkan agar peserta tersebut menghentikan perbuatan itu.
2. Jika peringatan tersebut pada butir 1 Pasal ini tidak diindahkan, Pimpinan Sidang dapat
mempersilahkan peserta itu untuk meninggalkan ruangan sidang untuk masa waktu yang
ditentukan Pimpinan Sidang.
3. Apabila peserta tersebut masih saja tidak mengindahkan ketentuan tersebut pada butir 2 Pasal
ini, maka Pimpinan Sidang dapat memberhentikan peserta tersebut dari keikutsertaannya
pada MUNAS XIII GAPENSI.
Pasal 27
Risalah Persidangan
Pimpinan Sidang harus membuat risalah tertulis mengenai jalannya persidangan yang berisi
sebagai berikut:
1. Tempat acara sidang.
2. Hari/tanggal sidang dan jam permulaan serta penutupan sidang.
3. Nama-nama Ketua/Wakil Ketua dan Sekretaris Persidangan.
4. Nama-nama Peserta dan Peninjau yang hadir.
5. Pembicara dan pendapat masing-masing.
6. Keputusan-keputusan sidang.
7. Dan ketetapan-ketetapan lain yang dianggap perlu untuk dicatat.
BAB XI
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DAN
PANDANGAN UMUM
Pasal 28
Laporan Pertanggungjawaban dan Pandangan Umum
1. Laporan pertanggungjawaban Badan Pimpinan Pusat GAPENSI disampaikan dalam Sidang
Paripurna.
2. Setiap Daerah GAPENSI Provinsi dapat memberikan tanggapan dan pandangan umum atas
laporan pertanggungjawaban Badan Pimpinan Pusat GAPENSI melalui juru bicaranya
masing-masing (salah satu dari Peserta Penuh) dalam Sidang Paripurna yang diadakan untuk
itu.
3. Badan Pimpinan Pusat GAPENSI memberikan penjelasan dan pandangan atas Laporan
Pertanggungjawaban dalam Sidang Paripurna.
4. Laporan kegiatan yang merupakan bagian dari tanggapan dan pandangan umum masing-
masing Daerah GAPENSI Provinsi, disampaikan oleh juru bicaranya masing-masing (salah
satu dari Peserta Penuh) dalam Sidang Paripurna yang diadakan untuk itu.
BAB XII
TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PEMILIHAN
BADAN PIMPINAN PUSAT
Pasal 29
Tata Cara Pembentukan Badan Pimpinan Pusat
Badan Pimpinan Pusat dipilih dan ditetapkan melalui Formatur oleh MUNAS XIII GAPENSI
sesuai dengan ketentuan Pasal 29 BAB VI ART GAPENSI sebagai berikut :
1. Tata cara pemilihan Badan Pimpinan Pusat dilakukan dalam Musyawarah Nasional dengan
cara memilih Ketua Umum merangkap Ketua Formatur dan 2 (dua) orang Anggota Formatur
guna membentuk Badan Pimpinan.
2. Pemilihan Formatur diupayakan dilaksanakan atas dasar musyawarah atau dengan
pemungutan suara yang dilaksanakan secara tertulis melalui azas langsung, bebas dan rahasia
oleh Peserta Penuh yang memiliki hak suara.
3. Setiap yang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum harus mendaftarkan pencalonan dirinya
selambat-lambatnya sebelum pembukaan acara Munas kepada Panitia Pengarah Munas yang
selanjutnya menyerahkannya ke MUNAS untuk ditetapkan sebagai calon Ketua Umum.
4. Apabila pemilihan Formatur dilakukan dengan cara pemilihan tertulis, maka setiap Peserta
Penuh yang memiliki hak suara menulis satu nama untuk calon Ketua Umum sekaligus
Ketua Formatur dan dua nama lainnya yang berbeda untuk calon Anggota Formatur.
5. Dari perhitungan suara yang masuk dan sah, nama calon Ketua Umum yang mendapat suara
terbanyak terpilih menjadi Ketua Umum sekaligus merangkap Ketua Formatur, dan dua
nama calon Formatur yang mendapatkan suara terbanyak kesatu dan kedua terpilih menjadi
Anggota Formatur.
6. Ketua Umum merangkap Ketua Formatur dan 2 (dua) Anggota Formatur terpilih kemudian
membentuk BPH atau sekaligus membentuk BPL dan Dewan Pertimbangan.
7. Dalam hal Ketua Umum merangkap Ketua Formatur dan 2 (dua) Anggota Formatur terpilih
hanya membentuk BPH, maka BPH terpilih kemudian membentuk BPL selambat-lambatnya
30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya MUNAS XIII GAPENSI.
Pasal 30
Tata Cara Pemilihan Formatur
Dalam hal Formatur dilakukan dengan pemilihan tertulis, tata cara pemilihan Formatur diatur
sebagai berikut :
1. Pimpinan Sidang meneliti dan memeriksa Peserta Penuh yang mempunyai hak memilih yang
hadir dalam sidang, untuk diteliti identifikasi dan keabsahan haknya.
2. Setiap Peserta Penuh yang mempunyai hak memilih, menuliskan 3 (tiga) nama yang berbeda,
di atas kertas yang disediakan untuk itu pada saat melakukan pemilihan, yakni 1 (satu) nama
untuk calon Ketua Umum merangkap Ketua Formatur dan 2 (dua) nama untuk calon
Anggota Formatur.
3. Penulisan nama di atas kertas lain dari kertas yang disediakan maupun pencantuman nama
yang kurang jelas dan atau sama, akan mengakibatkan batalnya nama dimaksud.
4. Apabila terjadi jumlah suara yang sama pada dua atau lebih calon Ketua Umum merangkap
Ketua Formatur mengharuskan dilakukannya pemilihan ulang terhadap mereka yang
memperoleh jumlah angka yang sama tersebut untuk menentukan urutan pemenang.
Apabila pemilihan ulang masih menghasilkan angka sama, maka penentuan pemenang
dilakukan dengan cara undian, dan untuk nama calon Ketua Umum merangkap Ketua
Foramtur yang tidak terpilih baik dalam pemilihan ulang atau dalam undian dengan
sendirinya gugur dan tidak menjadi Anggota Formatur.
5. Apabila terjadi jumlah suara yang sama pada dua calon Anggota Formatur yang mendapat
suara tertinggi, maka secara otomatis 2 (dua) nama tersebut ditetapkan sebagai Anggota
Formatur. Apabila terjadi jumlah suara yang sama pada lebih dari 2 (dua) calon Anggota
Formatur mengharuskan dilakukannya pemilihan ulang terhadap mereka yang memperoleh
jumlah angka yang sama tersebut untuk menentukan 2 (dua) nama sebagai pemenang sebagai
Anggota Formatur. Apabila pemilihan ulang masih menghasilkan angka sama, maka
penentuan pemenang dilakukan dengan cara undian untuk menentukan hanya 2 (dua)
Anggota Formatur.
6. Sebelum dilakukan penutupan Sidang Pemilihan Formatur, maka Sidang Paripurna
Pemilihan Formatur, terlebih dahulu menetapkan jangka waktu bekerjanya Formatur untuk
menyusun Badan Pimpinan dan Dewan Pertimbangan.
7. Apabila Formatur terpilih sampai dengan batas waktu kerja yang ditetapkan MUNAS XIII
GAPENSI, ternyata tidak mencapai kesepakatan atau tidak dapat menyusun Badan Pimpinan
baru, sedangkan waktu kerjanya tidak mungkin diperpanjang lagi mengingat batas waktu
berakhirnya MUNAS XIII GAPENSI, maka dianggap Formatur tidak dapat mengemban
tugas yang dipercayakan MUNAS XIII GAPENSI kepadanya dan dengan demikian tugasnya
dinyatakan berakhir tanpa hasil.
Dalam hal seperti ini, MUNAS XIII GAPENSI dapat dianggap tidak dapat menyusun Badan
Pimpinan untuk masa bhakti berikutnya. Sedangkan keputusan-keputusan lainnya dari
MUNAS XIII GAPENSI tetap dinyatakan berlaku.
8. Apabila hal seperti tersebut butir 7 terjadi, maka untuk menghindari kevakuman Badan
Pimpinan yang bersangkutan, maka Badan Pimpinan Daerah (BPD) GAPENSI seluruh
Indonesia secara bersama-sama diberi wewenang untuk mengambil alih fungsi Badan
Pimpinan Pusat yang vakum tersebut dan secepatnya harus membentuk Badan Pimpinan
Pusat Sementara, dengan tugas seperti diatur dalam Ketetapan Musyawarah Nasional Khusus
GAPENSI Nomor : 04/MUNASUS GAPENSI/2010 tentang Pengesahan Penyempurnaan
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Pedoman Ketatalaksanaan Organisasi
GAPENSI, angka romawi XV butir 5 s/d 8.
9. Calon Ketua Umum merangkap Ketua Formatur sebelum acara pemilihan dilakukan,
diwajibkan memberikan pemaparan visi dan misi-nya dan Pimpinan Sidang bertindak
sebagai moderator dalam memandu acara dimaksud dengan memberikan kesempatan yang
sama dan adil kepada para calon Ketua Umum merangkap Ketua Formatur sesuai dengan
waktu yang disediakan untuk itu.
Pasal 31
Tata Cara Pencalonan Calon Ketua Umum
1. Jabatan Ketua Umum, adalah PENGUSAHA yang perusahannya minimal dalam 3 (tiga)
tahun terakhir secara terus menerus tercatat dalam keanggotaan GAPENSI dengan bukti
memiliki KTA Tahun 2011, 2012 dan 2013 dan pernah duduk dalam Badan Pimpinan
GAPENSI baik di Tingkat Pusat, Daerah maupun Cabang sekurang-kurangnya 1 (satu) masa
bhakti.
2. Yang berminat untuk menjadi calon Ketua Umum BPP GAPENSI Masa Bhakti Tahun 2014
– 2019 harus mengajukan surat pencalonan dirinya menjadi calon Ketua Umum kepada
Steering Committee (SC) MUNAS XIII GAPENSI selambat-lambatnya sebelum pembukaan
acara MUNAS, yaitu pada tanggal 20 Januari 2014 yang kemudian nama-nama yang
memenuhi syarat disampaikan kepada Pimpinan MUNAS XIII GAPENSI sebelum
berlangsungnya acara Pemilihan Formatur.
Pasal 32
Pemilihan Badan Pimpinan
Pada dasarnya yang berhak dipilih untuk duduk dalam BPP GAPENSI adalah meraka yang
memenuhi kriteria/syarat-syarat Pasal 6 BAB II dan Pasal 30 BAB VI ART GAPENSI :
1. Pengusaha yang perusahannya minimal 1 (satu) tahun terakhir tercatat dalam keanggotaan
GAPENSI yang dapat dibuktikan identitasnya terdapat dalam Kartu Tanda Anggota (KTA)
GAPENSI yang sah dan masih berlaku atau seorang Pengurus Perusahaan (Anggota
GAPENSI) tersebut lainnya yang mendapat mandat kuasa penuh dari perusahaan dimaksud
untuk mewakilinya dalam organisasi GAPENSI sesuai dengan ketentuan Pasal 6 butir (3)
hurub (b) ART GAPENSI yang dibuktikan dengan namanya tercantum dalam akte
perusahaan sebagai pengurus perusahaan yaitu Dewan Komisaris atau Dewan Direksi.
2. Tidak sedang dicabut haknya untuk memangku suatu jabatan tertentu, tidak berada dalam
keadaan pailit dan/atau kehilangan haknya untuk menguasai kekayaan dan tidak sedang
menjalani hukuman.
3. Bagi yang terpilih duduk dalam Badan Pimpinan Pusat GAPENSI harus menyatakan diri
secara tertulis bersedia menyumbangkan tenaga, pikiran dan waktu dalam menjalankan
tugas-tugas organisasi yang dipusatkan di Ibu Kota Republik Indonesia tanpa adanya imbalan
apapun.
4. Bagi yang terpilih duduk pada Badan Pimpinan Pusat GAPENSI tidak boleh merangkap
jabatan pada Badan Pimpinan GAPENSI atau Dewan Pertimbangan GAPENSI di tingkat
yang lebih rendah.
5. Bagi mereka yang terpilih menjadi Badan Pimpinan Pusat GAPENSI masih memangku
jabatan pada Badan Pimpinan GAPENSI atau pada Dewan Pertimbangan GAPENSI di
tingkat yang lebih rendah harus menyatakan secara tertulis pilihan jabatannya yang harus
dilaksanakan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya MUNAS XIII
GAPENSI.
BAB XIII
DEMISIONER DAN HAL-HAL LAIN
Pasal 33
Demisioner
Badan Pimpinan Pusat GAPENSI Masa Bhakti Tahun 2008 – 2013, meletakkan jabatan dan
dinyatakan demisioner setelah pertanggungjawaban BPP diterima.
Pasal 34
Penutup
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Peraturan Tata Tertib ini, akan diputuskan oleh
MUNAS XIII GAPENSI, yang akan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Tata Tertib ini.
Pasal 35
Berlakunya Keputusan
Keputusan ini mulai berlaku sejak saat ditetapkan sampai berakhirnya MUNAS.
Ditetapkan di : Sanur - Bali
Pada Tanggal : 20 Januari 2014
MUSYAWARAH NASIONAL XIII
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
Pimpinan Sidang,
(Ir. H. SOEHARSOJO) (A. HANAFIAH )
Ketua Sekretaris
KETETAPAN
MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI
Nomor : 03/MUNAS XIII GAPENSI/2014
Tentang
PENGESAHAN PIMPINAN MUNAS XIII
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI DI BALI
Menimbang : bahwa untuk ketertiban dan kelancaran jalannya Musyawarah Nasional XIII
Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia, perlu mengesahkan
Pimpinan Musyawarah Nasional XIII GAPENSI.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Pedoman
Ketatalaksanaan Organisasi GAPENSI.
2. Keputusan BPP GAPENSI Nomor : 184/SK/BPP/2013 tanggal 14 Juni
2013 tentang Penetapan Tempat, Waktu dan Pelaksana Musyawarah
Nasional XIII GAPENSI.
3. Keputusan BPP GAPENSI Nomor : 185/SK/BPP/2013 tanggal 21 Juni
2013 tentang Pembentukan Panitia Penyelenggara dan Panitia Pengarah
Musyawarah Nasional XIII GAPENSI.
4. Ketetapan MUNAS XIII GAPENSI Nomor : 01/MUNAS XIII
GAPENSI/2014 Tentang Pengesahan Jadwal Acara MUNAS XIII
GAPENSI.
5. Ketetapan MUNAS XIII GAPENSI Nomor : 02/MUNAS XIII
GAPENSI/2014 Tentang Pengesahan Tata Tertib MUNAS XIII GAPENSI.
Memperhatikan : 1. Permusyawaratan dalam Pemilihan Pimpinan MUNAS XIII GAPENSI
dalam Sidang Paripurna I pada tanggal 20 Januari 2014.
2. Keputusan Sidang Paripurna I Tentang Pimpinan MUNAS XIII GAPENSI
pada tanggal 20 Januari 2014
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Mengesahkan PIMPINAN MUNAS XIII GAPENSI dengan susunan
sebagai berikut :
1.1 KETUA : MAX R. F. KREY, ST
( BPD GAPENSI Provinsi Papua )
1.2 WAKIL KETUA : ABDURACHMAN USMAN, SH
( BPP GAPENSI )
1.3 SEKRETARIS : M. H. RIZAL
( BPD GAPENSI Provinsi Kalimantan Tengah )
1.4 ANGGOTA : HARIZON, SE. ME
( BPD GAPENSI Provinsi Jambi )
1.5 ANGGOTA : I WAYAN ADNYANA, SH
( BPD GAPENSI Provinsi Bali )
2. Pimpinan MUNAS XIII GAPENSI tersebut pada butir 1 keputusan ini
merupakan Pimpinan Sidang Paripurna selama MUNAS XIII GAPENSI
dengan tugas dan wewenang sebagaimana diatur dalam BAB VII Pasal 18
butir 2 Ketetapan MUNAS XIII GAPENSI Nomor : 02/MUNAS XIII
GAPENSI/2014 Tentang Tata Tertib MUNAS XIII GAPENSI.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai berakhirnya
MUNAS XIII GAPENSI.
