Upload
yuwono-sindunata
View
98
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
AD ART Progam Kerja Bem Perguruan Tinggi Asia Malang
Citation preview
ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART)
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)
2012 – 2013
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER ASIA
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ASIA
2012
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)
STMIK – STIE ASIA
MALANG
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
PEMBUKAAN
BEM adalah satu organisasi kemahasiswaan yang berada di tingkat
sekolah tinggi, merupakan organisasi yang menaungi seluruh mahasiswa Sekolah
Tinggi ASIA Malang. BEM menjadi wadah dari seluruh mahasiswa untuk
mengembangkan bakat dan kemampuan yang dimiliki, agar menjadi mahasiswa
yang memiliki kekayaan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, keagamaan, kesenian,
dan olahraga.
BEM juga berfungsi sebagai sarana mahasiswa untuk menyalurkan
sumbang saran dan aspirasinya kepada pihak lembaga untuk mewujudkan
kesejahteraan di lingkungan kampus.
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dan dengan penuh kesadaran akan
tanggung jawab untuk memajukan dan mengembangkan kehidupan kampus, maka
ditetapkan AD/ART ini sebagai pedoman dasar penyelenggaraan program kerja BEM
di STMIK – STIE “ASIA”.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian BEM dan AD/ART
BEM merupakan suatu organisasi kemahasiswaan di tingkat sekolah tinggi yang
diselenggarakan, oleh, dan untuk mahasiswa, guna melaksanakan kegiatan
kemahasiswaan di bidang pemberdayaan, informasi dan
Badan Eksekutif Mahasiswa
1. komunikasi, jasmani dan kerohanian, bakat dan minat, sosial
kemasyarakatan dan untuk selanjutnya disebut BEM .
2. AD/ART BEM singkatan dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
merupakan suatu pedoman dasar penyelenggaraan yang dipakai sebagai
acuan untuk merencanakan, mengembangkan program dan
menyelenggarakan kegiatan non-struktural sesuai dengan tujuan BEM
STMIK – STIE “ASIA”.
Pasal 2
Jati Diri
1. BEM STMIK – STIE “ASIA” adalah lembaga kemahasiswaan yang bergerak
di bidang pemberdayaan mahasiswa, informasi dan komunikasi, jasmani dan
kerohanian, bakat dan minat, sosial kemasyarakatan serta pengabdian
kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2. BEM bernaung di bawah STMIK - STIE “ASIA”.
Pasal 3
Asas
1. BEM STMIK - STIE “ASIA” berasaskan pada Pancasila dan UUD 1945.
2. Landasan dasar operasional BEM STMIK - STIE “ASIA” adalah AD/ART BEM,
Statuta STMIK - STIE “ASIA” dan peraturan lain yang terkait serta kebijakan
dari lembaga.
Pasal 4
Tujuan
1. Tujuan Pokok BEM STMIK - STIE “ASIA”
a. Membudayakan perilaku organisasi sesuai dengan Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
b. Menjaga hubungan kekeluargaan internal maupun eksternal
kampus.
2. Penyelenggaraan untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud ayat 1
yang berpedoman pada :
a. Tujuan STMIK - STIE “ASIA”.
Badan Eksekutif Mahasiswa
b. Kaidah, moral dan etika keorganisasian.
c. Minat, kepentingan, kemampuan dan prakarsa mahasiswa.
Pasal 5
Fungsi BEM
BEM berfungsi sebagai :
1. Sarana untuk mengembangkan bakat dan kemampuan yang dimiliki, agar
menjadi mahasiswa yang memiliki kekayaan bidang ilmu pengetahuan,
teknologi, keagamaan, kesenian, dan olahraga.
2. Sarana mahasiswa untuk menyalurkan sumbang saran dan aspirasinya
kepada pihak lembaga demi mewujudkan kesejahteraan dilingkungan
kampus.
