Upload
samuel-amosilo-kesek
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/20/2019 adag rqrqrq asxzzvr
1/18
1. Gambarkan dan sebutkan bagian dari penampang sagital bola mata
8/20/2019 adag rqrqrq asxzzvr
2/18
2. Gambarkan dan jelaskan lintasan penglihatan (visual pathway)
8/20/2019 adag rqrqrq asxzzvr
3/18
Lintasan visual merupakan lintasan yang dilalui impuls saraf sejak dari
terbentuknya bayangan di retina sampai terbentuknya kesadaran mengenai adanya
obyek yang dilihat. Lintasan visual mencakup retina, saraf optic, khiasma optikum,
traktus optikus, korpus genikulatum laterale, radiasio optika (traktus
genikulokalkarina), korteks visual (area striata/area 17), dan tingkat kesadaran
melihat.
Retina sebagai Film negative
gar suatu obyek dapat dilihat maka harus terjadi bayangan di retina dan
bayangan ini harus dapat dihantarkan ke otak, yaitu ke korteks visual di fissure
kalkarina untuk selanjutnya disadari. !engan demikian kita melihat obyek dengan
mata dan dengan otak. "ekanisme melihat ini sangat rumit dan meliputi melihat
bentuk, ruang dan #arna. $ola mata merupakan suatu sistem kamera yang
mempunyai sistem lensa, diafragma, dan film. %ebagai sistem lensanya adalah kornea,
cairan akuos, lensa mata dan vitreum. %ebagai diafragma adalah palpebra dan pupil.
%ebagai filnya ialah retina.
%uatu obyek dapat terlihat paling jelas kalau cahaya dari obyek tepat jatuh pada retina, tepatnya di makula lutea. !apat tidaknya cahaya dari jauh tak terhingga
terfokus pada retina saat mata istirahat tergantung pada kekuatan refraksi mata dan
panjang aksis bola mata. pabila fokus tepat di retina, maka mata tersebut dikatakan
emetrop. pabila fokus jatuh di depan retina maka dikatakan miop, dan apabila fokus
jatuh di belakang retina maka dikatakan hipermetrop. &adi agar bayangan jelas, maka
dibutuhkan media refrakta yang jernih dengan kekuatan refraksi yang cocok dengan
panjang sumbu bola mata, serta retina sebagai penangkap bayangan yang baik.
%uatu obyek dapat dilihat jika obyek tersebut mengeluarkan cahaya atau
memantulkan cahaya. 'erjadinya bayangan di retina serta timbulnya impuls saraf
untuk dikirim ke fissura kalkarina menyangkut perubahan kimia fotoreseptor di sel sel
konus dan basilus. $ayangan yang terjadi di retina dibandingkan dengan obyeknya
adalah lebih kecil, terbalik, hitam dan dua dimensi ( panjang dan lebar, atau datar)
Nervus optikus
$ayangan dari retina akan diba#a mula mula oleh saraf optik untuk menuju
fissura kalkarina. %atu nervus optikus tersusun kira kira oleh 1, juta aon yang
berasal dari sel sel ganglion di retina. *ang disebut nervus optikus adalah serabut
saraf yang terletak antara papil nervus optikus sampai khiasma optikum, sedangkan
yang dari khiasma optikum sampai korpus genikulatum lateral disebut traktus optikus.
%ebenarnya serabut saraf tadi sejak dari sel ganglioner sampai korpus genikulatum
laterale adalah traktus dan bukan saraf tepi, dan memiliki sifat fisiologis maupun patologis sebagai traktus. +amun demikian nama nervus optikus tetap dipakai untuk
menamai bagian saraf yang terletak antara papil + dan khiasma optikum, #alaupun
sebenarnya ini salah. *ang merupakan nervus optikus yang sebenarnya hanyalah
serabut saraf yang sangat pendek yang berupa sel bipolar yang terletak pada retina
yang menghubungkan fotoreseptor dengan sel ganglioner.
+ervus optikus memiliki panjang kira kira - mm dari bola mata hingga
khiasma optikum dan dibagi menjadi empat bagian yaitu bagian intraokular ( disebut
sebagai papil nervus optikus), bagian intraorbita, bagian intraosea, dan bagian
intrakranial. apil + ( diskus optikus, optic disc, optic nerve head, atau bintik buta)
merupakan tempat berkumpulnya serabut serabut saraf yang berasal dari sel sel
ganglioner dari seluruh permukaan retina. anjang papil saraf optik adalah 1 mm,dengan diameter 1,- mm. $entuk papil tergantung pada besarnya foramen skleralis
8/20/2019 adag rqrqrq asxzzvr
4/18
posterior. ada orang miopik, kanalis tadi besar sehingga papil tadi besar dan datar,
dan terdapat cekungan yang lebih dalam. ada mata hiperopik kanalis tadi lebih kecil
sehingga papil tampak lebih menonjol. 0al ini disebabkan karena jumlah serabut saraf
tiap orang relatif sama, sehingga pada mata miopik lubang yang dile#ati adalah
longgar dan pada mata hiperopik lubang yang dile#ati lebih sempit sehingga pada
mata hiperopik serabut sarafnya lebih berdesakan dan tampak seperti tergencet olehkanalis skleralis dan tampak menonjol.
