23
ANGGARAN DASAR (AD) ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) DEWAN KEMAKMURAN MASJID AN NAHL 1435 H / 2014 PERUM TELAGA MAS R016 KELURAHAN HARAPAN BARU KECAMATAN BEKASI UTARA KOTA BEKASI JAWA BARAT

AD DAN ART DKM AN NAHL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Masjid An Nahl, Perum Telaga Mas

Citation preview

Page 1: AD  DAN ART DKM AN NAHL

ANGGARAN DASAR (AD) ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

DEWAN KEMAKMURAN MASJID AN NAHL

1435 H / 2014

PERUM TELAGA MAS R016 KELURAHAN HARAPAN BARU KECAMATAN BEKASI UTARA KOTA BEKASI JAWA BARAT

Page 2: AD  DAN ART DKM AN NAHL

AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 2-23

ANGGARAN DASAR DEWAN KEMAKMURAN MASJID AN NAHL

PERUMAHAN TELAGA MAS RW016 HARAPAN BARU BEKASI UTARA KOTA BEKASI – JAWA BARAT

TAHUN 1435 H / 2014

MUQODDIMAH

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

Rahmat dan HidayahNya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.

Dakwah adalah suatu kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menciptakan tata kehidupan

masyarakat yang berakhlaqul karimah, mulia dan penuh rahmat. Hal sebagaimana

diisyaratkan oleh oleh Allah ta’ala dalam firmannya:

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,

menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang

yang beruntung”(Ali Imran: 104).

Demi menyambut seruan tersebut, maka warga muslim Perumahan Telaga Mas RW016

Harapan Baru berusaha berhimpun untuk mengerahkan segala potensi dan secara nyata

mengoptimalkan keberadaan Masjid An Nahl sebagai pusat kegiatan dan pembinaan ummat

Islam. Ia pun menjadi salah satu pemicu gerak dakwah sekaligus indikator kesalehan

masyarakat secara umum, sebagaimana firman-Nya:

“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada

Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut

kepada siapapun selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan

termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk” (At-Taubah: 18)

Untuk mewujudkan cita-cita diatas, dibentuklah Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) An Nahl,

yang akan menjadi payung organisasi dalam mengelola kegiatan keislaman dan optimalisasi

Masjid An Nahl.

Dengan senantiasa mengharap ridha Allah SWT, disusunlah Anggaran Dasar(AD) dan

Anggaran Rumah Tangga(ART) sebagai berikut:

Page 3: AD  DAN ART DKM AN NAHL

AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 3-23

BAB I

NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN Pasal 1 NAMA

Organisasi ini bernama Dewan Kemakmuran Masjid An Nahl disingkat DKM An Nahl.

Pasal 2

WAKTU

DKM An Nahl didirikan 18 Muharram 1428 H bertepatan dengan tanggal 4 Februari 2007 M.

Pasal 3

KEDUDUKAN

DKM An Nahl berkedudukan di Perumahan Telaga Mas RW016, Kelurahan Harapan Baru,

Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.

BAB II AZAS, SIFAT DAN FUNGSI

Pasal 4 AZAS

DKM An Nahl berazaskan Islam berdasarkan Al Qur’an, Al Hadits dan Ijtihad.

Pasal 5 SIFAT

DKM An Nahl bersifat keagamaan dan kemasyarakatan yang dibentuk untuk ibadah dan

da’wah serta mengutamakan persaudaraan(Ukhuwah Islamiyah) antar warga muslim di

wilayah RW016 dan sekitarnya yang bersifat terbuka, persamaan dan tidak memihak(non

partisan) serta berkontribusi secara positif dan proaktif terhadap kegiatan sosial

kemasyarakatan.

Pasal 6

FUNGSI

DKM An Nahl berfungsi:

1. Sebagai wadah pembinaan keimanan, ketaqwaan dan akhlaq warga muslim di

wilayah RW016 dan sekitarnya.

2. Sebagai wadah dan sarana untuk melakukan syi’ar Islam.

Page 4: AD  DAN ART DKM AN NAHL

AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 4-23

3. Sebagai wadah silaturrahmi warga muslim untuk mengembangkan dan mengamalkan

ajaran Islam serta menggalang Ukhuwah Islamiyah.

4. Sebagai wali amanat dalam menyalurkan zakat, infaq, shadaqah, Jariyah, wakaf,

hibah dan fidyah untuk disalurkan kepada yang berhak menerimanya atau digunakan

untuk operasional, pembanguna dan pemeliharaan masjid An Nahl.

5. Sebagai motor/penggerak seluruh warga muslim untuk membangun, menjaga dan

memelihara masjid An Nahl yang merupakan milik seluruh warga muslim di wilayah

RW016 dan bukan milik golongan/kelompok tertentu.

6. Sebagai koordinator, fasilitator dan pemberi dukungan untuk kegiatan keagamaan,

pendidikan, dakwah dan sosial kemasyarakatan baik yang dilakukan oleh pengurus

DKM atau warga muslim di wilayah RW016 selama tidak bertentangan dengan

tuntunan syariat islam.

7. Sebagai wadah yang mewakili umat Islam dalam hubungan antar umat beragama di

wilayah RW016.

