25
 A. Latar Belakang Gigi dan rongga mulut dapat menjadi fokus infeksi yang kemudian mempengaruhi kondisi sistemik seseorang. Salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah penjalaran atau penyebarannya ke organ lain. Hal ini menjadi sangat penting untuk dipelajari karena seorang dokter  diharuskan menatalaksana pasien secara holistik, di mana di dalamnya termasuk eradikasi sumber infeksi, menghentikan penyebaran infeksi, dan mengatasi infeksi yang telah timbul. Oleh karena itu, proses penyebaran infeksi dari satu fokus ke organ lain perlu untuk dipelajari. Rongga mulut memiliki  berbagai macam organisme yang berkembang. Oleh karena itu, kemungkinan rongga mulut menjadi fokus infeksi cukup besar apalagi bila terdapat ketidakseimbangan antara faktor host, agen, dan lingkungan. Pembengkakan yang terjadi rongga mulut yang dapat terlihat baik secara intraoral maupun ekstraoral merupakan salah satu tanda adanya infeksi, dan apabila diawali oleh rasa sakit gigi pada daerah yang mengalami  pembengkakan maka dapat dicurigai terjadi infeksi odontogenik. Infeksi odontogenik adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang merupakan flora normal dalam mulut, yaitu bakteri dalam plak, dalam sulcus gingival, dan mukosa mulut. Etiologi tersering adalah bakteri kokus aerob gram positif, kokus anaerob gram positif, dan batang anaerob gram negative. Bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan karies, gingivitis, dan  periodonititis. Jika bakteri mencapai jaringan yang lebih dalam melalui nekrosis pulpa dan pocket periodontal dalam, maka akan terjadi infeksi odontogenik. Apabila perkembangbiakan telah terjadi maka, pada jaringan akan mengalami berbagai macam infeksi, mulai dari yang ringan sampai yang sangat berat bahkan dapat berakibat fatal seperti: Abses, Selulitis juga

abses sublingualis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 1/25

 

A. Latar Belakang

Gigi dan rongga mulut dapat menjadi fokus infeksi yang kemudian

mempengaruhi kondisi sistemik seseorang. Salah satu faktor yang

menyebabkan hal tersebut adalah penjalaran atau penyebarannya ke organ lain.

Hal ini menjadi sangat penting untuk dipelajari karena seorang dokter 

diharuskan menatalaksana pasien secara holistik, di mana di dalamnya

termasuk eradikasi sumber infeksi, menghentikan penyebaran infeksi, dan

mengatasi infeksi yang telah timbul. Oleh karena itu, proses penyebaran infeksi

dari satu fokus ke organ lain perlu untuk dipelajari. Rongga mulut memiliki

 berbagai macam organisme yang berkembang. Oleh karena itu, kemungkinan

rongga mulut menjadi fokus infeksi cukup besar apalagi bila terdapat

ketidakseimbangan antara faktor host, agen, dan lingkungan.

Pembengkakan yang terjadi rongga mulut yang dapat terlihat baik secara

intraoral maupun ekstraoral merupakan salah satu tanda adanya infeksi, dan

apabila diawali oleh rasa sakit gigi pada daerah yang mengalami

 pembengkakan maka dapat dicurigai terjadi infeksi odontogenik.

Infeksi odontogenik adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang

merupakan flora normal dalam mulut, yaitu bakteri dalam plak, dalam sulcus

gingival, dan mukosa mulut. Etiologi tersering adalah bakteri kokus aerobgram positif, kokus anaerob gram positif, dan batang anaerob gram negative.

Bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan karies, gingivitis, dan

 periodonititis. Jika bakteri mencapai jaringan yang lebih dalam melalui

nekrosis pulpa dan pocket periodontal dalam, maka akan terjadi infeksi

odontogenik.

Apabila perkembangbiakan telah terjadi maka, pada jaringan akan

mengalami berbagai macam infeksi, mulai dari yang ringan sampai yang

sangat berat bahkan dapat berakibat fatal seperti: Abses, Selulitis juga

Page 2: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 2/25

 

Phlegmonatau Ludwigs Angina

BAB II

PEM BAHASAN

Skenario

Seorangpasien wanita berusia19 tahun, datang keklinik gigi dengan keluhan

rasa sakit yang kompleks pada pipi sebelah kanan bawah belakang, disertai

 pembengkakan, dan kemerahan, tidak bisa membuka mulut optimal. Pasien

merasa demam. Awalnya empat hari yang lalu pasien mengalami sakit gigi yang

luar biasa.

Kata / kalimat kunci

y

W anita usia 19 tahun

y

Rasa sakit yang kompleks

y

Pipi sebelah kanan bawah belakang

yPembengkakan

y

K emerahan

y

T idak bisa membuka mulut optimal

y

Demam

y

4 hari yang lalu pasien mengalami sakit gigi yang luar biasa

P ertanyaan - pertanyaan penting

1.Apa yang dimaksud dengan infeksi odontogenik, macam ± macam infeksi

odontogenik, serta bagaimana gambaran klinisnya?

