9
 HIPEREMESIS GRA VIDARUM 1. Defeni si Hiper emes is Gra vidar um adal ah mual mun tah berle bihan sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadaan umum men ja di buru k. Mual da n muntah merupak an gangguan yan g pa li ng se ri ng di te mu i pa da kehamil an trimes ter 1, kuran g lebih 6 mi ngg u set elah haid terakhir selama 10 minggu. 2. Et iologi Eti olo gi hipereme sis gr avi dar um bel um dik eta hui se ara pasti, namun diduga di pengaruhi beberapa !aktor berikut ini" a# $ akt or pr edi pos isi yang ser ing dik emu kaka n ada lah primi grav ida, mola hidat idos a dan ke hamil an gand a. $rek uens i ya ng ti ng gi pa da mol a hi dati do sa da n kehamilan ganda menimbulkan dugaaan bah%a !aktor hormon meme ga ng pe ranan karena pa da ked ua ke adaa n ters ebut hor mon khori onik gona dotr opin di bentuk berlebihan. b# Masuknya vili khorialis dalam sir kulasi mater nal dan perubahan metabo lik akibat ha mi l serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan !aktor organik. # &l ergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga di sebut sebagai salah satu !aktor organik. d# $ akt or psi kolo gik memega ng per anan yang pen tin g pada penyakit ini, rumah tanggga yang retak, kehil angan pekerjaan, takut ak an kehamil an dan persalinan takut terhadap tanggung ja%ab sebagai ibu, dapat menyebabkan kon'ik mental yang dapat memperbera t mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sa da r terha da p kee ng ga nan me nj ad i ha mi l atau sebagai pelarian kesukaran hidup. (urangnya penerimaaan terhadap kehamilan dinilai memi u perasaan mu al da n munt ah ini. ) ada %aktu ha mi l muda, kehamil an di ni lai ti dak di hara pk an, apak ah

Adel

Embed Size (px)

Citation preview

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

1. DefenisiHiperemesis Gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadaan umum menjadi buruk. Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering ditemui pada kehamilan trimester1, kurang lebih 6 minggu setelah haid terakhir selama 10 minggu.

2. EtiologiEtiologi hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, namun diduga di pengaruhi beberapa faktor berikut ini:a) Faktor prediposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida,mola hidatidosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda menimbulkan dugaaan bahwa faktor hormon memegang peranan karena pada kedua keadaan tersebut hormon khorionik gonadotropin di bentuk berlebihan.b) Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan faktor organik.c) Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga di sebut sebagai salah satu faktor organik.d) Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini, rumah tanggga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut akan kehamilan dan persalinan takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup. Kurangnya penerimaaan terhadap kehamilan dinilai memicu perasaan mual dan muntah ini. Pada waktu hamil muda, kehamilan dinilai tidak diharapkan, apakah karena kegagalan kontrasepsi ataupun karena hubungan diluar nikah. Hal ini bisa memicu penolakan ibu terhadap kehamilannya tersebut.e) Faktor adaptasi dan hormonal, pada waktu hamil yang kekurangan darah lebih sering terjadi hiperemesis gravidarum dapat dimasukan dalam ruang lingkup faktor adaptasi adalah wanita hamil dengan anemia. Wanita primigravida overdistensi rahim pada hamil ganda dan hamil mola hidatidosa, jumlah hormon yang dikeluarkan terlalu tinggi dan menyebabakan terjadinya hiperemis gravidarum. Peningkatan Hormon Estrogen dah hormon Chorionic Gonadotropin ( HCG) yang menimbulkan rasa mual dan muntah.

3. Patofisiologi Secara fisiologis, rasa mual terjadi akibat kadar esterogen yang meningkat dalam darah sehingga mempengaruhi sistem percernaan, tetapi mual dan muntah yang terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan dehidrasi, hiponatremia, hipokloremia, serta penurunan klorida urine yang menyebabkan hemokonsentrasi yang mengurangi perfusi darah ke jaringan dan menyebabkan tertimbunnya zat toksik. Hipokalemia akibat muntah dan ekskresi yang berlebihan selanjutnya menambah frekuensi muntah dan merusak hepar.

