122
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Matapelajaran fisika , merupakan matapelajaran yang dirasa sangat sulit di mata siswa Sekolah Menengah Atas. Siswa mengalami kesulitan dapat dilihat dari indikator skor rata-rata ujian Nasional se Jawa Timur yang hanya mencapai 5,68. (Dokumen Depdikbud Kodya Malang, 2009, tidak dipublikasikan) Angka rata-rata ini ternyata merupakan angka terendah dibandingkan mata pelajaran Ebtanas lainnya. Berangkat dari rendahnya hasil belajar Fisika seperti di atas, banyak penelitian dilancarkan dan sampai pada kesimpulan bahwa banyak siswa SMA yang mengalami kesalahan konsep dalam belajar Fisika. Pernah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk menyusun Peta Kesalahan Konsep Fisika bagi siswa-siswa SMA. Penelitian ditujukan pada 387 siswa SMU Negeri Kodya- Kabupaten Malang. Hasilnya cukup memprihatinkan. Ternyata konsep-konsep Fisika (yang sederhana sekalipun) masih dipahami salah oleh kebanyakan siswa. Konsep-konsep tentang listrik arus searah, dan kemagnetan sederhana merupakan konsep-konsep yang rawan terhadap kesalahan konsepsi (Kadim M, 2007). Pada umumnya siswa mengalami kesalahan dengan pola yang relatip sama dalam memahami konsep-konsep di atas, yang sebagian contohnya disajikan pada Tabel 1.1. Tak bisa 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

  • Upload
    habao

  • View
    213

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Matapelajaran fisika , merupakan matapelajaran yang dirasa sangat sulit di mata

siswa Sekolah Menengah Atas. Siswa mengalami kesulitan dapat dilihat dari indikator

skor rata-rata ujian Nasional se Jawa Timur yang hanya mencapai 5,68. (Dokumen

Depdikbud Kodya Malang, 2009, tidak dipublikasikan) Angka rata-rata ini ternyata

merupakan angka terendah dibandingkan mata pelajaran Ebtanas lainnya. Berangkat dari

rendahnya hasil belajar Fisika seperti di atas, banyak penelitian dilancarkan dan sampai

pada kesimpulan bahwa banyak siswa SMA yang mengalami kesalahan konsep dalam

belajar Fisika.

Pernah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk menyusun Peta Kesalahan

Konsep Fisika bagi siswa-siswa SMA. Penelitian ditujukan pada 387 siswa SMU Negeri

Kodya-Kabupaten Malang. Hasilnya cukup memprihatinkan. Ternyata konsep-konsep

Fisika (yang sederhana sekalipun) masih dipahami salah oleh kebanyakan siswa. Konsep-

konsep tentang listrik arus searah, dan kemagnetan sederhana merupakan konsep-konsep

yang rawan terhadap kesalahan konsepsi (Kadim M, 2007). Pada umumnya siswa

mengalami kesalahan dengan pola yang relatip sama dalam memahami konsep-konsep di

atas, yang sebagian contohnya disajikan pada Tabel 1.1. Tak bisa dipungkiri bahwa

kesalahan konsep yang terjadi di SMA ini akhirnya terbawa juga masuk ke Jurusan

Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang.

Penelitian serupa juga ditujukan kepada para mahasiswa baru FPMIPA

Universitas Negeri Malang. Anggota sampel sebanyak 285 orang datang dari berbagai

sekolah di Jawa Timur, Jawa Tengah dan bahkan dari luar Pulau Jawa. Pertama,

instrumen dilancarkan pada minggu-minggu pertama mereka mengikuti Perkuliahan

Fisika Dasar. Pada tahap awal ini, peneliti berusaha mengidentifikasi tipe-tipe kesalahan

konsep Fisika yang dibawa dari berbagai wilayah dan berbagai kualitas sekolah. Ternyata

diperoleh hasil yang tidak jauh berbeda dengan penelitian pertama, terbukti konsep salah

seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.1 juga masih ditemukan.

1

Page 2: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

Tabel 1.1 Kesalahan Konsep Fisika Beserta Konsep Salah Pengganggu yang Terjadi pada Mahasiswa Tahun Pertama FMIPA Universitas Negeri Malang

Konsep yang Dipahami Secara Salah

Konsep Salah Penggangu KeteranganPre Post

Kuat arus dari hambatan yang disusun secara seri mempunyai besar yang sama

Hambatan adalah indentitas dari sulit atau tidaknya arus mengalir. Jika hambatan beda kuat arus beda

salah benar

Hambatan yang mempunyai besar berbeda jika disusun secara paralel akan mempunyai beda potensial yang sama jika ada arus

Beda potensial adalah besaran fisika yang besarnya merupakan perkalian antara kuat arus dan hambatan. Jika hambatan beda, beda potensial juga beda.

salah salah

Satu panjang gelombang adalah jarak terdekat antara dua tempat yang mempunyai fase yang sama

Pada gelombang longitudinal, kriteria panjang gelombang beda dengan pada gelombang transversal

salah salah

Gaya Lorentz terjadi jika ada benda bermuatan bergerak dalam medan magnet

Gaya Lorentz hanya terjadi jika medan magnetnya homogen saja salah salah

Pre : Kesalahan konsep terjadi pada awal perkuliahan dan berhasil diluruskan pada akhir perkuliahan Fisika Dasar.

Pre-Post : Kesalahan konsep terjadi pada awal perkuliahan dan tetap bertahan hingga akhir perkuliahan Fisika Dasar.

Identifikasi awal ini sekaligus memberikan petunjuk bahwa kesalahan konsep

Fisika telah terjadi di mana-mana dan menjadi masalah serius yang perlu dicarikan

penyelesaiannya. Pengukuran kedua dilancarkan pada akhir semester, yaitu setelah

mereka menyelesaikan perkuliahan Fisika Dasar di Jurusan Pendidikan Fisika. Ternyata

sebagian besar dari kesalahan konsep Fisika yang terjadi pada awal semester masih saja

terjadi hingga akhir semester. Hasil penelitian ini sekaligus memberikan dua indikasi

penting yaitu: Pertama, kesalahan konsep Fisika yang telah terlanjur menyatu dalam

pikiran siswa sangat sukar untuk diluruskan kembali. Kesalahan konsep dalam

mempelajari Fisika tidak bisa dipastikan hilang setelah mahasiswa mengikuti

pembelajaran selama satu semester. Padahal banyak pakar berpendapat bahwa kesalahan

konsep ini akan sangat mengganggu proses belajar berikutnya. Indikasi penting kedua

adalah, sekalipun mahasiswa telah dinyatakan lulus dari Matakuliah Fisika Dasar, hampir

dapat dipastikan bahwa dalam benak mereka masih terjangkit kesalahan konsepsi dalam

memahami konsep-konsep Fisika Dasar. Bagian kedua yang disebutkan terakhir di atas

2

Page 3: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

sangat perlu diwaspadai, sebab pada akhirnya para mahasiswa ini akan menjadi guru

Fisika di Sekolah Menengah. Mudah dibayangkan kekacauan pembelajaran macam apa

yang akan terjadi di Sekolah Menengah apabila para guru Fisika juga mengalami

kesalahan konsep yang serius dalam memahami konsep-konsep dasar Fisika. Oleh karena

itu bagi mahasiswa calon guru Fisika, mutlak diperlukan adanya satu upaya untuk

meluruskan kesalahan konsepsi yang masih terbawa dalam pikiran mereka sebelum

dilepas untuk melaksanakan program pengajaran di Sekolah Menengah.

Matakuliah “Fisika Dasar” dipandang sebagai tempat yang paling strategis untuk

meluruskan kesalahan konsepsi terhadap konsep-konsep dasar Fisika. Pemikiran di atas

setidaknya didukung oleh tiga alasan pokok. Pertama sesuai dengan hasil penelitian

sebelumnya hampir bisa dipastikan bahwa mahasiswa yang mengikuti matakuliah Fisika

Dasar IIni masih membawa sisa-sisa kesalahan konsepsi dalam memahami konsep-

konsep Fisika Dasar di SMA. Kedua, matakuliah Fisika Dasar IIni antara lain bertujuan

untuk menanamkan konsep-konsep dasar fisika yang nantinya harus diajarkan di sekolah

menengah. Oleh karena itu kesalahan pemahaman yang terjadi harus diluruskan kembali.

Didasari oleh beberapa pertimbangan di atas, maka penelitian ini berupaya

mengembangkan media pembelajaran Fisika yang diharapkan efektif untuk meluruskan

kesalahan konsepsi dalam memahami konsep-konsep dasar Fisika bagi mahasiswa

peserta Matakuliah Fisika Dasar.

Pengembangan Media Pembelajaran tersebut harus memenuhi kriteria efektivitas

dan efisien. Efektif berarti mampu menyelesaikan seluruh materi matakuliah tersebut,

sedangkan efisien berarti mampu semaksimal mungkin meningkatkan pemahaman

mahasiswa. Kriteria efektif dan efisien bisa ditunjukkan dengan kriteria kelayakan sebuah

Media Pembelajaran. Media pembelajaran harus memenuhi kelayakan Isi, Kebahasaan,

dan Penyajian.

Di samping itu mahasiswa juga dituntut untuk mampu berbahasa inggris dengan

baik. Paling tidak mahasiswa harus mampu memahami isi dari buku Fisika yang

berbahasa inggris. Hal ini sejalan dengan tuntutan Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA

UM dalam hal meningkatkan kemampuan berbahasa inggris mahasiswa.

Panduan Perkuliahan Fisika Dasar selama ini hanya terbatas pada silabus.

Sedangkan model pembelajaran yang dilakukan oleh Bapak Ibu Dosen Fisika Dasar

3

Page 4: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

masih bervariasi. Berdasarkan pengamatan peneliti yang sekaligus sebagai koordinator

TPB untuk Fisika Dasar didapatkan hasil sebagai berikut. Semua Dosen (100%) Fisika

dasar masih menggunakan papan tulis sebagai media pembelajaran. Akibatnya semua

dosen (100%) tidak mampu menyelesaikan materi kuliah Fisika dasar. Pada ujungnya

mahasiswa tidak memperoleh dasar Fisika secara memadahi.