8. Bukan sebagai wadah berpolitik atau berafiliasi dengan partai apapun.

BAB III TUJUAN DAN USAHA-USAHA

Pasal 7

TUJUAN

DKM An Nahl bertujuan untuk menjadikan masjid An Nahl sebagai pusat kegiatan umat

Islam untuk menghimpun, membina dan mengarahkan segenap warga muslim di wilayah

RW016 dan sekitarnya dalam wadah kerjasama, bernafaskan ukhuwah islamiyah guna

meningkatkan peran dan kualitas umat Islam demi terwujudnya masyarakat berakhlaqul

karimah yang diridhai oleh Allah SWT.

Pasal 8

USAHA-USAHA

Untuk mencapai tujuan tersebut, DKM An Nahl melakukan usaha-usaha sebagai berikut:

1. Membina keimanan, ketaqwaan dan akhlak masyarakat muslim dengan cara-cara

sesuai dengan Al Quran, Hadits dan Ijtihad.

2. Melaksanakan tata kelola ibadah(mahdhoh) dalam masjid yang baik dan benar,

mengikuti tuntunan Al Quran, Hadits dan Ijtihad. Sepakat dengan ushul dan

bertoleransi dalam hal furu/khilafiyah selama masing-masing pengambilan dalil dari

pendapat memiliki kekuatan nash/hadits yang shahih.

Page 5: AD  DAN ART DKM AN NAHL

AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 5-23

3. Menjadikan masjid sebagai sarana aktif kegiatan ibadah, da’wah, majelis ta’lim, dzikir

dan pelayanan umat Islam.

4. Menciptakan ruang masjid yang bersih dan nyaman.

5. Memelihara dan meningkatkan sarana dan prasarana masjid untuk mendukung

kegiatan DKM.

6. Mengedukasi generasi muda muslim untuk senantiasa rindu kepada masjid.

7. Menggali, mengembangkan dan menyalurkan segenap potensi warga muslim guna

meningkatkan peran dan kualitas warga muslim dalam bentuk program kerja dan

kegiatan Islam.

8. Mengembangkan persaudaraan antar sesama warga muslim dan kerjasama antar

warga dari berbagai kalangan baik perseorangan, perhimpunan, lembaga pemerintah

maupun swasta di dalam atau di luar wilayah RW016.

9. Mengembangkan dan meningkatkan kepekaan, kepedulian, peran serta dan

solidaritas warga muslim terhadap permasalahan-permasalahan kebangsaan dan

kerakyatan dalam bidang ekonomi, pendidikan, politik, hukum, social dan budaya.

10. Berperan aktif dalam kegiatan amar ma’ruf nahi munkar, tafsiyah dan tarbiyah.

11. Melakukan usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan syariat Islam.

BAB IV JAMA’AH

Pasal 9 JAMA’AH

Jama’ah DKM An Nahl adalah setiap warga muslim yang bertempat tinggal di wilayah

RW016.

Ketentuan mengenai jama’ah DKM An Nahl diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga(ART).

BAB V SUSUNAN DAN KEDAULATAN ORGANISASI

Pasal 10 SUSUNAN ORGANISASI

DKM An Nahl mempunyai wilayah kerja di Perumahan Telaga Mas RW016 kelurahan

Harapan Baru Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat.

Page 6: AD  DAN ART DKM AN NAHL

AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 6-23

Susunan Organisasi DKM An Nahl meliputi :

1. Dewan Pembina

2. Dewan Penasehat

3. Pengurus DKM

Pasal 11 KEDAULATAN ORGANISASI

Musyawarah Umum(MUSUM) adalah pemegang kedaulatan dan kekuasaan tertinggi DKM

An Nahl.

Pasal 12 SUSUNAN PENGURUS

Susunan pengurus DKM An Nahl terdiri dari:

1. Ketua

2. Wakil Ketua

3. Sekretaris

4. Bendahara

5. Kepala Bidang

6. Staff Pengurus

Ketentuan mengenai kepengurusan DKM An Nahl diatur di dalam Anggaran Rumah

Tangga(ART).

Pasal 13 SANKSI ORGANISASI

Sanksi organisasi dapat dikenakan kepada jama’ah atau pengurus berupa :

1. Teguran lisan

2. Peringatan tertulis

3. Pemberhentian sebagai pengurus

Page 7: AD  DAN ART DKM AN NAHL

AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 7-23

BAB VI

MUSYAWARAH DAN RAPAT Pasal 14

JENIS MUSYAWARAH DAN RAPAT

Musyawarah dan rapat DKM An Nahl diatur sebagai berikut:

1. Musyawarah Umum(MUSUM)

2. Musyawarah Luar Biasa(MUSLUB)

3. Musyawarah Kerja(MUKER)

4. Rapat Pengurus(RAPEN)

5. Rapat Kegiatan

Pasal 15 MUSYAWARAH UMUM DAN MUSYAWARAH LUAR BIASA

1. Musyawarah Umum(MUSUM) adalah pemegang kedaulatan dan kekuasaan tertinggi

DKM An Nahl.

