Upload
dotuyen
View
266
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Administrasi Kepegawaian | 1
2017
KELAS XI / SEMESTER II
ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
PERATURAN PERAWATAN, TUNJANGAN CACAT DAN UANG DUKA
Administrasi Kepegawaian | i
PERATURAN PERAWATAN, TUNJANGAN CACAT,
DAN UANG DUKA
MODUL
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengembangan Bahan Ajar ADP berbasis TIK
Yang dibina oleh Drs. H. Mohammad Arief, M. Si
Oleh
Meryana Ayu Larasati 150412601821
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
S1 PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
November 2017
Administrasi Kepegawaian | ii
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan modul
ini untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan tepat waktu.
Modul yang berjudul “Peraturan Perawatan, Tunjangan Cacat, Uang
Duka” ini tidak lepas dari peran dan dukungan yang memberikan
motivasi selama pembuatan modul berlangsung.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. H.
Mohammad Arief, M.Si sebagai dosen matakuliah Pengembangan
Bahan Ajar ADP Berbasis TIK dan pihak lain yang telah memberikan
motivasi kepada penyusun sehingga modul ini bisa terselesaikan.
Penyusunan modul ini diharapkan dapat membantu siswa dan
guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar khususnya pada
mata pelajaran Administrasi Perkantoran. Penyusun menyadari ada
kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh karena itu kritik dan
saran dari pengguna modul ini akan diterima dengan senang hati
sehingga bisa dijadikan sebagai pedoman dalam perbaikan di masa
mendatang.
Malang, November 2017
Penyusun
KATA PENGANTAR
Administrasi Kepegawaian | iii
Halaman Sampul
Halaman Francis ................................................................................ i
Kata Pengantar ................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................. iii
Peta Kedudukan Modul ...................................................................... iv
Glosarium ........................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
Deskripsi ............................................................................................ 1
Prasarat ............................................................................................... 1
Petunjuk Penggunaan Modul ............................................................. 2
Tujuan Akhir .................................................................................... ..3
Kompetensi ........................................................................................ 3
Indikator ............................................................................................. 5
Materi Pembelajaran .......................................................................... 5
Informasi Pendukung ......................................................................... 5
Cek Kemampuan ................................................................................ 7
BAB II PEMBAHASAN
Rencana Belajar Peserta Didik ........................................................... 8
Kegiatan Belajar ................................................................................. 8
Tujuan Kegiatan Pembelajaran .......................................................... 8
Uraian Materi .................................................................................... 9
Rangkuman ........................................................................................ 21
Tugas .................................................................................................. 22
Tes Formatif ....................................................................................... 23
Kunci Jawaban Formatif .................................................................... 27
Lembar Kerja ..................................................................................... 31
BAB III EVALUASI
Kognitif Skill ...................................................................................... 32
Psikomotorik Skill .............................................................................. 32
Afektif Skill ........................................................................................ 36
Produk/Benda Kerja Sesuai Kriteria Standart .................................... 54
Batasan Waktu Yang Telah Ditetapkan ............................................. 54
Kunci Jawaban ................................................................................... 54
BAB IV PENUTUP
Daftar Pustaka .................................................................................... 57
DAFTAR ISI
Administrasi Kepegawaian | iv
Peta Kedudukan Modul
ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN
Mengemukakan Daftar
Urut Kepangkatan/DUK
Mengemukakan
peraturan cuti
Mengemukakan
peraturan perawatan,
tunjangan cacad dan
uang muka
Mengemuka
kan prosedur
Pendidikan
dan Latihan
Peraturan
Biaya
Perawatan,
Pengobatan,
dan Rehabilitas
Tunjangan
Cacat
Uang Duka
dan Biaya
Pemakaman
Tugas
Test Formatif
Evaluasi
Administrasi Kepegawaian | v
Glosarium
Istilah Arti
Dinas Segala sesuatu yang
bersangkutan dengan jawatan
(pemerintah), bukan swasta
Tunjangan Setiap tambahan benefit yang
ditawarkan pada pekerja,
misalnya pemakaian kendaraan
perusahaan, makan siang gratis,
bunga pinjaman rendah atau
tanpa bunga, jasa kesehatan,
bantuan liburan, dan skema
pembelian saham
Anasir Sesuatu (orang, paham, sifat,
dan sebagainya) yang menjadi
bagian dari atau termasuk dalam
keseluruhan (suasana,
perkumpulan, gerakan, dan
sebagainya)
Jaminan Sesuatu yang dijadikan sebagai
tanggungan
Pengabdian Bagaimana cara seseorang
menjalani hidupnya dengan cara
melaksanakan kewajiban-
kewajiban yang sudah dia
tetapkan untuk dilaksanakan
Gaji Pokok Jumlah uang yang dibayarkan
kepada seorang karyawan oleh
majikannya sebagai balas jasa
untuk pekerjaan yang
dilakukannya. Gaji pokok tidak
termasuk tunjangan, bonus atau
kompensasi potensial lainnya
dari majikan.
Administrasi Kepegawaian | vi
Uang Duka
Uang yang diberikan kepada
ahli waris orang yang
meninggal
Ahli Waris Orang-orang yang berhak
menerima harta peninggalan
(mewarisi) orang yang
meninggal, baik karena
hubungan keluarga, pernikahan,
maupun karena memerdekakan
hamba sahaya (wala’)
Peghasilan Bersih Penghasilan perusahaan yang
diperoleh, baik
dari usaha pokok maupun di
luar usaha pokok selama satu
periode dikurangi
jumlah pajak yang harus
dibayarkan dalam periode yang
sama.
Administrasi Kepegawaian | 1
A. Deskripsi
Dalam modul ini anda akan mempelajari materi tentang
Peraturan Perawatan, Tunjangan Cacat dan Uang Duka untuk
mata pelajaran administrasi kepegawaian. Modul ini
menjelaskan tentang pemberian perawatan, tunjangan cacat dan
uang duka bagi PNS yang mengalami kecelakaan atau sakit
dalam melakukan kegiatan dinas. Modul ini juga menyajikan
tugas kelompok maupun individu yang ditunjukkan kepada
siswa untuk melatih siswa dan untuk mengetahui sejauh mana
siswa memahami materi ini.
Diakhir modul akan diberikan evaluasi belajar yang
berisi tentang soal pilihan ganda atau tes formatif untuk siswa
sehingga modul ini diharapkan berguna bagi siswa dalam
mempraktekkan di kehidupan sehari-hari dan menjadi bekal
pengetahuan saat siswa telah terjun dalam dunia kerja.
Perawatan, tunjangan dan uang duka adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh suatu lembaga untuk
meringankan beban pegawainya yang mengalami kecelakaan
atau sakit karena dinas. Dalam pemberian biaya perawatan,
tunjangan cacat dan uang duka diatur dalam Peraturan
Pemerintah No. 12 Tahun 1981.
Modul ini dibuat untuk membantu siswa dalam
kegiatan belajar guna meraih prestasi belajar yang maksimal.
Siswa juga diharapkan dapat meningkatkan pemahamannya
dalam pemberian biaya perawatan, tunjangan cacat dan uang
duka bagi pegawai yang mengalami kecelakaan atau sakit
karena dinas.
B. Prasyarat Agar anda bisa mempelajari modul ini dengan baik,
maka anda harus sudah memahami dasar administrasi
kepegawaian dan memahami mengenai konsep tentang materi
dalam modul ini
BAB I
PENDAHULUAN
Administrasi Kepegawaian | 2
C. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Petunjuk untuk siswa
Membaca dan memahami standar kompetensi
dan kompetensi dasar dalam pencapaian hasil
belajar yang diharapkan Membaca dengan cermat uraian materi secara
berurutan dan menjawab pertanyaan dengan
sungguh-sungguh Mengerjakan semua tugas dan soal-soal sesuai
dengan
perintah yang ada dalam modul Mengerjakan soal lembar kerja siswa pada tiap
kegiatan belajar serta menyelesaikan lembar
evaluasi modul Meminta kunci jawaban kepada guru dan
mencocokkan jawaban Mengukur dan menilai kemampuan tingkat
pemahaman diri sendiri terhadap materi yang
dipelajari sesuai dengan petunjuk penilaian
yang telah disediakan 2. Petunjuk untuk guru
Menjelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan
siswa dengan petunjuk penggunaan modul Selalu memberikan motivasi kepada siswa
sebelum memulai pembelajaran dengan cara
mengaitkan peristiwa-peristiwa yang terjadi
disekitar siswa dan memberikan pertanyaan
pancingan yang relevan dengan materi yang
akan dipelajari Selalu memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya, menjawab, maupun menyatakan
pendapat tentang masalah atau pertanyaan yang
diajukan. Sehingga dapat diketahui tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang
dipelajari Tidak langsung memberikan jawaban atas
masalah atau pertanyaan yang diajukan siswa.
