2
Seminar Koasistensi Interna Hewan Besar INTISARI ENTERITIS DAN PENANGANANNYA PADA CEMPE DI PUSKESWAN PANGGANG, GUNUNG KIDUL * Monica Kuswandari H.P., S.K.H. ** 15/391069/KH/8836 Dosen Pembimbing drh. Hary Purnamaningsih, MP. Pada tanggal 22 Desember 2015 telah dilakukan pemeriksaan terhadap seekor cempe kacang jantan umur 3 bulan, berat badan ±20 kg, warna rambut putih dengan rambut daerah kepala berwarna coklat milik Bapak Subagyo yang beralamat di Dusun Karang, Desa Girikarto, Panggang, Gunung Kidul. Berdasarkan anamnesa diperoleh informasi bahwa cempe seminggu yang lalu mengalami diare, perut membesar dan mengeras. Pakan yang diberikan adalah daun- daunan muda segar. Dari total populasi 10 ekor kambing, 4 ekor kambing mengalami kematian dengan gejala yang sama. Pemeriksaan klinis menunjukkan kondisi tubuh sedang dengan ekspresi muka biasa, frekuensi nafas 60x/menit, pulsus 76x/menit dan suhu tubuh 39,4ºC. Pemeriksaan pada selaput lendir menunjukkan konjungtiva mata pucat, CRT < 2 detik dan pada pemeriksaan saluran pencernaan terlihat mulut bersih namun abdomen membesar dan saat dipalpasi abdomen mengeras. Kelenjar limfe, pernafasan, peredaran darah, kelamin dan perkencingan, saraf, serta anggota gerak normal. Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan klinis cempe didiagnosa enteritis dengan prognosa fausta. Terapi yang diberikan adalah injeksi Sulfastrong 1 2 ml, Biodin 2 2 ml, dan Vetadryl 3 2 ml secara intramuskular masing-masing satu kali pemberian. Saran yang diberikan pada perternak adalah cempe diberi air minum secara ad libitum dan diberi pakan hijauan yang dilayukan terlebih dahulu. Kata kunci: Cempe, Diare, Enteritis

Abstrak Monica Kuswandari 8836

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Abstrak Monica Kuswandari 8836

Seminar Koasistensi Interna Hewan Besar

INTISARI

ENTERITIS DAN PENANGANANNYA PADA CEMPE DI PUSKESWAN PANGGANG, GUNUNG KIDUL*

Monica Kuswandari H.P., S.K.H. ** 15/391069/KH/8836

Dosen Pembimbingdrh. Hary Purnamaningsih, MP.

Pada tanggal 22 Desember 2015 telah dilakukan pemeriksaan terhadap seekor cempe kacang jantan umur 3 bulan, berat badan ±20 kg, warna rambut putih dengan rambut daerah kepala berwarna coklat milik Bapak Subagyo yang beralamat di Dusun Karang, Desa Girikarto, Panggang, Gunung Kidul. Berdasarkan anamnesa diperoleh informasi bahwa cempe seminggu yang lalu mengalami diare, perut membesar dan mengeras. Pakan yang diberikan adalah daun-daunan muda segar. Dari total populasi 10 ekor kambing, 4 ekor kambing mengalami kematian dengan gejala yang sama.

Pemeriksaan klinis menunjukkan kondisi tubuh sedang dengan ekspresi muka biasa, frekuensi nafas 60x/menit, pulsus 76x/menit dan suhu tubuh 39,4ºC. Pemeriksaan pada selaput lendir menunjukkan konjungtiva mata pucat, CRT < 2 detik dan pada pemeriksaan saluran pencernaan terlihat mulut bersih namun abdomen membesar dan saat dipalpasi abdomen mengeras. Kelenjar limfe, pernafasan, peredaran darah, kelamin dan perkencingan, saraf, serta anggota gerak normal.

Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan klinis cempe didiagnosa enteritis dengan prognosa fausta. Terapi yang diberikan adalah injeksi Sulfastrong1 2 ml, Biodin2 2 ml, dan Vetadryl3 2 ml secara intramuskular masing-masing satu kali pemberian. Saran yang diberikan pada perternak adalah cempe diberi air minum secara ad libitum dan diberi pakan hijauan yang dilayukan terlebih dahulu.

Kata kunci: Cempe, Diare, Enteritis

*Disampaikan pada Seminar Koasistensi Interna Hewan Besar, 31 Desember 2015**Mahasiswa Koasistensi Hewan Besar

1. Sulfastrong® produksi PT. Wonderindo Pharmatama, setiap ml mengandung Sulfadiazin Sodium 78,3 mg, Sulfadimidin Sodium 78,3 mg, Sulfamerazin Sodium 78,3 mg

2. Biodin® produksi PT. Romindo Primavetcom, setiap 100 ml mengandung ATP 0,100 g, Mg aspartate 1,5 g, K aspartate 1,0 g, Na selenite 0,1 g, Vit B12 0,05 g

3. Vetadryl® produksi Sanbe Farma, setiap ml mengandung Diphenhydramine HCl 20 mg