35
AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG (IPMAKAB) TAHUN 2017

AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA ...ipmakab.id/wp-content/uploads/2017/12/AD-ART-IPMAKAB.pdf2 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG ANGGARAN DASAR IKATAN PELAJAR

Embed Size (px)

Citation preview

AD & ART

IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA

KABUPATEN BANDUNG

(IPMAKAB)

TAHUN 2017

2 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

ANGGARAN DASAR

IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

PEMBUKAAN

Pelajar dan Mahasiswa adalah titik awal Republik. Pelajar dan Mahasiswa adalah sumbu api

yang mengobarkan semangat kebangsaan. Pelajar dan Mahasiswa adalah pelopor yang berani

menarik garis imajiner ke masa depan, membentuk sebuah identitas kebangsaan. Pelajar dan

Mahasiswa adalah anak sang jaman sekaligus ibu masa depan bangsa!

Kami, Pelajar dan Mahasiswa Asal Kabupaten Bandung akan selalu turut andil serta dalam

memperjuangkan dan berpartisipasi dalam mengembangkan daerah kabupaten bandung bersama

Pemerintah Daerah dan akan selalu memperjuangkan hak-hak sesama yang mendapatkan ketidak

adilan bersama Masyarakat Maka, pada hari ini kami berhimpun serta bergerak untuk

membentuk sebuah organisasi kePelajar dan Mahasiswaan bernama: IKATAN PELAJAR DAN

MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG sebagai wadah bertautnya angkatan Pelajar dan

Mahasiswa sekaligus sebagai wadah Kekeluargaan sesama Pelajar dan Mahasiswa Asal

Kabupaten Bandung.

BAB I

NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WILAYAH ORGANISASI

Pasal 1

Organisasi ini bernama Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung, disingkat

IPMAKAB.

Pasal 2

Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung sebagaimana dimaksud dalam pasal (1)

merupakan organisasi Independent atau Mandiri serta tidak terikat oleh pihak dan organisasi

manapun

Pasal 3

Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung didirikan di Bandung pada tanggal 15 Juni

2017, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

3 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

Pasal 4

(1) Pusat organisasi Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung berkedudukan di Daerah

Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat .

(2) Wilayah organisasi meliputi seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia

dengan tetap menghimpun pelajar dan mahasiswa Asal Kabupaten Bandung.

BAB II

ASAS DAN JATI DIRI

Pasal 5

(1) Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung Berasaskan Pancasila sebagaimana

termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun

1945.

(2) Jati Diri Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung adalah perwujudan cita-cita

Daerah Kabupaten Bandung.

BAB III

SIFAT, POSISI DAN FUNGSI

Pasal 6

Sifat Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung

Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung bersifat organisasi kemasyarakatan Pemuda

dan terbuka.

Pasal 7

Posisi Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung

(1) Sebagai organisasi kePelajar dan Mahasiswaan resmi Asal Kabupaten Bandung

(2) Sebagai wadah komunikasi Kekeluargaan di antara Pelajar dan Mahasiswa.

(3) Sebagai kawah Candradimuka serta salah satu unsur penyusun, pendistribusi, dan pelaksana

Serta Penyeimbang Kebijakan Pemerintah Daerah.

Pasal 8

Fungsi Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung

Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung berfungsi:

1. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan visi, misi dan Program Kerja serta menjaga

4 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

kewibawaan Daerah Kabupaten Bandung;

2. Melaksanakan kegiatan dalam rangka pembinaan kader dan pengembangan Pelajar dan

Mahasiswa dalam usaha peningkatan kualitas keilmuan, Kewirausahaan, Pendistribusian Kerja

serta sosial kemasyarakatan;

3. Membangun komunikasi dengan Instansi dan organisasi-organisasi potensial strategis;

4. Melaksanakan koordinasi program dan menjalin kerjasama khusus, dengan Pemerintah

Daerah, Dinas-dinas, Lembaga-lembaga, dan atau Perusahaan-perusahan yang di khususkan

berada di wilayah kabupaten Bandung.

BAB IV

TUJUAN

Pasal 9

Terwujudnya kader muda yang selaras dan sejalan dengan cita-cita Proklamasi Indonesia yang

adil dan makmur dengan menempatkan Pelajar dan Mahasiswa sebagai garda terdepan

penggerak kehidupan bangsa dan negara wabilkhusus wilayah kabupaten Bandung.

BAB V

KEDAULATAN

Pasal 10

Kedaulatan berada di tangan anggota dan dilaksanakan berdasarkan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah tangga Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung.

BAB VI

KEANGGOTAAN

Pasal 11

(1) Anggota Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung adalah Warga Negara Indonesia

yang sukarela mengajukan permohonan tertulis serta melaksanakan kaderisasi Formal untuk

menjadi anggota Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung.

(2) Anggota Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung terdiri dari:

1. Anggota biasa ;

2. Anggota Luar Biasa; dan

5 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

3. Anggota Kehormatan.

Pasal 12

Kewajiban Anggota

Setiap anggota Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung memiliki kewajiban:

1. Menjunjung tinggi wibawa dan kehormatan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten

Bandung;

2. Memegang teguh Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Peraturan-peraturan

organisasi Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung lainnya;

3. Aktif melaksanakan program-program Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung;

4. Menjunjung tinggi solidaritas, persatuan organisasi, jujur, setia dan taat asas;

5. Memecahkan masalah dengan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam semangat

kerukunan-persaudaraan-kebangsaan;

Pasal 13

Hak Anggota

Setiap anggota Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung memiliki:

1. Hak memilih dan dipilih;

2. Hak untuk berbicara dan memberikan suara;

3. Hak untuk membela diri dan dibela;

4. Hak untuk mendapatkan perlindungan proporsional dari Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung;

5. Hak untuk mewakili Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung untuk mengikuti

kegiatan di luar Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung sesuai dengan petunjuk dan

keputusan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung;

6. Dan lain-lain yang ditentukan dalam peraturan organisasi Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung

.

BAB VII

DISIPLIN DAN SANKSI

Pasal 14

Disiplin

(1) Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung mempunyai peraturan-peraturan tentang

6 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

disiplin organisasi demi menjamin persatuan dan solidaritas organisasi dalam pelaksanaan tugas

organisasi.

(2) Setiap anggota Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandungwajib melaksanakan dan

memelihara disiplin organisasi.

