Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAMPIRAN 1
RINGKASAN
Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur Merauke Sebagai Bio-Toilet Dalam Degradasi Tinja Sapi
Febriana Sinta Dewi, Tri Nurhariyati, dan Drs. Salamun, Prodi S-1 Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,
Surabaya
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan konsentrasi substrat tinja sapi, lama waktu inkubasi proses degradasi tinja sapi, dan kombinasi keduanya terhadap penurunan kadar C-organik dan nilai Total Suspended Solid (TSS) oleh bakteri selulolitik. Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial 4x4 dengan tiga ulangan, yang terdiri dari 4 level perbandingan konsentrasi substrat tinja sapi, yaitu substrat 400 g tinja tanpa air dan bakteri (1:0*), substrat 400 g tinja tanpa air (1:0), substrat 400 g tinja dalam 400 mL air (1:1), dan substrat 133 g tinja dalam 267 mL air (1:2), serta 4 level lama waktu inkubasi proses degradasi tinja sapi (1, 2, 3 dan 4 minggu). Data kadar C-organik dianalisis menggunakan uji Brown Forsythe dan nilai TSS dianalisis menggunakan uji ANOVA Two Ways (signifikasi 5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan konsentrasi substrat tinja sapi berpengaruh dalam menurunkan kadar C-organik dan nilai TSS. Lama waktu inkubasi proses degradasi tinja sapi tidak berpengaruh terhadap kadar C-organik, namun berpengaruh dalam menurunkan nilai TSS. Kombinasi keduanya berpengaruh dalam menurunkan kadar C-organik, namun tidak berpengaruh terhadap nilai TSS.
Kata Kunci : Degradasi tinja sapi, Bakteri selulolitik, Kadar C-organik, Nilai Total Suspended Solid (TSS).
ABSTRACT This research was aimed to know determine the influential of comparison
substrate concentrations of the cow’s feces, incubation period of degradation process in the cow’s feces, and combinations of both factorials for decrease of the C-organic levels and the values of Total Suspended Solid (TSS) by cellulolytic bacterias. The research used 4x4 factorial design with three replications, which consists of comparison substrate concentrations of the cow’s feces, that is 400 g feces substrate without water and bacteria (1:0 *), 400 g feces substrate without water (1:0), 400 g of feces substrate in 400 mL water (1:1), and 133 g feces substrate in 267 mL water (1:2), and incubation period of degradation process in the cow’s feces (1, 2, 3 and 4 weeks). Data of the C-organic levels was analyzed
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
using Brown Forsythe test and the values of TSS was analyzed using two-ways of ANOVA test (5% significance). The results showed that comparison substrate concentrations of the cow’s feces influential for in decrease of the C-organic levels and the values of TSS. Incubation period of degradation process in the cow’s feces didn’t influential for the C-organic levels, but was influential for in decrease the values of TSS. The combination of both factorials was influential for in decrease the levels of C-organic, but didn’t influential for the values of TSS.
Keywords: Degradation of the cow’s feces, cellulolytic bacterias, C-organic levels, values of Total Suspended Solid (TSS).
PENDAHULAN
Peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun akan meningkatkan
limbah yang dihasilkan, terutama dari limbah organik berupa tinja yang dihasilkan
oleh manusia setiap hari. Sebagian besar penduduk Indonesia masih menggunakan
sistem pengolahan tinja rumah tangga setempat (on site system) yang berupa
tangki septik (Sudarno dan Ekawati, 2006). Proses dekomposisi tinja di dalam
tangki septik tersebut memakan waktu yang cukup lama karena komponen serat
pada tinja yang menyebabkan tinja sulit untuk didegradasi, sehingga dalam tangki
septik sering terjadi masalah seperti meluapnya tinja yang mengakibatkan bau dan
pencemaran pada sanitasi air. Upaya yang sering dilakukan selama ini adalah
menggunakan jasa kuras tangki septik (WC) yang kurang efektif, sehingga
diperlukan metode yang tepat dan lebih efektif yaitu bio-toilet. Bio-toilet
merupakan bio-activator dengan menggunakan bantuan mikroba sebagai agen
pengurai limbah organik. Bio-toilet lebih praktis, ekonomis, dan ramah
lingkungan sehingga metode ini dapat digunakan untuk daerah pemukiman yang
padat penduduk.
