26
Perguruan Pencak Silat Beladiri Tangan Kosong PENGURUS KOLAT ANGGARAN DASAR / ANGGARAN RUMAH TANGGA PPS BETAKO MERPATI PUTIH KELOMPOK LATIHAN SAMPOERNA UNIVERSITY SAMPOERNA UNIVERSITY JAKARTA

ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

Perguruan Pencak Silat Beladiri Tangan Kosong

PENGURUS KOLAT

ANGGARAN DASAR / ANGGARAN RUMAH TANGGA

PPS BETAKO MERPATI PUTIH

KELOMPOK LATIHAN SAMPOERNA UNIVERSITY

SAMPOERNA UNIVERSITY

JAKARTA

Page 2: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

ANGGARAN RUMAH TANGGA

MERPATI PUTIH

KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

BAB I

KEANGGOTAAN MPSU

Pasal 1

SYARAT DAN STATUS KEANGGOTAAN

1. Syarat keanggotaan MPSU adalah:

1. Mahasiswa Sampoerna University yang terdaftar secara sah dan masih aktif.

1. Memenuhi kriteria keanggotaan MPSU yang ditetapkan oleh masing-masing

kepengurusan dan memenuhi kriteria non-akademis Universitas.

1. Bersedia mengemban tanggung jawab maupun kewajiban yang diberikan.

2. Status Keanggotaan MPSU

2. Anggota adalah mahasiswa Sampoerna University yang aktif yang ingin terlibat dalam

kegiatan, yang dapat diterima oleh MPSU melalui mekanisme penerimaan Anggota

baru MPSU yang ditetapkan pengurus.

2. Anggota Pengurus adalah anggota MPSU yang pernah bergabung menjadi Anggota

MPSU dan terpilih menjadi anggota Pengurus MPSU, yang dipilih secara preogratif

oleh ketua MPSU melalui musyawarah kolat.

2. Ketua MPSU adalah anggota pengurus yang secara khusus dipilih melalui mekanisme

Pemilihan Umum dalam rangkaian Regenerasi yang diangkat oleh Student

Representative Body dan Dewan Penasehat MPSU.

2. Dewan Penasehat adalah anggota MPSU yang berisi anggota yang mempunyai

tingkatan lebih tinggi dan mampu untuk memberi saran dan masukan dalam lingkup

organisasi.

Page 3: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

Pasal 2

HAK DAN KEWAJIBAN UMUM

1. Setiap anggota MPSU berkewajiban menjunjung tinggi dan mentaati AD/ART, kode

etik MPSU, dan peraturan-peraturan normal yang berlaku di dalam Sampoerna

University dan lingkungan hukum Indonesia.

2. Setiap anggota wajib menjaga, membela, dan mengembangkan nama baik MPSU dan

Sampoerna University.

3. Setiap anggota wajib menjunjung tinggi amanat seluruh mahasiswa Sampoerna

University dan masyarakat serta berusaha dengan semaksimal mungkin untuk

memenuhinya.

4. Setiap anggota MPSU memiliki hak untuk memilih dan dipilih sebagai ketua dan

pengurus MPSU dengan ketentuan yang berlaku.

5. Hak memilih setiap anggota MPSU tidak dapat mewakilkan dan diwakilkan.

6. Setiap anggota MPSU berhak mengeluarkan pendapatnya sesuai dengan norma

kesopanan.

7. Setiap anggota MPSU memiliki hak untuk membela diri atau mengajukan pembelaan

diri.

8. Dewan Pengurus Inti dan Koordinator Divisi sesuai dengan persetujuan pihak Kampus,

berhak menggunakan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh Sampoerna University.

9. Prosedur penggunaan Hak dan Kewajiban diatur dalam peraturan-peraturan tersendiri.

Pasal 3

SANKSI ORGANISASI

1. Sanksi Organisasi dapat diberikan kepada Anggota berupa:

1. Teguran lisan sebanyak 3 (tiga) kali.

1. Teguran tertulis sebanyak 3 (tiga) kali.

1. Pemberhentian tertulis baik secara hormat maupun tidak hormat.

Page 4: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

1. Penggantian kerugian, baik moriil maupun materiil sesuai kerugian yang

diperbuat.

2. Seorang Anggota dikenakan Sanksi Organisasi apabila:

2. Melakukan Tindakan yang melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah

Tangga, kode etik dan peraturan-paraturan MPSU.

