30
Abjad Ibrani Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Huruf Ibrani dalam Kodeks Aleppo Abjad Ibrani atau Alfabet Ibrani adalah sebuah abjad yang digunakan untuk menulis bahasa Ibrani. Dalam bahasa Ibrani, disebut alef-bet ivri(bahasa Ibrani: ־ ל א ת ב ר ב ע ). Seluruhnya ada 22 huruf. Tidak ada huruf besar atau kecil, tetapi ada 5 huruf yang memiliki bentuk khusus sofit(Bahasa Ibrani ,סופיתartinya "akhiran" or "penutup") bila digunakan di akhir suatu kata. Tabel di bawah menunjukkan bentuk normal, dengan nama huruf sesuai standar Unicode. Huruf-huruf Ibrani ditulis dari kanan ke kiri. Alef Bet Gimel Dalet He Waw yin א ב ג ד ה ו זLamed Mem Nun Samekh Ayini Pe adi ל מ נ ס ע פ צ

Abjad ibrani

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Abjad ibrani

Abjad IbraniDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Huruf Ibrani dalam Kodeks Aleppo

Abjad Ibrani atau Alfabet Ibrani adalah sebuah abjad yang digunakan untuk

menulis bahasa Ibrani. Dalam bahasa Ibrani, disebut alef-bet ivri(bahasa Ibrani: ־ףל־ף־ א

)יר תי ב תית רב )יע ). Seluruhnya ada 22 huruf. Tidak ada huruf besar atau kecil, tetapi ada 5

huruf yang memiliki bentuk khusus sofit(Bahasa Ibrani סופית, artinya "akhiran" or

"penutup") bila digunakan di akhir suatu kata. Tabel di bawah menunjukkan bentuk

normal, dengan nama huruf sesuai standar Unicode. Huruf-huruf Ibrani ditulis dari

kanan ke kiri.

AlefBetGimelDaletHeWawZayin

זוהדגבא

LamedMemNunSamekhAyiniPeTsadi

צפעסנמל

Page 2: Abjad ibrani

ץףןם[sunting]Perbandingan jenis huruf

Nama Ibrani tiap huruf dan cara bacanya

Jenis tulisan Ibrani Jenis aksara lain

Huruf cetak Ibrani

Tulisan

tangan

Aksara Rashi

Abjad Fenisia

Alfabet Yunani

Alfabet LatinAlfabet Sirilik

Abjad Nabath

Abjad Arab

Alef א�ףל�ף /'alef/ א א א Αα Aa Аа ا

Bet ב�תית /bet/ ב ב ב Ββ BbБбВв ب ب

Gimel ףמל� ג /'gimel/ ג ג ג ΓγCcGg

Гг ج ج

Dalet ףלת� ד /'dalet/,juga /'daled/ ד ד ד Δδ Dd Дд ذد

He הא /he/,atau /hej/ ה ה ה Εε Ee

ЕеЄє

هـ هـه ـهـ

Waw ו�ו� /waw/atau /vav/ ו ו ו

Υυ

Ϝϝ

Ff U u V vWw Y y

ѴѵУу

و

Page 3: Abjad ibrani

Zayin ז�תי�ן /'zain/ ז ז ז Ζζ Zz Зз ز

Het ח�תית /χet/atau /khet/ ח ח ח Ηη Hh Ии حح

Tet ט�תית /tet/ ט ט ט Θθ ? Ѳѳ ظط

Yod תיד�וד� /jod/,juga /jud/ י י י Ιι

JjIi

ЈјІі ي ي

Kaf כ�ף /kaf/ ך כ ך כ כך Κκ Kk Кк ك ك

Lamed �ףמד ל /'lamed/ ל ל ל Λλ Ll Лл ل ل

Mem מ�ם /mem/ מם ם מ

מם Μμ Mm Мм م م

Nun נ�ו�ן /nun/ ן נ ן נ נן Νν Nn Нн ن ن

Page 4: Abjad ibrani

Samekh �ףמ��ך ס /'sameχ/ ס ס ס Ξξ

ΧχXx

ѮѯХх ?

Ayin ע�תי�ן /'ain/ ע ע ע Οο Oo Ооء ع ع

غ غـ

Pe פא /pe/,juga /pej/ ף פ ף פ

פף Ππ Pp Пп ف ف

Tsadi צד�תי/'ʦade/,

juga /'ʦadik/ץ צ

צץ

צץ Ϻϻ -

ЦцЧч

ص صض ضـ

Qof קד�ו�ף /kof/,juga /kuf/ ק ק ק Ϙϙ Qq Ҁҁ ق ق

Resh ש� ר�תי/reʃ/,

juga /rejʃ/ר ר ר Ρρ Rr Рр ر

Shin ש�תי�ן� /ʃin/ ש ש ש Σσ ς SsСсШш

س سـش شـ

Tav ת�ו /tav/,juga /taf/ ת ת ת Ττ Tt Тт

ت تث ث

[sunting]Nilai huruf

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Angka Ibrani

Page 5: Abjad ibrani

Huruf-huruf Ibrani juga berfungsi sebagai angka, meskipun sekarang hanya

digunakan dalam konteks khusus, misalnya dalam Kalender Ibrani, kelas dalam

sekolah, daftar (misalnya ב׳ א׳, שלב שלב – "fase a, fase b"). Biasanya dipakai

dalam Kabbalah (yaitu aliran mistik Yahudi) dengan sebutan gematria dalam

konteks keagamaan.

huruf

nilai huruf nilai huruf nilai

א 1 �תי 10 ק 100

ב 2 כ 20 ר 200

ג 3 ל 30 ש 300

ד 4 מ 40 ת 400

ה 5 נ 50 ך 500

�ו 6 ס 60 �ם 600

ז 7 ע 70 �ן 700

ח 8 פ 80 �ף 800

ט 9 צ 90 ץ 900

Angka 500, 600, 700, 800 dan 900 sering ditunjukkan dengan gabungan huruf yaitu:

pada huruf menjadikan ("׳") Tambahan geresh .ק״תת and ,ק״ת, ר״ת, ש״ת, ת״ת

nilainya dikalikan seribu, misalnya tahun 5769 ditulis ה׳תשס״ט, dimana ה׳ bernilai

5000, dan תשס״ט adalah 769.

[sunting]http://id.wikipedia.org/wiki/Abjad_Ibrani 061212

Page 6: Abjad ibrani

Ibrani TiberiasDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Ibrani Tiberias adalah sebuah tradisi lisan yang telah punah (namun

terdokumentasi dengan sangat baik) dari pelafalan bahasa Ibrani kuno, khususnya

bahasa Ibrani Tanakh, yang diberikan bentuk tertulisnya oleh para

sarjana Masoret dari komunitas Yahudi di Tiberias, pada awal Abad Pertengahan,

dimulai pada abad ke-8. Bentuk tertulis ini menggunakan lambang-lambang yang

disebut nequdot (untuk huruf hidup) dan tanda-tanda kantilasi, yang ditambahkan

kepada huruf-huruf Ibrani. Meskipun lambang-lambang tertulisnya kemudian

digunakan pada awal Abad Pertengahan, tradisi lisan yang dicerminkannnya

tampaknya jauh lebih tua, dengan akar-akar yang kuno.

Sistem vokalisasi Tiberias untuk Tanakh mewakili tradisi setempatnya sendiri. Dua

tradisi setempat lainnya yang menciptakan sistem-sistem tulisan pada masa yang

sama dirujuk secara geografis sebagai vokalisasi "Tanah Israel" (tidak sama dengan

Tiberias; mungkin di daerah selatan negeri ini) dan vokalisasi Babilonia. Tradisi

Tanah Israel telah berkembang menjadi pelafalan Ibrani masa kini (melalui

penerusnya, Ibrani Sefardi di Israel, meskipun sistem penulisannya tela ditinggalkan.

Sistem Babilonia dominan di sejumlah area selama berabad-abad, dan

voklaisasinya, meskipun bukan sistem penulisannya, mungkin telah bertahan hingga

saat ini dalam bentuk bahasa Ibrani Yemen. Berbeda dengan sistem Tiberias, yang

umumnya menempatkan titik-titik huruf hidup di bawah huruf-huruf Ibrani, sistem

"Tanah Israel" dan sistem Babilonia umumnya menempatkannya di atas huruf-huruf

itu, dan karenanya disebut vokalisasi "supralinear".

Seperti disinggung di atas, titik-titik Tiberias dimaksudkan untuk mencerminkan

suatu tradisi lisan yang khusus untuk membaca Tanakh. Belakangan titik-titik ini

diberlakukan untuk teks-teks lain (salah satunya yang paling tua adalah Mishnah),

dan digunakan secara luas oleh orang-orang Yahudi di tempat-tempat lain dengan

tradisi-tradisi lisan yang berbeda untuk membaca bahasa Ibrani. Jadi titik-titik huruf

hidup Tiberias dan tanda-tanda kantilasi menjadi bagian yang umum dari tulisan

Ibrani.

