21
ix ABSTRAK PEMBERIAN PILATES EXERCISE DAN MODIFIKASI KONDISI KERJA MENURUNKAN KELUHAN SUBJEKTIF DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEMBATIK CAP DI INDUSTRI BATIK Karakteristik pembatik cap dilakukan dengan sikap kerja berdiri. Peralatan berupa meja kerja yang digunakan ketinggiannya tidak sesuai dengan antropometri sehingga menyebabkan sikap kerja dengan posisi membungkuk dan dalam memberikan pola pada kain bersifat monoton dan repetitif. Intervensi dengan mendesain kondisi kerja berupa perbaikan meja kerja, perbaikan organisasi kerja berupa pengaturan istirahat aktif diantara waktu kerja dan waktu istirahat serta upaya preventif berupa pilates exercise dapat mengurangi keluhan akibat proses kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukan bahwa pemberian pilates exercise dan modifikasi kondisi kerja dapat menurunkan keluhan subjektif serta meningkatkan produktivitas pada pembatik cap di industri batik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, dengan rancangan sama subjek. Periode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan pemberian pilates exercise dan perbaikan kondisi kerja berupa penambahan ketinggian meja kerja dan istirahat aktif. Diantara kedua tahap tersebut, diberikan washing out period dan adaptasi. Keluhan muskuloskeletal diukur dengan kuesioner Nordic Body Map pada 4 skala likert, kelelahan kerja dengan menggunakan 30 item of rating scale dan produktivitas kerja berdasarkan perbandingan output dan input. Normalitas data diuji dengan ShapiroWilk, uji t-paired untuk menguji perbedaan kemaknaan variabel keluhan muskuloskeletal, kelelahan dan produktivitas kerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pilates exercise dan modifikasi kondisi kerja berpengaruh secara signifikan (p<0,05). Terjadi penurunan muskuloskeletal sebesar 31,6%, penurunan kelelahan sebesar 22,1 %, dan peningkatan produktivitas sebesar 34,56%. Dapat disimpulkan bahwa pemberian pilates exercise dan modifikasi kondisi kerja dapat menurunkan keluhan subjektif dan meningkatkan produktivitas pembatik cap di industri batik. Sehingga disarankan untuk diterapkan pada industri batik cap, untuk meminimalkan keluhan akibat proses kerja membatik. Kata Kunci : Pilates exercise, Perbaikan Kondisi Kerja, Keluhan Muskuloskeletal, Kelelahan, Produktivitas

ABSTRAK - sinta.unud.ac.id filePeriode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan pemberian pilates exercise dan perbaikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id filePeriode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan pemberian pilates exercise dan perbaikan