Akan tetapi mendorong siswa untuk
menemukan sendiri jawaban atas pertanyaan
dan masalah tersebut
Administrasi Kepegawaian | 3
Menyimpan kunci jawaban lembar kerja dan
lembar evaluasi modul dan baru
memberikannya apabila siswa telah
menyelesaikan lembar kerja siswa atau lembar
evaluasi modul. Sehingga siswa dapat
mengukur kemampuan mereka sesuai dengan
petunjuk penilaian. Memberikan kesempatan kepada siswa yang
belum memenuhi kriteria penilaian yang
ditentukan untuk mengulangi kegiatan
pembelajaran terutama untuk materi yang belum
dikuasai D. Tujuan Akhir
Setelah peserta didik mempelajari bahan ajar administrasi
kepegawaian ini, diharapkan peserta didik dapat:
1. Memahami dan mampu menjelaskan materi peraturan
perawatan untuk Pegawai Negeri Sipil
2. Memahami dan mampu menjelaskan pemberian
tunjangan cacat yang berlaku untuk Pegawai Negeri
Sipil
3. Memahami dan mampu menjelaskan mengenai
pemberian uang duka kepada Pegawai Negeri Sipil
yang berhak menerima
E. Kompetensi
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
KI 1: Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya.
1.1 Bertambah keimanannya
d. Bertambah
keimanannya dengan
menyadari hubungan
keteraturan dan
kompleksitas alam dan
jagad raya terhadap
kebesaran Tuhan yang
menciptakannya
1.2 Penerapan administrasi
kepegawaian secara
efektif dan efisien
berdasarkan nilai-nilai
agama yang dianut di
dunia perkantoran
1.3 Meyakini bahwa bekerja
Administrasi Kepegawaian | 4
di bidang administrasi
kepegawaian adalah salah
satu bentuk pengamalan
perintah Tuhan yang
harus dilakukan secara
sungguh-sungguh
KI 2: Menghayati dan
mengamalkan perilaku
jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (
gotong royong,
kerjasama, toleran,
damai), responsive dan
proaktif dan
menunjukkan Sikap
sebagai bagian dari
solusi atas berbagai
permasalahan bangsa
dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan social dan
alam serta dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
2.1 Memiliki motivasi
internal dan menunjukkan
rasa ingin tahu dalam
pembelajaran administrasi
kepegawaian
2.2 Menunjukkan perilaku
ilmiah (jujur , disiplin,
tanggung jawab, peduli,
santun, ramah
lingkungan, gotong
royong) dalam melakukan
pembelajaran administrasi
kepegawaian sebagai
bagian dari sikap ilmiah
2.3 Menghargai kerja
individu dan kelompok
dalam pembelajaran
sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap kerja
2.4 Memiliki sikap proaktif
dalam melakukan
kegiatan administrasi
kepegawaian
KI 3: Memahami, menerapkan
dan Menganalisis
pengetahuan factual,
konseptual, dan
procedural berdasarkan
rasa ingin tahunya
tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan
humaniora dalam
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait
penyebab phenomena
3.7 Mengemukakan
peraturan perawatan,
tunjangan cacat dan
uang duka
Administrasi Kepegawaian | 5
dan kejadian dalam
bidang kerja yang
spesifik untuk
memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah
konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah
secara mandiri,
bertindak secara
efektif dan kreatif dan
mampu
melaksanakan tugas
spesifik di bawah
pengawasan langsung
4.7 Mengkaji peraturan
perawatan, tunjangan
cacat dan uang duka
F. Indikator
1). Mengidentifikasi Biaya Perawatan, Pengobatan, dan
Rehabilitas PNS
2). Mengidentifikasi Tunjangan Cacat Bagi PNS
3). Mengidentifikasi Pemberian Biaya Uang Duka dan
Biaya Pemakaman
G. Materi Pembelajaran
1). Pengobatan, Perawatan, dan Rehabilitasi
2). Tunjangan Cacat
3). Uang Duka dan Biaya Pemakaman
H. Informasi Pendukung
Orang dengan kekurangan fisik atau disabilitas kini
memiliki kesempatan yang sama untuk bekerja di kantor
pemerintahan maupun swasta. Pemerintah Provinsi (Pemprov)
dan DPRD Sumsel tengah mengodok Rancangan Peraturan
Daerah atau Raperda untuk Disabilitas. Kepala Dinas Sosial
(Dinsos) Sumsel, Apriadi mengatakan, selama ini penyandang
disabilitas mendapat perlakuan nomor dua untuk mendapatkan
hak bekerja. Padahal, kekurangan fisik yang dialami tidak
Administrasi Kepegawaian | 6
mampu menghalangi semangat mereka bekerja seperti halnya
dengan manusia seutuhnya. "Harus diakui kalau hari ini belum
banyak perusahaan yang memberi kesempatan mereka bekerja
di perusahaan. Perkantoran pemerintah pun begitu. Dengan
Raperda Disabilitas yang kita ajukan, penyandangdisabilitas
bisa mendapatkan hak yang sama," kata kepada Sripo, Selasa
(3/6).
Dalam Raperda Disabiltas itu, perusahaan swasta
maupun pemerintah akan diwajibkan memberi kesempatan
bekerja bagi penyandang disabiltas. Paling tidak
mempekerjakan satu orang dari total 100 orang pegawai yang
sudah ada. Raperda Disabilitas merupakan aturan turunan yang
sudah disahkan pemerintah melalui Undang Undang (UU)
nomor 4 tahun 1997 mengenai Penyandang Disabilitas beserta
pengaturan implementasinya lewat Peraturan Pemerintah
nomor 43 tahun 1998 terkait Upaya untuk Meningkatkan
Kesejahteraan Sosial bagi Penyandang Disabilitas. "Penentuan
alokasi pekerjaan bagi disabilitas tentu disesuaikan dengan
kemampuan fisik. Kita bersama DPRD Sumsel akan merinci,
pekerjaan di sektor-sektor mana saja yang memberi peluang
bagi penyandangdisabilitas dapat bekerja dan eksis," ucapnya.
Selain mengatur kesempatan bekerja, Raperda
Disabilitas juga menambahkan hak-hak untuk menikmati
fasilitas umum. Sebagaimana diketahui, penyandang disabilitas
menghadapi kesulitan yang lebih besar dibandingkan
masyarakat pada umumnya sehari-hari. Penyandang disabilitas
seringkali tidak memiliki akses untuk pendidikan yang layak,
pelayanan kesehatan, dan kegiatan perekonomian. Kurangnya
akses dalam transportasi, bangunan, pendidikan, dan pekerjaan
merupakan beberapa contoh yang menjadi penghambat para
penyandang disabilitas."Anggaran pemerintah membangun
fasilitas untuk disabilitas juga minim. Kalau penyediaan
tongkat dan kursi roda memang sudah ada, tapi fasilitas
penunjang seperti jalan khusus disabilitas di terminal, tempat
parkir atau tempat duduk di bus, yang seperti itu belum
tersedia," bebernya.
Apriadi berharap rancangan Perda Disabilitas disetujui
DPRD Sumsel dalam waktu dekat. Meski sebelumnya
beberapa fraksi menyatakan mendukung rencana
Administrasi Kepegawaian | 7
Pemprov Sumsel untuk memberi perhatian lebih pada
penyandang disabilitas. "Bila sudah disetujui, kita bisa
mensosialisasikannya kepada masyarakat luas bahwa
penyandang disabilitas mempunyai hak yang sama. Maka tidak
ada lagi pembedaan. Bila menyangkut Perda bisa saja sanksi
hukum bagi yang melanggar, tapi kita akan persuasif kepada
perusahaan, perkantoran dan masyarakat," tukasnya.
I. Cek Kemampuan
Untuk mengecek kemampuan anda, anda harus dapat
menjawab pertanyaan-pertanyaan ini:
1. Jelaskan menurut pemahaman kalian mengenai
peraturan perawatan Pegawai Negeri Sipil!
2. Jelaskan tentang tunjangan cacat dan kriteria Pegawai
Negeri Sipil yang berhak menerima tunjangan cacat!
3. Jelaskan dengan bahasa kalian sendiri mengenai uang
duka dan biaya pemakaman Pegawai Negeri Sipil dan
ketentuan yang berlaku dalam pemberian uang duka
kepada keluarga!
Administrasi Kepegawaian | 8
A. Rencana Belajar Peserta Didik
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat
Belajar
Alasan
Perubahan
Tanda
Tangan Guru
Menerangkan
biaya perawatan,
pengobatan,
rehabilitas PNS
Ruang
Kelas
Menerangkan
tunjangan cacat
Ruang
Kelas
Menerangkan
Uang duka dan
biaya pemakaman
Ruang
Kelas
TUGAS
Ruang
Kelas
TEST
FORMATIF
Ruang
Kelas
EVALUASI
Ruang
Kelas
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan belajar
a. Tujuan kegiatan pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini,
diharapkan siswa dapat:
1). Memahami dan menjelaskan atau
mempresentasikan di depan kelas mengenai
peraturan perawatan
BAB II
PEMBELAJARAN
Administrasi Kepegawaian | 9
2). Memahami dan menjelaskan atau
mempresentasikan di depan kelas mengenai
tunjangan cacat PNS
3). Memahami dan menjelaskan atau
mempresentasikan di depan kelas mengenai
materi uang duka dan biaya pemakaman PNS
yang meninggal dunia dan uang duka yang
diterima keluarga
b. Uraian Materi
1. Pengertian Pengobatan, Perawatan, dan Rahabilitas
Pengobatan adalah ilmu dan seni
penyembuhan yang mencakup berbagai
praktek perawatan kesehatan yang secara
kontinu terus berubah untuk
mempertahankan dan memulihkan
kesehatan dengan cara pencegahan dan
pengobatan penyakit. Perawatan adalah
suatu proses, cara, perbuatan merawat,
pemeliharaan, penyelenggaraan,
pembelaan (orang sakit).