2. Melakukan tindakan yang merugikan dan menyebabkan buruknya nama baik

MPSU dan Universitas.

Pasal 4

KETENTUAN SANKSI ORGANISASI

1. Sanksi organisasi yang disebutkan di Pasal 3 hanya dapat diberikan oleh jenjang

kepengurusan yang lebih tinggi, untuk jabatan ketua, sanksi dapat diberikan oleh

persetujuan seluruh pengurus dengan melibatkan Dewan Penasehat dan Pelatih.

2. Anggota yang terkena sanksi organisasi berhak mengajukan pembelaan diri.

3. Setiap anggota dapat mengajukan/merekomendasikan sanksi organisasi kepada ketua

MPSU.

4. Keputusan sanksi organisasi harus melalui pemeriksaan yang bersangkutan dalam

mekanisme Rapat Umum.

5. Keputusan sanksi organisasi dianggap sah sebagai keputusan MPSU apabila disetujui

setengah ditambah 1 (satu) dari jumlah anggota yang hadir dalam rapat.

6. Seluruh keputusan hasil rapat yang telah disepakati bersama, yang ditandai dengan

penandatanganan tidak dapat diganggu gugat.

Page 5: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

Pasal 5

PEMBELAAN DIRI ANGGOTA

1. Setiap anggota yang dikenai Pasal 3 oleh MPSU diberikan kesempatan untuk mengajukan

pembelaan diri dalam Rapat Umum MPSU.

2. Pembelaan wajib mengindahkan kaidah moral dan etika yang baik.

3. Dalam mengajukan pembelaan, anggota berhak untuk didengarkan dan dihargai oleh

anggota lain.

4. Jika kemudian terbukti yang bersangkutan tidak bersalah, maka anggota akan mendapat

rehabilitasi nama baik secara lisan dan tulisan.

Pasal 6

MUTASI KEANGGOTAAN

Setiap anggota MPSU dapat kehilangan keanggotaannya apabila:

1. Keluar atau pindah dari Sampoerna University

2. Mengundurkan diri dari MPSU dengan surat tertulis.

3. Meninggal dunia

Page 6: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

B A B II

DEWAN PENGURUS INTI (DPI)

Pasal 7

KEANGGOTAAN

1. Dewan Pengurus Inti MPSU terdiri dari:

1. Ketua MPSU

1. Sekretaris

1. Bendahara

2. Pada setiap pergantian pengurus MPSU, sebelum Dewan Pengurus Inti yang baru

melaksanakan tugasnya maka harus dilaksanakan serah terima jabatan oleh Dewan

Pengurus Inti yang lama dengan mengundang keluarga besar Merpati Putih Sampoerna

University dalam Musyawarah Kolat.

3. Sebelum DPI yang baru disahkan, kepengurusan MPSU masih berada di tangan DPI yang

lama.

Pasal 8

TUGAS DAN WEWENANG

1. Menetapkan program kerja tahunan MPSU.

2. Menetapkan Anggaran Keuangan Tahunan MPSU.

3. Menetapkan/mensahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga MPSU.

4. Mengajukan draft perubahan/pergantian Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

untuk dibahas bersama Koordinator Divisi dan kemudian disahkan.

5. Mensahkan kegiatan-kegiatan kepengurusan MPSU.

6. Mensahkan/mengangkat dan memberhentikan Koordinator Divisi.

7. Meminta pertanggungjawaban Koordinator Divisi sewaktu dibutuhkan.

8. Membatalkan program kerja yang telah disahkan melalui mekanisme Rapat Umum.

9. Mengeluarkan pernyataan sikap MPSU mengenai hal-hal yang penting.

Page 7: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

10. Mengadakan Musyawarah Kolat.

Pasal 9

HAK DAN KEWAJIBAN

1. Setiap anggota DPI wajib menjalankan tugasnya masing-masing dengan penuh tanggung

jawab.

2. Setiap anggota DPI wajib menyebarkan setiap keputusan DPI kepada pihak-pihak terkait.

3. Setiap anggota DPI memiliki hak 1 (satu) suara dan dapat menggunakan hak tersebut.

4. Setiap anggota DPI memiliki hak dan kewajiban seperti yang diatur Pasal 2.

5. Atas persetujuan bersama mengeluarkan sanksi organisasi berupa teguran lisan dan tulisan.

Pasal 10

Syarat Dewan Pengurus Inti

1. Terdaftar secara sah sebagai mahasiswa Sampoerna University pada periode pemilihan

tersebut.

