32
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Untuk mengetahui apakah peranan agama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat? Untukmengetahuiapakahperanangereja dalam meningkatkankesejahteraanmasyarakat? 1.2 LatarBelakang Indonesia ialahsebuahnegara yang tersusundaribermacam- macamsuku, agama, ras, danetnis.Pendudukdanwarga negara Indonesia sangatberagam.Ada sukuBatak, Dayak, Madura, Jawa.Selain itu, bangsa Indonesia terdiri dari agama Kristen Protestan, Kristen Katolik, Islam, Budha, Hindhu yang menjadikan Indonesia menjadi negara yang kaya akanperbedaan. Hidupditengahmasyarakat yang pluralisbukanlahhal yang mudah.Perbedaanituindah, walaupundiiringidenganselisihpendapat, salahpaham, maupunpertikaian.Belakanganini, banyaksekaliperistiwa yang terjadi, baik yang disengajaataupuntidakdisengaja yang mengecamkesejahteraan di lingkunganmasyarakat.Terutama yang menyangkutperkara agama, sepertitindakan demo tentangpenutupantempatibadah.yang merupakan pemicupertikaian.

Agama Edit Pui

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Agama Edit Pui

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan

Untuk mengetahui apakah peranan agama dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat?

Untukmengetahuiapakahperanangereja dalam

meningkatkankesejahteraanmasyarakat?

1.2 LatarBelakang

Indonesia ialahsebuahnegara yang tersusundaribermacam-macamsuku, agama,

ras, danetnis.Pendudukdanwarga negara Indonesia sangatberagam.Ada sukuBatak,

Dayak, Madura, Jawa.Selain itu, bangsa Indonesia terdiri dari agama Kristen

Protestan, Kristen Katolik, Islam, Budha, Hindhu yang menjadikan Indonesia menjadi

negara yang kaya akanperbedaan.

Hidupditengahmasyarakat yang pluralisbukanlahhal yang

mudah.Perbedaanituindah, walaupundiiringidenganselisihpendapat, salahpaham,

maupunpertikaian.Belakanganini, banyaksekaliperistiwa yang terjadi, baik yang

disengajaataupuntidakdisengaja yang mengecamkesejahteraan di

lingkunganmasyarakat.Terutama yang menyangkutperkara agama, sepertitindakan

demo tentangpenutupantempatibadah.yang merupakan pemicupertikaian.

Pertikaianantarumat beragamamerupakanhal yang ditakuti seakan menjadi “bom“

bagi negara itusendiri.Jikahaliniterusdibiarkan,

cepatataulambatakantimbulgejolakpemisahandiriantarmasyarakat.

Disintegrasiantara agama, etnis, danrastentusajabukanhal yang kitainginkan.Kita

harus bisa menghindari disintegrasi.Mari kitatelaahlebihjauh, bagaimanaperanan

agama maupungerejadalammeningkatkankesejahteraanmasyarakat.

1.3 RumusanMasalah

Apakahperanan agama dalammeningkatkankesejahteraanmasyarakat?

Apakahperanangerejadalammeningkatkankesejahteraanmasyarakat?

Page 2: Agama Edit Pui

1.4 Manfaat

Memahamiperanan agama dalammeningkatkankesejahteraanmasyarakat

Memahamiperanangerejadalammeningkatkankesejahteraanmasyarakat

Memahamibagaimanacaramembina kesejahteraan

ditengahmasyarakatpluralis.

Page 3: Agama Edit Pui

BAB II

Materi

2.1 Peranan Gereja dalam Membina Kesejahteraan Masyarakat

2.1.1Definisi Gereja

Banyak orang yang memandang gereja sebagai gedung. Ini bukanlah

pengertian Alkitab mengenai gereja. Kata gereja berasal dari kata bahasa

Yunani “Ekklesia” terdiri dari kata “ek” yang berarti keluar dan kata “kaleo”

yang berarti dipanggil. Sehingga “ekklesia” didefinisikan sebagai “orang-

orang yang dipanggil keluar”. Akar kata dari ”gereja” bukan berhubungan

dengan gedung, namun dengan kumpulan orang. Banyak kali mereka

menunjuk pada denominasi atau pada bangunan. Baca Roma 16:5: “Salam

juga kepada jemaat di rumah mereka...” Paulus menunjuk pada gereja di

rumah mereka, bukan pada gedung gereja, namun kumpulanorang-

orangpercaya.

Gereja adalah Tubuh Kristus. Efesus 1:22-23 mengatakan, “Dan segala

sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-

Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah

tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala

sesuatu.”Tubuh Kristus terdiri dari semua orang percaya mulai dari saat

Pentakosta sampai saat Pengangkatan. Tubuh Kristusterdiridari dua aspek:

a. Gereja universal/sedunia yaitu gereja yang terdiri dari semua orang yang

memiliki hubungan pribadi dengan Yesus Kristus. 1 Korintus 12:13-14

mengatakan “Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun

orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu

tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. Karena tubuh juga tidak

terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.”Kita melihat bahwa

siapapun yang percaya adalah bagian dari tubuh Kristus. Gereja Tuhan yang

sebenarnya bukanlah bangunan gereja atau denominasi tertentu. Gereja Tuhan

yang universal/sedunia adalah semua orang yang telah menerima keselamatan

melalui beriman di dalam Yesus Kristus.