Berdasarkan latar belakang di atas maka akan dilakukan pembuatan transparansi

Fisika Dasar II berbahasa inggris. Transparansi tersebut diujicobakan kehandalannya

pada perkuliahan Fisika Dasar II. Harapan dari pembuatan media pembelajaran itu

adalah, (1) materi dalam silabus dapat diselesaikan, (2) pemahaman mahasiswa

meningkat, (3) kemampuan berbahasa inggris (pasif) mahasiswa meningkat, (4)

mahasiswa dapat belajar dari internet di rumaha karena transparansi ini akan di Upload,

dan (5) diperoleh keseragaman dalam penyampaian materi Fisika Dasar II.

IPK Mahasiswa antara 3 – 3,49 pada semester genap 2008/2009 hanya 9%, dan

antara 3,5 – 4 belum ada. Sedangkan target Jurusan Fisika tahun 2010 IPK mahasiswa 3 –

3,49 harus mencapai 15%, dan IPK 3,5 – 4 harus mencapai 5%. Dengan demikian media

pembelajaran Fisika Dasar IIni harus segera diterapkan secara cepat dan tepat. Jika hal ini

tidak segera dilakukan, akan mengakibatkan rendahnya nilai mereka pada matakuliah

Fisika Dasar.

Disamping itu, target keseluruhan dari rumpun matakuliah dasar ini adalah

”memahami konsep-konsep dasar yang nantinya digunakan sebagai dasar dalam

mempelajari fisika yang lebih tinggi”, maka kelancaran mahasiswa dalam mengikuti

perkuliahan di Jurusan Fisika ini, tergantung pada matakuliah Fisika Dasar.

Disamping membuat media pembelajaran yang berbasis kompetensi, juga perlu disiapkan

perangkat evaluasi yang tepat untuk mencapai target kompetensi. Dengan demikian perlu

adanya penelitian tindakan kelas yang mengupayakan agar target akhirnya tercapai.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti berusaha untuk meneliti dan

mengembangkan media pembelajaran Fisika Dasar II berbasis kompetensi, meng-Upload,

sekaligus berupaya untuk membuat dan meneliti perangkat evaluasi yang bisa digunakan

untuk menjaring kompetensi-kompetensi yang menjadi pembelajaran. Penelitian ini akan

berkolaborasi dengan 3 mahasiswa skripsi agar dalam skripsinya mempunyai

kemanfaatan yang nyata.

4

Page 5: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

B. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan pada latar belakang di atas, tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui kompetensi awal Fisika Dasar III mahasiswa Fisika angkatan

tahun 2009/2010. Tujuan ini dapat dirinci menjadi sebagai berikut.

a. Mengetahui kompetensi awal apa sajakah yang belum dikuasai oleh mahasiswa pada

bab Gelombang.

b. Mengetahui kompetensi awal apa sajakah yang belum dikuasai oleh mahasiswa pada

bab Kelistrikan.

c. Mengetahui kompetensi awal apa sajakah yang belum dikuasai oleh mahasiswa pada

bab Kemagnetan.

2. Menyusun transparansi berbahasa inggris sebagai media pembelajaran Fisika Dasar

III yang berbasis kompetensi.

a. Harus sudah memenuhi kriteria Kelayakan Isi.

b. Harus sudah memenuhi kriteria Kelayakan Kebahasaan.

c. Harus sudah memenuhi Kriteria Penyajian

3. Menyusun perangkat evaluasi pembelajaran Fisika Dasar III yang tepat. Tujuan ini

dapat dirinci sebagai berikut.

a. Menyusun perangkat evaluasi Midle 1 Fisika Dasar III.

b. Menyusun perangkat evaluasi Midle I1 Fisika Dasar III

c. Menyusun perangkat evaluasi Final Fisika Dasar III.

4. Melakukan Upload seluruh perangkat pembelajaran yang sudah dibuat

C. PENTINGNYA PENELITIAN YANG DIRENCANAKAN

1. Mengingat materi Fisika Dasar sangat banyak sedangkan waktunya sangat sedikit,

maka transparansi ini dapat berguna untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi

perkuliahan teori Fisika Dasar III.

2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa inggris secara pasif.

3. Dosen yang mengajar matakuliah Fisika Dasar lebih dari 4 orang. Dengan demikian

diperlukan keseragaman dalam mengajarkan materi Fisika Dasar. Walaupun buku

5

Page 6: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

paket sudah ada, tetapi isinya masih terlalu dalam dan luas. Dengan menyeragamkan

transparansi yang akan digunakan untuk mengajar, diharapkan perkuliahan antara

dosen satu dengan dosen yang lain menjadi seragam.

4. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaborasi antara dosen

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi, maka hal ini memiliki konstribusi

terhadap peningkatan kualitas profesionalisme mahasiswa, dan dosen. Kolaborasi

semacam ini memberikan konstribusi terciptanya iklim akademik yang saling

menguntungkan antara dosen dan mahasiswa. Hal ini sejalan dengan Kadim Masjkur

(2007) yang menyatakan bahwa pola pembimbingan skripsi akan menghasilkan

kemanfaatan optimal jika mahasiswa terlibat langsung dalam penelitian dosen.

5. Sebagai sarana belajar bebas waktu dan tempat karena sudah di Upload di internet.

6

Page 7: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Matakuliah Fisika Dasar II

Matakuliah Fisika Dasar II secara umum dibagi menjadi 2 bagian. Pertama

matakuliah teori Fisika Dasar II, dan kedua matakuliah praktikum Fisika Dasar III.

Matakuliah teori Fisika Dasar II berbobot 3 sks dan 3 js. Matakuliah Praktikum Fisika

Dasar II berbobot 1 sks dan 2 js (silabus Jurusan Fisika FMIPA UM, 2008:26)

Materi Teori Fisika Dasar II dideskripsikan sebagai berikut.

Bab I. Gelombang

A. Gelombang Mekanik

B. Gelombang Elektromagnetik

C. Optika Geometri

Bab II Kelistrikan

A. Listrik Statis

B. Listrik Dinamis

Bab III Kemagnetan

A. Medan Magnet

B. Induksi Magnetik

C. Induktansi Diri

Pada Jurusan Fisika FMIPA UM, deskripsi matakuliah tersebut sudah tertampung

pada buku paket Fisika Dasar II. Pada buku tersebut, deskripsi itu ditampung dan

menghasilkan tulisan sebanyak 289 halaman. Dengan demikian dari sisi kuantitas materi,

buku Fisika Dasar II tergolong sangat besar. Pada ujungnya, tidak mungkin dalam

pengajaran, dosen mampu menyelesaikan dalam satu semester. Dalam pengajaran Fisika

Dasar II, dosen satu dengan yang lain sangat bervariasi dalam memberikan materi

pelajaran. Hal ini dibuktikan dengan hasil survey peneliti dari tahun 2006 hingga tahun

2008. Survey dilakukan dengan meminjam catatan kuliah Fisika Dasar II dari 25

mahasiswa.

7

Page 8: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

B. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

Perkembangan kurikulum akhir-akhir ini menekannya adanya penonjolan

kompetensi pada pembelajaran. Pembelajaran yang terdahulu yang selalu berorientasi

pada prestasi belajar secara pengetahuan, sekarang telah digeser. Pengetahuan itu

hanyalah sebagai sarana untuk mencapai suatu kompetensi tertentu. Sebagai contoh

misalnya, dahulu ketika percobaan kalorimeter, salah satu tujuannya adalah untuk

menentukan kalor jenis zat padat tertentu. Sekarang, penentuan kalor jenis zat tertentu itu

hanya dipakai sebagai sarana agar mahasiswa mampu menguasi teori ralat tertentu.

Berdasarkan draf KBK yang dikeluarkan oleh Pusat Kurikulum, Balitbang Dknas,

pada Bulan Agustus 2001, untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi,

fisika, dan kimia, bahwa pada prinsipnya kompetensi sains untuk jenjang SMU

ditetapkan ditetapkan sebagai berikut.

a. Mampu mengamati perubahan alam yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

b. Mampu bersikap ilmiah, dengan penekanan pada sikap ingin tahu, bekerja sama, jujur,

terbuka, dan hemat energi, serta peduli lingkungan.

c. Mampu menerjemahkan perilaku alam yang mencakup pola keteraturan di alam,

konsep sebagai representasi realitas alam, hubungan antar konsep dan kuantifikasinya,

penerapan konsep dan prinsip untuk menjelaskan fenomena alam.

d. Mampu memahami proses pembentukan ilmu dan melakukan inkuiri ilmiah dan

penelitian ilmiah.

e. Mempu memanfaatkan sains untuk menjelaskan prinsip sains pada produk teknologi,

dan merancang/membuat produk teknologi dengan menerapkan prinsip sains, serta

mampu mengelola lingkungan secara bijaksana.

KBK ini menurut diterapkan di seluruh SMU di Indonesia sejak tahun 2004/2005,

tampaknya telah mengakomodasi tujuan pendidikan sains yang berkaitan dengan lima

dimensi pendidikan sains tersebut di atas. Selanjutnya jika semua kompetensi tersebut

pada KBK dapat dicapai oleh siswa, berarti semua tantangan dantuntutan masa depan

tersebut di atas diharapkan akan dapat teratasi. Untuk itu perlu diciptakan

kondisipenyelenggaraan pendidikan sains di SMU yang dapat mendukung tercapainya

kompetisi tersebut melalui penciptaan arah kebijakan yang tepat.

8

Page 9: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

C. Kurikulum Jurusan Fisika Universitas Negeri Malang

Untuk menindaklanjuti KBK SMU yang sudah diterapkan tahun 2004/2005, maka

Jurusan Fisika Universitas Negeri Malang, yang merupakan salah satu perguruan tinggi

yang mencetak guru sudah berusaha untuk mempersiapkannya. Persiapan itu dalam

kentuk kurikulum matakuliah berbasis kompetensi.

Praktikum Fisika Dasar I & II masuk dalam rumpun Matakuliah Kemampuan

Berkarya (MKB). Sedangkan deskripsi kompetensi untuk matakuliah praktikum Fisika

Dasar adalah memiliki ketrampilan bekerja laboratorium sebagai dasar berkarya dalam

bidang fisika dan menyajikan hasil karyanya secara ilmiah. Pada prinsipnya, semua

matakuliah praktikum mempunyai deskripsi kompetensi yang sama dengan Fisika Dasar,

tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya Eksperimen Fisika,

indikator kompetensinya lebih lengkap. Indikator kompetensi untuk matakuliah

praktikum fisika adalah sebagai berikut.

1. mampu menggunakan alat-alat laboratorium dengan benar.