Page 7: Abjad ibrani

[sunting]Edisi-edisi Alkitab Ibrani pada masa kini

Beberapa waktu setelah berakhirnya era Masoret, banyak dari ciri-ciri lama ini

dikoreksi dalam naskah-naskah, atau bahkan ditandai secara grafis, dan akhirnya

dilupakan, karena tidak ada komunitas Yahudi yang melanjutkan tradisi Tiberias

hingga ke rincian yang terkecil (sesungguhnya, setiap komunitas mempunyai tradisi

pelafalannya sendiri dan menetapkan nilai-nilai fonetiknya kepada tanda-tanda

Tiberias). Hal ini bahkan lebih terlihat jelas pada masa kini, ketika edisi-edisi baru

Alkitab ibrani (kecuali edisi-edisi yang didasarkan pada naskah-naskah kuno yang

dapat diandalkan seperti teks-teks diplomatic) telah mengubah semua ciri-ciri dari

ortografi dan vokalisasi kuno ini demi konsistesi ejaan dan untuk mengikuti Hukum

Yahudi. Sejak masa itu, bahasa Ibrani Israel dan tradisi-tradisi

seperti Sefardi dan Ashkenazi mengucapkan shwa na' dalam cara yang seragam,

seperti /e/ atau /ə/, atau sama sekali menghilangkannya.

[sunting]Bibliografi

• C.D. Ginsburg, Introduction to the Massoretico-Critical Edition of the Hebrew

Bible (1897).

• Z. B. Hayyim, Studies in the Traditions of the Hebrew Language (1954).

• A. Dotan, The Diqduqe Hatte'amim of Aharon ben Moshe ben Asher (1967).

• D. M. Golomb, Working with no Data: Semitic and Egyptian Studies

presented to Thomas O. Lambdin (1987).

• I. Eldar, The Art of Correct Reading of the Bible (1994).

• M. Bar-Asher, Scripta Hierosolymitana Volume XXXVII Studies in Mishnaic

Hebrew (1998).

[sunting]http://id.wikipedia.org/wiki/Ibrani_Tiberias 061212

30 Maret 2011 Muhammad Hasbi fathurrahim

Page 8: Abjad ibrani

Jika Anda mengunjungi Washington DC, datanglah ke Perpustakaan Kongres (Library of Congress). Lantas, mintalah arsip perjanjian pemerintah Amerika Serikat dengan suku Cherokee, salah satu suku Indian, tahun 1787. Di sana akan ditemukan tanda tangan Kepala Suku Cherokee saat itu, bernama AbdeKhak dan Muhammad Ibnu Abdullah.

Isi perjanjian itu antara lain adalah hak suku Cherokee untuk melangsungkan keberadaannya dalam perdagangan, perkapalan, dan bentuk pemerintahan suku cherokee yang saat itu berdasarkan hukum Islam. Lebih lanjut, akan ditemukan kebiasaan berpakaian suku Cherokee yang menutup aurat sedangkan kaum laki-lakinya memakai turban (surban) dan terusan hingga sebatas lutut.Cara berpakaian ini dapat ditemukan dalam foto atau lukisan suku cherokee yang diambil gambarnya sebelum tahun 1832. Kepala suku terakhir Cherokee sebelum akhirnya benar-benar punah dari daratan Amerika adalah seorang Muslim bernama Ramadan Ibnu Wati.

Berbicara tentang suku Cherokee, tidak bisa lepas dari Sequoyah. Ia adalah orang asli suku cherokee yang berpendidikan dan menghidupkan kembali Syllabary suku mereka pada 1821. Syllabary adalah semacam aksara. Jika kita sekarang mengenal abjad A sampai Z, maka suku Cherokee memiliki aksara sendiri.

Yang membuatnya sangat luar biasa adalah aksara yang dihidupkan kembali oleh Sequoyah ini mirip sekali dengan aksara Arab. Bahkan, beberapa tulisan masyarakat cherokee abad ke-7 yang ditemukan terpahat pada bebatuan di Nevada sangat mirip dengan kata ”Muhammad” dalam bahasa Arab.

Page 9: Abjad ibrani

Nama-nama suku Indian dan kepala sukunya yang berasal dari bahasa Arab tidak hanya ditemukan pada suku Cherokee (Shar-kee), tapi juga Anasazi, Apache, Arawak, Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu, dan Zuni. Bahkan, beberapa kepala suku Indian juga mengenakan tutp kepala khas orang Islam. Mereka adalah Kepala Suku Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole, Shawnee, Sioux, Winnebago, dan Yuchi. Hal ini ditunjukkan pada foto-foto tahun 1835 dan 1870.

Secara umum, suku-suku Indian di Amerika juga percaya adanya Tuhan yang menguasai alam semesta. Tuhan itu tidak teraba oleh panca indera. Mereka juga meyakini, tugas utama manusia yang diciptakan Tuhan adalah untuk memuja dan menyembah-Nya. Seperti penuturan seorang Kepala Suku Ohiyesa : ”In the life of the Indian, there was only inevitable duty-the duty of prayer-the daily recognition of the Unseen and the Eternal”. Bukankah Al-Qur’an juga memberitakan bahwa tujuan penciptaan manusia dan jin semata-mata untuk beribadah pada Allah (*)

Page 11: Abjad ibrani

Bagaimana bisa Kepala suku Indian Cheeroke itu muslim

Page 12: Abjad ibrani
Page 13: Abjad ibrani

Sejarahnya panjang

Semangat orang-orang Islam dan Cina saat itu untuk mengenal lebih jauh planet (tentunya saat itu nama planet belum terdengar) tempat tinggalnya selain untuk melebarkan pengaruh, mencari jalur perdagangan baru dan tentu saja memperluas dakwah Islam mendorong beberapa pemberani di antara mereka untuk melintasi area yang masih dianggap gelap dalam peta-peta mereka saat itu.

Beberapa nama tetap begitu kesohor sampai saat ini bahkan hampir semua orang pernah mendengarnya sebut saja Tjeng Ho dan Ibnu Batutta, namun beberapa lagi hampir-hampir tidak terdengar dan hanya tercatat pada buku-buku akademis.

Page 15: Abjad ibrani

Para ahli geografi dan intelektual dari kalangan muslim yang mencatat perjalanan ke benua Amerika itu adalah Abul-Hassan Ali Ibn Al Hussain Al Masudi (meninggal tahun 957), Al Idrisi (meninggal tahun 1166), Chihab Addin Abul Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 – 1384) dan Ibn Battuta (meninggal tahun 1369).

Menurut catatan ahli sejarah dan ahli geografi muslim Al Masudi (871 – 957), Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad seorang navigator muslim dari Cordoba di Andalusia, telah sampai ke benua Amerika pada tahun 889 Masehi. Dalam bukunya, ‘Muruj Adh-dhahab wa Maadin al-Jawhar’ (The Meadows of Gold and Quarries of Jewels), Al Masudi melaporkan bahwa semasa pemerintahan Khalifah Spanyol Abdullah Ibn Muhammad (888 – 912), Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad berlayar dari Delba (Palos) pada tahun 889,

Page 16: Abjad ibrani

menyeberangi Lautan Atlantik, hingga mencapai wilayah yang belum dikenal yang disebutnya Ard Majhoola, dan kemudian kembali dengan membawa berbagai harta yang menakjubkan.

Sesudah itu banyak pelayaran yang dilakukan mengunjungi daratan di seberang Lautan Atlantik, yang gelap dan berkabut itu. Al Masudi juga menulis buku ‘Akhbar Az Zaman’ yang memuat bahan-bahan sejarah dari pengembaraan para pedagang ke Afrika dan Asia.

Dr. Youssef Mroueh juga menulis bahwa selama pemerintahan Khalifah Abdul Rahman III (tahun 929-961) dari dinasti Umayah, tercatat adanya orang-orang Islam dari Afrika yang berlayar juga dari pelabuhan Delba (Palos) di Spanyol ke barat menuju ke lautan lepas yang gelap dan berkabut, Lautan Atlantik. Mereka berhasil kembali dengan membawa barang-barang bernilai yang diperolehnya dari tanah yang asing.

Beliau juga menuliskan menurut catatan ahli sejarah Abu Bakr Ibn Umar Al-Gutiyya bahwa pada masa pemerintahan Khalifah Spanyol, Hisham II (976-1009) seorang navigator dari Granada bernama Ibn Farrukh tercatat meninggalkan pelabuhan Kadesh pada bulan Februari tahun 999 melintasi Lautan Atlantik dan mendarat di Gando (Kepulaun Canary).

Ibn Farrukh berkunjung kepada Raja Guanariga dan kemudian melanjutkan ke barat hingga melihat dua pulau dan menamakannya Capraria dan Pluitana. Ibn Farrukh kembali ke Spanyol pada bulan Mei 999.