Page 3: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 3/25

 

2.Apa saja etiologi dari infeksi?

3.Bagamana mekanisme penyebaran infeksi?

4 .Apa kasus ini ada hubungannya dengan pertumbuhan gigi M 3, mengingat

di skenario dinyatakan bahwa rasa sakit kompleks pada pipi sebelah kanan

 bawah belakang?

5. Bagaimana hubungan terjadinya trismus (tidak bisa membuka mulut

optimal) dengan pipi bengkak?

6.M engapa pasien mengalami gejala demam?

7.Bagaimana penegakan diagnosa pada kasus?

8 .Bagaimana perawatan yang tepat pada kasus?

9.Antibiotik apa saja yang dapat digunakan pada terapi infeksi?

10. Bagaimana evaluasi yang dilakukan stelah perawatan

Gambaran klinis : karakteristik dari penyakit ini yaitu edema, sakit

kepala dan kemerahan pada kulit.

Pada tahap awal, selulitis terasa lunak atau kenyal saat palpasi,

tanpa kemunculan pus, sementara pada tahap lebih berat, dapat

terjadisupurasi. Pada tahap ini, pus berada pada sisi focus kecil pada jaringan dalam.

y

Ludwig¶s angina merupakan infeksi/selulitis bilateral yang parah,

yang mengenai region

servikal, sublingual, submandibular,

disertai pergeseran posisi lidah dan kemungkinan tersumbatnya

saluran pernapasan.

Gambaran klinisnya yaitu menimbulkan kesulitan menelan yang

 parah, berbicara dan bernapas, pengeluaran saliva.K eterlibatan

 bilateral dari ruang mandibular dan submental menghasilkan rasa

sakit yang parah, tanpa fluktuasi yang nyata, karena pus berada

 pada daerah yang dalam jaringan, saat keterlibatan bilateral dari

Page 4: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 4/25

 

ruang sublingual menyebabkan rasa sakit edema pada dasar mulut

dan lidah. Pembengkakan pada sublingual menyebabkan lidah

terangkat, menempati semua rongga mulut dan tertekan ke

 belakang sehingga menekan epiglottis dan menyebabkan obstruksi

  jalan napas.

-

Infeksi jaringan keras

y

Osteitis akut

Apabila tidak terjadi dry soket, osteitis akut pada struktur tulang

orofasial hampir tidak akan terjadi.W alaupun salah satu faktor 

etiologi alveolitis adlah mikoroorganisme , keberadaannya

dimanifestasikan dengan adanya respon inflamatorik akut kadang-

kadang pernanahan serta kehancuran jaringatulang.

y

Osteomielitis akut

Yaitu komplikasi yang jarang terjadi dari suatu tindakan bedah,

fraktur mandibula, atau trauma yang lain, mengakibatkan

kehancuran sejumlah besar tulang yang berlangsung dengan cepat.B. Infeksi OrofasialKronis

Sifat kronis dari suatu infeksi ditentukan oleh virulensi kuman, pertahanan

tubuh hospes, bagian yang diserang terapi, dan durasi. Pathogen yang

virulensinya tinggi cenderung menimbulkan infeksi akut sedangkan yang

virulensinya rendah cenderung menimbulkan infeksi yang bersifat kronis.

Dengan pertahanan tubuh yang hospes yang efektif atau terapi yang benar,

suatu infeksi yang akut bisa dikurangi menjadi subakut atau kronis, dapat

 bertahan seperti itu atau akhirnya sembuh. Durasi yang lama dan bersifat

kronis hampir sinonim dan mengandung makna bahwa keseimbangan

hospes/pathogen mengalami gangguan. Indicator klinis utama pada

 jaringan lunak sehubungan denagn kekronisan

adalah terbentuknya

Page 5: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 5/25

 

 jaringan granulasi dan terjadinya fistulasi yang bisa mendrainase daerah

yang mengalami infeksi kronis.

-

Infeksi Jaringan Lunak 

Infeksi kronis yang sering terjadi diakibatkan oleh beberapa faktor 

yaitu lingkungan dan candida.

L ingkungan: Infeksi kronis pada region orofasial biasanya melibatkan

 jaringan periodontal/mukosa. Jaringan pendukung gigi dan jaringan

 pembatas rongga mulut terpapar lingkungan yang serupa misalnya

kehangatannya dan kelembabannya, merupakan tempat organism

 pathogen, terpapar terus menerus terhadap trauma fisik ataupun kimia

(rokok, makanan yang pedas, dan lain-lain), keberadaan debris (plak).

Candida: Organisme yang sering mengakibatkan infeksi jaringan

lunak adalah golongan jamur dan yang paling sering adalah candida.