Rehabilitasi adalah
sebuah kegiatan ataupun proses untuk membantu para penderita yang
mempunyai penyakit serius atau cacat yang memerlukan
pengobatan medis untuk mencapai kemampuan fisik psikologis,
dan sosialyang maksimal.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1981, dijelaskan bahwa
kecelakaan adalah suatu peristiwa mendadak yang tidak dikehendaki
yang mengakibatkan meninggal dunia. Kecelakaan karena dinas
adalah kecelakaan yang terjadi:
Dalam rangka menjalankan tugas kewajiban
Pengobatan, Perawatan,
dan Rehabilitas
Administrasi Kepegawaian | 10
Dalam keadaan lain yang berhubungan dengan dinas, sehingga
kecelakaan yang terjadi dianggap sebagai kecelakaan dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya
Karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung jawab ataupun
sebagai akibat tindakan terhadap anasir itu
Tujuan Pemberian Perawatan
Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban, Pegawai Negeri Sipil
(PNS) tidak lepas dari kemungkinan menghadapi resiko seperti
kecelakaan yang mengakibatkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang
bersangkutan sakit, cacat atau meninggal. Apabila Pegawai Negeri
Sipil mengalami kecelakaan karena melakukan aktivitas dinas
sehingga yang bersangkutan sakit atau cacat, maka mereka mendapat
pengobatan, perawatan, dan atau rehabilitasi atas biaya negara. Mereka
diberikan penghargaan atau jaminan dalam bentuk tunjangan cacat
sehingga mereka dapat hidup layak.
Dengan adanya jaminan pengobatan, perawatan dan atau rehabilitasi,
diharapkan setiap Pegawai Negeri Sipil melaksanakan tugasnya
dengan penuh semangat dan rasa pengabdian serta tanggung jawab
sebagai aparatur negara, abdi negara, dan abdi masyarakat. Oleh
karena itu tujuan PNS diberikan jaminan perawatan adalah :
Memberikan bantuan dalam hal biaya perawatan
Memberikan motivasi kepada Pegawai Negeri Sipil untuk
melaksanakan tugasnya dengan semangat kerja yang tinggi.
Memberikan rasa ketetraman kepada Pegawai Negeri Sipil
Meningkatkan rasa pengabdian dan tanggung jawab Pegawai
Negeri Sipil sebagai aparatur negara, abdi negara dan abdi
masyarakat
2. Ketentuan-Ketentuan Penerima Perawatan
a. Penerima perawatan
Calon Pegawai Negeri Sipil
Pegawai Negeri Sipil
Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukan
b. Syarat-syarat untuk menerima perawatan
Penerima perawatan adalah Pegawai Negeri Sipil yang
mendapat kecelakaan karena dinas
Administrasi Kepegawaian | 11
c. Hak yang diperoleh
Pengobatan
Perawatan
Rehabilitasi
d. Tempat perawatan
Rumah sakit terdekat ( swasta, pemerintah atau
puskesmas)
Rumah sakit lain yang ada didalam wilayah Republik
Indonesia
Diluar negeri, apabila didalam negeri belum ada
pengobatan, perawatan dan rehabilitasi yang dibutuhkan
(ditetapkan dengan surat keputusan menteri kesehatan)
e. Surat-surat yang diperlukan
Berita acara dari pejabat yang berwajib
Surat pernyataan dari instansi yang bersangkutan
Surat keterangan dokter pemerintah setempat kecuali
untuk pengobatan atau perawatan diluar negeri.
3. Undang-Undang
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 1981
TENTANG
PERAWATAN, TUNJANGAN CACAT, DAN UANG DUKA
PEGAWAI NEGERI SIPIL
BAB II
PERAWATAN
Pasal 2
(1) Pegawai Negeri Sipil yang mangalami kecelakaan karena dinas
atau menderita sakit karena dinas berhak memperolah pengobatan,
perawatan, dan atau rehabilitasi.
(2) Kecelakaan karena atau sakit karena dinas sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) harus dibuktikan dengan surat pernyataan dari
pimpinan instansi yang bersangkutan dan surat keterangan atau berita
acara dari pejabat yang berwajib.
(3) Pemberian pengobatan, perawatan, dan atau rehabilitasi
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dengan surat
keputusan pejabat yang berwenang, berdasarkan pertimbangan dokter
Administrasi Kepegawaian | 12
Pemerintah setempat kecuali untuk pengobatan atau perawatan di luar
negeri.
(4) Sambil menunggu keluarnya surat keputusan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (3), Pegawai Negeri Sipil yang mengalami
kecelakaan karena dinas atau menderita sakit karena dinas
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dengan segera diobati dan atau
dirawat.
Pasal 3
(1) Pengobatan, perawatan, dan atau rehabilitasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan pada rumah sakit yang terdekat.
(2) Apabila menurut pendapat dokter Pemerintah yang bersangkutan
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 perlu
mendapat pengobatan, perawatan, dan atau rehabilitasi pada rumah
sakit lain dalam wilayah Negara Republik Indonesia, maka Pegawai
Negeri Sipil itu segera dibawa ke rumah sakit tersebut.
(3) Apabila Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 sangat memerlukan pengobatan, perawatan, dan atau rehabilitasi
lebih lanjut di luar negeri karena di dalam negeri belum ada
pengobatan, perawatan, dan atau rehabilitasi yang demikian, maka
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dapat dirawat di luar negeri.
(4) Pengobatan, perawatan, dan atau rehabilitasi di luar negeri
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) ditetapkan dengan surat
keputusan Menteri Kesehatan.
1. Pengertian Cacat
Cacat adalah kelainan jasmani
atau rohani karena kecelakaan yang
sifatnya sedemikian rupa sehingga
kelainan tersebut mengganggu
pelaksanaan suatu pekerjaan.
Cacat karena dinas adalah cacat
yang disebabkan oleh kecelakaan dinas
Tunjangan Cacat
Administrasi Kepegawaian | 13
seperti diuraikan diatas. Sakit karena dinas adalah sakit sebagai akibat
langsung dari pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Pegawai
Negeri Sipil yang bersangkutan.
2. Ketentuan-Ketentuan Penerima Tunjangan Cacat
a. Penerima tunjangan cacat
o Calon Pegawai Negeri Sipil
o Pegawai Negeri Sipil
o Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukan
o Pegawai bulanan disamping pension
b. Syarat-syarat penerimaan tunjangan cacat
o Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan menderita
cacat karena kecelakaan dinas. Untuk menerima
tunjangan cacat karena alasan ini diperlukan surat
pernyataan dari pejabat yang berwenang dan surat
keterangan atau berita acara dari pejabat yang berwajib.
o Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan menurut tim
penguji kesehatan tidak dapat bekerja
3. Besarnya Tunjangan Cacat
Besarnya tunjangan cacat tiap-tiap bulan, masing -masing
dapat berbeda. Hal ini bergantung pada kondisi cacat yang diderita.
Besarnya atau nilai tunjangan cacat tersebut, meliputi :
1). 70% dari gaji pokok, apabila kehilangan fungsi:
Penglihatan pada kedua bagian matanya.
Pendengaran pada kedua bagian telinganya.
Kedua kaki dari pangkal paha atau dari lutut hingga
ke bawah.
2). 50% dari gaji pokok, apabila kehilangan fungsi:
Lengan, mulai dari sendi bahu ke bawah.
Kedua belah kaki, mulai dari pangkal paha.
3). 40% dari gaji pokok, apabila kehilangan fungsi:
Lengan, mulai dari siku atau dari atas siku ke bawah.
Sebelah kaki, mulai dari pangkal paha.
4). 30% dari gaji pokok, apabila kehilangan fungsi :
Penglihatan sebelah matanya saja.
Pendengaran sebelah telinganya saja.
Tangan dari pergelangan, atau dari atas pergelangan
ke bawah.
Sebelah kaki, mulai dari mata kaki ke bawah.
5). 30% sampai 70% dari gaji pokok adalah bila berdasarkan
pada pertimbangan Tim Penguji Kesehatan dan hal-hal lain
Administrasi Kepegawaian | 14
yang dapat dipersamakan dengan keadaan yang tersebut
pada angka (1) hingga angka (4) di atas.
Dalam hal apabila terjadi beberapa jenis cacat yang dialami
PNS, maka besar tunjangan cacat ditentukan dengan jumlah persentase
setiap cacatnya, dengan ketentuan sebanyak-banyaknya adalah 100%
dari gaji pokok PNS bersangkutan.
4. Undang-Undang
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 1981
TENTANG
PERAWATAN, TUNJANGAN CACAT, DAN UANG DUKA
PEGAWAI NEGERI SIPIL
BAB III
TUNJANGAN CACAT
Pasal 4
(1) Pegawai Negeri Sipil yang oleh Team Penguji Kesehatan
dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan Negeri, yang
disebabkan cacad karena dinas, berhak menerima tunjangan cacad di
atas pensiun yang berhak diterimanya.
(2) Cacat karena dinas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus
dibuktikan dengan surat pernyataan dari pejabat yang berwenang dan
surat keterangan atau berita acara dari pejabat yang berwajib.
(3) Tunjangan cacad sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tiap-tiap
bulan adalah
a. 70% (tujuh puluh persen) dari gaji pokok, apabila kehilangan
fungsi :
Penglihatan pada kedua belah mata, atau
Pendengaran pada kedua belah telinga
Kedua belah kaki dari pangkal paha atau dari lutut
ke bawah.
b. 50% (lima puluh persen) dari gaji pokok, apabila kehilangan
fungsi :
Lengan dari sendi bahu ke bawah
Kedua belah kaki dari mata kaki ke bawah.