ix

ABSTRAK

PEMBERIAN PILATES EXERCISE DAN MODIFIKASI KONDISI KERJA

MENURUNKAN KELUHAN SUBJEKTIF DAN MENINGKATKAN

PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEMBATIK CAP DI INDUSTRI

BATIK

Karakteristik pembatik cap dilakukan dengan sikap kerja berdiri.Peralatan berupa meja kerja yang digunakan ketinggiannya tidak sesuai denganantropometri sehingga menyebabkan sikap kerja dengan posisi membungkuk dandalam memberikan pola pada kain bersifat monoton dan repetitif. Intervensidengan mendesain kondisi kerja berupa perbaikan meja kerja, perbaikanorganisasi kerja berupa pengaturan istirahat aktif diantara waktu kerja dan waktuistirahat serta upaya preventif berupa pilates exercise dapat mengurangi keluhanakibat proses kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukan bahwa pemberianpilates exercise dan modifikasi kondisi kerja dapat menurunkan keluhan subjektifserta meningkatkan produktivitas pada pembatik cap di industri batik.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, dengan rancangansama subjek. Periode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerjakonvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan pemberian pilatesexercise dan perbaikan kondisi kerja berupa penambahan ketinggian meja kerjadan istirahat aktif. Diantara kedua tahap tersebut, diberikan washing out perioddan adaptasi. Keluhan muskuloskeletal diukur dengan kuesioner Nordic BodyMap pada 4 skala likert, kelelahan kerja dengan menggunakan 30 item of ratingscale dan produktivitas kerja berdasarkan perbandingan output dan input.Normalitas data diuji dengan ShapiroWilk, uji t-paired untuk menguji perbedaankemaknaan variabel keluhan muskuloskeletal, kelelahan dan produktivitas kerja.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pilates exercise danmodifikasi kondisi kerja berpengaruh secara signifikan (p<0,05). Terjadipenurunan muskuloskeletal sebesar 31,6%, penurunan kelelahan sebesar 22,1 %,dan peningkatan produktivitas sebesar 34,56%. Dapat disimpulkan bahwapemberian pilates exercise dan modifikasi kondisi kerja dapat menurunkankeluhan subjektif dan meningkatkan produktivitas pembatik cap di industri batik.Sehingga disarankan untuk diterapkan pada industri batik cap, untukmeminimalkan keluhan akibat proses kerja membatik.

Kata Kunci : Pilates exercise, Perbaikan Kondisi Kerja, KeluhanMuskuloskeletal, Kelelahan, Produktivitas

Page 2: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id filePeriode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan pemberian pilates exercise dan perbaikan

x

ABSTRACT

PILATES EXERCISE AND MODIFICATION OF WORKINGCONDITIONS REDUCE THE SUBJECTIVE COMPLAINTS AND

INCREASING PRODUCTIVITY AMONG WORKERS IN THEMANUFACTURE OF BATIK

Characteristics of batik stamp is done by standing working attitude.Equipment used in the form of a work desk height is not in accordance withanthropometric causing work attitude with a bent position and in giving patternson fabrics monotonous and repetitive. Intervention by designing the workingconditions such as repair work desk, a picturesque repair work organization in theform of active rest between working time and rest periods as well as preventivemeasures in the form of Pilates exercise can reduce the complaints caused bywork processes. This study aims to show that the administration of Pilatesexercise and modification of working conditions can reduce the subjectivecomplaints and improve productivity on a batik cap in batik industry.

This Study is Experimental research, with treatment by subject design . Thefirst phase (I) subjects treated with conventional working conditions. The secondphase (II) subjects treated with Pilates exercise and improvement of workingconditions in the form of additional altitude work desk and an active break.Among the second stage, given washing out period and adaptation.Musculoskeletal disorders measured by a questionnaire Nordic Body Map at 4Likert scale, work fatigue by using 30 items of rating scale and productivity basedon comparison of output and input. Data were analyzed with ShapiroWilk test todetermine the normality of the data, paired t-test to test the significance differencevariables musculoskeletal disorders, fatigue and work productivity.Normality testdata with ShapiroWilk, paired t-test to test the significance difference variablesmusculoskeletal disorders, fatigue and work productivity.

These results indicate that administration of Pilates exercise andmodification of working conditions affect significantly (p <0.05). There was adecrease musculoskeletal 31.6%, 22.1% decrease in fatigue, and increaseproductivity by 34.56%. It can be concluded that the application of Pilatesexercise and modification of working conditions can lower subjective complaintsand increase the productivity of batik cap in batik industry. So it is advisable toapply to the batik industry, to minimize complaints due process of batik work.

Keywords: Pilates exercise, Improvement of Working Conditions,Musculoskeletal complaints, fatigue, Productivity

Page 3: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id filePeriode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan pemberian pilates exercise dan perbaikan

xi

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM................................................................................. i

PRASYARAT GELAR........................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ....................................................... iv

UCAPAN TERIMAKASIH.................................................................... v

ABSTRAK .............................................................................................. viii

ABSTRACT............................................................................................ ix

DAFTAR ISI........................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xv

DAFTAR TABEL................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................. 1

