47
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI PT PETROSIDA GRESIK JAWA TMUR OLEH: ANIS FEBRIANTI RAHMANDA K .W. NIS:2469/2469.053 SITI CHOLIFAH NIS:2630/2630.053 SITI CHOTIMAH NIS:2631/2631.053

a.cover oke.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cover

Citation preview

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

DI PT PETROSIDA GRESIK

JAWA TMUR

OLEH:

ANIS FEBRIANTI RAHMANDA K .W. NIS:2469/2469.053

SITI CHOLIFAH NIS:2630/2630.053

SITI CHOTIMAH NIS:2631/2631.053

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PUTRA INDONESIA MALANG

OKTOBER 2013

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

DI PT PETROSIDA GRESIK

JAWA TMUR

Diajukan kepada

SMK Putra Indonesia Malang

untuk memenuhi sebagian persyratan

dalam menempuh Ujian akhir Nasional

OLEH:

ANIS FEBRIANTI RAHMANDA K.W. NIS:2469/2469.053

SITI CHOLIFAH NIS:2630/2630.053

SITI CHOTIMAH NIS:2631/2631.053

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PUTRA INDONESIA MALANG

OKTOBER 2013

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Industri di PT PETROSIDA Gresik ini telah disetujui dan disahkan pada tanggal................................. bulan September tahun dua ribu tiga belas.

Menyetujui,

Tri Maryono

Pembimbing Prakerin Lab. Kimia

Ahmad Rofi’i

Kepala bagian Laboratorium

Mengetahui,

Sukardiono

Kepala Departemen Litbang dan LH

HALAMAN PENGESAHAN

Dra. Ana S. Prawoto

Pembimbing Penulisan

Ir. Sugianto

Pembimbing Sekolah

Laporan Praktik Kerja Industri di PT PETROSIDA Gresik ini telah disetujui dan disahkan pada tanggal................................. bulan Oktober tahun dua ribu tiga belas.

Menyetujui,

Mengetahui,

Dian Purnamawati,S.Si.

Kepala SMK Putra Indonesia Malang

ABSTRAKSI

PT PETROSIDA Gresik merupakan salah satu anak perusahaan dari PT PETROKIMIA Gresik yang berlokasi di Jl.Ahmad Yani Gresik. PT PETROSIDA didirikan pada 10 oktober 1984 dengan status penanaman modal dalam negeri (PMDN) dengan nilai inventaris US $20.000.000. peresmiaan perusahaan ini diresmikan oleh bapak presiden Soeharto. Saham perusahaan sebesar 99,99% dimiliki oleh PT PETROKIMIA Gresik dan 0,01% dimiliki oleh koperasi karyawan keluarga besar PT PETROKIMA Gresik(K3PG).

PT PETROSIDA Gresik adalah produsen utama bahan aktif untuk perlindungan tanaman dan produk formulasi. PT Petrokimia Gresik menempati lahan seluas 450 hektar yang berlokasi di jalan Ahmad Yani Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur, selain itu PT PETROSIDA Gresik juga sebagai distributor pupuk bersusidi dan non subsidi. Selain pabrik utama, PT Petrosida Gresik juga memiliki beberapa pabrik pendukung yaitu Pabrik unit herbisida di Medan dan Lampung, Pabrik produksi Petroganik di Sumedang, Jawa Barat, Pabrik produksi Petroganik di Tongas, Probolinggo.

Quality Control (QC) yang berfungsi untuk menangani serta menganalisa komponen-komponen yang ada pada masing-masing proses. Selain unit proses diatas, untuk membantu kelancaran produksi di PT. Petrosida Gresik terdapat unit-unit pendukung yaitu unit utility yang bertindak untuk memenuhi kebutuhan air yang digunakan untuk berlangsungnya kegiatan produksi. Unit yang lainnya yaitu unit Waste Water Treatment (WWT) atau unit pengolahan limbah, pada unit ini limbah yang dihasilkan selama proses produksi perlu adanya analisa baik analisa inet, analisa proses pengolahan limbah yang dilakukan secara fisik, biologis, serta kimia agar air yang dihasilkan tidak merugikan lingkungan sekitar.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin) di PT

PETROSIDA Gresik dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Laporan ini berisi tentang proses analisa bahan baku serta produk PT

PETROSIDA Gresik.

Penulisan Laporan Praktik Kerja Industri ini dapat diselesaikan atas dukungan

dari berbagai pihak sehingga kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir.Sukardiono selaku Kepala Bagian Litbang dan LH PT.PETROSIDA

Gresik.

2. Bapak Ahmad Rofi’i selaku Kepala Laboratorium.

3. Bapak Tri Maryono selaku Pembimbing di bagian laboratorium.

4. Ibu Dian Purnamawati, S.Si. selaku Kepala SMK Putra Indonesia Malang.

5. Ibu Dra. Anna S. Prawoto selaku pembimbing penulisan laporan

6. Bapak Ir. Sugianto selaku pembimbing di sekolah.

7. Seluruh staf dan karyawan PT PETROSIDA.

8. Bapak dan Ibu guru Sekolah Menengah Kejuruan Putra Indonesia Malang.

9. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik materi maupun motivasi.

10. Teman-teman kelas XII tahun pelajaran 2013-2014 Sekolah Menengah

Kejuruan Putra Indonesia Malang.

Selain itu kami juga menyampaikan permohonan maaf pada semua pihak,

apabila selama melaksanakan Praktek Kerja Industri di PT. Petrosida Gresik ada

sikap dan perbuatan kami yang kurang berkenan.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna, oleh karena itu

saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan. Semoga laporan ini

dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi pembaca terutama siswa- siswi

SMK Putra Indonesia Malang.