Ditetapkan di : Sanur - Bali
Pada Tanggal : 20 Januari 2014
MUSYAWARAH NASIONAL XIII
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
Pimpinan Sidang,
(Ir. H. SOEHARSOJO) (A. HANAFIAH )
Ketua Sekretaris
KETETAPAN
MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI
Nomor : 05/MUNAS XIII GAPENSI/2014
Tentang
PROGRAM ORGANISASI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI DI BALI
Menimbang : bahwa MUNAS XIII GAPENSI perlu menetapkan Hasil Komisi A : Program
Organisasi menjadi Ketetapan MUNAS XIII GAPENSI Tahun 2014.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Pedoman
Ketatalaksanaan Organisasi GAPENSI.
2. Keputusan BPP GAPENSI Nomor : 184/SK/BPP/2013 tanggal 14 Juni
2013 tentang Penetapan Tempat, Waktu dan Pelaksana Musyawarah
Nasional XIII GAPENSI.
3. Keputusan BPP GAPENSI Nomor : 185/SK/BPP/2013 tanggal 21 Juni
2013 tentang Pembentukan Panitia Penyelenggara dan Panitia Pengarah
Musyawarah Nasional XIII GAPENSI.
Memperhatikan : 1. Sambutan dan Pengarahan dari :
1.1 Presiden Republik Indonesia
1.2 Menteri Pekerjaan Umum R.I
1.3 Menteri Perindustrian R.I
1.4 Menteri ESDM
1.5 Ketua Umum KADIN Indonesia
1.6 Ketua LPJK Nasional
1.7 Gubernur Provinsi Bali
1.8 Ketua Dewan Pertimbangan GAPENSI Pusat
1.9 Ketua Umum BPP GAPENSI
2. Laporan Pertanggungjawaban BPP GAPENSI Masa Bhakti Tahun
2008 – 2013.
3. Pandangan Umum pada Sidang Paripurna II tanggal 21 Januari 2014.
4. Rancangan Komisi A : Program Organisasi yang telah dipersiapkan oleh
Panitia Pengarah/Steering Committee (SC) MUNAS XIII GAPENSI.
5. Pembahasan dan Rumusan dalam Sidang Komisi A : Program Organisasi
pada tanggal 21 Januari 2014.
6. Keputusan Sidang Paripurna III MUNAS XIII GAPENSI pada tanggal
21 Januari 2014.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Mengesahkan Hasil Komisi A : tentang Program Organisasi yang telah
disempurnakan sebagaimana terlampir menjadi Keputusan MUNAS XIII
GAPENSI Tahun 2014.
2. Menugaskan Badan Pimpinan Pusat GAPENSI Masa Bhakti Tahun
2014 – 2019 untuk menjabarkan dan melaksanakan ketetapan tersebut
diatas.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Sanur - Bali
Pada Tanggal : 21 Januari 2014
MUSYAWARAH NASIONAL XIII
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
Pimpinan Sidang,
(MAX R.F KREY, ST) (M. H. RIZAL)
Ketua Sekretaris
LAMPIRAN
KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI
Nomor : 05/MUNAS XIII GAPENSI/2014
Tentang
PROGRAM ORGANISASI
I. Struktur Organisasi Badan Pimpinan Pusat (BPP) GAPENSI untukMasa Bhakti Tahun2014 –
2019 menjadi sebagaiberikut :
SUSUNAN BADAN PIMPINAN PUSAT GAPENSI
1. Penasehat
Sesuai dengan AD Bab VIpasal 28, terdiri dari :
- Ketua Umum Kadin Indonesia
- Ketua LPJK Nasional
- Tokoh masyarakat yang di nilai dapat memajukan GAPENSI di tingkat Nasional
2. Dewan Pertimbangan GAPENSI Pusat
Sesuai dengan AD Bab VI pasal 29, terdiridari : Ketua, WakilKetua, Sekretaris dan
anggota dengan jumlah keseluruhan sebanyak-banyaknya 17 (tujuhbelas) orang.
3. Badan Pimpinan Pusat
Sesuai dengan ART Bab III pasal 11, dengan jumlah personalia BPP sebanyak-
banyaknya 29 (dua puluh sembilan) orang, terdiridari :
3.1. Badan Pimpinan Harian
3.1.1. Ketua Umum
3.1.2. Wakil Ketua Umum I
3.1.3. Wakil Ketua Umum II
3.1.4. Wakil Ketua Umum III
3.1.5. Wakil Ketua Umum IV
3.1.6. Sekretaris Jenderal
3.1.7. Wakil Sekretaris Jenderal I
3.1.8. Wakil Sekretaris Jenderal II
3.1.9. Bendahara Umum
3.1.10. Wakil Bendahara Umum I
3.1.11. Wakil Bendahara Umum II
3.2. Badan Pimpinan Lengkap
Terdiri dari Badan Pimpinan Harian ditambah dengan Ketua-Ketua Kompartemen.
Ketua Kompartemen antara lain :
3.2.1. KetuaKomp. Organisasi dan Keanggotaan
3.2.2. KetuaKomp. Pemberdayaan Daerah
3.2.3. KetuaKomp. Advokasi Kebijakan Publik dan Advokas iAnggota
3.2.4. KetuaKomp. Publikasi dan Informasi
3.2.5. KetuaKomp. Pendidikan, Pelatihan (SDM) dan Hubungan Perguruan Tinggi
3.2.6. KetuaKomp. Kemitraan Usaha
3.2.7. KetuaKomp. Hubungan Kelembagaan dan Kerjasama Internasional
3.2.8. KetuaKomp. Penelitian dan Pengembangan Jasa Konstruksi
II. Anggota GAPENSI tidak diperkenankan merangkap menjadi anggota asosiasi perusahaan
yang sejenis, kecuali asosiasi yang secara historis mempunyai hubungan dengan GAPENSI
dan telah membuat kesepakatan secara Nasional mengenai keanggotaan, yaitu Asosiasi
Kontraktor Indonesia (AKI).
III. Sistim dan Prosedur Administrasi Organisasi GAPENSI termasuk bentuk surat resmi dan
alur surat menyurat harus mengikuti ketentuan Pedoman Sistim dan Prosedur Administrasi
Organisasi GAPENSI yang diterbitkan oleh BPP GAPENSI yang mengacu pada standar
Manajemen Mutu ISO 9001:2008.
IV. Masa Keanggotaan GAPENSI tidak dihitung berdasarkan waktu pendaftaran, tetapi
berdasarkan masa berlaku yang tercantum dalam KTA GAPENSI, kapanpun anggota
mendaftar, maka masa keanggotaannya dianggap 1 (satu) tahun sesuai tahun yang
tercantum dalam KTA.
V. Menetapkan dalam Ketetapan tersendiri mengenai Peraturan PemberianTanda
JasadanTandaPenghargaan GAPENSI.
VI. Mengamanatkan Kepada BPP GAPENSI terpilih Masa Bhakti Tahun 2014 – 2019 untuk
segera menyelenggarakan MUNASUS paling lambat bulan Agustus 2014 untuk
penyempurnaan Anggaran Dasar-Anggaran Rumah Tangga, menyikapi berbagai perubahan
regulasi di bidang Jasa Konstruksi.
VII. Memberikan wewenang penuh kepada BPP GAPENSI untuk menetapkan tempat dan
waktu penyelenggaraan MUKERNAS GAPENSI Tahun 2016 dan MUNAS XIV
GAPENSI Tahun 2019.
VIII. Tanda Anggota (KTA) GAPENSI Tahun 2013 adalah sah dan masih berlaku untuk
dipergunakan sebagai syarat kepesertaan dalam mengikuti MUNAS XIII, termasuk untuk
digunakan sebagai syarat menjadi Ketua Umum BPP GAPENSI Masa Bhakti Tahun 2014
– 2019.
IX. Direkomendasikan agar persoalan koordinator wilayah, jumlah perwakilan
MUNAS/MUNASUS, komposisi kepengurusan (BPP, BPD dan BPC) dibahas tuntas
dalam MUNASUS.
Ditetapkan di : Sanur - Bali
PadaTanggal : 21 Januari 2014
MUSYAWARAH NASIONAL XIII
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
PimpinanSidang,
( MAX R.F KREY, ST ) ( M. H. RIZAL)
Ketua Sekretaris
KETETAPAN
MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI
Nomor : 06/MUNAS XIII GAPENSI/2014
Tentang
PERATURAN PEMBERIAN TANDA JASA
DAN
TANDA PENGHARGAAN GAPENSI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI DI BALI
Menimbang : bahwa MUNAS XIII GAPENSI perlu menetapkan Hasil Komisi A : Program
Organisasi yang menyangkut Pemberian Tanda Jasa dan Tanda Penghargaan
GAPENSI, menjadi Ketetapan MUNAS XIII GAPENSI Tahun 2014. Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Pedoman
Ketatalaksanaan Organisasi GAPENSI.
2. Keputusan BPP GAPENSI Nomor : 184/SK/BPP/2013 tanggal 14 Juni
2013 tentang Penetapan Tempat, Waktu dan Pelaksana Musyawarah
Nasional XIII GAPENSI.
3. Keputusan BPP GAPENSI Nomor : 185/SK/BPP/2013 tanggal 21 Juni
2013 tentang Pembentukan Panitia Penyelenggara dan Panitia Pengarah
Musyawarah Nasional XIII GAPENSI. Memperhatikan : 1. Sambutan dan Pengarahan dari :
1.1 Presiden Republik Indonesia
1.2 Menteri Pekerjaan Umum R.I
1.3 Menteri Perindustrian R.I
1.4 Menteri ESDM
1.5 Ketua Umum KADIN Indonesia
1.6 Ketua LPJK Nasional
1.7 Gubernur Provinsi Bali
1.8 Ketua Dewan Pertimbangan GAPENSI Pusat
1.9 Ketua Umum BPP GAPENSI
2. Laporan Pertanggungjawaban BPP GAPENSI Masa Bhakti Tahun
2008 – 2013.
3. Pandangan Umum pada Sidang Paripurna II tanggal 21 Januari 2014.
4. Rancangan Komisi A : Program Organisasi yang telah dipersiapkan oleh
Panitia Pengarah/Steering Committee (SC) MUNAS XIII GAPENSI.
5. Pembahasan dan Rumusan dalam Sidang Komisi A : Program Organisasi
pada tanggal 21 Januari 2014.
6. Keputusan Sidang Paripurna III MUNAS XIII GAPENSI pada tanggal
21 Januari 2014.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Mengesahkan Hasil Komisi A : Program Organisasi tentang Pemberian
Tanda Jasa dan Tanda Penghargaan GAPENSI yang telah disempurnakan
sebagaimana terlampir menjadi Keputusan MUNAS XIII GAPENSI Tahun
2014.
2. Menugaskan Badan Pimpinan Pusat GAPENSI Masa Bhakti Tahun
2014 – 2019 untuk menjabarkan dan melaksanakan ketetapan tersebut
diatas.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Sanur - Bali
Pada Tanggal : 21 Januari 2014
MUSYAWARAH NASIONAL XIII
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
Pimpinan Sidang,
(MAX R.F KREY, ST) (M. H. RIZAL)
Ketua Sekretaris
LAMPIRAN
KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI
Nomor : 06/MUNAS XIII GAPENSI/2014
Tentang
PERATURAN PEMBERIAN TANDA JASA
DAN
TANDA PENGHARGAAN GAPENSI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Pemberian tanda jasa dan tanda penghargaan GAPENSI adalah merupakan ungkapan terima
kasih organisasi kepada setiap orang secara perorangan maupun kelompok, organisasi atau
Badan/Lembaga terbukti dengan nyata dan mengesankan telah berbuat jasa/bantuannya
terhadap pembinaan dan pengembangan usaha pelaksanaan konstruksi dan GAPENSI dalam
bentuk moril atau materiil secara langsung maupun tidak langsung.
2. Pemberian tanda jasa dan tanda penghargaan GAPENSI dimaksud untuk memberikan
kebanggan bagi yang menerimanya sekaligus dorongan untuk lebih meningkatkan jasa/
bantuan dan pengabdiannya dalam mewujudkan kemajuan GAPENSI.
3. Agar pemberian tanda jasa dan tanda penghargaan GAPENSI tidak menyimpang dari
maksud dan tujuannya dan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, perlu ditetapkan
peraturan yang menjadi ketentuan dan pedoman pelaksanaannya.
BAB II
PENGERTIAN, MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 1
PENGERTIAN JASA, PENGORBANAN DAN KESETIAAN
1. Yang dimaksud dengan "Jasa" adalah nilai pengabdian yang diberikan secara bersungguh-
sungguh, jujur dan mengesankan dan sah menurut peraturan yang berlaku terhadap
pembinaan dan pengembangan usaha pelaksanaan konstruksi dan GAPENSI.
2. Yang dimaksud dengan"Pengorbanan"adalah bakti tanpa pamrih yang diberikan secara
iklas akibat suatu pengabdian untuk kepentingan GAPENSI.
3. Yang dimaksud dengan "Kesetiaan"adalah secara terus menerus tanpa berhenti bekerja
dengan penuh pengabdian dan tanggung jawab demi kemajuan dan perkembangan
GAPENSI.
Pasal 2
MAKSUD DAN TUJUAN PEMBERIAN TANDA JASA DAN
TANDA PENGHARGAAN
Tanda jasa dan tanda penghargaan GAPENSI diberikan dengan maksud :
(1) Sebagai pernyataan penghargaan, pengakuan, pengesahan dan penghormatan atas jasa luar
biasa yang telah dilaksanakan oleh setiap orang secara perorangan maupun
berkelompok,organisasi atau Badan/Lembaga dalam pembinaan dan pengembangan usaha
pelaksanaan konstruksi dan kemajuan GAPENSI.
(2) Meningkatkan citra GAPENSI.
BAB III
BENTUK DAN TINGKATAN TANDA JASA DAN PENGHARGAAN
Pasal 3
BENTUK TANDA JASA DAN TANDA PENGHARGAAN
Tanda jasa dan tanda penghargaan GAPENSI berbentuk :
(1) a. Bintang penghargaan dibuat dari logam berlapis emas untuk Anugraha Bhakti Pratama
GAPENSI, dibuat dari perak untuk Anugraha Bhakti Madya GAPENSI, dibuat dari
perunggu untuk Anugraha Bhakti Muda GAPENSI.
b. Piagam Penghargaan yang isinya memuat pernyataan penghargaan, pengakuan, dan
pengesahan atas jasa pengorbanan, kesetiaan, pengabdian dan dharma bhakti yang telah
ditunjukkan secara ikhlas terhadap pembinaan dan pengembangan usaha pelaksanaan
konstruks dan GAPENSI. Piagam Penghargaan dapat diberikan secara tersendiri atau
sebagai pelengkap yang menyertai pemberian Bintang Penghargaan.
(2) Bentuk Bintang dan Piagam Penghargaan akan ditetapkan kemudian dalam bentuk Surat
Keputusan Badan Pimpinan, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan
ini.
Pasal 4
PENERIMAAN BINTANG DAN PIAGAM PENGHARGAAN
(1) Bintang beserta Piagam Penghargaan diberikan kepada :
Perorangan yang dinilai telah banyak jasanya dalam memberikan sumbangan-sumbangan
baik berupa pikiran atau lainnya yang besar artinya dan tidak dapat dilupakan oleh
GAPENSI.
(2) Piagam Penghargaan diberikan kepada :
Kelompok Perorangan, Organisasi, Badan/Lembaga baik tingkat Pusat maupun Daerah
yang dinilai telah banyak jasanya dalam memberikan sumbangan baik berupa pikiran atau
lainnya yang besar artinya dan tidak dilupakan oleh GAPENSI.
Pasal 5
PENERIMAAN BINTANG DAN PIAGAM PENGHARGAAN
(1) Bintang Penghargaan GAPENSI hanya dapat diberikan oleh Badan Pimpinan Pusat.