+ervus optikus intraorbita panjangnya kira kira 2 mm, memanjang antara
bola mata sampai foramen optikum, berbentuk huruf % dengan diameter 23 mm.
4arena bentuknya seperti huruf % dan panjang, maka bola mata bisa bergerak bebas
tanpa menyebabkan ketegangan nervus optikus. +ervus optikus intraosea adalah
nervus optikus yang berjalan pada kanalis optikus, dan panjangnya kira kira - mm.
+ervus optikus intrakranial merupakan bagian nervus optikus setelah keluar dari
kanalis optikus ke kavum kranii sampai khiasma optikum, dan panjangnya kira kira
1 mm. erlu ditekankan bah#a pada perjalanannya serabut saraf dalam nervus
optikus sampai di korpus genikulatum laterale terjadi perubahan perubahan letak atau
penataan yang rumit.
iasma optikum
5kuran anteroposterior khiasma kira kira 6 mm, dan ukuran kanan kirinya
kira kira 1 mm, serta tingginya 3 mm. 4hiasma optikum merupakan setengah silang
(hemidekuassio) nervus optikus kanan dan kiri. ada khiasma ini serabut saraf dari
retina temporal tidak menyilang, sedangkan yang dari nasal mengadakan persilangan.
ada khiasma tidak terjadi pergantian neuron.
!raktus optikus
4edua traktus optikus mulai dari tepi posterior khiasma, kemudian berjalan
divergen, melingkupi pedunkuli serebri untuk berakhir pada korpus genikulatum
laterale.
orpus genikulatum lateral
4orpus genikulatum lateral merupakan akhir serabut aferen lintasan visual
anterior. !i sini serabut yang menyilang maupun tidak tersusun sebagai lapisan
berselang seling. !ari korpus genikulatum lateral akan terdapat neuron visual akhir
yang akan membentuk radiasio optika (traktus genikulokalkarina) untuk menuju
korteks visual primer di fissura kalkarina
Radiasio optikaadiasio oprika berjalang meyebar dari korpus genikulatum laterale inferior,
melingkupi bagian depan kornu ventrikel lateral, kemudian ke belakang dan berakhir
pada korteks kalkarina atau area striata di lobus oksipital.
orteks visual
ada fissura kalkarina lobus oksipital terdapat korteks visual atau area 17. !i
sinilah berakhir impuls dari retina. 8unssi korteks visual primer adalah untuk deteksi
organisasi ruang atau pemandangan visual, yaitu deteksi bentuk obyek, kecerahan
bagian bagian obyek, bayangan dan sebagainya. ada korteks visual terdapat penataan
retinotopik, artinya bah#a titik titik tertentu pada retina mempunyai hubungan yang
pasti dengan titik titik tertentu pada korteks visual primer. %eparuh kanan kedua retina berhubungan dengan korteks visual kanan, dan separuh kiri kedua retina berhubungan
8/20/2019 adag rqrqrq asxzzvr
5/18
dengan korteks visual kiri. %elanjutnya makula sesuai dengan polus oksipital dan
retina perifer sesuai dengan daerah konsentris di depan polus oksipital. $agian atas
retina sesuai dengan bagian atas korteks visual dan bagian ba#ah sesuai dengan
bagian ba#ah korteks visual.
8ossa yang kecil itu, karena fungsinya amat penting, yaijtu untuk ketajaman
penglihatan dan penglihatan detil, maka menempati daerah seluas 2-9 korteks visual primer. ada korteks visual primer terdapat sel sel untuk deteksi cahaya bulat, deteksi
garis, orientasi garis, perubahan orientasi, deteksi panjang garis, dsb. !isamping itu,
juga terdapat deteksi #arna. angsang dari kedua mata juga disatukan di sini. !i luar
area 17 terdapat area 16 dan area 1:. kedua area ini disebut sebagai korteks visual
sekunder. rea area ini berfungsi untuk pemrosesan visual lebih lanjut.
!ingkat kesadaran penglihatan
'ingkat kesadaran penglihatan belum jelas benar, mungkin di korteks serebri
tertentu, atau mungkin juga secara difus atau juga ada asosiasinya dengan korteks
temporal. "ungkin juga proses psikologis ikut berperan dalam kesadaran penglihatan.