(3) Tiap-tiap pelanggaran atas peraturan-peraturan tentang disiplin organisasi akan dikenakan

sanksi.

Pasal 15

Sanksi

Organisasi dapat menjatuhkan sanksi terhadap anggota yang melakukan pelanggaran atas

peraturan-peraturan tentang disiplin organisasi dalam bentuk:

1. Peringatan;

2. Pembebas-tugasan dari jabatan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung atau

jabatan atas nama Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung;

3. Pemberhentian sementara sebagai anggota Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung;

4. Pemberhentian sebagai anggota dan/atau pengurus Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten

Bandung.

BAB VIII

ORGANISASI IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

Pasal 16

Jenjang Kepengurusan

Dalam rangka melaksanakan tugas organisasi, disusun jenjang kepengurusan sebagai berikut:

1. Pimpinan Pusat disingkat PP, yang wilayah kerjanya meliputi wilayah hukum Negara

Kesatuan Republik Indonesia dalam status mewadahi semua Pelajar dan Mahasiswa Asal dan

atau yang mempunyai KTP Kabupaten Bandung;

2. Pimpinan Wilayah disingkat PW, yang wilayah kerjanya meliputi wilayah yang membawahi

minimal 4 Cabang Sekolah dan atau 4 cabang Perguruan Tinggi;

3. Pimpinan Cabang disingkat PC, yang wilayah kerjanya meliputi Setiap Sekokolah atau

Perguruan Tinggi;;

7 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

Pasal 17

Alat Kelengkapan organisasi lainnya

(1) Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung membentuk alat

kelengkapan organisasi yang terdiri dari:

1. Sekretariat organisasi;

2. Badan-badan/ lembaga-lembaga lainnya dapat dibentuk oleh keputusan Pimpinan Pusat.

(2) Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung membentuk alat

kelengkapan organisasi yang terdiri dari:

1. Sekretariat organisasi;

2. Badan-badan/ lembaga-lembaga lainnya dapat dibentuk oleh keputusan Pimpinan Wilayah.

(3) Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung membentuk alat

kelengkapan organisasi berupa

1. Sekretariat organisasi;

2. Badan-badan/ lembaga-lembaga lainnya dapat dibentuk oleh keputusan Pimpinan

Cabang.

BAB IX

PIMPINAN

Pasal 18

Fungsi Pimpinan

Pimpinan adalah lembaga tertinggi organisasi di tingkatannya masing-masing yang

berfungsi:

1. Memimpin organisasi dan mengambil kebijakan strategis organisasi;

2. Mengawasi pelaksanaan tugas organisasi;

3. Sebagai forum konsultasi masalah-masalah organisasi.

BAB X

ORGANISASI TINGKAT PUSAT

Pasal 19

Pimpinan Pusat

(1) Pimpinan Pusat merupakan pimpinan tertinggi organisasi dan bertanggung jawab

8 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

kepada Kongres.

(2) Pimpinan Pusat dipimpin oleh seorang Ketua Umum dan dibantu oleh Ketua-ketua

Departemen, Sekretaris Jenderal dan Sekretaris-sekretaris Departemen, dan Bendahara

Umum.

(3) Ketua Umum Pimpinan Pusat dipilih dan ditetapkan oleh kongres dari calon-calon

yang di usulkan dan ditetapkan melalui mekanisme musyawarah dan/atau pemilihan yang

diatur melalui peraturan organisasi.

Pasal 20

Wewenang dan Kewajiban Pimpinan Pusat

(1) Pimpinan Pusat berwenang:

1. Menentukan kebijakan organisasi di tingkat Pusat;

2. Menyusun dan menetapkan peraturan-peraturan organisasi;

3. Menyelenggarakan Kongres Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung

4. Memimpin Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung;

5. Memimpin Musyawarah Cabang Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung;

6. Melakukan pengawasan terhadap Pimpinan di tingkat bawahnya;

7. Memberikan sanksi terhadap struktural Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten

Bandung dan anggota Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung yang

melakukan pelanggaran terhadap peraturan-peraturan tentang disiplin organisasi;

8. Membentuk badan-badan/lembaga-lembaga Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten

Bandung di tingkat Pusat sekaligus memilih dan menetapkan personalia yang duduk

dalam badan-badan/lembaga-lembaga tersebut;

9. Mengesahkan Pengurus Pimpinan Wilayah sesuai dengan hasil Musyawarah Wilayah;

10. Mengesahkan komposisi dan personalia Pimpinan Cabang sesuai dengan hasil

Musyawarah Cabang.

(2) Pimpinan Pusat berkewajiban:

1. Menyusun Visi dan Misi menjalankan program-program Pimpinan Pusat;

2. Menjalankan dan memimpin pelaksanaan program-program Organisasi yang

ditetapkan dalam Kongres Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung;

3. Memberikan pertanggungjawaban pada Kongres;

4. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan organisasi;

9 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

5. Melantik kepengurusan badan-badan/lembaga-lembaga Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung yang dibentuk di tingkat Pusat;

6. Melantik Pimpinan Wilayah;

7. Melantik Pimpinan Cabang;

8. Mematuhi Kode Etik Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung.

(3) Ketua Umum dan Sekretaris Jendral mewakili Pimpinan Pusat untuk dan atas nama

organisasi, bertanggungjawab ke dalam dan ke luar.

Pasal 21

Dewan Penasihat dan Dewan Pembina Pimpinan Pusat

Dewan Penasihat dan Dewan Pembina Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten

Bandung dipilih dan ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung dengan kewenangan memberikan pertimbangan, usul, dan nasihat

baik diminta maupun tidak kepada Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung secara terbuka untuk dijadikan bahan pertimbangan.

BAB XI

ORGANISASI TINGKAT WILAYAH

Pasal 22

Pimpinan Wilayah

(1) Pimpinan Wilayah merupakan pimpinan tertinggi organisasi di tingkat Provinsi dan

bertanggung jawab kepada Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung.

(2) Pimpinan Wilayah dipimpin oleh seorang Ketua dan dibantu oleh Ketua-ketua

Departmen, Sekretaris dan, bendahara.

(3) Ketua Pimpinan Wilayah dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Wilayah dari

calon-calon yang diusulkan dan ditetapkan melalui mekanisme musyawarah dan/atau

pemilihan yang diatur melalui peraturan organisasi.