2. Musyawarah Umum(MUSUM) dihadiri oleh:

a. Pengurus Tinggi DKM yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,

Bendahara, Kabid-Kabid.

b. Dewan Pembina yang terdiri dari Ketua RW dan seluruh Ketua RT di wilayah

RW016.

Apabila yang bersangkutan seorang non muslim, maka diwakilkan kepada

pengurus RW/RT yang muslim.

c. Perwakilan warga muslim dari setiap RT di wilayah RW016 masing-masing 3

orang.

d. Dewan penasehat periode terakhir kepengurusan yang berjumlah 5 orang.

e. Ketua DKM Baitul ‘Ilmi atau perwakilan 1 0rang.

3. Musyawarah Umum(MUSUM) diadakan setiap 3(tiga) tahun atau 1(satu) periode

kepengurusan.

4. MUSUM dipimpin oleh seorang ketua, wakil ketua dan sekretaris yang dipilih dari

peserta MUSUM atau MUSLUB dan bersifat Ad Hoc.

5. Musyawarah Umum(MUSUM) berwenang untuk :

a. Menilai dan menetapkan laporan pertanggungjawaban Ketua DKM An Nahl.

b. Pemilihan dan penetapan Ketua DKM dan Dewan Penasehat DKM An Nahl.

Mekanisme pemilihan ketua DKM dan Dewan Penasehat diatur di dalam

Anggaran Rumah Tangga(ART).

Page 8: AD  DAN ART DKM AN NAHL

AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 8-23

c. Pengukuhan/pengangkatan Ketua DKM An Nahl oleh Ketua RW016 berdasarkan

keputusan atau ketetapan MUSUM.

d. Serah terima jabatan dari Ketua DKM An Nahl yang lama ke Ketua DKM An Nahl

yang baru.

e. Menetapkan atau mengubah AD/ART

f. Pemaparan program umum oleh ketua DKM An Nahl terpilih .

g. Menetapkan hal-hal selain tersebut pada ayat 5(a) sampai 4(f).

6. Penundaan Musyawarah Umum(MUSUM):

a. Musyawarah Umum(MUSUM) dapat ditunda paling lama 6(enam) bulan atas

permintaan Musyawarah Kerja(MUKER).

b. Apabila setelah ditunda selama 6(enam) bulan ternyata tidak dapat melaksanakan

MUSUM, maka Dewan Pembina dan Dewan Penasehat akan membentuk panitia

formatur MUSUM.

7. Apabila terjadi kondisi darurat, mendesak, dan genting, maka Dewan Pembina dan

Dewan Penasehat akan mengambil alih kendali DKM An Nahl dan mempercepat

Musyawarah Umum (MUSUM) sebelum masa jabatan selesai dengan mengadakan

Musyawarah Luar Biasa(MUSLUB).

8. Musyawarah Luar Biasa(MUSLUB) dapat dilaksanakan jika terjadi hal berikut:

a. Organisasi(DKM AN Nahl) dalam keadaan darurat atau keadaan yang

membahayakan persatuan, kesatuan dan Ukhuwah Islamiyah dan, atau keadaan

lainnya yang membahayakan kelangsungan organisasi(DKM An Nahl)

b. Berada pada suatu kondisi dimana Anggaran Dasar(AD) dan Anggaran Rumah

Tangga(ART) sudah tidak relevan untuk diterapkan, sehingga diperlukan

perubahan AD/ART secepatnya.

9. Kewenangan Musyawarah Luar Biasa(MUSLUB) sama kedudukannya dengan

Musyawarah Umum(MUSUM).

Pasal 16 MUSYAWARAH KERJA

1. Musyawarah Kerja adalah forum koordinasi, konsultasi dan evalulasi program kerja

yang dilaksanakan oleh pengurus DKM An Nahl.

2. Musyawarah Kerja dihadiri oleh:

a. Pengurus DKM yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan

Kepala Bidang atau perwakilan Kepala Bidang.

Page 9: AD  DAN ART DKM AN NAHL

AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 9-23

b. Dewan Pembina yang terdiri dari Ketua RW dan seluruh Ketua RT di wilayah

RW016. Apabila yang bersangkutan seorang non muslim, maka diwakilkan

kepada pengurus RW/RT yang muslim.

c. Dewan Penasehat

3. Musyawarah Kerja diadakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali

4. Musyawarah Kerja dipimpin oleh ketua DKM atau yang mewakili.

5. Musyawarah Kerja bertujuan untuk :

a. Memberikan arahan, bimbingan dan masukan bagi kepengurusan dan

pengembangan DKM.

b. Melakukan evaluasi program kerja pengurus.

c. Menetapkan garis-garis besar program pengurus DKM.

d. Memilih dan menetapkan MUSUM DKM An Nahl selambat-lambatnya 1 bulan

sebelum periode kepengurusan DKM An Nahl berakhir.

Setelah terbentuk panitia yang bersifat Ad Hoc, pengurus DKM An Nahl

berstatus demisioner (artinya sudah meletakan jabatan tetapi masih

menjalankan fungsinya sebagai pimpinan sementara sebelum pimpinan baru

terpilih).

