Upload
tanda-tanya-saja
View
277
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
Actinomycetes merupakan organisme peralihan antara bakteri dan jamur yang mengambil asam amino dan zat serupa yang diproduksi bakteri fotosintesis dan merubahnya menjadi antibiotik untuk mengendalikan patogen, menekan jamur dan bakteri berbahaya dengan cara menghancurkan khitin yaitu zat esential untuk pertumbuhannya. Actinomycetes juga dapat menciptakan kondisi yang baik bagi perkembangan mikroorganisme lain.
ACTINOMYCETESAktinomisetes adalah suatu kelompokheterogen bakteri filamentosa yangberhubungan erat dengankorinebakteria dan mikobakteria dansecara perfisial mirip jamur
Tumbuh sebagai organisme gram-positif Memiliki miselia yang cenderungputus menjadi potongan-potonganmenyerupai jamur. Beberapa aktinomisetes bersifattahan asam.Sebagian besar hidup bebas,khususnya dalam tanah.
RINGKASAN
Peningkatan terapi antimikroba dan penemuan anggota-anggota baru golongan
antimikroba melalui cara penapisan kimia sintetik atau fermentasi, memacu
perkembangan produksi senyawa antimikroba selama dasawarsa terakhir. Di sisi lain
permasalahan resistensi antimikroba juga semakin meningkat seiring dengan peningkatan
penggunaannya. Hal ini memicu dilakukannya eksplorasi dan kajian potensi terhadap
sumber daya alam sebagai upaya mengatasi masalah resistensi ini.
Data dari National Cancer Institute Washington, yang telah melakukan proses skrining
menunjukkan bahwa beberapa biota laut memiliki aktivitas biologi. Lebih dari 20
kategori senyawa bioaktif yang berbeda-beda telah ditemukan, seperti antivirus,
antibiotik, antiinflamasi, antileukimia, dan insektisidal, sitotoksin, antihelmentik dan
antikanker (Burrens dan Clement, 1993; Crews dan Hunter, 1993). Senyawa bioaktif
tersebut umumnya ditemukan pada kelompok spons laut (Zhang et al., 2006).
Adanya dugaan bahwa keberagaman dan keberadaan senyawa bioaktif yang tinggi dari
spons berhubungan dengan asosiasi bakteri yang melimpah dalam spons laut (Zhang et
al., 2009). Beberapa mikrobia yang ditemukan berasosiasi dengan spons juga
menghasilkan komponen bioaktif . Bakteri dapat berkontribusi hingga 40 % dari
biomassa spons ( setara dengan sekitar 108 – 109 bakteri/g jaringan) dan kemungkinan
berasosiasi secara permanen dengan spon inang (G&himathi et al., 2008). Beberapa studi
membuktikan bahwa bakteri yang berasosiasi dengan spons merupakan sumber senyawa
bioaktif yang sesungguhnya dari beberapa produk bahan alam yang dihasilkan oleh
spons. Sehingga mikroorganisme laut, terutama yang berasosiasi dengan spons menjadi
salah satu fokus penelitian dalam mikrobiologi dan produk bahan alam laut (Zhang et al.,
2009). Mikroorganisme yang berasosiasi dengan spons merupakan sumber senyawa
bioaktif yang menjanjikan dalam pencarian produk hayati laut, yang menghasilkan
senyawa bioaktif dengan berbagai aktivitas biologi. Mikrobia tersebut, misalnya
kelompok actinomycetes.
Hasil sekuen 16S rRNA terhadap isolat actinomycetes BLP 20 menunjukkan hubungan
kekerabatan paling dekat dengan spesies Uncultured Streptomyces sp dan S. parvulus.
Berdasarkan pada pohon filogeni dan nilai similaritas sekuen 16S rRNA menunjukkan
bahwa isolat BLP 20 merupakan anggota Streptomyces dengan nilai similaritas 81,68
% . berdasarkan perbedaan nukleotida antara strain 20/BLP dengan Uncultured
Streptomyces sp dan S. parvulus terlihat bahwa dari 1348 jumlah nukleotida ada 247 yang
memiliki perbedaan dengan similaritas 81,68%. Hal ini sesuai juga dengan analisis
filogenetiknya yang menunjukkan bahwa strain 20/BLP memiliki kekerabatan yang lebih
dekat dengan Uncultured Streptomyces sp dan S. parvulus.
Hasil sekuen gen NRPS selanjutnyadi BLAST (Basic Local Alignment Search Tool)
melalui http://blast.ncbi.nlm.nih.gov/Blast.cgi. Hasil BLAST menunjukkan bahwa urutan
nukleotida gen NRPS BLP 20, memiliki kemiripan paling tinggi dengan Streptomyces
parvulus dengan nilai similaritas sebesar 99% .
S. parvulus memproduksi beberapa senyawa bioaktif diantaranya Actinomycin D atau
Dactinomycin (Chin & Tseng, 1992; Rahman et al., 2010).
Berdasarkan data-data spektrum pendukung (UV, NMR, LC-MS) serta referensi
pendukung dan sekuen gen NRPS dapat disimpulkan bahwa senyawa yang dihasilkan
oleh isolat actinomycetes terpilih (20/BLP) mengarah kepada senyawa Actinomycin D
(Dactinomycin). Isolat actinomycetes 20/BLP mampu menghasilkan senyawa antibakteri
dengan kadar hambat minimal 0,0195 µg/ml terhadap Staphylococcus. aureus resisten
antibiotik