Gresik, oktober 2013

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. PETROSIDA GRESIK

2.1 Sejarah Umum PT. Petrosida Gresik

2.2 Visi, Misi, dan Nilai Dasar

2.2.1 Visi

2.2.2 Misi

2.2.3 Nilai Dasar

2.3 Prestasi PT. Petrosida Gresik

2.4 Struktur Organisasi PT. Petrosida Gresik

2.4.1 Struktur Organisasi Umum Perusahaan

2.4.2 Struktur Organisasi Laboratorium Kimia

2.5 Kondisi Umum

2.5.1 Unit Produksi

2.5.2 Unit Formulasi

2.5.3 Unit Laboratorium

2.5.4 Unit Pengolahan Limbah Cair

8

BAB III METODE ANALISA DI LABORATORIUM KIMIA PT.

PETROSIDA GRESIK

3.1 Analisa Produk

3.1.1 Specific Gravity (SG)

3.1.2 Viskositas

3.1.3 Derajat Keasaman (pH)

3.1.4 Analisa Wett

3.1.5 Lolos Mesh 325

3.1.6 Suspensi Larutan

3.1.7 Analisa Purity

3.1.7.1 Analisa Formulasi IPA Glyphosate secara

Spektrofotometri

3.1.7.2 Analisa Formulasi Paraquat secara Spektrofotometri

3.1.7.3 Analisa 2,4 D-IBE secara Gas Chromatography

3.1.8 Analisa Total Solid

3.2 Analisa Bahan Baku dan Produk Pupuk

3.2.1 Analisa % C-Organik Bahan Baku Pupuk Petroganik

3.2.2 Analisa P2O5 Pupuk NPK

3.3 Analisa Waste Water

3.3.1.Analisa COD (Metode JIS)

3.3.2.Analisa Fosfat (PO4)

3.3.3.Analisa Ammonium (NH4)

3.3.4.Analisa Nitrit (NO2)

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan dan Rekomendasi

4.2 Saran dan Tindak Lanjut

DAFTAR RUJUKAN

LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skema Sruktur Organisasi Umum PT Petrosida Gresik

Lampiran 2 Struktur Organisasi Laboratorium Kimia

Lampiran 3 Tabel Sejarah Singkat PT. Petrosida Gresik

Lampiran 4 Foto Gas Chromatography (GC-148 Shimadzu)

Lampiran 5 Foto High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Watters

Lampiran 6 Foto Spektrofotometer UV mini-1240

Lampiran 7 Foto pH meter

Lampiran 8 Flame Photometer

Lampiran 9 Waterbath

Lampiran 10 Oven

Lampiran 11 Viskometer Brookfield

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk

Indonesia mempunyai mata pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam.

Data statistik pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia

bekerja di bidang agrikultur. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini

memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana

sebagian besar ditemukan di Pulau Jawa. Pertanian di Indonesia menghasilkan

berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai,

sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Di samping itu, Indonesia juga dikenal

dengan hasil perkebunannya, antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit

(bahan baku minyak goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas

(bahan baku tekstil), kopi (bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).

Pada saat ini para petani di Indonesia sering menghadapi berbagai kendala

dalam menanam tanaman agar dapat dipanen dalam jumlah dan mutu yang

memuaskan. Selain menghadapi kendala dari alam berupa curah hujan, angin, atau

banjir, para petani biasa dihadapkan pada masalah hama dan penyakit yang

menyerang tanaman. Masalah serangan hama dan penyakit tanaman merupakan

penghambat utama dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Diperkirakan

sepertiga dari pertanian dunia telah dirusak oleh lebih dari 20.000 spesies hama

dan penyakit yang menyerang  tanaman. Kerusakan terjadi, baik di lapangan pada

saat proses budidaya maupun digudang penyimpanan. Kondisi tersebut secara

nyata berpengaruh pada pendapatan petani dan penyedian pangan dunia.

PT. Petrosida Gresik (PMDN) merupakan salah satu anak BUMN di

lingkungan departemen perindustrian dan perdagangan yang bergerak dalam

bidang industri pestisida, pupuk, dan produk bio. Untuk mengantisipasi akan

kebutuhan produk perlindungan tanaman dimasa mendatang, maka

PT. Petrosida Gresik telah dilengkapi fasilitas penelitian dan pengembangan yang

canggih guna meneliti bahan baku dan produk.

Dalam mempertahankan produk dan kualitas suatu produk agar sesuai dengan

standar serta spesifikasi, maka diperlukan departemen Quality Control (QC) yang

berfungsi untuk menangani serta menganalisa komponen-komponen yang ada

pada masing-masing proses. Selain unit proses diatas, untuk membantu

kelancaran produksi di PT. Petrosida Gresik terdapat unit-unit pendukung yaitu

unit utility yang bertindak untuk memenuhi kebutuhan air yang digunakan untuk

berlangsungnya kegiatan produksi. Unit yang lainnya yaitu unit Waste Water

Treatment (WWT) atau unit pengolahan limbah, pada unit ini limbah yang

dihasilkan selama proses produksi perlu adanya analisa baik analisa inet, analisa

proses pengolahan limbah yang dilakukan secara fisik, biologis, serta kimia agar

air yang dihasilkan tidak merugikan lingkungan sekitar.

Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan syarat yang wajib ditempuh oleh

Siswa SMK Putra Indonesia Malang yang bertujuan agar siswa siswi dapat

mempunyai pengalaman kerja sebelum terjun dalam dunia kerja yang

sesungguhnya. Dengan melaksanakan Praktek Kerja Industri ini, dapat membantu

mengaplikasikan secara langsung materi-materi yang belum maupun yang telah

diterima di SMK Putra Indonesia Malang dan dapat menggali ilmu secara

langsung di bidang kimia yang merupakan bidang yang kami tekuni.