"emang dalam proses melihat ini masih tersangkut pula bagian bagian dariotak yang lain yang ikut berperan. ni terbukti dari adanya kerusakan bagian bagian
tersebut akan disertai gangguan dalam kesadaran penglihatan. $agian bagian tadi
disebut sebagai pusat visual sekunder, yang meliputi kolikulus superior, thalamus,
lobus parietal, lobus frontal, lobus temporal, dan korpus kalosum.
%etelah seluruh proses melihat ini berlangsung maka akan timbul kesadaran
akan adanya obyek yang dilihat dan obyek tadi akan bersifat lebih besar, tegak lurus,
tiga dimensi dan ber#arna #arni. !isamping itu juga dikenal namanya, kegunaannya.
". Gambaran produksi dan sirkulasi humor a#uous
;airan akuos diproduksi oleh badan silier, yaitu pada prosesus siliaris. 0umor
a
8/20/2019 adag rqrqrq asxzzvr
6/18
$. %ebutkan pembagian klinis katarak beserta gejala dan tandanya
pada tiap stadium
$erdasarkan usia, katarak dapat diklasifikasikan menjadi>
atarak ongenital
"erupakan katarak yang mulai terjadi sebelum atau setelah lahir dan bayi
berusia kurang dari 1 tahun. 4atarak kongenital merupakan penyebab kebutaan pada
bayi yang cukup berarti terutama akibat penanganan yang kurang tepat.
4atarak kongenital digolongkan dalam katarak>
4apsulolentikular dimana pada golongan ini termasuk katarak kapsular dan
katarak olaris
4atarak lentikular termasuk dalam golongan ini katarak yang mengenai korteks
atau nucleus lensa saja
!alam kategori ini termasuk kekeruhan lensa yang timbul sebagai kejadian
primer atau berhubungan dengan penyakit ibu dan janin local atau umum. 5ntuk mengetahui penyebab katarak kongenital diperlukan pemeriksaan ri#ayat prenatal
infeksi ibu seperti rubella pada kehamilan trimester pertama dan pemakaian obat
selama kehamilan. 4adangkadang pada ibu hamil terdapat ri#ayat kejang, tetani,
ikterus, atau hepatosplenomegali. $ila katarak disertai dengan uji reduksi pada urine
yang positif, mungkin katarak ini terjadi akibat galaktosemia. %ering katarak
kongenital ditemukan pada bayi premature dan gangguan sistem saraf seperti retardasi
mental.
emeriksaan darah pada katarak kongenital perlu dilakukan karena ada
hubungan katarak kongenital dengan diabete mellitus, kalsium, dan fosfor. 0ampir
-9 dari katarak kongenital adalah sporadic dan tidak diketahui penyebabnya.
4atarak kongenital prognosisnya kurang memuaskan karena bergantung pada bentuk katarak. $ila terdapat nistagmus maka keadaan ini menunjukkan hal yang buruk.
!ikenal bentukbentuk katarak kongenital yaitu katarak piramidalis atau olaris
anterior, katarak piramidalis atau olaris posterior, katarak ?onularis atau lamelaris,
katarak pungtata dan lainlain,
ada pupil mata bayi yang menderita katarak kongenital akan terlihat bercak
putih atau suatu leukokoria. ada pemeriksaan leukokoria dilakukan dengan
melebarkan pupil. ada katarak kongenital total penyilit yang dapat terjadi adalah
macula lutea yang tidak cukup mendapat rangsangan. "acula ini tidak akan
berkembang sempurna #alaupun dilakukan ekstraksi katarak maka visus biasanya
tidak akan mencapai -/-. 0al ini disebut ambliopia sensoris (ambyopia e anopsia).
4atarak kongenital dapat menimbulkan komplikasi lain berupa nistagmus danstrabismus
atarak &uvenil
"erupakan katarak yang lembek dan terdapat pada orang muda, yang mulai
terbentuknya pada usia kurang dari : tahun dan lebih dari 2 bulan. 4atarak juvenile
biasanya merupakan kelanjutan katarak kongenital.
atarak %enil
"erupakan semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia
di atas - tahun. enyebabnya sampai sekarang tidak diketahui secara pasti. %ecara
klinik dikenal dalam 3 stadium yaitu>
8/20/2019 adag rqrqrq asxzzvr
7/18
Katarak Insipien
4ekeruhan mulai dari tepi ekuator berbentuk jeriji menuju korteks anterior dan
posterior (katarak kortikal). @akuol mulai terlihat di dalam korteks. 4atarak
subkapsular posterior, kekeruhan mulai terlihat pada anterior subkapsular posterior,
celah terbentuk antara serat lensa dan korteks berisi jaringan degenerative (benda
"orgagni) pada katarak insipient. 4ekeruhan ini dapat menimbulkan poliopia olehkarena indeks refraksi yang tidak sama pada semua bagian lensa. $entuk ini kadang
kadang menetap untuk #aktu yang lama.