4. Tanda dan GejalaHiperemisis Gravidarum secara klinis di bagi menjadi 3 tingkat yaitu:Tingkat 1 (ringan)Mual muntah terus menerus menyebabkan penderita lemah, tidak mau makan, berat makan turun, dan rasa nyeri di epigastrium. Yang menyebabkan nadi sekitar 100x/mnt, tekanan drah menurun, turgor kulit turun dan pucat, lidah kering dan mata cekung.Tingkat 2 (sedang)Mual dan muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum penderita lebh parah, yaitu lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor, sehingga nadi kecil dan cepat, suhu badan naik atau dehidrsi, berat badan turun, mata cekung dan sedikit ikterik, tensi turun, hemokonsentrasi, oligouri, dan konstipasi. Dapat pula terjadi asetonuria, dan nafas bau aseton.Tingkat 3 (berat)Keaadaan umum jelek, kesadaran sangat menurun, somnolen sampai koma, nadi kecil, halus dan cepat, dehidrasi hebat suhu badan naik dan tensi turun sekali, dan ikterus.

5. PenangananMedika. Ibu di isolasi di dalam kamar yang tenang dan cerah dengan pertukaran udara yag baik. Kalori di berikan secara parental dengan glukosa 5% dalam cairan fisiologis sebanyak 2-3liter sehari.b. Diuresis selalu di kontrol untu keseimbangan cairan tubuh.c. Bila selama 24jam ibu tidak muntah, coba berikan makanan dan minuman sedikit demi sedikit.d. Sedatif yang di berikan adalah fenobarbital.e. Pada keadaan yan lebih berat antiemetik seperti metoklopramid, disiklomin hidroklorida, atau klorpromazin.f. Berikan terapi psikologis yang meyakinkan ibu bahwa penyakitnya bisa disembuhkan serta menghilangkan perasaan takut akan kehamilan dan konflik yang melatarbelakangi hipereremis.

Asuhan 7 langkah varney1 Pengkajian A. IDENTITAS/BIODATANama : Ayu putri Nama Suami: Edward Jaya Umur : 24tahun Umur : 28tahun Suku/Bangsa : Jawa/WNI Suku/Bangsa :Jawa/WNI Agama :Islam Agama :Islam Pendidikan :SMA Pendidikan : SMA Pekerjaan :IRT Pekerjaan :Wiraswasta Alamat rumah: JL.salemba Tlp :0819789999 Tengah Gang 10 RT/RW : Kelurahan : Kecamatan : Paseban Wilayah :Jakarta Tlp :08543278905

B. Data subjektif : ibu datang dengan keluarganya ke bidan pada tanggal 13 april 2009 suami ibu mengatakan istrinya hamil 10 minggu HPHT 15 januari 2009 HP 22 oktober 2009 tes pemeriksaan kehamilan positif oleh sediri tanggal 20 februari 2009. Suaminya mengatakan istrinya hamil pertama belum pernah melahirkan dan blum pernah keguguran. Suaminya mengatakan istrinya sering mual dan muntah . terlihat lemah, nafsu makan tidak ada berat badan menurun, urine sedikit dan belum BAB sejak 2 hari. Pola makan ibu biasanya 4 kali sehari dengan menu nasi sayur, daging tempe dan buah sedangkan minum kurang lebih 2-3 liter/hari. Semenjak hamil ibu jarang makan hanya 1 x dalam sehari. Suaminya mengatakan istrinya takut akan kehamilan dan persalinannya dan takut kehilangan pekerjaannya.

C. Data objektif : keadaan umum lemas, kesadaran apatis, TD 80/50 mmHg, nadi 106 x/menit, suhu 38,7C, respirasi 30 x/menit,BB 47 kg, BB sebelum hamil 50 kg penurunan 3 kg, TB 155 cm. Pemeriksaan sistematis kepala,rambut : hitam, bersih , muka : simetris dan agak pucat, tidak ada odema , mata conjungtiva anemis, sclera iterik mata tampak cekung. Mulut kering , agak bau mulut , nafas berbau aseton , tidak ada caries, lidah mengering dan kotor. Telinga : tidak ada serumen, tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid dan kelenjar getah bening. Payudara membesar kanan dan kiri , tumor tidak ada , aerola hyperpigmentasi , putting susu tidak menonjol, kolostrum belum ada. Abdomen inspeksi , tidak ada bekas operasi , perut belum terlihat membesar, palpasi janin teraba ballotement. Anogenital tidak ada oedema , tidak ada varises. Reflek patela positif kiri dan kanan, tidak ada varises , turgor kulit makin berkurang. HB : 10,2 gr%, urine : protein positif 1, reduksi negatif,sedimen ada.