Page 4: Agama Edit Pui

b. Gereja lokal digambarkan dalam Galatia 1:1-2, “Dari Paulus, seorang

rasul, ... dan dari semua saudara yang ada bersama-sama dengan aku, kepada

jemaat-jemaat di Galatia.” Di sini kita melihat bahwa di propinsi Galatia ada

banyak gereja – apa yang kita sebut sebagai gereja lokal. Gereja Baptis, gereja

Lutheran, gereja Katolik, dll bukanlah Gereja sebagaimana gereja universal,

namun adalah gereja lokal. Gereja universal/sedunia terdiri dari mereka-

mereka yang telah percaya pada Yesus untuk keselamatan mereka. Anggota-

anggota gereja universal/sedunia ini sepatutnya mencari persekutuan dan

pembinaan dalam gereja lokal.

Secara ringkas, gereja bukanlah bangunan atau denominasi. Menurut Alkitab,

gereja adalah Tubuh Kristus – setiap mereka yang telah menempatkan iman

mereka pada Yesus Kristus untuk keselamatan (Yohanes 3:16; 1 Korintus

12:13). Dalam gereja-gereja lokal terdapat anggota-anggota dari gereja

universal/sedunia (Tubuh Kristus).

2.1.2Visi dan Misi Gereja

Masing-masing gereja memiliki visi dan misi yang berbeda. Pada umumnya

visi gereja adalah menciptakan damai sejahtera di bumi, sedangkan misi gereja

adalah menjadi berkat dan terang di tengah-tengah dunia. Berikut adalah

contoh visi dan misi Gereja Kristen Indonesia.

2.1.2.1 Visi :

Gereja Kristen Indonesia menjadi mitra Allah dalam mewujudkan damai

sejahtera di dunia

2.1.2.2Misi :

Mengembangkan spiritualitas yang berpusat pada hubungan yang hidup

dengan Allah.

Mewujudkan dan meningkatkan persekutuan orang-orang percaya tanpa

memandang perbedaan-perbedaan jenis kelamin, usia, suku bangsa,

bahasa, budaya, kebangsaaan, status pernikahan dan status sosial

ekonomi.

Page 5: Agama Edit Pui

Mengupayakan agar anggota-anggotanya hidup dalam kasih dan

persaudaraan yang akrab dan hangat sebagai tubuh Kristus.

Melaksanakan kesaksian dan pelayanan dalam masyarakat.

Memperjuangkan perwujudan keesaan gereja dan persaudaraan umat

manusia.

Meningkatkan kecintaan anggota-anggotanya terhadap Gereja Kristen

Indonesia sebagai tubuh Kristus.

Meningkatkan pertumbuhan anggota.

2.1.3 Peranan Gereja

1. Koinonia (Bersekutu)

Yang dimaksud dengan persekutuan di sini bukan sekedar beribadah

bersama, tetapi di antara jemaat ada komunikasi dan interaksi satu sama

lain. Dalam era munculnya mega church seperti yang penulis lihat dewasa

ini, maka interaksi antar jemaat menjadi berkurang, sehingga perlu

dibentuk kelompok-kelompok kecil (dalam lingkup GIA disebut KPK -

Kelompok Persekutuan Keluarga), yang memiliki basis Alkitabiah amat

kuat, yaitu meneladani gereja mula-mula (Kisah 2:41-47).

Bahkan, menurut John Stott, pengertian Alkitabiah tentang Koinonia lebih

dalam lagi, yaitu memiliki tiga bentuk:

a. Apa yang kita bagikan bersama. warisan Kristen milik kita bersama, yaitu

iman, keselamatan, dan kasih karunia Allah;

b. Apa yang kita bagikan keluar bersama-sama apa yang dilakukan bersama,

kebersamaan dalam pelayanan;

c. Apa yang kita bagikan satu dengan yang lainnya, dan bentuk tindakan kasih

dan perbuatan baik.

Dalam fungsi Koinonia ini. spiritualitas nampak dalam relasi timbal baik

antara sesama saudara seiman.

2. Diakonia (Melayani)

Diakonia adalah tugas gereja secara menyeluruh selaku tubuh Kristus.

Diakonia tidak hanya ditujukan kepada sesama anggota jemaat tetapi juga

Page 6: Agama Edit Pui

kepada umat kepercayaan lain, bahkan sampai kepada seluruh ciptaan

(Mrk 10:45). Tugas diakonia (menurut GBKU GKPS 1995-2000) antara

lain, meringankan penderitaan yatim piatu, janda, jompo, dan mereka yang

berada di Lembaga Pemasyarakatan, Lingkungan Hidup, dan

meningkatkan kemandirian dan kepercayaan diri warga jemaat. Jadi

melalui pelayanan tersebut, gereja turut menciptakan kesejahteraan

masyarakat.

Beberapa contoh pelayanan yang dilakukan gereja terhadap masyarakat :

Mengadakan bakti sosial dan pengobatan gratis untuk orang kurang

mampu serta konsultasi hukum, penyuluhan pertanian, dan peternakan.

Peduli terhadap para korban bencana dengan memberi bantuan berupa

uang / sembako / barang bantuan lain serta membuat posko dan dapur

umum.

Memberantas kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan dengan

mendirikan sekolah-sekolah formal yang difokuskan pada jenjang

pendidikan SD, SMP, SMU, dan Sekolah Menengah Kejuruan lainnya

yang dapat menyiapkan anak didik yang ’siap kerja’. Juga mendirikan

sekolah informal (kursus dan pelatihan) serta menyediakan

perpustakaan khusus anak-anak.