Praktek Kerja Industri (Prakerin) di PT. Petrosida Gresik dipilih karena

perusahaan ini telah menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 dan sistem

manajemen lingkungan ISO 14000, sehingga dapat mengetahui penerapannya

secara langsung di dalam industri. Praktek Kerja Industri yang dilakukan pada

tanggal 01 Juli – 30 September 2013 ini dapat membantu untuk bersikap

profesional, kreatif, inovatif, menjadi individu yang kompetitif, mampu bersaing,

serta dapat bekerjasama dengan orang lain yang nantinya sikap tersebut akan

sangat berguna dan dibutuhkan untuk terjun langsung ke dalam dunia industri.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah :

a) Siswa dapat mengaplikasikan kemampuan teoritis yang telah diajarkan di

Sekolah.

b) Siswa dapat menganalisa komponen bahan baku dan produk yang

dihasilkan di PT. Petrosida Gresik

c) Siswa dapat menganalisa tingkat pencemaran pada air limbah di PT.

Petrosida Gresik

d) Siswa dapat mengetahui secara langsung penerapan ISO 9001 (Manajemen

Mutu) dan ISO 14000 (Manajemen Lingkungan) yang telah diterapkan di

PT. Petrosida Gresik

e) Siswa dapat mengembangkan dan meningkatkan sikap dan tanggung

jawab serta bersikap profesional yang berguna dalam penerapan dalam

dunia kerja.

1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan ini memiliki manfaat bagi semua pihak antara lain:

1) Bagi Siswa

a) Dapat mengetahui bagaimana kondisi pada suatu industri secara

langsung.

b) Dapat menambah ilmu pengetahuan dan ketrampilan dalam analisa

suatu bahan baku dan produk dari PT. Petrosida Gresik maupun dalam

pengaplikasian alat-alat berupa GC, HPLC, UV-Vis, pH Meter dan

sebagainya.

2) Bagi Lembaga/Institusi

Dapat mengetahui sampai dimana kemampuan siswa dan ilmu yang telah

diperoleh dalam proses belajar mengajar yang selama ini telah ditempuh

untuk diaplikasikan secara nyata ke dalam dunia kerja pada suatu industri.

3) Bagi Perusahaan

Kegiatan praktek kerja industri yang telah dilakukan merupakan salah satu

pertimbangan bagi pimpinan perusahaan dalam upaya memperbaiki dan

memajukan usaha serta mempererat hubungan antara lembaga (institusi)

dengan perusahaan sebagaimana yang diprogramkan pemerintah.

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Waktu Pelaksanaan

Praktek Kerja Industri dilaksanakan mulai tanggal 01 Juli 2013 sampai 30

September 2013, setiap hari Senin sampai Jumat pukul 07.00-16.00 WIB.

2. Tempat Pelaksanaan

Praktek Kerja Industri dilaksanakan di Laboratorium Quality Control (QC)

PT. Petrosida Gresik.

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN PT. PETROSIDA GRESIK

2.1 Sejarah Umum PT. Petrosida Gresik

PT. Petrosida Gresik didirikan tanggal 10 Oktober 1984 dengan status

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Gresik, Jawa Timur. Saham perusahaan sebesar 99,99% dimiliki oleh

PT.Petrokimia Gresik dan 0,01% dimiliki oleh Koperasi Karyawan Keluarga

Besar PT. Pertokimia Gresik. PT. Petrosida Gresik adalah produsen utama produk

formulasi serta sebagai distributor pupuk bersubsidi dan non subsidi. Untuk

menjamin mutu produk yang dihasilkan, menjamin K3, serta lingkungan, maka

PT. Petrosida Gresik telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001,

Sistem Manajamen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), dan Sistem

Manajemen Lingkungan ISO 14000. (tabel dapat dilihat pada lampiran 4)

2.2 Visi, Misi, dan Nilai Dasar

Visi, misi, dan nilai dasar sebagai berikut.

2.2.1 Visi

Visi dari PT. Petrosida Gresik adalah menjadi Perusahaan Agroindustri

terkemuka yang senantiasa berkemampuan memberi kemanfaatan besar kepada

pelanggan dan stakeholder lainnya

2.2.2 Misi

Misi dari PT. Petrosida Gresik antara lain yaitu:

1) Menyediakan produk dan pelayanan berkualitas dengan harga yang

kompetitif.

2) Mengelola bisnis melalui kegiatan operasional yang ekselen, keunggulan

daya saing, kerja sama, dan sinergi.

15

3) Meningkatkan kemanfaatan bagi pelanggan, pemegang saham, karyawan,

dan stakeholder lainnya secara berkelanjutan.

2.2.3 Nilai dasar

Nilai dasar yang dimiliki oleh PT. Petrosida Gresik antara lain adalah:

1) Peduli terhadap kepuasan pelanggan, pemegang saham, karyawan, dan

stakeholder lainnya.

2) Berdaya saing tinggi.

3) Bercitra positif, berintegritas tinggi, dan bertanggung jawab sosial (CSR).

2.3 Prestasi PT. Petrosida Gresik

Prestasi-prestasi yang diperoleh oleh PT. Petrosida Gresik antara lain yaitu:

1) Tanggal 11 Februari 1990 memperoleh penghargaan pekerja teladan

Nasional klasifikasi perusahaan besar dalam bidang K3 (Keselamatan dan

Kesehatan Kerja).

2) Tanggal 22 Juni 1990 memperoleh penghargaan sebagai pembayar Pph

badan tahun 1988 peringkat ke VI untuk daerah Jawa Timur.

3) Tanggal 13 Februari 1992 memperoleh penghargaan Pengusaha Teladan I

Nasional bidang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

4) Tanggal 12 Juni 1994 mendapatkan juara I lomba KB Perusahan Tingkat

Propinsi Jawa Timur, kategori II, kelompok swasta.

5) Tanggal 2 Januari 1996 memperoleh penghargaan tanpa kecelakaan dalam

1.554.154 jam kerja sejak tanggal 30 Desember 1995 (selama 4 tahun).