Tinja sapi dianalogikan sama dengan tinja manusia karena memiliki
komponen serat yang sama sehingga digunakan tinja sapi sebagai pengganti tinja
manusia. Pada tinja sapi komponen serat yang paling banyak adalah selulosa
seperti yang diungkapkan Lingaiah dan Rajasekaran (1986), komponen tinja sapi
mengandung 22,59% selulosa; 18,32% hemiselulosa; dan 10,20% lignin. Agar
selulosa dapat dirombak menjadi senyawa yang lebih sederhana, selulosa harus
dihidrolisis terlebih dahulu dengan bantuan enzim selulase yang dapat memecah
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
selulosa menjadi glukosa. Enzim selulase tersebut dihasilkan oleh bakteri
selulolitik. Bakteri selulolitik sering ditemukan di dalam saluran pencernaan
serangga yang bersimbiosis secara mutualisme. Begitu halnya pada rayap
pembangun musamus. Bakteri selulolitik yang berhasil diisolasi dari pencernaan
rayap pembangun musamus meliputi genus Pseudomonas, Cellulomonas,
Sporocytophaga dan Cytophaga (Dewi, dkk., 2010).
Oleh karena itu diperlukan adanya penelitian guna untuk mengetahui
pengaruh perbandingan konsentrasi substrat tinja sapi, lama waktu inkubasi dan
kombinasi keduanya dalam degradasi tinja sapi menggunakan konsorsium bakteri
selulolitik sehingga nantinya dapat digunakan sebagai bio-toilet pada tinja
manusia.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Airlangga untuk persiapan dan pembuatan starter
konsorsium bakteri, di ruang fermentasi Fakultas Sains dan Teknologi untuk
tempat inkubasi dan di Laboratorium Tanah Pusat Penelitian Gula PT.
Perkebunan Nusantara X, Kediri untuk analisa kadar C-organik dan nilai Total
Suspended Solid (TSS). Waktu penelitian dilaksanakan selama 5 bulan. Penelitian
ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan faktorial
4x4. Perlakuan terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama (S) adalah perbandingan
konsentrasi substrat tinja sapi yaitu 1:0* (S0), 1:0 (S1), 1:1 (S2), dan perbandingan
konsentrasi substrat 1:2 (S3). Faktor kedua (M) adalah lama waktu inkubasi
proses degradasi tinja sapi yang terdiri dari 4 taraf, yaitu inkubasi 1, 2, 3, dan 4
minggu.
Prosedur penelitian terdiri dari beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut:
1. Tahap peremajaan dan perbanyakan isolat murni
Masing-masing isolat murni bakteri selulolitik yang terdiri atas
Cellulomonas sp., Cytophaga sp., Sporocytophaga sp., dan Pseudomonas sp.
ditanam secara aseptik ke beberapa tabung reaksi yang berisi media Nutrient Agar
(NA) miring, kemudian diinkubasi pada suhu ruang selama 24 jam. Isolat bakteri
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
selulolitik tersebut lalu diinokulasikan dengan menggunakan jarum ose secara
aseptik ke dalam masing-masing botol kultur 500 mL yang telah berisi 100 mL
media Nutrient Broth (NB). Starter bakteri ini diinkubasikan dengan
menggunakan shaker (reciprocal shaking incubator) dengan agitasi 120 rpm
selama 24 jam pada suhu ruangan.