Administrasi Kepegawaian | 15
c. 40% (empat puluh persen) dari gaji pokok, apabila kehilangan
fungsi :
Lengan dari atau dari atas siku ke bawah
Sebelah kaki dari pangkal paha.
d. 30% (tiga puluh persen) dari gaji pokok, apabila kehilangan
fungsi :
Penglihatan dari sebelah mata
Pendengaran dari sebelah telinga
Tangan dari atau dari atas pergelangan ke bawah
Sebelah kaki dari mata kaki ke bawah.
e. 30% (tiga puluh persen) sampai 70% ( tujuh puluh persen )
dari gaji pokok menurut tingkat keadaan yang atas
pertimbangan Team Penguji Kesehatan dapat dipersamakan
dengan apa yang disebut dalam huruf a sampai dengan huruf
d, untuk kehilangan fungsi atas sebagian atau seluruh badan
atau ingatan yang tidak termasuk dalam huruf a sampai
dengan d.
(4) Dalam hal terjadi beberapa cacad sebagaimana dimaksud dalam
ayat 3, maka besarnya tunjangan cacat ditetapkan dengan
menjumlahkan
persentasi dari tiap cacat, dengan ketentuan paling tinggi 100%
(seratus
persen) dari gaji pokok.
Pasal 5
Tunjangan cacad sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) dan
ayat (4) dibulatkan ke atas menjadi ratusan rupiah.
Pasal 6
Tunjangan cacad sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 diberikan
dengan surat keputusan pejabat yang berwenang, setelah ada
persetujuan atau dengan memperhatikan pertimbangan teknis Kepala
Badan Administrasi Kepegawaian Negara
Administrasi Kepegawaian | 16
1. Pengertian
Beberapa pengertian yang perlu dijelaskan sehubungan dengan
pemberian uang duka adalah sebagai berikut :
1. Tewas berarti :
Meninggal dunia karena menjalankan tugas dan
kewajibannya
Meninggal dunia dalam keadaan lain yang ada
hubungannya dengan dinas, sehingga kematian itu
disamakan dengan meninggal
dunia karena menjalankan kewajiban
Meninggal dunia yang langsung diakibatkan oleh luka
atau cacat rohani atau jasmani yang didapat karena
menjalankan tugas dan kewajibannya
Meninggal dunia karena perbuatan anasir yang tidak
bertanggungjawab ataupun sebagai tindakan
terhadap anasir itu.
2. Wafat adalah meninggal dunia bukan karena hal-hal yang
seperti termasuk dalam butir 1
2. Penerima Uang Duka
1). Penerima uang duka tewas:
Istri atau suami
pegawai negeri sipil
yang bersangkutan
Anak pegawai
negeri sipil yang
bersangkutan
Orangtua pegawai
negeri sipil yang
bersangkutan
Ahli waris, apabila
Uang Duka dan Biaya
Pemakaman
Administrasi Kepegawaian | 17
pegawai negeri sipil yang bersangkutan tidak
meninggalkan suami atau istri, anak atau
orangtuanya
Orang yang menyelenggarakan pemakaman apabila
pegawai negeri sipil yang bersangkutan tidak
mempunyai suami atau istri, anak, orangtua, ahli
waris
2). Penerima uang duka wafat
Istri / suami
Anak yang sah
Orangtua
Ahli waris
Orang yang menyelenggarakan pemakaman
3. Besarnya Uang Duka yang Diperoleh dan Prsedur Penerimaan
1. Besarnya uang duka tewas dan prosedur penerimaan uang
duka tewas:
Diberikan kepada isteri atau suami atau keluarga PNS
yang tewas, maka kepadanya diberikan uang duka tewas
sebanyak 6 kali dari penghasilan bersih, dengan ketentuan
serendah-rendahnya adalah Rp. 500.000. Penghasilan yang
diberikan terdiri dari gaji pokok, tunjangan keluarga,
tunjangan jabatan serta tunjangan lain yang berhak diterima
oleh PNS berdasarkan pada peraturan yang berlaku. Uang
duka tewas dapat diperoleh dengan mempergunakan surat
keputusan menteri, jaksa agung, pimpinan kesekretariatan
lembaga tertinggi, lembaga pemerintah non departemen,
gubernur / bupati / walikota, dengan persetujuan dari kepala
BAKN. Dan dilampiri dengan berita acara kecelakaan, surat
pernyataan pimpinan instansi yang bersangkutan, surat
keterangan dokter (visum et repertum )
2. Besarnya uang duka wafat dan prosedur penerimaan uang
duka wafat
Diberikan kepada isteri atau suami dari PNS yang
wafat, maka kepadanya diberikan uang duka wafat dengan
nilai sebesar 3 kali dari penghasilan sebulan dengan
ketentuan serendah-rendahnya Rp. 100.000. Uang duka
wafat ini diberikan tanpa harus menggunakan keputusan
pejabat yang berwenang, melainkan cukup dari
Bendaharawan Gaji dengan cara mengajukan uang duka
yang disertai dengan lampiran surat kematian.
Administrasi Kepegawaian | 18
4. Biaya Pemakaman
PNS yang tewas, maka biaya pemakamannya akan menjadi
tanggungan negara. Biaya pemakaman yang ditanggung negara,
meliputi :
1. Perawatan jenazah,
2. Pemandian jenazah dan perlengkapannya.
3. Tanah pemakaman dan biaya di tempat pemakaman.
4. Angkutan jenazah dari tempat pemakaman dan juga biaya
persiapan pemakaman.
5. Angkutan dan penginapan bagi isteri atau suami dan semua
anak yang sah.
6. Biaya penginapan yang dapat diberikan bagi istri atau suami
dan semua anak yang sah tersebut, untuk paling lama 10 hari.
5. Undang-Undang
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 1981
TENTANG
PERAWATAN, TUNJANGAN CACAT, DAN UANG DUKA
PEGAWAI NEGERI SIPIL
BAB IV
UANG DUKA DAN BIAYA PEMAKAMAN
Pasa1 7
(1) Kepada isteri atau suami Pegawai Negeri Sipil yang tewas
diberikan uang duka tewas sebesar 6 (enam) kali penghasilan sebulan
dengan ketentuan serendah-rendahnya Rp.500.000,- (lima ratus ribu
rupiah).
(2) Apabila Pegawai Negeri Sipil yang tewas tidak meninggalkan
isteri atau suami, maka uang duka tewas itu diberikan kepada anaknya.
(3) Apabila Pegawai Negeri Sipil yang tewas tidak meninggalkan
isteri atau suami ataupun anak, maka uang duka tewas itu diberikan
kepada orang tuanya.
(4) Apabila Pegawai Negeri Sipil yang tewas tidak meninggalkan
isteri, suami, anak ataupun orang tua, maka uang duka tewas itu
diberikan kepada ahli waris lainnya.
Pasal 8
Biaya pemakaman bagi Pegawai Negeri Sipil yang tewas ditanggung
oleh negara.
Administrasi Kepegawaian | 19
Pasal 9
Tewasnya Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
dan Pasal 8 harus dibuktikan dengan surat pernyataan dari pejabat
yang berwenang dan surat keterangan atau berita acara dari pejabat
yang berwajib.
Pasal 10
Uang duka tewas dan biaya pemakaman sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 dan Pasal 8 diberikan dengan surat keputusan pejabat yang
berwenang, setelah ada persetujuan atau dengan memperhatikan
pertimbangan teknis Kepala Badan Administrasi Kepegawaian
Negara.
Pasal 11
(1) Kepada isteri atau suami Pegawai Negeri Sipil yang wafat
diberikan uang duka wafat sebesar 3 (tiga) kali penghasilan sebulan
dengan ketentuan serendah-rendahnya Rp.100.000,- (seratus ribu
rupiah).
(2) Apabila Pegawai Negeri Sipil yang wafat tidak meninggalkan isteri
atau suami, maka uang duka wafat itu diberikan kepada anaknya.
(3) Apabila Pegawai Negeri Sipil yang wafat tidak meninggalkan lsteri
atausuami ataupun anak, maka uang duka wafat itu diberikan kepada
orang tuanya.
(4) Apabila Pegawai Negeri Sipil yang wafat tidak meninggalkan
isteri, suami, anak ataupun orang tua, maka uang duka wafat itu
diberikan kepada ahli waris lainnya.
Pasal 12
Perubahan jumlah terendah uang duka tewas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (1) dan uang duka wafat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 ayat (1), ditetapkan oleh Menteri Keuangan setelah
mendengar Menteri yang bertanggung jawab dalam bidang penertiban
dan penyempurnaan Aparatur Negara
BAB V
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 13
Ketentuan-ketentuan Peraturan Pemerintah ini berlaku juga bagi calon
Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai bulanan disamping pensiun yang
mengalami kecelakaan karena dinas, sakit karena dinas, cacat karena
dinas, tewas, atau wafat.
Administrasi Kepegawaian | 20
Pasal 14
(1) Pembebanan biaya pengobatan, perawatan dan atau rehabilitasi,
tunjangan cacat, uang duka tewas, dan biaya pemakaman sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2, 3, 4, 7, dan 8 ditetapkan oleh Menteri
Keuangan.
(2) Uang duka wafat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
dibebankan pada anggaran belanja masing-masing Departemen,
Kejaksaan Agung, Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara,
Lembaga Pemerintah Non Departemen, dan Daerah Tingkat I yang
bersangkutan.