Perlayaran melintasi Lautan Atlantik dari Maroko dicatat juga oleh penjelajah laut Shaikh Zayn-eddin Ali bin Fadhel Al-Mazandarani. Kapalnya berlepas dari Tarfay di Maroko pada zaman Sultan Abu-Yacoub Sidi Youssef (1286 – 1307) raja keenam dalam dinasti Marinid. Kapalnya mendarat di pulau Green di Laut Karibia pada tahun 1291. Menurut Dr. Morueh, catatan perjalanan ini banyak dijadikan referensi oleh ilmuwan Islam.

Sultan-sultan dari kerajaan Mali di Afrika barat yang beribukota di Timbuktu, ternyata juga melakukan perjalanan sendiri hingga ke benua Amerika. Sejarawan Chihab Addin Abul-Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 – 1384) memerinci eksplorasi geografi ini dengan seksama. Timbuktu yang kini dilupakan orang, dahulunya merupakan pusat peradaban, perpustakaan dan keilmuan yang maju di Afrika. Ekpedisi perjalanan darat dan laut banyak dilakukan orang menuju Timbuktu atau berawal dari Timbuktu..

Sultan yang tercatat melanglang buana hingga ke benua baru saat itu adalah Sultan Abu Bakari I (1285 – 1312), saudara dari Sultan Mansa Kankan Musa (1312 – 1337), yang telah melakukan dua kali ekspedisi melintas Lautan Atlantik hingga ke Amerika dan bahkan menyusuri sungai Mississippi.

Sultan Abu Bakari I melakukan eksplorasi di Amerika tengah dan utara dengan menyusuri sungai Mississippi antara tahun 1309-1312. Para eksplorer ini berbahasa Arab. Dua abad kemudian, penemuan benua Amerika diabadikan dalam peta berwarna Piri Re’isi yang dibuat tahun 1513, dan dipersembahkan kepada raja Ottoman Sultan Selim I tahun 1517. Peta ini menunjukkan belahan bumi bagian barat, Amerika selatan dan bahkan benua Antartika, dengan penggambaran pesisiran Brasil secara cukup akurat.

Sequoyah, also known as George Gist Bukti lainnya adalah, Columbus sendiri mengetahui bahwa orang-orang Carib (Karibia) adalah pengikut Nabi Muhammad. Dia faham bahwa orang-orang Islam telah berada di sana terutama orang-orang dari Pantai Barat Afrika. Mereka mendiami Karibia, Amerika Utara dan Selatan. Namun tidak seperti Columbus yang ingin menguasai dan memperbudak rakyat Amerika. Orang-Orang Islam datang untuk berdagang dan bahkan beberapa menikahi orang-orang pribumi.

Lebih lanjut Columbus mengakui pada 21 Oktober 1492 dalam pelayarannya antara Gibara dan Pantai Kuba melihat sebuah masjid (berdiri di atas bukit dengan indahnya menurut sumber tulisan lain). Sampai saat ini sisa-sisa reruntuhan masjid telah ditemukan di Kuba, Mexico, Texas dan Nevada.

Dan tahukah anda? 2 orang nahkoda kapal yang dipimpin oleh Columbus kapten kapal Pinta dan Nina adalah orang-orang muslim yaitu dua bersaudara Martin Alonso Pinzon dan Vicente Yanex Pinzon yang masih keluarga dari Sultan Maroko Abuzayan Muhammad III (1362). [THACHER,JOHN BOYD: Christopher Columbus, New York 1950]

Page 17: Abjad ibrani

Sumber : CAHAYAIMAN

Kata kunci: inspirations, ukhuwah islamiyahtidak ada komentar

Ada Rencana Pencurian Jasad Rasulullah SAW Oct 20, '12 1:43 AMuntuk semuanya

1 Februari 2010 Muhammad Hasbi fathurrahim

Jasad nabi Muhammad SAW pernah terusik dan nyaris di curi oleh orang kafir laknatullah. Sebelum akhirnya Allah menyelamatkannya dari rencana jahat yang mengancam sang nabi tercinta. Peristiwa yang memilukan dan nyaris menampar wajah umat islam ini terjadi pada tahun 1164 M atau 557 H, sebagaimana telah dicatat oleh sejarawan Ali Hafidz dalam kitab Fusul min Tarikhi AL-Madinah Al Munawaroh.

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa hampir dapat dipastikan bahwa sebagian besar orang yang berziarah ke masjid Nabawi pasti tak pernah lupa untuk menghampiri makam Rasulullah yang diapit oleh makam Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar. Mereka berbondong-bondong menuju makam sang nabi Fenomenal itu. Untuk sekedar melihat atau berdoa.

Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh kondisi umat islam pada masa dinasti Abbasiyah di Baghdad dimana kondisi umat Islam yang semakin melemah dan berdiri beberapa kerajaan Islam di beberapa daerah. Tentunya hal ini tak di sia-siakan begitu saja oleh orang-orang nasrani yang merasa kesempatan emas mencoreng wajah umat Islam dan membuat umat Islam jatuh ada di depan mata. Karena ternyata diketahui diam-diam mereka telah menyusun rencana untuk mencuri jasad Nabi Muhammad. Setelah terjadi kesepakatan oleh para penguasa Eropa, mereka pun mengutus dua orang nasrani untuk menjalankan misi keji itu. Misi itu mereka laksanakan bertepatan dengan musim haji. Dimana pada musim itu banyak jamaah haji yang datang dari berbagai penjuru dunia untuk melaksanakan ibadah haji. Kedua orang nasrani ini menyamar sebagai jamaah haji dari Andalusia yang memakai pakaian khas Maroko. Kedua spionase itu ditugaskan melakukan pengintaian awal kemungkinan untuk mencari kesempatan mencuri jasad Nabi SAW.

Page 18: Abjad ibrani

Setelah melakukan kajian lapangan, keduanya memberanikan diri untuk menyewa sebuah penginapan yang lokasinya dekat dengan makam Rasulullah. Mereka membuat lubang dari dalam kamarnya menuju makam Rasulullah.

Belum sampai pada akhir penggalian, rencara tersebut telah digagalkan oleh Allah melalui seorang hamba yang akhirnya mengetahui rencana busuk itu

Sultan Nuruddin Mahmud bin Zanki, adalah seorang hamba sekaligus penguasa Islam kala itu yang mendapatkan petunjuk melalui mimpi akan ancaman terhadap makam Rasulullah.

Sultan mengaku bermimpi bertemu dengan Rasulullah sambil menunjuk dua orang lelaki berambut pirang dan berujar: “ Wahai Mahmud, selamatkan jasadku dari maksud jahat kedua orang ini.” Sultan terbangun dalam keadaan gelisah lalu beliau melaksanakan sholat malam dan kembali tidur. Namun, Sultan Mahmud kembali bermimpi berjumpa Rasulullah hingga tiga kali dalam semalam.

Malam itu juga Sultan segera mempersiapkan diri untuk melakukan perjalanan dari damaskus ke madinah yang memakan waktu 16 hari, dengan mengendarai kuda bersama 20 pengawal serta banyak sekali harta yang diangkut oleh puluhan kuda. Sesampainya di Madinah, sultan langsung menuju Masjid Nabawi untuk melakukan sholat di Raudhah dan berziarah ke makam Nabi SAW. Sultan bertafakur dan termenung dalam waktu yang cukup lama di depan makam Nabi SAW.

Lalu menteri Jamaluddin menanyakan sesuatu, “Apakah Baginda Sultan mengenal wajah kedua lelaki itu? “Iya”, jawab Sultan Mahmud.

Maka tidak lama kemudian Menteri Jamaludin mengumpulkan seluruh penduduk Madinah dan membagikan hadiah berupa bahan makanan sambil mencermati wajah orang yang ada dalam mimpinya. Namun sultan tidak mendapati orang yang ada di dalam mimpi itu diantara penduduk Madinah yang datang mengambil jatah makanan. Lalu menteri Jamaluddin menanyakan kepada penduduk yang masih ada di sekitar Masjid Nabawi. “Apakah diantara kalian masih ada yang belum mendapat hadiah dari Sultan?”

Tidak ada, seluruh penduduk Madinah telah mendapat hadiah dari Sultan, kecuali dua orang dari Maroko tersebut yang belum mengambil jatah sedikitpun. Keduanya orang saleh yang selalu berjamaah di Masjid Nabawi.” Ujar seorang penduduk.

Kemudian Sultan memerintahkan agar kedua orang itu dipanggil. Dan alangkah terkejutnya sultan, melihat bahwa kedua orang itu adalah yang ia lihat dalam mimpinya. Setelah ditanya, mereka mengaku sebagai jamaah dari Andalusia Spanyol. Meski sultan sudah mendesak bertanya tentang kegiatan mereka di Madinah. Mereka tetap tidak mau mengaku. Sehingga sultan meninggalkan kedua lelaki itu dalam keadaan penjagaan yang ketat.

