17
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PEREKATAN KAYU FAKTOR BAHAN PEREKAT DISUSUN OLEH : NAMA : KUSMAYADI NIM : 12/14778/SKH REGU : 1 (SATU) DAFTAR REGU : 1. M. Bagas Pamungkas/14871 2. Tri Kurnia Sari/15256 3. Farid Ismail/14808 4. Yoga Arief Rahmadi MINAT : KHT FAKULTAS : KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA 2014

Acara3 Regu1 14778 Kusmayadi

  • Upload
    kusmay

  • View
    76

  • Download
    8

Embed Size (px)

DESCRIPTION

praktikum perekatan

Citation preview

Page 1: Acara3 Regu1 14778 Kusmayadi

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PEREKATAN KAYU

FAKTOR BAHAN PEREKAT

DISUSUN OLEH :

NAMA : KUSMAYADI

NIM : 12/14778/SKH

REGU : 1 (SATU)

DAFTAR REGU : 1. M. Bagas Pamungkas/14871

2. Tri Kurnia Sari/15256

3. Farid Ismail/14808

4. Yoga Arief Rahmadi

MINAT : KHT

FAKULTAS : KEHUTANAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN STIPER

YOGYAKARTA

2014

Page 2: Acara3 Regu1 14778 Kusmayadi

2

DAFTAR ISI

A. TUJUAN ................................................................................................ 3

B. CARA KERJA ....................................................................................... 3

C. DASAR TEORI ..................................................................................... 3

D. HASIL PENGAMATAN ....................................................................... 4

E. PEMBAHASAN .................................................................................... 15

F. KESIMPULAN ...................................................................................... 16

G. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 17

Page 3: Acara3 Regu1 14778 Kusmayadi

3

ACARA III.

PENGENALAN PEREKAT KOMERSIL

A. TUJUAN

1. Mengenal kisaran sifat perekat komersial berdasarkan petunjuk atau label

perekat.

B. CARA KERJA

1. Mencatat nama komersial perekat, komponen kimia atau bahan pengikat yang

beranggung jawab pada kekuatan rekat

2. Mencari keterangan bahan pengikat dalam pustaka perekatan, dan

rangkumkan sifat bahan pengikat tersebut sesuai dengan yang tertulis dalam

buku yang meliputi rumus kimia, rumus bangun, cara pembuatan dan lain-

lain.

3. Mencatat urutan penggunaan perekat sesuai dengan label perekat komersial

4. Mencacat prosedur penggunaan berdasarkan buku perekat. Prosedur

pengujian dalam buku uji perekat

C. DASAR TEORI

Lem adalah zat atau bahan perekat yang berfungsi merekatkan dua

bagian(sisi) suatu benda.Secara garis besar material pembentuk lem terbuat dari

bahan alami maupun bahan sintetis. Lem yang terbuat dari bahan alami biasanya

menggunakan campuran air sebagai pelarutnya sehingga kekuatannya akan

melemah ketika terkena air akan tetapi jenis lem ini tidak mudah terbakar.

Sedangkan lem sintetis menggunakan pelarut kimia dan lem akan mengering

setelah pelarutnya menguap akan tetapi jenis lem ini sangat mudah terbakar.

Untuk jenis lem yang terbuat dari bahan alami waktu keringnya cenderung lambat

tapi hasilnya lebih kuat dan awet.Sedangkan jenis lem yang terbuat dari bahan

sintetis waktu keringnya lebih cepat akan tetapi hasilnya kurang kuat dan tahan

lama jika dibandingkan dengan jenis lem dari bahan alami.

Page 4: Acara3 Regu1 14778 Kusmayadi

4

Lalu ada juga jenis lem yang terdiri dari dua bagian yaitu epoxy dan

hardener.Epoxy berisi lem yang sebenarnya sedangkan hardener berfungsi

sebagai katalis atau pengeras.Lem jenis ini sangat bagus untuk merekatkan logam

misalnya untuk pengisi bagian yang penyok pada bodi mobil tetapi lem ini harus

dicampur dengan benar agar bisa bekerja dengan baik.

Perekat adalah senyawa yang melekat atau obligasi dua item bersama-sama.