Pasal 15
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Pemerintah ini
diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden. Ketentuan-ketentuan
teknis tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini, ditetapkan lebih
lahjut oleh Menteri Kesehatan, Menteri Keuangan, dan Kepala Badan
Administrasi Kepegawaian Negara, baik secara bersama-sama ataupun
secara sendiri-sendiri sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah ini, maka dinyatakan tidak
berlaku lagi :
a. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1953 tentang Pemberian
Uang Duka/Penghibur Kepada Janda/Ahli Waris Pegawai Yang
Tewas Dalam Melakukan Kewajibannya (Lembaran Negara
Tahun 1953 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor
419);
b. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 1954 tentang Pemberian
Tunjangan Cacat (Lembaran Negara Tahun 1954 Nomor 93,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 669);
c. Segala peraturan perundang-undangan yang bertentangan dengan
Peraturan Pemerintah ini.
Administrasi Kepegawaian | 21
Pasal 18
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar supaya setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 28 April 1981
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
SOEHARTO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 28 April 1981
MENTERI/SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
SUDHARMONO, SH
RANGKUMAN
Peraturan perawatan, tunjangan
cacat dan uang duka diatur dalam
Peraturan Pemerintah No. 12
Tahun 1981, sebagaimana dalam
peraturan tersebut pemberian
dana perawatan, tunjangan dan
biaya duka berdasarkan tingkatan
jabatan pegawai tersebut dan
seberapa besar kerusakan fisik
yang ditimbulkan akibat
kecelakaan dinas. Baik sakit,
cacat karena dinas, tewas karena
dinas, dan bagi calon pegawai
negeri sipil yang cacat atau tewas
karena dinas.
Administrasi Kepegawaian | 22
Bentuklah kelompok dan masing-masing kelompok terdiri
dari 5 anak
Carilah di buku, jurnal, koran, internet atau sumber referensi
lain mengenai contoh penanganan instansi pemerintah
dalam memberikan biaya perawatan, tunjangan cacat, uang
duka kepada pegawai
Analisiskan berapa persen biaya yang diberikan ke pegawai
yang mengalami cacat karena dinas
Lakukan presentasi di depan kelas dengan anggota
kelompok
1. Jelaskan tujuan pemberian biaya perawatan, tunjangan cacat
dan biaya duka pegawai lembaga pemerintah ?
2. Apa yang dimaksud kecelakaan dinas?
3. Jelaskan tingkatan pemberian biaya tunjangan cacat
pegawai!
4. Bagaimana pemberian uang duka pegawai pemerintah jika
istri atau suami dan ahli waris tidak ada?
5. Sebutkan dan jelaskan secara singkat peraturan tentang
perawatan, tunjangan cacat dan uang duka pegawai!
TUGAS KELOMPOK
TUGAS INDIVIDU
Administrasi Kepegawaian | 23
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e, pada
jawaban
yang menurut Anda benar!
1. Dibawah ini yang bukan termasuk dalam pengertian tewas
adalah... .
a. Meninggal dunia dalam dan karena menjalankan tugas
kewajiban
b. Meninggal dunia dalam keadaan lain yang ada
hubungannya dengan
dinas, sehingga kematian itu disamakan dengan
meningal dunia dalam dan karena menjalankan tugas
kewjibannya
c. Meninggal dunia yang langsung diakibatkan oleh luka
atau cacat rohani atau jasmani yang didapat dalam dan
karena menjalankan tugas kewajiabnnya dalam
pekerjaan
d. Meninggal dunia karena perbuatan anasir yang tidak
bertanggung jawab atau sebagai akibat tindakan
terhadap anasir itu
e. Meninggal dunia akibat serangan jantung
2. Yang bukan termaksuk kecelakaan dinas adalah... .
a. Kecelakaan saat melakukan perjalanan dinas
b. Kecelakaan saat beraktivitas di kantor
c. Kecelakaan yang dialami PNS
d. Kecelakaan motor yang dialami pedagang.
e. Kecelakaan akibat tertimpa reruntuhan bangunan kantor
3. Berikut adalah dampak kecelakaan yang mendapatkan dana
santunan
instansi pemerintah, kecuali....
a. Cacat anggota tubuh
b. Luka berat
c. Meninggal
d. Rawat inap
e. Luka lecet
TEST FORMATIF
Administrasi Kepegawaian | 24
4. Berapa jumlah pemberian tunjangan cacat pada lengan dari
sendi bahu ke bawah....
a. 30%
b. 40%
c. 50%
d. 70%
e. 100%
5. Berapakah pemberian uang duka wafat?
a. 3 bulan >Rp. 100.000.
b. Rp 1.000.000
c. 1 bulan Rp. 600.000
d. Rp 500.000
e. Rp 250.000
6. Pasal berapakah yang mengatur mengenai uang duka dalam PP
No. 12 Tahun 1981?
a. Pasal 2
b. Pasal 3
c. Pasal 5
d. Pasal 6
e. Pasal 7
7. Berikut yang bukan termasuk dalam pemberian tunjangan
cacad sebesar 30% adalah... .
a. Penglihatan sebelah mata
b. Kehilangan kedua kaki.
c. Pendengaran sebelah telinga
d. Tangan dari pergelangan atau dari atas pergelangan ke
bawah
e. Sebelah kaki dari mata kaki ke bawah
8. Persyaratan pengajuan biaya perawatan, pengobatan dan
rehabilitas
1). Berita acara dari pejabat yang berwajib
2). Surat pernyataan dari instansi yang bersangkutan
3). Surat keterangan dokter pemerintah setempat kecuali
untuk pengobatan atau perawatan diluar negeri
4). Kartu Keluarga
5). Kartu Tanda Penduduk
Administrasi Kepegawaian | 25
Pernyataan diatas yang termasuk persyaratan pengajuan biaya
santunan
akibat kecelakaan adalah... .
a. 1), 2), dan 3)
b. 1), 2), dan 4)
c. 1), 3), dan 5)
d. 2), 3), dan 4)
e. 2), 3), dan 5)
9. Biaya pemakaman yang ditanggung negara
1). Angkutan dan penginapan bagi isteri atau suami dan
semua anak yang sah.
2). Biaya penginapan yang dapat diberikan bagi istri atau
suami dan semua anak yang sah tersebut, untuk paling
lama 10 hari.
3). Biaya konsumsi pelayat jenazah
4). Tanah pemakaman dan biaya di tempat pemakaman
5). Biaya pengajian
Pernyataan diatas yang termasuk biaya pemakaman yang
diberikan pemerintah kepada pegawai adalah... .
a. 1), 2), dan 3)
b. 1), 2), dan 4).
c. 1), 3), dan 5)
d. 2), 3), dan 4)
e. 2), 3), dan 5)
10. Dibawah ini yang bukan penerima tunjangan cacat adalah... .
a. Calon Pegawai Negeri Sipil
b. Keluarga Pegawai Negeri Sipil
c. Pegawai Negeri Sipil
d. Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukan
e. Pegawai bulanan disamping pension
Administrasi Kepegawaian | 26
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jawaban
yang benar!
1. Jelaskan mengenai pemberian biaya perawatan, pengobatan,
dan rehabilitas pada pegawai!
2. Jelaskan tentang ketentuan pemberian tunjangan cacat PNS
sesuai peraturan yang berlaku!
3. Bagaimana cara pemberian uang duka sesuai dengan
klasifikasinya?
4. Sebutkan macam-macam biaya pemakaman yang ditanggung
oleh negara!
5. Sebutkan orang yang berhak menerima biaya perawatan dan
uang duka dari pemerintah!
SELAMAT MENGERJAKAN
Administrasi Kepegawaian | 27
A. Pilihan Ganda
1. E
2. D
3. E
4. B
5. A
6. E
7. B
8. A
9. B
10. B
B. Uraian
1. Pengobatan adalah ilmu dan seni penyembuhan yang
mencakup berbagai praktek perawatan kesehatan yang secara
kontinu terus berubah untuk mempertahankan dan memulihkan
kesehatan dengan cara pencegahan dan pengobatan penyakit.
Perawatan adalah suatu proses, cara, perbuatan merawat,
pemeliharaan, penyelenggaraan, pembelaan (orang sakit).
Rehabilitasi adalah sebuah kegiatan ataupun proses untuk
membantu para penderita yang mempunyai penyakit serius
atau cacat yang memerlukan pengobatan medis untuk
mencapai kemampuan fisik psikologis, dan sosialyang
maksimal. itu tujuan PNS diberikan jaminan perawatan adalah
memberikan bantuan dalam hal biaya perawatan, memberikan
motivasi kepada Pegawai Negeri Sipil untuk melaksanakan
tugasnya dengan semangat kerja yang tinggi, memberikan rasa
ketetraman kepada Pegawai Negeri Sipil, meningkatkan rasa
pengabdian dan tanggung jawab Pegawai Negeri Sipil sebagai
aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat.
KUNCI JAWABAN FORMATIF
Administrasi Kepegawaian | 28
Penerima perawatan
Calon Pegawai Negeri Sipil
Pegawai Negeri Sipil
Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukan
Syarat-syarat untuk menerima perawatan adalah
Pegawai Negeri Sipil yang mendapat kecelakaan karena dinas.