2. Sedang menduduki kuliah semester 3 (tiga) keatas dengan IPK minimal 2.5.

3. Pernah aktif dalam kegiatan atau kepengurusan sebelumnya minimal satu tahun.

4. Bersedia mencalonkan/dicalonkan.

5. Bersedia mempertanggungjawabkan kinerjanya.

6. Bersedia diambil sumpahnya.

Pasal 11

PENCALONAN DAN PEMILIHAN

1. Pencalonan ketua MPSU dapat dilakukan oleh Dewan Pengurus Inti dan Koordinator

Divisi sebelumnya, serta pencalonan oleh anggota Merpati Putih Sampoerna University

dengan persyaratan calon umum tersebut juga pernah aktif di dalam MPSU dan didukung

oleh minimal 15 orang anggota Merpati Putih.

Page 8: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

2. Pemilihan dilakukan oleh seluruh anggota Merpati Putih Sampoerna University.

3. Dewan Pengurus Inti baru, dipilih secara preogratif oleh ketua MPSU yang baru segera

setelah ia terpilih, dengan mempertimbangkan saran-saran Dewan Penasehat dan Pelatih.

Page 9: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

BAB III

DIVISI MERPATI PUTIH

KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

Pasal 12

PEMBAGIAN DAN KEBIJAKAN DIVISI

MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

1. Dalam menjalankan kepengurusan, Merpati Putih Kolat Sampoerna University terdiri dari

lima divisi dasar:

a. Divisi di bidang Diklat

b. Divisi di bidang Hubungan Masyarakat

c. Divisi di bidang Dokumentasi

d. Divisi di bidang Acara

e. Divisi di bidang UKT

f. Divisi di bidang Logistik

g. Divisi di bidang Dana Usaha

2. Setiap divisi bertanggung jawab melaksanakan program-program kepengurusan yang

diberikan oleh DPI MPSU.

3. Setiap Divisi berhak memiliki maksimal tiga anggota tetap dan aktivis yang jumlahnya

tidak ditentukan.

Pasal l3

HAK DAN KEWAJIBAN KOORDINATOR DIVISI

1. Memimpin rapat-rapat divisi sesuai dengan AD/ART dan program-program divisi.

2. Melaporkan setiap keputusan rapat Divisi kepada ketua MPSU dan melaksanakannya.

3. Menetapkan pembagian tugas di dalam divisinya dan menginformasikannya pada ketua

MPSU.

Page 10: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

4. Melaporkan pertanggungjawaban divisi bila sewaktu-waktu diminta baik secara lisan

maupun tulisan dan siap melaporkannya pada rapat-rapat MPSU dan pada akhir

kepengurusan MPSU.

5. Menjalankan program-program dan peraturan-peraturan yang telah disepakati.

Page 11: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

BAB IV

ANGGOTA PENGURUS DAN AKTIVIS

Pasal 14

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA PENGURUS

Setiap Anggota Pengurus memiliki hak dan kewajiban antara lain:

1. Menaati AD/ART dan peraturan-peraturan MPSU.

2. Melaksakan seluruh keputusan yang telah disepakati bersama dalam rapat MPSU.

3. Menyosialisasikan keputusan-keputusan bersama dalam tubuh MPSU.

4. Menghargai dan menjalankan keputusan mayoritas pengurus, yang diambil untuk

mengambil keputusan MPSU.

5. Menolak program, peraturan, atau kebijakan pengurus apabila menurut realita dan bukti-

bukti yang ada, hal-hal tersebut mustahil untuk dijalankan.

6. Mengusulkan program, peraturan, atau kebijakan untuk dibahas dalam Rapat Umum.

7. Bertanggungjawab atas kinerjanya pada koordinator Divisi

8. Berhak mendapat informasi yang benar dan jelas.

9. Berhak mengeluarkan pendapat dalam setiap pertemuan MPSU.

10. Berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan layak tanpa memandang SARA, jenis

kelamin dan angkatan.