Perekat dapat berasal baik dari sumber alami atau sintetik. Perekat adalah produk

alam, melainkan juga diproduksi di Pabrik. Beberapa perekat modern sangat kuat,

dan menjadi semakin penting dalam konstruksi modern dan industri.Banyak

sekali perekat yang beredar di pasaran saat ini. Berbagai jenis dan sifat perekat

dengan kisaran kekuatan yang lebar telah tersedia di pasaran. Macam perekat

digolongkan berdasarkan : 1) pemakaian ; perekat siap pakai, yaitu dapat

langsung dipakai tanpa harus dicampur dengan bahan lain, dan perekat tidak siap

pakai, 2) bentuk ; perekat cair (encer, kental, pasta), padat (tepung, butiran dan

lempengan), 3) suhu perekatan ; harus mengalami pengempaan dingin (suhu

kamar), panas (> 100o c), atau keduanya, 4) kekuatan rekat ; perekat interior dan

eksterior, 5) asal perekat ; perekat alami dan perekat sintetis, 6) bahan kimia ;

perekat organik dan anorganik/mineral. Pengetahuan tentang berbagai jenis

perekat dan pemilahan pengguanaannya dengan penyesuaian kekuatan rekat

membantu mengenal sifat perekat.

Page 5: Acara3 Regu1 14778 Kusmayadi

5

D. HASIL PENGAMATAN

1. Nama perekat komersial : Lem Fox

Gambar. 1. Lem Fox

Spesifikasi Perekat Komersial :

a. Pemakaian : Perekat Siap Pakai

b. Bentuk : Kental

c. Warna : Kuning Kecoklatan

d. Sifat Perekatan : akan mengeras setelah didingin

e. Kekuatan Rekat : perekat interior

f. Asal Perekat : Senyawa organik

g. Bahan pengikat : Polycholoroprene

h. Rumus kimia : C4H5Cl

i. Rumus bangun

:

j. Prosedur Pengujian : -

k. Urutan Penggunaan :

1) Amplas dan bersihkan kedua permukaan

bahan yang akan ditempel.

Page 6: Acara3 Regu1 14778 Kusmayadi

6

2) Oleskan kedua permukaan dengan lem

3) Biarkan sampai hamper kering + 10 – 20

menit

4) Tempelkan kedua permukaan tersebut

denga baik dan dilakukan pengempresan.

l. Kegunaan : Lem dapat digunakan untuk bahan-bahan

kulit, karet (busa), kayu, formika, vynil,

karpet, packing mesin dan lain-lain.

2. Nama perekat komersial : Lem UHU

Gambar. 2. Lem UHU

Spesifikasi Perekat Komersial :

a. Pemakaian : Perekat Siap Pakai

b. Bentuk : Pasta

c. Warna : Bening

d. Sifat Perekatan : Akan mengeras pada saat didinginkan

e. Kekuatan Rekat : perekat interior

f. Asal Perekat : Perekat sintetis

g. Bahan Kimia : perekat anorganik.

Page 7: Acara3 Regu1 14778 Kusmayadi

7

h. Bahan pengikat : Volatile Solvent

i. Rumus kimia : -

j. Rumus bangun : -

k. Prosedur Pengujian : -

l. Urutan Penggunaan :

1) Oleskan pada permukaan yang bersih,

kering dan bebas minyak,

2) Tempelkan dan tekan,

3) Untuk barang-barang keras oleskan dan

biarkan sampai kering,

4) Oleskan sekali lagi lalu ditekan

bersamaan dari kedua sisi.

m. Kegunaan : Sangat cocok untuk segala jenis bahan

seperti kayu, kertas, kulit, besi, gelas,

porselin dan lain-lain.

3. Nama perekat komersial : Lem G/korea

Gambar. 3. Lem G/korea

Spesifikasi Perekat Komersial :

Page 8: Acara3 Regu1 14778 Kusmayadi

8

a. Pemakaian : Perekat Siap Pakai

b. Bentuk : Cair

c. Warna : Bening

d. Sifat Perekatan : Akan mengeras pada saat didinginkan

e. Kekuatan Rekat : perekat interior

f. Asal Perekat : Perekat sintetis

g. Bahan Kimia : perekat anorganik.

h. Bahan pengikat : -

i. Rumus kimia : -

j. Rumus bangun : -

k. Prosedur Pengujian :

l. Urutan Penggunaan :

1) Teteskan pada permukaan yang bersih,

kering dan bebas minyak,

2) Tempelkan dan tekan

m. Kegunaan : Sangat cocok untuk plastic, kayu, karet,

logam, kulit dam keramik.