2. Tahap pembuatan starter konsorsium bakteri selulolitik dan pengukuran
Optical Density (OD)
Nilai Optical Density (OD) masing-masing starter bakteri selulolitik yang
telah diperbanyak diukur terlebih dulu pada panjang gelombang 540 nm hingga
didapatkan nilai absorbansi suspensi 0,5 selanjutnya, dilakukan penghitungan
jumlah sel bakteri menggunakan metode Total Plate Count (TPC) setelah
diinkubasi selama 24 jam pada suhu ruang. Pada starter tiap bakteri diambil
masing-masing 75 mL dituang ke dalam 2700 mL media NB sehingga didapatkan
starter konsorsium bakteri selulolitik sebanyak 3000 mL, kemudian starter
konsorsium bakteri tersebut diinkubasi menggunakan shaker (reciprocal shaking
incubator) dengan agitasi 120 rpm selama 24 jam. Konsorsium bakteri tersebut
selanjutnya, diukur nilai absorbansinya pada panjang gelombang 540 nm setelah
itu dilakukan penghitungan jumlah sel bakteri menggunakan metode TPC,
kemudian diinkubasi pada suhu ruang selama 24 jam. Konsentrasi konsorsium
bakteri selulolitik yang digunakan adalah sebesar 10% dengan total substrat tinja
sapi sebanyak 400 gr/mL.
3. Tahap pembuatan perbandingan konsentrasi substrat tinja sapi
Pada substrat perlakuan kontrol 1:0* hanya diberikan 400 g substrat tinja
sapi tanpa penambahan konsorsium bakteri selulolitik dan penambahan air. Pada
substrat perlakuan untuk perbandingan 1:0 diberikan 400 g substrat tinja sapi
tanpa ditambahkan air. Pada substrat perbandingan 1:1 diberikan 200 g substrat
tinja sapi dan ditambahkan 200 mL air. Pada substrat perbandingan 1:2 diberikan
133 g substrat tinja sapi dan ditambahkan 267 mL air dengan perhitungan 1/(1+2)
x 400 g = 133 g jadi total berat sampel 400 g/mL.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
4. Penentuan kadar C-organik
- Memasukkan cawan porselen ke dalam oven, tunggu hingga kering
- Menimbang cawan porselen lalu catat beratnya (A)
- Memasukkan sampel 1 g pada cawan porselen lalu catat beratnya (B)
- Memasukkan cawan ke dalam oven selama ≥4 jam pada suhu 105oC
- Mendinginkan cawan dalam desikator selama ± 15 menit
- Menimbang cawan lalu catat beratnya (C)
- Memasukkan cawan ke dalam furnace selama 4 jam pada suhu 600oC
- Mendinginkan cawan dalam desikator selama ± 15 menit
- Menimbang cawan lalu catat beratnya (D)
5. Penentuan nilai Total Suspended Solid (TSS)
- Memanaskan filter kertas di dalam oven pada suhu ± 105°C selama 1 jam lalu
didinginkan dalam desikator selama 15 menit dan kemudian ditimbang
dengan cepat.
- Sampel yang sudah dikocok merata diambil sebanyak 100 g/mL kemudian
disaring hingga kering menggunakan kertas filter.
- Kertas filter diambil lalu dimasukkan dalam oven untuk dipanas keringkan
pada suhu 105°C selama 1 jam kemudian didinginkan dalam desikator selama
15 menit dan ditimbang dengan cepat.
6. Analisis Data
Data yang didapat dari penelitian ini adalah kadar C-organik (%), nilai
Total Suspended Solid (mg/L) dan jumlah sel bakteri (CFU/mL). Data jumlah sel
bakteri dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui kurva pertumbuhan bakteri.
Sementara itu data kadar C-organik dianalisis secara statistik dengan
menggunakan uji Brown Forsythe dan nilai Total Suspended Solid (TSS)
dianalisis secara statistik dengan uji Analysis of Varians (ANOVA) Two Ways.
Taraf signifikansi 5%.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
Gambar 1. Diagram pengaruh perbandingan konsentrasi substrat tinja sapi terhadap kadar C-organik Gambar 2. Diagram pengaruh perbandingan konsentrasi substrat tinja sapi terhadap nilai TSS
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengaruh perbandingan konsentrasi substrat tinja sapi
Pengaruh perbandingan konsentrasi substrat pada proses degradasi tinja
sapi dapat diketahui dari penurunan kadar C-organik dan nilai TSS. Data tersebut
dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2 berikut.