Hak yang diperoleh PNS antara lain:
Pengobatan
Perawatan
Rehabilitasi
Tempat perawatan terdiri dari rumah sakit terdekat (
swasta, pemerintah atau puskesmas), rumah sakit lain yang ada
didalam wilayah Republik Indonesia, diluar negeri, apabila
didalam negeri belum ada pengobatan, perawatan dan
rehabilitasi yang dibutuhkan (ditetapkan dengan surat
keputusan menteri kesehatan). Sedangkan surat yang
diperlukan adalah berita acara dari pejabat yang berwajib, surat
pernyataan dari instansi yang bersangkutan, surat keterangan
dokter pemerintah setempat kecuali untuk pengobatan atau
perawatan diluar negeri.
2. Penerima tunjangan cacat
o Calon Pegawai Negeri Sipil
o Pegawai Negeri Sipil
o Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukan
o Pegawai bulanan disamping pensiun
Syarat-syarat penerimaan tunjangan cacat
o Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan menderita
cacat karena kecelakaan dinas. Untuk menerima
tunjangan cacat karena alasan ini diperlukan surat
pernyataan dari pejabat yang berwenang dan surat
keterangan atau berita acara dari pejabat yang berwajib.
o Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan menurut tim
penguji kesehatan tidak dapat bekerja
Besarnya tunjangan cacat tiap-tiap bulan, masing -masing
dapat berbeda. Hal ini bergantung pada kondisi cacat yang
diderita. Besarnya atau nilai tunjangan cacat tersebut,
meliputi :
Administrasi Kepegawaian | 29
70% dari gaji pokok, apabila kehilangan fungsi:
Penglihatan pada kedua bagian matanya.
Pendengaran pada kedua bagian telinganya.
Kedua kaki dari pangkal paha atau dari lutut hingga
ke bawah.
50% dari gaji pokok, apabila kehilangan fungsi:
Lengan, mulai dari sendi bahu ke bawah.
Kedua belah kaki, mulai dari pangkal paha.
40% dari gaji pokok, apabila kehilangan fungsi:
Lengan, mulai dari siku atau dari atas siku ke bawah.
Sebelah kaki, mulai dari pangkal paha.
30% dari gaji pokok, apabila kehilangan fungsi :
Penglihatan sebelah matanya saja.
Pendengaran sebelah telinganya saja.
Tangan dari pergelangan, atau dari atas pergelangan
ke bawah.
Sebelah kaki, mulai dari mata kaki ke bawah.
30% sampai 70% dari gaji pokok adalah bila berdasarkan
pada pertimbangan Tim Penguji Kesehatan dan hal-hal lain
yang dapat dipersamakan dengan keadaan yang tersebut
pada angka (1) hingga angka (4) di atas.
Dalam hal apabila terjadi beberapa jenis cacat yang dialami
PNS, maka besar tunjangan cacat ditentukan dengan jumlah
persentase setiap cacatnya, dengan ketentuan sebanyak-
banyaknya adalah 100% dari gaji pokok PNS bersangkutan.
3. Besarnya uang duka tewas dan prosedur penerimaan uang duka
tewas:
Diberikan kepada isteri atau suami atau keluarga PNS
yang tewas, maka kepadanya diberikan uang duka tewas
sebanyak 6 kali dari penghasilan bersih, dengan ketentuan
serendah-rendahnya adalah Rp. 500.000. Penghasilan yang
diberikan terdiri dari gaji pokok, tunjangan keluarga,
tunjangan jabatan serta tunjangan lain yang berhak diterima
oleh PNS berdasarkan pada peraturan yang berlaku. Uang
duka tewas dapat diperoleh dengan mempergunakan surat
keputusan menteri, jaksa agung, pimpinan kesekretariatan
lembaga tertinggi, lembaga pemerintah non departemen,
gubernur / bupati / walikota, dengan persetujuan dari kepala
BAKN. Dan dilampiri dengan berita acara kecelakaan, surat
Administrasi Kepegawaian | 30
pernyataan pimpinan instansi yang bersangkutan, surat
keterangan dokter (visum et repertum )
Besarnya uang duka wafat dan prosedur penerimaan uang
duka wafat
Diberikan kepada isteri atau suami dari PNS yang
wafat, maka kepadanya diberikan uang duka wafat dengan
nilai sebesar 3 kali dari penghasilan sebulan dengan
ketentuan serendah-rendahnya Rp. 100.000. Uang duka
wafat ini diberikan tanpa harus menggunakan keputusan
pejabat yang berwenang, melainkan cukup dari
Bendaharawan Gaji dengan cara mengajukan uang duka
yang disertai dengan lampiran surat kematian.
4. PNS yang tewas, maka biaya pemakamannya akan menjadi
tanggungan negara. Biaya pemakaman yang ditanggung
negara, meliputi :
Perawatan jenazah,
Pemandian jenazah dan perlengkapannya.
Tanah pemakaman dan biaya di tempat pemakaman.
Angkutan jenazah dari tempat pemakaman dan juga
biaya persiapan pemakaman.
Angkutan dan penginapan bagi isteri atau suami dan
semua anak yang sah.
Biaya penginapan yang dapat diberikan bagi istri atau
suami dan semua anak yang sah tersebut, untuk paling
lama 10 hari.
5. Penerima perawatan
Calon Pegawai Negeri Sipil
Pegawai Negeri Sipil
Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukan
Penerima uang duka tewas:
Istri atau suami pegawai negeri sipil yang bersangkutan
Anak pegawai negeri sipil yang bersangkutan
Orangtua pegawai negeri sipil yang bersangkutan
Ahli waris, apabila pegawai negeri sipil yang
bersangkutan tidak meninggalkan suami atau istri,
anak atau orangtuanya
Orang yang menyelenggarakan pemakaman apabila
pegawai negeri sipil yang bersangkutan tidak
mempunyai suami atau istri, anak, orangtua, ahli waris
Administrasi Kepegawaian | 31
Penerima uang duka wafat
Istri / suami
Anak yang sah
Orangtua
Ahli waris
Orang yang menyelenggarakan pemakaman
1). Buatlah ringkasan tentang materi biaya perawatan,
pengobatan, dan rehabilitas bagi PNS!
2). Buatlah ringkasan dengan bahasa kalian sendiri mengenai
materi tunjangan uang cacat!
3). Buatlah ringkasan dengan bahasa kalian sendiri mengenai
materi uang duka dan biaya perawatan!
LEMBAR KERJA
Administrasi Kepegawaian | 32
A. Kognitif Skill
1. Uraikan definisi dari Pengobatan, perawatan, dan
rehabilitas dalam ruang lingkup Pegawai Negeri Sipil!
2. Bagaimana keterkaitan pemberian jaminan perawatan
kepada PNS dengan kinerja PNS?
3. Besarnya tunjangan cacat yang diterima PNS itu
berbeda-beda. Analisiskan mengapa besar tunjangan
yang diterima PNS bisa berbeda?
4. Jelaskan perbedaan mengenai tewas dan wafat dalam
pemberian uang duka!
5. Analisiskan perbedaan penerima dan besarnya uang
duka tewas dan wafat!
B. Psikomotor Skill
Petunjuk Praktik
1. Buatlah kelompok 3-5 anak.
2. Carilah bahan atau referensi dari berbagai sumber
mengenai materi biaya perawatan, tunjangan cacat dan
uang duka.
3. Buatlah main mapping dimasing-masing materinya dan
desain semenarik mungkin secara manual.
Bahan dan Alat
1. ATK
2. Buku Gambar A3
3. Pensil Warna
Langkah-Langkah
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Kumpulkan referensi materi yang dibuat sebagai main
mapping
3. Butlah main mapping di kertas gambar ukuran A3
4. Desain main mapping sesuai kreatifitas anda
BAB III
EVALUASI
Administrasi Kepegawaian | 33
LEMBAR OBSERVASI
TES PRAKTIK BIAYA PERAWATAN, TUNJANGAN CACAT, DAN UANG DUKA
No. Komponen/Sub Komponen Penilaian Skor Pencapaian Kompetensi
5 4 3 2 1
I Persiapan Kerja
1.1 Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan
sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan
1.2 Menyiapkan bahan-bahan yang akan
digunakan
1.3 Kehadiran
Skor Komponen Persiapan
II Proses (Sistematika&Cara Kerja)
2.1 K
Ketepatan dalam membuat main mapping
dengan materi
Administrasi Kepegawaian | 34
2.2 K
Kreatif dalam membuat main mapping
Skor Komponen Proses Kinerja
III Hasil Kerja
3.1. m
Membuat main mapping yang baik
Skor Komponen Hasil Kerja
IV Sikap Kerja
4.1 K
Ketelitian dalam menyusun main mapping
4.2 K
Kerapihan dalam menyusun main mapping
Skor Komponen Sikap Kinerja
V Waktu
5.1 P
Persiapan kerja
5.2 P
Pelaksanaan kerja
5.3 P
Penyelesaian Kerja
Skor Komponen Waktu Kinerja
Administrasi Kepegawaian | 35
Keterangan:
Skor masing-masing komponen penilaian ditetapkan berdasarkan perolehan
SKOR RATA-RATA dari sub komponen penilaian
Perhitungan nilai praktik:
Presentase Bobot Komponen Penilaian
Nilai
Praktik
(NP)
Persiapan
Proses
Hasil
Sikap
Kerja
Waktu
∑ NK
Bobot 10 40 30 10 10
Skor
Komponen
Skor
Maksimum
15 20 5 10 15
NK
NK= SK/SM x Bobot
Administrasi Kepegawaian | 36
C. Attitude Skill
1). Dalam kerja kelompok, kerjasama dan pro-aktif sangat
dipentingkan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan pada
siswa. Pada saat melakukan kerja kelompok dan presentasi,
bagaimanakah cara memunculkan kerjasama dan pro-aktif
bisa tertanamkan pada diri siswa, sehingga semua siswa dapat
mengambil bagian sesuai dengan tugasnya masing-masing
dan saling membantu jika temannya mengalami kesulitan.