Page 19: Abjad ibrani

Kemudian sultan bersama menteri dan pengawalnya pergi menuju ke penginapan kedua orang tersebut. Sesampainya di rumah itu yang di temuinya adalah tumpukan harta, sejumlah buku dalam rak dan dua buah mushaf al-Qur’an. Lalu sultan berkeliling ke kamar sebelah. Saat itu Allah memberikan ilham, sultan Mahmud tiba-tiba berinisiatif membuka tikar yang menghampar di lantai kamar tersebut. Masya Allah, Subhanallah, ditemukan sebuah papan yang di dalamnya menganga sebuah lorong panjang, dan setelah diikuti ternyata lorong itu menuju ke makam Nabi Muhammad.

Seketika itu juga, sultan segera menghampiri kedua lelaki berambut pirang tersebut dan memukulnya dengan keras. Setelah bukti ditemukan, mereka mengaku diutus oleh raja Nasrani di Eropa untuk mencuri jasad Nabi SAW. Pada pagi harinya, keduanya dijatuhi hukum penggal di dekat pintu timur makam Nabi SAW. Kemudian sultan Mahmud memerintahkan penggalian parit di sekitar makam Rasulullah dan mengisinya dengan timah. Setelah pembangunan selesai, sultan Mahmud dan rombongan pulang ke negeri Syam untuk kembali memimpin kerajaannya.

unknown since 1614

Kata kunci: inspirations, ukhuwah islamiyahtidak ada komentar

Kisah Perempuan tua dan Kecintaannya Akan Rasulullah saw Oct 18, '12 12:02 AMuntuk semuanya

# Renungan #24 Januari 2011

oleh : Muhammad Hasbi fathurrahim

Tersebutlah sebuah kisah seorang Perempuan Tua yang tak pernah berhenti berharap datangnya Syafaat Rasulullah saw. Perempuan tua dari kampung itu bukan saja mengungkapkan cinta Rasul dalam bentuknya yang tulus. Ia juga menunjukkan kerendahan hati, kehinaan diri, dan keterbatasan amal dihadapan Allah swt. Lebih dari itu, ia juga memiliki kesadaran spiritual yang luhur: Ia tidak dapat mengandalkan amalnya. Ia sangat bergantung pada rahmat Allah. Dan siapa lagi yang menjadi rahmat semua alam selain Rasulullah saw?

Insya Allah, Kisahnya akan Bermanfaat dan dapat dipetik Hikmahnya.

Dahulu di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek tua penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh. Usai jualan, ia pergi ke masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu, masuk masjid, dan melakukan salat Zhuhur. Setelah membaca wirid sekedarnya, ia keluar masjid dan

Page 20: Abjad ibrani

membungkuk-bungkuk di halaman masjid. Ia mengumpulkan dedaunan yang berceceran di halaman masjid. Selembar demi selembar dikaisnya. Tidak satu lembar pun ia lewatkan.Tentu saja agak lama ia membersihkan halaman masjid dengan cara itu. Padahal matahari Madura di siang hari sungguh menyengat. Keringatnya membasahi seluruh tubuhnya.

Banyak pengunjung masjid jatuh iba kepadanya. Pada suatu hari Takmir masjid memutuskan untuk membersihkan dedaunan itu sebelum perempuan tua itu datang.Pada hari itu, ia datang dan langsung masuk masjid. Usai salat, ketika ia ingin melakukan pekerjaan rutinnya, ia terkejut. Tidak ada satu pun daun terserak di situ. Ia kembali lagi ke masjid dan menangis dengan keras. Ia mempertanyakan mengapa daun-daun itu sudah disapukan sebelum kedatangannya. Orang-orang menjelaskan bahwa mereka kasihan kepadanya. “Jika kalian kasihan kepadaku,” kata nenek itu, “Berikan kesempatan kepadaku untuk membersihkannya.”

Singkat cerita, nenek itu dibiarkan mengumpulkan dedaunan itu seperti biasa.Seorang kiai terhormat diminta untuk menanyakan kepada perempuan itu mengapa ia begitu bersemangat membersihkan dedaunan itu. Perempuan tua itu mau menjelaskan sebabnya dengan dua syarat: pertama, hanya Kiai yang mendengarkan rahasianya; kedua, rahasia itu tidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup.

Sekarang ia sudah meninggal dunia, dan Anda dapat mendengarkan rahasia itu.

“Saya ini perempuan bodoh, pak Kiai,” tuturnya. “Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Saya tidak mungkin selamat pada hari akhirat tanpa syafaat Kanjeng Nabi Muhammad. Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya ucapkan satu salawat kepada Rasulullah. Kelak jika saya mati, saya ingin Kanjeng Nabi menjemput saya. Biarlah semua daun itu bersaksi bahwa saya membacakan salawat kepadanya.”

* Astagfirullahal'adzim 100 X....Ampuni Ya..Allah atas dosa-dosa besar koe...yang tidak sebanding dengan nenek-nenek itu....Lailahaillah 99 X.....Lailahaillah MuhammadaRasullulah....*...Kata kunci: inspirations, ukhuwah islamiyah2 komentar

Toleransi Islam dengan Agama yang lainnya..(sejak jaman Rasullullah SAW)

Sep 20, '12 11:35 PM

untuk semuanya

Sekilas Perjumpaan Islam dan Gereja Orthodoks KoptikOleh: Bambang Noorsena

Allah, Allah fi ahl adz adzimmi, ahl al-madarati as sauda’i as ssuhmi al-ji’adi, faa inna lahum nasaba wa shihran.Artinya:Allah, dan Allah terhadap orang-orang dzimmi, yaitu kaum Koptik di negeri yang banyak pepohonan, yang berkulit hitam dan berambut ikal, karena sesungguhnya mereka adalah nasab dan kerabatku (Hadits Muhammad SAW).[1]

Page 21: Abjad ibrani

Sejarah perjumpaan Islam dengan Gereja Orthodoks Koptik sudah dimulai sejak jaman Nabi Muhammad masih hidup, dan selanjutnya kedua umat ini dengan suasana persahabatan merajut masa depan bersama, meskipun diakui kadang-kadang ada beberapa gesekan kecil-kecil yang lebih didorong oleh faktor politik dalam rentangan panjang sejarahnya yang hampir empat ratus tahun itu. Sumber sejarah Islam juga mencatat, bahwa istri ke-11 Nabi Muhammad adalah seorang perempuan Kristen Koptik, yaitu Mariyah al-Qibtiyah (Mary the Coptic), yang telah melahirkan baginya seorang laki-laki bernama Ibrahim.[2] Gadis Mesiryang akhirnya dinikahi oleh Muhammad itu adalah hadiah dari Muqauqis, pembesar Mesir yang menolak memeluk Islam, tetapi menyambut seruan Muhammad dengan rasa simpatik dan penuh persahabatan.

Sebagaimana diketahui, bahwa pada masa kehidupan Muhammad, kira-kira pada masa-masa antara perjanjian Hudaibiyah hingga menjelang kematiannya, Nabi umat Islam ini mengirimkan surat-surat dakwah kepada raja-raja Arab maupun non-Arab untuk menerima Islam. Sebuah catatan menarik dari Ibnu Hisyam patut dicatat di sini, bahwa Muhammad membagi murid-muridnya untuk menyampaikan dakwah Islam kepada penguasa-penguasa politik pada zamannya, sebagaimananya ‘Isa al-Masih telah mengutus al-hawariyun (rasul-rasul),[3] menyebarkan syiar Injil ke pelosok-pelosok dunia. Dengan membandingkan perjalanan misi murid-murid ‘Isa al-Masih, lengkap dengan nama-nama dengan wilayah pelayanannya,[4] Ibn Ishaq mencatat para utusan Nabi: Salt al-‘Amir bin ‘Abdu Syam diutus kepada Haudhah bin ‘Ali, penguasa Yamamah, Al-‘Ala al-Hadrami kepada Al-Mundhir bin Sawa, penguasa Bahrain, ‘Amr bin ‘Ash kepada Ja’far bin Julanda dan ‘Abbad, keduanya adalah pembesar Oman, Dihyah bin Khalifah al-Kalbi al-Khazraji kepada Heraclius, Kaisar Roma dan Hatib bin Abu Balta’a kepada Muqauqis, penguasa Iskandariya.

