Agama Islam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pendidikan Agama Islam

Citation preview

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAMAKHLAK,ETIKA DAN MORAL

Kelompok IIBorneo Yuda Pratama I1B109009Dwi Septiawan Mulyo Utomo I1B109010Rezky Amalia I1B109211Risna IrvianiI1B109007

Universitas Lambung MangkuratFakultas KedokteranProgram Studi Ilmu KeperawatanBANJARBARU2009

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan izin dan karunia serta segala anugerah-Nya,makalah pendidikan agama Islam dengan topik Akhlak,Etika,dan Moral dapat selesai tepat pada waktunya.Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini baik dengan materi maupun non materi.Kami sangat mengharapkan saran, ulasan, dan kritik yang membangun dari semua pihak agar pembuatan dan penyusunan makalah berikutnya bisa lebih baik.Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak pada umumnya dan kami pada khususnya.

Wassalam

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman judul.iKata pengantar.iiDaftar isi..iiiBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar belakang11.2 Tujuan1BAB IIPEMBAHASAN2.1 Akhlak A. Pengertian akhlak.2B. Jenis akhlak...3C. Faktor-faktor pembentuk akhlak mulia.62.2 MoralA. Pengertian moral..7B. Kriteria moral...92.3 EtikaA. Pengetian etika.9B. Teori etika10C. Karakteristik etika Islam..102.4 Persamaan dan perbedaan akhlak,etika dan moral10BAB III3.1 Kesimpulan.12Daftar pustaka............14

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Sejarah agama menunjukkan bahwa kebahagian yang ingin dicapai dengan menjalankan syariah agama itu hanya dapat terlaksana dengan adanya akhlak yang baik. Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang menetukan corak hidup manusia. Akhlak atau moral atau susila adalah pola tindakan yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup susila dan tiap-tiap perbuatan susila adalah jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan tiap-tiap pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu.Kesadaran akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana manusia melihat atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan baik dan buruk. Disitulah membedakan halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak boleh dilakukan, meskipun dia bisa melakukan. Itulah hal yang khusus manusiawi. Dalam dunia hewan tidak ada hal yang baik dan buruk atau patut tidak patut, karena hanya manusialah yang mengerti dirinya sendiri, hanya manusialah yang sebagai subjek menginsafi bahwa dia berhadapan pada perbuatannya itu,sebelum, selama dan sesudah pekerjaan itu dilakukan. Sehingga sebagai subjek yang mengalami perbuatannya dia bisa dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya itu.Sedangkan manusia sekarang banyak yang tidak tahu dan tidak mau tahu tentang pentingnya etika,moral dan akhlak.1.2 Tujuan penulisan1. Memahami pengertian aklak,moral dan etika2. Memahami persamaan dan perbedaan akhlak,moral dan etika.3. Untuk mendorong perbaikan akhlak ,moral dan etika.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 AKHLAK

A.Pengertian akhlakAda dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan akhlak,yaitu pendekatan linguistikk(kebahasaan),dan pendekatan terminologik(peristilahan). (wizanies,2007)Dari sudut kebahasaan,akhlak berasal dari bahasa arab,yaitu isim mashdar(bentuk infinitive)dari kata al-akhlaqa,yukhliqu,ikhliqan,sesuai timbangan(wazan) tsulasi majid afala,yufilu ifalan yang berarti al-sajiyah(perangai),at-thobiah(kelakuan,tabiat,watak dasar),al-adat(kebiasaan,kelaziman),al-maruah(peradaban yang baik)dan al-din(agama).(wizanies,2007)Namun akar kata akhlak dari kata akhlaqa sebagaimana tersebut diatas tampaknya kurang pas,sebab isim masdar dari kata akhlaqa bukan akhlak tetapi ikhlak. Berkenaan dengan ini,maka timbul pendapat yang mengatakan bahwa secara linguistic,akhlak merupakan isim jamid atau isim ghair mustaq,yaitu isim yang tidak memiliki akar kata,melainkan kata tersebut memang sudah demikian adanya. (wizanies,2007)Untuk menjelaskan pengertian akhlak dari segi istilah,kita dapat merujuk kepada berbagai pendapat pakar di bidang ini. Ibn Miskawih (w.421 H/1030 M) yang selanjutnya dikenal sebagai pakar terkemuka dan pendahulu misalnya secara singkat mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. (wizanies,2007)Sementara itu,Imam Al-Gazali(1015-1111 M) yang selanjtnya dikenal sebagai hujjatul Islam (pembela Islam) karena kepiawaiannya dalam membela Islam dari berbagai paham yang dianggap menyesatkan,dengan agak lebih luas dari Ibn Maskawih,mengatakan akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang meninbulkan macam-macam perbuatan dengan gamlang dan mudah,tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. (wizanies,2007)Dalam pandangan Islam,akhlak merupakan cermin dari apa yang ada dalam jiwa seseorang,karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari keimanan seseorang,sebab keimanan harus ditampilkan dalam prilaku sehari-hari. (DEPAG RI.2000).Definisi-definisi akhlak tersebut secara substansial tampak saling melengkapi dan darinya kita dapat melihat lima ciri yang terdapat dalam akhlak,yaitu: pertama,perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang,sehingga telah menjadi kepribadian nya. Kedua,perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran. Ini tidak berarti bahwa saat melakukan suatu perbuatan,yang bersangkutan dalam keadaan tidak sadar,hilang ingatan,tidur atau gila. Ketiga,bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya,tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan atas dasar kemauan,pilihan dan keputusan yang bersngkutan. Keempat,bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang sesungguhnya,bukan main-main atau karena bersandiwara. Kelima,sejalan dengan ciri yang keempat perbuatan akhlak(khususnya akhlak baik) adalah perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata-semata karena Allah,bukan kaena ingin dipuji orang atau karena ingin mendapatkan suatu pujian. (wizanies,2007)