Pasal 6
Wujud Lambang BEM
1. Lingkaran melambangkan kekuatan yang bulat dalam persatuan BEM
dengan STMIK - STIE “ASIA” Malang, dan dua lingkaran melambangkan
kokohnya hubungan antara BEM dan organisasi lainnya. Warna kuning emas
melambangkan keagungan dengan menjunjung tinggi pancasila. Warna biru
melambangkan loyalitas terhadap organisasi dan STMIK - STIE “ASIA”.
Warna merah melambangkan keberanian.
2. Elang melambangkan semangat pantang menyerah yang terus menyala.
Elang mencengkeram menandakan BEM mengayomi seluruh organisasi
STMIK - STIE “ASIA”.
3. Tiga bintang melambangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Mulai dari
pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Warna putih
melambangkan sucinya Tri Dharma Perguruan Tinggi.
4. Tulisan BEM diapit bintang dua bermakna menjembatani antara STMIK - STIE
“ASIA” dan mahasiswa.
5. Sayap elang yang mengepak tinggi keluar lingkaran bermaksud agar BEM
ASIA dapat dikenal di regional dan nasional.
6. Lima sayap elang melambangkan pancasila.
7. Tiga ekor elang melambangkan mengayomi, melindungi, mensejahterahkan.
Badan Eksekutif Mahasiswa
8. Warna hitam pada tulisan “BEM” dan “Badan Eksekutif Mahasiswa”
mengartikan tegas dan netral.
9. Lambang ASIA merupakan lambang perguruan tinggi dimana BEM berada.
Pasal 7
Mars BEM
1. Mars BEM STMIK - STIE “ASIA” merupakan Mars STMIK - STIE “ASIA”.
2. BEM STMIK - STIE “ASIA” dapat menciptakan Mars sendiri bila dibutuhkan.
Pasal 8
Hubungan BEM dengan STMIK – STIE “ASIA”
1. BEM STMIK – STIE “ASIA” bertanggung jawab kepada pembantu ketua
bidang kemahasiswaan.
2. Hubungan BEM dengan STMIK – STIE “ASIA” bersifat koordinatif.
3. PK III mewakili BEM dalam senat Perguruan Tinggi.
BAB II
ATRIBUT BEM
Pasal 9
Bendera BEM
Bentuk dan Ukuran :
1. Persegi panjang.
2. 150 cm x 100 cm.
3. Logo BEM diameter 50 cm.
4. Logo BEM di tengah bendera.
5. Tulisan “BEM ASIA” di bawah logo BEM.
6. Rumbai pada tepi.
Warna :
1. Dasar hitam.
2. Rumbai kuning emas.
3. Tulisan “BEM ASIA” putih.
Badan Eksekutif Mahasiswa
Pasal 10
Pakaian Dinas Harian (PDH)
Bentuk :
1. Pakaian kemeja.
2. Lengan panjang.
3. Jumlah saku dua.
4. Pengait lengan.
5. Tali pundak.
Warna :
1. Hitam.
2. Kombinasi biru muda.
3. Tulisan kuning emas.
Atribut :
1. Bendera Indonesia di lengan kanan.
2. Logo BEM di lengan kiri.
3. Badge nama, periode dan NIM di atas saku kanan.
4. Badge jabatan dan nama organisasi di atas saku kiri.
5. Tulisan “Perguruan Tinggi ASIA” di punggung kanan atas.
Kombinasi :
1. Garis punggung horizontal.
2. Kerah bagian dalam.
3. Pengait lengan .
4. Garis di atas saku.
5. Garis vertikal pada pengait kancing.
6. Tepi tali pundak.
Badge Nama :
1. Nama lengkap di bagian atas.
Badan Eksekutif Mahasiswa
2. Periode dan NIM di bagian bawah.
3. Garis tepi dan pembatas warna biru muda.
4. Tulisan warna kuning emas.
Badge Jabatan :
1. Nama jabatan di bagian atas.
2. Nama organisasi di bagian bawah.
3. Garis tepi dan pembatas warna biru muda.
4. Tulisan warna kuning emas.
BAB III
KETENTUAN POKOK
Pasal 11
Kedudukan BEM
BEM berkedudukan di sekolah tinggi dan merupakan kelengkapan non-
struktural pada STMIK – STIE “ASIA”.