2. Memahami karakteristik alat ukur.

3. Mampu menampilkan hasil pengukuran beserta ralatnya.

4. Mampu menganalisis data hasil pengukuran.

5. Mampu melakukan manipulasi eksperimen.

6. Mampu merumuskan masalah, hipotesis, dan memecahkannya melalui kegiatan

laboratorium.

7. Mengkomunikasikan hasil karya laboratorium secara ilmiah.

Untuk matakuliah PraktikumFisika dasar misalnya, hanya sampai indikator nomor 5 saja.

D. Fungsi Evaluasi

Menurut Subiyanto (1988:17), fungsi evaluasi yaitu untuk memberikan umpan bali,

menentukan hasil belajar, menempatkan siswa pada situasi belajar yang tepat, dan untuk

mengenali latar belakang kesulitan belajar siswa. Mengingat kurikulum yang berbasis

kompetensi ini menekankan kompetensi-kompetensi yang ada, maka evaluasi yang bisa

dilakukan adalah dengan mengacu pada kompetensi-kompetensi yang menjadi tujuan dari

pembelajaran. Jika pembelajaran tersebut berupa kegiatan praktikum, maka yang perlu

9

Page 10: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

dievaluasi adalah bagaimana persiapan mahasiswa sebelum praktikum, pelaksanaan

praktikum, dan laporan praktikum.

Penilaian terhadap apa yang harus disiapkan mahasiswa sebelum praktikum adalah

sebagai berikut.

a. Apakah mahasiswa mengetahui kompetensi-kompetensi yang harus mereka capai

selama melakukan proses kegiatan praktikum?

b. Apakah mahasiswa mengetahui kompetensi-kompetensi yang harus mereka capai

selama membuat laporan kegiatan praktikum.

Penilaian terhadap apa yang harus dikuasai mahasiswa selama proses kegiatan praktikum

adalah sebagai berikut.

a. Apakah mahasiswa mampu menggunakan peralatan dengan baik dan benar?

b. Apakah mahasiswa mampu memanipulasi prosedur eksperimen sehingga

menghasilkan data yang baik dan benar.

c. Apakah mahasiswa mampu bekerja sama dengan teman sekelompok sehingga

menghasilkan proses penelitian yang efektip dan efisien.

Penilaian terhadap apa yang harus dikuasai mahasiswa selama membuat laporan kegiatan

praktikum adalah sebagai berikut.

a. Apakah mahasiswa mampu mengajikan hasil ukur dengan benar?

b. Apakah mahasiswa mampu mengembangkan prosedur eksperimen dengan baik dan

benar?

c. Apakah mahasiswa mampu mengkomunikasikan hasil penelitian dalam bentuk format

laporan yang benar?

E. Evaluasi Ranah Psikomotor

Pada pelaksanaan praktikum, sangat dimungkinkan muncul kompetensi yang terkait

erat dengan kemampuan psikomotor mahasiswa. Misalnya mahasiswa harus terampil

menggunakan alat-alat yang digunakan. Hal ini menuntut psikomotor mahasiswa dalam

menggunakan alat-alat tersebut (Subiyanto, 1988:53). Bagaimana mahasiswa

mempersepsikan, yang berarti menyadari suatu stimulus, menyeleksi stimulus terarah

sampai menterjemahkannya dalam kaitan pengamatan stimulus terarah kepada kegiatan

yang ditampilkan. Bagaimana mahasiswa siap melakukan suatu kegiatan tertentu,

10

Page 11: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

termasuk kesiapan mental, fisik, dan emosional. Bagaimana mahasiswa meniru gerakan.

Bagaimana mahasiswa melakukan mekanisme, yang berarti respon yang dipelajari telah

menjadi kebiasaan, gerakan dilakukan dengan mantap, penuh keyakinan dan kemahiran.

Mahasiswa mampu melakukan atau merespon hal yang komplek, yang bersangkutan

dengan gerakan motorik yang komplek. Bagaimana mahasiswa mampu mengubah pola

gerakan sesuai dengan situasi yang dihadapi. Bagaimana mahasiswa mencipta, yang

berarti mampu menciptakan pola-pola gerakan baru agar sesuai dengan situasi yang

dihadapi.

Menurut Supeno (2002), dalam menilai pada pelaksanaan kurikulum berbasis

kompetensi, maka teknik analisis yang cocok adalah perubahan tingkah laku yang sesuai

dengan tujuan instruksional khusus pengajaran atau indikator-indikator kompetensi hasil

belajar.

F. MEDIAMedia berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang

secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber

pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media

pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah

teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik

untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya.

Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media

pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar,

termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa

media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat

merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong

terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam

kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada

mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar

yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha

pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat

11

Page 12: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

(IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media

pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.

1. Pengertian Media

Kata media berasal dari kata medium yang secara harfiah artinya perantara atau

pengantar. Menurut EACT yang dikutip oleh Rohani (1997 : 2) “media adalah segala

bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi”. Sedangkan pengertian

media menurut Djamarah (1995 : 136) adalah “media adalah alat bantu apa saja yang

dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai Tujuan pembelajaran”. Dan

menurut Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) yaitu : “media adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga

terjadi proses belajar”.

Sutari Imam Barnadib berpendapat bahwa alat pendidikan adalah suatu

tindakan atau perbuatan atau situasi atau benda yang dengan tindakan untuk mencapai

suatu tujuan pendidikan. Sementara Ahmad D. Marimba mendefinisikannya sebagai

segala sesuatu atau apa yang dipergunakan dalam usaha mencapai tujuan. Ramayulis

mengatakan bahwa dari beberapa literatur tidak terdapat perbedaan antara alat dengan

media pendidikan. Oleh karenanya, ia tidak membedakan antara alat dengan media.

Zakiah Daradjat juga tidak membedakan antara alat dengan media. Menurutnya, media

atau alat pendidikan meliputi segala sesuatu yang dapat membantu proses pencapaian

tujuan pendidikan.

Dari pengertian yang dikemukakan di atas, dapat dipahami bahwa alat juga

merupakan komponen penting dalam pendidikan. Dengan alat tersebut, tujuan pendidikan

akan mudah untuk dicapai. Begitu pentingnya media dalam pendidikan, maka guru

dituntut profesionalitasnya dalam mengembangkan media tersebut. Guru harus

mengetahui keunggulan dan kelemahan dari masing-masing media yang akan digunakan

serta menentukan pilihan yang paling tepat sehingga siswanya lebih aktif dan kritis dalam

proses pembelajaran. Dan yang paling terpenting adalah dengan media itu, siswa sampai

kepada tujuan yang diinginkan.

12

Page 13: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

2. Karakteristik Media Pembelajaran

Selain tahu pentingnya penggunaan media pembelajaran, kita juga harus

mengetahui karakteristik setiap media, potensi apa yang dimilikinya, apa kelebihan dan

apa kekurangannya. Setelah mengetahui karakteristik berbagai media, kita dapat

menyeleksi media mana yang cocok untuk digunakan pada proses belajar mengajar

tertentu.

Terdapat tiga karakteristik media secara umum menurut Kemp (1985) yaitu:

1. Fixative property mengacu pada kemampuan media untuk merekam peristiwa,

menyimpan, dan mereproduksi informasi bilamana diperlukan. Contoh media ini

adalah: pita kaset audio dan video, sekarang ditambah dengan cd, vcd, dan dvd. Alat

rekam dan putarnya adalah tape recorder, kamera, video player, cd/vcd/dvd player,

televisi dan komputer.

2. Manipulative property adalah kemampuan media untuk mentransformasi obyek atau

peristiwa dengan berbagai cara. Kemampuan ini dimiliki media seperti: kamera yang

dapat memperbesar/memperkecil obyek; mempercepat proses, contohnya proses

membukanya kelopak bunga. Dalam PBM tentang geografi, guru dapat

memanfaatkan misalnya video sebuah gunung berapi yang tidak mungkin dilihat dari

jarak dekat. Kemampuan manipulatif sekarang sudah sangat maju dengan bantuan

komputer.

3. Distributive property adalah kemampuan media untuk menyebarkan informasi

melalui udara, sehingga peristiwa yang terjadi di tempat yang berjauhan dapat

ditayangkan secara simultan.

3. Fungsi-Fungsi Media

Media memiliki beberapa fungsi, diantaranya :

1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh

para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari

faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan

buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi

perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang

13

Page 14: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa

dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat

disajikan secara audio visual dan audial.

2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak

mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang

suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu

kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat;

(e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek

mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat,

maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.

3. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik

dengan lingkungannya.

4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan

5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.

6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.

7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.

8. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai

dengan abstrak

Selain fungsi diatas juga terdapat beberapa fungsi:

1. Fungsi Atensi yaitu media dapat menarik perhatian siswa yang membuat siswa

berpikir

2. Fungsi Afektif yaitu media dapat menimbulkan emosi

3. Fungsi Kognitif yaitu media membantu pemahaman konsep

4. Fungsi Kompensasi yaitu media dapat membantu siswa yang lemah dalam

menangkap informasi, mengorganisasi info, dan memahami sesuatu yang abstrak.

Contohnya: dengan alat peraga, siswa kurang cerdas bisa lebih mudah mempelajari

konsep fisika.

14

Page 15: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

4. Jenis-Jenis Media

Banyak sekali jenis media yang sudah dikenal dan digunakan dalam

penyampaian informasi dan pesan – pesan pembelajaran. Setiap jenis atau bagian dapat

pula dikelompokkan sesuai dengan karakteristik dan sifat – sifat media tersebut. Sampai

saat ini belum ada kesepakatan yang baku dalam mengelompokkan media. Jadi banyak

tenaga ahli mengelompokkan atau membuat klasifikasi media akan tergantung dari sudut

mana mereka memandang dan menilai media tersebut.

Penggolongan media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Rohani

(1997 : 16) yaitu :

1. Gambar diam, baik dalam bentuk teks, bulletin, papan display, slide, film strip, atau

overhead proyektor.

2. Gambar gerak, baik hitam putih, berwarna, baik yang bersuara maupun yang tidak

bersuara.