Dalam bidang kesehatan, mendirikan Rumah Sakit Umum kelas

menegah-bawah dan sejenis klinik praktek dokter umum bersama,

sehingga lebih diutamakan penyebaran /pemerataan pelayanan

daripada kelengkapan dan sopistikasi pelayanan kesehatan yang

disediakan. Bahkan memberikan biaya gratis pengobatan klinik.

Pertisipasi dalam menyediakan lapangan kerja dengan memberikan

pembinaan kewirausahawan bagi warga jemaat dan masyarakat sekitar.

Juga memberikan pembinaan pengembangan usaha dan pemasaran

bagi usaha-usaha kecil/ usaha rumahan warga masyarakat sekitar.

Selain itu, membangun database tentang informasi lowongan kerja dan

pencari kerja yang dapat diakses warga jemaat dan masyarakat sekitar.

Memiliki jam-jam doa/menara doa yang mendoakan kesejahteraan

masyarakatm, bangsa dan negara Indonesia. Mendoakan kinerja

Page 7: Agama Edit Pui

pemerintah, keamanan negara, angka kriminalitas dan kejahatan yang

menurun sehingga masyarakat dapat hidup dengan damai dan sejahtera.

Pelayanan gereja tersebut dapat menyebabkan transformasi atau

peningkatan kondisi kehidupan masyarakat. Yakni mengubah

kehidupan masyarakat yang serba miskin menjadi lebih sejahtera, dari

yang tidak berpendidikan menjadi berpendidikan, dari yang susah

menjadi senang, dari hati yang sedih menjadi gembira dan sebagainya.

Gereja tidak perlu kehabisan akal, ide, energi (kekuatan) dan semangat

untuk melakukan perbaikan kehidupan manusia, khususnya kehidupan

orang-orang yang mau percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Kendati

banyak hambatan dalam melayani warga, gereja dan pelayannya tidak

perlu berputus asa sebab Tuhanlah yang menopang gereja.

3. Bersaksi (Marturia)

Tugas bersaksi ini sering disalahartikan sebagai tindakan untuk membuat

orang yang bukan Kristen menjadi orang Kristen, membuat orang yang

tidak atau belum percaya menjadi percaya dan menerima Kristus.

Kesaksian sering disalahartikan sebagai tindakan mengkristenkan orang

(kristenisasi). Terkait dengan fakta ini, kita perlu mencatat : kesaksian

bukan kristenisasi. Hakikat bersaksi adalah mewartakan injil dengan

memperkenalkan panggilan hidup kristiani yang menjadi berkat bagi

lingkungan sekitar.

Gereja bersaksi dengan menunjukkan kasih Kristus dan mengungkapkan

teladan hidup yang benar di hadapan Tuhan dan sesama. Dengan kata lain,

keberadaan gereja dirindukan oleh banyak orang. Dalam bersaksi, bisa

dilihat beberapa lembaga misi yang dengan tulus hadir dan melayani

masyarakat dengan hadir di tengah keprihatinan masyarakat. Melayani

masyarakat yang tertinggal dan tidak mengenal pendidikan, membantu

para pengungsi (akibat konflik sosial, bencana alam, kebakaran, dsb.),

membantu masyarakat mengatasi masalah kesehatan, memecahkan

berbagai masalah sosial, dll. Gereja melayani dengan sungguh-sungguh,

tanpa membeda-bedakan alasan etnis, agama, maupun alasan semacam itu

Page 8: Agama Edit Pui

lainnya. Gereja menganggap semua orang yang dilayani itu sebagai

saudara yang harus dilayani.

Contoh : Sebuah lembaga misi yang mengunjungi desa-desa terpencil dan

suku-suku terasing di seluruh wilayah Nusantara dan memberikan bantuan

sandang, pangan, dana, ceramah dan pemutaran film. Kemudian mereka

juga menyampaikan injil dan membagikan alkitab secara gratis

sehinggamereka tidak hanya melayani tetapi juga melakukan kesaksian

dalam pelayanan mereka.

4. Didaskalia (Pengajaran)

Menteri Agama Suryadharma Ali pernah mengatakan bahwa gereja

memiliki peran penting dalam membina masyarakat. Gereja merupakan

mitra kerja pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan dan kejayaan

bangsa. Menag menambahkan, banyak hal yang perlu dibenahi bersama

dalam membangun bangsa ini sebab masih banyak yang harus terus

dipelajari dalam memahami dinamika dan perubahan yang berlangsung.

Menag menuturkan, pemahaman terhadap dinamika yang berlangsung,

dinilai penting karena, sebagian bangsa ini kerap tersesat di tengah jalan

yang terang. Selain kerap tersesat di tengah jalan yang terang, lanjutnya,

bangsa ini juga kerap tersesat di tengah kebebasan. Padahal kebebasan

bersifat terbatas. Karena di balik kebebasan sebuah komunitas, terdapat

kebebasan komunitas lain. Bila kebebasan tidak terkontrol, maka akan

menimbulkan dampak besar berupa gejolak di tengah masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, maka gereja menjalankan peranannya dalam

memberikan pembinaan-pembinaan dan pendalaman alkitab secara intesif

dan berkesinambungan. Alkitab sebagai dasar dan sumber kebenaran di

mana jemaat dapat memperoleh pencerahan dan dapat mendalami Alkitab

secara benar.Pembinaan tersebut juga berusaha untuk mendewasakan iman

warga gereja. Yang harus dikembangkan dalam rangka pembinaan dan

pencerahan iman warga ialah pengembangan diri lewat membaca,

mendengar, melakukan tugas, tukar pendapat, menambah pengetahuan lain

yang menunjang pelaksanaan pesan-pesan moral Injil dapat dicernah

Page 9: Agama Edit Pui

dengan baik. Dengan begitu, tidak hanya iman saja yang semakin

meningkat tetapi juga karakter ilahi yang terbentuk.

