38
LOGO “ Add your company slogan INFARK MIOKARD AKUT NON-ST ELEVASI Oleh Arsil Radiansyah Pembimbing Dr. Nurkhalis Muchlis, Sp.JP FIHA

Acs Nstemi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bj

Citation preview

Page 1: Acs Nstemi

LOGO

“ Add your company slogan ”

INFARK MIOKARD AKUT NON-ST ELEVASI

Oleh Arsil Radiansyah

PembimbingDr. Nurkhalis Muchlis, Sp.JP FIHA

Page 2: Acs Nstemi

Identitas Pasien

•Tn. BNama

•Laki-lakiJenis kelamin

•60 tahunUmur

•KawinStatus perkawinan

•IslamAgama

•AcehSuku

•30 Oktober 2012Tgl masuk

•1 November 2012Tgl pemeriksaan

Page 3: Acs Nstemi

Anamnesis

•Sesak nafas KU

RPS

• Pasien datang diantar oleh keluarga dengan keluhan sesak nafas. Sesak nafas dirasakan berulang dan timbul pada saat istirahat secara tiba-tiba yang dimulai sejak 6 jam smrs. Sesak semakin memberat sejak 1 jam smrs sehingga keluarga memutuskan membawa pasien ke IGD RSUDZA. Sebelumnya pasien memang mengeluhkan sering sesak nafas dan mudah lelah dan capek jika berkaktifitas. Namun, sesak nafas yang sebelum ini tidak seberat sesak nafas kali ini.

Page 4: Acs Nstemi

Riwayat Penyakit Sekarang

RPS

• Pasien juga mengeluhkan nyeri pada dada kiri. Keluhan nyeri dada dirasakan pada sebelah kiri dan kemudian menjalar sampai ke bahu kiri dan punggung. Nyeri dada dirasakan hilang timbul, timbul pada saat berkaktifitas dan terkadang hilang dengan istirahat atau secara tiba-tiba. Nyeri dirasakan seperti rasa perih di dada. Pasien mengeluhkan nyeri dada yang biasa berlangsung terus menerus selama ± 30 menit dan kemudian hilang. Nyeri dada semakin terasa memberat sejak 1 jam smrs.

• Pasien seorang perokok aktif. Merokok sejak usia lebih kurang 15 tahun. Dalam sehari pasien rata-rata menghabiskan 1 bungkus rokok. Riwayat Hipertensi disangkal, Riwayat DM disangkal.

Page 5: Acs Nstemi

Anamnesis

• Pasien pernah dirawat di RSUDZA ± 2 minggu smrs dengan keluhan yang sama dan sempat di rawat di ruang ICCU selama 3 hari serta di ruang rawat Geulima 2 selama 8 hari

RPD•Tidak ada keluarga Os yang menderita penyakit seperti OS.RPK

•Aspilet 1 X 80 mg•Plavix 1 X 75 mg•ISDN 3 X 5 mgRPO

•MerokokRPS

Page 6: Acs Nstemi

Status Internus

PU : Lemah

Kesadaran : Compos mentis

Status Present

Tekanan Darah : 110/70Frekwensi Nafas: 24x/iFrekwensi Nadi : 80x/iTemperatur: : 36,50C

Page 7: Acs Nstemi

Pemeriksaan Fisik

Kepala •mata, telinga, hidung, mulut dan leher dalam batas normal

Thorak •paru dalam batas normal•Cor : Auskultasi pansistolik murmur (+)

Abdomen •hepar dan lien pembesaran (-) dan renal ballotement (-)

Ekstremitas sup et inf

•edema (-), Sianosis (-)

Genetalia •tidak diperiksa

Page 8: Acs Nstemi

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah (30 Oktober

2012)

•Leukosit: 11.000/ul•Hb: 12 gr/dl•HbSAg: Negatif

Kimia Darah (31 Oktober

2012)

•CK-MB : 64 U/L•HbA1c : 6.3%

Page 9: Acs Nstemi

Elektrokardiografi

30 Oktober 2012

Page 10: Acs Nstemi

Lead II

Page 11: Acs Nstemi

Bacaan EKG

Heart Rate : 88x/ menit, regular Irama : Sinus Rhytm Interval PR : 0,16 detik Interval QRS : 0,10 detik Regularitas : reguler Axis : Left axis deviation

Page 12: Acs Nstemi

Morfologi

Gelombang P : 0,08 detik Kompleks QRS : Melebar di Lead II,

III, aVL, aVF, V1-V6 Gelombang R : Rr’ di lead II ST elevasi : - ST depresi : Lead I, aVL, V5-V6 Interpretasi : NSTEMI Lateral Kesan : Abnormal EKG