6) Tanggal 3 Februari 1999 memperoleh Penghargaan tanpa kecelakaan dalam

2.628.913 jam kerja sejak tanggal 30 Desember 1991 sampai dengan 17

Desember 1998 (selama 7 tahun).

2.4 Struktur Organisasi PT. Petrosida Gresik

Struktur Organisasi PT. Petrosida Gresik dapat dilihat pada lampiran 1.

2.4.1 Struktur Organisasi Umum Perusahaan

PT. Petrosida Gresik dipimpin oleh seorang direktur utama yang membawahi

tiga orang direktur, yaitu direktur produksi, direktur finansial dan direktur

pemasaran. Direktur produksi membawahi dua biro dan satu departemen,

sedangkan direktur finansial membawahi dua biro keuangan dan departemen

finansial. Masing-masing biro dan departemen tersebut masih membawahi

bagian-bagian tertentu yang akan mengawasi pelaksanaan operasional di

lapangan.(skema dapat dilihat pada lampiran 2)

2.4.2 Struktur Organisasi Laboratorium Kimia

Sebagai suatu laboratorium, maka laboratorium proses memiliki

kepala laboratorium yang membawahi kasi (kepala seksi) dan kepala seksi

tersebut masih membawahi karu (kepala regu) shift dan karu hari normal.

Masing masing karu membawahi pelaksana, antara karu dan pelaksana saling

bekerja sama untuk melaksanakan tugasnya. (skema dapat dilihat pada

lampiran 2)

Rincian Tugas :

1) Kasi dan Karu Penelitian:

Bertugas melakukan penelitian produk, bahan baku, dan chemical.

2) Kasi dan Karu Uji Kimia:

Bertugas melakukan analisa bahan baku dan produk serta melakukan uji

bahan baku dan produk.

3) Kasi dan Karu Pupuk & Chemical:

Bertugas melakukan analisa produk pupuk dan chemical serta melakukan

uji produk pupuk dan chemical.

2.5 Kondisi Umum

PT. Petrosida Gresik memiliki beberapa unit-unit atau bagian-bagian

untuk menunjang proses produksi, antara lain yaitu.

2.5.1 Unit Produksi

Unit produksi yang dimiliki oleh PT. Petrosida Gresik terdiri dari:

1) Unit Karbamat yang memproduksi bahan baku golongan karbamat yaitu

BPMC, MIPC, Karbofuran, dan Propoksur.

2) Unit Diazinon yang memproduksi bahan baku golongan diazinon.

2.5.2 Unit Formulasi

PT. Petrosida Gresik dilengkapi dengan salah satu unit formulasi

pestisida yang ditujukan untuk membantu pelaksanaan formulasi bagi

formulator yang belum memiliki formulasi.

Jenis-jenis formulasinya yaitu.

1. Herbisida

Adalah jenis pestisida yang digunakan utuk mengendalikan gulma dan

tanaman pengganggu pada tanaman perkebunan dan pertanian. Berikut adalah

produk yang diproduksi oleh Petrosida Gresik. Amegrass 80 WP, Sidaron,

See Top525 SL, Amara 490, Meto 490 SL, Nio 490 SL, Sidafos 480 SL, dll.

2. Insektisida

Adalah salah satu jenis pestisida yang berfungsi untuk menendalikan

hama- hama pada tanaman seperti serangga yakni, ulat, wereng, tungau,

penggerek dll. Insetisida yang diproduksi oleh Petosida Gresik antara lain,

Sidamec 20 EC, Naga 500 EC, Bona 500 EC, Percis 30 EC, Sidabas 500

EC ,Sidafur 3 G, Top Dor 10 WP, dll.

3. Fungisida

Adalah produk yang diproduksi oleh Petrosida Gresik yang berfungsi

untuk megendlikan jamur pada tanamaan, seperti bercak ungu, layu fusarium

dll. Contoh produk fungisida adalah sidazeb 80 WP, Cozene 70/10 WP,

Topsida 75 WP, Satgaz 75 WP. Fenosida 255 EC, Siodan 20 WP.

2.5.3 Unit Laboratorium

Untuk menjamin barang sampai ketangan konsumen dengan mutu

yang baik, PT. Petrosida Gresik juga dilengkapi dengan laboratorium yang

menggunakan peralatan seperti Kromatografi Gas (GC), Kromatografi Cair

Tekanan Tinggi (HPLC), dan lain-lain. Unit laboratorium meliputi:

1) Uji Kimia (QC)

2) Penelitian

3) Pupuk dan Pestisida

2.5.4 Unit Pengolahan Limbah Cair

Pengolahan limbah cair di PT. Petrosida Gresik telah memenuhi

standar bahan buangan yang telah ditentukan oleh Pemerintah Daerah

Propinsi Jawa Timur dan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia.

Pada prinsipnya pengolahan limbah tersebut adalah untuk

menurunkan COD dan BOD sampai pada batas yang ditentukan yaitu:

1) pH : 6,5 – 7,5

2) COD : > 50 ppm

3) BOD : 20 – 30 ppm

4) Kapasitas : 70 m³ per hari

Analisa lainnya yang dilakukan pada limbah cair di PT. Petrosida Gresik antara

lain meliputi analisa kadar Fosfat (PO4), Ammonium (NH4), dan Nitrit (NO2).

BAB III

METODE ANALISA DI LABORATORIUM PT. PETROSIDA GRESIK

3.1 Analisa Produk

Analisa Produk yang dilakukan adalah sebagai berikut.

3.1.1 Specific Gravity (SG)

Prinsip Analisa :

Alat specific gravity dimasukkan ke dalam larutan sampel pada gelas ukur,

alat dibiarkan mengapung. Besarnya specific gravity ditentukan berdasarkan skala

yang tertera pada alat dengan titik miniskus suatu larutan sampel.