Apabila seorang sedang menjalani terapi antibiotic, steroid, obat-

obatan imunosupresif atau obat-obat khemoterapeutik, terapi radiasi,

atau menderita penyakit tertentu, candida yang ada akan

memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menjadi parasit.

yAktinomikosis

Aktinomikosis disebabkan oleh bacterium ramping berbentung

 batang, gram positif dan anaerob, takni Actinomyces israelii yang

memiliki beberapa karakteristik seperti jamur sederhana, misalnya

kecendrungan membentuk koloni dan filament di dalam jaringan.

y

Herpes

Herpes labialis kambuhan merupakan manifestasi yang paling

sering timbul pada infeksiherpes simpleks

-

Infeksi JaringanK eras

y

Page 6: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 6/25

 

Osteomielitis

Osteomilitis adalah keradangan difus yang mengenai periosteum,

tulang korikal, dan komponen-komponen tulang konselus.

Osteomilitis dikelompokkan menjadi akut atau kronis, supuratif 

atau non-supuratif, sklerotik, dan berdasarkan etiologi spesifiknya

y

Osteomielitis kronis

Biasanya tidak disertai rasa sakit yang hebat, tetapi hanya perasaan

tidak nyaman saja. Pembengkakan yang terjadi ukurannya

 bervariasi, dan biasanya berhubungan dengan fistula dan drainase

nanah.

y

Patogenesis osteoradionekrosis

Patogenesis osteoradionekrosis adalah bentuk osteomielitis

akut/kronis yang pada kebanyakan kasus sebenarnya bisa dicegah.

T erapi radiasi pada struktur orofasial akan mengubah suplai darah

ke region tersebut dan berkurangnya aliran saliva.

-

Abses merupakan suatu tahap infeksi dalam jaringan dimana sel-sel

mengalami inflamasi disertai leukosit, kalau sudah terjadi fluktuasi dapat

dilakukan insisi.

-

C ellulitis berasal dari bahasa latin C ellula yang berarti ruang kecil. C ellulitis

merupakan infeksi yang menyebar pada jaringan, dan ditandai dengan

inflamasi eksudat dan edema.

-

Ludwig´s Angina (nama lain dari rasa tercekik dan susah bernapas) atau

Phlegmon merupakan Celulitis bilateral yang berkembang cepat pada ruang

sublingual dan submaksilla

Page 7: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 7/25

 

abses submandibular 

Lokasi anatomi. Ruang mandibular dibatasi pada bagian lateral oleh

garis inferior darib adan mandib ula, medial oleh perut anterior 

musculus digastricus, posterior oleh ligament stylohyoid dan perut

 posterior dari musculus digastricus, superior oleh musculus

mylohyoid dan hyoglossus, dan inferior oleh lapisan superficial dari

deep servikal fascia. Ruang ini mengandung glandula saliva

sub mandib ular dan sub mandib ular lymphanodes.

Etiologi. Infeksi pada ruang inib erasal dari molar kedua dan ketiga

dari mandib ula,jika apeksnya ditemukan dib awah perlekatan dari

musculus mylohyoid . Ini juga dapat seb agai akib at dari penyeb aran

infeksi dari ruang sub lingual atau sub mental.

Gamb aran klinis. Infeksi ini menimb ulkan pemb engkakan sedang

 pada area sub mandib ular, yang terseb ar, memunculkan edema yang

leb ihb esar yang lama dan kemerahan pada lapisan kulit, Juga, sudut

dari mandib ula hilang, sementara sakit selama palpasi dan trismus

sedang diseb ab kan oleh keterlib atan dari musculus pterygoid yang

dapat diamati

Abses sublingual

Ada dua ruang sublingual diatas musculus mylohyoid, kekanan dan kekiri

dari garis tengah. Ruang ini dibagi oleh ketebalan fascia. Abses yang

terbentukpada ruang ini diketahui sebagai abses sublingual.

Lokasi anatomi. Ruang sublingual pada bagian atas dibatasi oleh mukosa

 pada dasar mulut,bagian bawah oleh musculus mylohyoid,bagian anterior 

dan lateral oleh permukaan sebelah dalam badan mandibula, medial oleh

septum lingual,dan posterior oleh tulang hyoid.