2). Bagaimanakah mengajarkan tanggung jawab dan disiplin
kepada siswa pada pembelajaran materi ini dan pada tugas
yang diberikan
3). Bagaimana cara mendidik siswa agar jujur dalam
mengerjakan tugas
Administrasi Kepegawaian | 37
LEMBAR PENILAIAN TEMAN SEJAWAT
A. Petunjuk
1. Lembar penilaian sikap sosial diisi oleh siswa lain untuk menilai sikap sosial teman dalam satu kelompok
maupun satu bangku
2. Pastikan saudara berpasangan dengan satu teman
3. Bacalah pernyataan yang terdapat dalam kolom dengan teliti
4. Jawablah dengan jujur sesuai dengan sikap sosial yang teman saudara-saudara miliki dengan memberikan
tanda () pada kolom skor (3/2/1) dengan kriteria sebagai berikut:
Setuju : 3
Kurang setuju : 2
Tidak setuju : 1
B. Identitas
Nama Siswa yang Dinilai :....................... Nama Siswa yang Menilai:..............................
Kelas :....................... Kelas :..............................
No. Absen :....................... Absen :..............................
Tanggal :.......................
Administrasi Kepegawaian | 38
LEMBAR PENILAIAN TEMAN SEJAWAT ( PEER ASSESMENT )
No. Kriteria Sikap
Sosial
Pernyataan Skor
3 2 1
1. Jujur 1. Teman saya tidak mencontek pada
saat mengerjakan penugasan
maupun evaluasi
2. Teman saya tidak menyalin karya
orang lain tanpa menyebutkan
sumbernya
2. Disiplin 1. Teman saya mengumpulkan tugas
tepat waktu
2. Teman saya mentaati peraturan
pembelajaran dan peraturan sekolah
3. Teman saya taat dalam mengerjakan
tugas dan mengumpulkan tugas
3. Tanggungjawab 1. Teman saya mengerjakan tugas
dengan baik
2. Teman saya bekerja mandiri dalam
mengerjakan tugas
3. Teman saya dapat menjelaskan
bagaimana cara saya mengerjakan
4. Peduli 1. Teman saya membantu teman yang
kebingungan dalam mengerjakan
tugas
Administrasi Kepegawaian | 39
2. Teman saya menanyakan hal yang
tidak bisa kepada guru
5. Gotong-royong 1. Teman saya terlibat aktif dalam
diskusi kelompok
2. Teman saya melaksanakan
jobdes dengan baik
3. Teman saya terlibat aktif dalam
kerja kelompok
6. Kerjasama 1. Teman saya dapat menyatukan
pendapat dalam kelompok
2. Teman saya dapat menerima
masukan teman satu kelompok
3. Teman saya berbicara sesuai dengan
urutan
4. Teman saya dapat membagi tugas
5. Teman saya banyak membantu
dalam kelompok
7. Toleran 1. Teman saya menghormati pendapat
teman
2. Teman saya menghormati teman
yang berbeda suku, agama, ras,
budaya, dan gender
3. Teman saya bisa menerima
kesepakatan meskipun berbeda
dengan pendapatnya
Administrasi Kepegawaian | 40
4. Teman saya bisa menerima
kekurangan orang lain
5. Teman saya bisa memaafkan
kesalahan orang lain
8. Damai 1. Teman saya tidak berdebat yang
berlebihan saat diskusi
2. Teman saya dapat menerima
perbedaan pendapat dari kelompok
lain
9. Santun 1. Teman saya menghormati guru
2. Teman saya tidak menyela
pembicaraan orang lain
3. Teman saya bersikap salam,
senyum, sapa jika bertemu dengan
orang lain
10. Responsif 1. Teman saya memiliki minat yang
tinggi dalam mengikuti pelajaran
2. Teman saya mengikuti pelajaran
dengan baik agar saya memiliki
keterampilan dalam menata ruang
kantor
3. Teman saya tidak ragu meminta
bantuan untuk mengasah
kemampuan dalam menata ruang
Administrasi Kepegawaian | 41
kantor
11. Pro-aktif 1. Teman saya tidak ragu untuk
berpendapat selama pembelajaran
2. Teman saya tidak ragu mengajukan
pertanyaan ketika tidak mengerti
selama mengikuti pembelajaran
1. Penentuan skor akhir masing-masing siswa berdasarkan angka yang sering muncul ( Modus )
Kategori:
Sangat Baik ( SB ) = 90-100
Baik ( B ) = 80-90
Cukup ( C ) = 60-79
Kurang ( K ) = <60
Nilai Akhir = X 100
Administrasi Kepegawaian | 42
LEMBAR PENILAIAN DIRI
A. Petunjuk
1. Lembar penilaian sikap sosial diisi oleh siswa sendiri untuk menilai sikap sosial
2. Bacalah pernyataan yang terdapat dalam kolom dengan teliti
3. Jawablah dengan jujur sesuai dengan sikap sosial yang Saudara miliki dengan memberikan tanda ( ) pada
kolom skor (3/2/1) dengan kriteria sebagai berikut:
Setuju : 3
Kurang setuju : 2
Tidak setuju : 1
B. Identitas
Nama Siswa : ............................
Kelas : ............................
No. Abs : ............................
Tanggal : ............................
Administrasi Kepegawaian | 43
LEMBAR PENILAIAN DIRI ( SELF ASSESMENT )
No. Kriteria Sikap
Sosial
Pernyataan Skor
3 2 1
1. Jujur 1. Saya tidak mencontek pada saat
mengerjakan penugasan maupun
evaluasi
2. Saya tidak menyalin karya orang
lain tanpa menyebutkan
sumbernya
2. Disiplin 1. Saya mengumpulkan tugas tepat
waktu
2. Saya mentaati peraturan
pembelajaran dan peraturan
sekolah
3. Saya taat dalam mengerjakan
tugas dan mengumpulkan tugas
3. Tanggungjawab 1. Saya mengerjakan tugas dengan
baik
2. Saya bekerja mandiri dalam
mengerjakan tugas
3. Saya dapat menjelaskan
bagaimana cara saya
mengerjakan
Administrasi Kepegawaian | 44
4. Peduli 1. Saya membantu teman yang
kebingungan dalam mengerjakan
tugas
2. Saya menanyakan hal yang saya
tidak bisa kepada guru
5. Goyong-royong 1. Saya terlibat aktif dalam diskusi
kelompok
2. Saya melaksanakan jobdes
dengan baik
3. Saya terlibat aktif dalam kerja
kelompok
6. Kerjasama 1. Saya dapat menyatukan pendapat
dalam kelompok
2. Saya dapat menerima masukan
teman satu kelompok
3. Saya berbicara sesuai dengan
urutan
4. Saya dapat membagi tugas
5. Saya dapat saling membantu
dalam kelompok
7. Toleran 6. Saya menghormati pendapat
teman
7. Saya menghormati teman yang
berbeda suku, agama, ras,
budaya, dan gender
Administrasi Kepegawaian | 45
8. Saya bisa menerima kesepakatan
meskipun berbeda dengan
pendapatnya
9. Saya bisa menerima kekurangan
orang lain
10. Saya bisa memaafkan kesalahan
orang lain
8. Damai 1. Saya tidak berdebat yang
berlebihan saat diskusi
2. Saya dapat menerima perbedaan
pendapat dari kelompok lain
9. Santun 1. Saya menghormati guru
2. Saya tidak menyela pembicaraan
orang lain
3. Saya bersikap salam, senyum,
sapa jika bertemu dengan orang
lain
4. Saya meminta izin untuk
memasuki dan keluar ruangan
5. Saya tidak berkata kotor dan
kasar kepada orang lain
10. Responsif 1. Saya memiliki minat yang tinggi
dalam mengikuti pembelajaran
2. Saya mengikuti pembelajaran
dengan baik agar saya memiliki
Administrasi Kepegawaian | 46
keterampilan dalam menata ruang
kantor
3. Saya tidak ragu meminta bantuan
untuk mengasah kemampuan
dalam menata ruang kantor
11. Pro-aktif 1. Saya tidak ragu untuk
berpendapat selama pembelajaran
2. Saya tidak ragu mengajukan
pertanyaan ketika tidak mengerti
selama mengikuti pembelajaran
2. Penentuan skor akhir masing-masing siswa berdasarkan angka yang sering muncul ( Modus )
Kategori:
Sangat Baik ( SB ) = 90-100
Baik ( B ) = 80-90
Cukup ( C ) = 60-79
Kurang ( K ) = <60
Nilai Akhir = x 100
Administrasi Kepegawaian | 47
LEMBAR OBSERVASI SIKAP
A. Petunjuk
1. Lembar penilaian sikap sosial siswa yang diisi oleh guru
2. Isilah dengan memberikan tanda ( √ ) pada kolom indikator yang nampak pada siswa
B. Identitas
Nama Guru : ......................
NIP : ......................
Matapelajaran : ......................
Tanggal : ......................
Administrasi Kepegawaian | 48
LEMBAR OBSERVASI SIKAP SOSIAL
N
o.