3. Rekaman bersuara baik dalam kaset maupun piringan hitam.

4. Televisi

5. Benda – benda hidup, simulasi maupun model.

6. Instruksional berprograma ataupun CAI (Computer Assisten Instruction).

Menurut Oemar Hamalik, klasifikasi media yaitu:

Alat-alat visual yang dpat dilihat, contohnya papan tulis, filmstrip, dsb

Alat-alat yang bersifat auditatif atau hanya dapat didengar contohnya radio

Alat-alat yang bias dilihat dan didengar; contohnya film dqan televisi

Dramatisasi, bermain peranan, sosiodrama, sandiwara boneka, dsb

Menurut Gagne, 7 macam pengelompokkan media yaitu:

benda untuk didemonstrasikan

komunikasi lisan

gambar cetak

gambar diam

gamabar gerak

film bersuara

mesin belajar

Menurut Schramm, yaitu:

15

Page 16: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

media massal

media kelompok

media individual

Menurut Azhar Arsyad, yaitu:

Media hasil tekhnologi cetak

Media hasil tekhnologi audio visual

Media hasil tekhnologi yang berdasarkan computer

Media hasil bangunan anatara tekhnologi cetak dan komputer

Menurut Santoso S. Hamidjaya, yaitu:

Media dan tekhnologi pendidikan yang penggunannya secara missal

Media dan tekhnologi pendidikan yang metode penggunaannya secara individual

Media dan tekhnologi pendidikan yang penggunaannya secara konvensional

Media dan tekhnologi pada pendidikan modern

Penggolongan media yang lain, jika dilihat dari berbagai sudut pandang adalah sebagai

berikut :

1. Dilihat dari jenisnya media dapat digolongkan menjadi media Audio, media Visual

dan media Audio Visual.

2. Dilihat dari daya liputnya media dapat digolongkan menjadi media dengan daya liput

luas dan serentak, media dengan daya liput yang terbatas dengan ruang dan tempat

dan media pengajaran individual.

3. Dilihat dari bahan pembuatannya media dapat digolongkan menjadi media sederhana

(murah dan mudah memperolehnya) dan media komplek.

4. Dilihat dari bentuknya media dapat digolongkan menjadi media grafis (dua dimensi),

media tiga dimensi, dan media elektronik.

Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya:

1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik

2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya

3. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya

4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan

sejenisnya.

16

Page 17: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang bersifat

visual, audial, projected still media maupun projected motion media bisa dilakukan

secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut Multi Media. Contoh :

dewasa ini penggunaan komputer tidak hanya bersifat projected motion media, namun

dapat meramu semua jenis media yang bersifat interaktif.

Allen mengemukakan tentang hubungan antara media dengan tujuan pembelajaran,

sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini :

Jenis Media 1 2 3 4 5 6

Gambar Diam S T S S R R

Gambar Hidup S T T T S S

Televisi S S T S R S

Obyek Tiga Dimensi R T R R R R

Rekaman Audio S R R S R S

Programmed Instruction S S S T R S

Demonstrasi R S R T S S

Buku teks tercetak S R S S R S

Keterangan :R = Rendah S = Sedang T= Tinggi1 = Belajar Informasi faktual 2 = Belajar pengenalan visual 3 = Belajar prinsip, konsep dan aturan 4 = Prosedur belajar5= Penyampaian keterampilan persepsi motorik 6 = Mengembangkan sikap, opini dan motivasi

Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan

dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan

atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio

yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami

isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran

bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di

samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti:

biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan mutu teknis.

17

Page 18: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

5. Prinsip-prinsip Memilih Media

Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing – masing, maka dari

itulah guru diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan

pembelajaran. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media

pembelajaran, yaitu :

1. Harus adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran.

Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat

umum, ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong.

2. Karakteristik Media Pembelajaran. Setiap media pembelajaran mempunyai

karakteristik tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara

penggunaannya. Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan

kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya pemilihan media

pembelajaran.

3. menentukan jenis alat peraga dengan tepat, artinya sebaiknya guru memilih terlebih

dahulu alat peraga manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang hendak

diajarkan.

4. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat, artinya perlu diperhitungkan

apakah penggunaan alat peraga itu sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan anak

didik.

5. Menyajikan alat peraga dengan tepat, artinya teknik dan metode penggunaan alat peraga

dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana

yang ada.

6. Menempatkan atau memperlihatkan alat peragaan pada waktu, tempat, dan situasi yang

tepat. Artinya kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar alat peraga

digunakan. Tentu tidak setiap saat atau selama proses mengajar terus-menerus

memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan alat peraga.

Selain yang di atas, prinsip pemilihan media pembelajaran menurut Harjanto

(1997 : 238) yaitu: Tujuan, Keterpaduan (validitas),Keadaan peserta didik,

Ketersediaan,Mutu teknis, Biaya. Selanjutnya yang perlu kita ingat bersama bahwa tidak

ada satu mediapun yang sifatnya bisa menjelaskan semua permasalahan atau materi

pembelajaran secara tuntas.

18

Page 19: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

6. Manfaat Media

Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran

adalah suatu kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Karena memang

gurulah yang menghendaki untuk memudahkan tugasnya dalam menyampaikan pesan –

pesan atau materi pembelajaran kepada siswanya. Guru sadar bahwa tanpa bantuan

media, maka materi pembelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh siswa, terutama

materi pembelajaran yang rumit dan komplek.

Secara umum manfaat media pembelajaran menurut Harjanto (1997 : 245) adalah :1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis ( tahu kata – katanya,

tetapi tidak tahu maksudnya)

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

3. Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi

sikap pasif siswa.

4. Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah.

Selanjutnya menurut Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) yaitu :1. Membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan peredaran darah.

2. Membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar.

3. Manampilkan obyek yang terlalu besar, misalnya pasar, candi.

4. Menampilkan obyek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.

5. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat.

6. Memungkinkan siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya.

7. Membangkitkan motivasi belajar

8. Memberi kesan perhatian individu untuk seluruh anggota kelompok belajar.

9. Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan

menurut kebutuhan.

10. Menyajikan informasi belajar secara serempak (mengatasi waktu dan ruang)

11. Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.

19

Page 20: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, sedangkan pendekatan yang

digunakan adalah pendekatan kualitatif. Sebagaimana lazimnya penelitian tindakan,

setiap siklus terdiri dari langkah-langkah: analisis permasalahan sebagai refleksi awal,

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, evaluasi dan refleksi untuk masuk ke siklus

berikutnya. (Jean McNiff, 1992:30). Masing-masing langkah dapat dijelaskan lebih rinci

sebagai berikut.

a. Analisis Permasalahan

Langkah ini merupakan refleksi awal dengan tujuan untuk mengidentifikasi

kompetensi-kompetensi Fisika mana yang masih belum dikuasai oleh kebanyakan

mahasiswa dengan cara melancarkan angket.

Langkah-langkah yang ditempuh pada tahap ini adalah sebagai berikut.

a. Mengembangkan angket.

b. Melancarkan angket

c. Menganalisis hasil angket kompetensi Fisika Dasar.

Analisis diarahkan untuk mendaftar kompetensi-kompetensi mana yang masih

belum dikuasai atau dipahami salah oleh kebanyakan peserta dan pemahaman salah mana

yang telah mengganggu mahasiswa sehingga sampai salah dalam menguasai kompetensi

tersebut. Selanjutnya kompetensi-kompetensi yang belum dikuasai ini dituangkan dalam

bentuk transparansi yang nantinya bisa mengatasi masalah tersebut.

b. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan analisis permasalahan di atas, maka disusunlah perencanaan tindakan

yaitu merencanakan suatu kegiatan membuat transparansi yang diharapkan efektip untuk

membangun kompetensi-kompetensi atau meluruskan kompetensi yang salah yang telah

dikemukakan pada langkah pertama.

Berbagai kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut.

20

Page 21: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

a. Merencanakan jenis kegiatan pembelajaran yang diharapkan dapat menjadi sarana

untuk membangun situasi konflik dalam struktur kognitif mahasiswa yang belajar.

b. Mencoba berbagai kegiatan kuliah yang telah dipilih untuk mendapatkan gambaran

mengenai waktu pelaksanaan serta kepastian dapat atau tidaknya dilakukan dalam

proses perkuliahan.

c. Merancang transparansi untuk mengoptimalkan proses perkuliahan yang dirancang.

c. Pelaksanaan Tindakan

a.Mengadakan transparansi

b.Merancang instrumen observasi dan perekaman selama berlangsungnya perkuliahan

Pada tahap ini diterapkan kuliah Fisika dengan tujuan pokok untuk membangun

kompetensi-kompetensi baru dan meluruskan kesalahan penguasaan kompetensi para

mahasiswa dalam menguasai Fisika Dasar III. Dengan demikian pelaksanaan tindakan ini

berupa pelaksanaan kuliah Fisika sesuai dengan yang telah direncanakan pada tahap

sebelumnya. Pada tahap ini pula dilakukan observasi dan perekaman terhadap jalannya

proses kuliah.

d. Evaluasi dan Refleksi

Evaluasi dalam pelaksanaan penelitian ini mencakup pelaksanaan kuliah. Evaluasi

proses dimaksudkan untuk mengevaluasi pelaksanaan atau proses perkuliahan yang

dilakukan dengan cara observasi dan perekaman.

Hasil evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil seperti diuraikan di

atas akan menjadi pertimbangan utama dalam melakukan refleksi ulang, memikirkan

kemungkinan pada siklus berikutnya.

Hasil evaluasi pada akhir siklus kedua sekaligus dimanfaatkan untuk menarik

kesimpulan dan memberikan rekomendasi apakah transparansi yang dikembangkan ini,

dinyatakan berhasil membangun kompetensi-kompetensi fisika dan meluruskan

pemahaman kompetensi yang salah dalam Fisika Dasar III, sehingga dapat

direkomendasikan untuk diterapkan pada perkuliahan berikutnya, ataukah masih

memerlukan berbagai perbaikan, atau bahkan harus segera ditinggalkan karena ternyata

tidak efektip, sehingga perlu segera dicari alternatip transparansi yang lain.