Alat :

1) Gelas ukur

2) Alat Specific Gravity

Bahan : Herbisida, Insektisida, Fungisida, dan Petrocoat

Prosedur Kerja :

1) Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan

2) Dituangkan sampel kedalam gelas ukur hingga hampir memenuhi gelas ukur

3) Dimasukkan alat Specific Gravity, dan dibiarkan mengapung beberapa menit

agar stabil dalam larutan sampel

4) Dicatat skala yang tertera pada alat Specific Gravity berdasarkan garis

miniskus suatu sampel

Contoh Hasil Analisa :

Sidalaris (Herbisida) : 1,104 (normal 1,102)

PC-01 (Petrocoat) : 1,016 (normal 1,020-1,100)

Kendala yang Terjadi :

1) Banyaknya gelembung dalam larutan sampel yang dapat menyebabkan hasil

pemeriksaan tidak tepat.

2) Suhu larutan sampel tinggi.

3) Terdapat tetes air pada bagian alat SG yang dapat menyebabkan alat menjadi

semakin berat, sehingga dapat menyebabkan hasil kurang tepat.

3.1.2 Viskositas

Prinsip Analisa :

Kekentalan suatu zat atau larutan dapat diukur berdasarkan kecepatan rpm

terbesar, torsi terbesar, dan pada ukuran spindel tertentu dalam satuan Cps (Centipois).

Alat :

1) Viskometer “Brookfield”

2) Beaker glass

3) Spindel

Bahan: Herbisida dan Petrocoat

Prosedur Kerja :

1) Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan

2) Dituangkan sampel kedalam beaker glass hingga penuh

3) Dinyalakan alat dengan menekan tombol power, lalu pada layar muncul “

REMOVE SPINDLE PRESS ANY KEY”

4) Digeser alat ke atas. Mengganti ukuran spindel jika dibutuhkan, pemakaian spindel

dimulai dari ukuran terkecil, yaitu S 61

5) Ditekan sembarang tombol, sehingga pada layar muncul “AUTO ZEROING

VISCOMETER“ selanjutnya muncul “REPLACE SPINDLE PRESS ANY KEY“

6) Digeser alat kebawah hingga spindel masuk ke dalam larutan sampel sampai tanda

batas pada spindel dan ditahan alat agar spindel masuk dalam larutan sampel

sampai tanda batas

7) Ditekan tombol memilih rpm yang sesuai dengan jenis larutan dimulai dari 100

rpm

8) Untuk menyesuaikan ukuran spindel ditekan tombol “SELECT SPINDLE“ dan

dipilih misalnya S 61. Untuk mengunci ukuran spindel yang telah terprogram pada

alat

9) Ditentukan prosentase rpm dengan dipilih rpm yang sesuai dan ditekan tombol

“SET SPINDLE“ untuk mengunci besarnya prosentase yang telah ditentukan

10) Setelah besarnya rpm dan ukuran spindel ditentukan kemudian ditekan tombol

“ON“, maka spindel akan berputar dan hasil akan tertera di layar

Contoh Hasil Analisa :

See Top (Herbisida) : 29,2 (normal minimal 28)

PC-01 (Petrocoat) : 45,0 (normal 30-50)

Nilai Normal :

1) Memiliki nilai besaran dalam satuan centipois (Cps / Cp).

2) Nilai viskositas minimal 50 – 55 Cps.

Kendala yang Terjadi :

1) Mengabaikan nilai torsi yang kecil dengan menurunkan kecepatan rpm spindel.

2) Banyaknya busa dalam sampel menyebabakan viskositas larutan kecil.

Catatan : Jika terdapat tanda “EEE“, maka prosentase rpm harus diubah.

3.1.3 Derajat Keasaman (pH)

Metode Analisa: Elektrode pH

Prinsip Analisa:

Elektrode dimasukkan ke dalam larutan sampel, derajat keasaman (pH) pada

larutan sampel akan terbaca oleh elektrode saat kondisi stabil.

Alat :

pH meter

Bahan: Herbisida, Insektisida, Fungisida, Akarisida, Pertocoat, Produk Bio, PPC, ZPT

Prosedur Kerja:

1) Diambil sampel sebanyak 50 mL, dimasukkan dalam beaker glass

100 mL

2) Dinyalakan alat pH meter

3) Dipilih pH measure

4) Diletakkan alat kedalam sampel

5) Ditekan “OK” (tanda centang pada alat)

6) Ditunggu hasil muncul di layar

7) Dicatat hasil

8) Diangkat alat dari sampel, dibersihkan alat dengan akuades dan dilap dengan tissue

9) Dimatikan alat

Contoh Hasil Analisa:

PC-06 (Petrocoat) : pH 7,8 (normal 7-9)

Sidatan (Insektisida) : pH 4,5 (normal 4-5)

Bulma (Herbisida) : pH 8 (normal minimal 5,4)

3.1.4 Analisa Wettability

Alat :

1) Aluminium foil

2) Beker glass

3) Stopwatch, neraca

Bahan : Fungisida, Herbisida, Insektisida

Prosedur Kerja:

1) Ditimbang zat ± 2 gram menggunakan aluminium foil

2) Disiapkan beaker glass 250 mL yang telah berisi air

3) Dituang sampel kedalam beaker bersamaan dengan menekan start pada stopwatch

4) Ditekan stop saat zat sudah terlarut semua dalam air

5) Dicatat waktunya

Catatan: Semakin cepat zat tersebut terlarut dalam air, semakin bagus

pula kualitas zat tersebut.

Contoh Hasil Analisa :

Sidacin (Insektisida bentuk serbuk) : 11 detik

3.1.5 Lolos Mesh 325

Alat :

1) Mesh 325

2) Aluminium foil

3) Neraca

4) Spatula

5) Oven

Bahan : Fungisida, Herbisida, Insektisida.