(2) Piagam Penghargaan terdiri dari :
a. Piagam Penghargaan Organisasi Tingkat Pusat, yang dikeluarkan oleh Badan Pimpinan
Pusat (BPP) GAPENSI.
b. Piagam Penghargaan Organisasi Tingkat Daerah, yang dikeluarkan oleh Badan Pimpinan
Daerah (BPD ) GAPENSI.
BAB IV
SYARAT-SYARAT PENERIMA TANDA JASA DAN TANDA PENGHARGAAN
Pasal 6
SYARAT-SYARAT
(1) Untuk mendapatkan Tanda Jasa dan Tanda Penghargaan harus dipenuhi syarat umum dan
khusus.
(2) Syarat-syarat umum adalah :
a. Warga Negara Indonesia.
b. Pancasialis.
c. Tidak melakukan tindak pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.
(3) Syarat Khusus adalah :
a. Perorangan yang telah banyak jasanya dalam memberikan pembinaan, bimbingan
maupun sumbangan baik berupa pikiran atau lainnya yang besar artinya dan tidak dapat
dilupakan GAPENSI.
b. Kelompok Perorangan, Organisasi, Badan/Lembaga baik Tingkat Pusat maupun Daerah
yang terbukti banyak jasanya dalam memberikan pembinaan, bimbingan maupun
sumbangan baik berupa pikiran atau lainnya yang besar artinya.
(4) Tanda Jasa dan Tanda Penghargaan GAPENSI dapat diberikan kepada Warga Negara Asing
yang telah berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan usaha pelaksana konstruksi dan
GAPENSI yang merupakan pengecualian dari syarat.
BAB V
DEWAN PENILAI PEMBERI TANDA JASA DAN TANDA PENGHARGAAN
Pasal 7
SUSUNAN DEWAN
(1) Dewan Penilai Pemberi Tanda Jasa dan Tanda Penghargaan GAPENSI Tingkat Nasional
dibentuk oleh BPP GAPENSI untuk masa jabatan sesuai masa bhakti Badan Pimpinan.
(2) Dewan Penilai Pemberi Tanda Jasa dan Tanda Penghargaan GAPENSI Tingkat Nasional
terdiri dari :
a. Seluruh Anggota Dewan Pertimbangan GAPENSI Pusat.
b. Ketua Umum BPP GAPENSI.
(3) Ketua dan Sekretaris Dewan Pertimbangan GAPENSI Pusat merupakan Ketua dan Sekretaris
Dewan Penilai Pemberi Tanda Jasa dan Tanda Penghargaan GAPENSI.
(4) Dewan Penilai Pemberi Tanda Jasa dan Tanda Penghargaan GAPENSI Tingkat Daerah
dibentuk dan diangkat oleh BPD GAPENSI yang bersangkutan untuk masa jabatan sesuai
masa bhakti Badan Pimpinan. Susunan Dewan Pemberi Tanda Jasa dan Tanda Penghargaan
GAPENSI Tingkat Daerah mengikuti penetapan yang sama dengan Dewan Penilai Pemberi
Tanda Jasa dan Tanda Penghargaan GAPENSI Tingkat Nasional.
Pasal 8
TUGAS DEWAN PENILAI
Memberikan penilaian serta pertimbangan kepada Badan Pimpinan GAPENSI yang
bersangkutan mengenai siapa yang berhak dipertimbangkan untuk menerima Tanda Jasa dan
Tanda Penghargaan GAPENSI.
Pasal 9
KEUANGAN DAN TATA KERJA DEWAN PENILAI
(1) Segala pembiayaan kegiatan Dewan Penilai dibebankan kepada Badan Pimpinan GAPENSI
yang bersangkutan.
(2) Tata kerja Dewan Penilai diatur sendiri oleh Dewan Penilai dan mendapat bantuan penuh
dari Badan Pimpinan GAPENSI yang bersangkutan.
BAB VI
TATA CARA PENGUSULAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PEMBERIAN
TANDA JASA DAN TANDA PENGHARGAAN
Pasal 10
PENGUSULAN
(1) Usulan untuk mendapatkan Tanda Jasa dan Tanda Penghargaan GAPENSI dapat diajukan
kepada Badan Pimpinan yang bersangkutan dan selanjutnya oleh Badan Pimpinan diteruskan
kepada Dewan Penilai.
(2) Tiap usulan harus dilengkapi dengan persyaratan mengenai data pribadi yang diusulkan serta
tindak perbuatan, jasa, dharma bhakti yang menonjol dan luar biasa.
(3) Pengusulan adalah :
a. Badan Pimpinan Daerah/Cabang harus disetujui oleh organisasi yang tingkatnya lebih
tinggi.
b. Perseorangan anggota GAPENSI yang mengetahui dan mempunyai bukti-bukti syah
mengenai jasa seseorang di waktu sekarang maupun lalu melalui Badan Pimpinan Daerah
yang bersangkutan.
(4) Badan Pimpinan Pusat GAPENSI dapat memberikan Tanda Jasa dan Tanda Penghargaan
atas kebijaksanaan dan pendapatnya sendiri tentang jasa seseorang, kelompok perorangan,
organisasi, badan/lembaga yang patut diberikan penghargaan dengan mempertimbangkan
pendapat dan penilaian Dewan Penilai.
Pasal 11
PENGANUGRAHAN
Penetapan penganugrahan Tanda Jasa dan Tanda Penghargaan berdasarkan keputusan dari rapat
Dewan Penilai Pemberi Tanda Jasa dan Tanda Penghargaan GAPENSI dan pemberiannya diatur
sebagai berikut :
(1) Semua Tanda Jasa dan Tanda Penghargaan diberikan dengan Surat Keputusan Badan
Pimpinan GAPENSI berdasarkan usulan Dewan Penilai Tanda Jasa dan Tanda Penghargaan
GAPENSI.
(2) Tanda Jasa dan Tanda Penghargaan dapat diberikan secara anumerta.
(3) PemberianTanda Jasa dan Tanda penghargaan dilaksanakan dengan tata upacara hikmat dan
resmi.
(4) Badan Pimpinan berhak mencabut Tanda Jasa dan Tanda Penghargaan yang telah diberikan
atas usulan Dewan Penilai.
BAB VII
PENUTUP
Pasal 12
(1) Peraturan ini diumumkan melalui BPD dan BPC di seluruh Indonesia untuk disebarluaskan.
(2) Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan ditetapkan oleh Badan Pimpinan Pusat.
Ditetapkan di : Sanur - Bali
Pada Tanggal : 21 Januari 2014
MUSYAWARAH NASIONAL XIII
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
Pimpinan Sidang,
( MAX R.F KREY, ST ) ( M. H. RIZAL)
Ketua Sekretaris
KETETAPAN
MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI
Nomor : 07/MUNAS XIII GAPENSI/2014
Tentang
PROGRAM KERJA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI DI BALI
Menimbang : bahwa MUNAS XIII GAPENSI Tahun 2014 perlu menetapkan Hasil
Komisi B : Program Kerja dan APBO, menjadi Ketetapan MUNAS XIII
GAPENSI Tahun 2014.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Pedoman
Ketatalaksanaan Organisasi GAPENSI.
2. Keputusan BPP GAPENSI Nomor : 184/SK/BPP/2013 tanggal 14 Juni
2013 tentang Penetapan Tempat, Waktu dan Pelaksana Musyawarah
Nasional XIII GAPENSI.
3. Keputusan BPP GAPENSI Nomor : 185/SK/BPP/2013 tanggal 21 Juni
2013 tentang Pembentukan Panitia Penyelenggara dan Panitia Pengarah
Musyawarah Nasional XIII GAPENSI.
Memperhatikan : 1. Sambutan dan Pengarahan dari :
1.1 Presiden Republik Indonesia
1.2 Menteri Pekerjaan Umum R.I
1.3 Menteri Perindustrian R.I
1.4 Menteri ESDM
1.5 Ketua Umum KADIN Indonesia
1.6 Ketua LPJK Nasional
1.7 Gubernur Provinsi Bali
1.8 Ketua Dewan Pertimbangan GAPENSI Pusat
1.9 Ketua Umum BPP GAPENSI 2. Laporan Pertanggungjawaban BPP GAPENSI Masa Bhakti Tahun
2008 – 2013.
3. Pandangan Umum dan Laporan Daerah pada Sidang Komisi Program Kerja
dan APBO.
4. Rancangan Komisi B : Program Kerja dan APBO yang telah dipersiapkan
oleh Panitia Pengarah/Steering Committee (SC) MUNAS XIII GAPENSI.
5. Pembahasan dan Perumusan dalam Sidang Komisi B : Program Kerja dan
APBO.
6. Keputusan Sidang Paripurna III MUNAS XIII GAPENSI pada
tanggal 21 Januari 2014.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Mengesahkan Hasil Komisi B : Program Kerja dan APBO yang telah
disempurnakan sebagaimana terlampir menjadi Keputusan MUNAS XIII
GAPENSI Tahun 2014.
2. Menugaskan Badan Pimpinan Pusat GAPENSI Masa Bhakti Tahun
2014 – 2019 untuk menjabarkan dan melaksanakan ketetapan tersebut
diatas.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Sanur - Bali
Pada Tanggal : 21 Januari 2014
MUSYAWARAH NASIONAL XIII
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
Pimpinan Sidang,
( MAX R.F KREY, ST ) ( M. H. RIZAL )
Ketua Sekretaris
LAMPIRAN
KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI
Nomor : 06/MUNAS XIII GAPENSI/2014
Tentang
PROGRAM KERJA
V I S I
Mewujudkan organisasi yang mandiri dan professional sebagai wadah pemersatu
pelaksana konstruksi yang berkeahlian, berkemampuan, tanggap terhadap kemajuan dan
menjunjung tinggi kode etik, tertib hokum dalam menjalankan pengabdian usahanya menuju
pembangunan ekonomi nasional yang sehat untuk kesejahteraan rakyat, persatuan dan kesatuan
bangsa.
M I S I
Menghimpun dan mengembangkan perusahaan-perusahaan nasional di bidang usaha jasa
pelaksana konstruksi dalam suatu iklim usaha yang sehat, yang menjunjung tinggi kode etik,
tanggap terhadap kemajuan dan bertanggung jawab dalam menjalankan usahanya, demi
terwujudnya usaha jasa pelaksana konstruksi nasional yang kokoh dan handal.
1. PENDAHULUAN
Jasa Konstruksi memiliki peranan penting dan strategis dalam pembangunan nasional dan
berperan dalam mendukung tumbuh dan berkembangnya berbagai industri barang dan jasa yang
diperlukan dalam penyelenggaraan pekerjaan Konstruksi.
Sektor konstruksi di Indonesia juga telah dan akan terus memberikan peluang yang besar
bagi penyerapan tenaga kerja, menjamin tersedianya lapangan pekerjaan; menciptakan
pendapatan dan penguasaan teknologi masyarakat serta sekaligus berperan mengurangi angka
pengangguran, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, pengurangan kemiskinan,
pengembangan sumber daya manusia, peningkatan daya saing industri dan pemerataan
pembangunan di seluruh Indonesia.
Keberadaan jasa konstruksi, khususnya jasa pelaksana konstruksi, baik yang memiliki
kualifikasi kecil, menengah, ataupun besar, mempunyai nilai strategis bagi pembangunan di
Indonesia terutama dalam pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu GAPENSI memberikan
apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah yang telah memberi kesempatan dan peluang bagi
pelaku usaha jasa pelaksana konstruksi untuk berkiprah dan berpartisipasi dalam turut sertanya
mengisi pembangunan, terutama pembangunan infrastruktur di Indonesia.
2. PELUANG, TANTANGAN,PERMASALAHAN DAN HARAPAN
Pertumbuhan usaha jasa konstruksi kedepan akan semakin cerah, karena secara langsung
berkorelasi positip dengan pertumbuhan perekonomian nasional. Kecenderungan peningkatan
permintaan jasa konstruksi sebagai akibat dari percepatan dan perluasan pembangunan
infrastruktur di seluruh wilayah tanah air, sebagaimana diprioritaskan dalam program MP3EI
2011 – 2025, apalagi jika dikaitkan dengan akan terbukanya pasar ASEAN Economic
Community (Masyarakat Ekonomi ASEAN) di akhirTahun 2015.
Gambaran makro prospek jasa konstruksi tersebut di atas merupakan peluang dan
tantangan yang sangat besar bagi GAPENSI sebagai asosiasi jasa pelaksana konstruksi terbesar
yang memiliki anggota terbanyak untuk bias lebih berperan aktif dalam meningkatkan kualitas
dan kemampuan organisasi dan anggotanya.
Disamping adanya peluang dan tantangan yang dihadapi saat ini, masih terdapat
permasalahan lainnya yang dihadapi oleh organisasi dan anggota yang perlu mendapatkan
perhatian bersama, diantaranya sebagai berikut :
1. Pelakuusahajasakonstruksibelum saling berkooperasi dan berkolaborasi dalam suatu model
kemitraan (win win partnership).
2. Masih adanya ketimpangan struktur pasar dan industry konstruksi. Secara hipotetik, 85%
nilai pasar konstruksi dikuasai oleh kontraktor non kecil, sedangkan 15% nilai pasar
konstruksi diperebutkan oleh kontraktor kecil. Keadaan ini menyebabkan persaingan usaha di
pasar konstruksi skala kecil menjadi tidak sehat dan terdistorsi.
3. Dalam penyelenggaraan pengadaan barang dan jasa masih sering ditemui kontraktor
melakukan banting harga dalam melakukan penawaran di tengah fluktuasi gejolak ekonomi
nasional dan regional yang menggambarkan kurang diperhatikannya mutu dan kebanggaan
karya konstruksi. Kondisi ini membawa kontraktor cenderung belum berhasil untuk menjaga
kepercayaan masyarakat terhadap profesionalisme penyedia jasa konstruksi.
4. Anggota GAPENSI kualifikasi besar belum maksimal dalam memberdayakan atau memberi
kesempatan kepada para anggota GAPENSI kualifikasi kecil. Kapasitas, kompetensi dan
daya saing kontraktor skala kecil masih terbatas karena keterbatasan kompetensi SDM, akses
permodalan, kemampuan peralatan dan belum terciptanya kesetaraan subkontrak.
5. Masih lemahnya anggota GAPENSI dalam menghayati aspek-aspek usaha jasa konstruksi,
yang terkandung dalam hukum bisnis, manajemen dan teknologi serta pelatihan dan masih
lemah dalam mencari informasi serta rendahnya dalam penyediaan dan pemanfaatan
informasi teknologi.
6. Anggota GAPENSI masih lemah dalam menghayati Kode Etik GAPENSI Dasa Brata.
7. Sebagiananggota Badan Pimpinan Organisasi GAPENSI kurang serius dalam menjalankan
tugas-tugas dan tanggung jawabnya, memanfaatkan organisasi dan pamrih dalam
menjalankan tugasnya, sehingga terkesan Badan Pimpinan dikelola kurang professional dan
bukan atas dasar pengabdian.
Adanya peluangdanberbagai tantangan serta permasalahan tersebut diatas hendaknya
menjadi perhatian bagi jajaran GAPENSI yang perludisikapi dengan melakukan berbagai
kebijakan dan langkah nyata dengan memfokuskan diri pada penjabaran program kerja yang
telah ditetapkan dalam MUNAS XIII.
GAPENSI diharapkansiapdanmampu melakukan pembenahan dan perbaikan secara terus
menerus, baik internal maupun eksternal sehingga GAPENSI akan mampu memanfaatkan
peluang yang ada sekaligus mampu menghadapi setiap permasalahandantantangan yang muncul,
terutama dalam upaya pembinaan dan mendukung anggotanya untuk dapat bersaing secara lokal
maupun global.