(4) Calon-calon yang diusulkan dalam Musyawarah Wilayah wajib mendapatkan

persetujuan tertulis dari Pimpinan Pusat.

10 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

Pasal 23

Wewenang dan Kewajiban Pimpinan Wilayah

(1) Pimpinan Wilayah berwenang:

1. Menentukan kebijakan organisasi di tingkat Wilayah;

2. Menyelenggarakan Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten

Bandung;

3. Memimpin Musyawarah Cabang bersama-sama dengan unsur Pimpinan Pusat;

4. Melakukan pengawasan terhadap Pimpinan di tingkat bawahnya;

5. Memberikan sanksi terhadap struktural Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten

Bandung dan anggota Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung di tingkatannya

yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan-peraturan tentang disiplin organisasi;

6. Membentuk badan-badan/lembaga-lembaga Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten

Bandungdi tingkat Wilayah sekaligus memilih dan menetapkan personalia yang duduk

dalam badan-badan/lembaga-lembaga tersebut;

7. Memberikan rekomendasi kepada Pimpinan Pusat untuk mengesahkan Pengurus

Pimpinan Cabang sesuai dengan hasil Musyawarah Cabang;

(2) Pimpinan Wilayah berkewajiban:

1. Menjalankan dan memimpin pelaksanaan program-program Organisasi yang

ditetapkan dalam Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten

Bandung;

2. Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Wilayah;

3. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan organisasi;

4. Melantik kepengurusan badan-badan/lembaga-lembaga Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung yang dibentuk di tingkat Wilayah;

5. Melantik Pimpinan Cabang berdasarkan mandat dari Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar

dan Mahasiswa Kabupaten Bandung;

6. Mematuhi Kode Etik Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung.

(3) Ketua dan Sekretaris Pimpinan Wilayah mewakili Pimpinan Wilayah untuk dan atas

nama organisasi, bertanggungjawab ke dalam dan ke luar pada tingkatannya.

11 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

Pasal 24

Dewan Penasehat dan Dewan Pembina Pimpinan Wilayah

Dewan Penasehat dan Dewan Pembina Pimpinan Wilayah dipilih dan ditetapkan oleh

Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung dengan

kewenangan memberikan pertimbangan, usul, dan nasehat baik diminta maupun tidak

kepada Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung secara

terbuka untuk dijadikan bahan pertimbangan.

BAB XII

ORGANISASI TINGKAT CABANG

Pasal 25

Pimpinan Cabang

(1) Pimpinan Cabang merupakan pimpinan tertinggi organisasi di tingkat Sekolah atau

Perguruan Tinggi dan bertanggung jawab kepada Musyawarah Cabang Ikatan Pelajar dan

Mahasiswa Kabupaten Bandung

(2) Pimpinan Cabang dipimpin oleh seorang Ketua dan dibantu oleh Ketua-ketua

Departement, Sekretaris dan, Bendahara Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten

Bandung.

(3) Ketua Pimpinan Cabang dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Cabang dari calon-

calon yang di usulkan dan ditetapkan melalui mekanisme musyawarah Cabang.

(4) Calon-calon yang diusulkan dalam Musyawarah Cabang wajib mendapatkan

persetujuan tertulis dari Pimpinan Pusat.

Pasal 26

Wewenang dan Kewajiban Pimpinan Cabang

(1) Pimpinan Cabang berwenang:

1. Menentukan kebijakan organisasi di tingkat Sekolah atau Perguruan Tinggi;

2. Menyelenggarakan Musyawarah Cabang Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten

Bandung;

3. Memimpin Musyawarah Cabang bersama-sama dengan unsur Pimpinan Pusat serta

Pimpinan Wilayah;

12 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

4. Melakukan pengawasan terhadap anggota dibawahnya

5. Memberikan sanksi terhadap anggota yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan-

peraturan tentang disiplin organisasi;

6. Membentuk badan-badan/lembaga-lembaga Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten

Bandung di tingkat Sekolah atau Perguruan Tinggi sekaligus memilih dan menetapkan

personalia yang duduk dalam badan-badan/lembaga-lembaga tersebut;

(2) Pimpinan Cabang berkewajiban:

1. Menjalankan dan memimpin pelaksanaan program-program Organisasi yang

ditetapkan dalam Musyawarah Cabang Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten

Bandung;

2. Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Cabang;

3. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan organisasi;

4. Melantik kepengurusan badan-badan/lembaga-lembaga Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung yang dibentuk di tingkat Sekolah atau Perguruan Tinggi;

5. Mematuhi Kode Etik Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung.

(3) Ketua dan Sekretaris Pimpinan Cabang mewakili Pimpinan Cabang untuk dan atas

nama organisasi, bertanggungjawab ke dalam dan ke luar pada tingkatannya.

Pasal 27

Dewan Penasehat dan Dewan Pembina Pimpinan Cabang

Dewan Penasehat dan Dewan Pembina Pimpinan Cabang dipilih dan ditetapkan oleh

Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung dengan

kewenangan memberikan pertimbangan, usul, dan nasehat baik diminta maupun tidak

kepada Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung secara

terbuka untuk dijadikan bahan pertimbangan.

BAB XIII

MASA BHAKTI PIMPINAN

Pasal 28

(1) Masa bakti Pimpinan Pusat selama 5 (lima) tahun.

(2) Masa bakti Pimpinan Wilayah ditetapkan selama 2 (dua) tahun.

(3) Masa bakti Pimpinan Cabang ditetapkan selama 1 (satu) tahun.

13 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

(4) Ketua Umum Pimpinan Pusat, Ketua Pimpinan Wilayah, dan Ketua Pimpinan Cabang

Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung tidak dapat dipilih kembali dalam

jabatan yang sama.

BAB XVI

HUBUNGAN DENGAN

IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG DI

BAWAHNYA

Pasal 29

Hubungan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung dengan

Pimpinan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung di semua tingkatan bersifat

instruktif struktural.