Prosedur Kerja:

1) Ditimbang sampel dengan aluminium foil ± 5 gram

2) Ditetesi air perlahan dengan mesh berada dibawahnya, diusahakan jangan sampai

sampel keluar dari mesh

3) Ditetesi air terus menerus sambil mesh digoyang agar air yang mengandung sampel

jatuh

4) Dilakukan hal tersebut sampai benar-benar tidak ada sampel yang lolos dari mesh

5) Dimasukkan dalam oven ± 1 jam pada suhu ± 100 °C

6) Didinginkan dalam desikator ± 30 menit

7) Ditimbang kembali dan dicatat hasilnya

Perhitungan :

Yang Lolos = w mesh kosong+w sampel−w dipanaskan

w sampel × 100 %

Keterangan:

w = Berat (gram)

3.1.6 Suspensi Larutan

Alat :

1) Gelas ukur bertutup

2) Neraca

3) Aluminium foil

4) Beker glass

5) Pengaduk

Bahan : Fungisida, Herbisida, Insektisida.

Prosedur Kerja:

1) Ditimbang sampel sebanyak ± 2 gram

2) Dimasukkan dalam beaker glass dan ditambahkan sedikit air

3) Dilarutkan dan diaduk dengan batang pengaduk

4) Dipindahkan larutan kedalam gelas ukur

5) Ditambahkan air sampai dengan 100 mL

6) Dikocok, lalu dibiarkan ± 1 jam dan diamati yang terjadi

Catatan: Semakin lama waktu yang dibutuhkan larutan untuk mengendap, semakin

bagus kualitas sampel.

Pengamatan: ± 1 jam, larutan yang mengendap sampai batas 96 mL

(grade bagus)

3.1.7 Analisa Purity (Kemurnian)

3.1.7.1 Analisa Formulasi IPA Glyphosate secara Spektrofotometri UV

Tujuan:

Mengetahui kadar IPA Glyphosate acid secara tepat.

Alat dan Bahan :

1) KBr 25 %

2) H2SO4 1:1

3) NaNO2 0,1 N (0,69 dalam 100 mL atau 0,345 dalam 50 mL)

4) Labu ukur

5) Pipet

6) Spektrofotometer UV

Bahan : Bahan baku IPA Glyphosate 62 % dan Herbisida

Prosedur Kerja:

1) Ditambahkan sampel 0,1 - 0,2 gram kedalam labu ukur 100 mL, ditambahkan

dengan akuades sampai tanda batas, lalu dikocok sampai homogen (30x)

2) Dipipet larutan sampel tersebut sebanyak 10 mL, lalu dimasukkan dalam labu

ukur 100 mL

3) Ditambahkan 5 mL H2SO4 1:1

4) Ditambahkan 1 mL KBr 1 %

5) Ditambahkan 5 mL NaNO2 0,1 N

6) Ditambahkan dengan akuades sampai tanda batas

7) Dikocok larutan sampai homogen

8) Dibiarkan selama 20 menit

9) Setelah didiamkan selama 20 menit, dipipet 10 mL larutan tersebut lalu

dimasukkan dalam labu ukur 100 mL

10) Ditepatkan sampai tanda batas dengan akuades

11) Dibiarkan selama 10 menit, lalu dibaca pada spektrofotometer UV dengan

panjang gelombang 240 nm

12) Untuk standar dan blanko diperlakukan sama

Perhitungan:

G – Acid =Berat StandarBerat Sampel

×Absorbansi SampelAbsorbansi Standar

×97 %

= Purity Standar( A %)

IPA Glyphosate = A %×228 (Mr IPA Glyphosate)

169 (Mr Glyphosate)

Catatan :

a) Untuk sampel glyphosate acid tech padat saat pengenceran pertama

ditambahkan dietanol amina 3 – 4 tetes.

b) Untuk contoh IPA Glyposhate:

(untuk cons 100 – 250 timbang 3 – 5 gram)

(untuk cons 400 – 525 timbang 1 – 1,5 gram)

c) Pembuatan larutan NaNO2 selalu baru, karena larutan akan rusak setelah ± 3

jam.

Contoh Hasil Analisa :

a) Sampel : IPA Gly 62%

b) Berat standar : 0,1512 gram

c) Berat sampel : 0,1100 gram

d) ABS standar : 0,389

e) ABS sampel : 0,554

f) Purity standar : 97 %

Perhitungan :

Gly Acid ¿0,1512 g × 0,3890,1100 g ×0,554

× 97% = 93%

3.1.7.2 Analisa Formulasi Paraquat secara Spektrofotometri UV

Tujuan :

Mengetahui kadar kemurnian atau Purity paraquat. Paraquat berguna untuk

bahan baku herbisida.

Alat dan Bahan :

1) Na – dithionit

2) NaOH 0,1 N

3) Akuades

4) Labu ukur 100 mL

5) Labu ukur 250 mL

6) Pipet

7) Timbangan analitik

8) Spektrofotometer UV mini

Spesimen : Bahan baku Paraquat dan Herbisida (Sidaxone 276 SL)

Prosedur Kerja:

1. Pembuatan Pereaksi

Ditimbang Na-dithionit 1 gram. Lalu dilarutkan dengan larutan NaOH 0,1 N

dalam labu ukur 100 mL, ditambahkan sampai tanda batas (setelah 3 jam larutan

akan rusak).

2. Pembuatan Standar

Ditimbang standar paraquat 0,1728 gram, lalu dilarutkan dalam labu ukur 500

mL lalu ditambahkan hingga tanda batas (1 ml ~ 0,25 mg paraquat).