Surat Muhammad kepada Negus (Najasyi) al-Ashham,Raja Habshah

Menurut sumber-sumber sejarah Islam, diantara para penguasa Kristen yang menanggapi positip seruan Muhammad adalah Najasyi al-Ashham dan Muqauqis. Sikap ini menjadi awal hubungan yang sangat baik antara Islam dan Kristen selanjutnya. Sebelum seruan kepada Muqauqis, ketika umat Islam dalam keadaan kritis karena ditekan oleh kaum kafir Quraisyi, Negus al-Ashham, raja Habsyah, negara Kristen yang wilayahnya pada waktu itu secara yurisdiksi gerejani berada di bawah Gereja Orthodoks Koptik di Mesir, telah mengulurkan tangan persahabatan untuk membantu umat Islam. Meskipun historisitas surat-surat Muhammad itu dapat diterima, tetapi kisah-kisah di sekitar tanggapan penguasa-penguasa Kristen atas surat-surat itu disajikan dengan varian perbedaan, sehingga diperlukan kajian kritis lebih lanjut. Misalnya, beberapa riwayat menyajikan bahwa Negus (Najasyi) akhirnya masuk Islam, ternyata masih menjadi perdebatan di kalangan sejarahwan Islam sendiri.[5]

Meskipun demikian, surat Muhammad kepada Negus, menyajikan fakta paling dini mengenai paham Kristologi Islam. Maksudnya, sekalipun pada akhirnya menghasilkan kesimpulan yang berbeda dengan kristologi gereja, tetapi berangkat dari dalil yang sama dengan Injil Yohanes yang menyebut ‘Isa al-Masih sebagai Firman Allah (Arab:al-Kalimah) dan kelahiran perawaniah (the virgin of birth) ‘Isa dari Sayidatina Maryam melalui Roh Allah. Dalam surat ini, setelah ditekankan keesaan Allah, maka disusunlah pengakuan Muhammad akan ‘Isa dalam format credo (syahadat) sebagai berikut:

Wa ashhadu ‘ana ‘Isa bnu Maryama Ruhu llah wa Kalimatuhu al-qaha ‘ila Maryam al-Batuli al-thabiyah ath thahirah al-muthaharath al-hashinah. Artinya: Dan aku bersaksi bahwa ‘Isa Putra Maryam adalah Roh Allah dan Firman-Nya yang dijatuhkan kepada Maryam, perawan yang baik, suci, lagi memelihara diri.[6]

Page 22: Abjad ibrani

Membaca surat Muhammad di atas, baik orang Kristen maupun Islam dapat lebih meningkatkan dialog-dialog teologis yang fair mengenai tema ‘Isa sebagai Kalimat Allah ini. Sebab baik klaim Kristen atas keilahian-Nya, maupun Islam yang menerima kelahiran-Nya dari seorang perawan dan sekaligus menegaskan penolakan atas kelahiran ilahi-Nya, sama-sama berangkat dari gelar yang sama tersebut. Dan tidak boleh dilupakan, dan hal itu agaknya didukung oleh data ini, bahwa sekalipun Islam menekankan gelar ‘Isa sebagai Firman Allah dan Ruh-Nya, tetapi tidak lebih dan tidak kurang tetap menolak kelahiran Ilahi-Nya dari Allah (The Divine Birth of Jesus Christ).[7]

Walaupun dalam hal ini Islam dan Kristen tidak mencapai titik temu, tetapi ternyata tidak mengurangi sikap hormat Negus al-Ashham kepada pandangan teologis kaum Muslimin tersebut. Inilah makna dialog yang otentik, yaitu ketika seorang dapat menghormati perbedaan dan merayakan perbedaan itu sebagai nilai azasi dalam kehidupan. Sikap simpatik Negus ini direspon pula secara positip dengan sikap hormat yang sama oleh Muhammad dan kaum Muslimin. Nabi Muhammad sendiri, ketika mendengar kematian Negus, langsung mengadakan shalat ghaib bersama sahabat-sahabatnya, bahkan peristiwa itu menjadi awal disyariatkannya ibadah ini kepada kaum Muslimin.[8] Bahkan Ibnu Hisyam juga mencatat riwayat bahwa Muhammad melihat ada cahaya dari pemakaman Najasyi. Menurut Hasan Ibrahim, fakta-fakta ini menjelaskan kepada kita betapa kaum Muslimin sangat mengagumi Najasyi.

Meskipun ada beberapa versi yang berbeda-beda dalam kitab-kitab tarikh, tetapi surat Muhammad ini masih bisa dilacak historisitasnya. Karena baru-baru ini manuskrip asli surat ini berhasil ditemukan kembali ini dan pernah diumumkan oleh Raja Husein di Yordania, dan setelah dinyatakan keasliannya kini disimpan di Museum Inggris. Lain halnya dengan surat jawaban Najasyi dan kisah-kisah di seputar “masuk Islam”-nya Raja Habsyah tersebut tidak ada bukti sejarah yang secara kuat mendukungnya.

Berikut ini teks surat Muhammad kepada Najasyi Al-Ashham, Raja Habsyah, berdasarkan versi Sirah al-Halabiyah dalam bahasa Arab dan terjemahannya :

Artinya: “Dengan Nama Allah yang maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dari Muhammad Rasul Allah untuk Najasyi al-Ashham, Raja Habsyah. Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadamu. Sesungguhnya aku menyampaikan pujian kepada-Mu, Ya Allah, yang tidak ada ilah selain Dia, yang mempunyai Kerajaan, Yang Mahasuci, Pemberi kesejahteraan, kesentosaan dan Perlindungan. Dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya ‘Isa Putra Maryam adalah Roh Allah dan Firman-Nya yang disampaikan kepada Perawan Maryam yang baik, suci dan disucikan, lagi memelihara dirinya. Kemudian ia hamil mengandungkan ‘Isa, dan Allah telah menciptakannya dari Ruh-Nya dan meniupkannya, sebagaimana Allah menciptakan Adam dan meniupkannya. Sesungguhnya aku menyerumu kepada Allah Yang Mahaesa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan agar selalu bersikap taat kepada-Nya, lalu ikutlah aku dan berimanlah kepada yang aku bawa karena sesungguhnya aku Rasul Allah. Aku telah mengutus kepadamu anak laki-laki pamanku, yakni Ja’far, dan serombongan kaum Muslimin yang menyertainya. Semoga keselamatan untuk orang yang mengikuti petunjuk”[9]

Surat Muhammad kepada Muqauqis, Penguasa Iskandariya

Menurut Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, sebelum mengirimkan surat dakwahnya Muhammad mengumpulkan para sahabatnya dan berkata:

Ya ayyuha an-nas, inna llaha khad ba’atsani rahmatu li an-nas kaffata faa lan takhtalifu alayya kama akhtalafa al hawariyyuna ‘ala ‘Isa bni Maryam. Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya aku ini diutus Allah sebagai rahmat bagi seluruh manusia, maka janganlah kamu menentangku sebagai kaum Hawari menentang Isa bin Maryam.”

Page 23: Abjad ibrani

Para sahabat mendengar sabda Muhammad itu, lalu bertanya: “Bagaimana kaum hawariy menentang Isa, ya Rasulullah?” Nabi menjawab: “Da’ahum ila alladzi da’utukum ilaihi faa amma man ba’atsahu mab’atsan qariban faradhiya wasallama, wa amma man ba’atsahu mab’atsan baidan fakariha wa wajhuhu wa tatsaqala. Artinya: “Isa memanggil mereka seperti aku memanggilmu. Orang yang diutusnya ke tempat yang dekat rela dan menerima dan orang yang diutusnya ke tempat yang jauh tidak senang air mukanya dan merasa keberatan.”[10]

Salah satu surat Muhammad dikirimkan kepada Al-Muqauqis, Gubernur Mesir, dibawa oleh sahabat Hathib bin Ali Baltaa’. Bunyi teks asli surat tersebut, menurut Sirat al-Halabiyah,[11] adalah sebagai berikut :

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad Utusan Allah, kepada Muqawqis, Pembesar Qibthi (Mesir). Kesejahteraan semoga atas orang yang mengikuti petunjuk. Sesungguhnya aku berseru kepada engkau dengan seruan Islam, Islamlah engkau agar engkau selamat. Allah akan memberi pahala engkau dua kali lipat. Maka, jika engkau menolak, sesungguhnya atas engkaulah dosa segenap rakyat Qibthi. Wahai Ahli Kitab, Marilah kepada suatu kalimat yang sama antar kami dan engkau semua, yaitu janganlah kita mempersekutukan Dia dengan yang lain beberapa Tuhan yang selain Allah. Jika kamu berpaling, katakanlah olehmu: “Saksikanlah, bahwa sesungguhnya kami orang-orang Islam.”[12]

Dalam sejarah Islam, surat dakwah Muhammad itu ditanggapi Muqawqis dengan simpatik. Meskipun Muqawqis akhirnya menolak untuk masuk Islam, tetapi ia menyambut ramah utusan Muhammad, dan ia mengirimkan 2 orang sahaya cantik, bernama Mariyah al-Qibthi dan Sirin al-Qibthi, 20 helai kain sutra Mesir, seekor bighal kelabu bernama Dudul, dan beberapa hadiah lainnya. Muhammad akhirnya mengambil Mariyah al-Qibthi sebagai istrinya, sedangkan Sirin al-Qibthi dihadiahkan Muhammad kepada sahabatnya, penyair Hassan bin Tsabit.