11. Berhak menggunakan hak suaranya.

12. Berhak memilih dan dipilih.

13. Berhak memakai atribut MPSU atas seizing DPI, Dewan Penasehat, dan Pelatih.

Pasal 15

HAK DAN KEWAJIBAN AKTIVIS

Setiap Aktivis memiliki hak dan kewajiban antara lain:

1. Menaati AD/ART dan peraturan-peraturan MPSU.

2. Menjalankan tugas-tugas kepengurusan yang dibebankan kepadanya.

Page 12: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

3. Menjaga, membela dan mengembangkan nama baik MPSU.

4. Mengeluarkan pendapat dalam setiap pertemuan atau rapat MPSU.

5. Memberikan usulan-usulan pada pengurus MPSU dalam Rapat Umum.

6. Menggunakan hak suaranya.

7. Berhak dipilih dan mencalonkan diri sebagai pengurus periode berikutnya.

Page 13: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

BAB V

KEPENGURUSAN MPSU

Pasal 16

SUSUNAN DAN MASA KEPENGURUSAN

1. MPSU terdiri dari:

a. Ketua

b. Sekretaris

c. Bendahara

d. Koordinator Divisi yang terdiri dari:

- Koordinator Divisi I Diklat

- Koordinator Divisi II Documentation

- Koordinator Divisi III Public Relation

- Koordinator Divisi IV Event

- Koordinator Divisi V UKT

- Koordinator Divisi VI Logistic

- Koordinator Divisi VII Dana Usaha

e. Anggota Pengurus

f. Aktivis MPSU

g. Dewan Penasehat MPSU

2. Setiap kepengurusan MPSU memiliki jangka waktu satu tahun sejak serah terima jabatan.

3. Seorang Anggota Pengurus DPI atau Koordinator Divisi dapat dipilih kembali dalam suatu

masa kepengurusan berikutnya selama memenuhi persyaratan yang ada dan tidak boleh

menempati kedudukan yang sama dan memiliki batas maksimal sebanyak dua kali masa

kepengurusan.

Page 14: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

Pasal 17

HAK DAN KEWAJIBAN KETUA MPSU

1. Mengangkat dan memberhentikan pengurus MPSU melalui mekanisme Rapat Umum dan

Musyawarah Kolat MPSU.

2. Membuat program kerja awal dan kemudian melaksanakan pembahasan bersama pengurus

MPSU yang telah dipilihnya, dalam mekanisme Rapat Kerja MPSU.

3. Membuat rangkaian program kerja MPSU yang sistematis (time table) yang berorientasi

pada tujuan dan hasil.

4. Bertanggung jawab atas seluruh program MPSU.

5. Mengawasi pelaksanaan peraturan-peraturan, dan kebijakan-kebijakan dan program-

program MPSU.

6. Memutuskan dan mensahkan kebijakan-kebijakan MPSU yang merupakan usulan-usulan

anggota dengan memperhatikan AD/ART MPSU dan persetujuan Dewan Penasehat dan

Pelatih.

7. Menerima dan meminta laporan dari sekretaris, bendahara, dan koordinator Divisi.

8. Memimpin Rapat Kerja, Rapat Umum, Musyawarah Kolat, dan rapat DPI dan Koordinator

Divisi.

9. Mengkomunikasikan secara baik program-program MPSU secara langsung kepada Pelatih

dan Pengurus Cabang.

Pasal 18

HAK DAN KEWAJIBAN SEKRETARIS

1. Mengkoordinasi kesekretariatan MPSU dan membuat notulen rapat formal MPSU.

2. Mengawasi penggunaan fasilitas Kesekretariatan.

3. Bertanggungjawab kepada ketua.

4. Mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada Ketua dan diakhir masa jabatan wajib

menyerahkan Laporan tertulis mengenai kinerjanya.

Page 15: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

5. Berkewajiban untuk hadir pada rapat-rapat MPSU.

Pasal 19

HAK DAN KEWAJIBAN BENDAHARA

1. Mengkoordinasi dan mengawasi alur keuangan MPSU dan membuat pembukuan yang

terinci dari sejak awal hingga akhir suatu masa kepengurusan.

2. Bertanggungjawab kepada Ketua.

3. Mempertanggung jawabkan kinerjanya kepada Ketua dan diakhir masa jabatan wajib

menyerahkan Laporan Keuangan Akhir dan kinerjanya.