Berdasarkan analisis statistik, perbandingan konsentrasi substrat tinja sapi
terhadap kadar C-organik memiliki beda nyata pada setiap perbandingan
konsentrasi substratnya. Pada Gambar 1 dapat dilihat pola diagram batang yang
menunjukkan penurunan kadar C-organik dimulai dari perbandingan konsentrasi
substrat 1:0 (S1) hingga perbandingan konsentrasi substrat 1:2 (S3), hal tersebut
menunjukkan bahwa penambahan bakteri selulolitik berpengaruh terhadap
degradasi tinja sapi dibandingkan dengan perbandingan konsentrasi substrat
kontrol tanpa bakteri 1:0*(S0). Kadar C-organik terendah yaitu didapat dari
perbandingan konsentrasi substrat 1:2 (S3) sebesar 4,6%.
Sementara itu, nilai Total Suspended Solid (TSS) setelah diuji statistik
menunjukkan bahwa perbandingan konsentrasi susbtrat tinja sapi memiliki beda
nyata yang signifikan terhadap nilai TSS. Pada Gambar 2 dapat dilihat pola
diagram batang yang menunjukkan penurunan nilai TSS, namun pada konsentrasi
substrat 1:0* (S0) dan 1:0 (S1) tidak terdapat beda nyata yang signifikan. Hal
tersebut menunjukkan bahwa pemberian bakteri selulolitik tidak akan
memberikan dampak tanpa adanya penambahan air (pengenceran). Seperti yang
dijelaskan oleh Yustanti (2009), bahwa adanya komposisi air membantu bakteri
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
Gambar 3. Diagram pengaruh lama waktu inkubasi terhadap kadar C-organik Gambar 4. Diagram pengaruh lama waktu inkubasi terhadap nilai TSS
Gambar 5. Grafik Total Plate Count (TPC) jumlah sel bakteri (CFU/mL)
selulolitik dalam mendegradasi tinja sapi yang mengandung selulosa untuk diubah
menjadi unsur yang lebih sederhana (tahap hidrolisis). Hasil rata-rata nilai TSS
yang terendah terdapat pada perbandingan konsentrasi substrat 1:2 (S3) sebesar
126,47 mg/L.
Pengaruh lama waktu inkubasi proses degradasi tinja sapi
Pengaruh lama waktu inkubasi pada proses degradasi tinja sapi dapat
diketahui dari penurunan kadar C-organik dan nilai TSS pada gambar 3 dan 4
berikut.
Berdasarkan analisis statistik, lama waktu inkubasi proses degradasi tinja
sapi tidak berpengaruh terhadap kadar C-organik. Pada Gambar 3 terlihat pola
diagram batang yang meningkat seiring dengan penambahan lama waktu inkubasi.
Hal tersebut dikarenakan oleh pertumbuhan bakteri yang masih aktif yang
membuat grafik pertumbuhan bakteri meningkat (Gambar 5) yang menyebabkan
biomassa sel bakteri dalam substrat juga ikut meningkat sehingga mengakibatkan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
Gambar 6. Diagram pengaruh lama waktu inkubasi terhadap kadar C-organik Gambar 7. Diagram pengaruh lama waktu inkubasi terhadap nilai TSS
kadar C-organik masih tinggi. Kadar C-organik terendah (6,842%) diperoleh pada
minggu keempat.
Sementara itu, dari hasil analisis statistik lama waktu inkubasi proses
degradasi tinja sapi berpengaruh terhadap nilai TSS. Pada Gambar 4 dapat dilihat
adanya pola diagram batang yang menurun dari gambar tersebut diketahui bahwa
pada minggu pertama, kedua dan ketiga memiliki beda nyata yang signifikan
namun pada minggu keempat tidak berbeda nyata terhadap minggu pertama dan
kedua. Pola penurunan TSS tersebut dikarenakan pertumbuhan bakteri yang masih
meningkat dan masih aktif membelah karena nutrisi dalam substrat masih
memenuhi bakteri untuk tumbuh (Gambar 5), sehingga menyebabkan nilai TSS
atau residu menurun oleh proses degradasi bakteri selulolitik tersebut. Seperti
yang dikemukakan oleh Judoamidjojo, dkk., (1989), bahwa tersedianya nutrien
merupakan faktor tumbuh yang perlu diperhatikan sebagai sumber karbon,
nitrogen, energi dan faktor pertumbuhan (vitamin dan mineral) untuk menopang
pertumbuhan bakteri. Nilai TSS terendah (320,3275 mg/L) diperoleh pada minggu
ketiga.