Balasan atas sambutan Muqawqis yang sangat ramah kepada utusan Muhammad adalah sanjungan Muhammad kepada penduduk Mesir, khususnya mereka yang berdarah Koptik, yang menurut wasiat Muhammad agar penduduk Koptik itu diperlakukan dengan baik, sebagaimana yang dicatat dalam sabdanya: Idza fatahtum mishra fastushu biahliha khairan, fain lahum dzimmatu wa rahiman. Artinya: “Apabila kalian berhasil menaklukan Mesir, maka wasiatkanlah hal-hal yang baik kepada penduduk Koptik, karena mereka menanggung beban dan kekerabatan.”[13]

Ketika berhasil menaklukkan Mesir, pidato pertama ‘Amr bin al-‘Ash mengacu pada wasiat Muhammad tersebut, dan memperlakukan kaum Koptik dengan sangat hormat.[14] Menurut sumber sejarah gereja Koptik sendiri, ‘Amr bin al-‘Ash bersama pasukannya tiba di Mesir pada tanggal 12 bulan ‘Baunah tahun 357 Anno Martyri (li diqladianus qatal asy syuhada’),[15] kira-kira bertepatan dengan 26 Mei atau 24 Juni 640 Masehi.

Sosok Muqawqis Dalam Sejarah Islam dan Gereja Orthodoks Koptik

Dalam sejarah Islam, biasanya Muqawqis digambarkan dengan cukup positip, mungkin karena sikapnya yang positip dalam menyambut utusan Muhammad. Kenyataannya, sosok Muqawqis tidak seterang yang digambarkan, ia merupakan sosok yang tetap misterius. Menurut sumber sejarahwan Kristen Barat, ia lebih ditonjolkan sebagai seorang pengkhianat, karena ditengah-tengah berkecamuknya perang antara Romawi dengan Islam, ia sibuk menawarkan perundingan dengan ‘Amr bin al-‘Ash.[16]Sebaliknya, di mata sejarahwan Islam ia dipandang sebagai, setidak-tidaknya, seorang musuh yang baik dan tidak menyulitkan. Meskipun di beberapa literatur tarikh digambarkan, Muqawqis sebenarnya menerima dakwah Muhammad, tetapi ia lebih cinta kepada kedudukannya sebagai seorang Gubernur.

Page 24: Abjad ibrani

Tetapi menurut ahli sejarah lain, Muqawqis sebenarnya tidak menerima Islam, melainkan sejak semula sudah menyadari kekuatan Muhammad, dan mempertimbangkan lebih baik menyerah sebelum dikalahkan secara tidak hormat. Dan atas sikapnya ini, Kaisar Heraklius sangat marah dan memaki-maki anak buahnya itu,[17] yang tidak lain adalah Gubernur sekaligus Patriakh dari Gereja Orthodoks Yunani yang diangkat demi mengamankan posisi politik Byzantium atas kontrol wilayah Mesir. Siapakah Muqawqis ini menurut sejarahwan Gereja Koptik? Sosok ini tidak bisa dikenal tanpa melihat latarbelakang politik Byzantium atas Mesir, dan negara-negara taklukannya di Timur Tengah pada umumnya.

Ketika menggantikan kaisar pendahulunya, Yustinianus I (527-565 M), Heraklius (610-641) melanjutkan kebijakan politik uniformitas politik dan agama atas daerah-daerah taklukkannya. Dalam rangka itu, ia mengangkat Cyrus pada tahun 631 sebagai “prefek” atau kepala wilayah (Gubernur) sekaligus Patriakh Gereja Orthodoks Yunani di seluruh Mesir. Cyrus memaksa kaum Koptik yang menolak Konsili Kalsedon tahun 451 untuk meninggalkan paham yang dituduh Monofisit itu. “Muqawqis”, tulis Geston Wiet, pada umumnya disetujui, ia adalah Cyrus, Patriakh Yunani yang ditempatkan Heraklius sebagai administrator sipil negara di Mesir.”[18] Karena itu pula, Muqawqis sebenarnya bukan nama diri, melainkan sebuah gelar atau jabatan. Menurut D.Goeje dan Karabacek gelar Muqawqis adalah bentuk Arab dari gelar penghormatan dari bahasa Yunani megaukes (al-Muktabir), sejajar dengan gelar megaloprepestatos, eudozotatos dan eukleestatosyang berarti “Paduka Yang Mulia”. Gelar-gelar ini ternyata paralel dengan fragmen papyrus yang ditemukan di wilayah Mesir pada zaman penaklukan Islam.[19]

Menurut beberapa sejarahwan, Muqawqis adalah seorang strategos, yang di dalam bahasa Arab biasanya diterjemahkan dengan sahib al-mauna, atau ‘amala al-mauna (perwira militer dan pemungut pajak bumi).[20] Salah satu yang memudahkan penaklukan Mesir, adalah kenyataan beratnya pajak yang harus oleh orang-orang Orthodoks Koptik yang dibebankan oleh pemerintah Byzantium benar-benar dibenci oleh rakyat setempat. Karena itu, orang-orang Koptik yang benar-benar tidak puas dengan kekuasaan Yunani telah siap membantu penyerbu-penyerbu Islam.[21]

Menurut sumber sejarah Gereja Koptik, ketika Cyrus (Muqawqis) tiba di Iskandaria yang diduduki oleh Anba Benyamin yang dipilih langsung oleh rakyat Mesir, yang membawa misi dari Heraklius untuk memaksa rakyat Mesir meninggalkan Kristologi non Kalsedonia mereka. Untuk itu, Cyrus melakukan penganiayaan demi penganiayaan yang sangat keji. Akan tetapi Patriakh Benyamin menerima visi Ilahi untuk segera meninggalkan Iskandaria dan mengungsi ke padang-padang bersama dengan uskup-uskupnya. Ketika, Muqawqis dengan tentaranya memasuki Iskandaria untuk menangkap Benyamin, mereka tidak menemukannya, melainkan Menas, saudara sang Patriakh sendiri, yang akhirnya ditangkap, disiksa dan dibunuh dengan cara yang sangat keji.[22] Dalam masa penganiayaan imperium Kristen Barat Byzantium atas Gereja Orthodoks Koptik (451-641 M), Menas adalah martir pertama yang dibunuh ditangan Cyrus al-Muqawqis.[23]Pembunuhan ini terjadi 6 tahun sebelum kedatangan pasukan Islam yang dipimpin oleh ‘Amr bin al-‘Ash. Dalam suasana seperti itu perebutan kekuasaan Islam dari tangan Byzantium tidak mendapatkan kesulitan yang berarti, lebih-lebih karena dukungan orang-orang Kristen Koptik yang menghendaki perubahan kekuasaan dalam keadaan apapun juga.

Dalam pertempuran ini, Islam tampil sebagai pemenang dan Cyrus menandatangani perjanjian damai. Mesir diwajibkan membayar pajak (jizyah) kepada pemerintahan Islam dengan imbalan kebebasan beragama. Namun kebebasan ini tidak hanya dinikmati oleh orang-orang Orthodoks Yunani yang dipimpinnya, tetapi terutama oleh orang-orang Orthodoks Koptik yang selama itu ditindasnya. Islam sendiri tidak membedakan perbedaan madzab di kalangan Kristen, mereka lebih tertarik memanfaatkan hasil propinsi taklukannya, ketimbang mencampuri urusan agama. Harus dicatat, penaklukan Mesir oleh tangan Islam itu, bagi orang-orang Orthodoks Koptik justru merupakan kebebasan Mesir dari penindasan Byzantium. Dikisahkan bahwa setelah kemenangannya, ‘Amr bin al-Ash menanyakan keberadaan Anba Benyamin: “Saya tidak melihat Hamba Allah yang saleh dan mulia yang pernah saya jumpai di seluruh wilayah Mesir.”[24]

Page 25: Abjad ibrani

Maka Anba Benyamin akhirnya keluar dari tempat persembunyiannya, setelah sebagian besar kaum Orthodoks Yunani diantarkan oleh pasukan Islam untuk meninggalkan Mesir menuju Cyprus.[25] Sedangkan dari kaum Melkit Yunani itu, bila menghendaki mereka diijinkan tinggal di Mesir dengan syarat mereka diizinkan tinggal di Mesir dengan syarat mereka mereka harus menerima ketentuan pemerintah Islam, termasuk membayar jizyah dan bersedia hidup berdampingan dengan Islam dan kaum Orthodoks Koptik, yang melalui pemerintahan Islam tersebut. Sejak saat itu kaum Koptik menjalani kebebasan beragama, bahkan gereja-gereja dan biara-biara mereka yang selama itu dirampas Byzantium, dikembalikan kepada mereka oleh pemerintah Islam. Hubungan baik Islam dengan kaum Koptik itu selanjutnya berjalan cukup harmonis, meskipun orang Kristen Barat dan kaum fundamentalis Islam acap kali menodai hubungan kekerabatan itu.

[1] Abu Muhammad Ibn Hisyam, Sirah An Nabawiyah li Ibn Hisyam Juzz I (Dimasyq: Dar al-Khair, 1412 H/1992 M),h.7.