21

Page 22: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

Analisis KondisiIdentifikasi kompetensi dan kesalahan kompetensi dalam Fisika bagi mahasiswa

Perumusan permasalahan

Perencanaan perkuliahan FisikaUpaya untuk membentuk kompetensi dan meluruskan “Kesalahan kompetensi” bagi mahasiswa

Pelaksanaan Tindakan IPelaksanaan perkuliahan Fisika (yang dirancang khusus untuk membangun kompetensi baru dan meluruskan kompetensi salah dalam Fisika) di dalam kelas

kuliah Fisika Dasar III

EvaluasiObservasi, perekaman, penilaian laporan

RefleksiAnalisis kekurangan, kelemahan dari tindakan pertama

Bagan 1Rancangan penelitian

(Modifikasi dari model Elliott dan Adelman)

Revisi/perbaikan Rencana Kuliah Fisika Dasar III

Pelaksanaan Tindakan IIPelaksanaan kuliah Fisika (yang dirancang khusus untuk membangun kompetensi dan meluruskan kesalahan kompetensi dalam perkuliahan Fisika Dasar III) di dalam kelas.

EvaluasiObservasi, perekaman, penilaian laporan

RefleksiAnalisis kekurangan, kelemahan dari tindakanPenarikan kesimpulan dan pengajuan rekomendasi untuk seluruh tindakan

SIKLUS II

SIKLUS I

22

Page 23: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

B. Kehadiran Peneliti

Pada penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul

data. Dengan demikian kehadiran peneliti adalah mutlak diperlukan. Pada prakteknya,

juga digunakan lembar-lembar instrumen, tetapi lembar-lembar tersebut bersifat

melengkapi instrumen yang sebenarnya yaitu peneliti sendiri. Dengan demikian peran

peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai partisipan penuh, yang kehadirannya

diketahui statusnya oleh subjek atau informan.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisika Dasar Gedung Laboratorium

Bersama FMIPA UM . Gedung tersebut adalah tempat peneliti bekerja sehari-hari

sebagai Kasublab. Dengan demikian peneliti tidak mengalami kesulitan dalam

memasuki lokasi penelitian tersebut. Gedung laboratorium fisika dasar tersebut

panjang = 18,65 meter, lebar = 11,10 meter. Terbagi menjadi tiga ruang, yaitu ruang

kasublab dan laboran 2,85 x 3,90 meter2, ruang bahan dan alat lama 2,85 x 5,70

meter2, sedangkan ruang praktikum 11, 10 x 15,60 meter2. Gedung tersebut secara

rutin digunakan untuk kegiatan praktikum fisika dasar, yang secara organisasi berada

dibawah lingkup jurusan fisika FMIPA UM. Lokasi tersebut dipilih mengingat subjek

penelitian melakukan kuliah di gedung tersebut, dan dengan demikian sangat cocok

dengan topik yang akan diteliti.

D. Sumber Data Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan sarana dan prasarana laboratorium

bersama fisika dasar. Dengan demikian yang menjadi subjek penelitian disamping

peneliti dan tiga mahasiswa yang akan terlibat langsung dalam skripsinya, juga

bapak/ibu pengajar fisika dasar, dan asisten kuliah Fisika Dasar II. Bertindak sebagai

informan pada penelitian ini adalah mahasiswa SBI jurusan fisika FMIPA UM

angkatan tahun 2009/2010. Data dijaring dengan menggunakan angket dan

wawancara langsung dengan informan.

E. Pengembangan Instrumen

23

Page 24: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

Instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini ada 3 jenis yaitu: (1) perangkat

evaluasi kompetensi awal mahasiswa dan kesalahan kompetensi, (2) transparansi, (3)

perangkat evaluasi pelaksanaan kuliah.

F. Prosedur Pengumpulan Data

a. Tahap Pra Eksperimen

Pada tahap ini dilakukan penggalian terhadap masalah-masalah yang mungkin

bisa diselesaikan terkait dengan Media yang disampaikan pada perkuliahan Fisika Dasar

II. Sedangkan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

1) Melakukan pembuatan media PowerPoint berbahasa inggris.

2) Melakukan validasi isi terhadap kurikulum SBI.

3) Merevisi Media Pembelajaran.

4) Melakukan pembelajaran dengan menggunakan Media Pembelajaran.

5) Membuat angket untuk menilai kelayakan media pembelajaran.

6) Memvalidasi angket kepada expert.

7) Menyebarkan angket kelayakan kepada mahasiswa.

8) Melakukan analisis hasil angket dengan statistik prosentase.

G. Analisis Data

Karena datanya bersifat kualitatif, maka analisis yang digunakan adalah analisis

prosentase dengan persamaan sebagai berikut.

Pr osentase = BN

x 100 %

keterangan:B : Total Nilai dari mahasiswaN : Nilai maksimum

Kriteria:

Prosentase > 50% : Kriteria tercapai

Prosentase ¿ 50% : Kriteria tidak tercapai

H. Pengecekan Keabsahan Temuan

24

Page 25: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

Agar memperoleh keabsahan temuan yang tinggi, disamping menggunakan teknik

perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan dan memperdalam observasi, juga dilakukan

triangulasi beberapa sumber. Sumber yang dipakai adalah dosen pembimbing beserta

asisten.

BAB IV

25

Page 26: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kompetensi Awal Fisika Dasar II Mahasiswa Fisika Angkatan Tahun

2009/2010.

1. Kompetensi awal yang belum dikuasai oleh mahasiswa pada bab Gelombang.

Pada bab Gelombang konsep yang belum dipahami oleh mahasiswa adalah

sebagai berikut.

a. Siswa belum memahami bahwa panjang gelombang merupakan jarak terdekat dari

dua tempat yang mempunyai fase yang sama.

b. Siswa belum memahami bahwa gelombang itu merupakan energi yang bergerak,

sehingga kalau ada tali yang digetarkan itu bukan gelombang.

c. Siswa belum memahami bahwa persamaan untuk gelombang transversal sama

dengan persamaan untuk gelombang longitudinal.

d. Siswa belum memahami bahwa sinar istimewa pada pemantulan maupun pembiasan

tetap memenuhi Hukum Snellius.

e. Siswa belum memahami bahwa sifat gelombang bisa muncul bersamaan manakala

kondisinya memungkinkan.

f. Siswa belum memahami bahwa gelombang itu disusun dari getaran ke segala arah

untuk gelombang transversal.

2. Kompetensi awal yang belum dikuasai oleh mahasiswa pada bab Kelistrikan.

Pada bab kelistrikan konsep yang belum dipahami oleh mahasiswa adalah sebagai

berikut.

a. Siswa belum memahami bahwa karakteristik muatan itu sama untuk listrik statis dan

dinamis.

b. Siswa belum memahami bahwa setiap muatan itu bisa bergerak, tidak hanya muatan

yang negatip saja.

c. Siswa belum memahami bahwa susunan seri hambatan mempunyai kuat arus yang

sama walaupun besarnya hambatan berbeda.

d. Siswa belum memahami bahwa rangkaian paralel hambatan selalu mempunyai beda

potensial yang sama walaupun hambatannya berbeda.

3. Kompetensi awal yang belum dikuasai oleh mahasiswa pada bab Kemagnetan.

26

Page 27: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

Pada bab Kemagnetan konsep yang belum dipahami oleh mahasiswa adalah

sebagai berikut.

a. Siswa belum memahami bahwa setiap benda bermuatan jika bergerak dalam medan

magnet pasti mengalami Gaya Lorentz meskipun medan magnetnya tidak homogen.

b. Siswa belum memahami pengertian fluks magnet.

c. Siswa belum memahami bahwa perubahan medan magnet bisa menimbulkan listrik

dan sebaliknya.

B. Transparansi Berbahasa Inggris Sebagai Media Pembelajaran Fisika Dasar II.

Secara rinci transparansi dari 5 bab disajikan pada lampiran 1.

1. Kriteria Kelayakan isi.

Kriteria kelayakan isi dinilai dari unsur:

a. Cakupan Materi. Materi yang disajikan mencerminkan jabaran substansi materi yang

terkandung dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), penambahan

materi juga tidak terlalu luas atau mengambang. Materi mencakup mulai dari pengenalan

konsep sampai dengan interaksi antar konsep sesuai dengan yang diamanatkan oleh

standar kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

b. Keakuratan Materi. Keakuratan Materi yang disajikan sesuai dengan fakta, konsep,

prinsip/hukum, teori, prosedur/metode yang berlaku dalam bidang atau ilmu fisika.

c. Kemutahiran. Kemutahiran yang disajikan dalam media ini relevan, menarik, serta

mencerminkan peristiwa, kejadian, kondisi termasa (up to date).

d. Merangsang Keingintahuan (curiosity). Dalam media ini peserta didik dapat

memperoleh infprmasi yang lebih sehingga dapat merangsang keingintahuannya untuk

berfikir lebih jauh.

e. Mengandung wawasan Produktifitas. Dalam media ini terdapat latihan atau contoh-

contoh soal yang memotifasi peserta didik dan mengandung wawasan produktifitas.

f. Mengembangkan kecakapan Hidup (life skills). Uraian, latihan, contoh-contoh yang

diberikan memotifasi peserta didik untuk mengembangkan kecakapan hidup (life skills).

g. Mengembangkan Wawasan Kebhinekaan (sense of deversity). Uraian,latihan,

contoh-contoh yang diberikan dalam buku ini dapat menampilkan keanekaragaman

wawasan kebhinekaan berdasarkan pengalaman sehari-hari.

27

Page 28: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

2. Kriteria Kebahasaan.

Kriteria kebahasaan meliputi indkator sebagai berikut.

a. Sesuai Dengan Perkembangan Peserta Didik. Bahasa yang digunakan sesuai dengan

tingkat perkembangan berfikir dan sosial emosional peserta didik.

b. komunikatif. Dalam media ini ini bahasa yang digunakan sangat komunikatif

sehingga memudahkan peserta didik untuk memahaminya.

c. Dialogis Dan Interaktif. Bahasa yang digunakan dalam media dapat menumbuhkan

motivasi dan dorongan kepada peserta didik karena bersifat dialogis dan interaktif.

d. Lugas. Penggunaan bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia

yang baku.

e. Koherensi dan keruntutan Alur Pikir. penyampaian antar bab/subbab memiliki

keruntutan dan keterkaitan alur pikiran.

f. Kesesuaian Dengan kaedah Bahasa Inggris. Ketepatan tata bahasa dan ejaan yang

digunakan sesuai dengan kaidah bahasa inggris.

g. Penggunaan Istilah Dan Simbol/Lambang. Penggunaan istilah, symbol dan lambang

yang konsisten antar bagian memudahkan pemahaman peserta didik.