B. jenis akhlak Islam telah membagi akhlak menjadi dua :1. Al-akhlak Mahmudah yaitu akhlak yang mulia atau akhlak terpuji.(Mohd Masnizah PN,2005)Misalnya menghormati orang tua,menyantuni fakir miskin,dll.2. Al-akhlak mazmumah yaitu akhlak yang buruk atau akhlak tercela.(Mohd Masnizah PN,20005)Misalnya durhaka kepada orang tua,mencuri,korupsi,dll.Menurut Imam Ghazali,akhlak yang mulia mempunyai empat perkara yaitu bijaksana,memelihara diri dari sesuatu yang tidak baik,keberanian(menundukkan hawa nafsu) dan bersifat adil. (Mohd Masnizah PN,2005)Seperti kata pepatah seorang penyair Mesir Syauqi Bei :Hanya saja bangsa itu kekal seama berakhlak,bila akhlak telah lenyap,maka lenyap pulalah bangsa itu. (Mohd Masnizah PN,2005) Akhlak atau budi pekerti yang baik akan memberatkan timbangan amal kebaikan kita,sebagaimana yang telah disabdakan Rasulullah :

Dari Abi Darda ra. berkata : Rasulullah SAW bersabda : Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan selain budi pekerti yang baik.(di riwayatkan oleh Abu Daud dan Tarmidzi).(Djafar Sabran) Rasulullah bersabda,yang artinya :Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya.(Hadist Riwayat Ahmad). (Mohd Masnizah PN,2005)

Menurut obyek atau sasarannya akhlak terbagi menjadi:1. Akhlak kepada Allah,meliputi : a.Beribadah kepada Allah,yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-Nya sesuai dengan perintahnya-nya.Berakhlak kepada Allah dilakukan melalui media komunikasi yang telah disediakan,antara lain ibadah salat. (DEPAG RI.2000).b.Berdzikir kepada Allah,Yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi,baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berdzikir kepeda Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati sebagaimana diungkapkan dalam firman Allah :Ingatlah dengan dzikir kepeda Alla akan menentramkan hati.(Ar-Radu:28)(DEPAG RI.2000).c.Berdoa kepada Allah. Kekuatan doa dalam ajaran Islam sangat luar biasa,karena ia mampu menenbus kekuatan akal. Orang yang tidak pernah berdoa adalah orang tidak menerima keterbatasan diri sebagai manusia karena itu dipandang sombong,suatu prilaku yang tidak disukai Allah. (DEPAG RI.2000).d.Tawakal kepada Allah,yaitu berserah diri sepenuhnya kepeda Allah dan menunggu hasil pekerjaan/menanti akibat dari suatu keadaan.Allah berfirman :Dan kepunyaan Allah-lah segala rahasia langit dan bumi,dan kepada-Nyalah dikembalikan segala urusan.oleh karena itu bertawakallah kepadaNya.Dan sekalli-kali Tuhanmu tidak akan melupakan apa yang kamu kerjakan.(Huud:123(DEPAG RI.2000).)e.Tawadhu kepada Allah adalah rendah hati dihadapan Allah.2.Aklak kepada manusia,meliputi:a..Akhlak kepada diri sendiri sabar adalah prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya. Sabar di ungkapkan ketika melaksanakan perintah,mejauhi larangan,dan ketika di timpa musibah dari Allah. Sabar terhadap musibah merupakan gambaran jiwa yang tenang dan keyakinan yang tinggi terhadap Allah,karena itu pantaslah kalau Allah menghapus dosa-dosanya sebagaimana sabda Nabi :Tidak ada seorang muslim yang terkena suatu gangguan,baik berupa duri atau lebih dari itu,melainkan akan menghapus kesalahannya dan menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana gugurnya daun dari pohon.(H.R Bukhari dan Muslim)(DEPAG RI.2000). syukur adalah sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah.Orang yang bersyukur terhadapNya akan ditambah nikmatnya sebagaimana firman-Nya:Kalau kalian bersyukur,tentu Aku akan menanbah(nikmat)untukmu dan jika kamu mengingkari(nikmat-Ku),maka sesungguhnya azabku sangat pedih.(Ibrahim:7)(DEPAG RI.2000). Tawadhu,yaitu rendah hati,selalu menghargai siapa saja yang di hadapi,baik orang tua,muda,kaya,miskin.(DEPAG RI.2000).