4. Mengeluarkan dana kegiatan MPSU sesuai dengan mekanisme yang ditentukan.

5. Mengaudit seluruh hasil dana kegiatan MPSU yang dilakukan setiap ketua panitia kegiatan

MPSU.

6. Berkewajiban untuk hadir pada rapat-rapat MPSU.

Pasal 20

HAK DAN KEWAJIBAN KOORDINATOR

1. Mengkoordinasi kerja seluruh anggota dan aktivis dalam menjalankan program-program

kepengurusan yang dibebankan pada Divisinya.

2. Memberikan laporan tertulis mengenai kinerja Divisinya kepada ketua di akhir masa

kepengurusan.

3. Mengadakan rapat-rapat Divisi dengan anggota.

4. Berkewajiban untuk hadir dalam rapat-rapat MPSU.

5. Bertanggungjawab pada ketua MPSU.

Pasal 21

DEWAN PENASEHAT

1. Berhak memberi nasehat kepada ketua Kolat MPSU baik diminta ataupun tidak.

Page 16: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

2. Berhak didengarkan secara serius nasehatnya oleh pengurus MPSU.

3. Berhak mengajukan pertemuan dengan pengurus MPSU.

4. Sesuai dengan kesepakatan dapat dilibatkan dalam kegiatan MPSU.

5. Berhak mengajukan Musyawarah Kolat jika terjadi penyalahgunaan jabatan oleh DPI.

6. Berhak mengeluarkan sanksi untuk DPI jika melanggar ketentuan DPI pada Pasal 2 dan

bisa menurunkan DPI atas persetujuan pelatih dan anggota pada Musyawarah Kolat.

Page 17: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

B A B VI

RAPAT MPSU

Pasal 22

RAPAT DIVISI

1. Rapat formal yang diadakan oleh Koordinator Divisi dengan anggotanya untuk membahas

kinerja atau kebijakan yang berhubungan dengan Divisi tersebut.

2. Menaati peraturan MPSU.

Pasal 23

RAPAT DEWAN PENGURUS INTI DAN KOORDINATOR DIVISI

1. Rapat yang diadakan oleh DPI dan Koordinator Divisi untuk mengambil kebijakan-

kebijakan dan mengevaluasi program-program atau kebijakan-kebijakan sebelumnya.

2. Dipimpin oleh ketua MPSU.

3. Diadakan minimal satu kali dalam tiga bulan.

4. Rapat harus dihadiri seluruh DPI dan Koordinator Divisi.

Pasal 24

RAPAT UMUM

1. Rapat dapat dilaksanakan sewaktu-waktu untuk mengambil suatu keputusan atau

kebijakan MPSU.

2. Dipimpin oleh Ketua MPSU.

3. Harus dihadiri minimal 2/3 anggota pengurus termasuk DPI dan Koordinator Divisi.

4. Suara dianggap sah apabila disetujui ½ ditambah 1 suara dari peserta rapat.

5. Menaati peraturan MPSU.

Page 18: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

Pasal 25

MUSYAWARAH KOLAT

1. Dilaksanakan dalam kurun waktu setahun yang bersifat penting dan di jadwalkan dalam

program kerja MPSU

2. Dipimpin oleh ketua MPSU

3. Harus dihadiri minimal 2/3 anggota pengurus termasuk DPI, Koordinator Divisi, Dewan

Penasehat, dan Pelatih.

4. Keputusan dianggap sah apabila disetujui ½ ditambah 1 suara dari peserta rapat.

5. Menaati peraturan MPSU.

Pasal 26

RAPAT KERJA

1. Dilaksanakan pada awal setiap periode kepengurusan untuk membahas secara rinci

mengenai program-program dan kebijakan-kebijakan kepengurusan.

2. Dilaksanakan secara intensif oleh seluruh pengurus.

3. Wajib dipimpin oleh ketua MPSU yang baru.

Page 19: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

BAB VII

KEUANGAN MPSU

Pasal 27

RENCANA ANGGARAN MPSU

1. Rencana anggaran MPSU disusun oleh kepengurusan berikutnya dengan acuan anggaran

tahun-tahun sebelumnya dengan perubahan sesuai program kerja yang baru.

2. Rencana Anggaran MPSU disusun oleh ketua dan bendahara MPSU dengan

memperhatikan saran-saran pengurus dan Dewan Penasehat.