Pasal 12
Tugas dan Wewenang
1. BEM mempunyai tugas pokok yaitu mewakili mahasiswa sekolah tinggi di
bidang kegiatan kemahasiswaan dan memberi pendapat dan saran kepada
lembaga, terutama yang berkaitan dengan fungsi dan pencapaian tujuan.
2. Menyusun dan mengajukan program kerja berdasarkan Garis Besar Haluan
Program lembaga kemahasiswaan di sekolah tinggi dan program kerja awal
tahun kepada PK III untuk dikoordinasikan.
3. Melaksanakan program yang telah direncanakan bersama dan disetujui PK
III.
4. Memberi laporan periodik triwulan atas kegiatan BEM.
5. Apabila ada kepentingan yang dianggap perlu, maka diadakan sidang
istimewa.
6. Menggerakkan mahasiswa untuk melakukan kegiatan mahasiswa dalam
bidang akademik maupun non akademik.
7. Mewakili mahasiswa dalam kegiatan internal dan eksternal.
Badan Eksekutif Mahasiswa
8. Kegiatan keluar dan atau berhubungan dengan luar sekolah tinggi dilakukan
dengan sepengetahuan lembaga dan seijin PK III.
9. Memberi laporan pertanggung jawaban pelaksanaan program pada akhir
masa jabatan kepada PK III dan lembaga.
Pasal 13
Pembentukan BEM
1. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM dilakukan oleh seluruh
mahasiswa dan disahkan lembaga.
2. Presiden dan Wakil Presiden BEM terpilih dibantu oleh menteri – menteri
beserta staf.
3. Pengurus BEM dibentulk sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-
masing.
4. BEM memiliki dokumentasi yang berfungsi untuk membantu kelancaran
program BEM.
Pasal 14
Unsur Pimpinan BEM
1. Presiden adalah penanggung jawab utama BEM yang mengarah pada
pendidikan, disamping memberikan arahan serta kebijakan umum,
menetapkan peraturan, norma dan tolok ukur penyelenggaraan program
kerja.
2. Tugas Presiden:
a. Membuat kebijakan dan arahan umum BEM ASIA sesuai dengan amanat.
b. Memimpin BEM ASIA sebagai lembaga pemerintahan mahasiswa.
c. Mewakili BEM ASIA serta bertindak ke luar atau ke dalam STMIK – STIE
“ASIA”.
d. Dalam keadaan berhalangan dapat mengamanahkan tugas pada wakil
maupun pengurus terkait.
e. Memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
program-program yang dilaksanakan BEM ASIA.
Badan Eksekutif Mahasiswa
f. Menyampaikan laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang
tugas dan fungsinya saat serah terima jabatan terhadap kepengurusan
yang baru.
3. Presiden dapat mengadakan hubungan kerjasama dengan Perguruan Tinggi
atau lembaga lain dalam rangka pengembangan dan kemajuan BEM dan
STMIK - STIE “ASIA” atas pertimbangan PK III.
a. Presiden memberikan LPJ selama masa jabatan kepada PK III.
b. Presiden selalu mentaati dan menjaga wibawa ketentuan lembaga dan
AD/ART serta peraturan perundangan lain yang tidak tertulis.
BAB IV
KEPENGURUSAN BEM
Pasal 15
Kepengurusan BEM
1. BEM dipimpin oleh 1 Presiden, 1 Wakil Presiden, beserta menteri – menteri
dan staf yang dibentuk atas hak prerogatif dari Presiden terpilih.
2. Presiden dan Wakil Presiden BEM bersama dengan menteri - menteri dan
staf disebut pengurus BEM.