BAB XVII

FORUM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ORGANISASI

Pasal 30

Forum pengambilan keputusan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung terdiri

dari:

1. Kongres;

2. Kongres Luar Biasa;

3. Rapat Kerja Pusat;

4. Rapat Pimpinan Pusat (diikuti wilayah dan Cabang)

5. Rapat Pleno Pimpinan Pusat

6. Rapat Pimpinan Harian Pimpinan Pusat;

7. Rapat Harian Pimpinan Pusat;

8. Musyawarah Wilayah;

9. Rapat Kerja Wilayah;

10. Rapat Pleno Pimpinan Wilayah;

11. Rapat Pimpinan Harian Pimpinan Wilayah;

12. Rapat Harian Pimpinan Wilayah;

13. Musyawarah Cabang;

14 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

14. Rapat Kerja Cabang;

15. Rapat Pleno Pimpinan Cabang;

16. Rapat Pimpinan Harian Pimpinan Cabang;

17. Rapat Harian Pimpinan Cabang;

18. Rapat-rapat lain yang diatur dalam peraturan organisasi.

Pasal 31

Kongres

(1) Kongres Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung adalah lembaga

pemegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten

Bandung.

(2) Kongres Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung diadakan sekali dalam 5

(lima) tahun.

(3) Kongres Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung diselenggarakan oleh

Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung.

(4) Kongres Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandungberwenang:

1. Mengubah/Menyempurnakan, menetapkan dan mengesahkan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung;

2. Menetapkan dan mengesahkan Program Umum Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung;

3. Menilai pertanggungjawaban Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten

Bandung;

4. Memilih, menetapkan dan mengesahkan Ketua Umum Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung; dan

5. Membuat dan menetapkan keputusan strategis organisasi lainnya.

(5) Tata cara pelaksanaan Kongres diatur dalam Tata Tertib Kongres Ikatan Pelajar dan

Mahasiswa Kabupaten Bandung;

Pasal 32

Kongres Luar Biasa

(1) Dalam keadaan mendesak untuk membicarakan masalah-masalah yang sifatnya luar

biasa, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung dapat

15 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

mengadakan Kongres Luar Biasa.

(2) Kongres Luar Biasa Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung dapat

diadakan atas permintaan lebih dari 2/3 (dua per tiga) jumlah Pimpinan Cabang Ikatan

Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung dan lebih dari 2/3 (dua per tiga) jumlah

Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung.

(3) Kongres Luar Biasa Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandungjuga dapat

diadakan atas permintaan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten

Bandung.

(4) Kongres Luar Biasa Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung mempunyai

wewenang yang sama dengan Kongres Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten

Bandung.

(5) Tata cara pelaksanaan Kongres Luar Biasa diatur dalam Tata Tertib Kongres Luar

Biasa Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung.

Pasal 33

Rapat Kerja Pusat

(1) Rapat Kerja Pusat diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) masa

bakti kepengurusan.

(2) Rapat Kerja Pusat mempunyai tugas dan wewenang:

1. Menjabarkan program kerja ke dalam kegiatan-kegiatan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung secara Pusat;

2. Membuat keputusan untuk pelaksanaan program.

(3) Rapat Kerja Pusat dipimpin dan diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat.

Pasal 34

Rapat Pimpinan Pusat

(1) Rapat Pimpinan Pusat diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1

(satu) masa bakti kepengurusan.

(2) Rapat Pimpinan Pusat mempunyai tugas dan wewenang:

1. Membahas perkembangan dan tantangan yang dihadapi organisasi dalam pelaksanaan

program organisasi;

2. Membahas dan memutuskan kebijakan organisasi yang bersifat mendasar dan strategis;

3. Membahas permasalahan yang berkembang di tengah-tengah masyarakatKabupaten

16 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

Bandung;

4. Membahas masukan-masukan dari Pimpinan pada tingkatan di bawahnya untuk

ditindaklanjuti;

Pasal 35

Rapat Pleno Pimpinan Pusat

(1) Rapat Pleno Pimpinan Pusat diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam

2 (dua) bulan.

(2) Rapat Pleno Pimpinan Pusat mempunyai tugas dan wewenang:

1. Membahas perkembangan dan tantangan yang dihadapi organisasi dalam pelaksanaan

program organisasi;

2. Membahas dan memutuskan kebijakan organisasi yang bersifat mendasar dan strategis;

3. Membahas permasalahan yang berkembang di tengah-tengah masyarakatKabupaten

Bandung;

4. Membahas masukan-masukan dari Pimpinan pada tingkatan di bawahnya untuk

ditindaklanjuti;

5. Melakukan Pemantauan kinerja Departemen dan seluruh badan atau lembaga yang

dibentuk organisasi;

6. Melakukan evaluasi laporan program-program yang telah dilaksanakan oleh Pimpinan

pada tingkatan dibawahnya.

Pasal 36

Rapat Pimpinan Harian Pimpinan Pusat

(1) Rapat Pimpinan Harian Pimpinan Pusat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan

sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.

(2) Rapat Pimpinan Harian Pimpinan Pusat mempunyai tugas dan wewenang:

1. Membahas perkembangan dan tantangan yang dihadapi organisasi dalam pelaksanaan

program organisasi;

2. Membahas permasalahan yang berkembang di tengah-tengah masyarakatKabupaten

Bandung;

3. Membahas masukan-masukan dari Pimpinan pada tingkatan di bawahnya untuk

ditindaklanjuti;

17 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

Pasal 37

Rapat Harian Pimpinan Pusat

(1) Rapat Harian Pimpinan Pusat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan sekurang-

kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.

(2) Rapat Harian Pimpinan Pusat mempunyai tugas dan wewenang:

1. Melakukan koordinasi dan evaluasi program-program yang sudah disusun oleh

departemen-departemen, badan-badan atau lembaga-lembaga Ikatan Pelajar dan

Mahasiswa Kabupaten Bandung.

2. Membahas dan menyelesaikan masalah-masalah keseharian organisasi yang bersifat

teknis dan operasional;

3. Melakukan koordinasi, sinkronisasi, konsolidasi program-program yang sudah disusun

oleh Departemen.

Pasal 38

Musyawarah Wilayah

(1) Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung adalah

lembaga pemegang kekuasaan tertinggi organisasi di tingkat Wilayah.

(2) Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung diadakan 1

(satu) kali dalam 2 (dua) tahun.

(3) Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung

diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten

Bandung.

(4) Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung berwenang:

1. Menilai laporan pertanggungjawaban Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung;

2. Menjabarkan dan mengkoordinasikan program kerja Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandungdi tingkat wilayah; dan

3. Memilih dan menetapkan Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung.

4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Musyawarah Wilayah diatur melalui

Peraturan Organisasi.