Contoh : Kelompok sel / kegiatan pendalaman alkitab yang dibentuk

gereja dalam memperlengkapi setiap anggota jemaat sehingga jemaat

memiliki sikap takut akan Tuhan dan mencegah mereka untuk tidak

melakukan tindak kejahatan/kekacauan dalam masyarakat. Dengan begitu,

gereja turut menciptakan kesejahteraan dalam masyarakat. Selain itu,

dijumpai gereja yang memberi pengajaran di penjara-penjara di mana

gereja tersebut memiliki dampak untuk mengubah karakter-karakter

mereka sehingga mereka tidak lagi melakukan kejahatan bahkan dapat

dipakai untuk kemuliaan nama Tuhan.

2.1.4 Tujuan Gereja

1. Peribadatan

Dikatakan dalam Alkitab, bahwa mengasihi Allah dilakukan dengan seluruh

hidup kita (Mat.22:37; Rm.12:1). Semuanya ini merupakan sifat dari

hubungan  manusia dengan Allah, sebagaimana tujuan Allah menciptakan

manusia yakni untuk mengasihi diriNya. Wujud kasih kepada Allah

dinyatakan melalui penyembahan. (Mzm.34:4;    Mat.4:10; Yoh.4:23).

2. Persekutuan

Baptisan berarti tanda pertobatan dan pengampunan dosa (Mrk.1:4) yang

sekaligus menyatukan status kewargaan Kerajaan Allah (Rm. 6 : 1-5 ; 1

Kor.12 : 13).  Dibaptiskan berarti pertama-tama disatukan dengan Kristus

kemudian dengan segenap orang percaya (Ibr.12 : 1).   Oleh karena itu,

"membaptiskan" berarti menyatukan orang lain dengan kumpulan orang

percaya yang dibangun dalam satu ikatan kasih, yang berwujud persekutuan.

3. Pemuridan

Belajar seharusnya menjadi motivasi setiap orang percaya dalam mengikut

Yesus Kristus dengan tujuan agar sampai pada satu standar kesempurnaan

Kristus yang taat kepada Bapa-Nya (Kol.1:28; Flp.2:5-8). Gereja diciptakan

dengan target untuk mengajar bangsa-bangsa menjadi taat / loyal kepada Allah

Page 10: Agama Edit Pui

(Ef.4:12-13). Proses itulah yang berulangkali oleh Yesus Kristus dilakukan

sebagai pola pemuridan.

4. Pelayanan

Hukum Allah adalah aturan di dalam kompleks Kerajaan Allah. Allah

membuat aturan dengan tujuan untuk mengatur hubungan di antara

anggotanya. Gereja, sebagai alat pembangunan Kerajaan Allah, harus menjadi

tempat orang untuk dapat saling mewujudkan kasih di antara anggotanya.

Gereja diciptakan Allah adalah untuk menjadikan kasih nyata di antara sesama

umat-Nya. Gereja harus melengkapi anggotanya untuk pekerjaan pelayanan

(Ef.4:12).

5. Penginjilan

Gereja diciptakan Allah untuk mengabarkan Injil Keselamatan. Gereja

bertugas sebagai alat pembangunan tubuh Kristus untuk menciptakan Kerajaan

Allah. Keempat Injil (Mat.28:19-20; Mrk.16:15; Luk.24:47-49; Yoh.20:21)

dan Kisah Rasul 1:8 mencatat perkataan Yesus tentang tugas tubuh-Nya, yakni

Gereja, selama di bumi untuk mengabarkan tentang diriNya. Memberitakan

Injil lebih dari hanya sekedar perintah, tetapi Hak Istimewa yang diberikan

Allah kepada manusia (1Ptr.1:12). Selama masih ada orang yang belum

mendengar Injil Kristus berarti Gereja masih memiliki mandat tersebut.

2.1.5 Fungsi Gereja

Berbicara tentang fungsi gereja tidak dapat dilepaskan dari tujuan gereja.

Sebuah tujuan atau serangkaian tujuan gereja berfungsi sebagai tolok ukur dari

fungsi gereja. Dengan kata lain fungsi gereja adalah merupakan aplikasi dari

tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh gereja. Pada dasarnya, misi atau tugas

gereja meliputi dua fungsi, yaitu ke dalam dirinya (pelayanannya memelihara

pertumbuhan kehidupan rohani para anggota jemaatnya) dan ke luar dirinya

(pelayanannya terhadap dunia luar).

Fungsi ke Dalam

Setiap gereja merupakan suatu persekutuan yang berkumpul bersama untuk

menyembah Allah. Gereja terdiri dari seluruh keluarga Allah yang

Page 11: Agama Edit Pui

berkumpul untuk bersekutu (koinonia) dalam persekutuan dengan semua

orang percaya -- apapun kondisi masing-masing mereka -- bersaudara, saling

mengasihi dan membantu bagi terwujudnya perkembangan masing-masing.