1.1 Latar Belakang............................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................ 7

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................... 8

1.3.1 Tujuan Umum.................................................... 8

1.3.2 Tujuan Khusus ................................................... 8

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................... 8

1.4.1 Manfaat Teoritis................................................. 8

Page 4: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id filePeriode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan pemberian pilates exercise dan perbaikan

xii

1.4.2 Manfaat Praktis ................................................. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA......................................................... 10

2.1 Ergonomi..................................................................... 10

2.1.1 Pengertian Ergonomi ......................................... 10

2.1.2 Pendekatan Ergonomi Total .............................. 12

2.1.3 Task.................................................................... 13

2.1.4 Organisasi Kerja ................................................ 16

2.1.5 Lingkungan Kerja .............................................. 18

2.2 Pilates Exercise ......................................................... 18

2.2.1 Pengertian pilates exercise ................................ 18

2.2.2 Pengaruh Pilates Exercise ................................. 20

2.3 Kesesuaian Peralatan Kerja dengan Antropometri.... 21

2.3.1 Antropometri dalam desain................................ 22

2.4 Keluhan Muskuloskeletal ......................................... 24

2.4.1 Faktor Penyebab Keluhan Muskuloskeletal ...... 25

2.4.2 Penilaian Keluhan Muskuloskeletal .................. 29

2.5 Kelelahan .................................................................. 32

2.5.1 Faktor Penyebab Kelelahan ............................... 33

2.5.2 Cara Mengukur Kelelahan ................................. 34

2.6 Produktivitas............................................................. 36

2.6.1 Pengertian Produktivitas .................................... 36

Page 5: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id filePeriode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan pemberian pilates exercise dan perbaikan

xiii

2.6.2 Pengukuran Produktivitas .................................. 36

2.6.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Produktivitas ...................................................... 37

2.7 Pengaruh Pilates Exercise ....................................... 39

2.8 Pengaruh Perbaikan Meja Batik ................................ 41

2.9 Pengaruh Perbaikan Organisasi Kerja ....................... 42

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir .................................................... 44

3.2 Konsep Penelitian..................................................... 47

3.3 Hipotesis Penelitian .................................................. 48

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian ................................................ 49

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian..................................... 50

4.3 Populasi dan Sampel.................................................. 50

4.3.1 Populasi Target dan Populasi Terjangkau ......... 50

4.3.2 Kriteria Sampel .................................................. 50

4.3.3 Besaran Sampel ................................................. 50

4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel ............................. 52

4.4 Variabel Penelitian ................................................... 53

4.4.1 Identifikasi Variabel dan Klasifikasi Variabel .. 53

Page 6: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id filePeriode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan pemberian pilates exercise dan perbaikan

xiv

4.4.2 Definisi Operasional Variabel ........................... 53

4.5 Instrumen Penelitian................................................. 61

4.6 Alur Penelitian.......................................................... 63

4.7 Prosedur Penelitian................................................... 63

4.7.1 Tahap Persiapan Penelitian................................ 63

4.7.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian............................ 64

4.7.3 Protokol Penelitian............................................. 64

4.8 Analisis Data ............................................................ 66

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil........................................................................... 69

5.1.1 Kondisi Subjek ................................................ 69

5.1.2 Analisis Kondisi Lingkungan Kerja .............. 71

5.1.3 Analisis Keluhan Muskuloskeletal ................. 72

5.1.4 Analisis Kelelahan........................................... 75

5.1.5 Analisis Produktivitas Kerja .......................... 78

5.2 Pembahasan ............................................................... 79

5.2.1 Kondisi Subjek ................................................ 79

5.2.2 Kondisi Lingkungan Kerja .............................. 83

5.2.3 Keluhan Muskuloskeletal ................................ 85

5.2.4 Kelelahan Kerja ............................................... 89

5.2.5 Produktivitas Kerja.......................................... 91

Page 7: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id filePeriode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan pemberian pilates exercise dan perbaikan

xv

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan................................................................... 95

6.2 Saran ......................................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 96

LAMPIRAN- LAMPIRAN..................................................................... 102

Page 8: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id filePeriode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan pemberian pilates exercise dan perbaikan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Meja Pembatik Cap .......................................................................... 14