b.Akhlak kepada Ibu bapak.Akhlak kepada ibu bapak adalah berbuat baik kepada keduanya(birrul walidain)dengan ucapan dan perbuatan.Allah mewasiatkan agar manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapak sebagaimana firman-Nya ;Dan Kami perintahkan kepada manusia(berbuat baik) kepada kedua ibu bapaknya;Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam 2 tahun.Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu,hanyalah kepadaKu-lah kembalimu.(Lukman:13)(DEPAG RI.2000).Dalam ayat diatas Allah menyuruh manusia untuk berbakti kepada ibubapak dengan cara menganjak manusia untuk menghayati pengoanan yang di berikan ibu ketika mengandung,melahirkan,merawat dan nendidik anaknya.Doa yang diajarkan Allah untuk orang tua diungkapkan sedemikian rupa dengan mengenang jasa mereka :Ya Tuhan ampunilah aku dan kedua orang tua dan kasihanilah keduanya sebagaimana mereka telah mendidik dan mmerawatku dengan penuh kasih saying ketika aku kecil.(Al-Isra:24(DEPAG RI.2000)Berbuat baik kepada orang tua tidak hanya ketika hidup,tetapi terus berlangsung walaupun mereka telah meninggal dunia dengan cara mendoakan dan meminta ampunan untuk mereka,menepati janji mereka yang belum terpenuhi,meneruskan silaturrami dengan sahabat-sahabat sewaktu mereka hidup.Hal ini diungkapkan Nabi :Dari Abi Usaid ia berkata:ketika kami duduk disisi Rasulullah SAW.Tiba-tiba datanglah seorang dari bani Salamah seraya bertanya.Ya Rasulullah,apakah masih bisa saya masih bisa berbuat baik kepada kedua ibu bapakku sedang mereka telah meninggal? menjawab:ya,(yaitu dengan jalan)mendoakan keduanya,meminta ampun bagi keduanya,meminta ampun bagi keduanya,menepati janji keduanya,memelihara silaturrahmi yang pernah dibuat keduanya dan memuliakan teman-temannya.(DEPAG RI.2000).c.Akhlak kepada keluargaAkhlak kepada keluarga adalah mengembangkan kasih sayang diantara anggota keluarga yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi. Komunikasi dalam keluarga diungkapkan dalam bentuk perhatian baik melalui kata-kata,isyarat-isyarat,maupun prilaku. Komunikasi yang didorong oleh rasa kasih sayang yang tulus akan dirasakan oleh seluruh keluarga. Apabila kasih sayang telah mendasari komunikasi orang tuadenadn anaknya maka akan lahir wibawa orang tua dan akan lahir kepercayaan orang tua kepada anaknya.Dari komunikasi semacam itu akan lahir keterikatan batin,keakraban,keterbukaan di antara keluarga. Melalui komunikasi itu pula pendidikan dalm keluarga,yaitu menanamkan nilai-nilai moral kepada anak-anak sebagai landasan bagi pendidikan yang akan di terima pada masa selanjutnya. (DEPAG RI.2000).3).Akhlak kepada lingkungan hidupMisi agama Islam adalah mengembangkan rahmat bukan hanya kepada manusia tetapi juga kepada alam dan lingkungan hidup. Alam dan lingkungan yang terkelola dengan baik dapat memberi manfaat yang berlipat-lipat,sebaliknya alam yang dibiarkan merana atau hanya diambil manfaatnya akan mendatangkan malapetaka bagi manusia.(DEPAG RI.2000)

