Agama 5 - Euthanasia

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    1/39

    EUTHANASIA

    WINDA WIDHYASTUTI (1112013047)

    YENI RAHMAWATI (1112013048)

    YOZZY F. WIRATAMA (1112013049)

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    2/39

    PENGERTIAN EUTHANASIA

    Euthanasia berasal dari bahasa yunani, eu yang berarti inda

    terhormat atau gracefully and with dignity dan thanatos yamati. Secara etimologis, euthanasia berarti mati dengan baik,

    diartikan sebagai suatu pembunuhan atau upaya menghilangk

    seseorang. Dalam bahasa arab, euthanasia disebut deng

    rahmah atau taisrul maut. Ada pula yang mengartikan e

    sebagai bentuk kematian yang baik yang menurut beberadianggap sebagai sesuatu yang baik.

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    3/39

    Dalam kode etik kedokteran indonesia disebutkan, istilah euth

    dipergunakan dalam tiga arti, yaitu:

    1. Berpindah ke alam baka dengan tenang dan aman, tanpauntuk orang yang beriman dengan menyebut nama allah d

    2. etika hidup berakhir, pasien diringankan dengan membe

    penenang.

    !. "engakhiri pasien dan hidup seseorang yang sakit dengatas permintaan pasien sendiri dan keluarganya.

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    4/39

    PEMBAGIAN EUTHANASIA

    Ditin#au dari segi cara dilaksanakannya, euthanasia dibagi tiga macam, yaitu:

    A. Euthanasia aktif

    $akni perbuatan yang dilakukan secara medik melalui inter%ensi akti& oleh s

    dengan tu#uan untuk mengakhiri hidup pasien.

    B. Euthanasia pasif

    "erupakan perbuatan menghentikan atau mencabut segala tindakan atau pengoba

    untuk mempertahankan hidup manusia.

    '. Auto-euthanasia

    (ika seseorang pasien menolak secara tegas dengan sadar untuk menerima perawa

    ia mengetahui bahwa hal ini akan memperpendek atau mengakhiri hidupnya. D

    tersebut ia membuat cocodicil )sebuah pernyataan tertulis*. Auto-euthanasia

    adalah euthanasia pasi& atas permintaan.

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    5/39

    HIDUP DAN MATI DAAM TERMINOISAM

    +embahasan tentang euthanasia berkaitan erat dengan de

    batasan hidup, mati serta tentang hukum berobat dalam islam

    mati, menurut dalil-dalil dalam syariat islam, dide&inisikan

    ruh dari #asad. +ernyataan tersebut meru#uk pada se#umlah d

    al/uran, di antaranya adalah:

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    6/39

    ...Lalu kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari kami...

    anbiya )21*:1*.

    aka kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh

    kami3 )/.S. Al-tahrim )44*:12*.

    Berdasarkan dua ayat di atas, kehidupan ada karena adanya t

    hal ini menun#ukkan dan disimpulkan bahwa mati ter#adi deng

    perpisahan antara ruh dan #asad.

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    7/39

    De&inisi hidup menurut syarak !"ika atau karena ia

    roh!# sebagimana dinyatakan dalam ayat al/uran:

    $emudian dia menyempurnakan dan meniupkan

    (tubuh) nya roh (ciptaan)-nya dan dia men"adik

    kamu pendengaran# penglihatan dan hati% (tetap

    sedikit sekali bersyukur&)0.S. Al-sa#dah )!2*:*.

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    8/39

    Dalam islam atau hukum apa pun, masalah kematian seba

    keniscayaan. Dalam akidah islam, yang menentukannya ada

    semata, sebagaimana dinyatakan dalam ayat al/uran:

    'iap-tiap umat mempunyai a"al Apabila telah datang a"a

    maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesa

    tidak (pula) mendahulukan (nya))0.S. $5nus )16*:7*.

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    9/39

    +ihak yang berhak mematikan dan menghidupkan manusia ha

    allah. "anusia tidak diberi hak atau wewenang memberi hidu

    mematikannya, sebagaimana dinyatakan dalam ayat:

    ia-lah yang menghidupkan dan mematikan dan hanya ke

    nya-lah kamu dikembalikan)/.S. $5nus )16*:84*.

    &*an dia maha kuasa atas segala sesuatu#yang men"adi

    dan hidup# supaya dia mengu"i kamu# siapa di antara kam

    lebih baik amalnya*9)/.S. Al-mulk)4*:1-2*.