Pasal 17 RAPAT PENGURUS

1. Rapat Pengurus adalah forum koordinasi, konsultasi dan evaluasi dalam rangka

keterpaduan dan koordinasi program dan pengembangan pengurus pada masing-masing

kepala bidang.

2. Rapat pengurus dihadiri oleh seluruh pengurus DKM An Nahl.

3. Rapat Pengurus diadakan sekurang-kurangnya setiap 3 bulan.

4. Rapat Pengurus dipimpin oleh Ketua DKM atau yang mewakili.

5. Rapat Pengurus berwenang untuk :

a. Menetapkan atau mengangkat anggota kepengurusan DKM antar waktu

b. Merencanakan program kerja

c. Mengevaluasi pelaksanaan program

d. Merencanakan setiap kegiatan organisasi

e. Membentuk kabid-kabid untuk melaksanakan rencana kegiatan

f. Mengevaluasi setiap kegiatan

g. Menilai laporan pertanggungjawaban program kerja masing-masing kepala bidang.

Page 10: AD  DAN ART DKM AN NAHL

AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 10-23

Pasal 18 RAPAT KEGIATAN

1. Rapat Kegiatan adalah rapat yang diadakan oleh kepala bidang pada masing-masing

bidang kegiatan, sub-sub didalam kepengurusan atau kepanitiaan setiap kegiatan untuk

melaksanakan program kegiatan yang telah direncanakan, baik oleh kepengurusan DKM

An Nahl atau warga muslim di wilayah RW016 selama tidak bertentangan dengan syariat

Islam.

2. Rapat Kegiatan dihadiri oleh pengurus dan, atau anggota DKM bukan pengurus yang

ditunjuk di dalam kepanitiaan.

Pasal 19 PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat-rapat yang tersebut pada BAB

VI diatas dilakukan dengan cara mufakat dari seluruh peserta musyawarah.

2. Jika ayat (1) tidak dapat terpenuhi maka keputusan diambil melalui mekanisme voting

atau suara terbanyak.

BAB VII PROGRAM

Pasal 20 PENETAPAN PROGRAM

1. Untuk mencapai tujuan dengan usaha-usaha yang dilakukan pengurus DKM, dalam

Musyawarah Kerja (Muker) memutuskan, mengesahkan dan menetapkan garis-garis

besar program dalam masa kerja pengurus DKM yang baru. 2. Garis-garis besar program yang ditetapkan meliputi, master plan program, Struktur

Organisasi, mekanisme kesekretariatan dan perbendaharaan, mekanisme

pengawasan dan kepengurusan harian yang belum diatur dalam AD/ART.

BAB VIII

KEUANGAN Pasal 21

PROGRAM KERJA, ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

1. Pengurus DKM harus merumuskan objective dan rencana kerja yang terukur untuk

mewujudkan tujuan dan usaha-usaha DKM An Nahl .

Page 11: AD  DAN ART DKM AN NAHL

AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 11-23

2. Pengurus DKM harus merumuskan Anggaran Pendapatan dan Belanja DKM sesuai

kebutuhan realisasi program diatas.

3. Kedua hal diatas harus disampaikan secara berkala ke anggota DKM An Nahl atau

warga muslim di wilayah RW016 setelah melalui rapat pengurusDKM An Nahl. 4. Pendanaan diperoleh dari para donatur berupa zakat, infaq, shadaqah, wakaf, fidiyah

dan sumber-sumber lain yang sah, halal dan tidak mengikat.

BAB IX

ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 22

PERATURAN PERALIHAN

Hal-hal yang tidak diatur di dalam Anggaran Dasar(AD) akan diatur di dalam Anggaran

Rumah Tangga (ART) yang merupakan pula perincian pelaksanaan Anggaran Dasar(AD)

dan peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya tidak boleh bertentangan dengan Anggaran

Dasar (AD).

BAB X PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 23 PERUBAHAN AD DAN ART

Perubahan Anggaran Dasar(AD) dan Anggaran Ruamah Tangga(ART) ditetapkan oleh

Musyawarah Umum(MUSUM) atau Musyawarah Luar Biasa(MUSLUB).

BAB XI

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 24

TAMBAHAN

1. Untuk menjamin standarisasi mutu, sistem pengajaran, kurikulum dan manajemen

TPA harus mengacu kepada lembaga yang telah diakui akriditasnya, yaitu

Departemen Agama dan kurikulum unggulan.

Page 12: AD  DAN ART DKM AN NAHL

AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 12-23

BAB XII

PENUTUP Pasal 25

PENUTUP

1. Anggaran Dasar ini ditetapkan dan disyahkan dalam Musyawarah Umum tahun

1435H bertepatan dengan 2014 dan menjadi pedoman organisasi.