Na
ma
Sis
wa
Aspek yang Dinilai
Juju
r
Dis
ipli
n
Tag
gung
jaw
ab
Ped
uli
Goto
ng
-
royong
Ker
jasa
ma
Tole
ran
Dam
ai
San
tun
Res
ponsi
f
Pro
-akti
f
1 2 1 2 3 1 2 3 1 2 1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Administrasi Kepegawaian | 49
9.
10
.
11
.
12
.
13
.
14
.
15
.
16
.
17
.
18
.
Administrasi Kepegawaian | 50
19
.
20
.
21
.
22
.
23
.
24
.
25
.
26
.
27
.
28
Administrasi Kepegawaian | 51
.
29
.
30
.
3. Penentuan skor akhir masing-masing siswa berdasarkan angka yang sering muncul ( Modus )
Kategori:
Sangat Baik ( SB ) = 90-100
Baik ( B ) = 80-90
Cukup ( C ) = 60-79
Kurang ( K ) = <60
Nilai Akhir = x 100
Administrasi Kepegawaian | 52
C. Pedoman Pernyataan Indikator Sikap Sosial
Kriteria Sikap Sosial Indikator Sikap Sosial
Jujur 1. Siswa tidak mencontek
2. Siswa tidak plagiat
Disiplin 1. Siswa tepat waktu dalam kehadiran dan
mengerjakan tugas
2. Siswa mentaati aturan yang ada
3. Siswa taat dalam mengerjakan tugas
Tanggungjawab 1. Siswa mengerjakan tugas dengan baik
2. Siswa bekerja mandiri dalam mengerjakan tugas
3. Menjelaskan apa yang dilakukan
Peduli 1. Siswa berinisiatif membantu teman
2. Siswa berinisiatif menanyakan kesulitan kepada
guru
Gotong-royong 1. Siswa terlibat dalam diskusi kelompok
2. Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
3. Aktif dalam kerja kelompok
Kerjasama 1. Menyamakan pendapat
2. Menghargai kontribusi
3. Mengambil giliran
4. Berbagi tugas
5. Saling membantu dalam kelompok
Toleran 11. Siswa menghormati pendapat teman
12. Siswa menghormati teman yang berbeda suku,
Administrasi Kepegawaian | 53
agama, ras, budaya, dan gender
13. Siswa bisa menerima kesepakatan meskipun
berbeda dengan pendapatnya
14. Siswa bisa menerima kekurangan orang lain
15. Siswa bisa memaafkan kesalahan orang lain
Damai 1. Tidak bertengkar dengan teman
2. Menerima perbedaan pendapat
Santun 1. Siswa menghormati yang lebih tua
2. Siswa tidak menyela pembicaraan
3. Siswa bersikap salam, senyum, sapa
4. Siswa meminta izin masuk dan keluar ruangan
5. Siswa tidak berkata kotor dan kasar
Responsif 1. Minat siswa
2. Motif siswa
3. Kedekatan
Pro-aktif 1. Berpendapat
2. Mengajukan pertanyaan
Administrasi Kepegawaian | 54
D. Produk/Benda Kerja Sesuai Kriteria Standart
1. Buatlah klipping sekreatif mungkin mengenai pengobatan,
perawatan, rehabilitas
2. Buatlah klipping mengenai materi tunjangan cacat
3. Buatlah klipping mengenai materi uang duka dan biaya
pemakaman
E. Batasan Waktu Yang Telah Ditetapkan
Untuk tugas kogitif skill, afektif skill, psikomotorik skill
dikumpulkan 1 minggu ke depan. Untuk tugas produk membuat
main mapping dikumpulkan paling lambat 2 minggu ke depan
F. Kunci Jawaban Kognitif Skill
1. Pengobatan adalah ilmu dan seni penyembuhan yang
mencakup berbagai praktek perawatan kesehatan yang secara
kontinu terus berubah untuk mempertahankan dan
memulihkan kesehatan dengan cara pencegahan dan
pengobatan penyakit. Perawatan adalah suatu proses, cara,
perbuatan merawat, pemeliharaan, penyelenggaraan,
pembelaan (orang sakit). Sedangkan rehabilitasi adalah
sebuah kegiatan ataupun proses untuk membantu para
penderita yang mempunyai penyakit serius atau cacat yang
memerlukan pengobatan medis untuk mencapai kemampuan
fisik psikologis, dan sosialyang maksimal.
2. Salah satu tujuan dari memberi jaminan perawatan adalah
memberikan biaya perawatan kepada PNS yang mengalami
kecelakaan atau luka dalam melakukan aktivitas dinas. Hal
itu menjadikan PNS merasa bahwa keberadaan mereka sangat
diakui dan diperhatikan oleh negara sehingga mereka menjadi
semangat dalam bekerja dan hasil kinerja PNS menjadi lebih
baik
3. Besarnya tunjangan cacat tiap-tiap bulan, masing -masing
dapat berbeda. Hal ini bergantung pada kondisi cacat yang
diderita. Besarnya atau nilai tunjangan cacat tersebut,
meliputi :
a. 70% dari gaji pokok, apabila kehilangan fungsi:
Penglihatan pada kedua bagian matanya.
Pendengaran pada kedua bagian telinganya.
Kedua kaki dari pangkal paha atau dari lutut
hingga ke bawah.
Administrasi Kepegawaian | 55
b. 50% dari gaji pokok, apabila kehilangan fungsi:
Lengan, mulai dari sendi bahu ke bawah.
Kedua belah kaki, mulai dari pangkal paha.
c. 40% dari gaji pokok, apabila kehilangan fungsi:
Lengan, mulai dari siku atau dari atas siku ke
bawah.
Sebelah kaki, mulai dari pangkal paha.
d. 30% dari gaji pokok, apabila kehilangan fungsi :
Penglihatan sebelah matanya saja.
Pendengaran sebelah telinganya saja.
Tangan dari pergelangan, atau dari atas
pergelangan ke bawah.
Sebelah kaki, mulai dari mata kaki ke bawah.
e. 30% sampai 70% dari gaji pokok adalah bila
berdasarkan pada pertimbangan Tim Penguji
Kesehatan dan hal-hal lain yang dapat dipersamakan
dengan keadaan yang tersebut Meninggal dunia
karena menjalankan tugas dan pada angka (1) hingga
angka (4) di atas.
1. Tewas berarti :
kewajibannya
Meninggal dunia dalam keadaan lain yang ada
hubungannya dengan dinas, sehingga kematian itu
disamakan dengan meninggal
dunia karena menjalankan kewajiban
Meninggal dunia yang langsung diakibatkan oleh luka
atau cacat rohani atau jasmani yang didapat karena
menjalankan tugas dan kewajibannya
Meninggal dunia karena perbuatan anasir yang tidak
bertanggungjawab ataupun sebagai tindakan
terhadap anasir itu.
Wafat adalah meninggal dunia bukan karena hal-hal yang
seperti termasuk dalam butir yang disebutkan dalam tewas
5. Perbedaan penerima dan besarnya uang duka tewas dan wafat
Besarnya uang duka tewas dan prosedur penerimaan
uang duka tewas:
Administrasi Kepegawaian | 56
Diberikan kepada isteri atau suami atau
keluarga PNS yang tewas, maka kepadanya diberikan
uang duka tewas sebanyak 6 kali dari penghasilan
bersih, dengan ketentuan serendah-rendahnya adalah
Rp. 500.000. Penghasilan yang diberikan terdiri dari
gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan jabatan
serta tunjangan lain yang berhak diterima oleh PNS
berdasarkan pada peraturan yang berlaku. Uang duka
tewas dapat diperoleh dengan mempergunakan surat
keputusan menteri, jaksa agung, pimpinan
kesekretariatan lembaga tertinggi, lembaga
pemerintah non departemen, gubernur / bupati /
walikota, dengan persetujuan dari kepala BAKN. Dan
dilampiri dengan berita acara kecelakaan, surat
pernyataan pimpinan instansi yang bersangkutan,
surat keterangan dokter (visum et repertum )
Besarnya uang duka wafat dan prosedur penerimaan
uang duka wafat
Diberikan kepada isteri atau suami dari PNS
yang wafat, maka kepadanya diberikan uang duka
wafat dengan nilai sebesar 3 kali dari penghasilan
sebulan dengan ketentuan serendah-rendahnya Rp.
100.000. Uang duka wafat ini diberikan tanpa harus
menggunakan keputusan pejabat yang berwenang,
melainkan cukup dari Bendaharawan Gaji dengan
cara mengajukan uang duka yang disertai dengan
lampiran surat kematian.
Administrasi Kepegawaian | 57
https://portal-ilmu.com/peraturan-perawatan-tunjangan-cacat-dan-uang-
duka/ (diakses 14 November 2017)
http://www.sdm.depkeu.go.id/manajemen.cfm?id=6 (diakses 14 November
2017)
http://www.portalhr.com/wp-
content/uploads/data/pdfs/pdf_peraturan/1204779468.pdf (diakses 14
November 2017)
http://www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/1981/12TAHUN~1981PP.htm
(diakses 14 November 2017)
http://www.gajibaru.com/2015/04/uang-duka-tewas-dan-uang-duka-wafat-
pns.html (diakses 14 November 2017)
https://www.kabarin.com/wajib-baca-ini-hak-terbaru-dari-ahli-waris-pns-
yang-meninggal-dunia/ (diakses 14 November 2017)
DAFTAR PUSTAKA