Page 13: Acs Nstemi

Foto Thorax PA

Page 14: Acs Nstemi

Bacaan : Cor : Membesar dengan CTR 55% Pulmo : Corakan kasar, gambaran Infiltrat

(-) Kesimpulan : 1. Kardiomegali 2. Bronkitis kronis

Page 15: Acs Nstemi

Diagnosa Sementara

Akut NSTEMI dengan TIMI Risk 5 dan Grace Score 125

Diagnosa SementaraDiagnosa Sementara

Page 16: Acs Nstemi

Terapi

•Bed rest semi fowler•Diet jantungUmum• O2 2-4 l/i• IVFD RL 10 gtt/i• Inj. Arixtra 2,5 ml/24 jam• Inj. Ranitidin 1 amp/24 jam• Drip cedocard mulai 3 meq/kgbb/jam• Aspilet 1 x 320 mg (initial dose), selanjutnya 1 x 80

mg• Clopidogrel 1x 300 mg (initial dose), selanjutnya 1 x

75 mg• Ramipril 1 x 5 mg• Simvastatin 1 x 40 mg• LaxadinSyr 1 x CI

KHUSUS

Page 17: Acs Nstemi

Planning Diagnostik

EKG serial Lab darah lengkap (Hb, Ht, Tromb, Leu,

HDL, LDL, TGL, Ur, Cr, HbSAg, KGDS, KGN 2PP )

Periksa CKMB dan HbA1c Echocardiografi Percutaneus Coronary Intervention (PCI)

Page 18: Acs Nstemi

Prognosis

Quo ad Vitam :Dubia ad malam

Quo ad Functionam :Dubia ad malam

Quo ad Sanactionam: Dubia ad malam

Page 19: Acs Nstemi

ANALISA KASUS

Page 20: Acs Nstemi

ANALISA KASUS

Kasus

•Sesak nafas berulang dan timbul pada saat istirahat secara tiba-tiba yang dimulai sejak 6 jam smrs yang memberat sejak 1 jam smrs•nyeri dada kiri yang menjalar sampai ke bahu kiri dan punggung•Nyeri seperti rasa perih terbakar berlangsung terus menerus selama ± 30 menit dan kemudian hilang. Nyeri memberat sejak 1 jam smrs.

Teori

•Keluhan sesak nafas dapat timbul pada kondisi nyeri dada yang cukup hebat sehingga mengaktivasi fungsi saraf otonom, nafas dirasakan cepat dan pendek•Bisa juga disebabkan oleh perasaan cemas pasien akibat nyeri dada yang berlangsung cukup lama•Pada pasien dengan nyeri dada khas infark bisa dijumpai keluhan sesak

Page 21: Acs Nstemi
Page 22: Acs Nstemi

Keluhan Nyeri Dada

Teori

•Nyeri dada yang dikeluhkan, sangat khas untuk nyeri dada tipikal (angina) yang merupakan gejala cardinal pasien Infark Miokard Akut (IMA) yang berhubungan dengan Sindrom Koroner Akut (SKA).•Faktor pencetus: latihan fisik, stress, emosi, udara dingin, dan sesudah makan•Nyeri dadanya khas infark, berlangsung terus-menerus (>20 menit) saat istirahat. Gejala sistemik yang dialami pasien juga timbul sesak sesuai dengan gejala penyerta nyeri dada angina yang diakibatkan oleh aktivasi dari system saraf otonom

Page 23: Acs Nstemi
Page 24: Acs Nstemi

Faktor Resiko

Kasus

•Riwayat kebiasaan sosial adalah merokok, 1 bungkus perhari. •Usia pasien adalah 60 tahun, dengan jenis kelamin laki-laki.

Teori•Temuan ini sesuai dengan faktor risiko terjadinya infark miokard akut yaitu merokok meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner sebesar 50%.8 •Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa untuk usia > 40 th dan Jk laki2 beresiko menderita IMA

Page 25: Acs Nstemi

Perubahan EKG

Kasus•Tidak ditemukannya gambaran ST elevasi spesifik•Ditemukan ST depresi di lead I, aVL, V5-V6

Teori•Hasil tersebut menunjukkan suatu gambaran infark miokard akut Non ST elevasi yang berlokasi pada daerah lateral. •Pemeriksaan EKG di IGD merupakan landasan menentukan keputusan terapi. •Bukti kuat menunjukkan gambaran depresi segmen ST, tanpa adanya gambaran elevasi segmen ST dapat mengidentifikasi diagnosa pasien yang bermanfaat untuk dilakukan terapi reperfusi

Page 26: Acs Nstemi
Page 27: Acs Nstemi

Pemeriksaan Biomarker Jantung

Kasus•Pemeriksaan biomarker jantung, berupa CK-MB dilakukan ±12 jam setelah pasien dirawat di ruang ICCU•Ditemukan peningkatan Creatine kinase myocardial band (CKMB) senilai 64 U/L dengan nilai normal adalah < 25 U/L

Teori•CKMB meningkat setelah 3 jam bila ada infark miokard dan mencapai puncak dalam 10-24 jam dan kembali normal dalam 2-4 hari.