3. Persiapan Sampel

1) Ditimbang sampel 1,6 – 1,8 gram, dilarutkan dalam labu ukur 250 mL (larutan

A)

2) Dipipet 10 mL larutan A lalu ditambahkan dengan akuades dalam labu ukur 250

mL (larutan B)

3) Dipipet 10 mL larutan B

4) Dimasukan dalam labu ukur 100 mL

5) Ditambah 10 mL larutan pereaksi (larutan dithionit)

6) Ditepatkan sampai tanda batas dengan akuades

4. Penetapan Standar

Dipipet 10 mL larutan standar lalu dimasukkan dalam labu ukur 100 mL.

Kemudian ditambahkan 10 mL larutan dithionit dan ditepatkan sampai tanda

batas dengan akuades.

5. Blanko

Dipipet 10 mL larutan dithionit dan ditepatkan sampai tanda batas dengan

akuades.

Kemudian semuanya dibaca pada spektrofotometer UV mini dengan panjang

gelombang 600 nm

Perhitungan:

Y = Absorbansi SampelAbsorbansi Standar× 0,3456 × 10

%=625 ×YW ×10

Konsentrasi ¿%× 10 × SG

Contoh Hasil Analisa :

Sampel : Paraquat Hitam

W Na-dithionit = 1,0250 gram

W Paraquat = 1,6517 gram

ABS standar = 1,397

ABS sampel = 0,601

Perhitungan :

Y ¿0,601× 0,25 ×10

1,397=¿1,075519

% ¿625× 1,0755191,6517 g ×10

=¿40,6975

3.1.8 Analisa Total Solid

Prinsip Analisa :

Suatu zat diuapkan dan padatan yang tersisa merupakan total solid.

Spesimen : PC-01 Pusri

Alat :

1) Cawan

2) Oven

3) Desikator

4) Neraca Analitik

5) Pipet volume

6) Penjepit

Prosedur Kerja :

1) Disiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

2) Ditimbang cawan yang sudah bersih dan kering terlebih dahulu

(a gram)

3) Ditimbang sampel sebanyak x gram

4) Dimasukan ke dalam Oven selama 2 jam pada temperatur 105oC

5) Diangkat dari oven lalu didinginkan dalam desikator selama 30 menit

6) Ditimbang cawan (b gram)

Perhitungan :

TS ¿b−a

x × 100 %

3.2 Analisa Bahan Baku dan Produk Pupuk

3.2.2 Analisa Prosentase C-Organik Bahan Baku Pupuk Petroganik

Tujuan :

Mengetahui C–organik pada pupuk. C–organik yang berguna untuk menguraikan

suatu zat yang terkandung dalam tanah agar berubah menjadi zat hara atau penyubur

tanah.

Alat dan Bahan:

1) Asam sulfat 96%

2) Asam kromat 10 N (220 gram – 660 mL aquades)

3) Asam fosfat 85%

4) Besi(II) sulfat 0,2N (55,6 gram FeSO4 + 15 mL H2SO4 pekat ditambahkan ke

dalam labu ukur 1L)

5) Buret, statif, klem, erlenmeyer

6) Labu ukur, gelas kimia, corong, pipet gondok

7) Neraca, spatula, pipet tetes, tissue, batang kaca

8) Pupuk organik, BT, HiS, TE

Prosedur Kerja:

1) Ditimbang 0,1 gram sampel dalam gelas kimia 100 mL

2) Ditambahkan 2 mL asam kromat 10 N

3) Ditambahkan 4 mL asam sulfat 96% dan dikocok selama 1 menit

4) Ditunggu 15 menit, didinginkan, ditambahkan akuades dalam labu ukur 100 mL

sampai tanda batas

5) Dikocok, larutan akan mengendap

6) Larutan yang jernih dipipet 10 mL dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 50 mL

7) Ditambahkan 1 mL asam fosfat 85 %

8) Ditambahkan 4 tetes indikator feroin

9) Kemudian dititrasi dengan larutan besi (II) sulfat 0,2 N

10) Untuk blanko dikerjakan sama dengan prosedur di atas, blanko berisi akuades dan

reagen.

Perhitungan :

% C-Organik = mLblanko−mLtest x N besi ( II ) sulfat x 3,596

Berat sampel

Bahan Organik = % C-Organik x 1,724

3.2.3 Analisa P2O5 Pupuk NPK

Tujuan :

Mengetahui kadar fosfat dalam sampel.

Alat dan Bahan :

1) HClO4 70 %

2) HNO3 65 %

3) Ammonium Molibdat

(80 gram ammonium molibdat tetrahidrat dalam 1 liter akuades)

4) Pereaksi ammonium molibdovanadat

(ammonium molibdat : ammonium vanadat = 1:1) dicampur saat akan digunakan

5) Standar P2O5 0,5 gram/mL

Ditimbang 0,9587 gram KH2PO4 dalam volume 1 liter

(KH2PO4 dipanaskan 105 °C ± 30 menit)

Prosedur Kerja:

1) Ditimbang 1 gram sampel yang telah dihaluskan (lolos mesh 80)

2) Dimasukkan dalam beaker glass

3) Ditambahkan 10 mL HClO4

4) Ditambahkan 6 mL HNO3

5) Dipanaskan hingga keluar asap putih ± 5 menit

6) Didinginkan, kemudian dimasukkan dalam labu ukur 500 mL, ditepatkan sampai

tanda batas, diaduk dan disaring

7) Diambil filtrat dari larutan diatas, dimasukkan dalam labu ukur 100 mL

8) Ditambahkan pereaksi ammonium molibdovanadat sebanyak 5 mL

9) Ditepatkan sampai tanda batas dengan akuades

10) Dibaca dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 440 nm

Perhitungan:

P2O 5=C × P

W× 100 %

Keterangan :

C = Absorbansi sampelAbsorbansi standar

× mgr const

P = Faktor pengenceran (100)

W = Berat contoh (mgr)

Contoh Hasil Analisa :

W = 1,0085 gram

C = 1,2869

P = 100

P2O 5=1,2869 ×100

1008,5×100 %=12,7 %

3.3 Analisa Waste Water

3.3.2 Analisa COD (metode JIS)

Tujuan :

Untuk mengetahui kadar oksigen yang diperlukan untuk menguraikan

bahan organik yang terkandung dalam air.