Bahwa tugas utama GAPENSI sesungguhnya adalah melakukan pembinaan kepada
anggota di semua aspek dalam kerangka peningkatan kompetensi usaha anggotanya, disamping
untuk dapat memberikan fasilitas pasar konstruksi baik nasional maupun international. Oleh
karena itu program kerja yang dilakukan organisasi harus sesuai dengan tugas utamanyasehingga
amanah yang telah ditetapkan dalam MUNAS XIII dapatdicapai.
3. PENUTUP
Keberhasilan GAPENSI dalam menjalankan visi, misi dan melaksanakan program kerja
organisasi tergantung pada sikap keteladanan dan pengabdian tanpa pamrih dari para anggota
Badan Pimpinan Organisasi. Disamping itu diperlukan ketaatan, disiplin dan partisipasi seluruh
anggota dalam mengambil peranan sesuai potensi dan kemampuan masing-masing dalam
suasana kerja sama yang berkualitas dan demokratis, dilandasi kesadaran dan tanggung jawab
untuk menghadapi permasalahan, tantangan dan juga peluang bagi masa depan bangsa dan
negera. GAPENSI harus memiliki kesiapan dalam menyikapi, melaksanakan dan mengawal
terhadap setiapkebijakan organisasi yang akan ditempuh sebagai perwujudan peran serta
organisasi sebagai bagian utama dari masyarakat Jasa Konstruksi dalam pembangunan nasional.
Ditetapkan di : Sanur - Bali
PadaTanggal : 21 Januari 2014
MUSYAWARAH NASIONAL XIII
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
Pimpinan Sidang,
( MAX R.F KREY, ST ) ( M. H. RIZAL)
Ketua Sekretaris
Rencana Waktu AsumsiPelaksanaan Pelaksanaan Anggaran
I
Meningkatkan akses modal kerja bagi Anggota. - Menyepakati MOU dengan Lembaga Keuangan dan
Lembaga Penjaminan dengan lembaga pembiayaan 5 Tahun 50,000,000.00Rp
- Mendorong lahirnya Bank Konstruksi di Indonesia 5 Tahun 400,000,000.00Rp
1.2. Pengembangan Usaha Meningkatkan akses pasar Konstruksi di dalam dan luar
negeri.
- Secara terus menerus mengupayakan keberpihakan dari
instansi terkait untuk meningkatan usaha anggota 100,000,000.00Rp
- Menjalin kerjasama dengan pihak swasta, BUMN dan
BUMD untuk memberikan kesempatan kerja bagi seluruh
anggota5 Tahun 25,000,000.00Rp
1.3. Sertifikasi dan Registrasi
Keanggotaan
- Mengusahakan sertifikasi bagi tenaga terampil dan ahli
yang harus dimiliki oleh Badan Usaha Jasa Konstruksi
anggota GAPENSI.
- Kerjasama pelatihan bersama BLK2 oleh kementerian
PU/Kemenaker 5 tahun 125,000,000.00Rp
- Pelatihan SMK3 kerjsama dengan Jamsostek dan
KemenPU5 tahun 125,000,000.00Rp
- Merevitalisasi database anggota. 5 tahun 50,000,000.00Rp
- Meningkatkan kualifikasi usaha anggota serta
memperbaiki validitas sertifikasi badan usaha.
- Menyelenggarakan pelatihan quality control dan tenaga
VV yang tangguh disetiap jajaran organisasi (BPC,BPD
dan BPP)(pelatihan) 2 kali
5 tahun 100,000,000.00Rp
- Mengadakan kerjasama dengan lembaga pelatihan dan
perguruan tinggi 5 tahun 100,000,000.00Rp
- Membentuk GAPENSI Training Center 5 tahun Rp 50,000,000.00
1.5. Advokasi Anggota dan
Advokasi Kebijakan Publik
Memfasilitasi advokasi di bidang hukum, perpajakan,
Audit Keuangan, regulasi jakon.
- Menyiapkan Perangkat Pengaduan yang melayani
seluruh jajaran organisasi GAPENSI5 tahun 300,000,000.00Rp
-Menyiapkan Seminar Seminar dalam rangka mendukung
Program Advokasi Anggota dan Advokasi Kebijakan Publik 5 tahun 50,000,000.00Rp
1.6. Sistem Informasi - Mengembangkan sistem informasi melalui website
secara berkelanjutan data yang update dengan
memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi untuk
Reinventarisasi dan verifikasi keanggotaan terintegrasi
online.
Menyiapkan KSO dengan Pihak Lain dan tenaga
administrasi secara khusus yang bertugas mengupdate
konten dari web Gapensi dan Reinventarisasi serta
verifikasi keanggotaan terintegrasi online.
5 tahun Rp 50,000,000.00
- Memberikan informasi secara rutin tentang harga
bahan bangunan dan upah standar di setiap Kabupaten/
Kota dan Provinsi
Membuat Jurnal Harga Satuan Bahan Bangunan
secara periodik 5 tahun Rp 50,000,000.00
1.7. Kemampuan Usaha Meningkatkan pemahaman dan pengalaman anggota
mengenai prinsip prinsip SCM (Supply Chain
Management) / Manajemen Rantai Pasok
Kerjasama pelatihan bersama lembaga terkait
5 tahun 25,000,000.00Rp
TABEL RENCANA PROGRAM KERJA BPP GAPENSI
Pembinaan Anggota
Mendorong BPD untuk meningkatkan kegiatan Pelatihan
SDM bagi anggota GAPENSI di wilayah masing-
masing secara berkelanjutan seperti : manajemen
proyek, pelatihan ISO, E-proc, dalam rangka
membangun kompetensi Anggota.
1.4. Pendidikan dan Pelatihan
No KegiatanBidang / Sub Bidang
1.1. Permodalan
II
2.1. Regulasi Organisasi Mendorong kegiatan sosialisasi pemahaman dan
pengamalan Dasa Brata, AD/ART,Undang-Undang Jasa
Konstruksi dan Regulasi Lainnya
Sosialisasi di acara2 resmi GAPENSI
5 tahun 10,000,000.00Rp
2.2. Sistem Administrasi
Sekretariat
- Membuat SOP, form keseragaman dan sistem
pelaporan.
Menyewa konsultan untuk mengembangkan sistim
administrasi mutu kesekretariatan 5 tahun 250,000,000.00Rp
- Menata dan menyempurnakan organisasi di
Sekretariat BPP agar dapat mengantisipasi beban
tugas yang makin meningkat serta Mengembangkan
sistem informasi melalui website secara berkelanjutan
dengan data yang update dengan memanfaatkan
kemajuan Teknologi Informasi.
Menerapkan Key Performance Indicators (KPI) bagi
seluruh anggota Badan Pimpinan dan staf di lingkungan
organisasi setiap tahun5 tahun -Rp
Reward untuk BPD terbaik dalam forum Munas dan
Mukernas dan mendorong BPD untuk dapat melakukan
penilaian dan penghargaan ke BPC
untuk 2 X dalam
5 tahun 500,000,000.00Rp
2.3. Peningkatan sarana &
prasarana kantor sekretariat
Melengkapi dan mengoptimalkan penggunaan sarana
dan prasarana yang telah dimiliki,guna mendukung
aktifitas organisasi.
Menyiapkan Operation Room di BPP Gapensi5 tahun 100,000,000.00Rp
III
3.1. Peningkatan Pendapatan
organisasi
Menggali dana-dana yang dibutuhkan untuk
melaksanakan kegiatan organisasi.
Pameran infrastuktur, seminar, turnamen golf, penerbitan
buku direktori GAPENSI, dll.5 tahun (1,500,000,000.00)Rp
3.2. Peningkatan Citra Organisasi - Memanfaatkan forum-forum pertemuan regional,
nasional, wilayah, daerah dan cabang secara
terkoordinasi, efektif, konsepsional dan
berkesinambungan untuk menuntaskan hambatan-
hambatan baik untuk kepentingan organisasi maupun
kemajuan usaha anggota.
Koordinasi dengan media - media yang strategis
5 tahun 100,000,000.00Rp
- Menghidupkan forum komunikasi di tingkat pusat dan
daerah
Membentuk masyarakat Konstruksi Indonesia5 tahun 50,000,000.00Rp
3.3. Penelitian dan
Pengembangan
Mengadakan penelitian dan pengembangan di bidang
Usaha Jasa Konstruksi yang bermanfaat bagi para
anggota
Bekerjasama dengan perguruan Tinggi dan Institusi lainnya
dengan menyelenggarakan : workshop, riset tematik, dll 5 tahun 250,000,000.00Rp
Pengembangan Organisasi
Pemberdayaan Daerah
IV
Mengadakan hubungan yang intensif dengan instansi
dan atau lembaga pembuat kebijakan yang terkait
dengan Usaha Jasa Konstruksi.
- Mengadakan kerjasama dengan lembaga-lembaga yang
terkait dengan Usaha Jasa Konstruksi, al : KemenPU,
Perhubungan, Kemenpera dll5 tahun 500,000,000.00Rp
- Membina kerjasama dengan LPJK dengan terus
meningkatkan peran GAPENSI di LPJK dalam
memperjuangkan aspirasi anggota- Meningkatkan kerjasama dengan institusi di bidang
pendidikan & pelatihan SDM baik di dalam & di luar negeri
- Mengadakan kerjasama dengan asosiasi jasa konstruksi
regional dan international untuk untuk ekspor jasa
konstruksi
- Mempertegas kebijakan Pemerintah untuk membatasi
ruang gerak kontraktor besar dalam hal proyek-proyek
yang seharusnya dikerjakan oleh kontraktor kecil dan
menengah.
- Menjalin kerjasama dengan sektor lain di luar jasa
konstruksi guna membentuk jaringan dengan investor.
- Mengadakan kerjasama dengan lembaga penegak
hukum dalam upaya turut serta menciptakan usaha yang
kondusif, bebas kolusi dan medorong terciptanya
pemerintahan yang bersih.
Kelembagaan / Kemitraan
4.1. Peningkatan kerjasama
strategis & saling menguntungkan
dgn asosiasi/ lembaga/ institusi/
akademisi baik didalam maupun
luar negeri
KETETAPAN
MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI
Nomor : 08/MUNAS XIII GAPENSI/2014
Tentang
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA ORGANISASI
DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI DI BALI
Menimbang : bahwa MUNAS XIII GAPENSI Tahun 2014 perlu menetapkan Hasil
Komisi B : Program Kerja dan APBO, menjadi Ketetapan MUNAS XIII
GAPENSI Tahun 2014.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Pedoman
Ketatalaksanaan Organisasi GAPENSI.
2. Keputusan BPP GAPENSI Nomor : 184/SK/BPP/2013 tanggal 14 Juni
2013 tentang Penetapan Tempat, Waktu dan Pelaksana Musyawarah
Nasional XIII GAPENSI.
3. Keputusan BPP GAPENSI Nomor : 185/SK/BPP/2013 tanggal 21 Juni
2013 tentang Pembentukan Panitia Penyelenggara dan Panitia Pengarah
Musyawarah Nasional XIII GAPENSI.
Memperhatikan : 1. Sambutan dan Pengarahan dari :
1.1 Presiden Republik Indonesia
1.2 Menteri Pekerjaan Umum R.I
1.3 Menteri Perindustrian R.I
1.4 Menteri ESDM
1.5 Ketua Umum KADIN Indonesia
1.6 Ketua LPJK Nasional
1.7 Gubernur Provinsi Bali
1.8 Ketua Dewan Pertimbangan GAPENSI Pusat
1.9 Ketua Umum BPP GAPENSI 2. Laporan Pertanggungjawaban BPP GAPENSI Masa Bhakti Tahun
2008 – 2013.
3. Pandangan Umum dan Laporan Daerah pada Sidang Komisi Program Kerja
dan APBO.
4. Rancangan Komisi B : Program Kerja dan APBO yang telah dipersiapkan
oleh Panitia Pengarah/Steering Committee (SC) MUNAS XIII GAPENSI.
5. Pembahasan dan Perumusan dalam Sidang Komisi B : Program Kerja dan
APBO.
6. Keputusan Sidang Paripurna III MUNAS XIII GAPENSI pada
tanggal 21 Januari 2014.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Mengesahkan Hasil Komisi B : Program Kerja dan APBO yang telah
disempurnakan sebagaimana terlampir menjadi Keputusan MUNAS XIII
GAPENSI Tahun 2014.
2. Menugaskan Badan Pimpinan Pusat GAPENSI Masa Bhakti Tahun
2014 – 2019 untuk menjabarkan dan melaksanakan ketetapan tersebut di
atas.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Sanur - Bali
Pada Tanggal : 21 Januari 2014
MUSYAWARAH NASIONAL XIII
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
Pimpinan Sidang,
( MAX R.F KREY, ST ) ( M. H. RIZAL )
Ketua Sekretaris
LAMPIRAN
KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI
Nomor : 08/MUNAS XIII GAPENSI/2014
Tentang
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA ORGANISASI
BADAN PIMPINAN PUSAT GAPENSI
MASA BHAKTI TAHUN 2014 – 2019
I. PENDAHULUAN
Untuk menunjang kegiatan organisasi dan melaksanakan program kerja Badan Pimpinan
Pusat GAPENSI masa bhakti 2014 – 2019 yang telah ditetapkan dalam MUNAS XIII
GAPENSI, maka disusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi Badan Pimpinan
Pusat GAPENSI (RAPBO BPP GAPENSI) untuk jangka waktu 5 tahun yang diberlakukan
mulai bulan Nopember 2013 sampai dengan bulan Januari 2019 (terlampir). Penyusunan RAPBO BPP GAPENSI masa bhakti 2014 – 2019 didasarkan pada sistem
anggaran berimbang antara pendapatan dan belanja dan disusun untuk periode 01 Januari s/d
31 Desember tahun berjalan. Pendapatan utama organisasi pada hakekatnya diperoleh dari program Registrasi dan Her-
Registrasi Keanggotaan yang meliputi Uang Pangkal, Uang Iuran dan Pendapatan dari aspek
kontribusi pelayanan jasa penerbitan Sertifikasi Badan Usaha anggota GAPENSI, disamping
dari sumber-sumber lain yang bersifat tidak mengikat dan dibenarkan organisasi. Khusus
untuk pendapatan utama yang diperoleh dari Uang Pangkal dan Uang Iuran Anggota, disusun
dengan asumsi berdasarkan jumlah rata-rata anggota terakhir yang tercatat di BPP yaitu
sebanyak 40.000 badan usaha. Sedangkan besarnya pengeluaran diasumsikan berdasarkan
realisasi biaya rata-rata dua tahun terakhir dengan kenaikan rata-rata sebesar 5 (lima) prosen
per-tahun. Penetapan besarnya Uang Pangkal, Uang Iuran Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa
disesuaikan berdasarkan kondisi terkini dan akan datang. Sementara itu sumber pendapatan
organisasi yang diperoleh dari jasa pelayanan Sertifikasi Badan Usaha anggota GAPENSI
ditetapkan berdasarkan ketentuan LPJK Nasional. Penetapan besarnya Uang Pangkal, Uang
Iuran Anggota Biasa ditetapkan berbeda antara Badan Usaha Besar, Menengah dan Kecil.