3. Kriteria Penyampaian

a. Teknik Penyajian. Penyajian konsep dibuat secara runtut, konsisten setiap bab, dan

memiliki hubungan yang logis antara fakta, konsep dan teori.

b. Penyajian Pembelajaran. Dalam penyajian pembelajarannya peran peserta didik

sangat diperhatikan, mulai dari materi dan bab yang dibuat secara komuniatif

interaktif sehingga peserta didik dapat terlibat dalam proses pembelajaran.

c. Pendukung Penyajian Materi. Dalam penyajian materi media ini juga didukung

dengan beberapa petunjuk media sehingga peserta didik dapat dengan mudah

menggunakannya.

4. Waktu kuliah yang disediakan harus mencukupi. Satu bab terdiri dari 10 – 15 lembar

transparansi yang disajikan dalam 3 jam pelajaran atau satu kali tatap muka. Ada 10

bab dan ada 16 kali pertemuan. Dengan demikian waktunya cukup untuk membahas

seluruh materi Fisika Dasar II melalui transparannya tersebut.

C. Perangkat Evaluasi Pembelajaran Fisika Dasar II.

28

Page 29: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

1. Menyusun perangkat evaluasi Midle 1 Fisika Dasar II.

Perangkat Midle 1 Fisika Dasar II disajikan pada lampiran 2. Perangkat ini

mencakup BAB Gelombang yang terdiri dari, 1) Mechanical Waves, 2) Geometric

Optics, dan 3) Electromagnetical Waves. Bentuk soal adalah uraian.

2. Menyusun perangkat evaluasi Midle I1 Fisika Dasar II.

Perangkat Midle II Fisika Dasar II disajikan pada lampiran 3. Perangkat ini

mencakup 2 bab terakhir yaitu, 1) Electricity, dan 2) Magnetism. Bentuk soal adalah

uraian.

3. Menyusun perangkat evaluasi Final Fisika Dasar II.

Perangkat Final Fisika Dasar II disajikan pada lampiran 4. Perangkat ini

mencakup seluruh bab yang diajarkan. Bentuk soal adalah uraian.

D. Melakukan Upload Seluruh Perangkat Pembelajaran Yang Sudah Dibuat.

Upload dilakukan dengan memasukkan perangkat pembelajaran yang berupa

powerPoint pembelajaran pada Web Universitas Negeri Malang.

E. Pembahasan

Selama melakukan PTK tidak banyak mengalami kendala. Justru tidak mengalami

kendala tersebut menyebabkan kelemahan dari transparansi dan perangkat evaluasi susah

dideteksi. Misalkan PowerPoint yang sudah diajarkan. Ketika ditanyakan kepada

mahasiswa apakah ada komentar terhadap PowerPoint yang digunakan, tidak ada satupun

mahasiswa yang berani komentar.

Langkah tersebut diperbaiki pada siklus 2 dan seterusnya. Perbaikan dilakukan

dengan cara memberi tugas mahasiswa untuk melakukan komentar terhadap perangkat

pembelajaran yang digunakan, dan hasil komentar tersebut dikumpulkan tanpa diberi

nama. Berdasarkan strategi tersebut ternyata banyak sekali masukan yang terkalit dengan

perangkat pembelajaran yang digunakan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

29

Page 30: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

1. Pada setiap bab masih banyak dijumpai kelemahan-kelemahan yang terkait

dengan penguasaan materi Fisika Dasar II

2. Transparansi berbahasa inggris sudah dibuat dengan paket satu bab satu

pertemuan dengan memperhatikan transparansi yang baik.

3. Perangkat Midle Test I, Midle Test II, dan Final Test berbahasa inggris sudah

dibuat dalam bentuk esay.

B. Saran

1. Hiharapkan dilakukan penelitian sejenis untuk matakuliah satu dengan metode

yang sama.

2. Sebaiknya melibatkan teman sejawat dalam bentuk Lesson Study.

DAFTAR RUJUKAN

Ditjen Dikdasmen & Balitbang Diknas. (2001). Peta Kebutuhan dan Kompetensi

Kebutuhan Guru. Jakarta: Depdiknas.

30

Page 31: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

Irianto, B. (2001). An of current problems facing the science teachers development and

training centre in Indonesia. Unpublished doctoral thesis, Curtin Univesity of

technology, perth, Western Australia.

Mertajaya, I.G.L. (1993). A Comparison of Student achievement in Physics when taught

by experimental and group discussion approach. Unpublished Masters thesis, Curtin

Univesity of technology, perth, Western Australia.

Milner, B. (1986). Why tesch science and why to all. In J. Neils & B. Nicholl (Ed).

Science Teacher’s Handbook (pp. 1 –39). London: Hutchinson.

Supeno, (2002). Physics Curriculum Development Based on Competence: New

Challenge for Physics Teachers. Proceeding, JICA-IMSTEP FMIPA UM, Malang

Supriyono, (1991). An Investigation of the Realitionship between achievement in

indonesian. Unpublished Masters project, Curtin Univesity of technology, perth, Western

Australia.

31

Page 32: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

LAMPIRAN 1:Transparansi Pembelajaran Fisika Dasar II

32

Page 33: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

33

Page 34: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

34

Page 35: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

35

Page 36: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

36

Page 37: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

37

Page 38: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

38

Page 39: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

39

Page 40: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

40

Page 41: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

41

Page 42: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

42

Page 43: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

43

Page 44: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

44

Page 45: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

45

Page 46: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

46

Page 47: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

47

Page 48: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

48

Page 49: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

49

Page 50: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

50

Page 51: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

51

Page 52: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

52

Page 53: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

53

Page 54: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

54

Page 55: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

55

Page 56: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

56

Page 57: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

57

Page 58: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

58

Page 59: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

59

Page 60: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

60

Page 61: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

61

Page 62: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

62

Page 63: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

63

Page 64: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

64

Page 65: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

65

Page 66: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

66

Page 67: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

67

Page 68: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

68

Page 69: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

69

Page 70: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

70

Page 71: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

Lampiran 2: Perangkat Midle Test I

FIRST MIDLE TES

Choise 3 of 5 question item below.

71

Page 72: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

x

X X X X X X X

X X X X X X X

X

X X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X50 cmB

c

d b

a

1. A simple harmonic oscillator at the point x = 0 generates a wave on a rope. The oscillator operates at a frequency of 40 Hz and with an amplitude of 3 cm in the x direction . The rope has a linier mass dencity of 50 g/m and is stretched with a tension of 5 N.

a) Determine the speed of the waveb) Find the wavelengthc) Write the wave function y(x,t) for the waved) Find the maximum transvers velocity and acceleration of point on the rope

2. A railroad train is travelling at 30 m/s in still air. The frequency of he note emitted by the train whistle is 262 Hz. What frequency is heard by passenger on a traon moving in the opposite direction to the first at 18 m/s and a) approaching from the first? b) receding from the first?

3. A convex mirror and a concave mirror are placed on the same optic axis, separated by distance L = 6 m. The radius of curvature of each mirror has magnitude of 4 m. A light source is located a distance x from the concave mirror.

a) What distance x will result in the rays from the source returning to the source after reflecting first from the convex and then from the concave mirror

b) Repeat part a) but now let the rays reflect first from the concave mirror then the convex mirror

4. A light source emits visible light of two wavelengths 430 nm and 510 nm. The source is used in a double-slit interference experiment in which L = 1,5 m and d = 0,025 mm. Find the separation distance between the third-order bright fringes

5. Coherent microwaves of wavelength 5.00 cm enter a long, narrow window in a building otherwise essentially opaque to the microwaves. If the window is 36.0 cm wide, what is the distance from the second-order maximum to the five-order minimum along a wall 6.50 m from the window?

Lampiran 3: Perangkat Midle Test II

Choise 3 of 5 question item below.

72

Page 73: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

12 V

10 V

8 V

2Ω 3Ω

a b

Q2(3,0)

Q3(3,4)

Q4(0,4)

y

Q1(0,0)

x

2. Find the potential of

point a with respect to

point b in figure

below.

3. An electron moves in the uniform magnetic field is directed along the x-axis with magnitude 0,5 tesla. Only the magnetic force acts on the proton. At t = 0, the proton has velocity 5 x 105 m/s toward northeast (that is 30o north of east).a. At = 0, find the force on the proton and its accelerationb. Find the radius of the helical path, the anguler frequency of the proton, and the

pitch of helix (the distance travelled along the helix axis per revolution)

4. Electric charges are put as depicted in the

following picture. If Q1 = Q2 = +2 μC and

Q3 = Q4 = - 3 μC the electric field in the

center is......

1. The conduction rod ab makes contact with metal rails ca and db. The apparatus is in a uniform magnetic field 0,3 T, perpendicular to the plane of the figure. a) Find the magnitude of the emf induced in the rod when it is moving toward the right with speed 6 m/s. b) in what direction does current flow in the rod? c) if the resistance of the circuit abdc is 2 Ω, find the force required to keep the rod moving to the right with a constan speed of 6 m/s, neglect friction.

5. The long straight wire ab carries a current of 14 A. The

rectangular loop whose long edges are parallel to the wire

carries a current of 5 amper. Find the magnitude and

direction of the net force axerted on the loop by the

magnetic field of the wire.

73

Page 74: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

20 cm

Lampiran 4: Perangkat Final Test

74

Page 75: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

FINAL TES

1. An object 8.0 cm high is placed 12.0 cm to the left of a converging lens of focal

length 8.0 em. A second converging lens of focal length 6.0 cm is placed 36.0 cm to

the right of the first lens. Both lenses have the same optic axis. Find the position,

size, and orientation of the image produced by the two lenses in combination.

2. Compute the equivalent resistance of the network in Figure below, and find the

current in each resistor. The source of emf has negligible internal resistance.

3. A beam of protons (q = 1.6 X 10- 19 c) moves at 3.0 X 105 m/s through a uniform

magnetic field with magnitude 2.0 T that is directed along the positive z-axis. as in

Figure below. The velocity of each proton lies in the xz-plane at an angle of 30o to

the +z-axis. Find the force on a proton.