3. Rencana Anggaran yang telah disusun dikomunikasikan dengan Ketua BEM Universitas

untuk kemudian disahkan bersama lalu kemudian diajukan ke Biro Kemahasiswaan.

4. Rencana Anggaran harus memprioritaskan:

a. Program Diklat.

b. Program Pokok Organisasi MPSU.

c. Program Keanggotaan.

d. Operasional MPSU.

Pasal 28

DANA HASIL KEGIATAN MPSU

1. Dana hasil kegiatan MPSU adalah dana-dana atau barang-barang yang dapat diuangkan

yang berasal dari kegiatan-kegiatan program MPSU di dalam maupun luar lingkungan

Sampoerna University.

2. Seluruh dana hasil kegiatan penggunaannya harus di bawah pengetahuan dan kontrol

bendahara dan ketua MPSU.

Page 20: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

Pasal 29

PENGGUNAAN DANA

1. Penggunaan dana MPSU dilakukan secara transparan, bertanggungjawab dan jujur.

2. Penggunaan dana MPSU harus diawasi dan diatur secara langsung oleh bendahara atas

persetujuan Ketua MPSU.

3. Penggunaan dana yang bersumber dari kas pokok MPSU harus dilaporkan penggunaannya

maksimal 8 (delapan) hari setelah pemakaian dana tersebut.

4. Penggunaan dana kegiatan yang bersumber dari Sampoerna University dan pihak luar

(donatur) harus bisa dilaporkan pertanggungjawabannya paling lambat 14 hari pada DPI

MPSU yang kemudian setelah diaudit bendahara dan disahkan ketua, akan diajukan ke

Student Affair.

5. Penggunaan dana yang tersisa dari suatu kegiatan, sepenuhnya berdasar kesepakatan

pengurus MPSU dan jika dana itu bersumber dari Sampoerna University maka hasil

kesepakatan harus dikomunikasikan dengan pihak Universitas.

Page 21: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

BAB VIII

HUBUNGAN BIROKRASI KAMPUS

Pasal 30

KEPUTUSAN ORGANISASI DENGAN BIROKRASI KAMPUS

1. MPSU murni berdiri sebagai suatu badan kegiatan mahasiswa Sampoerna University yang

memiliki keputusan independen organisasi dengan memperhatikan peraturan-peraturan

yang ada.

2. Birokrasi kampus dapat memberikan masukan atas keputusan organisasi MPSU yang pasti

akan didengarkan dengan baik.

Pasal 31

HUBUNGAN KOMUNIKASI KEGIATAN MPSU DENGAN BIROKRASI

KAMPUS

1. Dalam kedudukan yang bertempat di Sampoerna University, MPSU pada setiap

pelaksanaan program harus mengajukan proposal dan laporan pertanggungjawaban

kegiatan untuk mengkomunikasikan kegiatan tersebut dengan Universitas melalui Biro dan

Club Kemahasiswaan.

2. Dalam posisi sebagai badan kegiatan mahasiswa, pengurus MPSU harus

mengkomunikasikan program-program dan kebijakan-kebijakan MPSU langsung kepada

Club dan Biro Kemahasiswaan.

3. Pada setiap akhir periode kepengurusan, setiap kepengurusan wajib memberi laporan

pertanggungjawaban baik lisan maupun tulisan melalui ketua MPSU, yang harus

diserahkan kepada Dewan Penasehat, Pelatih, dan Student Affair jika dibutuhkan.

Page 22: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

BAB IX

PEMILU MPSU

Pasal 32

KETENTUAN PELAKSANAAN

1. Pemilu dilaksanakan minimal sebulan sebelum suatu periode kepengurusan berakhir.

2. Pelaksanaan sepenuhnya dilakukan Badan pemilu MPSU yang dibentuk oleh

kepengurusan yang akan berakhir.

3. Ketentuan atau peraturan Pemilu ditentukan oleh Badan Pemilu.

4. Badan Pemilu ditentukan langsung oleh ketua MPSU dan pelaksanaannya dibantu oleh

seluruh pengurus dari periode yang sedang berjalan.

Pasal 33

PENCALONAN DAN PEMILIHAN KETUA

1. Pencalonan ketua baru dilakukan oleh Dewan Pengurus Inti dan Koordinator Divisi atau

anggota MPSU yang sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan.