Demikian juga untuk anggota Luar Biasa ditetapkan berbeda dengan Anggota Biasa sebagai
berikut :
1. UANG PANGKAL DAN IURAN ANGGOTA BIASA
1.1. Uang Pangkal (Anggota Baru/ Registrasi)
Golongan Besar Dua (B2) = Rp.10.000.000,-
Golongan Besar Satu (B1) = Rp. 5.000.000,-
Golongan Menengah Dua (M2) = Rp. 2.500.000,-
Golongan Menengah Satu (M1) = Rp. 2.000.000,-
Golongan Kecil Tiga (K3) = Rp. 1.000.000,-
Golongan Kecil Dua (K2) = Rp. 750.000,-
Golongan Kecil Satu (K1) = Rp. 300.000,-
1.2. Uang Iuran (Anggota Baru dan Lama / R & H per-bulan)
Golongan Besar Dua (B2) = Rp.1.500.000,- s/d Rp.2.000.000,-
Golongan Besar Satu (B1) = Rp. 600.000,- s/d Rp.1.500.000,-
Golongan Menengah Dua (M2) = Rp. 300.000,- s/d Rp. 600.000,-
Golongan Menengah Satu (M1) = Rp. 150.000,- s/d Rp. 300.000,-
Golongan Kecil Tiga (K3) = Rp. 100.000,- s/d Rp. 150.000,-
Golongan Kecil Dua (K2) = Rp. 30.000,- s/d Rp. 100.000,-
Golongan Kecil Satu (K1) = Rp. 10.000,- s/d Rp. 30.000,-
2. UANG PANGKAL DAN IURAN ANGGOTA LUAR BIASA
2.1. Uang Pangkal (Anggota Baru/ Registrasi)
Untuk semua Anggota Baru = Rp.25.000.000,-
2.2. Uang Iuran (R/H per-bulan)
Untuk semua Anggota Baru dan Lama = Rp. 2.500.000,-
3. UANG SERTIFIKASI BADAN USAHA
3.1. Sertifikasi (Baru,Perpanjangan,Perubahan)
3.1.1. Gol. Besar Dua (B2) = Rp. 400.000 s/d Rp. 800.000
3.1.2. Gol. Besar Satu ( B1) = Rp. 250.000 s/d Rp. 500.000
3.1.3. Gol. Menengah Dua (M2) = Rp. 150.000 s/d Rp. 300.000
3.1.4. Gol. Menengah Satu (M1) = Rp. 100.000 s/d Rp. 200.000
3.1.5. Gol. Kecil Tiga (K3) = Rp. 40.000 s/d Rp. 80.000
3.1.6. Gol. Kecil Dua( K2) = Rp. 30.000 s/d Rp. 60.000
3.1.7. Gol. Kecil Satu (K1 ) = Rp. 20.000 s/d Rp. 40.000
3.2. Sertifikasi ( Registrasi Tahun ke-2 dan Tahun ke-3)
3.2.1.Gol. Besar Dua (B2) = Rp. 100.000 s/d Rp. 200.000
3.2.2.Gol. Besar Satu ( B1 ) = Rp. 75.000 s/d Rp. 150.000
3.2.3.Gol. Menengah Dua (M2) = Rp. 50.000 s/d Rp. 100.000
3.2.4.Gol. Menengah Satu (M1) = Rp. 40.000 s/d Rp. 80.000
3.2.5.Gol. Kecil Tiga (K3) = Rp. 25.000 s/d Rp. 50.000
3.2.6.Gol. Kecil Dua( K2) = Rp. 20.000 s/d Rp. 40.000
3.2.7.Gol. Kecil Satu (K1) = Rp. 10.000 s/d Rp. 20.000
II. PEMBAGIAN KEUANGAN
Pembagian keuangan antara BPP, BPD dan BPC GAPENSI mengikuti ketentuan yang
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) GAPENSI pasal 35. Perimbangan
pembagian keuangan yang diperoleh dari uang pangkal, uang iuran dan jasa pelayanan
penerbitan Sertifikat Badan Usaha ditetapkan sebagai berikut :
a. Untuk BPC sebesar 60%
b. Untuk BPD sebesar 30%
c. Untuk BPP sebesar 10%
Khusus untuk cabang-cabang di Ibukota Provinsi, pembagian uang pangkal, uang iuran dan
uang jasa pelayanan sertifikasi penerbitan Sertifikat Badan Usaha diatur sebagai berikut :
a. Untuk BPC sebesar 45%
b. Untuk BPD sebesar 45%
c. Untuk BPP sebesar 10%
III. REKAPITULASI
Rekapitulasi Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi Badan Pimpinan Pusat
GAPENSI Masa Bhakti Tahun 2014-2019 berikut tabelnya tercantum dalam lampiran ini.
REKAPITULASI
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA ORGANISASI
BADAN PIMPINAN PUSAT GAPENSI
MASA BHAKTI TAHUN 2014 – 2019
SALDO AWAL ( Per-01 November 2013)
Pada Tabungan Deposito = Rp. 2.200.000.000,-
Pada Kas/ Bank = Rp. 527.644.310,-
__________________
Total Saldo Awal Rp. 2.727.644.310,-
RENCANA PENDAPATAN
Penerimaan tahun 2013 (November – Desember) = Rp. 1.664.400.000,-
Penerimaan tahun 2014 (Januari – Desember) = Rp. 6.571.500.000,-
Penerimaan tahun 2015 (Januari – Desember) = Rp. 5.995.700.000,- Penerimaan tahun 2016 (Januari – Desember) = Rp. 6.095.700.000,-
Penerimaan tahun 2017 (Januari – Desember) = Rp. 6.865.500.000,-
Penerimaan tahun 2018 (Januari – Desember) = Rp. 6.320.700.000,- Penerimaan tahun 2019 (Januari) = Rp. 317.000.000,-
---------------------------
Total Penerimaan (A) = Rp.33.830.500.000,-
Total Saldo awal + A = Rp.36.558.144.310,-
RENCANA BELANJA
Pengeluaran tahun 2013 (November – Desember) = Rp. 4.303.570.000,- Pengeluaran tahun 2014 (Januari – Desember) = Rp. 4.764.000.000,-
Pengeluaran tahun 2015 (Januari – Desember) = Rp. 5.990.300.000,-
Pengeluaran tahun 2016 (Januari – Desember) = Rp. 5.785.300.000,- Pengeluaran tahun 2017 (Januari – Desember) = Rp. 4.646.600.000,-
Pengeluaran tahun 2018 (Januari – Desember) = Rp. 8.928.300.000,-
Pengeluaran tahun 2019 (Januari) = Rp. 191.900.000,-
---------------------------- Total Pengeluaran (B) = Rp.34.609.970.000,-
SALDO AKHIR Per-31 Januari 2019 (Total Saldo Awal +A) - B) Rp. 1.948.174.310,-
Keterangan Pada Saldo Akhir Per-31 Januari 2019 :
Pada Kas/ Bank = Rp. 98.174.310,-
Pada Tabungan Deposito = Rp. 1.850.000.000,-
Untuk lebih memperjelas rekapitulasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi tersebut diatas, dapat
dilihat pada tabel Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi Badan Pimpinan Pusat GAPENSI periode
November 2013 sampai dengan Januari 2019 sebagaimana terlampir.
NO MATA URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL APBO KETERANGAN APBO (rata-rata)
ANGGARAN Nov-Des Jan-Des Jan-Des Jan-Des Jan-Des Jan-Des Jan 2013-2019 PER-BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
SALDO AWAL
Pada Tabungan Deposito 2,200,000,000 0 1,800,000,000 1,800,000,000 2,100,000,000 4,300,000,000 1,700,000,000 2,200,000,000 34,920,635
Pada Kas/ Bank 527,644,310 88,474,310 95,974,310 101,374,310 111,774,310 130,674,310 123,074,310 527,644,310 8,375,307
PENDAPATAN (PENERIMAAN)
1 400 Uang Pangkal & Iuran Anggota 1,100,000,000 4,836,500,000 4,836,500,000 4,836,500,000 4,836,500,000 4,836,500,000 150,000,000 25,432,500,000 Lihat Lamp.1 403,690,476
2 401 Uang Sertifikasi Anggota 250,000,000 1,208,000,000 541,200,000 541,200,000 1,208,000,000 541,200,000 50,000,000 4,339,600,000 Lihat Lamp.2 68,882,540
3 405 Piutang 10,700,000 27,000,000 0 0 0 0 0 37,700,000 598,413
4 406 Lain-lain
406.01 Bunga Deposito & Jasa Giro 3,700,000 0 18,000,000 18,000,000 21,000,000 43,000,000 17,000,000 120,700,000 1,915,873
406.02 Sponsorship 250,000,000 100,000,000 200,000,000 300,000,000 400,000,000 500,000,000 50,000,000 1,800,000,000 Lihat Lamp.3 28,571,429
406.03 Titipan Sertifikasi dan Registrasi LPJK-N 50,000,000 400,000,000 400,000,000 400,000,000 400,000,000 400,000,000 50,000,000 2,100,000,000 Lihat Lamp.4 33,333,333
TOTAL PENERIMAAN 1,664,400,000 6,571,500,000 5,995,700,000 6,095,700,000 6,865,500,000 6,320,700,000 317,000,000 33,830,500,000 536,992,063
SALDO AWAL + TOTAL PENERIMAAN (A) 4,392,044,310 6,659,974,310 7,891,674,310 7,997,074,310 9,077,274,310 10,751,374,310 2,140,074,310 36,558,144,310 580,288,005
BELANJA (PENGELUARAN)
500 SEKRETARIAT
1 500.01 Gaji Sekretariat dan PPh 123,500,000 778,000,000 817,000,000 857,500,000 900,000,000 945,000,000 78,500,000 4,499,500,000 Lihat Lamp.5 71,420,635
2 500.02 Tunjangan Hari Raya 0 65,000,000 68,000,000 71,500,000 75,000,000 78,500,000 0 358,000,000 " 5,682,540
3 500.03 Tunjangan Kesehatan/ Kesejahteraan Staff 15,000,000 94,500,000 99,000,000 104,000,000 109,000,000 114,500,000 8,000,000 544,000,000 " 8,634,921
4 500.04 Pendidikan & Pelatihan Staff 0 23,000,000 24,000,000 25,000,000 26,000,000 27,000,000 0 125,000,000 1,984,127
5 500.05 Pakaian Seragam 1,000,000 30,000,000 31,500,000 33,000,000 34,500,000 36,000,000 0 166,000,000 2,634,921
6 500.06 Pengadaan Alat Tulis Kantor & Cetakan 13,000,000 82,000,000 86,000,000 90,000,000 94,500,000 99,000,000 8,000,000 472,500,000 7,500,000
7 500.07 Benda-benda Pos dan Jasa Pengiriman/ Ekspedisi 5,000,000 31,500,000 33,000,000 34,500,000 36,000,000 37,500,000 3,000,000 180,500,000 2,865,079
8 500.08 Biaya Operasional/ Transportasi 6,000,000 38,000,000 40,000,000 42,000,000 44,000,000 46,000,000 4,000,000 220,000,000 3,492,063
9 500.09 Telepon/ Internet/ Fax/ E-mail 16,000,000 101,000,000 106,000,000 111,000,000 116,500,000 122,000,000 10,000,000 582,500,000 9,246,032
10 500.10 Rekening Listrik 15,000,000 94,500,000 99,000,000 104,000,000 109,000,000 114,500,000 9,500,000 545,500,000 8,658,730
11 500.11 Langganan Majalah & Koran 3,000,000 18,000,000 19,000,000 20,000,000 21,000,000 22,000,000 2,000,000 105,000,000 1,666,667
12 500.12 Jamuan Tamu 10,000,000 60,000,000 63,000,000 66,000,000 69,000,000 72,500,000 6,000,000 346,500,000 5,500,000
13 500.13 Keperluan Rumah Tangga Sekretariat 4,200,000 26,000,000 27,000,000 28,000,000 29,500,000 31,000,000 2,500,000 148,200,000 2,352,381
Jumlah 211,700,000 1,441,500,000 1,512,500,000 1,586,500,000 1,664,000,000 1,745,500,000 131,500,000 8,293,200,000 131,638,095
502 PEMBINAAN ANGGOTA
14 502.01 Pengusahaan Permodalan Anggota 0 50,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 0 450,000,000 Lihat Lamp.6 7,142,857
15 502.02 Pengembangan Usaha Anggota 0 25,000,000 25,000,000 25,000,000 25,000,000 25,000,000 0 125,000,000 " 1,984,127
16 502.03 Sertifikasi dan Registrasi Keanggotaan 0 50,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 50,000,000 0 400,000,000 " 6,349,206
17 502.04 Pendidikan dan Pelatihan 0 50,000,000 25,000,000 25,000,000 25,000,000 25,000,000 0 150,000,000 " 2,380,952
18 502.05 Advokasi Anggota dan Advokasi Kebijakan Publik 0 100,000,000 100,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 0 350,000,000 " 5,555,556
19 502.06 Sistem Informasi Keanggotaan 0 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 0 100,000,000 " 1,587,302
TAHUN 2013 - 2019
ANGGARAN PENDAPATAN & BELANJA ORGANISASI
BADAN PIMPINAN PUSAT GAPENSI
PERIODE NOVEMBER 2013 - JANUARI 2019
TABEL
NO MATA URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL APBO KETERANGAN APBO (rata-rata)
ANGGARAN Nov-Des Jan-Des Jan-Des Jan-Des Jan-Des Jan-Des Jan 2013-2019 PER-BULAN
TAHUN 2013 - 2019
20 502.07 Peningkatan Kemampuan Usaha Anggota 0 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 0 100,000,000 " 1,587,302
Jumlah 0 315,000,000 390,000,000 340,000,000 340,000,000 290,000,000 0 1,675,000,000 26,587,302
503 PEMBERDAYAAN DAERAH
21 503.01 Regulasi Organisasi 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 10,000,000 158,730
22 503.02 Sistem Administrasi Kesekretariatan Organisasi 0 250,000,000 250,000,000 0 250,000,000 0 0 750,000,000 " 11,904,762
23 503.03 Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor 0 50,000,000 50,000,000 0 0 0 0 100,000,000 " 1,587,302
Jumlah 302,000,000 302,000,000 2,000,000 252,000,000 2,000,000 0 860,000,000 13,650,794
504 PENGEMBANGAN ORGANISASI
24 504.02 Peningkatan Citra Organisasi 10,000,000 30,000,000 30,000,000 30,000,000 30,000,000 20,000,000 0 150,000,000 " 2,380,952
25 504.04 Penelitian dan Pengembangan 0 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 0 250,000,000 " 3,968,254
Jumlah 10,000,000 80,000,000 80,000,000 80,000,000 80,000,000 70,000,000 0 400,000,000 6,349,206
505 KELEMBAGAAN (KEMITRAAN)
26 505.01 Peningkatan Kerjasama Strategis 0 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 0 500,000,000 " 7,936,508
Jumlah 0 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 0 500,000,000 7,936,508
506 MUSYAWARAH dan RAPAT
27 506.01 Musyawarah Nasional (MUNAS) 3,800,000,000 0 0 0 0 4,500,000,000 0 8,300,000,000 Lihat Lamp.7 131,746,032
28 506.02 Musyawarah Nasional Khusus (MUNASUS) 0 0 1,500,000,000 0 0 0 0 1,500,000,000 " 23,809,524
29 506.03 Musyawarah Kerja Nasional (MUKERNAS) 0 0 0 1,500,000,000 0 0 0 1,500,000,000 " 23,809,524
30 506.04 Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) 0 184,000,000 193,000,000 202,500,000 212,500,000 223,000,000 0 1,015,000,000 " 16,111,111
31 506.05 Musyawarah Daerah (MUSDA) 0 220,000,000 230,000,000 245,000,000 255,000,000 265,000,000 0 1,215,000,000 " 19,285,714
32 506.06 Musyawarah Kerja Daerah (MUKERDA) 0 135,000,000 140,000,000 145,000,000 155,000,000 165,000,000 0 740,000,000 " 11,746,032
33 506.07 Rapat Pimpinan Daerah (RAPIMDA) 0 37,000,000 39,000,000 41,000,000 43,000,000 45,000,000 0 205,000,000 " 3,253,968