2. Anggaran dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bekasi

Pada Tanggal : 4 Rajab 1435 H / 4 Mei 2014

MUSYAWARAH UMUM DKM AN NAHL

PERUM TELAGA MAS RW016 HARAPAN BARU BEKASI UTARA

KOTA BEKASI - JAWA BARAT

Pimpinan Sidang, Ketua Wakil Ketua Sekretaris

TTD TTD TTD

( Bayu Pramono Aji) ( Suandi ) ( Nuryanto )

Mengetahui,

Ketua RW016

TTD

( Sukono Wiryo )

Page 13: AD  DAN ART DKM AN NAHL

AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 13-23

ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN KEMAKMURAN MASJID AN NAHL

PERUMAHAN TELAGA MAS RW016 HARAPAN BARU BEKASI UTARA KOTA BEKASI – JAWA BARAT

TAHUN 1435 H / 2014

BAB I UMUM

DKM An Nahl bertujuan untuk menjadikan masjid An Nahl sebagai pusat kegiatan umat

Islam untuk menghimpun, membina dan mengarahkan segenap warga muslim di wilayah

RW016 dan sekitarnya dalam wadah kerjasama, bernafaskan ukhuwah islamiyah guna

meningkatkan peran dan kualitas umat Islam demi terwujudnya masyarakat berakhlaqul

karimah yang diridhai oleh Allah SWT.

Untuk mewujudkan tujuan diatas, pengurus DKM An nahl melakukan usaha-usaha yang

sesuai dengan Anggaran Dasar(AD) DKM An Nahl.

Dengan senantiasa mengharap ridha Allah SWT, disusunlah Anggaran Rumah

Tangga(ART) yang merupakan pengaturan lebih lanjut dari Anggaran Dasar(AD) DKM An

Nahl sebagai berikut:

BAB II JAMA’AH

Pasal 1 DEFINISI JAMA’AH

Jama’ah DKM An Nahl adalah warga muslim yang bertempat tinggal di wilayah

RW016.

Pasal 2 HAK JAMA’AH

Jama’ah DKM An Nahl mempunyai hak :

1. Memilih dan/atau dipilih dalam kepengurusan DKM An Nahl.

2. Memberikan pendapat dan saran serta berpartisipasi aktif untuk kemajuan dan

keberhasilan program DKM An Nahl.

Page 14: AD  DAN ART DKM AN NAHL

AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 14-23

3. Ikut serta dan andil secara langsung dalam kegiatan DKM An Nahl.

4. Mendapat bimbingan dan pendidikan tentang keislaman dan keilmuan lainnya.

5. Membela dan dibela dalam penegakan Islam.

Pasal 3

KEWAJIBAN JAMA’AH

Setiap Jama’ah wajib untuk :

1. Menta’ati Anggaran Dasar(AD) dan Anggaran Rumah Tangga(ART) serta

keputusan-keputusan atau peraturan DKM An Nahl.

2. Menjalankan syariat-syariat Islam sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW

berdasarkan Al Quran, Al Hadits dan Ijtihad.

3. Membela dan menjaga nama baik organisasi.

4. Berlomba-lomba dalam kebaikan dengan cara saling mengingatkan pada

sesama jama’ah untuk menunaikan ajaran agama secara Kaffah.

5. Menghadiri dan mengikuti musyawarah, rapat, pertemuan, kajian serta

kegiatan-kegiatan organisasi sesuai AD/ART.

6. Memberi dukungan dalam upaya syiar Islam.

BAB III KEPENGURUSAN

Pasal 4 SUSUNAN ORGANISASI DAN PENGURUS DKM

Susunan organisasi dan pengurus DKM An Nahl terdiri dari :

1. Dewan Pembina

2. Dewan Penasehat

3. Ketua

4. Wakil Ketua

5. Sekretaris

6. Bendahara

7. Kepala Bidang(Kabid) :

a. Peribadatan & PHBI

b. Pembangunan & Perawatan

Page 15: AD  DAN ART DKM AN NAHL

AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 15-23

c. Pendidikan & Dakwah

d. Humas

e. Bazis

f. Sosial Kemasyarakatan

g. RISMA

h. Peralatan & Perlengkapan

i. Kesekretariatan

j. Muslimah

Pasal 5

PERSYARATAN PENGURUS DKM

1. Warga muslim yang bertempat tinggal di wilayah RW016.

2. Bertaqwa Kepada Allah SWT

3. Berpegang teguh kepada Al Quran, Al Hadits dan Ijtihad.

4. Mempunyai komitmen dan dedikasi tinggi terhadap perjuangan umat islam

serta organisasi DKM.

5. Tidak sedang tersangkut dalam permasalahan hukum.

Pasal 6 HAK PENGURUS

1. Menghadiri dan mengikuti berbagai kegiatan DKM.

2. Berperan aktif memberikan ide, kritik dan masukan konstruktif terhadap sesama

Kepengurusan baik secara lisan maupun tulisan sesuai dengan etika Islam. 3. Mendapat bimbingan dan pendidikan tentang keislaman dan keilmuan lainnya.

Pasal 7

KEWAJIBAN PENGURUS

1. Mentaati dan melaksanakan AD/ART dan Garis-garis besar program DKM yang telah

disahkan dan ditetapkan.

2. Menjaga nama baik DKM.

3. Merencanakan, melaksanakan dan mempertanggungjawabkan kegiatan dan program

kerja yang telah disahkan selama masa kepengurusan.