C. faktor-faktor pembentuk akhlak mulia 1. Agama2. Diri sendiri3. Keluarga4. Lingkungan(Mohd Masnizah PN,2005) 1.2 MORAL

A. Pengertian moralMoral berasal dari bahasa latin yakni mores kata jamak dari mos yang berarti adat kebiasaan. Sedangkan dalam bahasa Indonesia moral diartikan dengan susila. Sedangkan moral adalah sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan mana yang wajar.(Gusti,2008)Selanjutnya moral dalam arti istilah adalah sesuatu yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat,perangai,kehendak,pendapat atau perbuatan yang layak dapat dikatakakan benar,salah,baik atau buruk. (wizanies,2007)Berdasakan kutipan diatas,dapat dipahami bahwa moral adalah istilah yan g digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktivitas manusia dengan nilai(ketentuan) baik atau buruk. Pertimbangan moral bergantung kepada suasana atau keadaan yang membentuk individu. Misalnya system sosial,kelas sosial dan kepercayaan yang dianuti. (wizanies,2007)Moral merupakan cara melihat dan menilai sesuatu yang berhubungan dengan tingkah laku berdasarkan pandangan jagat dan budaya suatu masyarakat. Perbuatan yang serupa dilihat dari sudut yang berlainan berdasarkan nilai yang dipegang oleh masyarakat yang berbeda. Dalam aspek ini kerap moral di samakan dengan etika. Peter Baelz dalam bukunya Ethics and Belief menyatakan bahwa moral dan etika selalu mempunyai makna yang sama. (Mohd Masnizah PN,2005)Berdasarkan kenyataan Peter Baelz,moral dan etika mempunyai persamaan. Moral bersifat praktikal karena ia merupakan disiplin yang memberitahu apakah sistem moral yang dihayati oleh suatu masyarakat. Manakala etika bersifat teorikal karena ia mengkaji,menganalisis dan mengkritik system moral tersebut. Moral merupakan bahan yang di kaji oleh etika manakala etika adalah ilmu yang mengkajinya. (Mohd Masnizah PN,2005)Kesadaran moral serta hubungannya dengan hati nurani yang dalam bahasa asing di sebut conscience,consientia,gewissen, dan dalam bahasa arab disebut dengan qalb,fuad. Dalam kesadaran moral mencakupn tiga hal. Pertama,perasaan wajib atau keharusan untuk melakaukan tindakan yang bermoral. Kedua,kesadaran moral dapat jaga berwujud rasional dan objektif,yaitu suatu perbuatan yang secara umum dapat diterima oleh masyarakat,sebagai hal yang objektif dan dapat diberlakukan secara universal,artinya dapat disetujui berlaku pada setiap waktu dan dan tempat bagi setiap orang yang berada dalam situasi yang sejenis. Ketiga,kesadaran moral dapat pula muncul dalamm bentuk kebebasan. (wizanies,2007)Berdasarkan pada uraian di atas,dapat sampai pada suatu kesimpulan,bawa moral lebih mengacu kepada suatu nilai atau system hidup yang di laksanakan atau diberlakukan pleh masyarakat. Nilai atau system hidup tersebut diyakini oleh masyarakat sebagai yang akan memberikan harapan munculnya kebahagiaan dan ketentraman. Nilai-nilai tresebut ada yang berkaitan dengan perasaan wajib,rasional,berlaku umum dan kebebasan. Jika nilai-nilai tersebut telah mendarah danging dalam diri seseorang,maka akan terbentuk kesadaran moralnya sendiri. Orang yang demikian akan dengan mudah dapat melakukan suatu perbuatan tanpa harus ada dorongan atau paksaan dari luar. (wizanies,2007)