2. Diagnosa/Masalah Diagnosa: G1P0A0hamil 10 minggu dengan hiperemesis gravidarum tingkat II.3. Diagnosa /Masalah potensiaDehidrasi berat4. Tindakan segera Rujuk dan kolaborasi dengan dokter obgyin.5. Rencana asuhan1 . Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu kurang baik2. Memberi keyakinan bahwa mual muntah merupakan gejala yang normal pada kehamilan muda.3. Menganjurkan ibu di pagi hari sewaktu bangun tidur jangan langsung terburu-buru bangun tetapi cobalah duduk dahulu dan baru perlahan berdiri bangun, bila merasa mual bangun tidur pagi makanlah snak atau biscuit.4. Menganjurkan ibu untuk menghindari makanan yang berminyak, berlemak, dan pedas, karna dapat menyebabkan rasa mual.5. Menganjurkan ibu untuk banyak minum air putih atau jus agar tidak dehidrasi.6. Memberikan ibu vitamin C dan obat emesis yaitu Mediamer B6.7. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.8. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang.6. ImplementasiBeritahu ibu hasil pemeriksaanTD : 80/50 Nadi : 106 x/mBB : 47 KG Pernafasan : 30 x/mHamil 10 mggu dengan hiperemesis gravidarumBeri tahu ibu untuk : Penuhi nutrisi, cukup istirahat,konsumsi vitamin, hindari makanan berminyak, pedas7. EvaluasiS : ( Data subyektif )1. Ibu mengatakan bernama Ny. Ayu putri umur 24tahun2. Ibu mengatakan ingin memeriksa kehamilannnya3. Ibu mengatakan hamil yang pertama belum pernah melahirkan dan belum pernah keguguran4. Ibu mengatakan HPHT 15 januari 20095. Ibu mengatakan sering mual dan muntah, nafsu makan tidak ada, lemahO : ( Objektif )Keadaan ibu lemas, kesadaran apatis1. Pemeriksaan TTV : TD : 80/50 mmHg Nadi : 106 X/menit Suhu : 38,7 C Respirasi : 30 x/m BB : 47 kg TB :155 Cm HPL : 22 Oktober 20092. Pemeriksaan fisik:a. Kepala, rambut : bersih, hitam Wajah : simetris dan agak pucatKonjungtiva : anemisSclera : ikterikMulut : kering, agak bau mulut, nafas berbau aseton, tidak ada caries, lidah mongering dan kotorTelinga : tidak ada serumenLeher : tidak ada tiroid dan limfeb. Dada : payudara membesar, aerola hyperpigmentasi, putting susu tidak menonjol, kolustrum belum adac. Abdomen : tidak ada bekas operasi , perut belum terlihat membesard. Extremitas : tidak ada varises, tungkai simetris, tidak ada odema, reflek patella + kanan dan kiri

A: Assessment : Ny. Ayu putri G1P0A0 hamil 10 minggu dengan hiperemesis gravidarum tingkat II

P. Plaining Tgl : 13 april 2009jam : 09.00 wib Memberitahu ibu hasil pemeriksaan Anjurkan ibu untuk tidak makan makanan yang berminyak, pedas, berlemak Anjurkan kepada ibu untuk banyak minum air putih Anjurkan ibu untuk konsumsi vitamin C Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

MAKALAH ASKEB 1C (kehamilan)

HIPEREMISIS GRAVIDARUM

Kelompok 1Adelina Sitorus (2012-52-001)Conchita Margareth Sitepu (2012-52-011)Fransiska Anita (2012-52-021)

Semester II D3 Kebidanan2012/2013