4. Menjaga ukhuwah dan persatuan antar Kepengurusan DKM.

Page 16: AD  DAN ART DKM AN NAHL

AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 16-23

Pasal 8 DEWAN PEMBINA DAN DEWAN PENASEHAT

1. Dewan Pembina terdiri dari Ketua RW dan seluruh Ketua RT di wilayah RW016.

Apabila yang bersangkutan seorang non muslim, maka diwakilkan kepada pengurus

RW/RT yang muslim.

2. Dewan Penasehat dipilih berdasarkan MUSUM / MUSLUB dengan jumlah 5(lima)

orang.

Pasal 9 PEMILIHAN KETUA DKM

1. Ketua DKM dipilih oleh peserta MUSUM setiap 3(tiga) tahun atau pergantian periode

kepengurusan.

Mekanisme pemilihan dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Pemilihan dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat.

b. Apabila pada pasal 9 ayat 1(a) tidak tercapai mufakat, maka pemilihan

dilakukan dengan cara voting(tertutup) berdasarkan suara terbanyak.

c. Dan apabila pada pasal 9 ayat 1(b) juga tidak terjadi kesepakatan, maka

pemilihan ketua DKM An Nahl dilakukan dengan pemilihan langsung, umum,

bebas dan rahasia(LUBER) oleh seluruh warga muslim atau perwakilan setiap

Kepala keluarga muslim di wilayah RW016.

2. Masa kerja Ketua DKM An Nahl adalah 3(tiga) tahun dengan sistem kalender Islam

terhitung dari tanggal, bulan dan tahun dari keputusan/ketetapan MUSUM serta dapat

diperpendek atau diperpanjang sesuai dengan keputusan MUSUM/MUSLUB.

3. Ketua DKM terpilih harus melengkapi personalia pengurus DKM yang terdiri dari,

Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, Kabid-kabid beserta staffnya sesuai dengan

kebutuhan organisasi.

4. Dalam melengkapi/menentukan personalia DKM, Ketua terpilih hendaknya

memperhatikan saran dan pertimbangan Dewan Pembina dan Dewan Penasehat

dalam memilih jama’ah yang bisa bekerjasama dengan ketua DKM.

5. Ketua DKM harus melengkapi susunan kepengurusan DKM An Nahl beserta uraian

tugasnya selambat-lambatnya 1 bulan setelah penetapan keputusan MUSUM.

Page 17: AD  DAN ART DKM AN NAHL

AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 17-23

Pasal 10 WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB

1. Susunan struktur organisasi yang terdiri atas kabid-kabid sebagaimana tersebut pada

pasal 4 diatas dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan organisasi.

2. Wewenang dan tanggung jawab

a. Dewan Pembina

Berwenang dan tanggung jawab untuk memberikan dukungan kepada DKM

untuk melaksanakan programnya, memelihara hubungan dan menjaga

keharmonisan antara pemerintah, jama’ah dan lembaga lainnya. Bersama-

sama dengan Dewan Penasehat dapat mengusulkan diadakan MUSLUB

apabila dianggap perlu.

b. Dewan Penasehat

Kedudukannya ditunjuk berdasarkan keputusan MUSUM atau MUSUM Luar

Biasa. Dewan Penasehat terdiri dari 5 (lima) orang. Berwenang menampung

dan mempertimbangkan masukan dari jama’ah masjid, memberikan masukan

dan pertimbangan kepada DKM. Bersama-sama dengan Dewan Pembina

dapat mengusulkan diadakan MUSLUB apabila dianggap perlu. Dewan

Penasehat bertanggung jawab terhadap keharmonisan hubungan antara

jama’ah dengan DKM.

c. Ketua DKM

Bertugas dan bertanggung jawab kepada anggota DKM An Nahl dalam

pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan DKM, antara lain :

a. Memimpin dan mengkoordinasikan pengurus pimpinan dan staf

pengurus dan seluruh anggota DKM.

b. Bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan Garis Besar Ketetapan

DKM selama satu periode kepengurusan.

c. Mengkoordinasikan master plan program DKM baik perencanaan,

pelaksanaan, evaluasi dan pertanggungjawaban.

d. Menunjuk dan mengangkat serta memberhentikan pejabat fungsional

yang berada dibawahnya dalam masa kepengurusan. Untuk selanjutnya

direkomendasikan untuk disahkan dalam Musyawarah Umum(MUSUM)

e. Mempersiapkan panitia pergantian kepengurusan(Pemilihan Ketua dan

MUSUM) selambatnya 3 bulan sebelum akhir masa jabatan.

Page 18: AD  DAN ART DKM AN NAHL

AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 18-23

f. Mempersiapkan dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban

Kepengurusan Dewan Kemakmuran Masjid dalam Musyawarah Kerja

(Muker).

d. Wakil Ketua DKM

Tugas dan tanggung jawab Wakil Ketua DKM, antara lain :

a. Membantu kinerja Ketua DKM.

b. Mewakilkan atau bertindak atas nama Ketua DKM jika Ketua DKM

berhalangan secara syar’i untuk menjalankan fungsi dan tanggung

jawabnya.

c. Secara otomatis menggantikan Ketua DKM, jika Ketua DKM secara sah

berhalangan tetap dan tidak dapat menjalankan tugasnya secara tetap.

d. Proses serah terima dan pergantian jabatan disahkan dan ditetapkan

dalam Musyawarah Luar Biasa (Muslub).