Pengaruh kombinasi antara perbandingan konsentrasi substrat tinja sapi
dan lama waktu inkubasi proses degradasi tinja sapi
Pengaruh kombinasi antara perbandingan konsentrasi substrat tinja sapi
dan lama waktu inkubasi proses degradasi tinja sapi dapat diketahui dari
penurunan kadar C-organik dan nilai TSS pada gambar 6 dan 7 berikut.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
Berdasarkan analisis statistik, kombinasi antara perbandingan konsentrasi
substrat tinja sapi dan lama waktu inkubasi proses degradasi tinja sapi
berpengaruh terhadap kadar C-organik. Pada Gambar 6 diketahui bahwa kadar C-
organik terendah (4,3511%) diperoleh pada kombinasi (M1S3) minggu pertama
dan perbandingan konsentrasi substrat 1:2. Hal tersebut menunjukkan bahwa
penurunan kadar C-organik sudah terjadi sejak minggu pertama dengan
perbandingan konsentrasi substrat 1:2 (pengenceran tertinggi). Terlihat jelas
bahwa faktor pengenceran berperan penting dalam membantu proses degradasi
substrat tinja sapi tersebut, selain penambahan aktivator berupa bakteri selulolitik.
Sementara itu, setelah dianalisis statistik menunjukkan bahwa kombinasi
antara perbandingan konsentrasi substrat tinja sapi dan lama waktu inkubasi
proses degradasi tinja sapi tidak berpengaruh terhadap nilai TSS. Pada Gambar 7
diketahui bahwa nilai TSS terendah (62,87 mg/L) diperoleh pada kombinasi
(M3S3) minggu ketiga dan perbandingan konsentrasi substrat 1:2. Substrat yang
memiliki tingkat pengenceran tinggi (perbandingan konsentrasi substrat 1:2)
merupakan substrat yang memiliki lama waktu degradasi paling cepat,
dikarenakan pengaruh kadar air dalam pengenceran berperan penting dalam
proses hidrolisis yang dilakukan oleh bakteri selulolitik tersebut. Seperti yang
telah diungkapkan oleh Isroi (2008) bahwa lama waktu yang digunakan untuk
proses degradasi tergantung pada karakteristik bahan atau substrat yang
didegradasi. Kadar air yang tinggi akan mempercepat pertumbuhan mikroba dan
menyebabkan nutrisi dalam substrat akan cepat habis sehingga menyebabkan nilai
TSS menurun (Yustanti, 2009). Jika nutrisi yang dibutuhkan oleh bakteri dalam
perbandingan konsentrasi susbtrat 1:2 (S3) habis maka pertumbuhan bakteri akan
menuju fase stasioner, dimana jumlah pertumbuhan bakteri sama dengan jumlah
bakteri yang mati (Gambar 5 pada minggu ke-4).
KESIMPULAN DAN SARAN
Perbandingan konsentrasi substrat tinja sapi berpengaruh dalam
menurunkan kadar C-organik dan nilai Total Suspended Solid (TSS). Lama waktu
inkubasi proses degradasi tinja sapi tidak berpengaruh terhadap kadar C-organik,
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
namun berpengaruh dalam menurunkan nilai Total Suspended Solid (TSS).
Kombinasi antara perbandingan konsentrasi substrat tinja sapi dan lama waktu
inkubasi proses degradasi tinja sapi berpengaruh dalam menurunkan kadar C-
organik, namun tidak berpengaruh terhadap Total Suspended Solid (TSS).
Dari hasil penelitian ini maka diharapkan adanya penelitian lebih lanjut
untuk membandingkan dengan produk bio-toilet yang sudah dipasarkan, sehingga
penggunaan konsorsium pada penelitian ini dapat diaplikasikan sebagai formula
bio-toilet.