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    10/39

    Ada ulama menyebutkan pengertian mati )al-maut*, adalah ke

    roh dari #asad dengan perantara malaikat pencabut nyawam se

    disebutkan dalam ayat al/uran:

    $atakanlah+ &malaikat maut yang diserahi untuk (

    nyawa)mu akan mematikanmu# kemudian hanya

    tuhanmulah kamu akan dikembalikan& (, As-sa"dah (!

    http://www.quran.com/32/12http://www.quran.com/32/12
  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    11/39

    +ara ulama menyebutkan beberapa tanda %isual seseorang sud

    dikatakan mati, di antaranya:

    A. ;erhentinya na&as.

    B. edua pelipisnya melemas.

    '. idung men#adi lunak.

    D. ulit wa#ahnya men#adi lebih pan#ang.

    E. ;erpisahnya kedua telapak tangan dari kedua lengannya

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    12/39

    !EDUDU!AN NYAWA MANUSIA DAISAM

    >slam sangat menghargai nyawa manusia. Banyak ayat al/ura

    hadis nabi yang mengharuskan untuk menghormati dan memelihmanusia )hif.hun nafs*, termasuk salah satu lima dharuriyyah. ?

    itu, seseorang tidak diperkenankan melenyapkannya tanpa ada al

    yang kuat )hak*.

    ;indakan menghilangkan nyawa hanya diberikan kepada

    pengadilan sesuai dengan aturan pidana islam. +embolehandilakukan dalam rangka memelihara dan melindungi manu

    keseluruhan, sebagaimana tergambar dalam penegasan allah dalam

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    13/39

    * an dalam qish/sh itu ada ("aminan kelangsunga

    bagimu# hai orang-orang yang berakal# supaya kamu b)/.S. Al-ba/arah )2*:1*.

    ?rang yang menghilangkan nyawa orang lain tanpa alasan sy

    dibenarkan, sama halnya dengan merusak tatanan kehidupan

    masyarakat seluruhnya,

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    14/39

    Begitu besarnya penghargaan islam terhadap nyawa manusia

    segala perbuatan yang dapat merusak atau menghilangkamanusia diancam dengan hukuman yang berat dan setimp

    bentuk qish/shatau diyat.

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    15/39

    TANDA !EMATIAN MANUSIA

    alangan ahli medis telah menetapkan bahwa matinya seseoran

    dengan matinya batang otak.

    $usu& al-/aradhawi men#elaskan, seseorang dianggap telah diberlakukan semua hukum syarak yang berkenaan dengan kematia

    telah nyata adanya salah satu dari dua indikasi berikut ini:

    1. (ika denyut #antung dan pernapasannya sudah berhenti secara tota

    dokter telah menetapkan bahwa keberhentian tersebut tidak

    kembali.

    2. (ika seluruh akti%itas otaknya sudah berhenti samasekali, dan para

    sudah menetapkan tidak akan pulihkembali, otaknya sudah tidak be

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    16/39

    ARANGAN EUTHANASIA

    Secara normati&, memudahkan proses kematian secara akti& )e

    akti&*, tidak dibenarkan oleh syarak. Sebab, berarti dokter mtindakan akti& dengan tu#uan membunuh si sakit dan mem

    kematiannya melalui pemberian obat secara o%er dosis.

    Ulama sepakat mengharamkan euthanasia, baik pasi& mau

    karena termasuk tindakan mempercepat kematian dengan

    termasuk bentuk pembunuhan. Banyak nash agama mengtindakan pembunuhan, di antaranya:

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    17/39

    1. Bahwa urusan hidup dan mati hanya ada ditangan allah sw

    Seperti disebutkan dalam 0.S. Al-mulk)4*:2*

    2. >slam melarang bunuh diri dan membunuh orang lain kecu

    hak. Banyak ayat melarang melakukan tindakan menghila

    nyawa, di antaranya 0.S. Al-anam:

    an "anganlah kamu membunuh "iwa yang diharam

    (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) ya)0.S. Al-anam )4*:181*.

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    18/39

    !. ;ercakup dalam hadis nabi saw memerintahkan berobat dan

    putus asa.

    7. Bahkan, dalam syariat islam mengharamkan seseorang

    orang untuk membunuhnya, meskipun dia sudah balig da

    termasuk euthanasia pasi&.

    8.