e. Sekretaris DKM

Tugas dan tanggung jawab Sekretaris DKM, antara lain :

a. Mengatur pengelolaan kesekretariatan Kepengurusan DKM dan

informasi resmi Kepengurusan DKM.

b. Bertanggung jawab atas staf dan devisi yang ada di bawahnya.

c. Melaksanakan tugas kesekretariatan yang meliputi administrasi,

korespondensi, kearsipan dan pelaporan.

d. Menyiapkan dan menyelenggarakan musyawarah yang telah diatur

dalam Anggaran Dasar (AD) DKM.

e. Memberikan laporan pertanggungjawaban fungsi dan tugas dalam masa

jabatan kepada Ketua DKM.

f. Menyampaikan hasil evaluasi realisasi program dan anggaran periodik

per kwartal kepada pengurus pimpinan.

f. Bendahara DKM

Tugas dan tanggung jawab Bendahara, antara lain :

a. Mengelola keuangan dan inventarisasi perbendaharaan DKM.

b. Melaksananakan sistem akuntansi, yaitu pelaporan keuangan yang

akurat, diklasifikasi, diringkas, dan dinformasikan secara periodik

kepada Ketua DKM setiap bulannya. Laporan keuangan dibuat secara

akurat agar dapat menjadi bahan pengambil kebijakan dan kepentingan

lainnya yang terkait dengan program dan kegiatan DKM.

Page 19: AD  DAN ART DKM AN NAHL

AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 19-23

c. Mengatur mekanisme pembayaran dan pelaporan belanja dari dan ke

KAS DKM, yang dilakukan Kepengurusan DKM.

d. Melakukan inventarisasi perbendaharaan DKM yang masuk ke dalam

material asset atau barang-barang/alat milik DKM.

e. Dalam melakukan pengawasan keuangan (auditing).

f. Menerima dan mengkoordinasikan penggalangan dana yang bersumber

dari donator tetap/tidak tetap, ZIS, kencleng, kotak amal serta dana lain

yang didapat dari sumber yang halal dan sah.

g. Menjadi juru bayar seluruh pengeluaran keuangan DKM, setelah

mendapat persetujuan dari ketua/wakil ketua DKM.

g. Kepala Bidang (Kabid) DKM

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bidang (Kabid), antara lain :

a. Membuat program kerja selama dalam masa aktif kepengurusan.

b. Mengusulkan, merekomendasikan dan memberikan jastifikasi program

pada Musyawarah Kerja (Muker) secara argumentative, reasonable dan

tidak bertentangan dengan AD/ART DKM.

c. Memimpin pelaksanaan program kerja dalam lingkup sub bidang di

bawahnya.

d. Melakukan evaluasi kerja terhadap kinerja bidang yang dipimpinnya

yang nantinya dilampirkan dalam laporan pertanggung jawaban per

kwartal maupun majelis Musyawarah Kerja (Muker).

e. Membuat laporan pertanggung jawaban pelaksanaan program secara

periodik per kwartal kepada Ketua Umum dan secara administrative

kepada Sekretaris Umum.

f. Memberikan pertanggung jawaban umum selama masa kepengurusan

DKM kepada Ketua Umum dan majelis Muswarah Kerja (Muker).

g. Klasifikasi dan pembagian Bidang diatur dan ditetapkan dalam Garis

Besar program DKM.

h. Staf Pengurus DKM

Tugas dan tanggung jawab staf pengurus, antara lain :

a. Melaksanakan tugas harian/regular yang telah diatur dan ditetapkan

oleh masing-masing Kepala Bidang (Kabid).

b. Membantu kepala bidang dalam menjalankan program dan kegiatan

bidang.

Page 20: AD  DAN ART DKM AN NAHL

AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 20-23

c. Staf pengurus adalah tenaga ahli yang direkomendasikan dan dipilih

oleh Kepala Bidang (Kabid) sesuai dengan AD/ART.

Pasal 11

BERAKHIRNYA STATUS KEPENGURUSAN

1. Berakhirnya masa kepengurusan DKM dan telah resmi dibubarkan dalam

Musyawarah Umum.

2. Meninggal dunia atau mengundurkan diri.

3. Diberhentikan dengan alasan dan pertimbangan yang bisa dipertanggungjawabkan

secara organisasi,seperti pelanggaran AD/ART atau sedang tersangkut dalam

permasalahan hukum.

4. Tidak lagi menjadi jama’ah DKM atau pindah tempat tinggal dari wilayah RW016.

BAB IV KEUANGAN DKM

Pasal 12 SUMBER KEUANGAN DAN PENYIMPANAN DANA

1. Pendanaan diperoleh dari para donatur berupa zakat, infaq, shadaqah, wakaf, fidiyah

dan sumber-sumber lain yang sah, halal dan tidak mengikat .

2. Penyimpanan uang yang belum dimanfaatkan.

Untuk keamanan dana(fisik uang) atas dana DKM yang belum dimanfa’atkan, wajib

diamankan dengan disimpan di Bank Syariah atas nama DKM An Nahl.