Page 8: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 8/25

 

ETIOL OGI TER JA DINYA INFEKSI3

y

Infeksi microbial,misalnya bakteri piogenik,virus

y

Reaksi hipersensivitas, terjadibila perubahan kondisi respons imunologi

mengakibatkan tidak sesuainya atau berlebihnya reaksi imun yang akan

merusak jaringan.

y

Agen fisik, kerusakan jaringan yang terjadi pada proses radang dapat

melalui trauma fisik, ultraviolet atau radiasi ion,terbakar atau dingin yang

  berlebihan (frostbite).

y

Bahan kimia iritan dan korosif, bahan kimiawi yang menyebabkan korosif 

(bahan oksidan,asam, basa) akan merusak jaringan, yang kemudian akan

meprovokasi terjadinya proses radang. Disamping itu, agen penyebab

infeksi dapat melepaskan bahan kimiawi spesifik yang mengiritasi dan

langsung mengakibatkan radang.y

 Nekrosis jaringan, aliran darah yang tidak mencukupi akan menyebabkan

 berkurangnya pasokan oksigen dan makanan pada daerah yang

 bersangkutan, yang akan mengakibatkan terjadinya kematian jaringan.

K ematian jaringan sendiri merupakan stimulus yang kuat untuk terjadinya

infeksi. Pada tepi daerah infark sering memperlihatkan suatu respon akut.

PERTUMBUHA N M3 YA NG TIDA K SEMPURNA SEBA GA I

SA L A H SA TU PENYEBA B TERJA DINYA INFEKSI4

y

Infeksi bakteri pada jaringan di sekitar gigi yang baru tumbuh sebagian.

Poket yang terbentuk di sekitar gigi yang erupsi sebagian memungkinkan

terjadinya infeksi pada gigi yang bersangkutan

Page 9: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 9/25

 

y

Gigi molar tiga merupakan gigi yang sering kali terlibat

y

T rauma yang berasal dari gigi molar atas yang berkontak dengan

operkulum di atas molar ketiga rahang bawah merupakan faktor yang

memperparah lesi.

y

Akibatnya terjadi pembengkakan di bawahdan di atas sudut mandibula

dapat disertai pus yang keluar dari operkulum tersebut.

y

Pada insiden ini ditemukan kesulitan membuka mulut.

PENYEB A RA N INFEK SI RONG GA MUL UT5

Penyebaran infeksi dari fokus primer ke tempat lain dapat berlangsung melalui

 beberapa cara, yaitu transmisi melalui sirkulasi darah (hematogen), transmisi

melalui aliran limfatik (limfogen), perluasan langsung infeksi dalam jaringan,

dan

 penyebaran dari traktus gastrointestinal dan pernapasan akibat tertelannya atau

teraspirasinya materi infektif.

1.Transmisi melalui sirkulasi darah (hematogen)

Gingiva, gigi, tulang penyangga, dan stroma jaringan lunak di sekitarnya

merupakan area yang kaya dengan suplai darah. Hal ini meningkatkan

kemungkinan masuknya organisme dan toksin dari daerah yang terinfeksi ke

dalam sirkulasi darah. Di lain pihak, infeksi dan inflamasi juga akan semakin

meningkatkan aliran darah yang selanjutnya menyebabkan semakin banyaknya

organisme dan toksin masuk ke dalam pembuluh darah. Vena-vena yang berasal

dari rongga mulut dan sekitarnya mengalir ke pleksus vena pterigoid yang

Page 10: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 10/25

 

menghubungkan sinus kavernosus dengan pleksus vena faringeal dan vena

maksilaris interna melalui vena emisaria.K arena perubahan tekanan dan edema

menyebabkan penyempitan pembuluh vena dan karena vena pada daerah ini

tidak 

 berkatup, maka aliran darah di dalamnya dapat berlangsung dua arah,

memungkinkan penyebaran infeksi langsung dari fokus di dalam mulut ke kepala

atau faring sebelum tubuh mampu membentuk respon perlawanan terhadap

infeksi tersebut.M aterial septik (infektif) yang mengalir melalui vena jugularis

internal dan eksternal dan kemudian ke jantung dapat membuat sedikit

kerusakan.

 Namun, saat berada di dalam darah, organisme yang mampu bertahan dapat

menyerang organ manapun yang kurang resisten akibat faktor 

-faktor predisposisi

tertentu.2 . Transmisi melalui aliran limfatik (limfogen)

Seperti halnya suplai darah, gingiva dan jaringan lunak pada mulut kaya dengan

aliran limfatik, sehingga infeksi pada rongga mulut dapat dengan mudah menjalar 

ke kelenjar limfe regional. Pada rahang bawah, terdapat anastomosis pembuluh

darah dari kedua sisi melalui pembuluh limfe bibir. Akan tetapi anastomosis

Page 11: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 11/25

 

tersebut tidak ditemukan pada rahang bawah.