DAFTAR PUSTAKA Alaerts, G. dan S.S., Santika, 1987, Metoda Penelitian Air, Usaha Nasional,
Surabaya Dewi, F.S., Erwijayadi, L.J., Giono, D.W., Veterina, V., dan Munisa, 2010,
Eksplorasi Bakteri Selulolitik Dalam Saluran Pencernaan Rayap Pembangun MusamusTaman Nasional Wasur Merauke, Laporan PKM, Universitas Airlangga, Surabaya
Isroi, 2008, Karakter Lignoselulosa sebagai Bahan Baku Baku Bioetanol, Bagian 2. http://images.google.co.id/imgres?imgrul=http://isroi.files.wordpress.com/2010/12/lignoselulosa003d/. 20 Desember 2010.
Judoamidjojo, R.M., Said, E.G., dan Hartanto, 1989, Biokonversi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal P.T. PAU Bioteknologi, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Lingaiah V. and Rajasekaran P., 1986, Biodigestion of Cowdung and Organic Wastes Mixed with Oil Cake in Relation to Energy, Department of Agricultural Microbiology, Tamil Nadu Agricultural University, Agricultural Wastes, Coimbatore-3, India.,17 : 161-173
Sudarno dan Ekawati, D., 2006, Analisis Kinerja Sistem Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja Kota Magelang, Program Studi Teknik Lingkungan FT Undip, Semarang
Sulaeman dan Eviati, 2009, Petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk, Penerbit Balai Penelitian Tanah, Departemen Pertanian, Bogor
Yustanti, T., 2009, Potensi Bakteri Selulolitik (Cellulomonas sp) dalam Biodegradasi Ampas Tebu, Skripsi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
LAMPIRAN 2
Data Nilai Log Jumlah Sel Bakteri Selulolitik Hasil TPC
Konsentrasi substrat (g/mL)
Ulangan Waktu inkubasi (minggu)
M1 M2 M3 M4
S0
1 7.12 8.42 9.73 10.96 2 7.33 8.4 9.69 10.48 3 7.32 8.61 9.6 10.29
rata-rata 7.26 8.47 9.67 10.57 Sd 0.12 0.12 0.08 0.34
S1
1 7.68 8.19 9.82 10.82 2 7.03 8.27 9.94 10.47 3 7.63 8.8 9.74 10.41
rata-rata 7.45 8.43 9.83 10.57 Sd 0.30 0.33 0.10 0.23
S2
1 8.21 8.46 9.54 10.77 2 7.84 8.05 10.28 10.77 3 7.52 8.54 9.84 10.57
rata-rata 7.86 8.35 9.88 10.703 Sd 0.35 0.26 0.37 0.12
S3
1 7.33 7.88 9.68 10.68 2 7.34 8.09 9.63 10.01 3 8.31 8.35 9.64 9.75
rata-rata 7.66 8.42 9.65 10.18 Sd 0.35 0.23 0.03 0.48
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
LAMPIRAN 3
Data Kadar C (%)
Konsentrasi substrat (g/mL)
Ulangan Waktu inkubasi (minggu)
M1 M2 M3 M4
S0
1 9.2981 9.6683 9.9793 8.5133 2 9.9271 9.281 10.0856 9.1245 3 9.5191 9.669 9.5783 9.0992
rata-rata 9.5814 9.5394 9.8811 8.9123 Sd 0.32 0.22 0.27 0.35
S1
1 9.4139 7.91 9.3114 8.1633 2 8.0699 8.594 7.9647 8.1109 3 9.1644 9.481 8.0401 7.6923
rata-rata 8.8827 8.6617 8.4387 7.9888 Sd 0.71 0.79 0.76 0.26
S2
1 4.8455 6.38 7.451 5.2834 2 5.7604 5.963 5.748 6.2909 3 4.1141 6.386 5.8036 5.1768
rata-rata 4.9067 6.243 6.3342 5.5837 Sd 0.82 0.24 0.97 0.61
S3
1 4.5947 6.077 3.8741 5.2605 2 4.8542 2.297 4.0488 4.8672 3 3.6045 5.3256 5.8898 4.5218