2. Ketua MPSU dipilih secara langsung oleh anggota MPSU di dalam Pemilu dengan

pengumpulan suara terbanyak yang dilakukan bersamaan dengan Musyawarah Kolat.

3. Calon ketua MPSU dalam Pemilu minimal tiga orang yang sesuai dengan kriteria

sebagaimana yang telah ditentukan pada Bab I dan Bab II

4. Setiap calon Ketua MPSU wajib mempresentasikan program kepengurusan, visi dan

misinya, sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan dalam Pemilu MPSU.

Page 23: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

Pasal 34

MEKANISME SERAH TERIMA JABATAN

1. Serah terima jabatan diorganisir oleh Badan Pemilu maksimal dilakukan tujuh hari setelah

terpilihnya ketua baru.

2. Acara serah terima jabatan wajib mengundang seluruh keluarga besar Merpati Putih Kolat

Sampoerna University dan Pelatih, dan bila memungkinkan mengundang/memberitahu

seluruh pimpinan UKM di Sampoerna University.

3. Serah terima jabatan dilaksanakan apabila seluruh susunan kepengurusan baru telah

terbentuk.

4. Pada serah terima jabatan, ketua baru wajib diambil sumpah jabatannya oleh ketua lama

yang disaksikan seluruh hadirin.

5. Setelah ketua diambil sumpahnya, ketua baru wajib mengambil sumpah seluruh

pengurusnya disaksikan oleh seluruh hadirin.

Pasal 35

SUMPAH JABATAN KETUA

Sesuai Pasal 34, ketua MPSU yang baru wajib mengucapkan sumpah jabatan yang berbunyi

sebagai berikut:

“Demi Kehormatanku, saya (nama ketua), sebagai ketua Merpati Putih Kolat Sampoerna

University periode (sesuai yang akan dijalani), berjanji akan melaksanakan segala tugas-tugas

dan kewajiban saya sebagai Ketua Merpati Putih Kolat Sampeorna University dengan sebaik-

baiknya dan dengan penuh tanggungjawab sesuai dengan peraturan dan kode etik organisasi.

Apabila saya melanggar janji dan kewajiban saya, maka saya bersedia menerima sanksi yang

telah ditetapkan oleh organisasi.”

Page 24: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

Pasal 36

SUMPAH JABATAN PENGURUS

Sesuai Pasal 34, setiap anggota pengurus MPSU yang telah terpilih wajib mengucapkan sumpah

jabatan yang berbunyi sebagai berikut:

“Demi Kehormatanku, saya (nama pengurus) , sebagai (jabatan) Merpati Putih Kolat

Sampoerna University, berjanji akan melaksanakan segala tugas-tugas dan kewajiban saya

sebagai pengurus Merpati Putih Sampoerna University dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh

tanggungjawab, apabila saya melanggar kewajiban saya, maka saya bersedia menerima sanksi

yang telah ditetapkan oleh organisasi.”

Page 25: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

BAB X

ATURAN PERALIHAN

Pasal 37

Bila ada perubahan AD/ART maka hingga perubahan tersebut selesai dan disahkan, maka yang

berlaku adalah AD/ART terdahulu atau kebijakan periode sebelumnya. Jika terdapat

penyalahgunaan data dan hal-hal yang berkaitan dengan keorganisasian berhak menghubungi DPI

periode yang sebelumnya.

Page 26: ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY

BAB XI

ATURAN TAMBAHAN

Pasal 38

1. Setiap anggota pengurus MPSU dianggap telah mengetahui dan memahami AD/ART ini

setelah diumumkan pada setiap rapat awal atau rapat kerja kepengurusan setiap periode

kepengurusan MPSU.

2. AD/ART ini berlaku sejak tanggal pengesahannya oleh DPI dan Koordinator Divisi

MPSU.

3. AD/ART ini disusun dan disahkan pertama kali oleh Dewan Pengurus Inti dan Koordinator

Divisi yang membahas tentang AD/ART.

4. Semua peraturan, ketentuan, dan kebijaksanaan yang bertentangan dengan AD/ART ini

dianggap tidak berlaku dan harus segera disesuaikan.

Ditetapkan di Jakarta, 13 Februari 2015

DEWAN PENGURUS INTI DAN KOORDINATOR DIVISI

Merpati Putih Kolat Sampoerna University