K elenjar getah bening regional yang terkena adalah sebagai berikut:

Sumber infeksi

KGB regional

Gingiva bawah

Submaksila

Jaringan subkutan bibir bawah

Submaksila, submental, servikal profunda

Jaringan submukosa bibir atas dan bawah

Submaksila

Gingiva dan palatum atas

Servikal profunda

Pipi bagian anterior 

Parotis

Pipi bagian posterior 

Submaksila, fasial

Banyaknya hubungan antara berbagai kelenjar getah bening memfasilitasi

 penyebaran infeksi sepanjang rute ini dan infeksi dapat mengenai kepala atau

leher atau melalui duktus torasikus dan vena subklavia ke bagian tubuh lainny

Page 12: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 12/25

Page 13: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 13/25

 

PENEGA KA N DIA GNOSA

4

RIW AYAT PENYAK IT

Riwayat penyakit terdiri dari 3 tahapan :

1.T ahap perkenalan yang singkat

y

Sapa pasien

y

Hilangkan kecanggungan

y

Catat data pasien termasuk nama, jenis kelamin, tanggal lahir atu

umur (penyakit yang berhubungan dengan usia, sebagian besar  penderita kanker mulut berusia40 tahun ke atas), alamt, nomor 

telepon, pekerjaan (pendidikan, status sosial ekonomi)

Pada 24 iagnose diketahui : jenis kelamin perempuan, usia 19 tahun

2.M endengarkan keluhan pasien

K eluhan ini merupakan sebab mengapa pasien datang ke dokter gigi

K eluhan pasien pada scenario : rasa sakit yang kompleks serta pembengkakan

 pada pipi sebelah kanan bawah belakang, dan tidak 24iag membuka mulut

secara optimal.

3.T anya jawab terstruktur 

 R iwayat keluhan utama

T erdiri atas berbagai pertanyaan sebagai berikut

y

Page 14: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 14/25

 

K apan pertama kali keluhan tersebut dirasakan?

y

Sudah berapa lama pasien mengalami pembengkakan?

y

Apakah ada rasa sakit? (rasa sakit menunjukkan adanya infeksi

misalnya abses atau selulitis, trauma atau infeksi sekunder karena

tumor ganas dan kista. Lesi lain biasanya tidak menimbulkan rasa

sakit)

y

Pernahkah ada cairan yang keluar dari lesi? (pada infeksi akan keluar 

caran secara spontan, intraoral atau ke daerah wajah)

y

Apakah ada rasa raba yang hilang (tanpa rasa) di bibir bawah atau

wajah? (dapat menunjukkan adanya lesi yang berkembang dengan

cepat atau pembuluh saraf yang langsung terlibat)

Pada 25iagnose diketahui awalnya4 hari yang lalu pasien mengalami rasa

sakit gigi yang luar biasa. Setelah itu, terjadi pembengkakan pada sisi

sebelah kanan bawah belakang dan pasien mengeluhkan ada rasa sakit

yang kompleks R iwayat medis

y

Dapat memberikan tanda penting untuk diagnosis

y

Riwayat medis yang tidak lengkap dapat menimbulkan risiko bagi

kesehatan pasien, dokter gigi, juga staf pendukung lainnya.

 R iwayat gigi terdahulu

y

Seberapa sering anda menyikat gigi dan berapa lama?

y

Seberapa sering anda mengunjungi dokter gigi sebelumnya?

y

Page 15: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 15/25

 

K apan terakhir mengunjungi dokter gigi anda dan apa yang dilakukan

oleh dokter gigi tersebut?

y

Pernahkah anda bermasalah dengan perawatan sebelumnya?

Dari riwayat gigi terdahulu dapat diketahui bahwa kemungkinan infeksi

dapat disebabkan oleh perawatan endodontic sebelumnya (apabila gigi

yang mengalami sakit pernah dirawat endodontic dan ternyata terjad

kegagalan perawatan namuntidak cepat ditnggulangi sehingga terbentuk 

abses).

Perawatan gigi sebelumnya juga dapat berhubungan dengan anastesi.

 R iwayat keluarga

Bila dicurigai akan adanya diagnosis yang melibatkan kondisi herediter,

tambahakan catatan rinci tentang kesehatan, usia, dan riwayat medis dari

orang tua, kakek ± nenek, saudara kandung, dan anak ± anak.

Riwayat sosial

T ujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran tentang gaya hidup

 pasien yang memungkinkan berpengaruh besar pada kesehatan umum dan

kesehatan gigi pasien.PEM ERIK SAANK LINIS

Pemeriksaan klinis terdiri atas 3 tahapan utama :

1.Pengamatan penampilan dan kesehatan umum pasien

2. Pemeriksaan ekstraoral

y

K epala, wajah, leher 

y

M ata

y

Bibir 

y

 Nodus limfatik 

Page 16: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 16/25

 

y

K elenjar saliva

y

Sendi temporo mandibula

y

Otot ± otot pengunyahan

3. Pemeriksaan intraoral

y

Lapisan mukosa

y

Lidah

y

Dasar mulut

y

Palatum durum dan palatum molle

y

K elenjar saliva

y

Aliran salivay

Periodontium

y

Gigi geligi

T ahap ± tahap pemeriksaan pada kasus pembengkakan :

Dengan hati ± hati lakukan palpasi pada pembengkakan untuk 

mencari asal lesi, misalnya tulang, kulit, kelenjar limfatik.

