1
ABSTRAK Dalam mengukur energi listrik yang digunakan oleh pelanggan PLN dibutuhkan alat yang disebut meter energi, saat ini meter energi yang kerap digunakan adalah meter energi elektronik. Salah satunya adalah meter energi terkendali jarak jauh, atau yang kerap disebut AMR. Auto Meter Reading (AMR) adalah sistem pembacaan penggunaan energi listrik yang digunakan pada PLN untuk pelanggan di atas 41,5 kVA. Pemasangan AMR hanya dilakukan pada pelanggan di atas 41,5 kVA saja karena meter energi berbasis AMR ini beserta perlengkapannya tergolong mahal, sehingga hanya yang menggunakan beban yang besar saja yang perlu menggunakannya, yaitu pelanggan kelas 1, kelas 0,5, kelas 0,5s, kelas 0,2, dan kelas 0,2s, kelas tersebut ditentukan berdasarkan tingkat persentase kesalahan pembacaannya, semakin kecil angka kelasnya maka tingkat kesalahan juga semakin kecil dan semakin teliti pula meter energy AMR tersebut. Penggunaan AMR dapat mempermudah PLN dalam mendata penggunaan energi listrik yang digunakan oleh pelanggan secara online melalui server, tanpa perlu datang langsung ke pelanggan. Selain itu penggunaan meter energi bersistem AMR ini dapat menekan losses, karena memiliki tingkat kesalahan yang sangan kecil, yaitu sekitar ±0,2% sampai ±1%. Dalam magang ini saya akan mengamati prosedur pemasangan AMR mulai dari parameter (menyesuaikan tanggal, tahun, jam, kWh beban puncak, luar beban puncak, kVArh, tegangan, dan arus masing-masing fasa), pemasangan, dan pendaftaran ke PT PLN (Persero) Area Cikokol HANDY PANGESTU 2012-71-059 D3 ELEKTRO STT-PLN

Abstrak Handy

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rafasfaa

Citation preview

Page 1: Abstrak Handy

ABSTRAK

Dalam mengukur energi listrik yang digunakan oleh pelanggan PLN dibutuhkan alat yang disebut meter energi, saat ini meter energi yang kerap digunakan adalah meter energi elektronik. Salah satunya adalah meter energi terkendali jarak jauh, atau yang kerap disebut AMR.

Auto Meter Reading (AMR) adalah sistem pembacaan penggunaan energi listrik yang digunakan pada PLN untuk pelanggan di atas 41,5 kVA. Pemasangan AMR hanya dilakukan pada pelanggan di atas 41,5 kVA saja karena meter energi berbasis AMR ini beserta perlengkapannya tergolong mahal, sehingga hanya yang menggunakan beban yang besar saja yang perlu menggunakannya, yaitu pelanggan kelas 1, kelas 0,5, kelas 0,5s, kelas 0,2, dan kelas 0,2s, kelas tersebut ditentukan berdasarkan tingkat persentase kesalahan pembacaannya, semakin kecil angka kelasnya maka tingkat kesalahan juga semakin kecil dan semakin teliti pula meter energy AMR tersebut. Penggunaan AMR dapat mempermudah PLN dalam mendata penggunaan energi listrik yang digunakan oleh pelanggan secara online melalui server, tanpa perlu datang langsung ke pelanggan. Selain itu penggunaan meter energi bersistem AMR ini dapat menekan losses, karena memiliki tingkat kesalahan yang sangan kecil, yaitu sekitar ±0,2% sampai ±1%. Dalam magang ini saya akan mengamati prosedur pemasangan AMR mulai dari parameter (menyesuaikan tanggal, tahun, jam, kWh beban puncak, luar beban puncak, kVArh, tegangan, dan arus masing-masing fasa), pemasangan, dan pendaftaran ke PT PLN (Persero) Area Cikokol

HANDY PANGESTU2012-71-059

D3 ELEKTRO STT-PLN