3. Kementerian dibentuk menurut kebutuhan.
4. Pengurus BEM diangkat dan bertanggung jawab kepada Presiden.
5. Masa kerja BEM 1 tahun, Presiden dapat dipilih kembali maksimal 2 periode.
6. Pengurus masih dapat dipilih kembali di kepengurusan BEM yang akan
datang.
Pasal 16
Syarat-syarat pengurus BEM
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Berwawasan Organisasi, Pancasila dan UUD 1945.
3. Memiliki moral, integritas, solidaritas dan loyalitas yang tinggi.
4. Memiliki rasa tanggung jawab terhadap organisasi.
5. Masa studi yang telah ditempuh minimal satu tahun di STMIK – STIE “ASIA”.
6. Mampu bekerja secara individu maupun kelompok.
Badan Eksekutif Mahasiswa
Pasal 17
Reshuffle Kepengurusan BEM
Presiden berhak mereshuffle kepengurusan jika dibutuhkan.
Pasal 18
Pengisian kekosongan Kepengurusan BEM
1. Dalam hal kekosongan jabatan Presiden BEM, Presiden BEM segera melapor
kepada lembaga dan PK III untuk diisi oleh Wakil Presiden.
2. Apabila kepengurusan BEM ada yang kosong, maka Presiden BEM berhak
untuk menunjuk pengurus yang ada untuk mengisi kekosongan.
3. Presiden berhak merekrut pengurus baru untuk mengisi kekosongan jika
dibutuhkan.
4. Presiden berhak memberhentikan pengurus dari jabatannya.
Pasal 19
Hilangnya kepengurusan
Kepengurusan BEM dianggap hilang apabila :
1. Meninggal dunia.
2. Status tidak aktif menjadi mahasiswa.
3. Mengundurkan diri.
4. Diberhentikan oleh Presiden.
Pasal 20
Kewajiban Pengurus
Dalam melaksanakan tugas, setiap pengurus BEM wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integritas dan sinkronisasi, baik di lingkungan kampus maupun
lingkungan di luar kampus.
1. Setiap pengurus wajib mentaati AD/ART serta peraturan-peraturan yang
ditetapkan oleh STMIK – STIE “ASIA”.
2. Setiap pengurus wajib ikut aktif dalam kegiatan kemahasiswaan.
3. Setiap pengurus wajib menjaga ketertiban, keserasian dan keamanan
lingkungan baik di dalam maupun di luar kampus.
Badan Eksekutif Mahasiswa
4. Setiap pengurus wajib ikut aktif dalam membangun dan menjaga nama baik
STMIK – STIE “ASIA”.
5. Setiap pengurus wajib menjaga persatuan dan persaudaraan di lingkungan
mahasiswa.
6. Setiap pengurus wajib membayar iuran seperti yang telah ditentukan.
7. Setiap pengurus wajib mengenakan atribut atau identitas BEM STMIK – STIE
“ASIA” dalam setiap kegiatan di dalam maupun di luar kampus.
8. Mentaati kebijakan bersama yang sudah ditentukan
BAB V
DEWAN PENASEHAT
Pasal 21
Anggota Dewan Penasehat
Anggota Dewan Penasehat berasal dari Presiden dan Wakil Presiden
dalam periode sebelumnya.
Pasal 22
Hak dan Kewajiban
Kewajiban :
1. Membimbing dan memberi arahan untuk kepengurusan BEM pada periode
berikutnya.
2. Memberi nasihat terhadap kebijakan atas keputusan yang akan dibuat.
Hak :
1. Memiliki hak dalam mengeluarkan pendapat.
2. Memiliki hak suara dalam pengambilan keputusan.
BAB VI
SIDANG
Pasal 22
Persidangan BEM
Frekuensi dan tata cara pelaksanaan persidangan BEM
1. Sidang pengurus BEM diadakan jika diperlukan.
Badan Eksekutif Mahasiswa
2. Dalam berlangsungnya sidang dianggap sah bila dihadiri ½ ditambah satu
dari jumlah anggota.