Catat ukuran, bentuk, dan warna lesi,

Perhatikan apakah ada nyeri tekan, kemerahan atau rasa panas

(menunjukkan adanya inflamasi atau infeksi)

Periksa konsistensi

Lunak : contohnya lipoma, udema

Page 17: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 17/25

 

K enyal : contohnya epulis fibrosa, selulitis

Sangat keras : contohnya kanker metastasis

Periksa fluktuasi.M enunjukkan adanya cairan dalam lesi,

misalnya abses dan kista pada jaringan lunak.

T entukan apakah pembengkakan itu melekat pada kulit di

atasnya dengan cara menggeser kulit di atas lesi. Bila ada

 perlekatan kemungkinan lesi tersebut adalah abses atau

keganasan.

RADIOGRAFI

Pemeriksaan ini membantu menegakkan 27iagnose, yakni pada gambaran

radiografi dapat terlihat abses, kista ataupun tumor. Selain itu, apabila abses

 berkembang semakin parah atau sampai pada tahap selulitis, maka akan terjadi

kerusakan pada tulang alveolar. Pada gambaran radiografi dapat terlihat sejauh

mana kerusakan tulang terjadi.

Apabila inflamasi disebabkan oleh impaksiM 3, maka pada ro foto dapat pula

diketahui posisiM 3 yang sangat berperan dalam penentuan perawatan

selanjutnya.

PEM ERIK SAANT AM BAHAN (K ULT UR)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan jenis mikroorganisme atau bakteriyang menyebabkan infeksi, bakteri gram positif aerob atau gram 28ocal28io

anaerob. Sehingga juga memudahkan dalam antibiotic yang akan digunakan.

Hasil diagnosis

Dari kata kunci yang didapatkan pada skenario, kemungkinan terjadi

infeksi odontogenik (gigi yang sakit merupakanvocal infeksi), dimana

terjadi

inflamasi dan terb entuk ab ses.

Adapun pem bengkakan (a bses) yang mungkin terjadi dengan gejala

trismus,

demam, dan terjadi pada regionb awahb elakang di antaranya :

y

 A bses dentoalveolar akut 

Page 18: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 18/25

 

y

 A bses submandibular 

y

 A bses submasseter 

y

  A bses pterigomandibular 

PENA NGA NA N YA NG TEPA T PA DA KA SUS2

Prinsip Perawatan Infeksi.

Untuk menangani infeksi dentoalveolar akut, maupun abses fasial, berikut ini

 beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan:

Dilakukan pemeriksaan riwayat kesehatan pasien secara detail

Drainase pus, disaat pus terdapat pada jaringan. Ini dicapai: (1) melalui

saluran akar (2) dengan insisi intraoral (3) dengan insisi ekstraoral (4 )

sepanjang alveolus pada pencabutan.T anpa evakuasi pus, misalnyadengan pemberian antibiotic saja, infeksi tidak dapat dihilangkan

M elakukan pengeburan pada gigi yang menjadi sumber infeksi selama

inflamasi tahap inisial, untuk mengeluarkan eksudat melalui saluran akar,

 bersamaan dengan terapi panas. Pada cara ini, dihindari penyebaran

inflamasi dan rasa sakit pada pasien. Drainase juga bisa dilakukan dengan

trepanasi pada tulang bagian bukal disaat saluran akar tidak dapat

dijangkau.

Antisepsis terhadap daerah yang akan dilakukan insisi dengan larutan

antiseptik.

Dilakukan anastesi pada daerah yang akan dilakukan insisi dan drainase

abses, dengan teknik blok dan juga anestesi infiltrasi peripheral di sekitar 

Page 19: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 19/25

 

area yang terinflamasi, untuk menghindari resiko terhadap mikroba yang

mungkin menyebar ke jaringan yang lebih dalam.

Perencanaan insisi, agar:

Cedera terhadap pembuluh nadi dan pembuluh darah besar serta

nervus bisa dihindari.

Drainase yang cukup. Insisi dilakukan superficial, pada titik 

terendah dari akumulasi purulen, untuk menghindari rasa sakit

 pada pasien dan sebagai jalan keluar pus (sesuai dengan gaya

gravitasi)

Insisi sebaiknya tidak dilakukan pada daerah yang kelihatan,

dengan alas an estetik; jika mungkin, insisi dilakukan secara

intraoral.