34 506.08 Rapat Koordinasi Wilayah (RAKORWIL) 0 26,000,000 27,000,000 28,000,000 29,000,000 31,000,000 0 141,000,000 " 2,238,095
35 506.09 Rapat-rapat Internal dan Eksternal (jamuan,dll) 6,500,000 40,000,000 42,000,000 44,000,000 46,000,000 48,500,000 0 227,000,000 Lihat Lamp.8 3,603,175
36 506.10 Konsolidasi Organisasi 13,500,000 83,000,000 87,000,000 91,000,000 95,500,000 100,000,000 0 470,000,000 Lihat Lamp.9 7,460,317
37 506.11 Musyawarah Lembaga 2,500,000 10,000,000 10,500,000 11,000,000 11,500,000 12,000,000 0 57,500,000 Lihat Lamp.10 912,698
38 506.12 Musyawarah KADIN 2,500,000 10,000,000 10,500,000 11,000,000 11,500,000 12,000,000 0 57,500,000 " 912,698
Jumlah 3,825,000,000 745,000,000 2,279,000,000 2,318,500,000 859,000,000 5,401,500,000 0 15,428,000,000 244,888,889
507 KONTRIBUSI ANGGOTA
39 507.01 Iuran Tahunan Kadin Indonesia 0 8,000,000 8,500,000 9,000,000 9,500,000 10,000,000 0 45,000,000 714,286
40 507.02 Titipan Sertifikasi dan Registrasi LPJKN 50,000,000 400,000,000 400,000,000 400,000,000 400,000,000 400,000,000 50,000,000 2,100,000,000 Lihat Lamp.11 33,333,333
Jumlah 50,000,000 408,000,000 408,500,000 409,000,000 409,500,000 410,000,000 50,000,000 2,145,000,000 34,047,619
508 PENGADAAN
41 508.01 Cetak Buku Ketetapan MUNAS 0 15,000,000 0 0 0 0 0 15,000,000 238,095
42 508.02 Cetak Buku Ketetapan MUKERNAS 0 0 0 0 15,000,000 0 0 15,000,000 238,095
NO MATA URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL APBO KETERANGAN APBO (rata-rata)
ANGGARAN Nov-Des Jan-Des Jan-Des Jan-Des Jan-Des Jan-Des Jan 2013-2019 PER-BULAN
TAHUN 2013 - 2019
43 508.03 Cetak AD & ART GAPENSI 0 12,500,000 0 0 0 0 0 12,500,000 198,413
44 508.04 Cetak Buku Sejarah GAPENSI 45,000,000 0 0 0 0 50,000,000 0 95,000,000 1,507,937
45 508.05 Cetak Agenda & Kalender GAPENSI 50,000,000 52,500,000 55,000,000 57,500,000 60,000,000 63,000,000 0 338,000,000 5,365,079
Jumlah 95,000,000 80,000,000 55,000,000 57,500,000 75,000,000 113,000,000 0 475,500,000 7,547,619
509 INVESTASI
46 509.01 Tabungan Pengembangan BPP 0 0 0 0 0
47 509.02 Pengembangan Graha GAPENSI 0 700,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000 100,000,000 0 1,250,000,000 Lihat Lamp.12 19,841,270
48 509.03 Pengadaan Inventaris Kantor 5,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 150,000,000 100,000,000 0 855,000,000 13,571,429
Jumlah 5,000,000 900,000,000 350,000,000 350,000,000 300,000,000 200,000,000 0 2,105,000,000 33,412,698
510 PEMELIHARAAN (MAINTENANCE)
49 510.01 Pemeliharaan Gedung/ Graha GAPENSI 50,000,000 105,000,000 110,000,000 115,500,000 121,000,000 127,000,000 0 628,500,000 9,976,190
50 510.02 Pemeliharaan Peralatan Kantor 8,000,000 52,500,000 55,000,000 57,500,000 60,000,000 63,000,000 0 296,000,000 4,698,413
51 510.03 Pemeliharaan Kendaraan Operasional 1,500,000 9,500,000 10,000,000 10,500,000 11,000,000 11,500,000 0 54,000,000 857,143
52 510.04 PBB Graha GAPENSI, Pajak Reklame dan Gangguan 0 22,000,000 23,000,000 24,000,000 25,000,000 26,000,000 0 120,000,000 1,904,762
Jumlah 59,500,000 189,000,000 198,000,000 207,500,000 217,000,000 227,500,000 0 1,098,500,000 17,436,508
511 PENGELOLAAN KEUANGAN
52 511.01 Administrasi Bank 370,000 0 1,800,000 1,800,000 2,100,000 4,300,000 400,000 10,770,000 170,952
53 511.02 Audit Fee Akuntan 20,000,000 16,000,000 16,500,000 16,000,000 16,000,000 17,000,000 0 101,500,000 1,611,111
Jumlah 20,370,000 16,000,000 18,300,000 17,800,000 18,100,000 21,300,000 400,000 112,270,000 1,782,063
512 LAIN-LAIN
54 512.01 Peringatan Ulang Tahun GAPENSI 0 0 100,000,000 110,000,000 115,500,000 121,000,000 0 446,500,000 7,087,302
55 512.02 Halal Bihalal dan Gema Ramadhan 0 80,000,000 84,000,000 88,000,000 92,500,000 97,000,000 0 441,500,000 7,007,937
56 512.03 Iklan Kemitraan 15,000,000 50,000,000 52,500,000 55,000,000 57,500,000 60,000,000 0 290,000,000 4,603,175
57 512.04 Bhakti Sosial 2,000,000 7,500,000 8,000,000 8,500,000 9,000,000 9,500,000 0 44,500,000 706,349
58 512.05 Lain-lain 10,000,000 50,000,000 52,500,000 55,000,000 57,500,000 60,000,000 10,000,000 295,000,000 4,682,540
Jumlah 27,000,000 187,500,000 297,000,000 316,500,000 332,000,000 347,500,000 10,000,000 1,517,500,000 24,087,302
TOTAL PENGELUARAN (B) 4,303,570,000 4,764,000,000 5,990,300,000 5,785,300,000 4,646,600,000 8,928,300,000 191,900,000 34,609,970,000 549,364,603
SALDO AKHIR (A-B) 88,474,310 1,895,974,310 1,901,374,310 2,211,774,310 4,430,674,310 1,823,074,310 1,948,174,310 1,948,174,310 30,923,402
KETERANGAN PADA SALDO AKHIR :
Pada Kas & Bank 88,474,310 95,974,310 101,374,310 111,774,310 130,674,310 123,074,310 98,174,310 98,174,310 1,558,322
Pada Tabungan Deposito 0 1,800,000,000 1,800,000,000 2,100,000,000 4,300,000,000 1,700,000,000 1,850,000,000 1,850,000,000 29,365,079
KETERANGAN PADA TABEL
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA ORGANISASI
BADAN PIMPINAN PUSAT GAPENSI
MASA BHAKTI TAHUN 2014 – 2019
Lampiran - 1 (400) UangPangkaldanIuran
A. ANGGOTA BIASA
1. UangPangkal (AnggotaBaru / Registrasi )
1.1. Gol. Besar Dua (B2) = 20 * Rp.10.000.000 * 10 % = Rp. 20.000.000,-
1.2. Gol. Besar Satu ( B1) = 60 * Rp. 5.000.000 * 10 % = Rp. 30.000.000,-
1.3. Gol. Menengah Dua (M2) = 70 * Rp. 2.500.000 * 10 % = Rp. 17.500.000,-
1.4. Gol. Menengah Satu (M1) = 70 * Rp. 2.000.000 * 10 % = Rp. 14.000.000,-
1.5. Gol. Kecil Tiga (K3) = 680 * Rp. 1.000.000 * 10 % = Rp. 68.000.000,-
1.6. Gol. Kecil Dua ( K2) = 520 * Rp. 750.000 * 10 % = Rp 39.000.000,-
1.7. Gol. KecilSatu (K1 ) = 580 * Rp. 300.000 * 10 % = Rp. 17.400.000,-
2.000 = Rp. 205.900.000,-
2. UangIuran (Anggota Baru & Lama / R&H)
2.1. Gol. Besar Dua (B2) = 400 * Rp. 1.500.000 * 12 * 10 % = Rp. 720.000.000,-
2.2. Gol. Besar Satu ( B1) = 1.200 * Rp. 600.000 * 12 * 10 % = Rp. 864. 000.000,- 2.3. Gol. Menengah Dua (M2) = 1.400 * Rp. 300.000 * 12 * 10 % = Rp. 504.000.000,-.
2.4. Gol. Menengah Satu (M1) = 1.400 * Rp. 150.000 * 12 * 10 % = Rp. 252.000.000,-.
2.5. Gol. Kecil Tiga (K3) = 13.600 * Rp. 100.000 * 12 * 10 % = Rp. 1.632.000.000,-
2.6. Gol. Kecil Dua( K2) = 10.400 * Rp. 30.000 * 12 * 10 % = Rp. 374.400.000,-
2.7. Gol. Kecil Satu (K1 ) = 11.600 * Rp. 10.000 * 12 * 10 % = Rp. 139.200.000,-
40.000 = Rp. 4.485.600.000,-
Jumlah (A) = Rp.4.691.500.000,-
B. ANGGOTA LUAR BIASA
1. Uang Pangkal (Anggota Baru/Registrasi) Untuk semua Anggota Baru = 10 * Rp.25.000.000 * 10 % = Rp. 25.000.000,-
2. Uang Iuran(R/H per bulan)
Untuk semua Anggota Baru = 40 * Rp.2.500.000* 12 *10 % = Rp. 120.000.000 ,-
dan Lama
Jumlah(B) = Rp. 145.000.000,-
Jumlah(A + B) = Rp. 4.836.500.000,-
Lampiran- 2 (401) UangSertifikasi
1. Sertifikasi Tahun 2014,2017 (Baru, Perpanjangan,Perubahan)
1.1.Gol. Besar Dua (B2) = 400 * 7Sub.bidang * Rp. 400.000 * 10 % = Rp. 112.000.000,-
1.2.Gol. Besar Satu ( B1) = 1.200 * 10Sub.bidang * Rp. 250.000 * 10 % = Rp. 300.000.000,-
1.3.Gol. Menengah Dua (M2) = 1.400 * 8Sub.bidang * Rp. 150.000 * 10 % = Rp. 168.000.000,-
1.4.Gol. Menengah Satu( M1) = 1.400 * 6Sub.bidang * Rp. 100.000 * 10 % = Rp. 84.000.000,-
1.5.Gol. Kecil Tiga (K3) = 13.600 * 6Sub.bidang * Rp. 40.000 * 10 % = Rp 326.400.000,-
1.6.Gol. Kecil Dua( K2) = 10.400 * 4Sub.bidang * Rp. 30.000 * 10 % = Rp 124.800.000,-
1.7.Gol. KecilSatu (K1 ) = 11.600 * 4Sub.bidang * Rp. 20.000 * 10 % = Rp. 92.800.000,-
40.000 Jumlah (1) = Rp.1.208.000.000,-
2. SertifikasiTahun 2015,2016,2018,2019 ( RegistrasiTahun ke-2 danTahun ke-3 )
2.1.Gol.BesarDua (B2) = 400 * 7Sub.bidang * Rp. 100.000 * 10 % = Rp. 28.000.000,-
2.2.Gol.BesarSatu ( B1 ) = 1.200 * 10Sub.bidang * Rp.75.000 * 10 % = Rp. 90.000.000,-
2.3.Gol.Menengah Dua (M2) = 1.400 * 8Sub.bidang *Rp. 50.000 * 10 % = Rp. 56.000.000,-
2.4.Gol.Menengah Satu (M1) = 1.400 * 6Sub.bidang *Rp. 40.000 * 10 % = Rp. 33.600.000,-
2.5.Gol.Kecil Tiga (K3) = 13.600 * 6Sub.bidang * Rp. 25.000 * 10 % = Rp 204.000.000,-
2.6.Gol. Kecil Dua( K2) = 10.400 * 4Sub.bidang * Rp. 20.000 * 10 % = Rp 83.200.000,- 2.7.Gol. Kecil Satu (K1) = 11.600 * 4Sub.bidang * Rp. 10.000 * 10 % = Rp. 46.400.000,-
40.000 Jumlah (2) = Rp.541.200.000,-
Lampiran - 3 ( 406.02) Sponsorship Merupakan Pendapatan yang diterima dari para sponshosip dalam penyelenggaraan berbagai
kegiatan seperti : Seminar, Turnamen Golf, Pameran, dan lain-lain sebagaimana tercantum dalam
lampiran tabel Program Kerja Romawi III butir 3.1
Lampiran - 4 (406.03) Titipan Sertifikasi dan Registrasi LPJKN Merupakan dana titipan atas pembayaran Sertifikasi/Registrasi Badan Usaha dari BPD melalui
rekening bank BPP untuk diteruskan kepada LPJKN sebagaimana tercantum dalam pengeluaran pada
mata anggaran (507.02).
Lampiran – 5 (500.01, 500.02, dan 500.03 ) Gaji,THR &Kesejahteraan Staf Mata Anggaran tersebut digunakan untuk keperluan gaji staf dan karyawan sekretariat, Tunjangan
Hari Raya, dan Asuransi Kesehatan Staf BPP Gapensi pada PT.Jamsostek (Persero) untuk 25 orang,
dan diperkirakan akan terjadi kenaikan gaji dalam setiap tahunnya disesuaikan dengan kemampuan
keuangan organisasi dan kondisi ekonomi yang terjadi.
Lampiran – 6 (502, 503, 504, dan 505) Pembinaan Anggota, Pemberdayaan Daerah,
Pengembangan Organisasi, dan Kelembagaan
Penjelasan rinci mata anggaran tersebut diatas dapat dilihat dan dipelajari secara rinci pada lampiran
tabel program kerja BPP GAPENSI Masa Bhakti Tahun 2014 – 2019.
Lampiran - 7 (506.01 s/d 506.08) Musyawarah dan Rapat Merupakan biaya untuk keperluan penyelenggaraan MUNAS XIV, MUKERNAS, RAPIMNAS dan
rencana MUNASUS, serta biaya akomodasi dan transportasi BPP dalam menghadiri acara Musda,
Mukerda, Rapimda, dan kunjungan organisasi lainnya yang dianggap perlu.
Lampiran - 8 (506.9) Rapat-rapat Internal dan Eksternal Merupakan biaya yang dipergunakan untuk jamuan dalam penyelenggaraan rapat-rapat internal BPP,
seperti : rapat BPH, BPL, Rapat Tim yang dibentuk BPP, rapat dengan Dewan Pertimbangan, dan
rapat-rapat BPP lainnya dengan pihak eksternal organisasi yang dilaksanakan di Graha GAPENSI.
Lampiran - 9 (506.10) Konsolidasi Organisasi Merupakan biaya yang dipergunakan oleh BPP dalam menghadiri rapat-rapat internal dan eksternal
organisasi (transportasi dan atau akomodasi sesuai kebutuhan), diantaranya seperti : menghadiri
undangan rapat dengan instansi Pemerintah, LKPP, PU, LPJKN, Kadin, dan undangan lainnya ,
terutama menghadiri rapat di luar kota atau menghadiri seminar dan lain sebagainya.
Lampiran - 10 (506.11 dan 506.12) Musyawarah Lembaga &Kadin Indonesia Merupakan biaya untuk kepesertaan dan akomodasi BPP dalam menghadiri acara Musyawarah
LPJKN maupun Musyawarah dan rapat yang diselenggarakan oleh Kadin Indonesia.
Lampiran - 11( 507.02 ) Titipan Sertifikasi dan Registrasi LPJKN Merupakan pengeluaran dana titipan atas pembayaran sertifikasi dan registrasi badan usaha yang
diterima dari BPD-BPD yang ditampung sementara dalam Rek.Bank BPP Gapensi (dalam mata
anggaran No.4) untuk diteruskan kepada LPJKN sesuai keterangan dalam lampiran 4 di atas.
Lampiran - 12 ( 509.02 ) Pengembangan GRAHA GAPENSI Mata anggaran tersebut diperuntukkan oleh BPP diantaranya untuk rencana pengadaan Lift Graha
GAPENSI, Perbaikan sarana perparkiran Graha GAPENSI, Pengadaan Operation Room Organisasi,
dan lain sebagainya sesuai kebutuhan organisasi.
Ditetapkan di : Sanur - Bali
PadaTanggal : 21 Januari 2014
MUSYAWARAH NASIONAL XIII
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
Pimpinan Sidang,
( MAX R.F KREY, ST ) ( M. H. RIZAL )
Ketua Sekretaris
KETETAPAN
MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI
Nomor : 09/MUNAS XIII GAPENSI/2014
Tentang
POKOK - POKOK PIKIRAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI DI BALI
Menimbang : bahwa MUNAS XIII GAPENSI Tahun 2014 perlu menetapkan Hasil
Komisi C : Pokok-Pokok Pikiran, menjadi Ketetapan MUNAS XIII
GAPENSI Tahun 2014. Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Pedoman
Ketatalaksanaan Organisasi GAPENSI.