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    19/39

    Berdasarkan dalil-dalil dan alasan di atas, bahwa bu

    melakukan sesuatu agar mati, meminta orang lai

    membunuhnya, atau membunuh seseorang sangat

    dalam syariat islam, bagi pelakunya diancam denga

    berat, baik dilakukan secara senga#a, berencana, at

    senga#a,.

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    20/39

    Sanksi a@ab di akhirat bagi pelaku tindak bunuh diri adalah ma

    #ahannam, kekal di dalamnya,

    Sanksi a@ab terhadap pembunuh orang mukmin tanpa hak di akhirat

    dalam se#umlah nash# akan dimasukkan dalam neraka #ahannam.

    Sedangkan sanksi di dunia adalah qish/sh, seperti di#elaskan dalam al

    an kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (at-taurat) b

    "iwa (dibalas) dengan "iwa# mata dengan mata# hidung dengan hidu

    dengan telinga# gigi dengan gigi# dan luka-luka (pun) ada kisasnya

    midah )8*:78*.

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    21/39

    EUTHANASIA PASIF

    Demikian #uga haram melakukan euthanasia pasi&, atau mem

    proses kematian dengan cara pasi&, dengan cara pe

    pengobatan atau tidak memberikan pengobatan yang didasa

    keyakinan dokter bahwa pengobatan atau obat-obatan yang

    itu tidak ada gunanya dan tidak memberikan harapan kepad

    sesuai dengansunnatull/hdan hukum kausalitas.

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    22/39

    Dari perspekti& etika kedokteran, meru#uk pada isi deklara

    11, euthanasia dari sudut kemanusiaan dibenarkan dan m

    hak bagi pasien yang menderita sakit yang tidak dapat diseCamun dalam praktiknya, dokter tidak mudah melakukan e

    karena ada dua kendala. +ertama, dokter terikat dengan

    kedokteran bahwa ia dituntut membantu meringankan p

    pasien,tapi di sisi lain, dokter menghilangkan nyawa orang

    berarti melanggar kode etik kedokteran itu sendiri. eduamenghilangkan nyawa orang lain merupakan tindak pidana

    mana pun.

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    23/39

    ntuk menentukan hukum euthanasia pasi& dari perspekti& hukum isla

    dahulu perlu dilihat keterkaitannya dengan hukum berobat.

    ukum berobat dalam perspekti& islam dapat dikategorikan dalam dua

    hukum asal )dasar* dan hukum situsional serta kondisional.

    ukum asal berobat, menurut para ulama berkisar antara sunnah d

    Berdasarkan situasi dan kondisinya, serta illatnya, hukumnya dap

    wa#ib, mubah, makruh, atau haram.

    (ika tidak ada harapan sembuh sesuai dengansunnatull/hdan huk

    kausalitas, sesuai dengan diagnosis dokter ahli yang dapat dipercay

    hanya menyusahkan berbagai pihak yang terkait maka tidak seoran

    mengatakan sunnah apalagi wa#ib.

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    24/39

    arena itu, apabila pasien diberi berbagai macam cara pengo

    terapi dengan cara minum obat, suntikan, dan sebagai

    menggunakan alat-alat pernapasan buatan dan lainnya sesuteori kedokteran modern dalam waktu yang relati& lam

    penyakitnya tetap sa#a tidak berubah maka melan#utkan p

    seperti itu tidak wajib dan tidak pula sunnah, bahkan

    kebalikannya, tidak mengobatinya adalah wajib atau sunn

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    25/39

    +enghentian pengobatan secara medis dalam kondisi seper

    dinilai sebagai jaiz dan dibenarkan syarak, dokter dipe

    melakukannya untuk meringankan beban si sakit dan keluarg

    beralih kepada pengobatan alternati&, seperti dengan cara d

    tawakkal, ridha dan sebagainya atau mengobatinya dengan pe

    non-medis sepan#ang dalam pelaksanaannya tidak berbentura

    akidah islam.

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    26/39

    $usu& al-/aradhawi menegaskan, ulama menetapkan diperbolehkan mel

    instrumen yang dipasang pada seseorang meskipun sebagian organnya, seperti

    berdenyut karena ker#a instrumen tersebut.