Katarak Intumesen
4ekeruhan lensa disertai dengan pembengkakan lensa akibat lensa yang
degeneratif menyerap air. "asuknya air ke dalam celah lensa mengakibatkan lensa
menjadi bengkak dan besar yang mendorong iris sehingga bilik mata menjadi dangkal
disbanding dengan keadaan normal. encembungan lensa ini akan dapat memberikan
penyulit glaucoma. 4atarak intumesen biasanya terjadi pada katarak yang berjalan
cepat dan mengakibatkan myopia lentikular. ada keadaan ini dapat terjadi hidrasi
korteks hingga lensa akan mencembung dan daya biasnya akan bertambah, yangmengakibatkan miopisasi. ada pemeriksaan slitlamp terlihat vakuol pada lensa
disertai peregangan jarak lamel serat lensa.
Katarak Imatur
%ebagian lensa keruh atau katarak. 4atarak yang belum mengenai seluruh
lapis lensa. ada katarak imatur akan dapat bertambah volume lensa akibat
meningkatnya tekanan osmotic bahan lensa yang degenerative. ada keadaan lensa
mencembung akan dapat menimbulkan hambatan pupil, sehingga terjadi glaucoma
sekunder.
Katarak Matur
ada katarak matur kekeruhan telah mengenai seluruh masa lensa. 4ekeruhan
ini bisa terjadi akibat deposisi ion kalsium yang menyeluruh. $ila katarak imatur atau
intumesen tidak dikeluarkan maka cairan lensa akan keluar, sehingga lensa kembali
pada ukuran yang normal. kan terjadi kekeruhan seluruh lensa yang bila lama akan
mengakibatkan kalsifikasi lensa. 4edalaman bilik mata depan akan normal kembali,
tidak terdapat bayangan iris pada lensa yang keruh, sehingga uji bayangan iris
negative.
Katarak Hipermatur
"erupakan katarak yang mengalami proses degenerasi lanjut, dapat menjadikeras atau lembek dan mencair. "asa lensa berdegenerasi keluar dari kapsul lensa
sehingga lensa mengecil, ber#arna kuning dan kering. ada pemeriksaan terlihat bilik
mata dalam dan lipatan kapsul lensa. 4adangkadang pengkerutan berjalan terus
sehingga hubungan dengan ?onula Ainn menjadi kendor. $ila proses katarak berjalan
lanjut disertai dengan kapsul yang tebal maka korteks yang berdegenerasi dan cair
tidak dapat keluar, maka korteks akan memperlihatkan bentuk sebagai sekantung susu
disertai dengan nucleus yang terbenam di dalam korteks lensa karena lebih berat.
4eadaan ini disebut sebagai katarak "orgagni.
8/20/2019 adag rqrqrq asxzzvr
8/18
'erbedaan %tadium atarak %enil
eterangan nsipien matur atur *ipermatur
ekeruhan ingan %ebagian %eluruh "asif
+airan ,ensa +ormal $ertambah (air
masuk)
+ormal $erkurang (air
dan masa lensa
keluar)ris +ormal 'erdorong +ormal 'remulans
-ilik ata
epan
+ormal !angkal +ormal !alam
%udut -ilik
ata
+ormal %empit +ormal 'erbuka
%hadow !est +egatif ositif +egatif seudopos
'enyulit Blaucoma 5veitis C
glaukoma
atarak -runesen"erupakan katarak ber#arna coklat sampai hitam (katarak nigra) terutama
pada nucleus lensa, juga dapat terjadi pada katarak pasien diabetes mellitus dan
myopia tinggi. $iasanya terdapat pada orang berusia lebih dari D- tahun yang belum
memperlihatkan adanya katarak kortikal posterior.
atarak omplikata
"erupakan katarak akibat penyakit mata lain seperti radang, retinitis
pigmentosa, glaucoma, tumor intra ocular, iskemia ocular, nekrosis segmen anterior,
buftalmos, akibat suatu trauma dan pasca bedah mata. !apat juga disebabkan oleh
penyakit sistemik endokrin.
atarak iabetes
"erupakan katarak yang terjadi akibat adanya penyakit diabetes mellitus.
atarak %ekunder
'erjadi akibat terbentuknya jaringan fibrosis pada sisa lensa yang tertinggal.
aling cepat keadaan ini terlihat sesudah hari E4E4.
