27
RENCANA PENERIMAAN SAMPEL UNTUK DATA ATRIBUT (ACCEPTANCE SAMPLING PLANS) JUNAIDI AFIKA NIM. 031100242

Acceptance Sampling Plan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Acceptance Sampling Plan

RENCANA PENERIMAAN SAMPEL UNTUK DATA ATRIBUT

(ACCEPTANCE SAMPLING PLANS)

JUNAIDI AFIKANIM. 031100242

Page 2: Acceptance Sampling Plan

•Prosedur yang digunakan dalam mengambil keputusan terhadap produk yang datang atau yang sudah dihasilkan perusahaan.

•penerimaan/penolakan bahan baku, produk setengah jadi, dan produk jadi

ACCEPTANCE ACCEPTANCE SAMPLINGSAMPLING

Page 3: Acceptance Sampling Plan

Keunggulan (Besterfield 1998):Keunggulan (Besterfield 1998):1.Ekonomis2.Kerusakan penanganan berkurang3.Mengurangi kebosanan pemeriksa

sehingga mengurangi kesalahan4.Memotivasi pemilik dalam peningkatan

mutu

Page 4: Acceptance Sampling Plan

Kekurangan :Kekurangan :1.Resiko menerima produk yang “buruk” dan

menolak produk yang “baik”2.Sedikit informasi mengenai produk3.Perlu perencanaan dan dokumentasi4.Tidak adanya jaminan mengenai sejumlah

produk tertentu yang akan memenuhi spesifikasi

Page 5: Acceptance Sampling Plan

Tipe Data Penarikan Sampel • Data Atribut

Mengklarifikasi produk sebagai produk yang baik dan produk yang cacat tanpa ada pengklarifikasian tingkat cacat produk tersebut.

Page 6: Acceptance Sampling Plan

Tipe Data Penarikan Sampel • Variabel (Variables) ~ informasi pengukuran

variables :– diukur dg. nilai rata-rata dan simpangan baku– sebaran karakteristik spesifik yang terukur

dari produk yang diperiksa

Page 7: Acceptance Sampling Plan

1. Tujuan penerimaan sampel adalah untuk menjatuhkan putusan terhadap lot, bukan utk memperkirakan mutu lot.

2. Teknik penerimaan sampel adalah sekedar menerima atau menolak lot, jadi bukan suatu bentuk langsung utk mengontrol mutu.

3. Penggunaan teknik penerimaan sampel yg paling efektif adalah tidak untuk memeriksa mutu produk tetapi sbg suatu alat audit utk memastikan bahwa keluaran suatu proses sesuai dengan kebutuhan.

Tiga Aspek Penting

Page 8: Acceptance Sampling Plan

Bentuk-Bentuk Sampling Plans

1.Attributes Plans• Sampel diambil dari lot1, setiap satuan diklasifikasikan

sebagai conforming atau nonconforming.• Banyaknya nonconforming dibandingkan dg acceptance

number dari plan.• Diambil keputusan menerima atau menolak lot.

(a) Plans, yang memenuhi resiko tertentu, yang memberikan proteksi berdasarkan lot-by-lot yaitu :(i) LTPD (p2) pada resiko konsumen () tertentu(ii) AQL (p1) pada resiko produsen () tertentu(b) Plans yang memberikan suatu batasan % defective rata-rata dalam jangka panjang, yang dikenal sebagai "AOQL"

1Lot adalah kelompok produk dalam kemasan terkecil atau unit contoh yang ukuran, bentuk dan cara pengolahannya dalam kondisi yang sama (CODEX)

Page 9: Acceptance Sampling Plan

Bentuk-Bentuk Sampling Plans

2. Variables Plans• Sampel diambil dari lot, diukur karakteristik

mutunya, dan dihitung statistiknya.• Nilai statistik dibandingkan dengan nilai yang

ditetapkan dlm plan• Diambil keputusan menerima atau menolak lot

Page 10: Acceptance Sampling Plan

Indeks-Indeks Mutu

1. AQL (Acceptable Quality Level)The maximum % defective (or maximum number of defects per 100 units) that, for the purpose of sampling inspection, can be considered satisfactory as a process average. MIL-STD-105D (1963)

MIL-STD-105E (1989)2. LTPD (Lot Tolerance Percent Defective)

The level of quality that is unsatisfactory and therefore should be rejected by the sampling plan.