rata-rata 4.3511 4.5665 4.6042 4.8832 Sd 0.66 2.00 1.12 0.37
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
LAMPIRAN 4
Data Nilai TSS (mg/L)
Konsentrasi substrat (g/mL)
Ulangan Waktu inkubasi (minggu)
M1 M2 M3 M4
S0
1 702.4 597.5 563.6 722.4 2 585.4 659.9 467.9 735.4 3 724.8 628.6 440.9 661.2
rata-rata 670.87 628.67 490.8 706.33 Sd 74.86 31.20 64.48 39.62
S1
1 678.2 655.8 521.7 649.4 2 644.8 576.4 568.7 575.2 3 624.1 619.7 451.5 671.3
rata-rata 649.03 617.3 513.97 631.97 Sd 27.30 39.75 58.98 50.37
S2
1 291.2 281.1 243.6 258.8 2 284.3 268.1 190.3 361.3 3 281.1 110.5 207.1 206.4
rata-rata 285.53 219.9 213.67 275.5 Sd 5.16 94.97 27.25 78.79
S3
1 235.2 40.8 93.3 119.2 2 294.8 123.7 34.9 111.3 3 190.2 156.8 60.4 57.1
rata-rata 240.07 107.1 62.87 95.87 Sd 52.47 59.75 29.28 33.80
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
LAMPIRAN 5
Hasil Uji Statistik Kadar C-organik dan Nilai Total Suspended Solid (TSS)
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kadar_C nilai_TSS
N 48 48 Normal Parametersa,,b Mean 7.084929 400.589583
Std. Deviation 2.1367830 232.5205086 Most Extreme Differences
Absolute .140 .175 Positive .107 .155 Negative -.140 -.175
Kolmogorov-Smirnov Z .967 1.213 Asymp. Sig. (2-tailed) .307 .106 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
LAMPIRAN 6
Hasil Uji Statistik Kadar C-organik dan Nilai Total Suspended Solid (TSS)
Uji Homogenitas
Levene's Test of Equality of Error Variancesa
Dependent Variable: kadar_C
F df1 df2 Sig.
3.749 15 32 .001 Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups. a. Design: Intercept + waktu_inkubasi + konsentrasi_substrat + waktu_inkubasi * konsentrasi_substrat
Levene's Test of Equality of Error Variances
a Dependent Variable: nilai_TSS
F df1 df2 Sig.
1.890 15 32 .064 Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups. a. Design: Intercept + waktu_inkubasi + konsentrasi_substrat + waktu_inkubasi * konsentrasi_substrat
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
LAMPIRAN 7
Hasil Uji ANOVA Oneway pada Kadar C-organik
terhadap Konsentrasi Substrat
Oneway ANOVA
kadar_C Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 187.415 3 62.472 101.134 .000 Within Groups 27.179 44 .618
Total 214.595 47
Robust Tests of Equality of Means
kadar_C Statistica df1 df2 Sig.
Brown-Forsythe 101.134 3 33.958 .000 a. Asymptotically F distributed.
Post Hoc Games Howell Tests
1:0*(S0) 1:0(S1) 1:1(S2) 1:2(S3)
1:0*(S0) S S S
1:0(S1) S S S
1:1(S2) S S S
1:2(S3) S S S
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
LAMPIRAN 8
Hasil Uji ANOVA Oneayy pada Kadar C-organik
terhadap Lama Waktu Inkubasi
Oneway ANOVA
kadar_C Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1.965 3 .655 .136 .938 Within Groups 212.630 44 4.832
Total 214.595 47
Robust Tests of Equality of Means
kadar_C Statistica df1 df2 Sig.