8/20/2019 adag rqrqrq asxzzvr
9/18
/. %ebutkan pembagian klinis glau0oma beserta tanda dan gejalanya
Pembagian Glaukoma Menurut Martin Doyle
eterangan Glau0oma %udut
!ertutup
Glau0oma
%impleks(Glaukoma %udut
!erbuka)
Glau0oma
nantil
%erangan !ecade ke - !ecade ke D $ayi
!ipe 'enderita Emosional rteriosklerotik Lakilaki F
perempuan
-.. !angkal +ormal !alam sekali
%udut - %empit $iasa terbuka 4elainan
kongenital
*alo C serangan
'apil Ekskavasi bilalanjut C dini !alam sekali
!ekanan +aik bila
diprovokasi
@ariasi diurnal
tinggi
'inggi
ampus C bila lanjut $jerrum, konstriksi
'engobatan !ini, iridektomi =bat, bila gagal,
trabekulektomi
Boniotomi
'rognosis !ini, baik %edang/buruk $uruk
. %ebutkan pembagian se0ara klinis uveitis berdasarkan letak
anatomis beserta tanda dan gejalanya
3veitis 4nterior
5veitis anterior disebut juga iritis bila inflamasi mengenai bagian iris dan
iridosiklitis jika inflamasi mengenai iris dan bagian anterior badan silier.
Bejala > fotofobia, nyeri, mata merah, penurunan tajam penglihatan dan lakrimasi.
'anda > injeksi perikorneal, presipitat keratik, nodul iris, selsel a floaters (benda apung), penurunan tajam penglihatan yang disebabkan oleh
edema macular kistik kronik.
'anda > terdapat infiltrasi sel ke vitreus (vitritis) dengan sedikit sel pada ruang
anterior dan tidak ada lesi inflamasi fokal pada fundus.
3veitis 'osterior
5veitis posterior jika peradangan mengenai uvea di belakang vitreus.
Bejala > floaters dan penurunan tajam penglihatan, pandangan sedikit kabur pada
pasien dengan lesi di perifer, pada koroiditis aktif dengan keterlibatan fovea atau
macula, penglihatan sentral bisa hilang.
8/20/2019 adag rqrqrq asxzzvr
10/18
'anda >
erubahan vitreus meliputi sel, flare, opasitas, dan yang tersering adalah lepasnya
bagian posterior vitreus.
4oroiditis, ditandai dengan bercak kuning atau keabuabuan dengan garis
demarkasi yang jelas.
etinitis, menyebabkan gambaran retina menjadi putih bera#an. Baris demarkasiantara retina yang sehat dan yang mengalami inflamasi susah dibedakan.
@askulitis, merupakan inflamasi pada pembuluh darah retina. $ila terkena vena
disebut periflebitis. $ila terkena arteriola disebut periarteritis. eriflebitis lebih
sering ditemukan daripada periarteritis. eriflebitis aktif ditandai dengan adanya
gambaran seperti bulu ber#arna putih yang mengelilingi pembuluh darah.
da 2 bentuk uveitis posterior, yaitu tipe unifokal yang biasa terjadi pada
tooplasma uveitis. 'ipe multifocal yang biasa terjadi pada histoplasmosis ocular.
'ipe geografis yang biasa terjadi pada retinitis sitomegalovirus.
5. %ebutkan pembagian ablation retina se0ara klinis berdasarkan
penyebabnya
4blasi Retina 6ksudati (%erosa dan *emoragik)
blasi retina jenis ini disebabkan karena tertimbunnya cairan di ba#ah daerah
retina sensoris tanpa robekan retina atau tarikan vitreoretina. 'erjadi terutama karena
kelainan pada E dan koroid. ada koroiditis, transudat dan eksudat aka terkumpul
did alam celah potensial sehingga menyebabkan ablasi retina tanpa didahului oleh
adanya robekan retina. 'indakan bedah jarang diperlukan, penanganan ditujukan pada
penyakit yang menyebabkan keadaan tersebut.
4blasi Retina !raksionalblasi retina jenis ini disebabkan oleh tarikan retina ke dalam badan kaca.
4eadaan ini ditemukan pada retinopati diabetic proliferative, vitreoretinopati
proliferative, retinopati prematuritas. ada keadaan ini diperlukan tindakan bedah
vitrektomi dan sclera buckle jika diperlukan.
4blasi Retina Rhegmatogen
blasi retina jenis ini merupakan tipe yang paling sering ditemukan, yang
disebabkan karena robekan pada retina. obekan retina adalah defek dari seluruh
ketebalan neurosensori retina. %ub retinal fluid yang berasal dari synchytic vitreous
dapat masuk ke dalam celah potensial dan melepas retina dari dalam.