2.2 Aplikasi Ukuran Tubuh.................................................................... 22

2.3 Sikap Kerja Pembatik ....................................................................... 27

2.4 Sikap Kerja Pembatik ...................................................................... 28

3.1 Konsep Penelitian ............................................................................. 47

4.1 Rancangan Penelitian ....................................................................... 49

4.2 Meja Kerja Pembatik Cap ................................................................ 54

4.3 Warm Up Exercise ........................................................................... 55

4.4 Chest Lift .......................................................................................... 55

4.5 The Roll Up ...................................................................................... 56

4.6 One Leg Circle ................................................................................. 56

4.7 Rolling Like A Ball ........................................................................... 57

4.8 The Side Kick Series ........................................................................ 58

4.9 Desain Modifikasi Meja Batik ........................................................ 59

4.10 Alur Penelitian ............................................................................. 62

5.1 Perbedaan Keluhan Muskuloskeletal Pada Periode 1 dan 2 ............. 86

5.2 Selisih Keluhan Muskuloskeletal Pada Periode 1 dan 2 ................... 86

5.3 Persentase Keluhan Muskuloskeletal Periode 1 dan 2...................... 87

5.4 Perbedaan Kelelahan Kerja Pada Periode 1 dan 2 ............................ 91

Page 9: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id filePeriode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan pemberian pilates exercise dan perbaikan

xvii

5.5 Selisih Kelelahan Kerja Pada Periode 1 dan 2 .................................. 91

5.6 Perbedaan Produktivitas Kerja Pada Periode 1 dan 2 ....................... 93

Page 10: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id filePeriode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan pemberian pilates exercise dan perbaikan

xviii

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Persentil dan Cara Perhitugan Dalam Distribusi Normal ................ 24

2.2 Klasifikasi Nordic Body Map............................................................ 32

2.3 Skor Kuesioner 30 Item Kelelahan .................................................. 35

4.1 Perhitungan Jumlah Sampel ............................................................. 52

5.1 Data Karakteristik Fisik Subjek ........................................................ 69

5.2 Data Antopometri Subjek ................................................................. 70

5.3 Data Pengukuran Lingkungan Kerja................................................. 73

5.4 Analisis Uji Normalitas Keluhan Muskuloskeletal........................... 73

5.5 Analisis Uji Komparabilitas Keluhan Muskuloskeletal .................... 74

5.6 Analisis Uji Efek Perlakuan Keluhan Muskuloskeletal .................... 74

5.7 Analisis Uji Normalitas Kelelahan .................................................. 75

5.8 Analisis Uji Komparabilitas Kelelahan............................................. 76

5.9 Analisis Uji Efek Perlakuan Kelelahan............................................. 77

5.10 Analisis Uji Normalitas Produktivitas Kerja................................... 78

5.11 Analisis Uji Efek Perlakuan Produktivitas Kerja............................ 79

Page 11: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id filePeriode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan pemberian pilates exercise dan perbaikan

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Inform Consent .................................................................... 103

Lampiran 2 Checklist ergonomic assesment ........................................... 104

Lampiran 3 Kuesioner Nordic Body Map............................................... 105

Lampiran 4 Kuesioner 30 of Rating Scale .............................................. 106

Lampiran 5 Pengukuran Antropometri Pembatik ................................... 107

Lampiran 6 Pengukuran Keluhan Muskuloskeletal & Kelelahan........... 108

Lampiran 7 Pelaksanaan Pilates Exercise............................................... 109

Lampiran 8 Aktivitas Pembatik Cap ....................................................... 111

Lampiran 9 Meja Kerja Pembatik ........................................................... 113

Lampiran 10 Data Karakteristik Subjek.................................................. 114

Lampiran 11 Data Pengukuran Antropometri Subjek............................. 114

Lampiran 12 Skor Keluhan Muskuloskeletal.......................................... 114