18 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

Pasal 39

Rapat Kerja Wilayah

(1) Rapat Kerja Wilayah diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1

(satu) tahun.

(2) Rapat Kerja Wilayah mempunyai tugas dan wewenang:

1. Menjabarkan kebijakan Pimpinan Pusat;

2. Menjabarkan pelaksanaan program hasil Rapat Kerja Pusat;

3. Menyusun Program kerja organisasi untuk tingkat Wilayah

(3) Rapat Kerja Wilayah dipimpin dan diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah.

Pasal 40

Rapat Pleno Pimpinan Wilayah

(3) Rapat Pleno Pimpinan Wilayah diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali

dalam 2 (dua) bulan.

(4) Rapat Pleno Pimpinan Pusat mempunyai tugas dan wewenang:

1. Membahas perkembangan dan tantangan yang dihadapi organisasi dalam pelaksanaan

program organisasi;

2. Membahas dan memutuskan kebijakan organisasi yang bersifat mendasar dan strategis;

3. Membahas masukan-masukan dari Dewan Pimpinan pada tingkatan di bawahnya

untuk ditindaklanjuti;

4. Melakukan Pemantauan kinerja Departemen dan seluruh badan atau lembaga yang

dibentuk organisasi;

5. Melakukan evaluasi laporan program-program yang telah dilaksanakan oleh Pimpinan

pada tingkatan dibawahnya

Pasal 41

Rapat Pimpinan Harian Pimpinan Wilayah

(1) Rapat Pimpinan Harian Pimpinan Wilayah dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan

sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.

(2) Rapat Pimpinan Harian Pimpinan Wilayah mempunyai tugas dan wewenang:

1. Membahas perkembangan dan tantangan yang dihadapi organisasi dalam pelaksanaan

program organisasi;

19 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

2. Membahas masukan-masukan dari Pimpinan pada tingkatan di bawahnya untuk

ditindaklanjuti;

4. Membahas masukan dari Lembaga2, sesuai dengan pelaksanaan program kerjanya

masing-masing;

Pasal 42

Rapat Harian Pimpinan Wilayah

(1) Rapat Harian Pimpinan Wilayah dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan sekurang-

kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.

(2) Rapat Harian Pimpinan Wilayah mempunyai tugas dan wewenang:

1. Melakukan koordinasi dan evaluasi program-program yang sudah disusun oleh

departemen-departemen, badan-badan atau lembaga-lembaga Ikatan Pelajar dan

Mahasiswa Kabupaten Bandung.

2. Membahas dan menyelesaikan masalah-masalah keseharian organisasi yang bersifat

teknis dan operasional;

3. Melakukan koordinasi, sinkronisasi, konsolidasi program-program yang sudah disusun

oleh Departemen.

Pasal 43

Musyawarah Cabang

(1) Musyawarah Cabang Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung adalah

lembaga pemegang kekuasaan tertinggi organisasi di tingkat Sekolah atau Perguruan

Tinggi.

(2) Musyawarah Cabang Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung diadakan 1

(satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

(3) Musyawarah Cabang Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung

diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten

Bandung.

(4) Musyawarah Cabang Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung berwenang:

1. Menilai laporan pertanggungjawaban Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung;

2. Menjabarkan dan mengkoordinasikan program kerja Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung di tingkat Sekolah dan Perguruan Tinggi; dan

20 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

3. Memilih dan menetapkan Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung.

4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Musyawarah Cabang diatur melalui

Peraturan Organisasi.

Pasal 44

Rapat Kerja Daerah

(1) Rapat Kerja Daerah diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu)

tahun.

(2) Rapat Kerja Daerah mempunyai tugas dan wewenang:

1. Menjabarkan kebijakan Pimpinan Wilayah;

2. Menjabarkan pelaksanaan program hasil Rapat Kerja Wilayah;

3. Menyusun Program kerja organisasi untuk tingkat Sekolah atau Perguruan Tinggi

(4) Rapat Kerja Daerah dipimpin dan diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang.

Pasal 45

Rapat Pleno Pimpinan Cabang

(1) Rapat Pleno Pimpinan Cabang diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali

dalam 2 (dua) bulan.

(2) Rapat Pleno Pimpinan Cabang mempunyai tugas dan wewenang:

1. Membahas perkembangan dan tantangan yang dihadapi organisasi dalam pelaksanaan

program organisasi;

2. Membahas dan memutuskan kebijakan organisasi yang bersifat mendasar dan strategis;

3. Melakukan Pemantauan kinerja Departemen dan seluruh badan atau lembaga yang

dibentuk organisasi;

Pasal 46

Rapat Pimpinan Harian Pimpinan Cabang

(1) Rapat Pimpinan Harian Pimpinan Cabang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan

sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.

(2) Rapat Pimpinan Harian Pimpinan Cabang mempunyai tugas dan wewenang:

1. Membahas perkembangan dan tantangan yang dihadapi organisasi dalam pelaksanaan

program organisasi;

2. Membahas masukan dari Departemen, sesuai dengan pelaksanaan program kerjanya

21 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

masing-masing;

Pasal 47

Rapat Harian Pimpinan Cabang

(1) Rapat Harian Pimpinan Cabang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan sekurang-

kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.

(2) Rapat Harian Pimpinan Cabang mempunyai tugas dan wewenang:

1. Melakukan koordinasi dan evaluasi program-program yang sudah disusun oleh

departemen-departemen, badan-badan atau lembaga-lembaga Ikatan Pelajar dan

Mahasiswa Kabupaten Bandung.

2. Membahas dan menyelesaikan masalah-masalah keseharian organisasi yang bersifat

teknis dan operasional;

3. Melakukan koordinasi, sinkronisasi, konsolidasi program-program yang sudah disusun

oleh Departemen.

BAB XIV

QUORUM RAPAT DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 48

(1) Rapat-rapat Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung dapat dijalankan

apabila memenuhi quorum.

(2) Pengambilan keputusan pada dasarnya dilakukan atas dasar musyawarah mufakat dan

apabila musyawarah mufakat tidak tercapai maka pengambilan keputusan dilaksanakan

dengan pemungutan suara.