4. Nama perekat komersial : Lem ALF

Gambar. 4. Lem ALF

Page 9: Acara3 Regu1 14778 Kusmayadi

9

Spesifikasi Perekat Komersial :

a. Pemakaian : Dicampur dengan resin

b. Bentuk : Kental

c. Warna : Bening

d. Sifat Perekatan : Mengeras setelah didinginkan

e. Kekuatan Rekat : perekat interior dan eksterior

f. Asal Perekat : Perekat sintetis

g. Bahan Kimia : perekat anorganik.

h. Bahan pengikat :

Mampu mengikat kuat bahan-bahan tambahan yang dicampurkan

pada campuran bahan

i. Rumus kimia :

j. Rumus bangun :

k. Prosedur Pengujian :

l. Urutan Penggunaan :

1) Bersihkan dahulu permukaan yang akan

direkat,

2) Campur resin dengan hardener adonan

sampai berwarna putih,

3) Campuran lem siap dipakai dan setelah

kering lem akan tampak trasparan seperti

kaca.

m. Kegunaan : Cocok dipakai untuk bahan besi – besi, kaca

– besi, alumunium, tembaga, kayu – plastic,

prselen – porselen, batu perhiasan – emas

dan lain-lain.

Page 10: Acara3 Regu1 14778 Kusmayadi

10

5. Nama perekat komersial : Lem Sika Tile Gront

Gambar. 5. Lem Sika Tile Gront

Spesifikasi Perekat Komersial :

a. Pemakaian : Dicampur dengan resin

b. Bentuk : Bubuk/powder

c. Warna : Merah, putih, abu-abu, hijau

d. Suhu Perekatan : harus mengalami pemanasan pada suhu

>1000

c

e. Kekuatan Rekat : perekat interior dan eksterior

f. Asal Perekat : Perekat alami

g. Bahan Kimia : perekat organik.

h. Bahan pengikat :

i. Rumus kimia :

j. Rumus bangun :

k. Prosedur Pengujian :

l. Urutan Penggunaan :

Page 11: Acara3 Regu1 14778 Kusmayadi

11

1) Dalam ukuran 1 kg Sika Tile Gront

dicampur dengan 0,3 liter air,

2) Aduk hingga merata lalu didiamkan

beberapa saat lalu diaduk kembali,

3) Lalu aplikasikan ken at sampai terisi

penuh dengan alat raskam karet,

4) Bersihkan permukaan dengna spon/busa

yang lembab,

5) Biarkan kering + 24 jam.

m. Kegunaan : Untuk menyatukan nat dan keramik.

6. Nama perekat komersial : Lem Fox Putih PVAc

Gambar. 1. Lem Putih PVAc

Spesifikasi Perekat Komersial :

a. Pemakaian : Perekat Siap Pakai

b. Bentuk : Pasta

c. Warna : Putih

d. Sifat Perekatan :

e. Kekuatan Rekat : perekat interior dan ekterior

f. Asal Perekat : Perekat sintetis

g. Bahan Kimia : perekat anorganik.

Page 12: Acara3 Regu1 14778 Kusmayadi

12

h. Bahan pengikat :

Mampu mengikat kuat bahan-bahan tambahan yang dicampurkan

pada campuran bahan

i. Rumus kimia :

j. Rumus bangun :

k. Prosedur Pengujian :

l. Urutan Penggunaan :

1) Poleskan lem dengan tipis dan merata

pada satu permukaan

2) Kedua bagian ditempatkan dan diberi

tekanan secukupnya

3) Bila dikehendaki bias encerkan dengan

air 5-10%.

m. Kegunaan : Sangat baik digunakan untuk merekatkan

dan penempelan kayu, kertas, textur dan

koraltex

7. Nama perekat komersial : Urea Formaldehid

Gambar. 7. Urea Formaldehid

Page 13: Acara3 Regu1 14778 Kusmayadi

13

Spesifikasi Perekat Komersial :

a. Pemakaian : Perekat Siap Pakai

b. Bentuk : Bubuk

c. Warna : Coklat muda dan coklat tua

d. Suhu Perekatan : Mengeras pada suhu 95-130oc

e. Kekuatan Rekat : perekat interior

f. Asal Perekat : Perekat sintetis

g. Bahan Kimia : perekat anorganik.

h. Bahan pengikat : Urea Formaldehid

i. Rumus kimia : CH4 N2O CH2O

j. Rumus bangun :

k. Prosedur Pengujian :

1) pH : 7,98

2) Titik didih : 100o c

3) Berat jenis : 1,27

4) Solid content : 64,8%

5) Viskositas : 292 cps

l. Urutan Penggunaan :

1) Bagian yang akan dioles hendaknya

bersih dan kering.

2) Oleskan perekat lalu ditempel dan

ditekan

m. Kegunaan : Sangat baik digunakan untuk pemasangan

parquet (lantai kayu), lantai dansa, lapangan

basket dalam ruang, pengeleman lis pintu,

jendela, panel kayu serta pekerjaan-

pekerjaan kayu lainnya.