Semua orang percaya wajib dibangun dalam iman yang benar, melalui

pelajaran yang benar dan sakramen-sakramen gereja, bagi tercapainya tujuan

bersama, yaitu menjadi serupa dengan Kristus. Jemaat harus dilengkapi

untuk dapat hidup benar dan setia melakukan kewajiban-kewajibannya, baik

terhadap gereja, sesama orang percaya, maupun terhadap tugas ke luar

gereja.

Fungsi ke Luar

Fungsi ini meliputi baik tugas pemberitaan Injil (kerygma) maupun tugas

pelayanan sosial (diakonia). Adapun tugas pelayanan sosial merupakan tugas

di bawah tugas pemberitaan Injil yang tidak dapat dipisahkan dari tugas

pemberitaan Injil karena tugas utama gereja adalah menginjili dunia, dan

bukan menyempurnakan kesejahteraan sosial masyarakat. Penginjilan adalah

usaha memberitakan kabar maha baik tentang Yesus Kristus, yang melalui

kematian dan kebangkitan-Nya, menebus dosa umat manusia, sehingga

mereka yang mau percaya dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juru

Selamat, memperoleh pengampunan Allah dan kehidupankekal.

Dalam melaksanakan fungsi gereja di masyarakat, Caleb So menyatakan ada

empat persyaratan yang mendasar yaitu:

o Gereja harus senantiasa memperbaharui dirinya sendiri.

o Gereja harus bisa menyebabkan orang bertemu dengan Tuhan.

o Gereja harus bisa menyebabkan orang bertemu dirinya sendiri.

o Gereja harus bisa menyebabkan orang bertemu dengan sesamanya.

Aplikasi Fungsi-Fungsi Gereja

Aplikasi fungsi-fungsi gereja yang bersifat operasional ini sebagian besar

adalah berdasarkan dari pemikiran White dan Warren.

1. Membuat sebuah visi dan misi gereja.

Page 12: Agama Edit Pui

2. Membuat sebuah struktur organisasi.

3. Membuat strategi. Strategi adalah sesuatu yang dilakukan berkaitan

dengan rencana umum tentang sesuatu dan prinsip-prinsip yang

mendasarinya.

4. Melaksanakan strategi yang ditentukan dengan mengetahui sasaran

masyarakat yang akan dijangkau.

5. Penyusunan sumber daya manusia dan lainnya guna pelaksanaan program-

program. Pelaksanaan program dilakukan secara bersamaan secara

seimbang.

6. Melaksanakan evaluasi dengan mendapatkan feedback dari anggota jemaat

2.2 Peranan Agama Kristen dalam Membina Kesejahteraan Masyarakat

2.2.1 Definisi Agama

Makna Etimologis

Ada dua pendapat mengenai asal-usul kata “agama”. Pertama, berasal dari

bahasa Indo-German, yaitu “gam” yang identik dengan “go” dalam bahasa

Inggris yang berarti jalan, cara berjalan, cara-cara sampai pada keridhaan

Tuhan. Kedua, berasal dari bahasa Sansekerta, dalam kitab Upadeca tentang

ajaran-ajaran Agama Hindu. Disebutkan bahwa “agama” tersusun dari kata “a”

yang berarti tidak dan “gama” yang berarti jalan. Dalam bentuk harfiah,

“agama” berarti tetap di tempat, langgeng, abadi, diwariskan secara terus-

menerus dari generasi ke generasi (Sukardji, 1993: 26-27). Ada pula pendapat

lain, yaitu “agama” berasal dari kata “a” yang berarti “tidak”, dan “gama” yang

berarti “kacau”. Maksudnya, orang-orang yang memeluk suatu agama dan

mengamalkan ajaran-ajarannya, hidupnya tidak akan kacau.

Makna Terminologis

Definisi yang agak lengkap tentang agama mungkin diungkapkan oleh

Sukardji, penulis buku Agama-Agama yang Berkembang di Dunia dan

Pemeluknya, yakni “Suatu tata aturan Tuhan yang berfungsi dan berperan,

mendorong, memberi arah, bimbingan, dan isi serta warna perilaku orang yang

berakal dalam mengembangkan potensi-potensi dasar yang dimiliki dan

melaksanakan tugas-tugas hidupnya yang seimbang antara lahiriah dan batiniah

Page 13: Agama Edit Pui

dalam usahanya untuk memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan bekal

kebahagiaan hidup di akhirat kelak” (Sukardji,1993: 37-38).

Kamus-kamus pun mencantumkan definisi agama yang bermacam-macam.

Misalnya, di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “agama” diartikan

sebagai “ajaran, sistem atau prinsip kepada Tuhan yang mengatur tata

keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta

tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta

lingkungannya” (KBBI, 2005: 12).

2.2.2 Visi dan Misi Agama Kristen

2.2.2.1 Visi Agama Kristen

Agama Kristen diaharapkan sebagai pedoman dan sumber nilai dalam

pengembangan kepribadian kristiani yang beriman kepada Tuhan serta

menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sehingga tercipta

kerukunan antar umat beragama dengan adanya rasa saling menghargai

dan peduli terhadap orang lain demi kesejateraan masyarakat.

2.2.2.2 Misi Agama Kristen

Mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan sehari-hari sebagai

bagian dari anggota masyarakat yang beriman pada Tuhan sehingga

dapat menjalankan tugas dan pelayanan sebagai manusia yang

bertanggung jawab kepada Allah serta pada masyarakat.