3. Bila undangan pertama tidak memenuhi kuorum maka sidang atas undangan
kedua dianggap sah untuk mengambil keputusan.
Pasal 23
Cara Pengambilan Keputusan BEM
1. Keputusan persidangan BEM dianggap sah bila telah memenuhi suara 2/3
dari jumlah yang hadir dalam sidang.
2. Bila dalam sidang, pengambilan keputusan tidak dicapai suatu mufakat
maka dilakukan voting.
BAB VII
RAPAT
Pasal 24
Rapat Kerja
Penyusunan garis besar kepengurusan dalam masa periode kepengurusan.
Frekuensi dan tata cara pelaksanaan :
1. Dilaksanakan pada awal masa periode kepengurusan
2. Dalam berlangsungnya rapat kerja dianggap sah bila dihadiri seluruh
pengurus.
Pasal 25
Cara pengambilan keputusan
1. Keputusan dianggap sah bila telah memenuhi suara 2/3 dari jumlah yang
hadir.
2. Bila dalam rapat, pengambilan keputusan tidak dicapai suatu mufakat maka
dilakukan voting.
Pasal 26
Rapat Rutin
Pembahasan koordinasi singkat mengenai hal – hal yang terkait langsung
dengan BEM, organisasi dan perguruan tinggi.
Badan Eksekutif Mahasiswa
Frekuensi dan tata cara pelaksanaan :
1. Dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu
2. Dilaksanakan jika dihadiri sekurang-kurangnya lima pengurus.
Pasal 27
Cara pengambilan keputusan
1. Keputusan dianggap sah bila telah memenuhi suara 2/3 dari jumlah yang
hadir.
2. Bila dalam rapat, pengambilan keputusan tidak dicapai suatu mufakat maka
dilakukan voting.
BAB VIII
Penyelenggaraan Kegiatan
Pasal 28
Penyelenggaraan Kegiatan
Penyelenggaraan kegiatan BEM dilaksanakan atas dasar program kerja yang
disusun oleh pengurus BEM atas pertimbangan PK III.
BAB IX
PEMBENDAHARAAN
Pasal 29
Keuangan
Sumber keuangan atau perbendaharaan BEM diperoleh dari:
1. Iuran wajib pengurus BEM yang telah ditentukan.
2. Pengajuan dana kepada lembaga atau yayasan.
3. Denda dari pelanggaran peraturan yang disepakati oleh pengurus BEM.
Pasal 30
Inventaris
Sifat dan kedudukan
1. Milik organisasi BEM.
2. Berupa aset tetap.
3. Tidak dapat diperjual belikan.
Badan Eksekutif Mahasiswa
4. Dapat digunakan secara berkala oleh pengurus BEM.
BAB IX
KETENTUAN PERUBAHAN DAN ATURAN PERALIHAN
Pasal 31
Syarat Perubahan
1. Perubahan AD/ART hanya dapat dilaksanakan dalam sidang BEM yang
dihadiri oleh PK III dan pengurus BEM.
2. Kuorum untuk sidang tersebut sekurang kurangnya 2/3 dari jumlah
pengurus.
3. Keputusan sah apabila disetujui oleh sekurang kurangnya 2/3 dari jumlah
hadir.
4. Apabila sudah menyimpang jauh dengan tujuan yang akan dicapai oleh BEM
atau sudah tidak sesuai dengan situasi dan kondisi.
Pasal 32
Pengesahan Perubahan
1. Perubahan menyeluruh AD/ART dianggap sah apabila
disetujui oleh PK III.
2. Apabila perubahan tidak disetujui maka perubahan
dianggap tidak sah.
BAB X
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 33
Aturan tambahan
Segala sesuatu yang belum ditetapkan, lebih lanjut akan diatur dalam rapat
BEM atas persetujuan PK III.
Badan Eksekutif Mahasiswa
Badan Eksekutif Mahasiswa