Bejala yang dialami penderita ablasi retina dapat berupa "etamorfopsia yaitu distorsi bentuk, dapat disertai makropsia dan mikropsia.
8otopsia yaitu melihat adanya kilatankilatan cahaya beberapa hari sampai
beberapa minggu sebelum ablasi.
"elihat suatu tirai yang bergerak menutupi pandangan ke arah tertentu, di mana
hal ini disebabkan caira ablasi yang bergerak ke tempat yang lebih rendah.
$ila terjadi di bagian temporal di mana terletak macula lutea, penglihatan sentral
lenyap. %edangkan bila di bagian nasal, penglihatan sentral lebih lambat
terganggu.
Lambat laun tirai makin turun dan menutupi sama sekali penglihatan (karena
ablasi retina total), sehingga hanya dapat melihat persepsi cahaya.
8/20/2019 adag rqrqrq asxzzvr
11/18
7. %ebutkan gejala dan tanda ulkus kornea yang disebabkan oleh jamur
dan bakteri
3lkus ornea -akterial
da jenis yaitu>
Ulkus Sentral
Etiologi> %taphylococcus aureus, streptokokus, pneumokokus, pseudomonas, dan
moraella
pabila disebabkan oleh pneumokokus, maka ulkusnya tampak menggaung
(berbatas tegas ber#arna abuabu) disertai hipopion (adanya pus pada kamera okuli
anterior). pabila penyebabnya pseudomonas, nekrosis cepat terjadi karena bakeri ini
menghasilkan en?im proteolitik, dengan eksudat mukopurulen ber#arna hijau
kebiruan (patognemonik) disertai nyeri hebat.
Ulkus Marginal
$iasanya karena stafilokokus, ada kemungkinan karena reaksi hipersensitivitas
antara antigen produk bakteri dengan antibodi dari vasa limbal. ada pemeriksaan
kerokan kornea tidak ditemukan bakteri penyebabnya.
3lkus ornea &amur
!iagnosis ulkus kornea karena jamur lebih banyak sebagai diagnosis e
juvantibus, didukung oleh proses progesivitas yang lambat, serta adanya ri#ayat
trauma tumbuhtumbuhan.
8. Gejala dan tanda konjungtivitis (bakteri9alergi9 virus)
Gambaran Perbedaan Beberapa Jenis Konjungtivitis
!emuan linis
: %itologis
;irus -akteri lamidia 4lergi
Rasa Gatal "inimal "inimal "inimal $erat
*yperemia Beneralisata Beneralisata Beneralisata Beneralisata
,akrimasi $anyak %edang %edang %edang
6ksudasi "inimal $anyak $anyak "inimal
4denopati :
'reaurikular
La?im 'ak la?im La?im hanya
pada
konjungtivitis
inklusi
'idak ada
'ewarnaan
erokan :
6ksudat
"onosit $acteria, "+ "+, badan
inklusi sel
plasma
Eosinofil
Radang
!enggorok :
emam
4adang
kadang
4adang
kadang
'idak pernah 'idak pernah
8/20/2019 adag rqrqrq asxzzvr
12/18
1
8/20/2019 adag rqrqrq asxzzvr
13/18
e. seta?olamid
"enurunkan sekresi cairan mata (karena menghambat en?im karbonik
anhidrase sehingga terjadi dieresis).
"enurunkan tekanan bola mata.
f. "anitol
"engakibatkan cairan ekstraseluler hiperosmotik sehingga terjadi dehidrasisel dan diuresis.
"engatur tekanan bola mata dengan mengatur tekanan osmotik cairan mata.
g. Bentamicin
Efektif untuk bakteri kokus gram positif, gram negative basil, dan pseudomonas.
h. ;hloramphenicol
Efektif untuk kuman gram negative dan positif, klamidia, dan riketsia.
i. Efrisel (tetes)
"enambah pengaliran keluar cairan mata.
"enghambat produksi cairan mata pada badan silkier
!ilatasi pupil tanpa menghambat akomodasi
"ata menjadi putih akibat konstriksi pembuluh darah konjungtiva yangmelebar
j. tropine (tetes)
"elebarkan pupil
"elumpuhkan otot sfingter iris sehingga terjadi dilatasi pupil dan
mengakibatkan paralisis otot siliar sehingga melumpuhkan akomodasi.
12.4pakah yang dimaksud dengan>a. 0ipopion> penimbunan sel radang di kamera okuli bagian depan
b. 0ifema> adanya darah dalam a perlekatan antara kornea dengan iris.
d. %inekia posterior> perlekatan antara permukaan anterior lensa dengan iris.
e. 4eratik presipitat> timbunan sel di atas endotel kornea.
f. nfiltrate> penetrasi interstitium jaringan atau bahan.
g. terigyum> pertumbuhan jaringan fibrovaskular pada konjungtiva dan tumbuh
menginfiltrasi permukaan kornea.
h. 'rikiasis> penggesekan bulu mata pada kornea
i. Entropion> pelipatan palpebra kearah dalam, dapat involusional (spastic, senilis),
sikatrikal, atau kongenital.