75

Page 76: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

Lampiran 5. Angket dan Hasil Angket Kelayakan MediaI. KELAYAKAN ISI

SUBKOMPONEN BUTIR

SKOR

ALASAN PEMILAIAN1 2 3 4

A. Cakupan Materi 1. Keluasan materi √ Materi yang disajikan mencerminkan jabaran substansi materi yang terkandung dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), penambahan materi juga tidak terlalu luas atau mengambang

2. Kedalaman materi √ Materi mencakup mulai dari pengenalan konsep sampai dengan interaksi antar konsep sesuai dengan yang diamanatkan oleh standar kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

Rangkuman Kualitatif: Cakupan materi materi yang disajikan sesuai dengan standar kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

C. Keakuratan Materi1. Keakuratan fakta √ Fakta yang disajikan dengan kenyataan dan efisien

untuk meningkatkan pemahaman peserta didik

2. Keakuratan Konsep √ Konsep yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir dan sesuai dengan definisi yang berlaku dalam bidang atau ilmu fisika

3. Kebenaran prinsip dan hukum √ Prinsip atau hukum yang disajikan sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam bidang/ilmu fisika secara benar atau akurat

4. Akurasi Teori √ Teori yang disajikan sesuai dengan yang belaku dalam bidang atau ilmu fisika

76

Page 77: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

5. Akurasi Prosedur/Metode √ Prosedur/Metode yang disajikan dapat diterapkan dengan runtut dan benar

Rangkuman Kualitatif: Keakuratan Materi yang disajikan sesuai dengan fakta, konsep, prinsip/hukum, teori, prosedur/metode yang berlaku dalam bidang atau ilmu fisika

E. Kemutahiran 1. Kesesuaian dengan perkembangan ilmu √ Materi yang disajikan termasa (up to date), yaitu sesuai dengan perkembangan keilmuan terkini

2. Keterkinian/ketermasaan fitur (contoh-contoh)

√ Contoh-contoh yang disajikan relevan dan menarik, serta mencerminkan peristiwa, kejadian, atau kondisi termasa (up to date)

Rangkuman Kualitatif: Kemutahiran yang disajikan dalam buku ini relevan, menarik, serta mencerminkan peristiwa, kejadian, kondisi termasa (up to date)

F. Mengandung wawasan Produktifitas

1. Menumbuhkan semangat kewirausahaan

√ Latihan atau contoh-contoh yang diberikan memotifasi peserta didik untuk bekerja keras dan maju

2. Menumbuhkan etos kerja √ Latihan atau contoh-contoh yang diberikan memotifasi peserta didik untuk disiplin dalam belajar dan bekerja

3. Menumbuhkan semangat inovati/kreatif √ Latihan atau contoh-contoh soal yang diberikan memotifasi peserta didik untuk menghasilkan karya-karya baru/gagasan-gagasan baru, tidak hanya memanfaatkan yang sudah ada

4. Menumbuhkan daya saing √ Latihan atau contoh-contoh yang diberikan memotifasi peserta didik untuk menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai lebih

77

Page 78: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

Rangkuman Kualitatif: Dalam buku ini terdapat latihan atau contoh-contoh soal yang memotifasi peserta didik dan mengandung wawasan produktifitas

G. Merangsang Keingintahuan (curiosity)

1. Menumbuhkan rasa ingin tahu √ Uraian,latihan dan contoh-contoh (soal,kasus,fenomena alam) yang disajikan merangsang peserta didik untuk berpikir lebih jauh

2. Mendorong untuk mencari informasi lebih jauh

√ Peserta didik memperoleh informasi dari berbagai sumber

Rangkuman Kualitatif: Dalam buku ini peserta didik dapat memperoleh infprmasi yang lebih sehingga dapat merangsang keingintahuannya untuk berfikir lebih jauh

H. Mengembangkan kecakapan Hidup (life skills)

1. Mengembangkan kecakapan personal √ Uraian, latihan, contoh-contoh yang diberikan memotifasi peserta didik untuk mengenal kelebihan dan kekurangan,serta mengembangkan diri sendiri sebagai pribadi mandiri,makhluk sosial,dan makhluk ciptaan Tuhan

2. Mengembangkan kecakapan sosial √ Uraian, latihan, contoh-contoh yang diberikan memotifasi peserta didik untuk berkomunikasi, berintreraksi, dan berkerja sama dengan orang lain

3. Mengembangkan kecakapan akademik √ Uraian, latihan, contoh-contoh yang diberikan memotifasi peserta didik untuk memggali dan memanfaatkan informasi, menyelesaikan masalah dan membuat keputusan dalam kerja ilmiah

4. Mengembangkan kecakapan vokasonal √ Uraian, latihan, contoh-contoh yang diberikan memotifasi peserta didik untuk melakukan pekerjaan atau profesi tertentu

78

Page 79: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

Rangkuman Kualitatif: Uraian, latihan, contoh-contoh yang diberikan memotifasi peserta didik untuk mengembangkan kecakapan hidup (life skills)

I. Mengembangkan Wawasan Kebhinekaan (sense of deversity)

1. Apresiasi terhadap kekayaan potensi Indonesia

√ Uraian,latihan, contoh-contoh yang diberikan dapat membuka wawasan peserta didik untuk mengenal dan memelihara kelestarian sumber daya yang dimiliki oleh Indonesia

2. Menyajikan contoh-contoh dari lingkungan lokal/pengalaman sehari-hari

√ Uraian,latihan, contoh-contoh yang diberikan dapat menampilkan kondisi, dan peristiwa setempat atau berdasarkan pengalaman sehari-hari

3. Menyajikan contoh-contoh dari lingkungan global atau semesta

√ Uraian,latihan, contoh-contoh yang diberikan dapat menampilkan kondisi,budaya, dan peristiwa di dunia atau semesta

Rangkuman Kualitatif: Uraian,latihan, contoh-contoh yang diberikan dalam buku ini dapat menampilkan keanekaragamanwawasan kebhinekaan berdasarkan pengalaman sehari-hari

II. KELAYAKAN KEBAHASAAN

A. Sesuai Dengan Perkembangan Peserta Didik

1. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan berpikir peserta didik

√ Bahasa yang digunakan, baik untuk menjelaskan konsep maupun ilustrasi konsep, menggambarkan contoh konkret (yang dapat dijumpai peserta didik)sampai dengan contoh abstrak (yang secara imajinatif dapat dibayangkan peserta didik)

2. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan sosial emosional peserta didik

√ Bahasa yang digunakan, sesuai dengan kematangan emosi peserta didik dengan ilustrasi yang menggambarkan konsep-konsep

79

Page 80: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

dari lingkungan terdekat sampai dengan lingkungan yang lebih luas

Rangkuman Kualitatif: Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan berfikir dan sosial emosional peserta didik

C.komunikatif1. Keterpahaman peserta didik

terhadap pesan√ Pesan ( dapat berbentuk materi ajar ) disajikan

dengan bahasa yang menarik dan lazim dalam komunikasi tulis bahasa indonesia

2. Kesesuaian ilustrasi dengan substansi pesan

√ Ilustrasi yang digunakan untuk menjelaskan materi dalam setiap bab atau subbab relevan dengan pesan yang disampaikan dalam wacana

Rangkuman Kualitatif: Dalam buku ini ini bahasa yang digunakan sangat komunikatif sehingga memudahkan peserta didik untuk memahaminya

E. Dialogis Dan Interaktif

1. Kemampuan motivasi peserta didik untu merespon pesan

√ Bahasa yang digunakan dapat menumbuhkan rasa senang ketika peserta didik membacanya dan mendorong mereka untuk mempelajari buku tersebut secara tuntas

2. Dorongan berpikir kritis pada peserta didik

√ Bahasa yang digunakan mampu merangsang peserta didik untuk mempertanyakan dan mencari jawaban wacana dalam buku teks

Rangkuman Kualitatif: Bahasa yang digunakan dalam buku dapat menumbuhkan motivasi dan dorongan kepada peserta didik karena bersifat dialogis dan interaktif

F. Lugas1. Ketepatan struktur kalimat √ Kalimat yang dipakai mewakili pesan yang

disampaikan dan mengikuti tata kalimat yang benar dalam bahasa Indonesia

80

Page 81: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

2. Kebakuan Istilah √ Istilah yang digunakan sesuai dengan kamus besar bahasa Indonesia dan/atau istilah teknis ilmu pengetahuan yang disepakati

Rangkuman Kualitatif: Penggunaan bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang baku

G. Koherensi dan keruntutan Alur Pikir

1. Ketertautan antar bab/subab/alinia √ Penyampaian pesan antara satu bab dengan bab lain/ subbab dengan subbbab/ antar alinea dalam subbab yang berdekatan mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi

2. keutuhan makna dalam subab/ alinia

√ Pesan atau materi yang disajikan dalam satu bab/subbab/alinia harus mencerminkan kesatuan tema

Rangkuman Kualitatif: penyampaian antar bab/subbab memiliki keruntutan dan keterkaitan alur pikiran

H. Kesesuaian Dengan kaedah Bahasa Indonesia

1. Ketepatan tata bahasa √ Tata kalimat yang digunakan untuk menyampaikan pesan mengacu pada tata kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar

2. Ketepatan ejaan √ Ejaan yang digunakan mengacu pada pedoman ejaan yang disempurnakan

Rangkuman Kualitatif: Ketepatan tata bahasa dan ejaan yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa indonesia

I. Penggunaan Istilah Dan Simbol/Lambang

1. Konsistensi penggunaan istilah √ Penggunaan istilah yang menggambarkan suatu konsep, asas, prinsip, dan atau sejenisnya harus konsisten antar bagian dalam buku

81

Page 82: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

2. Konsistensi penggunaan simbol/lambang

√ Penggunaan istilah yang menggambarkan suatu konsep, asas, prinsip, dan atau sejenisnya harus konsisten antar bagian dalam buku dan sesuai dengan konteks subtansi

Rangkuman Kualitatif: Penggunaan istilah, symbol dan lambang yang konsisten antar bagian memudahkan pemahaman peserta didik

III. KELAYAKAN PENYAJIAN

A. Teknik Penyajian1. Keruntunan konsep √ Penyajian konsep dari yang mudah ke sukar,

atau dari yang konkret ke abstrak, dan dari yang sederhana ke kompleks, dari yang dikenal sampai yang belum dikenal

2. Kekonsistenan sistematika sajian dalam bab

√ Sistematika penyajian dalam setiap bab taat asas (memiliki pendahuluan, isi, dan penutup)

3. Kelogisan Penyajian √ Penyajian sesuai dengan alur berpikir deduktif (umum ke khusus ) atau induktif (khusus ke umum)

4. Koherensi √ Hubungan yang logis antar fakta , antar konsep, dan antar teori

Rangkuman Kualitatif: Penyajian konsep dibuat secara runtut, konsisten setiap bab, dan memiliki hubungan yang logis antara fakta, konsep dan teori