Lampiran 13 Data Pengukuran Kelelahan Kerja .................................... 115

Lampiran 14 Data Pengukuran Hasil Produksi dan Produktivita .......... 115

Lampiran 15 Data Pengukuran Mikrolimat .......................................... 115

Page 12: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id filePeriode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan pemberian pilates exercise dan perbaikan

xx

Lampiran 16 Uji Normalitas Data ( Shapiro-Wilk)................................ 116

Lampiran 17 Uji t-Paired Sample Data Keluhan Muskuloskeletal ........ 116

Lampiran 18 Uji t-Paired Sample Data Kelelahan Kerja ...................... 120

Lampiran 19 Uji t-Paired Sample Produktivitas Kerja........................... 123

Page 13: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id filePeriode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan pemberian pilates exercise dan perbaikan

xxi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman, dunia industri terus mengalami kemajuan

baik dari sektor pertanian, kerajinan tangan, properti dan usaha rumahan

seperti makanan, baju, batik. Kegiatan industri tersebut berkembang mulai

dari industri rumah tangga, industri kecil hingga industri menengah dan besar,

termasuk didalamnya perkembangan industri batik yang terus mengalami

pertumbuhan. Pada tahun 2009 batik telah ditetapkan menjadi salah satu

warisan budaya dunia oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific,

and Cultural Organization). Akibatnya batik menjadi sangat diminati karena

digunakan untuk menunjukkan identitas dan memiliki nilai budaya yang

tinggi. Hampir disetiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas corak batik,

salah satunya di kota Yogyakarta yang merupakan salah satu pusat industri

batik.

Salah satu lokasi pusat industri batik di kota Yogyakarta adalah batik

Toppo HP yang terletak di Kecamatan Pajang Kabupaten Bantul. Di industri

batik tersebut hanya mengerjakan batik cap sedangkan batik tulis

pengerjaannya dilakukan di rumah masing-masing pekerja. Karakteristik

pekerjaan pembatik cap dilakukan dengan sikap kerja berdiri di depan meja

batik. Sikap kerja berdiri dalam waktu yang lama akan menyebabkan pekerja

berusaha menyeimbangkan posisi tubuhnya dan akan mengakibatkan

Page 14: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id filePeriode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan pemberian pilates exercise dan perbaikan

xxii

terjadinya beban kerja statis pada otot-otot punggung dan kaki. Kondisi

tersebut juga menyebabkan mengumpulnya darah pada anggota tubuh

bagian bawah (Pangaribuan, 2009).

Dalam proses pengerjaannya kain yang akan diberikan pola diletakkan

di atas meja dan selanjutnya diberikan pola tertentu menggunakan alat cap

yang disebut canting. Dalam proses penggunaannya canting ditempelkan

pada cairan malam yang telah dipanaskan menggunakan kompor. Hal ini

dilakukan berkali-kali hingga seluruh kain mempunyai pola tertentu.

Mekanisme kerja pembatik cap cenderung bersifat monoton dan repetitif,

menurut Kroemer dan Grandjean (2000) pekerjaan yang dilakukan secara

repetitif akan cepat menimbulkan kelelahan, dan mengganggu kesehatan.

Pada proses membatik dibutuhkan ketelitian dan sedikit penekanan, meja

kerja yang digunakan pembatik cap berukuran panjang 110 cm, lebar 80 cm

dan tinggi 80 cm. Hal ini tidak sesuai dengan ketinggian siku berdiri para

pekerja, dari hasil studi pendahuluan 6 orang pekerja ketinggian siku berdiri

rerata berukuran 98,3 ± 2 cm, rerata jangkauan kedepan 65,1 ± 2,6 cm dan

rerata jangkauan kesamping 61,2 ± 2,0 cm. Menurut Kroemer dan Grandjean

(2000) pekerjaan yang memerlukan ketelitian, tinggi landasan kerjanya

adalah 5 - 10 cm di atas tinggi siku berdiri dan pekerjaan yang memerlukan

penekanan ketinggian landasan kerjanya 10-15 cm dibawah tinggi siku.