2. Keputusan BPP GAPENSI Nomor : 184/SK/BPP/2013 tanggal 14 Juni
2013 tentang Penetapan Tempat, Waktu dan Pelaksana Musyawarah
Nasional XIII GAPENSI.
3. Keputusan BPP GAPENSI Nomor : 185/SK/BPP/2013 tanggal 21 Juni
2013 tentang Pembentukan Panitia Penyelenggara dan Panitia Pengarah
Musyawarah Nasional XIII GAPENSI. Memperhatikan : 1. Sambutan dan Pengarahan dari :
1.1 Presiden Republik Indonesia
1.2 Menteri Pekerjaan Umum R.I
1.3 Menteri Perindustrian R.I
1.4 Menteri ESDM
1.5 Ketua Umum KADIN Indonesia
1.6 Ketua LPJK Nasional
1.7 Gubernur Provinsi Bali
1.8 Ketua Dewan Pertimbangan GAPENSI Pusat
1.9 Ketua Umum BPP GAPENSI 2. Laporan Pertanggungjawaban BPP GAPENSI Masa Bhakti Tahun
2008 – 2013.
3. Pandangan Umum dan Laporan Daerah pada Sidang Paripurna II MUNAS
XIII GAPENSI tanggal 21 Januari 2014.
4. Rancangan Komisi C : Pokok-Pokok Pikiran yang telah dipersiapkan oleh
Panitia Pengarah/Steering Committee (SC) MUNAS XIII GAPENSI.
5. Pembahasan dan Perumusan dalam Sidang Komisi C : Pokok-Pokok
Pikiran MUNAS XIII GAPENSI pada tanggal 21 Januari 2014.
6. Keputusan Sidang Paripurna III MUNAS XIII GAPENSI pada tanggal
21 Januari 2014.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Mengesahkan Hasil Komisi C : Pokok-Pokok Pikiran yang telah
disempurnakan sebagaimana terlampir menjadi Keputusan MUNAS XIII
GAPENSI Tahun 2014.
2. Menugaskan Badan Pimpinan Pusat GAPENSI Masa Bhakti Tahun
2014 – 2019 untuk menjabarkan dan melaksanakan ketetapan tersebut di
atas.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Sanur - Bali
Pada Tanggal : 21 Januari 2014
MUSYAWARAH NASIONAL XIII
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
Pimpinan Sidang,
( MAX R.F KREY, ST ) ( M. H. RIZAL )
Ketua Sekretaris
LAMPIRAN
KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI
Nomor : 09/MUNAS XIII GAPENSI/2014
Tentang
POKOK-POKOK PIKIRAN
PENDAHULUAN
Seperti dimaklumi selama ini, industri konstruksi mencakup Jasa Konstruksi yang
memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto dan ketersediaan
lapangan kerja,menduduki posisi yang sangat strategis di dalam struktur perekonomian
nasional. Terkait dengan isu globalisasi, semestinya sektor ini dapat diandalkan sebagai
motor penggerak ekonomi Negara, dalam menghadapi tantangan besar di masa depan,
khususnya dalam rangka pembangunan berkelanjutan,terkait pencapaian visi Indonesia 2025,
2050 dan 2100. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk “Mengangkat Indonesia
menjadi Negara maju dan merupakan kekuatan 12 besar dunia di Tahun 2025” melalui
pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan, dimana untuk keperluan
tersebut diperlukan pembangunan infrastruktur yang memadai dan berkualitas. Untuk dapat
mendukung program pemerintah tersebut tentu saja diperlukan adanya para pelaku bisnis
konstruksi yang tangguh, mandiri dan professional, yang terbentuk dari kondisi persaingan
usaha yang sehat, kompetitif dan transparan.
Namun sejauh ini pada kenyataannya masih banyak dijumpai hal-hal yang kurang
mendukung pembinaan industri kontruksi di Indonesia, diantaranya: masih belum jelasnya
kebijakan infrastruktur, lemahnya implementasi dan kepastian hukum, belum adanya
kesetaraan antara penyedia dan pengguna jasa yang tertuang secara eksplisit dalam kontrak
konstruksi, kurang pemberdayaan badan usaha jasa konstruksi, kurangnya dukungan
financial kepada pelaku bisnis, belum lancarnya rantai pasok dalam industri konstruksi dan
masih perlu digalakkannya pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.
Sementara itu untuk meningkatkan daya saing dalam percaturan ekonomi global,
pembangunan ekonomi nasional harus didukung dengan penyelenggaraan fungsi pemerintah
yang bersih, tegas dan berwibawa yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip Good Governance.
Disamping itu mampu menekan ekonomi biaya tinggi serta mampu memberantas perilaku
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dan didukung secara konkrit dengan penegakan
hukum yang tegas, transparan, serta tidak pandang bulu.
Dalam rangka mewujudkan masa depan sektor Jasa Konstruksi yang mandiri, terintegrasi
dan berkualitas, maka melalui Munas XIII yang berlangsung di Bali,Gapensi menyampaikan
pokok-pokok pikiran sebagai berikut :
1. PENYEMPURNAAN KEBIJAKAN INFRASTRUKTUR
Walaupun Bank Dunia masih menempatkan Indonesia pada peringkat ke-120 dalam hal
kemudahan berbisnis, atau terendah diantara Negara-negara Asean, namun MUNAS
GAPENSI mengapresiasi dan tetap mendukung sepenuhnya tekad dan konsistensi
Pemerintah untuk memperbaiki iklim pengusahaan dan investasi di bidang infrastruktur,
sehingga memiliki kepastian hukum yang lebih tegas dan lebih transparan dalam rangka
mewujudkan kondisi Investment Friendly, khususnya dalam rangka mendorong
pertumbuhan jasa konstruksi di tanah air.
Sudah waktunya arah pembangunan infrastruktur di tanah air harus ditata kembali secara
menyeluruh sehingga lebih terintegrasi secara regional tanpa mengorbankan internal
connectivity.
Hasil Pembahasan dan Rekomendasi : a. Kemudahan berinvestasi :
1. Proses pengurusan perijinan yang cepat dan tidak berbelit-belit
2. Biaya murah
3. Memiliki kepastian hukum b. Hubungan terpadu :
1. Fasilitas transportasi domestik yang memadai
2. Biaya yang murah
2. KEPASTIAN DAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENYEDIA JASA
KONSTRUKSI
Mencermati perkembangan yang terjadi akhir-akhir ini, banyak anggota Gapensi
mengeluhkan adanya kriminalisasi terhadap pengusaha, dimana banyak terjadi masalah
penyelewengan hukum yang menimpa para kontraktor. Beberapa perselisihan hukum
yang seharusnya dapat diselesaikan secara perdata berdasarkan kontrak konstruksi yang
ada, tetapi oleh sebagian oknum penegak hukum sengaja dibawa ke ranah pidana agar
menimbulkan “pressure” tersendiri bagi para pihak yang terlibat. MUNAS XIII GAPENSI berharap kepada pemerintah dan para pemangku kepentingan di
bidang hukum, agar segala perselisihan yang terjadi dalam kaitan kontrak konstruksi
hendaknya dapat dikembalikan kepada landasan hukum yang semestinya sesuai peraturan
perundangan yang berlaku, agar dapat diperoleh penyelesaian yang adil, transparan dan
bermartabat.
Hasil Pembahasan dan Rekomendasi :
1. Penyelesaian Perselisihan Kontrak Kerja diselesaikan secara hukum Perdata
2. Pemeriksaan hasil pekerjaan konstruksi yang diduga terjadi penyimpangan dalam
ranah hukum pidana, harus diperiksan oleh petugas yang memiliki kompetensi di
bidang konstruksi
3. KESETARAAN DALAM KONTRAK Saat ini ada sekitar 168.000 perusahaan kontraktor di Indonesia yang dapat
dikelompokkan ke dalam grade kecil, menengah dan besar. Apabila ditinjau dari tingkat
persaingan masing-masing kelompok dalam mendapatkan proyek pemerintah, maka akan
terlihat bahwa tingkat persaingan di masing-masing kelompok akan sangat jauh berbeda.
90% dari jumlah tersebut merupakan kelompok grade kecil yang memperebutkan 20%
dari total anggaran pemerintah. Grade menengah kurang lebih 9% akan memperebutkan
5% anggaran pemerintah, sedangkan grade besar hanya 1% dari jumlah tersebut
memperebutkan kurang lebih 75% anggaran pemerintah. Dari angka-angka tersebut dapat
dikatakan bahwa tingkat persaingan di grade kecil akan jauh lebih ketat dibandingkan
grade besar maupun menengah.
Kondisi tersebut akan membuka peluang bagi pengguna jasa yang beriktikad kurang baik
untuk mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya melalui kontrak konstruksi yang
tidak seimbang.
Sehubungan dengan hal tersebut, MUNAS XIII GAPENSI berharap agar pemerintah dan
lembaga terkait dapat menerbitkan standar kontrak kontruksi yang mengatur hak dan
kewajiban para pihak secara adil dan seimbang, yang diberlakukan bagi semua pihak
yang terlibat dalam kegiatan jasa konstruksi. Sehingga tidak ada lagi kontrak kontruksi
yang hanya menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak lainnya.
Hasil Pembahasan dan Rekomendasi :
1. Pemerintah menyiapkan paket pekerjaan sesuai dengan jumlah kontraktor yang
proporsional.
4. PEMBERDAYAAN BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI
Peraturan perundang-undangan Jasa Konstruksi mengamanatkan kepada pemerintah pusat
maupun daerah untuk menetapkan kebijakan pemberdayaan usaha jasa konstruksi melalui
pengembangan usaha kemitraan fungsional yang sinergis antara usaha besar dengan usaha
menengah dankecil,sejalan dengan peningkatan daya saing kontraktor nasional melalui
kebijakan rantai pasok penyedia jasa konstruksi yang bersifat spesialis.
MUNAS XIII GAPENSI berpendapat sudah saatnya pemerintah menerbitkan regulasi
pemberdayaan usaha jasa konstruksi yang bersifat integratif, yaitu mendorong usaha
menengah dan kecil menjadi spesialis, dan mewajibkan usaha besar menjadi kontraktor
generalis. Selanjutnya para pengusaha besar wajib memberi peluang seluas-luasnya
kepada para pengusaha menengah dan kecil untuk bersinergi dalam pelaksanaan proyek
dengan bertindak sebagai sub kontraktor spesialis, berdasarkan kaidah-kaidah bisnis
yang saling menguntungkan.
5. RESPON TERHADAP EKONOMI GLOBAL
Mencermati dampak gejolak ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi nasional
pada umumnya dan peluang usaha para kontraktor nasional pada khususnya, maka
MUNAS XIII GAPENSI berpendapat :
5.1. Pemerintah dan masyarakat pengusaha khususnya yang bergerak di bidang jasa
konstruksi, perlu bersama-sama mengantisipasi dampak negatif atau resiko yang
mungkin terjadi akibat globalisasi. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Pemerintah diharapkan dapat meninjau kembali regulasi yang menyangkut sistem
pelelangan yang berlaku saat ini sehingga dapat memberikan kesempatan kepada
pengusaha nasional dalam memperhitungkan segala resiko-resiko yang mungkin
timbul dari dampak gejolak ekonomi global.
b. Pemerintah diharapkan dapat memberikan dukungan dan keberpihakan kepada
kontraktor nasional dalam menghadapi persaingan maupun ancaman dari
pengusaha asing, baik dalam bentuk regulasi yang mengatur tata cara pelelangan
dan pembatasan kepemilikan modal asing.
5.2. Pemerintah bersama-sama masyarakat jasa konstruksi diharapkan dapat mendorong
tumbuhnya industri konstruksi yang efisien dengan mengutamakan pemanfaatan
sumber daya alam lokal dan pemanfaatan teknologi maju. Pertumbuhan industri
konstruksi yang kuat akan menjamin kelancaran rantai pasok bagi jasa konstruksi
nasional, sehingga mampu bersaing, baik dalam hal kualitas, harga maupun
delivery.Untuk itu diperlukan hal-hal sebagai berikut:
1. Peran pemerintah sangat diharapkan dalam meningkatkan profesionalisme
kontraktor nasional dalam menghadapi serbuan kontraktor asing yang semakin
gencar sehubungan dengan globalisasi dan pasar bebas Asean 2015, khususnya
melalui pembinaan yang berkelanjutan dan kesempatan berusaha secara
berjenjang.
2. Pemerintah diharapkan memiliki tolok ukur kebijakan berupa eskalasi, optimasi
dan pembebasan denda bagi penyedia jasa Konstruksi bilamana terjadi gejolak
moneter yang mengakibatkan gangguan industri.
6. AKSES PERMODALAN
Dalam rangka membantu permodalan para pelaku jasa konstruksi nasional perlu
dipikirkan sumber-sumber permodalan,untuk itu MUNAS XIII GAPENSIberharap
Pemerintah segera membentuk BANK KONSTRUKSI yang memberikan akses
permodalan yang mudah dan terjangkau. Sehingga para kontraktor pengusaha ekonomi lemah dapat memperoleh akses
permodalan secara cepat, mudah, dan murah. Hal tersebut tentu saja akan dapat
membantu kelancaran pembangunan infrastruktur secara nasional.
7. SERTIFIKASI BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI
Kebijakan pemerintah menyangkut klasifikasi bidang usaha yang tertuang Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 8 Tahun 2010 tentang klasifikasi dan kualifikasi usaha
Jasa Konstruksi yang kemudian LPJK Nasional mengatur lebih lanjut dalam Peraturan
LPJK tentang registrasi Sertifikat Badan Usaha belum dapat dilaksanakan sehubungan
dengan masih digunakannyaklasifikasi ASMET sebagai dasar penerbitan IUJK dan
proses pengadaan barang dan jasa pemerintah MUNAS XIII GAPENSI berpendapat bahwa pemerintah diharapkan segera menerbitkan
kebijakan yang mengatur pemberlakuan klasifikasi bidang usaha terkait dengan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 8 Tahun 2010 untuk dapat digunakan dalam penerbitan
IUJK yang kemudian digunakan sebagai persyaratan dalam proses pengadaan barang dan
jasa pemerintah.
8. MENGHADAPI PEMILU 2014
Tahun 2014 merupakan tahun Pesta Demokrasi, dimana akan berlangsung Pemilihan
Umum dan Pemilihan Presiden untuk periode 2014 – 2019. Sebagai konsekuensi tentu
saja eskalasi politik sepanjang Tahun 2014 akan meningkat.
MUNAS XIII GAPENSI berharap pesta demokrasi tersebut dapat berlangsung dengan
tertib, aman dan lancar, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita harapkan yang dapat
mengganggu kondisi perekonomian nasional. Karena apabila terjadi, gangguan tersebut
akan berdampak kepada kesempatan meraih peluang pasar bagi para anggota.
Untuk itu MUNAS XIII GAPENSI menghimbau kepada seluruh anggota untuk ikut
berkontribusi menjaga terselenggaranya pesta demokrasi yang aman, tertib dan lancar.
Ditetapkan di : Sanur - Bali
Pada Tanggal : 21 Januari 2014
MUSYAWARAH NASIONAL XIII
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
Pimpinan Sidang,
( MAX R.F KREY, ST ) ( M. H. RIZAL )
Ketua Sekretaris
KETETAPAN
MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI
Nomor :10/MUNAS XIII GAPENSI/2014
Tentang
PENETAPAN NAMA – NAMA CALON KETUA UMUM BPP GAPENSI
MASA BHAKTI TAHUN 2014 – 2019
PADA MUNAS XIII GAPENSI TAHUN 2014
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI DI BALI
Menimbang : 1. Bahwa masa jabatan Penasehat, Dewan Pertimbangan dan Badan
Pimpinan Pusat GAPENSI Masa Bhakti Tahun 2008 – 2013 telah berakhir.