Pasal 13 PENGGUNAAN KEUANGAN

1. Jenis Pengeluaran terdiri atas:

a. Pengeluaran operasional terdiri atas pengeluaran untuk retribusilistrik, air, telepon,

honorarium penjaga masjid, dan lainnya yang tergolong pengeluaran operasional.

b. Pengeluaran penyelenggaraaan kegiatan antara lain kegiatan pengajian

rutin/periodik, kegiatan hari besar Islam/penyelenggaraan, kegiatan bulan

Ramadhan beserta kegiatan lain yang mendukungnya seperti pengeluaran untuk

akomodasi/infak penceramah, lombalomba, sunatan masal, konsumsi, dan

bantuan untuk kegiatan RISMA, TPA dan Majlis Ta’lim.

Page 21: AD  DAN ART DKM AN NAHL

AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 21-23

c. Pengeluaran santunan dan penyaluran dana kepada para mustahik seperti

santunan anak yatim, menyalurkan zakat baik dalam rangka program DKM

maupun meneruskan amanah dari muzaki.

d. Pengeluaran pembangunan dan pemeliharaan masjid.

2. Otorisasi penggunaan uang, wajib mengacu kepada program/peruntukan dalam

anggaran yang telah disepakati , baik program umum atau program khusus.

3. Penggunaan/penarikan uang yang tersimpan di bank harus ditanda tangani sekurang-

kurangnya oleh dua orang.

Pasal 14 PELAPORAN

1. Mingguan

Melaporkan posisi dana kas baik secara lisan yang disampaikan kepada jama’ah

pada saat sebelum penyelenggaraan shalat Jum.at atau ditempel di papan

pengumuman yang isinya memberitahukan mengenai saldo kas minggu lalu,

penerimaan /pengeluaran dalam minggu ini dan saldo akhir minggu akhir ini.

2. Triwulan(3 Bulanan)

Melaporkan posisi keuangan setiap 3 bulan kepada jama’ah melalui Ketua RT di

wilayah RW016.

3. Tahunan

Melaporkan penerimaan dan pengeluaran ditujukan kepada Dewan Pembina, Dewan

penasehat dan Jama’ah serta dipasang di papan pengumuman masjid yang berisi

mutasi keuangan selama satu tahun dengan penjelasan :

a. Saldo uang awal periode baik tunai maupun yang ada di bank.

b. Penerimaan, yang disajikan dalam kelompok berdasarkan sumber penerimaan

yaitu penerimaan zakat, infaq, sadaqah, wakaf, fidiyah dan lain-lain.

c. Pengeluaran berdasarkan kelompok penggunaan yaitu pengeluaran

operasional, pengeluaran kegiatan, pengeluaran santunan atau penyaluran

berdasarkan amanah seperti zakat, santunan yatim piatu, pengeluaran

pemeliharaan dan pembangunan sarana dan prasarana ibadah dan

pengeluaran lainnya.

d. Saldo dana milik DKM dalam bentuk tunai maupun dana yang ada di bank

pada akhir periode.

Page 22: AD  DAN ART DKM AN NAHL

AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 22-23

4. Akhir Masa Bhakti

Pelaporan akan disampaikan pada MUSUM/MUSUM Luar Biasa, bentuk format

laporan sama seperti pada angka (3) diatas, namun dengan mutasi selama periode

masa jabatan kepengurusan DKM.

BAB V PROGRAM

Pasal 15 PROGRAM KERJA

1. Program DKM – AN-NAHL meliputi bidang-bidang:

a. Pembinaan dan peningkatan ibadah, kajian agama, pelayanan sosial

kemasyarakatan.

b. Peningkatan tertib administrasi dan organisasi.

c. Pembangunan/pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana masjid.

d. Bidang lainnya yang diputuskan dalam Musyawarah Umum Jama’ah.

2. Program kerja DKM pada angka (1) diatas harus mengacu pada program umum yang

diputuskan dalam MUKER.

3. Program kerja DKM baik jangka pendek maupun jangka menengah dalam satu

periode kepengurusan, harus disusun selambat-lambatnya 6(enam) bulan setelah

MUSUM/MUSUM Luar Biasa dan merupakan penjabaran dari program umum hasil

MUSUM/MUSUM Luar Biasa.

BAB VI

PENUTUP Pasal 16

PENUTUP

1. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan saling

melengkapi dengan Anggaran Dasar(AD).

2. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga(ART) ini diatur dalam

peraturan-peraturan organisasi.

3. Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dirubah dan ditetapkan di dalam

Musyawarah Umum(MUSUM).

4. Anggaran Rumah Tangga(ART) ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Page 23: AD  DAN ART DKM AN NAHL

AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 23-23

Ditetapkan di : Bekasi

Pada Tanggal : 4 Rajab 1435 H / 4 Mei 2014

MUSYAWARAH UMUM DKM AN NAHL

PERUM TELAGA MAS RW016 HARAPAN BARU BEKASI UTARA

KOTA BEKASI - JAWA BARAT

Pimpinan Sidang, Ketua Wakil Ketua Sekretaris

TTD TTD TTD

( Bayu Pramono Aji) ( Suandi ) ( Nuryanto )

Mengetahui,

Ketua RW016

TTD

( Sukono Wiryo )