1
ABSTRAK Cairan volatil adalah cairan yang menguap pada suhu di bawah titik didih air (dimana titik didih air 100 o C). Percobaan penentuan berat molekul volatil ini bertujuan untuk menentukan berat molekul dari senyawa volatil berdasarkan pengukuran densitas gas dan melatih persamaan gas. Bahan yang digunakan adalah propanol (C 3 H 7 OH) dengan volume 2 ml dan 4 ml; serta butanol (C 4 H 9 OH) dengan volume 2 ml dan 4 ml serta parfum Pucelle dengan volume 0,5 ml dan 1,5 ml. Alat yang digunakan adalah labu erlenmeyer, water batch, neraca elektrik, desikator, termometer, aluminium foil, karet gelang, jarum, penjepit tabung dan pipet tetes. Percobaan dimulai dengan memanaskan sampel dengan water batch hingga sampel menguap, kemudian sampel didinginkan dalam desikator selama 30 menit hingga cairan mengembun kembali dan beratnya ditimbang. Berat molekul dapat dihitung menggunakan persamaan gas ideal. Hasil yang diperoleh untuk sampel propanol (C 3 H 7 OH) pada run I, II adalah densitas gas sebesar 1,094 g/L, dan 2,328 g/L, temperatur untuk sampel propanol (C 3 H 7 OH) pada run I, II, sebesar secara berurut 366,5 K, dan 367 K. Berat molekul sampel butanol (C 4 H 9 OH) pada run I, II, yakni sebesar secara berurut 96,319 gr/mol, dan 110,131 gr/mol. Persen ralat propanol (C 3 H 7 OH) pada run I, II sebesar secara berurut 45,28% dan 16,55%. Persen ralat untuk sampel butanol (C 4 H 9 OH) run I, II, 30,62%, dan 50,21%. Begitu juga dengan parfum Pucelle, dengan berat molekul pada run pertama adalah 84,043 g/L dan pada run kedua sebesar 107 g/L. Kata kunci : berat molekul, cairan volatil, desikator, gas, silica gel ii

abstrak dari sesuatu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

yang meriupakan

Citation preview

ABSTRAK

Cairan volatil adalah cairan yang menguap pada suhu di bawah titik didih air (dimana titik didih air 100oC). Percobaan penentuan berat molekul volatil ini bertujuan untuk menentukan berat molekul dari senyawa volatil berdasarkan pengukuran densitas gas dan melatih persamaan gas. Bahan yang digunakan adalah propanol (C3H7OH) dengan volume 2 ml dan 4 ml; serta butanol (C4H9OH) dengan volume 2 ml dan 4 ml serta parfum Pucelle dengan volume 0,5 ml dan 1,5 ml. Alat yang digunakan adalah labu erlenmeyer, water batch, neraca elektrik, desikator, termometer, aluminium foil, karet gelang, jarum, penjepit tabung dan pipet tetes. Percobaan dimulai dengan memanaskan sampel dengan water batch hingga sampel menguap, kemudian sampel didinginkan dalam desikator selama 30 menit hingga cairan mengembun kembali dan beratnya ditimbang. Berat molekul dapat dihitung menggunakan persamaan gas ideal. Hasil yang diperoleh untuk sampel propanol (C3H7OH) pada run I, II adalah densitas gas sebesar 1,094 g/L, dan 2,328 g/L, temperatur untuk sampel propanol (C3H7OH) pada run I, II, sebesar secara berurut 366,5 K, dan 367 K. Berat molekul sampel butanol (C4H9OH) pada run I, II, yakni sebesar secara berurut 96,319 gr/mol, dan 110,131 gr/mol. Persen ralat propanol (C3H7OH) pada run I, II sebesar secara berurut 45,28% dan 16,55%. Persen ralat untuk sampel butanol (C4H9OH) run I, II, 30,62%, dan 50,21%. Begitu juga dengan parfum Pucelle, dengan berat molekul pada run pertama adalah 84,043 g/L dan pada run kedua sebesar 107 g/L.

Kata kunci : berat molekul, cairan volatil, desikator, gas, silica gel

ii