2. bahwa MUNAS XIII GAPENSI perlu menetapkan Team Formatur guna
menyusun dan menetapkan Personalia jajaran Organisasi di Tingkat Pusat
untuk Masa Bhakti Tahun2014 – 2019.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Pedoman
Ketatalaksanaan Organisasi GAPENSI.
2. Keputusan BPP GAPENSI Nomor : 184/SK/BPP/2013 tanggal 14 Juni
2013 tentang Penetapan Tempat, Waktu dan Pelaksana Musyawarah
Nasional XIII GAPENSI.
3. Keputusan BPP GAPENSI Nomor : 185/SK/BPP/2013 tanggal 21 Juni
2013 tentang Pembentukan Panitia Penyelenggara dan Panitia Pengarah
Musyawarah Nasional XIII GAPENSI.
Memperhatikan : 1. Surat SC MUNAS XIII GAPENSI No.1284/UM/BPP/XI/2013 tanggal
01 November 2013 dan No.1357/UM/BPP/XII/2013 tanggal16
Desember 2013. 2. Hasil seleksi pendaftaran calon Ketua Umum BPP GAPENSI Masa Bhakti
Tahun 2014 – 2019 oleh Panitia Pengarah MUNAS XIII GAPENSI Tahun
2014.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : NAMA – NAMA CALON KETUA UMUM BPP GAPENSI MASA
BHAKTI TAHUN 2014 – 2019 PADA MUNAS XIII GAPENSI TAHUN
2014
Pertama : Nama-nama yang dinyatakan memenuhi persyaratan sebagai calon Ketua
Umum BPP GAPENSI Masa Bhakti Tahun 2014 – 2019 sebagai berikut :
1. DANIEL HUTAPEA
2. H. ISKANDAR Z. HARTAWI
3. Ir.H.SOEHARSOJO
4. Ir. H.M. ZULKARNAIN ARIEF, MSc
5. H. LEONARDY HARMAINY, MBA.MM
Kedua : Nama-nama yang menyatakan mengundurkan diri dalam pencalonannya
sebagai Ketua Umum BPP GAPENSI Masa Bhakti Tahun 2014 – 2019
sebagai berikut :
1. Ir. H.M. ZULKARNAIN ARIEF, MSc
2. H. LEONARDY HARMAINY, MBA.MM
Ketiga : Nama-nama yang menyatakan kesiapannya menjadi calon Ketua Umum BPP
GAPENSI Masa Bhakti Tahun 2014 – 2019 pada saat menyampaikan Visi
dan Misi, sebagai berikut :
1. DANIEL HUTAPEA
2. H. ISKANDAR Z. HARTAWI
3. Ir. H. SOEHARSOJO
Ditetapkan di : Sanur - Bali
PadaTanggal : 21 Januari 2014
MUSYAWARAH NASIONAL XIII
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
Pimpinan Sidang,
(MAX R.F KREY, ST) (M. H. RIZAL)
Ketua Sekretaris
KETETAPAN
MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI
Nomor : 11/MUNAS XIII GAPENSI/2014
Tentang
PENETAPAN TEAM FORMATUR GUNA MENYUSUN DAN
MENETAPKAN PERSONALIA PENASEHAT, DEWAN PERTIMBANGAN DAN
BADAN PIMPINAN PUSAT GAPENSI
MASA BHAKTI TAHUN 2014 - 2019
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI DI DENPASAR
Menimbang : 1. bahwa masa jabatan Penasehat, Dewan Pertimbangan dan Badan Pimpinan
Pusat GAPENSI Masa Bhakti Tahun 2008 – 2013 telah berakhir. 2. bahwa MUNAS XIII GAPENSI perlu menetapkan Team Formatur guna
menyusun dan menetapkan Personalia jajaran Organisasi di Tingkat Pusat
untuk Masa Bhakti Tahun 2014 – 2019.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Pedoman
Ketatalaksanaan Organisasi GAPENSI.
2. Keputusan BPP GAPENSI Nomor : 184/SK/BPP/2013 tanggal 14 Juni
2013 tentang Penetapan Tempat, Waktu dan Pelaksana Musyawarah
Nasional XIII GAPENSI.
3. Keputusan BPP GAPENSI Nomor : 185/SK/BPP/2013 tanggal 21 Juni
2013 tentang Pembentukan Panitia Penyelenggara dan Panitia Pengarah
Musyawarah Nasional XIII GAPENSI.
Memperhatikan : Terpilihnya Team Formatur pada Sidang Paripurna IV MUNAS XIII
GAPENSI pada tanggal 21 Januari 2014.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Mengangkat 3 (tiga) orang Formatur MUNAS XIII GAPENSI dan
memberikan mandat penuh :
1.1 Ketua Formatur : H. ISKANDAR Z. HARTAWI
1.2 Anggota : A. HANAFIAH
1.3 Anggota : ANDI RUKMAN NURDIN KARUMPA, SE Untuk menyusun dan menetapkan Personalia Penasehat, Dewan
Pertimbangan dan Badan Pimpinan Pusat GAPENSI Masa Bhakti
Tahun 2014 – 2019 sesuai dengan kepentingan dan sasaran yang akan
dicapai serta berpedoman pada struktur kepengurusan berdasarkan
Ketetapan MUNAS XIII GAPENSI Nomor : 05/MUNAS XIII
GAPENSI/2014 tentang Program Organisasi.
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Sanur - Baqli
Pada Tanggal : 21 Januari 2014
MUSYAWARAH NASIONAL XIII
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
Pimpinan Sidang,
( MAX R.F KREY, ST ) ( M. H. RIZAL )
Ketua Sekretaris
KETETAPAN
MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI
Nomor :12/MUNAS XIII GAPENSI/2014
Tentang
PENGESAHAN BENTUK DAN SUSUNAN PERSONALIA PENASEHAT,
DEWAN PERTIMBANGAN DAN BADAN PIMPINAN PUSAT GAPENSI
MASA BHAKTI TAHUN 2014 - 2019
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MUSYAWARAH NASIONAL XIII GAPENSI DI BALI
Menimbang : a. bahwa Team Formatur selaku Mandataris MUNAS XIII GAPENSI telah
menyusun Personalia, Penasehat, Dewan Pertimbangan dan Badan
Pimpinan Pusat GAPENSI Masa Bhakti Tahun2014- 2019.
b. bahwa MUNAS XIII GAPENSI perlu mengesahkan Bentuk dan Susunan
Personalia jajaran Organisasi di Tingkat Pusat.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Pedoman
Ketatalaksanaan Organisasi GAPENSI.
2. Keputusan BPP GAPENSI Nomor : 184/SK/BPP/2013 tanggal 14 Juni
2013 tentang Penetapan Tempat, Waktu dan Pelaksana Musyawarah
Nasional XIII GAPENSI.
3. Keputusan BPP GAPENSI Nomor : 185/SK/BPP/2013 tanggal 21 Juni
2013 tentang Pembentukan Panitia Penyelenggara dan Panitia Pengarah
Musyawarah Nasional XIII GAPENSI.
4. Ketetapan MUNAS XIII GAPENSI Nomor : 11/MUNAS XIII
GAPENSI/2014 tentang Penetapan Team Formatur Guna Menyusun dan
Menetapkan Personalia Penasehat, Dewan Pertimbangan dan Badan
Pmpinan Pusat GAPENSI Masa Bhakti Tahun 2014 – 1019.
.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Mengesahkan Bentuk dan Susunan Personalia :
1.1 Penasehat GAPENSI Tingkat Pusat Masa Bhakti Tahun2014- 2019.
1.2 Dewan Pertimbangan GAPENSI di Tingkat Pusat Masa Bhakti Tahun
2014- 2019.
1.3 Badan Pimpinan Pusat GAPENSI Masa Bhakti Tahun2014- 2019. Yang disusun oleh Formatur MUNAS XIII GAPENSI.
2. Dengan dikeluarkannya Ketetapan ini, maka Ketetapan MUNAS XII
GAPENSI Tahun 2008 Nomor : 10/MUNAS XII GAPENSI/2008 tanggal
19 November 2008 dinyatakan tidak berlaku.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Sanur - Bali
PadaTanggal : 21 Januari2014
MUSYAWARAH NASIONAL XIII
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
Pimpinan Sidang,
(MAX R.F KREY, ST) (M. H. RIZAL)
Ketua Sekretaris
BERITA ACARA
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN PERSONALIA
PENASEHAT, DEWAN PERTIMBANGAN DAN
BADAN PIMPINAN PUSAT GAPENSI
MASA BHAKTI TAHUN 2014 – 2019
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Pada hari ini Selasa Tanggal Dua Puluh Satu Bulan Januari Tahun Dua Ribu Empat
Belas, kami yang bertandatangan di bawah ini :
1. H. ISKANDAR Z. HARTAWI
2. A. HANAFIAH
3. ANDI RUKMAN NURDIN KARUMPA, SE
Berdasarkan Ketetapan Musyawarah Nasional XIII GAPENSI No.10/MUNAS XIII
GAPENSI/2014 tanggal 21 Januari 2014, selaku Team Formatur telah mengadakan
Sidang Formatur pada tanggal 21 Januari 2014 dari jam 24.00 WIB sampai dengan jam
01.30 WITA bertempat di Inna Grand Bali Beach Hotel dan telah menyepakati Susunan
Formatur sebagai berikut :
Ketua Formatur : H. ISKANDAR Z. HARTAWI
Anggota : A. HANAFIAH
Anggota : ANDI RUKMAN NURDIN KARUMPA, SE
Dan telah menyusun dan menetapkan Susunan Personalia :
1. Penasehat GAPENSI Tingkat Pusat. 2. Dewan Pertimbangan GAPENSI Tingkat Pusat
Untuk Masa Bhakti Tahun 2014 – 2019 sebagaimana tersebut dalam Lampiran I
Berita Acara ini. 3. Badan Pimpinan Pusat Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia untuk
Masa Bhakti Tahun 2014 – 2019 sebagaimana tersebut dalam Lampiran II Berita
Acara ini.
LAMPIRAN I
BERITA ACARA
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN PERSONALIA
PENASEHAT DAN DEWAN PERTIMBANGAN
BADAN PIMPINAN PUSAT GAPENSI
MASA BHAKTI TAHUN 2014 – 2019
I. Penasehat GAPENSI Tingkat Pusat :
- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia
- Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Nasional
- Ir. H. Agus G.Kartasasmita, MSc.MT
- Ir. H. Soeharsojo
II. Dewan Pertimbangan GAPENSI Tingkat Pusat :
Ketua : H. ERWIN AKSA
Wakil Ketua I : H. MUHIDIN MOHAMAD SAID
Wakil Ketua II : ACHMAD YANI, SH. MH
Wakil Ketua III : H. ANWAR FATTA
Sekretaris : ABDURACHMAN USMAN, SH
Anggota : 1. Ir. RUSLAN RIVAI, MM
2. H. AANG HAMID SUGANDA, S.Sos
3. Ir. EFFENDI SIANIPAR
4. Ir. EKO PRASTOWO, MM
5. GERDA SUMAMPOUW PAAT
6. Ir. H. HILMAN MUCHSIN, MT
7. FAREL PANJAITAN
8. Ir. ANDI UNTUNG SIRAJU
9. EFFENDI HATTA, SE
10. Ir. H. RUMINTARTO, MS
11. Ir. JHON D. NAINGGOLAN, MBA
12. SOETOMO SUPAR
Ditetapkan di : Sanur - Bali
Pada tanggal : 22 Januari 2014
MUSYAWARAH NASIONAL XIII
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
Team Formatur
1. Ketua Formatur : (H. ISKANDAR Z. HARTAWI) …..……………………
2. Anggota : (A. HANAFIAH) ………..………………
3. Anggota : (ANDI RUKMAN N. KARUMPA, SE) ……………..…………
LAMPIRAN II
BERITA ACARA
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN PERSONALIA
BADAN PIMPINAN PUSAT
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
MASA BHAKTI TAHUN 2014 – 2019
BADAN PIMPINAN HARIAN 1. Ketua Umum : H. ISKANDAR Z. HARTAWI
2. Wakil Ketua Umum I : A. HANAFIAH
3. Wakil Ketua Umum II : JOHN PITER NAINGGOLAN
4. Wakil Ketua Umum III : Ir. BAMBANG RAHMADI
5. Wakil Ketua Umum IV : DR. Ir. BAMBANG ESTI MARSONO, MM
6. Wakil Ketua Umum V : ERIK IRAWAN SUGANDA, MA
7. Wakil Ketua Umum VI : MELKY SUEBU
8. Wakil Ketua Umum VII : H. AS. BUDIANTO, SE. MM
9. Sekretaris Jenderal : ANDI RUKMAN N. KARUMPA, SE
10. Wakil Sekretaris Jenderal I : Ir. H.M. SUAIB DIDU, MM
11. Wakil Sekretaris Jenderal II : ERRIKA FERDINATA, ST
12. Bendahara Umum : DANNY KOESTANTO, SE. MM
13. Wakil Bendahara Umum I : ROMZI ABDAT
14. Wakil Bendahara Umum II : H. SUWANDA SOMAWINATA, SE. MM
KETUA-KETUA KOMPARTEMEN 15. Ketua Komp. Organisasi : H. ANDI IWAN DERMAWAN ARAS, SE
16. Ketua Komp. Keanggotaan : Hj. RATU ELLA, SH. MKN
17. Ketua Komp. Pemberdayaan Daerah : Ir. H. FAKHRUDDIN NOOR
18. Ketua Komp. Hubungan Kelembagaan : Ir. LUKMAN HIDAYAT
19. Ketua Komp. Advokasi Kebijakan Publik : Ir. SARWI NOTOATMODJO
20. Ketua Komp. Pendidikan & Pelatihan (SDM) : ADE SJAM TJACHJADI, SE
21. Ketua Komp. Penelitian dan Pengembangan
Jasa Konstruksi : Ir. SENTOT SETIABUDI
22. Ketua Komp. Kemitraan Usaha : MUHAMMAD AUFAR HUTAPEA, SH
23. Ketua Komp. Hubungan International : DR. Ir. HARDY BENRY S. MMA
24. Ketua Komp. Permodalan : Ir. SIGIT WINARTO, MT
25. Ketua Komp. Publikasi dan Humas : Hj. MEISY LELIANASARI, SE
26. Ketua Komp. Advokasi Anggota : Drs. H. HERMANSYAH
27. Ketua Komp. Informasi dan Komunikasi : AGUS HAFIED GURNITA
28. Ketua Komp. Perpajakan : Ir. HERDIAN KOOSNADI
29. Ketua Komp. Usaha Kecil, Menengah & Koperasi : ROBBY ADRIAN PONDIU, SE. MM
Ditetapkan di : Sanur - Bali
Pada tanggal : 22 Januari 2014
MUSYAWARAH NASIONAL XIII
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
Team Formatur
1. Ketua Formatur : (H. ISKANDAR Z. HARTAWI) …..……………………
2. Anggota : (A. HANAFIAH) ………..………………
3. Anggota : (ANDI RUKMAN N. KARUMPA, SE) ……………..…………
BERITA ACARA PELANTIKAN
PADA HARI INI RABU, TANGGAL 22 JANUARI 2014
KAMI ATAS NAMA PIMPINAN MUNAS XIII GAPENSI
DENGAN INI MELANTIK,
BADAN PIMPINAN PUSAT
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA
MASA BHAKTI TAHUN 2014 – 2019
HASIL MUNAS XIII GAPENSI
PADA TANGGAL 19 - 22 JANUARI 2014
KERJA KERAS DARI SAUDARA-SAUDARA
DIPERLUKAN UNTUK MELAKSANAKAN AMANAT ANGGOTA DAN
SEMOGA TUHAN YANG MAHA ESA MEMBERIKAN KEKUATAN KEPADA
KITA UNTUK MENJALANKAN RODA ORGANISASI.
Sanur – Bali, 22 Januari 2014
Ketua Umum Pimpinan
BPP GAPENSI MUNAS XIII GAPENSI
( H. ISKANDAR Z. HARTAWI ) ( MAX R.F. KREY, ST )