2
ABSTRAK Kolostrum adalah susu pertama yang diproduksi ibu setelah persalinan yang kaya akan zat immunoglobulin (Ig), peptida antimikroba (laktoferin dan laktoperoksidase) dan senyawa bioaktif lain, diantaranya faktor pertumbuhan yang penting untuk nutrisi, pertumbuhan, dan perkembangan neonatus serta sebagai imunitas pasif selanjutnya. Meningkatnya pengetahuan ibu tentang kolostrum diharapkan mampu mencegah berbagai penyakit dan mendukung pertumbuhan anak yang tercatat pada Kartu Menuju Sehat (KMS) sampai anak berusia 5 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara riwayat pemberian kolostrum dengan interpretasi KMS balita di Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe tahun 2014. Penelitain ini mengunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel penelitian menggunakan cara purposive sampling dengan jumlah responden 113 orang. Berdasarkan hasil analisis bivariat tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik dikarenakan distribusi data bersifat homogen (100% balita memiliki status gizi baik). Penelusuran lebih dalam menggunakan standar antropometri (BB/U) WHO 2005 diperoleh nilai p = 0,0005 lebih kecil dari α (5%) maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan proporsi yang signifikan antara responden yang tidak memberi kolostrum, hanya kolostrum serta kombinasi kolostrum dan susu formula terhadap standar deviasi status gizi balita pada usia 6 bulan. Kata kunci: Kolostrum, KMS, Balita, Status Gizi, Antropometri i

ABSTRAK(2)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nm. bh,

Citation preview

ABSTRAKKolostrum adalah susu pertama yang diproduksi ibu setelah persalinan yang kaya akan zat immunoglobulin (Ig), peptida antimikroba (laktoferin dan laktoperoksidase) dan senyawa bioaktif lain, diantaranya faktor pertumbuhan yang penting untuk nutrisi, pertumbuhan, dan perkembangan neonatus serta sebagai imunitas pasif selanjutnya. Meningkatnya pengetahuan ibu tentang kolostrum diharapkan mampu mencegah berbagai penyakit dan mendukung pertumbuhan anak yang tercatat pada Kartu Menuju Sehat (KMS) sampai anak berusia 5 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara riwayat pemberian kolostrum dengan interpretasi KMS balita di Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe tahun 2014. Penelitain ini mengunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel penelitian menggunakan cara purposive sampling dengan jumlah responden 113 orang. Berdasarkan hasil analisis bivariat tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik dikarenakan distribusi data bersifat homogen (100% balita memiliki status gizi baik). Penelusuran lebih dalam menggunakan standar antropometri (BB/U) WHO 2005 diperoleh nilai p = 0,0005 lebih kecil dari (5%) maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan proporsi yang signifikan antara responden yang tidak memberi kolostrum, hanya kolostrum serta kombinasi kolostrum dan susu formula terhadap standar deviasi status gizi balita pada usia 6 bulan. Kata kunci: Kolostrum, KMS, Balita, Status Gizi, Antropometri

ABSTRACTColostrum is the first milk produced by mothers after childbirth are rich in immunoglobulin (Ig) substances, antimicrobial peptides (lactoferrin and lactoperoxidase) and other bioactive compounds, including growth factors that are important for nutrition, growth, and development of the neonate as the passive immunity. Increased mother knowledge about colostrum is expected to prevent a variety of diseases and support the growth of children recorded on Road to Health Card (KMS) to 5 year old. This study aimed to determine the relationship between lifetime history of colostrum with KMS interpretation toddler in Banda Sakti Public Health Center Lhokseumawe City in 2014. This research is used descriptive analytic method with cross sectional approach. Sampling studies is used purposive sampling with 113 respondents. Based on the results of the bivariate analysis there was no statistically significant relationship because the data distribution are homogeneous (100% toddlers have good nutritional status). Search more use anthropometry standard (W/A) WHO 2005 obtained p value = 0.0005 is smaller than (5%), it can be concluded that there is a significant difference between the proportion of respondents who did not give colostrum, only colostrum and combination colostrum with formula milk based on deviation standard of nutritional status in children at the age 6 months.Keywords: Colostrum, KMS, Toddler, Nutritional Status, Anthropometryi