    Bahkan, sebagian ulama mewajibkan menghentikan penggunaan alat-alatmenggunakannya berarti bertentangan dengan syariah islam dengan alasan tinda

    menunda pengurusan #ena@ah dan penguburannya tanpa alasan darurat, menun

    warisan, menunda masa iddah bagi istrinya )#ika dengan seorang suami* dan huku

    yang terkait dengan kematian. (uga berarti menyia-nyiakan harta dan membelan#

    sesuatu yang tidak ada gunanya. (uga, memberi mudarat kepada orang lain dengan

    mereka meman&aatkan alat-alat yang sedang dipergunakan orang yang telah mati b

    sara&nya itu. Dalam ketentuan hukum islam, memberi mudarat kepada diri sendiri dan kepa

    dilarang.

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    27/39

    MEEPAS AAT BANTU PENGOBA

    "enurut hukum islam, dibolehkan menghentikan penggu

    bantu medis dari seorang pasien yang tidak bisa dihara

    kesembuhannya, #ika alat tersebut digunakan untuk mempe

    hidupnya dan tidak terdapat perkembangan positi& pada keseh

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    28/39

    lama membolehkan bagi pasien yang telah lama menggunakan pera

    membantu keberlangsungan hidupnya, seperti in&us, oksigen, resp

    berbagai alat bantu lainnya yang tidak membawa kema#uan sama sek

    #ika para dokter yang merawatnya menetapkan kesembuhannya tidakdiharapkan, meneruskan penggunaan peralatan tersebut sudah

    man&aatnya, dan yang men#adikannya tampak hidup adalah ketergant

    peralaran tersebut, #ika dilepas tidak lama lagi akan meninggal, maka k

    diperbolehkan melepas peralatan tersebut dari si sakit dan mem

    menurut kadar kemampuannya sendiri tanpa campur tangan orang lain.

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    29/39

    Berdasarkan kompilasi hukum islam pada muktamar omman disebutkan

    dinyatakan telah meninggal dunia menurut hukum islam dan berlaku se

    yang berlaku bagi kematian di kala itu, bilamana telah nyata adanya

    yaitu:

    Apabila #antungnya telah berhenti dan tidak berna&as lagi secara se

    para dokter ahli telah memastikan bahwa berhentinya perna&asan itu

    kembali lagi )irre0ersible*.

    Apabila seluruh organ otak telah tidak ber&ungsi lagi secara total )

    otak* dan para dokter ahli telah memastikan tidak dapat k

    )irre0ersible*, sementara otaknya mulai mengurai.

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    30/39

    +ertimbangan adanya napas, oleh sebagian kecil ulama tetap

    mencabut alat bantu perna&asan yang dipasang meskipu

    otaknya telah mati, yaitu pendapat syeikh abdul aziz bin menyatakan tidak boleh melepas alat bantu yang dipas

    pasien meski dokter telah menyatakan organ otak telah mati.

    itu masih dianggap sebagai salah satu bentuk tidak men#aga k

    insani.

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    31/39

    Sementara ulama yang lain membolehkannya. "enuru

    pada saat pasien berna&as menggunakan alat bantu terseb

    dalam arti berna&as menurut arti sebenarnya, na&as tersebutsebagai na&as buatan. Dalam kondisi demikian diangga

    tersebut sebagai mayat yang berna&as, dengan alat berna&a

    "ereka menilai alat tersebut hanya sebagai alat untuk memp

    sakit.

    EUTHANASIA DAN !AITANNYA DEN

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    32/39

    EUTHANASIA DAN !AITANNYA DEN"ARIMAH MATI

    +ara ulama sepakat menetapkan suatu perbuatan digolongkan sebag

    apabila dilarang secara tegas dalam syarak. Dapatnya ditegakkan ha

    pelaku tindakan #arimah, #ika terpenuhi unsur-unsurnya, yaitu sebagai b

    1ashyang melarang perbuatan tersebut memberikan ancaman hukum

    sebagai unsur &ormal )rukun syari*.

    ;indakan yang membentuk suatu perbuatan #arimah, baik perbu

    maupun sikap tidak berbuat, disebut unsur material )rukun m/ddi*.