BAB XV

TATA URUTAN PERATURAN

Pasal 49

(1) Tata urutan peraturan organisasi Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung

adalah sebagai berikut:

1. Anggaran Dasar Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung;

2. Anggaran Rumah Tangga Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung;

3. Keputusan Kongres Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung;

22 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

4. Keputusan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung;

5. Keputusan Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung;

6. Keputusan Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung;

7. Keputusan Musyawarah Cabang Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung;

8. Keputusan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung;

Pasal 50

(1) Peraturan organisasi yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan

yang lebih tinggi tingkatannya.

(2) Setiap tingkat kepengurusan organisasi Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten

Bandung, harus melaksanakan keputusan organisasi Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung yang di atasnya.

(3) Keputusan Organisasi yang tidak mentaati atau menentang keputusan organisasi di

atasnya dapat dikenakan sanksi.

BAB XVI

KEUANGAN DAN HARTA KEKAYAAN IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA

KABUPATEN BANDUNG

Pasal 51

(1) Sumber Keuangan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung diperoleh dari:

1. Pemerintah;

2. Iuran anggota;

3. Sumbangan yang tidak mengikat;

4. Usaha-usaha lain yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-

undangan.

(2) Pengelolaan harta kekayaan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung

diperuntukkan bagi pencapaian tujuan organisasi.

(3) Pengelolaan semua keuangan dan harta kekayaan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung dilakukan oleh Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung, yang dilaporkan secara berkala dalam Rapat Kerja Pusat Ikatan

Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung dan dipertanggungjawabkan di dalam

Kongres Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung.

23 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

(4) Pengelolaan semua keuangan dan harta kekayaan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung di semua tingkatan dilakukan oleh Pimpinan Ikatan Pelajar dan

Mahasiswa Kabupaten Bandung di tingkat masing-masing dan dipertanggungjawabkan

dalam Musyawarah di tingkatannya.

BAB XVII

LAMBANG, BENDERA, MARS

Pasal 52

Lambang

Bentuk dan warna lambang Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung terlampir

Pasal 53

Bendera

Bentuk dan warna bendera Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung terlampir,

kelengkapan, ukuran dan tatacara penggunaan diatur dalam peraturan organisasi

Pasal 54

Mars

Mars Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung terlampir

BAB XVIII

PEMBUBARAN GARDA PELAJAR DAN MAHASISWA NASDEM

Pasal 55

Pembubaran Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung hanya dapat dilakukan

dalam suatu Kongres Luar Biasa yang khusus diadakan untuk itu

BAB XIX

PENAFSIRAN

Pasal 56

Apabila terjadi perbedaan penafsiran terhadap suatu ketentuan dalam Anggaran Dasar ini,

maka penafsiran yang sah adalah yang diputuskan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar dan

Mahasiswa Kabupaten Bandung.

24 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

BAB XX

KETENTUAN TAMBAHAN

Pasal 57

Pembentukan kepengurusan Pimpinan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung

pada setiap tingkatan dapat berkoordinasi dengan Pimpinan yang lebih tinggi.

BAB XXI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 58

(1) Untuk pertama kalinya Ketua Umum Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten

Bandung ditetapkan melalui surat mandat Dewan Pendiri.

(2) Masa kerja Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung

sebagaimana disebut pada ayat (1) ditetapkan selama 5 (lima) tahun, terhitung sejak

tanggal ditetapkan.

(3) Sebelum ditetapkan oleh Kongres, untuk pertama kalinya Anggaran Dasar dan

Anggaran rumah Tangga Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung ditetapkan

oleh Tim Dewan Pendiri.

BAB XXII

KETENTUAN KHUSUS

Pasal 59

(1) Untuk pertama kalinya, kepengurusan Pimpinan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung pada tingkatan Wilayah dan Cabang dibentuk berdasarkan

keputusan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung.

(2) Untuk menjamin stabilitas organisasi sebelum terselenggaranya kongres pertama

Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar dan

Mahasiswa Kabupaten Bandung diberikan kewenangan khusus untuk melakukan segala

hal yang diperlukan.

(3) Kewenangan khusus yang dimiliki Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

25 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

Kabupaten Bandung berakhir pada saat terselenggaranya kongres Ikatan Pelajar dan

Mahasiswa Kabupaten Bandung yang pertama.

BAB XXIII

PENUTUP

Pasal 60

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam

Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung.

(2) Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

26 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

BAB I

KEANGGOTAAN

Pasal 1

Pengertian Anggota

(1) Anggota biasa adalah anggota yang secara sukarela mendaftarkan diri sebagai

anggota dan telah memenuhi seluruh persyaratan yang ditentukan organisasi serta yang

mempunyai KK atau KTP Kabupaten Bandung yang mempunyai Hak Memilih, dipilih,

dan Bicara.

(2) Anggota Luar biasa Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung adalah

anggota yang secara sukarela mendaftarkan diri sebagai anggota dan telah memenuhi

seluruh persyaratan yang ditentukan organisasi serta yang Tidak mempunyai KK atau

KTP Kabupaten Bandung yang mempunyai hak Memilih dan Bicara;

(3) Anggota kehormatan adalah Para Pendiri Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten

Bandung dan/atau Warga Negara Indonesia karena jasa-jasanya yang luar biasa kepada

Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung dan ditentukan berdasarkan usulan

Kepengurusan di jenjang masing-masing dan ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Ikatan

Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung sebagai anggota kehormatan yang

mempunyai Hak Bicara Saja.

Pasal 2

Syarat Keanggotaan

Syarat-syarat yang dapat diterima untuk menjadi anggota Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung adalah:

1. Warga Negara Indonesia berusia Minimal 15 tahun atau telah Sekolah Minimal 1

SMA/SMK/MA/MAK, sampai dengan usia 35 (Tiga Puluh Lima) tahun;

2. Wajib mengamalkan Ideologi Pancasila;

3. Mentaati UUD Negara Republik Indonesia tahun1945;

4. Mentaati dan melaksanakan Manifesto, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung.;

27 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

5. Menyatakan diri untuk menjadi anggota Serta Mengikuti Kaderisasi Formal Ikatan

Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung;

6. Bersedia melaksanakan Program dan keputusan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung;

7. Untuk keanggotaan diluar ketentuan diatas, diatur berdasarkan kebijakan Pimpinan

Pusat Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung.

BAB II

PENDAFTARAN DAN PENGESAHAN ANGGOTA

Pasal 3

(1) Pimpinan Cabang menerima pendaftaran calon anggota dan meregistrasi anggota serta

Mengadakan Kaderisasi Formal di wilayah kerjanya masing-masing.