3. AOQL (Average Outgoing Quality Limit)The upper limit of average quality of outgoing product from accepted lots and from rejected lots which have been screened.

Page 11: Acceptance Sampling Plan

Resiko Produsen ()• Peluang suatu lot yang “baik” akan ditolak oleh sampling

plan.• Nilainya tetap (0.05) atau bervariasi (0.01 0.10).• Dinyatakan bersama dengan AQL (Acceptable Quality

Level).• Sampling plan seharusnya mempunyai nilai resiko

produsen () yang rendah untuk mutu, yang sama atau lebih baik dari AQL.

Page 12: Acceptance Sampling Plan

Resiko Konsumen ()• Peluang suatu lot yang “buruk” akan diterima oleh

sampling plan.• Umumnya ditetapkan 0.10.• Dinyatakan bersama LTPD (Lot Tolerance Percent

Defective).• Untuk = 0.10 maka LTPD diartikan sebagai mutu lot

dimana peluang penerimaan 0.10 (d.h.i. hanya 10% lot yang diterima).

Page 13: Acceptance Sampling Plan

Kurva Karakteristik OperasiKurva Karakteristik Operasi(Operating Characteristic Curve)(Operating Characteristic Curve)

• Grafik yang menggambarkan fraksi cacat lot vs. peluang dimana suatu sampling plan akan menerima lot tersebut.

• Ringkasan grafik dari resiko produsen () dan resiko konsumen () serta AQL dan LTPD yang berkaitan

• Kurva KO Tipe A :Memberikan peluang penerimaan bagi lot individual yang datang dari kondisi produksi yang terhingga (finite) atau tidak dapat diasumsikan kontinyu di masa depan.

• Kurva KO Tipe B : biasa dipakai dalam praktekMengasumsikan setiap lot adalah satu lot tak terhingga (infinite) yang diproduksi pada kondisi yang sama.

Page 14: Acceptance Sampling Plan

AQL= Acceptable Quality Level• batas atas untuk penerimaan cacat dalam sebuah lot.

LQL = Limiting Quality Level = LTPD• batas bawah untuk penolakan cacat dalam sebuah lot.

= resiko produsen = persentase bahwa lot dengan cacat AQL akan ditolak.

= resiko konsumen= persentase bahwa lot dengan cacat LQL akan diterima

Page 15: Acceptance Sampling Plan

sekecil mungkin (peluang diterima sebesar mungkin)

AQL berbanding lurus dengan

sekecil mungkin (peluang menerima sekecil mungkin)

LQL berbanding terbalik dengan

PRODUSEN

Pemasok

KONSUMEN

Industri

Page 16: Acceptance Sampling Plan

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

0 1 2 3 4 5 6

Kinerja Ideal Sampling PlanKinerja Ideal Sampling Plan

% defective (100p)

Pelu

ang

pene

rimaa

n (P

a)

Acceptance line

Menerima semua lot 3% cacat Pa = 1.00Menolak semua lot 3% cacat Pa = 0.00

= 0 & = 0 tidak mungkin !

Page 17: Acceptance Sampling Plan

0.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

0.80

0.90

1.00

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kinerja Aktual Sampling PlanKinerja Aktual Sampling Plan

= 0.05 untuk AQL = 1.3 %

= 0.10 untuk LQL = 5.3 %

• banyaknya sampel (n) = 150• acceptance number (c) = 4

% defective (100p)

Pelu

ang

pene

rimaa

n (P

a)

Page 18: Acceptance Sampling Plan

0.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

0.80

0.90

1.00

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

% Defectives (100 p)

Pelu

ang

Pene

rimaa

n (P

a)

1

2

3

Kurva 1 : n = 32 c = 5Kurva 2 : n = 50 c = 5Kurva 3 : n = 32 c = 0Kurva 4 : n = 50 c = 0

4

Berbagai Bentuk Kurva KOBerbagai Bentuk Kurva KO Pengaruh n dan c :

• Jika c = 0 maka kurva KO berbentuk eksponensial cekung ke atas (lihat kurva 3 dan 4).