Insisi dan drainase abses seharusnya dilakukan pada waktu yang

tepat. Yakni, pada saat pus telah terakumulasi pada jaringan lunak 

dan berfluktuasi selama palpasi, yaitu pada saat dilakukan

 penekanan dengan ibu jari dan jari tengah, terdapat pergerakan

seperti gelombang, oleh cairan didalam abses. Jika insisi dilakukan

secara premature, biasanya terdapat sedikit perdarahan, rasa sakit

tidak hilang dan edema tidak reda. Lokalisasi pus yang tepat pada jaringan lunak (jika tidak terdapat

fluktuasi) dan insisi drainase harus dilakukan setelah interpretasi dari

 beberapa data; misalnya, pastikan bagian yang paling lunak di

 pembengkakan selama palpasi, kemerahan pada kulit atau mukosa dan

titik rasa yang paling sakit pada saat dilakukan penekanan. Area ini

diindikasikan sebagai daerah insisi superficial dengan menggunakan

scalpel. Jika tidak terdapat indikasi dari akumulasi pus, bisa dilakukan

kumur-kumur dengan air hangat chamomile untuk meningkatkan

 perkembangan abses dan untuk memastikan bahwa abses telah matang.

Hindari aplikasi kompres panas secara ekstraoral, karena ini dapat

memberikan peningkatan resiko pada pengeluaran pus melalui kulit

(drainase spontan).

Page 20: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 20/25

 

Drainase abses pertama-tama dilakukan dengan hemostat yang digunakan

 pada kavitas dengan ujung yang tertutup, kemudian dimasukkan ke dalam

kavitas secara perlahan-lahan dan ujungnya dibuka. Pada saat yang sama,

 jaringan lunak pada region tersebut dipijat secara perlahan, untuk 

memudahkan keluarnya pus.

Penempatan rubber drain didalam kavitas dan dilengkapi dengan

 penjahitan serta sedikit bagian dari ujugn rubber drain pada bagian yang

telah di insisi, bertujuan agar insisi tetap terbuka untuk drainase lanjutan

dari akumulasi yang baru

Pencabutan pada gigi yang menyebabkan infeksi secepat mungkin, untuk 

memastikan dengan segera drainase dari material inflamasi dan eliminasi

dari bagian yang terinfeksi. Ekstraksi dihindari

 jika gigi dapat

dipertahankan, atau jika ada peningkatan resiko terhadap komplikasi yang

serius pada kasus dimana pencabutan gigi sangat susah.

Pemberian antibiotic, disaat pembengkakan menyebar, dan khususnya jika

 pasien merasa demam, dan infeksi menyebar ke daerah fasial, tanpa

memperhatikan apakah terdapat adanya pus atau tidak.T erapi antibiotic

 biasanya empiris, sebab pada kenyataannya butuh waktu untuk meperolehhasil dari kultur sampel.K arena, mikroorganisme yang sering terdapat

 pada infeksi odontogenik yaitu streptococci (aerob dan anaerob), penicillin

tetap menjadi antibiotik yang dipilih untuk perawatan

Page 21: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 21/25

 

Penanganan ab ses Sub mandib ular

insisi kulit untuk drainase abses submandibular.

Penggunaan antib iotik 

Apabila memungkinkan, sebaiknya pemilihan obat didasarkan pada hasil

smear/pewarnaan gram, kultur dan tes sensitivitas. Antibiotic yang dipilih

diresepkan dengan dosis yang adekuat dan jangka waktu yang memadai. Dosis

subklinis tidak efektif dan bisa mengakibatkan terjadinya resistensi pada bakteri

 pathogen tertentu.K ombinasi antibiotic tertentu misalnya satu atau dua macam

obat yang biasanya digunakan di Rumah Sakit untuk infeksi-infeksi yang serius.

T erapi antibiotic kombinasi yang biasanya dilakukan adalah suatu antibiotic

spectrum luas dengan obat yang termasuk dalam kelompok aminoglikosid.Untuk 

merawat infeksi dengan baik biasanya dilakukan dengan mengkombinasikan

 perawatan bedah, supportif, dan antibiotik.

Penicillin

Penicillin adalah antibiotic yang paling sering digunakan. Baik yang alami

maupun semisintetis mempunyai aktivitas bakteriosidal spectrum luas, dan

 bekerja dengan kalan mengganggu pembentukan dan keutuhan dinding sel

 bakteri. Penicillin adalah obat utama untuk mengobati sebagian besar penyakit

infeksi orofasial dan untuk profilaksis pada pasien risiko tinggi terhadap infeksi,

Page 22: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 22/25

 

apabila tidak ada riwayat alergi.

Erythromycin

Erythromycin adalah antibiotic yang penting karena bisa digunakan untuk orang

yang alergi terhadap penicillin. Erythromycin efektif terhadap bakteri gram

 positif 

yang peka terhadapnya. Obat ini biasanya tidak efektif untuk bakteri gram

negative. Erythromycin menghambat sintesis proteinpada bakteri, bisa bersifat

 bakteriostatis terhadap bakteri tertentu dan bakteriosid terhadap bakteri yang

lain.

Cephalosporin

Cephalosporin secara structural dan farmakologis mirip dengan penicillin, yang

 bisa menjelaskan reaksi alergnik-silang antara kedua kelompok tersebut

(kemungkinannya 5-10%, tetapi bisa lebih rendah apabila diberikan secara oral).

