AFR Dalam Meningkatkan ROM (Range Of Motion) Segala gerak manusia yang tercipta adalah erat sekali hubungannya dengan aktivitas kegiatan sehari-hari. Didalam kita melaksanakan AKS besar sekali pengaruhnya dengan keadaaan struktur sendi dan kekuatan otot yang mana pergerakan sendi dapat bergerak karena kekuatan otot. Sedangkan jarak sendi yang merupakan busur dapat di hitung/di ukur dengan alat yang di sebut GONIOMETER dengan derajat. Kemampuan gerak sendi di sebut ROM atau ruang gerak sendi (RGS).ROM terdiri atas ROM yang cukup dan ROM yang terbatas.1. a. ROM yang cukupIalah dimana jarak kemampuan gerak yang di tempuh oleh sendi bias mencapai batas tertentu, sifatnya fungsional dan dapat untuk melaksanakan AKS.1. b. ROM yang terbatasIalah dimana jarak derajat kemampuan yang ditempuh oleh sendi mengalami keterbatasan gerak. Pembatasan gerak ini bisa terjadi karena :-keadaan sendi/tulang terdapat radang , infeksi sehingga dengan cairan yang ada di dalam sendi akan menimbulkan suatu pembengkakan serta rasa sakit.-sebagai akibat setelah penderita mengalami operasi dan fiksasi seperti pasang gyps.Tujuan di dalam meningkatkan ROMIalah mengusahakan untuk menambah/memperbanyak derajat kemampuan gerak sendi dengan memberikan aktivitas atau kegiatan fungsional sebagai pengobatan yang sesuai dengan konsul dokter, dengan harapan supaya penderita dapat kembali mengerjakan AKS nya.Sistem dalam memberikan aktivitasSiapkan pasien sedemikian rupa sehingga dengan mudah kita mendapat sasaran sesuai posisi normal. Siapkan kegiatan yang sesuai dengan kondisi dan tingkat penyakitnya. Perhatian khusus pada sendi yang akan ditingkatkan ROM nya. Kegiatan di berikan secara bertahap dan gerakan di ulang dengan gerakan yang betul. Usahakan supaya penderita melakukan gerakan yang maksimalsecara pelan-pelan dan di ulang-ulang antara 5-10 kali lalu istirahat.Harus diperhatikan yaitu :1. Keadaan umum penderita (pucat, lemas, lelah, panas, kulit merah)2. Aktivitas diberikan jangan sampai terlalu capek3. Jangan memaksa penderita tanpa memperhatikan bahwa ia betul merasa sakit dan harus di stop4. Menambah tahanan secara bertahap sesuai kondisi penderita5. Penderita dididik supaya melakukan gerakan yang benar6. Jangan sekali-kali tanpa memberikan istirahat, apabila aktivitas yang diberikan cukup berat. Karena dapat mengakibatkan hal yang fatal.