Brown-Forsythe .136 3 41.838 .938 a. Asymptotically F distributed.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
LAMPIRAN 9
Hasil Uji ANOVA Twoway pada Nilai Total Suspended Solid (TSS)
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: nilai_TSS
Source Type III Sum of
Squares Df Mean Square F Sig. Corrected Model 2.451E6 15 163410.850 58.147 .000 Intercept 7702656.685 1 7702656.685 2740.878 .000 waktu_inkubasi 130931.454 3 43643.818 15.530 .000 konsentrasi_substrat 2270497.479 3 756832.493 269.308 .000 waktu_inkubasi * konsentrasi_substrat
49733.819 9 5525.980 1.966 .077
Error 89929.233 32 2810.289
Total 1.024E7 48
Corrected Total 2541091.985 47
a. R Squared = .965 (Adjusted R Squared = .948)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
LAMPIRAN 10
Hasil Uji Duncan pada Nilai Total Suspended Solid (TSS)
Post Hoc Tests Konsentrasi substrat
nilai_TSS konsentra
si_substrat N
Subset
1 2 3 Duncana,,b 1:2(s3) 12 126.475000
1:1(s2) 12 248.650000
1:0(s1) 12 603.066667 1:0*(s0) 12 624.166667 Sig. 1.000 1.000 .337
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 2810.289. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 12.000. b. Alpha = 0.05.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
LAMPIRAN 11
Hasil Uji Duncan pada Nilai Total Suspended Solid (TSS)
Post Hoc Tests Waktu inkubasi
nilai_TSS waktu_
inkubasi N
Subset
1 2 3
Duncana,,b m3 12 320.325000
m2 12 393.241667
m4 12 427.416667 427.416667
m1 12 461.375000
Sig. 1.000 .124 .126 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 2810.289. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 12.000. b. Alpha = 0.05.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
LAMPIRAN 12
Hasil Uji ANOVA Oneway pada Kadar C-organik
terhadap Kombinasi antara Konsentrasi Substrat dan Lama Waktu Inkubasi
Oneway ANOVA
kadar_C Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 194.614 15 12.974 20.779 .000 Within Groups 19.980 32 .624
Total 214.595 47
Robust Tests of Equality of Means
kadar_C Statistica df1 df2 Sig.
Brown-Forsythe 20.779 15 9.836 .000 a. Asymptotically F distributed.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
LAMPIRAN 13 Post Hoc Test
Games Howell
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
LAMPIRAN 14
Hasil Uji Korelasi antara Kadar C-Organik
dengan Total Suspended Solid (TSS) Uji korelasi
Correlations kadar_C nilai_TSS
kadar _C Pearson Correlation 1 .851**
Sig. (2-tailed) .000
N 48 48
nilai_TSS Pearson Correlation .851** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 48 48 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
LAMPIRAN 15
Dokumentasi Alat, Bahan, Media CMC dan Hasil Penelitian a. Alat penelitian
B C A D E F G H I J K
A. Gelas Beaker B. Pipet volume C. Spatula D. Cawan Petri E. Glass finn F. Botol kultur G. Gelas ukur H. Jarum ose I. Tabung cuvet J. Tabung reaksi K. Labu Erlenmeyer
Neraca analitik Colony counter
Autoclave Oven
Timbangan
Spektrofotometer
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
b. Bahan penelitian
Vortex
Kompor listrik
Furnace
Shaker Waterbath
Desikator
Keterangan :
1. Alkohol 70% 2. Spirtus 3. Kapas 4. Alumunium foil
1
2
3
4
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
c. Media CMC
Komposisi Media CMC (Carboxy Methyl Cellulose) pada metode TPC
1. Selulosa : 0,5 g
2. NH4(NO3) : 0,1 g
3. NaCl : 0,2 g
4. Bacto Agar : 1 g
5. Yeast Extract : 0,5 g
6. Aqudes : 100 mL
a. Nutrient Agar b. Nutrient Broth
a b
Tinja ternak sapi dari rumah potong hewan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
d. Hasil Penelitian
Tinja ternak sapi pada konsentrasi substrat 1:0*
Tinja ternak sapi pada konsentrasi substrat 1:0
Tinja ternak sapi pada konsentrasi substrat 1:1
Tinja ternak sapi pada konsentrasi substrat 1:2
Inkubasi tinja ternak sapi selama diberi perlakuan
Sampel TSS yang ditimbang
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi
Perhitungan bakteri selulolitik saat dilakukan TPC
Sampel yang telah di furnace untuk mengetahui kadar C-organik
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Potensi Bakteri Selulolitik Pencernaan Rayap Pembangun Musamus Taman Nasional Wasur . . .
Febriana Sinta Dewi