(2) Syarat pendaftaran anggota:

1. Mengajukan permohonan secara tertulis untuk menjadi anggota Ikatan Pelajar dan

Mahasiswa Kabupaten Bandung dengan mengisi formulir pendaftaran dan Mengikuti

Kaderisasi Formal sampai Selesai;

2. Melampirkan foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau bukti identitas lainnya.

(3) Setiap calon anggota Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung yang sudah

dinyatakan sah sebagai anggota diberikan Kartu Tanda Anggota (KTA) oleh Pimpinan

Pusat.

(4) Pimpinan Cabang berkewajiban memelihara data keanggotaan Ikatan Pelajar dan

Mahasiswa Kabupaten Bandung;

(5) Pimpinan Cabang berkewajiban menyerahkan salinan daftar anggota kepada

Pimpinan Pusat.

(6) Dalam rangka perekrutan anggota dan dalam hal kepengurusan Pimpinan Cabang

yang belum terbentuk, maka Pimpinan pada tingkatan diatasnya dapat Mengganti tugas

tersebut.

Pasal 4

Akhir Keanggotaan

(1) Keangotaan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung dinyatakan berakhir

karena:

28 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

1. Telah habis masa keanggotaannya;

2. Meninggal dunia;

3. Mengundurkan diri;

4. Kehilangan kewarga-negaraan Indonesia;dan

5. Diberhentikan.

(2) Tata cara pemberhentian dan hak membela diri Anggota diatur dalam Peraturan

Organisasi.

BAB III

LARANGAN DAN SANKSI

Pasal 5

Larangan

Anggota Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung dilarang:

1. Melakukan kegiatan yang merugikan nama baik dan kepentingan Ikatan Pelajar dan

Mahasiswa Kabupaten Bandung;

2. Melakukan kegiatan dan tindakan yang bertentangan dengan kebijakan, ketentuan dan

peraturan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung;

Pasal 6

Sanksi

(1) Setiap pelanggaran peraturan-peraturan tentang disiplin organisasi Ikatan Pelajar dan

Mahasiswa Kabupaten Bandung dikenakan sanksi.

(2) Ketentuan mengenai jenis-jenis pelanggaran peraturan-peraturan tentang disiplin

organisasi Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung dan tata cara pemberian

sanksi diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.

BAB IV

ORGANISASI

Pasal 7

Pimpinan Pusat

Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung jumlahnya dibentuk

sesuai dengan kebutuhan sekurang-kurangnya berjumlah 15 (lima belas) orang, terdiri

29 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

dari:

1. Satu orang Ketua Umum;

2. Beberapa Ketua Departemen;

3. Satu orang Sekretaris Jenderal;

4. Beberapa Sekretaris Departemen

5. Satu orang Bendahara Umum;

6. Beberapa Anggota Departemen

Pasal 8

Pimpinan Wilayah

Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandungjumlahnya

dibentuk sesuai dengan kebutuhan sekurang-kurangnya berjumlah 10 (Sepuluh) orang,

terdiri dari:

1. Satu orang Ketua Wilayah;

2. Beberapa Ketua Departemen;

3. Satu orang Sekretaris Wilayah;

4. Beberapa Sekretaris Departemen

5. Satu orang Bendahara Wilayah;

Pasal 9

Pimpinan Cabang

Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung jumlahnya dibentuk

sesuai dengan kebutuhan sekurang-kurangnya berjumlah 6 (Enam) orang, terdiri dari:

1. Satu orang Ketua Cabang;

2. Beberapa Ketua Departemen;

3. Satu orang Sekretaris Cabang;

4. Satu orang Bendahara Cabang;

BAB V

DEPARTEMEN

Pasal 10

(1) Dalam rangka mendukung tugas operasional Pimpinan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Kabupaten Bandung pada setiap tingkatan dibentuk departemen.

30 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

(2) Ketentuan mengenai tata kerja, fungsi, tugas dan wewenang departemen sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.

BAB VI

KRITERIA KETUA PIMPINAN

Pasal 13

Kriteria Ketua Pimpinan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung adalah

sebagai berikut:

1. Anggota Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung;

2. Bertempat tinggal Asal wilayah kabupaten Bandung dengan menunjukan KTP / KK;

3. Setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara dalam Pembukaan UUD 1945;

4. Memiliki jiwa nasionalisme, kebangsaan dan Kedaerahan

5. Nyata-nyata tidak sedang terganggu jiwanya;

6. Mampu menjaga nama baik pribadi, keluarga dan organisasi;

7. Mampu bekerjasama secara kolektif-kolegial.

BAB VII

PERGANTIAN PIMPINAN

Pasal 14

(1) Pergantian Pengurus Pimpinan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung

terjadi karena:

1. Meninggal Dunia;

2. Mengundurkan diri;

3. Berakhir masa baktinya;

4. Berakhir masa keanggotaannya;

5. Diberhentikan dari jabatannya.

(2) Apabila terjadi kekosongan Pengurus Pimpinan sebagaimana ayat (1) diatas,

pengisiannya dilaksanakan dalam Rapat Pleno pada setiap tingkatan berdasarkan

persetujuan 2/3 anggota Pimpinan Harian yang hadir dalam rapat.

(3) Pergantian Pengurus Pimpinan melalui penetapan dan pengesahan oleh Pimpinan

Pusat untuk Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Cabang.

31 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

BAB VIII

KONGRES, MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 15

Kongres

(1) Kongres Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung dihadiri oleh Peserta

Utusan dan Peserta Peninjau:

1. Peserta Utusan yang terdiri dari :

i) Pimpinan Pusat

ii) Ketua, Sekertaris dan Bendahara Pimpinan Wilayah;

iii) Ketua dan Sekertaris Dewan Pimpinan Daerah;

iv) Jika yang disebutkan pada poin (ii) dan (iii) berhalangan hadir, maka dapat

dimandatkan kepada pengurus Pimpinan lainnya berdasarkan hasil Rapat Pleno di semua

tingkatan.

2. Peserta Peninjau yang terdiri dari :

i) Semua Pengurus Pimpinan Pusat

ii) Wakil dari Dewan Penasehat dan Dewan Pembina;dan

iii) Undangan lainnya.

(2) Kongres Luar Biasa pesertanya sama dengan peserta Kongres.