    +alakunya seorang mukalla&, orang yang dapat dimintai pertanggu

    terhadap #arimah yang dilakukannya, disebut unsur moral )rukun abad

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    33/39

    ;er#adinya euthanasia akti&, tidak terlepas dari tiga alasan berikut:

    Dari pihak pasien yang meminta kepada dokter karena tidak tahan lagi menderita

    #enis penyakit terlalu gawat )accut* dan telah lama dialami, maka meminta kepad

    melakukan euthanasia. +ertimbangan lain, pihak pasien tidak ingin meninggalkan b

    yang terlalu berat bagi keluarganya akibat biaya pengobatan yang sangat maha

    menyadari bahwa saat a#alnya sudah sangat dekat, atau harapan sembuh terlalu #auh

    matinya tidak terasa sakit dia meminta cara yang lebih nyaman, yaitu melalui euthan

    Dari pihak keluargaFwali yang merasa kasihan atas pasien, apalagi #ika pasien tam

    tahan lagi menanggung rasa sakit atas penyakitnya, baik karena sudah terlalu la

    ganasnya #enis penyakit yang diderita. Bisa #uga euthanasia ter#adi atas permin

    karena tidak mampu lagi menanggung biaya pengobatan, sementara harapan sem

    lagi. +ihak keluarga tertentu beker#asama dengan dokter untuk mempercepat kematian

    menginginkan warisan dari pasien misalnya, ataualasan amoral lainnya.

    PENDANGAN UAMA INDONES

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    34/39

    PENDANGAN UAMA INDONESTENTANG EUTHANASIA

    Bahtsul masail C, diputuskan pada muktamar GG>> tahun

    mendapatkan pertanyaan tentang tindakan medis terhadap pasien ysudah sulit diharapkan hidupnya, dengan tu#uan atau berakibat me

    pasien secara perlahan-lahan. Bahtsul masail NU menjawabn

    tindakan medis demikian hukumnya haram. Dasarnya,

    dalamse#umlah kitab &ikih.

    +ada munas nu di ntb )1*, kembali ditegaskan bahwa !hukum

    "tindakan mengakhiri hidup# ialah haram!.

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    35/39

    $enurut fatwa $U% propinsi &'% jakarta pada tahun ())

    euthanasia adalah haram+ karena hak untuk menghidu

    mematikan manusia hanya berada di tangan allah SH;. Dpula, bahwa euthanasia merupakan suatu tindakan bunuh

    diharamkan. +elakunya, akan men#adi penghuni neraka.

    !ESIMPUAN

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    36/39

    !ESIMPUAN

    Dalam syariat islam, dari perspekti& akidah islam bahwa p

    berhak mengakhiri hidup seseorang hanyalah allah swt. ?l

    itu, orang yang mengakhiri hidupnya sendiri atau orang la

    cara dan alasan yang bertentangan dengan ketentuan syar

    diharamkan dan pelakunya diancam dengan siksa yang ber

    dunia maupun di akhirat. Bentuk siksa di dunia, #ika persy

    terpenuhi dikenai sanksi hukumanqishash# kaffarah, atau

    di akhirat diancam dengan a@ab neraka #ahannam.

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    37/39

    Dalam perspekti& hukum islam, semua bentuk euthanasia hukum

    termasuk tindakan dosa besar pelakunya dapat dikenai sanksi pid

    adanya unsur tu#uan dan niat agar mati.

    Euthanasia akti&, dilihat dari segi kode etik kedokteran, kuhp, apaislam, merupakan perbuatan terlarang, merupakan bentuk tindakan bun

    membunuh orang.

    Euthanasia pasi& dan auto-ethanasia #ika diniati supaya mati, termasu

    yang diharamkan meskipun tidak ada tindakan akti& melakukan p

    tetapi ada tu#uan agar mati atau cepat mati, dapat dianggap sebag

    pembunuhan dan ekspresi putus asa dari rahmat allah.

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    38/39

    Dalam syariat islam, kehidupan harus di#aga, termasuk bagian me

    men#aga nyawa )hif.hun nafs), hukumnya wa#ib. (ika kondisinya s

    tidak memungkinkan melakukan pengobatan secara medis, tetap diha

    putus asa atas rahmat allah, dapat beralih kepada pengobatan altern

    melakukan mengobatan alternati& non-medis yang islami, atau denga

    dengan berdoa, bersabar, tawakkal, dan sebagainya.

    (ika euthanasia ter#adi, pihak keluarga yang meminta, do

    melaksanakannya, dan semua pihak yang terkait, dipandang sebagai

    pelaku pembunuhan dengan senga#a,dapat dikenaisanksi hukuman qis

    atau ka&&arat #ika unsur-unsurnya terpenuhi. "ereka dipandang sebpihak yang membantu terlaksananya bunuh diri atau pembunuhan,

    #uga ikut menanggung dosa atas perbuatannya.

  • 7/25/2019 Agama 5 - Euthanasia

    39/39

    ;EI>"A AS>