Menurut Manuaba, (2006b), stasiun kerja yang tidak sesuai antropometri

pekerja dapat menimbulkan sikap kerja yang tidak alamiah sehingga

berpotensi menimbulkan penyakit akibat kerja. Energi yang dibutuhkan untuk

Page 15: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id filePeriode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan pemberian pilates exercise dan perbaikan

xxiii

melakukan aktivitas akan lebih tinggi jika pekerja bersikap kerja tidak

fisiologis (Takahashi, 2002).

Hasil studi pendahuluan terhadap 6 orang pembatik cap diketahui tingkat

keluhan muskuloskeletal umumnya dirasakan pada otot bagian betis sebesar

50% dan punggung bawah sebesar 66,67 %. Dari pengukuran REBA (Rapid

Entire Body Assessment) pada sikap kerja membungkuk pekerja diperoleh

skor 9 artinya bahwa pekerjaan ini berisiko tinggi dan membutuhkan

intervensi segera. Lebih dari 1 juta pekerja kehilangan jam kerjanya setiap

tahun karena keluhan muskuloskeletal, hal tersebut berdampak pada

berkurangnya produktivitas, kehilangan waktu kerja dan biaya pengobatan

yang cukup besar (WHO, 2010). Riset yang dilakukan badan dunia ILO

menempatkan anggaran untuk kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang

terbanyak yaitu penyakit muskuloskeletal sebanyak 40%, penyakit jantung

16%, kecelakaan 16%, dan 19% penyakit saluran pernafasan (ILO, 2013).

Gangguan kesehatan bersifat kumulatif yang makin lama akan bertambah

berat sehingga akan mengganggu kesehatan dan berakhir pada menurunnya

produktivitas kerja.

Selain , hal ini juga ditambah dengan sikap kerja berdiri selama 8 jam per

hari mulai pukul 08.00-16.00 WIB dan waktu istirahat 1 jam pada pukul

12.00-13.00 WIB selama 6 hari kerja yang dilakukan pembatik cap. Dari hasil

observasi dan wawancara di industri batik cap ketika bekerja rata-rata

pembatik mengambil sekaligus kain yang akan diberikan pola dalam jumlah

yang cukup banyak dan diletakkan di sisi samping pekerja untuk

Page 16: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id filePeriode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan pemberian pilates exercise dan perbaikan

xxiv

memudahkan pembatik dalam menjangkau kain yang akan diberikan pola.

Hal ini menyebabkan pekerja tidak berpindah tempat dan tidak ada istirahat

aktif yang dilakukan pekerja. Menurut Adiputra (2003) mengatakan bahwa

terjadinya kelelahan pada pekerja adalah adanya organ tubuh secara terus

menerus menerima beban kerja eksternal dengan tanpa kesempatan istirahat

atau mendapat beban kerja yang melewati kapasitasnya.

Berbagai permasalahan tersebut yang menjadi masalah utama yang perlu

diperbaiki, melalui pendekatan partisipatori dengan para pembatik cap, dan

pemilik industri batik tersebut. Alternatif pemecahan masalahnya adalah

dengan cara (a) mendesain kondisi kerja berupa perbaikan meja kerja yang

disesuaikan dengan aspek ergonomi dan teknologi tepat guna yang meliputi

pertimbangan teknis, ekonomi, ergonomi, sosial budaya, hemat energi, dan

tidak merusak lingkungan (Manuaba, 2004), (b) Perbaikan organisasi kerja

berupa pengaturan istirahat aktif diantara waktu kerja dan waktu istirahat

yaitu dengan mengubah pengambilan jumlah kain yang akan diberikan pola

sebanyak 4 lembar kain setiap 2 jam sekali dengan jarak 2 m merupakan

penerapan istirahat aktif tanpa di sadari oleh pekerja. .