(3) Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung dihadiri

oleh:

1. Peserta yang terdiri dari :

i) Pimpinan Wilayah;

ii) Ketua, Sekertaris dan Bendahara Pimpinan Cabang;

iii) Jika yang disebutkan pada poin (ii) berhalangan hadir, maka dapat dimandatkan

kepada pengurus Pimpinan lainnya berdasarkan hasil Rapat Pleno di semua tingkatan.

2. Peninjau yang terdiri dari :

i) Semua Pengurus Pimpinan Wilayah;

ii) Unsur Pimpinan Pusat;

iii) Wakil dari Dewan Penasehat dan Dewan Pembina ;dan

iv) Undangan lainnya.

32 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

(4) Musyawarah Cabang Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bandung dihadiri

oleh:

1. Peserta yang terdiri dari :

i) Pimpinan Cabang;

ii) Semua anggota Pimpinan Cabang yang terdaftar

2. Peninjau yang terdiri dari :

i) Pengurus Pimpinan Cabang;

ii) Unsur Dewan Pimpinan Wilayah;

iii) Wakil dari Dewan Penasehat dan Dewan Pembina;dan

iv) Undangan lainnya.

Pasal 16

Hak Bicara dan Hak Suara

(1) Setiap Peserta Utusan dan Peserta Peninjau Kongres/Musyawarah pada setiap

tingkatan mempunyai hak bicara.

(2) Hak suara dalam Kongres/Musyawarah pada setiap tingkatan hanya dimiliki oleh

Peserta Utusan.

(3) Hak suara dalam Kongres/Musyawarah adalah satu suara untuk setiap peserta utusan.

Pasal 17

Keabsahan Kongres/Musyawarah

(1) Kongres dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga)

dari utusan Pimpinan Wilayah dan 2/3 (dua per tiga) dari utusan Pimpinan Cabang.

(2) Musyawarah Wilayah dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3

(dua per tiga) dari utusan Pimpinan Cabang.

(3) Musyawarah Cabang sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga)

dari Anggota yang syah terdaftar di Cabang bersangkutan.

Pasal 18

Pemungutan suara dalam Kongres/Musyawarah

(1) Dalam hal pengambilan keputusan dilakukan dengan Musyawarah Mufakat dan atau

pemungutan suara, keputusan dinyatakan sah apabila disepakati dan/atau didukung oleh

suara terbanyak.

33 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

(2) Tata cara pengambilan keputusan dengan Musyawarah Mufakat dan / atau

pemungutan suara diatur lebih lanjut dalam Tata Tertib Kongres/Musyawarah.

Pasal 19

Rapat-Rapat

(1) Rapat Kerja Nasional dihadiri oleh:

1. Pimpinan Pusat;

2. Perwakilan Badan-badan dan Lembaga-lembaga;dan

3. Perwakilan Pimpinan Wilayah.

(2) Rapat Pimpinan Pusat dihadiri oleh:

1. Pimpinan Pusat;

2. Ketua dan Sekretaris Pimpinan Wilayah;

3. Ketua dan Sekretaris Pimpinan Daerah.

(3) Rapat Pleno Pimpinan Pusat dihadiri oleh:

1. Ketua Umum;

2. Ketua-ketua Departemen;

3. Sekretaris Jendral;

4. Sekretaris Departemen

5. Bendahara Umum;

6.Anggota Departement

7. Badan-badan/ lembaga-lembaga.

(4) Rapat Pimpinan Harian Pimpinan Pusat dihadiri oleh:

1. Ketua Umum

2. Ketua-ketua Departemen;

3. Sekretaris Jendral;

4. Sekretaris-sekretaris Departemen;

5. Bendahara Umum;

6. Anggota Departemen

(5) Rapat Harian Pimpinan Pusat dihadiri oleh:

1. Ketua Umum;

2. Ketua-ketua Departemen;

3. Sekretaris Jendral;

34 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

4. Sekretaris-sekretaris Departemen

5. Bendahara Umum;

6. Anggota Departemen

(6) Rapat Kerja Wilayah dihadiri oleh:

1. Pimpinan Wilayah;

2. Perwakilan Badan-badan dan Lembaga-lembaga;dan

3. Perwakilan Pimpinan Cabang.

(7) Rapat Pleno Pimpinan Wilayah dihadiri oleh:

Seluruh Pengurus Pimpinan Wilayah

(8) Rapat Pimpinan Harian Pimpinan Wilayah dihadiri oleh:

Seluruh Pengurus pimpinan wilayah

(9) Rapat Harian Pimpinan Wilayah dihadiri oleh:

Seluruh pengurus pimpinan wilayah

(10) Rapat Kerja Cabang dihadiri oleh:

1. Pimpinan Cabang;

2. Seluruh Anggota Cabang;dan

(11) Rapat Pleno Pimpinan Cabang dihadiri oleh:

Pimpinan dan anggota cabang

(12) Rapat Pimpinan Harian Pimpinan Cabang dihadiri oleh:

Pimpinan dan anggota cabang

(13) Rapat Harian Pimpinan Cabang dihadiri oleh:

Pimpinan dan anggota cabang

Pasal 20

Quorum dan Pengambilan Keputusan Rapat Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten

Bandung

(1) Rapat Pimpinan Pusat pada setiap tingkatan sah apabila dihadiri oleh sekurang-

kurangnya lebih dari setengah dari jumlah anggota.

(2) Dalam hal belum terpenuhinya ketentuan sebagaimana terdapat dalam ayat (1) dan (2

) diatas rapat dapat ditunda selama 2x15 menit.

(3) Apabila dalam 2x15 menit ketentuan sebagaimana terdapat dalam ayat (1) dan (2 )

belum juga terpenuhi, maka rapat dapat dilanjutkan dan dinyatakan sah.

35 AD & ART IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN BANDUNG

(4) Dalam hal pengambilan keputusan rapat-rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dan (2) diatas, pada dasarnya dilaksanakan dengan musyawarah mufakat, apabila

musyawarah mufakat tidak tercapai, maka dilakukan dengan cara pemungutan suara,

keputusan dinyatakan sah apabila didukung oleh lebih dari setengah dari jumlah anggota

yang hadir.

BAB IX

PENUTUP

Pasal 21

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Ikatan Pelajar dan

Mahasiswa Kabupaten Bandung diatur dalam Peraturan Organisasi.

(2) Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.