[2] Aisyah Bintusy Syathi, Istri-istri Nabi: Fenomena Poligami Di Mata Seorang Tokoh Wanita (Jakarta: Pustaka Mantiq, 1998). Menurut sejarah turunnya surah 66 At Tahrim juga untuk membela Mariyah al-Qibtiyah dari serangan istri-istri Muhammad, terutama ‘Aisyah. Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad menyetubuhi Mariyah di rumah Hafsah bin Umar bin Khattab, istrinya. Hafsah protes. Tetapi Nabi berkata: “Apakah anda tidak puas jika kuharamkan Mariyah dan tidak kudekati lagi?” Jawab Hafsah: “Baiklah”. Lalu sabda Nabi: “Jangan kau ceritakan hal ini kepada siapapun”. Tetapi akhirnya Hafsah menceritakannya kepada Aisyah, dan menyebabkan kehebohan di rumah tangga Muhammad. Maka turunlah teguran Allah kepada Muhammad: Ya Ayyuhan Nabi, lam tahrimu maa ahalla llahu laka, yabtaghi mardhatu azwajika, wa llahu ghafurur rahim. Artinya: “Wahai Nabi, mengapa engkau mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah bagimu semata-mata karena mengambil hati istrimu. Dan Allah Pengampun dan Penyayang” (Surah At Tahrim/66:1).Lihat: Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim. Jilid IV (Beirut: Dar al-Fiqr, 1412 H/1992 M),h. 464-465.

[3] Kata Arab al-Hawariyun adalah pinjaman dari bahasa Habsyah (Ethiopia) yang artinya “utusan-utusan, rasul-rasul”. Lih. Arthur Jefferey, The Foreign Vocabulary of the Qur’an (Lahore: Al-Bintuni, 1977). Dalam makna Kristen, istilah ini diterapkan bagi murid-murid Yesus, bukan kepada Nabi-nabi yang menerima wahyu Allah, seperti yang digunakan dalam Islam. Istilah “Hawari” paralel dengan istilah Ibrani sheliah, yang dalam konteks agama Yahudi pra-Kristen diterapkan bagi “utusan-utusan dari Kohen (Imam) di Bait Allah maupun sinagoge”. Dalam Iman Kristen Yesus adalah Imam Besar dan murid-muridNya adalah sheliah (utusan-utusan) yang membantu pekerjaanNya.

[4] Teks lengkap dalam bahasa Arab, lengkap dengan terjemahannya dalam bahasa Indonesia sebagai berikut:

Artinya: “Dan ‘Isa Putra Maryam as. Mengirimkan murid-muridNya dan generasi kedua setelah kaum Hawari itu menyebar ke pelosok-pelosok dunia: Petrus sang Murid (dan Paulus yang berasal dari masa belakangan, dan tidak termasuk murid langsung Yesus) ke Roma, Andreas dan Matius ke tanah kanibal, Tomas ke Babel dan wilayah sebelah timur, Filipus ke Kartago di wilayah Afrika, Yohanes ke Efesus, kota kaum muda Ashhab al-Kahfi, Yakobus ke Yerusalem, yaitu Ilya atau kota Bait al-Maqdis, Bartolomeus ke negeri Arab, yaitu wilayah Hijaz, Simon ke wilayah

Page 26: Abjad ibrani

Barbar, dan Yahuda yang tidak lagi menjadi murid-murid Yesus, dan posisinya digantikan oleh Yudas (Matias, penulis)”. Lih. Sirah Nabawiyah li Ibn Hisyam, Juzz IV, h.192.

[5] Menurut Dr.Hasan Ibrahim Hasan, Guru Besar Islam di Universitas Kairo, kisah masuk Islamnya Najasyi ini sangat dipengaruhi oleh sikap raja Kristen yang sangat simpatik kepada delegasi Islam Mekah. Malahan pula, ketika kaum Musyrikin Mekah mengirim delegasi kepadanya untuk orang-orang Muslim yang mengungsi ke Habsyah, dengan tegas Najasyi menolak dan tetap melindungi kaum Muslim. Kisah-kisah masuk Islamnya Negus sangat meragukan, karena Islam tidak muncul di Habsyah sesudah peristiwa itu melainkan baru pada masa-masa belakangan. Hal ini didukung oleh riwayat Ath Thabari dan Ibnu Atsir yang menceritakan bahwa pada masa Kalifah Umar orang Habsyah masih menyerang perbatasan negeri kaum Muslim, sehingga Umar mengirimkan ‘Alqamah bin Mujzar al Mudallaj bersama kaum Muslim untuk mengadakan patroli di laut. Lih. Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudayaan Islam. Jilid I (Jakarta: Kalam Mulia,2002),h.316-317.

[6] K.H Moenawar Chalil, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad Jilid 4 (Jakarta: Gema Insani, 2001), h.93. Buku ini memuat surat Muhammad kepada Najasyi menurut ulama ahli tarikh Sirah al-Halabiyah. Al-Qalqashyandi, dalam kitabnya Shubh al-A’sya. Jilid VI, memuat versi yang lebih singkat. Ibid, h.305.

[7] Berbeda dengan kesimpulan Gereja bahwa Firman Allah yang diterapkan bagi Yesus itu bersifat qadim (kekal) dan ghayr al-makhluq (bukan ciptaan), sebagaimana akhirnya ilmu Kalam Islam menerapkannya dalil paralel kepada al- Qur’an sebagai Kalam Allah yang kekal, dalam surat Muhammad kepada Najasyi ini ditekankan bahwa kalimah yang diterapkan bagi ‘Isa itu bersifat muhdish (baru). Hal ini tampak dari ungkapan faahamalat bi ‘Isa, khalaqa llahu min ruhihi wa nafkhihi kamma khalaqa Adama biyadihi wa nafkhihi (Maka dikandungnya ‘Isa, dan Allah menciptakan ‘Isa dari Ruh dan tiupan-Nya, sebagaimana penciptaan Adam dari tangan dari tiupan-Nya). K.H.Moenawa Khalil, Op.Cit, h.94.

[8] Khalid Sayyid Ali, Surat-surat Nabi Muhammad (Jakarta: Gema Insani Press, 1990),h.24.

[9] Ibid, h.94-95.

[10] Ibn Hisyam, Op.Cit.h.192.

[11] Surat ini diriwayatkan oleh sebagian ulama tarikh tetapi menurut al-Wakidi bunyi surat yang dikirimkan kepada al-Muqawqis tidak seperti itu melainkan lebih ringkas lagi. Mengenai murid Yesus yang diutus ke tempat yang jauh, maksudnya Tomas yang menolak diutus ke India sebagaimana dicatat dalam buku-buku sejarah gereja abad permulaan, yang rupanya cukup dikenal Ibnu Hisyam. Dalam kisah itu, Rasul Tomas, atas ijin Tuhan, akhirnya dijual sebagai seorang budak raja Gundhapur, dan justru menjadi awal berdirinya 7 gereja Syria di India Selatan.

[12] K.H.Moenawar Chalil, Op.Cit.h.95.

[13] Ibnu Hisyam, Op.Cit,h.9-10.

Page 27: Abjad ibrani

[14] A.Wessels, Arab and Christian? Christian in the Middle East (Kampen, Netherland: Kok Parhos Publishing House, 1995), p.130.s

[15] Anna Martyri adalah tahun Koptik yang dihitung dari masa penganiayaan imperium Romawi atas Kekristenan, yang berpuncak pada masa Kaisar Dakhius tahun 284 Masehi. Lih. B.T.A. Evetts (ed), The Churches and Monasteries of Egypt and Some Neighouring Countries. Attributed to Abu Salih, The Armenian (Oxford: At The Clarendon Press, 1969),p.79.

[16] “Siapakah persisnya Muqawqis si pengkhianat ini? Ia tidak lain Cyrus, Patriakh Yunani itu, ataukah sosok imajiner belaka?”, begitu sejarahwan Pere de Henaut, seperti dikutip oleh Iris Habib al-Misri, The Story of the Copts (Kairo: The Middle East Council of Churches, tanpa tahun),h.277-278.

[17] Hasan Ibrahim Hasan, Op.Cit, h.313-315.

[18] Iris Habib al-Masri, Op. Cit,h.280.

[19] Ibid, h.82

[20] Ibid.

[21] Bernard Lewis, Bangsa Arab dalam Lintas Sejarah (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1988),h.42.

[22] Azis S.Atiya, History of Eastern Christianity (Notre Dame, Indiana: University of Notre Dame Press, tanpa tahun), p.80-81.

[23] Irish Habib al-Misri, Op.Cit, h.279.

[24] Irish Habib al-Misri, Op.Cit,h.281.

[25] Anton Wessels, Loc.Cit.

Kata kunci: inspirations, ukhuwah islamiyah5 komentar

TIPS MEMILIH POM BENSIN DAN MENGISI BENSIN YANG BENAR.

Sep 19, '12 2:02 AM

untuk semuanya

Page 28: Abjad ibrani

Berikut ini saya berikan tips buat isi di Pom Bensin yang bagus:

1. LEBIH BAIK ISI DI POM BENSIN PERTAMINA KODE 31 atau (Angka Kedua 1)Tiap pom bensin memiliki kode depan masing-masing..dimana anda bisa mengetahuinya ?Berikut ini saya berikan tips buat isi di Pom Bensin yang bagus:

Pernah memperhatikan plang nama besar saat menuju ke SPBU? Di wilayah Jakarta dan sekitarnya tertera huruf 31.XXXXX atau 34.XXXXX. itu bukan kode buntut. Huruf awal pertama menandakan kode wilayah . Sedang angka kedua mengandung arti kepemilikan.