• Jika c meningkat, kurva KO terdorong ke atas atau berarti utk nilai p rendah, peluang penerimaan (Pa) naik (lihat kurva 1 dan 2).

• Peningkatan n dan c bersamaan memberikan pendekatan ke bentuk kurva KO ideal (lihat kurva 2).

Page 19: Acceptance Sampling Plan

Konsep AOQLhubungan antara fraksi cacat sebelum pemeriksaan (incoming quality) dengan sesudah pemeriksaan (outgoing qualiy) pada pemeriksaan nondestruktif dan lot-lot yang ditolak disaring

AOQL = nilai AOQ maksimum

Schilling (1982) : Untuk c 5

Nn

pP a 1AOQ

125140AOQL c n

..

Page 20: Acceptance Sampling Plan

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

0 1 2 3 4 5 6 7 8

Kurva AOQKurva AOQ

AOQL = 1.70 % pada p = 2.4 %

• banyaknya sampel (n) = 150• acceptance number (c) = 4

AOQ Sampling Plan

AOQ

jika

tidak

ada

pem

erik

saan

Incoming quality - % defective (100p)

Ave

rage

Out

goin

g Q

ualit

y –

AO

Q %

Page 21: Acceptance Sampling Plan

Prosedur Sampling Plans• Rancangan Penarikan Sampel Tunggal

(Single Sampling Plans)

• Rancangan Penarikan Sampel Ganda (Double Sampling Plans)

• Rancangan Penarikan Sampel multiple (Multiple Sampling Plans)

• Rancangan Penarikan Sampel Sekuensial (Sequential Sampling Plans)

Page 22: Acceptance Sampling Plan

Single Sampling Plans• Keputusan menerima/menolak lot berdasarkan hasil pemeriksaan

sampel tunggal yang dipilih dari lot• Skema operasi :

periksa suatu sampelsebanyak n pcs.

jika banyaknya cacat pada sampel :

acceptance number (c)

lot diterima lot ditolak

acceptance number (c)

Page 23: Acceptance Sampling Plan

Single-Sampling Plans for Attributes

• A lot of size N has been submitted for inspection

• Sample size n• Acceptance number of defective c• Lot sentencing is based on one sample

of size n

N = 10,000n = 89

ExampleN = 10,000n= 89c = 2

Page 24: Acceptance Sampling Plan

Double Sampling Plans• Sampel awal diambil, dan keputusan menerima/menolak lot berdasarkan

sampel pertama tsb. jika banyaknya satuan cacat = kecil/besar.• Sampel kedua diambil jika dari hasil sampel pertama tidak bisa diambil

keputusan.• Skema operasi : periksa sampel pertama (n1)

jika banyaknya cacat pada sampel pertama :

c1 c1 tapi c2 c2

periksa sampel kedua (n2)

jika banyaknya cacat padasampel pertama dan kedua

c2 c2lot diterima lot ditolak

Page 25: Acceptance Sampling Plan

Multiple Sampling Plans• Lebih dari dua sampel dpt diambil utk keputusan menerima/menolak lot.• Skema operasi :

periksa sampel pertama (n1)

jika banyaknya cacat pada sampel pertama :

c1 c1 tapi r1 r1

periksa sampel kedua (n2)

jika banyaknya cacat padasampel pertama dan kedua

c2 tapi r2 c2 r2

Alot diterima lot ditolak

Page 26: Acceptance Sampling Plan

Multiple Sampling Plans …….

A

periksa sampel ketiga (n3)

jika total banyaknya cacat padasampel pertama, kedua dan ketiga

c3 tapi r3 c3 r3

lot diterima lot ditolakdan seterusnya

Page 27: Acceptance Sampling Plan

Sequential Sampling Plans• Setiap bahan diperlakukan sebagai sampel yang berukuran satu,

dan penentuan diterima, ditolak, atau diteruskan pengambilan sampelnya dibuat setelah pemeriksaan setiap bahan.

• Skema operasi :

sampel 1 unit

dk y1 y1 dk y2 dk y2

terima

ambil sampel lagi

tolak