1".%ebutkan trias akomodasi 4emampuan lensa untuk akomodasi
4emampuan mengkonvergensi cahaya
4emampuan miosis pupil
1$.%ebutkan 0ara koreksi pada penderita miopi"yopia bisa dikoreksi dengan lensa sferis negative terkecil yang memberikan visus
D/D. @ariasi koreksi yang dapat diberikan adalah>
5ntuk myopia ringansedang, diberikan koreksi penuh yang harus dipakai terus
menerus baik untuk penglihatan jauh maupun dekat. 5ntuk orang de#asa, di mana
kekuatan miopianya kirakira sama dengan derajat presbiopianya mungkin dapat
membaca dengan menanggalkan kacamatanya.
8/20/2019 adag rqrqrq asxzzvr
14/18
ada myopia tinggi, mungkin untuk penglihatan jauh diberikan pengurangan
sedikit dari koreksi penuh (/2 dari koreksi penuh) untuk mengurangi efek prisma
dari lensa yang tebal. 5ntuk penderita F 3 tahun, harus dipikirkan derajat
presbiopianya, sehingga diberikan kacamata dengan koreksi penuh untuk jauh,
untuk dekatnya dikurangi dengan derajat presbiopianya.
1/.%ebutkan kelainan reraksi dan deinisinyaa. 0ipermetropia> kelainan refraksi dimana terjadi gangguan kekuatan pembiasan
mata dimana sinar sejajar jauh tidak cukup dibiaskan sehingga titik fokusnya
terletak di belakang retina. ada hipermetropia sinar sejajar difokuskan di
belakang macula lutea.
b. "yopia> kelainan refraksi mata, di mana panjang bola mata anteroposterior dapat
terlalu besar atau kekuatan pembiasan media refraksi terlalu kuat sehingga titik
fokusnya terletak di depan retina.
c. stigmatisma> kelainan refraksi mata, dimana berkas sinar tidak difokuskan pada
satu titik dengan tajam pada retina akan tetapi pada garis titik api yang saling
tegak lurus yang terjadi akibat kelainan kelengkungan permukaan kornea.
d. resbiopia> kelainan refraksi mata yang dapat terjadi karena adanya kelemahan
otot akomodasi ataupun adanya lensa mata yang tidak kenyal atau berkurang
elsatisitasnya akibat sclerosis lensa. 0al ini menyebabkan adanya keluhan setelah
membaca seperti mata lelah, berair dan sering terasa pedas.
1.4pa yang dimaksud dengan>a. Enukleasi> tindakan mengangkat seluruh bola mata dan sebagian nervus optikus,
sementara konjungtiva bulbi dan kapsula tenon dipertahankan.
b. Eviscerasi> tindakan membuang seluruh isi bola mata dengan tetap
mempertahankan sclera, kapsula tenon, konjungtiva dan nervus optikus.c. fakia> keadaan dimana tidak adanya lensa pada bola mata yang disebabkan
karena dilakukannya tindakan pengangkatan lensa tersebut.
d. seudofakos> keadaan dimana lensa yang terdapat pada bola mata merupakan
lensa palsu yang ditanamkan di dalamnya.
e. Endopthalmitis> peradangan berat dalam bola mata, biasanya akibat infeksi setelah
trauma atau bedah atau endogen akibat sepsis.
f. Eenterasi> pengangkatan seluruh isi orbita.
15.'embagian se0ara klinis dari retinopati dan gambar
unduskopinya
etinopati diabetic dapat digolongkan ke dalam retinopati nonproliferatif,
makulopati, dan retinopati proliferatif.