Memampukan setiap orang untuk menghayati nilai-nilai kebersamaan

sebagai bangsa pluralisme serta meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dengan menjadi pribadi yang beriman, cerdas dan berguna

untuk kemajuan bangsa dan negara.

2.2.3 Peranan Agama Kristen

Page 14: Agama Edit Pui

Mengarahkan setiap penganut agama Kristen untuk bersikap, berbicara dan

melakukan sesuatu sesuai ajaran Iman Kristen sehingga tidak mudah

terpengaruh oleh ajaran-ajaran dunia yang bertentangan dengan iman

kristiani. Dengan demikian, dapat menjadi anggota masyarakat yang teguh

dalam membina persatuan dan kesejahteraan dengan umat beragama lain.

Membangun nara didik untukmemiliki identitas dan komitmen yang jelas

tentangimannya dan sekaligus membangun relasi denganorang yang

berkepercayaan dan berkebudayaan tradisional lain dan

berinteraksinyasecara positif tanpa saling mengorbankan.Karenaitu, yang

penting ialah kita mendidik mereka bukansaja untuk mengerti imannya secara

sadar (bukandihapal), tetapi juga mampu melihat aliran atauagama lain serta

segi kebudayaan positif secara obyektif tanpa harus terpengaruh.

2.2.4 Tujuan Agama Kristen

Mahasiswa mampu menghayati pengalaman perjumpaan dengan Tuhan

dalam pengalaman keseharian dan dengan demikian dapat mengalami

tranformasi nilai-nilai kehidupan kristiani yang tercermin dari perilakunya di

tengah-tengah masyarakat. Di dalam perkembangan dunia yang menawarkan

banyak nilai kehidupan diperlukan nilai-nilai kristiani sebagai pedoman dan

acuan dalam berpikir, bersikap dan bertindak sehingga tidak terpengaruh dan

tidak melakukan nilai-nilai yang buruk, namun mengambil dan melakukan

nilai-nilai yang baik sehingga dapat menciptakan suasana kesejahteraan di

dalam masyarakat.

Menghantarkan setiap orang untuk menghayati kasih Allah dalam Yesus

Kristus dengan bimbingan Roh Kudus sehingga dapat bertumbuh sebagai

pribadi yang utuh dalam segala aspek dan dapat membuktikkan dirinya

sebagai manusia baru yang dewasa, bertanggung jawab kepada Allah, sesama

manusia, dan alam lingkungan hidupnya serta bersedia mengabdikan seluruh

hidup dan pekerjaan demi kepentingan sesama manusia yang dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan kehadiran Kristus dalam

hidup kita

Page 15: Agama Edit Pui

2.2. 5 Fungsi Agama Kristen

Agama bagi manusia memiliki banyak sekali fungsi dalam kehidupannya.

Sebagian fungsi agama bagi manusia menurut para ahliadalah :

a. Membantu manusia untuk memperoleh hidup yang lebih baik.

William James, dalam bukunya, The Varietes of Religius Experience : A

Study in Human Nature, mengatakan : "Bahwa permasalahan penting dari

agama adalah bagaimana Tuhan dan agama membantu dalam usaha

manusia untuk mendapatkan hidup yang baik." Pendapat ini menegaskan

bahwa agama harus menjadi sesuatu yang hidup dan memandu manusia

dalam membangun kehidupan yang lebih beradab dan

berperadaban.Agama mengatur bagaimana sebaiknya manusia

berhubungan dan berperilaku terhadap sesama manusia agar mampu

melahirkan dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

b. Sarana untuk hidup taat dan menyembah Tuhan

Dalam tiap agama pasti kita temukan ajaran yang mengatur pemeluknya

untuk mentaati seperangkat nilai dan norma yang jelas-jelas berasal dari

Tuhan sekaligus ditemukan ajaran ajaran yang mengatur bagaimana

manusia harus menjalankan "peribadatan" untuk menyembah Tuhan. Erich

From dalam bukunya Psichoanalysis and Religion mengakui fungsi agama

sebagai sarana untuk taat dan menyembah Tuhan. Hal ini dapat dilihat dari

definisi agama yang dirumuskannya yaitu: "Suatu sistim pemikiran dan

tindakan yang dipeluk secara bersama oleh suatu yang memberikan kepada

individu kerangka orientasi dan obyek pengabdian." Agama membantu

umat manusia untuk menciptakan tata kehidupan yang aman dan tertib.

c. Agama sebagai sumber kebahagiaan

Elizabeth K. Nottingham (dalam bukunya Agama dan masyarakat, Suatu

Pengantar Sosialogi Agama, terjemahan Rajawali, Jakarta, 1975)

menjelaskan bahwa agama berkaitan dengan usaha-usaha manusia untuk

mengukur dalamnya makna dari keberadaan diri sendiri dan keberadaan

Page 16: Agama Edit Pui

alam semesta.Selain itu agama dapat membangkitkan kebahagiaan bathin

yang paling sempurna. Berdasarkan pendapat Elizabeth K. Nottingham

tersebut, nampak bahwa agama membantu manusia untuk memilih "cara

pandang" (pemahaman) yang benar terhadap berbagai problem

kehidupan.