B. Kriteria moral1. Martabat manusiaMemilki rasa harga diri artinya kapan saja dia bekerja untuk kepentingan dan untuk memenuhi kebutuhannya,dia harus memperhitungkan segala sesuatu yang sekiranya bisa memalukan dan merendahkan posisinya seperti tindakan yang akan bisa mengembangkan kematangan spiritualnya dan mengangkat posisinya agar bisa dibanggakan. Sebagai contoh,setiap orang akan sadar bahwa sifat cemburu dan iri hati hanya akan menghina dan memalukan diri sendiri.(Muslim Nurdin,1995)2. Mendekatkan manusia dengan AllahManusia Islam terlepas dari keuntungan dan kerugian yang didapatkan dari tindakan dan kebiasaannya,selalu mampu untuk mengetahui apakah tindakan tertentu atau sifat tertentu akan menjaga martabat kemanusiannya dan apakah akan membantunya dalam perjalanan mendekatkan diri kepada Allah. Dia menganggap bahwa yang diinginkannya adalah segala tindakan yang akan menganggakat martabat manusia dan mendekatkan dirinya dengan Allah. (Muslim Nurdin,1995)

2.3 ETIKA

A. Pengertian etikaIstilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata etika yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.(Pakde Sofa,2008)Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000).Menurut Ahmad Amin mengartikan etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk,menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia,menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat. (wizanies,2007) Berikutnya ,dalam ensiklopedia Britanica,etika dinyatakan sebagai filsafat moral,yaitu studi yang sistematik mengenai sifat dasar dari konsep-konsep nilai baik,buruk,harus,benar,salah dan sebagainya. (wizanies,2007) Dari definisi-definisi etika diatas,dapat diketahui bahwa etika berhubungan dengan empat hal berikut. Pertama,dilihat dari segi objek pembahasannya,etika berupanya membahas perbuatan yang dilakukan oleh manusia. Kedua,dilihat dari segi sumbernya,etika bersumber pada akal pikiran atau filsafat. Sebagai hasil pemikiran ,maka etika tadak bersifat mutlak,absolute dan tidak pula universal. Ia terbatas,dapat berubah,memiliki kekurangan,kelebihan dan sebagainya. Selain itu,etika jaga memanfaatkan berbagai ilmu yang membahas prilaku manusia seperti ilmu antropologi,psikologi,sosiologi,ilmu politik,ilmu ekonomi dan sebagainya. Ketiga,dilihat dari fungsinya,etika berfungsi sebagai penilai,penentu,dan penetap terhadap suatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia,yaitu apakah perbuatatan itu dinilai baik,buruk,mulia,terhormat,hina da sebagainya. Dengan demikian etika lebih berperan sebagai konsepator terhadap sejumlah prilaku yang dilaksanakan oleh manusia. Etika lebih mengacu kepada pengkajian system nilai-nilai yang ada. Keempat,dilahat dari segi sifatnya,etika bersifat relatif yakni dapat berubah-ubah sesuai dengan tuntutan zaman. (wizanies,2007)Dengan ciri-ciri yang demikian itu,maka etika lebih merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang dilakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk. Berbagai pemikiran yang dikemukakan para filosof barat mengenai perbuatan baik atau buruk dapat dikelompokkan kepada pemikiran etika ,Karena berasal dari hasil berpikir. Dengan demikian etika bersifat humanistis dan antrosentris yakni bersifat pada pemikiran manusia dan diarahkan pada manusia. Dengan kata lain etika adalah aturan atau pola tingkah laku yang dihsilkan oleh akal manusia. (wizanies,2007)B. Teori etikaTerdapat berbagai teori etika dan teori-teori ini mengandung pernyataan :1. DeskriptifTeori etika dengan pernyataan deskriptif member tahu dan menerangkan bagaimana tingkah laku manusia atau suatu masyarakat serta peraturan etika mereka. (Mohd Masnizah PN,2005)2. NormatifTeori etika dengan pernyataan normative memberitahu kita apakah tindakan yang patut dibuat dan apakah tindakan yang betul. (Mohd Masnizah PN,2005)

C. Karakteristik etika IslamKarakteristik etika Islam:1. Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia pada tingkah laku yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk.2. Etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral,ukuran baiknya perbuatan didasarkan pada ajaran islam.3. Etika Islam bersifat universal dan komperhensif4. Etika islam mengatur dan mengarahkan fitrah manusia ke jenjang akhlak yang luhur dan meluruskan perbuatan manusia.(Carina,2007)