Perlu adanya kajian yang bersifat menyeluruh dengan pendekatan

ergonomi total dalam upaya menyelesaikan masalah yang terdapat pada

industri batik cap. Pendekatan ergonomi total mendorong partisipasi aktif

semua pihak untuk mengidentifikasi masalah yang akan diperbaiki dan

menentukan teknologi yang akan digunakan. Teknologi yang digunakan

dalam rancangan sistem kerja mengacu pada teknologi tepat guna.

Page 17: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id filePeriode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan pemberian pilates exercise dan perbaikan

xxv

Permasalahan yang ada dalam sistem kerja diselesaikan dengan pendekatan

SHIP (sistemik, holistik, interdisipliner, partisipatori) agar dapat diwujudkan

mekanisme kerja yang kondusif dan diperoleh produk yang berkualitas sesuai

dengan tuntutan zaman (Manuaba, 2005 ; 2003a).

Melalui pendekatan partisipatori (participatory approach), seluruh

komponen organisasi akan merasa terlibat, berkontribusi dan bertanggung

jawab terhadap perbaikan yang dilakukan (Manuaba, 2006a). Dalam

penelitian ini pendekatan partisipatori yang dilakukan melalui checklist

ergonomic assesment , sehingga ditemukan beberapa masalah yang dirasakan

pekerja yang menjadi prioritas dan mungkin untuk dilakukan perbaikan. Hasil

kuesioner 6 orang pembatik cap menyatakan bahwa pada pekerjaan membatik

cap terjadi gerakan berulang/ repetitif terutama selama aktivitas

berkepanjangan, dan peralatan berupa meja kerja yang kurang mendukung.

Berdasarkan rekomendasi OSHA 3125 (2000) tindakan ergonomi untuk

mencegah sumber penyakit adalah melalui dua cara, yaitu rekayasa teknik

(seperti desain stasiun kerja dan alat kerja) dan rekayasa manajemen (seperti :

kriteria dan organisasi kerja). Usaha perbaikan peralatan kerja bersifat

sederhana, murah biaya, mudah dilakukan, serta dapat meningkatkan

produktivitas kerja (Sutjana, 2009). Selain itu perbaikan kondisi kerja perlu

diterapkan salah satunya berupa istirahat aktif setiap satu jam kerja, karena

istirahat aktif memiliki kelebihan dapat meningkatkan produktivitas dan

mengurangi kelelahan otot (Kroemer dan Grandjean, 2000). Istirahat aktif

yang diterapkan dalam penelitian ini adalah dengan mengubah organisasi

Page 18: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id filePeriode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan pemberian pilates exercise dan perbaikan

xxvi

kerja berupa jumlah pengambilan kain batik yang akan di berikan pola

sebanyak 4 lembar kain.

Hal lain yang bisa dilakukan adalah melalui pendekatan preventif berupa

pemberian latihan tertentu sebagai upaya pencegahan dapat dilakukan. Rasa

nyeri dan ngilu pada sistem kerangka dan otot manusia dapat dikurangi

dengan melakukan latihan, menerapkan sikap atau posisi tubuh yang

ergonomis saat bekerja, sehingga diperoleh rasa nyaman dalam bekerja yang

akan berdampak pada terciptanya kualitas kerja dan produktivitas yang tinggi

(Tarwaka, 2011).

Salah satu bentuk terapi latihan yang dapat diberikan adalah pilates

exercise. Pilates exercise merupakan latihan yang menekankan kepada

keseimbangan tubuh dengan bentuk latihan core strength, program

menstabilkan core untuk melatih komponen sensorik dan motorik yang

terkait dengan sistem tulang belakang agar bekerja secara optimal dalam

pencapaian nilai stabilitasnya. Pada pembatik cap diketahui keluhan

muskuloskeletal terletak pada punggung bawah sebesar 66,67 %. Latihan ini

banyak perhatian yang diberikan kepada otot-otot punggung bawah atau otot

core yang terdapat pada bagian dalam, khususnya abdominis transverses dan

multifidus (Fredericson et al., 2008).