Alat dan Bahan:

1) Natrium oksalat 0,025 N

2) H2SO4 1 : 2

3) KMnO4

4) Ag2SO4 sepucuk spatula

5) Sampel

6) Waterbath

7) Spatula

8) Erlenmeyer 500 mL

9) Pipet gondok

10) Buret

11) Gelas kimia

Prosedur Kerja:

Pengerjaan Faktor

1) Dimasukkan akuades sebanyak 100 mL dalam Erlenmeyer

2) Ditambahkan larutan H2SO4 1:2 sebanyak 20 mL

3) Ditambahkan larutan natrium oksalat sebanyak 20 mL

4) Dipanaskan dalam waterbath selama 10 menit

5) Dititrasi dengan larutan KMnO4 0,025 N dalam keadan panas hingga warna merah

muda

Pengerjaan Blanko

1) Dimasukkan akuades sebanyak 100 ml dalam Erlenmeyer

2) Ditambahkan H2SO4 1:2 sebanyak 20 mL

3) Ditambahkan KMnO4 0,05 N sebanyak 20 mL

4) Dipanaskan dalam waterbath selama 30 menit

5) Lalu ditambahkan natrium oksalat sebanyak 20 mL

6) Dipanaskan kembali selama 10 menit

7) Lalu dititrasi dengan KMnO4 0,025 N dalam keadaan panas sampai warna merah

muda

Pengerjaan Sampel

1) Dipipet sampel kedalam erlenmeyer (volume sampel tergantung tinggi / rendahnya

kadar COD dari zat yang diperiksa misalnya 10 mL)

2) Diencerkan dengan akuades sebanyak 100 mL

3) Ditambahkan H2SO4 1:2 sebanyak 20 mL

4) Ditambahkan 250 mg AgSO4 (sepucuk spatula)

5) Ditambahkan KMnO4 sebanyak 20 mL

6) Dipanaskan dalam waterbath selama 30 menit

7) Ditambahkan natrium oksalat 20 mL

8) Dipanaskan kembali selama 10 menit

9) Dititrasi dengan larutan KMnO4 0,025 N sampai warna larutan berubah menjadi

merah muda

Perhitungan:

Faktor = 20

mL Faktor

Kadar COD (ppm) = (v test−v blanko )× Faktor × 0,2 ×1000

v sampel

Pengamatan:

1) Larutan Faktor:

Sebelum dipanasi larutan tidak berwarna

Sesudah dipanasi larutan tidak berwarna

Sesudah dititrasi larutan berwarna merah rose

2) Larutan Blanko:

Sebelum dipanasi larutan berwarna ungu

Sesudah dipanasi larutan tidak berwarna

Sesudah dititrasi larutan berwarna merah rose

3) Larutan Sampel:

Sebelum dipanasi larutan berwarna ungu

Sesudah dipanasi larutan tidak berwarna

Sesudah dititrasi larutan berwarna merah rose

3.3.3 Analisa Fosfat / PO4 (Waste Water )

Reagen:

1) Reagen vanadat molibdat

2) Arang aktif

Prosedur Kerja:

1) Diambil sampel sebanyak 50 mL ke dalam beaker glass

2) Ditambahkan satu sendok karbon aktif dan diaduk

3) Larutan disaring

4) Dipipet filtratnya 5 mL, dimasukkan kedalam Erlenmeyer 100 mL yang telah diisi

dengan akuades 35 mL

5) Ditambahkan reagen vanadat molibdat 10 mL

6) Didiamkan 10 menit, dibaca pada spektrofotometer UV mini dengan panjang

gelombang 400 nm

7) Absorben dibaca pada grafik.

3.3.4 Analisa Ammonium / NH4 10 %

Reagen:

1) Larutan NaOH 25 %

2) Kalium natrium tartrat

3) Reagen Nessler

Prosedur Kerja:

1) Diambil sampel sebanyak 50 mL dan dimasukkan kedalam beaker glass

2) Ditambah larutan ZnSO4 1 mL

3) Ditambah NaOH 25 % sebanyak 0,5 mL untuk menaikkan pH 10-10,5

4) Larutan disaring

5) Filtrat dipipet sebanyak 1 mL, dan dimasukkan kedalam labu ukur 50 mL, yang

sebelumnya sudah diisi akuades 25 mL

6) Ditambahkan 3 tetes kalium natrium tartrat

7) Ditambahkan 2 mL Nessler

8) Ditambahkan akuades sampai tanda batas

9) Dibaca pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 460 nm

10) Absorben dibaca pada grafik.

3.3.5 Analisa Nitrit / NO2

Reagen:

1) Reagen asam sulfanilat

2) Reagen naftil amin

3) Karbon aktif

Prosedur Kerja:

1) Dimasukkan 50 mL sampel dalam beaker glass 100 mL

2) Ditambahkan satu sendok karbon aktif, diaduk kemudian disaring

3) Filtratnya diambil 5-10 mL tergantung besar kecilnya kadar NO2 dan dimasukkan

dalam labu ukur 50 mLyang telah diisi 25 mL akuades

4) Ditambahkan 1 mL asam sulfanilat

5) Ditambahkan 1 mL naftil amin

6) Ditepatkan dengan akuades sampai tanda batas, dikocok dan didiamkan selama 15

menit

7) Dibaca pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 543 nm

8) Untuk pengerjaan blanko sama seperti diatas, blanko berisi reagen dan akuades

Perhitungan :

Kadar (ppm) NO2 = Absorbansi ×1,4675 × 50

mL sampel