Retinopati iabetika Non 'rolierati
etinopati nonproliferatif ringan
ditandai oleh sedikitnya satu
mikroaneurisma. ada retinopati
nonproliferatif sedang, terdapat
mikroaneurisma luas, perdarahan intraretina,
gambaran manik manik pada vena, dan / atau bercak bercak cotton #ool. etinopati
8/20/2019 adag rqrqrq asxzzvr
15/18
nonproliferatif berat ditandai oleh bercak bercak cotton #ool, gambaran manik manik
pada vena dan kelainan mikrovaskular intraretina ("). %tadium ini terdiagnosis
dengan ditemukannya perdarahan intraretina di empat kuadran, gambaran manik
manik vena di dua kuadran, atau kelainan mikrovaskular intraretina berat di satu
kuadran
akulopati
"akulopati diabeteik bermanifestasi sebagai penebalan atau edema retina
setempat atau difus, yang terutama di sebabkan oleh kerusakan sa#ar darahretina
pada tingkat endotel kapiler retina, yang menyebabkan terjadinya kebocoran cairan
dan konstituen plasma ke retina sekitarnya, makulopati lebih sering dijumpai pada
pasien diabetes tipe dan memerlukan penanganan segera setelah kelainannya
bermakna secara klibnis, yang ditandai oleh penebalan retina sembarang pada jarak
- mikron dari fovea, eksudat keras pada jarak - mikron dari fovea yang
berkaitan dengan penebalan retina atau penebalan retina yang ukurannya melebihi
satu diameter discus dan terletak pada jarak satu diameter discus dari fovea."akulopati juga bisa terjadi karena iskemia, yang ditandai oleh edema
macula, perdarahan dalam, dan sedikit eksudasi. ngiografi fluoresein menunjukkan
hilangnya kapiler kapiler retina disertai pembesaran ?ona avaskular fovea.
Retinopati iabetika 'rolierati
skemia retina yang progresif akhirnya merangsang pembentukan pembuluh
pembuluh halus baru yang menyebabkan kebocoram protein protein serum (dan
fluoresens) dalam jumlah bear. etinopati diabetic proliferatif a#al ditandai oleh
kehadiran pembuluh pembuluh baru pada discus optikus ( +@! ) atau di bagian retina
manapun (+@E). ;iri yang beresiko tinggi ditandai oleh pembuluh darah baru pada
discus optikus yang meluas lebih dari sepertiga diameter discus, sembarang pembuluhdarah baru pada discus optikus yang disertai perdarahan vitreus, atau pembuluh darah
baru di bagian retina manapun yang besarnya lebih dari setengah diameter discus dan
disertai perdarahan vitreus.
embuluh pembuluh baru yang rapuh berproliferasi ke permukaan posterior
vitreus dan akan menimbulkan saat vitreus mulai berkontraksi menjauhi retina.
pabila pembuluh tersebut berdarah, perdarahan vitreus yang massif dapat
menyebabkan penurunan penglihatan mendadak. %ekali terjadi pelepasan total vitreus
posterior, mata beresiko mengalami neovaskularisasi dan perrdarahan vitreus.
8/20/2019 adag rqrqrq asxzzvr
16/18
17.'embagian se0ara klinis retinopati hipertensi dan gambar
unduskopinya Klasifikasi Retinopati Hipertensif di bagian mata ilmu penyakit mata RSM!
Tipe 18undus hipertensif dengan atau tanpa retinopati, tidak ada sklerose, dan
terdapat pada orang muda.
ada funduskopi> arteri menyempit dan pucat, arteri meregang dan
percabangan tajam, perdarahan ada atau tidak ada, eksudat ada atau tidak ada.
"ild 0ypertensive etinopathy. +icking @ (panah putih) dan penyempitan focal
arterioler (panah hitam) (). 'erlihat @ nickhing (panah hitam) dan gambaran
copper #iring pada arterioles (panah putih) ($).
Tipe 2
8undus hipertensi dengan atau tanpa retinopati sklerose senile, terdapat pada
orang tua
8unduskopi> pembuluh darah tampak mengalami penyempitan, pelebaran dan
sheating setempat. erdarahan retina ada atau tidak ada. 'idak ada edema papil.
"oderate 0ypertensive etinopathy. @ nicking (panah putih) dan cotton #ool spot
(panah hitam) (). erdarahan retina (panah hitam) dan gambaran cotton #ool spot
(panah putih) ($).
Tipe 3
8undus dengan retinopati hipertensi dengan arteriosklerosis, terdapat pada
orang muda.
8/20/2019 adag rqrqrq asxzzvr
17/18
8unduskopi> penyempitan arteri, kelokan bertambah, fenomena crossing,
perdarahan multiple, cotton #ool patches, macula star figures
"ultipel cotton #ool spot (panah putih) dan perdarahan retina (panah hitam) dan
papiledema.
Tipe 4
8unduskopi> edema papil, cotton #ool patches, hard eksudat, dan star figure
eudates yang nyata. ada hipertensi yang progresif.
8/20/2019 adag rqrqrq asxzzvr
18/18
'ugas 4oas "ata
embimbing > dr.!joko 0eru, %p."
!isusun oleh > !avid Gyanto / 11.1.:-
8akultas 4edokteran 5niversitas 4risten 4rida Gacana
4epaniteraan 4linik lmu "ata
umah %akit "ardi ahayu 4udus
eriode 13 "ei 1 H 1D &uni 1