Page 14: Acara3 Regu1 14778 Kusmayadi

14

8. Nama perekat komersial : Lem Alteco Super Glue

Gambar. 8. Lem Alteco Super Glue

Spesifikasi Perekat Komersial :

a. Pemakaian : Perekat Siap Pakai

b. Bentuk : Cair

c. Warna : Bening

d. Suhu Perekatan :

e. Kekuatan Rekat : perekat interior

f. Asal Perekat : Perekat sintetis

g. Bahan Kimia : perekat anorganik.

h. Bahan pengikat :

Mampu mengikat kuat bahan-bahan tambahan yang dicampurkan

pada campuran bahan

i. Rumus kimia :

j. Rumus bangun :

k. Prosedur Pengujian :

l. Urutan Penggunaan :

1) Bersihkan permukaan yang akan direkat,

kering dan permukaan halus.

Page 15: Acara3 Regu1 14778 Kusmayadi

15

2) Teteskan pada bagian yang akan dilem,

3) Lem akan mengeras dalam waktu 10

detik

m. Kegunaan : Sangat baik digunakan untuk merekatkan

plastic, kayu, karet, logam, kulit dan

keramik

E. PEMBAHASAN

Perekat komersil merupakan perekat yang dikembangkan khusus untuk

perekat bahan–bahan tertentu, misalnya digunakan untuk perekatan kayu, karet,

kulit dan bahan lainya yang memang mempunyai spesifikasi tersendiri. Dengan

banyaknya berbagai macam jenis perekat yang ada maka akan menambah

persaingan pasar dan komposisi ataupun bahan perekat itu sendiri.

Perekat yang diamati berasal dari perekat alam maupun perekat sintetis.

Berbagai kandungan yang dimiliki masing-masing perekat komersial tersebut

sangat menentukan kekuatan rekat yang dihasilkan. Dari beberapa jenis perekat

komersial yang dilakukan pengamatan yang tergolong perekat alam yaitu lem fox

dan lem fox putih sedangkan yang lainnya merupakan perekat sintetis.

Perekat komersial yang diamati rata-rata merupakan perekat interior yang

akan bertahan lebih lama jika penggunaannya didalam ruangan dan kurang efektif

jima digunakan pada luar ruangan atau exterior. Bentuk masing-masing perekat

memiliki kekhususan bentuk seperti halnya lem Fox yang berbentuk kental, lem

UHU yang berbentuk bening, lem G bentuk cair, lem ALF (epoxy) berbentuk

kental, lem Sika berbentuk bubuk, lem Fox putih berbentuk pasta, Urea

formaldehid yang berbentuk kental dan lem Super Glue yang berbentuk cair. Dari

petunjuk label pada masing-masing kemasan perekat komersial dengan bentuk cair

lebih cepat proses pengerasannya dimana perekat berbentuk cair sebagai pelarut

Page 16: Acara3 Regu1 14778 Kusmayadi

16

lalu menguap dan selanjutnya perekat mengeras. Berbeda dengan produk

berbentuk yang bukan cair seperti produk yang berbentuk kental, pasta maupun

bubuk memerlukan waktu yang lama pengerasannya. Perekat komersial yang

berbentuk cair dalam waktu kurang dari 2 menit telah mengalami pengerasan.

Pengamatan pada perekat komersial memiliki sifat yang berbeda-beda ada

yang bersifat kontak seperti halnya perekat Lem Fox berbahan pengikat

Polychloroprene yang merupakan dari bahan karet alam. Lainnya hal nya dengan

perekat Urea Formaldehid yang lebih banyak dipakai saat ini sebagai bahan

perekat terutama yang berasal dari bahan kayu.

F. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan dan pembahasan yang dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Perekatan komersial dilihat asal perekatnya yaitu perakat alam dan perekat

sintetis.

2. Masing-masing perekat komersial memiliki sifat perekatan yang berbeda-beda

yang dipengaruhi oleh bahan perekatnya.

Page 17: Acara3 Regu1 14778 Kusmayadi

17

G. DAFTAR PUSTAKA

Abdurahim, S; YI. Mandang dan U. Sutisna. 2004 .Atlas Kayu Indonesia Jilid III

(Ed). Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan. Bogor.

Anonim. 2014. Petunjuk Praktikum Perekatan Kayu. Fakultas Kehutanan Instiper.

Yogyakarta.

Dewi. Ika K. 2012 .Aplikasi Perekat Dalam Pembuatan Kayu Laminasi. Program

Sarjana . Institute Pertanian Bogor. Bogor