Modernisasi yang dulu dianggap mendatangkan kebahagiaan dan

kesejahteraan, dalam kenyataanya malah mendatangkan "The agony of

Modernization" yaitu "Azab sengsara karena modernisasi".Hal ini

diakibatkan karena modernisasi dan pembangunan yang kita laksanakan

telah kehilangan rohnya yaitu agama yang dihayati.Dalam menghadapi

modernisasi, agama yang membantu manusia untuk tidak kehilangan

makna dalam kehidupannya, sehingga tidak tenggelam dalam kesibukan-

kesibukan yang hanya mengahdirkan kelelahan fisik dan kegersangan

psikologis.

Maka pada tahun 1984, WHO telah menyempurnakan batasan sehat

dengan menambahkan satu elemen yaitu elemen agama/spritual. DR.

Jalaluddin, dalam bukunya Psikologi Agama (terbitan Rajawali Press,

1997) menyimpulkan bahwa dalam prakteknya fungsi agama bagi

masyarakat antara lain : "Berfungsi edukatif, penyelamat, pendamai hati,

social control, pemupuk rasa solidaritas, transformatif, dan kreatif.

2.3 Salah satu pandangan agama lain

2.3.1 Tujuan Agama Islam

Untuk mempersiapkan kaum muda yang mampu melaksanakan misi ini-

emosional, moral, dan intelektual.

2.3.2 Visi dan Misi Agama Lain

2.3.2.1 Visi

Page 17: Agama Edit Pui

Fokus pada nilai-nilai pengajaran dan menekankan isu-isu identitas

dan harga diri, lebih jauh lagi, harus mengatasi masalah nyata siswa,

dan harus menekankan dan memberikan pelatihan kepemimpinan.

Mengembangkan program sistematis untuk mengajar orang tentang

"menjadi Muslim"-yang membutuhkan halus dan mendalam

pemahaman yang lebih baik sifat anak-anak dan Islam itu sendiri.

2.3.2.2 Misi

Untuk secara positif mempengaruhi dan mengubah dunia.

2.3.2 Peranan Agama Islam

Agama mengatur tentang bagaimana membentuk masyarakat yang madani.

Agama juga yang mampu menciptakan kerukunan dalam kultur masyarakat

yang majemuk. Seperti yang kita semua ketahui bahwa tidaklah mudah untuk

hidup dalam perbedaan. Setiap perbedaan, utamanya perbedaan pendapat yang

ada di masyarakat dapat memicu timbulnya perselisihan. Di sinilah posisi

agama memainkan perannya yang penting sebagai penegak hukum dan

menjaga agar masyarakat saling menghormati dan tunduk pada hukum yang

berlaku.

Agama memainkan perannya yang sentral dalam hal kultur maupun kehidupan

sosial kemasyarakatannya melalui nilai-nilai luhur yang diajarkannya. Diantara

sekian banyak nilai-nilai yang terdapat dalam agama tersebut, nilai luhur yang

paling banyak dan paling relevan dengan sosial kemasyarakatan adalah nilai

spiritual yang tetap menjaga agar masyarakat tetap konsisten dalam menjaga

stabilitas lingkungan, serta nilai kemanusiaan yang mengajarkan manusia agar

dapat saling mengerti satu sama lain, serta dapat saling bertenggang rasa.

Saling memahami antar masyarakat merupakan langkah awal yang bagus untuk

membentuk masyarakat yang madani.

2.4 Kesejahteraan Masyarakat

Dari segi ekonomi, definisi kesejahteraan merupakan tingkat aksesibilitas

seseorang dalam kepemilikan faktor-faktor produksi yang dapat ia manfaatkan

Page 18: Agama Edit Pui

dalam suatu proses produksi dan ia memperoleh imbalan bayaran

(compensations) dari penggunaan faktor-faktor produksi tersebut. Semakin tinggi

seseorang mampu meningkatkan pemakaian faktor-faktor produksi yang ia

kuasai maka semakin tinggi tingkat kesejahteraan yang diraihnya. Demikian pula

sebaliknya, orang menjadi miskin karena tidak punya akses yang luas dalam

memiliki faktor-faktor produksi walaupun faktor produksi itu adalah dirinya

sendiri.Kemiskinan dan kesejahteraan ibarat dua sisi mata uang yang tidak

terlepas di mana pun diletakkan.

Pada jaman perkembangan teknologi ini, proses produksi berkembang terus

dengan logika melingkar.Artinya jika terjadi perubahan teknologi produksi maka

perubahan itu juga menuntut perubahan pola konsumsi masyarakat.Sebaliknya,

perkembangan pola konsumsi juga mendorong kreativitas perubahan teknologi

produksi yang semakin berkembang untuk menciptakan produk produk baru

dalam industri manufaktur.Pembangunan yang telah berlangsung di Indonesia

hingga sekarang ini, telah banyak terjadi perubahan materiil.Dibandingkan

dengan empat puluh tahun silam, kemegahan, kemewahan dan kegemerlapan

fasilitas publik yang serba modern dapat disaksikan sekarang ini.