Kepala 3 berarti SPBU berdomisili di Jakarta Jawa Barat, Banten dan sekitarnya. Kalo kepala 5 kayaknya Surabaya.Digit kedua, jika angka 1 berarti kepemilikan Pertamina sendiri. Sedangkan angka 4 berarti kepemilikan swasta atau dealer..jadi yang penting angka keduanya 1 gak masalah berapapun angka pertamanya karena itu kode wilayah .

Karena, sebenarnya ada tiga kategori SPBU. Pertama COCO alias corporate owner corporate operate, CODO yakni corporate owner dealer operate. Terakhir DODO, dealer owner dealer operate. Ini berdasar pada situs spbu.pertamina.com

Karena dikendalikan oleh pertamina, maka kualitas SPBU model COCO dan CODO diyakini lebih baik dibanding DODO. Tanpa bermaksud menyamaratakan, di sisi bisnis bisa dimengerti, karena ingin cepat balik modal, pengusaha jadi berlaku curang. kalo saya sih nyaranin ngisi bensin sebaiknya di SPBU yang milik Pertamina (angka keduanya 1) karena quality control-nya cukup bagus..saya denger2 juga dari supir taksi dan orang2 yang telah pengalaman ngecek pas ngisi bensin katanya yang kode 31 (Angka Kedua 1)takarannya sesuai sedangkan yang 34 agak berbeda meskipun punya tanda "PASTI PAS".Menurut banyak orang juga kode pertamina 31 (Angka Kedua 1)ternyata paling baik(kualitas bensin) dibanding denanda yang kode 34.

cara buktiinya:

coba bagi anda yang menggunakan mobil/ motor matic, pastinya akan terasa tarikan mobilnya .jika mengisi bensin di pertamina dengan tanda kode 31 (Angka Kedua 1)akan terasa tarikan mobilnya lebih kencang dan tidak terlalu kotor dibanding dengan tanda pom dengan tanda kode lainnya

Coba anda bandingkan jumlah mobil/ motor yang ngisi bensin di pom bensin tersebut,,,di pom bensin kode 31(Angka Kedua 1) pasti sangat ramai sedangkan yang kode 34 agak cenderung sepi..ini udah saya buktikan sendiri.

Coba anda ngisi 1 Liter bensin di Pom bensin 31 (Angka Kedua 1)dan pom bensin 34..bandingkan aja dari sisi kualitas (mesin lebih enak) maupun kuantitasnya (yang mana yang lebih cepat habis)..

coba anda tanya sama supir angkot atau supir taksi dimana pom bensin yang bagus, pasti sebagian besar mereka jawab di pom bensin 31 (Angka Kedua 1)karena mereka juga banyak ngisi di pom bensin 31

Page 29: Abjad ibrani

Kalo gak percaya bisa dibuktikan sendiri anda...tapi gak semua 34 juga yang kaya begitu

2. TIAP ISI BENSIN MINTA KEPADA PETUGASNYA TUAS HANDLE SELANG JANGAN DITEKAN TAPI DILEPAS AJA WAKTU DITARUH DI TANGKI KITAPernah gak anda sewaktu ngisi bensin, tuasa handle ditekan2 begitu sama petugasnya? pasti pernah lah nemuinnya...kenapa begitu? karena banyak oknum yang nakal denanda cara memainkan takaran bensin dengan tanda cara seperti itu sehingga jumlah bensin yang kita isi lebih sedikit dari apa yang seharusnya..Pengalaman saya ngisi di pom bensin kode 31 (Angka Kedua 1), petugas gak pernah menekan-nekan tuas handle selang sewaktu mengisi sedangkan di kode 34 liat aja deh...kalo anda sewaktu ngisi bensin digituin, petugasnya ditegur aja..

3.ISILAH BENSIN WAKTU HARI MASIH PAGI KETIKA TEMPERATUR TANAH MASIH DINGINIngat bahwa semua SPBU mempunyai tanki penyimpanan di bawah tanah.Semakin dingin tanahnya maka semakin padat/kental bahan bakarnya. Jika temperatur mulai panas/hangat, maka bahan bakarnya akan mengembang.

Jadi jika membeli bahan bakar pada siang hari atau petang hari..sebenarnya bahan bakar yang diisikan ke dalam tanki kendaraan anda jelas lebih sedikit dibanding jumlah liter yang anda beli.Dalam bisnis perminyakan, gravity yang spesifik dan temperatur bensin, diesel dan bahan bakar pesawat jet, ethanol dan produk minyak lainnya punya peranan penting. Kenaikan 1 derajat merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam business ini. Tetapi SPBU tidak memberikan anda rugi/kompensasi karena temperatur

4.ISI BENSIN SAAT TANKI KENDARAAN ANDA MASIH SETENGAH PENUH.Alasannya adalah semakin banyak bahan bakar yang ada di tanki kendaraan, maka semakin sedikit udara yang ada di bagian tanki yang kosong. Bensin menguap lebih cepat dari pada yang bisa kita bayangkan. Dalam bisnis perminyakan biasanya tanki penyimpanan bensin mempunyai apa yang kita sebut atap yang mengapung (floating roof) yang berfungsi sebagai clearance zero antara bensin dan atmosfer sehingga penguapannya bisa dikurangi.,tetapi hal itu tidak terdapat di SPBU.

5.JANGAN ISI BENSIN JIKA ADA TRUK BAHAN BAKAR SEDANG MENGISI TANKI PENYIMPANANHampir pasti bensin/solar akan teraduk saat bahan bakar dipompakan dari truck ke tanki penyimpanan SPBU, dan kemungkinannya akan ada kotoran di dasar tanki penyimpanan yang teraduk naik dan terikut masuk ke tanki kendaraan anda.

Silahkan Like, Tag, dan Share...Tip yang SANGAT bermanfaat !

Tips by : Kang Arief Kata kunci: inspirations6 komentar

Innocent of moslem Sep 19, '12 1:01 AMuntuk semuanya

Page 30: Abjad ibrani

Film Innocent of moslem……benar-benar berita yang menghebokan dunia saat ini. Mengapa semuanya terfokus kepada sebuah film?..Mengapa Umat muslim sedunia geram akan hal ini. Bukankah mereka sang pembuat Film tersebut tertawa bahkan senang bahwa filmnya tanpa iklan pun sudah mendunia.Sadar atau tidak kita sama saja mengiklankan Film tersebut ..Wahai Saudaraku.Bukannya saya anti terhadap demo tersebut, tapi sudahkan kita koreksi keimanan kita terhadap Allah SWT & nabi Muhammad SAW yang kita puja.

Menurut hemat saya, kita sewajibnya instropeksi ke hati kita, Masih adakah iman kita tersebut. Sudah selayaknya kita instropeksi atas kejadian ini, bukankah Nabi Muhammad SAW pernah dihina dina oleh bangsa Quraisy & Yahudi , tapi apakah Beliau mencemooh kembali tindakan mereka.Selama saya mempelajari literatur Beliau belum pernah sekalipun Nabi Muhammad SAW membalas tindakan Kaum Quraisy & Yahudi itu dengan kekerasan. Jika Masalah Aqidah memang Beliau memeranginya (perang Badar & uhud), tapi jika masalah perilaku Beliau sama sekali tidak membalas dengan anarkis. Baik beliau di lempari kotoran, di timpuki dengan batu atau hal yang lainnya. Berarti Nabi Muhammad SAW sendiri mencontohkan “ kedamaian & kesantunan “ bagi umatnya. Mengapa kita tidak meniru tingkah dan sikap Beliau …Wahai sahabat-sahabatku. Jadikan Agama kita ini penuh kedamaian & kesantunan. Ingatlah Film Innocent of moslem bukan hanya ini saja mereka mendeskreditkan Nabi kita, banyak Film-Film yang lainnya (cari di google, ya?). Motivasi mereka hanyalah ingin terciptanya umat muslim yang tidak kondusip, terpecah belah & menggunakan amarahnya sebagai balas dendam (bisikan syetan), yang akibatnya akidah & keiman kita terbelenggu oleh tingkah polah kita sendiri.

Saya hanya berharap Umat islam tetap terjalinnya Ukhuwah Islamiyah dengan dilandasi semangad perdamaian & Santun, seperti Rasulullah contohkan kepada kita semuanya. Akhir kata saya ucapkan ..Barakaalhu ya Khoir…semoga kita terus mendapatkan Syafaat dari Allah SWT melalui RizkiNYA & RahmaNYA..Aamiin…

Semangadd Ukhuwah Islamiayah…..Assalamaualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…Allahu Akbar

Jakarta, 19 September 2012

Danny SavitraKata kunci: inspirations, ukhuwah islamiyahtidak ada komentar

http://drsw.multiply.com/ 061212