Page 28: Acs Nstemi
Page 29: Acs Nstemi
Page 30: Acs Nstemi

Diagnosis

Berdasarkan diagnosis yang ditegakkan yaitu Sindrom Koroner Akut (SKA) tanpa elevasi segmen ST maka tindakan selanjutnya adalah usaha reperfusi yang menentukan prognosis penderita IMA

Menentukan Risk score, yaitu TIMI Risk pada NSTEMI dan GRACE Score. Memprediksi outcome dan prognosis pasien ke depan.

Dengan GRACE score sebesar 125, maka pasien memiliki risiko sedang

Page 31: Acs Nstemi

Penatalaksanaan

•Bed rest semi fowler•Diet jantungUmum• O2 2-4 l/i• IVFD RL 10 gtt/i• Inj. Arixtra 2,5 ml/24 jam• Inj. Ranitidin 1 amp/24 jam• Drip cedocard mulai 3 meq/kgbb/jam• Aspilet 1 x 320 mg (initial dose), selanjutnya 1

x 80 mg• Clopidogrel 1x 300 mg (initial dose),

selanjutnya 1 x 75 mg• Ramipril 1 x 5 mg• Simvastatin 1 x 40 mg• LaxadinSyr 1 x CI

KHUSUS

Page 32: Acs Nstemi

Teori

Pemberian oksigen 2-4 L/I untuk meningkatkan suplai oksigen. Sehingga diharapkan mengurangi keluhan nyeri dada pasien

Pemberian nitrat oral atau intravena untuk angina digunakan untuk nyeri infark.

Penderita distabilkan pada 8 jam pertama serangan kemudian makanan lunak dan beri laksansia (laksadin sirup) agar pasien tidak mengedan

Tirah baring sampai 24 jam bebas angina

Page 33: Acs Nstemi

Antiplatelet Pemberian aspilet dan clopidogrel

digunakan sebagai antiplatelet. Tatalaksana dasar pada pasien yang

dicurigai AMI dimana inhibisi cepat siklooksigenase trombosit yang dilanjutkan dengan reduksi tromboksan A2 dicapai dengan absorbsi aspirin bukkal dengan dosis 160-325 mg di ruang emergensi, selanjutnya aspirin diberikan oral dengan dosis 75-162 mg. Selain itu antiplatelet lain yang dapat diberikan adalah clopidogrel

Page 34: Acs Nstemi

Antikoagulan

•Heparinisasi juga dilakukan pada kasus ini yaitu dengan penyuntikan arixtra.•Pemberian antikoagulan ini berguna untuk mengurangi resiko terjadinya tromboemboli dan reinfark

Golongan β-blockers dan/atau

ACE inhibitor

•Untuk menstabilkan hemodinamik pada pasien dapat diberikan golongan β-blockers dan/atau ACE inhibitor tergantung keadaan pasien. ACE-Inhibitor berfungsi sbg remodeling, Anti inflamasi.

Page 35: Acs Nstemi

Stabilisasi Plak

•Untuk menstabilkan plak, pada pasien diberikan simvastatin 1x40 mg. •Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa golongan statin dapat menghambat biosintesis kolesterol serta meningkatkan ekspresi LDL (Low density lipoprotein) di hepar, meningkatkan kolesterol HDL (High density lipoprotein) dan menghambat matriks metalloproteinase

Page 36: Acs Nstemi

Planning Diagnostik

Diagnostik &

Evaluasi keadaan pasien

•Rencana yang akan dilakukan adalah :•EKG serial•Ekokardigram Jantung•Percutanues coronary intervention (PCI)•pemeriksaan darah

Page 37: Acs Nstemi

Prognosis

Prognosis pada pasien ini adalah dubia ad malam.

Hal ini dikarenakan sesuai dengan temuan stratifikasi resiko SKA yaitu berdasarkan Thrombolysis in Myocardial Infarction (TIMI) risk score

Page 38: Acs Nstemi