Cephalexin, cephaloglycin, cefadroxil, cephradine bisa digunakan secara oral dan

 bisa diabsorbsi dengan baik di dalam saluran gastrointestinal. Cephalosporin

 bersifat bakterisid terhadap sebagian besar jenis Streptococcus dan

Staphylococcus tetapi tidak efektif terhadap sebagian coccus gram negatif dan batang yang sering terlibat dalam infeksi orofasial. Cephalosporin jangan

digunakan sebagai antibiotic utama tetapi sebaiknya digunakan sebagai

cadangan

untuk kasus-kasus dimana tes sensitivitas menunjukkan bahwa obat tersebut

adalah yang paling efektif 

Metronidazole

M etronidazole adalah anti protozoa mulut (

T richomonas, Entamoeba) dan anti-

 bakteri. Cara kerja bakteriosidnya dengan jalan mengganggu sintesis DNA. Obat

ini bisa diabsorpsi dengan baik apabila diberikan secara oral, dan terserap dengan

 baik pada kebanyakan cairan dan jaringan tubuh termasuk saliva dan cairan

Page 23: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 23/25

 

serebrospinal.M etronidazole efektif untuk bakteri anaerob. Apabila digunakan

 pada kasus campuran (anaerob dan aerob), maka perlu ditambahkan antibiotic

yang sesuai untuk infeksi aerob. Pada kondisi penyakit hepar yang parah,

dosisnya dikurangi. Efek samping yang paling sering terjadi adalah mual, disertai

dengan sakit kepala, anoreksia dan kadang-kadang muntah

BAB III

KESIMPULAN

Infeksi: masuk dan berkembang biaknya mikroorganisme didalam tubuh yang

menyebabkan kerusakan pada sel-sel dan jaringan tubuh

Infeksi odontogenik: infeksi yang disebabkan oleh kerusakan gigi akibat dari

adanya kerusakan pada gigi.

Perkembangan infeksi odontogenik 

y

 Abses merupakan suatu tahap infeksi dalam jaringan dimana sel

-sel

mengalami inflamasi disertai leukosit, kalau sudah terjadi fluktuasi dapat

dilakukan insisi.

yC ellulitis berasal dari bahasa latin C ellula yang berarti ruang kecil.

C ellulitis merupakan infeksi yang menyebar pada jaringan, dan ditandai

dengan inflamasi eksudat dan edema.

y

 Ludwig´s Angina (nama lain dari rasa tercekik dan susah bernapas) atau

 Phlegmon merupakan Celulitis bilateral yang berkembang cepat pada

ruang sublingual dan submaksilla.

Penyebaran infeksi dari fokus primer ke tempat lain dapat berlangsung melalui

 beberapa cara, yaitu transmisi melalui sirkulasi darah (hematogen), transmisi

melalui aliran limfatik (limfogen), perluasan langsung infeksi dalam jaringan,

dan

 penyebaran dari traktus gastrointestinal dan pernapasan akibat tertelannya atau

Page 24: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 24/25

 

teraspirasinya materi infektif.

Dari kata kunci yang didapatkan pada skenario, kemungkinan terjadi

infeksi

odontogenik (gigi yang sakit merupakan vocal infeksi), dimana terjadi

inflamasi dan terb entuk ab ses.

Adapun pem bengkakan (a bses) yang mungkin terjadi dengan gejala

trismus,

demam, dan terjadi pada regionb awahb elakang di antaranya :

y

 A bses dentoalveolar akut 

y

 A bses submandibular 

y

 A bses submasseter 

y

  A bses pterigomandibular 

DAFT AR PUST AK A

1.Pedersen, GordonW . 1996. Buku Ajar Praktis BedahM ulut. Jakarta :

Penerbit BukuK edokteran EGC

.

2.Fragiskos, F. D. Oral surgery. Berlin : Springer-Verlag Berlin Heidelberg,

2007. P. 206-37.

3.Patologi umum dan sistemik. Vol. 1/ J.C.E. Underwood ; editor edisi bahasa

Indonesia, Sarjadi ± Ed. 2 ± Jakarta : EGC, 1999. Hal. 232-3

4.Birnbaum, warren. Dunne, Stephen.M. Diagnosis kelainan dalam mulut. Alih

 bahasa : hartono ruslijanto. Jakarta. EGC. 2009. P.122-4

5.http://lawalangy.wordpress.com/2007/06/09/mengenal-tanda-sepsis-akibat-

Page 25: abses sublingualis

5/12/2018 abses sublingualis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-sublingualis-55a4d3807d34b 25/25

 

infeksi-odontogenik/. 2007.

6.M ecchan. J. G, Seymour . R. A.Drug dictionary for dentistry. New york,

oxford university press, 2002