Dari segi budaya, kemajemukan etnis menyebabkan perbedaan budaya antara

kelompok-kelompok dalam masyarakat. Contohnya, di Sulawesi Selatan saja kita

mengenal tiga etnis besar, yaitu: Bugis, Makassar dan Toraja. Khusus etnis

Toraja masih terbagi-bagi atas beberapa sub etnis yang mempunyai perbedaan-

perbedaan baik bahasa/dialek maupun kebiasaan-kebiasaan. Perbedaan etnis dan

budaya tidak dapat disangkal banyak menjadi penyebab perpecahan dalam

persekutuan orang percaya.Kemajemukan kultural di Indonesia tidak hanya dapat

dilihat secara teritorial (berdasarkan wilayah tempat tinggal atau suku) seperti

yang dikemukakan di atas tetapi harus juga dilihat secara kategorial. Harus

disadari bahwa penduduk Indonesia saat ini tidak hanya terdiri atas para petani,

tetapi ada kelompok buruh, pegawai negeri, mahasiswa, pengusaha,profesional

dan lain-lain. Kelompok-kelompok kategorial seperti ini harus mendapat

perhatian dari gereja khususnya di daerah perkotaan sebab jika tidak, gereja

akhirnya akan ditinggalkan oleh anggotanya. Mereka akan pergi mencari

“masakan” yang dapat menjawab perngumulan kesehariannya.

Page 19: Agama Edit Pui

Dari segi agama, terjadinya heterogenitas internal agama menurut J.B.

Banawiratma, SJ disebabkan oleh perbedaan analisis terhadap situasi konkret dan

perbedaan tafsiran terhadaptradisi imani (termasuk Kitab Suci danwarisan

dogma/ajaran).Perbedaan agama juga berpengaruh terhadap kesejahteraan

masyarakat dalam membina kerukunan antar umat beragama.

Page 20: Agama Edit Pui

Penutup

1.5 Kesimpulan

Agama berperan penting dalam menegakkan hukum dan menciptakan

masyarakat yang memiliki toleransi tinggi terhadap masyarakat yang lain serta tunduk

pada hukum yang berlaku. Perbedaan-perbedaan yang ada di dalam masyarakat,

terutama agama, suku, ras, dan adat istiadat terkadang dapat memicu timbulnya

perselisihan. Di situlah gereja merupakan mitra kerja pemerintah dalam mewujudkan

kesejahteraan dan kejayaan bangsa dengan menginjili masyarakat dunia.

Perkembangan dunia yang menawarkan banyak nilai kehidupan diperlukan nilai-nilai

kristiani sebagai pedoman dan acuan dalam berpikir, bersikap dan bertindak sehingga

tidak terpengaruh dan tidak melakukan nilai-nilai yang buruk, namun mengambil dan

melakukan nilai-nilai yang baik sehingga dapat menciptakan suasana kesejahteraan di

dalam masyarakat.

1.6 Saran

Gereja merupakan satu “media” penginjilan bagi masyarakat untuk

kesejahteraan dan kedamaian umat manusia. Kemajemukan kultural di Indonesia

harus mendapat perhatian dari gereja khususnya di daerah perkotaan sebab jika tidak,

gereja akhirnya akan ditinggalkan oleh anggotanya. Peranan gereja sangat dibutuhkan

di dalam masyarakat, sehingga gereja harus dapat mengaktifkan peranannya dengan

baik untuk mewujudkan damai sejahtera dunia dan masnyarakat hidup di dalam kasih

dan persaudaraan yang akrab dalam tubuh Kristus. Setiap agama hendaknya menjadi

contoh dan teladan bagi masyarakat di dalam tingkah laku dan perbuatan, bukan

hanya dalam perkataan saja, agar dapat menjadi terang bagi dunia. Bagi umat

kristiani, teruslah mengabarkan kabar baik bagi dunia dan masyarakat sekitar dan

jadilah teladan agar kesejahteraan dan kedamaian dapat terwujud sehingga dunia

mengenal kasih Kristus.

Page 21: Agama Edit Pui

Daftar Pustaka

1. http://www.antaranews.com/berita/1288641029/menag-gereja-mitra-kerja-

pemerintah-bina-masyarakat

2. budirismayadi.tripod.com/artikel-3.html

3. http://www.cwsbsd.org/tentang-gereja/landasan/48-landasan.html

4. http://www.daralislam.org/Portals/0/Archives/

A_Vision_of_Islamic_Education.pdf

5. http://www.gkihalimun.org/kegiatan-pembangunan-jemaat/visi-misi-gereja-

kristen-indonesia

6. www.gotquestions.org/indonesia/definisi-gereja.html

7. http://www.gpib.org/artikel/gpib-menuju-jemaat-yang-misioner

8. http://jameswidodo-heart.blogspot.com/2009/11/konsep-gereja.html

9. http://linaimoedz.wordpress.com/2010/05/06/pembagunan-dan-kesejahteraan-

masyarakat/

10. http://www.metro.polri.web.id/pembinaan/psikologi/hidup-sehat-dengan-

agama

11. http://www.oaseonline.org/artikel/manggeng_pendidikanmajemuk.pdf

12. http://puputo.blogspot.com/2009/06/peran-dan-fungsi-agama-dalam-

masyarakat.html

13. http://suarakomunitas.net/baca/9947/

gereja.harus.meningkatkan.pembinaan.warga.html

14. http://terbangkelangit.multiply.com/journal/item/539/

Makna_dan_Pengertian_dari_Kata_Agama_Oleh_Wahyu_Awaludin

15. Tim Penyusun Buku PAK PPPK Petra. 2009. Warnakan Cinta-Mu Sepanjang

Hidupku 3. Surabaya : PPPK Petra

16. Nuhamara, Daniel dkk,. 2002. Modul Acuan Proses Pembelajaran Mata

Kuliah Pengembangan Kepribdian (MPK) Agama Kristen. Disusun oleh

Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Direktorat Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan. Jakarta.