82

Page 83: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

D. Penyajian Pembelajaran

1. Berpusat pada peserta didik √ Penyajian materi materi menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran

2. Keterlibatan peserta didik √ Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipatif yang memotifasi peserta didik terlibat secara mental dan emosional dalam pencapaian Standart Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

3. Menciptakan komunikasi interaktif

√ Penyajian materi bersifat dialogis yang memungkinkan peserta didik seolah-olah berdiskusi dengan penulis buku

4. Kesesuaian dengan karakteristik mata pelajaran

√ Metode dan pendekatan penyajian diarahkan ke metode inkuiri/eksperimen

5. Kemampuan untuk memunculkan umpan balik untuk evaluasi diri

√ Setiap bab menyajikan rangkuman/kesimpulan dan atau soal latihan untuk mengukur keberhasilan belajar peserta didik

Rangkuman Kualitatif: Dalam penyajian pembelajarannya peran peserta didik sangat diperhatikan, mulai dari materi dan bab yang dibuat secara komuniatif interaktif sehingga peserta didik dapat terlibat dalam proses pembelajaran

I. Pendukung Penyajian Materi

1. Kesesuaian dan ketepatan ilustrasi dengan materi

√ Kesesuaian / ketepatan penggunaan ilustrasi dengan materi dalam bab

2. Advance Organizer (pembangkit motifasi belajar) pada awal bab

√ Uraian singkat pada awal bab yang mengemukakan isi bab dalam upaya membangkitkan motivasi belajar

3. Contoh-contoh soal dalam setiap bab

√ Contoh-contoh soal yang dapat membantu menguatkan pemahaman konsep/ prinsip yang ada dalam materi

4. Soal latihan pada setiap akhir bab (Evaluasi)

√ Soal-soal yang dapat melatih kemampuan memahami dan menerapkan konsep/ prinsip

83

Page 84: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

Rangkuman Kualitatif: Dalam penyajian materi buku ini juga didukung dengan beberapa petunjuk buku sehingga peserta didik dapat dengan mudah menggunakannya

84

Page 85: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

ABSTRAK

Suwasono, Purbo, dkk. 2010. Pembuatan Transparansi Berbahasa Inggris dan Perangkat Evaluasi Berbasis Kompetensi Matakuliah Fisika Dasar II

SBI. Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang.

Kata Kunci: Transparansi, Kelayakan, Perangkat Evaluasi.

Mulai Tahun 2009 Prodi Pendidikan Fisika secara khusus menseleksi mahasiswa SBI. Tujuan dari seleksi tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan guru SBI di SMP maupun di SMA. Dengan demikian perkuliaan dikondisikan menggunakan bahasa inggris. Tuntutan itu memnbawa konsekuensi, media yang digunakan harus berbahasa inggris. Salah satu media adalah Media tampilan berupa PowerPoint.

Pengembangan Media Pembelajaran harus memenuhi kriteria efektivitas dan efisien. Efektif berarti mampu menyelesaikan seluruh materi matakuliah tersebut, sedangkan efisien berarti mampu semaksimal mungkin meningkatkan pemahaman mahasiswa. Kriteria efektif dan efisien bisa ditunjukkan dengan kriteria kelayakan sebuah Media Pembelajaran. Media pembelajaran harus memenuhi kelayakan Isi, Kebahasaan, dan Penyajian..

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan tindakan berupa pembelajaran berbasis kompetensi yang dilakukan dalam dua siklus. Siklus I dengan materi paro bab awal dan siklus II dengan materi paro bab akhir. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 25 siswa, yang terdiri dari 8 siswa putra dan 17 siswa putri.Kelayakan isi, cakupan materi materi yang disajikan sesuai dengan standar kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), keakuratan Materi yang disajikan sesuai dengan fakta, konsep, prinsip/hukum, teori, prosedur/metode yang berlaku dalam bidang atau ilmu fisika, kemutahiran yang disajikan dalam media ini relevan, menarik, serta mencerminkan peristiwa, kejadian, kondisi termasa (up to date), dalam media ini peserta didik dapat memperoleh infprmasi yang lebih sehingga dapat merangsang keingintahuannya untuk berfikir lebih jauh, dalam media ini terdapat latihan atau contoh-contoh soal yang memotifasi peserta didik dan mengandung wawasan produktifitas, uraian, latihan, contoh-contoh yang diberikan memotifasi peserta didik untuk mengembangkan kecakapan hidup (life skills), uraian,latihan, contoh-contoh yang diberikan dalam buku ini dapat menampilkan keanekaragaman wawasan kebhinekaan berdasarkan pengalaman sehari-hari.Kriteria Kebahasaan, bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan berfikir dan sosial emosional peserta didik, dalam media ini ini bahasa yang digunakan sangat komunikatif sehingga memudahkan peserta didik untuk memahaminya, bahasa yang digunakan dalam media dapat menumbuhkan motivasi dan dorongan kepada peserta didik karena bersifat dialogis dan interaktif, penggunaan bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang baku, penyampaian antar bab/subbab memiliki keruntutan dan keterkaitan alur pikiran, ketepatan tata bahasa dan ejaan yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa inggris, penggunaan istilah, symbol dan lambang yang konsisten antar bagian memudahkan pemahaman peserta didik. Kriteria Penyampaian, penyajian konsep dibuat secara runtut, konsisten setiap bab, dan memiliki hubungan yang logis antara fakta, konsep dan teori, dalam penyajian pembelajarannya peran peserta didik sangat diperhatikan, mulai dari materi dan bab yang

i

Page 86: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

dibuat secara komuniatif interaktif sehingga peserta didik dapat terlibat dalam proses pembelajaran, dalam penyajian materi media ini juga didukung dengan beberapa petunjuk media sehingga peserta didik dapat dengan mudah menggunakannya. Waktu kuliah yang disediakan harus mencukupi. Satu bab terdiri dari 10 – 15 lembar transparansi yang disajikan dalam 3 jam pelajaran atau satu kali tatap muka. Ada 10 bab dan ada 16 kali pertemuan. Dengan demikian waktunya cukup untuk membahas seluruh materi Fisika Dasar II melalui transparannya tersebut. Perangkat Midle Test I, Midle Test II, dan Final Test berbahasa inggris sudah dibuat dalam bentuk esay.

ii

Page 87: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat

dan hidayah-Nya, sehingga penulisan penelitian dapat terselesaikan sesuai dengan

rencana.

Selesainya penelitian ini tidak luput dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu

diucapkan terima kasih kepada semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung

membantu selesainya penelitian ini.

Sesungguhnya segala kesempurnaan hanya milik Tuhan. Penelitian ini masih

banyak kekurangannya. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

diharapkan. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Malang,

Peneliti

iii

Page 88: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .................................................................................................... iKATA PENGANTAR .................................................................................... iiDAFTAR ISI .................................................................................................. iiiDAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................iv

BAB I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1B. Tujuan Penelitian............................................................................. 5C. Pentingnya Penelitian ..................................................................... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKAA. Matakuliah Fisika Dasar II ............................................................. 7B. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ........................................ 8C. Kurikulum Jurusan Fisika Universitas Negeri Malang.................... 9D. Fungsi Evaluasi ............................................................................... 9E. Evaluasi Ranah Psikomotor.............................................................10F. Media...............................................................................................11

BAB III. METODE PENELITIANA. Rancangan Penelitian.......................................................................20B. Kehadiran Peneliti ...........................................................................23C. Lokasi Penelitian..............................................................................23D. Sumber Data Penelitian ..................................................................23E. Pengembangan Instrumen................................................................24F. Prosedur Pengumpulan Data............................................................24G. Analisis Data....................................................................................24H. Pengecekan Keabsahan Temuan......................................................25

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Kompetensi awal Fisika Dasar II.....................................................26B. Transparansi berbahasa inggris........................................................27C. Perangkat Evaluasi Pembelajaran Fisika Dasar II...........................29D. Melakukan Upload...........................................................................29E. Pembahasan.....................................................................................29

BAB V. KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan ......................................................................................30B. Saran ...............................................................................................30

DAFTAR RUJUKAN ...................................................................................31LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................32

iv

Page 89: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Transparansi Pembelajaran Fisika Dasar II Lima BAB Pertama...........32

2 Perangkat Midle Test I...........................................................................72

3 Perangkat Midle Test II..........................................................................73

4 Perangkat Final Test...............................................................................75

5 Angket dan Hasil Angket Kelayakan Media..........................................76

v

Page 90: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

LAPORAN HIBAH SBI

Pembuatan Transparansi Berbahasa Inggris dan Perangkat Evaluasi Berbasis Kompetensi

Matakuliah Fisika Dasar II SBI

Penelitian ini Didanai oleh Program Hibah SBI untuk MIPA

Oleh:Drs. Purbo Suwasono, M.Si

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

Mei 2010

vi

Page 91: A. LATAR BELAKANG MASALAH - Web viewPenelitian serupa juga ... untuk rumpun mata pelajaran sains yang meliputi biologi ... tetapi untuk matakuliah praktikum yang lebih tinggi misalnya

UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMJURUSAN FISIKAJl. Semarang 5 Malang 65145Phone(0341)552125Fax(0341)552125E-mail:[email protected] Hp.08125296887

LAPORAN PENELITIAN PROGRAM HIBAH SBITAHUN 2010

1. Judul Program Kemitraan : Pembuatan Transparansi Berbahasa Inggris dan Perangkat Evaluasi Berbasis Kompetensi Matakuliah Fisika Dasar II SBI

2. Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama : Drs. Purbo Suwasono, M.Sib. NIP : 19660215 199001 1 001c. Jabatan/Pangkat/Golongan : Pembina/Lektor/IIIcd. Latar Belakang Bidang Ilmu : Pendidikan Fisikae. No. Telp. Rumah/HP : 08123319490

3. Jangka Waktu Pelaksanaan : Pebruari – Mei 2010

4. Biaya Kegiatan : Rp. 5.000.000,-

Malang, 24 Mei 2010Ketua Pelaksana

Drs. Purbo Suwasono, M.SiNIP. 19660215 199001 1 001

Mengetahui

Mengetahui, Lembaga PengusulDekan FMIPA, Ketua Jurusan,

Dr. Istamar Syamsuri, M.Pd Dr. Arif Hidayat, M.Si NIP. 194908231979031001 NIP. 196608221990031003

vii