Pada pembatik cap yang bekerja dengan sikap tidak alamiah latihan ini

dapat diaplikasikan untuk mengurangi risiko cidera pada tubuh dengan

terlebih dahulu mempersiapkan otot sebelum melakukan aktivitasnya.

Kontraksi dari otot-otot tersebut akan menurunkan risiko terjadinya cedera

Page 19: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id filePeriode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan pemberian pilates exercise dan perbaikan

xxvii

pada pinggang dengan berkontraksi secara bersamaan sehingga meningkatkan

stabilisasi dan mengurangi imbalance muscles. Pilates exercise yang

dilakukan 3 kali dalam seminggu selama 3 - 4 minggu dalam waktu 15 menit

akan dapat menurunkan risiko keluhan muskuloskeletal. Penelitian yang

dilakukan oleh Graves et al (2005), mempelajari pengaruh latihan Pilates

pada nyeri punggung bawah dengan peserta berusia 46 dan 52 tahun

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kekuatan otot pada otot punggung

bawah, dan peningkatan fleksibilitas serta jangkauan gerak mereka.

Dari uraian di atas maka dilakukan penelitian terhadap pembatik cap

melalui intervensi ergonomi berupa pemberian pilates exercise dan

modifikasi kondisi kerja berupa perbaikan meja batik dan organisasi kerja

sebagai upaya mengatasi berbagai permasalahan yang muncul. Dengan

intervensi terseut diharapkan dapat menurunkan keluhan subjektif berupa

keluhan muskuloskeletal dan kelelahan serta meningkatkan produktivitas

kerja para pembatik cap di industri batik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah pemberian pilates exercise dan modifikasi kondisi kerja dapat

menurunkan keluhan subjektif berupa keluhan muskuloskeletal

pembatik cap di industri batik ?

Page 20: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id filePeriode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan pemberian pilates exercise dan perbaikan

xxviii

2. Apakah modifikasi pemberian pilates exercise dan modifikasi kondisi

kerja dapat menurunkan keluhan subjektif berupa kelelahan pembatik

cap di industri batik?

3. Apakah pemberian pilates exercise dan modifikasi kondisi kerja dapat

meningkatkan produktivitas kerja pembatik cap di industri batik?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh intervensi ergonomi berupa pemberian pilates exercise dan

modifikasi kondisi kerja dapat memberikan manfaat bagi penurunan

keluhan subjektif pembatik cap, sehingga dapat meningkatkan kualitas

hidup dan kesehatan para pekerja serta menjadikan model penerapan

perbaikan yang dapat diterapkan di industri batik cap.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Pemberian pilates exercise dan modifikasi kondisi kerja dapat

menurunkan keluhan subjektif berupa keluhan muskuloskeletal

pada pembatik cap di industri batik.

2. Pemberian pilates exercise dan modifikasi kondisi kerja dapat

menurunkan keluhan subjektif berupa kelelahan pada pembatik

cap di industri batik

3. Pemberian pilates exercise dan modifikasi kondisi kerja dapat

meningkatkan produktivitas kerja pada pembatik cap di

industri batik

Page 21: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id filePeriode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan pemberian pilates exercise dan perbaikan

xxix

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk pemberian

saran kepada para pembatik cap mengenai sikap kerja dan

peralatan kerja yang tidak ergonomis.

2. Hasil penelitian ini dapat menunjukkan seberapa besar

penurunan keluhan subjektif berupa keluhan muskuloskeletal

dan kelelahan kerja serta peningkatan produktivitas pada

pembatik cap setelah pemberian intervensi ergonomi.

3. Hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman dalam upaya

pencegahan dan pengendalian risiko pada pekerja pembatik

cap.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan model

dalam penerapan intervensi ergonomi dalam menyelesaikan

masalah kondisi kerja pada industri batik cap.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah

ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan acuan untuk penelitian

yang sejenis atau penelitian lebih lanjut yang mendalam

terutama di bidang ergonomi fisiologi kerja