2.4 PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA AKHLAK,MORAL DAN ETIKA

Dilihat dari fungsi dan peranannya,dapat dikatakan bahwa etika,moral dan akhlak sama,yaitu menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan manusia untuk ditentukan baik-buruknya. Kesemua istilah tersebut sama-sama menghendaki terciptanya keadaan masyarakat yang baik,teratur,aman,damai,dan tentram sehingga sejahtera batiniah dan lahiriah. (wizanies,2007)Perbedaan etika,moral dan akhlak adalah terletak pada sumbernya yang di jadikan patokan untuk menentukan baik dan buruk. Jika dalam etika penilaian baik buruk berdasarkan pendapat akal pikiran,pada moral berdasarkan kebiasaan yang berlaku umum di masyarakat,sedangkan pada akhlak ukuran yang digunakan untuk menentukan baik buruk adalah Al-Quran dan Al-Hadist. (wizanies,2007)Perbedaan lain antara etika dan moral terlihat pula pada sifat dan kawasan pembahasannya. Jika etika lebih banyak bersifat teoritis,maka pada moral lebih banyak bersifat praktis. Etika memandang tingkah laku manusia secara umum,sedangkan moral bersifat lokal dan individual. Etika menjelaskan ukuran baik-buruk, sedangkan moral menyatakan ukuran tersebut dalam bentuk perbuatan. (wizanies,2007)

BAB IIIPENUTUP3.1 KESIMPULANSecara sederhana akhlak islami dapat di artikan sebagai akhlak yang berdasarkan ajaran Islam akhlak yang bersifat Islami. Kata Islam yang berada di belakang kata akhlak dalam hal menempati posisi sebagai sifat.Akhlak Islami adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah, disengaja, mendarah-daging dan sebenarnya yang didasarkan pada ajaran Islam. Dilihat dari segi sifatnya yang universal, maka akhlak Islami juga bersifat universal. Namun dalam rangka menjabarkan akhlak islami yang universal ini diperlukan bantuan pemikiran akal manusia dan kesempatan social yang terkandung dalam ajaran etika dan moral.Dengan kata lain akhlak Islami adalah akhlak yang disamping mengakui adanya nilai-nilai universal sebagai dasar bentuk akhlak, juga mengakui nilai-nilai bersifat local dan temporal sebagai penjabaran atas nilai-nilai yang universal itu. Namun demikian, perlu dipertegas disini, bahwa akhlak dalam ajaran agama tidak dapat disamakan dengan etika atau moral, walaupun etika dan moral itu diperlukan dalam rangka menjabarkan akhlak yang berdasarkan agama (akhlak Islami). Hal yang demikian disebabkan karena etika terbatas pada sopan santun antara sesame manusia saja, serta hanya berkaitan dengan tingkah laku lahiriah. Jadi ketika etika digunakan untuk menjabarkan akhlak Islami, itu tidak berarti akhlak Islami dapat dijabarkan sepenuhnya oleh etika atau moral.Ruang lingkup akhlak Islami adalah sama dengan ruang lingkup ajaran Islam itu sendiri, khususnya yang berkaitan dengan pola hubungan. Akhlak diniah (agama/Islam) mencakup berbagai aspek, dimulai dari akhlak terhadap Allah, hingga kepada sesame makhluk (manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda yang tak bernyawa).Namun demikian etika, moral, susila dan akhlak tetap saling berhubungan dan membutuhkan. Uraian tersebut di atas menunjukkan dengan jelas bahwa etika, moral dan susila berasala dari produk rasio dan budaya masyarakat yang secara selektif diakui sebagai yang bermanfaat dan baik bagi kelangsungan hidup manusia. Sementara akhlak berasal dari wahyu, yakni ketentuan yang berdasarkan petunjuk Al-Qur'an dan Hadis. Dengan kata lain jika etika, moral dan susila berasal dari manusia sedangkan akhlak berasal dari Tuhan.

DAFTAR PUSTAKA

DEPAG RI.2000.Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum.Jakarta:Bulan BintangNurdin,Muslim.1995.Moral dan Kognisi Islam..Bandung:AlfabetaBertens,K.2005.Etika.Jakarta:PT Gramedia Pustaka UtamaSabran Djafar.Permata Hadits.Samarinda:PT.Risalah SamarindaWizanies.2007.Akhlak,Etika,Moral.www.google.com.diakses pada tanggal 6 Oktober 2009Sofa,Pakde.2008.Pengertian Etika,Moral,dan Etiket.www.google.com.diakses pada tanggal 6 Oktober 2009PN,Masnizah Mohd.2005.Akhlak,Moral,dan Etika.www.google.com.diakses pada tanggal 6 Oktober 2009Gusti.2008.Akhlak,Etika,Moral,Norma dan Nilai.www.google.com. diakses pada tanggal 6 Oktober 2009Carina.2007.Etika,Moral & Akhlak.www.google.com diakses pada tanggal 6 Oktober 2009

1